Normal view

Received today — 20 December 2025

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 20 – 21 Desember

20 December 2025 at 06:00

Pasar aset kripto memasuki pekan terakhir di tahun 2025, dan ini akan menjadi akhir pekan kedua terakhir di tahun ini. Karena Bitcoin dan altcoin lainnya masih bergerak tanpa arah yang jelas, faktor eksternal dapat menjadi pemicu dalam beberapa hari mendatang.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang menawarkan peluang menarik bagi investor di akhir pekan ini.

Midnight (NIGHT)

NIGHT muncul sebagai altcoin dengan performa terbaik minggu ini, naik 61% sejak peluncuran. Momentum awal yang kuat ini terus menarik minat spekulatif. Kenaikan tajam mencerminkan tingginya permintaan dari trader yang ingin mendapatkan eksposur ke aset baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

Minat investor didorong oleh keterkaitan pengembangan NIGHT dengan Charles Hoskinson dan ekosistem Cardano lewat chain Midnight. Sekarang, token tersebut sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar. Dengan harga perdagangan mendekati US$0,064, NIGHT berpotensi breakout ke atas US$0,065 dan US$0,075, dengan target tertinggi sepanjang masa di US$0,088.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap tinggi untuk token yang baru saja diluncurkan. Pengambilan untung yang terlalu cepat dapat membalikkan momentum dengan cepat. Jika tekanan jual bertambah, NIGHT bisa turun ke US$0,045. Gerakan seperti ini akan menghapus kenaikan terbaru, membatalkan skenario bullish, dan meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Pump.fun (PUMP)

PUMP bergerak berlawanan dengan NIGHT, di mana token ini menjadi salah satu altcoin dengan performa terburuk minggu ini. Token ini sudah turun lebih dari 35%, dengan harga mendekati US$0,00197. Tekanan jual yang terus terjadi menunjukkan sentimen yang lemah, karena investor terus mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.

Walau mengalami penurunan, indikator teknikal menawarkan sinyal rebound potensial. Relative Strength Index telah masuk ke wilayah oversold, menandakan tekanan jual kemungkinan mulai melemah. Jika pembeli mulai masuk, PUMP bisa reli kembali ke atas US$0,00212 dan memperpanjang kenaikan menuju resistance di US$0,00242.

PUMP Price Analysis.
Analisis Harga PUMP | Sumber: TradingView

Skenario pemulihan masih rapuh. Jika gagal menarik minat beli, penurunan bisa berlanjut. Jika breakdown di bawah level saat ini terjadi, PUMP bisa saja turun ke support US$0,00171. Pergerakan ini akan membatalkan prospek bullish dan memperkuat risiko penurunan lebih lanjut.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash naik 8% hari ini karena aktivitas spesifik aset, bukan karena pergerakan Bitcoin secara umum. Reli ini dipicu oleh spekulasi tentang pendiri ShapeShift, Erik Voorhees, yang menukar 4.619 ETH senilai US$13,42 juta dengan 24.950 BCH dari wallet yang tidak aktif selama sembilan tahun, sehingga memicu kembali minat pasar.

Meski demikian, Erik Voorhees telah mengonfirmasi bahwa wallet tersebut bukan miliknya, dan dia juga tidak memiliki BCH. Walau begitu, reli yang sudah terpicu oleh spekulasi ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir pekan.

Masuknya dana investor yang terus berlanjut, tertunjuk oleh kenaikan Chaikin Money Flow, memperkuat peluang kenaikan. Jika permintaan tetap kuat, BCH bisa breakout di atas US$593 dan bergerak ke arah US$624, menandakan kekuatan pemulihan jangka pendek berkat keyakinan pasar yang baru.

BCH Price Analysis.
Analisis Harga BCH | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap menghantui jika momentum melemah. Jika gagal menembus US$593, Bitcoin Cash mungkin tetap terkunci di bawah US$600. Dalam kondisi itu, permintaan yang melemah bisa menarik BCH ke US$555 atau lebih rendah, memperkuat konsolidasi dan membatalkan prospek bullish jangka pendek.

Inflasi Melambat, Kepercayaan Lemah: Apa Arti Data Konsumen Michigan untuk Bitcoin

20 December 2025 at 04:30

Data ekonomi AS terbaru memberikan sinyal yang jelas tapi juga penuh nuansa bagi pasar. Tekanan inflasi mulai mereda, namun konsumen masih merasakan beban. 

Bagi Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum, kombinasi ini mengindikasikan kondisi ekonomi makro yang membaik, meskipun volatilitas jangka pendek masih akan membayangi.

Mengapa Ekspektasi Inflasi Lebih Penting dari Sentimen

Sentimen konsumen AS naik tipis ke 52,9 pada bulan Desember, sedikit lebih tinggi dari November namun tetap hampir 30% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, mengutip data dari University of Michigan. 

Di saat yang sama, ekspektasi inflasi terus menurun. Ekspektasi jangka pendek turun ke angka 4,2%, sementara ekspektasi jangka panjang turun ke 3,2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

Bagi pasar, ekspektasi inflasi ini jauh lebih penting daripada tingkat kepercayaan diri konsumen.

Sentimen konsumen mengukur bagaimana perasaan masyarakat tentang keuangan dan ekonomi mereka. Sementara itu, ekspektasi inflasi mengukur apa yang mereka pikirkan tentang harga di masa depan. Bank sentral jauh lebih memperhatikan hal yang kedua.

Penurunan ekspektasi inflasi jangka pendek dan panjang mengindikasikan bahwa rumah tangga meyakini tekanan harga mulai mereda dan akan tetap terkendali. 

Kondisi ini mendukung tujuan The Fed untuk meredam inflasi tanpa menerapkan kebijakan yang terlalu ketat dalam jangka waktu lama.

Data ini hadir setelah laporan CPI bulan November yang memperlihatkan inflasi menurun lebih cepat dari perkiraan. Kedua laporan tersebut menegaskan pesan yang sama: inflasi mulai kehilangan momentumnya.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

Arti Penting untuk Suku Bunga dan Likuiditas

Ekspektasi inflasi yang menurun mengurangi kebutuhan suku bunga tinggi. Pasar cenderung bereaksi dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih awal atau lebih dalam, meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat.

Bagi aset berisiko, termasuk kripto, ini penting karena:

  • Suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil dari uang tunai dan obligasi
  • Imbal hasil riil cenderung turun
  • Kondisi keuangan perlahan melonggar

Secara historis, Bitcoin lebih responsif terhadap kondisi likuiditas daripada terhadap kepercayaan konsumen maupun pertumbuhan ekonomi.

Mengapa Kepercayaan Lemah Tidak Terlalu Berdampak pada Aset Kripto

Kepercayaan konsumen yang rendah mencerminkan tekanan biaya hidup, bukan karena permintaan yang anjlok. Orang-orang masih merasa terbebani, namun mereka tidak lagi terlalu khawatir harga akan naik tajam.

Pada dasarnya, pasar aset kripto tidak bergantung pada konsumsi masyarakat secara langsung seperti saham. Sebaliknya, pasar kripto merespons:

  • Ekspektasi suku bunga
  • Kekuatan Dollar
  • Likuiditas global

Hal ini membuat ekspektasi inflasi yang menurun menjadi hal yang positif bagi Bitcoin, walaupun kepercayaan konsumen masih lemah.

Mengapa Volatilitas Nampaknya Akan Terus Berlanjut

Kondisi seperti ini memang menguntungkan aset berisiko dalam jangka panjang, meski jalurnya tidaklah mulus.

Kepercayaan diri yang lemah menandakan pertumbuhan ekonomi masih rapuh. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap rilis data, strategi pelaku pasar, dan arus modal jangka pendek. Seperti yang terlihat setelah rilis laporan CPI, bahkan data makro yang positif bisa saja memicu pembalikan harga mendadak ketika leverage sedang tinggi.

Bagi Bitcoin sendiri, situasi ini biasanya menghasilkan:

  • Reaksi kuat terhadap berita makro
  • Gerakan harga yang tidak menentu
  • Reli yang lebih banyak didorong likuiditas ketimbang keyakinan

Melihat Ke Depan ke Januari 2026

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan latar makro yang konstruktif bagi kripto menjelang awal 2026. Tekanan inflasi mulai mereda, kebijakan mulai longgar, serta kondisi likuiditas semakin membaik.

Namun di sisi lain, kepercayaan diri yang lemah menjelaskan kenapa volatilitas pasar masih tinggi dan rentan mengalami penurunan mendadak.

Poin utamanya sederhana: kondisi makro untuk Bitcoin terus membaik, tapi pergerakan harga akan tetap ditentukan oleh arus dana, leverage, dan momentum, bukan hanya optimisme belaka.

90% Pembeli HBAR Telah Pergi — Apakah Breakout Harga Sekarang Jadi Skenario Utama?

20 December 2025 at 04:00

Hedera sedang bergerak ke zona berisiko. Dalam sebulan terakhir, tekanan beli turun hampir 90%, sementara harga HBAR terus turun. Sementara pasar aset kripto secara luas mencoba untuk stabil, Hedera sepertinya tidak mendapatkan respons yang sama, apalagi jika kita lihat di grafik.

Pembeli mulai menjauh alih-alih memanfaatkan penurunan harga. Pada titik ini, penurunan lebih lanjut bukan lagi kemungkinan kecil. Maka, itu mulai terlihat sebagai skenario dasar.

Spot buying hampir hilang karena tren turun tetap bertahan

Peringatan paling jelas terlihat pada pasar spot HBAR.

Pada pekan yang berakhir 10 November, Hedera mencatat arus keluar spot sekitar US$26,7 juta. Ini menunjukkan pembelian besar karena koin berpindah dari exchange. Namun, pada pekan yang berakhir 15 Desember, jumlah tersebut turun menjadi hanya US$2,4 juta. Artinya, dalam waktu sedikit lebih dari sebulan, tekanan beli ambruk sekitar 90%.

Buyers Leaving
Pembeli Pergi | Sumber: Coinglass

Ini penting karena harga HBAR sudah bergerak dalam channel menurun, yang termasuk pola bearish. Saat pembeli menghilang di tengah tren turun, penjual cuma butuh sedikit dorongan untuk mendorong harga lebih rendah. Pasar pun jadi rapuh.

Money Flow Index atau MFI mengonfirmasi lemahnya kondisi ini. MFI mengukur seberapa banyak dana yang masuk atau keluar dari suatu aset lewat pergerakan harga dan volume. Dalam kasus HBAR, MFI terus mencetak nilai terendah baru sejalan dengan harga, dan kini sudah jatuh ke zona oversold. Bukannya berbalik naik, indikator justru makin turun.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

No Dip Buying Visible
Tidak Terlihat Pembelian Saat Harga Turun | Sumber: TradingView

Hal ini menunjukkan tidak ada pembelian di saat harga koreksi, yang berarti keyakinan pada harga sangat minim.

Mengapa Skenario Breakdown Harga HBAR Semakin Kuat

Dengan permintaan spot yang lemah dan arus dana yang menurun, pergerakan harga HBAR-lah yang menjadi penentu akhir.

HBAR saat ini berada dekat batas bawah channel turun. Level kunci pertama yang perlu diamati adalah US$0,106. Kalau harga jatuh di bawah level itu pada penutupan harian, target berikutnya ada di kisaran US$0,095, sekitar 12% lebih rendah dari level saat ini. Jika harga mencapai sana, penurunan bearish semakin terkonfirmasi sehingga target US$0,078 pun ikut mengancam.

Pergerakan ini akan mengonfirmasi kelanjutan tren turun, bukan sekadar koreksi sementara.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Agar skenario bearish ini gagal, HBAR harus mengalami perubahan besar. Harga harus kembali menembus berbagai zona resistance dan mampu ditutup di dekat US$0,155. Dengan tekanan beli spot ambruk dan MFI yang tetap lemah, peluangnya sepertinya sangat kecil saat ini.

Kesimpulannya cukup jelas. Dengan pembeli yang hampir menghilang, arus dana turun, dan harga sudah terjebak di pola bearish, risiko breakdown bukan sekadar kemungkinan saja. Saat ini, justru itu yang menjadi skenario utama atau bahkan kemungkinan paling mungkin terjadi.

Apakah Arthur Hayes Baru Saja Menjual Ethereum Senilai US$1,5 Juta?

20 December 2025 at 02:35

Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya.

Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.

Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes

Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital. 

Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.

Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham

Transaksi ini terjadi ketika Ethereum diperdagangkan sedikit di bawah level psikologis penting US$3.000, setelah Desember yang bergejolak akibat outflow ETF dan reposisi di derivatif.

Meski begitu, Hayes masih memegang lebih dari 4.500 ETH.

Jadi, jika ada penjualan itu hanya bagian dari manajemen portofolio, bukan keluar sepenuhnya.

Waktu langkah ini juga menarik. Baru beberapa hari lalu, Hayes menyampaikan penjelasan terperinci soal masa depan institusional Ethereum, dengan meyakini bahwa pelaku keuangan besar akhirnya menerima batasan blockchain privat.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes menggambarkan stablecoin sebagai katalis yang membuat Ethereum dapat diterima oleh keuangan tradisional. Ia memperkirakan bahwa perbankan akan membangun lebih banyak infrastruktur Web3 di atas Ethereum, bukan melalui ledger khusus.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan. 

Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.

Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar. 

Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.

Ethereum Lebih Unggul dari Bitcoin meskipun Harga Masih Tertahan di Bawah US$3.000

20 December 2025 at 02:00

Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.

Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.

Holder Ethereum Masih Bertahan

Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.

Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.

Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum Holders Data
Data Holder Ethereum | Sumber: Santiment

Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.

Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.

Ethereum Balance on Exchanges
Saldo Ethereum di Exchange | Sumber: Glassnode

Harga ETH Bisa Tembus Batas Kritis

Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.

Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.

Harga Zcash Menanti Arah Walau Arthur Hayes Mendukung Model Privasinya — Tapi Kenapa?

20 December 2025 at 00:00

Harga Zcash sulit menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu terakhir, meskipun naik lebih dari 600% dalam waktu 3 bulan. Token ini bergerak sideways, sementara bagian lain dari pasar aset kripto mencoba melakukan reli kecil.

Hal ini terjadi walau ada perhatian baru dari sosok ternama di dunia kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes berbicara positif mengenai desain Zcash.

Meski begitu, pergerakan harga ZEC menunjukkan keraguan walaupun ada kenaikan hampir 4% secara harian. Trader kini mempertimbangkan apakah support ini penting untuk jangka pendek atau grafik akan berbicara lebih dulu.

Arthur Hayes Bilang Seperti Ini Tentang Model Privasi

Arthur Hayes adalah co-founder BitMEX dan sosok yang terkenal di pasar aset kripto. Dalam wawancara terbarunya bersama Kyle Chasse, Hayes memaparkan alasan kenapa pandangannya terhadap privacy coin berubah seiring waktu.

GET ALL THE ALPHAhttps://t.co/BvfWWoPVMr

— Kyle Chassé 🐸 (@Kylechasse) December 18, 2025

Ia menjelaskan, dulu Monero dianggap privacy coin terkuat, namun data dan upgrade baru mengubah cara berpikirnya. Hayes juga menyoroti kemajuan Zcash, terutama pada transaksi terlindungi dan peningkatan kriptografi.

“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” ujar Hayes pada menit ke-30 wawancara.

Yang perlu diperhatikan adalah konteksnya. Hayes tidak membahas target harga Zcash. Dia juga tidak mengatakan agar pembeli segera masuk. Komentarnya lebih menekankan teknologi dan desain, bukan soal waktu masuk pasar.

Perbedaan inilah yang membuat harga belum merespons sampai sekarang.

Mengapa harga Zcash belum bereaksi

Meski mendapat perhatian dari Arthur Hayes, harga Zcash belum banyak bergerak. Alasannya bisa dilihat di grafik.

Pertama, crossover EMA bearish mulai terbentuk. EMA adalah exponential moving average, yang menunjukkan harga rata-rata dengan bobot lebih besar pada pergerakan terbaru.

Kalau EMA 20-hari bergerak di bawah EMA 50-hari, biasanya artinya penjual jangka pendek lebih dominan daripada pembeli. Saat ini, EMA 20-hari hampir menembus ke bawah EMA 50-hari. Hal ini membuat trader tetap waspada.

Mau insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Bearish Cross Looms
Death Cross Mendekat | Sumber: TradingView

Kedua, on-balance volume (OBV) tidak mendukung harga. OBV melacak apakah volume masuk atau keluar. Antara 12 Desember sampai 18 Desember, harga Zcash bergerak turun dan OBV juga melemah. Ini menandakan pembeli belum menambah kekuatan. Jika OBV tidak naik, reli sering gagal dan tekanan turun biasanya sulit berbalik arah.

Volume Support Lacks
Dukungan Volume Kurang | Sumber: TradingView

Kalau digabungkan, gambaran menjadi jelas. Crossover EMA memperingatkan tekanan jangka pendek. OBV menunjukkan kelemahan dari sisi pembeli. Hal ini menjelaskan kenapa harga Zcash masih terjebak dan menunggu arah yang pasti.

Komentar Arthur Hayes memang memberi kepercayaan jangka panjang, tapi grafik memperlihatkan trader masih menunggu sinyal teknikal. Sampai pembeli masuk dengan volume nyata, harga sepertinya akan tetap belum pasti.

Faktor yang Bisa Menentukan Pergerakan Harga Zcash Selanjutnya

Aliran modal besar menjadi petunjuk paling jelas. Indikator CMF atau Chaikin Money Flow naik antara 11 Desember hingga 18 Desember, walau harga ZEC mengalami koreksi. Pola ini menunjukkan holder besar mulai berminat meski harga masih lemah.

namun, CMF masih di bawah garis nol. Hal itu penting. Jika berhasil tembus ke atas nol, biasanya mengonfirmasi pembelian nyata. Pada kasus sebelumnya, seperti awal November, harga langsung reli setelah CMF menembus level ini.

ZEC CMF Rising
CMF ZEC Naik | Sumber: TradingView

Untuk Zcash, levelnya sudah jelas. Penutupan harian yang bersih di atas US$434 akan menunjukkan pembeli mulai berkuasa lagi. Jika itu tercapai, zona penting berikutnya berada di sekitar US$516.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Di sisi bawah, US$371 menjadi support kunci pertama. Jika harga turun di bawah level tersebut, para penjual bisa mendorongnya ke US$301, di mana minat beli sebelumnya muncul.

Jepang Perketat, Amerika Longgarkan: Bank Sentral Mana yang Sebenarnya Pengaruhi Pasar Saat Ini? | Berita Kripto AS

19 December 2025 at 23:54

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan paling utama di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi karena Morning Briefing kali ini tidak hanya soal suku bunga. Kita juga akan membahas soal leverage, funding, dan pihak mana di Pasifik yang sebenarnya paling menentukan irama risiko aset ketika kebijakan berlawanan arah. Satu bank sentral melonggarkan kebijakan (AS), sedangkan yang lain mengetatkan (Jepang). Ketegangan di antara keduanya mulai mengubah likuiditas global dengan cara-cara yang tidak langsung terlihat di satu grafik atau candle harga.

Berita Kripto Hari Ini: Jepang Naikkan Suku Bunga, namun The Fed Turunkan, yang Mana Lebih Berdampak Kuat?

Pada saat ini, pasar global berada di persimpangan jalan, di tengah perbedaan kebijakan yang jarang terjadi dan sangat penting. Di satu sisi, The Fed AS sudah memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan yang melambat. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) justru bergerak ke arah sebaliknya, menaikkan suku bunga ke level yang belum terlihat selama tiga dekade terakhir.

Pertanyaan yang dihadapi investor sekarang bukan lagi apakah langkah-langkah ini penting, tetapi kebijakan mana yang akhirnya lebih berpengaruh untuk likuiditas global, mata uang, dan pasar kripto.

Pada 19 Desember, BOJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Ini menandai satu langkah lagi meninggalkan kebijakan moneter super longgar selama puluhan tahun. Para analis makro melihat langkah ini lebih dari sekadar perubahan kecil.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Berbeda dengan pemangkasan suku bunga The Fed yang bersifat siklus dan dirancang untuk menghaluskan perlambatan ekonomi, pengetatan di Jepang bersifat struktural. Selama hampir 30 tahun, suku bunga Jepang yang mendekati nol telah menjadi salah satu sumber leverage murah terbesar di dunia.

Bahkan sedikit kenaikan sekarang membawa konsekuensi besar karena mengganggu strategi pendanaan yang selama ini mengakar di berbagai pasar global.

Dampak langsungnya paling terlihat di pasar mata uang. Meskipun kenaikan suku bunga ini bersejarah, yen sempat melemah karena Gubernur Kazuo Ueda hanya memberikan penjelasan terbatas soal kecepatan pengetatan di masa depan.

Reuters menyebutkan bahwa nilai yen turun karena BOJ “tetap samar soal arah pengetatan.” Hal ini memperlihatkan bahwa forward guidance, bukan hanya kenaikan suku bunga itu sendiri, tetap sangat penting.

Meski demikian, para analis berpendapat jalur transmisi utamanya ada di tempat lain: yen carry trade, seperti yang dilaporkan dalam US Crypto News terbaru.

Saat yield Jepang naik dan selisih suku bunga AS–Jepang menyempit, meminjam yen untuk mendanai posisi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi jadi makin mahal.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

Di sinilah perbedaan antara Tokyo dan Washington menjadi sangat penting:

  • Pemangkasan suku bunga The Fed biasanya secara bertahap mendukung pasar dengan melonggarkan kondisi kredit.
  • Berbeda dengan itu, pengetatan dari BOJ memaksa pasar untuk langsung mengubah posisi karena biaya leverage meningkat.

Pasar kripto selama ini merasakan dampak tersebut lebih cepat dibandingkan aset tradisional. Siklus pengetatan BOJ sebelumnya sering bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin tajam sebesar 20–30% ketika likuiditas mengetat dan carry trade terurai.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Pola ini membuat kestabilan Bitcoin belakangan menjadi sangat mencolok. Pada waktu publikasi, BTC berada di harga US$88.035, naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis Blueblock.

Meski begitu, ketahanan di puncak pasar kripto tidak menghilangkan risiko di tempat lain. Altcoin, yang jauh lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas, tetap terpapar jika pengetatan di Jepang masih berlanjut.

Faktanya, pejabat BOJ secara terbuka sudah menyatakan kesediaannya terus mengetatkan kebijakan jika pertumbuhan upah dan inflasi masih kuat. Analis dari ING dan Bloomberg telah memperingatkan bahwa walaupun kenaikan berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, arahnya sudah jelas.

Dampaknya bagi pasar global sangat jelas. Pemangkasan suku bunga dari The Fed mungkin memberikan dukungan dalam jangka panjang, tapi keluarnya Jepang dari kebijakan super longgar justru menghantam langsung fondasi leverage dunia. Jika BOJ terus di jalur ini, pengaruhnya ke likuiditas, mata uang, dan kripto bisa jadi lebih besar dari pelonggaran AS, setidaknya dalam waktu dekat.

Chart Hari Ini

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Alpha dalam Ukuran Kecil

Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu kamu pantau hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 18 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$158,24US$163,97 (+3,62%)
Coinbase (COIN)US$239,20US$246,00 (+2,84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$22,51US$22,95 (+1,95%)
MARA Holdings (MARA)US$9,69US$9,87 (+1,86%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,38US$13,73 (+2,62%)
Core Scientific (CORZ)US$14,56US$15,04 (+3,30%)
Perlombaan pembukaan pasar saham kripto: Google Finance

US$1 miliar pada 2026? Analis lirik ownership coin sebagai inovasi governance berikutnya di aset kripto

19 December 2025 at 22:00

Ownership coin siap mengubah tata kelola terdesentralisasi pada 2026, dengan para analis memprediksi setidaknya satu proyek bakal melampaui kapitalisasi pasar US$1 miliar.

Beda dari governance token saat ini, ownership coin menggabungkan hak ekonomi, hak hukum, serta hak tata kelola sekaligus dalam satu aset. Inovasi ini bisa menyelesaikan masalah lama yang selama bertahun-tahun jadi tantangan bagi decentralized autonomous organization (DAO).

Perbedaan Ownership Coin dan Governance Token Tradisional

Token governance DAO tradisional umumnya cuma menyediakan hak suara, tanpa kekuatan ekonomi nyata maupun pertanggungjawaban hukum di dalam organisasi terdesentralisasi. Keterbatasan ini membuat investasi berisiko dan memperlemah tujuan tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi.

Ownership coin menghadirkan perubahan besar pada desainnya. Menurut riset dari Galaxy Digital, token ini menyatukan kekuatan ekonomi, hukum, serta tata kelola di satu aset digital yang bisa ditegakkan secara hukum. Pendekatan terpadu ini bertujuan memperbaiki isu pertanggungjawaban yang sudah lama dihadapi DAO sejak awal kemunculannya.

Galaxy Digital menyebut model ini sebagai pembentukan “perusahaan digital”, di mana tata kelola onchain punya kekuatan hukum, bukan sekadar konsensus sosial.

Dengan begitu, para holder token memperoleh kendali nyata dan dapat ditegakkan atas organisasi digital yang punya aset konkret. Inovasi tersebut membuka jalan menuju entitas on-chain yang diakui secara hukum serta mengelola diri sendiri.

MetaDAO termasuk yang pertama menerapkan kerangka tersebut, menggunakan prinsip futarchy, yaitu sistem tata kelola yang memakai prediction market alih-alih pemungutan suara langsung.

Proyek ini diluncurkan di Solana pada November 2023, dan mengambil keputusan lewat aktivitas di prediction market, bukan metode voting tradisional.

Laporan Messari Sebut AVICI Sebagai Top Performer

Laporan Messari Theses menempatkan ownership coin sebagai peluang investasi utama pada 2026. Laporan tersebut menyoroti AVICI sebagai pemenang terbesar dalam setahun terakhir yang menunjukkan potensi pertumbuhan sektor ini.

We are so back!

The Messari Theses for 2026 is live and available for free.

Jump into the full report now ⬇️ pic.twitter.com/HA3za2QktZ

— Messari (@MessariCrypto) December 18, 2025

AVICI memperlihatkan retensi holder yang kuat serta distribusi yang cukup luas, walau harga tokennya fluktuatif. Per Desember 2025, token ini tercatat punya 12.752 holder dan konsentrasi rendah di kalangan holder besar.

Analis crypto_iso membagikan bahwa AVICI dimulai dengan 4.000 holder dan naik menjadi 13.300 hanya dalam 45 hari.

Saat harga turun tajam 65%, AVICI hanya kehilangan 600 holder atau sekitar 21% dari laju pertumbuhan awalnya. Rata-rata, di masa puncaknya koin ini menambah 200 holder per hari, sementara saat penurunan rata-ratanya kehilangan 43 holder harian. Angka-angka ini menunjukkan komunitas yang tangguh meski ada fluktuasi pasar.

Yes for sure.

Here is an interesting datapoint on the holder front.$Avici is still sitting at 12.7k holders which is pretty impressive because if you think about the net number given a drawdown of 65% it's strong. I think it started with around 4k holders or so day 1 and in 45… pic.twitter.com/pTnn9pItjf

— CryptoISO (@crypto_iso) December 18, 2025
Table comparing ownership coin holder metrics
AVICI terdepan dalam jumlah dan distribusi holder di antara ownership coin (crypto_iso)

Sektor Masih Dalam Tahap Awal, tapi Menawarkan Potensi Pertumbuhan

Pangsa pasar ownership coin kini dipandang sebagai wilayah baru dengan potensi besar, sebab belum ada satu pun proyek yang menembus fully diluted valuation US$1 miliar. Banyak investor menilai ini sebagai peluang meraih keuntungan signifikan yang belum tergarap.

“My biggest bet for 2026 are ownership coins. They are in early stage right now, not a single coin above 1B mcap. Opportunity right in front of you,” tulis analis Anglio.

Banyak pembahasan di media sosial menobatkan 2026 sebagai “tahun ownership coin.” Gabungan inovasi asli dengan peluang masuk awal inilah yang menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.

Ownership coin berpotensi mengatasi hambatan yang menghalangi pertumbuhan dan investasi DAO. Sistem tata kelola onchain yang mengikat secara hukum bisa membuat organisasi asli blockchain beroperasi seperti bisnis sebenarnya.

Langkah ini bisa berpengaruh pada pembentukan modal, perlindungan investor, dan perkembangan tata kelola terdesentralisasi.

Walaupun begitu, pasar ini masih sangat dini. Mayoritas proyek ownership coin masih dalam tahap pengembangan dan kejelasan hukum untuk entitas hybrid semacam ini pun berbeda-beda di tiap wilayah. Apakah inovasi ini dapat mewujudkan cita-cita organisasi onchain yang mengelola diri sendiri sangat bergantung pada implementasi yang berhasil di tahun 2026.

Penurunan Pi Coin Berlanjut, namun Data Menunjukkan Cerita yang Lebih Kompleks

19 December 2025 at 20:00

Pi Coin kembali lanjutkan penurunan selama tiga minggu berturut-turut, turun tajam dari level puncak lokal terakhirnya. Altcoin ini masih kesulitan di tengah dukungan investor yang lemah dan keraguan pasar secara luas.

Sementara tekanan jual mendominasi sesi-sesi sebelumnya, sinyal on-chain sekarang memperlihatkan bahwa setidaknya ada satu faktor utama yang mulai membaik.

Holder Pi Coin Sedang Meraih Keuntungan

Chaikin Money Flow menunjukkan kenaikan bertahap dalam beberapa hari terakhir. Perubahan ini menandakan modal perlahan-lahan kembali masuk ke Pi Coin. Para investor sepertinya mulai merubah pandangan mereka, kemungkinan melihat harga saat ini sebagai zona akumulasi yang menarik.

Peningkatan angka CMF biasanya mengindikasikan keyakinan yang mulai membaik. Arus modal baru sangat penting untuk upaya pemulihan apa pun, karena pembelian berkelanjutan membantu menahan tekanan jual. Bila tren ini berlanjut, Pi Coin bisa mendapatkan momentum yang diperlukan untuk menstabilkan harga dan mencoba reli jangka pendek.

Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Pi Coin CMF
CMF Pi Coin | Sumber: TradingView

Meskipun arus modal mulai membaik, indikator makro masih campuran. Average Directional Index menunjukkan tren turun belakangan ini nyaris makin menguat. Jika bergerak di atas ambang 25,0, hal ini akan mengonfirmasi dominasi momentum bearish dan mempertegas kendali penjual.

namun, jika gagal menembus level ini, itu akan menjadi sinyal melemahnya kekuatan tren. Dalam situasi seperti ini, tekanan jual bisa mereda. Ini akan memberikan ruang bagi Pi Coin untuk pulih, apalagi kalau minat beli terus meningkat seiring membaiknya kondisi pasar.

Pi Coin ADX
ADX Pi Coin | Sumber: TradingView

Harga PI Bisa Saja Bergerak Sideways

Pada waktu publikasi, Pi Coin diperdagangkan mendekati US$0,203, di atas support US$0,198 dan di bawah resistance US$0,208. Nilai token ini masih turun sekitar 28% dari puncak lokal di US$0,284. Pergerakan harga saat ini memperlihatkan konsolidasi, bukan pergerakan yang tegas.

Jika tren turun makin kuat, Pi Coin bisa tetap bergerak sideways di kisaran US$0,198 sampai US$0,208. Pola seperti ini akan membatasi potensi kenaikan dan menunda pemulihan. Konsolidasi berkepanjangan bahkan bisa semakin menguji kesabaran investor di tengah ketidakpastian pasar yang berlangsung.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Skenario bullish sangat bergantung pada arus modal yang berkelanjutan. Akumulasi yang terus berlangsung bisa membantu Pi Coin merebut kembali US$0,208 sebagai support. Jika sukses breakout, harga berpotensi mengarah ke US$0,217, bahkan lebih tinggi ke US$0,224. Pergerakan seperti ini akan menggagalkan skenario bearish.

Apa Sinyal Indikator Historis 100% Akurat untuk Bitcoin pada Desember?

19 December 2025 at 19:19

Bitcoin mungkin sedang mendekati salah satu titik balik paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu metrik valuasi utama, BTC Yardstick, saat ini menunjukkan -1,6 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjangnya, menandakan undervalued terdalam aset kripto pelopor ini sejak fase terendah bear market 2022.

Secara historis, level ini sering muncul bersamaan dengan titik dasar siklus utama, termasuk pada tahun 2011, 2017, 2020, dan 2022.

BTC Yardstick Tunjukkan BTC Paling Undervalued dalam Beberapa Tahun Terakhir

Yardstick mengukur harga pasar Bitcoin terhadap biaya dan daya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Hal ini mencakup infrastruktur mining serta pengeluaran operasionalnya.

“BTC Yardstick di –1,6σ = Bitcoin sangat undervalued. Momen lain yang serupa: dasar bear market 2022, titik bawah crash COVID 2020, base sebelum blow-off 2017, dasar bear market 2011…Semua kejadian tersebut selalu bersamaan dengan akumulasi kuat…Titik bawahnya pun selalu di situ!” tulis analis Gert van Lagen dalam sebuah postingan.

BTC Yardstick indicator showing historical undervaluation signals
Indikator BTC Yardstick pada titik dasar utama pasar, atribusi kepada Gert van Lagen

Akumulasi whale Capai Level Tertinggi dalam Lebih dari Satu Dekade

Pada saat yang sama, sinyal undervalued ini muncul bersamaan dengan aktivitas akumulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 30 hari terakhir, whale BTC dan holder besar membeli 269.822 BTC, senilai sekitar US$23,3 miliar. Menurut data dari Glassnode, ini adalah akumulasi bulanan terbesar sejak 2011.

BITCOIN'S BIGGEST MONTHLY ACCUMULATION IN 13 YEARS

Whales purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion, in just 30 days.

– Glassnode Data pic.twitter.com/6FPfhFhfh4

— Kashif Raza (@simplykashif) December 18, 2025

“Akumulasi terbesar dalam 13 tahun. Siklus 4 tahunan sudah mati; kini masuk Supercycle,” tulis analis kripto Kyle Chasse.

Sebagian besar pembelian ini terjadi pada wallet yang memegang antara 100 sampai 1.000 BTC. Hal ini menunjukkan bahwa baik individu dengan kekayaan besar maupun institusi yang lebih kecil sedang memposisikan diri untuk kemungkinan rebound pasar.

Sentimen Pasar setelah Koreksi Kecil Bitcoin, Saat Frustrasi Menjadi Peluang

Meskipun akumulasi dan undervalued tercatat rekor, harga Bitcoin masih mengalami tekanan turun tahun ini. Menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas, penurunan belakangan ini masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan lonjakan sebelumnya.

I get that this year is a drag but consider Bitcoin was up 468%(!!) in the two years prior to this year. That's 138% ann, 8x US stocks. That is sooo much excess return beyond normalcy (even for btc, thank you ETFs!). All that happened this year is you gave back a tiny bit of the… https://t.co/oQ4EuUt64A

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 18, 2025

Peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada awal 2024 mendorong reli sebelumnya, membawa aset ini ke rekor tertinggi mendekati US$69.000 pada Maret 2024.

Secara keseluruhan, Bitcoin mencatatkan pengembalian 155,42% di tahun 2023 dan 121,05% di tahun 2024 sebelum mengalami penurunan sebesar 7% selama tahun berjalan ini. Ini mengisyaratkan bahwa penurunan saat ini bisa saja menjadi koreksi alami setelah reli besar-besaran.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Analis menyampaikan bahwa reli pasar biasanya tidak dimulai ketika harapan sedang tinggi, melainkan ketika para investor sudah lelah.

“Kita sekarang sudah tidak takut lagi, tapi sudah lelah. Lelah menunggu. Lelah percaya. Tapi dengarkan, reli pasar tidak dimulai selama harapan masih tinggi; justru saat orang-orang sudah lelah, frustrasi, dan nyaris menyerah,” tulis analis Ash Crypto.

Kombinasi valuasi terendah sepanjang sejarah, akumulasi whale tertinggi, dan penurunan leverage mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin sudah mendekati titik balik siklus berikutnya.

Walaupun timing-nya masih belum pasti, indikator-indikator ini menunjukkan adanya peluang unik bagi investor jangka panjang.

ADA turun 70% di 2025, namun 2 sumber permintaan baru mulai muncul untuk Cardano

19 December 2025 at 18:51

Harga Cardano (ADA) turun 70% di tahun 2025, menghapus seluruh kenaikan dari tahun sebelumnya. Meski masih menjadi altcoin top-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, ADA semakin membuat banyak holder kecewa.

Namun, akhir Desember menghadirkan tanda-tanda yang bisa mendukung potensi pemulihan ADA. Faktor paling menonjol adalah meningkatnya permintaan untuk Midnight (NIGHT).

Bagaimana Permintaan Trading Midnight (NIGHT) Bisa Berdampak pada ADA?

Pertama, lonjakan volume trading NIGHT di decentralized exchange (DEX) berbasis Cardano menjadi pendorong utama.

Midnight adalah jaringan blockchain yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano. Jaringan ini mengutamakan privasi data dengan memanfaatkan teknologi zero-knowledge proof.

Cardanians, perusahaan yang menjalankan stake pool Cardano, menyampaikan bahwa trading NIGHT di DEX Cardano telah menciptakan gelombang baru aktivitas on-chain.

Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians
Volume DEX Cardano | Sumber: Cardanians

Data menunjukkan volume trading di DEX Cardano mencapai 125 juta ADA minggu lalu dan 59 juta ADA sejauh minggu ini.

DexHunter, agregator DEX Cardano, mengungkapkan bahwa order book NIGHT memperlihatkan permintaan beli NIGHT dengan ADA lebih besar dibandingkan penjualannya. Secara spesifik, total order beli mencapai 1,38 juta ADA, sementara order jual hanya berjumlah 480.000 ADA.

Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter
Order Book Midnight (NIGHT) | Sumber: DexHunter

“NIGHT adalah salah satu proyek paling dinantikan di Cardano saat ini, dan mungkin di seluruh ekosistem,” tulis DexHunter.

Sinyal-sinyal ini menunjukkan minat yang makin besar terhadap Midnight dan juga meningkatkan permintaan terhadap ADA sebagai aset dasar untuk biaya, likuiditas, dan swap.

Belum pasti sampai kapan minat terhadap Midnight akan bertahan. Namun untuk saat ini, permintaan tersebut sedang menciptakan momentum yang dapat berpadu dengan faktor-faktor lain untuk mendukung pemulihan ADA.

Cardano jadi aset pilihan di exchange-traded product (ETP) indeks aset kripto, sedangkan para holder tetap setia

Kedua, posisi unik ADA di produk investasi indeks kripto, yang dikenal sebagai Crypto Index ETP, juga punya peran penting.

Berdasarkan analisis dari ahli James Seyffart, ADA menjadi satu-satunya aset yang masuk ke dalam semua enam produk ETP yang ia ulas.

Notable and surprising to me — The only asset that made its way into all 6 of the products i looked at was Cardano ( $ADA). pic.twitter.com/Sf71ca3xKe

— James Seyffart (@JSeyff) December 17, 2025

James Seyffart memperkirakan akan ada lebih banyak Crypto Index ETP yang diluncurkan pada 2026. Produk exchange-traded ini memegang kumpulan aset kripto yang terdiversifikasi.

Keterlibatan Cardano di sebagian besar ETP mengindikasikan bahwa institusi keuangan melihat ADA sebagai aset yang stabil dan punya potensi jangka panjang yang kuat. Persepsi ini menempatkan ADA di atas banyak altcoin lainnya.

Dengan posisi seperti ini, semakin besar arus modal institusi yang akan masuk ke ADA. Hal ini juga mendorong tekanan pembelian positif dan menarik minat investor ritel.

Selain itu, data DeFiLlama memperlihatkan bahwa total value locked (TVL) Cardano, yang diukur dalam ADA, masih stabil di sekitar 500 juta meski pasar bergejolak. Jumlah ini menandakan pengguna tidak melakukan penarikan modal dan tetap mempertahankan posisi.

Cardano's Total Value Locked. Source: DeFiLlama
Total Value Locked Cardano | Sumber: DeFiLlama

Jumlah alamat aktif harian juga tetap stabil di kisaran 25.000 sejak awal tahun ini.

Penurunan harga yang dibarengi dengan aktivitas on-chain yang bertahan menandakan investor tidak meninggalkan ekosistem ini. Sikap ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang dari para holder dan bisa menjadi pemicu untuk pemulihan ADA.

Apa yang Crypto Whale Beli setelah Data CPI AS Turun

19 December 2025 at 18:24

Crypto whale mulai beli lagi. Setelah rilis data US CPI yang lebih rendah, para holder besar mulai menambah risiko alih-alih menguranginya. Inflasi yang melandai, data pasar tenaga kerja yang melemah, dan harapan pemotongan suku bunga yang meningkat perlahan mulai mengubah cara alokasi modal. Aktivitas pembelian ini pun tidak hanya terkonsentrasi di satu tema saja.

Whale menambah eksposur ke sektor decentralized finance, narasi politik, serta meme coin legendaris. Kombinasi tersebut penting karena menandakan ini bukan sekadar satu transaksi, tetapi posisi awal untuk perubahan sentimen yang lebih luas, walaupun harga saat ini masih banyak bergerak sideways.

Curve DAO Token (CRV)

Crypto whale mulai beli token Curve DAO meski pasar aset kripto secara umum masih kesulitan mencari arah. CRV masih turun sekitar 20% dalam sebulan terakhir, namun perilaku whale menunjukkan pelemahan ini dianggap sebagai peluang, bukan tanda peringatan.

Dalam 24 jam terakhir, whale menaikkan kepemilikan CRV mereka sebesar 8,56%, sehingga total mencapai 3,96 juta token. Artinya, sekitar 312.000 CRV ditambahkan hanya dalam sehari. Jumlah ini memang tidak sangat besar, tetapi waktu pembeliannya penting. Whale masuk saat sentimen masih sensitif, setelah rilis data US CPI yang lebih rendah dan memperbaiki prospek pemotongan suku bunga jangka panjang.

CRV Whales:
Whale CRV: Nansen

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Dari sisi harga, CRV memang masih terlihat lemah secara teknikal. Token ini mencetak lower low dari awal November sampai pertengahan Desember. Tapi, momentum menunjukkan cerita berbeda. Indikator Relative Strength Index atau RSI, yang mengukur kekuatan beli dan jual, justru membentuk higher low dalam periode yang sama. Divergensi ini sering menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai reda dan potensi pembalikan tren dapat terjadi.

Untuk konfirmasi, CRV perlu merebut kembali level US$0,38, dengan US$0,41 sebagai level kunci yang sejak awal Desember selalu menahan reli harga.

CRV Price Analysis
Analisis Harga CRV: TradingView

Breakout bersih di area ini bisa mendukung potensi reversal. Jika harga turun di bawah US$0,33, setup jadi lemah dan keyakinan whale bisa memudar.

Official Trump (TRUMP)

Token Resmi Trump kembali masuk radar whale setelah rilis data US CPI yang lebih rendah diperkirakan akan mengurangi tekanan di aset berisiko. TRUMP masih turun hampir 40% dalam tiga bulan terakhir, tapi pelemahan ini justru menarik akumulasi awal. Seiring inflasi yang menurun dan ekspektasi pemangkasan bunga yang kembali naik, token berbau politik mulai mendapat perhatian baru.

Dalam 24 jam terakhir, crypto whale menambah kepemilikan TRUMP mereka sebanyak 17,97%, sehingga bertambah lebih dari 680.000 token. Dengan harga saat ini, penambahan ini saja nilainya sekitar US$3,5 juta. Ini bukan aksi kejar harga, melainkan akumulasi awal ketika sentimen masih hati-hati.

Whale TRUMP: Nansen

Grafik membantu menjelaskan timing-nya. Smart Money Index, yang memantau bagaimana trader berpengalaman mengambil posisi, mulai bergerak naik setelah sejak 9 Desember trennya menurun. Pergeseran ini mengisyaratkan bahwa pembeli yang paham pasar mungkin sedang bersiap untuk rebound, bukan sekadar bereaksi terlambat.

Level harga tetap jadi kunci. TRUMP harus tetap di atas US$4,96 supaya struktur recovery ini terjaga. Jika pembeli berhasil breakout bersih di atas US$6,05—level yang sudah menahan reli sejak akhir November—maka momentum kenaikan bisa semakin kuat. Sebaliknya, daily close di bawah US$4,96 akan melemahkan tesis whale dan memperbesar risiko penurunan.

TRUMP Price Analysis
Analisis Harga TRUMP: TradingView

Untuk sementara, crypto whale sepertinya bertaruh bahwa inflasi yang melandai dan likuiditas politik yang meningkat mampu membuat TRUMP stabil sebelum pasar lebih luas bereaksi.

Dogecoin (DOGE)

Dogecoin menjadi nama terbesar di daftar ini berdasarkan data market cap. Dalam 24 jam terakhir, whale Dogecoin kelas menengah yang memegang 10 juta hingga 100 juta DOGE menambah saldo gabungan mereka dari 17,38 miliar menjadi 17,40 miliar DOGE. Artinya penambahan sekitar 20 juta DOGE.

Dengan harga saat ini, jumlah itu setara US$2,6 juta untuk akumulasi. Memang bukan angka besar, tapi waktunya sangat penting. Sebelumnya wallet-wallet ini justru mengurangi eksposur, sehingga aksi setelah rilis data US CPI ini bisa jadi berarti sesuatu.

Whale DOGE | Sumber: Santiment

Para whale nampaknya sedang bereaksi atas tanda-tanda awal terbentuknya dasar teknikal. Dari 4 November hingga 18 Desember, harga Dogecoin sempat mencetak posisi rendah yang baru, tapi Relative Strength Index (RSI) justru membuat posisi rendah yang lebih tinggi. Divergensi bullish ini sering menunjukkan tekanan jual mulai berkurang. Dogecoin sendiri sudah naik sekitar 2–3% dalam 24 jam terakhir, menandakan para pembeli sedang mulai mencoba masuk lagi ke pasar.

Level kunci sudah terlihat jelas. US$0,13 menjadi batas awal yang menahan rebound belakangan ini. Jika harga bisa menutup harian di atas US$0,15, itu bakal mengonfirmasi pemulihan tren. Pergerakan ini artinya ada potensi kenaikan sekitar 19% dari level saat ini dan membuka peluang target-target naik selanjutnya.

Dogecoin Price Analysis
Analisis Harga Dogecoin | Sumber: TradingView

Risiko tetap ada. Jika harga jatuh di bawah US$0,12, skenario rebound bisa batal dan membuka peluang penurunan lebih dalam. Untuk saat ini, para crypto whale membeli Dogecoin dengan hati-hati, bertaruh bahwa tekanan ekonomi makro yang mulai reda bisa menghidupkan kembali minat terhadap meme coin.

3 Altcoins To Watch This Weekend | December 20 – 21

20 December 2025 at 06:00

The crypto market is heading into the final week of 2025, and this will be the second last weekend of the year. As Bitcoin and the altcoins alike have been directionless, external factors may act as catalysts in the coming days.

BeInCrypto has analysed three such altcoins that present interesting opportunities for investors this weekend.

Midnight (NIGHT)

NIGHT has emerged as the best-performing altcoin of the week, gaining 61% since launch. Strong early momentum continues to attract speculative interest. The sharp rise reflects heightened demand from traders seeking exposure to newly launched assets with high growth narratives.

Investor interest is driven by NIGHT’s development ties to Charles Hoskinson and the Cardano ecosystem through the Midnight blockchain. The token now exceeds a $1 billion market cap. Trading near $0.064, NIGHT could break $0.065 and $0.075, targeting the $0.088 all-time high.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

NIGHT Price Analysis.
NIGHT Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks remain elevated for a newly launched token. Premature profit-taking could reverse momentum quickly. If selling pressure increases, NIGHT may fall toward $0.045. Such a move would erase recent gains, invalidate the bullish thesis, and increase short-term volatility.

Pump.fun (PUMP)

PUMP has moved opposite to NIGHT, ranking among the worst-performing altcoins this week. The token has fallen more than 35%, trading near $0.00197. Persistent selling pressure reflects weak sentiment, as investors continue reducing exposure amid broader market uncertainty.

Despite losses, technical indicators offer a potential rebound signal. The relative strength index has entered oversold territory, suggesting selling pressure may be exhausting. If buyers step in, PUMP could rebound above $0.00212 and extend gains toward the $0.00242 resistance level.

PUMP Price Analysis.
PUMP Price Analysis. Source: TradingView

The recovery scenario remains fragile. Failure to attract buying interest could extend losses. A breakdown below current levels may send PUMP toward the $0.00171 support. Such a move would invalidate the bullish outlook and reinforce continued downside risk.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash jumped 8% today on asset-specific activity rather than broader Bitcoin moves. The rally followed speculation surrounding ShapeShift founder Erik Voorhees swapping 4,619 ETH, valued at $13.42 million, for 24,950 BCH from a wallet inactive for nine years, reigniting market interest.

However, Erik Voorhees confirmed that the wallet did not belong to him, nor does he own any BCH. Nevertheless, the rally ignited by the speculation may likely extend into the weekend.

Continued investor inflows, confirmed by a rising Chaikin Money Flow, support the upside case. If demand holds, BCH could break above $593 and advance toward $624, signaling short-term recovery strength driven by renewed confidence.

BCH Price Analysis.
BCH Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks persist if momentum fades. Failure to reclaim $593 could keep Bitcoin Cash capped below $600. In that scenario, weakening demand may pull BCH toward $555 or lower, reinforcing consolidation and invalidating the near-term bullish outlook.

The post 3 Altcoins To Watch This Weekend | December 20 – 21 appeared first on BeInCrypto.

Cooling Inflation, Weak Confidence: What the Michigan Consumer Data Means for Bitcoin

20 December 2025 at 04:30

Fresh US economic data is sending a clear but nuanced signal to markets. Inflation pressures are easing, but consumers remain under strain. 

For Bitcoin and the broader crypto market, that mix points to improving macro conditions, tempered by near-term volatility.

Why Inflation Expectations Matter More Than Sentiment

US consumer sentiment edged up to 52.9 in December, slightly higher than November but still nearly 30% lower than a year ago, according to the University of Michigan. 

At the same time, inflation expectations continued to fall. Short-term expectations dropped to 4.2%, while long-term expectations eased to 3.2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

For markets, those inflation expectations matter more than confidence levels.

Consumer sentiment measures how people feel about their finances and the economy. Inflation expectations measure what they think prices will do next. Central banks care far more about the latter.

Falling short- and long-term inflation expectations suggest households believe price pressures are easing and will stay contained. 

That supports the Federal Reserve’s goal of cooling inflation without keeping policy restrictive for too long.

This data follows November’s CPI report, which showed inflation cooling faster than expected. Together, the two reports reinforce the same message: inflation is losing momentum.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

What This Means for Interest Rates and Liquidity

Lower inflation expectations reduce the need for high interest rates. Markets tend to respond by pricing in earlier or deeper rate cuts, even if economic growth remains slow.

For risk assets, including crypto, this matters because:

  • Lower rates reduce returns on cash and bonds
  • Real yields tend to fall
  • Financial conditions gradually loosen

Bitcoin has historically responded more to liquidity conditions than to consumer confidence or economic growth.

Why Weak Confidence Does Not Hurt Crypto as Much

Low consumer confidence reflects cost-of-living pressures, not collapsing demand. People still feel stretched, but they are less worried about prices rising sharply from here.

Crypto markets do not rely on consumer spending in the same way equities do. Instead, they react to:

  • Interest rate expectations
  • Dollar strength
  • Global liquidity

That makes falling inflation expectations supportive for Bitcoin, even when confidence remains weak.

Why Volatility Is Likely to Continue

This environment favors risk assets over time, but not in a straight line.

Weak confidence means growth remains fragile. That keeps markets sensitive to data releases, positioning, and short-term flows. As seen after the CPI report, even bullish macro data can trigger sharp reversals when leverage is high.

For Bitcoin, that typically results in:

  • Strong reactions to macro news
  • Choppy price action
  • Rallies driven by liquidity rather than conviction

Looking Ahead to January 2026

Taken together, the data points to a constructive macro backdrop for crypto heading into early 2026. Inflation pressures are easing, policy constraints are loosening, and liquidity conditions are improving.

At the same time, weak confidence explains why markets remain volatile and prone to sudden selloffs.

The key takeaway is simple: macro conditions are improving for Bitcoin, but price action will continue to be shaped by flows, leverage, and timing rather than optimism alone.

The post Cooling Inflation, Weak Confidence: What the Michigan Consumer Data Means for Bitcoin appeared first on BeInCrypto.

90% of HBAR Buyers Are Gone — Is Price Breakdown Now the Base Case?

20 December 2025 at 04:00

Hedera is moving into a risky zone. Over the past month, buying pressure has dropped by nearly 90%, even as the HBAR price continues to slide. While the broader crypto market is trying to stabilize, Hedera is not seeing the same response, especially on the charts.

Buyers are stepping away instead of buying dips. At this point, a downside break is no longer a low-chance outcome. It is starting to look like the base case.

Spot Buying Has Almost Vanished as Downtrend Stays Intact

The HBAR spot market shows the clearest warning.

In the week ending November 10, Hedera recorded spot outflows of approximately $26.7 million, indicating strong buying as coins moved off exchanges. By the week ending December 15, that number fell to just $2.4 million. That is a collapse of roughly 90% in buying pressure in little more than a month.

Buyers Leaving
Buyers Leaving: Coinglass

This is significant because the price is already trading within a descending channel, a bearish pattern. When buyers disappear during a downtrend, sellers need little force to push the price lower. The market becomes fragile.

The Money Flow Index, or MFI, confirms this weakness. MFI tracks how much money is entering or leaving an asset using both price and volume. In HBAR’s case, MFI has been making lower lows along with price and has now slipped into oversold territory. Instead of bouncing, it keeps trending down.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

No Dip Buying Visible
No Dip Buying Visible: TradingView

That indicates that dips are not being bought, suggesting minimal price-specific conviction.

Why the HBAR Price Breakdown Scenario Is Gaining Weight

With weak spot demand and falling money flow, the HBAR price action becomes the final judge.

HBAR is sitting near the lower boundary of its descending channel. The first key level to watch is $0.106. If price loses this level on a daily close, the next downside target comes in near $0.095, which is about 12% lower than current levels. Reaching there would mean a confirmed bearish breakdown, bringing even $0.078 into the mix.

That move would confirm continuation of the downtrend rather than a temporary dip.

HBAR Price Analysis
HBAR Price Analysis: TradingView

For the bearish case to break, HBAR would need a major shift. Price would have to reclaim several resistance zones and close near $0.155. Given the collapse in spot buying and the persistence of weak MFI, that outcome appears unlikely at present.

The conclusion is straightforward. With buyers largely gone, money flow falling, and price already trapped in a bearish structure, a breakdown is no longer just a risk. For now, it is the base case, or rather a likely outcome.

The post 90% of HBAR Buyers Are Gone — Is Price Breakdown Now the Base Case? appeared first on BeInCrypto.

Did Arthur Hayes Just Sell $1.5 Million in Ethereum?

20 December 2025 at 02:35

Arthur Hayes has moved 508.647 ETH, worth roughly $1.5 million, to Galaxy Digital, sparking fresh speculation that the crypto veteran may be trimming exposure.

The move is surprising because recently Hayes delivered one of his strongest bullish theses on Ethereum.

Arthur Hayes Ethereum Sell Speculation

On-chain data shows the transfer originated from a wallet linked to Hayes and landed at a Galaxy Digital deposit address. 

Transfers to institutional desks do not always signal an immediate sale. But such movements are commonly associated with liquidity provisioning or over-the-counter execution.

Arthur Hayes Sent 508 ETH To Galaxy Digital. Source: Arkham

The transaction comes as Ethereum trades just below the psychologically important $3,000 level, following a volatile December marked by ETF outflows and derivatives repositioning.

Despite the move, Hayes still controls more than 4,500 ETH.

So, any selling would represent portfolio management rather than a full exit.

The timing is notable. Only days earlier, Hayes laid out a detailed case for Ethereum’s institutional future, arguing that large financial players have finally accepted the limits of private blockchains.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes framed stablecoins as the catalyst that makes Ethereum legible to traditional finance. He predicted that banks would increasingly build Web3 infrastructure on Ethereum rather than bespoke ledgers.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

He acknowledged that privacy remains a sticking point for institutional adoption but argued that the issue will be addressed at the application or Layer-2 level, with Ethereum continuing to anchor security.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

However, market conditions remain mixed. Ethereum has struggled to regain sustained momentum above $3,000 as spot ETH ETFs recorded notable outflows in mid-December, while implied volatility in derivatives markets has compressed. This reflects caution rather than panic. 

At the protocol level, activity continues to migrate toward rollups, keeping transaction costs low but limiting fee capture on Ethereum’s base layer.

Hayes also struck a pragmatic tone on valuation expectations, offering a long-term target rather than a near-term prediction.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

For now, Hayes’ on-chain activity suggests tactical positioning, not a reversal of conviction. His thesis remains intact: Ethereum wins if stablecoins and institutional on-chain finance scale. 

The market, however, may still be waiting for that narrative to fully materialize.

The post Did Arthur Hayes Just Sell $1.5 Million in Ethereum? appeared first on BeInCrypto.

Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000

20 December 2025 at 02:00

Ethereum continues to struggle with price recovery as it repeatedly fails to close above the $3,000 level. ETH has shown brief upside attempts, only to retreat under selling pressure. 

While price action remains frustrating for holders, underlying network data points to strengthening fundamentals that may support future recovery.

Ethereum Holders Are Staying

Ethereum leads all major cryptocurrencies in non-empty wallet count. The network hosts more than 167.9 million active addresses holding balances. Bitcoin, by comparison, has about 57.62 million. Other top-cap assets trail significantly behind both networks.

This dominance highlights Ethereum’s broad user base and diverse use cases. Decentralized finance, NFTs, and smart contract activity continue to drive engagement. Strong participation reflects confidence, which plays a critical role in sustaining demand.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Ethereum Holders Data
Ethereum Holders Data. Source: Santiment

Macro indicators further support a constructive outlook. Ethereum balances on centralized exchanges have declined steadily. Since the start of the month, roughly 397,495 ETH have been withdrawn from exchanges, reducing immediate sell-side supply.

These outflows suggest accumulation at current price levels. The withdrawn ETH is valued at over $1.17 billion, signaling confidence among long-term investors. Lower exchange balances often precede reduced selling pressure, which can support price recovery when demand strengthens.

Ethereum Balance on Exchanges
Ethereum Balance on Exchanges. Source: Glassnode

ETH Price Could Breach The Critical Barrier

Ethereum trades near $2,946 at the time of writing, remaining below the psychological $3,000 level. The asset has consistently bounced off the $2,762 support zone over recent weeks. This behavior indicates buyers are defending lower levels despite broader uncertainty.

If supportive trends continue, ETH could attempt another breakout above $3,000. A successful move may open the path toward $3,131. Continued momentum could extend gains toward $3,287, signaling improving confidence among both retail and institutional participants.

ETH Price Analysis.
ETH Price Analysis. Source: TradingView

Risks persist if selling pressure intensifies. A breakdown below $2,762 would weaken the recovery narrative. Losing this support could send Ethereum toward the $2,681 level, marking a four-week low and invalidating the bullish thesis outlined by improving on-chain metrics.

The post Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000 appeared first on BeInCrypto.

Zcash Price Awaits Direction Despite Arthur Hayes Favoring Its Privacy Model — But Why?

20 December 2025 at 00:00

Zcash price has struggled to find a clear direction over the past few weeks, despite being up over 600% in the 3-month window. The token is moving sideways even as other parts of the crypto market attempt small rebounds.

This comes despite fresh attention from a high-profile voice in crypto. In a recent interview, Arthur Hayes spoke positively about Zcash’s design.

Still, the ZEC price action shows hesitation despite the near 4% uptick, day-on-day. Traders are now weighing whether this support matters in the short term or if charts will decide first.

Arthur Hayes Said This About The Privacy Model

Arthur Hayes is the co-founder of BitMEX and a well-known crypto market figure. In a recent interview with Kyle Chasse, Hayes explained why his view on privacy coins has changed over time.

GET ALL THE ALPHAhttps://t.co/BvfWWoPVMr

— Kyle Chassé 🐸 (@Kylechasse) December 18, 2025

He said that while Monero was once seen as the strongest privacy option, new data and upgrades shifted his thinking. Hayes highlighted Zcash’s progress, particularly in shielded transactions and cryptographic improvements.

“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” he said, 30 minutes into interview.

What matters here is context. Hayes did not talk about Zcash price targets. He did not say buyers should rush in. His comments focused on technology and design, not market timing.

That distinction explains why the price has not reacted yet.

Why Zcash Price Has Not Reacted Yet

Despite the attention from Arthur Hayes, the Zcash price has not moved much. The reason is visible on the chart.

First, a bearish EMA crossover is forming. EMA means exponential moving average. It shows the average price but gives more weight to recent moves.

When the 20-day moves below the 50-day, it usually means short-term sellers are stronger than buyers. Right now, the 20-day EMA is very close to crossing below the 50-day. This keeps traders cautious.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Bearish Cross Looms
Bearish Cross Looms: TradingView

Second, on-balance volume (OBV) is not helping the price. OBV tracks whether volume is flowing in or out. Between December 12 and December 18, the Zcash price trended lower, and OBV also weakened. This indicates that buyers are not yet adding strength. Without a rising OBV, rallies often fail, and downside moves usually do not reverse.

Volume Support Lacks
Volume Support Lacks: TradingView

Put together, the picture is clear. The EMA crossover warns of short-term pressure. OBV shows weak follow-through from buyers. This explains why the Zcash price remains stuck and waits for a clear direction.

Arthur Hayes’ comments provide long-term confidence, but charts indicate that traders are waiting for technical evidence. Until buyers step in with volume, the price is likely to remain undecided.

What Could Decide the Next Zcash Price Move

Large capital flows provide the clearest clue. The CMF or Chaikin Money Flow indicator has been rising between December 11 and December 18, while the ZEC price corrected. This pattern means larger holders are showing interest even while the prices remain weak.

However, CMF is still below the zero line. That matters. A move above zero often confirms real buying. In past cases, like in early November, the price followed strongly once the CMF crossed that level.

ZEC CMF Rising
ZEC CMF Rising: TradingView

For Zcash, the levels are clear. A clean daily close above $434 would show buyers are taking control again. If that happens, the next important zone sits near $516.

Zcash Price Analysis
Zcash Price Analysis: TradingView

On the downside, $371 is the first key support. If the price slips below that level, sellers could push it toward $301, where previous buying interest appeared.

The post Zcash Price Awaits Direction Despite Arthur Hayes Favoring Its Privacy Model — But Why? appeared first on BeInCrypto.

Japan Tightens, America Eases: Which Central Bank Really Moves Markets Now? | US Crypto News

19 December 2025 at 23:54

Welcome to the US Crypto News Morning Briefing—your essential rundown of the most important developments in crypto for the day ahead.

Grab a coffee because today’s Morning Briefing isn’t just about interest rates. It’s about leverage, funding, and which side of the Pacific really sets the rhythm for risk assets when the policy paths split. As one central bank eases (the US), the other tightens (Japan). The tension between the two is beginning to reshape global liquidity in ways that don’t show up in a single chart or price candle.

Crypto News of the Day: Japan Raises Interest Rates, But the Fed Cuts, Which Side Has A Stronger Impact?

Global markets are at an impasse, amid a rare and consequential policy divergence. On the one hand, the US Federal Reserve has begun cutting interest rates to support slowing growth. In contrast, the Bank of Japan (BOJ) is moving in the opposite direction, raising rates to levels not seen in three decades.

The question facing investors is no longer whether these moves matter, but which one ultimately carries more weight for global liquidity, currencies, and crypto markets.

On December 19, the BOJ raised its policy rate by 25 basis points to 0.75%, the highest level since 1995. This marks another step away from decades of ultra-loose monetary policy. Macro analysts see the move as more than a routine adjustment.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Unlike the Federal Reserve’s rate cuts, which are cyclical and designed to smooth economic slowdowns, Japan’s tightening is structural. For nearly 30 years, near-zero Japanese rates anchored one of the world’s most important sources of cheap leverage.

Even modest increases now carry outsized consequences because they disrupt funding strategies deeply embedded across global markets.

The immediate impact was most visible in currency markets. Despite the historic hike, the yen initially weakened as Governor Kazuo Ueda offered limited clarity on the pace of future tightening.

Reuters noted that the currency slipped as the BOJ “stays vague on tightening path.” This highlights how forward guidance, not just the hike itself, remains critical.

Still, analysts argue the real transmission channel lies elsewhere: the yen carry trade, as reported in a recent US Crypto News publication.

As Japanese yields rise and the US–Japan rate gap narrows, borrowing yen to fund higher-yielding positions becomes increasingly expensive.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

This is where the divergence between Tokyo and Washington becomes critical:

  • Fed cuts tend to support markets gradually by easing credit conditions.
  • BOJ tightening, by contrast, forces immediate repositioning as leverage costs rise.

Crypto markets have historically experienced this impact more quickly than traditional assets. Previous BOJ tightening cycles coincided with sharp Bitcoin drawdowns of 20–30% as liquidity tightened and carry trades unwound.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

That pattern has made Bitcoin’s recent stability stand out. As of this writing, BTC was trading for $88,035, up by almost 1% in the last 24 hours.

Bitcoin (BTC) Price Performance. Source: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” wrote analyst Blueblock.

However, resilience at the top of the crypto market does not eliminate risk elsewhere. Altcoins, which are far more sensitive to liquidity conditions, remain exposed if Japanese tightening continues.

Indeed, BOJ officials have openly signaled willingness to keep tightening if wage growth and inflation remain durable. Analysts at ING and Bloomberg have warned that while further hikes may not be imminent, the direction of travel is clear.

The implication for global markets is stark. Fed cuts may provide broad support over time, but Japan’s retreat from ultra-easy policy strikes directly at the foundation of global leverage.If the BOJ continues down this path, its influence on liquidity, currencies, and crypto could outweigh US easing, at least in the near term.

Chart of the Day

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Byte-Sized Alpha

Here’s a summary of more US crypto news to follow today:

Crypto Equities Pre-Market Overview

CompanyAt the Close of December 18Pre-Market Overview
Strategy (MSTR)$158.24$163.97 (+3.62%)
Coinbase (COIN)$239.20$246.00 (+2.84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)$22.51$22.95 (+1.95%)
MARA Holdings (MARA)$9.69$9.87 (+1.86%)
Riot Platforms (RIOT)$13.38$13.73 (+2.62%)
Core Scientific (CORZ)$14.56$15.04 (+3.30%)
Crypto equities market open race: Google Finance

The post Japan Tightens, America Eases: Which Central Bank Really Moves Markets Now? | US Crypto News appeared first on BeInCrypto.

$1 Billion by 2026? Analysts Eye Ownership Coins as Crypto’s Next Governance Game-Changer

19 December 2025 at 22:00

Ownership coins are set to transform decentralized governance in 2026, with analysts forecasting that at least one project will surpass a $1 billion market cap.

Unlike current governance tokens, ownership coins combine economic, legal, and governance rights in one asset. This development could solve longstanding issues that have challenged decentralized autonomous organizations (DAOs) for years.

How Ownership Coins Differ From Traditional Governance Tokens

Traditional DAO governance tokens generally offer only voting rights, lacking real economic power or legal accountability within decentralized organizations. This limitation introduces investment risks and weakens the goal of truly decentralized governance.

Ownership coins offer a major shift in design. According to research from Galaxy Digital, these tokens unite economic, legal, and governance rights within a legally enforceable digital asset. This integrated approach aims to fix accountability issues that have affected DAOs since their start.

Galaxy Digital describes this model as creating “digital companies” in which onchain governance holds legal weight rather than relying only on social consensus.

Token holders thus gain meaningful and enforceable control over digital organizations with tangible assets. This innovation creates a path toward legally recognized, self-governed on-chain entities.

MetaDAO was among the first to use this framework, applying futarchy principles, a governance system using prediction markets instead of direct votes.

The project launched on Solana in November 2023, guiding decisions with trading in prediction markets rather than traditional voting methods.

Messari Report Identifies AVICI as Top Performer

The Messari Theses report positions ownership coins as a major investment opportunity for 2026. It spotlights AVICI as the biggest winner over the past year, highlighting the sector’s growth prospects.

We are so back!

The Messari Theses for 2026 is live and available for free.

Jump into the full report now ⬇️ pic.twitter.com/HA3za2QktZ

— Messari (@MessariCrypto) December 18, 2025

AVICI has shown strong holder retention and broad distribution, despite price volatility. As of mid-December 2025, the token counted 12,752 holders and maintained a low concentration among large holders.

Analyst crypto_iso shared that AVICI began with 4,000 holders and reached 13,300 within 45 days.

During a steep 65% price decline, AVICI lost only 600 holders, just 21% of its initial growth rate. On average, the coin added 200 holders per day at its peak and lost about 43 per day during the downturn. These numbers signal community resilience despite market fluctuation.

Yes for sure.

Here is an interesting datapoint on the holder front.$Avici is still sitting at 12.7k holders which is pretty impressive because if you think about the net number given a drawdown of 65% it's strong. I think it started with around 4k holders or so day 1 and in 45… pic.twitter.com/pTnn9pItjf

— CryptoISO (@crypto_iso) December 18, 2025
Table comparing ownership coin holder metrics
AVICI leads in holder count and distribution among ownership coins (crypto_iso)

Sector Remains Early-Stage, Offering Potential for Growth

The ownership coin market is viewed as a new frontier with substantial upside, as no project yet has exceeded a $1 billion fully diluted valuation. Many investors see this as untapped potential for significant gains.

“My biggest bet for 2026 are ownership coins. They are in early stage right now, not a single coin above 1B mcap. Opportunity right in front of you,” wrote analyst Anglio.

Much of the discourse on social media calls 2026 the “year of the ownership coin.” The blend of authentic innovation and early entry point is attracting interest from retail and institutional investors alike.

Ownership coins may solve barriers that have limited DAO growth and investment. Their legally binding onchain governance systems can let blockchain-native organizations function as true business entities.

This step could impact capital formation, investor protection, and the development of decentralized governance.

Nevertheless, this market is still in its infancy. Most ownership coin projects remain under development, and legal clarity for these hybrid entities varies across regions. Whether this innovation can fulfill the aspiration of self-governing onchain organizations will depend on successful implementation in 2026.

The post $1 Billion by 2026? Analysts Eye Ownership Coins as Crypto’s Next Governance Game-Changer appeared first on BeInCrypto.

❌