Tren Baru Scam Crypto – Menyamar Jadi Polisi untuk Mencuri Jutaan
Kriminal di Australia menyamar sebagai petugas penegak hukum dan menggunakan laporan kejahatan siber palsu untuk menipu orang agar percaya bahwa data pribadi mereka telah dikompromikan.
Kemudian, peretas memaksa korban untuk mentransfer aset kripto mereka ke wallet yang dikendalikan penipu, menguras dana mereka.
Scammer Manfaatkan Laporan Polisi Palsu
Otoritas Australia telah mengeluarkan peringatan setelah menemukan penipuan di mana penjahat dunia maya menyamar sebagai polisi federal untuk mencuri aset kripto.
Pusat koordinasi kejahatan siber yang dipimpin AFP telah mendeteksi serangkaian skema di mana penipu mendapatkan informasi pribadi dan menggunakannya untuk mengajukan laporan kejahatan siber palsu melalui portal ReportCyber pemerintah.
Penipu kemudian dilaporkan menelepon korban dan mengklaim data mereka muncul dalam pelanggaran terkait aset kripto. Penipu membagikan nomor referensi yang tampak asli dan mengarahkan korban untuk memeriksanya secara online. Laporan tersebut tampak dalam sistem, sehingga panggilan tersebut terlihat sah.
Penelepon kedua, berpura-pura berasal dari platform kripto korban, mendesak mereka untuk memindahkan aset ke cold storage wallet yang diizinkan.
Pejabat menekankan bahwa petugas penegak hukum yang asli tidak akan pernah meminta akses ke akun aset kripto, seed phrase, atau rincian perbankan.
Kejadian ini menyoroti masalah yang semakin besar, karena penipu semakin sering menggunakan rekayasa sosial dan nomor telepon palsu untuk menipu korban.
Ancaman Social Engineering Terus Meningkat
Penipuan di Australia ini muncul di tengah jelasnya peningkatan global dalam serangan rekayasa sosial yang menargetkan pemegang aset kripto.
🚨Crypto crime is rising fast, bad actors now spend 14x higher fees to stay hidden
— Kashif Raza (@simplykashif) July 18, 2025
Report By @chainalysis
Crypto Theft in 2025 (So Far)
-> $2.17 Billion Stolen by Mid-July 2025
– > Already more than all of 2024
Major Hack: Bybit (North Korea-backed)
–> $1.5 billion stolen… pic.twitter.com/QxFwoxEhYa
Pada Agustus 2025, seorang korban kehilangan Bitcoin senilai US$91 juta setelah penipu menyamar sebagai staf dukungan dari Coinbase dan layanan kripto besar lainnya, menandai salah satu pencurian terbesar dari jenisnya.
Sebelumnya, di Inggris, seorang penipu yang menyamar sebagai petugas polisi senior menipu korban lainnya. Pengguna tersebut kehilangan Bitcoin senilai US$2,8 juta melalui situs cold storage palsu.
Pada bulan Mei, sebuah jaringan phishing global yang menyamar sebagai Coinbase mencuri lebih dari US$20 juta dengan mengarahkan pengguna ke situs dukungan palsu.
Secara keseluruhan, kasus-kasus ini menunjukkan skala dan kecanggihan yang semakin meningkat dari serangan rekayasa sosial di sektor aset kripto.