Normal view

Received — 24 November 2025 Crypto News & Update

Upbit Operator to Announce Merger with Korean Tech Giant Naver This Week

24 November 2025 at 09:02

South Korea’s top payment platform and largest cryptocurrency exchange are set to merge, with board approvals expected on Wednesday and a public announcement planned for the next day.

This agreement will combine Naver Financial and Dunamu, the operator of Upbit, to form a powerful player that bridges traditional finance and digital assets in one of Asia’s largest economies.

Merger Timeline and Structure

The boards of both companies plan to meet on November 26 to approve the merger. After that, a joint announcement is expected on November 27. According to local media reports, top executives will attend a press conference at Naver’s campus.

The transaction will involve a complete stock exchange, making Dunamu a wholly owned subsidiary of Naver Financial. Current estimates value Naver Financial at about KRW 5 trillion and Dunamu at KRW 15 trillion. This difference suggests a 1:3 share exchange ratio.

Dunamu’s shareholders will exchange their stakes for shares in Naver Financial, and its principal holders are likely to take nearly 30% of the combined company. At the same time, Naver’s stake will decline from 69% to 17%, but operational control is expected to stay with Naver, one of South Korea’s top tech giants.

To comply with the country’s fair trade laws, Dunamu may assign over half of its voting rights to Naver. This step intends to address market concentration concerns while preserving the strategic advantages of the deal.

Strategic Outlook for the Combined Entity

This merger unites two complementary leaders in South Korea’s financial sector. Naver Financial runs the country’s most popular payment platform with strong ties to Naver’s e-commerce, search, and communication services. Dunamu dominates cryptocurrency trading through Upbit, processing billions in daily trading volume and serving millions of users.

The combined company seeks to create a comprehensive financial ecosystem that erases boundaries between traditional payments and digital assets. Their leaders expect to stress plans to compete with global tech giants. This strategy highlights the need for Korean fintech firms to scale and remain competitive beyond their home market.

Naver’s large user base and strong technology platform could accelerate the adoption of crypto among mainstream consumers. In return, Dunamu’s blockchain experience and regulatory know-how may boost Naver Financial’s edge in new financial technologies.

Regulatory Review and Future Impact

The proposed merger is under scrutiny by regulators. South Korea’s Financial Supervisory Service and Fair Trade Commission must both review the deal. The FSS will assess financial risk, especially the impact of combining a licensed payment platform with a virtual asset exchange. Regulators have long separated these sectors to prevent systemic risk.

Shareholder protection is another primary concern. With Naver’s stake falling below 20%, questions arise about governance and minority rights. Regulators will likely examine whether the agreement protects existing investors in both firms.

Competition authorities face a complex decision. While executives claim the merger is needed to compete globally, the Fair Trade Commission must determine whether it unfairly concentrates control over South Korea’s payment network and its largest cryptocurrency exchange. The review will focus on possible effects on market competition and consumer choice.

Approval will take months. Both companies must show that the merger’s benefits outweigh any risks to financial stability or fair competition. The decision could set a precedent for how traditional finance and digital assets may merge in South Korea and across Asia in the future.

The post Upbit Operator to Announce Merger with Korean Tech Giant Naver This Week appeared first on BeInCrypto.

Operator Upbit akan Umumkan Merger dengan Raksasa Teknologi Korea Naver Minggu Ini

24 November 2025 at 09:02

Platform pembayaran teratas dan exchange aset kripto terbesar di Korea Selatan akan bergabung, dengan persetujuan direksi diharapkan terjadi pada hari Rabu, dan pengumuman publik direncanakan untuk hari berikutnya.

Kesepakatan ini akan menggabungkan Naver Financial dan Dunamu, operator Upbit, untuk membentuk pemain kuat yang menghubungkan keuangan tradisional dan aset digital di salah satu ekonomi terbesar di Asia.

Timeline dan Struktur Merger

Dewan dari kedua perusahaan berencana bertemu pada 26 November untuk menyetujui merger ini. Setelah itu, pengumuman bersama diharapkan pada 27 November. Menurut laporan media lokal, eksekutif puncak akan menghadiri konferensi pers di kampus Naver.

Transaksi ini akan melibatkan pertukaran saham lengkap, menjadikan Dunamu sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Naver Financial. Estimasi saat ini menilai Naver Financial sekitar KRW 5 triliun dan Dunamu sekitar KRW 15 triliun. Perbedaan ini menunjukkan rasio pertukaran saham 1:3.

Pemegang saham Dunamu akan menukar saham mereka dengan saham di Naver Financial, dan pemegang utamanya kemungkinan akan mengambil hampir 30% dari perusahaan gabungan. Sementara itu, kepemilikan Naver akan menurun dari 69% menjadi 17%, namun kontrol operasional diperkirakan tetap dengan Naver, salah satu raksasa teknologi di Korea Selatan.

Untuk mematuhi hukum perdagangan adil negara, Dunamu mungkin akan menyerahkan lebih dari setengah hak suaranya kepada Naver. Langkah ini dimaksudkan untuk menangani kekhawatiran konsentrasi pasar sambil mempertahankan keunggulan strategis dari kesepakatan ini.

Pandangan Strategis untuk Entitas Gabungan

Merger ini menyatukan dua pemimpin yang saling melengkapi dalam sektor keuangan Korea Selatan. Naver Financial menjalankan platform pembayaran paling populer di negara ini dengan hubungan erat dengan layanan e-commerce, pencarian, dan komunikasi Naver. Dunamu mendominasi perdagangan aset kripto melalui Upbit, memproses miliaran volume perdagangan harian dan melayani jutaan pengguna.

Perusahaan gabungan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem keuangan yang komprehensif yang menghapus batas antara pembayaran tradisional dan aset digital. Para pemimpin mereka diharapkan menekankan rencana untuk bersaing dengan raksasa teknologi global. Strategi ini menyoroti perlunya perusahaan fintech Korea untuk berkembang dan tetap kompetitif di luar pasar domestik mereka.

Basis pengguna besar Naver dan platform teknologi yang kuat dapat mempercepat adopsi kripto di kalangan konsumen utama. Sebagai balasannya, pengalaman blockchain dan pengetahuan regulasi Dunamu dapat meningkatkan keunggulan Naver Financial dalam teknologi keuangan baru.

Tinjauan Regulasi dan Dampak Masa Depan

Merger yang diusulkan ini sedang diperiksa oleh regulator. Layanan Pengawasan Keuangan Korea Selatan dan Komisi Perdagangan Adil harus meninjau kesepakatan ini. FSS akan mengevaluasi risiko finansial, terutama dampak dari menggabungkan platform pembayaran berlisensi dengan sebuah exchange aset virtual. Regulator telah lama memisahkan sektor-sektor ini untuk mencegah risiko sistemik.

Otoritas persaingan menghadapi keputusan yang kompleks. Sementara eksekutif mengklaim bahwa merger diperlukan untuk bersaing secara global, Komisi Perdagangan Adil harus menentukan apakah ini secara tidak adil memusatkan kontrol atas jaringan pembayaran Korea Selatan dan exchange aset kripto terbesarnya. Tinjauan akan berfokus pada kemungkinan efek pada persaingan pasar dan pilihan konsumen.

Persetujuan akan memakan waktu berbulan-bulan. Kedua perusahaan harus menunjukkan bahwa manfaat dari merger ini melebihi risiko terhadap stabilitas finansial atau persaingan yang adil. Keputusan ini dapat membentuk preseden mengenai bagaimana keuangan tradisional dan aset digital dapat bergabung di Korea Selatan dan di seluruh Asia di masa mendatang.

❌