Normal view

Received — 13 December 2025 Crypto News & Update

Bitcoin Alami Pemisahan Satu Tahun Penuh dari Saham untuk Pertama Kali dalam Lebih dari Satu Dekade

13 December 2025 at 09:20

Bitcoin telah memutus korelasi jangka panjangnya dengan saham, menandai tahun penuh pertama perbedaan arah dengan pasar saham selama lebih dari satu dekade.

Perubahan ini menunjukkan ada jarak yang makin lebar antara aset kripto dan pasar tradisional, sehingga banyak yang mempertanyakan peran Bitcoin dalam siklus saat ini.

Pemisahan Pasar yang Bersejarah

Bitcoin dan saham secara historis biasanya bergerak sejalan. Namun sekarang hubungan tersebut sepertinya sudah pecah.

Berdasarkan data dari Bloomberg, S&P 500 naik lebih dari 16% tahun ini sedangkan Bitcoin turun 3%, yang berarti ini adalah perbedaan arah pertama kali sejak 2014.

BREAKING: Bitcoin is headed for its first full-year split from stocks in over a decade, marking the first time since 2014 equities rallied while crypto fell. pic.twitter.com/Ns25xJ2KV2

— Short Squeez (@shortsqueeznews) December 7, 2025

Perpecahan yang jelas seperti ini memang cukup jarang terjadi, bahkan di dunia aset kripto, sehingga peran Bitcoin di kancah pasar global kini kembali jadi sorotan. Perbedaan ini juga menantang anggapan bahwa optimisme regulasi dan partisipasi institusi pasti akan otomatis menghasilkan performa yang terus meningkat.

Kondisi ini jadi makin mencolok melihat situasi pasar yang lebih luas, di mana saham-saham kecerdasan buatan melonjak, belanja modal naik pesat, dan investor kembali ke saham. Sementara itu, aset defensif tradisional juga mendapat perhatian lebih, menandakan investor sedang melakukan alokasi ulang, bukan benar-benar mengambil risiko tinggi.

Tekanan khusus di dunia aset kripto, termasuk likuidasi paksa dan anjloknya partisipasi dari retail, sangat memperparah performa buruk Bitcoin. Posisi yang tersapu miliaran dolar menyebabkan penurunan makin dalam, sehingga koreksi yang awalnya kecil berubah menjadi penarikan industri secara besar-besaran.

Seiring sinyal-sinyal ini bertambah, sentimen pasar pun melemah, memicu perdebatan apakah ini adalah koreksi biasa atau justru perubahan struktural yang lebih besar.

Koreksi Normal atau Ada Hal Lain?

Selama ini, Bitcoin memang dikenal sebagai aset yang bergerak berdasarkan momentum, tapi gagalnya pergerakan naik yang berkelanjutan memperlihatkan bahwa kepemimpinan pasar aset berisiko sudah berpindah ke tempat lain.

Aliran dana masuk ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin saat ini melambat, dukungan dari tokoh-tokoh penting juga makin jarang terdengar, dan indikator teknikal utama justru mulai menunjukkan kelemahan kembali.

Pergerakan harga mencerminkan semakin turunnya kepercayaan pasar. Bitcoin masih kesulitan untuk kembali bangkit sejak harga puncak di bulan Oktober mendekati US$126.000 dan sekarang justru melayang di kisaran US$90.000, menegaskan bahwa perpecahan ini lebih disebabkan oleh hilangnya keyakinan bukan hanya volatilitas jangka pendek semata.

Meskipun saat ini terjadi perpecahan, periode waktu yang lebih panjang membuat narasi jadi lebih rumit. 

Dalam jangka waktu beberapa tahun, Bitcoin masih menunjukkan performa yang lebih unggul dibanding saham, sehingga perbedaan arah yang terjadi belakangan ini boleh jadi hanya cerminan dari kelebihan kenaikan sebelumnya yang kini mulai turun dan bukan benar-benar akhir dari tren

Dari sudut pandang tersebut, performa buruk Bitcoin saat ini masih bisa masuk dalam kategori koreksi biasa di dalam siklus pasar bullish yang lebih besar, meski tajam berbeda secara tahunan.

OCC setujui lima bank trust aset kripto saat klaim ‘debanking’ mendapat sorotan

13 December 2025 at 05:57

OCC hari ini memberikan persetujuan bersyarat kepada lima perusahaan berbasis aset digital untuk mendapatkan charter bank trust nasional, menandakan ekspansi yang terukur namun nyata dari perusahaan kripto ke dalam sistem perbankan federal.

Keputusan ini menantang klaim dari sebagian industri perbankan yang menyebut kripto tidak bisa mematuhi standar regulasi. Nampaknya, hal ini juga memperumit narasi industri kripto sendiri mengenai upaya bersama untuk memutus aksesnya dari layanan keuangan.

Lima perusahaan di balik persetujuan

Selain Ripple National Trust Bank, Office of the Comptroller of the Currency (OCC) juga memberikan persetujuan bersyarat kepada empat institusi lain yang berfokus pada aset digital, menandakan langkah regulasi yang lebih luas, bukan pengecualian semata.

Selain Ripple, OCC juga menyetujui permohonan trust bank de novo untuk First National Digital Currency Bank serta memberikan izin kepada Circle, BitGo, Fidelity Digital Assets, dan Paxos untuk beralih dari charter tingkat negara bagian.

🚨 JUST IN: The OCC just approved conditional national trust bank charters: Ripple. Paxos. BitGo. Fidelity Digital Assets. Circle.

A national trust charter means federal supervision, 50-state reach, and the credibility to custody assets for ETFs, treasuries, and institutions… pic.twitter.com/DWQyX6jKsm

— Simon Taylor (@sytaylor) December 12, 2025

Kelima persetujuan tersebut masih bersifat bersyarat, karena tiap institusi wajib memenuhi standar operasional, tata kelola, dan kepatuhan tertentu sebelum mendapatkan otorisasi final.

“Pendatang baru di sektor perbankan federal ini baik untuk konsumen, industri perbankan, dan ekonomi,” ujar OCC Comptroller Jonathan Gould dalam siaran pers. “Mereka memberikan akses ke produk, layanan, dan sumber kredit baru untuk konsumen, serta memastikan sistem perbankan yang dinamis, kompetitif, dan beragam.”

Faktor penyatu di antara perusahaan-perusahaan ini adalah model bisnis dan posisi regulasi mereka di dalam sistem keuangan.

Tidak ada dari mereka yang berniat beroperasi sebagai bank komersial penuh yang menawarkan produk simpanan atau pinjaman tradisional. Sebaliknya, mereka berfokus pada kustodi, penyelesaian transaksi, dan infrastruktur aset digital yang terutama ditujukan bagi klien institusi.

Bagi pemain mapan seperti Fidelity dan Paxos, charter nasional menyediakan satu pengawas federal dan otoritas di seluruh negeri. Pergeseran ini menggantikan pengawasan tingkat negara bagian yang terfragmentasi, sehingga pelibatan regulasi untuk operasi berskala institusi menjadi lebih sederhana.

Untuk pendatang baru seperti Ripple National Trust Bank dan First National Digital Currency Bank, persetujuan ini membuka akses federal tanpa eksposur sebagai bank konsumen.

Jika dilihat secara keseluruhan, persetujuan ini menunjukkan OCC tidak menutup akses untuk perusahaan kripto, melainkan memperjelas model bisnis mana yang berhak masuk.

Penjelasan Sengketa Debanking

Perdebatan tentang “debanking” kripto semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, yang sering kali digambarkan sebagai konfrontasi antara regulator, bank, dan perusahaan aset digital.

Pemimpin industri kripto berulang kali menyatakan bahwa bank, didorong oleh regulator, secara sistematis membatasi akses ke layanan keuangan dasar. Narasi ini semakin kuat dengan label “Operation Choke Point 2.0,” dengan membandingkan dengan tindakan keras regulasi di masa lalu yang erat dikaitkan dengan mantan Ketua SEC Gary Gensler.

Bank dan regulator membantah, mereka menegaskan bahwa keputusan yang dibuat didasarkan pada manajemen risiko, kepatuhan, dan pertimbangan reputasi, bukan karena ideologi.

Ketegangan tersebut muncul kembali pada hari Rabu, ketika OCC merilis temuan sementara dari tinjauan mereka terkait dugaan debanking oleh bank-bank terbesar di Amerika Serikat.

Debanking Memang Terjadi, tapi Terbatas

Pada tinjauan tanggal 10 Desember, OCC menyimpulkan bahwa antara tahun 2020 dan 2023, bank-bank terbesar di negara itu memang melakukan praktik debanking. 

Otoritas tersebut menyampaikan bahwa bank membuat pembedaan yang tidak semestinya di antara bisnis yang sah, sehingga membatasi akses atau melakukan peninjauan lebih ketat karena alasan reputasi.

The OCC is committed to ending efforts that weaponize finance. Read the OCC’s preliminary findings from its supervisory review of debanking activities at the nine largest national banks. https://t.co/pFMi7Rt8kh pic.twitter.com/XWfbCheo91

— OCC (@USOCC) December 10, 2025

Kegiatan aset digital disebutkan secara eksplisit sebagai salah satu sektor terdampak, bersama dengan industri senjata api, energi, hiburan dewasa, dan pinjaman payday.

Namun, kerangka penjelasan dari OCC lebih sempit dibandingkan retorika “Operation Choke Point 2.0” versi industri. Laporan ini berfokus pada kebijakan dan prosedur eskalasi yang dibuat oleh bank, bukan perintah terpusat agar bank memutus akses perusahaan kripto.

Perbedaan tersebut sangat penting untuk bagaimana debat yang sedang berkembang ini dipahami.

Banyak periode yang dikaji tumpang tindih dengan penurunan harga kripto 2022–2023 dan dampaknya terhadap sektor perbankan.

Tinjauan ini diterbitkan di bawah kepemimpinan Gould, yang diangkat awal tahun ini oleh Presiden Donald Trump. Gould menjelaskan temuan itu sebagai bagian dari upaya membatasi praktik keuangan yang “dipersenjatai” dan pengecualian karena risiko reputasi.

Dengan latar belakang ini, persetujuan bersyarat dari OCC untuk lima bank trust berbasis kripto memperumit klaim tentang eksklusi sistemik yang masih berlangsung.

Meski bank dan asosiasi perdagangan memperingatkan adanya ketidakseimbangan regulasi, persetujuan ini menandakan akses federal yang makin terbuka untuk model bank trust yang fokus pada kepatuhan.

Apakah Ripple Menjadi Bank Baik atau Buruk untuk XRP?

13 December 2025 at 01:43

Ripple telah menerima persetujuan bersyarat untuk lisensi perbankan federal, yang bisa memungkinkan mereka beroperasi di bawah regulasi perbankan AS. Jika lisensi ini diberikan, Ripple dapat beroperasi sebagai lembaga keuangan yang diatur secara federal sesuai hukum perbankan AS.

Persetujuan ini memperkuat posisi Ripple di bidang pembayaran lintas negara serta infrastruktur penyelesaian aset digital di pasar keuangan yang diatur. Tapi, perkembangan ini mungkin tidak langsung memberikan dampak signifikan terhadap harga pasar XRP.

OCC Buka Jalur Charter Federal

Office of the Comptroller of the Currency (OCC) telah membuka jalur bagi Ripple untuk mendirikan Ripple National Trust Bank.

Agar bisa menerima persetujuan penuh, Ripple masih harus memenuhi sejumlah persyaratan regulasi dan operasional dari OCC sebelum perizinan benar-benar diberikan.

HUGE news! @Ripple just received conditional approval from the @USOCC to charter Ripple National Trust Bank. This is a massive step forward – first for $RLUSD, setting the highest standard for stablecoin compliance with both federal (OCC) & state (NYDFS) oversight.

To the…

— Brad Garlinghouse (@bgarlinghouse) December 12, 2025

Meski sudah mendapat persetujuan, Ripple nantinya tidak akan beroperasi seperti bank tradisional seperti Bank of America atau JPMorgan Chase. Bank trust secara hukum tidak boleh menerima simpanan publik atau menawarkan produk pinjaman konvensional seperti kredit untuk konsumen.

Jadi, Ripple National Trust Bank akan lebih fokus menyediakan layanan kustodian, penyelesaian, dan manajemen aset digital.

Walaupun ada keterbatasan, persetujuan ini menjadi tonggak regulasi penting bagi strategi operasional jangka panjang perusahaan. Berbeda dari lisensi pengirim uang tingkat negara bagian yang membatasi cakupan operasi secara geografis, charter federal memungkinkan cakupan regulasi ke seluruh AS.

Persetujuan seperti ini bisa memengaruhi sentimen pasar secara luas, tapi dukungannya terutama pada pengembangan infrastruktur serta adopsi institusional.

CEO Brad Garlinghouse secara terbuka mengakui keputusan ini, sekaligus menyinggung kritik lama dari kelompok lobi industri perbankan terhadap perusahaan aset kripto, ujar Garlinghouse.

❌