Normal view

Received — 9 December 2025 Tech News & Update

MIT Ungkap Rahasia Otak: Melamun Bukan Bosan, Tapi 'Tidur Darurat' Otak!

9 December 2025 at 22:26

Foto: Zetizen

Teknologi.id - Hampir semua orang pernah mengalami melamun, terutama ketika tubuh kekurangan tidur. Namun, penelitian terbaru dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menunjukkan bahwa melamun sesaat bukan sekadar kebiasaan, melainkan upaya otak untuk mengejar ketertinggalan proses biologis yang biasanya terjadi saat tidur nyenyak.

Dalam studi yang dipublikasikan oleh MIT, para peneliti menemukan bahwa kegagalan perhatian atau periode tidak fokus ternyata berkaitan dengan aliran cairan serebrospinal (CSF) yang keluar dari otak, sebelum kembali masuk beberapa detik kemudian. Pola ini menyerupai gelombang CSF yang biasanya terjadi saat tidur dalam, yang berfungsi membersihkan otak dari limbah metabolik

Pembersihan yang Tertunda

Aliran CSF saat tidur nyenyak diyakini berperan penting dalam menjaga kesehatan otak. Proses ini membantu membersihkan zat sisa yang menumpuk sepanjang hari. Ketika seseorang kurang tidur, otak tampaknya mencoba “mengejar ketinggalan” dengan memicu gelombang cairan tersebut bahkan saat individu sedang terjaga. Menurut laporan Neuroscience News, fenomena ini terjadi tepat ketika perhatian seseorang gagal. Otak seolah memasuki kondisi mirip tidur mikro, di mana cairan otak melakukan “housekeeping” untuk sementara waktu. 

Baca Juga: Dampak Negatif Cahaya Handphone Sebelum Tidur

Tidur Nyenyak vs Begadang

Penelitian MIT melibatkan peserta yang diuji dalam dua kondisi berbeda, setelah tidur nyenyak semalaman dan setelah begadang di laboratorium. Hasilnya jelas, kinerja kognitif menurun drastis pada mereka yang tidak tidur. Selain itu, melamun lebih sering terjadi setelah begadang, seolah otak berusaha memulihkan fungsi kognitif dengan cara instan. 

Zinong Yang, ahli saraf MIT yang memimpin penelitian, menjelaskan bahwa otak yang sangat membutuhkan tidur akan berusaha memasuki kondisi mirip tidur untuk memulihkan sebagian fungsi kognitif

“Otak berusaha semaksimal mungkin untuk masuk ke kondisi seperti tidur guna memulihkan beberapa fungsi,” ujarnya.

Di satu sisi, otak berusaha menjaga perhatian dan kesadaran. Di sisi lain, kekurangan tidur justru membuat otak lebih sering melamun, sehingga rentan terhadap gangguan kognitif. 

Laura Lewis, ahli saraf MIT, menekankan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan adanya sirkuit terpadu yang mengatur fungsi otak tingkat tinggi seperti perhatian, pemahaman, dan respons terhadap dunia, sekaligus proses fisiologis mendasar seperti dinamika cairan otak dan aliran darah 

Risiko Kesehatan Akibat Kurang Tidur

Kurangnya waktu istirahat tidak hanya menurunkan fokus, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit. Gangguan tidur kronis dapat mempengaruhi bagian otak tertentu, memperburuk fungsi kognitif, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. 

Penelitian ini memperkuat bukti bahwa tidur bukan sekadar kebutuhan biologis, melainkan cara menjaga kesehatan otak. Melamun sesaat mungkin membantu otak melakukan “perbaikan darurat”, tetapi tidak bisa menggantikan tidur nyenyak yang konsisten.

Apa Artinya bagi Kehidupan Sehari-hari?

Penemuan MIT tentang hubungan antara melamun, kurang tidur, dan aliran cairan serebrospinal tidak hanya relevan bagi dunia akademik, tetapi juga memiliki dampak nyata pada kehidupan sehari-hari. 

Bagi pelajar, pekerja kantoran, maupun profesional yang sering begadang, hal ini menjelaskan mengapa fokus mudah hilang setelah malam tanpa tidur. Melamun bukan sekadar tanda bosan, melainkan sinyal biologis bahwa otak sedang berusaha melakukan “perbaikan darurat.”

Kondisi kurang tidur ini bisa mempengaruhi produktivitas, pengambilan keputusan, bahkan persepsi terhadap dunia sekitar. Dengan kata lain, kurang tidur bukan hanya soal rasa kantuk, tetapi juga menyangkut kualitas interaksi sosial, kemampuan berpikir kritis, dan kesehatan mental jangka panjang.

Kesadaran akan hal ini mendorong kita untuk menempatkan tidur sebagai prioritas. Jika melamun adalah tanda otak sedang berjuang, maka tidur nyenyak adalah solusi utama agar otak tidak perlu terus “menambal” kekurangan dengan cara yang tidak efisien.

Baca Juga: Jangan Buka HP Ketika Bangun Tidur Kalau Ngga Mau Kena Ini!

Mengapa Penelitian Ini Penting?

Penelitian MIT membuka perspektif baru tentang hubungan antara tidur, melamun, dan kesehatan otak. Fakta bahwa otak mencoba memicu gelombang cairan pembersih saat melamun menunjukkan betapa pentingnya tidur dalam menjaga fungsi kognitif. 

Temuan ini menjelaskan bahwa melamun bukan sekadar tanda bosan atau lelah, melainkan mekanisme biologis. Otak berusaha menyeimbangkan kebutuhan fisiologis dengan tuntutan kesadaran, meski dengan konsekuensi berupa penurunan performa mental.

Tidur Nyenyak Tidak Bisa Digantikan

Melamun sesaat mungkin memberi gambaran bagaimana otak berusaha mengejar ketertinggalan tidur. Namun, penelitian MIT menegaskan bahwa tidur nyenyak tetap tak tergantikan. Tanpa tidur yang cukup, otak akan terus berjuang dengan cara yang tidak efisien, meningkatkan risiko gangguan kognitif dan kesehatan jangka panjang.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Cara Aman Akses Telegram Lewat Browser Tanpa Instal Aplikasi

9 December 2025 at 21:53
Telegram telah menjelma sebagai salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia, bersaing ketat dengan WhatsApp dan sejumlah platform lain. Dengan basis pengguna yang mencapai ratusan juta orang di berbagai negara, Telegram dikenal karena komitmennya terhadap privasi, kecepatan, serta fitur eksklusif yang jarang ditemukan pada aplikasi sejenis.

Fokus Telegram pada keamanan dan privasi membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna yang menginginkan kontrol lebih atas data pribadi mereka. Fitur seperti end-to-end encryption pada Secret Chat, kemampuan menghapus pesan tanpa jejak, serta opsi untuk mengatur pesan yang dapat hilang otomatis, menjadikan Telegram unggul dalam hal perlindungan komunikasi digital.

Telegram Web semakin memperluas fleksibilitas pengguna. Dengan fitur ini, pengguna dapat mengakses chat langsung dari browser komputer tanpa harus menginstal aplikasi tambahan. Hal ini sangat relevan bagi mereka yang menggunakan perangkat kantor, sekolah, atau komputer publik, di mana instalasi aplikasi sering kali dibatasi.

Baca Juga: Telegram Jadi Sarang Film Bajakan

Telegram Web adalah jawaban atas kebutuhan komunikasi lintas perangkat. Pengguna bisa berpindah dari ponsel ke komputer dengan mulus, tetap terhubung tanpa kehilangan riwayat percakapan. Kehadiran Telegram Web juga memperkuat posisi Telegram sebagai aplikasi yang adaptif terhadap gaya hidup digital modern, di mana mobilitas dan akses cepat menjadi prioritas utama.

Dengan kombinasi antara privasi yang kuat, kecepatan pengiriman pesan, dan fleksibilitas multi-platform, Telegram tidak hanya bersaing dengan WhatsApp, tetapi juga menegaskan dirinya sebagai salah satu inovasi komunikasi instan. Telegram Web menjadi bukti nyata bahwa aplikasi ini terus berkembang, menyesuaikan diri dengan kebutuhan pengguna yang semakin kompleks di era digital.

Akun Telegram Harus Aktif

Foto: Dicloak

Sebelum menggunakan Telegram Web, pengguna wajib memiliki akun Telegram yang sudah terdaftar melalui aplikasi Android atau iOS. Pendaftaran baru tidak bisa dilakukan langsung melalui browser. Hal ini memastikan bahwa keamanan akun tetap terjaga dan proses verifikasi dilakukan melalui perangkat utama 

Cara Login Telegram Web Melalui Dua Metode Mudah

Telegram Web menawarkan dua cara login yang praktis: 

1. Login dengan QR Code 

  • Buka Telegram Web melalui browser.
  • Pilih opsi “Log In by QR Code”.
  • Buka aplikasi Telegram di ponsel kemudian ke menu Settings, lalu Devices.
  • Pindai QR Code yang muncul di layar PC

2. Login dengan Nomor Telepon

  • Masukkan nomor telepon yang terdaftar.
  • Telegram akan mengirimkan kode verifikasi melalui SMS atau aplikasi.
  • Masukkan kode tersebut, dan jika verifikasi dua langkah aktif, tambahkan kata sandi.

Kedua metode ini dirancang agar pengguna bisa memilih sesuai kondisi, baik dengan ponsel aktif maupun hanya bermodal nomor telepon.

Telegram Web Solusi Praktis

Telegram telah menjadi sebagai salah satu aplikasi pesan instan paling populer di dunia, bersaing ketat dengan WhatsApp. Dengan lebih dari ratusan juta pengguna aktif, Telegram dikenal karena fokus pada privasi, kecepatan, dan fitur eksklusif. Kini, hadirnya Telegram Web semakin memperluas fleksibilitas pengguna untuk mengakses chat tanpa harus menginstal aplikasi tambahan di komputer. 

Fitur Telegram Web Hampir Serupa dengan Aplikasi

Meski lebih ringan dibanding aplikasi desktop, Telegram Web tetap menghadirkan fitur penting: 

  • Mengirim, mengedit, dan menghapus pesan.
  • Menjadwalkan pesan untuk dikirim di waktu tertentu.
  • Membuat grup baru dan menjelajahi channel.
  • Menggunakan stiker dan emoji.
  • Melakukan panggilan suara langsung dari browser.
  • Mengatur notifikasi agar tidak ketinggalan pesan.

Selain itu, pengguna dapat mengaktifkan Night Mode untuk tampilan gelap yang lebih nyaman di mata.

Baca Juga: Fitur Komentar di Video pada Telegram, Kamu Harus Tau!

Keamanan dan Privasi Hal yang Tidak Boleh Diabaikan

Telegram Web memang praktis, tetapi ada hal penting yang harus diperhatikan: 

  • Data chat tidak disimpan secara lokal. Begitu tab browser ditutup, riwayat akan hilang.
  • Selalu logout setelah selesai menggunakan Telegram Web di PC publik.
  • Gunakan verifikasi dua langkah untuk menambah lapisan keamanan.

Menurut pakar keamanan digital, Telegram Web aman digunakan selama pengguna disiplin menjaga privasi, terutama saat mengakses dari perangkat publik

Mengapa Telegram Web Penting?

Telegram Web hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pengguna yang sering berpindah perangkat. Misalnya:

  • Mahasiswa yang ingin mengakses chat dari komputer kampus.
  • Karyawan yang tidak bisa menginstal aplikasi di PC kantor.
  • Pengguna dengan memori terbatas di perangkat mobile.

Dengan akses berbasis browser, Telegram Web menjadi penyelamat fleksibilitas komunikasi tanpa mengorbankan keamanan.

Apakah Telegram Web Bisa Menggantikan Aplikasi Desktop?

Pertanyaan menarik muncul "Apakah Telegram Web cukup untuk menggantikan aplikasi desktop?"Jawabannya, tidak sepenuhnya. Telegram Web memang praktis, tetapi beberapa fitur lanjutan seperti manajemen file besar atau integrasi bot lebih optimal di aplikasi desktop.

Akan tetapi, bagi pengguna yang hanya membutuhkan akses cepat ke chat, Telegram Web sudah lebih dari cukup. Bahkan, dengan fitur-fitur seperti panggilan suara dan mode gelap, pengalaman pengguna terasa semakin lengkap.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Ngeri! VPN Gratis Malah Jadi Pintu Masuk Malware untuk Gen Z

9 December 2025 at 19:08
 Generasi Z lahir dan tumbuh di tengah derasnya arus digitalisasi, di mana kebocoran data, pelacakan algoritmik, dan penetrasi media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka memiliki tingkat kesadaran privasi digital yang jauh lebih tinggi. Hal ini tercermin dari kebiasaan mereka menggunakan Virtual Private Network (VPN), peramban anonim, serta perangkat enkripsi untuk melindungi identitas dan data pribadi.

Menurut laporan Kaspersky, tingkat penggunaan teknologi privasi di kalangan Gen Z tercatat dua kali lebih tinggi dibandingkan kelompok usia yang lebih tua. Fakta ini menunjukkan bahwa generasi muda tidak hanya melek teknologi, tetapi juga lebih waspada terhadap ancaman digital yang mengintai di balik layar. 

Ironisnya, perilaku yang dimaksudkan untuk memperkuat perlindungan justru membuka celah baru bagi kejahatan siber. Banyak anak muda yang memilih VPN gratis atau hasil crack demi kenyamanan dan penghematan biaya. Padahal, aplikasi semacam itu sering kali menjadi cara bagi penyerang untuk menyebarkan malware, mencuri data, atau bahkan mengambil alih kendali perangkat korban. 

Baca Juga: Waspada Pencurian Data Melalui VPN Palsu

Serangan VPN Palsu

Kaspersky memperkirakan dari Oktober 2024 hingga September 2025 terdapat lebih dari 15 juta percobaan serangan yang menyamar sebagai aplikasi VPN. Alih-alih memberikan keamanan, aplikasi palsu ini justru menjadi penetrasi yang menyebabkan malware masuk. Terdapat tiga macam malware yang mendominasi seperti:

  • AdWare (284.261 kasus) - menyebabkan iklan agresif, pengalihan tak dinginkan dan pelacakan intensif.
  • Trojan ( 234.283 kasus) - mampu mencuri data pribadi yang memberikan pengaruh jarak jauh penuh kepada peretas.
  • Downloader (197.707 kasus) - menjadi pintu masuk untuk memasang muatan berbahaya tambahan.

Mengapa Generasi Z Menjadi Target Utama?

Pakar keamanan Kaspersky, Evgeny Kuskov, menjelaskan bahwa Gen Z sadar privasi tetapi bersikap pragmatis. Mereka sering memilih yang gratis atau cepat demi kenyamanan dan penghematan biaya. Celah inilah yang dimanfaatkan penyerang untuk membuat aplikasi tiruan yang meniru nama serta desain merek ternama.

Generasi Z mungkin sadar akan privasi tetapi mereka juga pragmatis dan sering kali didorong oleh kenyamanan. Perilaku ini menciptakan celah yang aktif di eksploitasi oleh penjahat siber”, ucap Kuskov.

Modus Phishing Bukan Hanya Sekedar VPN Palsu

Selain aplikasi palsu, penyerang juga menggunakan halaman phising yang meniru portal masuk VPN populer. Situs ini dirancang untuk mencuri kredensial pengguna. Jika kata sandi yang sama digunakan di berbagai platform, Resiko kehilangan akses ke bank akan media lainnya sekaligus makin besar. 

Paradoks Keamanan Semakin Sadar Semakin Rentan

Fenomena ini menciptakan paradoks, dengan semakin Gen Z sadar akan privasi, semakin besar pula resiko yang mereka hadapi. Fitur gratis atau bajakan tampak protektif di permukaan tetapi sebenarnya menempatkan pengguna pada bahaya yang lebih besar. 

Langkah perlindungan yang disarankan, Kaspersky merekomendasi beberapa langkah penting untuk mengurangi resiko:

  • Unduh dari sumber resmi - pastikan aplikasi VPN yang diunduh dari toko resmi atau pengembang terpercaya.
  • Hindari aplikasi crack - siapkan hasil modifikasi adalah sumber utama malware.
  • Periksa izin dan ulasan - jangan abaikan izin aplikasi mencurigakan dan baca ulang ulasan independen.
  • Gunakan solusi keamanan Alternatif - seperti Kaspersky premium menawarkan perlindungan real-time terhadap malware dan phishing.

Baca Juga: SmartTube Disidak Google Karena Potensi Bawa Malware

Ruang Privasi Gen Z

Apakah kesadaran privasi Gen Z benar-benar melindungi mereka atau justru menjadi jebakan baru? Fakta 15 Juta serangan VPN palsu berhasil terdeteksi dalam satu tahun menunjukkan bahwa ancaman digital semakin canggih dan masif. 

Generasi ini harus belajar bahwa privasi digital bukan hanya soal alat yang digunakan, tetapi juga soal kepercayaan. VPN, peramban anonim atau enkripsi tidak akan berarti jika perangkat lunak yang dipakai berasal dari sumber tidak sah.

Di satu sisi mereka sadar akan privasi digital, di sisi lain mereka paling rentan terhadap serangan siber yang menyamar sebagai solusi privasi. VPN palsu, phising kit dan aplikasi crack adalah ancaman nyata yang menunggu di balik kenyamanan digital.

Dengan memahami resiko dan penerapan langkah perlindungan yang tepat, Gen Z dapat mengubah rasa dan privasi mereka menjadi benteng keamanan yang sesungguhnya, akan tetapi jika lengah, Dan itu justru menjadi pintu masuk bagi penjahat siber.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News


(dim/sa)

SmartTube di Android TV Disusupi Malware! Google Langsung Tindak

9 December 2025 at 18:46
SmartTube dikenal sebagai salah satu aplikasi pihak ketiga paling populer untuk Android TV, Fire TV Stick dan perangkat serupa.

Popularitasnya didorong oleh faktor pemblokiran iklan, performa ringan, serta akses gratis ke konten YouTube. Hal ini menjadikannya pilihan utama bagi jutaan pengguna yang menginginkan akses gratis dan lancar konten YouTube tanpa harus berlangganan premium.

Pada akhir November 2025, Google Play Protect menyampaikan melalui modul keamanan bawaan Android bahwa sistem akan melakukan pemblokiran terhadap SmartTube di berbagai perangkat. Sistem tersebut  mengeluarkan peringatan bahwa aplikasi ini berisiko membahayakan pengguna. Hal ini kemudian menimbulkan kehebohan di ruang publik, khususnya dalam diskusi mengenai teknologi, media, dan keamanan aplikasi pihak ketiga.

Baca Juga: YouTube Music Recap 2025, Ayo Lihat Recap Musik Mu!

Kunci Digital Diretas, Celah yang Fatal

Menurut pengembang utama SmartTube, Yuriy Yuliskov, terjadi akibat pencurian data kunci digital yang digunakan untuk menandatangani aplikasi. Kunci digital berfungsi sebagai identitas resmi pengembang, memastikan bahwa setiap pembaruan aplikasi benar-benar berasal dari sumber terpercaya. Ketika kunci diretas, peretas dapat menggunakan kode berbahaya ke dalam aplikasi dan mendistribusikannya seolah-olah merupakan pembaruan resmi. 

Inilah yang terjadi pada SmartTube, serta beberapa versi terbaru aplikasi ternyata telah disusupi malware. Pembaruan berbahaya tersebut menyebar luas karena pengguna tidak menyadari adanya manipulasi. Fakta bahwa malware bisa masuk melalui jalur resmi, mendorong kasus ini semakin serius, karena menimbulkan tantangan besar mengenai seberapa aman ekosistem aplikasi pihak ketiga?

 Library Tersembunyi Libalphasdk.so

Foto: GitHub

Salah satu temuan mencurigakan pada kasus SmartTube adalah adanya library tersembunyi bernama Libalphasdk.so dalam versi terkompromi ( 30.43-30.47). Library ini tidak pernah ada dalam kode sumber resmi sehingga jelas merupakan indikasi berbahaya bagi para pengguna.

Library tersebut bekerja diam-diam dilatarbelakangi melakukan hal-hal berikut:

  • Mengambil sidik jari perangkat host.
  • Mendaftarkan perangkat server backend
  • Mengirim metrik secara berkala.
  • Mengambil konfigurasi melalui saluran komunikasi terenkripsi.

Walaupun belum ada bukti pencurian akun atau aktivitas botnet, potensi penyalahgunaan tetap tinggi. Bahwa semua ini terjadi tanpa indikasi visual membuatnya semakin berbahaya.

Bagaimana Malware Bisa Menyusup Tanpa Disadari?

Insiden yang menimpa aplikasi SmartTube menjadi contoh, bagaimana sebuah perangkat lunak yang tampak sah dapat berubah menjadi ancaman serius ketika kunci digital pengembang jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Kunci digital pada dasarnya berfungsi sebagai sertifikat autentikasi resmi. Dengan hal tersebut kunci digital memastikan bahwa setiap pembaruan aplikasi benar-benar berasal dari pengembang asli dan belum dimodifikasi oleh pihak luar. Dengan adanya kunci ini, pengguna dapat mempercayai bahwa versi aplikasi yang mereka unduh adalah aman dan otentik.

Malware yang disisipkan dalam SmartTube tidak menampilkan tanda-tanda mencurigakan di layar pengguna. Tidak ada pop-up, notifikasi, atau perilaku aneh yang mudah dikenali. Sebaliknya, ia bekerja secara diam-diam di latar belakang, menjalankan instruksi tersembunyi tanpa interaksi langsung dengan pengguna.

Baca Juga: Kamu Tim IOS atau Android? Mana yang Lebih Aman?

Langkah Darurat Apa yang Harus Dilakukan Pengguna?

Para pakar kamar menyarankan beberapa langkah penting bagi pengguna yang terdampak seperti: 

  • Gunakan versi lama yang diketahui aman (30.19).
  • Matikan pembaruan otomatis untuk menjaga instalasi versi terkompromi.
  • Reset kata sandi akun Google dan periksa akses konsole untuk akses tidak sah.
  • Hapus lain mencurigakan yang muncul di perangkat.

Selain itu, Yuliskov berjanji akan merilis versi baru dan kunci digital yang berbeda mulai dari versi 30.55 ke atas, sehingga pengguna bisa kembali merasa aman.

Apakah SmartTube Masih Bisa Dipercaya?

Pertanyaan besar kini muncul apakah SmartTube masih layak digunakan?. Meski pengembang berjanji akan merilis versi baru dengan kunci digital yang berbeda kepercayaan komunitas itu sudah terlanjur rusak. Banyak pengguna mulai mempertimbangkan untuk kembali menggunakan aplikasi resmi YouTube meski harus menghadapi Iklan. Di sisi lain sebagian tetap menunggu rilis aman SmartTube karena fitur bebas iklan dianggap terlalu berharga untuk dilepaskan.

Pelajaran dari Kasus SmartTube Kasus

SmartTube menunjukkan bahwa keamanan digital tidak boleh dianggap remeh. Bahkan aplikasi populer dengan jutaan pengguna bisa menjadi target serangan. Hal terpenting dalam insiden ini mengingatkan kita bahwa: 

  • Digital adalah aset kritis yang harus dijaga dengan ketat.
  • Transparansi pengembang sangat menentukan kepercayaan komunitas.
  • Pengguna harus waspada dan tidak hanya mengandalkan reputasi aplikasi.

Smart mungkin akan kembali dengan versi aman tapi luka kepercayan ini tinggal sulit untuk dilupakan.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Benarkah iOS Lebih Aman daripada Android? Ini Fakta Keamanan Terbarunya!

8 December 2025 at 23:12

Foto: PCMag

Teknologi.Id - Diskusi soal keamanan sistem operasi kembali menjadi pembahasan seiring meningkatnya ancaman saber di perangkat mobile. Smartphone Ini bukan sekedar alat komunikasi, melainkan pusat aktivitas digital yang menyimpan data pribadi, informasi finansial, hingga akses ke layanan penting lainnya. Tidak mengherankan isu ini menjadi salah satu faktor utama dalam memilih perangkat. 

Dalam pembahasan ini, banyak pihak yang beranggapan bahwa IOS lebih aman dibandingkan Android. Klaim ini muncul dikarenakan ekosistem Apple yang dikenal tertutup, terstandarisasi dan disiplin dalam memberikan pembaruan sistem. Apple mengontrol penuh perangkat keras, sistem operasi, hingga distribusi aplikasi melalui App Store, sehingga celah keamanan relatif lebih sedikit.

Sebaliknya, Android sering dicap lebih rentan. Sifat yang terbuka, mendukung lintas produsen, serta distribusi sistem yang terfragmentasi membuat Android memiliki lebih banyak titik rawan. Fragmentasi update menyebabkan sebagian perangkat tidak lagi menerima patch keamanan, sehingga lebih mudah dieksploitasi oleh Malware atau Spyware.

Namun pertanyaan muncul “Apakah benar klaim iOS menjadi jauh lebih aman secara menyeluruh atau sekedar hanya pembahasan semata karena persepsi publik?” 

Baca juga: Geger! India Minta iPhone Dipasang Aplikasi Pelacak, Apple Tegas Menolak

 Kontrol Ketat Apple Ekosistem yang Seragam

Apple mengontrol penuh hardware, sistem operasi hingga distribusi aplikasi melalui App Store. Sistem keamanan seperti Secure Enclave memastikan data biometrik tetap terenkripsi masih perangkat diretas. Perangkat terbaru seperti iphone 17 bahkan sudah dilengkapi Memori Integrity Enforcement (MIE), teknologi yang mencegah serangan Spyware dan eksploitasi memori. 

Apple dikenal memberi dukungan pembaruan keamanan panjang, sekitar 5 hingga 6 tahun, sehingga pengguna iPhone lama tetap bisa menikmati patch terbaru, dengan demikian IOS lebih konsisten Dalam standar keamanan dibanding Android.

Fragmentasi Android, Resiko dan Kelebihan

Android sebagai sistem open-source menawarkan fleksibilitas tetapi juga membuka celah resiko. Praktik sideloading aplikasi dari aplikasi luar Play Store, meningkatkan peluang Malware masuk. Menurut laporan Kaspersky, lebih dari 12 juta pengguna Android menjadi target Malware pada tahun 2025, dengan peningkatan 27% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski begitu, tidak semua perangkat Android berada pada level keamanan yang sama. Produsen tertentu menambahkan proteksi ekstra. Samsung Knox, memberikan perlindungan berlapis pada perangkat Galaxy, sementara Google pixel menghadirkan chip keamanan Titan M2 dan menjanjikan hingga 7 tahun pembaruan keamanan.

Mana yang lebih privasi, Apple atau Google?

Apple menekankan bahwa privasi adalah hak dasar pengguna. Fitur seperti App Tracking Transparency mewajibkan aplikasi meminta izin sebelum melacak aplikasi. IOS juga memberikan indikator visual jika kamera atau microphone digunakan. 

Google juga makin serius soal privasi, tetapi karena sebagian besar pendapatan berasal dari iklan berbasis data, pendekatan yang dianggap kurang maksimal. Meski Android sudah memiliki pengaturan izin aplikasi, konsistensinya belum kita Apple.

Ancaman Malware Android Jadi Target Utama

Android ada sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia, sehingga menjadi target utama pembuat malware. Data menunjukkan lebih dari 80% malware mobile ditemukan di Android, akan tetapi bukan berarti iPhone lebih kebal. Kasus Spyware Pegasus membuktikan bahwa iOS juga bisa ditembus tanpa sepengetahuan keturunan. 

Statistik 2024 menunjukkan bahwa perangkat Android 50 kali lebih mungkin terinfeksi Malware dibandingkan IOS, tetapi serangan Phishing justru lebih tinggi pada iPhone, dengan 26% perangkat iOS menjadi target PhiShing, dibanding 12% kepada Android.

Baca juga: Android dan iPhone Kini Bisa Kirim File ala AirDrop: Quick Share Resmi Kompatibel

Jadi Mana yang Lebih Aman?

Jika dilihat dari desain sistem, pendekatan tertutup Apple memang membuat iOS lebih sulit ditembus dan lebih konsisten. Android secara logis memiliki lebih banyak titik rawan karena sifatnya yang terbuka dan variasi produsen. Akan tetapi, keamanan tidak hanya soal platform tapi juga pola pengguna. 

Penggunaan Android yang disiplin dilakukan update, tidak sembarangan menginstal aplikasi, serta memanfaatkan fitur keamanan bawaan Knox atau Titan M2 tetap bisa menikmati sistem yang aman. Begitu pula pengguna iOS tetap harus waspada terhadap PhiShing dan Spyware.

Akhirnya Pengguna yang Harus Beradaptasi

Pendapat bahwa “Android kurang aman” tidak sebetulnya tepat. Yang benar standarisasi Android lebih kompleks karena variasi produsen dan tingkat pembaharuan yang berbeda-beda. IOS memang lebih kuat secara struktur, tetapi Android modern dengan patch rutin dan proteksi tambahan bisa setara. 

Keamanan smartphone pada akhirnya bergantung pada kombinasi platform, produsen, dan perilaku pengguna itu sendiri. Dengan ancaman siber yang terus meningkat disiplin update dan kesadaran privasi menjadi faktor penentu utama.



Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)

Rugi Triliunan, Ambisi Metaverse Mark Zuckerberg Berakhir Pahit

8 December 2025 at 21:42

Foto: Reuters

Teknologi.Id - Pada Oktober 2021, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa nama perusahaan akan diubah menjadi Meta. Pengumuman ini bukan sekadar rebranding, tetapi juga rencana besar untuk menjadikan metaverse sebagai masa depan interaksi digital. Dunia virtual yang diciptakan Zuckerberg dimaksudkan untuk menjadi tempat baru di mana orang dapat berinteraksi satu sama lain, bermain game, dan bekerja.

Namun, proyek metaverse ini menghadapi masalah besar sejak awal. Platform Horizon Worlds, yang dimaksudkan untuk membuka pintu ke dunia virtual Meta, mendapat kritik karena grafisnya yang kaku dan pengalaman penggunanya yang tidak menarik. Horizon Worlds hanya menunjukkan kekurangan teknologi VR saat ini daripada mengarah pada revolusi digital.

Meskipun Meta telah menggelontorkan lebih dari US$60 miliar sejak 2020, hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Investasi besar itu belum berhasil menciptakan lingkungan metaverse yang menarik bagi investor dan pengguna. Sebaliknya, prospek realitas virtual sebagai platform utama interaksi digital diragukan lagi oleh proyek ini.

Baca Juga: Cara Login Facebook Tanpa Password, Simak Caranya!

Kerugian Fantastis Reality Labs

Sekarang unit Reality Labs, yang bertanggung jawab atas proyek Metaverse, HeadSet VR Quest, dan perangkat Augmented Reality (AR), menjadi pusat kerugian terbesar Meta. Sejak 2021, unit ini tercatat mengalami kerugian lebih dari US$70 miliar, menjadikannya salah satu divisi paling merugi dalam sejarah teknologi. Bahkan pada kuartal kedua 2025, divisi ini terus mengalami kerugian hingga US$4,53 miliar, memperburuk keadaan keuangan perusahaan. 

Investor semakin gelisah karena kerugian beruntun ini. Metaverse tidak lagi menjadi masa depan teknologi yang diimpikan Mark Zuckerberg, tetapi malah menjadi masalah keuangan yang mengganggu kepercayaan pasar. Sementara, adopsi pengguna dunia virtual masih sangat terbatas, banyak analis berpendapat bahwa strategi besar Meta terlalu dini dan terlalu mahal.

Pemangkasan Anggaran Drastis

Sebuah laporan berita Bloomberg menyebutkan bahwa Meta akan memangkas anggaran Metaverse sebesar 30% mulai 2026. Ini kemungkinan akan mencakup pemutusan hubungan kerja yang akan dimulai pada Januari 2026. 

Ironisnya, pengumuman tersebut menghasilkan kenaikan saham Meta lebih dari 4%. Ini menunjukkan bahwa investor lebih senang melihat perusahaan meninggalkan rencana MetaVerse yang dianggap tidak berhasil.

Respon Investor dan Pasar Saham

Pasar sangat menyambut berita bahwa anggaran proyek Metaverse akan dikurangi 30%. Setelah berita tersebut diumumkan, saham Meta dilaporkan naik lebih dari 4%. Lonjakan ini menunjukkan bahwa investor sudah muak dengan kerugian besar Reality Labs dan ingin perusahaan berkonsentrasi pada bidang yang lebih menguntungkan. 

Menurut analisis yang dilakukan oleh Huber Research Partners, pemangkasan ini disebut sebagai "Langkah pintar, hanya saja terlambat". Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa MetaVerse sudah kehilangan momentum, sementara teknologi lain seperti AI dianggap lebih relevan dan menguntungkan dalam jangka pendek.

Dampak Terhadap Reality Labs

Divisi Reality Labs, yang selama ini menjadi pusat pengembangan Metaverse, Headset VR Quest, dan perangkat AR, akan terkena dampak paling besar dari pemangkasan anggaran. Laporan menyebutkan bahwa pemotongan bisa mencakup PHK masalah mulai Januari 2026

Dengan pemangkasan ini, masa depan Horizon Worlds dan perangkat VR Quest menjadi semakin tidak pasti. Banyak pihak menilai bahwa Meta akan mengurangi ambisi VR plastik dan hanya mempertahankan produk yang masih memiliki potensi pasar terbatas.

Baca Juga: Dapat Cuan Dari VOD Facebook, Kamu Harus Tau!

Pergeseran Fokus ke Artificial Intelligence

Di tengah kegagalan MetaVerse, Meta kini beralih ke kecerdasan buatan (AI). Perusahaan berkomitmen menggelontorkan dana fantastis sekitar US $60-72 Miliar untuk pengembangan AI pada tahun 2026. 

Zuckerberg menyebutkan AI sebagai obsesi baru perusahaan, dengan proyek besar seperti Llama 4 dan rencana membangun pusat data raksasa berisi lebih dari 1,3 juta GPU. Fokus ini diharapkan mengembalikan relevansi Meta Dalam persaingan teknologi melawan Microsoft dan Google.

Apakah Ini Akhir Metaverse?

Pertanyaan besar kini muncul “Apakah ini benar-benar akhir dari impian Metaverse Zuckerberg?”. Meski proyek mungkin masih bertahan dalam bentuk terbatas, tanda-tanda kegagalan yang sudah jelas. Horizon World tidak berkembang, Headset VR Quest tidak mampu menembus pasar massal, kerugian Reality Labs terus kian membengkak. 

Investor tampaknya sudah kehilangan kesabaran. Dengan pergeseran fokus ke AI, MetaVerse praktis ditinggalkan sebagai ambisi yang terlalu dini dan terlalu mahal.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Received — 6 December 2025 Tech News & Update

Elon Musk Klaim Optimus Akan Kuasai Ekonomi, Apakah Kita Menuju Dunia Tanpa Uang?

6 December 2025 at 03:22

Foto: CNBC

Teknologi.Id - Selain robot humanoid seperti Optimus, perkembangan AI generatif dan otomasi industri juga akan menjadi faktor penting. Laporan dari World Economic Forum menekankan bahwa teknologi akan menciptakan pekerjaan baru sekaligus menghilangkan pekerjaan lama. Artinya, masa depan bukan sekadar “hilangnya pekerjaan”, tetapi pergeseran besar dalam jenis pekerjaan yang tersedia.

Robot Humanoid Optimus, Harapan atau Sekadar Ilusi?

Elon Musk menargetkan bahwa 80% nilai Tesla di masa depan akan berasal dari robot humanoid Optimus. Klaim ini menimbulkan rasa penasaran sekaligus keraguan. Optimus digadang-gadang mampu melakukan pekerjaan fisik manusia, mulai dari manufaktur hingga tugas rumah tangga. Jika benar-benar terwujud, Optimus bisa menjadi game-changer dalam industri tenaga kerja global. 

Para analis menilai bahwa biaya produksi robot humanoid masih sangat tinggi dan adopsinya tidak akan terjadi secara masif dalam 20 tahun ke depan. Laporan dari Teslarati menekankan bahwa meski visi Musk ambisius, realitas teknis dan ekonomi masih menjadi penghalang besar.

Prediksi ini menimbulkan perdebatan besar. Di satu sisi, dunia tanpa uang terdengar utopis, kebutuhan manusia terpenuhi tanpa transaksi finansial. Namun di sisi lain, para ekonom menilai bahwa sistem distribusi kekayaan dan politik global belum siap menghadapi perubahan radikal tersebut. Menurut World Economic Forum, meski teknologi akan mengubah pasar kerja, struktur ekonomi tradisional masih akan bertahan lama.

Baca Juga: BraindBody LLM, Siap Jadi Robot Masa Depan

Imajinasi Fiksi atau Masa Depan Nyata?

Selain pekerjaan, Musk juga meramalkan bahwa uang akan kehilangan relevansinya. Ia mengutip novel fiksi ilmiah Culture Series karya Iain M. Banks, yang menggambarkan masyarakat tanpa kelangkaan, tanpa pekerjaan tradisional, dan tanpa sistem ekonomi berbasis uang. 

Tantangan Politik dan Regulasi

Prediksi Musk menimbulkan pertanyaan besar tentang regulasi dan kebijakan publik. Bagaimana pemerintah akan mengatur distribusi pendapatan jika pekerjaan tradisional hilang? Apakah konsep seperti Universal Basic Income (UBI) atau Universal High Income bisa diterapkan secara global? Para pakar ekonom menilai bahwa kekuatan politik akan sama pentingnya dengan teknologi itu sendiri dalam menentukan arah masa depan.

Perspektif Ekonomi Global

Muncul keraguan dari para ekonom bahwa transformasi ini bisa terjadi dalam 20 tahun. Menurut laporan Yale Budget Lab, sejak hadirnya ChatGPT pada 2022, pasar kerja global belum mengalami disrupsi signifikan. Biaya robotik masih tinggi, dan adopsi AI belum cukup cepat untuk mengubah struktur tenaga kerja secara drastis. Hal ini menunjukkan bahwa realitas ekonomi mungkin lebih lambat dibandingkan prediksi futuristik Musk. 

Inspirasi dari Fiksi Ilmiah

Elon Musk banyak terinspirasi dari karya fiksi ilmiah seperti Culture Series karya Iain M. Banks. Buku ini menggambarkan dunia tanpa kelangkaan, tanpa uang, dan tanpa pekerjaan tradisional. Dengan mengutip referensi ini, Musk seolah menekankan bahwa visi masa depan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal imajinasi sosial. 

Lebih dari Sekadar Prediksi

Selain ide tentang pekerjaan opsional dan uang yang kehilangan relevansi, diskusi Musk membuka ruang lebih luas tentang masa depan manusia di era AI. Apakah kita siap menghadapi dunia di mana identitas tidak lagi ditentukan oleh pekerjaan, dan sistem ekonomi tradisional digantikan oleh model baru? 

Bagaimana Kehidupan Manusia Berubah?

Jika robot humanoid seperti Optimus benar-benar hadir dalam skala besar, dampaknya tidak hanya pada industri, tetapi juga pada struktur sosial masyarakat. Pekerjaan yang selama ini menjadi identitas dan sumber penghidupan manusia bisa bergeser menjadi aktivitas opsional.

Distribusi kekayaan menjadi isu utama. Produktivitas tinggi dari robot tidak otomatis menjamin pemerataan hasil. Tanpa kebijakan yang tepat, kesenjangan sosial bisa semakin melebar. Sejumlah pakar menilai bahwa transformasi sosial akibat robotika akan sama pentingnya dengan revolusi industri di masa lalu, tetapi dengan skala yang lebih cepat dan lebih luas.

Siapa yang Mengendalikan Masa Depan?

Prediksi Musk tentang dominasi robot humanoid juga menimbulkan pertanyaan serius di ranah politik dan ekonomi. Jika sebagian besar pekerjaan manusia digantikan oleh robot, maka pemerintah harus merancang kebijakan baru untuk menjaga stabilitas sosial. Konsep seperti Universal Basic Income (UBI) atau bahkan Universal High Income yang pernah diusulkan Musk bisa menjadi solusi, tetapi implementasinya membutuhkan dukungan politik global yang kuat. 

Menurut laporan Yale Budget Lab, sejak hadirnya ChatGPT pada 2022, pasar kerja global belum mengalami disrupsi signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa meski teknologi berkembang pesat, struktur ekonomi tradisional masih bertahan.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Samsung Perkenalkan Exynos 2600, Chipset Flagship 2nm Setara Snapdragon 8 Elite Gen 5

6 December 2025 at 02:15

Foto: Antara

Teknologi.Id - Untuk menanggapi kritik, Samsung menerbitkan video teaser di YouTube channelnya untuk menampilkan Exynos 2600 dengan rapi. Ini adalah pengumuman teknik bukan pengumuman simbolik dengan makna.

Kalimat pembuka, "dalam kesunyian, kami mendengar", seolah-olah merupakan tanggapan dan pengakuan atas kritik terhadap kinerja chip generasi sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, jangkauan Exynos telah dibandingkan dengan Snapdragon, dan telah terbukti sedikit lebih efisien dan kinerja. Karena itu, Samsung ingin menunjukkan kemampuan mereka untuk menarik orang dan memulai evaluasi.

Atmosfer Perubahan Besar Melalui Tren Stranger Things

Bagian yang menarik dari teaser ini adalah musik yang dibawakan Stranger Things, yang memberikan kesan yang sama sekali misterius dan dramatis. Tidak tanpa alasan gaya musik ini dipilih. Samsung tampaknya berusaha untuk menekankan bahwa Exynos 2600 adalah evolusi baru, kemajuan besar yang dihasilkan dari evaluasi dan pembelajaran dari pengalaman sebelumnya.

Seperti yang ditunjukkan oleh teaser, tampaknya Exynos 2600 adalah perubahan besar dalam filosofi dan desain chipset Samsung.

Baca Juga: Samsung Keluarkan Smartphone TriFold Sebagai Pesaing Inovatif

Refined at the Core dan Optimized at Every Level

Selain kalimat pembuka, dua pesan lain yang ditampilkan, yakni “Refined at the Core” dan “Optimized at Every Level”, menjadi penegasan komitmen Samsung.

  • Refined at the core menunjukkan bahwa Samsung telah melakukan peningkatan arsitektur inti prosesor yang signifikan, bukan hanya peningkatan minor.
  • Optimized at every level menunjukkan bahwa setiap lapisan desain, termasuk efisiensi daya dan kinerja grafis, telah dioptimalkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

Pesan ini menunjukkan keinginan Samsung untuk mengubah persepsi masyarakat dengan mengubah chipset flagship mereka yang dianggap "kurang kompetitif" menjadi yang siap bersaing di tingkat tertinggi.

Teknologi 2nm Pertama di Dunia

Salah satu daya tarik utama Exynos 2600 adalah penggunaan teknologi fabrikasi 2 nanometer dengan proses Gate-All-Around (GAA). Menurut GSMArena, Exynos 2600 akan menjadi chipset smartphone pertama di dunia yang mengadopsi teknologi ini.

Keunggulan Fabrikasi 2nm:

  • Efisiensi energi lebih tinggi, sehingga baterai lebih tahan lama.
  • Performa lebih kencang, dengan peningkatan kecepatan pemrosesan data.
  • Pengurangan panas berlebih, membuat perangkat lebih stabil saat digunakan intensif.

Duel Sengit dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5

Hasil benchmark awal menunjukkan bahwa Exynos 2600 dapat dengan mudah mengalahkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 Qualcomm. Ini menunjukkan bahwa Snapdragon selalu mengalahkan Exynos dalam beberapa tahun terakhir.

Samsung ingin membuktikan kemampuan mereka untuk membuat chipset yang memiliki kualitas yang sama, jika tidak lebih baik. Jika ini benar, Galaxy S26 mungkin smartphone paling populer pada tahun 2026.

Galaxy S26 Siap Didukung Exynos 2600

Seperti cara sebelumnya, Samsung biasanya hanya menggunakan chipset flagship ketika mereka siap untuk digunakan setiap hari. Menurut Android Authority, Galaxy S26 and S26 Plus mungkin menggunakan Exynos 2600 di beberapa tempat, terutama di Asia dan Eropa. Namun, Android Authority juga menyatakan bahwa Snapdragon akan tersedia untuk Galaxy S26 Ultra di seluruh dunia, menunjukkan bahwa Samsung masih sangat hati-hati dalam menjual Exynos dan mengevaluasi permintaan pasar.

Jadwal Rilis dan Ekspektasi Pasar

Dengan peluncuran Exynos 2600 beberapa bulan sebelumnya, Galaxy S26 diharapkan tersedia pada bulan Februari 2026, menunjukkan keinginan Samsung untuk menawarkan chipset kelas atas sebelum peluncuran model Galaxy S terbaru. 

Ekspektasi pasar terhadap Exynos 2600 sangat tinggi, terutama karena:

  • Chipset ini menjadi ujian reputasi Samsung setelah kritik panjang terhadap Exynos.
  • Teknologi 2nm bisa menjadi game-changer dalam industri smartphone.
  • Kompetisi dengan Qualcomm akan semakin ketat, membuka peluang inovasi baru.

Baca Juga: 7 Fitur Samsung yang Buat HP Mu Beda

Harapan Baru atau Sekadar Janji?

Exynos 2600 datang dengan banyak klaim, itu adalah chipset pertama dengan fabrikasi 2nm, memiliki kinerja yang sama dengan Snapdragon, dan lebih efisien. Teaser simbolik Samsung menunjukkan sikap keras mereka terhadap kritik. 

Publik tetap menunggu bukti nyata. Apakah Snapdragon 8 Elite Gen 5 mampu bersaing dengan Galaxy S26 dengan Exynos 2600? Atau malah akan mengulangi kisah lama tentang penampilan yang tidak konsisten? 

Sudah jelas bahwa peluncuran Exynos 2600 menjelang 2026 akan menarik perhatian industri teknologi.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



DeepSeek V3.2 Speciale, Model AI China yang Lampaui Gemini 3.0 Pro

5 December 2025 at 00:00

Foto:Tek.Id

Teknologi.id - Dua model baru, DeepSeek V3.2 dan DeepSeek V3.2 Special, baru-baru ini dirilis oleh startup berbasis di Hangzhou, China. Kedua model ini diklaim memiliki kemampuan yang setara dengan GPT-5 milik OpenAI dan Gemini 3.0 Pro milik Google. Klaim tersebut bukan sekadar retorika, melainkan bagian dari strategi besar China untuk menegaskan posisinya dalam perlombaan global teknologi kecerdasan buatan.

Langkah ini menandai ambisi besar China untuk menyaingi dominasi Amerika Serikat dalam industri AI. Selama bertahun-tahun, perusahaan teknologi asal AS seperti OpenAI, Google, dan Anthropic mendominasi panggung global dengan model bahasa besar (LLM) yang dianggap paling canggih. Kini, dengan hadirnya DeepSeek V3.2, peta persaingan mulai bergeser.

Sejak didirikan pada Juli 2023, DeepSeek berkonsentrasi pada pengembangan model bahasa besar (LLM) dan teknologi multimodal. Tujuannya adalah membuat model AI yang mampu memahami teks dan mengintegrasikan berbagai jenis data seperti kode, gambar, dan logika kompleks. Metode ini akan membantu DeepSeek mengatasi dua kelemahan model open-source: efisiensi komputasi dan kemampuan penalaran tingkat tinggi.

Selain itu, peluncuran DeepSeek V3.2 mencerminkan rencana jangka panjang China untuk meningkatkan ekosistem teknologi domestik. Dengan mengembangkan model yang mampu bersaing dengan GPT-5 dan Gemini 3.0 Pro, DeepSeek menargetkan pasar lokal dan berharap dapat mencapai pasar internasional. Hal ini sejalan dengan tren geopolitik di mana AS dan China bersaing di bidang teknologi AI.

Selain itu, DeepSeek menegaskan bahwa inovasi mereka tidak hanya meniru, tetapi juga menyelesaikan masalah yang membatasi model open-source. Misalnya, pemrosesan teks panjang yang tidak efektif, kemampuan agen otonom yang buruk, dan kurangnya investasi post-training. Perusahaan ini berusaha mengatasi masalah ini dan menyediakan model yang lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas dengan memperkenalkan teknologi DeepSeek Sparse Attention (DSA).

Baca Juga: Revolusi AI dan Kuantum China, Mulai dari DeepSeek, Manus, Zhuchongzi-3

Inovasi DeepSeek Sparse Attention (DSA)

Salah satu terobosan utama DeepSeek V3.2 adalah penerapan DeepSeek Sparse Attention (DSA). Teknologi ini memungkinkan model memeriksa ulang setiap token sebelumnya dengan sistem indeks, sehingga dapat mengidentifikasi bagian penting dari riwayat teks.

Hasilnya, biaya komputasi dapat ditekan tanpa mengorbankan kualitas output. Menurut DeepSeek, DSA mampu mempercepat pemrosesan input panjang secara signifikan, meski perusahaan tidak merinci persentase peningkatannya.

Selain itu, DeepSeek meningkatkan anggaran post-training hingga 10% lebih tinggi dibandingkan pelatihan, sebuah lonjakan besar dibanding peningkatan satu persen dalam 2 tahun. Strategi ini menunjukkan fokus perusahaan pada penguatan kemampuan reasoning dan agen otonom.

DeepSeek Melangkah Maju 

Foto: telset.id

DeepSeek V3.2 diuji dalam berbagai benchmark internasional, seperti: 

  • AIME 2025 (kompetisi matematika) - V3.2 meraih skor 93,1% , tepat di belakang GPT-5 dengan skor 94,6%
  • LiveCodeBench (pemrograman) - V3.2 mencatat 83,3% dengan diikuti GPT-5 84,5%, sementara Gemini 3 Pro Unggul dengan 90,7%
  • SWE Multilingual (pengembangan software di GitHub) - V3.2 menyelesaikan 70,2% masalah, sedangkan GPT-5 dengan angka 55,3%
  • Terminal Bench 2.0 - V3.2 mencatat 46,4% lebih tinggi dari GPT-5 dengan angka 35,2%, meski masih di bawah Gemini 3 Pro dengan angka 54,2%

Data ini menunjukkan bahwa DeepSeekV3.2 mampu menyaingi akan melampaui GPT-5 dalam beberapa aspek, meski Gemini 3 Pro tapi tetap unggul di sejumlah kategori.

Prestasi DeepSeek lampaui Gemini

Versi DeepSeek V3.2 Speciale dirancang dengan Komputasi Tinggi. Model ini berhasil meraih: 

  • Medali emas olimpiade matematika internasional 2025
  • Menerima olimpiade informatika internasional 2025
  • Tingkat kedua di ICPC World Final 2025

Keunggulan Speciale terletak pada penggunaan token yang jauh lebih banyak. Dalam uji CodeForce, Speciale memproses rata-rata 77.000 token, jauh di atas Gemini yang hanya mampu memproses 22.000 token.

Dengan performa ini, Speciale bahkan mampu melampaui Gemini 3 Pro dalam beberapa kategori, menjadikannya salah satu model AI paling kompetitif di dunia saat ini.

Baca Juga: Google Rilis Gemini 3 Model AI Terpintar Saingi  GPT-5

Apa DeepSeek Masih Memiliki Kekurangan?

Meskipun impresif, DeepSeek mengakui bahwa V3.2 masih tertinggal dalam hal: 

  1. Keluasan pengetahuan dibanding GPT-5 dan Gemini
  2. Efisien token, terutama dalam konteks panjang
  3. Kinerja pada tugas kompleks yang membutuhkan reasoning multi lapis

DeepSeek berencana mengatasi kelemahan ini dengan pelatihan awal yang intensif dan pengembangan synthetic environment.

Saat ini mereka telah membangun lebih dari 1800 ruang simulasi virtual serta ribuan skenario berbasis masalah nyata di GitHub untuk melatih Agen Otonom.

Persaingan Dua Raksasa China VS Amerika

Peluncuran DeepSeek V3.2 menegaskan bahwa perlombaan AI global semakin memanas. Setelah OpenAI merilis GPT-5 pada Agustus dan Google memperkenalkan Gemini 3.0 Pro pada November, DeepSeek muncul sebagai penantang serius dari China.

Menariknya, DeepSeek merilis model ini dengan lisensi Apache 2.0 di Hugging Face, sehingga dapat diakses secara gratis oleh komunitas global. Langkah ini berpotensi mempercepat adopsi dan memperluas pengaruh DeekSeek di luar China.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Banjir Sumatra Meluas, Google Hadirkan Flood & SOS Alert untuk Info Darurat

6 December 2025 at 00:16

Foto: Selular.ID

Teknologi.Id - Sejak 24 November 2025, sejumlah wilayah Sumatra telah mengalami banjir besar dan tanah longsor. Ratusan orang telah meninggal dalam bencana ini, dan masih banyak yang hilang. Ini adalah kondisi darurat yang menyebabkan banyak keprihatinan, dan banyak orang bekerja keras untuk mendapatkan informasi tentang penyelesaian yang cepat.

Google, perusahaan teknologi terkemuka, dapat mengambil tindakan antisipasi dengan memasukkan fitur Flood Alert and SOS Alert ke Google Maps dan Google Search. Ini adalah fitur yang membantu masyarakat mendapatkan informasi darurat yang relevan yang dapat digunakan untuk mendukung banjir keadaan dengan mudah.

Dengan integrasi ini, Google dapat menawarkan lebih dari sekedar banjir lokasi, itu juga dapat menawarkan informasi terkini, situs web resmi, opsi donasi, dan nomor darurat telepon.

Baca Juga: Google Peringatkan Titik Rawan Bencana di Sumatra

Apa Itu Flood Alert di Google Search?

Saat pengguna mencari kata kunci seperti “Banjir Aceh”, “Banjir Tapanuli”, atau “Banjir Sumatra”, akan muncul banner Flood Alert di bagian atas hasil pencarian. Banner ini menampilkan: 

  • Informasi umum dan lokasi terkait banjir.
  • Rangkuman berita terbaru dari media terpercaya.
  • Link ke Flood Hub untuk memantau prediksi ketinggian air.
  • Informasi darurat seperti nomor telepon, situs bantuan, hingga opsi donasi.

Pengguna di lokasi terdampak akan menerima notifikasi langsung di beranda ponsel Melalui aplikasi Google (Android/IOS) jika fitur lokasi aktif.

Informasi Darurat Melalui Fitur SOS Alert

Foto: voi.id

Fitur SOS Alert merupakan bagian dari sistem peringatan darurat Google yang diaktifkan setiap kali terjadi bencana besar. Tujuannya adalah memastikan masyarakat terdampak dapat memperoleh informasi penting dengan cepat dan mudah. 

Beberapa elemen utama dalam SOS Alert meliputi:

  • Banner peringatan darurat di hasil pencarian Google, menampilkan status bencana.
  • Rangkuman berita terbaru dari media terpercaya untuk memantau perkembangan situasi.
  • Nomor telepon darurat dan situs resmi lembaga terkait, seperti BNPB atau BMKG.
  • Peta interaktif yang menunjukkan wilayah terdampak banjir.
  • Terjemahan frasa penting untuk membantu komunikasi lintas bahasa.
  • Opsi donasi bagi pengguna di luar wilayah terdampak.

Menurut penjelasan Communications Manager Google Indonesia, Feliciana Wienathan, SOS Alert selalu diaktifkan saat terjadi bencana alam besar. Dengan demikian, masyarakat yang berada di lokasi terdampak akan menerima notifikasi langsung di beranda ponsel mereka, selama fitur lokasi aktif di aplikasi Google.

Sementara itu, pengguna di luar wilayah terdampak tetap bisa mengakses informasi melalui pencarian manual, meski konten yang ditampilkan berbeda. Misalnya, mereka lebih banyak diarahkan ke tautan donasi atau berita umum, bukan nomor darurat lokal.

Pantau Banjir Via Google Maps

Foto: Techdaily

Google Maps kini menampilkan titik-titik lokasi banjir dengan icon gelombang merah. Cara mengaksesnya adalah: 

  1. Buka aplikasi Google Maps Ketik kata kunci, seperti, “Banjir (nama lokasi)”.
  2. Lihat titik banjir yang ditandai di peta.
  3. Klik titik untuk informasi lebih lanjut (berita, pusat bantuan, link resmi).
  4. Gunakan opsi visual Flood Alert untuk melihat kondisi banjir secara langsung.
  5. Sebagai informasi ke WhatsApp, Instagram maupun media sosial lainnya agar komunikasi antar komunitas lokal dapat peringatan diri.

Baca Juga: Starlink Gratiskan Layanannya Kepada Korban Banjir Sumatra-Aceh

Alternatif Sumber Informasi

Selain melalui Google dengan fitur Flood Alert dan SOS Alert, masyarakat juga dapat memantau kondisi banjir di Sumatra melalui sumber resmi pemerintah. Dua lembaga utama yang menjadi rujukan adalah BMKG dan BNPB, yang secara aktif menyediakan informasi terkini terkait cuaca, bencana, serta penanganannya.

BMKG sebagai Pusat Informasi Cuaca dan Peringatan Dini

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berperan penting dalam memberikan pembaruan cuaca harian serta peringatan dini terkait potensi hujan lebat, banjir, maupun tanah longsor.

  • Informasi dapat diakses melalui situs resmi BMKG atau akun media sosial mereka di @infoBMKG.
  • BMKG juga menyediakan peta prakiraan cuaca interaktif yang membantu masyarakat melihat potensi hujan di wilayah tertentu.
  • Dengan data berbasis sains, BMKG menjadi rujukan utama untuk memahami kondisi atmosfer yang memicu bencana.

BNPB Sebagai Media Laporan Bencana dan Penanganan Lapangan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghadirkan laporan langsung dari lokasi terdampak.

  • Menyediakan data korban, kondisi pengungsian, serta perkembangan penanganan banjir.
  • Informasi dapat diakses melalui situs resmi BNPB maupun akun media sosial mereka.
  • BNPB juga sering menampilkan update visual berupa foto dan video dari lapangan, sehingga masyarakat bisa memahami skala bencana secara lebih nyata.

Dengan memanfaatkan BMKG untuk prediksi cuaca dan BNPB untuk laporan lapangan, masyarakat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kondisi banjir. Integrasi informasi dari sumber resmi ini sangat penting untuk mendukung keselamatan, pengambilan keputusan, dan koordinasi bantuan di tengah krisis


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)

YouTube Music Recap 2025 Sudah Hadir! Begini Caranya Lihat Rekap Musikmu

5 December 2025 at 23:24

Foto: Eraspace

Teknologi.Id - Menjelang akhir tahun, hampir semua parfum hiburan digital berlomba menghadirkan rangkuman aktivitas pengguna. Spotify memiliki Wrapped, Apple Music memiliki Replay dan kini YouTube Music menghadirkan Recap 2025. Fitur ini bukan hanya data statistik, tetapi juga menghadirkan kilas balik yang penuh cerita tentang perjalanan musik yang menemani aktivitas harianmu.

Menurut PCMag, Recap 2025 menampilkan playlist personal, artis favorit, genre dominan, hingga podcast yang paling sering didengarkan. Bahkan, YouTube menambahkan elemen baru seperti Musical Passport dan Koneksi langsung dengan AI Gemini untuk memberikan insert lebih mendalam tentang kebiasaan musik para pengguna.

Apa itu Musical Password dan AI Gemini di Recap YouTube 2025?

Salah satu inovasi menarik dalam Recap 2025 adalah fitur Musical Password. Fitur ini membuktikan ke pengguna melihat bagaimana kebiasaan musik mereka mencerminkan “identitas global” dengan menyoroti artis dari berbagai negara yang sering diputar. Dengan begitu Recap, tidak hanya cermin selera pribadi, tetapi juga jendela ke keragaman musik dunia.

Terlebih lagi YouTube Music terhubung langsung dengan AI Gemini, teknologi khusus buatan terbaru dari Google. Dengan bantuan Gemini, akan membantu kamu untuk melihat insight lebih dalam mengenai kebiasaan musik para pengguna.

Baca Juga: Cegah DoomScrolling, Ini Fitur YouTube yang Bisa Bantu Kamu!

Apa itu YouTube Music Recap?

YouTube Music Recap hadir sebagai fitur yang akan merangkum keseharianmu dengan musik, seperti: 

  • Top artis dan laga favorit sepanjang tahun
  • Album dan genre teratas yang paling sering diputar
  • Total durasi mendengarkan musik dan jumlah lagu berbeda
  • Podcast favorit dengan syarat minimal 2 jam mendengarkan

Lebih dari sekedar data, Recap menghadirkan cerita personal. Lagunya sering diputar bisa mengingatkan pada momen tertentu, sementara daftar artis favorit mencerminkan karakteristik musik dari para pengguna. Seperti yang dijelaskan oleh Dexerto, fitur ini bahkan bisa menebak “zodiak musik” atau suasana hati berdasarkan pola mendengarkan sepanjang tahun.

Cara Membuat YouTube Music Recap 2025

Foto: YouTubeBlog

Untuk mengakses Recap, pastikan aplikasi YouTube Music atau YouTube sudah diperbaru. Berikut langkah-langkahnya:

Melalui YouTube Music

  1. Masuk aplikasi dan pilih foto profil di pojok kanan atas 
  2.  Klik Your Recap atau banner Recap di halaman utama
  3. Pilih Get your Recap untuk membuka rangkuman dalam format Stories interaktif

Melalui YouTube Utama

  1. Masuk ke aplikasi YouTube, pilih menu profil 
  2.  Klik Musik Recap sudah tersedia!
  3. Akses playlist Recap melalui link resmi: yt.be/MusicRecap

Fitur ini otomatis muncul jika syarat mendaftarkan terpenuhi, seperti minimal 10 jam musik antara 1 Januari hingga 10 November.

Persyaratan Agar Recap Muncul

Tidak semua pengguna bisa langsung menikmati Recap, ada beberapa persyaratannya yakni:

  • Histori mendengarkan aktif (tidak menggunakan fitur jeda histori) 
  • Minimal 4 jam per musim atau 10 jam total dalam setahun
  • Untuk Podcast, minimal 2 jam mendengarkan
  • Tidak berlaku untuk konten khusus anak-anak

Jika semua syarat terpenuhi, Recap akan muncul otomatis di aplikasi.

Membagikan Recap ke Media Sosial Mu!

Salah satu daya tarik Recap adalah kemudahan berbagi. Statistik ditampilkan dalam bentuk photo card atau slide story yang bisa langsung diunggah ke Instagram, WhatsApp atau Telegram.

Instagram Story

  1. Pilih Photo Card atau Slide Recap 
  2. Klik Share melalui Instagram
  3. Tambahkan teks, stiker atau hiasan sebelum diunggah

WhatsApp Status

  1. Pilih Recap yang ingin dibagikan
  2. Klik Share melalui WhatsApp, lalu unggah melalui My Status
  3. Tambahkan caption atau stiker sesuai selera

Menurut Android Authority, pengguna juga bisa menyimpan Recap sebagai gambar untuk diunggah manual ke berbagai platform.

Baca Juga: Google Rilis Years In Search 2025, Kamu Harus Lihat!

Trend Global Melalui Recap, Tunjukkan Pesona Diri

Recap bukan hanya sebatas nostalgia, tapi juga bagian dari budaya digital. Dengan membagikan Recap, pengguna menunjukkan identitas musik mereka kepada teman-teman. Hal ini yang menciptakan interaksi sosial baru, di mana musik menjadi medium ekspresi diri. 

Seperti yang dicatat oleh AbsoluteGeeks, YouTube bahkan memperluas konsep Recap ke video, hingga menghadirkan profil kepribadian seperti “Traiblazers” atau “Dreamers” berdasarkan kebiasaan menonton dari pengguna.

Fitur Recap bentuk Aktualisasi Diri

YouTube Music Recap 2025 bukan hanya fitur tambahan, melainkan cerminan perjalanan musik pribadi. Dengan tampilan interaktif dan opsi berbagai ke media sosial, Recap jadi cara baru seru untuk menutup tahun baru dengan nostalgia sekaligus memperhatikan karakter musik kepada dunia. 


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Received — 5 December 2025 Tech News & Update

Monetisasi FB Pro Tertahan, Apa yang Salah?

4 December 2025 at 18:00

Foto: Tirto.Id

Teknologi.Id - Mode professional Facebook (FB Pro) membuka peluang besar bagi kreator untuk mendapatkan penghasilan langsung. Dengan adanya FB Pro, profil pribadi berubah menjadi lebih profesional, status “Teman” otomatis berubah menjadi “Pengikut”, dan fitur analitik ditambahkan untuk memantau performa akun.

Tujuannya jelas membantu kreator membangun eksistensi sekaligus memperoleh pendapatan. Namun dibalik peluang ini terdapat tantangan besar berupa syarat monetisasi yang ketat dan seringkali membingungkan bagi pemula. 

 Baca Juga: VOD FB Pro Peluang dapat Cuan, Engagement dan Branding Diri

Mengapa Monetasi di FB Pro Sulit Dicapai?

Banyak kreator FB Pro belum memenuhi syarat monetisasi karena beberapa faktor utamanya:

  1. Jumlah pengikut belum mencukupi untuk fitur dasar seperti Stars, karakter wajib memiliki minimal 500 pengikut aktif selama 30 hari. Sementara untuk iklan in-stream, syaratnya jauh lebih tinggi yaitu 10.000 pengikut dan 600.000 menit tayang dalam 60 hari.
  2. Kurangnya jam tayang dan interaksi, monetisasi iklan menuntut jumlah tayangan yang besar. Kreator yang hanya mengungkapkan sekali sulit mencapai angka 60.000 - 600.000 menit tayang. Selain itu, interaksi seperti like, comment dan share, juga menjadi indikator terpenting dalam proses monetisasi.
  3. Pelanggaran kebijakan konten, satu kali pelanggaran terhadap Standar Komunitas atau Kebijakan Monetisasi Mitra bisa langsung berdampak dengan menggagalkan kesempatan monetisasi. Konten yang dianggap tidak original, melanggar hak cipta, atau berisi ujian kebencian akan langsung ditolak.
  4. Tidak konsisten mengunggah konten, konsistensi adalah kunci. Kreator yang tidak memiliki jadwal posting teratur dianggap kurang serius, sehingga peluang untuk menerima undangan monestasi semakin kecil
  5. Kualitas konten kurang memadai, Facebook lebih mengutamakan konten original dan berkualitas tinggi. Kreator yang hanya mengunggah ulang video orang lain tanpa izin akan sulit untuk lolos select

Fitur Stars dalam Monetisasi

Fitur Stars sering dianggap sebagai pintu masuk monetisasi paling ringan di Facebook. Sistem ini memungkin audien memberikan “Bintang” sebagai bentuk dukungan langsung kepada kreator. Setiap bintang yang diterima dapat dikonversi sebagai uang tunai, sehingga menjadi sumber pendapatan yang relatif mudah diakses. 

Syarat untuk mengaktifkan fitur Stars tergolong sederhana, seperti:

  • Peraturan harus memiliki minimal 500 pengikut selama 30 hari berturut-turut.
  • Usia kreator minimal 18 tahun.
  • Akun wajib Standar Komunitas dan Kebijakan Monetisasi Konten.
  • Kreator harus tinggal di negara yang mendukung fitur ini, masuk Indonesia.

Bagi kreator pemula, Stars menjadi langkah awal yang paling realistis. Dengan membangun komunitas kecil yang loyal, karakter bisa mulai merasakan manfaat finansial tanpa harus mengejar angka tayangan yang besar. Namun meski memiliki syarat ringan, konsistensi dan kualitas konsentrat menjadi faktor penentu agar audiens mau memberikan dukungan.

Baca Juga: FB Bawa Kembali Fitur Lapangan Kerja di Marketplace

Apa Berbedanya Iklan dengan Stars di Monetasi?

Berbeda dengan Stars, monetisasi melalui iklan in-stream atau iklan di Reels penutup persyaratan yang lebih kompleks. Program ini memang menjanjikan pendapatan lebih besar, tapi hanya bisa dicapai oleh kreator yang basis yang kuat dan konten yang konsisten.

Untuk iklan in-stream, syarat yang harus dipenuhi antara lain:

  • Minimal 10.000 pengikut.
  • Memiliki 60.000 hingga 600.000 menit tayangan dalam 60 hari terakhir, tergantung jenis video (on-demand atau live).
  • Konten harus memenuhi syarat kualitas dan kepatuhan terhadap kebijakan Meta.

Sistem Undangan dalam Monetisasi

Saya berbasis angka, Meta juga menerapkan sistem undangan eksklusif untuk fitur seperti iklan di Reels dan Bonus. Undangan ini tidak diberikan secara acak, melainkan berdasarkan penilaian tim Meta terhadap kualitas akun, engagement dan keaslian konten. 

Hal ini menimbulkan dilema, masih kreator sudah memenuhi syarat angka tanpa undangan resmi mereka tetap tidak bisa mengakses fitur ini.

Syarat Agar FB Pro Lolos Monetisasi

Bagi kreator pemula, ada beberapa langkah strategis yang bisa dilakukan: 

  • Aktifkan fitur rekomendasi, agar konten lebih mudah ditemukan audien baru.
  • Dari pelanggaran kebijakan, karena sekali melanggar bisa langsung gagal.
  • Fokus pada konten original, dengan kualitas visual dan audio yang baik.
  • Konsistensi posting, beberapa kali seminggu untuk menjaga aktivitas akun.
  • Bangun interaksi sehat, dengan audien melalui komentar, like dan share.

Mana yang Lebih Penting Produktivitas atau Aturan Ketat?

FB Pro memang membuka peluang besar, tetapi syarat monetisasi yang tetap membuat banyak rata merasa terhambat. Pertanyaannya, “Apakah aturan ini benar-benar melindungi kualitas konten, atau justru membatasi kreativitas pemula?”.

Meta beralasan bahwa aturan ketat diperlukan untuk menjaga ekosistem konten tetap sehat. Namun, bagi kreator baru syarat ini seringkali terasa seperti tembok tinggi yang sudah ditempuh. Jumlah pengikut, jam tayang, kualitas konten dan kepatuhan terhadap kebijakan menjadi faktor utama yang menentukan monetisasi. Peraturan gagal memenuhi syarat biasanya terlambat oleh kurangnya konsistensi, pelanggaran kebijakan, atau belum mencapai target angka yang ditentukan.

Dengan memenuhi aturan dan penerapan strategi yang tepat, creator bisa meningkatkan peluang lolos monetisasi dan menjadi sumber penghasilannya.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Keamanan Windows 11 Diuji: XPIA Disebut Mengancam Agentic OS

4 December 2025 at 17:23

Foto: Windows

Teknologi.Id - Microsoft tengah mengembangkan konsep Agentic OS, yaitu sistem operasi yang dibekali dengan Agen AI untuk menjalankan tugas otomatis seperti mengakses folder, membuka aplikasi hingga memodifikasi sistem. Langkah ini sejalan dengan ambisi Windows 11 sebagai AI PC Yang lebih cerdas dan responsif. 

Menurut laporan resmi, Agen AI akan berfungsi layaknya asisten digital yang mampu mengeksekusi perintah pengguna secara langsung. Dengan demikian sistem tidak lagi sekedar alat kerja melainkan mitra produktivitas yang proaktif.

Cross Prompt Injection (XPIA) Menjadi Ancaman Utama

Meski terdengar menjanjikan kemampuan luas ini menimbulkan kekhawatiran. Dalam dokumen teknis, Microsoft menyoroti teknik Cross Prompt Injection (XPIA) sebagai ancaman yang berbahaya. 

Microsoft sendiri mengaku bahwa Agen AI dapat “Berhalusinasi” atau menjalankan perintah yang tidak diinginkan, termasuk menginstal perangkat lunak berbahaya.

XPIA adalah serangan di mana konten biasa seperti PDF, Skrip atau alamat halaman web menyisipkan instruksi tersembunyi. Agen AI Yang membaca konten tersebut bisa dimanipulasi untuk mengeksekusi perintah berbahaya, misalnya menginstal malware hingga mencuri data. Semua ini bisa terjadi meski pengguna tidak berniat menjalankan perintah berbahaya.

Serangan siber moderen tidak selalu datang dari file yang jelas-jelas mencurigakan. Justru, ancaman bisa tersembunyi dalam dokumen sehari-hari yang sering digunakan oleh pengguna, seperti laporan kerja, presentasi, dan bahkan halaman web yang terlihat normal. Hal ini membuat XPIA sangat sulit dideteksi, karena pengguna biasanya tidak menyadari adanya instruksi tersembunyi di balik konten yang mereka buka. 

Baca Juga: Kamu Harus Update Microsoft 11 Sekarang!

 Mitigasi Microsoft Apakah Cukup?

Microsoft penegasan bahwa fitur AI ini nonaktif secara default dan hanya bisa diaktifkan oleh administrator. Selain itu perusahaan menyiapkan beberapa mekanisme mitigasi seperti:

  • Persetujuan Pengguna - setiap tindakan agen AI harus di konfirmasi
  • Audit Log - semua aktivitas akan dicatat untuk keperluan investigasi
  • Isolasi Proses - untuk meminimalkan dampak jika terjadi penyalahgunaan

Pavan Davuluri, Head of Windows and Surface, menyatakan komitmen Microsoft untuk terus meningkatkan keamanan seiring berkembangnya fitur AI di windows. 

Namun pengamat keamanan menilai mitigasi ini belum cukup. Celah XPIA memanfaatkan perilaku pengguna yang seringkali tidak menyadari asal usul file atau konten yang dibuka. Dokumen biasa seperti PDF bisa menjadi pintu masuk serangan.

Persaingan Industri Microsoft dengan Google dan OpenAI

Di balik pengembangan Agentic OS, Microsoft tidak bergerak sendirian. Kompetisi ketat dengan Google yang mengintegrasikan AI ke Android, serta OpenAI yang mendorong ChatGPT ke berbagai platform yang menjadi pendorong utama. Microsoft ingin memastikan Windows tetap relevan sebagai sistem operasi dominan dengan menghasilkan fitur AI yang lebih dalam, bukan sekedar sistem asisten digital.

Baca Juga: Microsoft 10 Resmi Tidak Ada Update Lagi!

Mengapa Microsoft Tetap Mendorong Fitur Ini?

Meski resiko tinggi Microsoft tetap melanjutkan pengembangan Agentic OS dengan pertimbangan :

  • Visi jangka panjang - menjadikan window sebagai platform AI yang mampu bekerja otomatis
  • Tren industri - kompetisi dengan Google dan OpenAI dalam menghadirkan AI ke produk konsumen
  • Potensi manfaat - Agen AI bisa meningkatkan produktivitas membantu pengguna mengelola file aplikasi dan tugas sehari-hari

Namun hal ini menimbulkan pertanyaan “apakah manfaat produktivitas sebanding dengan resiko kemarin mengintai?”.

Waspada Sebelum Mengaktifkan Agen AI

Microsoft penyerahan pengguna untuk berhati-hati sebelum mengaktifkan fitur ini. langkah yang direkomendasikan: 

  • Dengan proteksi bawaan, seperti Microsoft defender
  • Hindari membuka file tidak dikenal atau dokumen dari sumber tidak jelas
  • Pahami konsep kunci keamanan sebelum mengaktifkan fitur AI melalui akun administrator

Garis Tipis Antara Inovasi dan Resiko

Fitur eksperimental di Windows 11 menunjukkan ambisi besar Microsoft dalam menciptakan ekosistem kecerdasan yang dapat mengambil keputusan dan bertindak atas nama pengguna. Namun ancaman Cross Prompt Injection (XPIA) menjelaskan bahwa inovasi teknologi selalu datang dengan resiko. XPIA memperlihatkan betapa rapuhnya batasan antara kenyamanan otomatisasi dan potensi serangan siber, yang mana yang mana yang ditawarkan justru bisa berbalik menjadi kerentanan yang membahayakan.

Pengamat keamanan menilai dilema ini sebagai bentuk klasik dari “trade-off” teknologi dengan “Semakin tinggi tingkat otomatisasi, semakin besar pula resiko yang harus ditanggung.” Hal ini bukan hanya masalah teknis melainkan juga masalah kepercayaan.

Apakah pengguna percaya bahwa Microsoft mampu menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan atau mereka akan memilih untuk menonaktifkan fitur dan mempertahankan rasa aman? Jawaban atas pertanyaan ini akan menentukan bagaimana pengguna, perusahaan dan industri teknologi secara keseluruhan menyikapi masa depan sistem operasi berbasis AI Pertanyaan yang menggantung apakah pengguna menerima kompromi antara kenyamanan otomatisasi ancaman keamanan?


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Received — 4 December 2025 Tech News & Update

Daftar Tablet Android Terbaru November 2025 di Indonesia, Harga Mulai Rp 2 Jutaan!

4 December 2025 at 01:12


Foto: Suara Nuasantara

Teknologi.Id- Sepanjang November 2025, pasar tablet Indonesia kembali beragam Dengan hadirnya 5 perangkat baru dari berbagai merek. Menurut laporan KompasTekno, sejumlah produsen merilis perangkat tablet terbaru dengan spesifikasi yang semakin kompetitif.

Sejumlah perangkat tersebut meliputi Samsung Galaxy Tab Active 5 Pro, Poco Pad M1, Poco Pad X1, Motorola Pad 60 Neo, serta Redmi Pad 2 Pro, yang masing-masing hadir dengan keunggulan dan kisaran harga berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Perkiraan harga perangkat berkisar dari Rp 2,8 jutaan hingga Rp 14 juta, sehingga pengguna dapat memilih sesuai kebutuhan entertainment, belajar maupun produktivitas profesional.

5 Tablet Android Terbaru November 2025 di Indonesia

1. Redmi Pad 2 Pro, Visual Premium di Kelas Menengah

Foto: BelanjaOn

Redmi 2 Pro hadir sebagai tablet kelas menengah dengan layar 8,8 inci beresolusi 3K, refresh rate 165 Hz, dan dukungan Dolby Vision. Chipset Mediatek Dimensity 9400+ dipadukan dengan RAM hingga 12 GB dan penyimpanan 512 GB, menjadikannya salah satu tablet dengan performa visual terbaik dikelasnya.

Fitur tambahan meliputi kamera belakang 13 MP, kamera depan 8 MP, speaker stereo Dolby Atmos, serta baterai 7.500 mAh dengan fast charging 67W. Dukungan WiFi 7 dan Bluetooth 5.4 membuat perangkat ini siap bersaing di segmen multimedia.

Baca Juga: Harga Terjangkau Spesifikasi Gahar, Redmi Bandrol 2 Jutaan

2. Motorola Moto Pad 60 Neo, Tablet Terjangkau dengan Stylus

Foto: TeknoKompas

Motorola kembali ke pasar Indonesia dengan Moto pad 60 Neo, tablet 11 inch beresolusi 2,5K dengan refresh rate 90 Hz. Perangkat ini ditenagai Chipset dimensi 6300, RAM 4 GB, dan penyimpanan 128 GB yang diperluas hingga 2 TB.

Keunggulan utamanya adalah dukungan stylus, menjadikannya pilihan ideal bagi pelajar atau konten kreator. Baterai 7.040 mAh, 4 speaker Dolby Atmos, serta sertifikasi IP52 menambahkan daya tarik. Harga yang perlu di keluarkan untuk tablet ini di kisaran Rp 2,869 juta membuatnya salah satu objek terjangkau di daftar ini.

Baca Juga: 7 Alasan Kamu Harus Pilih Motorola

3. Poco Pad X1, HyperAI dan Penyimpanan Besar

Foto: BelanjaOn

Poco Pad X1 tampil menonjol dengan RAM 8 GB penyimpanan 512 GB. Layar bersertifikasi TÜV Rheinland “eye care” mendukung Dolby Vision, sementara sistem operasi Android 15 dengan HyperOS 2 membawa fitur HyperAI seperti AI Writing, AI Translate dan integrasi Gemini.

Empat speaker Dolby Atmos, WiFi 6E, dan Bluetooth 5.4 memastikan pengalaman multimedia yang solid. Dengan perkiraan harga Rp 5,699 juta, tablet ini menargetkan para pengguna yang menginginkan performa tinggi sekaligus fitur AI moderen.

4. Poco Pad M1, Alternatif Lebih Ringan

Foto: Jagad Gadget

Poco Pad M1 menawarkan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB, dengan layar TÜV Rheinland “eye care” dan Dolby Vision. Kamera depan 8 MP dan kamera belakang 8 MP cukup untuk kebutuhan dasar. Sistem operasi Android 15 dengan HyperOS 2, Empat speaker Dolby Atmos, serta WiFi 6 membuatnya kompetitif.

Dengan perkiraan harga Rp 4,199 juta menjadikannya alternatif yang lebih terjangkau dibanding X1, meski dengan kapasitas penyimpanan lebih kecil.

5. Samsung Galaxy Tab Active 5 Pro, Tablet dengan Ketahanan Militer

Foto: Samsung

Samsung Galaxy Tab Active 5 Pro adalah tablet rugged untuk kebutuhan profesional. Layar 10,1 inch WUXGA 120 Hz, dilindungi Gorilla Glass Victus Plus, ditenagai Snapdragon 7s Gen 3, RAM 8 GB, dan penyimpanan 256 GB yang bisa diperluas hingga 2 TB.

Keunggulan utamanya adalah baterai 10.100 mAh yang bisa dilepas, bersertifikasi IP68, standar militer MIL-STD-810H, serta dukungan S pen tahan air. Dengan perkiraan harga Rp 14 juta menempatkannya di segmen Premium untuk pekerja lapangan.

Trend Pasar Tablet Indonesia

Kehadiran 5 tablet ini menunjukkan trend pasar Indonesia yang semakin kompetitif. Produsen kini menawarkan perangkat dengan fitur beragam mulai dari layar 3K ber-refresh rate tinggi, dukungan stylus, integrasi AI, sehingga ketahanan militer. Menurut Progres.id, pasar tablet kini menargetkan segmen pasar yang luas mulai dari pelajar, kreator hingga profesional lapangan.

Tablet Mana yang Paling Sesuai untuk Kamu?

Dengan rekan harga Rp 2,8 juta hingga Rp 14 juta, pengguna tablet di Indonesia kini memiliki banyak pilihan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Redmi Pad 2 Pro cocok untuk multimedia, Motorola Moto Pad 60 Neo untuk pelajar, Poco Pad X1 dan M1 untuk produktivitas dengan sentuhan AI, serta Galaxy Tab Active 5 Pro untuk profesional lapangan.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




OpenAI Umumkan Code Red, Semua Proyek Dihentikan Demi Fokus ke ChatGPT

3 December 2025 at 23:06


Foto: Pulse24

Teknologi.Id - OpenAI, salah satu perusahaan kecerdasan buatan (AI) terbesar di dunia, kini menghadapi masa sulit. CEO OpenAI, Sam Altman, mengumumkan status “Code Red”, sebuah kondisi darurat internal yang menandakan perlunya percepatan proyek utama perusahaan. Memo internal yang bocor ke publik menunjukkan bahwa Altman meminta seluruh tim untuk memprioritaskan pengembangan ChatGPT sebagai produk flagship.

Strategi ini diambil sebagai langkah bahwa OpenAI merasa posisinya terancam. Altman, menekankan bahwa perusahaan berada pada “waktu kritis” dan seluruh sumber daya harus diarahkan untuk mempertahankan keunggulan ChatGPT. 

Bocornya Memo Internal, Transparansi atau Resiko?

Salah satu yang membuat isu “Code Red” ini semakin ramai dalam bocornya memang internal, Sam Altman ke publik. Dokumen yang seharusnya hanya berada di kalangan karyawan OpenAI justru tersebar di internet dan dilaporkan oleh media internasional seperti Wall Street Journal dan The Information. 

Bocornya memo ini menimbulkan dua pandangan berbeda. Di satu sisi, publik menilai langkah Altman sebagai bentuk transparansi bahwa OpenAI sedang menghadapi tekanan besar. Namun di sisi lain, kebocoran dokumen internal bisa dianggap sebagai resiko serius yang menunjukkan adanya celah dalam manajemen internal perusahaan. 

Proyek Lain Ditunda Demi ChatGPT

Dalam memo tersebut, Altman, menegaskan bahwa sejumlah proyek lain, mulai dari periklanan, fitur belanja, agen AI kesehatan, hingga asisten pribadi bernama “Pulse harus ditunda terlebih dahulu. Fokus utama dialihkan ke ChatGPT, dengan target peningkatan percepatan respon, kestabilan layanan, personalisasi, serta kemampuan menjawab lebih banyak variasi pertanyaan.

Panggilan rutin dan pengawasan ketat Untuk memastikan percepatan berjalan lancar, Altman akan memastikan akan melakukan panggilan rutin setiap hari dengan para PIC (Person In Charge). Tujuannya agar ia mengetahui sejauh mana proses pengembangan ChatGPT dan apa saja yang harus segera dibenahi.

Langkah ini menunjukkan data seriusnya OpenAI menghadapi ancaman kompetitor. Altman bahkan rela mengalihkan tim dari proyek lain demi memperkuat ChatGPT.

Baca Juga: Ada Iklan di OpenAI, Kamu Tim Pro atau Kontra?

Tekanan Kompetitor dari Google dan Anthropic

Langkah darurat ini muncul karena kompetitor semakin agresif, Google baru saja merilis Gemini 3 dan Gemini 3 Pro, yang menurut laporan mampu melampaui ChatGPT dalam berbagai tolak ukur industri. Popularitas Peter kreatif seperti “Nano Banana” juga menambah daya tarik produk Google.

Selain itu, Anthropic juga tidak kalah agresif dengan memperbarui model Claude Sonnet 4.5 (coding), Claude Haiku 4.5 (kecepatan dan efisiensi) dan Claude Opus 4.5 (reasoning). Persaingan ini membuat OpenAI semakin tertekan. 

Google Pernah Mengalami Status “Code Red

Menariknya pada tahun 2022 Google pernah mengumumkan status “Code Red” karena agresivitas OpenAI dalam meluncurkan ChatGPT. Kini situasi berbalik, dengan OpenAI yang harus mengaktifkan alarm darurat karena Google dan Anthropic yang berhasil mengejar ketertinggalan.

Target Percepatan ChatGPT

Dalam memo internal, Altman menetapkan sejumlah target utama:

  • Kecepatan respon lebih tinggi agar pengguna tidak menunggu lama
  • Kestabilan layanan untuk mengurangi gangguan teknis
  • Personalisasi lebih canggih sehingga ChatGPT terasa lebih relevan
  • Kemampuan menjawab lebih banyak variasi pertanyaan, termasuk topik kompleks

Baca Juga: OpenAI Luncurkan "ChatGPT for Teacher"

Lalu Apa Dampaknya Bagi Industri AI Global?

Status “Code Red” ini menunjukkan betapa kerasnya persaingan di industri AI. OpenAI yang belum jadi pionir kini harus berjuang keras mempertahankan posisinya. Jika percepatan ChatGPT berhasil, perusahaan mungkin bisa kembali memimpin. Namun jika gagal, dominasi bisa beralih ke Google atau Anthropic.

Selain itu langkah, Altman juga menimbulkan pertanyaan, “Apakah fokus berlebihan pada ChatGPT akan mengorbankan inovasi di bidang lain? Penundaan proyek seperti “Pulse” atau agen AI kesehatan bisa membuat OpenAI kehilangan peluang diverifikasi.

Resiko Strategi Fokus Tunggal

Investor dan analisis menyorot bahwa fokus tunggal pada ChatGPT mampu membuat OpenAI rentan. Jika percepatan ini gagal perusahaan bukan hanya kehilangan posisi di pasar Chatbot, tetapi juga peluang di sektor lain yang sedang berkembang.

Masa depan OpenAI berada di persimpangan jalan.Di satu sisi, percepatan ChatGPT bisa menjadi strategi tepat untuk mempertahankan dominasi. Di sisi lain, kanan dari Google dan Anthropic menunjukkan bahwa inovasi tidak dapat berhenti.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




VOD FB Pro Meledak! Peluang Cuan, Branding, dan Engagement Makin Gila

3 December 2025 at 22:06

Foto: Tirto.Id

Teknologi.Id - Kreator tetap bisa hadir meski tidak sedang online dengan cara melalui Video On Demand (VOD).. Kehadiran kreator di platfom media sosial ini tidak bergantung pada siaran langsung. VOD di FB Pro menjadi solusi strategis bagi kreator yang tetap eksis meski sedang tidak streaming. Fitur ini memungkinkan video diakses kapan saja,sehingga audiens dapat menontonnya sesuai waktu yang mereka inginkan.

Dengan VOD, kreator tidak perlu khawatir kehilangan momentum. Konten yang sudah diunggah tetap tersedia dan bisa diakses kapanpun, menjadikan kehadiran kreator lebih konsisten di mata penonton.

VOD vs Reels, Mana yang Lebih Baik?

Berbeda dengan Reels yang hanya berdurasi maksimal 90 detik, VOD mampu menampung video hingga 12 jam. Durasi panjang ini membuka peluang besar bagi kreator yang ingin menyampaikan pembahasan dalam dalam satu unggahan.

  • Kreator edukasi bisa membuat video pelajaran lengkap
  • Gaming streamer dapat menayangkan aksi marathon tanpa terpotong
  • Podcaster bisa mengunggah episode panjang dengan kualitas penuh
  • Reviewer dapat menyajikan ulasan detail tanpa harus membagi video menjadi beberapa bagian

Baca Juga: Fitur Facebook Lacak Konten yang dicuri

Jangkauan dan Engagement Melalui VOD

Keunggulan terbesar VOD ada pada ketersediaannya. Konten yang bisa diakses kapan saja membuat penonton baru lebih mudah menemukan kreator. Dampaknya, jangkauan dan interaksi meningkat secara organik.

  • Penonton bisa menonton kapanpun tanpa menunggu siaran langsung
  • Kreator tetap hadir di beranda audien meski sedang offline
  • Konsistensi unggahan membuat algoritma lebih sering merekomendasikan konten

VOD Sebagai Alat Branding Kreator

Foto: Medcom.Id

Sebagai saran-saran distribusi konten, VOD di FB Pro juga berfungsi sebagai alat branding yang kuat. Kereta dapat menampilkan identitas, gaya serta karakter mereka melalui video. Kontra yang tersedia kapan saja membuat penonton lebih mudah mengenali ciri khas kreator, baik dari cara berkomunikasi, tema yang diangkat, maupun kualitas produksi.

Branding melalui VOD bukan sebatas visual, tapi juga tentang membangun narasi jangka panjang. Misalnya, kreator edukasi bisa menampilkan series video bertema tertentu, sementara kreator game ini dapat merayakan perjalanan mereka dalam sebuah game. Konsistensi ini membantu audien merasa lebih dekat dan terhubung dengan kreator.

VOD juga membuka peluang kolaborasi, kalau dapat mengubah video hasil kerjasama dengan kreator lainnya, memperluas jangkauan audien dan memperkuat citra profesional. Dengan strategi branding yang tepat, VOD bukan hanya sekedar konten, melainkan identitas digital yang melekat pada benak penonton.

VOD dan Tren Konsumsi

Konten Peran konsumsi konten digital kini bergerak ke arah on-demand. Penonton tidak lagi ingin terikat pada jadwal siaran langsung, melainkan memilih menonton sesuai waktu mereka. VOD di FB Pro ada sebagai jawaban atas kebutuhan ini, jalan dengan tren Global yang sudah lama diterapkan oleh plafon besar seperti YouTube dan Netflix.

Bagi kreator, tren ini berarti peluang besar. Konten yang bisa diakses kapan saja memungkinkan mereka menjaga audience lintas zona waktu dan negara. Kreator gaming sebagai contoh, mampu memiliki penonton dari Asia hingga Amerika tanpa harus menyesuaikan jadwal streaming.

Tren gobal juga menunjukkan bahwa konten berdurasi panjang semakin dinikmati, terutama untuk edukasi, podcast, dan review mendalam. VOD dengan durasi hingga 12 jam memberi uang bagi kreator untuk menyesuaikan diri dengan pola konsumsi ini. Dengan memanfaatkan tren global, kreator FB Pro dapat memperluas jangkauan, meningkatkan engagement dan bersaing di pasar internasional.

Persyaratan dan strategi kreator untuk monestasi

Bagi kreator yang memenuhi syarat, VOD bukan sekedar ruang untuk mengunggah video, tetapi alat monestasi. Untuk bisa mengaktifkan fitur ini kreator harus:

  1. Mengaktifkan mode Profesional
  2. Mematuhi Kebijakan Monestasi Mitra dan Kebijakan Monestasi Konten dari Meta
  3. Melewati pemeriksaan kelayakan melalui Meta Business Suite.

Jika semua terpenuhi, VOD bisa menjadi sumber penghasilan tambahan melalui iklan dan fitur monestasi lainnya.

Baca Juga: Bisa Posting Dengan Akun Anonimus, Kamu harus tau Fitur FB ini!

Cara memeriksa kelayakan monetisasi

Meta menyediakan langkah mudah untuk memeriksa Apakah halaman atau profil sudah layak, seperti:

  1. Masuk ke Mitra Business Suite
  2. Pilih menu Monestasi
  3. Cek status halaman atau profil
  4. Lihat apakah ada pelanggaran atau fitur yang masih terkunci Buka menu
  5. Lihat kriteria untuk mengetahui syarat tambahan

Profil pribadi dengan Mode Profesional juga bisa mengunggah VOD, kamu juga belum memenuhi syarat, status akan otomatis ditandai sebagai tidak layak.

Tips dalam membuat VOD yang efektif

Agar VOD benar-benar bekerja optimal, creator perlu memperhatikan beberapa hal, seperti:

  1. Fokus pada topik utama agar video jelas dan mudah dipahami
  2. Durasi ideal 7-10 menit untuk peluang iklan lebih besar
  3. Format portrait agar ramah di smartphone
  4. Hook menarik di 60 detik pertama untuk menjaga penonton atau bertahan
  5. Konten original dan relevan agar lebih diterima komunitas
  6. Overlay teks dan subtitle untuk memperkuat pesan
  7. Dorong interaksi melalui komentar, atau sesi tanya jawab
  8. Gunakan hastag relevan untuk meningkatkan visibilitas
  9. Topik sesuai trend agar tidak ketinggalan momentum

Masa Depan VOD di FB Pro

Dengan durasi panjang, fleksibilitas unggahan, dan peluang monestasi, VOD di FB Pro. Fitur ini bukan hanya menjaga kehadiran kreator, tetapi juga membuka jalan bagi komunikasi yang lebih solid dan penghasilan yang lebih berkelanjutan.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)


Siapa Sangka? AS Diam-Diam Gunakan Model AI Open-Source buatan China

3 December 2025 at 20:15
 Perang teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China selama ini digambarkan sebagai peternation untuk memperebutkan dominasi global. AS menuduh China sebagai ancaman, sementara China berusaha menunjukkan diri sebagai kekuatan baru melalui, teknologi, inovasi dan kecerdasan buatan (AI). Namun sebuah fakta mengejutkan muncul bahwa banyak perusahaan teknologi asal AS ternyata diam-diam menggunakan model AI Open-Source buatan asal China.

Fisikawan dan insinyur machine learning, Misha Laskin, menjelaskan bahwa startup dan perusahaan AI di Silicon Valley semakin bergantung pada model gratis dari China. Model-model ini seperti, Qwen milik Alibaba dan DeepSeek R1, terbukti tidak jauh tertinggal dari frontier teknologi. Bahkan, kualitasnya mendekati model tertutup buatan Open AI dan Google.

Daya Tarik Model AI China, Murah, Cepat dan Kompetitif

Alasan utama perusahaan AS melirik model AI China adalah faktor biaya. Model Open-Source dapat diunduh, dimodifikasi dan dijalankan di infrastruktur sendiri tanpa biaya lisensi besar. Hal ini berbeda dengan model tertutup milik OpenAI atau Anthropic yang hanya bisa diakses melalui pusat data dengan biaya tinggi. 

Menurut laporan CNBC, unduhan model AI terbuka asal China mencapai 17%, melampaui model AS yang hanya mencapai 15,8%. Angka ini menunjukkan bahwa adopsi global terhadap model China semakin meluas. Dengan harga murah dan fleksibilitas tinggi model ai Cina menjadi pilihan cepat bagi banyak perusahaan.

Baca Juga: Trobosan Baru China dengan Data Center Bawah Laut

Raksasa AI AS vs Model Open-Source China

Perkembangan AI ini menimbulkan dilema besar bagi industri AI di AS. Investor telah menggelontorkan puluhan miliar dolar ke perusahaan raksasa seperti OpenAI dan Anthropic dengan harapan mereka mendominasi pasar global. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak perusahaan justru beralih ke model Open-Source China yang lebih fleksibel dan efisien. 

Think Tank International, mencoba menjelaskan dengan menyoroti resiko “AI Bubble” di AS. Jika pasar lebih milih solusi mudah dan terbuka dari China, investasi besar pas pada model tertutup bisa runtuh. Pertanyaan pun muncul, “Apakah investasi besar ini benar-benar sejalan dengan kebutuhan industri, atau justru menjadi beban di tengah perubahan tren?”.

Dominasi China dengan Open-Source AI

China tampaknya memainkan strategi berbeda. Allih-alih membatasi akses mereka justru membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang akan menggunakan model AI mereka. Strategi ini bukan hanya memperluas adopsi tapi juga memperkuat pengaruh China di ekosistem teknologi global. 

Dengan model seperti R1 dari DeepSeek dan Qwen milik Alibaba, China berhasil menciptakan ekosistem AI yang rapih dan terbuka, memungkinkan inovasi berkembang lebih cepat. Hal ini kontras dengan pendekatan AS yang menutup akses dan mengendalikan jalur distribusi.

Keuntungan  Exa Gunakan Model  AI dari China

Salah satu contoh nyata dari perusahaan pencarian berbasis AI bernama Exa. Head of Machine Learning, Michael Fine, menjelaskan bahwa Open-Source China lebih murah dan cepat dibandingkan menggunakan GPT-5 dari OpenAI maupun Gemini milik Google.

Menurut Fine, satu-satunya cara untuk mendapatkan modal yang lebih efisien adalah dengan menggunakan sistem tertutup dengan model terbuka, lalu menjalankannya di infrastruktur sendiri. Langkah ini bukan hanya menghemat biaya tapi juga memberi kontrol penuh atas teknologi yang digunakan.

Masa Depan AI Global Milik Siapa?

Pertanyaan besar pun muncul, “Apakah masa depan AI akan dikuasai oleh model tertutup yang mahal, atau justru oleh modal terbuka yang inklusif?”.

Jika tren terus berlanjut, bukan tidak mungkin dominasi AS dalam industri AI akan terus tergeser oleh China. Paradoks ini semakin menarik karena AS selama ini menuduh China sebagai ancaman, namun kini justru bergantung pada produk yang berasal dari mereka.

Baca Juga: China Duga US Sadap Data Mereka

Perang Teknologi Masa Depan

Perang teknologi antara AS dan China kini memasuki babak baru yang kian memanas. Di satu sisi, AS berusaha mempertahankan dominasi melalui investasi besar pada model tertutup. Di sisi lain, China justru memperluas pengaruhnya dengan strategi Open-Source yang lebih murah, cepat serta praktis. 

Pragmatisme seringkali mengalahkan ideologi. Perusahaan akan memilih solusi yang paling efisien, meskipun itu berarti menggunakan teknologi dari “lawan” geopolitik mereka.

Apakah ini tanda bahwa masa depan AI belum akan lebih terbuka tanpa pengaruh dan kontrol? Atau justru akan memicu persaingan yang lebih panas?


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Smartphone Lipat Generasi Baru dari Samsung Siap Ubah Cara Kita Menggunakan Ponsel

2 December 2025 at 22:54

Foto: Reuters

Teknologi.id - Samsung kembali memimpin inovasi dengan meluncurkan Galaxy Z TriFold, ponsel pintar pertama di dunia yang mengusung desain lipat tiga. Diperkenalkan pada 2 Desember 2025, perangkat ini menjadi simbol ambisi Samsung untuk memperkuat posisinya di pasar smartphone lipat yang semakin kompetitif. Dengan layar 10 inci yang terbuka dari 3 panel, galaxy Z TriFold menawarkan pengalaman visual yang lebih luas dan imersif dibandingkan model sebelumnya Galaxy Z Fold 7.

Desain Futuristik dan Spesifikasi Premium

Galaxy Z TriFold bukan sekedar ponsel lipat biasa. Dengan ketebalan hanya 3,9 mm di titik tertipisnya, perangkat ini menggabungkan portabilitas dan performa tinggi. Ditenagai oleh Snapdragon 8 elite mobile platform for Galaxy TriFold. Dilengkapi kamera 200 megapixel dan baterai 5600 mAh yang terbesar dalam jajanan flagship Samsung. Fitur pengisian daya super cepat memungkinkan baterai terisi 50% hanya dalam 30 menit.

Samsung menyebut bahwa perangkat ini bukan ditunjukkan sebagai produk massal melainkan digunakan untuk teknologi mutakhir dan eksklusif. “TriFold mampu menjadi katalis pertumbuhan pada segmen foldable,” jelas Alex Lim, EVP Samsung Elektronics.

Baca Juga: 7 Fitur Samsung yang Buat HP Mu Beda

Showcase Teknologi Bukan Volume Penjualan

Meski memiliki daya tarik tinggi Galaxy Z TriFold diposisikan sebagai softcase teknologi bukan sebagai pendorong volume penjualan. Dengan harga sekitar 3,59 juta won (+-Rp55 juta). Perangkat ini masih berada di segmen premium yang terbatas.

Analisis dari NH investment dan separatis menyebabkan bahwa sebagai produk generasi pertama, TriFold masih menghadapi tantangan dalam hal durabilitas dan penyempurnaan desain.

Samsung sendiri menyadari bahwa pasar foldable masih tergolong Niche. Kamu lonjakan pasar dari angka 9% ke angka 64% dalam satu kuartil menunjukkan bahwa momentum peluncuran produk sangat menentukan dominasi pasar.

Persaingan Antara Huawei dan Apple

Peluncuran TriFold menjadi respon terhadap meningkatnya persaingan dari produsen lain. Huawei telah lebih dulu mengerjakan ponsel lipat tiga pada September lalu, sementara Apple diperkirakan akan meliris perangkat portable pertamanya pada tahun 2026. Meski demikian tantangan utama tetap pada harga tinggi dan keterbatasan produksi massal. Counterpoint research memperkirakan bahwa pasar pada ponsel lipat hanya akan mencapai angka 3% pada tahun 2027.

Evolusi Form Faktor

Samsung telah mengembangkan teknologi variabel selama lebih dari satu dekade. Galaxy Z TriFold menjadi puncak dari evolusi tersebut, mengubah font factor dari sekedar inovasi menjadi solusi nyata untuk produktivitas dan hiburan. Layar besar untuk memungkinkan multitasking yang lebih efisien seperti membuka tiga aplikasi sekaligus menonton video dalam mode cinematic atau mengedit dokumen dengan tampilan penuh. 

 Dengan integrasi galaxy AI, TriFold mendukung fitur pintar seperti transkrip otomatis pengenalan konteks dan mengoptimalan tampilan berdasarkan aktivitas pengguna. Ini menjadikan TriFold bukan hanya perangkat komunikasi tapi juga sebagai perangkat kerja dan hiburan yang fleksibel. 

Produksi dan Harga Menjadi Tantangan dalam Berinovasi

Samsung mengakui bahwa biaya produksi TriFold sangat tinggi. Kenaikan harga komponen seperti chip memory dan layar fleksibel membuat penentuan harga menjadi keputusan sulit. Namun perusahaan ke tempat bokomitmen untuk menghadirkan teknologi terbaik meski harus mengorbankan margin keuntungan dalam jangka pendek.

Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy XR

Peluncuran Global dan Antusiasme Pasar

Galaxy Z TriFold akan mulai dijual di Korea Selatan pada 12 Desember 2025, diikuti oleh peluncuran di China Singapura Taiwan dan Uni Emirat Arab sebelum akhir tahun.

Pasar Amerika Serikat dijadwalkan menyusul pada kuartil pertama 2026. Di Singapura Samsung nggak akan membuka registrasi minat dan menghadirkan perangkat ini di gerai Samsung experience store untuk eksplorasi langsung oleh konsumen.

Samsung Pertegas Dominasi Inovasi

Samsung Z TriFold bukan sekedar produk baru tetapi langkah tegas Samsung dalam menunjukkan pemimpin inovasi smartphone di pasar dunia. Di tengah persaingan yang semakin sengit Samsung memilih jalur teknologi tinggi dan desain revolusioner untuk mempertahankan dominasinya. Meski tantangan produksi dan harga masih membayangi TriFold membuka babak baru dalam evolusi perangkat mobile. Bagi pengguna yang menginginkan pengalaman premium dan teknologi terdepan galaxy Z TriFold adalah jawaban dari masa depan yang sudah hadir hari ini.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)

Hutan Indonesia Kian Hilang, Bencana Alam Mengintai Tanpa Ampun

2 December 2025 at 23:15


Foto: CNN

Teknologi.id - Banjir bandang yang melanda Sumatera pada akhir November 2025 bukan sekedar bencana alam melainkan jaminan krisis ekologi yang semakin nyata. Curah hujan ekstrem memang menjadi pemicu awal, namun daya rusak banyak tersebut diperparah oleh hilangnya tutupan hutan di wilayah hulu.

Wahana lingkungan hidup Indonesia (WALHI) menyebutkan bencana ini sebagai dampak akumulatif dari kerusakan ekosistem yang telah berlangsung lama. “Bencana ini bukan hanya diakibatkan oleh intensi hujan namun sebagai dampak positif dari kerusakan-kerusakan ekosistem,” ucap WALHI.

Hutan yang Hilang, Sabuk Pengaman yang Rerlepas

Indonesia adalah rumah bagi hutan tropis terbesar ketiga di dunia. Namun, sejak 1950 lebih dari 74 juta hektar hutan telah hilang. Pembukaan lahan untuk pertambangan kelapa sawit, pulp, dan karet menjadi penyebab utama deforestasi.

Pakar hidrologi hutan dari UGM, Dr. Hatma Suryatmojo, menjelaskan bahwa hutan di hulu daerah aliran sungai (DAS) berfungsi sebagai spons raksasa yang menyerap air hujan dan menahannya agar tidak langsung mengalir ke sungai. Ketika hutan hilang fungsi intersepsi, infiltrasi, dan evapotranspirasi ikut lenyap. Akibatnya, air hujan langsung menjadi limpasan permukaan yang memicu banjir dan longsor.

Gelondongan Kayu dan Longsor Menjadi Bukti Lapangan

Foto: Media Indonesia

Video viral di media sosial menunjukkan banjir bandang membawa gelondongan kayu di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Sibolga. Netizen menduga kuat itu merupakan hasil illegal logging. Gubernur Sumatera Barat juga menyebutkan adanya indikasi pada bunga liar di wilayah terdampak banjir.

Materi longsor berupa tanah, batu, dan batang pohon menimbun sungai, menciptakan bendungan alami. Ketika bendungan ini jebol, air meluap dengan kekuatan destruktif, menghancurkan permukiman dan infrastruktur yang ada.

Baca Juga: Satria-1 dan StarLink Bergerak Perbaiki Komunikasi Aceh-Sumatra

Deforestasi Masih di Sumatera

Data menunjukkan bahwa deforestasi di Sumatera berlangsung wasit dan sistematis. Di Aceh sekitar 700.000 hektar hutan hilang antara 1990-2020. Sumatera Utara lebih memperhatikan dengan tutupan hutan tinggal 29% dari luas daratan.

Ekosistem batang Boru, salah satu benteng terakhir hutan tropis Sumut, ini terdesak oleh aktivitas manusia seperti pembukaan kebun dan pertambangan emas. Di Sumatera Barat, meski proporsi hutan masih 54% laju deforestasi sangat tinggi. WALHI sumber mencatat kehilangan 740.000 hektar tutupan pohon antara 2001-2024.

Cuaca Ekstrem dan Siklus Hidrometeorologi

BMKG mencatat curah hujan ekstrem di Sumatera Utara mencapai lebih dari 300 mm per hari saat puncak kejadian.

Siklon tropis senyar yang terbentuk di selat Malaka turut memicu dinamika atmosfer luar biasa, namun para ahli menegaskan bahwa cuaca ekstrem hanyalah pemicu awal.

Kerusakan ekosistem hutan di hulu DAS telah menghilangkan daya dukung untuk meredam curah hujan tinggi. Tanah yang kehilangan porositas akibat hilangnya akar pohon tidak mampu menyerap air sehingga meretas hujan berubah menjadi limpahan permukaan.

Dampak Banjir dan Emisi Nasional

Global forest watch mencatat bahwa Indonesia terus menebang dan membakar hutan untuk membuka lahan. Negara ini juga menjadi salah satu produsen terbesar gas rumah kaca akibat pembakaran bahan bakar fosil dan pembabatan hutan. 

Bank dunia memperingatkan bahwa Indonesia akan merasakan dampak perubahan iklim secara signifikan seperti banjir, cuaca kering, kenaikan permukaan air laut, dan suhu ekstrem.

Baca Juga: Dampak Bajir Aceh-Sumatra bagi Telekomunikasi Nasional

Kebijakan yang melemah

Meski presiden Joko Widodo sempat menghentikan izin baru kelapa sawit dalam 3 tahun, akan tetapi deforestasi tetap berlanjut. Presiden Prabowo Subianto yang menjabat sejak Oktober 2024, berkomitmen melanjutkan kebijakan pembangunan yang mencakup pertambangan dan infrastruktur.

Aktivis lingkungan memperingatkan bahwa perlindungan hutan semakin melemah. Undang-undang baru bahkan menghapus pasal yang melindungi sebagian utang dari pembangunan.

Arie Rompas dari Greenpeace menyebutkan penghapusan pasal tersebut sebagai sinyal buruk bagi masa depan hutan Indonesia.

Dosa ekologis yang terus berulang

Banjir bandang di Sumatera bukanlah peristiwa tunggal, melainkan bagian dari pola berulang bencana hidrometeorologi yang semakin intens, cuaca ekstrem hanyalah pemicu sementara kerusakan hutan adalah akar masalah yang sesungguhnya.

Tanpa perlindungan hutan yang kuat Indonesia akan terus menghadapi bencana yang lebih dahsyat. Hutan bukan hanya paru-paru dunia tapi juga sabuk pengaman ekologis yang menjaga keseimbangan air, tanah, dan kehidupan itu sendiri.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)


Alamat Rumah Sulit Ditemukan Ini Cara Kilat Tambahkan ke Google Maps

2 December 2025 at 21:52

Foto:Detik.inet

Teknologi.id - Digitalisasi merubah segalanya, sebagai contoh aplikasi navigasi dari Google Maps menjadi bagian yang digunakan sehari-hari sebagai pemenuhan kebutuhan penggunanya. Mulai dari mencari rute tercepat, memperkiraan waktu tempuh, hingga memantau kondisi lalu lintas. Google Maps menjadi solusi yang adaptable dan praktis, namun ada beberapa fitur yang sering diabaikan, sedangkan dapat berguna dan bermanfaat, seperti menambahkan alamat rumah di Google Maps.

Dengan fitur ini, rumah tidak hanya lebih ditemukan oleh keluarga dan teman, tetapi juga mempermudah layanan transportasi daring, hingga mendukung usaha rumahan agar lebih terlihat oleh pelanggan.

Baca Juga: Mode Hemat Fitur Baru Google Maps

Mengapa Penting Mendaftarkan Alamat Rumah

Menambahkan alamat rumah ke Google Maps bukan hanya untuk formalitas, tapi ada beberapa manfaat yang kamu bisa dapatkan dari fitur ini, seperti:

  • Memudahkan pengiriman barang dan makanan agar tidak salah alamat 
  • Mempercepat akses transportasi online seperti ojek dan taksi daring Mengurangi risiko tersesat bagi tamu maupun kerabat yang berkunjung
  • Meningkatkan visibilitas bisnis rumahan, sehingga lebih mudah ditemukan pelanggan
  • Mendukung keamanan lokal, karena data yang akurat mengurangi kebingungan dan kesalahan pengiriman 

Cara Daftarkan Alamat Rumah di Google Maps melalui Android 

Bagi pengguna Android, langkahnya sangat sederhana seperti: 

  1. Buka aplikasi Google Maps dan Login dengan akun Google
  2. Memasukan alamat rumah di kolom pencarian
  3. Tandai Lokasi dengan pin merah
  4. Isi detail informasi sperry nama jalan, kontak, dan foto lokasi
  5. Klik submit untuk mengirim permintaan

Google akan meninjau data yang terkirim dan hasil verifikasi akan dikirim melalui email terdaftar.

Cara Daftarkan Alamat Rumah di Google Maps melalui Iphone

Pengguna Iphone juga dapat mengakses fitur serupa dengan cara:

  1. Buka aplikasi Google Maps dan login dengan akun Google
  2. Cari alamat rumah dan tandai dengan pin merah
  3. Isi detail alamat rumah, kontak dan foto
  4. Klik submit untuk mengirim

Proses verifikasi akan berproses seperti pada Android, yang hasilnya akan dikirim via email.

Cara Daftar Alamat Rumah di Google Maps Melalui PC/Laptop

Selain melalui ponsel, Anda juga dapat mendaftarkan alamat rumah melalui PC maupun laptop, dengan cara:

  1. Buka Google Maps di browser
  2. Login dengan akun Google
  3. Klik Ikon titik tiga, pilih menu Add Place
  4. Isi detail alamat rumah, kategori dan foto lokasi
  5. Klik submit untuk mengirim pendaftaran

Setelah disetujui, alamat akan muncul di Maps dan bisa dibagikan dengan mudah.

Cara Mengubah atau Memperbarui Alamat Rumah

Selain menambahkan, pengguna juga bisa memperbarui alamat rumah dengan cara:

  1. Cari lokasi di Google Maps
  2. Klik opsi Suggest Edit
  3. Pilih Change Name or Other detail
  4. Sunting Informasi yang diperlukan, lalu klik post

Fitur ini berguna jika ada perubahan nama jalan, nomor rumah, atau detail lain yang perlu diperbaiki atau diperbarui.

Tips Agar Lokasi Cepat Disetujui

Agar pengajuan alamat rumah cepat disetujui oleh Google, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Perhatikan data akurat - sertakan detail lengkap seperti nomor rumah, nama jalan, kelurahan, kecamatan, dan kode pos.
  2. Gunakan foto asli - dengan kualitas baik misalnya tampak depan rumah atau papan nama bisnis.
  3. Pilih kategori yang tepat (misalnya residential)
  4. Hindari informasi palsu- karena bisa membuat pengajuan ditolak.
  5. Ikuti pedoman komunitas Google Maps - agar lokasi valid dan dapat diakses publik

Baca Juga: Tau Laporan Cuaca Lewat Google Maps

Manfaat lebih luas dari individu ke komunitas

Menambah alamat rumah di Google Maps tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga bagi komunitas, data lokasi yang akurat membantu Google menyediakan peta yang lebih detail, mendukung perkembangan infrastruktur lokal hingga mempermudah layanan darurat menemukan lokasi dengan cepat.

Lagi pelaku usaha rumahan fitur ini juga membuka peluang besar dalam pemasaran digital lokasi yang terdaftar akan muncul di hasil pencarian Google meningkatkan visibilitas usaha dan memungkinkan pelanggan memberikan ulasan rating.

Mendapatkan alamat rumah di Google Maps adalah langkah sederhana namun bermanfaat dengan fitur di rumah anda lebih mudah ditemukan pengiriman barang lebih efisien transportasi yang lebih tepat dari usaha rumah lebih terlihat.

Lebih dari itu, data lokasi yang akurat kontribusi pada ekosistem digital dan pembangunan kota yang lebih terintegrasi oleh karena itu wawancara menambahkan memperbaiki dan menjaga akutan alamat di Google maps adalah keterampilan penting yang terbaik yang dimiliki oleh setiap orang.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News



(dim/sa)


❌