Normal view

Received — 12 December 2025 Tech News & Update

OpenAI: ChatGPT Enterprise Bantu Karyawan Hemat Hingga 1 Jam Kerja per Hari

12 December 2025 at 01:15

Foto: CNET

Teknologi.id -  OpenAI, pembuat ChatGPT merilis temuan terbarunya soal pengaruh Artificial Intelligence (AI) di tempat kerja. Dalam laporannya yang berjudul "Laporan 2025: Keadaan AI Enterprise," diambil berdasarkan data yang dikumpulkan dan survei 9.000 pekerja di hampir 100 perusahaan.

Temuan utamanya adalah memajukan produktivitas: teknologi AI seperti ChatGPT diperkirakan mengemat 40 menit sampai satu jam dari waktu pekerja setiap harinya.

Meningkatnya Produktivitas di Berbagai Sektor

Foto: OpenAI

Survey tersebut membuktikan tiga perempat (lebih dari 75%) responden melaporkan kalau penggunaan AI saat bekerja mempercepat tugas atau meningkatkan kualitas ouput mereka. Kelompok pekerja yang paling merasakan semakin hematnya waktu adalah data science, teknisi, komunikasi, IT, dan akuntan.

Menurut data:

  • Pekerja IT: 87% melaporkan perbaikan masalah IT lebih cepat.
  • User Marketing/ Produk: 85% melaoprkan eksekusi campaign menjadi lebih cepat.
  • Profesional HR: 75% melaporkan keterlibatan karyawan meningkat.
  • Pengguna AI Tingkat Lanjut: Pengguna AI intens melaporkan telah menghemat sebanyak 10 jam dalam seminggu.

Ronnie Chatterji, Kepala Ekonomi di OpenAI, mengatakan pengaruhnya lebih dari kecepatan semata. Ia menyatakan tiga dari empat orang mengatakan, "Saya bisa melakukan hal yang sebelumnya saya tidak bisa," menyorot AI dalam mengembangkan kemampuan di tempat kerja, faktor yang sering diabaikan dalam diskusi AI dan pekerjaan.

Baca juga: Karyawan Apple Ramai-Ramai Pindah ke OpenAI, Dukung Proyek Baru Jony Ive

Naiknya 'Vibe Coding' dan Kemampuan Baru

Laporan tersebut menyajikan bukti bahwa AI mendukung pekerja non-teknis untuk mengerjakan tugas baru, terutama coding.

OpenAI menemukan tren signifikan "Vibe Coding", yaitu pekerja non-teknis mulai membuat kode. Banyaknya pesan seputar coding dari pekerja non-teknis meningkat sebanyak 36% selama enam bulan terakhir. Terlebih lagi, 75% pengguna melaporkan mereka dapat menyelesaikan tugas baru yang sebelum tidak dapat dilakukan, sementara 73% teknisi melaporkan kode berhasil lebih cepat saat menggunakan alat AI.

Hal ini menujukkan kalau perusahaan "bertambah luas di margin ekstensif - lebih banyak pekerja menggunakan AI—dan margin intensif—pengguna yang sudah ada mendalami lebih jauh," ujar startup yang didukung Microsoft tersebut.

Melawan Narasi 'Gelembung AI'

Foto: Ist

Temuan OpenAI muncul di tengah debat peneliti dan ahli ekonomi tentang Return of Investment (ROI) AI.

Studi sebelumnya menunjukkan keraguan:

  • Penelitian MIT (Agustus): Menemukan kebanyakan perusahaan melihat tidak ada keuntungan atau pengaruh langsung dari projek generatif AI, seringkali disebabkan integrasi perusahaan yang bercelah.
  • Penelitian Harvard dan Stanford (September): Menyorot masalah "workslops", saat output yang dibuat AI terlihat bagus tetapi kekurangan arti atau tidak ada nilai tambahan.
  • Survei KPMG (April): Menemukan perusahaan yang menerapkan AI di luar program pilot tetap stagnan.

Meski begitu, pemimpin OpenAI meyakini kalau studi-studi ini tidak sejalan dengan kenyataan yang ada. Direktur Operasional (COO) OpenAI, Brad Lightcap mengatakan:

"Banyak studi tidak sejalan dengan apa yang kita lihat dalam praktiknya,"  

Lightcap menegaskan kalau adopsi AI enterprise tidak meningkat dengan cepat atau lebih cepat dibanding adopsi konsumen biasa. Perusahaan ini membagikan data poin-poin penting untuk mendukung pernyataannya:

  • Berbasis Pelanggan: Lebih dari satu juta bisnis membayar untuk pelayanan AI milik OpenAI.
  • Pengguna: 7 juta pekerja saat ini menggunakan ChatGPT Enterprise.
  • Intensitas Penggunaan: Banyaknya pesan per minggu di ChatGPT Enterprise meningkat sebanyak 8% year-on-year (YoY), dengan rata-rata pekerja mengirim pesan 30% lebih banyak.
  • Kecanggihan: Penggunaan Custom GPT dan ChatGPT Projects untuk arus kerja yang terstruktur dan berulang, meningkat 19 kali lipat di tahun lalu, menunjukkan pergeseran dari kueri biasa ke proses yang terintegrasi.
  • Model yang Lebih Maju: Rata-rata konsumsi penalaran per organisasi meningkat sekitar 320 kali dalam 12 bulan terakhir, menunjukkan kepercayaan yang meningkat pada model penalaran AI yang lebih maju.

Baca juga: OpenAI Umumkan Code Red, Semua Proyek Dihentikan Demi Fokus ke ChatGPT

Adopsi Industri dan Kesenjangan Kinerja

Laporan ini juga menunjukkan tren dalam adopsi industri:

  • Pertumbuhan Cepat: Teknologi, kesehatan, dan manufaktur adalah sektor yang paling berkembang dalam adopsi AI.
  • Skala Terbesar: Alat AI telah digunakan secara besar-besaran dalam pelayanan profesional, keuangan, dan teknologi.

OpenAI menyoroti makin jauhnya kesenjangan kinerja, yang menguntungkan "perusahaan terdepan", organisasi dengan tim hibrid yang beranggotakan manusia dan agen AI. Perusahaan terdepan ini menunjukkan keuntungan produktivitas dan penghematan waktu lebih banyak dibandingkan rata-rata perusahaan, mengirimkan pesan dua kali lebih banyak dan terlibat lebih intens pada kemampuan tingkat lanjut.

Kendala utama dalam adopsi AI yang lebih luas dinilai pada kesiapan dan implementasi perusahaan.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Kaspersky Sebut Telegram Jadi Sarang Kejahatan Siber, 800 Kanal Diblokir!

11 December 2025 at 23:48

Foto: CyberHub

Teknologi.id -  Berdasarkan penelitian terbaru dari Kaspersky Digital Footprint Intelligence, Telegram merupakan sarana yang paling sering digunakan penjahat siber atau hacker untuk melancarkan aksinya. Setelah memonitor lebih dari 800 kanal telegram terlarang sejak tahun 2021 sampai tahun 2024, Kaspersky menemukan fakta bahwa bot Telegram merupakan alat yang sangat beresiko.

Aplikasi pesan instan ini, yang dilihat oleh komunitas underground sebagai platform bisnis pasar gelap terintegrasi, berkat memiliki fitur-fitur teknis yang sangat dimanfaatkan pelaku kejahatan.

Baca juga: Telegram Rilis Fitur Komentar di Video Call, Bikin Obrolan Serasa Live Streaming

Mengapa Telegram Menjadi Pilihan Utama Pasar Gelap?

Telegram menawarkan empat keunggulan utama yang membuatnya menarik bagi aktivitas cybercrime pada awalnya:

  1. Otomatisasi Fungsi Kriminal: Bot Telegram dapat mengelola berbagai tugas secara bersamaan, mulai dari memproses pembayaran berbasis aset kripto, menyebarkan kartu bank curian, memasukkan infostealer (perangkat perusak data), melakukan phishing, hingga menjadi layanan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) pada ratusan pembeli.
  2. Penyimpanan Tanpa Batas: Fitur penyimpanan file Telegram yang tidak terbatas dan tidak akan kadaluwarsa menjadikan tidak perlu adanya hosting eksternal. Hal ini mempermudah peneyebaran dump data multi-gigabyte atau dokumen korporat curian.
  3. Dorongan Penawaran Kriminal Massal: Otomatisasi yang sangat mulus pada platform tersebut secara alami mendorong dan mempermudah penawaran produk atau layanan kejahatan kriminal bervolume tinggi, harga rendah, dan keterampilan rendah (low-skill offerings), seperti informasi kartu bank atau data yang bocor atau layanan malware hosting.
  4. Fasilitator Transaksi Kepercayaan Tinggi: Meskipun transaksi bernilai tinggi yang bergantung pada kepercayaan, seperti pembocoran kerentanan zero-day, masih banyak digunakan forum dark web bereputasi. Telegram dianggap mampu memfasilitasi komunikasi dan negosiasi sensitif tersebut.

Tren Pemblokiran Meningkat

Foto: Kaspersky

Meskipun Telegram sangat populer di kalangan penjahat siber, tekanan kendali yang meningkat dari Telegram menjadikan platform tersebut menjadi kurang kondusif bagi pelaku kejahatan.

Kaspersky mencatat peningkatan drastis dalam pemblokiran kanal. Sejak 2023, kurva pemblokiran melonjak, pada tahun 2024, pemblokiran setiap bulannya sering mencapai 30 hingga 40 kanal. Pola ini tetap bertahan hingga 2025.

Peningkatan moderasi ini menyebabkan umur kanal bayangan (shadow channel) bertambah panjang. Persentase kanal yang berumur lebih dari sembilan bulan bertambah tiga kali lipat dari tahun 2021 sampai 2024, menunjukkan upaya komunitas kriminal untuk bertahan lama dari upaya penutupan.

Baca juga: Telegram Perketat Keamanan: CEO Pavel Durov Hapus Konten Ilegal dengan AI

Batasan Teknis dan Migrasi Komunitas Kriminal

Pelaku kejahatan siber yang berpengalaman melihat Telegram memiliki sejumlah batasan teknis yang merugikan:

  • Tidak adanya enkripsi end-to-end bawaan di chat.
  • Memiliki infrastruktur terpusat, yang mana pengguna tidak dapat membangun server sendiri untuk berkomunikasi.
  • Kode server-side-nya tertutup, sehingga pengguna tidak dapat memverifikasi atau mengetahui apa yang dilakukannya.

Arsitektur ini memerlukan kepercayaan tinggi pada platform tersebut, suatu hal yang dihindari oleh pelaku kejahatan kriminal berpengalaman saat melindungi operasional dan keamanan pribadi mereka. Mereka juga dihadapkan kemungkinan di-blacklist oleh Telegram.

Sebagai konsekuensinya, banyak komunitas penjahat kini mulai migrasi dan berhenti menggunakan Telegram. Contohnya, Angel Drainer (perusahaan layanan malware-as-a-service atau MaaS yang menyediakan perangkat lunak jahat untuk diperjualbelikan), dan kelompok BFRepo, yang memiliki sekitar 9.000 anggota, dilaporkan telah pindah ke platform lain.

“Ketika sebuah etalase atau layanan menghilang dalam semalam, membangun bisnis yang andal menjadi jauh lebih sulit. Kami mulai melihat tahap awal migrasi sebagai konsekuensi langsungnya,” ujar Vladislav Belousov, Analis Jejak Digital di Kaspersky.

Saran Menghindari Kejahatan Siber

Untuk membantu pengguna dan organisasi agar tetap terhindar dari kejahatan kriminal yang memanfaatkan platform seperti Telegram, Kaspersky menyarankan dua langkah praktis ini:

  1. Pelaporan Komunitas: Melaporkan kanal dan bot yang terbukti ilegal untuk mempercepat moderasi berbasis komunitas.
  2. Pemantauan Ancaman: Menggunakan beberapa sumber informasi ancaman cerdas (dengan cakupan surface web, deep web, dan dark web) untuk tetap berhati-hati dengan aktivitas ilegal terkini, dan waspada dengan TTP (Taktik, Teknik, dan Prosedur) yang digunakan oknum ancaman.  


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Demi Keamanan, AS Akan Minta Turis Serahkan Riwayat Media Sosial 5 Tahun Terakhir!

11 December 2025 at 21:38

Foto: Freepik

Teknologi.id -  Pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump kembali mengajukan proposal pengetatan perbatasan yang signifikan. Berdasarkan proposal baru dari pejabat tinggi AS, wisatawan dari puluhan negara yang memenuhi syarat untuk mengunjungi AS tanpa visa (melalui program Visa Waiver) wajib menunjukkan riwayat media sosial mereka sebagai syarat masuk.

Aturan ini akan memengaruhi turis dari sekitar 40 negara yang eligible (memenuhi syarat) untuk mengunjungi AS selama 90 hari tanpa visa, asalkan mereka mengisi formulir Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Electronic System for Travel Authorization/ESTA).

Alasan Kemanan dan Pengetatan Perbatasan

Foto: Getty Images

Sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari, fokus utama pemerintahannya adalah memperketat perbatasan AS dengan alasan keamanan nasional.

Beberapa analis mengatakan bahwa rencana baru ini dapat menjadi hambatan bagi calon pengunjung, atau melanggar hak digital mereka, serta kemungkinan adanya penurunan angka pengunjung asing, namun Trump mengatakan kalau ia tidak khawatir.

"Kami hanya ingin orang datang ke sini, dengan aman. Kami menginginkan keamanan. Kami menginginkan keselamatan [...] Kami ingin memastikan kami tidak membiarkan orang yang salah masuk ke negara kami."

Pengetatan ini dilakukan menjelang kenaikan angka turis yang diperkirakan AS tahun depan, mengingat negara tersebut akan menjadi tuan rumah Piala Dunia (World Cup) bersama Kanada dan Meksiko.

Detail Proposal Data Media Sosial

Proposal ini diusulkan oleh Departemen Keamanan Tanah Air (Department of Homeland Security/DHS) bersama Penjaga Bea Cukai dan Perbatasan (Customs and Border Protection/CBP).

Dokumen tersebut menyatakan bahwa "elemen data akan mengharuskan pemohon ESTA untuk menyediakan informasi media sosial mereka dari lima tahun terakhir," tanpa memberikan detail lebih lanjut mengenai bagaimana informasi tersebut akan diverifikasi atau digunakan.

ESTA harus diisi dengan informasi dari pengunjung, disertai bayaran sebesar 40 dolar AS (sekitar Rp 666.868). Formulir ini dapat diakses turis dari sekitar 40 negara, termasuk Inggris, Irlandia, Prancis, Australia, dan Jepang, yang mengizinkan mereka berkunjung ke AS beberapa kali dalam waktu dua tahun.

Selain riwayat media sosial, formulir ini juga menanyakan:

  • Nomor telepon yang digunakan selama lima tahun terakhir.
  • Alamat email yang digunakan selama sepuluh tahun terakhir.
  • Informasi mengenai anggota keluarga.

Proposal ini merupakan bagian dari perintah eksekutif Trump yang lebih besar,  berjudul: "Melindungi Amerika Serikat dari Teroris Asing dan Ancaman Keamanan Nasional dan Ketertiban Umum Lainnya"

Baca juga: AS Bongkar Skema Penyelundupan GPU Nvidia Senilai US$160 Juta ke Cina

Reaksi Publik dan Penegakan Visa Lain

Saat ini, Feedback publik mengenai proposal data ini akan dibuka selama 60 hari ke depan, menunjukkan bahwa kebijakan ini belum final.

"Ini bukan keputusan akhir, ini hanya langkah pertama dari awal diskusi mengenai kebijakan baru yang akan menjaga kemanan warga Amerika," jelas seorang juru bicara CBP.

Namun, organisasi hak digital seperti Electronic Frontier Foundation mengkritik proposal ini. Sophia Cope dari organisasi tersebut menyatakan bahwa kebijakan ini dapat "memperparah kebebasan sipil".

Perlu diketahui, pemerintahan Trump sebelumnya juga mengumumkan kebijakan untuk memeriksa akun media sosial pengunjung asing yang mendaftar visa pelajar atau visa H-1B. Pendaftar diwajibkan mengubah profil media sosial mereka menjadi publik agar dapat dilihat dan digunakan untuk menilai kehadiran digital pendaftar. Jika ada informasi yang tidak disebutkan, dapat menyebabkan penolakan visa yang sedang berjalan dan yang akan datang.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan mengenai kebijakan visa ini: “Ini adalah harapan dari warga Amerika bahwa pemerintah akan melakukan segala upaya untuk membuat negara kita lebih aman, itulah yang dilakukan oleh Administrasi Trump setiap hari.”

Petugas yang bertugas diperintahkan untuk menyaring mereka yang “mendukung, membantu, atau memberikan dukungan kepada teroris asing yang ditunjuk dan ancaman lain terhadap keamanan nasional; atau yang melakukan pelecehan atau kekerasan antisemit yang ilegal”.

Baca juga: Aturan Visa H-1B Baru Trump Ancaman Serius bagi Perusahaan Teknologi AS

Dampak Potensial pada Industri Wisata

Sebagai bagian dari upaya administrasi untuk memperketat perbatasan, para petinggi baru-baru ini mengatakan bahwa larangan perjalanan yang sudah ada - yang berlaku untuk 19 negara di Afrika, Timur Tengah, dan Karibia - dapat diperluas. Langkah ini diumumkan setelah insiden penembakan dua anggota Garda Nasional di Washington DC, di mana seorang pria Afghanistan dituduh sebagai pelakunya.

Para ahli sebelumnya menyarankan bahwa perubahan kebijakan perjalanan yang diperkenalkan di bawah pemerintahan Trump telah berdampak pada industri pariwisata Amerika.

Awal tahun ini, Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council/WTTC) melaporkan bahwa AS adalah satu-satunya dari 184 ekonomi yang dianalisis yang diperkirakan akan mengalami penurunan pengeluaran wisatawan internasional pada tahun 2025.

Kebijakan lain pemerintahan Trump juga tampaknya memengaruhi pariwisata, seperti banyak warga Kanada yang dilaporkan memboikot perjalanan ke AS sebagai bentuk protes terhadap tarif Trump. Oktober menandai bulan ke-10 berturut-turut penurunan jumlah wisatawan Kanada yang berkunjung ke AS. Padahal, di masa lalu, wisatawan Kanada menyumbang sekitar seperempat dari total pengunjung internasional ke AS, dengan pengeluaran lebih dari $20 miliar per tahun.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Karyawan Apple Ramai-Ramai Pindah ke OpenAI, Dukung Proyek Baru Jony Ive

11 December 2025 at 19:51

Foto: PYMNTS

Teknologi.id -  Apple sedang memasuki masa paling bergejolak selama puluhan tahun di industri. Perusahaan yang diketahui atas kepemimpinannya yang tenang dan perputaran organisasi yang lambat kini dihadapkan banyak perpisahan, baik di level eksekutif, maupun teknisi internal. Setelah menarik perhatian saat ditinggalkan beberapa pemimpin seniornya, pergeseran besar-besaran sedang terjadi. Puluhan teknisi dan desainer Apple berpindah ke OpenAI, lebih tepatnya ke startup buatan salah satu mantan kepala desain Apple, Jony Ive. 

Langkah ini menggoyahkan usaha Apple dalam menjejakkan kaki ke lanskap AI modern.

Baca juga: Apple Imbau Pengguna iPhone dan Mac untuk Hindari Google Chrome, Apa Alasannya?

Ketidakstabilan Pasca Ditinggal Deretan Pimpinan

Apple telah kehilangan kepala artificial intelligence-nya, kepala desain interface, dan mengumumkan akan ditinggalkan penasihat hukum dan kepala urusan pemerintahannya. Para pimpinan ini melaporkan langsung ke CEO Tim Cook. Untuk sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi masa jabatan yang panjang dan kepemimpinan yang stabil, perubahan yang tiba-tiba ini sangat tidak biasa.

Wakil Presiden Perangkat Teknologi, Johny Srouji, otak di balik kesuksesan chip Apple, mengatakan rencananya untuk keluar. Jika itu sampai terjadi, maka ini akan menjadi kehilangan terbesar Cook.

Gelombang Pengunduran Diri ke OpenAI

Foto: Getty Images

Di balik goyahnya deretan pimpinan, perubahan besar terjadi di antara teknisi Apple. Berdasarkan laporan dari jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, dan The Wall Street Journal (WSJ), dijelaskan adanya arus perkerutan pegawai Apple ke OpenAI dalam beberapa bulan terakhir. Pegawai-pegawai ini mencakup beberapa spesialis di sistem audio, robotik, desain jam tangan, teknologi kamera, teknisi silikon, bahkan tim yang terlibat dalam pembuatan headset Vision Pro.

Menurut Gurman, lebih dari 40 pegawai Apple bergabung ke divisi perangkat keras milik OpenAI dalam satu bulan terakhir ini saja. Banyak dari mereka pernah menangani iPhone, Mac, dan perangkat inti Apple yang lain secara langsung. Perpindahan ini meningkat deras setelah OpenAI berhasil mengakuisisi startup perangkat AI milik Jony Ive, yang diketahui sebagai io. Kesepakatan ini diketahui bernilai sekitar 6 miliar dolar AS (sekitar Rp 100 triliun) dan membuat kelompok desain baru yang mirip dengan budaya perangkat Apple sebelumnya.

Gabungan dari visi produk milik Ive dan progres cepat OpenAI dalam dunia AI menjadi kekuatan besar akuisisi ini. Bagi banyak pegawai Apple, kesempatan ini hanya 'sekali dalam satu generasi' untuk dapat merancang perangkat berbasis AI yang benar-benar baru, dibandingkan mengulang dari jajaran produk yang sudah familiar.

Kenapa Banyak Pegawai yang Hengkang?

Beberapa faktor menjelaskan alasan ini. Kabarnya, OpenAI menawarkan kompensasi yang sangat menarik pada calon pegawainya, namun langkah ini bukan semata-mata tentang uang. Sebagian desainer dan teknisi Apple merasa kalau perusahaan tersebut telah kehilangan momennya dalam inovasi, terutama di era AI. Mereka percaya, kolaborasi Jony Ive dan CEO OpenAI, Sam Altman akan menciptakan kebebasan kreativitas dan kesempatan untuk membentuk produk luar biasa yang tidak sesuai dengan jejeran produk Apple.

Dokumen dari Ive dan Altman menyinyalir kalau perangkat pertama yang sedang dikembangkan bukanlah sebuah wearable (perangkat yang dapat dipakai, seperti jam, kacamata) Hal ini menunjukkan ambisi yang lebih besar dan mungkin akan menciptakan kategori perangkat yang benar-benar baru. OpenAI juga merekrut peneliti yang ahli di bidang robotika yang dikendalikan AI, yang berarti mantan-mantan pegawai Apple mungkin akan bergabung dalam proyek yang melibatkan mesin canggih daripada elektronik konsumen.

Baca juga: Apple Dikabarkan Gandeng Intel untuk Produksi Chip iPhone Mulai 2028

Tekanan Internal dari Penundaan AI

Di Apple, semangat di bidang AI melemah. Apple Intelligence dihadapi penundaan, desain ulang Siri jauh tertinggal jadwal, dan ketergantungan ke Gemini milik Google membuat frustasi beberapa tim internal. Saat tokoh penting seperti Kepala Model AI, Ruoming Pang, meninggalkan Meta, perasaan tidak stabil bertumbuh lebih kuat.

Momen Penentu Apple

Dengan pensiunnya pimpinan senior, ditinggalkan teknisi kunci, dan adanya kompetisi kuat dari pesaing yang bergerak cepat, Apple memasuki masa-masa sensitif di kepemimpinan Tim Cook. Selagi perusahaan ini mempersiapkan ulang tahunnya yang ke-50 dan berusaha memposisikan kembali perusahannya ke era AI, tantangan terbesarnya mungkin adalah mempertahankan orang-orang yang pernah mendefinisikan budayanya dan laju inovasinya.

Untuk saat ini, tim Jony Ive yang didukun OpenAI terus menarik talenta Apple, dan memunculkan pertanyaan penting: Dapatkah Apple membangun kembali inti kreatifnya dengan cepat agar tetap relevan di era komputasi selanjutnya?


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Gantikan Llama, Model AI ‘Avocado’ Jadi Taruhan Besar Meta di 2026

11 December 2025 at 01:14

Foto: Pluang

Teknologi.id -  Tahun lalu, CEO Meta, Mark Zuckerberg, optimis soal model AI Llama-nya, memperkirakan model tersebut akan memimpin industri dan "membawakan manfaat AI ke semua orang". Namun, antusiasmenya meredup dengan cepat; setelah mendedikasikan sebagian besar keuntungannya di bulan Januari ke Llama, ia tidak pernah menyebutnya lagi di bulan Oktober lalu. Hal ini menandakan perubahan besar: dedikasi Meta untuk model bahasa besar open-source-nya berpindah ke pendekatan AI yang baru dan agresif, didukung oleh perekrutan multi-miliar dolar untuk menantang lawan seperti OpenAI, Google, dan Anthropic.

Menjelang berakhirnya tahun 2025, beberapa orang dalam dan ahli industri melihat strategi Meta sebagai serampangan. Situasi ini membuat Meta terlihat tertinggal jauh di belakang para pesaing AI-nya, yang modelnya berhasil terus diadposi oleh konsumen dan pasar perusahaan secara cepat.

Baca juga: Rugi Triliunan, Ambisi Metaverse Mark Zuckerberg Berakhir Pahit

Munculnya 'Avocado' dan Pertimbangan Open-Source

Saat ini Meta sedang mengembangkan pengganti Llama, sebuah model AI terdepan dengan kode nama Avocado. Banyak yang mengira model ini akan diluncurkan di akhir 2025, namun rencana tersebut sudah diundur ke kuartal pertama 2026 karena uji kinerja yang sedang berlangsung. Seorang juru bicara Meta mengatakan pelatihan modelnya akan "berjalan sesuai rencana".

Kegagalan Llama 4 di bulan April merupakan pemicu utama bagi perubahan arah Zuckerberg. Selama musim panas, ia mengisyaratkan bahwa Meta akan mempertimbangkan kembali filosofi open-source-nya, mengutip resiko seperti Lab AI milik Cina, DeepSeek, memadukan arsitektur Llama dengan model R1 milik mereka. Sebagai konsekuensi, model Avocado yang akan datang diperkirakan akan menjadi proprietary (closed-source), artinya developer luar tidak akan bisa mengakses komponen intinya.

Tekanan Finansial dan Perubahan Kepemimpinan

Foto: Meta Store

Wall Street menuntut pengembalian investasinya (ROI) terutama setelah saham Meta berkinerja buruk di sektor teknologi. Tekanan ini semakin intens saat Meta menghabiskan $14.3 miliar (Rp 238 triliun) di bulan Juni untuk merekrut founder Scale AI, Alexandr Wang dan membeli saham perusahaannya. Selanjutnya, Meta menaikkan perkiraan pengeluarannya di 2025 dari $70 miliar (sekitar Rp 1.168 triliun) ke $72 miliar (sekitar Rp 1.201 triliun). Analis menilai Meta yang awalnya terlihat sebagai pemenang AI, sekarang dihadapkan pertanyaan sulit seputar tingkat investasi dan ROI.

Zuckerberg melakukan rombak besar-besaran internal. Chris Cox, veteran perusahaannya selama 20 tahun, disingkirkan dari mengawasi unit GenAI setelah kegagalan Llama 4. Zuckerberg menggantikan karyawan internal yang telah lama bekerja di perusahaannya dengan orang-orang luar, menunjuk Alexandr Wang (28 tahun, mantan CEO Scale AI) sebagai Chief AI Officer baru Meta dan kepala laboratorium elit TBD Lab, tempat Avocado sedang dikembangkan. Ia juga merekrut mantan CEO GitHub, Nat Friedman dan co-creator ChatGPT, Shengjia Zhao.

Minggu lalu, perusahaannya juga mengonfirmasi rencana pemotongan sumber daya untuk inisiatif terkait metaverse dan virtual reality. Secara resmi menggeser perhatian ke produk yang ditenagai AI, seperti kacamata populer mereka yang dikembangkan dengan EssilorLuxottica, memprioritaskan teknologi baru.

Baca juga: Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

Konflik Budaya dan Dominasi Pesaing

Para pimpinan baru, yang ahli dalam infrastruktur, membawakan gaya manajemen yang tidak familiar bagi Meta. Laporan dari orang dalam mengatakan kalau TBD Lab-nya Wang beroperasi seperti perusahaan startup terpisah di dekat kantor Zuckerberg, dengan anggotanya yang jarang menghadiri perkumpulan internal perusahaan dan tempat kerja, untuk komunikasi yang lebih "tertutup". Mereka menjunjung tinggi mantra "Demo, don't memo (Lakukan, jangan hanya dicatat)" untuk pekembangan cepat, melihat proses tradisional software sebagai hambatan.

Kepemimpinan baru ini berada di bawah tekanan intens untuk dapat mengantarkan model tingkat atas. Tekanan tersebut hanya akan bertambah jika Gemini 3 milik Google dan GPT-5 milik OpenAI memperkenalkan update baru, sementara Anthropic mendebutkan Claude Opus 4.5 di bulan November. Saat konferensi pendapatan Nvidia, CEO Jensen Huang menyorot pelanggan besar seperti OpenAI, Anthropic, dan xAI, tetapi tidak meyebut Llama. Friedman juga dikritik seteleh peluncuran Vibes di bulan September, sebuah layanan video yang dianggap inferior dibanding Sora 2 milik OpenAI.

Tekanan internal semakin terasa; dengan jam kerja 70 jam seminggu telah menjadi rutinitas organisasi AI. Pada bulan Oktober, Meta memangkas 600 pekerjaan di MSL, restrukturasi yang dikabarkan berkontribusi pada keputusan Chief AI Scientist Yann LeCun untuk mundur. Meskipun dihadapi tantangan-tantangan ini, Zuckerberg tetap optimis, menyatakan kalau MSL "memulai dengan kuat" dan memiliki "kepadatan talenta tertinggi di dalam industri".


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Received — 9 December 2025 Tech News & Update

Ekspedisi OceanX–BRIN Ungkap Misteri Gunung Laut Sulawesi yang Jarang Diteliti

10 December 2025 at 01:23

Foto: OceanX

Teknologi.id -  OceanX bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), telah resmi meluncurkan ekspedisi laut dalam untuk menjelajahi rangkaian gunung laut Sulawesi, salah satu wilayah terpencil dan paling jarang diteliti di wilayah Indo-Pasifik. Misi ini, yang berjalan dari Desember 2025 sampai Januari 2026, bertujuan untuk menungkapkan dinamika geologi, keanekaragaman hayati, dan berinteraksi dengan ekosistem di bawah Ring of Fire Pasifik. 

Ekspedisi ini akan dimulai di Bitung, Sulawesi Utara, sebagai lanjutan dari penemuan-penemuan penting misi OceanX dan BRIN di tahun 2024, yang sukses memetakan lima gunung laut yang sebelumnya tidak teridentifikasi di bagian utara Sulawesi. Misi terbaru tahun ini diperkuat dengan melibatkan tim ilmiah yang lebih besar, ruang penelitian yang lebih luas, serta perangkat eksplorasi yang lebih canggih, untuk memproduksi data laut dalam Indonesia yang paling komprehensif.  

Baca juga: Hutan Indonesia Kian Hilang, Bencana Alam Mengintai Tanpa Ampun

Mengungkap Sistem Kehidupan Geologi

Ekspedisi dimulai di Bitung dengan edukasi publik dan kegiatan yang melibatkan media, termasuk tur kapal bagi siswa dan pejabat pemerintah daerah, yang berjalan dari 3 Desember 2025 sampai 31 Januari 2026. Kapal penelitian OceanXplorer sekarang sedang menuju ke situs penelitian untuk dua fase penelitian:

  1. Fase 1 (Fitur Geologi dan Hidrotermal): Peneliti akan melakukan pemetaan resolusi tinggi, survei visual, dan pemetaan dasar laut untuk memahami struktur vulkanik dan formasi tektonik laut dalam.
  2. Fase dua (Keanekaragaman Hayati dan Ekologi): Fase ini akan menilai dinamika ekologi gunung laut menggunakan ROV (kendaraan yang dikendalikan dari jarak jauh), kapal selam, mengambil sampel DNA lingkungan, dan instrumen oseanografi untuk mendokumentasikan penyerbaran spesies, keterhubungan habitat, dan struktur ekosistem.

Teknologi AI milik OceanX akan mendukung pencatatan gambar dengan cepat, sehingga memudahkan peneliti untuk memetakan spesies dan habitat secara real-time. 

Co-CEO dan Kepala Peneliti OceanX, Vincent Pieribone, menyoroti kepentingan gunung laut bagi ekosistem laut:

"Gunung laut dapat membentuk arus, menjadi rumah bagi spesies langka, dan menjadi batu loncatan kehidupan di laut dalam. Dari ratusan gunung perairan Indonesia, hanya sedikit yang telah dieksplorasi. Maka dari itu, kami berharap melalui kerja sama dengan BRIN dapat memberikan kita perspektif baru tentang bagaimana laut dalam Indonesia mendukung ekosistem lautnya yang lebih luas,"

Memperkuat Ilmu Kelautan Indonesia dan Membangun Kapasitas

Foto: OceanX

Kepala BRIN, Arif Satria, menegaskan kepentingan ekspedisi ini untuk kedaulatan ilmu kelautan Indonesia. 

"Sebagai negara kepulauan dan pusat keanekaragaman hayati dunia, Indonesia harus memimpin sains kelautan di kawasan. Ekspedisi bersama OceanX bukan hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memperkuat kemampuan bangsa dalam memetakan, memahami, dan mengelola laut dalam secara mandiri. Inilah fondasi penting menuju transformasi blue economy Indonesia," ujarnya.

Misi ini juga memperkuat pembangunan kapasitas penelitian nasional. Peneliti muda BRIN dan mahasiswa dari beragam universitas di Indonesia akan menerima pelatihan langsung di pemetaan laut dalam, sampling, genomik, dan pemrosesan data kelautan.

Pelatihan ini sejalan dengan rencana penelitian nasional Indonesia dan mendukung tujuan proyek Kapal Riset Nasional (KRISNA) dan pengembangan Ekonomi Biru Indonesia. Proyek KRISNA merupakan inisiatif untuk memperkuat penelitian ilmiah Indonesia melalui pembangunan kapal-kapal riset yang didanai oleh AFD France.

Baca juga: La Niña dan IOD Negatif Intai Indonesia, Waspada Banjir Awal Tahun!

Pemanfaatan Data dan Pemerintahan Masa Depan

Misi ini didukung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), yang menekankan penelitian laut dan pembangunan kapasitas sebagai pilar penting dalam mengembangkan ekonomi biru. Usaha-usaha ini memfasilitasi tata kelola berbasis data dan pengembangan sektor maritim baru yang berkelanjutan.

Data ilmiah yang dihasilkan dari misi ini diharapkan akan berkontribusi pada perencanaan tata ruang kelautan, penilaian resiko geologi, dan mendirikan dasar keanekaragaman hayati di wilayah Sulawesi Utara. Data ini juga akan menjadi bukti untuk mendukung penelitian lebih lanjut, proyek nasional, dan perencanaan jangka panjang pemerintah Indonesia. Momentum ini dapat dimanfaatkan untuk memajukan literasi kelautan di antara pembuat kebijakan, praktisi, dan mahasiswa.

Dengan misi yang menggabungkan eksplorasi ilmiah, pembangungan kapasitas, dan integrasi data berskala besar, OceanX dan BRIN optimis bahwa ekpedisi ini akan menjadi batu loncatan penting untuk ilmu kelautan Indonesia, mendorong pemahaman lebih mengenai laut dalam sambil memperkuat pemerintahan maritim nasional ke depannya.



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Anak Magang Sabotase Proyek AI, ByteDance Tuntut Ganti Rugi Rp18,8 M

9 December 2025 at 23:40

Foto: ByteDance

Teknologi.id -  Raksasa media sosial dan induk dari TikTok dan Douyin, ByteDance, menggugat pemagang lamanya karena dugaan manipulasi kode dan merusak projek latihan Artificial Intelligence (AI)-nya. Gugatan ini menuntut kerugian bernilai 8 juta yuan (sekitar Rp18.8 miliar) dan permintaan maaf secara publik, yang telah diterima Pengadilan Distrik Haidian di Beijing.

Perushaan ini sedang berinvestasi dengan jumlah yang cukup besar pada AI generatif (GenAI) untuk bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI, menjadikan insiden ini sangat sensitif.

Baca juga: Gebrakan TikTok: ByteDance Gandeng ZTE, Lahirkan Smartphone AI yang Ludes Instan

Detail Kejadian dan Respon Internal

Berdasarkan South China Morning Post, kejadian ini berawal di di bulan Oktober 2024, saat rumornya beredar di media sosial Cina kalau seorang pemagang ByteDance menyebabkan kerusakan besar ke model bahasa (LLM) perusahaan. Menurut kabar yang beredar di media sosial di Cina ini membahas tentang anak magang yang diduga sengaja menyabotase proses pelatihan model dari projek AI penting karena ketidakpuasannya terhadap alokasi sumber daya.

Rumor ini kemudian viral di beberapa forum teknologi dan platform seperti Weibo. Beberapa spekulasi mengatakan anak magang tersebut mengganggu pelatihan model AI yang menggunakan lebih dari 8.000 GPU H100 dengan memanipulasi kode, dengan total kerugian yang diklaim mencapai puluhan juta dolar. Kisah ini mendapat perhatian lebih ketika suatu rekaman tersebar pada 18 Oktober 2024 di laman anonim GitHub dengan nama akun "JusticeFighter110". Rekaman tersebut berisi pengakuan sang anak magang yang mengunggah "kode berbahaya". Namun, kebenaran dari rekaman ini langsung dipertanyakan oleh pengguna GitHub lain di hari yang sama yang menyebut rekaman tersebut palsu.

Di tengah banyaknya rumor dan spekulasi, ByteDance merasa terdesak untuk membuat pernyataan resmi. Perusahaan itu mengakui adanya insiden yang melibatkan seorang anak magang, namun menolak tegas kabar-kabar yang beredar mengenai sabotase dan total kerugian yang disebabkan, mereka menyebut pendapat tersebut dilebih-lebihkan.

Dalam pemberitahuan internal, ByteDance mengidentifikasi seorang pemagang dengan nama belakang Tian sebagai pelaku sabotase, didorong oleh ketidakpuasan terhadap pembagian sumber daya di dalam timnya. Sang anak magang, yang namanya tidak disebut, adalah bagian dari tim teknologi komersialisasi yang bertanggung jawab mengembangkan teknologi periklanan.

Pemecatan dan Tindakan Hukum

ByteDance mengonfirmasi penangguhan pemagang tersebut sejak Agustus karena sudah "sengaja merusak" pelatihan yang sedang berjalan, dan telah dipecat secara resmi di bulan yang sama setelah "sengaja" mengganggu projek pelatihan model. Dalam permberitahuan internal, Tian dikatakan telah mengubah kode dan proses pelatihan model dalam sebuah projek penelitian, yang menyebabkan besarnya sumber daya yang terbuang. ByteDance menekankan kalau insiden ini tidak mempengaruhi projek komersial resmi, kegiatan online, atau pengembangan bahasa model AI.  

Meskipun banyaknya langkah penyelidikan, sang mantan pemagang kabarnya terus menolak gugatan tersebut, sehingga menyebabkan ByteDance membawa kasus ini ke pengadilan. Perusahaan ini juga melaporkan aksinya ke dua organisasi etika profesional di Cina, Aliansi Kepercayaan dan Integritas Perusahaan dan Aliansi Anti-Penipuan Perusahaan, serta universitas Tian (Universitas Beihang dan Universitas Peking).

Baca juga: ByteDance Lepas Moonton, Mobile Legends Bisa Jadi Milik Perusahaan Saudi?

Lanskap AI ByteDance

Foto: China Daily

Kasus ini telah menarik perhatian publik seiring dengan pengembangan teknologi AI milik ByteDance. Model perusahaan ini, yang disebut Doubao (chatbot percakapan layaknya ChatGPT) telah diluncurkan pada Agustus 2023, dan menjadi aplikasi GenAI terpopuler di Cina. Doubao memiliki 51 juta pengguna aktif berdasarkan Oktober 2024. Angka ini melebihi pesaing lokalnya: Wenxiaoyan (awalnya Ernie Bot) milik Baidu yang memiliki 12.5 juta pengguna setiap bulannya, dan Kimi, yang dimiliki Moonshot AI yang didukung Alibaba, dengan 10 juta pengguna.

Perusahaan teknologi besar, termasuk ByteDance, Alibaba, dan Meituan, terus mengembangkan inisiatif AI mereka sampai ke Silicon Valley, dari membuka kantor baru, sampai merekrut talenta terbaik. Perluasan ini terjadi selagi mereka berusaha mengatasi pembatasan ekspor Amerika Serikat yang membatasi akses chip AI canggih milik Nvidia, yang sangat penting untuk mengembangkan model-model terdepan, menurut laporan Financial Times.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Korea Selatan Gunakan AI Ungkap Wajah Baru Anak Hilang yang Dicari Puluhan Tahun

9 December 2025 at 21:19

Foto: Tangkapan layar akun YouTube National Center for the Rights of the Child.

Teknologi.id -  Pihak berwenang Korea Selatan telah mengubah Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan gambaran terbaru dari anak-anak yang hilang berpuluh-puluh tahun yang lalu, agar meningkatkan kesempatan menemukan mereka. Inisiatif ini mecerminkan tren integrasi teknologi terkini ke dalam usaha keamanan publik. Lebih dari 90% orang hilang di Korea Selatan ditemukan dalam kurun waktu satu tahun, sementara 1.050 anak yang hilang belum ditemukan sampai 2025 ini.

Inisiatif yang dipimpin oleh Pusat Nasional untuk Hak Anak (NCRC) yang dikelola oleh pemerintah, memproduksi poster yang dihasilkan AI untuk 60 anak hilang dalam kurun waktu yang lama. Gambar-gambar ini menggunakan teknik perkembangan usia untuk menunjukkan kemungkinan penampilann anak yang hilang kini, berdasarkan foto terakhirnya.

Baca juga: Teknologi Pengenalan Wajah jadi Senjata Baru Kepolisian Inggris dalam Kejar Penjahat

AI Canggih dan Gambaran Resolusi Super

Sistem di balik poster ini awalnya dikembangkan oleh Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) pada tahun 2015. Kecanggihan kecerdasan buatan di masa kini memungkinkan pihak berwenang untuk membuat gambar realistis dari bagaimana penampilan anak-anak tersebut di masa kini, dan dapat menyebarkan poster berisi kemungkinan penampilan mereka saat dewasa.

Berdasarkan KAIST, program ini menganalisa pola perkembangan usia dan menerapkannya ke foto terakhir anak tersebut untuk memproduksi gambar ketika mereka dewasa. Para petinggi mengatakan sistem ini merupakan "loncatan besar" setelah ditambahkannya gambaran resolusi super. Perkembangan penting ini mengizinkan AI untuk menambah detail yang diperlukan dan diperjelas, membuatnya terlihat lebih hdiup dan lebih bermanfaat untuk penyelidik.

Foto: National Center for the Rights of the Child via Korea Herald

Salah satu kasus terkenal adalah tentang Kim I-gon, yang hilang pada tahun 1985 saat berusia 13 tahun. Menggunakan fotonya yang berusia 13 tahun, sistem ini membentuk gambar proyeksi penampilan Kim di usianya yang ke-52, dengan rahang kotak dan kerutan yang terlihat, menawarkan alat visual baru untuk diidentifikasi. Walaupun teknologi ini tidak menjamin pengenalan, petinggi melaporkan poster terbarunya mengundang kabar dan kiat baru dari waktu ke waktu, membantu menjaga kasus-kasus lama tetap aktif.

Kolaborasi Pemerintah Dalam Adopsi AI

Projek NCRC didukung oleh Badan Kepolisian Nasional dan Kementerian Kesahatan dan Kesejahteraan. Inisiatif AI ini melibatkan kolaborasi dekat lembaga-lembaga pemerintah ini.

Secara historis, seniman forensik bergantung pada foto keluarga dan pengetahuannya tentang perkembangan tengkorak dan wajah untuk memprediksi penampilannya saat dewasa. Walau alat AI milik Korea Selatan ini mempercepat dan menambah ketepatan, pihak berwenang belum merilis ke masyarakat umum soal metrik akurasi atau identitas yang sudah dikonfirmasi berdasarkan poster-poster terbaru ini.

Bukan hanya Korea yang mengembangkan teknologi ini. Pendekatan berbasis AI yang serupa juga terdapat di negara lain seperti Argentina, yang baru-baru ini membuat ulang wajah dewasa dari anak-anak yang menghilang saat rezim militer empat dekade lalu, menunjukkan minat internasional yang meningkat.

NCRC juga telah menggunakan AI untuk kampanye anak hilang dalam jangka panjang, termasuk projek "Runway to Home"-nya yang diumumkan Oktober lalu. Inisiatif ini membentuk ulang video orang hilang yang berjalan di landasan virtual, baik sebagai anak-anak dan orang dewasa, untuk memvisualisasikan penampilan mereka yang mungkin sudah berubah, dan menarik perhatian publik.

Baca juga: Wow! AI Baru Ini Prediksi Risiko Kanker Payudara Hingga 5 Tahun Lebih Awal

Pertimbangan Etika dan Prospek Masa Depan

Para ahli memperingatkan perkembangan usia hanyalah sebuah perkiraan daripada sebuah kepastian. Gambar yang dibuat AI bertujuan sebagai petunjuk daripada mengonfirmasi identitas, dan tingkat efektif dari teknologi ini bergantung pada keterlibatan publik dan pengumpulan data. Namun begitu, projek ini merupakan alat berharga yang dapat memantik dan mengaktifkan kembali kasus orang hilang yang sudah lama.

Para ahli menilai inisiatif Korea Selatan dapat menjadi kesempatan baru bagi penyedia AI forensik. Penyedia teknologi yang menawarkan gambaran dan alat penyelidikan ke badan publik dapat meningkatkan permintaan terhadap platform multifungsi yang mampu melakukan simulasi pekembangan usia, peningkatan kualitas gambar, hingga manajemen kampanye, alat-alat yang mempermudah pencarian orang hilang.

Dengan teknologi AI yang terus berevolusi, usaha Korea Selatan menunjukkan bagaimana metode komputasi canggih dapat membantu tugas penyelidikan tradisional, menawarkan keluarga dan pihak berwenang harapan baru pada kasus yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya. Meskipun masih ada tantangan akurasi dan verifikasi, simulasi perkembangan usia yang berbasis AI dapat menjadi standar penyelidikan anak hilang di seluruh dunia.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


NASA Ungkap Asteroid 16 Psyche, Harta Karun Logam yang Bisa Bikin Bumi Kaya Raya

9 December 2025 at 19:36

Foto: NASA

Teknologi.id -  Agensi Antariksa Amerika Utara (NASA) mengonfirmasi kabar yang dirilis pada November 2025 tentang proses signifikan dari misi Psyche, yang menargetkan asteroid 16 Psyche. Asteroid ini diyakini berlokasi pada sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter yang berjarak sekitar 370 juta kilometer dari bumi, mengorbit pada jarak rata-rata 370 juta kilometer dari bumi. Spacecraft (Wahana Antariksa) Psyche ini diluncurkan pada Oktober 2023, menunjukkan usaha ambisius untuk menyelidiki objek unik tersebut. 

Harta Karun Penuh Logam dan Pengetahuan Ilmiah

Asteroid 16 Psyche diketahui berukuran 226 kilometer, atau setara dengan West Virginia, Amerika Serikat. Berdasarkan observasi, kepadatannya menujukkan kalau asteroid ini merupakan objek primitif yang lapisan luarnya terkikis akibat tabrakan hebat pada awal pembentukan sistem Tata Surya.

Materinya terbentuk dari besi nikel dan logam seperti emas dan platinum. Komposisinya berbeda dari mineral silikat (S-Type) pada umumnya atau senyawa karbon (C-Type). Diperkirakan komposisinya adalah 30% sampai 60% besi. Komposisi yang kaya akan logam menunjukkan kemungkinan asteroid ini adalah inti dari protoplanet kuno yang berpotensi terekspos.

Objek ini dirumorkan berpotensi membuat seluruh penduduk bumi sangat kaya. Berdasarkan laporan, nilai dari asteroid ini mencapai US$10.000 kuadriliun. Bahkan ada yang mengatakan nilainya mencapai US$700 kuintiliun. Dengan asumsi US$700 kuintiliun dibagikan ke seluruh populasi bumi sebanyak 7.6 miliar, maka tiap orangnya akan mendapat sebanyak US$93 miliar (Rp 1.552 triliun) jika Psyche 16 sukses ditambang, dikutip dari Business Standard, Senin (8/12/2025).

Baca juga: NASA & Google Kembangkan Dokter AI untuk Astronot, Bisa Selamatkan Nyawa!

Tujuan Misi dan Kemajuan Operasional

Tujuan utama misi ini adalah analisis ilmiah mendalam mengenai struktur internal asteroid tersebut. Studi asteroid 16 Psyche ini menawarkan kesempatan menarik untuk mengumpulkan data tentang inti dari planet berbatu. Data yang dikumpulkan dapat menjadi wawasan penting tentang proses pembentukan awal Tata Surya, termasuk terpisahnya planet menjadi beberapa inti. Para peneliti berusaha memahami bagaimana objek batuan dapat berbentuk dan berevolusi, menggunakan 16 Psyche sebagai lab alami untuk mengungkap misteri geologi planet. Eksplorasi Psyche adalah bagian dari Discovery Program milik NASA, yang menargetkan misi robotik biaya yang cukup terjangkau.

Misi ini akan memberikan informasi mengenai topografi, gravitasi, dan magnet selama rencana mengorbit 20 bulan mengelilingi asteroid. Instrumen yang dibutuhkan termasuk pencitraan multispektral, magnetometer, dan spektrometer sinar gamma dan neutron.

Penyelidikan berlanjut dengan tenaga penuh pada Juni 2025, setelah berhasil menyesuaikan saluran bahan bakar cadangannya. Sistem pendorong xenon-ion-nya penting untuk menjaga lintasan spacecraft. Total massa spacecraft saat diluncurkan mencapai 2.747 kilogram, termasuk beberapa eksperimen lanjutan, yang ditenagai panel surya berukuran 24 meter. Pencapaian penting berikutnya adalah manuver terbang mendekati Mars dengan bantuan gravitasi, yang dijadwalkan pada Mei 2026. Pembaruan pada tahun 2025 mengonfirmasi bahwa tekanan bahan bakar spaceraft telah stabil pada 26 pon per inci persegi.

Baca juga: NASA Umumkan Temuan Tanda Kehidupan Biologis di Planet Mars

Teknologi Inovatif dan Observasi Jarak Jauh

Misi ini juga menguji Deep Space Optical Communications (DSOC), teknologi laser inovatif yang mengirim data hingga 25 Mbps. Sementara itu, observasi jarak jauh dari Hubble telah mengonfirmasi variasi logam dan keberadaan silikat terhidrasi pada permukaan asteroid, bukti dari tabrakan kuno.

Dilema Legal Sumber Daya Luar Angkasa

Foto: NASA

Sayangnya, berita ini didampingi isu hukum. Direktur Program Sektor Swasta di Secure World Foundation, Ian Christensen mengatakan kurang jelasnya kepemilikan dari sumber daya ruang angkasa secara hukum. 

"Ada beberapa celah dalam undang-undang, dan beberapa hal perlu diklasifikasi untuk memberikan kepastian lebih pada undang-undang saat ini," ucapnya.

Tidak ada otoritas yang bertanggung jawab atas alokasi sumber daya ruang angkasa. Izin saat ini dikeluarkan oleh pemerintah negara-negara yang melakukan kegiatan tersebut.

“Penegakan hukum dilakukan oleh otoritas pemerintah nasional, tetapi belum ada otoritas antariksa khusus,” jelasnya. Regulasi paling komprehensif mengenai aktivitas antariksa adalah Perjanjian Antariksa PBB, yang diterbitkan pada tahun 1967. 

Rebeca Keller, seorang analis sains dan teknologi di Stratfor, menambahkan bahwa masalah ini dapat diinterpretasikan dari kedua sisi dan menimbulkan kontroversi, dengan para ahli masih mendebatkan penggunaan yang tepat dari sumber daya ini.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Serangan DDoS Naik 170% di 2025, Indonesia Jadi Sumber Terbesar di Dunia

9 December 2025 at 03:13

Foto: Qoo Media

Teknologi.id -  Perusahaan teknologi yang menyediakan perlindungan dan distribusi konten terhadap serangan Distributed Denial of Service (DDoS), Cloudflare, membagikan laporan terbarunya tentang ancaman DDoS. Temuan-temuan ini menggarisbawahi tren yang mengganggu dalam perang siber. Temuan ini berdasarkan data dari jaringan Cloudflare selama kuartal-III tahun 2025 (Juli-September). Laporan tersebut mengungkapkan kenaikan signifikan dalam penyerangan global, 8.3 juta di antaranya berhasil dicegah, setara dengan 3.780 serangan per jam. Angka total serangan DDoS yang berhasil dicegah selama 2025 mencapai 36.2 juta, 170% lebih tinggi dari total angka penyerangan yang berhasil dicegah pada tahun 2024.

Total jumlah penyerangan pada kuartal-III 2025 mewakili 15% peningkatan dari kuartal sebelumnya dan 40% peningkatan year-on-year dibandingkan kuartal-III tahun 2024.

Baca juga: Cloudflare dan Komdigi Gelar Audiensi, Ini Hasilnya untuk PSE Lingkup Privat

Indonesia Sebagai Sumber Utama Penyerangan 

Foto: Freepik

Berdasarkan laporan, Indonesia merupakan sumber utama serangan DDoS pada kuartal-III tahun 2025, posisi yang telah dipertahankannya sejak kuartal-III tahun 2024. Selama lima tahun ini belakangan (sejak kuartal-III 2021), persentase serangan DDoS berbasis HTTP yang berasal dari Indonesia telah meningkat sebanyak 31.900 persen.

Tujuh dari sepuluh serangan global bersumber dari Asia. 10 negara teratas teridentifikasi sebagai sumber terbesar serangan DDoS di kuartal-III adalah:

  1. Indonesia
  2. Thailand
  3. Bangladesh
  4. Ekuador
  5. Rusia
  6. Vietnam
  7. India
  8. Hong Kong
  9. Singapura
  10. Ukraina

Baca juga: 10 Negara dengan Pengguna Instagram Terbanyak di Dunia, Indonesia Tempati Peringkat 4

Kebangkitan Botnet Aisuru dan Serangan Volume Tinggi

Gelombang serangan ini sebagian besar disebabkan oleh sebuah botnet bernama Aisuru, yang telah menginfeksi 1-4 juta perangkat di seluruh dunia (termasuk berbagai perangkat atau sistem yang terhubung internet, seperti komputer, server, dan router). Botnet Aisuru menginfeksi perangkat dengan serangan ekstrim berkat kekuatannya, yang seringkali melebih 1 terabit per detik (Tbps) dan lebih dari satu miliar paket per detik (Bpps), yang mampu mengganggu stabilitas internet. Puncaknya, satu serangan Aisuru dapat mencapai 29.7 Tbps dan 14.1 Bpps.

Analisis detail dari serangan ini menunjukkan perbedaan berdasarkan tingkatannya:

  • Network Layer (tingkatan jaringan): Bertanggung jawab atas 71% serangan (sekitar 5.9 juta serangan) dan meningkat sebanyak 87% quarter-on-quarter (QoQ) dan 95% year-on-year (YoY).
  • HTTP Layer (tingkatan HTTP): Bertanggung jawab atas 29% penyerangan (sekitar 2.4 juta) dan benar-benar berkurang sebanyak 41% quarter-on-quarter dan 17% year-on-year.

Cloudflare memperingatkan bahwa kebanyakan serangan, baik secara volumetrik maupun HTTP, berumur pendek: 71% serangan HTTP dan 89% serangan network-layer dapat bertahan kurang dari 10 menit. Deteksi cepat dan mitigasi merupakan hal yang krusial, karena sistem tradisional seringkali tidak mampu merespons dengan cukup cepat terhadap gangguan yang bersifat singkat namun intens.

Baca juga: Botnet : Modus Ribuan Bot Bungkam Akun Twitter, Elon Musk Tawarkan Hadiah Uang

Target Korban dan Bidang Geopolitik

Foto: Rugged Tooling

Target terbanyak dari serangan DDos adalah Cina, yang disusul oleh Türkiye dan Jerman. Amerika Serikat menempati peringkat ke-5, dan Filipina kini menempati peringkat ke-10, walau sebelumnya tidak ada dalam daftar. Berikut target serangan DDoS yang lengkap:

  1. Cina
  2. Türkiye
  3. Jerman
  4. Brasil
  5. Amerika Serikat
  6. Rusia
  7. Vietnam
  8. Kanada
  9. Korea Selatan
  10. Filipina

Berdasarkan sektor profesi, yang paling sering ditargetkan adalah information technology (IT) dan bidang jasa, telekomunikasi, perjudian dan kasino. Laporan tersebut juga menunjukkan kenaikan signifikan terhadap serangan industri otomotif dan pertambangan, mineral, dan logam, di tengah meningkatnya tekanan perdagangan global dan regulasi yang bertambah dalam perdagangan bahan-bahan kritis, yang menujukkan adanya hubungan dengan dinamika geopolitik.

Cloudflare juga mencatat kenaikan siginifikan dalam traffic DDoS di pelayanan Artificial Intelligence (AI), mencapai peningkatan hingga 347% dalam bulan September 2025 saja.

Laporan ini mengonfirmasi bahwa ancama DDoS bukan kejahatan siber yang acak, tetapi juga meningkat hingga digunakan sebagai alat perekonomian, politik, dan persaingan digital lintas-batas (cross-border). Cloudflare menekankan bahwa kompleksitas dan skala serangan DDoS kini telah melampaui kemampuan solusi tradisional.



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Apple Dikabarkan Gandeng Intel untuk Produksi Chip iPhone Mulai 2028

8 December 2025 at 23:09

Foto: Selular.ID

Teknologi.id -  Sebuah laporan memperlihatkan adanya kemungkinan perubahan besar-besaran di rantai pasokan Apple. Untuk pertama kalinya dalam sejarah iPhone, Intel dikabarkan akan menjadi rekan fabrikator chip untuk Apple di tahun 2028. Rumor ini datang setelah perubahan besar di industri semikonduktor, serta usaha kedua perusahaan dalam beradaptasi di pasar global.

Berdasarkan penelitian dari GF Securities pada Jumat (5/12), analis Jeff Pu mengatakan kemungkinan Intel untuk memproduksi sebagian chip iPhone, terutama untuk model non-Pro dari seri A22.

Chip ini diperkirakan akan digunalan untuk iPhone 20 dan iPhone 20e. Berdasarkan laporan dari MacRumors, Intel sedang menuju kesepakatan dengan Apple untuk mendapatkan bagian kecil namun signifikan dari produksi chip iPhone.

Baca juga: Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

Alasan Apple Diversifikasi Pemasok

TSMC telah menjadi pemasok utama chip Apple selama bertahun-tahun, terutama untuk proses fabrikasi lanjutan. Kemampuan TSMC dalam memproduksi dengan kinerja tinggi dan energi yang efisien selalu konsisten. Akan tetapi, pandemi global beberapa tahun lalu membuka mata Apple pada resiko besar ketergantungan ke satu wilayah dan satu pemasok.

Gangguan logistik di Asia telah memicu Apple untuk menjadwalkan produksi perangkatnya, dan yang memicu perusahaan tersebut untuk memperluas jalur perakitan ke India, Vietnam, dan mencari pilihan fabrikasi yang lebih dekat dengan Amerika Utara.

Strategi perusahaan ini bergantung pada keberhasilan beberapa pihak, dari TSMC Arizona yang meningkatkan kapasitas, Texas Instruments yang memasok komponen analog penting, sampai upaya diversifikasi manufaktur yang didorong oleh kebijakan pemerintah AS. Tarif, subsidi, dan tekanan politik yang meningkatkan produksi chip lokal juga membentuk keputusan Apple.

Kebangkitan Intel dan Daya Tarik Lokasi

Intel merupakan kandidat yang relevan karena memiliki kapasitas produksi yang besar di Amerika Serikat. Fasilitas lokal ini memberikan Apple manfaat strategis dalam geopolitik dan logistik, terutama mengurangi resiko penundaan akibat pengiriman antarbenua atau tekanan Asia Timur.

Intel sendiri sangat tertarik untuk menjadikan Apple kliennya, setelah reputasinya tergoyahkan beberapa tahun lalu akibat penundaan perkembangan teknologi yang membuatnya tertinggal dari TSMC.

Dua tahun belakangan, Intel telah menginvestasikan dana besar untuk mengembangkan proses 18A dan 14A untuk mengejar ketertinggalan. Mendapatkan Apple sebagai kliennya dapat menjadi validasi penting bahwa Intel benar-benar kembali ke jalur.

Menurut Pu, perkembangan Intel meningkat secara signifikan, terutama dengan proses fabrikasi baru 14A. Di sisi lain, Apple terus tertarik dalam memperluas basis manufakturnya untuk mencegah resiko ketergantungan pemasok.

Baca juga: AS Resmi Kuasai 10% Saham Intel Senilai USD 8,9 Miliar, Ini Strateginya

Uji Coba Apple dan Ironi Sejarah

Foto: Intel

Hal ini diperkuat oleh laporan dari analis Ming-Chi Kuo yang mengatakan Intel sudah siap menjadwalkan produksi chip seri M kelas bawah Apple pada pertengahan 2027 menggunakan proses 18A-nya. Apple diketahui untuk selalu menguji stabilitas dan produktivitas pabrik dengan chip beresiko rendah sebelum memercayakan komponen kunci seperti chip iPhone.

Kalau mereka puas dengan hasilnya, Intel bisa mendapat rasio lebih besar untuk produksi chip iPhone tingkat dasar dan mungkin lebih dari itu. Namun, Apple tetap mendekat dengan hati-hati.

Kerja sama Apple dan Intel berpotensi membawakan ironi sejarah. Sejak 2020, Apple menggunakan prosesor Intel di jajaran produk Mac sebelum akhirnya beralih ke Apple Silicon. Sekarang, hubungan keduanya berkembang ke arah yang berbeda, bukan tentang desain prosesor lagi, melainkan kapasitas Intel sebagai pembuat chip iPhone milik Apple.

Dampak dan Posisi Intel dalam Rantai Pasokan

Iphone adalah tulang punggung dari bisnis perusahaan tersebut, dengan ratusan juta unit dikirimkan setiap tahunnya. Gangguan kecil pada proses fabrikasi dapat menyebabkan kekurangan global. Meningkatkan kapasitas produksi melalui Interl dapat membantu Apple mengurangi resiko ini sambil meningkatkan posisi tawa-menawarnya saat bernegosiasi dengan TSMC.

Dalam hal ini, Intel bukanlah pengganti TSMC, melainkan salah satu elemen dari strategi hebat Apple untuk mengurangi resiko rantai pasokan. Investasi yang sudah berjalan dengan TSMC dan Texas Instruments tetap menjadi fondasi utama. Pada akhirnya, Intel mungkin mendapatkan kesempatan bagis, tetapi perannya hanyalah bagian dari mozaik besar dalam strategi penyebaran Apple, menjadi pelengkap dari rantai pasokan Apple di masa depan.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Received — 6 December 2025 Tech News & Update

Susul Samsung dan Huawei, Xiaomi Akan Rilis Smartphone TriFold!

6 December 2025 at 01:08




Foto: Jagat Gadget

Teknologi.id -  Dengan masuknya Samsung secara resmi ke arena smartphone trifold setelah Huawei, terdapat ekspektasi adanya peluncuran dari merek lain dengan teknologinya. Tampaknya Xiaomi akan mengikuti jejak tersebut. Sertifikasi baru dari Global System for Mobile Communication Association (GSMA/  Asosiasi Sistem Komunikasi Seluler Global) memberikan kemungkinan gambaran dari trifold Xiaomi yang akan datang.

Sertifikasi Mix TriFold Xiaomi - Rilis Tahun Depan?

Rumor akan adanya smartphone trifolding Xiaomi sudah beberapa kali terdengar, dan beberapa bocoran bahkan mengungkap paten untuk perangkat lipat baru ini. Pencantuman baru ini, mungkin akan menjadi Xiaomi Mix TriFold. Pencantuman perangkat yang memiliki nomor model 2608BPX34C ini merupakan petunjuk jelas dari kedatangannya yang akan segera terjadi.

Sayangnya, informasi tentang smartphone ini masih sangat terbatas. Berdasarkan beberapa laporan, perangkat ini akan diluncurkan di sekitar kuartal-III tahun 2026. Yang berarti, sekitar bulan Juli dan September 2026.

Baca juga: iPhone Fold Diprediksi Jadi HP Lipat Termahal, Harganya Tembus Rp38 Juta!

Dugaan Spesifikasi 

Smartphone ini diduga memiliki spesifikasi tingkat atas. Termasuk, chipset Qualcomm Snapdragon seri-8, kemungkinan Qualcomm Snapdragon 8 Elite Generasi 5. Perangkat ini juga akan menampilkan sistem triple-camera. Smartphone ini kemungkinan dilengkapi dengan baterai Si-C besar berdasarkan tren Xiaomi akhir-akhir ini. Diharapkan akan menyajikan user-interface (UI) hybrid antara smartphone dan tablet, layaknya Samsung Galaxy Z Fold, kemampuan multitasking yang kuat, serta fitur unggulan seri Mix.

Bahasa Desainnya Mengikuti Huawei Mate XT

Foto: Huawei

Mengingat desain paten yang ada, Xiaomi akan memilih desain yang mirip dengan Huawei Mate XT Ultimate. Di desain ini, layar utamanya terlipat ke dalam. Saat dilipat, perangkatnya akan terlihat seperti perangkat biasa dengan layar depan standar dan pengaturan kamera belakang. Jadi ada kemungkinan smartphone trifold milik Xiaomi juga memiliki penampilan ini.

Apa yang Dinantikan

Jika Xiaomi melanjutkan Mix TriFold, perangkat ini akan bergabung dengan sekelompok kecil perusahaan manufaktur yang memproduksi perangkat multi-fold, memperluas kompetisi dan berpotensi mendorong inovasi desain dan harga di ruang lingkup perangkat lipat. Melihat perangkat-perangkat lipat Xiaomi sebelumnya (seri MIX Fold dan Mix Flip), sebuah perangkat trifold dapat mewakili perkembangan dari susunan ini.

Sampai saat ini, pencatuman GSMA adalah konfirmasi terkuat bagi publik tentang adanya Xiaomi TriFold, tetapi detail resmi masih dirahasiakan.  

At this point, the GSMA listing is the strongest public confirmation that a Xiaomi tri-fold exists, but official details are still under wraps. Aspek-aspek penting seperti ukuran layar, ketahanan engsel, kapasitas baterai, kamera, dan ketersediaan global masih bersifat spekulatif.

Baca juga: Harga HP Xiaomi Diprediksi Naik Tahun Depan, Ini Penyebabnya


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


GTA 6 Belum Rilis, Fans Sudah Heboh Bahas Peta Raksasa dan Misteri Leonida

5 December 2025 at 23:17

Foto: Rockstar Games

Teknologi.id - Beberapa laporan mengatakan GTA (Grand Theft Auto) 6 buatan orang dalam Rockstar Games memungkinkan untuk ditunda ke akhir 2026. Namun begitu, banyakanya bocoran dan spoiler sudah simpang siur di beberapa komunitas online. GTA 6 ini dikabarkan akan memiliki peta dengan ukuran dua kali lebih besar dari peta di GTA V. Dengan skala tersebut, banyak penggemar bertanya-tanya: "akan seluas dan sedetail apa peta tersebut?"

Sebelumnya, para gamer dikonfirmasi akan dapat menjelajahi Vice City ke negara bagian bernama Leonida, termasuk lokasi-lokasi seperti Leonida Keys, Grassrivers, Port Gellhon, Ambrosia, dan Taman Nasional Mount Kalaga. 

Di Reddit, obrolan tentang ukuran peta GTA 6 telah berkembang, menggiring lebih banyak pemain memikirkan apa yang akan terjadi di dalam game.

"Di dunia nyata, dibutuhkan sekitar 2-3 jam untuk menyetir seluruh bagian Keys. Kalau hanya membutuhkan 10-15 menit di dalam game, saya akan senang. Lebih lama dari itu, saya akan berpikir, 'Sial, Rockstar akan melebihi ekspektasi,'" ucap salah satu pengguna Reddit. 

Di Reddit, percakapan tentang ukuran peta GTA terus bertambah seiring banyaknya pemain yang penasaran tentang apa yang akan ada di dalam game. Pengguna Reddit lain penasaran dengan area Keys, meyakini Rockstar menyembunyikan banyak aktivitas dan event kecil yang dapat membuat pemain tetap tertarik. Pengalaman menjelajah dalam Grand Theft Auto V, yang dianggap sukses dalam menciptakan dunia yang tampak realistis dan rumit, menjadi sumber harapan ini.

Mengingat GTA 6 kini berlatar di negara bagian yang tidak memiliki pantai, para pemain secara wajar menantikan pengalaman “pulau” yang khas.

"Mount Kalaga tampak menarik. Tentu saja penuh dengan misteri dan hal-hal yang mengganggu.

Selain itu, pengembang sering memasukkan legenda seperti Bigfoot yang terkenal di berbagai negara bagian AS. Game yang berlatar di Florida ini kemungkinan akan menampilkan mitologi Skunk Ape.

Sekali lagi, GTA 6 menunjukkan betapa populernya game dunia terbuka di kalangan pemain. Pembicaraan selalu dipicu oleh rumor mengenai lokasi dan detail peta. Mungkin gamer Indonesia sudah memiliki ekspektasi tertentu tentang apa yang akan ditawarkan Leonida.

Baca juga: Video Bocoran GTA 6 AI Palsu Tembus 8 Juta Views

Jadwal Rilis yang Diubah-Ubah

Awalnya, GTA 6 diumukan untuk rilis pada 26 Mei 2026, tapi pada bulan Oktober lalu, melalui akun resmi Rockstar Games tanggal rilisnya ditunda sampai 19 November 2026, dan membuat banyak penggemar, yang berharap dapat memainkannya dalam enam bulan, merasa kecewa.

Foto: Tangkapan layar akun X @RockstarGames

"Hai semua, GTA 6 akan dirilis pada hari Kamis, 19 November, 2026. Kami mohon maaf atas penundaan tambahan yang kami sadari telah membuat Anda menunggu cukup lama, namun bulan-bulan tambahan ini akan memungkinkan kami untuk menyelesaikan game ini dengan tingkat penyempurnaan yang Anda harapkan dan layak dapatkan." Tukasnya pada sebuah unggahan X, Jumat (7/11) lalu.

Hal ini menimbulkan berbagai reaksi dari para penggemar. Beberapa dari mereka berusaha untuk merasa santai dengan "memprediksi kapan entri ke-7 akan rilis," sementara sebagian lain lebih merasakan kekecewaannya degan memperkirakan, apakah game-nya akan memenuhi ekspektasi mereka.

Sebagian lainnya justru berpikir bagaimana Rockstar Games akan mengisi kekosongan tersebut sampai perilisannya di 2026. Beberapa pengguna di Reddit bahkan membuat "timeline perilisan" game tersebut, dimulai dari beberapa trailer permainannya di bulan Mei dan Juli, sampai apa yang dapat terjadi di dalam game di sekitar September dan Oktober.

Baca juga: GTA 6 Booming! Trailer Kedua Tembus 475 Juta Views dalam 24 Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Mungkinkah GTA 6 Ditunda Sampai 2027?

Akan lebih baik bagi kita untuk tidak menghapus kemungkinan penundaan lain. Banyak hal bisa terjadi sekarang sampai 19 November tahun depan. Rockstar Games diketahui atas kesempurnaannya, dan penundaan lain untuk sebuah game yang sangat telat diluncurkan, bisa dengan mudah mundur sampai 2027. 

Kabar baiknya, masih terlalu awak untuk mengira GTA 6 akan diundur lagi. Di X, Reece ‘Kiwi Talkz’ Reilly, seorang insider Rockstar yang melaporkan penundaan game dari Mei ke November sebelum dikonfirmasi, mengecam rumor saat ini bahwa GTA 6 telah ditunda hingga 2027. 


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Serba Ada, Elon Musk Ingin Jadikan X Seperti WeChat

5 December 2025 at 21:25

Foto: South China Morning Post

Teknologi.id -  Miliarder Elon Musk menunjukkan keinginannya untuk menjadikan X sebagai super app global, menyerupai aplikasi andalan Tencent Holdings, WeChat yang mendominasi di China. Aplikasi itu menggabungkan pelayanan sosial, pembayaran, dan publikasi konten dalam satu sistem.

"Kebanyakan interaksi akan disajikan dengan video real-time (dengan Artificial Intelligence)," katanya, menambahkan kalau "[interaksi dengan] teks hanya akan ada dalam jumlah kecil."

Musk menyatakan kalau sekitar 600 juta pengguna bulanan X kebanyakan adalah "pembaca teks", yang memungkinkan potensi menarik pengguna yang lebih beragam.

Elon Musk bilang ia mengharapkan untuk mengubah platform media sosial X menjadi "WeChat++".

Pada podcast People by WTF terkini, yang dibawakan oleh Nikhil Kamath, Musk mengutip kegunaan WeChat  sebagai model X berada di angka US$44 juta (sekitar Rp 733 miliar) pada Oktober 2022.

"Pengguna dapat bertukar informasi, mempublikasikan informasi, sehingga bertukar uang," katanya, menggarisbawahi bagaimana tidak ada ada aplikasi yang seperti WeChat di daerah lain.

"Tidak ada WeChat selain di Cina," katanya.

Baca juga: Elon Musk Jadi Orang Terkaya Dunia, Masih Dapat Gaji Rp16.000 Triliun dari Tesla

Apa Itu WeChat?

Foto: Shutterstock Images

WeChat pertama kali dirilis oleh perusahaan teknologi besar, Tencent, pada 2011. Aplikasi ini sekarang digunakan oleh hampir 1,4 miliar oleh penduduk Cina. Untuk menyebutnya sebuah super app adalah pernyataan yang meremehkan.

Layanan aplikasi ini mencakup pesan teks, telepon suara dan telepon video, media sosial, pesan antar makanan, pembayaran, game, berita, sampai aplikasi pencari jodoh. WeChat sudah sangat tertanam dalam kehidupan masyarakat Cina, sehingga hampir tidak mungkin untuk tinggal di negara ini tanpanya.

Aplikasi ini awalnya merupakan platform mengirim pesan seperti WhatsApp atau iMessage. Fitur yang paling digunakannya adalah "Wallet" atau dompet, yang dapat dihubungkan ke kartu debit atau kredit. Bahkan, kebanyakan sistem pembayaran di Cina menggunakan kode QR menggunakan WeChat. Dari tagihan rumah, membuat investasi, dan mengeluarkan pinjaman di WeChat.

Layanan pemerintah juga tersedia di WeChat. Pengguna dapat memriksa informasi keamanan sosial, membayar denda lalu lintas, sampai membuat janji pemeriksaan di rumah sakit.

Selama pandemi, aplikasi ini menjadi sangat penting. Saat Cina menerapkan pembatasan COVID, tidak mungkin bagi masyarakat untuk kemana-mana tanpa “kode kesehatan” di aplikasi.

Namun, terdapat kekurangan dalam aplikasi ini. Dari sudut kepraktisan, WeChat memakan banyak memori handphone, sampai belasan gigabyte. Lebih serius lagi, jangkauan WeChat yang luas ke setiap aspek kehidupan masyarakat China telah menimbulkan kekhawatiran terkait sensor pemerintah, pengawasan, dan masalah privasi lainnya.

Tingkat kontrol negara atas internet juga menempatkan orang-orang yang ingin menyuarakan kritik terhadap pemerintah di WeChat dalam kondisi yang sangat berbahaya. Tidak jarang akun seseorang ditangguhkan selama berhari-hari atau berminggu-minggu karena mengemukakan pendapat yang berbeda atau tidak setuju.

WeChat, yang biasa disebut Weizin, beroperasi di bawah sensor yang ketat di Cina, serupa dengan platform media sosial lokal lainnya. Sementara, X diblokir di sana.

Baca juga: Komdigi Denda Platform X Milik Elon Musk Rp78 Juta karena Konten Pornografi

Bukan Pertama Kalinya

Ini bukan pertama kalinya Musk ingin memperluas X setara dengan aplikasi WeChat, ia sempat mengatakannya saat rebranding-nya dari Twitter ke X pada bulan Juli 2023.

"Mungkin dengan membeli Twitter dapat menjadi kesempatan untuk menjalankan rencana awal dari X.com [ke WeChat],"

Di bulan Januari, X melakukan kesepakatan dengan Visa untuk penawaran fitur layanan keuangan bernama X Money, yang diperkirakan akan diluncurkan pada tahun ini. Fitur ini akan mengizinkan pengguna untuk membayar ke pengguna lain menggunakan kartu debit, dan menanggung biaya transfer dari bank ke akun X Money, menurut Linda Yaccarino, CEO X pada saat itu.

X juga menambahkan fitur telepon audio dan telepon video, didorong oleh kepercayaan Musk bahwa video akan mendominasi interaksi online.

Baca juga: Pemilik Starlink, Elon Musk Semakin Dekat Menjadi Orang Pertama dengan USD 1 Triliun



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Jangan Sampai Rusak! Berikut Tips Jaga Gadget di Musim Hujan

5 December 2025 at 19:37

Foto: Freepik

Teknologi.id -  Cuaca ekstrem di Indonesia diperkirakan akan terjadi hingga liburan Nataru (Natal dan tahun baru), bahkan awal tahun. Hal ini disebabkan karena adanya fenomena La Nina yang akan berdampak pada sebagian wilayah di Indonesia. Bahkan sudah terjadinya banjir bandang di beberapa wilayah. Curah hujan yang tinggi dapat merusak gadget elektronik. Handphone, laptop, bahkan mesin cuci dan kulkas sensitif terhadap air dan kelembapan. Sedikit perawatan dapat menjaga ketahanan hidup dan keamanan perangkat dalam waktu lama.

Saat hujan, pasokan listrik juga tidak menentu, sehingga menyebabkan masalah seperti korsleting, sekring putus, atau kegagalan sistem. Terkadang, kita tanpa sadar melakukan kesalahan yang dapat merusak gadget yang bernilai jutaan rupiah.

Baca juga: Mengenal 5 Teknologi Pencegah Banjir: Inovasi Global dan Apa yang Bisa Dipelajari

Apa Penyebab Korsleting Pada Elektronik?

Terdapat beberapa pemicu kerusakan gagdget saat musim hujan. Termasuk kelembapan, berikut beberapa faktornya:

  1. Kelembapan, lingkungan yang berudara lembap dapat meresap ke dalam gadget.
  2. Air dapat berperan sebagia konduktor elektrik, sehingga dapat meyebabkan korsleting.
  3. Karat, akibat lembap, papan sirkuit dan bagian besi seperti penghubung dapat menimbulkan karat.
  4. Fluktuasi aliran listrik yang tidak stabil saat hujan dapat merusak gadget.
  5. Pengembunan dapat berkumpul di dalam gadget, sehingga akan menggenang dan dapat merusak perangkat.
  6. Debu yang tercampur dengan air hujan dapat masuk ke dalam perangkat kecil dan menempel, terutama pada charging port.
  7. Jika kabel yang terbuka bersentuhan dengan air, dapat meningkatkan resiko korsleting.
  8. Di cuaca yang lembap, keringat dapat masuk ke handphone atau tablet, sehingga dapat merusak.
  9. Gadget dapat menjadi basah dan rusak saat bepergian di musim hujan karena ketidakpedulian.

Lantas, Bagaimana Cara Melindunginya?

Foto: Freepik

Jaga Gadget Tetap Kering dan Tertutup

Selalu letakkan handphone, tablet, atau laptop aman dari hujan dan cuaca lembap. Saat keluar, bawa dalam tas anti-air atau tas ransel. Untuk keamanan yang lebih tinggi, gunakan plastik ziplock atau kantung anti-air. Masih terjangkau, mudah dibawa, dan dapat melindungi perangkat dari kerusakan yang disebabkan oleh air. Saat di dalam ruangan, jangan meletakkan gadget di dekat jendela yang terbuka atau permukaan yang basah. Air hujan dapat terciprat masuk dan merusak layar atau bagian dalam gadget. Juga, jauhkan gadget dari dapur dan kamar mandi, di mana uap dan kelembapan sangat wajar terbentuk. 

Langkah Reparatif Saat Perangkat Terlanjur Basah

Jika handphone, tablet, atau laptop basah: jangan panik, bertindak cepat!

Pertama, matikan perangkat secepatnya. Ini akan membantu mencegah korsleting, yang dapat merusak komponen dalam. Jangan tekan tombol apapun dan memeriksa apakah masih dapat digunakan atau tidak.

Selanjutnya, lepaskan casing, kartu SIM, kartu memori, dan segala macam kabel. Lap hati-hati bagian luarnya dengan kain lembut dan kering. Jangan sampai mendorong air ke lubang apapun. Jangan gunakan pengering rambut, microwave, atau membiarkannya terkena sinar matahari langsung, karena panas berlebihan dapat menyebabkan kerusakan lebih jauh.

Tempatkan gadget ke kantong tertutup atau wadah dengan kantong silica gel yang dapat membantu menyerap kelembapan. Kalau tidak ada, dapat menggunakan beras sebagai penggantinya, walupun tidak seefektif silica gel. Biarkan perangkat tertutup dengan silica gel atau beras selama 24 sampai 28 jam.

Nyalakan hanya saat benar-benar kering. Jangan pernah cas perangkat basah, karena dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah. Jika perangkatnya masih tidak bisa bekerja, bawa ke service center. Bertindak cepat dan waspada dapat menyelamatkan perangkat anda. Lebih baik perlahan dan sabar setelah gadget basah.

Baca juga: Musim Hujan Telah Tiba! Catat Pertolongan Pertama Ini Saat HP Kemasukan Air Hujan

Jangan Cas Perangkat Basah

Jangan pernah cas handphone, laptop, atau tablet yang lembap. Mengecas perangkat dapat menyebabkan korsleting dan kerusakan permanen. Jika handphone terasa lembap dan terdapat kemungkinan air masuk melalui lubang charger, tunggu sampai benar-benar kering sebelum dicas.

Saat cuaca hujan, prmadaman listrik dan kenaikan arus secara tiba-tiba sangatlah umum. Disarankan untuk menggunakan penstabil tegangan atau UPS saat mengisi daya perangkat untuk melindungi dari lonjakan tegangan mendadak.

Bersihkan dan Simpan Perangkat dengan Aman

Periksa gadget secara berkala saat musim hujan. Lap perlahan dengan kain lembut untuk menghilangkan debu dan kelembapan. Perhatikan lubang charger, lubang headphone, dan tombol. Jangan gunakan benda tajam untuk menusuk bagian dalam lubang.

Saat tidak dipakai, simpan perangkat di tempat yang sejuk dan kering, Hindari meletakkannya di dalam plastik dalam waktu yang lama, karena dapat menyimpan kelembapan di dalamnya. Laci atau kabinet yang berventilasi adalah pilihan yang lebih aman.  



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Received — 5 December 2025 Tech News & Update

Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

5 December 2025 at 00:31

Foto: Unsplash

Teknologi.id -  Perusahaan platform Meta merancang studio kreatif baru di dalam divisi Reality Labs, dipimpin oleh Alan Dye, salah satu tokoh penting dalam sejarah desain Apple. Dye, yang menghabiskan hampir 20 tahun memimpin desain di Apple, akan bekerja sama dengan Billy Sorrentino, seorang desainer Apple lain.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkannya di Threads, tentang studio baru yang akan menggabungkan "desain, mode, dan teknologi" untuk membantu memperjelas "generasi selanjutnya dari produk dan pengalaman kami", termasuk peangkat yang dilengkapi Artificial Intelligence.

Perekrutan Strategis dan Latar Belakang Desain Ikonik

Foto: Getty Images

Perekrutan Dye merupakan kemanangan besar untuk Meta, mendapatkan talenta terbaik dari kompetitor terbesarnya di hardware dan perlombaan komputasi spasial. Ia sebelumnya memimpin studio desain Apple sejak 2015, beroperasi di tingkat tertinggi hierarki kreatif yang terkenal dari perusahaan tersebut. Dye berperan penting dalam membentuk software dan identitas visual dari banyak perangkat-perangkat paling sukses, memastikan pengalaman pengguna yang kohesif dan intuituif.

Tidak hanya tampilan untuk Apple Watch dan iPhone X, tapi juga bahasa desain inti dari headset Vision Pro yang baru-baru ini diluncurkan. Baru-baru ini, ia bertanggung jawab atas Liquid Glass, bahasa desain baru Apple yang transparan di beberapa perangkatnya, bersama timnnya, ia dilaporkan sedang mengerjakan perangkat rumahan baru.

Bergabungnya Dye dan Sorrentino yang diketahui atas keahlian mereka dalam menyatukan pengalaman fisikal dan digital, merupakan langkah kompetitif yang jelas terhadap Apple, yang mendominasi pasar desain perangkat keras premium. Angka perekrutan yang menjadi inti dari filosofi Apple menunjukkan bahwa Meta sedang mengalihkan fokusnya ke prinsip-prinsip desain berkualitas tinggi dan berorientasi pada manusia yang telah disempurnakan oleh Apple. Zuckerberg menyatakan bahwa tujuan studio tersebut adalah untuk “meningkatkan desain di Meta” dengan membentuk tim talenta yang memiliki “keahlian, visi kreatif, pemikiran sistematis, dan pengalaman mendalam dalam mengembangkan produk ikonik yang menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak.”

Baca juga: Meta Hadirkan Fitur Edit Foto dan Video Berbasis AI di Instagram Stories

Misi Utama: Mengintegrasikan AI sebagai "Material Baru"

Tujuan utama studio kreatif baru ini berhubungan dekat dengan AI generatif milik Meta. 

"Rencananya kami akan memperlakukan AI sebagai material desain baru, apa yang menjadi mungkin ketika kecerdasan tersebut melimpah, mampu, dan berorientasi pada manusia,” Tulis Zuckerberg, menekankan peran penting studionya dalam mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam produk perangkat masa depan. 

Tujuannya adalah untuk bertransisi dari interaksi tradsional ke perangkat yang diperkuat AI, seperti smart glasses, yang terasa sangat alami pada pengguna, tantangan desain saat Apple begitu naik. Bakat hebat untuk mengakuisisi ini menyorot urgensi Meta untuk mengejar dan memperjelas era estetika dan manfaat komputasi spasial sebelum Vision Pro milik Apple diterapkan lebih luas.

Baca juga: Lagi-lagi! Eksekutif AI Apple Dibajak Meta, Persaingan Silicon Valley Makin Panas

Struktur Tim dan Masa Depan Wearable

Dye dan Sorrentino akan bekerja dengan pemimpin-pemimpin desain internal, termasuk Joshua To dari tim interface Reality Labs, pemimpin desain industri Pete Bristol, dan Jason Rubin, yang memimpin desain dan seni untuk metaverse. Dyea akan melapor ke ketua pegawai teknologi Meta dan kepala Reality Labs, Andrew Bosworth, yang memuji Dye sebagai "salah satu pemimpin desainer terhebat industri kita."

Zuckerberg menggambarkan langkah ini sebagai hal yang esensial bagi upaya Meta memasuki era baru perangkat seperti kacamata AI. “Kita sedang memasuki era baru di mana kacamata AI dan perangkat lain akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain,” katanya. CEO tersebut menyimpulkan bahwa studio tersebut akan fokus pada memastikan setiap interaksi “berpikir mendalam, intuitif, dan dirancang untuk melayani manusia” saat mereka mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Perekrutan ini mengikuti langkah Meta sebelumnya dalam merekrut pemimpin tim model AI Apple, Ruoming Pang, yang menandakan fokus kuat pada perekrutan talenta di bidang AI dan desain seiring dengan meningkatnya persaingan dalam teknologi wearable. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kepergian para pemimpin desain terkemuka tersebut, terutama mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang filosofi desain dasar Vision Pro.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Roblox Diblokir Rusia, Gara-gara Konten LGBT dan Isu Ekstremis

4 December 2025 at 18:48

Foto: Roblox

Teknologi.id -  Platform game online Roblox telah di-ban Rusia. Roblox sendiri merupakan platform berisi konten yang dibuat pengguna (user-generated content) yang memberikan kebebasan berkreativitas pada pemain untuk merancang dan membagikan game atau pengalaman virtual, serupa dengan MInecraft. Platform ini menaungi berbagai komunitas dengan beragam ketertarikan, termasuk game roleplay atau bermain peran dan kelompok solidaritas LGBTQ. Sementara di Rusia, advokasi mengenai LGBTQ tergolong sebagai "kegiatan ekstremis".

Yang Mendasari Pemblokiran

Badan pengawas komunikasi federal Rusia, Roskomnadzor mengatakan hadirnya konten LGBTQ di platform tersebut merupakan salah satu alasannya di-ban. Menurut pernyataan dan laporan dari lembaga pemerintahan, pihak yang berwenang telah berencana untuk melarang Roblox sejak awal tahun. 

Roskomnadzor membenarkan larangannya dengan menuduh game tersebut menyebarkan konten yang diduga mempromosikan kegiatan ekstremis dan teroris, ditambah terdapat informasi mengenai "tema LGBT". Menurut badan pengawas, platform tersebut mengandung konten yang "berpotensi berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak."

"Dalam game, anak-anak terpapar pelecehan seksual, dipaksa untuk membagikan foto-foto tidak senonoh, dan mendorong mereka untuk berbuat tidak senonoh dan melakukan kekerasan,"  Ucap pihak sensor Rusia.

Ia menambahkan bahwa Roblox terkenal di antara pelaku pedofilia yang bertemu dengan anak-anak kecil di obrolan game hingga kontak langsung di dunia nyata.

Sampai saat ini, Roblox belum memberikan komentar mengenai pemblokiran tersebut.

Roblox memiliki 151,5 juta pengguna aktif setiap harinya dari seluruh dunia.

Baca juga: Roblox Lolos dari Ancaman Blokir, Komitmen Lindungi Anak di Indonesia

Tantangan Keamanan dan Moderasi

Pemblokiran tersebut menantang Roblox untuk memperluas dan moderasi keamanan. Beberapa laporan menyoroti seringnya anak di bawah umur bertemu predator anak. Di Amerika Serikat, Roblox telah menghadapi penyelidikan hukum dari Jaksa Agung di Texas dan Louisiana.

Sejak saat itu, Roblox membuat pemeriksaan usia dan alat moderasi konten untuk menjaga keamanan anak-anak. Dimulai pada Januari, perusahaan ini berencana untuk mengimplementasikan verifikasi wajah wajib agar dapat mengakses fitur chat. Roblox meminta para developer untuk menandai konten yang "banyak mengandung isu sosial, politik, atau keagamaan yang sensitif" agar anak berusia di bawah 13 tahun harus mendapat izin orang tua untuk dapat mengakses konten tersebut.

Meski begitu, peraturan tersebut menimbulkan reaksi negatif dari kelompok advokasi seperti Out Making Games, Women in Games, dan BAME in Games, yang mewakili kelompok minoritas di industri gaming. Melalui surat terbuka, kelompok tersebut menuliskan bahwa Roblox menganggap topik "kesetaraan gaji dalam olahraga" sebagai topik negatif.

Mereka mengkritisi pendekatan tersebut dengan mengatakan: "Meskipun pengawasan orang tua memiliki tujuan penting, tidak seharusnya ini mengorbankan martabat dasar manusia," Mereka menyerukan agar Roblox "mempertimbangkan kembali pedoman ini dan menemukan cara untuk melindungi pengguna muda tanpa mendiskriminasi atau membungkam suara."

Dalam situs resminya, Roblox menegaskan komitmen kuatnya terhadap keamanan pengguna menggunakan teknologi AI, tim moderator, dan berkolaborasi dengan penengak hukum dan pakar keamanan anak. Sebelumnya, Roblox telah diblokir di beberapa negara, termasuk Irak dan Türkiye, karena khawatir predator online menggunakannya untuk mendekati anak-anak.

Baca juga: Roblox Wajibkan Verifikasi Wajah Mulai 2026: Aturan Baru Demi Keamanan Anak

Tindakan Keras Rusia dalam Dunia Digital

Foto: Duolingo Blog

Pemblokiran ini menambah layanan dari barat yang dibatasi Rusia. Roskomnadzor telah memblokir akses pada platform media dan teknologi asing yang dianggap melanggar hukum Rusia selama beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, Duolingo, aplikasi untuk mempelajari berbagai bahasa, menghapus semua referensi ke hubungan sesama jenis setelah diperingatkan oleh Roskomnadzor tentang konten LGBTQ. 

Di 2023, Rusia merancang apa yang disebut "gerakan internasional LGBT" sebagai organisasi ekstremis dan pendukungnya disebut sebagai teroris, yang membawa ke ancaman pidana serius.

Pada Agustus tahun ini, Rusia juga membatasi beberapa telepon via WhatsApp dan Telegram. Kedua aplikasi tersebut diduga menolak untuk memberikan data guna penyelidikan penipuan dan terorisme. Minggu lalu, Roskomnadzor mengancam akan benar-benar memblokir WhatsApp.

Menurut Appfigures, sebuah firma intelijen aplikasi, Roblox diperkirakan diinstal 70 juta kali di Rusia pada perangkat seluler, dengan sekitar 8 juta unduhan sepanjang tahun ini.

Dengan larangan ini, apakah Rusia berhasil melindungi anak-anak, atau justru membatasi kebebasan digital?



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Received — 4 December 2025 Tech News & Update

Janjikan Donasi: Apple Ulurkan Bantuan Bencana Alam Asia, Termasuk Indonesia

3 December 2025 at 23:38

Foto: CNet

Teknologi.id - Bencana alam telah terjadi di seluruh Asia, salah satunya adalah banjir bandang di Indonesia. Tragedi ini mengundang perhatian dari CEO perusahaan teknologi multinasional, Apple, Tim Cook.

Kurang dari satu minggu yang lalu, Tim Cook mengumumkan rencana upaya kemanusiaannya ke Hong Kong setelah terjadi kebakaran mematikan yang melahap nyawa sedikitnya 151 jiwa. Apple kini akan berdonasi untuk bencana di Asia untuk membantu meringankan. 

Dalam unggahan media sosialnya pada hari Selasa (2/12), ia mengonfirmasi akan membagikan donasi untuk membantu manajemen bencana di daerah yang terdampak. Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Sri Lanka belum lama ini tertimpa badai dahsyat yang menyebabkan banjir bandang dan longsor.

Lebih dari 1.300 0rang dilaporkan meninggal dan ribuan lain kehilangan tempat tinggalnya dikarenakan intensitas hujan yang ekstrim, sehingga merusak, bahkan menghancurkan bangunan, menutup akses jalan, dan membabat jembatan di beberapa daerah.

Foto: Tangkapan Layar akun X @tim_cook

"Badai yang terjadi di Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Sri Lanka telah menghancurkan komunitas. Di Apple, kita memikirkan semua orang yang terdampak, dan kami akan berdonasi untuk meringankan dan upaya pembangunan di lapangan." Ucapnya di unggahan akun X-nya. 

Tim Cook tidak mengungkapkan besaran donasinya. Apple sendiri diketahui telah sering berkontribusi dalam upaya kemanusiaan. Oktober lalu, Apple berdonasi dalam pemulihan pasca terjadinya Badai Melissa di Amerika Serikat. Lalu, pada Maret 2025, perusahaan ini juga menyediakan bantuan untuk Myanmar dan Thailand setelah gempa menerjang negara-negara tersebut.

Baca juga: Banjir Aceh-Sumut: 1.310 Site Telekomunikasi Rusak, Komunikasi Warga Terganggu

Korban Terus Bertambah

Foto: ambisiusnews

Sampai saat ini, jumlah orang yang belum ditemukan dan korban jiwa terus meningkat.

Mengutip data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tahun 2025, per hari ini, Rabu (3/12, 15:30 WIB), angka kematian telah mencapai 804 jiwa, 434 orang menghilang, dan 2.600 orang terluka.

Jumlah warga yang mengungsi mencapai 580.500 orang. Di tambah terdapat data yang dijabarkan BNPB mengenai kerusakan tempat tinggal dan fasilitas publik yang tersebar di Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat. Berikut data tersebut:

  • 299 jembatan
  • 132 rumah ibadah
  • 9 fasilitas kesehatan
  • 215 fasilitas pendidikan
  • 3.600 rumah rusak berat, 2.100 rumah rusak sedang, dan 4.900 rumah rusak ringan.

Baca juga: Mengenal 5 Teknologi Pencegah Banjir: Inovasi Global dan Apa yang Bisa Dipelajari

Mandat Presiden Gunakan Dana Siap Pakai

Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno saat konferensi pers di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12) mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto agar menggunakan dana siap pakai untuk penanganan bencana di Sumatra.

"Bapak Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh secara total, salah satunya pada saat tanggap darurat ini menggunakan Dana Siap Pakai," kata Pratikno.

Pratikno menyatakan bahwa Prabowo telah mengarahkan seluruh kementrian dan lembaga untuk bekerja keras dalam upaya penyelamatan korban bencana di Sumatra. Usaha ini termasuk dalam memulihkan pelayanan penting dan fasilitas vital.

Pratikno menjelaskan, ini berarti upaya tanggap nasional harus dilanjutkan dengan memobilisasi sumber daya secara maksimal dari semua badan pemerintahan, termasuk BNP, dan juga meminta usaha luar biasa dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (POLRI).


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)



Gugat Pemerintah! Remaja Australia Tolak Keras Larangan Bermedia Sosial

3 December 2025 at 22:25

Foto: Freepik

Teknologi.id - Remaja berusia 15 tahun menggugat pemerintah Australia untuk membatalkan kebijakan larangan penggunaan media sosial untuk anak berusia di bawah 16 tahun. Ia menekankan bahwa regulasi tersebut jstru dapat membuat internet menjadi lebih berbahaya bagi anak muda dan mudah lolos dengan segala cara.

Remaja tersebut bernama Noah Jones. Ia merupakan penggugat pada kasus pengadilan tinggi (High Court) berlawanan dengan Menteri Komunikasi Anika Wells dan Komisioner Keamanan Elektronik (eSafety), Julie Inman Grant. Peraturan yang akan dimulai 10 Desember tersebut, dirancang untuk memblokir akses bagi pengguna minor (<16 tahun) ke platform-platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat. Pemerintah menentang bahwa hal ini penting untuk dilakukan guna melindungi anak-anak dari konten berbahaya dan predator online.

Jones sangat tidak menyetujui kebijakan tersebut dan membantah kalau diblokirnya akses tersebut dapat membuat remaja lebih tertutup dan mendukung mereka untuk melakukan kegiatan online secara diam-diam, yang menurutnya jauh lebih beresiko dan bahaya.

"Kita seharusnya membuang sisi buruk dari media sosial, bukan aksesnya," ungkapnya. "Saat anak-anak melakukan sesuatu secara diam-diam, justru saat itulah dapat terjadi hal-hal berbahaya."

Jones juga memperkirakan larangan ini akan menciptakan 'social gap' di antara kelompok remaja yang bisa mengelak dari peraturan dan yang tidak bisa. Ia menekankan kalau kebijakan ini tidak realistis, karena banyak yang dapat menggunakan VPN, akun palsu, atau perangkat lain.

Ia mengatakan kalau keputusan tentang bagaimana anak-anak menggunakan media sosial seharusnya ada di tangan orang tuanya, bukan pemerintah. 

Gugatan Jones juga melibatkan murid berusia 15 tahun lainnya yang menyatakan kalau kebijakan ini melanggar hak konstitusi dan seharusnya digantikan dengan pendekatan yang lebih terarah, seperti tindakan khusus melawan perundungan siber dan sikap predator online

Kasus ini belum dijadwalkan untuk naik ke pengadilan, tetapi telah memicu debat nasional tentang batas otoritas negara dalam mengatur perilaku digital anak muda dan bagaimana untuk membuat internet yang aman tanpa menghilangkan akses mereka dari media sosial.

Baca juga: Malaysia Ikuti Jejak Australia, Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Akses Medsos

Menggunakan Platform Sebagai Panggung 

Foto: Tangkapan layar TikTok @_heyitszoeyandmark

Selain Jones, terdapat remaja lain yang menyuarakan haknya, mereka yang menggunakan platform media sosial sebagai sumber pemasukan, koneksi, dan identitas diri.

Bagi kebanyakan remaja, larangan ini merupakan kemunduran profesional. Shar, anak berusia 15 tahun yang bercita-cita sebagai penyanyi membagikan pendapatnya melalui media sosial.

"Membutuhkan saya waktu yang sangat lama untuk mendapatkan 4.000 pengikut di akun utama saya.. dan saya akan kehilangan semua itu. Setiap orang yang mendengarkan musik saya - hilang."

Seperti kebanyakan kreator, ia mengajak pengikutnya untuk pindah ke Lemon8, aplikasi milik ByteDance yang tidak dilarang.

Influencer remaja, Zoey, dengan username TikTok @_heyitszoeyandmark yang memiliki 48.000 pengikut juga aktif melawan mandat tersebut. Ia menyebarkan petisi agar larangan media sosial disasarkan pada anak berusia 13 tahun saja. Ia bahkan berbagi masukan bagi anak di bawah 16 tahun bagaimana caranya untuk melewati sistem pendeteksi usia.

Saat petisinya sudah ditutup, terdapat lebih dari 43.000 orang yang menandatanganinya.

Baca juga: Australia Resmi Larang Remaja di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial: Apa Dampaknya?

Mereka yang Memilih Keluar

Namun, sebagian remaja malah menyambut 'istirahat' yang dipaksakan ini.

Murid kelas sembilan, Maxine Steel menghapus semua aplikasi media sosialnya tahun lalu karena sulit baginya untuk berhenti scrolling. Saat ini, ia sedang berada di kamp kepemimpinan yang melarang penggunaan handphone. Setelah satu minggu yang yang sulit, Maxine merasa lebih bebas ketika tidak terkoneksi.

"Sekarang kita sudah benar-benar terbiasa, semua orang melupakan media sosial, dan saya harus bilang, menurut saya ini lingkungan yang paling cerah dan hidup seumur hidup saya." 

Pandangan yang beragam ini menggarisbawahi dilema kebijakan.

Lucy Thomas, CEO dari Project Rockit, organisasi anti perundungan mengatakan, "Hubungan anak muda dengan platform ini sangat kompleks dan beragam. Walau beberapa dari mereka akan berkembang pesat tanpanya, yang lain sangat memanfaatkan media sosial sebagai cara mereka untuk tetap terhubung." Thomas memperingatkan kalau larangan ini dapat secara tidak sengaja mendorong anak-anak yang tertutup untuk menjadi "lebih berbahaya, dengan ruang yang kurang diatur" meskipun tujuan kebijakannya adalah untuk membuat mereka aman.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Geger! India Minta iPhone Dipasang Aplikasi Pelacak, Apple Tegas Menolak

3 December 2025 at 20:15

Foto: Tech in Asia

Teknologi.id - Apple menolak untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mengunduh aplikasi cybersecurity milik negara, Sanchar Saathi (Communication Partner) ke iPhone baru. Tiga narasumber menyatakan Apple berencana untuk menunjukkan ketidaksetujuannya ke New Delhi, karena kebijakan kontroversial ini mengundang kekhawatiran dalam pengawasan dan reaksi negatif politik.

Pemerintah India diam-diam meminta manufaktur ponsel seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi untuk memastikan aplikasi Sanchar Saathi diunduh ke semua perangkat dalam kurun waktu 90 hari. Aplikasi ini dirancang untuk melacak handphone hilang, memblokir perangkat, dan mencegah penyalahgunaan. Yang krusial, pemerintah meminta agar aplikasi tersebut tidak dapat dinonaktifkan pengguna, dan untuk perangkat yang sudah beredar di pasaran agar dikirimkan aplikasi tersebut melalui update software wajib.

Menteri Telekomunikasi India membenarkan kebijakan tersebut sebagai tindakan keamanan dari "ancaman serius" cybersecurity dan mengurangi penipuan duplikasi handphone atau handphone yang telah di-blacklist di pasar perangkat bekas. Namun, hal ini memnatik kritik dari oposisi dan advokat privasi yang melihatnya sebagai cara bagi pemerintah berpotensi mengakses tanpa izin ke 730 juta smartphone di India.

Dasar Hukum dan Denda yang Belum Jelas

Perintah dari bidang telekomunikasi (DoT) dikeluarkan pada 28 November 2025, yang harus dipenuhi dalam 90 hari, seperti dikutip dari Peraturan Keamanan Siber Telekomunikasi, 2024 (yang telah diubah), sebagai landasan hukum.

Di sisi lain, mengotak-atik nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) adalah pelanggaran yang tidak bisa ditebus, menurut Undang-Undang Telekomunikasi 2023. Hukuman sampai tiga tahun penjara dan denda sekitar Rp 923 juta (5 juta rupees). Tidak ada materi publik yang dapat menjelaskan hukuman spesifik bagi pihak yang tidak mematuhi arahan pra-instalasi.

Para petinggi mengutip Peraturan Keamanan Siber Telekomunikasi 2024 dan UU Telekomunikasi 2023 bagi yang tidak mematuhi. Tetapi, berdasarkan sumber yang ada tidak menjelaskan apakah DoT dapat memberi denda, mengentikan penjualan, atau memblokir impor jika terdapat penolakan. 

Penolakan Apple dan Kekhawatiran Keamanan

Berdasarkan dua narasumber, Apple telah menolak perintah tersebut secara gamblang, terutama karena tidak pernah ada kebijakan seperti itu di negara lain. Apple yakin mandat tersebut berisiko pada privasi dan keamanan integrasi iOS.

Apple tidak berencana membawa kasus ini ke pengadilan, atau membuat pernyataan publik, tapi mereka akan menunjukkan ke pemerintah kalau mereka tidak dapat memenuhi perintah tersebut karena akan membuka jurang keamanan yang dalam.

Baca juga: Apple dan Samsung Gugat Xiaomi! Iklan Sindiran di India Picu Kontroversi

Pemerintah Menentang

Menteri Telekomunikasi India Jyoatiraditya M. Scindia menyatakan kalau Sanchar Saathi adalah aplikasi yang "sukarela dan demokratis" dan pengguna dapat menghapusnya kapan saja. Walau begitu, ia tidak menjelaskan perintah yang diam-diam diberikan pada 28 November yang mengatakan agar aplikasi itu tidak dapat dinonaktifkan.

Saat ini, aplikasi Sanchar Saathi bisa dihapus, namun belum jelas apakah akan tetap begitu sampai kebijakannya telah berjalan.

Parlemen memberikan kritik keras, bahkan beberapa anggota menuduh pemerintah menyajikan perangkat yang berfungsi sebagai alat mata-mata. Kepala oposisi, Rahul Gandhi mengatakan ia akan membawa masalah ini ke parlemen.

Sementara Perdana Menteri India menjelaskan kalau aplikasi ini penting sebagai upaya pencegahan duplikasi dan IMEI, yang sering digunakan dalam kejahatan siber.

Peran Sanchar Saathi 

Foto: Sanchar Saathi

Kebijakan tersebut datang setelah negara lain, termasuk Rusia, yang mengimplementasikan peraturan untuk mencegah penggunaan handphone curian dan penipuan menggunakan aplikasi layanan pemerintah.

Pasar perangkat bekas India menghadapi resiko keamanan dari duplikasi IMEI dan penjualan perangkat blacklist. Hal ini membuka kesempatan bagi platform resale, asuransi, dan penjual manajemen perangkat untuk menggunakan Registrasi Identitas Peralatan Pusat (CEIR) guna memeriksa IMEI dan memblokir perangkat hilang atau dicuri.

Respon Manufaktur Lain

Dari sudut pandang lain, Samsung dan Xiaomi menunjukkan fleksibilitas dalam memodifikasi sistem. Sumber lain menyampaikan kalau Samsung dan merek lain masih me-review perintah tersebut. Sumber mengatakan aturan ini dinaikkan tanpa berkonsultasi dengan industri, menciptakan kebingungan dan kekhwatiran manufaktur teknologi.

Baca juga: Berbeda dari Apple, Xiaomi Justru Kurangi Rilis HP Mulai Tahun Ini

Keheningan di Tengah Kontroversi

Meskipun terdapat kontroversi politik dan hukum tentang mandat tersebut dan penolakan tegas Apple, baik Apple maupun Kementerian Telekomunikasi India belum merilis pernyataan resmi terkait perintah, maupun masalah keamanan yang diajukan Apple. Keheningan ini muncul di saat Apple juga terlibat dalam sengketa hukum terpisah dengan otoritas persaingan usaha India yang dapat mengakibatkan denda hingga US$38 miliar.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)

❌