Normal view

Received — 1 December 2025 Tech News & Update

Investor Cabut Rp96 Triliun, Tapi Pendapatan Nvidia Tetap Naik 62% Kok Bisa?

1 December 2025 at 22:36

Foto: cryptorank.io

Teknologi.id - Dunia teknologi sedang dihadapkan pada satu pertanyaan besarapakah euforia AI sudah menyerupai gelembung yang siap pecah? Kabar investor raksasa ramai-ramai lepas saham Nvidia senilai ratusan triliun rupiah langsung memicu kecemasan. Namun, di saat yang sama, laporan keuangan Nvidia justru mencatat rekor pendapatan baru. Apa sebenarnya yang sedang terjadi di balik dua fakta yang bertolak belakang ini? 

Investor Raksasa Lepas Saham Massal

SoftBank menjadi yang paling mencuri perhatian. Raksasa investasi asal Jepang itu melepas seluruh kepemilikan saham Nvidia senilai 5,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp96,5 triliun dalam waktu singkat. Bukan hanya SoftBank, hedge fund Thiel Macro milik Peter Thiel juga ikut menjual 537.000 lembar saham senilai 100 juta dolar AS atau senilai Rp1,6 triliun. Beberapa institusi keuangan lain dilaporkan melakukan rotasi portofolio serupa. 

Langkah ini langsung memicu kekhawatiran luas bahwa valuasi saham AI sudah terlalu tinggi dan tidak lagi sejalan dengan fundamental bisnis, mirip gelembung dot-com tahun 2000-an yang akhirnya meletus dan membuat Nasdaq anjlok lebih dari 70 persen. Banyak analis menyebut fenomena ini sebagai "profit taking" setelah saham Nvidia naik lebih dari 180 persen dalam 18 bulan terakhir. 

Pendapatan Nvidia Malah Cetak Rekor Baru

Berbanding terbalik dengan aksi jual itu, Nvidia baru saja merilis laporan keuangan kuartal III fiskal 2026 (berakhir Oktober 2025). Pendapatan total mencapai 57 miliar dolar AS atau Rp949 triliun, baik 62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini bahkan melebihi ekspektasi Wall Street yang hanya memprediksi 55 miliar dolar

Segmen data center, yang jadi tulang punggung bisnis AI, melonjak 66 persen menjadi 51,2 miliar dolar AS atau Rp852 triliun, naik 30,8 miliar dolar AS tahun lalu. Nvidia yang memproyeksikan pendapatan kuartal IV fiskal 2026 bisa tembus 65 miliar dolar AS atau Rp1.081 triliun. Dengan kapasitas pasar 4,381 triliun dolar AS, Nvidia resmi menggeser Apple dan Alphabet (Google) sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. 

Baca juga: Data Pengguna API ChatGPT Bocor akibat Celah Mixpanel, OpenAI Beri Klarifikasi 

Apa yang Mendorong Pertumbuhan Fantastis Ini

Foto: Nvidia

Lonjakan pendapatan ini terutama ditopang permintaan GPU seri Blackwell yang baru diluncurkan. Chip ini dirancang khusus untuk pelatihan dan inferensi model AI skala besar, dan langsung ludes dipesan oleh raksasa cloud seperti Microsoft Azure, Amazon AWS, Google Cloud, hingga Oracle. Jensen Huang, CEO Nvidia, dalam konferensi earnings call menyebut bahwa "setiap perusahaan Cloud besar di dunia sudah memesan Blackwell dalam jumlah yang sangat besar."

Selain itu, permintaan dari pengembang AI generatif seperti OpenAI, Anthropic, xAI, dan Meta juga belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Bahkan, Huang mengatakan bahwa backlog pesanan Blackwell sudah terisi hingga pertengahan 2026. Ini artinya, meski investor khawatir, perusahaan-perusahaan teknologi justru masih berlomba-lomba membangun infrastruktur AI secepat mungkin. 

Baca juga: Rugi Besar dan PHK Massal, Baidu Justru Tanam Modal di Chip AI Kunlunxin

Dampak dan Konteks Industri AI Saat Ini

Kejadian ini memberi gambaran nyata bahwa pasar AI sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, ada investor yang mulai mengambil untung dan mengurangi risiko karena valuasi sudah terlalu tinggi. Price-to-earnings ratio (PER) Nvidia saat ini berada di kisaran 70x, jauh di atas rata-rata industri teknologi yang sekitar 30-35x. 

Di sisi lain, permintaan terhadap infrastruktur AI masih tumbuh pesat. Perusahaan cloud global diprediksi akan mengeluarkan belanja modal lebih dari 300 miliar dolar AS pada 2026 hanya untuk server dan GPU AI. Artinya, meski saham bisa turun karena sentimen, bisnis inti Nvidia tetap kuat. 

Bagi Indonesia yang sedang gencar mengadopsi AI di sektor fintech, e-commerce, logistik, dan manufaktur, situasi ini jadi pengingat penting: hype AI memang luar biasa, tapi yang benar-benar bertahan adalah perusahaan yang punya produk nyata dan permintaan riil.

Baca juga: Gibran di KTT G20 Afrika Selatan: Revolusi AI Harus Adil untuk Semua Negara

Belum Ada Tanda-Tanda AI Gelembung Pecah

Foto: jagatreview.com

Kontradiksi antara aksi jual investor besar dan kinerja Nvidia yang terus melesat menunjukkan satu hal: meski kekhawatiran gelembung AI semakin keras terdengar, permintaan terhadap teknologi AI belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Nvidia tetap kokoh sebagai raja chip AI, dan untuk saat ini, tren pertumbuhan masih jauh lebih kuat daripada ketakutan pasar.

Bahkan jika nanti terjadi koreksi saham 20-30 persen, itu tidak serta merta berarti gelembung AI pecah. Sejarah menunjukkan bahwa koreksi adalah bagian normal dari siklus teknologi. Yang membedakan gelembung sejati adalah ketika permintaan produk menghilang, bukan hanya karena investor mengambil untung.

Sampai hari ini, permintaan chip AI masih “gila-gilaan”, kata Huang. Dan selama perusahaan-perusahaan besar dunia masih berlomba membangun superkomputer AI, Nvidia akan terus menjadi penerima manfaat utama. Jadi, untuk saat ini, kekhawatiran gelembung AI tampaknya masih lebih banyak bersifat psikologis ketimbang fundamental.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

Gaji Rp30 Juta Tanpa Wawancara? Waspada 8 Ciri Loker Palsu dan Modus SK Fiktif

1 December 2025 at 21:28

Foto: poskota.co.id

Teknologi.id - Belakangan ini, jumlah laporan terkait penipuan lowongan kerja meningkat secara signifikan. Pelaku kerap mengatasnamakan perusahaan ternama, seperti bank swasta nasional, badan usaha milik negara, hingga instansi pemerintah. Iklan yang mereka buat tampak sangat meyakinkan karena dilengkapi logo resmi, kop surat, serta janji imbalan finansial yang tidak wajar. Setelah pelamar menunjukkan minat, tahap berikutnya biasanya berupa permintaan membayar dengan berbagai dalih, seperti biaya administrasi, biaya pelatihan, biaya pengurusan seragam, atau biaya penerbitan surat keputusan pengangkatan. 

Berdasarkan data yang dihimbun dari berbagai sumber, pola yang paling sering digunakan adalah rekrutmen massal tanpa tahapan seleksi yang ketat, permintaan dana di muka, serta pengumpulan data pribadi sensitif (KTP, Kartu Keluarga, nomor rekening) dengan alasan "verifikasi" atau "kelengkapan berkas"

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Perlu Diwaspadai

Foto: mistar.id

Berikut adalah tanda-tanda khas yang hampir selalu muncul pada lowongan kerja palsu. Jika menemukan dua atau lebih ciri berikut, sebaiknya langsung curiga. 

1. Alamat Email Tidak Resmi, pengirim menggunakan domain gratis atau tidak berhubungan dengan perusahaan, misalnya [email protected]@gmail.com, [email protected], atau info@[email protected]Perlu digarisbawahi, perusahaan resmi selalu menggunakan domain sendiri seperti [email protected]

2. Kontak Hanya Melalui Aplikasi Pesan Pribadi, seluruh komunikasi dilakukan melalui nomor WhatsApp atau Telegram pribadi tanpa ada nomor telepon kantor, ekstensi resmi, atau alamat email korporat yang dapat diverifikasi. 

3. Penawaran Gaji yang Tidak Realistis, Fresh Graduate tanpa pengalaman ditawari gaji Rp15-30 juta per bulan ditambah tunjangan berlimpah. Angka ini jauh melampaui standar pasar untuk posisi entry-level di Indonesia. 

4. Permintaan Pembayaran di Muka, Pelamar diminta membayar uang untuk biaya pendaftaran, biaya pelatihan wajib, medical check-up, seragam, tiket training ke luar kota, atau pengurusan SK. Perusahaan bonafide tidak pernah membebankan biaya apapun kepada pelamar.

5. Proses Seleksi Sangat Cepat dan Tanpa Tahapan, CV baru dikirim hari ini, besok sudah dinyatakan lulus seleksi tanpa adanya wawancara, tes tertulis atau psikotes. 

6. Link Pendaftaran Mengarah ke Luar Situs Resmi, formulir diarahkan ke Google Form, Bitly, atau website tiruan, bukan ke laman karir resmi perusahaan.

7. Deskripsi Pekerjaan Sangat Minim atau Tidak Jelas, biasanya hanya disebutkan posisinya saja sebagai staff kantor, management trainee, atau administrasi. Tidak ada informasi detail tentang tugas, tanggung jawab, lokasi kerja, maupun jenjang karier. 

8. Tidak Terdaftar di Kanal Resmi Perusahaan, tidak ada jejak lowongan tersebut di menu career/lowongan kerja dan akun LinkedIn resmi perusahaan yang bersangkutan.

Baca juga: Waduh! Riset HP 2025 Ungkap, Hanya 20% Pekerja Indonesia Bahagia di Kantor

Dampak dan Kerugian bagi Pencari Kerja 

Selain kerugian materiil yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, pencurian identitas menjadi ancaman jangka panjang. Data KTP dan dokumen lain sering disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman online ilegal, membuka rekening bank bodong, atau aktivitas pencurian uang. Proses hukum juga kerap terlambat karena pelaku memanfaatkan rekening mule, yaitu rekening milik pihak ketiga yang direkrut atau dibeli. 

Langkah Verifikasi yang Disarankan


Foto: jurnalsecurity.com

1. Selalu kunjungi langsung laman karir resmi perusahaan atau akun LinkedIn perusahaan 

2. Hubungi departemen SDM melalui kontak yang tercantum di website resmi, bukan dari iklan

3. Periksa profil perekrut di LinkedIn untuk memastikan keaslian identitasnya. 

4. Tolak segala bentuk permintaan pembayaran dan segera laporkan 

5. Prioritaskan platform pencari kerja yang telah memiliki mekanisme verifikasi ketat, seperti Glints, Jobstreet, Kalibrr, atau LinkedIn. 

Baca juga: Facebook Bawa Balik Fitur Lowongan Kerja di Marketplace, Begini Cara Pakainya!

Upaya Pencegahan dan Pihak Platform dan Pemerintah

Sejumlah platform kini menerapkan sistem verifikasi berbayar bagi perusahaan yang memasang iklan untuk meningkatkan kredibilitas. Kementerian Ketenagakerjaan secara berkala merilis daftar hitam nomor telepon, akun media sosial, dan rekening yang terindikasi penipuan. Masyarakat dihimbau melaporkan temuan lowongan mencurigakan melalui layanan polisi siber atau portal aduankonten.id.

Di tengah persaingan ketat dunia kerja, tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan hampir selalu mengandung risiko tinggi. Prinsip paling mendasar yang tidak pernah berubah adalah bahwa perusahaan resmi tidak pernah meminta uang atau biaya apa pun dari calon karyawan. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kebiasaan verifikasi, kita dapat memutus mata rantai penipuan sekaligus melindungi diri serta orang-orang terdekat di era digital yang semakin kompleks ini. 

Baca juga: 5 Alat Teknologi Gratis yang Wajib Dimiliki di 2025 untuk Kerja Hybrid/Remote

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

Itemku Resmi Go Global: Marketplace Gaming Indonesia Bidik Pasar Internasional

1 December 2025 at 16:11

Foto: Hybird.co.Id

Teknologi.id - Industri gaming global tengah berada di fase puncaknya, dengan proyeksi nilai pasar yang diperkirakan akan menembus angka ambisius USD 270 miliar pada tahun ini. Menanggapi dinamika masif ini, Indonesia tak berdiam diri, Itemku, yang dikenal sebagai marketplace gaming terbesar di Tanah Air, baru-baru ini mengumumkan langkah strategisnya untuk berekspansi ke pasar internasional. Keputusan ini datang pada momentum yang sangat tepat, seiring dengan dominasi yang makin kuat dari game mobile dan ranah esports. Bagi jutaan gamer dan seller Indonesia yang telah merasakan kemudahan dan keamanan Itemku, langkah ini membuka peluang baru untuk berbisnis di pasar global. 

Itemku Secara Resmi Memulai Dominasinya Menuju Pasar Global 

Didirikan pada tahun 2014, Itemku secara resmi menginjakkan kaki ke arena global pada akhir pekan lalu. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO Itemku, Prasetya Setiawan, dalam sebuah konferensi pers virtual. Dijelaskan bahwa pembukaan platform ini untuk mengakomodasi pembeli dan penjual dari beragam negara mulai dari kawasan Asia Tenggara hingga pasar yang lebih luas. Misi utamanya sangat jelas: menyatukan seluruh komunitas gamer dunia dalam satu ekosistem transaksi yang aman, cepat dan terpercaya. 

Mengapa Itemku optimis lakukan ekspansi? Setelah hampir satu dekade berhasil membangun fondasi yang kokoh di Indonesia dan menarik jutaan pengguna aktif, perusahaan ini merasa telah tiba waktunya untuk berekspansi. Prasetya menjelaskan bahwa pertumbuhan eksplosif komunitas gamer lokal yang telah berjumlah puluhan juta, menjadi modal utama yang mendorong ambisi global. "Kami bertekad untuk membawa nilai standar yang sama ke pasar internasional", tegasnya. Jadwal peluncuran akan dilakukan secara bertahap sepanjang tahun 2026, dengan tetap mempertahankan prioritas utama pada penguatan pasar domestik demi menjamin transisi yang mulus. 

Baca juga: Roblox Wajibkan Verifikasi Wajah Mulai 2026: Aturan Baru Demi Keamanan Anak

Keunggulan Teknologi dan Fitur yang Mendukung Skala Internasional 

Lantas, apa yang membuat Itemku percaya diri untuk bersaing di kancah pasar global? Marketplace ini telah teruji dengan sistem escrow berlapis yang berfungsi sebagai proteksi total terhadap setiap transaksi. Fitur ini menjamin bahwa barang digital seperti item in-game atau voucher dapat masuk ke akun pembeli tanpa risiko penipuan. Pengguna dapat memenuhi kebutuhan untuk game-game populer seperti Mobile Legends, Free Fire, Genshin Impact, Fortnite, Roblox, atau PUBG Mobile. Selain itu, Itemku juga telah mendukung layanan besar seperti Stream, PlayStation Network, Xbox, dan Nintendo eShop. 

Secara teknologi, prosesnya didukung oleh mekanisme pengiriman digital otomatis yang dikombinasikan dengan verifikasi keamanan ketat, memungkinkan transaksi lintas negara tanpa memerlukan kerumitan logistik fisik. Untuk  mendukung ekspansi, Itemku merencanakan penambahan metode pembayaran multi-currency dan penyesuaian yang cermat terhadap regulasi lokal, termasuk standar seperti GDPR (General Data Protection Regulation) di Eropa. Hal ini secara signifikan akan memungkinkan seller Indonesia untuk melakukan transaksi kepada pembeli global dengan penawaran harga yang kompetitif, sembari memberikan akses cepat bagi pembeli ke konten digital favorit mereka. 

Baca juga: Roblox Lolos dari Ancaman Blokir, Komitmen Lindungi Anak di Indonesia

Implikasi Ekspansi Terhadap Perekonomian Kreatif Nasional 

Foto: Itemku.com

Langkah ekspansi ini melampaui sekedar urusan bisnis, ambisi persaingan pasar global ini adalah dorongan signifikan bagi perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Dengan terbukanya akses bagi para seller lokal ke basis pasar internasional, Itemku menciptakan potensi arus pendapatkan dua arah: ekspor barang digital dari Tanah Air, dan impor kolaborasi dari luar. Di Indonesia sendiri, industri gaming telah bernilai USD 1,6 miliar, menopang puluhan juta pemain dan ribuan konten kreator. Ekspansi Itemku dinilai mampu mengurangi ketergantungan pada platform asing, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di sektor digital. 

pada tingkat industri global, tren terus bergeser ke arah transaksi digital murni, yang didorong oleh microtransaction dan pertumbuhan esports. Pasar gaming diprediksi akan terus membesar dalam satu dekade mendatang, terutama di Asia Tenggara yang memiliki populasi gamer muda dan melek teknologi. Bagi Itemku, ini adalah kesempatan emas untuk memposisikan diri sebagai alternatif lokal yang setara dengan pemain global, sambil memperkuat ekosistem domestik melalui interaksi berskala internasional. 

Baca juga: Roblox Moments: Fitur Baru ala TikTok Buat Bagi Momen Seru Langsung dari Game!

Prospek Itemku di Kancah Dunia

Ekspansi Itemku ke pasar global merupakan sinyal kuat yang mengindikasikan kesiapan Indonesia untuk menempatkan diri sebagai pemain kunci di industri gaming dunia. Dengan fondasi domestik yang solid dan visi internasional yang terukur, platform ini tidak hanya menjanjikan pertumbuhan bisnis yang signifikan, tetapi juga dorongan generasi muda yang memberikan kontribusi nyata pada ekonomi digital yang bernilai triliunan. Seiring dengan transformasi industri yang terus berlangsung, Itemku berpotensi menjadi benchmark bagaimana inovasi lokal mampu menantang dominasi raksasa global, sekaligus membuka pintu bagi startup lokal. 

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)


❌