Normal view

Received — 9 December 2025 Tech News & Update

NASA Temukan Bukti Mars Pernah Alami Hujan Tropis dan Iklim Hangat

10 December 2025 at 01:35

Foto: nationalgeographic.grid.id

Teknologi.id - Ketika rover dan satelit NASA terus menggali rahasia planet merah, temuan terbaru membawa kejutan besar. Batuan kuno yang dikumpulkan rover Perseverance menunjukkan bahwa Mars pernah memiliki iklim tropis dengan hujan lebat, mirip hutan hujan di Bumi. Penemuan ini mengubah pemahaman tentang sejarah Mars dan memperkuat dugaan bahwa planet itu pernah layak huni bagi kehidupan mikroba. Di tengah misi ambisius NASA untuk mengembalikan sampel batuan ke Bumi, temuan ini menjadi salah satu bukti terkuat bahwa Mars bukan selalu kering dan dingin seperti sekarang.

Pengungkapan Temuan Iklim Kuno Mars

Foto: bbc.com

NASA mengumumkan temuan ini pada 5 Desember 2025 melalui konferensi pers virtual. Tim peneliti dari Purdue University, dipimpin Adrian Broz dan Briony Horgan, menemukan fragmen kaolinit, mineral tanah liat yang terbentuk akibat pelapukan batuan oleh air hujan dalam waktu lama. Mineral ini ditemukan di Kawah Jezero, lokasi pendaratan rover Perseverance sejak 2021. Dilansir dari laman resmi NASA dan jurnal Communications Earth & Environment, kaolinit ini terdeteksi pada sampel bernama "Sapphire Canyon" di sungai purba Neretva Vallis.

Dilansir dari laman resmi NASA dan jurnal Communications Earth & Environment, kaolinit terdeteksi pada sampel bernama “Sapphire Canyon” di sungai purba Neretva Vallis. Briony Horgan menyatakan, “Anda butuh begitu banyak air sehingga kami pikir ini bisa jadi bukti iklim kuno yang lebih hangat dan lebih basah di mana ada hujan yang turun selama jutaan tahun” (dikutip dari konferensi pers NASA, 5 Desember 2025). Citra satelit juga menunjukkan deposit kaolinit tersebar luas di kawah tersebut.

Baca juga: NASA Ungkap Asteroid 16 Psyche, Harta Karun Logam yang Bisa Bikin Bumi Kaya Raya

Detail Teknologi dan Metode Penelitian

Rover Perseverance menggunakan instrumen SuperCam dan Mastcam-Z untuk menganalisis komposisi batuan. Kaolinit terbentuk ketika air hujan melarutkan mineral lain dan meninggalkan lapisan kaya aluminium, proses yang hanya terjadi di iklim basah dan hangat. Fragmen kaolinit berukuran kerikil hingga batu besar ditemukan tersebar, kemungkinan dibawa aliran sungai purba atau terlontar akibat dampak meteorit.

Adrian Broz menjelaskan, “Ketika Anda melihat kaolinit di tempat seperti Mars yang tandus, dingin, dan tentu saja tidak ada air cair di permukaan, itu memberi tahu kita bahwa dulunya ada lebih banyak air daripada hari ini” (dikutip dari Purdue University Newsroom, 5 Desember 2025). Penelitian membandingkan sampel Mars dengan batuan di San Diego, California, dan Afrika Selatan untuk memastikan kaolinit terbentuk dari hujan, bukan proses hidrotermal.

Proses pelapukan ini membutuhkan curah hujan tinggi dan suhu stabil di atas titik beku selama jutaan tahun. Citra Mastcam-Z menunjukkan lapisan batuan berwarna terang yang konsisten dengan tanah liat tropis Bumi. Analisis spektroskopi Raman juga deteksi jejak organik yang terawetkan, meski belum konfirmasi adanya biosignature.

Dampak Eksplorasi Mars

Temuan ini memperkuat teori bahwa Mars layak huni sekitar 3,5-4 miliar tahun lalu, saat Bumi mulai berkembang kehidupan. Lingkungan netral pH dengan air melimpah berpotensi mendukung mikroba. Ini juga membantu memahami transisi Mars dari basah ke kering, memberikan petunjuk evolusi planet berbatu. Di konteks misi NASA, sampel ini akan dikembalikan ke Bumi melalui program Mars Sample Return yang direncanakan 2030-an. Analisis laboratorium Bumi akan beri detail lebih akurat dibanding instrumen rover. Bagi Indonesia, yang aktif dalam astronomi dan antariksa melalui BRIN, temuan ini jadi inspirasi generasi muda untuk ikut eksplorasi luar angkasa. Penelitian ini juga dorong kolaborasi internasional, termasuk potensi partisipasi negara berkembang di misi masa depan.

Baca juga: NASA Umumkan Temuan Tanda Kehidupan Biologis di Planet Mars

Apa Arti dari Penemuan Bukti Hujan Tropis Kuno di Mars?

Bukti hujan tropis kuno di Mars membuka babak baru dalam pencarian kehidupan luar angkasa. Dengan data Perseverance, NASA kini selangkah lebih dekat untuk menjawab pertanyaan besar: apakah planet merah pernah jadi rumah bagi mikroba? Saat misi Mars Sample Return bersiap mengembalikan batuan ke Bumi pada 2030-an, temuan ini bukan hanya mengubah buku teks astronomi, tapi juga mengingatkan kita bahwa Mars yang tandus hari ini pernah basah, hangat, dan penuh harapan. Di tengah antusiasme eksplorasi antariksa, penjuru dunia, Indonesia pun diajak ikut menulis sejarah baru lewat generasi muda yang terinspirasi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)

Krisis Demensia Memburuk, Jepang Kerahkan AI dan Robot Jadi Penyelamat Lansia

9 December 2025 at 23:34

Foto: ohayojepang.compas

Teknologi.id - Saat populasi dunia semakin menua, negara-negara maju seperti Jepang jadi uji coba nyata bagaimana teknologi bisa menyelamatkan masyarakat dari beban demensia. Dengan hampir 30 persen warganya berusia 65 tahun ke atas, Jepang hadapi krisis di mana lebih dari 7 juta orang menderita demensia, dan angka itu diprediksi naik dua kali lipat pada 2030. Tapi, di tengah tantangan itu, AI dan robot mulai berperan besar, dari deteksi dini hingga bantu tugas harian. Di era di mana teknologi tak lagi sekadar gadget, inisiatif Jepang tunjukkan bagaimana inovasi bisa menjaga martabat lansia sembari mengurangi tekanan pada sistem kesehatan.

Baca juga: Be My Eyes Raih Apple Award 2025: AI dan Relawan Ubah Hidup Tunanetra

Pengumuman Strategi Teknologi untuk Demensia

Pemerintah Jepang umumkan strategi nasional demensia pada akhir 2024, dengan fokus utama integrasi AI dan robot untuk dukung 7 juta penderita demensia saat ini. Strategi ini lahir dari data Kementerian Kesehatan yang perkirakan biaya perawatan naik dari 9 triliun yen pada 2025 menjadi 14 triliun yen pada 2030. Lebih dari 18.000 lansia demensia hilang dari rumah tahun lalu, dengan hampir 500 ditemukan meninggal, angka yang dua kali lipat dari 2012. Strategi ini libatkan kolaborasi antara perusahaan tech seperti Fujitsu, Sharp, dan Waseda University, dengan tujuan deteksi dini, pemantauan harian, dan dukungan emosional. Populasi lansia 65 tahun ke atas, yang capai 29 persen total penduduk Jepang (kedua tertinggi dunia setelah Monaco), jadi pendorong utama.

Detail Teknologi Pendukung dan Fitur Utama

Teknologi Jepang fokus pada solusi praktis yang gabungkan AI dengan interaksi manusia. Fujitsu's aiGait, misalnya, gunakan AI analisis pola jalan dan postur dari data motion-capture untuk deteksi dini demensia. Sistem ini menghasilkan outline skeletal untuk menjadi tinjauan dokter saat check-up rutin, identifikasi gejala seperti langkah terseret atau belok lambat. Ini membantu intervensi awal seperti terapi kognitif atau ubah gaya hidup.

AIREC, robot humanoid 150 kg dari Waseda University, didesain untuk membantu tugas fisik seperti menggunakan kaus kaki, goreng telur, atau lipat pakaian. Robot ini dirancang dengan komunikasi natural, dapat mengenali emosi untuk mendeteksi agitasi atau kecemasan, dan respon sesuai. Versi masa depan targetkan robot dapat mengganti popok dewasa secara lembut agar mencegah luka atau tekanan saat pasien tertidur.

Robot lain di panti jompo dapat memutar musik, memandu latihan peregangan sederhana, dan memantau keadaan pada malam hari lewat sensor di bawah kasur untuk memantau kondisi. Ini kurangi kebutuhan manusia untuk melakukan cek rutin kedalam kamar.

Poketomo dari Sharp, robot mungil 12 cm yang bisa dibawa di tas atau saku, yang dirancang untuk mengingatkan konsumsi obat, beri instruksi cuaca real-time, dan tawarkan obrolan untuk kurangi isolasi sosial bagi lansia yang tinggal sendiri.

Asisten virtual seperti Amazon Alexa dan Google Assistant dibuat khusus untuk menjadi asisten pengingat, memberikan berita, dan menjadi teman bicara via suara yang responsif. Sistem ini dapat mengurangi kebingungan pada lansi dan memberikan dukungan maksimal untuk kemandirian penderita.

Foto: kokujapan

Disisi lain, sudah ada layanan aplikasi yang cukup membantu penderita, salah satunya Be My Yes. Be My Eyes layani 340 juta tunanetra dan low vision global, yang jumlahnya naik karena penuaan populasi, degenerasi makula, dan diabetes. Aplikasi ini kurangi isolasi dengan panggilan singkat yang cegah depresi dan kesepian. Banyak pengguna memilih untuk menggunakan jasa relawan guna kenyamanan emosional, meski AI dapat memberikan respon lebih cepat. Di konteks industri, aplikasi ini tunjukkan bagaimana AI bisa melengkapi, bukan menggantikan keberadaan manusia. Dengan 16.000 pengguna baru per bulan, Be My Eyes dorong inklusi digital, di mana teknologi tak tinggalkan siapa pun. Di Indonesia, di mana 15 juta tunanetra butuh akses lebih baik, aplikasi seperti ini jadi model untuk kembangkan solusi lokal.

Baca juga: Hyodol: "Cucu" Versi Robot AI Korea Selatan Hadir Atasi Kasus Bunuh Diri Lansia

Teknologi Sebagai Pendamping

Teknologi Jepang tunjukkan masa depan perawatan lansia di mana AI dan robot saling lengkapi intervensi manusia. Dengan ekspansi terus, inisiatif ini janji masyarakat lebih terhubung dan inklusif, di mana demensia tak lagi isolasi. Saat teknologi maju, model ini jadi pengingat bahwa inovasi terbaik lahir dari empati terhadap tantangan penuaan.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Anti-Khawatir Barang Tertinggal: GPS Tracker Bikin Hidup Tenang, Bisa untuk Tumbler?

9 December 2025 at 20:42

Foto: digitaljournal 

Teknologi.id - Di era di mana ponsel pintar sudah jadi ekstensi tangan kita, barang kecil seperti kunci, dompet, atau bahkan tumbler favorit sering hilang entah ke mana. Tren teknologi tracking kini datang dengan GPS tracker mungil yang pakai Bluetooth, Wi-Fi, atau seluler untuk lokasi real-time. Solusi ini tak hanya cegah stres, tapi juga hemat waktu dan uang. Bagi yang sering lupa, GPS tracker jadi teman setia. Tapi, apakah bisa dipasang di tumbler? Jawabannya ya, asal pilih model mini dan waterproof. Yuk, simak rekomendasi 5 GPS tracker terbaik yang mudah dipahami.

GPS Tracker sebagai Solusi Praktis

GPS tracker adalah perangkat kecil yang dapat dihubungkan ke ponsel via app untuk memantau lokasi barang. Mereka menggunakan jaringan seluler, Bluetooth, atau Wi-Fi, dengan baterai tahan lama dan alarm suara untuk mencari barang dekat. Di Indonesia, penjualan tracker naik 30 persen tahun ini karena maraknya kehilangan barang di transportasi umum dan kantor. Alat ini dapat mengurangi pencurian, memberi ketenangan, dan menghemat biaya ganti barang. Alat ini memiliki berbagai spesifikasi yang dapat dipilih berdasarkan ukuran, baterai, dan kompatibilitas iOS/Android. Alat ini juga dapat digunakan untuk melindungi tumbler kesayangan kita, cari model mini seperti tag yang bisa ditempel atau dimasukkan ke slot. berikut beberapa rekomendasi GPS Tracker terbaik untuk barang berharga. 

1. Concox GT06N

Foto: alibaba.com

Concox GT06N menawarkan pelacakan kendaraan dan barang dengan akurasi real-time via SMS dan app. Fitur utamanya alarm SOS saat overspeed atau GPS mati, voice monitoring untuk dengar suara sekitar, dan matikan mesin jarak jauh. Baterai 450 mAh tahan lama, magnet kuat untuk pemasangan mudah. Cocok untuk kendaraan, tapi bisa adaptasi untuk barang besar. Harga sekitar Rp371.500. GPS Tracker ini menawarkan keamanan tinggi untuk logistik.

Baca juga: Samsung Perkenalkan Exynos 2600, Chipset Flagship 2nm Setara Snapdragon 8 Elite Gen 5

2. Mini GPS Tracker GF-09

Foto: donworry.en.made-in-china

GF-09 adalah tracker mini dengan geofencing yang mengirimkan notifikasi saat barang melewati area tertentu, plus voice recording HD. Magnetnya kuat untuk di tempel pada logam, baterai 350 mAh, dan pelacakan via SMS/app. Ukuran kecilnya bikin mudah disembunyikan. Harga Rp145.000. Ideal untuk barang pribadi, termasuk termasuk tas dan barang berharga lainnya.

3. WanWay EV02

Foto: gpswale.com

WanWay EV02 dilengkapi dengan baterai internal tahan meski aki putus, trace playback hingga 3 bulan, dan dapat menonaktifkan mesin via app. Kebutuhan daya rendah, baterai 55 mAh, pelacakan real-time. Harga Rp230.000. Cocok untuk kendaraan, tapi portabilitasnya juga bagus untuk tas atau barang sedang.

4. BARDI Smart Tag

Foto: chatgpt

BARDI Smart Tag dilengkapi dengan alarm 75 dB dan history lokasi, kompatibel iOS/Android untuk pelacakan dua arah. Material tahan panas/kimia, baterai CR2032, waterproof IP67. Harga Rp184.000. Desain tagnya sempurna untuk barang hilang, termasuk tumbler karena bisa dilaminasi atau ditempel di permukaan basah tanpa rusak.

5. Ormo Tag Mini Smart

Foto: idntimes

Ormo Tag Mini Smart menawarkan cakupan 50 meter outdoor, kompatibel Apple Find My, suara kencang untuk cari barang. Baterai CR2023, waterproof IP67. Untuk spesifikasi yang menjanjikan, produk ini bisa dibandrol dengan harga Rp189.000. Ukuran mungilnya bikin cocok untuk tumbler, bisa ditempel atau dimasukkan ke saku kain tumbler tanpa beban tambahan.

Dampak dan Manfaat GPS Tracker di Kehidupan Sehari-hari 

GPS tracker dirancang sebagai perangkat yang dapat mengurangi kehilangan barang dengan lokasi akurat, persentase mengurangi angka kehilang barang hingga 80 persen berdasarkan tren pengguna. Di Indonesia, di mana transportasi umum sangat ramai, tracker mencegah pencurian koper atau tas. Pasar tracker saat ini mencapai angka Rp500 miliar tahun ini, dorong inovasi seperti baterai 2 tahun dan integrasi AI untuk melakukan prediksi kehilang. Benda kecil ini sering tidak terlihat secara sekilas mata, tetapi dapat memberikan berbagai keunggulan seperti hemat biaya ganti barang, tingkatkan keamanan, dan dukung gaya hidup mobile.

Baca juga: Temukan Barang yang Hilang dengan Samsung Galaxy Smart Tag

Pilih Tracker yang Cocok Sesuai Kebutuhan

GPS tracker seperti GF-09 atau Ormo Tag Mini Smart bikin hidup lebih tenang, terutama untuk tumbler dengan desain mini mereka. Cek kompatibilitas app dan baterai sebelum membeli. Saat barang hilang jadi masalah umum, tracker ini jadi investasi kecil untuk kedamaian besar.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Insta360 AntiGravity A1 Resmi Hadir di Indonesia, Intip Harga dan Keunggulannya!

9 December 2025 at 20:32

Foto: mundoconectodo

Teknologi.id - Di tengah tren konten 360° dan vlogging aerial yang meledak di media sosial seperti TikTok dan You Tube, drone tak lagi menjadi barang mewah untuk profesional saja. Insta360, pionir kamera aksi inovatif, baru saja membawa AntiGravity A1 ke Indonesia, drone pertama di dunia dengan kamera 8K 360 derajat. Peluncuran ini datang saat pasar drone konsumsi global capai 5 juta unit tahun ini, di mana pembuat konten butuh alat ringan tapi powerful untuk merekam sudut tak terduga. Bagi kreator Indonesia yang mendabakan konten viral tanpa ribet, A1 janjikan pengalaman terbang imersif yang bikin editing jadi cerita baru.

Pengumuman Peluncuran AntiGravity A1 di Indonesia

Insta360 resmi luncurkan AntiGravity A1 pada Senin, 8 Desember 2025, di UP Thamrin Nine, Jakarta. Drone ini hadir melalui distributor resmi PT Denka Pratama Indonesia, lengkap dengan garansi 1 tahun dan ekosistem penjualan serta layanan purna jual. Peluncuran ini targetkan pembuat konten, hobiis, dan profesional yang cari drone ringan tapi kaya fitur, dengan tiga bundle: Standard Rp24.599.000, Explorer Rp28.299.000, dan Infinity Rp29.999.000. Tersedianya tiga opsi bundle ini memberikan fleksibilitas kepada konsumen untuk memilih paket yang paling sesuai dengan kebutuhan dan budget mereka, mulai dari paket dasar hingga paket lengkap dengan aksesori pendukung penuh.

Baca juga: Disita! 14.000 Rig Bitcoin Ilegal di Malaysia Terungkap Berkat Drone Canggih

Spesifikasi Utama dan Fitur Inovatif 

Foto: helicomicro 

AntiGravity A1 mempunyai desain aerodinamis dengan berat hanya 249 gram, cukup ringan untuk terbang legal di banyak negara tanpa registrasi khusus. Kamera ganda 360° (atas dan bawah) dengan resolusi rekaman video hingga 8K (7680x3840@30fps) tanpa blind spot, hasilkan foto hingga 55 MP. Sensor 1/1.28" mendukung rekaman yang stabil meski dihadang angin level 5, dengan kecepatan maksimal 16 m/s di mode S.

Fitur unggulan termasuk FreeMotion Mode, kontrol tanpa joystick menggunakan Grip Motion Controller berdasarkan kemiringan tangan, dan FPV Mode untuk tampilan real-time. Inovasi ini memungkinkan pilot pemula sekalipun untuk menghasilkan manuver terbang yang mulus dan sinematik dengan kurva belajar yang jauh lebih pendek dibandingkan mengoperasikan drone FPV biasa. Invisible Drone Effect menghilangkan bodi drone dari rekaman, sementara Sky Genie menawarkan gerakan sinematik otomatis seperti Arc Shot, Spiral Ascent, dan Oval Orbit dengan satu tombol. Deep Track kunci subjek cerdas, All-Angle Action ekstrak berbagai sudut pandang dari satu klip, dan Vision Goggles memberikan tampilan 2K 30fps dengan overlay kokpit futuristik.

Baterai standar tahan 24 menit (39 menit versi high-capacity), dukung pengisian cepat. Transmisi OmniLink 360 jangkau 10 km, penyimpanan internal 20 GB + microSD hingga 1 TB. Sensor vision depan/bawah dan IR mencegah terjadinya tabrakan, dengan suhu operasi -10°C hingga 40°C. Sertifikasi EU C0/C1 pastikan keamanan, GNSS (GPS, Galileo, Beidou) untuk navigasi akurat. Sky Path memungkinkan drone untuk berbagi jalur penerbangan, Virtual Cockpit menambah elemen hiburan. Keberadaan fitur keselamatan yang komprehensif, seperti sensor penghindar halangan dan sertifikasi keamanan Eropa (EU C0/C1), menunjukkan komitmen Insta360 pada aspek keselamatan operasional selain kualitas gambar. Kapasitas penyimpanan yang besar, mencapai 1 TB melalui microSD, memastikan bahwa para kreator tidak perlu khawatir kehabisan ruang saat merekam footage 8K beresolusi tinggi, yang notabene memakan banyak storage. Kemampuan transmisi hingga 10 km dengan OmniLink 360 memberikan kepercayaan diri bagi para profesional untuk melakukan pengambilan gambar di lokasi yang lebih luas dan menantang.

Baca juga: Kemenhub Berencana Pakai Drone untuk Angkut Logistik dan MBG di Wilayah 3T

Dampak Ekonomi pada Pasar Drone 

Peluncuran A1 perkuat posisi Insta360 di pasar drone Indonesia, yang tumbuh 25 persen tahun ini berkat konten TikTok dan YouTube. Harga Rp24 jutaan saingi DJI Mini series, tapi A1 unggul di rekaman 360° tanpa perlu drone tambahan. Paket Anti-Gravity Care (1-2 tahun penggantian hilang/kerusakan) tambah value, ciptakan ekosistem lengkap dengan charging hub dan quick reader.

Secara industri, A1 dorong inovasi "fly first, frame later", hemat waktu editing hingga 70 persen. Di Indonesia, di mana vlogger butuh konten unik, drone seperti ini buka peluang monetisasi baru, sambil dukung ekspor gadget lokal. Potensi efisiensi waktu 70 persen dalam proses pascaproduksi merupakan daya tarik besar bagi kreator yang bekerja dengan deadline ketat. Konsep fly first, frame later, yang memanfaatkan kemampuan 360°, memungkinkan reframing sudut pandang setelah penerbangan selesai, menghilangkan tekanan untuk mendapatkan angle sempurna saat drone masih di udara. Dampak ini diperkirakan akan menciptakan standar baru dalam produksi konten aerial di kawasan Asia Tenggara, menjadikan konten 360° yang imersif sebagai niche baru yang berkembang pesat.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)

Disita! 14.000 Rig Bitcoin Ilegal di Malaysia Terungkap Berkat Drone Canggih

8 December 2025 at 22:45

Foto: WPN

Teknologi.id - Saat harga Bitcoin tembus rekor tertinggi sepanjang masa di akhir 2025, penambangan kripto ilegal justru jadi bom waktu bagi negara-negara Asia Tenggara. Malaysia kembali jadi sorotan setelah otoritas berhasil sita 14.000 mesin penambang Bitcoin dalam satu operasi besar-besaran. Yang bikin kasus ini beda: penemuan dilakukan lewat drone canggih yang deteksi panas, bukan razia darat biasa. Kerugian listrik yang dicuri selama lima tahun terakhir diperkirakan mencapai 1,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun, cukup untuk pasok listrik satu juta rumah tangga selama setahun.

Operasi dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Transisi Energi dan Transformasi Air Malaysia, Akmal Nasrullah Mohd Nasir, bersama Tenaga Nasional Berhad (TNB) pada 5 Desember 2025. Total 14.000 rig disita dari puluhan lokasi di Selangor, Johor, dan Perak. Sebagian besar mesin itu beroperasi di bangunan pabrik tua, gudang kosong, dan rumah-rumah bertingkat yang dimodifikasi jadi “peternakan” kripto.

Menurut TNB, konsumsi listrik dari lokasi-lokasi ini melonjak hingga 300 persen sejak Mei 2025, jauh di atas penggunaan normal. Penyitaan ini jadi yang terbesar dalam sejarah Malaysia, melampaui rekor sebelumnya 8.000 rig pada 2023.

Drone Thermal jadi Mata Elang Penegak Hukum

Yang paling menarik adalah penggunaan drone berteknologi thermal imaging untuk deteksi awal. Drone ini terbang rendah di atas kawasan industri dan pemukiman, lalu merekam suhu permukaan bangunan. Rig penambang Bitcoin menghasilkan panas ekstrem karena bekerja nonstop 24 jam, sehingga muncul sebagai “titik panas” jelas di layar. Setelah drone mengidentifikasi target, tim darat langsung bergerak dengan alat sensor listrik untuk mengkonfirmasi laporan dan mengambil tindakan. Cara ini jauh lebih cepat, hemat biaya, dan minim risiko bentrok fisik dibanding razia manual. Akmal Nasrullah dilansir dari wartaekonomi menegaskan, “Teknologi drone ini ubah cara kami berburu penambang ilegal. Dulu butuh berminggu-minggu, sekarang cukup beberapa hari.”

Baca juga: “Uptober” Kembali: Bitcoin Melonjak Hampir 12% dan Dekati Rekor Tertinggi

Kerugian Ekonomi dan Dampak Lingkungan 

Foto: bloomberg.com

TNB memperkirakan pencurian listrik untuk penambangan kripto ilegal rugikan negara 1,1 miliar dollar AS selama lima tahun terakhir. Angka ini setara dengan pasokan listrik untuk 800.000 rumah tangga selama setahun. Selain itu, beban berlebih ini sebabkan trafo sering jebol, kabel meleleh, bahkan kebakaran kecil di beberapa lokasi. Dari sisi lingkungan, 14.000 rig ini diperkirakan hasilkan emisi karbon setara 50.000 mobil bensin per tahun, karena mayoritas listrik Malaysia masih dari batu bara dan gas. Ini kontras dengan janji Malaysia capai net-zero emission pada 2050.

Modus Penambang Ilegal 

Pelaku biasanya sewa bangunan kosong dengan nama orang lain, lalu pasang ribuan rig dalam semalam. Mereka sambung langsung ke tiang listrik (bypass meter) atau pakai trafo sendiri. Biaya listrik yang seharusnya ratusan juta ringgit per bulan jadi nol, sementara keuntungan Bitcoin mengalir deras. Satu rig rata-rata konsumsi 3 kW, jadi 14.000 rig sama dengan 42 MW, setara konsumsi satu kota kecil.

Akmal Nasrullah tegas, “Ini bukan hanya soal pencurian listrik, tapi juga sabotase infrastruktur nasional. Kami akan musnahkan semua rig ini dengan alat berat, seperti yang sudah kami lakukan sebelumnya.” Sejak 2021, Malaysia sudah musnahkan ribuan rig senilai miliaran ringgit dengan cara digilas buldoser, simbol perang total terhadap penambangan ilegal. Pemerintah juga rencanakan perketat regulasi: wajibkan laporan konsumsi listrik tinggi oleh pemilik bangunan, kerja sama dengan bank untuk lacak transaksi mencurigakan, dan tambah armada drone thermal di seluruh negara bagian.

Di Indonesia, kasus serupa juga marak, terutama di Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Kalimantan. PLN pernah sita ribuan rig pada 2024 dengan kerugian listrik mencapai Rp2 triliun. Penggunaan drone seperti di Malaysia bisa jadi inspirasi untuk percepat deteksi tanpa harus razia door-to-door.

Baca juga: Didorong Kebijakan Pro-Kripto, Bitcoin Cetak Rekor di Era Trump

Teknologi jadi Senjata Dua Sisi

Kasus Malaysia ini tunjukkan dua sisi mata uang teknologi. Di satu sisi, kripto dan blockchain janjikan revolusi keuangan. Di sisi lain, penyalahgunaannya bisa rugikan negara miliaran dan rusak lingkungan. Drone yang tadinya dipakai untuk survey lahan atau kirim paket, kini jadi “mata elang” penegak hukum. Saat Bitcoin terus naik, pertanyaannya bukan lagi “apakah penambangan ilegal akan muncul lagi”, tapi “seberapa cepat kita bisa deteksi sebelum terlambat”. Dengan operasi ini, Malaysia kirim pesan tegas ke dunia: inovasi boleh, tapi jangan curi listrik rakyat.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

❌