Normal view

Received — 13 December 2025 Tech News & Update

Jolla Phone Resmi Hadir: Ponsel Linux Super Privasi Penantang Android & iOS

12 December 2025 at 22:16

Foto: lamongan.pikiran-rakyat

Teknologi.id - Pasar smarthphone setiap harinya semakin melesat. Di akhir penutupan tahun 2025, hadir smartphone pesaing baru yang menawarkan privasi tinggi. Smartphone kali ini bukan dari iOS, bukan juga Android. Jolla, perusahaan Finlandia yang dikenal dengan OS Linux murni, baru saja merilis Jolla Phone, smartphone kedua mereka sejak 2013. Perangkat ini bukan sekedar gadget, tapi janji kebebasan digital, tanpa modul analitik tersembunyi, tanpa pengiriman data diam-diam, dan dengan tombol privasi fisik untuk mematikan kamera atau microfon seketika. Di era dimana kekhawatiran privasi data naik 35 persen global tahun ini, Jolla Phone jadi opsi menarik bagi pengguna yang ingin lepas dari ekosistem Google atau Apple tanpa kehilangan fungsi dasar.

Pengumuman Rilis Jolla Phone

Jolla mengumumkan perilisan resmi Jolla Phone pada 9 Desember 2025, melalui situs resmi dan GSMArena. Perangkat ini hadir sebagai ponsel kedua dari perusahaan Finlandia yang didirikan 2011, setelah model pertama pada 2013. Produksi bergantung pesanan minimal 2.000 unit sebelum 4 Januari 2026, tapi sudah mencapai lebih dari 3.200 unit, menjamin kelanjutan manufaktur.

Jolla Phone ditujukan untuk pengguna yang prioritaskan privasi dan keamanan, dengan harga 499 euro atau sekitar Rp8,5 juta. Pengiriman dimulai akhir semester 2026, tersedia awal di Inggris, Norwegia, Swiss, dan Uni Eropa, dengan rencana ekspansi ke negara lain. Dilansir dari Unbox.id, Jolla Phone jadi "HP OS Linux dengan tingkat keamanan tinggi", sementara KompasTekno sebut "smartphone Linux sejati punya fitur privasi tinggi".

Baca juga: Keren! 5 Linux Ini Dikembangkan Indonesia

Spesifikasi dan Fitur Utama Jolla Phone 

Foto: unbox.id

Jolla Phone dilengkapi layar AMOLED 6,36 inci dengan resolusi Full HD (kerapatan 390 ppi), dilindungi kaca Corning Gorilla Glass, dan notch kamera selfie di tengah atas untuk tampilan imersif. Prosesor MediaTek (model spesifik belum diungkap) dipadukan RAM 12 GB dan penyimpanan internal 256 GB, dukung ekspansi via microSD. Baterai 5.500 mAh bisa dilepas pasang, beri fleksibilitas penggantian mudah tanpa alat khusus.

Kamera belakang ganda terdiri dari 50 MP utama dan 13 MP ultrawide, sementara kamera depan ditanam di notch (resolusi belum disebutkan). Fitur konektivitas lengkap: 5G, NFC, dual SIM, pemindai sidik jari samping, dan tombol khusus untuk matikan Bluetooth, mikrofon, kamera, serta fitur lain. Desainnya ramping dengan penampang dan baterai yang bisa diganti, dukung ekosistem Linux murni.

OS utamanya Sailfish 5, berbasis Linux asli (bukan pseudo-Linux seperti Android), dengan dukungan jalankan aplikasi Android. Pengguna bisa hapus layanan Google kapan saja, tanpa pelacakan atau data tersembunyi. Update dijamin minimal 5 tahun sejak rilis, termasuk keamanan rutin.

Baca juga: Gebrakan TikTok: ByteDance Gandeng ZTE, Lahirkan Smartphone AI yang Ludes Instan

Sejauh Mana Kehadiran Jolla Phone sebagai Smarthphone Privasi membawa Perubahan? 

Rilisnya Jolla Phone memberikan dampak positif di segmen smartphone privasi, di mana permintaan OS alternatif naik 25 persen tahun ini yang disebabkan oleh kekhawatiran akan keamanan data. Di Indonesia, di mana pengguna Android sangat tinggi tapi isu privasi tetap membayang-bayangi para penggunanya, Jolla Phone menawarkan opsi Linux sejati tanpa kompromi. Konteksnya, Jolla bangkit dari krisis mereka di tahun 2017 setelah Nokia membeli aset asetnya, fokus ekosistem open-source. Sailfish 5 mendukung developer dengan API fleksibel, mendorong aplikasi khusus privasi. Secara industri, ini tantang ekosistem Google dengan OS mandiri, mirip PinePhone atau Fairphone. Bagi pengguna, tombol privasi fisik memberikan kontrol instan, memainkan peran yang tinggi dalam mengurangi risiko spyware. Di pasar global, Jolla targetkan prroduksi 100.000 unit tahun pertama.

Jolla Phone jadi terobosan Linux sejati dengan privasi tertinggi, harga Rp8,5 juta, dan baterai removable. Dengan Sailfish 5 dan update 5 tahun, perangkat ini janji kebebasan digital. Saat privasi jadi prioritas, Jolla tunjukkan alternatif Android/iOS yang aman dan fungsional. Kehadiran ponsel ini menjadi standar baru ponsel aman yang memungkinkan pengguna menghapus layanan Google sepenuhnya guna menghindari pelacakan data tersembunyi. Dengan dukungan aplikasi Android yang tetap terjaga, Jolla membuktikan bahwa sistem operasi Linux mampu memberikan proteksi maksimal sekaligus fungsionalitas mumpuni bagi masyarakat modern di 160 negara.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Kembaran iPhone 17 Pro Max Cuma Rp1 Jutaan? Tecno Spark 40 Resmi Rilis!

12 December 2025 at 19:14

Foto: epiclopedia.id

Teknologi.id - Dipengujung akhir tahun 2025, lagi-lagi kita dihadirkan dengan pesaing baru untuk handphone yang memberikan design mewah mirip iPhone 17 Pro Max dengan harga terjangkau. Tecno, merek Tiongkok yang dikenal dengan inovasi terjangkau, baru saja merilis Spark 40 di Indonesia. Perangkat ini hadir dengan desain bodi yang tipis dan modul kamera besar yang sekilas mirip flagship Apple, tapi harga cuma Rp1 jutaan. Di era di mana smartphone entry-level harus punya baterai awet dan layar mulus untuk belajar via daring atau hiburan anak muda, Spark 40 jadi pilihan praktis yang tak bikin kantong bolong. Bagi pemburu gadget akhir tahun, ini bisa jadi kado Tahun Baru yang meninggalkan memori yang berkesan.

Resmi Rilis Tecno Spark 40 di Indonesia

Tecno Mobile Indonesia meresmikan Tecno Spark 40 pada hari Rabu, 10 Desember 2025, sebagai pelengkap seri Spark 40 yang sudah rilis sejak Agustus 2025. Pengumuman ini disampaikan melalui konferensi pers di Jakarta, dihadiri Anthoni Roderick, PR Manager Tecno Indonesia. Perangkat ini ditujukan untuk segmen entry hingga mid-range, dengan harga mulai Rp1,8 juta untuk varian 6 GB RAM/128 GB storage, dan Rp2 juta untuk 8 GB RAM/256 GB storage. Penjualan resmi dimulai pada hari yang sama di marketplace rekanan Tecno dan toko ritel.

Tecno Spark 40 melengkapi Spark 40 Pro dan Pro Plus, dengan fokus desain premium di kelas harga rendah. Roderick menyatakan, “Seri ini ditujukan bagi pengguna dengan budget yang lebih terjangkau, supaya kebutuhan dari kelas entry-level sampai mid-range bisa tetap terpenuhi” dikutip dari KompasTekno, 10 Desember 2025. Perangkat ini tersedia dalam tiga warna: Ink Black, Titanium Grey, dan Veil White.

Baca juga: Panas! Huawei Gugat Transsion Holdings, Infinix hingga Tecno Bakal Terancam

Spesifikasi dan Fitur Utama Tenco Spark 40 

Foto: sumeks.disway

Tecno Spark 40 dibekali prosesor MediaTek Helio G91 (12 nm), yang menjanjikan performa yang stabil hingga empat tahun untuk pengerjaan tugas harian seperti browsing, streaming, dan game ringan. RAM dan penyimpanan tersedia dalam dua varian: 6 GB/128 GB atau 8 GB/256 GB, dengan dukungan ekspansi via slot microSD. Layar IPS LCD berukuran 6,67 inci dengan resolusi HD+ (720 x 1.600 piksel) dan refresh rate 120 Hz beri tampilan mulus dan nyaman untuk mata, cocok untuk video call atau nonton konten edukatif.

Kamera belakang utama 50 MP dengan kemampuan jernih di kondisi backlight dan cahaya rendah, didukung kamera depth QVGA untuk efek yang lebih jernih. Kamera depan 8 MP dengan punch-hole design cukup untuk selfie atau video call. Baterai 5.200 mAh dengan pengisian cepat 45 W (penuh dalam 55 menit) dan reverse wired charging bikin perangkat tahan seharian tanpa khawatir kehabisan daya. Sistem operasi Android 15

Desain pada handphone ini menjadi daya tarik utama, dibekali dengan ketebalan 7,67 mm dan bobot 188 gram bikin ringan di tangan, dengan sertifikasi IP64 tahan cipratan air dan debu. Modul kamera belakang persegi panjang besar dengan susunan segitiga sekilas mirip iPhone 17 Pro Max, tapi tanpa pola rumit di penampang belakang. Fitur lain termasuk NFC, GPS, Wi-Fi, infrared remote control, dual speakers dengan DTS Sound, dan sensor sidik jari di bagian samping.

Baca juga: Rilis 2025 di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasi Tecno Spark 40 Pro dan 40 Pro Plus

Dampak dan Konteks Pasar Smartphone Entry-Level

Rilis Spark 40 beri dampak positif di segmen entry-level Indonesia, di mana permintaan HP murah naik 25 persen tahun ini karena kebutuhan belajar daring dan hiburan anak muda. Harga Rp1-2 jutaan yang mampu saingi Realme C series dan Infinix Smart, tapi Spark 40 unggul di desain premium dan baterai besar. Konteksnya, Tecno posisikan diri sebagai brand terjangkau dengan sentuhan flagship, seperti modul kamera mirip iPhone 17 Pro Max yang rilis September 2025. Ini dorong kompetisi desain di kelas bawah, memberikan konsumen value lebih tanpa bayar mahal.

Di industri, Spark 40 sudah mendukung tren 5G massal dan layar 120 Hz di HP murah, hemat energi untuk baterai tahan lama. Bagi orang tua, fitur seperti pengisian cepat dan IP64 mengurangi kekhawatirkan perangkat rusak dengan cepat. Tecno, dengan pangsa 5 persen di Indonesia, pakai rilis ini ekspansi pasar mid-range.

Tecno Spark 40 jadi pilihan cerdas di akhir 2025, dengan desain mirip iPhone 17 Pro Max dan spesifikasi solid harga Rp1 jutaan. Mulai tersedia hari ini, perangkat ini janji keseimbangan antara gaya dan fungsi. Saat pasar entry-level berevolusi, Spark 40 tunjukkan bahwa inovasi terjangkau bisa saingi premium.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News. 

(AA/ZA)

Stop TikTok! Denmark Resmi Larang Anak di Bawah 15 Tahun Akses Media Sosial

12 December 2025 at 21:54

Foto: scandification.com

Teknologi.id - Saat aplikasi media sosial seperti TikTok dan Instagram jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja, negara-negara Eropa mulai ambil langkah tegas untuk lindungi anak muda dari risiko online. Denmark, mengikuti jejak Australia, baru saja umumkan rencana larangan akses media sosial bagi anak di bawah 15 tahun. Di era di mana 98 persen anak Denmark usia 13 tahun ke bawah sudah punya profil di platform tersebut, inisiatif ini jadi panggilan darurat untuk atasi cyberbullying, konten berbahaya, dan kurangnya batas usia efektif. Bagi orang tua di Indonesia, di mana penggunaan medsos anak naik 60 persen pasca-pandemi, langkah Denmark ini jadi cermin bagi regulasi digital kita.

Pengumuman Rencana Larangan Media Sosial Denmark 

Pemerintah Denmark mengumumkan kesepakatan politik untuk batasi akses media sosial bagi anak di bawah 15 tahun pada November 2025, dengan rencana jadi undang-undang paling cepat pertengahan 2026 setelah konsultasi dan pembacaan parlemen. Pengumuman ini libatkan tiga partai koalisi pemerintah dan dua partai oposisi di parlemen, menjadikannya langkah paling tegas di Uni Eropa. Menteri Digitalisasi Caroline Stage umumkan ini di konferensi pers Kopenhagen, menekankan perlunya "bouncer digital" untuk lindungi ruang bermain anak dari platform medsos.

Kesepakatan ini menyusul pelaksanaan larangan Australia sejak 10 Desember 2025, yang larang anak di bawah 16 tahun akses platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok dengan denda hingga 50 juta dolar Australia (sekitar 33 juta dolar AS) bagi pelanggar. Denmark jadi negara UE pertama ambil langkah sweeping, meski UE sudah punya Digital Services Act dua tahun lalu yang wajibkan kontrol orang tua dan verifikasi usia.

Baca juga: Australia Terapkan Aturan Baru: Jutaan Akun Medsos Anak Resmi Dihapus

Bagaimana Detail Rencana dan Mekanisme Pelaksanaannya? 

Foto: mqfmnetwork.com

Rencana Denmark larang akses media sosial bagi siapa pun di bawah 15 tahun, dengan pengecualian bagi orang tua yang izinkan akses dari usia 13 tahun, meski detail belum lengkap. Pelaksanaan andalkan aplikasi "digital evidence" yang diumumkan bulan lalu oleh Kementerian Digitalisasi, direncanakan luncur musim semi 2026. Aplikasi ini tampilkan sertifikat usia untuk patuhi batas, mirip verifikasi klub malam untuk cegah masuknya anak muda.

Platform medsos yang terdampak belum spesifik, tapi termasuk yang tak punya batas usia efektif meski klaim larang di bawah 13 tahun. Denmark sebut pelaksanaan UE DSA kurang guna, karena 98 persen anak Denmark di bawah 13 tahun punya profil di setidaknya satu platform, dan hampir setengah di bawah 10 tahun. Negara lain seperti Malaysia (larangan akun di bawah 16 tahun awal 2026), Norwegia (batas akses anak remaja), dan China (batas waktu gaming dan ponsel untuk anak) ikut tren serupa.

Baca juga: Gugat Pemerintah! Remaja Australia Tolak Keras Larangan Bermedia Sosial

Bagaimana Tanggapan dari Beberapa Pihak? 

Caroline Stage, Menteri Digitalisasi Denmark, tekankan urgensi: “Selama bertahun-tahun, kami beri platform medsos kebebasan penuh di ruang bermain anak kami. Tidak ada batas. Saat kita pergi ke kota malam hari, ada bouncer yang cek usia anak muda agar tak ada yang masuk pesta yang tak seharusnya. Di dunia digital, kita tak punya bouncer, dan kita pasti butuh itu” (dikutip dari AP News, 11 Desember 2025). Ia tambah, “Satu hal adalah apa yang mereka katakan, hal lain adalah apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan. Itulah kenapa kita harus bertindak politik.”

Ibu Line Pedersen dukung: “Saya pikir kita tak sadar apa yang kita lakukan saat beri anak ponsel dan medsos sejak usia delapan atau 10 tahun. Saya rasa anak muda tak tahu mana yang normal, mana yang tidak” (dikutip dari AP News, 11 Desember 2025). Tapi, Anne Mette Thorhauge, profesor asosiasi Universitas Kopenhagen, kritik: “Bagi saya, tantangan terbesar adalah hak demokratis anak-anak ini. Saya pikir sedih kalau itu tak dipertimbangkan lebih jauh” (dikutip dari AP News, 11 Desember 2025). Ia tambah, “Medsos, bagi banyak anak, seperti media broadcast bagi generasi saya. Itu cara koneksi ke masyarakat.”

Rencana larangan media sosial Denmark di bawah 15 tahun jadi langkah tegas lindungi anak dari risiko online, menyusul Australia. Dengan aplikasi digital evidence dan pengecualian usia 13 tahun, ini tuntut platform lebih bertanggung jawab. Saat negara Eropa ikut tren, inisiatif ini ingatkan bahwa keseimbangan antara kebebasan digital dan perlindungan anak jadi prioritas global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News. 

(AA/ZA)

Disney Gandeng OpenAI, Karakter Marvel & Pixar Bisa ‘Hidup’ Lewat Sora

12 December 2025 at 17:00

Foto: money.kompas.com

Teknologi.id - Saat AI generatif seperti Sora mulai mengubah cara pandang kita dalam mengciptakan konten visual, raksasa hiburan Disney tak mau ketinggalan. Perusahaan ini baru saja mengumumkan investasi 1 miliar dollar AS ke OpenAI, lengkap dengan lisensi karakter ikonik untuk model video Sora. Langkah ini datang di tengah tren di mana AI tak lagi sekadar alat, akan tetapi menjadi mitra kreatif untuk menghasilkan cerita baru dari aset lama. Di era di mana video pendek mendominasi platform seperti TikTok dan Disney+, kolaborasi ini bisa menjadi game changer, membuat Mickey Mouse atau Iron Man "hidup" kembali dalam kreasi pengguna sembari menjaga hak cipta.

Pengumuman Investasi Disney ke OpenAI 

Disney mengumumkan investasi sebesar 1 miliar dollar AS ke OpenAI pada 11 Desember 2025, bersamaan dengan kesepakatan lisensi tiga tahun. Pengumuman ini disampaikan oleh CEO Disney Bob Iger dan CEO OpenAI Sam Altman melalui wawancara CNBC. Investasi ini berbentuk ekuitas, dengan Disney juga mendapatkan hak beli tambahan saham OpenAI melalui warrant. Selain itu, Disney menjadi pelanggan utama OpenAI, dengan rencana integrasi ChatGPT untuk karyawan dan kolaborasi dalam membangun tools baru.

Tujuan utamanya adalah perpanjang storytelling Disney lewat AI generatif secara bertanggung jawab, termasuk efisiensi produksi film internal dan pengalaman pengguna di Disney+. Kesepakatan ini libatkan lisensi lebih dari 200 karakter dari franchise Disney, Marvel, Pixar, dan Star Wars untuk Sora dan ChatGPT Images, mulai awal 2026.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Poster Disney AI dengan Menggunakan Aplikasi Toonme

Kenalan Lebih Jauh dengan Sora untuk Karakter Disney 

Foto:telset.id

Sora, model video AI OpenAI, kini fokus dalam mengintegrasikan karakter Disney untuk hasilkan video dan gambar pendek. Pengguna bisa menciptakan konten dengan Mickey Mouse, Ariel, Cinderella, Iron Man, atau Darth Vader, tapi tetap dengan kontrol ketat: tak boleh gunakan likeness atau suara talent asli, dan cegah konten ilegal atau berbahaya. Video terkurasi dari Sora akan tayang di Disney+, fokus short-form untuk tingkatkan engagement subscriber.

Bob Iger menjelaskan, “Kemajuan AI yang cepat menandai momen penting untuk industri kami, dan melalui kolaborasi ini dengan OpenAI, kami akan perpanjang jangkauan storytelling kami lewat AI generatif secara bijaksana dan bertanggung jawab, sembari menghormati dan melindungi pencipta serta karya mereka” dikutip dari CNBC, 11 Desember 2025. Sam Altman menambahkan, “Disney adalah standar emas global untuk storytelling, dan kami senang untuk bermitra agar Sora dan ChatGPT Images dapat memperluas cara orang untuk menciptakan dan menikmati konten hebat” dikutip dari CNBC, 11 Desember 2025. Teknologi intinya adalah guardrails OpenAI untuk menjaga keselamatan pengguna, hak pencipta, dan industri kreatif. Ini termasuk filter untuk mencegah karakter Disney digambarkan dalam situasi tidak pantas, dan lisensi eksklusif untuk konten user-generated yang aman.

Baca juga: Cara Ikut Tren Bikin Poster Film Ala Kartun Disney Menggunakan AI

Bagaimana Ai dari Sisi Industri Hiburan? 

Investasi ini memberi dampak besar yang signifikan bagi Disney, yang sudah menghadapi tuntutan hukum terhadap AI seperti Midjourney atas pelanggaran hak cipta. Kesepakatan ini memberikan respons yang beragam: serikat pekerja Hollywood seperti Animation Guild, Writers Guild of America, dan SAG-AFTRA khawatir akan kompensasi dan penggunaan tenaga kerja AI. Mereka menuntut pantauan ketat pada video user-generated di Disney+.

Secara industri, kolaborasi ini tandai pelukan Hollywood terhadap AI generatif, setelah kritik awal dari Creative Artists Agency. Disney kirim surat peringatan ke Google, Midjourney, dan Character.AI atas dugaan pelanggaran hak cipta. Sora, yang peluncurannya kontroversial karena video karakter brand, kini punya kontrol granular untuk cegah pelanggaran. Bagi Indonesia, di mana konten digital naik 40 persen tahun ini, model seperti ini bisa inspirasi kreator lokal integrasikan AI dengan hak cipta aman.

Rencana larangan media sosial Denmark di bawah 15 tahun jadi langkah tegas lindungi anak dari risiko online, menyusul Australia. Dengan aplikasi digital evidence dan pengecualian usia 13 tahun, ini tuntut platform lebih bertanggung jawab. Saat negara Eropa ikut tren, inisiatif ini ingatkan bahwa keseimbangan antara kebebasan digital dan perlindungan anak jadi prioritas global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News. 

(AA/ZA)

❌