Normal view

Received — 13 December 2025 Tech News & Update

Bangun Hotel Pakai Robot? Bos Properti Australia Kelahiran RI Targetkan Selesai 2027

12 December 2025 at 22:57

Foto: Crown Group

Teknologi.id - Pengusaha properti Australia kelahiran Indonesia, Iwan Sunito, kembali mencuri perhatian dunia properti internasional setelah mengumumkan proyek terbarunya di Sydney. Melalui perusahaan yang ia dirikan, One Global Capital, Iwan bersiap membangun sebuah hotel di kawasan Macquarie Park dengan teknologi konstruksi mutakhir berbasis robot. Proyek ini akan mulai dibangun pada Juli 2026 dan ditargetkan rampung dalam 12 bulan, menjadikannya salah satu proyek hotel modular global perusahaannya.

Teknologi Robot yang Dipakai

Hotel ini akan menggunakan teknologi Robotic Volumetric Modular Construction, sebuah metode konstruksi cerdas yang memanfaatkan robot untuk merakit modul-modul bangunan secara presisi. Teknologi ini bukan hanya mempercepat waktu pembangunan, tetapi juga meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberlanjutan lingkungan. Setiap modul hotel dirancang untuk diproduksi di pabrik, lalu dirakit di lokasi layaknya menyusun blok bangunan raksasa mengurangi limbah dan memperkecil dampak terhadap lingkungan sekitar. Inovasi ini menjadi salah satu tahap untuk menetapkan standar baru untuk kawasan menjadi lebih berperfoema tinggi. Performa ini ditandai dari teknogi yang dipakai untuk membangunnya.

Baca juga: Miro U Resmi Diluncurkan, Robot Humanoid dengan 6 Lengan Multi-Tasking


Foto: essential.construction

Ekspansi Strategis dan Rekam Jejak Keberhasilan

Menurut Iwan, teknologi konstruksi berbasis robot ini akan menjadi fondasi dari platform hotel modular global yang tengah dibangun One Global Capital. "Kami menetapkan standar baru bagi pengembangan kawasan urban yang berkelanjutan dan berperforma tinggi," ujar Iwan Sunito dalam keterangan tertulis pada Rabu tanggal 10 Desember. Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa Australia bukan satu-satunya tujuan ekspansi. Setelah dua proyek besar lain di negeri Kanguru diamankan, Indonesia masuk sebagai target pasar berikutnya, menjadikan negara kelahirannya sebagai panggung baru bagi teknologi konstruksi modern yang ia bawa.

Dalam dua tahun terakhir, Iwan memperkuat portofolio One Global Capital di beberapa koridor pertumbuhan paling pesat di Sydney seperti Green Square, Chatswood, Eastlakes, dan Macquarie Park. Pemilihan lokasi ini bukan kebetulan, tetapi strategi matang yang mengacu pada potensi kenaikan nilai area di masa mendatang.

Salah satu proyek unggulan perusahaan, Eastlakes One Global Gallery, bahkan membuktikan efektivitas strategi tersebut. Proyek komersial berbasis ritel komunitas ini berkembang pesat, didukung oleh para penyewa besar seperti Woolworths yang mencatat lonjakan omzet bulanan dari 140.000 dolar Australia menjadi lebih dari 520.000 dolar Australia. Lonjakan itu menjadikannya salah satu toko dengan omzet per meter persegi tertinggi di Australia. Riset terbaru Savills pada November 2025 juga menunjukkan nilai aset Eastlakes One Global Gallery melesat dari 19,5 juta dolar Australia saat akuisisi pada 2024 menjadi lebih dari 33 juta dolar Australia pada Oktober 2025, atau naik hampir 70 persen hanya dalam satu tahun. Dari sisi ekuitas, pertumbuhan bahkan menembus 130 persen,ini lebih cepat dari proyeksi perusahaan. Iwan menegaskan bahwa pencapaian tersebut menjadi bukti pentingnya disiplin dalam pemilihan aset serta keseriusan dalam membangun proyek di kawasan bernilai tinggi.

Baca juga: Robot Gantikan Kuli Bangunan? Pasar Konstruksi Diprediksi Berubah Total 2035

Platform Investasi Global yang Semakin Terbuka

Transformasi perusahaan kian solid setelah One Global Capital memperoleh lisensi AFSL Wholesale untuk properti, yang memungkinkan pengelolaan modal dari investor high-net-worth dan institusi besar. Lisensi ini mengubah perusahaan dari sekadar pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi real estat internasional. “Filosofi kami sederhana, ketika investor tumbuh, kami tumbuh bersama mereka,” kata Samuel Sunito, Director of Fund One Global Capital. Ia juga mengumumkan rencana peluncuran High Impact Conference setiap kuartal untuk memperkuat kapasitas investor global.

Director Office Services Savills Indonesia, Ricky Tarore, menyebut Australia terutama Sydney sebagai destinasi investasi favorit karena stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta transparansi regulasi yang membantu memberikan tingkat proteksi yang sulit ditandingi oleh pasar di kawasan Asia. Diversifikasi mata uang ke dolar Australia juga memberi perlindungan tambahan bagi investor asal Indonesia. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, investor perlu memilih proyek dengan lokasi strategis, potensi permintaan tinggi, dan tata kelola investasi yang solid.

Dengan hadirnya hotel modular berbasis robot karya Iwan Sunito, babak baru investasi properti di Australia pun mulai terbuka dan Indonesia berpotensi menjadi bagian penting dari perjalanan global ini.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)


4 Inovasi Lulusan Apple Academy: Aplikasi AI dan IoT Paling Menonjol Tahun Ini

13 December 2025 at 00:04


Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Teknologi.id - Acara kelulusan Apple Developer Academy angkatan 2025 menjadi panggung unjuk kemampuan talenta teknologi Indonesia. Namun tahun ini, sorotan tak hanya tertuju pada para lulusan yang berhasil menuntaskan program tersebut, melainkan juga pada empat aplikasi karya anak bangsa yang dinilai Apple memiliki inovasi kuat, relevansi sosial tinggi, dan potensi dampak nyata. Mulai dari pelestarian bahasa daerah, konservasi laut, keselamatan berkendara, hingga olahraga hoki. Aplikasi-aplikasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah dunia nyata. Berikut empat aplikasi karya lulusan Apple Developer Academy 2025 yang mencuri perhatian.

Empat Inovasi Terbaik Lulusan Apple Developer Academy 2025

1. Wikan, Aplikasi untuk Lestarikan bahasa Jawa

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia dengan lebih dari 80 juta penutur. Meski demikian, penggunaannya di kehidupan sehari-hari terus menurun, terutama di kalangan generasi muda. Berangkat dari kekhawatiran itulah tim pengembang menghadirkan Wikan, aplikasi pelestarian bahasa Jawa berbasis teknologi modern.Wikan merupakan aplikasi terjemahan Bahasa Indonesia-Bahasa Jawa yang mengandalkan dataset audio berukuran besar, yakni 185.000 sampel. Aplikasi ini mendukung dua tingkat tutur mulai dari ngoko hingga krama serta menyertakan berbagai ekspresi lokal agar rasa bahasa yang disajikan tetap autentik dan sesuai kultur.

Proses pengembangan Wikan melibatkan seorang profesor bahasa Jawa untuk memastikan validitas linguistik. Tim juga menambahkan pipeline koreksi audio ganda untuk meningkatkan akurasi fonem dan konteks terjemahan. Dibangun sepenuhnya menggunakan teknologi Apple seperti Swift, SwiftUI, SwiftData, hingga WhisperKit, Wikan tidak hanya canggih secara teknis, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat. “Kami belajar bahwa riset yang benar adalah kunci sebelum membuat solusi,” kata Adithya Firmansyah Putra, Coder Wikan.

2. SeaLens, Machine Learning untuk Selamatkan Laut Indonesia

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di pusat Segitiga Terumbu Karang, wilayah dengan biodiversitas laut terkaya di dunia. Ancaman perubahan iklim dan polusi membuat kebutuhan pemantauan ekosistem laut semakin mendesak.

Untuk menjawab tantangan itu SeaLens hadir, aplikasi konservasi laut berbasis machine learning. SeaLens memungkinkan ilmuwan mengunggah video bawah laut untuk dianalisis otomatis menggunakan model seperti Ultralytics YOLO dan ByteTrack. Teknologi ini mampu mengenali keluarga ikan, menghitung populasi, serta mempercepat ribuan jam kerja manual yang umumnya diperlukan dalam riset kelautan. SeaLens dikembangkan melalui kolaborasi langsung dengan organisasi konservasi LivingSeas di Bali, sehingga kebutuhan di lapangan benar-benar terakomodasi. “Semangat kami untuk melindungi laut membuat kami terus maju,” ujar Antonia Neumeier, Product Manager SeaLens.

3. Bike Baik, IoT untuk Memantau Keamanan Motor Sewa

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Motor merupakan moda transportasi paling banyak dipakai dan dominan di Indonesia, termasuk di sektor pariwisata. Banyak penyedia jasa penyewaan motor menghadapi tantangan merawat armada secara konsisten. Dari problem itulah lahir Bike Baik, aplikasi iPadOS berbasis IoT yang membantu pemilik usaha rental motor memantau kondisi kendaraan mereka.

Bike Baik ini dirancang untuk dapat mendeteksi keadaan komponen yang penting seperti ban, rem, mesin, rantai, oli, hingga filter udara berdasarkan data gaya berkendara, medan, serta pola pemakaiannya. Fitur untuk deteksi dini ini dapat memudahkan para pemilik usaha dalam melakukan perawatan yang lebih efisien, mengurangi risiko pada kecelakaan, serta menekan biaya operasional. Selain itu, aplikasi ini menggunakan Swift, SwiftUI, serta didukung oleh teknologi backend seperti ElysiaJS, PostgreSQL, dan Docker. “Melihat data real-time tentang kebiasaan pengendara mengingatkan kami mengapa ini penting,” ujar Theodore Michael Budiono, Product Designer Bike Baik.

Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu! 5 Aplikasi Parental Control untuk Pantau Aktivitas Online Anak

4. Hockey Home, Aplikasi untuk Latihan Hoki Tanpa Es


Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Akses arena es yang terbatas di Indonesia membuat olahraga hoki sulit berkembang. Untuk mengatasi keterbatasan itu, tim akademi mengembangkan Hockey Home, aplikasi latihan hoki yang dapat digunakan tanpa es. Aplikasi ini menggunakan model machine learning untuk mengenali puck atau objek lain seperti bola tenis. Pemain dapat berlatih keterampilan dasar di rumah, di lapangan, atau di mana pun. Fitur multiplayer via GameKit memungkinkan para pemainnya berlatih atau berlomba tanpa ditempat yang sama. Hockey Home ini bahkan hadir dengan perangkat keras tambahan berupa mirror stand yang membantu pemain menjaga postur saat latihan. 

Biiunov Igor, Project Lead Hockey Home mengungkapkan bahwa komunikasi adalah segalanya, walaupun latar belakang di tim berbeda tetapi kami harus lebih jelas, sabar, dan intensional dalam berbagi ide. Ia juga menambahkan "Mentor di akademi membantu kami melihat bahwa proses belajar sama pentingnya dengan produk akhir"

Dengan inovasi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, empat aplikasi ini membuktikan bahwa talenta Indonesia siap bersaing. Apple Developer Academy kembali menjadi bukti bahwa kreativitas, riset yang matang, dan teknologi yang tepat dapat menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)

Ilmuwan Kenalkan Baterai Baru untuk Mobil Listrik yang Lebih Aman dan Murah

12 December 2025 at 19:58


Foto: nationalheraldindia.com

Teknologi.id - Dunia teknologi energi kembali dikejutkan dengan inovasi signifikan. Sekelompok ilmuwan memperkenalkan baterai natrium-ion (Na-ion) solid-state generasi baru yang diklaim lebih aman, lebih murah, dan berpotensi menggantikan dominasi baterai lithium-ion (Li-ion) pada perangkat elektronik hingga kendaraan listrik (EV). Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam dua jurnal ternama yaitu Advanced Materials (19 Mei) dan Advanced Functional Materials(5 Agustus), menandai langkah maju besar dalam pengembangan baterai masa depan.

Selama ini baterai Li-ion menjadi tulang punggung industri elektronik global mulai dari ponsel, laptop, hingga mobil listrik. Namun teknologi ini memiliki sejumlah kelemahan serius. Salah satunya adalah thermal runaway, yaitu reaksi berantai yang membuat baterai memanas ekstrem akibat korsleting, serta kerusakan fisik. Lebih parahnya lagi, baterai Li-ion menggunakan elektrolit cair organik yang sangat mudah terbakar, sehingga meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan. Karena alasan inilah berbagai insiden baterai terbakar masih sering menjadi berita di banyak negara.

Di sisi lain, baterai Na-ion sebenarnya sudah lama disebut sebagai alternatif Li-ion yang lebih aman. Natrium lebih melimpah, lebih murah, dan tidak terlalu sensitif terhadap suhu tinggi. Namun perkembangan Na-ion selama ini terhambat oleh dua kelemahan utama: kepadatan energi yang lebih rendah dan ketahanan siklus yang belum setangguh Li-ion. Dua faktor ini sangat penting, terutama untuk industri kendaraan listrik yang membutuhkan baterai berkapasitas besar, ringan, dan tahan lama.

Baca juga: Cara Aman Isi Daya Mobil Listrik di Rumah: Hindari Risiko dengan Langkah Tepat

Elektrolit Padat jadi Solusi Baru


Foto: electrec.co

Dalam terobosan terbaru, para peneliti berhasil menciptakan prototipe baterai solid-state yang menggunakan material elektrolit padat berbasis sulfur dan klorin. Material baru ini memiliki stabilitas yang lebih tinggi dan tidak mudah terbakar, sehingga menghilangkan salah satu kelemahan terbesar baterai Li-ion.

Hasil uji laboratorium menunjukkan performa yang menjanjikan. Baterai prototipe ini mampu mencapai efisiensi Coulombic 99,26% setelah 600 siklus pengisian pada 0,1C, mendekati tingkat efisiensi baterai Li-ion komersial yang dikenal memiliki efisiensi di atas 99%. Angka ini menunjukkan bahwa baterai tidak cepat rusak dan memiliki tingkat kehilangan energi yang sangat rendah setiap kali diisi ulang.

Profesor Yang Zhao dari Western University menjelaskan melalui sebuah video YouTube, “Kami mengganti elektrolit cair dalam baterai dengan elektrolit solid-state. Baterai ini tidak mudah terbakar.” Untuk memastikan mekanisme kerja baterai berjalan efektif, tim memanfaatkan fasilitas sinar-X di Canadian Light Source. Peralatan ini memungkinkan mereka untuk melihat jalur pergerakan ion, struktur material kimia di dalam sel baterai sampai resolusi yang sangat detail.

Zhao juga menegaskan, “Peralatan sinar-X ini memungkinkan kami melihat lingkungan kimia lokal, jalur ion, dan struktur ikatan, hal yang tidak bisa dilakukan instrumen laboratorium biasa.”

Potensi Besar untuk Mobil Listrik dan Infrastruktur Energi

Jika teknologi ini berhasil diproduksi secara massal, manfaatnya akan besar bagi banyak sektor, terutama:

  • Mobil listrik yang lebih aman dan lebih murah dengan sifat material yang stabil
  • Sistem penyimpanan energi (BESS) yang lebih stabil, terutama untuk jaringan listrik nasional
  • Ketergantungan yang lebih rendah pada lithium, yang harganya sering naik turun dan pasokannya terbatas.
  • Mengurangi risiko kebakaran, seperti contoh beberapa insiden BESS di California 
  • Penelitian sebelumnya pada 2023 juga mengungkap bahwa baterai Na-ion lebih mudah didaur ulang dibanding baterai Li-ion, memperkuat potensi teknologi ini sebagai opsi berkelanjutan. 

Sodium (natrium) keberadaannya lebih melimpah dibanding lithium, sehingga rantai pasokan baterai bisa menjadi lebih murah serta ramah untuk lingkungan.

Baca juga: Temuan Baru! Minyak Goreng Bekas Bisa Jadi Lem Super yang Sanggup Tarik Mobil

Industri Baterai Mulai Bergerak

Beberapa raksasa industri baterai kini mulai mengadopsi teknologi Na-ion. CATL, produsen baterai terbesar di dunia, mengumumkan bahwa mereka mulai memproduksi massal baterai Na-ion melalui platform “Naxtra” yang diperkirakan mulai dipakai pada mobil pada 2026. Sementara itu, BYD tengah mengembangkan baterai Na-ion untuk penyimpanan energi skala grid.

Pergerakan industri ini memberi sinyal kuat bahwa teknologi Na-ion solid-state berpotensi menjadi standar baru, terutama untuk mobil premium yang tidak terlalu membutuhkan kepadatan energi ultra tinggi dan sistem penyimpanan energi yang menuntut keamanan tinggi. Meski demikian, tantangan besar masih menanti, termasuk memproduksi baterai solid-state dalam skala besar, meningkatkan kepadatan energinya, dan memastikan umur pakai yang panjang. Jika tantangan ini bisa diatasi, para ilmuwan percaya baterai Na-ion solid-state dapat menjadi pilar penting dalam revolusi energi global yang lebih bersih dan berkelanjutan.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.



(ir/sa)

Listrik dari Sampah, PLN Siap Beli dengan Harga USD 0,20/kWh

12 December 2025 at 17:33


Foto: Istockphoto


Teknologi.id 
- Upaya Indonesia mengurangi persoalan sampah perkotaan sekaligus meningkatkan penggunaan energi terbarukan memasuki fase baru. Pemerintah resmi menetapkan skema pengolahan sampah menjadi waste to energy, dan PT PLN (Persero) ditugaskan untuk membeli listrik yang dihasilkan dari fasilitas tersebut. Langkah ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam mengatasi dua masalah besar sekaligus lingkungan dan ketenagalistrikan agar berjalan lebih berkelanjutan.

Penugasan PLN dalam proyek ini tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 109 tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Melalui regulasi ini, PLN diharuskan membeli listrik dari (Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan) atau PSEL. Kebijakan tersebut diharapkan mampu mendorong pengembang untuk berinvestasi dalam teknologi pengolahan sampah modern yang efisien dan tidak mencemari lingkungan.

Dalam Pasal 5 ayat 2 Perpres ini, PLN secara tegas diberikan tugas untuk membeli listrik yang dihasilkan dari proses pengolahan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan menjadi energi listrik. Pembelian dilakukan melalui skema Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) antara PLN dan Badan Usaha Pengembang dan Pengelola PSEL (BUPP PSEL) yang telah ditetapkan oleh BPI Danantara. Perjanjian tersebut berlaku selama 30 tahun, terhitung sejak fasilitas PSEL mencapai tahap beroperasi secara komersial. Pada Pasal 4 juga menjelaskan mengenai  penyelenggaraan PSEL akan dilakukan di tingkat daerah dengan beberapa kriteria khusus.

Baca juga: Temuan Baru! Tanaman Paku Bisa Olah Logam Berat Jadi Bahan Baku Teknologi

Syarat Badan Usaha 


Foto: BPPT, PLN, EBTKE KESDM

Agar proyek PSEL berjalan efektif dan sesuai standar, pemerintah menetapkan sejumlah syarat bagi Badan Usaha Pengembang dan Pengelola PSEL (BUPP PSEL). Persyaratan tersebut dijelaskan dalam Pasal 15 yang menegaskan bahwa BUPP PSEL harus memiliki teknologi pengolahan sampah menjadi energi yang teruji serta sesuai dengan karakteristik sampah yang akan diolah. Teknologi tersebut juga wajib mengedepankan prinsip ramah lingkungan.Selain aspek teknologi, BUPP PSEL juga harus memiliki kemampuan keuangan yang memadai serta memenuhi seluruh kewajiban investasi. Dalam kondisi tertentu, pemilihan BUPP PSEL dapat dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung oleh Danantara. Meski demikian, badan usaha tetap harus memenuhi seluruh ketentuan yang berlaku.

Ada tiga kewajiban utama BUPP PSEL sebagaimana tercantum dalam Pasal 23 ayat 2:
1. Membangun, mengoperasikan, dan memelihara fasilitas PSEL.
2. Menjual tenaga listrik kepada PT PLN (Persero) sesuai ketentuan dalam PJBL.
3. Melakukan pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan, sesuai regulasi perundang-undangan. Kewajiban ini memastikan bahwa setiap proyek PSEL tidak hanya berfokus pada pengolahan sampah, tetapi juga pada aspek keselamatan lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.

Harga Listrik dari PSEL

Salah satu poin penting yang menjadi sorotan publik adalah penetapan harga beli listrik dari PSEL. Pada Pasal 19 ayat 2, pemerintah menetapkan harga pembelian sebesar USD 0,20 per kWh, atau setara sekitar 20 sen dolar per kWh. Harga ini berlaku untuk semua kapasitas. Kementerian ESDM menjadi pihak yang berwenang menetapkan serta melakukan peninjauan kembali harga.

Selain itu, penting dicatat bahwa harga yang dibayar PLN belum termasuk biaya pengadaan infrastruktur ketenagalistrikan yang harus disiapkan PLN di area PSEL.alam regulasi tersebut juga ditegaskan bahwa tidak ada penalti bagi pengembang jika daya yang tercantum dalam PJBL tidak terpenuhi, selama penyebabnya berasal dari permasalahan teknis di luar kendali BUPP PSEL maupun keterbatasan pasokan sampah oleh pemerintah daerah. Ketentuan ini menunjukkan bahwa pemerintah memahami tantangan teknis dan logistik dalam pengelolaan sampah dan produksi listrik dari proses tersebut.

Baca juga: Parah! Harga Ponsel Android Kelas Menengah Terancam Naik Drastis

Hasil listrik dari PSEL nantinya akan mendapat prioritas masuk jaringan PLN sesuai dengan besaran energi yang telah diperjanjikan setiap tahun. Dengan jangka waktu PJBL selama 30 tahun, proyek waste to energy diproyeksikan memberikan kepastian jangka panjang sekaligus membantu mengurangi ketergantungan pada pembangkit berbahan fosil.Meskipun pemerintah daerah menyediakan pasokan sampah dan lahan fasilitas, keuntungan dari penjualan listrik sepenuhnya menjadi hak BUPP PSEL.

Dengan adanya kebijakan harga tetap USD 0,20/kWh, serta jaminan pembelian listrik oleh PLN, pemerintah menargetkan proyek pengolahan sampah menjadi energi dapat berkembang secara masif. Jika berjalan optimal, bukan hanya masalah sampah yang teratasi, tetapi juga tercipta sumber energi baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk kebutuhan listrik nasional.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

❌