Normal view
Bocoran Oppo Find N6: Chip, Kamera dan Baterai Makin Gahar
Wajah Sama Beda Zaman: 10 Selebriti Ini Punya
Zuckerberg Caplok Startup AI Singapura Manus Rp 33 T, Terbesar Ke-3 Meta!
Bocoran Terbaru Galaxy S26 Ultra: Kamera, Desain & AI Makin Menggoda
Beragam Iklan Jadul, Ada yang Relate dan Banyak yang Nggak Banget
Amorim Diamuk Warganet Usai MU Ditahan Imbang Wolves
Google Doodle Hari Ini Merayakan Malam Tahun Baru 2026
Mulai 2026, Aktivasi SIM Card Tak Lagi Pakai SMS, Wajib Rekam Wajah
Fosil Ular Prasejarah Raksasa Ditemukan di India, Lebih Besar dari Titanoboa
Resmi! TVRI Jadi Pemegang Hak Siar Piala Dunia 2026 untuk Wilayah Indonesia
![]()
Foto: Solobalapan.com
Teknologi.id – Kabar yang sangat dinanti-nantikan oleh jutaan penggemar sepak bola di tanah air akhirnya terjawab. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) secara resmi mengumumkan keberhasilannya dalam mengamankan hak siar turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat, FIFA World Cup 2026. Pengumuman monumental ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat TVRI, Senayan, Jakarta. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan hiburan berkelas dunia yang dapat diakses secara inklusif oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Piala Dunia 2026, yang akan diselenggarakan di tiga negara tuan rumah yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, diprediksi akan menjadi edisi paling akbar dalam sejarah FIFA. Dengan TVRI sebagai official broadcaster, masyarakat Indonesia dipastikan dapat menyaksikan aksi-aksi bintang sepak bola dunia melalui jaringan televisi digital terestrial tanpa dipungut biaya berlangganan. Kepastian ini disambut sebagai kado akhir tahun yang istimewa bagi publik, mengingat sepak bola telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi budaya Indonesia.
Akses Inklusif dan Jangkauan Hingga Pelosok Negeri
Penunjukan TVRI sebagai pemegang hak siar bukan sekadar urusan bisnis penyiaran semata, melainkan sebuah misi pelayanan publik. Iman Brotoseno menegaskan bahwa penayangan Piala Dunia 2026 merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia untuk memberikan momen kegembiraan bagi seluruh rakyat. Melalui infrastruktur pemancar digital TVRI yang kini telah menjangkau wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), siaran pertandingan dipastikan akan menembus pelosok nusantara yang selama ini mungkin sulit mengakses layanan televisi berbayar atau internet kabel berkecepatan tinggi.
Masyarakat cukup menggunakan antena biasa (UHF) untuk menangkap siaran digital TVRI Nasional dan TVRI Sport dalam kualitas definisi tinggi (HD). Langkah ini dianggap sebagai pencapaian besar dalam demokratisasi konten olahraga, di mana setiap warga negara, tanpa memandang status ekonomi atau letak geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk menyaksikan pesta sepak bola dunia. TVRI berkomitmen untuk menjaga stabilitas sinyal dan kualitas siaran selama turnamen berlangsung guna memberikan pengalaman menonton yang maksimal bagi pemirsa di rumah.
Detail Teknis Penayangan 104 Pertandingan Secara Utuh
Edisi Piala Dunia 2026 akan memperkenalkan format baru dengan jumlah peserta yang membengkak menjadi 48 negara. Hal ini secara otomatis meningkatkan jumlah total pertandingan menjadi 104 laga. TVRI telah mengonfirmasi akan menyiarkan seluruh pertandingan tersebut secara utuh, mulai dari babak penyisihan grup yang sangat padat hingga partai final yang akan menentukan juara dunia baru. Turnamen ini dijadwalkan berlangsung selama 39 hari, mulai dari 11 Juni hingga 19 Juli 2026.
Mengingat perbedaan waktu yang cukup signifikan antara kawasan Amerika Utara dengan Indonesia, TVRI telah menyusun strategi jadwal siaran yang komprehensif. Pertandingan-pertandingan diprediksi akan disiarkan secara simultan dan back-to-back mulai pukul 23.00 WIB hingga 11.00 WIB setiap harinya. Selain siaran langsung (live), TVRI juga menyiapkan slot untuk siaran ulang (re-run) dan tayangan tunda (live delay) bagi pemirsa yang melewatkan laga di jam-jam dini hari. Hal ini dilakukan agar antusiasme masyarakat tetap terjaga di jam-jam produktif.
Ketentuan Mengenai Nonton Bareng (Nobar)
Salah satu poin penting yang ditegaskan dalam pengumuman tersebut adalah mengenai izin penyelenggaraan nonton bareng atau nobar. Pihak TVRI menyatakan bahwa untuk kegiatan nonton bareng yang bersifat non-komersial dan dilakukan oleh komunitas masyarakat, izin tidak akan dikenakan biaya sama sekali. Kebijakan ini diambil untuk mendorong kebersamaan masyarakat dalam merayakan euforia Piala Dunia. Namun, penyelenggara tetap diwajibkan melakukan koordinasi atau pemberitahuan resmi kepada TVRI untuk mematuhi protokol penyiaran yang ditetapkan FIFA.
Di sisi lain, untuk kegiatan nonton bareng yang bersifat komersial—seperti yang dilakukan di hotel, restoran, kafe, atau tempat yang memungut biaya tiket masuk—TVRI menetapkan persyaratan dan ketentuan khusus. Aspek komersial ini memerlukan lisensi resmi guna menghormati kontrak hak siar yang telah disepakati dengan pemegang lisensi global. TVRI mengimbau seluruh pelaku usaha untuk mengikuti prosedur legal agar terhindar dari konsekuensi hukum pelanggaran hak cipta di kemudian hari.
![]()
Foto: Shutterstock
Baca juga: Tak Boleh Nonton TV Terlalu Dekat, Mitos atau Fakta? Ini Panduan Jarak Idealnya
Peran Strategis TVRI dalam Diseminasi Program Pemerintah
Selain menyajikan hiburan olahraga, TVRI berencana memanfaatkan momentum Piala Dunia 2026 sebagai sarana diseminasi program-program pemerintah yang bersifat edukatif. Di sela-sela jeda pertandingan atau dalam program pendukung, TVRI akan menyisipkan konten-konten informasi publik yang bermanfaat. Hal ini sejalan dengan fungsi TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan nilai tambah bagi pemirsanya melalui konten-konten informatif.
Penayangan Piala Dunia 2026 juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Dengan adanya siaran gratis, UMKM yang bergerak di bidang kuliner atau cendera mata olahraga biasanya akan mengalami peningkatan aktivitas selama masa turnamen. TVRI berharap bahwa kegembiraan ini dapat dirasakan secara nyata oleh ekonomi kerakyatan melalui berbagai aktivitas komunitas yang muncul di sekitar momentum pertandingan.
Baca juga: Ini Beda STB dan Android TV Box, Sama-sama Bisa Nonton TV Digital
Menanti Sejarah Baru di Tanah Amerika Utara
Sebagai informasi tambahan, laga pembuka Piala Dunia 2026 dijadwalkan akan mempertemukan tuan rumah Meksiko melawan Afrika Selatan pada 11 Juni 2026 di Mexico City Stadium. Perjalanan panjang selama satu bulan lebih tersebut akan menjadi ujian bagi kesiapan teknis TVRI dalam mengelola aliran data siaran internasional yang masif. Namun, dengan pengalaman puluhan tahun menyiarkan ajang olahraga akbar, TVRI optimistis dapat memberikan layanan penyiaran terbaik sepanjang sejarah televisi Indonesia.
Keberhasilan mengamankan hak siar ini merupakan bukti bahwa lembaga penyiaran negara masih memiliki peran sentral dalam menyatukan bangsa melalui tayangan yang berkualitas dan gratis. Kini, seluruh rakyat Indonesia tinggal menghitung mundur hari menuju pesta bola terbesar, dengan kepastian bahwa layar TVRI akan menjadi saksi lahirnya legenda-legenda baru sepak bola dunia di tahun 2026 mendatang.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)
Sejarah! Sistem Autoland Berhasil Daratkan Pesawat Saat Darurat Tanpa Pilot
![]()
Foto: Garmin
Teknologi.id – Dunia penerbangan baru saja mencatatkan tonggak sejarah yang sangat penting dalam aspek keselamatan dan otomasi. Sebuah pesawat Beechcraft Super King Air dilaporkan berhasil melakukan pendaratan darurat secara otomatis sepenuhnya di Rocky Mountain Metropolitan Airport, Amerika Serikat, pada Sabtu (20/12/2025). Insiden ini menjadi sorotan global bukan hanya karena keselamatan para kru yang terjaga, melainkan karena inilah kali pertama teknologi Garmin Emergency Autoland digunakan secara penuh dari awal hingga akhir dalam situasi darurat nyata sejak diperkenalkan pada tahun 2019.
Kejadian yang dikonfirmasi oleh Federal Aviation Administration (FAA) ini membuktikan bahwa sistem kendali otonom kini mampu mengambil alih peran krusial di saat-saat paling kritis. Keberhasilan pendaratan ini sekaligus menjawab keraguan lama mengenai efektivitas sistem pendaratan otomatis saat berhadapan dengan variabel lingkungan nyata di luar simulasi laboratorium.
Kronologi Insiden Penurunan Tekanan Kabin di Colorado
Peristiwa ini bermula saat pesawat Beechcraft Super King Air tersebut sedang melakukan penerbangan dari Bandara Aspen/Pitkin County menuju sebuah destinasi di Colorado. Di tengah perjalanan, terjadi gangguan teknis berupa penurunan tekanan kabin (cabin decompression) yang berlangsung secara cepat dan tidak terduga. Kondisi dekompresi pada ketinggian tertentu sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hipoksia, sebuah kondisi di mana otak kekurangan oksigen yang bisa berujung pada hilangnya kesadaran dalam waktu singkat.
Dalam rilis resminya, CEO perusahaan charter yang mengoperasikan pesawat tersebut, Chris Townsley, menjelaskan bahwa saat tekanan kabin turun melewati batas aman, sistem Garmin Emergency Autoland secara otomatis aktif sebagai prosedur proteksi standar. Meskipun terdapat dua orang pilot di dalam kokpit yang tetap sadar setelah mengenakan masker oksigen, mereka mengambil keputusan strategis untuk membiarkan sistem Autoland tetap memegang kendali penuh hingga roda pesawat menyentuh landasan pacu. Keputusan ini diambil untuk meminimalkan risiko kesalahan manusia di tengah situasi darurat yang penuh tekanan.
Baca juga: Tempat Duduk Paling Aman di Pesawat: Fakta dan Penjelasannya
Klarifikasi Mengenai Status Pilot dan Pesan Otomatis ke ATC
Sempat beredar rumor awal yang menyatakan bahwa pilot pesawat tersebut pingsan (incapacitated) saat kejadian berlangsung. Namun, laporan terbaru dari KompasTekno mengklarifikasi bahwa status "incapacitated" tersebut sebenarnya berasal dari pesan suara otomatis yang dikirimkan oleh sistem Garmin ke pengatur lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC). Ini merupakan bagian dari protokol komunikasi standar sistem Autoland saat diaktifkan.
Begitu sistem mengambil alih, ia segera menyiarkan identitas pesawat, posisi, dan status darurat ke menara pengawas terdekat tanpa perlu intervensi suara dari kru. Hal ini memastikan bahwa petugas di darat segera mengetahui bahwa pesawat tersebut sedang dikendalikan oleh sistem otonom dan memerlukan jalur pendaratan yang bersih. Dalam insiden di Colorado ini, komunikasi yang presisi antara sistem otonom dan ATC terbukti efektif dalam memandu pesawat menuju titik pendaratan tanpa hambatan dari lalu lintas udara lainnya.
Cara Kerja Teknis Garmin Emergency Autoland G3000
Teknologi yang menyelamatkan dua nyawa ini merupakan bagian integral dari sistem avionik Garmin G3000. Saat diaktifkan—baik secara manual lewat tombol darurat oleh penumpang maupun secara otomatis oleh sensor pesawat—sistem ini melakukan serangkaian kalkulasi yang sangat kompleks hanya dalam hitungan detik. Algoritma sistem akan memindai basis data geospasial untuk menemukan bandara terdekat yang paling sesuai.
Sistem tidak hanya memilih bandara berdasarkan jarak, tetapi juga mempertimbangkan panjang landasan pacu yang cukup untuk tipe pesawat tersebut, kondisi cuaca terkini (seperti kecepatan dan arah angin), serta sisa bahan bakar yang tersedia. Setelah jalur pendaratan dipilih, Autoland mengendalikan seluruh aspek mekanis: mulai dari mengatur kecepatan mesin (throttle), menurunkan roda pendaratan (landing gear), mengoperasikan flaps, hingga melakukan manuver pendaratan yang halus. Keberhasilan di Rocky Mountain Metropolitan Airport menunjukkan bahwa sistem ini mampu mengeksekusi parameter-parameter teknis tersebut dengan akurasi yang setara, atau bahkan melebihi, pendaratan manual dalam kondisi stres tinggi.
Signifikansi bagi Masa Depan Keselamatan Penerbangan Umum
Penggunaan nyata pertama sistem Autoland dari awal hingga akhir ini dianggap sebagai "titik balik" bagi industri penerbangan umum (general aviation). Selama dekade terakhir, banyak kecelakaan pesawat ringan disebabkan oleh faktor ketidakmampuan pilot atau kesalahan penilaian saat kondisi darurat. Kehadiran teknologi seperti Garmin Autoland memberikan jaring pengaman yang sebelumnya tidak pernah ada bagi pesawat non-komersial besar.
FAA dan berbagai pakar aviasi kini melihat otomasi bukan lagi sebagai ancaman bagi profesi pilot, melainkan sebagai mitra keselamatan yang vital. Keberhasilan ini diprediksi akan mempercepat adopsi teknologi serupa pada model-model pesawat lainnya di seluruh dunia. Dengan data dari insiden Colorado, Garmin dan otoritas penerbangan dapat melakukan analisis mendalam untuk terus menyempurnakan algoritma navigasi otonom mereka guna menghadapi skenario darurat yang lebih beragam di masa depan.
![]()
Foto: Air Charter Service
Baca juga: Google Flight Deals: Cara Baru Cari Tiket Pesawat Murah dengan AI
Analisis Risiko dan Mitigasi dalam Implementasi Otomasi
Meskipun sukses besar, insiden ini juga menyoroti pentingnya pelatihan bagi kru untuk tetap sinkron dengan sistem otonom. Dalam kasus ini, pilot tetap waspada dengan masker oksigen dan memantau kerja sistem, yang merupakan bentuk mitigasi risiko terbaik. Tantangan terbesar ke depan adalah memastikan bahwa sistem otonom dapat berinteraksi dengan lingkungan bandara yang tidak memiliki fasilitas navigasi canggih atau di daerah dengan kontur geografis yang ekstrem.
Kisah dari Colorado ini mengirimkan pesan kuat ke seluruh industri: bahwa integrasi kecerdasan buatan dan sistem mekanis otonom telah mencapai tingkat kematangan yang siap untuk melindungi nyawa manusia. Teknologi ini tidak hanya menawarkan kecanggihan, tetapi juga ketenangan pikiran bagi siapa pun yang berada di udara, mengetahui bahwa ada "pilot cadangan digital" yang selalu siap mengambil alih saat kondisi terburuk terjadi.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News(WN/ZA)
LG Rilis Gallery TV, Jadi Penantang Samsung The Frame
Waspada! BMKG Prediksi Hujan Lebat Warnai Malam Tahun Baru 2026
![]()
Foto: Adobe Stock
Teknologi.id – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara resmi mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca menjelang perayaan malam pergantian tahun 2026. Dalam laporan terbaru yang dirilis pada Selasa (30/12), BMKG memprediksi bahwa hujan dengan intensitas lebat masih akan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia hingga hari pertama tahun baru. Kondisi ini dipicu oleh perpaduan berbagai fenomena dinamika atmosfer, baik dalam skala regional maupun global, yang mendukung pertumbuhan awan hujan secara masif di sebagian besar wilayah nusantara.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat di tengah euforia perayaan malam pergantian tahun. Meskipun situasi cuaca secara umum masih dalam pantauan, sifat cuaca yang dinamis pada periode ini menuntut kesiapsiagaan tinggi terhadap potensi dampak hidrometeorologi. Perubahan cuaca yang terjadi bisa berlangsung secara mendadak, sehingga perencanaan aktivitas luar ruang, perjalanan wisata, hingga kegiatan ibadah perlu mempertimbangkan pembaruan informasi cuaca secara real-time.
Fenomena La Niña Lemah dan Pengaruh Siklon Tropis
Menurut penjelasan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, kondisi iklim di penghujung tahun 2025 ini dipengaruhi oleh keberadaan fenomena La Niña lemah yang muncul bersamaan dengan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) negatif. Kombinasi kedua fenomena ini menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia. Hal ini diperkuat lagi oleh suhu muka laut di perairan Indonesia yang relatif hangat, yang menjadi sumber penguapan air yang signifikan bagi pembentukan awan hujan.
Selain faktor iklim skala luas, BMKG juga mengidentifikasi adanya gangguan atmosfer dari siklon tropis yang aktif di sekitar wilayah Indonesia. Terdapat Siklon Tropis Grant yang terpantau di Samudra Hindia, tepatnya di sebelah selatan Bengkulu, serta Siklon Hayley yang berada di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun sistem siklon ini dilaporkan tidak menghantam daratan secara langsung, keberadaannya memicu pola perlambatan dan pertemuan angin (konvergensi). Pola angin inilah yang pada akhirnya mengonsentrasikan uap air dan meningkatkan intensitas hujan di berbagai provinsi yang terdampak.
![]()
Foto: NASA
Daftar Wilayah Berstatus Siaga Hujan Lebat
Berdasarkan analisis data meteorologi untuk periode 29 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026, BMKG menetapkan Status Siaga untuk potensi hujan lebat hingga sangat lebat di empat wilayah utama, yaitu:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Bengkulu
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
Selain hujan lebat, masyarakat di wilayah ini juga diminta mewaspadai dampak turunannya seperti banjir dan tanah longsor. Wilayah-wilayah tersebut memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi karena posisi geografisnya yang berdekatan dengan pusat aktivitas siklon atau jalur aliran massa udara basah yang sangat aktif.
Baca juga: Jangan Sampai Rusak! Berikut Tips Jaga Gadget di Musim Hujan
Sebaran Hujan Sedang dan Potensi Angin Kencang
Di luar wilayah yang berstatus siaga, BMKG memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia secara umum akan mengalami kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat tren peningkatan hujan dengan intensitas sedang di wilayah-wilayah berikut:
- Sumatera: Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung.
- Jawa & Bali: Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali.
- Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
- Wilayah Timur: Sulawesi, Maluku, serta sebagian besar wilayah Papua.
Selain ancaman hujan, fenomena angin kencang juga menjadi sorotan BMKG. Peningkatan gradien tekanan udara di beberapa wilayah berpotensi memicu angin kencang yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran maupun kegiatan di darat. Wilayah yang masuk dalam radar potensi angin kencang meliputi Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Jambi, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, hingga Papua Selatan.
Baca juga: Hujan Terus-menerus, Ini Tips dan Pertolongan Pertama Saat Mobil Kebanjiran
Peran Gelombang Atmosfer Intra-Musiman (MJO, Kelvin, dan Rossby)
Faktor teknis lain yang diungkapkan BMKG adalah aktifnya gelombang atmosfer intra-musiman. Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), bersama dengan gelombang Kelvin dan gelombang Rossby Ekuator, terpantau aktif melintasi wilayah Indonesia pada periode ini. Gelombang-gelombang atmosfer ini bekerja dengan cara meningkatkan labilitas udara, sehingga proses pengangkatan uap air menjadi awan hujan terjadi lebih intens. Hal inilah yang menjelaskan mengapa hujan tetap terjadi meskipun Monsun Asia telah dominan; karena didorong oleh gelombang atmosfer yang membawa energi tambahan untuk pembentukan badai guntur atau hujan berkelanjutan.
Layanan Digital Weather for Traffic (DWT)
untuk Pemudik Menyadari tingginya mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), BMKG menyediakan infrastruktur informasi khusus berupa Digital Weather for Traffic (DWT). Layanan ini dirancang terintegrasi di seluruh jalur transportasi utama di Indonesia. Melalui DWT, pemudik atau wisatawan dapat memantau kondisi cuaca di sepanjang jalur perjalanan secara real-time.
Masyarakat diimbau untuk aktif memanfaatkan aplikasi InfoBMKG atau situs resmi mereka sebelum memulai perjalanan darat, laut, maupun udara. Informasi yang disediakan mencakup peringatan dini cuaca ekstrem yang diperbarui secara berkala, sehingga risiko kecelakaan akibat faktor cuaca dapat diminimalisir. BMKG menegaskan bahwa prospek iklim ini bersifat umum dan dapat berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan dinamika atmosfer yang sangat cepat.
Imbauan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi
BMKG menutup laporannya dengan imbauan tegas kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan langkah mitigasi. Potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang bukan lagi sekadar kemungkinan, melainkan ancaman nyata di wilayah-wilayah yang sudah disebutkan. Masyarakat diharapkan tetap tenang namun tidak abai terhadap tanda-tanda alam, seperti hujan dengan durasi lama atau peningkatan debit air sungai secara mendadak.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan pengecekan terhadap infrastruktur drainase dan kekuatan baliho atau pohon besar di area publik guna mencegah korban jiwa akibat angin kencang. Dengan kewaspadaan yang ditingkatkan, perayaan pergantian tahun 2026 diharapkan dapat tetap berlangsung dengan aman meskipun harus berhadapan dengan tantangan cuaca yang cukup ekstrem di penghujung tahun 2025 ini.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News
Satu Hewan Kebanggaan Australia Dinyatakan Punah, Sudah 40 Tahun Hilang
-
Inet - Detikcom
- OpenAI Cari Orang yang Bisa Lindungi Manusia dari Ancaman AI, Bakal Digaji Rp 9,3 Miliar
OpenAI Cari Orang yang Bisa Lindungi Manusia dari Ancaman AI, Bakal Digaji Rp 9,3 Miliar
Cara Agar Foto Profil WhatsApp Tidak Bisa di-Screenshot
![]()
Foto: Teknologi.id/ Yasmin Najla Alfarisi
Teknologi.id - Whatsapp memperkenalkan fitur keamanan barunya yang mencegah pengguna untuk menangkap layar (screenshot) foto profil orang lain. Update ini merupakan perkembangan besar dalam menjaga privasi dan data personal pengguna di platform berkirim pesan populer ini. Untuk mengetahui bagaimana cara kerjanya, simak panduan penting berikut.
Kenapa WhatsApp Memblokir Screenshot Profil?
Selama bertahun-tahun, siapapun dapat dengan mudah menyimpan foto profil dengan menangkap layar. Hal ini sering kali menyebabkan pencurian identitas, di mana oknum mengambil foto dan membuat akun palsu untuk melakukan scam. Pembaruan ini menunjukkan komitmen Meta dalam membuat lingkungan digital yang lebih aman dengan memberikan pengguna kendali lebih terhadap foto pribadinya.
Pembatasan ini mengurangi tersebarnya foto tanpa izin. Saat seseorang mencoba untuk menangkap layar foto profil yang diperbesar atau dalam layar penuh, WhatsApp sekarang dapat memblokirnya. Alih-alih menunjukkan tangkapan gambar, pengguna akan mendapat peringatan: "Aplikasi ini tidak mengizinkan tangkapan layar." atau "Can't take screenshot due to privacy policy."
Baca juga: Bukan Sekadar Chat, WhatsApp Bisa Scan Dokumen dan Terintegrasi Meta
Bagaimana Cara Kerjanya?
Fitur ini dirancang khusus untuk foto profil dalam layar penuh. Pemblokiran keamanannya terpicu langsung saat ada pengguna yang memperbesar foto anda. Meski begitu terdapat beberapa batasan yang perlu diingat:
- Profil Grup: Tangkapan layar masih berlaku untuk ikon grup karena sistem membedakannya.
- Daftar Obrolan: Tampilan bulat kecil dalam daftar obrolan masih belum terlindungi kebijakan ini.
- Platform: Update ini utamanya dilaksanakan untuk aplikasi mobile Android, di mana pembatasan tingkat sistem lebih mudah diterapkan.
Selain itu, pembatasan ini juga diterapkan di laman "Info Kontak". Saat seseorang melihat profil anda yang terdapat nomor ponsel dan media bersama, mereka juga akan terblokir saat mencoba menangkap layar tersebut. Hal ini memastikan kalau foto profil anda tetap terlindungi saat dilihat dalam detail kontak.
Status Resmi
Fitur ini pertama kali muncul pada WhatsApp Android Beta versi 2.24.4.25. Saat ini masih diluncurkan secara bertahap pada seluruh pengguna global. Untuk memeriksanya, minta teman anda untuk menangkap layar profil anda yang diperbesar. Jika terlihat adanya peringatan privasi, artinya akun anda sudah terlindungi.
Memaksimalkan Privasi Anda
![]()
Foto: Teknologi.id/ Yasmin Najla Alfarisi
Untuk memastikan keamanan akun anda, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Perbarui Aplikasi
Fitur keamanan ini hanya tersedia di versi terbaru WhatsApp. Buka Google Play Store, cari "WhatsApp", ketuk "Perbarui". Update secara berkala akan memastikan anda memiliki dukungan privasi terbaru dan fitur-fitur lain dari Meta.
2. Perkuat Pengaturan Privasi
Agar lebih aman, pilih siapa saja yang dapat melihat foto profil anda dengan membuka Pengaturan > Privasi > Foto Profil. Anda dapat memilih:
- Kontak saya: Hanya orang-orang yang terdapat di daftar kontak anda yang dapat melihatnya.
- Kontak saya, kecuali..: Cara yang lebih aman untuk memblokir orang-orang tertentu untuk melihat foto profil anda, namun tetap dapat dilihat kontak anda yang lain.
- Tidak ada: Menyembunyikan foto profil anda dari siapapun, kecuali anda sendiri.
3. Menggunakan Foto Berukuran Penuh
Teknologi anti-screenshot dirancang khusus dalam mode layar penuh. Unggah foto anda dalam kualitas tinggi, format full-size akan terpicu dengan benar saat seseorang mencoba melihat gambarnya.
4. Hati-hati dengan Grup
Karena pemblokirannya belum diterapkan dalam foto grup, waspada dengan apa yang anda bagikan. Dalam grup besar dengan orang asing, akan lebih baik untuk menggunakan gambar atau logo netral dibandingkan foto personal sebagai ikon grup.
5. Pantau Update Baru
WhatsApp terus menguji cara-cara baru untuk menjaga data. Mungkin pemblokiran ini akan diperluas ke profil grup atau tempat lain. Mengetahui update resmi baru akan membantu mengoptimalkan privasi akun anda.
Baca juga: WhatsApp Sengaja Dibuat Lelet di Rusia, Ternyata Ini Alasan Roskomnadzor
Kesimpulannya
Fitur anti-screenshot adalah update bagus untuk kemanan digital. Walau tidak ada sistem yang sempurna, karena orang lain dapat menggunakan kamera kedua untuk memfoto layarnya, namun fitur ini membuat pencurian identitas menjadi lebih sulit. Dengan menggabungkan fitur ini bersama pengaturan keamanan yang ketat, anda dapat menikmati pengalaman yang lebih aman dalam WhatsApp.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(yna/sa)