Normal view

5 Kebijakan Tarif Trump yang Bisa Membuat atau Menghancurkan Bitcoin di 2026

31 December 2025 at 07:46

Bitcoin memasuki tahun 2026 dengan ancaman risiko ekonomi makro yang jelas: agenda tarif Presiden Donald Trump. Pada tahun 2025, trader aset kripto melihat berita tarif mempengaruhi harga secepat arus ETF.

Sekarang, beberapa kebijakan tarif sudah siap diberlakukan di tahun 2026. Ada yang sudah punya jadwal pasti, sedangkan lainnya masih tergantung diplomasi dan proses hukum. Bagaimanapun juga, situasi ini bisa dengan cepat mengubah sentimen pasar dari risk-on menjadi risk-off hanya dalam hitungan jam.

Bagaimana Tarif Trump Menggerakkan Aset Kripto di 2025

Peningkatan tarif pada 2025 terus-menerus memicu aksi jual besar-besaran di pasar aset kripto.

Waktu Trump mengumumkan tarif baru untuk Meksiko, Kanada, dan Cina di awal Februari, Bitcoin turun ke level terendah tiga minggu di kisaran US$91.400. Ethereum turun sekitar 25% dalam tiga hari, dan banyak token unggulan juga anjlok lebih dari 20% hanya dalam satu hari karena para trader buru-buru mengurangi risiko.

Kapitalisasi Pasar Kripto Sepanjang Tahun 2025 | Sumber: CoinGecko

Kemudian, muncul kabar kejutan tarif pada April atau “Liberation Day” yang menyebabkan eskalasi antara AS—Cina. Harga Bitcoin sempat jatuh di bawah US$82.000 di tengah gelombang risk-off terparah, bersamaan dengan aksi jual saham-saham yang terhubung aset kripto. 

Tapi, setelah Gedung Putih memberi sinyal kemungkinan jeda, aset kripto pun pulih. Pada bulan Mei, usai AS dan Cina sepakat gencatan sementara tarif, Bitcoin kembali naik menembus US$100.000, sedangkan ETH juga melonjak tajam. 

Pada fase pemulihan ini, dana aset digital juga mulai mencatat arus masuk baru.

Tekanan paling parah terjadi pada bulan Oktober. Setelah Trump mewacanakan tarif baru 100% atas impor dari Cina terkait isu rare-earth, Bitcoin anjlok lebih dari 16% dalam waktu singkat.

Kasus likuidasi meroket, bahkan dilaporkan US$19 miliar terhapus akibat penutupan paksa di berbagai exchange hanya dalam satu hari. Sampai Desember 2025, pasar masih belum pulih dari guncangan likuidasi ini.

Peristiwa Likuidasi Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah | Sumber: Coinglass

1. Cliff Tarif 100% Cina yang Ditunda

Tarif ini akan menambah bea masuk baru 100% untuk seluruh impor dari Cina, kecuali jika negosiasi berhasil mencapai kesepakatan. Trump mengumumkan rencana ini pada Oktober 2025 dan kemudian menunda, sehingga akhir 2026 kini menjadi perhatian utama.

Kalau Trump kembali mengaktifkan tarif ini, pasar akan memperhitungkan pertumbuhan yang lebih lemah dan inflasi yang lebih tinggi. Kombinasi ini bisa menekan Bitcoin karena kondisi keuangan menjadi lebih ketat, trader keluar dari leverage, dan aset berisiko ikut tertekan bersama-sama.

2. Tarif Dasar Global Lebih Tinggi

Sebelumnya, Presiden AS juga sempat mengisyaratkan potensi kenaikan tarif secara menyeluruh untuk seluruh impor di atas baseline 10% yang diterapkan pada 2025. Trump bahkan berkampanye dengan tarif universal yang jauh lebih tinggi, sehingga risiko ini tetap terbuka.

Kenaikan baseline bukanlah berita satu hari. Kenaikan ini bisa menjadi tekanan terus menerus terhadap minat risiko.

Bagi Bitcoin, biasanya ini berarti reli yang bergerak lebih liar, koreksi-koreksi tipis langsung diminati pembeli, serta reaksi harga yang makin sensitif terhadap ekspektasi kenaikan suku bunga.

4/ Trump’s baseline 10% tariff—and 55% for China—is forcing global companies to choose:

🇺🇸 Make it here, sell it here, create jobs here
🇨🇳 Or face steep penalties

Guess which choice companies are making? pic.twitter.com/y8AYOSvvL5

— Rod D. Martin (@RodDMartin) August 13, 2025

3. Tarif Retaliasi Pajak Layanan Digital untuk Eropa

Ini adalah kebijakan tarif baru yang menargetkan negara-negara yang menerapkan pajak layanan digital atau aturan serupa terhadap perusahaan teknologi AS. Pada 2025, Trump memperingatkan bahwa negara yang tetap mempertahankan pajak ini bisa terkena tarif “besar”.

Jika AS mengenakan tarif pada ekspor Uni Eropa atau Inggris, pasar saham global bisa langsung terkoreksi. Biasanya, aset kripto juga mengikuti tren risk-off seperti ini lebih dulu.

Pada tahun 2025, dinamika ini membuat berita tarif cepat berubah menjadi penurunan harga yang dipicu oleh likuidasi.

Senior Counselor Peter Navarro explains @POTUS' memo to revive investigations aimed at imposing tariffs on countries that slap 'digital service taxes' on U.S. tech companies:

"As soon as these countries remove their DSTs on American companies, the tariffs will go away." pic.twitter.com/XHkV4TcjvS

— Rapid Response 47 (@RapidResponse47) February 25, 2025

4. Tarif Farmasi yang Bisa Naik hingga 200%

Tarif ini akan menargetkan obat bermerek atau berpatent yang diimpor dan memberi penalti bagi perusahaan yang tidak memindahkan produksi mereka ke AS. Trump memberi sinyal tarif sangat tinggi sejak 2025 dan menjadikan kebijakan ini sebagai alat untuk mengembalikan industri ke dalam negeri.

Bila tarif mendekati 200% pada 2026, para investor bisa menganggapnya sebagai dorongan inflasi. Memang, Bitcoin bisa menjadi pembicaraan “lindung nilai” waktu inflasi melonjak, tapi biasanya harga justru bergerak sebaliknya: aset berisiko akan dijual seiring ketatnya likuiditas.

President Donald Trump announces deals with nine pharmaceutical companies, the latest in a series of pacts designed to lower drug prices for some Americans in exchange for a three-year reprieve from threatened tariffs on their products https://t.co/Agi22RLMSG pic.twitter.com/Q1HTaekn0J

— Bloomberg TV (@BloombergTV) December 19, 2025

5. Tarif Sekunder yang Diperluas Terkait Perdagangan yang Kena Sanksi

Tarif sekunder akan menghukum negara-negara yang membeli minyak atau barang dari musuh Amerika Serikat, meskipun negara-negara tersebut bukan target langsung. Trump memperkenalkan konsep ini pada 2025 dan menerapkannya dalam kasus yang sangat terkenal.

Jika Trump memperluas penggunaan alat ini pada 2026, kebijakan ini bisa menarik lebih banyak negara ke dalam konflik tarif dan menambah ketidakpastian global.

Bagi Bitcoin, dampak terbesarnya adalah volatilitas. Semakin tinggi ketidakpastian, biasanya pergerakan harga makin liar, lebih banyak tekanan jual paksa, dan pemulihan yang melambat kecuali likuiditas membaik.

FOMC isyaratkan tidak akan buru-buru turunkan suku bunga sampai Maret 2026, aset kripto hadapi ujian

31 December 2025 at 05:30

Bitcoin dan pasar aset kripto secara luas memulai Tahun Baru dengan tekanan baru setelah Federal Open Market Committee mengumumkan risalah rapat Desember mereka.

Risalah FOMC menegaskan dengan jelas bahwa belum ada urgensi untuk memangkas suku bunga lagi di awal 2026.

Suku Bunga Tinggi Lebih Lama Menekan Sentimen Aset Kripto

Risalah yang terbit 30 Desember ini, menunjukkan pembuat kebijakan lebih memilih untuk jeda setelah pemangkasan suku bunga 25 basis poin di Desember, sehingga kemungkinan penurunan berikutnya mundur ke Maret paling cepat.

Pasar sudah memperkirakan tidak akan ada pergerakan pada Januari, dan bahasa yang digunakan dalam risalah ini semakin memperkuat pandangan tersebut. Risalah FOMC bahkan mengikis harapan pemangkasan suku bunga pada Maret 2026.

Jadi, kemungkinan pemangkasan suku bunga terbaru yang paling awal bisa hadir di bulan April.

Pasar Sebagian Besar Memperkirakan Tidak Ada Pemangkasan Suku Bunga di Maret 2026 | Sumber: CME FedWatch

Bitcoin telah bergerak di rentang sempit antara sekitar US$85.000 dan US$90.000 dalam beberapa pekan terakhir.

Aksi harga tetap rapuh setelah gagal menembus resistance yang lebih tinggi, sementara indikator sentimen menunjukkan sikap hati-hati daripada keyakinan penuh.

Secara umum, volume perdagangan harian aset kripto masih tipis. Minat risiko belum pulih secara signifikan setelah terjadinya koreksi di bulan Desember.

Berdasarkan risalah tersebut, beberapa pejabat menilai bahwa akan “tepat untuk mempertahankan kisaran target tidak berubah untuk beberapa waktu” demi mengevaluasi dampak dari pelonggaran kebijakan terbaru.

Pihak lain menyebut pemangkasan di bulan Desember sebagai langkah yang “sangat berimbang,” sehingga menggarisbawahi bahwa pemangkasan lanjutan tidak akan dilakukan jika inflasi belum menunjukkan kemajuan yang jelas.

Inflasi tetap menjadi kendala utama. Para pembuat kebijakan mengakui tekanan harga “belum bergerak lebih dekat ke target 2 persen sepanjang tahun lalu,” meski kondisi pasar tenaga kerja mulai melemah.

FOMC minutes summary:

Most participants supported a 25 bp cut to a 3.50%–3.75% fed funds range (9–3 vote), saying the balance of risks shifted as “downside risks to employment rose” even while inflation “remains somewhat elevated.”

A majority noted inflation has been above… pic.twitter.com/zr5ZJsPvVu

— Wall St Engine (@wallstengine) December 30, 2025

FOMC menyebut Tarif sebagai salah satu penyebab utama inflasi barang yang membandel, sementara inflasi jasa menunjukkan perbaikan secara bertahap.

Pada saat yang sama, The Fed juga menyoroti risiko penurunan lapangan kerja yang makin nyata. Para pejabat melihat perekrutan yang melambat, rencana bisnis yang stagnan, dan semakin banyak kekhawatiran dari rumah tangga berpendapatan rendah.

Meski begitu, mayoritas peserta lebih memilih untuk menunggu data tambahan sebelum mengubah kebijakan kembali.

Bagi pasar kripto, pesannya cukup jelas. Dengan yield riil yang masih tinggi dan likuiditas yang masih ketat, katalis kenaikan harga dalam waktu dekat masih sangat terbatas.

Konsolidasi Bitcoin akhir-akhir ini mencerminkan adanya ketegangan, karena investor mencoba menyeimbangkan ekspektasi akan pelonggaran kebijakan di masa depan dengan kenyataan suku bunga tinggi yang berkepanjangan.

Aktivitas Pasar Kripto Utama Menunjukkan Momentum Bearish | Sumber: CoinMarketCap

Ke depan, bulan Maret kini menjadi jendela realistis pertama untuk pemangkasan berikutnya, dengan catatan inflasi mendingin dan kondisi ketenagakerjaan terus melemah.

Sebelum itu terjadi, pasar aset kripto bisa jadi masih kesulitan untuk bangkit. Harga kemungkinan tetap rentan jatuh lebih dalam jika data ekonomi makro mengecewakan di awal 2026.

Prediksi Harga Pi Coin: Apa yang Bisa Diharapkan pada 2026?

31 December 2025 at 05:00

Pi Coin kesulitan untuk meraih perhatian yang berarti, mencerminkan keyakinan investor yang lemah. Altcoin ini mengalami masa sulit sepanjang 2025, ditandai dengan tekanan jual yang terus-menerus dan upaya pemulihan yang terbatas.

Walau sempat terjadi rebound singkat, sentimen tetap rapuh. Saat Pi Coin masuk tahun 2026, harapan akan pemulihan berkelanjutan masih belum pasti di tengah sinyal permintaan yang tidak konsisten.

Pi Coin belum tampil luar biasa

Data return bulanan menunjukkan gambaran menantang untuk tahun pertama Pi Coin. Sejak rilis pada Februari, token ini mencatatkan kerugian di sebagian besar bulan. Hanya ada dua periode dengan return positif, memperlihatkan aset ini belum mampu mempertahankan momentum.

Penurunan paling tajam terjadi tak lama setelah peluncuran. Pada bulan Maret, Pi Coin turun 66,5%, menghapus optimisme awal seputar jaringan mining seluler ini. Koreksi tajam ini menimbulkan sentimen negatif yang terus bertahan. Kinerja bulanan yang historis lemah menunjukkan risiko penurunan masih lebih besar dibanding potensi kenaikan.

Mau insight token seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Pi Coin Price Performance.
Performa Harga Pi Coin | Sumber: Cryptorank

Meski begitu, Februari 2026 bisa menjadi katalis dalam jangka pendek. Altcoin ini akan merayakan ulang tahun pertamanya, sebuah momen yang sering menarik perhatian baru. Minat spekulatif seputar ulang tahun sudah pernah mendorong reli sementara pada aset kripto baru sebelumnya.

Investor sudah kehilangan kepercayaan sejak awal

Indikator arus modal semakin memperjelas kelemahan panjang Pi Coin. Selama setahun terakhir, aset ini berosilasi antara arus masuk dan keluar tanpa membentuk tren yang jelas. Keraguan investor ini membatasi upaya pemulihan harga.

Chaikin Money Flow memperlihatkan dominasi penjualan yang terus berlangsung. Sejak peluncuran, CMF mencapai batas oversold -0,15 sebanyak lima kali. Sebaliknya, indikator ini hanya menembus level overbought 0,20 sebanyak tiga kali, menandakan tekanan jual lebih kuat.

Pi Coin CMF
CMF Pi Coin | Sumber: TradingView

Meski CMF naik di atas garis nol, prospek pemulihan tetap belum jelas. Secara historis, pembalikan tren yang berarti pada Pi Coin membutuhkan CMF melampaui 0,20. Tanpa konfirmasi ini, reli berisiko berakhir cepat di tengah gelombang distribusi baru.

Apa Saja yang Pi Coin Butuhkan agar Bisa Pulih?

Dari sudut pandang yang lebih luas, Pi Coin menghadapi tantangan berat untuk mengembalikan kepercayaan pasar. Altcoin ini harus naik sekitar 1.376% agar bisa kembali ke all-time high di US$2,994 yang sempat tercapai pada awal Maret. Pergerakan sebesar ini memerlukan lonjakan permintaan yang besar.

Sinyal pemulihan awal akan muncul jika Pi Coin berhasil breakout dari level 23,6% Fibonacci Retracement di US$0,273 dan menjadikannya support. Level ini jadi ambang teknikal pertama yang membedakan fase konsolidasi dan fase awal pemulihan.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Konfirmasi lebih kuat masih jauh dari harapan. Struktur bullish yang berkelanjutan perlu menembus kembali level US$0,662 dan menjadikannya support. Sebelum itu terjadi, Pi Coin masih dalam fase pembangunan ulang berkepanjangan dan keyakinan ke arah atas masih terbatas.

Harga PI sepertinya tidak akan tumbuh banyak

Dalam jangka pendek, Pi Coin menunjukkan sinyal kekuatan yang hati-hati. Token ini bertahan di atas support penting di US$0,199. Area ini sudah tiga kali diuji tanpa harga harian ditutup di bawahnya, yang mengindikasikan pembeli menjaga zona ini.

Menjaga support ini membuat momentum jangka pendek tetap positif. Selama US$0,199 masih bertahan, risiko penurunan tetap terjaga. Pola ini mendukung pandangan bullish secara hati-hati untuk beberapa pekan ke depan.

Untuk menutup kerugian Desember, Pi Coin butuh reli 34%. Jika target ini tercapai, harga bisa naik menuju US$0,272. Dalam waktu dekat, merebut kembali level US$0,224 dan US$0,246 sebagai support menjadi prioritas utama.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Mencapai target-target ini akan menunjukkan sentimen yang membaik. Kenaikan titik rendah secara bertahap bisa menarik minat spekulatif, apalagi jika kondisi pasar secara umum mulai stabil. Meski begitu, konfirmasi volume tetap penting untuk memastikan pergerakan ini berkelanjutan.

Risiko penurunan masih ada jika kepercayaan investor menurun. Jika terjadi breakdown di bawah US$0,199, maka skenario bullish akan batal. Dalam situasi tersebut, Pi Coin bisa bergerak turun ke US$0,188 atau bahkan lebih rendah, sehingga kerugian bisa makin besar akibat aksi jual panik.

Kenaikan Biaya Hedera 800% di 2026: Akankah Berpengaruh pada Harga HBAR?

31 December 2025 at 03:00

Hedera mencoba melakukan pemulihan sederhana dalam beberapa sesi terakhir, tapi HBAR tetap tertahan di bawah batas teknikal utama. Altcoin ini masih diperdagangkan di bawah level 23,6% Fibonacci Retracement, yang membatasi momentum kenaikannya.

Selagi Hedera menyiapkan perubahan struktural untuk tahun 2026, para investor masih fokus pada apakah perkembangan ini benar-benar bisa memengaruhi performa harga HBAR secara signifikan atau tidak.

Hedera naikan biaya layanan

Pada bulan Juli, Hedera mengumumkan bahwa mulai Januari 2026 mereka akan menaikkan biaya transaksi ConsensusSubmitMessage sebesar 800%. Biaya tersebut akan naik dari US$0,0001 menjadi US$0,0008. Transaksi ConsensusSubmitMessage memungkinkan pengguna mengirim data ke jaringan Hedera untuk pencatatan waktu dan urutan yang dapat dipercaya.

🚨Important update for Hedera users🚨

📢 Starting Jan 2026, #Hedera’s ConsensusSubmitMessage price moves from $0.0001 → $0.0008 (USD fixed).

Why?
✔️ Long-term sustainability
✔️ Predictable pricing
✔️ Still one of the lowest-cost options in Web3

— Hedera (@hedera) July 24, 2025

Walaupun persentase kenaikannya besar, biaya absolutnya tetap sangat kecil. Para pelaku industri mendiskusikan dampak dari kenaikan biaya jaringan, namun perubahan ini sepertinya tidak akan berdampak besar pada permintaan. Penyesuaian biaya ini terutama ditujukan untuk penggunaan tingkat perusahaan dan tidak banyak mengubah struktur biaya bagi sebagian besar aplikasi atau pengguna.

Holder Hedera Nampaknya Lebih Bearish daripada Bullish

Indikator teknikal menunjukkan sikap investor yang waspada hingga cenderung bearish. Chaikin Money Flow, atau CMF, masih berada jauh di bawah garis nol, menandakan adanya arus keluar dana dari HBAR secara terus-menerus. Data ini menunjukkan investor lebih memilih mengurangi eksposur daripada bersiap untuk pemulihan.

Belum adanya sinyal bullish makro yang kuat makin menegaskan tren ini. Minat risiko pada altcoin pun masih lesu, dan HBAR belum mendapatkan arus masuk dana yang konsisten. Dengan kondisi saat ini, dinamika arus modal bearish ini diprediksi akan berlanjut hingga 2026 kecuali ada perbaikan sentimen pasar yang signifikan.

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya lewat tautan ini.

HBAR CMF
HBAR CMF | Sumber: TradingView

Data derivatif juga menyoroti lemahnya momentum makro. Peta likuidasi memperlihatkan para trader kini lebih bersiap menghadapi risiko penurunan harga. Posisi short HBAR tercatat hampir mencapai US$8,21 juta, sedangkan posisi long jauh lebih rendah sekitar US$4,5 juta.

Ketidakseimbangan ini menandakan kontrak bearish mendominasi posisi pasar. Mayoritas trader nampaknya jauh lebih percaya diri terhadap kemungkinan penurunan harga daripada reli berkepanjangan. Posisi yang sangat timpang seperti ini sering memperbesar volatilitas ke bawah, apalagi saat likuiditas rendah atau muncul sentimen negatif di pasar.

HBAR Liquidation Map.
Peta Likuidasi HBAR | Sumber: Coinglass

Harga HBAR Perlu Berbalik Jadi Support di Level Penting Ini

Harga HBAR berada di US$0,112 pada waktu publikasi, masih bertahan di atas support langsung di US$0,109. Tapi, harga tetap terkunci di bawah garis 23,6% Fibonacci Retracement yang berada dekat US$0,115. Kedua level ini menjadi zona resistance kuat yang menahan pergerakan naik.

Sinyal teknikal dan on-chain yang dominan menunjukkan bahwa setiap percobaan pemulihan kemungkinan akan tetap dangkal. Konsolidasi di atas US$0,109 lebih mungkin terjadi daripada terjadinya breakout untuk HBAR secara tegas. Pola pergerakan dalam rentang ini mencerminkan lemahnya permintaan dan minat spekulatif yang terbatas di kondisi pasar saat ini.

HBAR Price Analysis.
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Perubahan di pasar aset kripto secara keseluruhan bisa mengubah prospek ini. Jika kondisi makro benar-benar menjadi bullish, HBAR dapat mengambil keuntungan dari kembalinya minat risiko. Jika garis Fibonacci 23,6% berubah menjadi support, maka pergerakan pemulihan akan terkonfirmasi dan harga berpotensi menuju US$0,120.

Coinbase listing token LIT milik Lighter saat harga mendekati US$3

31 December 2025 at 02:47

Coinbase mengatakan trading spot untuk token LIT milik Lighter akan mulai berjalan setelah kondisi likuiditas terpenuhi. Ini menjadi pencapaian besar dalam hal visibilitas hanya beberapa jam setelah token ini diluncurkan secara publik.

Pengumuman ini berlaku di wilayah yang mendukung pair LIGHTER-USD, dan hadir ketika LIT diperdagangkan sedikit di bawah level US$3 pada fase penemuan harga awal.

Coinbase dorong hype token Ligther

Sinyal listing ini datang di hari yang sama dengan Lighter menyelesaikan token generation event-nya, dan merilis LIT ke pasar dengan sekitar 25% dari total suplai sebanyak 1 miliar sudah beredar.

Spot trading for Lighter (LIGHTER) will go live when liquidity conditions are met, in regions where trading is supported for our LIGHTER-USD trading pair. pic.twitter.com/TQPWLAPNeg

— Coinbase Markets 🛡️ (@CoinbaseMarkets) December 30, 2025

Trading awal menunjukkan volatilitas tajam, karena LIT sempat mengalami penurunan harga sebelum stabil di kisaran US$2,7–US$2,9, menurut data pasar yang dibagikan para partisipan.

Lighter meluncurkan LIT sebagai native token untuk exchange perpetual futures berbasis Ethereum miliknya, dan menjadikan LIT sebagai aset inti protokol untuk tata kelola, insentif, dan mekanisme biaya di masa depan.

Grafik Harga Token Ligther LIT | Sumber: CoinGecko

Setengah dari total suplai dialokasikan untuk ekosistem, termasuk airdrop komunitas sebesar 25% yang dibagikan kepada pengguna awal yang telah mengumpulkan poin dari kampanye insentif tahun 2025.

Alokasi untuk tim dan investor akan terkunci selama satu tahun sebelum akhirnya mulai vesting secara bertahap selama tiga tahun.

We are announcing the Lighter Infrastructure Token (LIT)! Lighter is building infrastructure for the future of finance and the native token is key to aligning incentives. In this thread, we will describe the structure of the token, broader vision, and roadmap of use cases.

— Lighter (@Lighter_xyz) December 30, 2025

Hyperliquid dan Aster dalam Tekanan Persaingan

Sementara itu, token perp DEX lain secara umum bergerak turun setelah peluncuran LIT. Token HYPE milik Hyperliquid terkoreksi sekitar 1,5% hari itu, sedangkan token ASTER milik Aster juga ikut turun, meski tidak ada pengumuman khusus dari protokol tersebut.

Para trader menyebut penurunan serentak ini terjadi karena rotasi modal jangka pendek dan hedging, seiring masuknya pesaing baru ke sektor ini.

Secara historis, peluncuran token perp DEX kapitalisasi besar memang sering memicu tekanan sementara di kategori ini saat likuiditas terfragmentasi dan para trader menata ulang eksposurnya.

Kehadiran Lighter menambah satu lagi protokol dengan valuasi tinggi di tengah pasar yang sudah sangat kompetitif, di mana platform-platform besar dengan likuiditas dalam dan basis pengguna yang kuat masih mendominasi.

Harga Token Hyperliquid Turun Setelah Peluncuran Ligther | Sumber: CoinGecko


Ke depan, para pelaku pasar bakal melihat bagaimana pergerakan harga LIT, apakah para penerima airdrop memilih untuk hold atau menjual, serta apakah Lighter mampu mengubah sorotan hari peluncuran menjadi aktivitas trading yang berkelanjutan.

Dalam jangka pendek, volatilitas di antara token perp DEX kemungkinan akan tetap tinggi seiring pasar menyerap kehadiran pemain baru ini.

Harga Monad Bersiap untuk Reli 64%— namun US$50 Juta Long Squeeze Mengintai di Bawah

31 December 2025 at 01:00

Monad (MON) diperdagangkan di kisaran US$0,021, turun 7% dalam 24 jam terakhir, tapi masih naik 4% selama seminggu. Harga Monad juga 56% di bawah harga tertinggi setelah listing-nya di US$0,048.

Meskipun mengalami penurunan, grafiknya masih menyisakan peluang bullish karena pola inverse head and shoulders masih bertahan. Pola ini tetap kuat selama para bull bisa menjaga satu level kunci. Namun, risiko bearish sepertinya tidak jauh dari sini.


Pola Inverse Head and Shoulders Bertahan dan Pembeli Saat Koreksi Mulai Masuk

Monad masih mengikuti pola inverse head and shoulders. Pola ini dikenal sebagai tanda pembalikan bullish jika harga bisa menembus neckline. Support terbentuk di US$0,020. Neckline berada di kisaran US$0,024.

Jika penutupan harian berada di atas US$0,024, itu konfirmasi breakout. Breakout ini menandakan potensi kenaikan terukur sebesar 64% ke US$0,040. Walaupun harga Monad terkoreksi lebih dari 7% dalam 24 jam terakhir, support beli saat harga turun masih menjaga peluang breakout tetap terbuka.

Money Flow Index (MFI) mengukur tekanan beli berdasarkan harga dan volume. Antara tanggal 26 hingga 29 Desember, harga bergerak turun sedangkan MFI justru membentuk higher high. Ini adalah bullish divergence. Hal ini menunjukkan potensi akumulasi saat harga turun dan adanya dukungan dari trader ritel.

Mau dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Breakout Setup Active
Breakout Setup Masih Aktif | Sumber: TradingView

Perilaku ini membantu menjaga pola tetap bertahan. Jika MFI turun di bawah swing low terakhir, maka support saat harga turun akan melemah. Jika MFI menembus higher high baru, peluang tembus ke US$0,024 semakin kuat. Saat ini, pembeli ritel masih menjaga zona aman di US$0,020.


Derivatif Cenderung Long, tapi Risiko Squeeze Meningkat di Bawah US$0,020

Posisi derivatif menunjukkan mengapa setup ini terasa kurang stabil. Pada grafik MON-USD 7 hari Hyperliquid, klaster likuidasi memperlihatkan bias long yang jelas. Long likuidasi menumpuk di kisaran US$93,62 juta. Sementara, short likuidasi berada di US$45,26 juta.

Tekanan long likuidasi lebih dari 100% lebih besar dibanding tekanan short likuidasi. Para trader bersiap untuk pergerakan naik.

Liquidation Map
Peta Likuidasi | Sumber: Coinglass

Kondisi ini menimbulkan risiko. Jika harga turun di bawah US$0,020, maka akan memicu area likuidasi di mana lebih dari 50% long cluster berada. Level ini mencakup US$50,34 juta total leverage long. Jika tembus, potensi terjadi long squeeze yang bisa menyeret harga lebih rendah.

Monad Liquidation Leverage
Leverage Likuidasi Monad | Sumber: Coinglass

Penjual bisa saja sedang menunggu pemicu ini. Jika US$0,020 gagal dipertahankan, siklus likuidasi akan mempercepat penurunan.

Di sisi lain, jika penutupan harga jelas di atas US$0,024, itu akan melikuidasi sebagian besar klaster short Monad utama. Hal ini akan mengkonfirmasi breakout dan membuka peluang harga lebih tinggi.


Level Harga Monad Penting untuk Bull dan Bear

Harga Monad diperdagangkan antara dua level penting yang menentukan arah pergerakan. Jika harga menembus US$0,024, artinya breakout sudah aktif. Area US$0,029 menjadi konfirmasi momentum, dan bisa membawa harga ke US$0,040.

Jika harga turun di bawah US$0,020, maka struktur pola jadi lemah. Hal ini membuka potensi menuju US$0,016 dan mematahkan pola inverse head and shoulders, sehingga grafik kembali jadi bearish. Sampai saat itu, polanya masih berpihak bullish, meski tipis.

Monad Price Analysis
Analisis Harga Monad | Sumber: TradingView

Saat ini, pasar sedang menanti apakah neckline tertembus atau justru terjadi long squeeze trap. Satu breakout bisa membuka potensi reli 64%. Tapi kalau terjadi breakdown dari sisi bear, tekanan squeeze bisa menarik harga ke US$0,016.

Strive CIO Jelaskan Struktur yang Membuat Saham MicroStrategy Kalahkan Bitcoin | Berita Kripto AS

31 December 2025 at 00:10

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan utama seputar peristiwa kripto terpenting untuk hari ini.

Ambil secangkir kopi, duduk santai, dan pikirkan lebih dalam dari sekadar pergerakan harga Bitcoin harian. Bagaimana jika kisah utamanya bukan soal timing pasar, tapi soal bagaimana struktur sebuah perusahaan diam-diam menghasilkan nilai tambah selama bertahun-tahun? Inilah argumen yang sedang disampaikan CIO Strive, Jeff Walton, tentang MicroStrategy (MSTR), sebuah saham yang di permukaan bergerak bersama aset kripto, tapi menurutnya, di balik itu, bekerja seperti mesin yang terus meningkatkan eksposur Bitcoin per lembar saham.

Berita Kripto Hari Ini: CIO Strive Jeff Walton Jelaskan Kenapa Beli MSTR di 2,5x mNAV Masih Lebih Unggul daripada exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot

Jeff Walton, Chief Risk Officer di Strive sekaligus pendiri dan CEO dari anak perusahaannya True North, bilang kebanyakan investor mendasar salah paham tentang MicroStrategy (MSTR).

Mengenang pembeliannya di tahun 2021, Walton menyampaikan bahwa saham ini seharusnya tidak dipandang sebagai proxy Bitcoin yang memakai leverage. Melainkan, investor bisa melihat MSTR sebagai mesin di pasar modal yang dirancang untuk meningkatkan eksposur Bitcoin per saham dari waktu ke waktu.

Walton mengungkapkan bahwa ia mulai membeli MSTR pada Juni 2021 di kisaran 2,5x mNAV, karena percaya saham tersebut sudah turun 50%.

“Tidak saya sangka, sahamnya turun lagi 80% dari harga beli saya,” tulisnya, saat MSTR anjlok hampir 90% dari puncak Februari 2021.

Menjelang akhir 2022, perusahaan diperdagangkan di kisaran 1,3x mNAV, memegang 129.999 Bitcoin, dan nilai utangnya sempat melampaui nilai aset. Meskipun di atas kertas “rugi besar,” Walton ucapkan bahwa perhitungan dasarnya tak pernah rusak.

“Perusahaan punya hard money sungguhan, ketentuan utang tidak memberatkan, dan secara struktur, semua prospek di depan untuk kripto bersifat bullish,” ucapnya, dengan menyebut siklus halving, ETF, pemilu, dan perubahan bunga.

Pada pertengahan 2023, Walton menuturkan bahwa ia memutuskan “all in,” yakin struktur permodalan, bukan aksi harga, adalah tesis utama sesungguhnya.

Keyakinan itu, papar Walton, adalah alasan mengapa holder jangka panjang mampu bertahan di salah satu masa penurunan saham kripto terburuk dalam sejarah.

Bagaimana waktu dan struktur mengubah perhitungan risiko untuk MicroStrategy

Maju ke akhir 2025, Walton menjelaskan bahwa MicroStrategy kini memegang 672.497 Bitcoin. Jumlah ini bahkan lebih dari 12 kali lipat dibandingkan pemegang korporasi publik terbesar berikutnya.

Top 100 Public BTC Treasury Companies
100 Perusahaan Treasury BTC Publik Teratas | Sumber: Bitcoin Treasuries

Yang lebih penting lagi, menurut dia, profil risiko saham yang dulu ia beli sudah mengalami perubahan mendasar.

“Harga 1x NAV per saham kini 160% lebih tinggi dari saham 2,5x mNAV yang saya beli di Juni 2021,” tulis Walton, sambil menambahkan bahwa batas bawah NAV yang naik sekarang sudah di atas harga pokoknya.

Menurut pandangannya, aktivitas pasar modal secara bertahap mengurangi risiko saham biasa, sambil memperbesar eksposur Bitcoin per saham.

Selanjutnya, Walton menuturkan sahamnya dari 2021 secara struktur bisa mengungguli Bitcoin meski perusahaan tidak menambah BTC lagi sekalipun.

“Kini ada eksposur Bitcoin nyata yang lebih besar dalam SETIAP saham yang saya beli di 2021 daripada saat saya membelinya,” jelas dia, dengan menekankan bahwa kelebihan eksposur Bitcoin didapat lewat dilusi, ekuitas preferen, dan utang jangka panjang, bukan cuma kenaikan harga saja.

Pemikiran ini pun mendapat dukungan dari para komentator pasar, yang menyampaikan bahwa investor sebenarnya sedang membeli sistem, bukan leverage.

“Bitcoin adalah aset bearer. MicroStrategy adalah operating system untuk mendapatkan Bitcoin menggunakan insentif pasar publik,” komentar salah satu analis.

Bagi Walton, volatilitas justru berubah menjadi bahan bakar untuk pertumbuhan nilai, bukan ancaman terhadap tesisnya.

Nampaknya Ini Keunggulan Struktural atau Trade yang Bergantung pada Siklus?

CEO Strive Matt Cole pun sejalan dengan Walton, baru-baru ini menerangkan bahwa kinerja MSTR mengalahkan Bitcoin dan emas dalam lima tahun terakhir. Menurut Cole, hal ini bisa tetap terjadi bahkan di level BTC US$75.000 atau 1x mNAV.

The two most important words in investing are "Total Return" not "Average Cost".$MSTR has outperformed BTC and Gold over the last five years – and this will still be true at $75k BTC or at a 1x mNAV.

Zoom out, HODL, touch grass, and you'll outperform the bewildered haters. https://t.co/CQfvoWkynn pic.twitter.com/JBqDJKXblL

— Matt Cole (@ColeMacro) December 29, 2025

Tetapi, tidak semua orang sepakat bahwa keunggulan struktur ini pasti bertahan. Narasi kontra berpendapat bahwa walau lima tahun kinerjanya lebih baik hingga pertengahan 2025, MSTR justru underperformed Bitcoin saat market koreksi di paruh kedua. Selain itu, ia diperdagangkan di kisaran atau di bawah 1x mNAV dalam beberapa minggu terakhir.

Di sisi lain, Barchart menunjukkan bahwa MicroStrategy adalah saham Nasdaq-100 dengan kinerja terburuk di 2025, merosot sekitar 65% dari puncaknya di tengah crypto winter yang lebih luas.

Para kritikus seperti Peter Schiff langsung menolak strategi ini sepenuhnya, dan berpendapat bahwa rata-rata biaya Bitcoin dari Strategy hanya menghasilkan imbal hasil tahunan yang relatif kecil.

Orang lain memperingatkan bahwa kondisi mNAV di bawah 1x yang berkelanjutan secara teori bisa memicu penjualan Bitcoin, sebuah skenario yang CEO Phong Le juga akui masuk akal secara “matematika”, meski manajemen menegaskan kemungkinan itu sangat kecil.

Meski begitu, minat institusi tetap terlihat. Berdasarkan komentar dari industri, sejumlah bank besar di Amerika Serikat sekarang sedang menjajaki kerja sama dengan Strategy, sedangkan Michael Saylor menilai adopsi oleh bank, bukan harga, yang akan menjadi narasi utama Bitcoin di tahun 2026.

Phong Le says large U.S. banks want to partner with Strategy.

The same Wall Street that coordinated attacks on $MSTR now wants a seat at the table.

Saylor said major banks accepting Bitcoin will be the story of 2026. pic.twitter.com/ttfYagpvEv

— TFTC (@TFTC21) December 3, 2025

Apakah struktur MSTR bisa bertahan di semua siklus? Walton meyakini waktu dan struktur modal yang punya peran penting, bukan masalah timing.

Chart Hari Ini

Strategy Stock MSTR vs BTC Performance YTD
Kinerja Saham Strategy MSTR vs BTC YTD | Sumber: Bitcoin Treasuries

Byte-Sized Alpha

Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu diikuti hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan per 29 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$155,39US$155,99 (+0,39%)
Coinbase (COIN)US$233,77US$234,39 (+0,27%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$23,16US$23,47 (+1,345)
MARA Holdings (MARA)US$9,49US$9,50 (+0,12%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,21US$13,30 (+0,76%)
Core Scientific (CORZ)US$15,08US$15,09 (+0,066%)
Lomba pembukaan pasar saham kripto: Google Finance

Satu Rintangan Lagi sebelum Harga Zcash Reli di Atas US$1.000? Ini Kata Grafiknya

30 December 2025 at 23:00

Zcash (ZEC) menjadi salah satu performer tren bersih di tahun ini. Harga token ini stagnan dalam 24 jam terakhir, tetapi masih naik hampir 30% dalam tujuh hari, sehingga pergerakan tiga bulannya meningkat menjadi hampir 570%. Saat ini, harga Zcash berada pada resistance channel bullish yang menahan setiap upaya breakout sejak awal Desember.

Satu dorongan lagi mungkin akan berbeda. Strukturnya bullish, namun masih ada satu konfirmasi yang memisahkan Zcash dari upaya lama menuju US$1.000.


Zcash uji channel bullish, tapi satu konfirmasi masih dibutuhkan

Zcash saat ini diperdagangkan di dekat batas atas channel naik. Channel ini membimbing tren naik sejak awal Desember. Harga selalu bergerak sesuai tiap kali retest, tapi buyer perlu menutup harga harian di atas garis tren atas agar target lebih tinggi terbuka.

Komponen utama yang masih kurang adalah konfirmasi arus modal.

Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang melacak kekuatan beli dari harga dan volume, bergerak agak menurun meski harga naik antara 27 hingga 31 Desember. Itu adalah sedikit divergensi bearish. Artinya, arus masuk modal mulai melambat walaupun harga masih naik, sehingga keyakinan buyer tertunda.

Zcash Pattern
Pola Zcash | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

CMF yang masih cukup tinggi di atas garis nol, perlu menembus garis trennya dan mencetak level lebih tinggi di atas 0,13 untuk konfirmasi kekuatan. Jika itu terjadi, harga Zcash bisa mengikuti. Kembalinya buyer besar kemungkinan akan menjadi pemicu breakout CMF. Tapi, metrik berikut menunjukkan bahwa buyer besar mungkin sudah mulai kembali.


Whale akumulasi, smart money tambah eksposur

Perilaku spot mulai memberi sinyal dukungan pertama.

Di Solana Chain, Zcash whale menambah saldo sebanyak 3,53% dalam 24 jam, sehingga total mereka menjadi 10.587 ZEC. Itu bertambah sekitar 361 ZEC, setara sekitar US$191.000 di harga spot.

Mega whale (100 wallet teratas) juga menaikkan kepemilikan sebanyak 1%, sehingga total mereka menjadi 36.323 ZEC. Itu juga kenaikan sekitar 360 ZEC, setara sekitar US$190.000. Para whale belum membeli dengan agresif, tapi mereka sudah tidak absen lagi. Ini menjadi tanda bahwa akumulasi mulai berulang.

Whales Start Adding
Whale Mulai Menambah Kepemilikan | Sumber: Nansen

Saldo di exchange mendukung pandangan itu. Pasokan ZEC di exchange turun sedikit dalam satu hari terakhir, menandakan akumulasi terus berlanjut dan likuiditas jual menipis. Meski kecil, arahnya penting di sini.

Pasar derivatif juga setuju. Posisi smart money (akun non-retail) mencatat kenaikan 22,48% pada eksposur net long. Pemain derivatif terbesar masih net short secara keseluruhan, tapi posisi long mereka tumbuh lebih cepat (naik 745%) dibandingkan short, yang jarang terjadi jika mendekati resistance kecuali ada ekspektasi breakout.

Long Positions Increase
Posisi Long Bertambah | Sumber: Nansen

Hal ini penting karena aktivitas whale sering mendorong CMF naik. Jika aliran dana dari whale berlanjut, garis tren CMF bisa terlampaui yang akan mengonfirmasi breakout dari channel tersebut.


Target Harga Zcash Sebesar US$1.000 Masih Mungkin?

ZEC diperdagangkan di bawah pemicu pertama pada US$546. Penutupan harga di atas itu akan membuka jalan ke US$594. Di situlah pertempuran utama harga Zcash.

Jika US$594 tembus dengan konfirmasi CMF, proyeksi pola dari channel naik menargetkan kenaikan hingga 84%, menempatkan Zcash di dekat US$831 atau lebih. Itulah batu loncatan. Setelah itu, ekstensi Fibonacci sekunder mengarah ke target selanjutnya di kisaran US$1.007, sekitar 89% dari level sekarang.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Level invalidasi juga penting. Jika kehilangan US$509, momentum akan melemah, sedangkan kehilangan US$479 akan membuat struktur menjadi netral. Jika Zcash kehilangan US$437, channel akan benar-benar terputus dan peluang bullish dibatalkan.

Selama ZEC bertahan di atas US$479, channel masih valid. Di atas US$594 dengan dukungan CMF, breakout sedang berlangsung.

Sinyal Pasar Bitcoin yang Bisa Picu Breakout di 2026

30 December 2025 at 22:44

Bitcoin memasuki akhir tahun dalam posisi yang paradoks. Adopsi institusional tidak pernah sekuat ini, tapi pergerakan harga justru masih ragu-ragu, karena likuiditas tipis, distribusi holder lama, dan arus global yang tidak merata.

Menjelang tahun 2026, pertanyaan bukan lagi soal apakah nilai moneter Bitcoin tetap berlaku, melainkan lebih kepada kapan harga bisa menyusul.

Likuiditas Tipis Dorong Volatilitas Jangka Pendek

Bitcoin menutup akhir tahun dengan mengikuti pola musiman libur seperti tahun-tahun sebelumnya, alih-alih dipicu oleh katalis fundamental baru.

“Dengan kondisi liburan yang masih menekan likuiditas, muncul beberapa lonjakan volatilitas spot yang tinggi, tapi hal ini juga tidak mengejutkan,” ujar analis QCP.

Volatilitas spot yang tinggi tersebut didorong oleh aksi beli secara diskresi, bukan karena penyesuaian posisi paksa, papar para analis. QCP menambahkan, permintaan nampaknya datang dari pasar spot dan perpetual yang bergerak di kondisi tipis.

Sebagian tekanan beli ini sepertinya berasal dari Strategy, yang melalui dokumen hari Senin mengungkap telah membeli 1.229 Bitcoin pekan lalu sebesar US$108,8 juta dengan harga rata-rata US$88.568 per koin.

Pasar options memberi sinyal reli yang rapuh

Setelah expired opsi besar pada Jumat lalu, funding rate perpetual Bitcoin di Deribit melonjak dari hampir datar menjadi di atas 30%, menggambarkan kemungkinan perubahan eksposur dealer yang lebih optimistis.

QCP mengamati bahwa para trader yang sebelumnya long gamma sebelum expiry dan menjaga harga tetap sideways, sekarang justru menjadi short gamma ke arah atas. Ketika harga naik, mereka terpaksa membeli spot Bitcoin atau opsi call jangka pendek untuk mengimbangi risiko, sehingga menguatkan pergerakan naik.

Catatan QCP Capital hari Senin pun menyoroti aksi pembelian agresif di perpetual serta permintaan opsi call Bitcoin. QCP menyebut jika harga mampu terus bertahan di atas US$94.000, maka tekanan buy dari gamma berpotensi memicu reli lanjutan.

Di sisi lain, perlindungan risiko jangka pendek mulai berkurang. Put skew turun setelah para trader memilih untuk tidak mengalihkan posisi put Desember senilai US$85.000 yang besar.

Ditambah lagi, sekitar 50% open interest hangus setelah masa expiry rekor pada Jumat, sehingga banyak modal saat ini hanya menunggu di pinggir lapangan. Menurut catatan QCP Capital, ketika posisi mulai terbangun ulang, volatilitas kemungkinan akan kembali, tapi arah market masih belum pasti.

Asia akumulasi saat AS jual

Ketidakpastian tersebut terasa berbeda-beda di setiap wilayah. Laser Digital menggambarkan pekan lalu sebagai periode liburan yang cenderung sepi seperti biasa.

namun, yang menarik adalah ada perbedaan kinerja yang jelas berdasarkan zona waktu. Bitcoin dan Ethereum sama-sama turun lebih dari 3% selama jam perdagangan AS, tapi berhasil rebound saat sesi Asia.

Catatan investor dari Laser Digital menyebut pola tersebut terjadi terutama karena aksi jual untuk keperluan pajak akhir tahun di AS, di mana aset kripto tahun ini kurang baik ketimbang mayoritas aset global lainnya. Akibatnya, tekanan jual dari Amerika terus berjalan, di sisi lain, akumulasi dari luar negeri menahan penurunan lebih lanjut.

Meski aktivitas market sedang lesu, analis Messari menyoroti bagaimana aset kripto kini sudah mulai diadopsi di level institusi tertinggi. Pasokan stablecoin berada di puncak sepanjang sejarah, bahkan regulator mulai terbuka membahas infrastruktur pasar on-chain.

“Tapi rasanya hampir tidak pernah seburuk ini,” terang catatan akhir tahun analisis Messari, menyoroti jurang lebar antara sentimen dengan kenyataan pasar.

Kenapa Bitcoin Tertinggal di 2025

Performa Bitcoin yang tertinggal dibanding emas dan ekuitas di akhir 2025 membuat narasi “emas digital” sempat dipertanyakan. Harga emas sudah naik lebih dari 60% sepanjang tahun ini, ekuitas mencetak rekor tertinggi, sedangkan Bitcoin masih sedikit negatif.

Messari menilai kelemahan ini bukan bersifat struktural, melainkan karena tekanan suplai.

Holder lama dengan saldo besar sudah banyak menjual selama 2025, memanfaatkan likuiditas institusi yang lebih dalam. Awal tahun ini, Galaxy Digital memfasilitasi penjualan 80.000 BTC milik satu investor era Satoshi. Data on-chain menunjukkan alamat yang memegang 1.000–100.000 BTC telah mendistribusi ratusan ribu koin sepanjang tahun ini.

Di saat bersamaan, dua mesin permintaan utama melambat. Aliran masuk Digital Asset Treasury melemah pada Oktober, sedangkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang sebelumnya rajin membeli, kini justru menjadi net seller.

Pada akhirnya, market harus menyerap lonjakan pasokan, sementara aliran modal masuk malah terhenti.

Messari tidak melihat situasi ini sebagai hambatan permanen. “Kalau ragu, lihat jangka panjang,” ujar analis, menegaskan bahwa Bitcoin telah beberapa kali mengalami penurunan besar dalam siklus terdahulu, sebelum akhirnya bangkit kembali.

Kerangka Harga Bitcoin Tahun 2026

Ke depan, Messari menilai Bitcoin seharusnya tak lagi dianalisis sekadar dengan lensa siklus empat tahunan. Sebagai aset makro, kinerjanya kini makin bergantung pada berbagai faktor besar—seperti arah kebijakan moneter, alokasi institusi, dan keputusan neraca keuangan negara.

Meskipun begitu, para analis Messari melihat kerangka harga baru mulai terbentuk untuk 2026:

  • US$86.000–US$90.000 menjadi zona support struktural penting, seiring lonjakan beli spot dan permintaan hedging sisi bawah yang berkurang.
  • US$94.000 menjadi pemicu kenaikan utama. Jika terjadi breakout yang bertahan di atas level ini, tekanan beli oleh gamma bisa terjadi dan harga call option 2026 akan naik.
  • US$100.000–US$110.000 adalah resistance psikologis dan struktural besar berikutnya, tempat holder lama kemungkinan akan kembali profit taking.

Selain itu, siklus arus masuk institusi baru lewat ETF, kas perusahaan, atau akumulasi negara juga mutlak diperlukan agar Bitcoin mampu mencetak all-time high baru di 2026 nanti.

Keyakinan Jangka Panjang Masih Ada

Meski ada kekecewaan jangka pendek, analis Messari tetap yakin dengan arah pergerakan Bitcoin.

“Bitcoin sudah jelas membedakan dirinya dari semua aset kripto lainnya dan tidak diragukan lagi menjadi bentuk uang kripto terdepan,” tulis para analis.

Bitcoin terus mengungguli hampir semua token utama lain dalam jangka waktu beberapa tahun, didorong oleh permintaan institusi yang konsisten. Exchange-traded fund (ETF) spot, yang dipelopori oleh IBIT dari BlackRock, telah mengubah struktur pasar, sementara hampir 200 perusahaan kini menyimpan Bitcoin di neraca keuangan mereka.

Melihat ke tahun 2026, kepercayaan para analis Messari didasarkan pada prinsip utama. Di dunia dengan utang pemerintah yang meningkat, represi keuangan, dan yield riil yang menurun, kebijakan moneter Bitcoin yang dapat diprediksi, self-custody, serta portabilitas globalnya tetap tidak tertandingi.

Coinbase Premium Bitcoin Sentuh Level Terendah Sejak Februari – Akankah BTC Turun di Bawah US$80.000?

30 December 2025 at 21:44

Sejak awal 2025, Bitcoin belum pernah menutup candle bulanan di bawah US$80.000. Level ini sampai saat ini sudah menjadi area support yang penting dan kuat.

namun, sinyal dari Coinbase Premium Index sekarang mulai mengancam level support ini. Para analis tetap melihat sejumlah alasan untuk tetap optimistis meski support ini jebol.

Indeks Coinbase Premium Bitcoin turun ke level terendah sejak Februari

Coinbase Premium Index mengukur selisih harga Bitcoin antara Coinbase (AS) dan Binance (internasional). Biasanya, indikator ini mencerminkan permintaan beli dari investor institusi di Amerika Serikat.

Jika indeks ini negatif, artinya tekanan jual dari AS sedang lebih kuat. Tekanan ini bisa sangat berpengaruh pada penurunan harga BTC.

Bitcoin Coinbase Premium Index. Source: CryptoQuant.
Bitcoin Coinbase Premium Index | Sumber: CryptoQuant.

Data CryptoQuant menunjukkan bahwa pada 30 Desember, indeks ini berada di angka -0,14. Angka ini adalah posisi terendah sejak Februari.

Indeks ini bertahan negatif selama 16 hari berturut-turut di bulan Desember. Pada periode ini, Bitcoin tidak berhasil menutup candle mingguan di atas US$90.000.

Oleh karena itu, para analis memperkirakan bahwa Bitcoin mungkin belum membentuk bottom. Tekanan jual dari investor AS belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

“The biggest indicator of a local bottom will be when the Coinbase premium returns,” ujar investor Johnny Johnny.

Penurunan serupa yang tajam di bulan Februari pernah menyebabkan Bitcoin menembus support US$80.000. tapi, harga kembali pulih dengan cepat setelah itu.

Oleh karena itu, pembacaan negatif yang dalam saat ini bisa saja menandakan skenario yang mirip akan terjadi.

Selain itu, Desember mencatat arus keluar ETF yang negatif dua bulan berturut-turut. Namun, arus keluar ETF di bulan Desember turun tajam jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Bitcoin Spot ETF Net Inflow. Source: SoSoValue.
Arus Bersih Bitcoin Spot ETF | Sumber: SoSoValue.

Pola yang terjadi di bulan Februari dan awal Maret 2025 juga menunjukkan fenomena serupa. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa tekanan jual dari investor AS masih berlanjut, tapi tidak sekuat sebelumnya.

Kondisi tersebut menciptakan peluang bagi Bitcoin untuk pulih. Koreksi bisa terjadi walaupun harga sementara turun di bawah US$80.000.

Sementara itu, long-term holder (LTH) sudah mengurangi tekanan jualnya. Pasokan mereka mulai meningkat lagi.

Long-term holders (LTHs) Supple Change. Source: CryptoQuant
Perubahan Pasokan Long-term Holder (LTH) | Sumber: CryptoQuant

Data CryptoQuant menunjukkan bahwa pasokan LTH bergeser dari distribusi ke akumulasi pada akhir Desember. Sekitar 10.700 BTC masuk ke dalam status long-term holding. Ini adalah sinyal positif pertama dari LTH sejak mereka berhenti menjual pada Juli.

“For now, this remains a very modest change, but it is not insignificant…Historically, such shifts often precede consolidation phases or even bullish recoveries, depending on broader trends.” komentar analis Darkfost Darkfost.

Singkatnya, Coinbase Premium Index masih berada di posisi terendah, dan arus keluar ETF terus berlanjut. namun, sinyal dari long-term holder memberi secercah harapan. Jika tekanan jual tetap tinggi, BTC bisa saja turun di bawah US$80.000. Tapi, pemulihan bisa muncul kapan saja.

Mengapa Harga XRP Berisiko Turun 41% meski Banyak Holder Membeli?

30 December 2025 at 21:00

XRP diperdagangkan di dekat US$1,86, turun sekitar 2% dalam 24 jam terakhir dan hampir 15% dalam sebulan. Harga XRP masih terjebak di dalam channel bearish yang membawa risiko breakdown sebesar 41% jika level penting gagal dipertahankan.

Hal yang membuat setup ini tidak biasa adalah beberapa kelompok pembeli akhirnya mulai masuk. Holder jangka panjang mulai membeli lagi, holder jangka pendek juga menambah posisi, tapi ada satu kelompok yang masih belum yakin. Benturan ini menjelaskan kenapa chart masih cenderung bearish.


Holder Jangka Panjang Kembali, namun Kanal Bearish Masih Berlanjut

Harga XRP sudah bergerak di dalam channel menurun sejak awal Oktober. Setiap kali memantul, harganya gagal menembus garis tren atas. Pola ini memproyeksikan potensi penurunan 41% dari titik breakdown. Dan meskipun kini XRP bergerak lebih dekat ke garis tren atas, ada tanda-tanda dukungan on-chain mulai muncul.

Bearish Channel
Channel Bearish: TradingView

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar ke Crypto Newsletter Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Holder jangka panjang akhirnya mulai mengubah perilaku mereka, yang terlihat dari metrik perubahan posisi bersih Hodler.

Setelah hampir tiga minggu berturut-turut melakukan net selling, tren berbalik pada bulan Desember. Antara 3 Desember sampai 26 Desember, metrik hodler XRP mengalami perubahan posisi bersih negatif setiap hari. Namun, itu berubah pada 27 Desember, saat holder jangka panjang menambah 9,03 juta XRP. Lonjakan berikutnya terjadi pada 29 Desember, saat akumulasi mencapai 15,90 juta XRP. Pembelian meningkat hampir 76% dalam waktu 48 jam.

HODLers Buying
Holder Membeli: Glassnode

Pembelian sebanyak itu memang membantu XRP tetap dekat garis tren atas dari channel menurun, tapi XRP belum bisa breakout ke atas channel tersebut.


Pembeli Jangka Pendek Mulai Masuk, tapi Whale Mulai Jual Lagi

Holder jangka pendek (1–3 bulan) naik dari 9,58% supply pada 29 November menjadi 12,32% pada 29 Desember, berdasarkan metrik HODL Waves. Metrik HODL Waves umumnya mengelompokkan cohort berdasarkan usia simpan aset.

Kelompok ini biasanya menyebabkan pergerakan naik yang cepat, tapi mereka juga paling dulu keluar saat volatilitas tinggi. Pembelian mereka ibarat pedang bermata dua: bisa menahan penurunan, tapi juga menciptakan tekanan jual setiap kali reli tidak kuat.

Short-Term Buyers Adding Supply
Pembeli Jangka Pendek Menambah Supply: Glassnode

Whale bergerak ke arah sebaliknya, sepertinya setelah melihat pembelian besar dari holder jangka pendek di tengah pola harga yang makin melemah.

Koleksi grup whale 100 juta – 1 miliar XRP turun dari 8,23 miliar menjadi 8,13 miliar pada 28 Desember, sehingga ada pengurangan sebanyak 100 juta XRP atau nyaris US$186 juta terjual.

Koleksi grup whale 1 juta – 10 juta XRP juga turun dari 3,58 miliar menjadi 3,55 miliar, atau penurunan 30 juta XRP, yang setara dengan tekanan jual sekitar US$55 juta.

Whales Dumping XRP
Whale Melakukan Dump XRP: Santiment

Keluar masuknya whale melawan inflow dua lapis dari para holder menciptakan friksi. Hal ini menggagalkan setiap upaya breakout bersih dan menjelaskan kenapa harga terus kembali ke area tengah, bukan menantang resistance. Jika holder jangka pendek melakukan aksi jual setiap kali terjadi bounce, whale yang mengurangi posisi bisa mempercepat penurunan harga.


Level Harga XRP yang Menentukan Pergerakan Selanjutnya

Pasar sekarang ada di persimpangan. Harga XRP masih berada dalam channel. XRP harus bertahan di atas US$1,79 untuk menghindari breakdown lebih awal. Jika bertahan di atas level ini saat holder jangka panjang masih terus membeli, harga bisa naik ke US$1,98. Penutupan harian di atas US$1,98 dapat menetralkan struktur bearish dan membuka jalan menuju US$2,28, di mana momentum bullish bisa kembali.

Tapi bahayanya sudah jelas.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Jika US$1,79 gagal bertahan, support harga XRP berikutnya ada di US$1,64 dan US$1,48. Ketika harga turun di bawah US$1,48, channel akan jebol dan ada risiko penurunan hingga 41% menuju US$1,27 atau bahkan lebih rendah.

Sekarang ini, pembelian dari holder secara luas belum bisa mengubah struktur. Hal itu hanya memperlambat proses breakdown. Agar narasinya bisa berubah, whale harus kembali masuk. Selama hal itu belum terjadi, setiap pantulan di dalam channel membawa tekanan untuk keluar.

Emas Catat Penurunan Harian Ter tajam dalam Lebih dari 2 Bulan: Apakah “Metal Season” Akan Berakhir?

30 December 2025 at 19:27

Emas anjlok lebih dari 5% dalam penurunan harian terbesar selama lebih dari dua bulan terakhir. Selain itu, perak, platinum, dan paladium juga turun dalam aksi jual besar-besaran pada logam mulia pada 29 Desember.

Saat harga kembali naik hari ini, analis terbagi dua. Ada yang memperkirakan momentum akan berlanjut, namun sebagian lainnya memperingatkan adanya pergeseran yang bisa menguntungkan aset kripto.

Logam Mulia dan Aset Kripto Bergerak ke Arah Berlawanan saat Volatilitas Meningkat

Pada 29 Desember, pasar logam mulia mengalami penurunan signifikan. Emas turun lebih dari 5%, mencatatkan penurunan harian terbesar sejak akhir Oktober 2025.

Perak sempat melonjak ke rekor tertinggi mendekati US$84 sebelum berbalik tajam dan ditutup di sekitar US$70,5. Ini artinya terjadi penurunan sebesar 16%. Paladium juga mengalami penurunan serupa.

Terakhir, platinum juga turun lebih dari 15%. Koreksi ini muncul setelah reli besar-besaran yang sebelumnya mendorong logam mulia ke level tertinggi baru bulan ini.

“As we said last night, the rally was getting out of hand. Expect much more volatility,” ujar The Kobeissi Letter dalam postingannya.

Saat logam mulia menurun, pasar kripto justru mengalami pemulihan, dengan Bitcoin sempat menyentuh US$90.000 dan Ethereum naik ke US$3.000. Pergerakan ini membuat beberapa analis berspekulasi bahwa rotasi modal telah dimulai.

“Silver dropped 11% in the last few hours as crypto started to pump. Money is rotating from silver & gold into Bitcoin and the broader crypto market,” komentar Crypto Rover .

Meski begitu, koreksi di logam mulia terjadi hanya sebentar. Logam mulia kembali menguat hari ini, dengan emas naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir. Perak melonjak 3%, platinum bertambah 2,6%, sedangkan paladium masih mencatatkan kerugian ringan.

Saat logam mulia menguat, pasar kripto justru bergerak berlawanan arah. Total kapitalisasi pasar turun 0,13% dalam 24 jam terakhir, sehingga sinyal pasar semakin campur aduk dan para analis terpecah soal langkah pasar selanjutnya.

Reli Beruntun Emas Dukung Skenario Bullish

Banyak analis berpendapat bahwa koreksi pada logam mulia baru-baru ini bukan tanda penurunan permintaan mendasar. Ekspektasi tetap tinggi bahwa reli ini bisa berlanjut hingga tahun depan.

“That kind of synchronized drop usually points to a crowded trade unwinding, not a sudden shift in underlying metal demand,” terang seorang investor profesional .

Selain itu, The Kobeissi Letter menyoroti bahwa emas kini telah diperdagangkan di atas rata-rata pergerakan 200 harinya selama sekitar 550 hari perdagangan. Ini adalah rekor kedua terpanjang dalam sejarah.

Periode terpanjang sebelumnya terjadi setelah krisis keuangan 2008, saat emas bertahan di atas level tersebut selama kurang lebih 750 hari perdagangan. Sepanjang rekor saat ini, harga emas telah naik 135%, melebihi kenaikan 91% yang tercatat antara 2009 dan 2011.

Sebagai perbandingan, siklus 1986-1988 berlangsung sekitar 510 sesi dengan kenaikan 38%, sementara pada periode 1978-1980 emas melonjak 209% selama sekitar 495 sesi.

“Gold’s momentum remains historically strong.” tambah posting tersebut.

Alasan Rotasi Modal

Di sisi lain, seorang pengamat pasar menuturkan bahwa koreksi tajam pada emas sering kali mempengaruhi sentimen dan bisa memicu rotasi modal.

“While some expect a rebound, these divergences hint at a deeper shift in market focus, which could benefit other assets like BTC,” papar Professor Crypto .

Dari sudut pandang teknikal, analis Michaël van de Poppe menyoroti beberapa divergensi bearish yang muncul di berbagai timeframe, sehingga menandakan momentum yang melemah meski mencetak level tertinggi baru. Ia menjelaskan bahwa,

“Gold has corrected substantially…Although the talk of the room won’t be about an extended correction, the fact that it dropped beneath the previous ATH isn’t great. This is probably the stage where a lot of people will believe that there’s another leg up on the horizon, while the same group will blame Bitcoin for not going up. That’s the stage where it rotates.”

Pada posting terpisah, Van de Poppe mengamati adanya bullish divergence pada grafik harian BTC/emas, sehingga menunjukkan bahwa Bitcoin kemungkinan akan mengungguli emas di periode mendatang.

“Similar periods of such a bullish divergence: Q3 2024 (just before Bitcoin broke out towards the $100K barrier), Q4 2022 (the end of the bear market for Bitcoin). The big rotation is on the horizon,” tambah dia.

Divergensi BTC/GOLD | Sumber: X/CryptoMichNL

Jadi, fluktuasi harga di aset logam mulia dan aset kripto ini menunjukkan volatilitas pasar yang makin tinggi dan ketidakpastian yang terus bertambah terkait arus modal. Walaupun tren jangka panjang emas tetap kuat secara historis, sinyal teknikal dan kinerja relatifnya memperlihatkan kalau investor mulai mempertimbangkan aset alternatif lainnya.

Pergerakan terbaru ini mungkin hanya jadi divergensi sementara atau bahkan bisa jadi langkah awal dari rotasi yang lebih besar, dan hal ini masih menjadi pertanyaan terbuka.

Received — 28 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Apakah XRP Berisiko Mengalami Breakdown sebelum 2026 Dimulai? Tiga Metrik Memberi Sinyal Masalah

28 December 2025 at 04:30

XRP turun sekitar 1,6% dalam 24 jam terakhir. Pada grafik mingguan, XRP masih menjadi salah satu pergerak large-cap yang lemah, sekarang sekitar 16% lebih rendah dibanding level bulan lalu. Sebagian besar pergerakan harga terjadi di dekat dasar pola descending triangle, sebuah pola yang sering menandakan kelanjutan arah harga.

Ini belum mengonfirmasi terjadinya breakdown, tapi ada tiga sinyal pasar yang mulai muncul dan seharusnya membuat para trader lebih waspada menjelang akhir 2025.


Investor Ritel dan Holder Jangka Panjang Bergerak ke Arah yang Sama

XRP masih terjebak di dalam pola descending triangle, bergerak sideways di dekat garis tren bawah. Harga sempat naik dari 18 Desember sampai 27 Desember, namun Money Flow Index (MFI) justru bergerak turun pada periode yang sama.

MFI melacak uang yang masuk atau keluar dari sebuah aset. Ketika MFI semakin rendah saat harga naik, itu menandakan investor ritel menjual di setiap kenaikan harga, bukan mengakumulasi.

Tekanan seperti ini membuat harga XRP tetap berada di batas bawah pola ini, bukannya mencoba ke garis atas.

Weak Retail Participation
Partisipasi Ritel Lemah | Sumber: TradingView

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Kekhawatiran bertambah saat kita melihat ke holder jangka panjang.

Berdasarkan data HODL Waves, yang memperlihatkan berapa banyak supply yang dipegang berdasarkan usia wallet, wallet yang menyimpan XRP selama 2–3 tahun turun dari 14,26% supply pada 26 November jadi sekitar 5,66% pada 26 Desember.

Mereka ini adalah holder yang punya keyakinan kuat jangka panjang, dan aksi jual mereka menghilangkan salah satu penopang pasar. Kelemahan ritel itu wajar, kelemahan jangka panjang di saat yang sama justru tidak wajar.

Holders Dumping XRP
Holder Melepas XRP | Sumber: Glassnode

Sekarang, perilaku holder jangka pendek dan panjang sama-sama condong dalam satu arah: keluar dari XRP.


Arus Modal Menunjukkan Permintaan Mulai Menurun

Jika keyakinan ritel dan jangka panjang mulai melemah, langkah berikutnya adalah memantau arus modal, tanda utama ketiga.

Chaikin Money Flow (CMF) juga belum menunjukkan adanya perbaikan. CMF mengukur tekanan beli dan jual berdasarkan volume dan pergerakan harga. Indikator arus modal besar tetap negatif untuk XRP dan bergerak turun mengikuti garis support menurun.

Weak CMF
CMF Lemah | Sumber: TradingView

Secara sederhana, walau harga bergerak datar, modal besar yang masuk ke aset ini mulai menipis, sementara pasar semakin condong ke arah supply yang mengalahkan demand. Dengan belum adanya kenaikan di CMF, pasar pun kehilangan salah satu bantalan pengaman lain.

Inilah alasan harga XRP tetap mendatar, bukan bangkit kembali.


Level Harga XRP Tentukan Apakah Breakout Benar-benar Terjadi

Untuk saat ini, XRP berada di antara US$1,90 dan US$1,81. XRP kehilangan level US$1,90 pada 22 Desember dan belum berhasil naik lagi ke atas level itu. Untuk melihat tanda kekuatan, XRP harus dapat merebut US$1,90 dan selanjutnya menargetkan US$1,99.

Hal ini juga akan menandai pergerakan harga ke atas batas atas triangle dan memberi peluang bagi bull untuk bergerak.

Namun, saat ini skenario bearish terlihat lebih jelas dibandingkan bullish.

Jika US$1,81 jebol, XRP bisa saja turun keluar dari pola descending triangle, yang berarti breakdown telah terkonfirmasi. Jika itu terjadi bisa membuka peluang ke US$1,68, titik di mana polanya benar-benar gagal, dan bahkan bisa ke US$1,52 jika tekanan jual semakin kencang.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Hal ini belum pasti, tapi pasar belum menunjukkan sinyal berlawanan. Selama penjualan ritel, distribusi jangka panjang, dan arus masuk modal yang melemah masih sejalan, harga XRP harus berjuang untuk tetap bertahan di kisaran ini.

Pendiri Cardano Charles Hoskinson ajukan Midnight sebagai layer privasi untuk Bitcoin dan XRP

28 December 2025 at 03:00

Charles Hoskinson sedang mempromosikan usaha terbarunya, Midnight Protocol, sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar sidechain untuk Cardano.

Pendiri Cardano tersebut memposisikan platform berfokus privasi ini sebagai lapisan infrastruktur bersama yang bisa memperluas privasi terprogram ke jaringan blockchain pesaing, termasuk Bitcoin dan XRP Ledger.

Hoskinson Bergerak Lebih Jauh dari Cardano dengan Inisiatif Privasi Lintas Chain

Pada 27 Desember, melalui sebuah postingan di X, Hoskinson menjelaskan bahwa arsitektur zero-knowledge proof dari Midnight bisa meningkatkan kemampuan ekosistem pesaing, bukan menggantikannya.

Ia menyampaikan bahwa integrasi Midnight dengan XRP Ledger akan memungkinkan jaringan tersebut menantang sistem perbankan tradisional dengan menghadirkan decentralized finance privat dan patuh regulasi. Ia juga menambahkan bahwa Midnight membawa fitur privasi terprogram yang belum ada di Bitcoin saat ini.

Hoskinson pun menggambarkan Midnight sebagai katalis untuk Cardano sendiri. Ia menyebutkan bahwa protokol ini dapat membantu meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanan dan total value locked Cardano, karena memperluas kegunaan ekosistem ini di luar chain aslinya.

“Midnight makes what it touches better. Adding Midnight to XRP DeFi is going to blow the legacy banks out of the water. Adding Midnight to Bitcoin gives the world Satoshi imagined possible. Adding Midnight to Cardano supercharges our DeFi ecosystem and will 10x the MAUs, Transactions, and TVL as we are first to market with private DeFi at scale,” klaimnya.

Selain interoperabilitas, Hoskinson juga menyoroti besarnya peluang tokenisasi aset dunia nyata. Ia menjelaskan pasar Real-World Assets yang diperkirakan bernilai US$10 triliun akan sangat diuntungkan dengan desain privasi yang dihadirkan Midnight.

Dalam konteks itu, ia mengkritik perusahaan keuangan tradisional yang masih saja bermitra dengan Canton Network, sebuah blockchain permissioned, dengan menyatakan bahwa solusi separuh-separuh tidak cukup untuk kebutuhan adopsi institusional.

“There are no half measures or half technologies. You need an end-to-end strategy, great partners, and great communities,” terang Hoskinson .

Strategi ini menjadi perubahan arah bagi Hoskinson, yang sebelumnya selalu fokus membangun di ekosistem Cardano saja.

Dengan mempromosikan Midnight sebagai lapisan privasi yang bisa meningkatkan blockchain layer-1 lainnya, Hoskinson berusaha menjangkau likuiditas dan basis pengguna di luar jaringan Cardano yang sudah ada.

Perubahan strategi ini juga bertepatan dengan meningkatnya minat spekulatif pada native token Midnight, yaitu NIGHT.

Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa aset ini baru-baru ini melampaui Bitcoin dan Ethereum dalam volume pencarian di daftar tren platform tersebut.

namun, token ini diperdagangkan dengan volatilitas tinggi sejak diluncurkan awal bulan ini. Berdasarkan data BeInCrypto, harga token ini turun lebih dari 80% menjadi US$0,08 pada saat artikel ini diterbitkan.

Aset Kripto yang Crypto Whale Beli untuk Potensi Keuntungan di Januari 2026

28 December 2025 at 02:00

Akhir tahun biasanya membuat banyak posisi dipangkas di pasar aset kripto. Wallet besar dan smart money sering mengurangi eksposur agar bisa mengamankan profit, menyimpan uang tunai, lalu menunggu sampai kondisi likuiditas rendah selesai. Itu hal yang biasa untuk bulan Desember. Walaupun begitu, beberapa aset justru malah memperlihatkan hal sebaliknya. Para crypto whale kembali menambah kepemilikan mereka di beberapa frame waktu sekaligus.

Satu aset mengalami akumulasi konsisten selama 30 hari, yang lain mendapatkan dukungan whale dalam 7 hari terakhir, dan aset ketiga baru saja mendapat arus masuk segar dalam 24 jam terakhir.

Chainlink (LINK)

Token pertama dalam daftar yang dibeli oleh crypto whale adalah Chainlink. Wallet whale telah meningkatkan kepemilikan mereka sebesar 57,79% selama 30 hari terakhir. Artinya, whale menambah sekitar 680.000 LINK dalam periode tersebut.

Dengan harga LINK saat ini, jumlah tersebut hampir setara dengan akumulasi senilai US$8,5 juta.

LINK holders
Whale LINK | Sumber: Nansen

Mau info token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Kripto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Akumulasi ini terjadi saat harga Chainlink mengalami koreksi sekitar 7,5% pada periode yang sama. Wallet smart money justru mengurangi eksposur sebesar 5,2%, sehingga menunjukkan kalau para whale mulai mengambil posisi lebih awal, bukan mengincar pergerakan harga secara langsung.

This whale has further withdrawn 366,364 $LINK, worth $4.5M, from #Binance.

Now, the whale holds 695,783 $LINK, worth $8.52M, from #Binance in the past 2 days.

Address: 0xEc7BF1F8D41BaAC2182f37cd128865Cebb96F237 https://t.co/UACoWauEA6 pic.twitter.com/BIrWip67kv

— Onchain Lens (@OnchainLens) December 27, 2025

Pada grafik, indikator Bull Bear Power (BBP) menampilkan bar merah yang mulai mengecil sejak tanggal 24 Desember. BBP mengukur jarak antara harga dan moving average untuk mengetahui apakah bull atau bear yang menguasai momentum. Saat bar merah mengecil, tekanan bearish pun mulai mereda.

Pada saat yang sama, LINK sedang mencoba merebut kembali resistance jangka pendek di sekitar US$12,50. Jika penutupan harian berhasil di atas level itu, token ini bisa kembali masuk dalam pembahasan breakout jangka pendek. Di atas US$12,50, level penting selanjutnya berada di sekitar US$12,98 dan US$13,75. Jika bisa menembus US$15,00, LINK bisa kembali ke zona bullish yang jelas.

LINK Price Analysis
Analisis Harga LINK | Sumber: TradingView

Smart money keluar saat whale masih terus menambah kepemilikan, sehingga mengindikasikan persiapan yang lebih lambat. Struktur saat ini memperlihatkan bahwa whale sedang akumulasi ketika harga melemah untuk pergerakan potensial pada awal 2026, bukan breakout dalam waktu dekat. Sampai harga menembus US$12,50, LINK kemungkinan masih bergerak sideways. Jika harga turun ke bawah US$11,72, hipotesis bullish para whale bisa batal untuk sementara waktu.

Lido DAO (LDO)

Crypto whale juga beralih ke Lido selama 7 hari terakhir. Saldo mereka naik 30,34%, sehingga total kepemilikan klaster ini menjadi 17,49 juta LDO. Dengan harga LDO saat ini, whale menambah sekitar 4,07 juta LDO, setara dengan US$2,28 juta dalam seminggu.

Ini terjadi ketika harga token naik 4,2% pada periode yang sama, sehingga memperlihatkan bahwa whale membeli saat harga menguat.

LIDO Whales
Whale LIDO | Sumber: Nansen

Tidak semua pembeli besar itu anonim. Salah satu peningkatan paling menonjol datang dari Arthur Hayes, yang mengakumulasi 1,85 juta LDO senilai sekitar US$1,03 juta. Hal ini juga menjelaskan kenapa klaster “Public Figure” naik bersamaan dengan aktivitas whale.

Just In: Arthur Hayes (@CryptoHayes) bought 1.85M $LDO worth $1.03M from #Binance.

Address: 0x6cd66dbdfe289ab83d7311b668ada83a12447e21 pic.twitter.com/nYsyIMv0tN

— Onchain Lens (@OnchainLens) December 26, 2025

Smart money, di sisi lain, menunjukkan sikap berlawanan. Saldo mereka turun 7,75%. Saldo exchange juga turun 1,49%, memberikan indikasi bahwa trader ritel mungkin lebih memilih menarik token dari exchange dibandingkan menjualnya. Perbedaan ini berarti hipotesis whale bisa membutuhkan waktu untuk terealisasi, sehingga kemungkinan besar baru bergerak di awal 2026, bukan dalam waktu dekat.

Pada grafik, Lido bergerak dalam range yang jelas antara US$0,59 dan US$0,49. Indikator On-Balance Volume (OBV), yang mengukur apakah volume mengalir masuk atau keluar, menembus tren turunnya pada 23 Desember.

Perubahan ini bersamaan dengan arus masuk whale yang mulai naik, jadi sinyal ini patut dipantau terus.

Penutupan harian di atas US$0,59 dibutuhkan untuk mengonfirmasi kekuatan baru. Level ini jebol pada 14 Desember dan belum pernah direbut kembali sejak itu. Jika pembeli bisa menembusnya dengan mantap, zona berikutnya yang perlu diperhatikan adalah US$0,76 (0,618 Fibonacci), lalu US$0,92, di mana momentum bisa berubah dari koreksi ke bullish.

LDO Price Analysis
Analisis Harga LDO | Sumber: TradingView

Sampai saat itu, trading dalam rentang harga masih menjadi skenario utama. Jika harga turun di bawah US$0,49 maka pola harga LDO saat ini akan batal, apalagi jika smart money terus mengurangi eksposurnya di tengah volatilitas akhir tahun.

Aster (ASTER)

Token ketiga dalam daftar ini adalah Aster. Token ini justru menarik minat whale dalam 24 jam terakhir, bukan karena tren akumulasi yang panjang. Dalam sehari terakhir, whale menambah 2,37% ke jumlah kepemilikan ASTER yang mereka miliki.

Setelah kenaikan ini, total kepemilikan whale sekarang ada di sekitar 19,23 juta ASTER. Dengan harga sekitar US$0,71 maka whale telah menambah kurang lebih 455.000 ASTER, atau senilai lebih dari US$320.000.

ASTER crypto Whales
Whale ASTER Crypto | Sumber: Nansen

Penambahan ini memang tidak terlalu besar. Hal ini menarik perhatian karena ASTER sempat turun lebih dari 30% dalam sebulan ini, dan aksi akumulasi ini mungkin menjadi sinyal bahwa sentimen mulai berubah dari tekanan jual besar menuju posisi yang lebih hati-hati.

Pergerakan harga mendukung pandangan ini. ASTER turun tajam dari sekitar US$1,40 pada 19 November dan mendapat support di kisaran US$0,65, yang terus bertahan sepanjang Desember. Tekanan jual juga nampaknya mulai melemah. Pada indikator Wyckoff Volume, batang merah dan kuning (kontrol penjual) makin memudar sejak 15 Desember. Pergeseran ke batang merah/kuning yang lebih tipis ini menandakan dominasi penjual mulai turun.

Jika dugaan whale benar, upaya pemulihan dimulai dengan dorongan ke US$0,83 yang membutuhkan kenaikan sekitar 16% dari harga sekarang. Jika bisa melewati US$0,83, peluang ke US$1,03 terbuka lebar, lalu ke US$1,24 jika kondisi pasar makin membaik.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Jika harga turun di bawah US$0,65, maka skenario ini batal. Penurunan yang jelas di bawah level tersebut bisa membuat ASTER terancam turun ke level terendah baru, apalagi jika volatilitas akhir tahun meningkat.

BitMine Mulai Staking Kepemilikan Ethereum Senilai US$12 Miliar

28 December 2025 at 00:30

BitMine, pemegang Ethereum korporasi terbesar, mulai melakukan staking sebagian dari treasury ETH senilai US$12 miliar miliknya.

Pada 27 Desember, analis on-chain Ember CN melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah menyetor sekitar 74.880 ETH, dengan perkiraan nilai sekitar US$219 juta, ke dalam kontrak staking Ethereum.

Kenapa BitMine melakukan staking pada kepemilikannya?

Langkah ini sebenarnya hanya sebagian kecil dari total kepemilikan BitMine sekitar 4,07 juta ETH, yang saat ini bernilai hampir US$12 miliar.

Meski begitu, ini menandai perubahan signifikan dalam cara perusahaan tersebut akan mengelola neraca keuangannya.

BitMine's Ethereum Staking
Staking Ethereum BitMine | Sumber: Ember CN

Jika perusahaan melakukan staking seluruh treasury pada estimasi annual percentage yield (APY) saat ini sebesar 3,12%, mereka akan menghasilkan sekitar 126.800 ETH setiap tahun. Dengan harga saat ini, hasilnya setara dengan pendapatan US$371 juta per tahun.

Struktur seperti ini nantinya akan membuat BitMine menjadi Public Crypto Vehicle penghasil yield yang terhubung langsung dengan consensus layer Ethereum. Itu berarti, valuasinya tidak lagi bergantung terutama pada pergerakan harga ETH secara langsung.

Tujuan dan Risiko Staking ETH

namun, strategi ini juga membawa risiko finansial serta operasional baru bagi perusahaan.

Tidak seperti Bitcoin yang disimpan di cold storage dan bisa langsung dilikuidasi saat kondisi pasar tertekan, Ether yang di-staking terikat oleh mekanisme penarikan yang diatur di level protokol.

Validator yang keluar dari jaringan harus melewati antrean keluar, yang bisa menunda akses ke modal selama periode volatilitas yang tinggi.

Jika terjadi krisis likuiditas, penundaan itu bisa membuat BitMine terkena fluktuasi harga, yang mungkin bisa dihindari jika treasury tidak di-staking.

Kondisi ini menyoroti perbedaan mendasar antara sekadar memegang Ethereum sebagai aset pasif dan mempergunakannya sebagai modal produktif di jaringan.

Meski begitu, BitMine punya target jangka panjang untuk mengakumulasi dan staking 5% dari total suplai Ethereum.

Demi mendukung rencana tersebut, perusahaan sedang mengembangkan platform staking sendiri, yaitu Made in America Validator Network (MAVAN), yang dijadwalkan akan diluncurkan pada awal 2026.

“We continue to make progress on our staking solution known as The Made in America Validator Network (MAVAN). This will be the ‘best-in-class’ solution offering secure staking infrastructure and will be deployed in early calendar 2026,” ujar ketua BitMine, Thomas Lee dalam pernyataannya.

Di sisi lain, para pengkritik berpendapat bahwa mengonsolidasikan kepemilikan Ether sebesar ini di bawah satu framework validator berbasis AS menimbulkan risiko sentralisasi. Mereka menilai struktur tersebut bisa melemahkan jaringan yang seharusnya netral dan terdistribusi secara global.

Saat ini, BitMine mengendalikan sekitar 3,36% dari total suplai ETH, sehingga MAVAN kemungkinan bisa mendapatkan tekanan untuk mematuhi sanksi dari US Office of Foreign Assets Control (OFAC) di masa mendatang.

Akibatnya, perusahaan bisa saja menolak untuk memvalidasi blok yang berisi transaksi yang terkait alamat yang telah dikenakan sanksi.

Whale Ethereum Tambah Lebih dari US$350 Juta saat Retail Masih Ragu — Apa yang Mereka Lihat?

27 December 2025 at 23:30

Harga Ethereum turun kurang dari 1% dalam 24 jam terakhir. Sekilas, grafik terlihat tenang, dan penurunan harga kecil ini berkaitan dengan lemahnya permintaan dari ritel. Tapi, sebenarnya ada hal lain yang terjadi di balik layar.

Data on-chain terbaru menunjukkan whale kembali menambah kepemilikan, sementara satu indikator penting memperlihatkan perubahan tren langka yang cenderung menguntungkan salah satu dari dua kelompok yang disebutkan di artikel ini.

Ritel melambat dan whale mulai masuk

Ethereum sedang mendekati penyelesaian pola inverse head-and-shoulders. Ini adalah struktur bullish yang menandakan pembalikan tren jika harga menembus di atas US$3.390. Masalahnya muncul sebelum level breakout itu. Momentum ritel melemah pekan ini.

Antara 18 Desember dan 24 Desember, harga bergerak naik. Biasanya, ini pertanda positif. Money Flow Index (MFI), yang melacak arus masuk dan keluar uang pada suatu aset, tidak sejalan. Indikator ini malah mencetak lower low. Ini menandakan kemungkinan trader ritel tidak mendukung higher low dengan aksi beli yang nyata.

Weak Retail Interest
Minat Ritel Lemah: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftarkan diri untuk Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Sekarang, MFI perlu bergerak di atas 37 untuk membentuk higher high dan memperlihatkan permintaan yang lebih kuat.

Ketika ritel mulai melambat, whale justru bertindak sebaliknya. Sejak 26 Desember, wallet yang menyimpan jumlah besar ETH bertambah dari 100,48 juta ETH menjadi 100,6 juta ETH.

Dengan harga saat ini, jumlah ini setara sekitar US$350 juta yang masuk dalam 24 jam terakhir. Whale tidak membeli untuk keuntungan jangka pendek. Mereka biasanya membeli karena melihat ada peluang di pasar.

Ethereum Whales
Whale Ethereum: Santiment

Pembagian ini menggambarkan situasi saat ini. Ritel masih ragu, sedangkan whale mulai masuk. Arah harga ETH selanjutnya tergantung pada kelompok mana yang bertahan konsisten.

Satu indikator mengarah ke crypto whale

Relative Strength Index (RSI), indikator pengukur momentum, mendukung posisi whale.

Antara 4 November hingga 25 Desember:

  • Harga mencetak lower low
  • RSI mencetak higher low

Ini adalah bullish divergence. Sinyal ini menandakan tekanan jual mulai melemah, meski harga belum mengonfirmasi secara teknikal.

Bullish Divergence
Bullish Divergence: TradingView

Divergence seperti ini mendukung pola pembalikan seperti inverse head-and-shoulders. Ini bukan jaminan akan terjadi breakout. Tapi, peluang breakout akan lebih besar jika harga mencapai zona pemicu. Itu sebabnya whale Ethereum mulai menambah kepemilikan saat ini.

Zona Harga Ethereum yang Menentukan Pergerakan Berikutnya

Harga Ethereum harus tembus kembali level US$3.050 terlebih dahulu. Level ini jadi penghalang psikologis dan resistance jangka pendek.

Jika harga berhasil menembus dengan kuat, ujian berikutnya adalah zona breakout neckline di US$3.390.

Breakout di atas US$3.390 bisa memicu target inverse head-and-shoulders mendekati US$4.400. Angka ini didapat dengan menambahkan tinggi pola head ke titik breakout.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Di sisi bawah, jika kehilangan level US$2.800 akan melemahkan momentum bullish. Bila tekanan jual meningkat dan whale berhenti menambah, harga Ethereum bisa turun ke US$2.620. Penurunan di bawah level ini akan membatalkan struktur pembalikan bullish.

CEO Coinbase Sebut Bank pada Akhirnya Akan Menuntut Stablecoin yang Memberikan Bunga

27 December 2025 at 22:00

CEO Coinbase, Brian Armstrong, memprediksi bahwa bank-bank di AS akan membalikkan sikapnya terhadap regulasi stablecoin dan akhirnya akan melobi Kongres agar mengizinkan pembayaran bunga pada aset digital tersebut.

Prediksi Armstrong, yang ia unggah 27 Desember di X, berlawanan dengan upaya sektor perbankan saat ini yang ingin menghilangkan fitur pemberi imbal hasil dari GENIUS Act.

Armstrong prediksi bank akan ubah kebijakan larangan bunga stablecoin

Armstrong menilai, para pemberi pinjaman sekarang sedang melindungi dana simpanan berbiaya rendah, tapi nantinya mereka akan terpaksa mengadopsi teknologi ini agar tetap bisa bersaing dalam menarik modal.

“My prediction is the banks will actually flip and be lobbying FOR the ability to pay interest and yield on stablecoins in a few years,” Armstrong wrote.

Prediksi ini mengubah cara pandang terhadap pertarungan regulasi di balik GENIUS Act. Armstrong membingkainya sebagai pertarungan antara perlindungan keuntungan lama dengan perkembangan pasar yang tidak bisa dihindari.

GENIUS Act yang resmi berlaku pada Juli 2025, melarang penerbit stablecoin seperti Circle dan Tether membayar bunga langsung kepada para holder.

Tapi, aturan ini tetap mengizinkan perantara—seperti exchange—menyalurkan imbal hasil dari cadangan aset Treasury kepada pengguna.

Karena kebijakan ini, pelobi perbankan saat ini meminta legislator untuk membuka kembali undang-undang itu dan menutup celah yang ada.

Mereka berargumen, sekarang platform non-bank bisa menawarkan imbal hasil Treasury yang hampir bebas risiko sekitar 4% sampai 5% untuk aset kas yang likuid. Dalam situasi seperti itu, bank komersial kesulitan bersaing jika tidak menaikkan tingkat bunga simpanan dan itu akan menekan margin bunga bersih mereka.

Tapi, Armstrong menyebutkan bahwa upaya mengubah undang-undang yang sudah berlaku adalah “garis merah” bagi industri aset kripto.

Exactly – I’m actually impressed the banks can lobby for this with a straight face and not get kicked out of senator’s offices. It takes some serious mental gymnastics.

We won’t let anyone reopen GENIUS. Red line issue for us. And will keep advocating for our customers and the… https://t.co/6EfF2oBn5A

— Brian Armstrong (@brian_armstrong) December 26, 2025

Ia juga mengkritik sikap lobi perbankan dengan menyebutnya sebagai “mental gymnastics.” Armstrong menyoroti kontradiksi dengan alasan kekhawatiran keamanan sementara tetap mempertahankan model bisnis yang membayar bunga di bawah rata-rata pasar kepada para nasabahnya.

CEO Coinbase turut menyebut besaran dana lobi yang dikeluarkan oleh grup dagang perbankan saat ini sebagai “100% wasted effort.”

Perlu dicatat bahwa koalisi dari 125 perusahaan aset kripto, termasuk Coinbase, belum lama ini mengirimkan surat ke Komite Perbankan Senat yang menolak adanya revisi. Mereka berpendapat bahwa membuka ulang undang-undang tersebut justru akan mengurangi kepastian regulasi.

Pendapat Armstrong ini menunjukkan bahwa nantinya bank akan kehilangan kemampuan untuk menahan dana simpanan dengan bunga nyaris nol. Sebagai gantinya, bank akan menerbitkan token dolar mereka sendiri agar langsung bisa mengambil keuntungan dari selisih imbal hasil tersebut.

Sampai perubahan itu betul-betul terjadi, Coinbase dan sejumlah perusahaan lain berniat mempertahankan aturan yang berlaku sekarang, sehingga mereka tetap bisa menjadi “interface” dengan imbal hasil tinggi untuk para pemegang dolar.

Apakah Harga Bitcoin Akan Mengalami Reli Relief? Grafik Punya Jawabannya

27 December 2025 at 21:00

Harga Bitcoin turun hampir 2% dalam 24 jam terakhir dan turun hampir 3% dari puncak kemarin. Sekilas, tidak ada hal yang menarik dari harga saat ini.

Namun, ada perubahan di balik grafik, terutama secara on-chain, yang terjadi pertama kali dalam hampir tiga bulan terakhir, dan satu hal lain berubah minggu ini. Kedua perubahan ini memang belum mengonfirmasi reli jelang 2026, tapi bisa jadi ini merupakan fondasi awalnya.

Perubahan Momentum Mulai Terlihat, tapi Butuh Bukti

Dua sinyal muncul bersamaan. Keduanya terpisah, tetapi waktu kemunculannya sangat penting.

Sinyal pertama adalah On-Balance Volume (OBV). OBV mengukur tekanan beli dan jual lewat volume. Antara 21 Desember sampai 26 Desember, harga Bitcoin memang bergerak naik. Namun, OBV tidak ikut naik; justru membentuk high yang lebih rendah. Inilah OBV divergence bearish. Kondisi ini menjelaskan kenapa harga gagal breakout (terlihat dari sumbu panjang pada 26 Desember), sebab kenaikan harga kecil tidak disertai volume yang kuat.

Weak OBV Might Turn Stronger
OBV Lemah Bisa Menjadi Lebih Kuat: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Minggu ini, OBV berhasil menembus garis tren yang menghubungkan high yang lebih rendah itu. Breakout ini menandakan tekanan beli yang lebih kuat sedang terbentuk. Namun sinyal ini belum terkonfirmasi sebelum OBV mencatat high baru di atas 1,58 juta. Bila itu terjadi, harga Bitcoin akhirnya bisa bereaksi. Itu belum terjadi sampai saat ini.

Sinyal kedua datang dari metrik net position change holder. Metrik ini melacak wallet yang menahan aset lebih dari 155 hari. Mereka adalah pelaku pasar yang geraknya paling lambat.

Pada 26 Desember, metrik ini berubah positif untuk pertama kalinya sejak akhir September. Holder jangka panjang menambah 3.783,8 BTC. Mereka tidak beli untuk pergerakan jangka pendek. Mereka beli dengan keyakinan. Dan ini pertama kalinya dalam hampir tiga bulan terakhir muncul keyakinan seperti itu.

BTC HODLers Adding Again
Holder BTC Kembali Menambah Kepemilikan: Glassnode

Reli yang sehat butuh dua sisi. OBV harus tetap bergerak naik. Holder juga harus terus menambah kepemilikan. Jika salah satunya tidak berjalan, belum cukup untuk memicu reli.

Peta Harga Bitcoin yang Menentukan Akhir Tahun atau Awal 2026

Harga Bitcoin masih punya pekerjaan rumah. Level harga akan menunjukkan cerita sebenarnya.

Sudah hampir dua minggu Bitcoin gagal kembali menembus US$90.840. Level tersebut menolak harga pada 12 Desember dan sejak itu selalu berhasil menahan setiap upaya breakthrough. Sampai harga berhasil menembus area ini, setiap pantulan hanya terasa sementara saja.

Di atas US$90.840, titik checkpoint utama untuk reli berikutnya berada di sekitar US$97.190. Harga BTC turun di bawah level itu pada 14 November.

Jika reli berlanjut, zona berikutnya adalah US$101.710 dan US$107.470.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin: TradingView

Di sisi bawah, support Bitcoin berada di level US$86.915. Support ini bertahan sejak 19 Desember. Jika level ini hilang, ada potensi turun hingga US$80.560. Likuiditas rendah pada penghujung tahun ikut menambah risiko penurunan. Namun, jika melihat bagaimana investor jangka panjang memposisikan diri, harga Bitcoin berpeluang mencoba reli menuju US$90.840 dan bahkan lebih tinggi jika support di US$86.910 masih kuat.

Ripple manfaatkan raksasa perbankan Jepang untuk dorong aktivitas XRP Ledger

27 December 2025 at 19:55

Ripple Labs makin memperkuat kehadirannya di Jepang, dengan memanfaatkan hubungan lama bersama institusi keuangan tradisional di negara tersebut. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi dan minat pada XRP Ledger (XRPL).

Minggu ini, Asia Web3 Alliance Japan dan Web3 Salon meluncurkan Japan Financial Infrastructure Innovation Program. Inisiatif ini dirancang untuk mendukung startup Jepang yang mengembangkan solusi keuangan digital generasi berikutnya yang sesuai regulasi di atas XRP Ledger.

Strategi Ripple di Jepang Uji Apakah Institusi Bisa Angkat XRP

Program ini mulai menerima aplikasi pada 19 Desember dan menawarkan hibah senilai US$10.000 untuk setiap startup. Fokusnya hanya pada tiga bidang bernilai tinggi, yaitu stablecoin, tokenisasi aset dunia nyata, dan infrastruktur kredit.

Jepang memberikan peluang luar biasa untuk inovasi blockchain, didukung oleh kerangka regulasi yang visioner dan talenta yang melimpah. Program ini menunjukkan komitmen Ripple untuk membangun ekosistem yang dinamis di mana startup dapat memanfaatkan kecepatan, biaya rendah, dan keandalan XRP Ledger guna menciptakan manfaat nyata dan mentransformasi infrastruktur keuangan,” ujar Christina Chan, Senior Director of Developer Growth di RippleX, dalam keterangan resminya.

Analis melihat program ini sebagai jalur biaya rendah untuk menemukan kandidat penerima dana dari pool modal Ripple yang jauh lebih besar, termasuk dana XRP senilai 1 miliar yang diperuntukkan bagi pengembang di Jepang dan Korea.

Program ini telah mendapatkan dukungan dari daftar pemain institusi besar, termasuk Mizuho Bank, SMBC Nikko Securities, dan Securitize Japan.

@AWAJ_official and @Web3Salon, with support from #JETRO and @RippleXrpie, are proud to announce the Japan Financial Infrastructure Innovation Program (JFIIP) 🇯🇵 during the Japan Fintech Week

🗓 Dec 19, 2025 – Jan 18, 2026
👉 Apply here: https://t.co/kW1uq9uu6P#FinTech #XRPL pic.twitter.com/5cBox776PD

— Asia Web3 Alliance Japan (AWAJ) (@AWAJ_official) December 24, 2025

Meski inisiatif ini didukung oleh korporasi ternama, peluncurannya terjadi di saat yang cukup genting bagi jaringan. Sementara Ripple menggaungkan adopsi institusional, penggunaan nyata XRPL justru memperlihatkan tren kontraksi.

Berdasarkan data dari DefiLlama, Total Value Locked (TVL) di XRPL anjlok dalam beberapa bulan terakhir. TVL turun dari US$120 juta pada puncaknya di bulan Juli menjadi sekitar US$62 juta pada saat berita ini ditulis.

Koreksi hampir 50% ini mengindikasikan bahwa modal sedang keluar dari protokol DeFi di jaringan meskipun kemitraan dengan korporasi semakin meluas.

Di sisi lain, penurunan pasar kripto yang lebih luas sepertinya juga berkontribusi pada penurunan tersebut, karena harga Bitcoin turun 30% dari puncaknya di bulan Oktober yang lebih dari US$126.000.

Selain itu, dorongan ke tokenisasi aset juga menghadapi persaingan sengit. Menurut Rwa.xyz, saat ini XRPL menempati peringkat sembilan secara global untuk aset yang ditokenisasi, dengan nilai sekitar US$213 juta.

Meskipun jumlah tersebut cukup besar, XRPL masih jauh tertinggal dari jaringan seperti Ethereum dan pesaing baru lain yang sudah menguasai sebagian besar pasar RWA.

Dengan mempertimbangkan hal ini, program JFIIP bukan sekadar akselerator startup. Dengan menyatu dalam infrastruktur perbankan Jepang, Ripple berharap bisa membangun ekosistem kuat yang tahan terhadap volatilitas spekulatif pasar kripto secara keseluruhan.

❌