Normal view

Apakah Bitcoin Sudah Masuk Bear Market? Chief Fidelity Sampaikan Kekhawatiran

25 December 2025 at 01:00

Bitcoin sebagian besar mengabaikan sinyal ekonomi makro yang seharusnya mendukung. CPI AS turun menjadi 2,7% pada Desember, menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga, tapi Bitcoin tidak merespons. Alih-alih menarik modal baru, harga Bitcoin justru stagnan sementara dana berputar ke aset lain.

Ketidaksesuaian inilah yang membuat topik bear market Bitcoin kembali mencuat.

Direktur Global Macro dari Fidelity, Jurrien Timmer, baru-baru ini mewanti-wanti bahwa Bitcoin mungkin sudah mengakhiri siklus empat tahun terbarunya pada bulan Oktober, baik secara harga maupun waktu. Data on-chain dan pasar sejak saat itu semakin mendukung pandangan ini.

Data Menunjukkan Bitcoin Mungkin Sudah Masuk Bear Market

Berbagai indikator independen sekarang mengarah pada kesimpulan yang sama: modal mulai keluar, para holder dengan keyakinan tinggi mulai melepas kepemilikan, dan Bitcoin menerima risiko tanpa ada permintaan nyata.

Arus Masuk Stablecoin Anjlok sejak Puncak Siklus

Aliran stablecoin ke exchange biasanya menjadi ‘bahan bakar cadangan’ untuk reli kripto. Tapi, bahan bakar itu kini sudah lenyap.

Total arus masuk stablecoin ERC-20 ke exchange memuncak di sekitar 10,2 miliar pada 14 Agustus. Pada 24 Desember, arus masuk tersebut turun drastis menjadi sekitar 1,06 miliar, artinya berkurang hampir 90%.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Stablecoin Flows
Arus Stablecoin | Sumber: CryptoQuant

Puncak arus masuk bulan Agustus itu berdekatan dengan harga tertinggi Bitcoin pada bulan Oktober di atas US$125.000, yang juga menjadi periode yang disebut Timmer sebagai puncak siklus kemungkinan besar.

While I remain a secular bull on Bitcoin, my concern is that Bitcoin may well have ended another 4-year cycle halving phase, both in price and time. If we visually line up all the bull markets (green) we can see that the October high of $125k after 145 months of rallying fits… pic.twitter.com/Uxg9DTccnt

— Jurrien Timmer (@TimmerFidelity) December 18, 2025

Sejak saat itu, modal baru belum kembali, mempertegas pandangan bahwa distribusi kini menggantikan akumulasi setelah puncak harga tercapai.

Holder Jangka Panjang Kini Jadi Penjual Agresif

Holder dengan keyakinan tinggi mulai menunjukkan perilaku berbeda setelah Oktober.

Perubahan posisi bersih holder jangka panjang Bitcoin berubah menjadi negatif tak lama setelah puncak siklus. Aksi jual meningkat dari sekitar 16.500 BTC per hari di akhir Oktober menjadi sekitar 279.000 BTC baru-baru ini. Ini merupakan kenaikan tekanan distribusi harian lebih dari 1.500%.

Long-Term Holders Dumping
Holder BTC Jangka Panjang Melakukan Dump | Sumber: Glassnode

Ini sangat sejalan dengan tesis Timmer bahwa fase siklus halving empat tahun kemungkinan besar telah selesai di Oktober. Holder jangka panjang juga sepertinya sepakat, mereka justru mengurangi eksposur daripada mempertahankan harga.

Dominasi Bitcoin Naik, tapi Bukan karena Alasan Bullish

Dominasi Bitcoin naik lagi mendekati 57-59%, namun ini bukan sinyal risk-on.

Bitcoin Dominance
Dominasi BTC | Sumber: CoinGecko

Setelah rilis CPI yang lebih rendah, modal tidak mengalir ke Bitcoin. Dana justru mengarah ke aset lindung nilai tradisional. Dalam setahun terakhir, harga perak reli lebih dari 120%, sementara emas naik sekitar 65%. Di saat yang sama, pasar kripto lebih luas justru tertinggal jauh.

If you invested $10,000 in each asset at the start of 2025, you’d have:

Silver → $23,000

Gold → $16,500

Copper → $13,500

Nvidia → $13,450

Nasdaq → $12,000

S&P 500 → $11,600

BTC → $9,400

ETH → $8,800

Altcoins → $5,800

— Dirk 💎 (@DirksDegen) December 24, 2025

Pergeseran arah modal ini menguatkan pandangan bahwa dominasi Bitcoin yang meningkat bukan karena minat risiko baru, melainkan karena modal keluar ke arah yang dianggap lebih aman di dalam pasar kripto.

Pandangan ini juga datang dari komentar pasar eksklusif yang dibagikan kepada BeInCrypto oleh Ray Youssef, founder sekaligus CEO NoOnes, yang menyoroti mengapa emas menjadi pemimpin trade debasement 2025 sementara Bitcoin masih sideways.

“While gold may clearly be winning the 2025 debasement trade on price performance, the comparison masks a more nuanced market reality. Gold’s recent run to new all-time highs and 67% YTD gains reflect classical defensive investor positioning as capital seeks certainty in a market environment defined by fiscal excess, geopolitical strain, and macro policy uncertainty. Increased central bank accumulation, a softer dollar, and persistent inflation risks have reinforced gold’s role as the market’s preferred defensive asset,” ujar Ray Youssef.

Youssef juga menyampaikan bahwa perilaku Bitcoin tahun ini sangat berbeda dengan narasi digital-gold.

“Bitcoin, by contrast, has recently failed to deliver on the hedge narrative. The asset has not traded like digital gold in 2025, owing to its heightened sensitivity to macroeconomic factors. BTC’s upside is now tied to liquidity expansion, sovereign policy clarity, and risk sentiment, rather than to monetary debasement alone,” papar Youssef.

Alamat Mega-Whale Nampaknya Mulai Turun Diam-Diam

Holder besar juga mulai mundur.

Jumlah alamat Bitcoin yang memegang lebih dari 10.000 BTC turun dari 92 pada awal Desember menjadi 88. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan harga yang menurun dan bukan karena akumulasi.

Mega Whales Distributing
Distribusi Mega BTC Whale | Sumber: Glassnode

Alamat-alamat ini sering mewakili pelaku institusi besar. Berkurangnya jumlahnya menambah konfirmasi tambahan bahwa smart money tidak sedang memposisikan diri secara agresif untuk kenaikan di sini.

Bitcoin Masih di Bawah Moving Average Jangka Panjang yang Penting

Bitcoin masih diperdagangkan di bawah moving average 365 harinya di dekat US$102.000, level yang terakhir kali benar-benar ditembus pada awal pasar bearish tahun 2022.

Moving average ini menjadi support secara teknikal dan psikologis. Gagal untuk mengatasinya lagi menandakan bahwa pasar sudah berubah dari kelanjutan tren ke risiko perubahan tren. Jika harga tetap di bawah level ini, sejarah mengarah ke zona penurunan yang lebih dalam di dekat range harga realisasi trader sekitar US$72.000.

Bitcoin is below its 365-day moving average ($102K), a key technical and psychological support level last broken at the start of the 2022 bear market.

If price fails to reclaim it, data suggest the next support lies near $72K, the Traders’ minimum realized price band. pic.twitter.com/VySVce5NY9

— CryptoQuant.com (@cryptoquant_com) November 5, 2025

Semua sinyal ini sejalan dengan peringatan Timmer bahwa Bitcoin mungkin memang sudah memasuki fase bear-market atau sudah mendekatinya, meskipun harganya belum sepenuhnya mencerminkan situasi tersebut. Modal sudah mulai mengering, holder dengan keyakinan tinggi pun menjual, dominasi naik dengan cara defensif, dan kondisi ekonomi makro pun diabaikan.

Namun, tidak semua support siklus jangka panjang sudah patah. Sinyal kontra dan level-level penentu apakah ini akan menjadi bear market penuh atau transisi berkepanjangan akan dibahas selanjutnya.

Mengapa Skenario Bear Market Bitcoin Belum Sepenuhnya Selesai

Walau makin banyak bukti yang mengarah ke bear market Bitcoin, ada dua indikator siklus jangka panjang yang masih belum mendukung adanya penurunan struktural yang pasti.

Salah satu alasan mengapa kasus bear market Bitcoin belum mencapai kesimpulan, karena pasar menafsirkan perlambatan CPI secara berbeda. Biasanya, inflasi yang melandai bisa menguntungkan aset berisiko, namun respons saat ini menunjukkan investor lebih memilih keamanan dan likuiditas dibanding pertumbuhan.

Ini tidak berarti sinyal CPI salah. Mungkin sinyal ini hanya datang lebih awal, karena secara historis Bitcoin memang biasanya bereaksi belakangan setelah ekspektasi likuiditas benar-benar mengalir ke arus modal.

Indikator-indikator ini, serta yang akan kita bahas sebentar lagi, tidak meniadakan sinyal bearish di atas. Tetapi hal ini memberi alasan kenapa fase ini masih bisa menjadi transisi panjang dan bukan siklus bear market penuh.

Pi Cycle Top Belum Terpicu

Salah satu indikator siklus paling andal di Bitcoin, Pi Cycle Top, sampai sekarang belum memberikan sinyal puncak. Indikator ini membandingkan moving average 111 hari dengan moving average 350 hari dikali dua.

Secara historis, ketika dua garis ini berpotongan, Bitcoin sudah berada di dekat atau di puncak siklus besar.

Sampai sekarang, kedua garis ini masih berjauhan. Artinya, Bitcoin belum berada di fase panas atau euforia, bahkan setelah puncaknya di bulan Oktober.

PI Cycle Top
PI Cycle Top | Sumber: Coinglass

Hal ini bertentangan dengan pendapat Direktur Global Makro Fidelity, Jurrien Timmer, yang menyoroti bahwa puncak Oktober di kisaran US$125.000 sesuai dengan waktu siklus-siklus sebelumnya.

Pada siklus sebelumnya, bear market baru dimulai setelah ada konfirmasi jelas dari Pi Cycle. Sinyal itu sampai kini belum muncul.

SMA 2 Tahun Masih Jadi Garis yang Paling Penting

Argumen kontra kedua yang lebih penting adalah secara struktur. Bitcoin masih diperdagangkan di dekat simple moving average 2 tahun yang ada pada kisaran US$82.800.

Level ini sudah berkali-kali menjadi pembatas tren jangka panjang Bitcoin. Penutupan bulanan di atas SMA 2 tahun biasanya menandai siklus bertahan.

Penutupan di bawah level ini secara berkelanjutan menandakan adanya fase bear yang dalam.

Sampai sejauh ini, Bitcoin belum mengalami penutupan bulanan di bawah garis tersebut.

Karena itu, penutupan bulan Desember sangatlah menentukan. Jika Bitcoin bertahan di atas US$82.800 sampai akhir tahun, kemungkinan pasar masih berada di fase transisi siklus akhir, bukan bear market Bitcoin yang sudah terkonfirmasi.

🚨 Bitcoin in a critical zone on the 2Y SMA Multiplier

The 2Y SMA Multiplier is one of Bitcoin’s most respected cycle charts — and the current moment demands attention.

📍 Today, BTC is trading very close to the 2Y SMA, currently at $82,800.

📉 History matters:
Whenever… pic.twitter.com/jmIW9RSSGg

— Alphractal (@Alphractal) December 16, 2025

Skema ini masih membuka peluang bahwa tahun 2026 akan menunjukkan kenaikan tertunda, bukan penurunan berkepanjangan.

Akan tetapi, jika Desember ditutup jauh di bawah SMA 2 tahun, proyeksi penurunan menuju kisaran US$65.000–US$75.000 yang disebut Timmer menjadi lebih kuat secara struktural.

TL;DR — Level Harga Bitcoin Penting yang Perlu Kamu Pantau Sekarang

Kerangka bearish juga punya level pembatalan yang jelas. Jika Bitcoin berhasil kembali ke atas moving average 365 hari di sekitar US$102.000, ini akan sangat melemahkan skenario bear market. Hal ini sejalan dengan prediksi harga Bitcoin akhir tahun dari Tom Lee.

Level tersebut jadi penanda awal bear market 2022 saat ditembus, dan bila harga pulih ke atasnya, itu akan menandakan kekuatan tren kembali muncul.

Secara sederhana:

  • Di atas US$82.800 sampai penutupan Desember: fase transisi tetap berjalan
  • Di bawah US$82.800 secara bulanan: risiko bear market meningkat
  • Kembali ke atas US$102.000: struktur bullish mulai terbentuk lagi

Saat ini, Bitcoin berada di antara tekanan jual dan support siklus jangka panjang. Pasar belum memperlihatkan kekuatan, tapi juga belum benar-benar mengalami breakdown.

Penutupan Desember akan menentukan narasi mana yang akan berlanjut sampai 2026.

Sentimen XRP Anjlok — dan Ini Bisa Jadi Peluang yang Ditunggu-tunggu Bull

24 December 2025 at 02:00

Harga XRP diam-diam masuk ke posisi yang tidak nyaman. Harga turun sekitar 9% selama 30 hari terakhir, momentum terasa lesu, dan percakapan positif di media sosial soal token ini mulai berubah jadi negatif. Sekilas, memang kelihatan lemah. Tapi, XRP punya sejarah bergerak lebih baik saat antusiasme menghilang.

Kali ini, masalah yang menekan sentimen ke bawah bisa jadi justru menjadi kondisi yang memicu pergerakan berikutnya. Mungkin dipimpin oleh kelompok holder tertentu.

Masalah: Sentimen positif anjlok saat holder jangka pendek keluar

Masalah utamanya bukan pada harga, melainkan pada sentimen.

Sentimen sosial positif XRP turun ke titik terendah dalam tiga bulan, merosot tajam dari level tertinggi sebelumnya. Metode ini melacak seberapa sering XRP dibahas secara positif di berbagai platform sosial. Saat turun drastis, itu biasanya menandakan kelelahan massa, bukan aksi beli panik.

Sejarah menunjukkan hal ini penting.

Pada pertengahan Oktober, penurunan sentimen serupa diikuti reli sekitar 15% beberapa hari setelahnya. Awal November, rendahnya sentimen positif juga dibarengi kenaikan 17% hanya dalam seminggu. Akhir November juga memperlihatkan pola yang sama, harga naik sekitar 14% setelah sentimen mencapai titik terendahnya.

Sentimen Positif yang Ambruk | Sumber: Santiment

Mau dapat lebih banyak insight tentang token? Daftar ke Daily Crypto Newsletter dari Editor Harsh Notariya di sini.

Kali ini, penurunan sentimen lebih dalam dibandingkan titik rendah sebelumnya.

😨 XRP is seeing far more negative social media commentary than average. Historically, this setup leads to price rises. When retail has doubts about a coin's ability to rise, the rise becomes significantly more likely.

🔗 Monitor $XRP sentiment here: https://t.co/hYbezd8qH0 pic.twitter.com/FOcIlRb9BQ

— Santiment (@santimentfeed) December 22, 2025

Penurunan sentimen tersebut bisa jadi didorong oleh holder jangka pendek. HODL Waves, indikator yang melacak berapa lama koin disimpan, menunjukkan bahwa wallet yang memegang XRP selama satu hari hingga satu minggu mengurangi porsi suplai mereka secara tajam. Sebelumnya bulan ini, kelompok ini memegang sekitar 2,97% dari total suplai. Sekarang angka itu sudah turun ke sekitar 1,18%, artinya turun lebih dari 60%.

Short-Term Cohorts Fueling The Lack Of Positivity
Kelompok Jangka Pendek Mendorong Minimnya Sentimen Positif | Sumber: Glassnode

Sederhananya, uang cepat, yang kemungkinan milik ritel, sudah kehilangan minat dan berpindah ke tempat lain. Inilah masalah yang menekan sentimen XRP. Bagian berikutnya akan menunjukkan kenapa hal ini tidak selalu buruk.

Solusinya: Holder Jangka Panjang Menjual Lebih Sedikit, Bukan Lebih Banyak

Di sinilah ceritanya mulai berubah.

Saat holder jangka pendek pergi, holder jangka panjang justru melakukan hal sebaliknya. Data yang memantau perubahan posisi neto holder jangka panjang memperlihatkan tekanan jual dari wallet ini turun cukup signifikan.

Sebelumnya di bulan ini, holder jangka panjang menjual sekitar 216 juta XRP per hari. Sekarang jumlah itu turun stabil menjadi sekitar 103 juta XRP, artinya aktivitas jual turun lebih dari 50%.

Long-Term XRP Holders Doing The Opposite
Holder XRP Jangka Panjang Melakukan Hal Sebaliknya | Sumber: Glassnode

Ini penting, sebab holder jangka panjang biasanya bergerak lebih awal, bukan terlambat. Saat mereka memperlambat distribusi di tengah sentimen yang lemah, itu sering menjadi tanda akumulasi diam-diam atau menunggu momen yang strategis.

Masalah untuk XRP adalah apatisme massa. Namun solusinya, holder berpengalaman kini tidak lagi membanjiri pasar dengan suplai di tengah apatisme tersebut.

Level Harga XRP yang Menentukan Apakah Solusi Ini Berhasil

Jika pola sentimen ini terulang kembali, level harga XRP akan segera mengonfirmasinya.

Pergerakan awal menuju resistance berikutnya di US$2,03 menandakan potensi kenaikan sekitar 8% dari level saat ini. Jika zona tersebut bisa dilewati, maka peluang untuk reli yang lebih besar ke resistance berikutnya di US$2,09 dan US$2,17 pun terbuka, yaitu zona di mana reli sebelumnya sempat tertahan.

Di sisi bawah, XRP harus bertahan di support utama US$1,77. Jika breakdown terjadi di sana, maka skenario berbasis sentimen ini batal dan bisa memberi sinyal bahwa holder jangka panjang sudah tidak lagi menyerap suplai.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Untuk saat ini, struktur masih tetap terjaga.

Masalah terbesar XRP adalah sentimen positif yang sudah hilang. Tapi, sejarah menunjukkan bahwa ketika optimisme lenyap, holder lemah biasanya keluar duluan dan holder kuat mengambil alih. Jika pola ini terulang lagi, masalah yang menekan harga XRP hari ini justru bisa menjadi solusi yang membuka pergerakan berikutnya.

Whale Tambah Aset AAVE Senilai US$3 Juta saat Ketidakpastian Tata Kelola Tekan Harga

24 December 2025 at 00:00

Harga AAVE sedang mengalami tekanan terus-menerus. Token ini turun hampir 5% dalam 24 jam terakhir dan lebih dari 18% dalam tujuh hari terakhir. Kelemahan ini terjadi bersamaan dengan sengketa tata kelola DAO yang masih berlangsung dan kekhawatiran aksi jual kembali muncul.

Secara permukaan, situasi ini terlihat seperti distribusi. Saldo di exchange meningkat, dan sentimen jadi lebih dingin. Tapi, di balik layar, ada hal yang berbeda. Walaupun suplai bergerak menuju exchange, holder besar diam-diam masuk, memandang penurunan harga ini sebagai peluang masuk, bukan untuk keluar. Sekarang pertanyaannya sederhana. Skenario bullish seperti apa yang tengah dipersiapkan whale, sementara pasar fokus pada risiko tata kelola?

Pasokan di Exchange Naik sementara Tekanan Governance Masih Berlanjut

Aksi jual di Aave tidak terjadi begitu saja. Ketegangan tata kelola telah berlangsung selama berminggu-minggu, menciptakan ketidakpastian soal aliran pendapatan dan kendali DAO. Ketidakpastian ini tercermin jelas pada data suplai on-chain.

🚨 @aave is having a full blown civil war

And it might be the biggest governance fight defi has ever seen.

Heres a clean breakdown 👇

Aave has two sides:
– Aave labs → a centralised entity founded by stani
– Aave dao → token holders who govern the protocol

Now heres what… pic.twitter.com/zFnhcN5vSc

— Observe (@obsrvgmi) December 22, 2025

Sejak 16 Desember (hari proposal Poison Pill), suplai AAVE di exchange naik dari sekitar 1,22 juta token menjadi sekitar 1,42 juta token. Artinya ada kenaikan hampir 200.000 AAVE, atau kurang lebih 16%, hanya dalam waktu lebih dari satu minggu.

Aave DAO Faces Governance Clash Over Control of Aave Labs 👀

An AAVE token holder has proposed a controversial “poison pill” strategy that would allow the Aave DAO to seize control of Aave Labs’ intellectual property, brand, and equity, effectively turning the company into a DAO… pic.twitter.com/SC1gd1KYhs

— Karon (@pangestu_karon) December 18, 2025

Peningkatan saldo di exchange biasanya menandakan potensi tekanan jual, dan pergerakan harga membuktikan kekhawatiran itu, karena AAVE turun hampir 18% dalam periode yang sama.

Exchange Balances Grow
Saldo Exchange Naik | Sumber: Santiment

Ingin lebih banyak insight soal token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Perubahan ini menarik karena membalikkan apa yang terjadi sebelumnya pada 16 Desember. Saat tekanan regulasi Aave mereda di pertengahan Desember, saldo exchange turun tajam karena kepercayaan mulai pulih. Sekarang, dengan isu tata kelola yang belum selesai, suplai kembali bergerak ke exchange, sehingga menambah kehati-hatian dalam jangka pendek.

Sendiri saja, situasi ini terlihat bearish. Tapi suplai di exchange hanya salah satu sisi dari pasar.

Whale beli di harga bawah saat ketakutan akan aksi jual mencapai puncak

Walaupun saldo di exchange naik, holder besar justru melakukan pergerakan sebaliknya.

Dalam 24 jam terakhir, whale AAVE meningkatkan kepemilikan mereka sebesar 12,63%, sehingga totalnya menjadi 183.987 AAVE. Itu berarti ada akumulasi baru sekitar 20.600 token, dengan nilai kurang lebih US$3,1 juta di harga saat ini.

Pada saat yang sama, wallet tokoh publik, yang meliputi dana terverifikasi dan entitas yang dipantau ketat, juga menambah kepemilikan sebesar 13,55%, sehingga saldo mereka menjadi 274.652 AAVE. Kenaikan ini sekitar 32.700 token, atau senilai sekitar US$5 juta.

AAVE Whales
AAVE Whale | Sumber: Nansen

Jika digabung, dua kelompok ini menambah lebih dari 53.000 AAVE hanya dalam satu hari. Di harga sekarang, artinya lebih dari US$8 juta sudah terakumulasi saat harga sedang lemah.

Divergensi ini penting. Ketika suplai di exchange naik tapi whale mengakumulasi, biasanya ini menandakan ketakutan jangka pendek sedang diserap oleh keyakinan jangka panjang. Alih-alih bereaksi pada isu tata kelola, holder besar nampaknya fokus pada struktur, bukan pada berita utama.

Hal ini membawa kita ke analisis grafik harga.

Apa Pemicu Harga AAVE Bullish yang Sedang Diantisipasi oleh Crypto Whale?

Pergerakan harga menjadi penghubung yang hilang.

AAVE berulang kali bertahan di zona US$147, membentuk pola inverse head-and-shoulders yang sedang berkembang. Pola ini biasanya mengindikasikan potensi pembalikan tren setelah tekanan turun yang lama, apalagi saat polanya muncul di tengah rasa takut yang tinggi.

Strukturnya masih tertekan di bawah garis neckline menurun, artinya penjual masih mendominasi tren secara umum. Tapi pemicunya jelas. Jika harga berhasil menembus US$182 secara meyakinkan, momentum mulai berubah. Menembus US$193 akan mengonfirmasi breakout dan membuka peluang naik menuju US$207, lalu US$232, dengan target pemulihan lebih tinggi di US$248.

AAVE Price Analysis
Analisis Harga AAVE | Sumber: TradingView

Risikonya juga jelas. Jika AAVE turun di bawah US$147, struktur bullish ini patah. Hal itu kemungkinan akan memicu tekanan jual baru, sehingga risiko harga turun ke kisaran US$127. Untuk saat ini, whale nampaknya bertaruh support akan tetap kuat dan struktur akan mengarah ke atas.

Received — 20 December 2025 BeInCrypto Indonesia

90% Pembeli HBAR Telah Pergi — Apakah Breakout Harga Sekarang Jadi Skenario Utama?

20 December 2025 at 04:00

Hedera sedang bergerak ke zona berisiko. Dalam sebulan terakhir, tekanan beli turun hampir 90%, sementara harga HBAR terus turun. Sementara pasar aset kripto secara luas mencoba untuk stabil, Hedera sepertinya tidak mendapatkan respons yang sama, apalagi jika kita lihat di grafik.

Pembeli mulai menjauh alih-alih memanfaatkan penurunan harga. Pada titik ini, penurunan lebih lanjut bukan lagi kemungkinan kecil. Maka, itu mulai terlihat sebagai skenario dasar.

Spot buying hampir hilang karena tren turun tetap bertahan

Peringatan paling jelas terlihat pada pasar spot HBAR.

Pada pekan yang berakhir 10 November, Hedera mencatat arus keluar spot sekitar US$26,7 juta. Ini menunjukkan pembelian besar karena koin berpindah dari exchange. Namun, pada pekan yang berakhir 15 Desember, jumlah tersebut turun menjadi hanya US$2,4 juta. Artinya, dalam waktu sedikit lebih dari sebulan, tekanan beli ambruk sekitar 90%.

Buyers Leaving
Pembeli Pergi | Sumber: Coinglass

Ini penting karena harga HBAR sudah bergerak dalam channel menurun, yang termasuk pola bearish. Saat pembeli menghilang di tengah tren turun, penjual cuma butuh sedikit dorongan untuk mendorong harga lebih rendah. Pasar pun jadi rapuh.

Money Flow Index atau MFI mengonfirmasi lemahnya kondisi ini. MFI mengukur seberapa banyak dana yang masuk atau keluar dari suatu aset lewat pergerakan harga dan volume. Dalam kasus HBAR, MFI terus mencetak nilai terendah baru sejalan dengan harga, dan kini sudah jatuh ke zona oversold. Bukannya berbalik naik, indikator justru makin turun.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

No Dip Buying Visible
Tidak Terlihat Pembelian Saat Harga Turun | Sumber: TradingView

Hal ini menunjukkan tidak ada pembelian di saat harga koreksi, yang berarti keyakinan pada harga sangat minim.

Mengapa Skenario Breakdown Harga HBAR Semakin Kuat

Dengan permintaan spot yang lemah dan arus dana yang menurun, pergerakan harga HBAR-lah yang menjadi penentu akhir.

HBAR saat ini berada dekat batas bawah channel turun. Level kunci pertama yang perlu diamati adalah US$0,106. Kalau harga jatuh di bawah level itu pada penutupan harian, target berikutnya ada di kisaran US$0,095, sekitar 12% lebih rendah dari level saat ini. Jika harga mencapai sana, penurunan bearish semakin terkonfirmasi sehingga target US$0,078 pun ikut mengancam.

Pergerakan ini akan mengonfirmasi kelanjutan tren turun, bukan sekadar koreksi sementara.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Agar skenario bearish ini gagal, HBAR harus mengalami perubahan besar. Harga harus kembali menembus berbagai zona resistance dan mampu ditutup di dekat US$0,155. Dengan tekanan beli spot ambruk dan MFI yang tetap lemah, peluangnya sepertinya sangat kecil saat ini.

Kesimpulannya cukup jelas. Dengan pembeli yang hampir menghilang, arus dana turun, dan harga sudah terjebak di pola bearish, risiko breakdown bukan sekadar kemungkinan saja. Saat ini, justru itu yang menjadi skenario utama atau bahkan kemungkinan paling mungkin terjadi.

Harga Zcash Menanti Arah Walau Arthur Hayes Mendukung Model Privasinya — Tapi Kenapa?

20 December 2025 at 00:00

Harga Zcash sulit menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu terakhir, meskipun naik lebih dari 600% dalam waktu 3 bulan. Token ini bergerak sideways, sementara bagian lain dari pasar aset kripto mencoba melakukan reli kecil.

Hal ini terjadi walau ada perhatian baru dari sosok ternama di dunia kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes berbicara positif mengenai desain Zcash.

Meski begitu, pergerakan harga ZEC menunjukkan keraguan walaupun ada kenaikan hampir 4% secara harian. Trader kini mempertimbangkan apakah support ini penting untuk jangka pendek atau grafik akan berbicara lebih dulu.

Arthur Hayes Bilang Seperti Ini Tentang Model Privasi

Arthur Hayes adalah co-founder BitMEX dan sosok yang terkenal di pasar aset kripto. Dalam wawancara terbarunya bersama Kyle Chasse, Hayes memaparkan alasan kenapa pandangannya terhadap privacy coin berubah seiring waktu.

GET ALL THE ALPHAhttps://t.co/BvfWWoPVMr

— Kyle Chassé 🐸 (@Kylechasse) December 18, 2025

Ia menjelaskan, dulu Monero dianggap privacy coin terkuat, namun data dan upgrade baru mengubah cara berpikirnya. Hayes juga menyoroti kemajuan Zcash, terutama pada transaksi terlindungi dan peningkatan kriptografi.

“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” ujar Hayes pada menit ke-30 wawancara.

Yang perlu diperhatikan adalah konteksnya. Hayes tidak membahas target harga Zcash. Dia juga tidak mengatakan agar pembeli segera masuk. Komentarnya lebih menekankan teknologi dan desain, bukan soal waktu masuk pasar.

Perbedaan inilah yang membuat harga belum merespons sampai sekarang.

Mengapa harga Zcash belum bereaksi

Meski mendapat perhatian dari Arthur Hayes, harga Zcash belum banyak bergerak. Alasannya bisa dilihat di grafik.

Pertama, crossover EMA bearish mulai terbentuk. EMA adalah exponential moving average, yang menunjukkan harga rata-rata dengan bobot lebih besar pada pergerakan terbaru.

Kalau EMA 20-hari bergerak di bawah EMA 50-hari, biasanya artinya penjual jangka pendek lebih dominan daripada pembeli. Saat ini, EMA 20-hari hampir menembus ke bawah EMA 50-hari. Hal ini membuat trader tetap waspada.

Mau insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Bearish Cross Looms
Death Cross Mendekat | Sumber: TradingView

Kedua, on-balance volume (OBV) tidak mendukung harga. OBV melacak apakah volume masuk atau keluar. Antara 12 Desember sampai 18 Desember, harga Zcash bergerak turun dan OBV juga melemah. Ini menandakan pembeli belum menambah kekuatan. Jika OBV tidak naik, reli sering gagal dan tekanan turun biasanya sulit berbalik arah.

Volume Support Lacks
Dukungan Volume Kurang | Sumber: TradingView

Kalau digabungkan, gambaran menjadi jelas. Crossover EMA memperingatkan tekanan jangka pendek. OBV menunjukkan kelemahan dari sisi pembeli. Hal ini menjelaskan kenapa harga Zcash masih terjebak dan menunggu arah yang pasti.

Komentar Arthur Hayes memang memberi kepercayaan jangka panjang, tapi grafik memperlihatkan trader masih menunggu sinyal teknikal. Sampai pembeli masuk dengan volume nyata, harga sepertinya akan tetap belum pasti.

Faktor yang Bisa Menentukan Pergerakan Harga Zcash Selanjutnya

Aliran modal besar menjadi petunjuk paling jelas. Indikator CMF atau Chaikin Money Flow naik antara 11 Desember hingga 18 Desember, walau harga ZEC mengalami koreksi. Pola ini menunjukkan holder besar mulai berminat meski harga masih lemah.

namun, CMF masih di bawah garis nol. Hal itu penting. Jika berhasil tembus ke atas nol, biasanya mengonfirmasi pembelian nyata. Pada kasus sebelumnya, seperti awal November, harga langsung reli setelah CMF menembus level ini.

ZEC CMF Rising
CMF ZEC Naik | Sumber: TradingView

Untuk Zcash, levelnya sudah jelas. Penutupan harian yang bersih di atas US$434 akan menunjukkan pembeli mulai berkuasa lagi. Jika itu tercapai, zona penting berikutnya berada di sekitar US$516.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Di sisi bawah, US$371 menjadi support kunci pertama. Jika harga turun di bawah level tersebut, para penjual bisa mendorongnya ke US$301, di mana minat beli sebelumnya muncul.

Apa yang Crypto Whale Beli setelah Data CPI AS Turun

19 December 2025 at 18:24

Crypto whale mulai beli lagi. Setelah rilis data US CPI yang lebih rendah, para holder besar mulai menambah risiko alih-alih menguranginya. Inflasi yang melandai, data pasar tenaga kerja yang melemah, dan harapan pemotongan suku bunga yang meningkat perlahan mulai mengubah cara alokasi modal. Aktivitas pembelian ini pun tidak hanya terkonsentrasi di satu tema saja.

Whale menambah eksposur ke sektor decentralized finance, narasi politik, serta meme coin legendaris. Kombinasi tersebut penting karena menandakan ini bukan sekadar satu transaksi, tetapi posisi awal untuk perubahan sentimen yang lebih luas, walaupun harga saat ini masih banyak bergerak sideways.

Curve DAO Token (CRV)

Crypto whale mulai beli token Curve DAO meski pasar aset kripto secara umum masih kesulitan mencari arah. CRV masih turun sekitar 20% dalam sebulan terakhir, namun perilaku whale menunjukkan pelemahan ini dianggap sebagai peluang, bukan tanda peringatan.

Dalam 24 jam terakhir, whale menaikkan kepemilikan CRV mereka sebesar 8,56%, sehingga total mencapai 3,96 juta token. Artinya, sekitar 312.000 CRV ditambahkan hanya dalam sehari. Jumlah ini memang tidak sangat besar, tetapi waktu pembeliannya penting. Whale masuk saat sentimen masih sensitif, setelah rilis data US CPI yang lebih rendah dan memperbaiki prospek pemotongan suku bunga jangka panjang.

CRV Whales:
Whale CRV: Nansen

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Dari sisi harga, CRV memang masih terlihat lemah secara teknikal. Token ini mencetak lower low dari awal November sampai pertengahan Desember. Tapi, momentum menunjukkan cerita berbeda. Indikator Relative Strength Index atau RSI, yang mengukur kekuatan beli dan jual, justru membentuk higher low dalam periode yang sama. Divergensi ini sering menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai reda dan potensi pembalikan tren dapat terjadi.

Untuk konfirmasi, CRV perlu merebut kembali level US$0,38, dengan US$0,41 sebagai level kunci yang sejak awal Desember selalu menahan reli harga.

CRV Price Analysis
Analisis Harga CRV: TradingView

Breakout bersih di area ini bisa mendukung potensi reversal. Jika harga turun di bawah US$0,33, setup jadi lemah dan keyakinan whale bisa memudar.

Official Trump (TRUMP)

Token Resmi Trump kembali masuk radar whale setelah rilis data US CPI yang lebih rendah diperkirakan akan mengurangi tekanan di aset berisiko. TRUMP masih turun hampir 40% dalam tiga bulan terakhir, tapi pelemahan ini justru menarik akumulasi awal. Seiring inflasi yang menurun dan ekspektasi pemangkasan bunga yang kembali naik, token berbau politik mulai mendapat perhatian baru.

Dalam 24 jam terakhir, crypto whale menambah kepemilikan TRUMP mereka sebanyak 17,97%, sehingga bertambah lebih dari 680.000 token. Dengan harga saat ini, penambahan ini saja nilainya sekitar US$3,5 juta. Ini bukan aksi kejar harga, melainkan akumulasi awal ketika sentimen masih hati-hati.

Whale TRUMP: Nansen

Grafik membantu menjelaskan timing-nya. Smart Money Index, yang memantau bagaimana trader berpengalaman mengambil posisi, mulai bergerak naik setelah sejak 9 Desember trennya menurun. Pergeseran ini mengisyaratkan bahwa pembeli yang paham pasar mungkin sedang bersiap untuk rebound, bukan sekadar bereaksi terlambat.

Level harga tetap jadi kunci. TRUMP harus tetap di atas US$4,96 supaya struktur recovery ini terjaga. Jika pembeli berhasil breakout bersih di atas US$6,05—level yang sudah menahan reli sejak akhir November—maka momentum kenaikan bisa semakin kuat. Sebaliknya, daily close di bawah US$4,96 akan melemahkan tesis whale dan memperbesar risiko penurunan.

TRUMP Price Analysis
Analisis Harga TRUMP: TradingView

Untuk sementara, crypto whale sepertinya bertaruh bahwa inflasi yang melandai dan likuiditas politik yang meningkat mampu membuat TRUMP stabil sebelum pasar lebih luas bereaksi.

Dogecoin (DOGE)

Dogecoin menjadi nama terbesar di daftar ini berdasarkan data market cap. Dalam 24 jam terakhir, whale Dogecoin kelas menengah yang memegang 10 juta hingga 100 juta DOGE menambah saldo gabungan mereka dari 17,38 miliar menjadi 17,40 miliar DOGE. Artinya penambahan sekitar 20 juta DOGE.

Dengan harga saat ini, jumlah itu setara US$2,6 juta untuk akumulasi. Memang bukan angka besar, tapi waktunya sangat penting. Sebelumnya wallet-wallet ini justru mengurangi eksposur, sehingga aksi setelah rilis data US CPI ini bisa jadi berarti sesuatu.

Whale DOGE | Sumber: Santiment

Para whale nampaknya sedang bereaksi atas tanda-tanda awal terbentuknya dasar teknikal. Dari 4 November hingga 18 Desember, harga Dogecoin sempat mencetak posisi rendah yang baru, tapi Relative Strength Index (RSI) justru membuat posisi rendah yang lebih tinggi. Divergensi bullish ini sering menunjukkan tekanan jual mulai berkurang. Dogecoin sendiri sudah naik sekitar 2–3% dalam 24 jam terakhir, menandakan para pembeli sedang mulai mencoba masuk lagi ke pasar.

Level kunci sudah terlihat jelas. US$0,13 menjadi batas awal yang menahan rebound belakangan ini. Jika harga bisa menutup harian di atas US$0,15, itu bakal mengonfirmasi pemulihan tren. Pergerakan ini artinya ada potensi kenaikan sekitar 19% dari level saat ini dan membuka peluang target-target naik selanjutnya.

Dogecoin Price Analysis
Analisis Harga Dogecoin | Sumber: TradingView

Risiko tetap ada. Jika harga jatuh di bawah US$0,12, skenario rebound bisa batal dan membuka peluang penurunan lebih dalam. Untuk saat ini, para crypto whale membeli Dogecoin dengan hati-hati, bertaruh bahwa tekanan ekonomi makro yang mulai reda bisa menghidupkan kembali minat terhadap meme coin.

Received — 19 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Tekanan Jual XRP Turun 39%, tapi Level Harga Ini Masih Menentukan Hasilnya

19 December 2025 at 16:00

Harga XRP sedang mendekati titik keputusan penting menjelang akhir tahun 2025. Harga masih lemah di timeframe yang lebih besar, turun hampir 16% secara bulanan. Tapi mulai terlihat celah pada tekanan jual. Indikator momentum dan data on-chain kini menunjukkan penjual mulai kehilangan kendali, meskipun harga belum mengonfirmasi pembalikan tren.

Sekarang, situasinya bukan lagi soal menebak reli. Ini tentang apakah berkurangnya tekanan jual cukup kuat untuk mendorong harga XRP menembus dinding suplai yang sudah dikenal. Dan dinding itu masih menjadi faktor penting.

Penjual Mulai Kehilangan Kontrol?

Tanda-tanda awal rebound terlihat di chart 12 jam, di mana pergeseran tren sering kali muncul lebih dulu.

Antara 21 November dan 18 Desember, harga XRP mencetak lower low. Pada periode yang sama, RSI justru membuat higher low. RSI (Relative Strength Index) mengukur momentum. Ketika harga turun tetapi RSI naik, ini memberi sinyal bullish divergence.

Bullish Divergence
Bullish Divergence | Sumber: TradingView

Mau dapat wawasan token terbaru seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Pola ini menunjukkan, walaupun harga XRP terus turun, kekuatan penjualan mulai melemah. Para penjual masih aktif, tetapi mereka sudah tidak mampu mendorong momentum lebih rendah dengan kekuatan yang sama.

Data on-chain pun mendukung pergeseran ini.

Data XRP HODLer Net Position Change melacak apakah holder jangka panjang menambah atau menjual koin. Pada 11 Desember, penjualan bersih sempat mencapai sekitar 216,9 juta XRP. Lalu pada 18 Desember, angka ini turun menjadi sekitar 132,2 juta XRP.

Artinya, tekanan jual harian berkurang sekitar 39%.

XRP Holders Sell Fewer Coins
Holder XRP Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Sederhananya, penjual masih ada, namun jauh lebih sedikit koin yang masuk ke pasar. Ini sejalan dengan bullish divergence di RSI dan memperkuat argumen bahwa tekanan jual mulai memudar.

Hal ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tetapi, kondisi pasar tidak lagi sepenuhnya dikuasai penjual.

Mengapa Satu Level Harga XRP Masih Menentukan Hasilnya

Meskipun tekanan jual semakin berkurang, XRP masih menghadapi ujian struktur besar di atasnya.

Data cost basis on-chain menunjukkan adanya klaster suplai besar antara US$1,96 hingga US$1,97. Sekitar 1,82 miliar XRP telah terakumulasi di zona ini. Data cost basis merekam di mana holder membeli koin mereka. Saat harga kembali ke level tersebut, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung menjual.

Ini membuat rentang US$1,96–US$1,97 sebagai zona resistance yang kuat.

Strong XRP Supply Cluster
Klaster Suplai XRP yang Kuat | Sumber: Glassnode

Chart harga pun menegaskan hal ini. Harga XRP berulang kali gagal bertahan di atas US$1,96, dan rebound juga selalu tertahan di area yang sama. Jika terbentuk pantulan dari level saat ini, di sinilah kemungkinan besar penjual akan muncul lagi.

Agar rebound benar-benar berubah menjadi pergeseran tren yang nyata, harga XRP harus mampu mencetak penutupan harian yang jelas di atas US$1,96. Tanpa konfirmasi tersebut, setiap pergerakan naik berisiko menjadi reli gagal berikutnya.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Pada sisi bawah, US$1,76 tetap menjadi level konfirmasi pembatalan utama. Jika harga menembus di bawah level ini, kemungkinan besar kendali penjual akan kembali, dan potensi penurunan bisa semakin dalam.

Intinya sudah jelas. Tekanan jual turun tajam, dan momentum bergerak membaik. Tapi, sampai XRP menembus US$1,96 dengan yakin, pasar masih terjebak di antara penjual yang melemah dan dinding suplai yang tangguh.

Pi Coin Nampaknya Akan Konsolidasi di Rentang Sempit saat Pembelian Naik Tapi Tanpa Keyakinan Kuat

18 December 2025 at 22:00

Harga Pi Coin mulai menunjukkan tanda-tanda support awal setelah penurunan tajam di pertengahan Desember. Sejak titik terendah pada 16 Desember, Pi Coin sudah naik lebih dari 8%, didukung oleh pembelian secara konsisten di exchange.

Tapi meski tekanan beli mulai meningkat, tidak semua kelompok modal yakin sepenuhnya. Akibatnya, pasar kini berada di tengah-tengah antara support dan keraguan, sehingga kemungkinan besar pergerakan harga akan sideways, bukan breakout yang bersih. Saat ini, Pi Coin ada di titik persimpangan, arus masuk semakin membaik, namun keyakinannya masih belum merata.

Tekanan Beli Meningkat dan Arus Modal Jadi Mendukung

Data wallet exchange menunjukkan arus beli bersih yang jelas selama 24 jam terakhir.

Di beberapa exchange terpusat utama, Pi Coin mencatat net outflow sekitar 414.420 PI, artinya lebih banyak token keluar dari exchange dibanding token yang masuk. Biasanya ini menandakan terjadi pembelian, bukan penjualan.

Pada harga saat ini, pembelian bersih ini setara dengan akumulasi sekitar US$83.000 dalam waktu singkat. Walaupun jumlah pembelian di exchange ini termasuk kecil, tetap penting mengingat riwayat Pi Coin yang cenderung banyak penjual.

Net Buying Across CEXs
Pembelian Bersih di Seluruh CEX | Sumber: Pi Scan

Mau dapat insight token lain seperti ini? Daftar newsletter harian Editor Harsh Notariya seputar kripto di sini.

Momentum berbasis arus juga mendukung perubahan ini.

Indikator Chaikin Money Flow (CMF) telah naik lebih dari 40% dari titik terendahnya. CMF digunakan untuk melacak apakah uang besar sedang masuk atau keluar ke suatu aset. Kenaikan CMF bersamaan dengan harga yang mulai stabil menandakan pembeli besar kini menyerap suplai, bukan mengejar harga.

Kombinasi tekanan beli yang meningkat ini kemungkinan telah membantu Pi Coin pulih nyaris 8% dari posisi terendah 16 Desember, sehingga harganya kembali naik di atas level US$0,19.

Big Money Flows Surges
Lonjakan Arus Uang Besar | Sumber: TradingView

CMF juga hampir breakout dari garis tren menurun. Jika berhasil breakout di atas garis tersebut lalu terus bergerak di atas level nol, maka penopang reli ini bisa semakin kuat. Sampai sekarang, sinyal yang muncul menunjukkan ada pembelian nyata, meski tetap terukur.

Mengapa Harga Pi Coin Nampaknya Tetap Bergerak di Rentang yang Sama

Meski arus mulai membaik, pergerakan smart money masih hati-hati. Smart Money Index masih turun dan belum mengonfirmasi rebound harga baru-baru ini. Ini artinya, pembeli yang sudah berpengalaman dan berpikir jangka panjang sejauh ini belum agresif masuk.

Ketika tekanan beli naik tanpa konfirmasi dari smart money, harga biasanya cenderung stabil dulu, belum langsung bergerak naik.

Pi Coin Must Gain Smart Money Attention
Pi Coin Harus Menarik Perhatian Smart Money | Sumber: TradingView

Hal ini memang sesuai dengan struktur Pi Coin saat ini.

Zona support utama berada di sekitar US$0,19 yang telah teruji berkali-kali. Jika harga breakout ke bawah area ini, maka risiko penurunan ke US$0,15 kembali terbuka.

Di sisi atas, area US$0,21 menjadi resistance pertama. Jika tidak ada dorongan kuat melewati level ini, reli cenderung tertahan.

Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Kondisi ini membentuk range sekitar 10%, dengan potensi naik 5% dan turun 5% dari harga sekarang.

Singkatnya, Pi Coin mendapat dukungan dari pembelian stabil dan aliran dana yang membaik, tapi minimnya peran smart money menunjukkan kecenderungan konsolidasi, bukan reli berkelanjutan. Sampai situasi berubah, Pi Coin besar kemungkinan akan bergerak sideways daripada membentuk tren yang kuat ke salah satu arah.

Received — 18 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Harga Ethereum Mendekati Potensi Breakout — Tapi Harapan Pantulan Muncul

18 December 2025 at 16:00

Pergerakan harga Ethereum memberikan sinyal yang beragam. Setelah terkoreksi lebih dari 3% dalam sehari, ETH mulai menunjukkan tanda-tanda rebound awal, tapi risiko penurunan masih belum hilang. Struktur grafik, data momentum, dan level biaya on-chain semuanya menandakan zona keputusan yang sempit.

Saat ini, Ethereum terjebak antara kemungkinan rebound atau penurunan yang lebih dalam. Sebenarnya, jarak antara kedua kemungkinan itu lebih sempit dari kelihatannya. Yang perlu diperhatikan, zona breakdown justru semakin dekat!

Sinyal Rebound Berada di Dalam Pola Segitiga Sempit

Ethereum sedang diperdagangkan di dalam pola segitiga yang semakin menyempit, struktur yang mencerminkan keragu-raguan antara pembeli dan penjual yang semakin besar. Harga sudah menekan ke arah garis tren bawah, biasanya zona ini menjadi area di mana tekanan jual mulai berkurang.

Antara 1 Desember sampai 17 Desember, ETH mencatat low yang lebih tinggi di harga. Di saat yang sama, Relative Strength Index (RSI), alat ukur momentum, justru membentuk low yang lebih rendah. Ini menimbulkan hidden bullish divergence, artinya tekanan jual mulai melemah.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Mau dapat insight token seperti ini? Daftar newsletter harian dunia aset kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup seperti ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tapi, ini mengisyaratkan tekanan turun sepertinya mulai habis seiring Ethereum mendekati support struktural, yaitu garis tren bawah segitiga tersebut. Secara sederhana, para penjual mulai melemah, sementara pembeli belum mengambil alih kendali.

Inilah yang membuat pergerakan berikutnya sangat sensitif terhadap level kunci.

Data Cost Basis Tunjukkan Di Mana Reli Harga Ethereum Bisa Terhambat

Data cost basis on-chain membantu menjelaskan mengapa pergerakan naik masih terbatas.

Zona resistance terkuat dalam waktu dekat berada di kisaran US$3.154 sampai US$3.179, di mana sekitar 2,8 juta ETH terkumpul. Ini adalah zona pasokan besar. Saat harga menyentuh rentang harga ini, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung mengambil keuntungan dengan menjual.

Key Supply Cluster
Klaster Pasokan Kunci: Glassnode

Zona ini juga sangat dekat dengan resistance pada grafik di US$3.149, yang menandai potensi kenaikan hingga 11% dari harga saat ini. Walaupun harga Ethereum berhasil rebound, zona ini kemungkinan menarik aksi jual kecuali harga berhasil menutup harian dengan jelas di atasnya. Itulah sebabnya rebound tanpa penutupan harian di atas area ini tetap disebut sebagai koreksi, bukan perubahan tren.

Risiko penurunan justru lebih rawan.

Klaster support terpenting berada di antara US$2.801 sampai US$2.823. Rentang ini selama ini menjadi zona permintaan utama. Jika terjadi penutupan harian yang jelas di bawah US$2.801 (yang juga terlihat di grafik harga), situasinya perlu diwaspadai.

ETH Support Clusters
Klaster Support ETH: Glassnode

Penurunan ini hanya sekitar 1% saja, tapi dapat membuka peluang harga menuju US$2.617 yang merupakan support utama berikutnya di grafik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Itulah yang membuat posisi saat ini berisiko untuk Ethereum. Kenaikan bisa terhambat di kisaran 11%, sedangkan risiko turun bisa terjadi hanya dengan penurunan kecil 1% saja.

Whiplash 5% pada Bitcoin Bukan Kebetulan — Grafik Menunjukkan Kisah Lengkapnya

18 December 2025 at 14:07

Pergerakan tajam Bitcoin pada 17 Desember mengejutkan para trader. Dalam satu hari, BTC melonjak ke sekitar US$90.500 lalu langsung berbalik tajam dan turun menuju US$85.200. Dari titik tertinggi ke terendah, pergerakan itu lebih dari 5%, atau kurang lebih US$5.000.

Pergerakan ini bukan karena berita, melainkan karena struktur pasar. Tiga grafik berikut menjelaskan mengapa hal ini terjadi, mengapa berhenti tepat di titik tersebut, dan kenapa volatilitas serupa masih mungkin terjadi.

Pecahan Volume Sudah Isyaratkan Risiko sebelum Harga Turun

Sebelum koreksi itu terjadi, pergerakan harga BTC sebenarnya sudah menunjukkan tanda stres. Antara 15 hingga 17 Desember, harga Bitcoin di grafik harian mencetak higher low tipis. Sekilas, kondisi itu tampak stabil. Tapi On-Balance Volume (OBV) memberi gambaran berbeda.

OBV melacak apakah volume mendukung pergerakan harga. Pada periode tersebut, OBV gagal mengikuti harga naik dan justru membentuk lower low. Divergensi bearish itu menandakan distribusi. Sederhananya, harga masih bertahan, namun volume perlahan keluar secara diam-diam.

Ingin lebih banyak insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

First Trigger For The Volatile Price Swing
Pemicu Pertama Lonjakan Harga Volatil: TradingView

Saat Bitcoin menuju US$90.500, pergerakan itu terjadi dengan partisipasi yang lemah. Hal ini membuat reli menjadi rapuh. Begitu aksi jual dimulai, tidak ada dukungan volume di bawahnya, sehingga koreksi langsung berubah menjadi whiplash tajam dalam satu hari.

Di bursa, “whiplash” artinya pergerakan cepat naik lalu turun tajam, atau sebaliknya, dalam waktu singkat.

Heatmap Cost Basis Menunjukkan Kenapa US$90.500 Ditolak dan US$85.200 Bertahan

Data cost basis on-chain menjelaskan titik balik utama pergerakan harga ini.

Heatmap cost basis memperlihatkan klaster pasokan yang padat di kisaran US$90.168 hingga US$90.591. Sekitar 115.188 BTC terakumulasi di zona ini. Saat harga kembali ke kisaran tersebut, banyak holder sudah berada di level impas.

Klaster Pasokan BTC: Glassnode

Hal tersebut bisa menimbulkan tekanan jual secara langsung. Digabung dengan lemahnya OBV, klaster ini berfungsi layaknya batas atas. Reli berhenti dan akhirnya berbalik arah.

Di sisi bawah, ceritanya pun berubah.

Ada satu klaster kuat lainnya di kisaran US$84.845 hingga US$85.243. Inilah area support terpadat dalam jangka pendek di grafik. Saat harga jatuh, pembeli agresif masuk di zona ini. Itu sebabnya harga Bitcoin tidak anjlok lebih dalam, bahkan saat terjadi likuidasi paksa.

Klaster Support Kunci: Glassnode

Jadi, pergerakan harga terkunci di situ. Penjual bertahan di US$90.500. Pembeli bertahan di US$85.200. Whiplash terjadi di dalam “dinding” tersebut.

Level Harga Bitcoin Sekarang yang Menentukan Apakah Volatilitas Kembali

Secara struktur, Bitcoin masih menjaga tren naik ringan dari titik terendah 21 November. Hal ini penting. Peristiwa volatilitas kemarin masih terjadi dalam rentang tersebut.

Untuk melanjutkan ke atas, ada satu level yang paling penting. Bitcoin harus mampu mencatat penutupan harian bersih di atas US$90.500. Level ini belum pernah ditembus lagi sejak 13 Desember. Tanpa penutupan harian di atas angka ini, setiap reli akan berisiko ditolak kembali.

Setelah itu, area US$92.200 sampai US$92.300 menjadi krusial. Data on-chain menunjukkan ada lagi klaster pasokan di sana. Trader sebaiknya siap menghadapi hambatan ekstra kecuali harga sukses menembus zona tersebut secara meyakinkan. Selain itu, trader yang membaca artikel ini disarankan memperhatikan penutupan harian di atas level-level kunci pada grafik, bukan breakout berbasis wick semata.

Key Upside Clusters
Klaster Upside Kunci: Glassnode

Di sisi bawah, area US$85.000-US$85.200 tetap jadi kunci penting. Selama klaster ini bertahan, tekanan turun lebih lanjut kecil kemungkinannya. Jika gagal, harga bisa menuju US$83.800, tetapi menembus US$85.000 butuh tekanan likuidasi baru.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Kesimpulannya sangat jelas. Pergerakan naik turun Bitcoin lebih dari 5% ini bukan terjadi secara acak. Hal ini terjadi karena volume yang lemah, pasokan besar di level biaya tertentu, serta likuiditas yang ketat. Sampai kondisi tersebut berubah, pergerakan tajam seperti ini tetap menjadi kenyataan di pasar aset kripto.

Bisakah Narasi ETP Solana di Brasil Picu Breakout Harga? Grafik Menyimpan Petunjuk

18 December 2025 at 02:00

Pergerakan harga Solana menjadi sepi setelah berminggu-minggu mendapat tekanan. SOL turun sekitar 10% dalam 30 hari terakhir, tapi bergerak hampir datar selama 24 jam terakhir, meski pasar secara luas sedang melemah. Jeda ini cukup penting.

Situasi ini terjadi saat Solana secara diam-diam mencoba menjangkau investor institusi di Brasil melalui Solana ETP (Exchange-Traded Product) dari Valour, yang diperkirakan akan listing di exchange B3. Langkah ini memperkuat jalur permintaan teratur di saat grafik mulai menunjukkan tanda-tanda breakout. Sekarang pertanyaannya sederhana. Apakah latar belakang ini bisa membantu Solana menyelesaikan setup teknikal yang sulit, atau masihkah penjual yang mendominasi tren?

Hype ETP Bertemu Struktur Breakdown yang Menurun

Solana ETP dari Valour memberikan kesempatan investor dan institusi di Brasil untuk membeli SOL secara regulasi. Meski produk ini bukanlah pendorong harga jangka pendek, keberadaannya mampu menyerap tekanan jual secara bertahap. Hal tersebut jadi penting, apalagi saat grafik menunjukkan pola kunci. Selain itu, kehadiran ETP juga bisa jadi pemicu sentimen di pasar, di mana semua aset sedang mencari narasi masing-masing.

DeFi Technologies' Subsidiary @ValourFunds Approved to List Valour Solana (VSOL) ETP on Brazil's B3 Exchange (@B3_Oficial) https://t.co/xy0ILbKzdU $DEFT pic.twitter.com/PKGZfHN1Kp

— DeFi Technologies (@DeFiTechGlobal) December 16, 2025

Secara teknikal, Solana saat ini bergerak di dalam struktur head-and-shoulders yang miring ke bawah, bukan pola textbook yang bersih. Ketika neckline menurun, breakout butuh konfirmasi yang lebih kuat karena penjual terus menekan pada level yang makin rendah seiring waktu.

Weak Breakout Pattern
Pola Breakout Lemah: TradingView

Ingin insight token menarik lainnya? Daftar untuk menerima Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya melalui tautan ini.

Meski begitu, ada beberapa sinyal dari sisi pembeli yang mulai muncul, sehingga bisa membantu menghadang penjual dan membuat harga Solana mencoba breakout neckline dengan lebih bersih.

Akumulasi Diam-diam Nampak di Bawah Permukaan

Saat harga masih terpaku, data on-chain menunjukkan tanda-tanda akumulasi awal.

Kelompok holder 3 bulan hingga 6 bulan mengalami peningkatan porsi kepemilikannya secara signifikan. Pada 16 November, kelompok ini memegang 11,756% dari total suplai, dan kini meningkat menjadi 16,126% per 16 Desember. Kenaikan tajam ini dalam sebulan menandakan bahwa pembeli menengah mulai masuk saat harga melemah.

Solana Buyers Surface
Munculnya Pembeli Solana: Glassnode

Pada saat yang sama, Chaikin Money Flow (CMF) juga memberikan sinyal positif. Antara 3 November dan 15 Desember, harga Solana mencetak posisi low lebih rendah, tapi CMF justru membentuk low lebih tinggi. Divergensi ini menunjukkan tekanan beli yang mulai membangun, meski harga masih cenderung turun.

Big Money Divergence Surfaces
Terbentuknya Divergensi Dana Besar: TradingView

Namun, CMF tetap berada di bawah nol. Ini menandakan modal besar masih berhati-hati. Pembeli memang ada, tapi mereka belum tampil agresif. Kesimpulannya, sinyal-sinyal ini menunjukkan adanya posisi, tapi bukan berarti sudah ada konfirmasi.

Level Harga Solana yang Menentukan Pergerakan Selanjutnya

Sekarang, harga Solana menanggung sepenuhnya beban cerita ini. US$141 menjadi level pertama yang perlu diamati. Jika harga naik dan merebut level ini, maka itu akan menandai break dari neckline yang miring, meski belum mengubah tren. Ingat, karena neckline menurun, butuh konfirmasi yang jauh lebih kuat.

Karena itu, US$153 menjadi kunci utama. Penutupan harian di atas US$153 akan mengonfirmasi bahwa pembeli telah mampu mengalahkan struktur menurun, dan ini bisa membuka peluang pergerakan menuju zona resistance yang lebih tinggi.

Solana Price Analysis
Analisis Harga Solana: TradingView

Di sisi bawah, US$121 menjadi support yang sangat penting. Jika harga gagal bertahan di sana, maka tesis akumulasi dan pola breakout tidak berlaku, sehingga perhatian pasar kembali tertuju ke potensi penurunan lebih dalam.

Received — 17 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Harga Cardano Beri Peringatan Jelas setelah Dua Kali Breakdown—US$0,25 Kini Jadi Perhatian

16 December 2025 at 22:00

Harga Cardano sedang diperdagangkan di dekat level terlemahnya tahun ini. Token ini turun sekitar 24% dalam 30 hari terakhir dan sekitar 5% dalam 24 jam terakhir, bergerak dekat ke titik terendah tahunannya di sekitar US$0,37. Hal yang membuat pergerakan ini menonjol bukan hanya besarnya penurunan, tapi juga pola di baliknya.

Dalam waktu hanya dua bulan, Cardano mengalami dua kali breakdown bearish lanjutan secara terpisah, sehingga memberikan tekanan baru pada chart dan meningkatkan risiko pergerakan yang lebih dalam lagi.


Dua Breakout Bearish dalam Dua Bulan Tunjukkan Kelemahan Struktural

Breakdown pertama terjadi di awal November. ADA membentuk bear flag dari akhir Oktober, kemudian breakdown terjadi sekitar 11 November. Pergerakan ini membuat harga turun tajam, yaitu sekitar 38% dari puncak flag tersebut.

Setelah terjadi konsolidasi singkat, Cardano mengulangi pola yang sama. Bear flag kedua terbentuk di akhir November hingga awal Desember. Pada 11 Desember, ADA kembali breakdown, mengonfirmasi pergerakan lanjutan kedua hanya dalam tempo dua bulan.

Ingin insight token lainnya seperti ini? Daftarkan diri Anda untuk menerima Daily Crypto Newsletter dari Editor Harsh Notariya di sini.

Price Breakdown Highlighted
Sorotan Price Breakdown: TradingView

Ketika pasar menampilkan pola bearish lanjutan secara berulang tanpa adanya pemulihan signifikan, ini menandakan adanya kendali penjual yang berkelanjutan, bukan sekadar aksi jual panik. Jika breakdown sekarang mengikuti logika measured move seperti sebelumnya, target penurunan mulai mengerucut di area US$0,25.


Mengapa Kelemahan Ini Sendiri Bisa Membatasi Kerugian Lebih Lanjut

Meski strukturnya bearish, terdapat dua faktor yang sedikit mengurangi risiko penurunan.

Pertama, posisi derivatif sudah sangat condong ke arah bearish. Data likuidasi di Gate menunjukkan leverage long sudah tipis, dengan hanya sekitar US$27 juta posisi long, sementara posisi short mendekati US$135 juta, atau 5 kali lebih besar. Sebagian besar klaster likuidasi long berakhir di sekitar US$0,36, artinya tekanan jual paksa akan berkurang drastis di level itu. Semakin sedikit posisi long yang menumpuk, semakin kecil peluang terjadi likuidasi massal.

ADA Liquidation Map
Peta Likuidasi ADA: Coinglass

Kedua, perilaku holder jangka panjang sudah mulai stabil. Kelompok pemilik 1 tahun sampai 2 tahun, yang sering dianggap sebagai holder dengan keyakinan tinggi, telah memangkas drastis belanja koinnya, yang terlihat lewat metrik Spent Coin dengan kategorisasi per kelompok pemiliknya.

Koin yang dipindahkan oleh kelompok ini menurun dari 666,24 juta ADA menjadi hanya 2,48 juta ADA sejak 10 Desember, turun hampir 99,6%. Ini menunjukkan tekanan jual dari holder yang berkomitmen makin menipis, meski harga masih lemah.

Spent Coins Go Down
Koin yang Dibelanjakan Turun: Santiment

Secara sederhana, kelemahan ADA telah mengurangi leverage dan memperlambat tekanan jual jangka panjang, sehingga dapat menjadi tahanan sementara saat terjadi tekanan pasar yang lebih luas.


Level Harga ADA Penting yang Perlu Diperhatikan

Chart harga Cardano masih sangat rapuh. US$0,36 menjadi support terpenting dalam waktu dekat. Level yang sama juga terlihat di peta likuidasi yang dibagikan tadi.

Jika level tersebut jebol, maka terbuka jalan ke US$0,33, dan dari sana target breakdown yang dihitung ada di sekitar US$0,25.

Untuk reset bullish, ADA harus bisa kembali menembus US$0,48. Tanpa itu, reli masih bersifat korektif saja dan belum bisa mengubah tren.

Cardano Price Analysis
Analisis Harga Cardano: TradingView

Saat ini, Cardano berada di posisi yang cukup berbahaya.

Dua kali breakdown dalam dua bulan terakhir menentukan tren. Kelemahan ini memang bisa memperlambat penurunan, namun jika strukturnya tidak membaik, risiko Cardano menguji US$0,25 masih tetap ada dan tidak boleh diabaikan.

Dorongan Ethereum JPMorgan Menghadapi Ujian Grafik Penting — Breakout atau Koreksi?

16 December 2025 at 20:00

Ethereum menjadi salah satu aset utama yang paling terpukul dalam penurunan pasar aset kripto terbaru. Harga ETH turun lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir, sehingga penurunan mingguan mencapai sekitar 9%, karena tekanan ekonomi makro dan likuidasi membebani harga.

Di tengah situasi yang lemah ini, ada kabar institusional baru yang kembali mengarahkan perhatian ke fundamental Ethereum. JPMorgan mengumumkan peluncuran exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertama mereka di Ethereum, dengan modal awal US$100 juta. Pertanyaan pentingnya sekarang, apakah perkembangan ini bisa membantu harga ETH stabil dan bangkit lagi, atau tekanan teknis justru mendorong penurunan lebih dalam.

Tokenized fund JPMorgan menambah support jangka panjang, namun chart hadapi ujian

Langkah JPMorgan memperkuat peran Ethereum sebagai infrastruktur penyelesaian bagi institusi. Bank tersebut meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi, bernama MONY, di Ethereum melalui platform aset digital mereka, dengan alokasi awal US$100 juta sebelum menawarkan ke investor luar.

Today @jpmorgan, the world's largest bank by market cap per @WSJ, announced they're launching their first ever tokenized money market fund—MONY—on Ethereum.

The firm is seeding the fund with $100M of its own capital before opening to outside investors on Tuesday. https://t.co/xK0Qp3gFP5

— Ethereum (@ethereum) December 15, 2025

Dari sisi jangka panjang, perkembangan ini memperkuat kredibilitas Ethereum di sektor keuangan tradisional. Tapi, untuk jangka pendek, pergerakan harga masih tertekan. Pada grafik harian, Ethereum sedang mendekati persilangan EMA yang bearish, di mana exponential moving average (EMA) 100 hari hampir turun melewati EMA 200 hari.

ETH Price Faces Risk
Harga ETH Menghadapi Risiko | Sumber: TradingView

Butuh wawasan tokenisasi seperti ini? Langganan Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

EMA adalah indikator tren yang lebih cepat merespons perubahan harga. Jika EMA yang lebih cepat turun melewati EMA lambat, biasanya ini menjadi sinyal momentum yang mulai melemah.

Kondisi seperti ini berarti, bahkan kabar positif pun bisa kesulitan memicu reli yang berkelanjutan jika Ethereum belum bisa menembus resistance-resistance kunci. Selain itu, persilangan EMA yang terbentuk ketika harga ETH masih berjuang bertahan di support US$2.910 semakin menegaskan lemahnya kondisi teknikal saat ini.

Sinyal On-chain Dukung Reli Jika Support Bertahan

Walau grafik terlihat rapuh, data on-chain justru menghadirkan skenario rebound bersyarat. Persentase alamat Ethereum yang berada dalam posisi untung turun tajam sejak 10 Desember, seiring penurunan harga sebesar 11%. Angka ini kini ada di titik terendah sejak awal Desember.

Pada momen-momen sebelumnya, posisi rendah lokal seperti ini pernah selaras dengan rebound jangka pendek. Tanggal 1 Desember, penurunan pada metrik ini mendahului pergerakan harga dari sekitar US$2.800 ke US$3.190 hanya dalam sehari, atau lebih dari 14%. Titik rendah lokal lain pada 5 Desember juga diikuti kenaikan harga ETH hampir 10%.

Sellers Might Be Losing Hold
Penjual Mungkin Mulai Kehilangan Kendali | Sumber: Glassnode

Hal ini memang tidak menjamin ETH akan langsung naik, tapi menunjukkan tekanan jual sudah memasuki zona di mana pembeli sebelumnya masuk, asalkan level support US$2.910, yang terlihat pada grafik teknikal tadi, masih bertahan.

Level Harga Ethereum (ETH) yang Tentukan Rebound atau Breakdown

Saat ini Ethereum sedang menguji support krusial di sekitar US$2.910. Jika harga penutupan harian turun di bawah level ini, maka setup rebound bisa gagal dan harga berisiko turun ke US$2.710, lalu US$2.620 bila tekanan pasar makin besar.

Agar skenario rebound tetap hidup, ETH harus kembali ke atas US$3.240. Jika harga menutup harian di atas angka itu, tekanan turun akan berkurang dan peluang menuju US$3.440 pun terbuka. Sebelum itu terjadi, kenaikan harga lebih layak dilihat sebagai koreksi sementara, bukan konfirmasi tren naik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Saat ini Ethereum berada di tengah optimisme institusional jangka panjang namun disertai dengan kelemahan teknikal dalam waktu dekat. Apakah kabar dari JPMorgan bisa memberikan efek rebound atau justru memicu breakdown, sangat bergantung pada perilaku harga di level kritis ini beberapa hari ke depan.

Harga Bitcoin Berisiko Turun 15% jika Level Kunci Ini Breakout sebelum 2025 Berakhir — Ini Alasannya

16 December 2025 at 18:56

Harga Bitcoin kembali menghadapi tekanan. BTC turun sekitar 4% dalam 24 jam terakhir dan hampir 10% selama 30 hari terakhir, karena tekanan jual meningkat di seluruh pasar aset kripto. Sementara para trader memperdebatkan kemungkinan rebound atau breakdown, saat ini muncul sebuah level penting jangka panjang yang bisa menentukan bagaimana Bitcoin akan mengakhiri tahun ini.

Struktur harga dan analisis siklus sama-sama memusatkan perhatian di zona yang sama. Jika Bitcoin tidak mampu bertahan di level ini sebelum akhir tahun, risiko penurunan bisa meningkat tajam.

Level Harga Bitcoin Penentu Mulai Jadi Fokus

Bitcoin saat ini diperdagangkan mendekati Simple Moving Average 2 Tahun (2Y SMA), yang berada di kisaran US$82.800. Level ini bukan sekadar support biasa. Ini adalah salah satu penanda siklus jangka panjang paling penting untuk Bitcoin.

2Y SMA dihitung dengan menggunakan harga penutupan harian, tapi biasanya digunakan berdasarkan penutupan bulanan untuk analisis siklus. Yang menjadi perhatian bukanlah pergerakan harga dalam sehari, melainkan di mana Bitcoin menutup bulan.

Mau dapat insight token lainnya seperti ini? Langganan Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Monthly BTC Data
Data BTC Bulanan | Sumber: TradingView

Terakhir kali harga Bitcoin turun di bawah garis SMA ini pada pertengahan 2022, BTC terkoreksi lagi hingga 51% sebelum mencoba naik. Inilah sebabnya tanggal 31 Desember menjadi sangat penting.

Saat candle bulanan Desember ditutup, pasar akan mengunci data selama satu bulan penuh. Candle tersebut akan menjadi sinyal resmi bagi analis untuk menilai apakah Bitcoin masih berada dalam tren jangka panjang atau mulai memasuki fase pelemahan struktural.

🚨 Bitcoin in a critical zone on the 2Y SMA Multiplier

The 2Y SMA Multiplier is one of Bitcoin’s most respected cycle charts — and the current moment demands attention.

📍 Today, BTC is trading very close to the 2Y SMA, currently at $82,800.

📉 History matters:
Whenever… pic.twitter.com/jmIW9RSSGg

— Alphractal (@Alphractal) December 16, 2025

Secara historis, penutupan bulanan di bawah 2Y SMA menandakan fase bearish yang berkepanjangan. Sementara penutupan atau reclaim di atas 2Y SMA biasanya jadi pertanda siklus bertahan. Ketika bulan telah berganti, bisa jadi tak akan ada kesempatan kedua.

Analis yang memantau siklus Bitcoin jangka panjang telah menandai level ini sebagai garis tegas dalam analisis struktur. Intinya sederhana: Bitcoin harus tetap berada di atas zona ini hingga akhir bulan agar tidak menghasilkan sinyal breakdown yang terkonfirmasi.

Kenapa Support Ini Sedang Tertekan Saat Ini

Masalahnya bukan hanya pada sisi teknikal. Data on-chain juga menunjukkan tekanan yang meningkat di bawah permukaan.

Holder jangka panjang, yaitu wallet yang menyimpan Bitcoin selama lebih dari 155 hari, terus meningkatkan aktivitas jualnya sepanjang Desember. Berdasarkan data perubahan posisi bersih holder jangka panjang, arus keluar bersih naik dari sekitar 116.000 BTC di awal bulan menjadi hampir 269.000 BTC pada 15 Desember.

Long-Term Investors Keep Selling
Investor Jangka Panjang Terus Jualan | Sumber: Glassnode

Itu berarti tekanan jualnya meningkat lebih dari 130% hanya dalam dua minggu.

Mereka bukan trader jangka pendek. Kelompok ini biasanya hanya menjual saat mereka memang yakin atau ingin mengurangi risiko. Distribusi terus-menerus dari kelompok ini makin memperbesar tekanan turun dan membuat pertahanan di level support kunci jadi lebih sulit.

Saat holder jangka panjang menjual di tengah pelemahan, margin kesalahan di sekitar zona harga krusial seperti 2Y SMA semakin tipis.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Rebound atau Breakdown

Jika Bitcoin gagal bertahan di wilayah US$82.800–US$81.100 hingga penutupan Desember, risiko penurunan bisa meluas dengan cepat.

Breakout terkonfirmasi di bawah zona ini membuka jalan ke US$73.300, yaitu sekitar 15% lebih rendah dari level saat ini dan menjadi proyeksi penurunan besar berikutnya di grafik.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Di sisi atas, Bitcoin harus reclaim US$88.200 agar bisa mengurangi tekanan langsung. Agar struktur bullish bisa pulih dan momentum kembali ke pembeli, BTC perlu bertahan di atas US$94.500.

Sampai saat itu, Bitcoin masih terjebak di antara support siklus jangka panjang dan tekanan jual yang terus meningkat.

Received — 16 December 2025 BeInCrypto Indonesia

3 Altcoin yang Perlu Dipantau pada Pekan Ketiga Desember 2025

16 December 2025 at 01:00

Pasar aset kripto tetap waspada, namun beberapa token menghadapi ujian penting minggu ini. Saat harga bergerak sideways, perhatian para pelaku pasar bergeser pada tiga altcoin yang layak dipantau di minggu ketiga Desember. Masing-masing punya pemicu spesifik, mulai dari perubahan suplai, event pada jaringan, sampai pergeseran perilaku para holder.

Skenario ini bisa memicu pergerakan tajam apabila pembeli atau penjual mengambil kendali dalam beberapa hari ke depan.

Sei (SEI)

SEI terus mendapat tekanan menjelang pertengahan Desember, dan pergerakan harganya mencerminkan sikap hati-hati tersebut. Token ini turun sekitar 23% dalam sebulan terakhir dan lebih dari 60% dalam tiga bulan, membuat sentimen pasar tetap rapuh karena pasar masih mencari arah.

Pada waktu publikasi, SEI diperdagangkan sekitar US$0,124, terkonsolidasi di dalam pola falling wedge yang lebih luas pada grafik harian. Pola ini biasanya muncul pada akhir tren turun, di mana tekanan jual mulai melambat, dan harga mulai menyempit. Untuk saat ini, SEI bergerak persis di atas batas bawah struktur tersebut sehingga beberapa sesi berikutnya menjadi sangat krusial. Ketegangan inilah yang menjadikan SEI masuk dalam daftar altcoin yang wajib diperhatikan.

Indikator momentum memberikan sinyal campuran namun cukup menarik. Di antara tanggal 5 Desember sampai 14 Desember, harga SEI mencetak lower low, sementara Relative Strength Index (RSI) justru membentuk higher low. RSI mengukur kekuatan momentum, dan divergensi bullish ini mengindikasikan tekanan jual mungkin mulai melemah, walaupun harga masih terlihat lemah.

SEI Price Analysis
Analisis Harga SEI | Sumber: TradingView

Mau wawasan token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Meski begitu, risiko jangka pendek masih tinggi karena jadwal token unlock SEI pada 15 Desember. Sekitar 55,56 juta SEI — sekitar 1,08% dari suplai beredar — akan masuk ke pasar. Token unlock biasanya menambah tekanan jual jangka pendek, terutama di tengah sentimen pasar yang sedang hati-hati.

Level-level kunci sangat menentukan skenarionya. Jika SEI mampu menembus US$0,159 secara bersih, itu menandakan pembeli sudah mulai menyerap suplai dari unlock dan membuka potensi reli ke resistance yang lebih tinggi. Target berikutnya yaitu US$0,193 atau bahkan lebih.

Di sisi lain, jika harga turun sekitar 3% dari level saat ini, menuju US$0,120, risiko akan muncul untuk terjadinya breakdown ke bawah trendline. Hal ini melemahkan skenario divergensi bullish.

Bittensor (TAO)

Pergerakan harga Bittensor terkonsolidasi dalam rentang yang sangat sempit menjelang jadwal halving, sehingga menciptakan momen keputusan penting. TAO telah bergerak di dalam pola segitiga simetris pada grafik harian, menandakan keseimbangan antara pembeli dan penjual setelah berminggu-minggu mengalami tekanan turun. Dengan perseteruan antara pembeli dan penjual seperti ini, TAO jelas menjadi salah satu altcoin yang patut diawasi pada minggu ketiga Desember.

1/

The TAO Halving is approaching, Here’s what changes and what stays the same…
🧵 pic.twitter.com/0pwLdZLeCD

— Openτensor Foundaτion (@opentensor) December 11, 2025

TAO turun sekitar 15,5% dalam sebulan terakhir dan sekitar 6,6% dalam tujuh hari terakhir. Meski ada kelemahan jangka pendek, volatilitas juga menurun, yang biasanya terjadi sebelum munculnya pergerakan besar. Struktur ini menunjukkan keraguan alih-alih kontrol penuh dari pihak bearish.

Halving menjadi latar belakang penting. Halving Bittensor akan mengurangi emisi token dan memperketat suplai baru. Secara historis, event seperti ini memang tidak selalu langsung memicu kenaikan harga, tapi sering kali menjadi pemicu ketika harga sudah terkonsolidasi dan menyempit.

Dari sudut pandang teknikal, pemicu bullish pertama ada di kisaran US$301. Jika harga mampu menutup harian di atas level ini, maka itu menandakan trendline atas segitiga sudah ditembus dan kekuatan baru mulai terbentuk. Skenario tersebut membuka jalan ke US$321, lalu US$396 jika momentum terjaga dan kondisi pasar secara umum mendukung.

TAO Price Analysis
Analisis Harga TAO | Sumber: TradingView

Risiko penurunan tetap ada. US$277 merupakan support yang sangat krusial. Jika breakdown ke bawah level ini terjadi, struktur akan melemah dan membuka peluang penurunan ke US$255, bahkan hingga US$199 apabila sentimen makin memburuk.

Aster (ASTER)

Aster menjadi salah satu altcoin yang patut diwaspadai di minggu ketiga Desember karena terjadi tarik-menarik yang jelas antara whale dan pasar yang lebih luas.

Data on-chain memperlihatkan akumulasi agresif whale selama menuju minggu ini. Dalam tujuh hari terakhir, saldo ASTER yang dimiliki whale melonjak sekitar 42,7 juta token, dari 39,85 juta menjadi 82,54 juta ASTER. Kenaikan 107% ini memperkuat sinyal keyakinan dari holder besar menjelang minggu ketiga Desember.

ASTER Holders
Holder ASTER | Sumber: Nansen

Di sisi lain, data dari exchange menunjukkan cerita berbeda. Saldo di exchange naik 10,48%. Hal ini mengindikasikan adanya potensi penjualan dari ritel walaupun whale sedang melakukan akumulasi.

Konflik antara pembeli dan penjual juga terlihat di chart. ASTER sedang mengalami koreksi sejak 19 November namun sekarang bergerak dalam pola segitiga, yang mencerminkan keraguan pasar. Di fase ini, telah terbentuk hidden bullish divergence. Antara 3 November sampai 14 Desember, harga membentuk low yang lebih tinggi, sedangkan Relative Strength Index (RSI) menciptakan low yang lebih rendah. Situasi seperti ini sering menandakan tekanan jual mulai melemah.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Kondisi ini biasanya berhubungan dengan potensi harga memantul naik. Jika pola ini berjalan, level pertama yang harus diperhatikan ada di US$0,94. Penutupan harian di atas level tersebut akan menembus resistance segitiga dan membuka peluang menuju US$0,98, lalu bisa berlanjut ke kenaikan sekitar 16% ke US$1,08 jika momentum menguat dan dukungan whale masih kuat.

Di sisi lain, jika harga turun di bawah US$0,88 maka hidden bullish divergence akan gagal dan harga bisa lanjut menuju US$0,81, sehingga kontrol pasar beralih kembali ke penjual.

Satu Level Harga Penting XRP Muncul — Menahan Level Ini Bisa Picu Kenaikan 9%

15 December 2025 at 23:00

XRP saat ini diperdagangkan di sekitar US$1,99, turun sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Walaupun pasar secara umum cukup volatil, XRP hanya turun sekitar 4% selama seminggu terakhir, yang menunjukkan stabilitas relatif dibandingkan dengan banyak altcoin seperti ADA dan BCH.

Yang lebih penting, grafik menunjukkan sinyal awal potensi pembalikan arah ke bullish. Pola ini memang belum terkonfirmasi, tapi jika satu level kunci tetap bertahan, peluang XRP untuk rebound jangka pendek, setidaknya 9%, akan meningkat cukup signifikan.

Bullish divergence muncul saat harga XRP bertahan di support utama

XRP membentuk bullish divergence pada grafik harian antara 1 Desember hingga 14 Desember. Bullish divergence terjadi saat harga mencetak low yang lebih rendah, namun Relative Strength Index (RSI) justru mencetak low yang lebih tinggi. RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan beli dan jual. Ketika RSI membaik di saat harga melemah, biasanya ini menandakan tekanan jual mulai berkurang.

Pada grafik harian, bullish divergence seperti ini seringkali menjadi tanda pembalikan tren — dari bearish ke bullish.

Namun, sinyal divergence ini saja belum cukup. Pola ini hanya berlaku jika harga XRP tetap bertahan di area support.

Bullish Divergence
Bullish Divergence | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight token lain seperti ini? Daftarkan diri Anda untuk menerima Daily Crypto Newsletter dari Editor Harsh Notariya di sini.

Area support untuk XRP berada di dekat US$1,97. XRP berkali-kali bertahan di zona ini, dan data on-chain membantu menjelaskan alasannya.

Peta heatmap cost basis menunjukkan adanya klaster besar XRP yang dibeli di kisaran kurang lebih US$1,97 hingga US$1,98.

Klaster Support Kuat | Sumber: Glassnode

Sekitar 1,79 miliar XRP terakumulasi dalam rentang ini. Peta heatmap cost basis menggambarkan di mana grup besar holder membeli koin mereka. Saat harga bergerak di area ini, holder cenderung enggan menjual rugi sehingga area support semakin kuat.

Selama XRP tetap di atas US$1,97, teori bullish divergence ini tetap berlaku, dengan catatan RSI juga tetap kuat.

Mengapa US$2,17 Menjadi Ujian Nyata Pertama bagi Para Bull

Jika support ini bertahan, XRP punya peluang untuk bergerak naik. Target kenaikan pertama ada di sekitar US$2,17, yang berarti kenaikan sekitar 9% dari level saat ini.

Level ini penting karena di peta heatmap cost basis terlihat banyak pasokan di kisaran US$2,16 hingga US$2,17. Sekitar 1,36 miliar XRP didapatkan pada zona tersebut. Itu membuat area ini menjadi resistance kuat, di mana tekanan jual kemungkinan muncul.

XRP Price Can Face Resistance At This Level
Harga XRP Bisa Menghadapi Resistance di Level Ini | Sumber: Glassnode

Jika harga XRP berhasil menembus US$2,17 dan bertahan dengan candle harian, peluang terbuka bagi XRP untuk naik ke US$2,28, lalu ke US$2,69, dan pada akhirnya US$3,10. Namun, untuk saat ini level-level tersebut masih menjadi target sekunder dan sangat bergantung pada kondisi pasar secara menyeluruh.

Sinyal invalidasi sangat jelas. Jika terjadi penutupan harian di bawah US$1,97 maka pola pembalikan arah akan melemah dan harga berisiko turun ke US$1,81 dan US$1,77.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Untuk saat ini, harga XRP berada di titik penentuan. Sinyal pembalikan ke bullish sudah aktif, tapi hanya berlaku jika level support paling penting tetap bertahan.

3 Altcoin yang Berpotensi Cetak All-Time High di Minggu Ketiga Desember

15 December 2025 at 21:00

Pasar aset kripto masih dalam fase stabilisasi, tapi tekanan harga mulai melambat di aset utama. Saat volatilitas menyusut dan pembeli mempertahankan level penting, perhatian mulai beralih ke altcoin yang berpotensi mencetak all-time high (ATH) meski tanpa breakout besar di pasar.

Ini bukan pilihan acak. Koin-koin ini sudah diperdagangkan di kisaran 5–15% dari level ATH sebelumnya, artinya momentum, struktur, dan likuiditas tampak sejalan. Jika pasar secara keseluruhan tetap bertahan, altcoin ini bisa saja naik lebih tinggi tanpa perlu pemicu tambahan.


Pippin (PIPPIN)

PIPPIN adalah salah satu contoh paling jelas di antara altcoin yang bisa mencapai all-time high pekan ini. Token ini memang masuk kategori meme coin, namun pergerakan harganya justru sangat bullish.

Sejak 21 November, PIPPIN terus naik dengan tren stabil, membentuk pola bull flag lalu berhasil breakout dan mendapat volume beli lanjutan.

Saat ini, PIPPIN diperdagangkan di kisaran US$0,37, yang hanya 5% di bawah ATH-nya di sekitar US$0,39. Harga tetap di atas resistance sebelumnya tanpa ada koreksi tajam, menunjukkan pembeli lebih memilih mempertahankan level atas, bukan mengejar lonjakan harga semata.

Analisis Harga PIPPIN | Sumber: TradingView

Mau insight token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Dari sisi struktur, breakout bersih di atas US$0,39 akan mengonfirmasi level ATH baru. Jika itu terjadi, target kenaikan selanjutnya ada di wilayah US$0,45, sejalan dengan target pengukuran dari breakout flag sebelumnya. Level itu akan menandakan tren masih berlanjut, bukan tanda kelelahan naik.

Untuk sisi bawah, struktur harga masih sehat selama PIPPIN bertahan di atas US$0,25. Jika harga turun ke bawah US$0,13 lalu lanjut ke US$0,10, maka pola besar ini batal dan tren berisiko gagal. Sampai saat ini, harga masih jauh di atas zona risiko tersebut.

Audiera (BEAT)

Token Audiera (BEAT) juga jadi sorotan di antara altcoin yang berpotensi mencetak ATH. BEAT adalah token infrastruktur cloud Web3 dan minggu ini jadi salah satu pergerak terkuat. Dalam 24 jam terakhir, harga BEAT naik tajam dan selama tujuh hari terakhir sudah menguat hampir 90%.

ATH terbaru BEAT tercapai beberapa hari lalu di sekitar US$3,31. Sekarang, harga tetap konsolidasi tipis di bawah level tersebut, tepatnya di sekitar US$2,83, bukannya langsung koreksi besar.

Jika BEAT mampu menembus high sebelumnya, target kenaikan selanjutnya di area US$3,95 yang sejalan dengan level ekstensi penting di grafik 12 jam. Jika momentum terus berlanjut, level lebih tinggi di sekitar US$5,58 bisa jadi target berikutnya dalam waktu mendatang.

BEAT Price Analysis
Analisis Harga BEAT | Sumber: TradingView

Selama BEAT bertahan di kisaran support US$2,62–US$2,94, struktur tren masih terjaga. Jika zona ini hilang secara konsisten, itu sinyal awal bahwa momentum kenaikan mulai melemah. Hal tersebut bisa memicu retest ke US$1,30, zona support kunci berikutnya.

Rain (RAIN)

Rain (RAIN) jadi nama terakhir di daftar altcoin yang bisa cetak ATH jika kondisi pasar tetap stabil. Token ini fokus pada DeFi dan terhubung dengan aktivitas pinjaman di jaringan Jupiter. Meski pergerakannya cenderung lebih tenang daripada token lain yang bergerak cepat, struktur harga RAIN makin solid.

Selama tujuh hari terakhir, RAIN menguat sekitar 4,4%. Dalam 24 jam terakhir, token ini bertambah sekitar 6,7%, menandakan munculnya momentum baru.

Saat ini, harga RAIN ada di kisaran US$0,0079. ATH token ini berada di sekitar US$0,0084 yang tercipta pada 24 November. Artinya, RAIN hanya kurang dari 6% dari penemuan harga baru. Ini penting, sebab tokennya sudah berminggu-minggu konsolidasi tipis di bawah level itu, bukannya langsung turun tajam.

RAIN Price Analysis
Analisis Harga RAIN | Sumber: TradingView

Jika RAIN mampu breakout bersih di atas US$0,0084, maka token ini akan memasuki fase price discovery. Berdasarkan perluasan range sebelumnya dan proyeksi Fibonacci, level yang bisa diperhatikan berikutnya ada di sekitar US$0,0097, lalu US$0,010 dan US$0,011 jika momentum naik makin kuat dan pasar luas tetap stabil.

Level bawah juga cukup jelas. Jika kehilangan US$0,0075 maka struktur mulai lemah. Jika breakdown lebih dalam terjadi, lalu menembus ke bawah US$0,0062, akan terbuka gap lebih besar dengan US$0,0032 sebagai support historis utama berikutnya.

Received — 15 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

15 December 2025 at 06:29

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

15 December 2025 at 06:06

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Apakah Shiba Inu Akan Punah di 2026? Data On-Chain Menyimpan Jawabannya

14 December 2025 at 22:00

Harga Shiba Inu mengalami tahun yang berat. Token ini turun hampir 70% dibanding tahun lalu, dan sudah turun lebih dari 90% dari harga tertingginya sepanjang masa. Karena minat pada meme coin mulai berkurang, banyak orang kini bertanya-tanya apakah SHIB perlahan “sekarat”.

Kekhawatiran itu semakin besar setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan bahwa meme coin sudah “mati”, dengan alasan dominasi yang anjlok dan spekulasi yang semakin mengecil. Kalau dilihat sekilas, Shiba Inu memang sesuai dengan narasi tersebut. Tapi, data on-chain memberikan gambaran lain yang lebih dalam.

Kelemahan meme coin itu nyata, dan shiba inu mencerminkannya

Pasar meme coin secara keseluruhan memang jelas melemah. Data CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin telah turun ke level terendah awal 2024, menandakan aktivitas spekulasi di altcoin juga sudah berkurang.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu juga mengalami tren serupa. Harga masih tertahan di bawah resistance jangka panjang, dan reli yang terjadi pun gagal bertahan lama. Wallet smart money, yang memantau trader berpengalaman dan aktif, secara bertahap terus mengurangi eksposur SHIB sepanjang tahun ini.

Hal ini menunjukkan trader tidak sedang mempersiapkan diri untuk rebound jangka pendek. Singkatnya, trader berpengalaman tidak mengandalkan lonjakan harga, apalagi reli besar.

Year-Long SHIB Holders
Holder SHIB Lebih dari Setahun: Nansen

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data derivatif terbaru semakin memperkuat pandangan ini. Dalam 30 hari terakhir, sebagian besar trader perpetual futures sudah memangkas eksposur. Di luar wallet terbesar, penggunaan leverage masih minim. Ini menunjukkan para trader cenderung waspada dan tidak mengharapkan pergerakan cepat atau ledakan harga besar.

Derivatives Positioning
Posisi Derivatif: Nansen

Secara sederhana, spekulasi sudah mengering. Ini memperkuat anggapan bahwa meme coin kini tidak lagi mendominasi pasar seperti dulu. Tapi, spekulasi hanya satu sisi dari gambaran utuh.

Whale dan holder terus menambah saat koin keluar dari exchange

Walau pergerakan harga lemah, perilaku jangka panjang menunjukkan kisah berbeda.

Jumlah holder Shiba Inu, yang mencatat berapa banyak wallet yang menyimpan SHIB, terus meningkat sepanjang tahun ini. Awalnya sekitar 1,46 juta wallet, kini sudah bertambah hingga sekitar 1,54 juta. Pertumbuhannya memang tidak selalu mulus, namun trennya tetap naik, bahkan saat harga anjlok tajam.

Holders Keep Increasing
Jumlah Holder Terus Bertambah: Santiment

Data whale bahkan lebih mencolok.

Setahun terakhir, holder besar sudah meningkatkan saldo SHIB mereka sekitar 249%, sesuai grafik yang sudah ditampilkan di atas. Saldo mega-whale pun naik sekitar 28,5%. Di saat yang sama, saldo di exchange — yang menunjukkan berapa banyak token ada di platform trading — turun sekitar 22%. Semakin sedikit token di exchange biasanya berarti tekanan jual secara langsung juga berkurang.

Tren ini makin cepat belakangan ini. Hanya dalam 30 hari terakhir, saldo whale naik lebih dari 61%, dan mayoritas arus keluar dari exchange terjadi pada periode yang sama.

Recent SHIB Holdings
Kepemilikan SHIB Terbaru: Nansen

Data ini tidak memperlihatkan kepanikan atau penelantaran. Justru, ini terlihat seperti akumulasi secara perlahan.

Meski begitu, penting dicatat bahwa trader derivatif belum ikut serta. Di luar wallet utama, penempatan posisi leverage masih rendah. Whale sepertinya masih bergerak lebih awal, namun belum agresif.

Struktur Harga Shiba Inu Masih Lemah, tapi Pola Reversal Mulai Muncul

Pergerakan harga SHIB memang masih rapuh, tapi belum benar-benar kehilangan harapan.

Pada grafik tiga hari, Shiba Inu sedang bergerak di dalam falling wedge jangka panjang, yaitu pola yang sering kali menjadi bullish jika harga berhasil breakout ke atas. Baru-baru ini, sinyal penting muncul.

Antara 3 Desember sampai 12 Desember, harga Shiba Inu membuat lower low sementara Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum, membentuk higher low. Bullish divergence ini menandakan tekanan jual mulai melemah, sehingga peluang pembalikan tren semakin besar.

Sekarang, level-level kunci menjadi jauh lebih penting daripada sekadar narasi.

Resistance pertama berada di dekat US$0,0000092. Breakout bersih di atas level ini akan menandai breakout dari garis tren atas yang sudah menahan harga sejak September. Jika terkonfirmasi, zona resistance berikutnya berada di sekitar US$0,000010, US$0,000011, dan US$0,000014, yang sejalan dengan titik swing high utama terakhir. Perlu dicatat bahwa hanya breakout di atas US$0,0000092 yang bisa benar-benar membantah klaim “koin mati”.

Shiba Inu Price Analysis
Analisis Harga Shiba Inu | Sumber: TradingView

Untuk sisi bawahnya, struktur harga akan melemah di bawah US$0,0000075. Jika harga terus bergerak di bawah level tersebut, maka setup pembalikan akan gagal dan risiko penurunan pun kembali terbuka.

Shiba Inu bukanlah aset mati, tapi belum bisa dikatakan kuat juga. Spekulasi sudah hilang, trader tetap waspada, dan keuntungan cepat sepertinya sulit didapat. Meski begitu, jumlah holder yang terus naik, akumulasi whale yang besar, serta saldo exchange yang turun menandakan chain ini masih belum ditinggalkan.

Jika siklus altcoin kembali, Shiba Inu masih berpeluang bangkit lagi. Untuk sekarang, aset ini masih bertahan dan menunggu konfirmasi lebih kuat.

❌