Normal view

Received — 15 December 2025 BeInCrypto Indonesia

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL: ”Hanya 3 Pesan 10 Menit”

15 December 2025 at 08:54

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL kripto, Tintin, yang memberinya kotak emas di Binance Blockchain Week. Co-founder Binance, Changpeng “CZ” Zhao, langsung meredam rumor tersebut dengan menegaskan bahwa seluruh interaksi mereka hanyalah tiga pesan dan pertemuan singkat 10 menit sebelum acara.

Spekulasi ini berawal dari 4 Desember, saat CZ berdebat secara terbuka dengan pendukung emas, Peter Schiff, dalam sesi yang sangat di nanti-nantikan. Dalam sesi tersebut, Tintin — seorang influencer aset kripto yang terafiliasi dengan proyek Aster — naik ke atas panggung.

CZ Langsung Menangkis

Dia memberikan kepada CZ sebuah “kotak ajaib” berisi barang emas yang berat. Momen ini terekam dalam video dan makin ramai setelah Tintin menulis di Twitter bahwa kotak itu “benar-benar berat banget.” Momen itu kini jadi bagian yang paling sering di putar ulang di video debatnya di YouTube.

Aksi promosi ringan ini kemudian berubah jadi bahan gosip di berbagai komunitas aset kripto berbahasa Mandarin. Beberapa pengguna mulai membuat cerita tentang kemungkinan adanya hubungan asmara antara keduanya.

还有瓜和我有关系?行情太淡,大家没事干了?🤣

看了一下,和Tintin所有的互动:发过3条信息来回,见面聊了10分钟。

和Peter辩论前,见了几个KOL,包括Tintin。刚好想有人递给我盒子更好。就临时决定的。之前没有安排。

大家关心其他人吧。听说那个谁和谁。。。 😂 https://t.co/Y4k9zqI1jC

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 14, 2025

CZ, yang memang tidak suka membiarkan rumor berkembang, langsung menanggapi isu ini dalam sebuah unggahan di X.

“Sekarang ada gosip tentang saya? Sepertinya pasar sedang sangat sepi—semua orang seperti nggak ada kerjaan lain,” ucapnya.

Lalu dia menjelaskan fakta sebenarnya: seluruh interaksinya dengan Tintin hanya berupa tiga pesan yang saling di tukar dan bertemu sekitar 10 menit sebelum debat di mulai. Keputusan supaya seseorang menyerahkan kotak di atas panggung juga baru di buat spontan, sama sekali tanpa persiapan sebelumnya.

“Sudah, perhatikan yang lain saja. Saya dengar si anu dan si anu…,” tambahnya sambil berkelakar.

Sumber: Binance (Via Youtube)

Waktu yang Di pilih Menjadi Sorotan

Rumor ini muncul hanya beberapa hari setelah Yi He, pasangan lama CZ dan ibu dari ketiga anaknya, di angkat sebagai co-CEO Binance pada 3 Desember. Pengumuman ini di sampaikan oleh CEO Richard Teng di Binance Blockchain Week, menandai perubahan kepemimpinan terbesar di Binance sejak CZ mundur di tahun 2023.

Saat di tanya soal kemungkinan benturan antara peran pribadi dan profesionalnya, Yi He memberikan batasan yang jelas.

“Hidup pribadi saya terpisah dari kehidupan profesional saya,” ujarnya pada wartawan di Dubai. “Prestasi dan kemampuan saya sebagai co-founder sering di abaikan ketika kehidupan pribadi saya di pertanyakan.”

Sementara itu, CZ tetap sibuk di Pakistan

Terlepas dari rumor asmara, CZ tetap fokus memperluas jangkauan global Binance. Pada 12 Desember, dia mengunjungi Pakistan bersama CEO Binance, Richard Teng, dan founder Tron, Justin Sun, guna melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Muhammad Aurangzeb.

Kunjungan mereka bertepatan dengan pencapaian regulasi penting: Otoritas Regulasi Aset Virtual Pakistan (PVARA) menerbitkan sertifikat persetujuan untuk Binance dan HTX, sehingga membuka jalan bagi kedua exchange tersebut mendapatkan lisensi penuh di negara itu.

In the car, my roaming didn’t work, so I borrowed Justin’s hotspot, bought an eSIM, PAID IN CRYPTO. He said he learned something new. https://t.co/DwYW8c5jRO

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 12, 2025

“Ini tonggak penting untuk Binance di Pakistan,” ujar Teng di X, sekaligus menegaskan bahwa exchange itu telah memperoleh registrasi AML dari PVARA. “Kami menantikan untuk membangun ekosistem aset digital yang aman, transparan, dan siap menghadapi masa depan bersama.”

CZ sudah menjadi penasihat Dewan Kripto Pakistan sejak April 2024, dan negara Asia Selatan ini juga nampaknya sangat ingin menjadi yurisdiksi ramah aset kripto di kawasan tersebut.

Soal rumor dengan Tintin? Sepertinya CZ sudah tak menghiraukannya lagi—meski gosip di komunitas aset kripto masih belum reda.

Bagaimana pendapat Anda tentang gosip asmara yang di bantah CZ? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

15 December 2025 at 06:29

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

15 December 2025 at 06:06

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

15 December 2025 at 05:47

Pakar semakin banyak memberi sinyal prediksi bull run kripto potensi reli bullish di kuartal pertama (Q1) tahun 2026, dengan dorongan dari rangkaian faktor ekonomi makro yang bersatu.

Analis memperkirakan Bitcoin bisa melonjak ke kisaran US$300.000 sampai US$600.000 jika katalis-katalis ini benar-benar terwujud.

Lima tren ekonomi makro yang mendorong potensi reli di kuartal 1 2026

Kombinasi dari lima tren utama sedang membentuk kondisi yang oleh para analis disebut sebagai “badai sempurna” bagi aset digital.

1. The Fed hentikan pengetatan neraca, hilangkan hambatan pasar

Kebijakan quantitative tightening (QT) dari The Fed, yang telah menarik likuiditas sepanjang 2025, baru saja berakhir.

Sekadar menghentikan penarikan likuiditas biasanya sudah menguntungkan aset berisiko. Data dari siklus sebelumnya memperlihatkan bahwa Bitcoin bisa reli sampai 40% saat bank sentral berhenti mengurangi ukuran neraca mereka.

Analis Benjamin Cowen menuturkan bahwa awal tahun 2026 bisa menjadi momen ketika pasar mulai merasakan dampak dari berakhirnya QT oleh The Fed.

In 2019, the Fed announced QT would end on August 1st.

The balance sheet of the Fed continued dropping in August despite QT having officially ended because the last round of treasury maturities did not settle until mid August.

Just because QT ends December 1st does not mean the…

— Benjamin Cowen (@intocryptoverse) December 1, 2025

2. Pemangkasan Suku Bunga Bisa Kembali

The Fed baru-baru ini memangkas suku bunga, di mana komentarnya dan proyeksi Goldman Sachs menunjukkan pemangkasan suku bunga kemungkinan akan berlanjut di tahun 2026, sehingga suku bunga bisa turun ke kisaran 3–3,25%.

Goldman: "We expect another Fed cut in December, followed by two more moves in March and June 2026 that take the funds rate to 3-3.25%."

— zerohedge (@zerohedge) November 23, 2025

Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan likuiditas dan memperkuat minat terhadap aset-aset spekulatif seperti aset kripto.

3. Likuiditas Jangka Pendek yang Lebih Baik

Peningkatan pembelian surat utang negara jangka pendek (Treasury bill) atau dukungan lain di ujung pendek kurva imbal hasil bisa meringankan tekanan pendanaan dan menurunkan suku bunga jangka pendek. The Fed menyatakan akan memulai pembelian teknis Treasury bill untuk mengatur likuiditas pasar.

“[pembelian dilakukan] semata-mata demi menjaga cadangan tetap memadai dari waktu ke waktu sehingga mendukung pengendalian suku bunga kebijakan kami secara efektif… hal-hal ini terpisah dan tidak ada kaitan dengan sikap kebijakan moneter,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell,

The Fed secara berkala masuk ke pasar pendanaan jangka pendek ketika terjadi ketidakseimbangan likuiditas. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pasar repo semalam, di mana bank meminjam dana tunai dengan jaminan Treasury.

Baru-baru ini, sejumlah indikator menunjukkan tekanan pendanaan jangka pendek sedang meningkat, antara lain:

  • Reksa dana pasar uang menahan cadangan kas yang sangat tinggi,
  • Penerbitan T-bill menjadi ketat seiring Treasury mengubah komposisi pinjaman, dan
  • Peningkatan permintaan musiman terhadap likuiditas.

The Fed memulai pembelian terkendali Treasury bill agar suku bunga jangka pendek tidak menyimpang dari target Federal Funds Rate. Instrumen ini adalah surat utang pemerintah dengan jatuh tempo paling singkat, biasanya dari beberapa minggu hingga setahun.

Meskipun langkah ini bukan QE klasik, tapi kebijakan ini bisa jadi dorongan likuiditas penting bagi pasar aset kripto.

Schedule for regular Treasury bill (T-bill) purchase operations conducted by the New York Fed
Jadwal operasi pembelian reguler Treasury bill (T-bill) yang dilakukan oleh New York Fed. Sumber: XWIN Research and Asset Management

Untuk Q1 2026, dampak yang lebih luas terhadap aset berisiko seperti aset kripto dan saham umumnya positif, meskipun sedang, karena pergeseran kebijakan The Fed ke arah menjaga atau perlahan-lahan menambah likuiditas.

4. Insentif Politik Lebih Memilih Stabilitas

Dengan pemilu paruh waktu AS dijadwalkan pada November 2026, para pembuat kebijakan kemungkinan akan lebih memilih stabilitas pasar daripada terjadinya gangguan.

Kondisi ini menurunkan risiko kejutan regulasi tiba-tiba dan meningkatkan kepercayaan investor pada aset berisiko.

“Jika pasar saham di AS melemah sebelum pemilu paruh waktu, pemerintahan AS saat ini pasti akan disalahkan – karena itu mereka akan lakukan segala cara untuk mempertahankan pasar saham (dan kripto) tetap berjalan,” tulis peneliti ekonomi makro Thorsten Froehlich.

5. Paradoks “Employment”

Data pasar tenaga kerja yang melemah, misalnya pekerjaan yang lesu atau pemutusan hubungan kerja yang meningkat, kerap memicu respons dovish dari The Fed.

Kondisi tenaga kerja yang melunak akan meningkatkan tekanan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan, sehingga secara tidak langsung menciptakan lebih banyak likuiditas dan mendukung kondisi positif untuk aset kripto.

Pandangan Ahli Menunjukkan Sentimen Bullish Semakin Meningkat

Pengamat industri juga sepakat dengan pandangan makro ini. Alice Liu, Kepala Riset CoinMarketCap, memprediksi pasar aset kripto akan bangkit kembali pada Februari dan Maret 2026, dengan alasan kombinasi indikator makro yang positif.

“Kita akan melihat pasar bangkit kembali di kuartal 1 tahun 2026. Februari dan Maret akan menjadi bull market lagi, berdasarkan kombinasi indikator makro,” ujar Binance melaporkan, mengutip Alice Liu, Head of Research, CoinMarketCap

Beberapa analis bahkan lebih optimistis. Pengamat kripto Vibes memperkirakan Bitcoin bisa mencapai US$300.000 sampai US$600.000 pada kuartal 1 tahun 2026. Ini mencerminkan sentimen bullish yang sangat kuat di tengah likuiditas yang membaik dan kondisi ekonomi makro yang lebih longgar.

CRYPTO IS ABOUT TO HAVE THE BIGGEST PUMP WE'VE EVER SEEN IN OUR LIVES

I'M EXPECTING ANYWHERE BETWEEN $300K AND $600K IN Q1 2026

— Vibes (@Vibesmetax) December 14, 2025

Saat ini, partisipasi pasar masih minim. Open Interest Bitcoin turun, mencerminkan sentimen trader yang tetap hati-hati.

namun, jika angin positif ekonomi makro ini benar terjadi, fase konsolidasi bisa dengan cepat berubah menjadi lonjakan besar, membuka peluang awal 2026 yang bersejarah di pasar aset kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin mencapai US$600.000 di Q1 2026 yang didorong oleh kebijakan The Fed dan likuiditas global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Mike Belshe Klaim BitGo Lebih Pintar dari Aturan Kustodi SEC

15 December 2025 at 05:33

Menanggapi buletin investor terbaru dari US Securities and Exchange Commission (SEC) tentang kustodian aset kripto, CEO BitGo Mike Belshe menegaskan bahwa perusahaannya menjadi satu-satunya penyedia yang menawarkan semua opsi kustodian yang dijelaskan oleh SEC.

Situasi ini terjadi hanya beberapa hari setelah BitGo mendapatkan persetujuan regulasi untuk beroperasi sebagai bank, sehingga memperluas layanan institusional mereka.

BitGo klaim bisa lakukan hal yang tidak bisa dilakukan kustodian aset kripto lain

Pada sebuah unggahan di X (Twitter), Belshe menyoroti bahwa exchange BitGo memudahkan institusi untuk menggabungkan self-custody dan third-party custody ke dalam strategi hybrid, sehingga institusi dapat membuat profil risiko yang tidak bisa disediakan penyedia lain.

“BitGo berdiri sendiri sebagai satu-satunya penyedia yang menghadirkan platform berstandar institusi untuk setiap opsi yang dijelaskan SEC,” tulis Belshe. “Klien kami tidak lagi harus memilih antara keamanan atau kontrol—mereka bisa mendapatkan keduanya.”

Buletin SEC, yang rilis pada 12 Desember 2025, menjelaskan dasar-dasar kustodian aset kripto bagi investor ritel, dengan dua model utama:

  • Self-custody, di mana investor memegang private key mereka sendiri, dan
  • Third-party custody, di mana kustodian terverifikasi mengelola aset.

Sementara sebagian besar penyedia mengharuskan klien memilih salah satu model, BitGo membolehkan institusi memanfaatkan kedua model secara bersamaan.

Dalam sistem BitGo, 90% aset klien dapat disimpan pada cold storage BitGo Trust, memenuhi standar kepatuhan regulasi, asuransi, dan keamanan.

Sisa 10% aset dapat disimpan di hot wallet self-custody, sehingga memudahkan transaksi real-time dan fleksibilitas operasional.

Pendekatan hybrid ini mengurangi risiko satu titik kegagalan (single point of failure). Jika kunci self-custody hilang, aset di trust tetap aman, sedangkan exchange tradisional berisiko membekukan semua dana ketika terjadi insolvensi.

BitGo Bank & Trust, NA, yang merupakan bank nasional berizin federal, mendasari solusi third-party custody di platform ini. Bank ini menjalani audit SOC 1 Tipe 2 dan SOC 2 Tipe 2 secara rutin, serta mendukung lebih dari 1.400 koin dan token dalam akun terpisah, serta dijamin polis asuransi senilai US$250 juta dari sindikat Lloyd’s of London.

Curious about crypto wallets and how to store and access crypto assets? Check out our Crypto Asset Custody Basics Investor Bulletin.https://t.co/x4HMYMHLAe pic.twitter.com/bSbP25nzOc

— U.S. Securities and Exchange Commission (@SECGov) December 13, 2025

Menurut Belshe, BitGo tidak melakukan rehypothecation, peminjaman, maupun mencampur aset klien, dan tetap menjaga standar kustodian 1:1 yang ketat.

Untuk self-custody, BitGo menyediakan wallet dengan sistem keamanan Multi-Sig 2-dari-3 atau MPC threshold. Klien memegang dua kunci sementara BitGo memegang satu kunci untuk co-signing, sehingga tetap bisa menetapkan kontrol kebijakan tanpa mengurangi otonomi klien.

Bersama dengan third-party trust, semua opsi ini terkonsolidasi dalam satu dashboard, sehingga klien mendapatkan transparansi, fleksibilitas, dan kontrol penuh dari berbagai model kustodian.

BitGo Sepakat dengan Pertanyaan SEC dan Tawarkan Fleksibilitas Penuh untuk Kustodi

BitGo juga menjawab tujuh pertanyaan yang disarankan SEC kepada investor saat memilih kustodian. Beberapa di antaranya:

  • Verifikasi latar belakang
  • Cakupan aset
  • Protokol penyimpanan
  • Pemanfaatan aset
  • Struktur biaya.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, BitGo menunjukkan bahwa institusi dapat mengelola aset kripto mereka secara aman, sesuai aturan, dan efisien.

Seiring regulator semakin fokus pada masalah kustodian aset kripto, model BitGo menjadi tolok ukur baru di industri, karena menggabungkan kepatuhan, kontrol operasional, serta perlindungan asuransi dalam satu platform.

Pernyataan Belshe menyoroti kebutuhan institusi yang semakin ingin memperoleh keamanan kustodian terverifikasi sekaligus kebebasan self-custody. Kombinasi seperti ini sebelumnya belum pernah tersedia dalam satu antarmuka.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah BitGo memperoleh persetujuan bersyarat untuk menjadi national trust bank. Beberapa penyedia lain yang juga mengantongi persetujuan serupa termasuk Ripple, Fidelity Digital Assets, dan Paxos.

We're pleased to announce that BitGo has met the conditions for full approval and is now a federally chartered bank for digital assets.

Hear more from BitGo CEO @mikebelshe on Bloomberg News 👇 pic.twitter.com/jf4f9MzPAK

— BitGo (@BitGo) December 12, 2025

Di sektor di mana keamanan aset dan kepatuhan regulasi sering berbenturan, model hybrid BitGo sepertinya bisa menjadi evolusi berikutnya di bidang kustodian aset kripto institusional.

Peretas Korea Utara Curi US$300 Juta Lewat Rapat Zoom Palsu

15 December 2025 at 03:00

Kriminal siber Korea Utara melakukan perubahan strategi dalam kampanye rekayasa sosial mereka. Mereka telah mencuri lebih dari US$300 juta dengan menyamar sebagai tokoh industri terpercaya dalam pertemuan video palsu.

Peringatan yang diuraikan oleh peneliti keamanan MetaMask, Taylor Monahan (dikenal sebagai Tayvano), menjelaskan adanya “long-con” canggih yang menargetkan eksekutif aset kripto.

Bagaimana Rapat Palsu dari Korea Utara Menguras Wallet Aset Kripto

Menurut Monahan, kampanye ini berbeda dari serangan belakangan yang mengandalkan AI deepfake.

Sebaliknya, pelaku menggunakan cara yang lebih sederhana dengan memanfaatkan akun Telegram yang dibajak dan rekaman video loop dari wawancara asli.

🚨 WARNING (AGAIN)

DPRK threat actors are still rekting way too many of you via their fake Zoom / fake Teams meets.

They're taking over your Telegrams -> using them to rekt all your friends.

They've stolen over $300m via this method already.

Read this. Stop the cycle. 🙏 pic.twitter.com/tJTo9lkq0v

— Tay 💖 (@tayvano_) December 13, 2025

Serangan biasanya diawali setelah peretas mengambil alih akun Telegram yang dipercaya, sering kali milik seorang venture capitalist atau seseorang yang pernah ditemui korban di konferensi.

Lalu, pelaku jahat ini memanfaatkan riwayat percakapan untuk terlihat sah, lalu membujuk korban menuju panggilan video Zoom atau Microsoft Teams lewat tautan Calendly yang disamarkan.

Begitu pertemuan dimulai, korban melihat apa yang nampaknya merupakan video langsung dari kontak mereka. Padahal, itu sering kali hanyalah rekaman ulang dari podcast atau penampilan publik.

Biasanya, momen penentu terjadi setelah muncul masalah teknis yang sengaja diciptakan.

Setelah menyebutkan ada gangguan audio atau video, pelaku akan mendesak korban agar memperbaiki koneksi dengan mengunduh skrip tertentu atau memperbarui software development kit (SDK). File yang dikirim saat itu berisi malware berbahaya.

Begitu malware terpasang—biasanya berjenis Remote Access Trojan (RAT)—pelaku bisa memperoleh kendali penuh.

Malware ini menguras wallet aset kripto dan mencuri data sensitif, termasuk protokol keamanan internal serta token sesi Telegram, yang kemudian digunakan untuk menargetkan korban berikutnya dalam jaringan.

Berkaca pada hal ini, Monahan memperingatkan bahwa vektor serangan khusus ini memanfaatkan kesopanan profesional.

Para peretas mengandalkan tekanan psikologis dari “pertemuan bisnis” untuk membuat korban lengah, sehingga permintaan bantuan teknis rutin bisa berubah menjadi pelanggaran keamanan yang fatal.

Bagi pelaku industri, semua permintaan untuk mengunduh perangkat lunak saat panggilan kini dianggap sebagai sinyal serangan yang aktif.

Sementara itu, strategi “pertemuan palsu” ini merupakan bagian dari serangan yang lebih luas oleh aktor dari Democratic People’s Republic of Korea (DPRK). Mereka telah mencuri sekitar US$2 miliar dari sektor ini selama setahun terakhir, termasuk peretasan Bybit.

Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Bisa Picu Penurunan Bitcoin 20-30% karena Pasar Harga Kemungkinan 98%

15 December 2025 at 02:06

Pasar bersiap menghadapi minggu yang bisa menjadi penentu bagi Bitcoin, karena Bank of Japan (BOJ) akan menggelar pertemuan kebijakan pada 18–19 Desember. Harapan pasar mengarah pada kenaikan suku bunga yang hampir pasti.

Pasar prediksi dan analis ekonomi makro sama-sama tiba pada kesimpulan yang serupa: Jepang siap menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Langkah ini bisa berdampak bukan hanya pada pasar obligasi domestik mereka, tapi juga terhadap aset berisiko global, terutama Bitcoin.

Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Bikin Sensitivitas Likuiditas Bitcoin Kembali Jadi Sorotan

Saat ini, Polymarket memberi peluang 98% untuk kenaikan suku bunga BOJ, dengan hanya 2% yang memperkirakan pembuat kebijakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

BOJ Interest Rate Probabilities
Probabilitas Suku Bunga BOJ | Sumber: Polymarket

Sentimen umum di antara analis aset kripto adalah bahwa situasi ini tidak baik untuk Bitcoin, di mana aset kripto terbesar ini sudah diperdagangkan di bawah level psikologis US$90.000.

Polymarket is pricing in a 🇯🇵 BOJ rate hike with 98% certainty right now.

This is not good… 👀 pic.twitter.com/Huace8iTBk

— Mister Crypto (@misterrcrypto) December 14, 2025

Jika keputusan ini benar-benar diambil, suku bunga kebijakan Jepang akan naik menjadi 75 basis poin, sebuah level yang belum pernah terjadi dalam hampir dua dekade terakhir. Walaupun angka ini kecil jika dibandingkan standar global, perubahan ini sangat berarti karena Jepang sudah lama menjadi sumber utama leverage murah di dunia.

Selama bertahun-tahun, institusi keuangan meminjam yen dengan bunga sangat rendah lalu menginvestasikan modal tersebut ke saham global, obligasi, dan aset kripto, menggunakan strategi yang dikenal sebagai yen carry trade. Sekarang, strategi ini tengah berada dalam ancaman.

“Selama bertahun-tahun, Yen adalah mata uang nomor satu yang dipinjam masyarakat lalu dikonversi ke mata uang & aset lain… Saat ini, carry trade itu mulai berkurang, karena imbal hasil obligasi Jepang naik dengan cepat,” tulis analis Mister Crypto.

Jika yield terus naik, posisi leverage yang didanai dengan yen bisa saja ditutup, sehingga investor harus menjual aset berisiko mereka untuk melunasi utang.

Kekhawatiran Likuiditas Nampaknya Meningkat di Tengah Rekam Jejak BOJ Bitcoin

Latar belakang historis ini menambah kecemasan di pasar aset kripto. Bitcoin saat ini diperdagangkan di US$88.956, turun 1,16% dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Walaupun begitu, trader lebih memperhatikan apa yang pernah terjadi setelah kenaikan suku bunga BOJ sebelumnya ketimbang harga saat ini.

  • Pada Maret 2024, harga Bitcoin turun sekitar 23%.
  • Pada Juli 2024, penurunan sekitar 25% terjadi.
  • Setelah kenaikan Januari 2025, BTC terkoreksi lebih dari 30%.

Melihat latar belakang ini, beberapa trader melihat pola yang mengkhawatirkan dan mengingatkan investor untuk bersiap menghadapi volatilitas minggu ini.

“Setiap kali Jepang menaikkan suku bunga, Bitcoin dump 20–25%. Minggu depan, mereka akan menaikkan suku bunga lagi ke 75 bps. Jika polanya tetap, BTC akan turun ke bawah US$70.000 pada 19 Desember. Siapkan posisi Anda,” peringat analis 0xNobler.

Maka dari itu, minggu ini para analis melihat Bank of Japan sebagai ancaman terbesar untuk harga Bitcoin, dengan potensi pergerakan menuju US$70.000 kini semakin nyata.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Proyeksi serupa juga bergema di berbagai akun yang fokus pada aset kripto, dengan banyak yang memperkirakan potensi penurunan harga di bawah US$70.000 jika sejarah kembali terulang. Pergerakan ini berarti penurunan 20% dari level saat ini.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Regime shift atau liquidity shock? Mengapa trader terbelah soal kebijakan gabungan BOJ–The Fed

Tapi tidak semua orang setuju bahwa kenaikan suku bunga BOJ pasti membuat harga turun. Narasi makro lain mengatakan bahwa kebijakan ketat Jepang, ketika dipadukan dengan pemangkasan suku bunga The Fed, justru bisa berdampak bullish untuk pasar aset kripto.

Analis makro Quantum Ascend menganggap situasi ini sebagai perubahan rezim, bukan sekadar guncangan likuiditas.

Japan raising rates has a lot of people worried about the potential impact on the market. 🚨

Couple that with the Fed cutting rates, and it's seemingly a mixed picture.

But it's NOT.

This is EXTREMELY BULLISH for crypto‼️

Here's why ⬇️

— Quantum Ascend (@quantum_ascend) December 13, 2025

Menurut pandangan ini, pemangkasan suku bunga The Fed akan menyuntikkan likuiditas dolar dan melemahkan USD, sedangkan kenaikan suku bunga BOJ secara bertahap akan memperkuat yen tanpa secara signifikan mengurangi likuiditas global.

Hasilnya, terang Quantum Ascend, terjadi rotasi modal ke aset berisiko dengan potensi keuntungan asimetris, yang merupakan “sweet spot” bagi aset kripto.

Meskipun begitu, kondisi jangka pendek masih rapuh. The Great Martis mengingatkan bahwa pasar obligasi sudah mulai memaksa BOJ untuk mengambil tindakan.

“Ini bisa memicu unwinding carry trade dan menyebabkan kekacauan di pasar saham,” peringatan analis tersebut .

Analis tersebut juga menunjukkan pola puncak yang melebar di indeks saham utama serta yield yang naik secara global sebagai tanda-tanda tekanan yang semakin besar.

Di sisi lain, pergerakan harga Bitcoin mencerminkan ketidakpastian. Harga aset kripto utama tersebut cenderung bergerak sideways sepanjang Desember, menandai periode yang sangat choppy menurut para analis hingga akhir tahun.

Secara spesifik, Daan Crypto Trades menyebutkan likuiditas yang rendah dan minim keyakinan menjelang liburan akhir tahun.

Dengan saham menunjukkan sinyal puncak, yield menembus level baru, dan Bitcoin yang secara historis sensitif terhadap pergeseran likuiditas yang dipicu Jepang, keputusan BOJ tengah menjadi salah satu katalis ekonomi makro paling penting tahun ini.

Apakah keputusan tersebut akan memicu penurunan tajam berikutnya atau justru membuka peluang reli kripto setelah volatilitas, mungkin lebih banyak bergantung pada respons likuiditas global dalam beberapa minggu setelah keputusan itu daripada pada kenaikan suku bunga itu sendiri.

Cosmos Rencanakan Desain Ulang Besar untuk ATOM di Tengah Kesulitan Harga

15 December 2025 at 01:39

Cosmos Labs sedang melakukan pencarian mendesak untuk ekonom eksternal guna merancang ulang token ATOM di tengah harga aset kripto ini yang terus mengalami tekanan.

Menurut perusahaan tersebut, Cosmos SDK kini menjadi framework yang banyak digunakan untuk meluncurkan jaringan blockchain. Hal ini mencakup proyek-proyek yang terkait dengan perusahaan besar dan inisiatif pemerintah yang sering dijadikan bukti adanya minat dari “Fortune 500”.

Mengapa Cosmos ingin mengubah desain ATOM

Namun, karena perangkat lunak ini bersifat open source, para pengguna bisa meluncurkan chain independen dan berdaulat tanpa harus membayar biaya ataupun royalti ke Cosmos Hub.

Alhasil, para builder institusi bisa memakai teknologi inti jaringan tersebut tanpa harus menjadi holder atau berinteraksi dengan ATOM.

Request for Proposals: ATOM Tokenomics Research ⚛️

A tokenomics RFP invites qualified research firms to submit proposals to provide data-driven research supporting a redesign of ATOM’s economic model.

Applications are due January 15. Read more: https://t.co/96lGdAyCAI

— Cosmos Hub ⚛️ (@cosmoshub) December 12, 2025

Perusahaan pengembang blockchain ini ingin mengubah situasi tersebut dengan memperkenalkan “model berbasis pendapatan” yang baru. Pendekatan ini akan memonetisasi penggunaan, baik di dalam chain maupun di luar chain.

“Tujuan riset ini bukan merancang model tokenomik baru dari nol, tapi menyediakan dukungan riset sekaligus desain untuk model berbasis pendapatan yang dapat mensinergikan beragam sumber potensi pendapatan ATOM dengan update pada dinamika suplai dan jadwal inflasi ATOM. Pada akhirnya, utilitas ATOM akan ditentukan oleh biaya-biaya ini, baik dalam bentuk buyback ATOM, reward staking ATOM, mekanisme lain, atau kombinasi dari beberapa hal tersebut,” demikian ujar mereka.

Di sisi lain, langkah ini juga menandai perubahan strategi bagi ekosistem Cosmos.

Cosmos Labs mengakui bahwa Interchain Security, framework keamanan bersama yang pernah dipromosikan sebagai penopang nilai utama ATOM, “gagal menemukan market fit produk.”

“Interchain Security sedang dalam proses dihentikan, dan arsitektur ekonomi Hub masih relatif terlepas dari aktivitas utama ekosistem Cosmos. Hingga saat ini, belum ada model biaya komprehensif di luar biaya transaksi yang terjadi di jaringan,” terang perusahaan itu.

Maka dari itu, upaya perombakan ini mengarah pada model ekonomi yang lebih menyerupai software enterprise, termasuk model biaya berbasis pemakaian, bukan sekadar sewa keamanan.

Meski begitu, pengimplementasian proposal apapun akan menghadapi batasan politik yang signifikan. Setiap perubahan substansial harus mendapatkan persetujuan dari Cosmos Hub DAO, yang dalam sejarahnya selalu menolak langkah-langkah yang dianggap sentralistik.

Cosmos Labs juga menyinggung proposal sebelumnya untuk menurunkan inflasi, yang lolos dengan selisih tipis hanya 3%. Keputusan itu pun memicu penarikan aset staking secara besar-besaran, menandakan betapa sensitifnya ekonomi token di komunitas ini.

Dengan memperhitungkan hal tersebut, perusahaan mengatakan bahwa setiap proposal yang sukses wajib memaparkan jalur pendapatan potensial, menganalisis batasan sisi suplai, dan memberikan panduan praktis yang selaras dengan kepentingan para pemangku kepentingan. Pengajuan proposal akan ditutup pada 15 Januari.

Di saat yang sama, langkah ini datang ketika ATOM anjlok hampir 76% sepanjang tahun ini hingga mencapai titik terendah lima tahun di sekitar US$2,1.

Kinerja harga tersebut mencerminkan tekanan mendalam di seluruh ekosistem, walau tumpukan perangkat lunak Cosmos justru makin banyak diminati pengembang blockchain dan berbagai pilot institusi.


Apakah Shiba Inu Akan Punah di 2026? Data On-Chain Menyimpan Jawabannya

14 December 2025 at 22:00

Harga Shiba Inu mengalami tahun yang berat. Token ini turun hampir 70% dibanding tahun lalu, dan sudah turun lebih dari 90% dari harga tertingginya sepanjang masa. Karena minat pada meme coin mulai berkurang, banyak orang kini bertanya-tanya apakah SHIB perlahan “sekarat”.

Kekhawatiran itu semakin besar setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan bahwa meme coin sudah “mati”, dengan alasan dominasi yang anjlok dan spekulasi yang semakin mengecil. Kalau dilihat sekilas, Shiba Inu memang sesuai dengan narasi tersebut. Tapi, data on-chain memberikan gambaran lain yang lebih dalam.

Kelemahan meme coin itu nyata, dan shiba inu mencerminkannya

Pasar meme coin secara keseluruhan memang jelas melemah. Data CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin telah turun ke level terendah awal 2024, menandakan aktivitas spekulasi di altcoin juga sudah berkurang.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu juga mengalami tren serupa. Harga masih tertahan di bawah resistance jangka panjang, dan reli yang terjadi pun gagal bertahan lama. Wallet smart money, yang memantau trader berpengalaman dan aktif, secara bertahap terus mengurangi eksposur SHIB sepanjang tahun ini.

Hal ini menunjukkan trader tidak sedang mempersiapkan diri untuk rebound jangka pendek. Singkatnya, trader berpengalaman tidak mengandalkan lonjakan harga, apalagi reli besar.

Year-Long SHIB Holders
Holder SHIB Lebih dari Setahun: Nansen

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data derivatif terbaru semakin memperkuat pandangan ini. Dalam 30 hari terakhir, sebagian besar trader perpetual futures sudah memangkas eksposur. Di luar wallet terbesar, penggunaan leverage masih minim. Ini menunjukkan para trader cenderung waspada dan tidak mengharapkan pergerakan cepat atau ledakan harga besar.

Derivatives Positioning
Posisi Derivatif: Nansen

Secara sederhana, spekulasi sudah mengering. Ini memperkuat anggapan bahwa meme coin kini tidak lagi mendominasi pasar seperti dulu. Tapi, spekulasi hanya satu sisi dari gambaran utuh.

Whale dan holder terus menambah saat koin keluar dari exchange

Walau pergerakan harga lemah, perilaku jangka panjang menunjukkan kisah berbeda.

Jumlah holder Shiba Inu, yang mencatat berapa banyak wallet yang menyimpan SHIB, terus meningkat sepanjang tahun ini. Awalnya sekitar 1,46 juta wallet, kini sudah bertambah hingga sekitar 1,54 juta. Pertumbuhannya memang tidak selalu mulus, namun trennya tetap naik, bahkan saat harga anjlok tajam.

Holders Keep Increasing
Jumlah Holder Terus Bertambah: Santiment

Data whale bahkan lebih mencolok.

Setahun terakhir, holder besar sudah meningkatkan saldo SHIB mereka sekitar 249%, sesuai grafik yang sudah ditampilkan di atas. Saldo mega-whale pun naik sekitar 28,5%. Di saat yang sama, saldo di exchange — yang menunjukkan berapa banyak token ada di platform trading — turun sekitar 22%. Semakin sedikit token di exchange biasanya berarti tekanan jual secara langsung juga berkurang.

Tren ini makin cepat belakangan ini. Hanya dalam 30 hari terakhir, saldo whale naik lebih dari 61%, dan mayoritas arus keluar dari exchange terjadi pada periode yang sama.

Recent SHIB Holdings
Kepemilikan SHIB Terbaru: Nansen

Data ini tidak memperlihatkan kepanikan atau penelantaran. Justru, ini terlihat seperti akumulasi secara perlahan.

Meski begitu, penting dicatat bahwa trader derivatif belum ikut serta. Di luar wallet utama, penempatan posisi leverage masih rendah. Whale sepertinya masih bergerak lebih awal, namun belum agresif.

Struktur Harga Shiba Inu Masih Lemah, tapi Pola Reversal Mulai Muncul

Pergerakan harga SHIB memang masih rapuh, tapi belum benar-benar kehilangan harapan.

Pada grafik tiga hari, Shiba Inu sedang bergerak di dalam falling wedge jangka panjang, yaitu pola yang sering kali menjadi bullish jika harga berhasil breakout ke atas. Baru-baru ini, sinyal penting muncul.

Antara 3 Desember sampai 12 Desember, harga Shiba Inu membuat lower low sementara Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum, membentuk higher low. Bullish divergence ini menandakan tekanan jual mulai melemah, sehingga peluang pembalikan tren semakin besar.

Sekarang, level-level kunci menjadi jauh lebih penting daripada sekadar narasi.

Resistance pertama berada di dekat US$0,0000092. Breakout bersih di atas level ini akan menandai breakout dari garis tren atas yang sudah menahan harga sejak September. Jika terkonfirmasi, zona resistance berikutnya berada di sekitar US$0,000010, US$0,000011, dan US$0,000014, yang sejalan dengan titik swing high utama terakhir. Perlu dicatat bahwa hanya breakout di atas US$0,0000092 yang bisa benar-benar membantah klaim “koin mati”.

Shiba Inu Price Analysis
Analisis Harga Shiba Inu | Sumber: TradingView

Untuk sisi bawahnya, struktur harga akan melemah di bawah US$0,0000075. Jika harga terus bergerak di bawah level tersebut, maka setup pembalikan akan gagal dan risiko penurunan pun kembali terbuka.

Shiba Inu bukanlah aset mati, tapi belum bisa dikatakan kuat juga. Spekulasi sudah hilang, trader tetap waspada, dan keuntungan cepat sepertinya sulit didapat. Meski begitu, jumlah holder yang terus naik, akumulasi whale yang besar, serta saldo exchange yang turun menandakan chain ini masih belum ditinggalkan.

Jika siklus altcoin kembali, Shiba Inu masih berpeluang bangkit lagi. Untuk sekarang, aset ini masih bertahan dan menunggu konfirmasi lebih kuat.

Bug Prysm Bikin Validator Ethereum Rugi Lebih dari US$1, juta setelah upgrade Fusaka

14 December 2025 at 21:00

Klien konsensus Ethereum, Prysm, mengungkapkan bahwa para validator kehilangan 382 ETH, setara dengan lebih dari US$1.000.000, setelah bug perangkat lunak memicu gangguan pada jaringan tak lama setelah upgrade Fusaka terbaru.

Kejadian ini, yang dijelaskan dalam laporan pasca insiden berjudul “Fusaka Mainnet Prysm incident,” berawal dari kejadian kehabisan sumber daya yang memengaruhi hampir semua node Prysm dan menyebabkan blok serta attestation terlewat.

Apa Penyebab Gangguan pada Prysm?

Menurut Offchain Labs, pengembang di balik Prysm, masalah tersebut muncul pada 4 Desember saat bug yang sudah pernah ada sebelumnya menyebabkan keterlambatan permintaan validator.

Keterlambatan itu menyebabkan blok dan attestation terlewat di seluruh jaringan.

“Node beacon Prysm menerima attestation dari node yang mungkin tidak sinkron dengan jaringan. Attestation ini merujuk pada block root dari epoch sebelumnya,” terang proyek tersebut.

Gangguan ini menyebabkan 41 epoch terlewat, dengan 248 blok hilang dari 1.344 slot yang tersedia. Itu setara dengan rasio slot terlewat sebesar 18,5% dan menurunkan partisipasi jaringan menjadi 75% selama kejadian tersebut.

Offchain Labs mengungkapkan bahwa bug yang jadi penyebab perilaku ini sudah dimasukkan dan digunakan di testnet sekitar sebulan sebelumnya, sebelum akhirnya terjadi di mainnet setelah upgrade Fusaka.

Walaupun mitigasi sementara berhasil mengurangi dampak langsungnya, Prysm menuturkan bahwa mereka kini sudah melakukan perubahan permanen pada logika validasi attestation demi mencegah kejadian serupa terulang.

Keragaman Client Ethereum

Bersamaan dengan itu, gangguan ini kembali menarik perhatian pada konsentrasi klien Ethereum dan risiko dari ketergantungan pada satu jenis perangkat lunak.

Offchain Labs menjelaskan bahwa gangguan tersebut bisa menyebabkan dampak yang jauh lebih parah bila Prysm menguasai porsi lebih besar dari basis validator Ethereum. Mereka menunjukkan bahwa keragaman klien di Ethereum adalah faktor penting yang mencegah kegagalan jaringan lebih luas.

“Klien dengan lebih dari 1/3 bagian jaringan akan menyebabkan kehilangan finalitas sementara dan lebih banyak blok yang terlewat. Kalau bug ada pada klien yang menguasai lebih dari 2/3 jaringan, ini bisa memfinalisasi chain yang tidak valid,” papar mereka.

Meski demikian, insiden ini semakin menguatkan seruan agar klien lebih beragam.

Data dari Miga Labs menunjukkan bahwa Lighthouse masih menjadi klien konsensus Ethereum yang paling dominan, dengan persentase 51,39% validator. Prysm mewakili 19,06%, diikuti Teku 13,71%, lalu Nimbus pada 9,25%.

Ethereum's Consensus Clients.
Klien Konsensus Ethereum | Sumber: Clientdiversity

Porsi Lighthouse menempatkannya sekitar 15 poin persentase dari ambang batas yang dinilai sebagian peneliti sebagai risiko sistemik.

Oleh karena itu, para pengembang dan partisipan ekosistem kembali meminta agar validator mempertimbangkan beralih ke klien alternatif supaya kemungkinan satu bug perangkat lunak mengganggu operasi utama blockchain bisa diminimalisir.

3 Alasan Kenapa Prediksi Harga Bitcoin Bullish Masih Berlaku

14 December 2025 at 20:18

Harga Bitcoin nampak stagnan pada pandangan pertama. Dalam 24 jam terakhir, harganya hampir tidak bergerak, turun hanya 0,2%. Bahkan dalam sepekan, Bitcoin juga kurang bergerak, hanya naik sekitar 0,7%. Pasar terasa sepi, dan banyak trader menyebut pergerakan ini sideways atau range-bound.

Tapi di balik permukaan, ada beberapa sinyal yang menunjukkan Bitcoin (BTC) tidak selemah yang terlihat. Momentum mulai berubah perlahan, penjual makin kehilangan keyakinan, serta holder besar juga masih terus menambah posisi secara diam-diam. Semua faktor ini menjelaskan mengapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari pakar seperti Tom Lee masih belum hilang, meski belum terjadi breakout.

Sinyal Momentum dan Volume Perlahan Meningkat

Pada grafik harian, harga Bitcoin masih bertahan di level US$90.100. Area ini menjadi pondasi kuat saat volatilitas belakangan, menjaga harga agar tidak koreksi lebih dalam walaupun harga belum bisa naik lebih tinggi.

Salah satu sinyal awal yang paling jelas datang dari On-Balance Volume (OBV). OBV memantau apakah volume mengalir masuk atau keluar dari sebuah aset, sehingga bisa membantu melihat tekanan beli atau jual yang tersembunyi.

Antara tanggal 9 hingga 11 Desember, harga Bitcoin membentuk high yang lebih rendah, sementara OBV justru membentuk high yang lebih tinggi. Divergensi ini menandakan walaupun harga kesulitan naik, pembeli justru lebih aktif di balik layar.

Bitcoin Flashes Divergence
Bitcoin Tampilkan Divergensi | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight tentang token lainnya? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Sinyal itu makin kuat pada periode 10 – 12 Desember. Pada waktu tersebut, harga Bitcoin membentuk low yang lebih rendah, namun OBV justru bikin low yang lebih tinggi. Dua sudut pandang berbeda ini menyajikan cerita yang sama. Penjual menekan harga, tapi dengan volume yang lebih lemah.

Dua divergensi OBV ini bekerjasama, bukan bertentangan. Jika digabungkan, keduanya menunjukkan tekanan jual terus berkurang, bukan bertambah. Ini memang bukan sinyal breakout, tapi sering kali muncul sebelum breakout terjadi.

Holder dan whale mulai mengambil posisi meski harga sideways

Sinyal momentum saja tidak cukup. Data on-chain jadi konfirmasi tambahan. Holder Net Position Change memantau apakah holder jangka panjang menambah atau justru mengurangi posisi Bitcoin. Nilai negatif berarti menjual. Nilai negatif yang makin kecil artinya tekanan jual kian mereda.

Pada 10 Desember, holder jangka panjang melepas sekitar 155.999 BTC. Tapi pada 13 Desember, angka itu turun jadi sekitar 150.614 BTC. Artinya ada pengurangan tekanan jual sekitar 3,4%.

HODLers Selling Fewer Coins
Holder Jual Koin Lebih Sedikit | Sumber: Glassnode

Perubahannya memang tidak drastis, tapi tetap berarti. Bitcoin tidak alami aksi jual panik walaupun bergerak dalam kisaran tertentu. Sebaliknya, holder menjual lebih sedikit saat harga semakin stabil. Pola perilaku seperti ini biasanya muncul saat fase konsolidasi, bukan saat breakdown.

Sinyal yang paling kuat datang dari whale. Jumlah entitas yang memegang minimal 1.000 BTC tetap mendekati rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Angka ini biasanya menunjukkan aktivitas holder besar untuk jangka panjang.

Sejak akhir Oktober, harga Bitcoin mengalami koreksi dan bergerak sideways. Di periode yang sama, whale terus menambah kepemilikan. Ini memunculkan divergensi yang jelas. Harga melemah, tapi holder besar justru terus akumulasi. Dan biasanya, mereka tidak akan menambah tanpa ada alasan kuat.

BTC Whales Keep Increasing
Jumlah Whale BTC Terus Bertambah | Sumber: Glassnode

Perilaku seperti ini membantu menjelaskan kenapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari analis seperti Tom Lee masih bertahan hingga kini.

JUST IN: Tom Lee says Bitcoin has likely bottomed and could break the 4 year cycle and hit $180,000 by the end of January. pic.twitter.com/NuFAltmFm8

— The ₿itcoin Therapist (@TheBTCTherapist) December 13, 2025

Prediksi ini bukan berdasar candle jangka pendek, melainkan karena penurunan aksi jual, struktur volume yang membaik, dan akumulasi whale secara konsisten. Meski begitu, harga Bitcoin harus mengonfirmasi semua tesis ini.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Apakah Bull Menguasai Pasar

Agar Bitcoin bisa merealisasikan semua sinyal tadi, butuh konfirmasi harga.

Level yang paling penting tetap di US$94.600. Jika harga Bitcoin bisa ditutup harian di atas zona ini, maka harga sudah bergerak sekitar 5% dari posisi sekarang sekaligus menembus batas atas struktur kompresi saat ini. Itu bakal jadi sinyal bahwa pembeli sudah menguasai kendali jangka pendek.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Jika harga menembus US$94.600, resistance berikutnya berada di sekitar US$99.800. Jika pergerakan naik berhasil bertahan di atas level itu dan kondisi pasar mendukung, jalur menuju US$107.500 bisa semakin terbuka. Ini bisa menjadi katalis pertama untuk target agresif US$180.000 milik Tom Lee, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Di sisi bawah, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, support terdekat ada di sekitar US$89.200. Setelah itu, level penting berikutnya berada di US$87.500. Jika harga menembus zona ini, maka skenario bullish akan batal, setidaknya untuk jangka pendek.

❌