Normal view

Alasan Minimnya Minat Ritel Kini Tak Lagi Sinyalkan Market Bottom

25 December 2025 at 16:59

Partisipasi ritel di pasar aset kripto terus menurun sepanjang siklus ini. Minat yang tercatat semakin melemah seiring berakhirnya tahun.

Sementara beberapa analis masih menafsirkan menurunnya keterlibatan ritel sebagai sinyal klasik bahwa pasar sudah di dasar atau bottom, sebagian lain berpendapat penurunan saat ini mencerminkan perubahan budaya dan sosial yang lebih dalam, di mana perhatian investor sudah beralih sepenuhnya dari kripto.

Apakah Apatisme Ritel Sinyalkan Bottom atau Fase Baru?

Penurunan pasar aset kripto mendorong banyak analis untuk menerawang potensi terbentuknya market bottom, dengan mengutip berbagai faktor seperti data on-chain, pola teknikal, hingga perubahan perilaku investor. Di antara semua indikator ini, jauhnya keterlibatan ritel kerap dianggap sebagai penanda terbentuknya market bottom.

Analis menyatakan bahwa masa-masa pesimisme ekstrem serta rendahnya partisipasi biasanya bertepatan dengan terbentuknya market bottom, sehingga mereka menafsirkan sikap masa bodoh yang makin meluas kini sebagai titik balik serupa.

“Ritel masuk di PUNCAK, bukan di bottom, dan absennya ritel pada momen ini menyiratkan bahwa ini bukan puncak pasar, melainkan market bottom yang sedang terbentuk,” ujar seorang analis.

Namun, data baru menunjukkan situasinya mungkin sudah berubah. Dalam sebuah unggahan baru-baru ini, analis Luc menyoroti pergeseran yang lebih dalam di kalangan ritel. Menurut dia,

“Ini bersifat kultural. Sebuah pergeseran sosial. Perhatian telah berpindah.”

Salah satu tanda nyata yaitu minat pada platform konten kripto yang merosot tajam. Misalnya, seorang YouTuber kripto dengan 139.000 subscriber melaporkan bahwa jumlah tayangannya turun jauh lebih besar dibanding titik terendah lima tahun terakhir.

Para influencer kripto terkenal juga mulai berfokus ke pasar saham tradisional. Bersama-sama, tren ini mengisyaratkan melemahnya perhatian, bukan sekadar koreksi sementara.

Di kalangan investor muda, persepsi pun berubah. Saat ini, kripto harus bersaing dengan alternatif yang lebih mudah dijangkau seperti prediction market dan saham kripto, yang memiliki risiko “rug pull” lebih rendah.

“Setiap instrumen kini semakin mudah diakses. Mulai dari COIN yang menambahkan perdagangan saham, HOOD dengan opsi 0DTE, hingga prediction market secara keseluruhan…semuanya tersedia…tanpa risiko rug-pull yang dipersepsikan dari lanskap kripto ‘tanpa hukum’ yang dulu menjadi daya tarik utama kripto,” kata Luc.

Baru-baru ini, BeInCrypto melaporkan bahwa banyak investor baru lebih memilih emas dan perak ketimbang kripto di tengah inflasi yang terus-menerus serta ketidakpastian ekonomi makro. Pergeseran ini menandai perubahan arah generasi yang lebih luas.

Citra kripto juga semakin menurun akibat banyaknya kasus peretasan dan penipuan. Menurut Chainalysis, industri kripto kehilangan lebih dari US$3,4 miliar dari Januari hingga awal Desember.

Selama periode ini, insiden keamanan meningkat, dan para penyerang memakai taktik yang makin canggih demi mencuri dana dan mengeksploitasi pengguna.

“Sekarang dianggap cringe berada di kripto. Terlalu banyak scam untuk ditangani degen rata-rata. Anak-anak lebih memilih bekerja di AI atau hal lain. Populasi umum sebenarnya tidak ingin berurusan dengan kripto, kita gagal menebus diri setelah debakel Luna + FTX + JPEG illiquid tahun 2022,” ujar Kate, pengamat pasar lainnya.

Masuknya Institusi Mulai Ubah Dinamika Pasar

Di saat minat ritel menurun, perusahaan keuangan mapan semakin memperluas kehadirannya di kripto. Aishwary Gupta dari Polygon Labs menyampaikan ke BeInCrypto bahwa institusi saat ini menyumbang sekitar 95% aliran dana ke kripto, sedangkan partisipasi ritel turun ke sekitar 5–6%.

Dari munculnya digital asset treasury (DAT) sampai semakin banyak institusi keuangan tradisional yang masuk ke ruang ini, pasar menjadi semakin digerakkan oleh institusi. Tetap saja, dominasi institusi membawa dua sisi.

Kondisi ini menambah legitimasi serta akses yang lebih mudah, akan tetapi daya tarik awal sektor ini justru mengundang orang-orang yang ingin keluar dari keuangan tradisional. Semakin besarnya dominasi institusi bisa jadi malah menggerus hal mendasar tersebut.

“Namun dengan keterlibatan broker legacy seperti Schwab/JPMorgan dan minat pemerintah, apakah kripto sedang kehilangan demografi yang membuatnya populer sejak awal?” ujar Luc.

Luc juga menyadari bahwa banyak dinamika semacam ini sudah pernah muncul di bear market kripto sebelumnya. Tetapi, ia menekankan sekarang ada variabel baru yang “mengubah permainan”.

“Kripto nampaknya sedang berada dalam fase transisi…dari aset momentum menjadi aset infrastruktur,” tambahnya.

Jika partisipasi ritel memang menurun secara struktural, maka pertanyaan utama adalah apakah utilitas kripto di dunia nyata dapat mengimbangi menurunnya permintaan spekulatif. Adopsi blockchain untuk pembayaran, rantai pasok, dan decentralized finance semakin berkembang.

Meski begitu, masih belum jelas apakah perkembangan ini dapat memunculkan antusiasme sebesar yang mendorong siklus pasar sebelumnya. Menjelang 2026, dinamika sektor kripto mungkin bisa memberikan gambaran lebih jelas apakah ini sekadar fase sementara atau benar-benar perubahan permanen.

Bagaimana pendapat Anda tentang minimnya minat ritel yang tak lagi cerminkan market bottom kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Harga XRP Turun, Evernorth Alami Potensi Kerugian Lebih dari US$200 Juta

25 December 2025 at 15:05

Evernorth, institusi terbesar yang memegang XRP, sedang menanggung kerugian belum terealisasi lebih dari US$200 juta.

Posisi ini memperlihatkan volatilitas dan risiko yang terkait dengan kepemilikan aset kripto institusional saat pasar sedang turun.

Perusahaan Treasury XRP Evernorth Alami Penurunan Nilai Kepemilikan Lebih dari US$200 Juta

Evernorth telah muncul sebagai pemain utama dalam adopsi institusional XRP. Pada akhir Oktober, perusahaan yang berbasis di Nevada ini mengumumkan rencana mengumpulkan dana sebesar US$1 miliar untuk membangun apa yang mereka sebut sebagai “perusahaan treasury publik XRP terbesar di dunia.”

Pada 4 November 2025, Evernorth membeli 84,36 juta XRP dengan harga rata-rata US$2,54 per token. Transaksi tersebut mendorong total kepemilikan XRP Evernorth menjadi lebih dari 473,27 juta token.

“This continued accumulation reflects Evernorth’s conviction in XRP as the most important asset of the internet, and its mission to build a long-term, institutional-grade XRP treasury with compounding yield,” terang perusahaan itu dalam rilis resmi.

Tapi, pembelian ini juga berdampak. Berdasarkan data dari CryptoQuant, posisi XRP milik Evernorth sekarang menunjukkan kerugian belum terealisasi yang sudah melebihi US$200 juta.

Evernorth XRP Holdings Performance
Performa Kepemilikan XRP Evernorth | Sumber: CryptoQuant

Situasi ini juga mencerminkan lemahnya pasar XRP secara umum. Hampir separuh suplai token yang beredar sekarang dipegang dalam kondisi rugi. Penurunan ini disebabkan oleh lemahnya harga XRP belakangan ini.

Altcoin ini sudah turun sekitar 25% sejak Evernorth pertama kali mengumumkan treasury mereka. Saat ini, harganya diperdagangkan di bawah level harga pada awal tahun, yang menunjukkan tantangan yang dihadapi XRP seiring momentum yang terus melemah.

Pada waktu publikasi, harga XRP berada di US$1,87. Harga ini naik 1,5% dalam sehari terakhir seiring reli pasar yang lebih luas.

XRP Price Performance
Performa Harga XRP | Sumber: BeInCrypto Markets

Meski begitu, BeInCrypto melaporkan bahwa siklus pasar saat ini mengancam akan mengakhiri rekor dua tahun XRP mencatatkan imbal hasil tahunan positif, dengan token ini kemungkinan akan menutup tahun turun sekitar 11%.

Sementara itu, XRP bukan satu-satunya aset kripto utama yang menghadapi tekanan di kuartal keempat 2025. Aset kripto utama lainnya juga mengalami penurunan, sehingga membuat investor institusi yang memiliki posisi besar on-chain turut tertekan.

Berdasarkan penjelasan analis Maartunn, BitMine saat ini menanggung kerugian belum terealisasi sekitar US$3,5 miliar dari kepemilikan Ethereum mereka. Walaupun mengalami penurunan, perusahaan tersebut tetap menambah kepemilikan ETH.

Bitmine is currently sitting on an unrealized loss of -$3.5B — a massive drawdown. 🤯 pic.twitter.com/dp2lQMaPWl

— Maartunn (@JA_Maartun) December 24, 2025

Treasury dengan fokus pada Bitcoin juga menghadapi tantangan serupa. Kepemilikan Bitcoin Metaplanet turun sekitar 18,8%, sedangkan beberapa pemegang institusional lainnya juga mengalami penurunan seiring pelemahan pasar secara luas yang masih berlanjut.

Multicoin Capital Beli 60 Juta Worldcoin (WLD) saat Keterlibatan Ritel Turun dan Harga Anjlok

25 December 2025 at 14:29

Multicoin Capital dikabarkan telah membeli 60 juta Worldcoin (WLD) melalui transaksi over-the-counter (OTC) dengan tim proyek tersebut, bertaruh pada protokol identitas biometrik Worldcoin.

Pembelian ini terjadi di tengah menurunnya minat investor, di mana harga WLD turun 21% selama sebulan terakhir.

Multicoin Capital kembali investasi besar di Worldcoin meski harga turun

Berdiri sejak 2017, Multicoin Capital adalah perusahaan yang berfokus pada proyek aset kripto dan blockchain berdasarkan riset mendalam. Perusahaan analitik blockchain, Lookonchain, menemukan adanya transaksi besar dengan wallet yang diduga milik Multicoin Capital (0xf0007b56607BB268efFe4126655f077F8cf42696).

Multicoin Capital's WLD Purchase
Pembelian WLD oleh Multicoin Capital | Sumber: X/Lookonchain

Berdasarkan data on-chain, alamat wallet tersebut telah mentransfer 30 juta USDC kepada tim Worldcoin satu hari yang lalu. Setelah itu, Multicoin menerima 60 juta token WLD, menunjukkan adanya kesepakatan OTC langsung dengan tim proyek bukan dari pembelian di pasar terbuka.

Waktu transaksi ini cukup menarik, sebab data on-chain dan pencarian internet menunjukkan ketertarikan terhadap Worldcoin semakin menurun. Data dari Dune Analytics menunjukkan jumlah wallet aktif baru turun drastis sejak September.

New Worldcoin Wallets
Wallet Worldcoin Baru | Sumber: Dune

Perlambatan jumlah partisipan baru menandakan permintaan ritel yang mulai menurun, meski investor institusi masih melakukan akumulasi. Tren pencarian internet juga bergerak dengan pola serupa.

Data dari Google Trends menunjukkan pencarian tentang “Worldcoin” turun tajam setelah mencapai skor tertinggi 100 pada bulan September. Lonjakan itu terutama dipicu oleh listing WLD di Upbit yang juga mendorong naik harga token saat itu. Namun setelah itu, Worldcoin menghapus kenaikan tersebut dan minat pencarian kini turun ke skor 6 per saat publikasi.

Pergerakan harga juga mencerminkan momentum yang mulai mengendur. Menurut data pasar BeInCrypto, WLD telah kehilangan lebih dari 21% nilainya selama sebulan terakhir.

Pada waktu publikasi, token WLD diperdagangkan di harga US$0,49614, naik 2,57% selama 24 jam terakhir. Rebound jangka pendek ini terjadi di tengah pemulihan pasar yang lebih luas, di mana kapitalisasi pasar aset kripto secara total naik hampir 0,5%.

Performa Harga Worldcoin (WLD) | Sumber: BeInCrypto Markets

Selain dari sisi harga, proyek ini juga menghadapi tekanan regulasi yang semakin besar. Pada akhir November, otoritas Thailand memerintahkan Worldcoin untuk menghentikan aktivitas pendaftaran berbasis iris mata di negara tersebut serta menghapus data biometrik milik lebih dari 1 juta orang.

Perintah ini muncul setelah tindakan pada Oktober lalu, di mana pejabat setempat menggerebek salah satu lokasi pemindaian iris milik proyek di Thailand.

“Kolaborasi ini akan meningkatkan efektivitas penegakan hukum dalam menindak dan memberantas bisnis aset digital tanpa izin, sekaligus melindungi pengguna dari kurangnya perlindungan hukum serta mengurangi risiko penipuan dan pencucian uang,” terang Ms. Jomkwan Kongsakul, Wakil Sekretaris Jenderal SEC, dalam keterangannya.

Perkembangan ini menambah tantangan yang sudah ada sebelumnya. Pada bulan Mei, proyek ini menghadapi kendala regulasi di Indonesia dan Kenya.

❌