❌

Normal view

Apakah XRP Berisiko Mengalami Breakdown sebelum 2026 Dimulai? Tiga Metrik Memberi Sinyal Masalah

28 December 2025 at 04:30

XRP turun sekitar 1,6% dalam 24 jam terakhir. Pada grafik mingguan, XRP masih menjadi salah satu pergerak large-cap yang lemah, sekarang sekitar 16% lebih rendah dibanding level bulan lalu. Sebagian besar pergerakan harga terjadi di dekat dasar pola descending triangle, sebuah pola yang sering menandakan kelanjutan arah harga.

Ini belum mengonfirmasi terjadinya breakdown, tapi ada tiga sinyal pasar yang mulai muncul dan seharusnya membuat para trader lebih waspada menjelang akhir 2025.


Investor Ritel dan Holder Jangka Panjang Bergerak ke Arah yang Sama

XRP masih terjebak di dalam pola descending triangle, bergerak sideways di dekat garis tren bawah. Harga sempat naik dari 18 Desember sampai 27 Desember, namun Money Flow Index (MFI) justru bergerak turun pada periode yang sama.

MFI melacak uang yang masuk atau keluar dari sebuah aset. Ketika MFI semakin rendah saat harga naik, itu menandakan investor ritel menjual di setiap kenaikan harga, bukan mengakumulasi.

Tekanan seperti ini membuat harga XRP tetap berada di batas bawah pola ini, bukannya mencoba ke garis atas.

Weak Retail Participation
Partisipasi Ritel Lemah | Sumber: TradingView

Ingin insight token lain seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh NotariyaΒ di sini.

Kekhawatiran bertambah saat kita melihat ke holder jangka panjang.

Berdasarkan data HODL Waves, yang memperlihatkan berapa banyak supply yang dipegang berdasarkan usia wallet, wallet yang menyimpan XRP selama 2–3 tahun turun dari 14,26% supply pada 26 November jadi sekitar 5,66% pada 26 Desember.

Mereka ini adalah holder yang punya keyakinan kuat jangka panjang, dan aksi jual mereka menghilangkan salah satu penopang pasar. Kelemahan ritel itu wajar, kelemahan jangka panjang di saat yang sama justru tidak wajar.

Holders Dumping XRP
Holder Melepas XRP | Sumber: Glassnode

Sekarang, perilaku holder jangka pendek dan panjang sama-sama condong dalam satu arah: keluar dari XRP.


Arus Modal Menunjukkan Permintaan Mulai Menurun

Jika keyakinan ritel dan jangka panjang mulai melemah, langkah berikutnya adalah memantau arus modal, tanda utama ketiga.

Chaikin Money Flow (CMF) juga belum menunjukkan adanya perbaikan. CMF mengukur tekanan beli dan jual berdasarkan volume dan pergerakan harga. Indikator arus modal besar tetap negatif untuk XRP dan bergerak turun mengikuti garis support menurun.

Weak CMF
CMF Lemah | Sumber: TradingView

Secara sederhana, walau harga bergerak datar, modal besar yang masuk ke aset ini mulai menipis, sementara pasar semakin condong ke arah supply yang mengalahkan demand. Dengan belum adanya kenaikan di CMF, pasar pun kehilangan salah satu bantalan pengaman lain.

Inilah alasan harga XRP tetap mendatar, bukan bangkit kembali.


Level Harga XRP Tentukan Apakah Breakout Benar-benar Terjadi

Untuk saat ini, XRP berada di antara US$1,90 dan US$1,81. XRP kehilangan level US$1,90 pada 22 Desember dan belum berhasil naik lagi ke atas level itu. Untuk melihat tanda kekuatan, XRP harus dapat merebut US$1,90 dan selanjutnya menargetkan US$1,99.

Hal ini juga akan menandai pergerakan harga ke atas batas atas triangle dan memberi peluang bagi bull untuk bergerak.

Namun, saat ini skenario bearish terlihat lebih jelas dibandingkan bullish.

Jika US$1,81 jebol, XRP bisa saja turun keluar dari pola descending triangle, yang berarti breakdown telah terkonfirmasi. Jika itu terjadi bisa membuka peluang ke US$1,68, titik di mana polanya benar-benar gagal, dan bahkan bisa ke US$1,52 jika tekanan jual semakin kencang.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Hal ini belum pasti, tapi pasar belum menunjukkan sinyal berlawanan. Selama penjualan ritel, distribusi jangka panjang, dan arus masuk modal yang melemah masih sejalan, harga XRP harus berjuang untuk tetap bertahan di kisaran ini.

Pendiri Cardano Charles Hoskinson ajukan Midnight sebagai layer privasi untuk Bitcoin dan XRP

28 December 2025 at 03:00

Charles Hoskinson sedang mempromosikan usaha terbarunya, Midnight Protocol, sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar sidechain untuk Cardano.

Pendiri Cardano tersebut memposisikan platform berfokus privasi ini sebagai lapisan infrastruktur bersama yang bisa memperluas privasi terprogram ke jaringan blockchain pesaing, termasuk Bitcoin dan XRP Ledger.

Hoskinson Bergerak Lebih Jauh dari Cardano dengan Inisiatif Privasi Lintas Chain

Pada 27 Desember, melalui sebuah postingan di X, Hoskinson menjelaskan bahwa arsitektur zero-knowledge proof dari Midnight bisa meningkatkan kemampuan ekosistem pesaing, bukan menggantikannya.

Ia menyampaikan bahwa integrasi Midnight dengan XRP Ledger akan memungkinkan jaringan tersebut menantang sistem perbankan tradisional dengan menghadirkan decentralized finance privat dan patuh regulasi. Ia juga menambahkan bahwa Midnight membawa fitur privasi terprogram yang belum ada di Bitcoin saat ini.

Hoskinson pun menggambarkan Midnight sebagai katalis untuk Cardano sendiri. Ia menyebutkan bahwa protokol ini dapat membantu meningkatkan jumlah pengguna aktif bulanan dan total value locked Cardano, karena memperluas kegunaan ekosistem ini di luar chain aslinya.

β€œMidnight makes what it touches better. Adding Midnight to XRP DeFi is going to blow the legacy banks out of the water. Adding Midnight to Bitcoin gives the world Satoshi imagined possible. Adding Midnight to Cardano supercharges our DeFi ecosystem and will 10x the MAUs, Transactions, and TVL as we are first to market with private DeFi at scale,” klaimnya.

Selain interoperabilitas, Hoskinson juga menyoroti besarnya peluang tokenisasi aset dunia nyata. Ia menjelaskan pasar Real-World Assets yang diperkirakan bernilai US$10 triliun akan sangat diuntungkan dengan desain privasi yang dihadirkan Midnight.

Dalam konteks itu, ia mengkritik perusahaan keuangan tradisional yang masih saja bermitra dengan Canton Network, sebuah blockchain permissioned, dengan menyatakan bahwa solusi separuh-separuh tidak cukup untuk kebutuhan adopsi institusional.

β€œThere are no half measures or half technologies. You need an end-to-end strategy, great partners, and great communities,” terang Hoskinson .

Strategi ini menjadi perubahan arah bagi Hoskinson, yang sebelumnya selalu fokus membangun di ekosistem Cardano saja.

Dengan mempromosikan Midnight sebagai lapisan privasi yang bisa meningkatkan blockchain layer-1 lainnya, Hoskinson berusaha menjangkau likuiditas dan basis pengguna di luar jaringan Cardano yang sudah ada.

Perubahan strategi ini juga bertepatan dengan meningkatnya minat spekulatif pada native token Midnight, yaitu NIGHT.

Data dari CoinGecko menunjukkan bahwa aset ini baru-baru ini melampaui Bitcoin dan Ethereum dalam volume pencarian di daftar tren platform tersebut.

namun, token ini diperdagangkan dengan volatilitas tinggi sejak diluncurkan awal bulan ini. Berdasarkan data BeInCrypto, harga token ini turun lebih dari 80% menjadi US$0,08 pada saat artikel ini diterbitkan.

Aset Kripto yang Crypto Whale Beli untuk Potensi Keuntungan di Januari 2026

28 December 2025 at 02:00

Akhir tahun biasanya membuat banyak posisi dipangkas di pasar aset kripto. Wallet besar dan smart money sering mengurangi eksposur agar bisa mengamankan profit, menyimpan uang tunai, lalu menunggu sampai kondisi likuiditas rendah selesai. Itu hal yang biasa untuk bulan Desember. Walaupun begitu, beberapa aset justru malah memperlihatkan hal sebaliknya. Para crypto whale kembali menambah kepemilikan mereka di beberapa frame waktu sekaligus.

Satu aset mengalami akumulasi konsisten selama 30 hari, yang lain mendapatkan dukungan whale dalam 7 hari terakhir, dan aset ketiga baru saja mendapat arus masuk segar dalam 24 jam terakhir.

Chainlink (LINK)

Token pertama dalam daftar yang dibeli oleh crypto whale adalah Chainlink. Wallet whale telah meningkatkan kepemilikan mereka sebesar 57,79% selama 30 hari terakhir. Artinya, whale menambah sekitar 680.000 LINK dalam periode tersebut.

Dengan harga LINK saat ini, jumlah tersebut hampir setara dengan akumulasi senilai US$8,5 juta.

LINK holders
Whale LINK | Sumber: Nansen

Mau info token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Kripto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Akumulasi ini terjadi saat harga Chainlink mengalami koreksi sekitar 7,5% pada periode yang sama. Wallet smart money justru mengurangi eksposur sebesar 5,2%, sehingga menunjukkan kalau para whale mulai mengambil posisi lebih awal, bukan mengincar pergerakan harga secara langsung.

This whale has further withdrawn 366,364 $LINK, worth $4.5M, from #Binance.

Now, the whale holds 695,783 $LINK, worth $8.52M, from #Binance in the past 2 days.

Address: 0xEc7BF1F8D41BaAC2182f37cd128865Cebb96F237 https://t.co/UACoWauEA6 pic.twitter.com/BIrWip67kv

β€” Onchain Lens (@OnchainLens) December 27, 2025

Pada grafik, indikator Bull Bear Power (BBP) menampilkan bar merah yang mulai mengecil sejak tanggal 24 Desember. BBP mengukur jarak antara harga dan moving average untuk mengetahui apakah bull atau bear yang menguasai momentum. Saat bar merah mengecil, tekanan bearish pun mulai mereda.

Pada saat yang sama, LINK sedang mencoba merebut kembali resistance jangka pendek di sekitar US$12,50. Jika penutupan harian berhasil di atas level itu, token ini bisa kembali masuk dalam pembahasan breakout jangka pendek. Di atas US$12,50, level penting selanjutnya berada di sekitar US$12,98 dan US$13,75. Jika bisa menembus US$15,00, LINK bisa kembali ke zona bullish yang jelas.

LINK Price Analysis
Analisis Harga LINK | Sumber: TradingView

Smart money keluar saat whale masih terus menambah kepemilikan, sehingga mengindikasikan persiapan yang lebih lambat. Struktur saat ini memperlihatkan bahwa whale sedang akumulasi ketika harga melemah untuk pergerakan potensial pada awal 2026, bukan breakout dalam waktu dekat. Sampai harga menembus US$12,50, LINK kemungkinan masih bergerak sideways. Jika harga turun ke bawah US$11,72, hipotesis bullish para whale bisa batal untuk sementara waktu.

Lido DAO (LDO)

Crypto whale juga beralih ke Lido selama 7 hari terakhir. Saldo mereka naik 30,34%, sehingga total kepemilikan klaster ini menjadi 17,49 juta LDO. Dengan harga LDO saat ini, whale menambah sekitar 4,07 juta LDO, setara dengan US$2,28 juta dalam seminggu.

Ini terjadi ketika harga token naik 4,2% pada periode yang sama, sehingga memperlihatkan bahwa whale membeli saat harga menguat.

LIDO Whales
Whale LIDO | Sumber: Nansen

Tidak semua pembeli besar itu anonim. Salah satu peningkatan paling menonjol datang dari Arthur Hayes, yang mengakumulasi 1,85 juta LDO senilai sekitar US$1,03 juta. Hal ini juga menjelaskan kenapa klaster β€œPublic Figure” naik bersamaan dengan aktivitas whale.

Just In: Arthur Hayes (@CryptoHayes) bought 1.85M $LDO worth $1.03M from #Binance.

Address: 0x6cd66dbdfe289ab83d7311b668ada83a12447e21 pic.twitter.com/nYsyIMv0tN

β€” Onchain Lens (@OnchainLens) December 26, 2025

Smart money, di sisi lain, menunjukkan sikap berlawanan. Saldo mereka turun 7,75%. Saldo exchange juga turun 1,49%, memberikan indikasi bahwa trader ritel mungkin lebih memilih menarik token dari exchange dibandingkan menjualnya. Perbedaan ini berarti hipotesis whale bisa membutuhkan waktu untuk terealisasi, sehingga kemungkinan besar baru bergerak di awal 2026, bukan dalam waktu dekat.

Pada grafik, Lido bergerak dalam range yang jelas antara US$0,59 dan US$0,49. Indikator On-Balance Volume (OBV), yang mengukur apakah volume mengalir masuk atau keluar, menembus tren turunnya pada 23 Desember.

Perubahan ini bersamaan dengan arus masuk whale yang mulai naik, jadi sinyal ini patut dipantau terus.

Penutupan harian di atas US$0,59 dibutuhkan untuk mengonfirmasi kekuatan baru. Level ini jebol pada 14 Desember dan belum pernah direbut kembali sejak itu. Jika pembeli bisa menembusnya dengan mantap, zona berikutnya yang perlu diperhatikan adalah US$0,76 (0,618 Fibonacci), lalu US$0,92, di mana momentum bisa berubah dari koreksi ke bullish.

LDO Price Analysis
Analisis Harga LDO | Sumber: TradingView

Sampai saat itu, trading dalam rentang harga masih menjadi skenario utama. Jika harga turun di bawah US$0,49 maka pola harga LDO saat ini akan batal, apalagi jika smart money terus mengurangi eksposurnya di tengah volatilitas akhir tahun.

Aster (ASTER)

Token ketiga dalam daftar ini adalah Aster. Token ini justru menarik minat whale dalam 24 jam terakhir, bukan karena tren akumulasi yang panjang. Dalam sehari terakhir, whale menambah 2,37% ke jumlah kepemilikan ASTER yang mereka miliki.

Setelah kenaikan ini, total kepemilikan whale sekarang ada di sekitar 19,23 juta ASTER. Dengan harga sekitar US$0,71 maka whale telah menambah kurang lebih 455.000 ASTER, atau senilai lebih dari US$320.000.

ASTER crypto Whales
Whale ASTER Crypto | Sumber: Nansen

Penambahan ini memang tidak terlalu besar. Hal ini menarik perhatian karena ASTER sempat turun lebih dari 30% dalam sebulan ini, dan aksi akumulasi ini mungkin menjadi sinyal bahwa sentimen mulai berubah dari tekanan jual besar menuju posisi yang lebih hati-hati.

Pergerakan harga mendukung pandangan ini. ASTER turun tajam dari sekitar US$1,40 pada 19 November dan mendapat support di kisaran US$0,65, yang terus bertahan sepanjang Desember. Tekanan jual juga nampaknya mulai melemah. Pada indikator Wyckoff Volume, batang merah dan kuning (kontrol penjual) makin memudar sejak 15 Desember. Pergeseran ke batang merah/kuning yang lebih tipis ini menandakan dominasi penjual mulai turun.

Jika dugaan whale benar, upaya pemulihan dimulai dengan dorongan ke US$0,83 yang membutuhkan kenaikan sekitar 16% dari harga sekarang. Jika bisa melewati US$0,83, peluang ke US$1,03 terbuka lebar, lalu ke US$1,24 jika kondisi pasar makin membaik.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Jika harga turun di bawah US$0,65, maka skenario ini batal. Penurunan yang jelas di bawah level tersebut bisa membuat ASTER terancam turun ke level terendah baru, apalagi jika volatilitas akhir tahun meningkat.

BitMine Mulai Staking Kepemilikan Ethereum Senilai US$12 Miliar

28 December 2025 at 00:30

BitMine, pemegang Ethereum korporasi terbesar, mulai melakukan staking sebagian dari treasury ETH senilai US$12 miliar miliknya.

Pada 27 Desember, analis on-chain Ember CN melaporkan bahwa perusahaan tersebut telah menyetor sekitar 74.880 ETH, dengan perkiraan nilai sekitar US$219 juta, ke dalam kontrak staking Ethereum.

Kenapa BitMine melakukan staking pada kepemilikannya?

Langkah ini sebenarnya hanya sebagian kecil dari total kepemilikan BitMine sekitar 4,07 juta ETH, yang saat ini bernilai hampir US$12 miliar.

Meski begitu, ini menandai perubahan signifikan dalam cara perusahaan tersebut akan mengelola neraca keuangannya.

BitMine's Ethereum Staking
Staking Ethereum BitMine | Sumber: Ember CN

Jika perusahaan melakukan staking seluruh treasury pada estimasi annual percentage yield (APY) saat ini sebesar 3,12%, mereka akan menghasilkan sekitar 126.800 ETH setiap tahun. Dengan harga saat ini, hasilnya setara dengan pendapatan US$371 juta per tahun.

Struktur seperti ini nantinya akan membuat BitMine menjadi Public Crypto Vehicle penghasil yield yang terhubung langsung dengan consensus layer Ethereum. Itu berarti, valuasinya tidak lagi bergantung terutama pada pergerakan harga ETH secara langsung.

Tujuan dan Risiko Staking ETH

namun, strategi ini juga membawa risiko finansial serta operasional baru bagi perusahaan.

Tidak seperti Bitcoin yang disimpan di cold storage dan bisa langsung dilikuidasi saat kondisi pasar tertekan, Ether yang di-staking terikat oleh mekanisme penarikan yang diatur di level protokol.

Validator yang keluar dari jaringan harus melewati antrean keluar, yang bisa menunda akses ke modal selama periode volatilitas yang tinggi.

Jika terjadi krisis likuiditas, penundaan itu bisa membuat BitMine terkena fluktuasi harga, yang mungkin bisa dihindari jika treasury tidak di-staking.

Kondisi ini menyoroti perbedaan mendasar antara sekadar memegang Ethereum sebagai aset pasif dan mempergunakannya sebagai modal produktif di jaringan.

Meski begitu, BitMine punya target jangka panjang untuk mengakumulasi dan staking 5% dari total suplai Ethereum.

Demi mendukung rencana tersebut, perusahaan sedang mengembangkan platform staking sendiri, yaitu Made in America Validator Network (MAVAN), yang dijadwalkan akan diluncurkan pada awal 2026.

β€œWe continue to make progress on our staking solution known as The Made in America Validator Network (MAVAN). This will be the β€˜best-in-class’ solution offering secure staking infrastructure and will be deployed in early calendar 2026,” ujar ketua BitMine, Thomas Lee dalam pernyataannya.

Di sisi lain, para pengkritik berpendapat bahwa mengonsolidasikan kepemilikan Ether sebesar ini di bawah satu framework validator berbasis AS menimbulkan risiko sentralisasi. Mereka menilai struktur tersebut bisa melemahkan jaringan yang seharusnya netral dan terdistribusi secara global.

Saat ini, BitMine mengendalikan sekitar 3,36% dari total suplai ETH, sehingga MAVAN kemungkinan bisa mendapatkan tekanan untuk mematuhi sanksi dari US Office of Foreign Assets Control (OFAC) di masa mendatang.

Akibatnya, perusahaan bisa saja menolak untuk memvalidasi blok yang berisi transaksi yang terkait alamat yang telah dikenakan sanksi.

Whale Ethereum Tambah Lebih dari US$350 Juta saat Retail Masih Ragu β€” Apa yang Mereka Lihat?

27 December 2025 at 23:30

Harga Ethereum turun kurang dari 1% dalam 24 jam terakhir. Sekilas, grafik terlihat tenang, dan penurunan harga kecil ini berkaitan dengan lemahnya permintaan dari ritel. Tapi, sebenarnya ada hal lain yang terjadi di balik layar.

Data on-chain terbaru menunjukkan whale kembali menambah kepemilikan, sementara satu indikator penting memperlihatkan perubahan tren langka yang cenderung menguntungkan salah satu dari dua kelompok yang disebutkan di artikel ini.

Ritel melambat dan whale mulai masuk

Ethereum sedang mendekati penyelesaian pola inverse head-and-shoulders. Ini adalah struktur bullish yang menandakan pembalikan tren jika harga menembus di atas US$3.390. Masalahnya muncul sebelum level breakout itu. Momentum ritel melemah pekan ini.

Antara 18 Desember dan 24 Desember, harga bergerak naik. Biasanya, ini pertanda positif. Money Flow Index (MFI), yang melacak arus masuk dan keluar uang pada suatu aset, tidak sejalan. Indikator ini malah mencetak lower low. Ini menandakan kemungkinan trader ritel tidak mendukung higher low dengan aksi beli yang nyata.

Weak Retail Interest
Minat Ritel Lemah: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftarkan diri untuk Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh NotariyaΒ di sini.

Sekarang, MFI perlu bergerak di atas 37 untuk membentuk higher high dan memperlihatkan permintaan yang lebih kuat.

Ketika ritel mulai melambat, whale justru bertindak sebaliknya. Sejak 26 Desember, wallet yang menyimpan jumlah besar ETH bertambah dari 100,48 juta ETH menjadi 100,6 juta ETH.

Dengan harga saat ini, jumlah ini setara sekitar US$350 juta yang masuk dalam 24 jam terakhir. Whale tidak membeli untuk keuntungan jangka pendek. Mereka biasanya membeli karena melihat ada peluang di pasar.

Ethereum Whales
Whale Ethereum: Santiment

Pembagian ini menggambarkan situasi saat ini. Ritel masih ragu, sedangkan whale mulai masuk. Arah harga ETH selanjutnya tergantung pada kelompok mana yang bertahan konsisten.

Satu indikator mengarah ke crypto whale

Relative Strength Index (RSI), indikator pengukur momentum, mendukung posisi whale.

Antara 4 November hingga 25 Desember:

  • Harga mencetak lower low
  • RSI mencetak higher low

Ini adalah bullish divergence. Sinyal ini menandakan tekanan jual mulai melemah, meski harga belum mengonfirmasi secara teknikal.

Bullish Divergence
Bullish Divergence: TradingView

Divergence seperti ini mendukung pola pembalikan seperti inverse head-and-shoulders. Ini bukan jaminan akan terjadi breakout. Tapi, peluang breakout akan lebih besar jika harga mencapai zona pemicu. Itu sebabnya whale Ethereum mulai menambah kepemilikan saat ini.

Zona Harga Ethereum yang Menentukan Pergerakan Berikutnya

Harga Ethereum harus tembus kembali level US$3.050 terlebih dahulu. Level ini jadi penghalang psikologis dan resistance jangka pendek.

Jika harga berhasil menembus dengan kuat, ujian berikutnya adalah zona breakout neckline di US$3.390.

Breakout di atas US$3.390 bisa memicu target inverse head-and-shoulders mendekati US$4.400. Angka ini didapat dengan menambahkan tinggi pola head ke titik breakout.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Di sisi bawah, jika kehilangan level US$2.800 akan melemahkan momentum bullish. Bila tekanan jual meningkat dan whale berhenti menambah, harga Ethereum bisa turun ke US$2.620. Penurunan di bawah level ini akan membatalkan struktur pembalikan bullish.

CEO Coinbase Sebut Bank pada Akhirnya Akan Menuntut Stablecoin yang Memberikan Bunga

27 December 2025 at 22:00

CEO Coinbase, Brian Armstrong, memprediksi bahwa bank-bank di AS akan membalikkan sikapnya terhadap regulasi stablecoin dan akhirnya akan melobi Kongres agar mengizinkan pembayaran bunga pada aset digital tersebut.

Prediksi Armstrong, yang ia unggah 27 Desember di X, berlawanan dengan upaya sektor perbankan saat ini yang ingin menghilangkan fitur pemberi imbal hasil dari GENIUS Act.

Armstrong prediksi bank akan ubah kebijakan larangan bunga stablecoin

Armstrong menilai, para pemberi pinjaman sekarang sedang melindungi dana simpanan berbiaya rendah, tapi nantinya mereka akan terpaksa mengadopsi teknologi ini agar tetap bisa bersaing dalam menarik modal.

β€œMy prediction is the banks will actually flip and be lobbying FOR the ability to pay interest and yield on stablecoins in a few years,” Armstrong wrote.

Prediksi ini mengubah cara pandang terhadap pertarungan regulasi di balik GENIUS Act. Armstrong membingkainya sebagai pertarungan antara perlindungan keuntungan lama dengan perkembangan pasar yang tidak bisa dihindari.

GENIUS Act yang resmi berlaku pada Juli 2025, melarang penerbit stablecoin seperti Circle dan Tether membayar bunga langsung kepada para holder.

Tapi, aturan ini tetap mengizinkan perantaraβ€”seperti exchangeβ€”menyalurkan imbal hasil dari cadangan aset Treasury kepada pengguna.

Karena kebijakan ini, pelobi perbankan saat ini meminta legislator untuk membuka kembali undang-undang itu dan menutup celah yang ada.

Mereka berargumen, sekarang platform non-bank bisa menawarkan imbal hasil Treasury yang hampir bebas risiko sekitar 4% sampai 5% untuk aset kas yang likuid. Dalam situasi seperti itu, bank komersial kesulitan bersaing jika tidak menaikkan tingkat bunga simpanan dan itu akan menekan margin bunga bersih mereka.

Tapi, Armstrong menyebutkan bahwa upaya mengubah undang-undang yang sudah berlaku adalah β€œgaris merah” bagi industri aset kripto.

Exactly – I’m actually impressed the banks can lobby for this with a straight face and not get kicked out of senator’s offices. It takes some serious mental gymnastics.

We won’t let anyone reopen GENIUS. Red line issue for us. And will keep advocating for our customers and the… https://t.co/6EfF2oBn5A

β€” Brian Armstrong (@brian_armstrong) December 26, 2025

Ia juga mengkritik sikap lobi perbankan dengan menyebutnya sebagai β€œmental gymnastics.” Armstrong menyoroti kontradiksi dengan alasan kekhawatiran keamanan sementara tetap mempertahankan model bisnis yang membayar bunga di bawah rata-rata pasar kepada para nasabahnya.

CEO Coinbase turut menyebut besaran dana lobi yang dikeluarkan oleh grup dagang perbankan saat ini sebagai β€œ100% wasted effort.”

Perlu dicatat bahwa koalisi dari 125 perusahaan aset kripto, termasuk Coinbase, belum lama ini mengirimkan surat ke Komite Perbankan Senat yang menolak adanya revisi. Mereka berpendapat bahwa membuka ulang undang-undang tersebut justru akan mengurangi kepastian regulasi.

Pendapat Armstrong ini menunjukkan bahwa nantinya bank akan kehilangan kemampuan untuk menahan dana simpanan dengan bunga nyaris nol. Sebagai gantinya, bank akan menerbitkan token dolar mereka sendiri agar langsung bisa mengambil keuntungan dari selisih imbal hasil tersebut.

Sampai perubahan itu betul-betul terjadi, Coinbase dan sejumlah perusahaan lain berniat mempertahankan aturan yang berlaku sekarang, sehingga mereka tetap bisa menjadi β€œinterface” dengan imbal hasil tinggi untuk para pemegang dolar.

Apakah Harga Bitcoin Akan Mengalami Reli Relief? Grafik Punya Jawabannya

27 December 2025 at 21:00

Harga Bitcoin turun hampir 2% dalam 24 jam terakhir dan turun hampir 3% dari puncak kemarin. Sekilas, tidak ada hal yang menarik dari harga saat ini.

Namun, ada perubahan di balik grafik, terutama secara on-chain, yang terjadi pertama kali dalam hampir tiga bulan terakhir, dan satu hal lain berubah minggu ini. Kedua perubahan ini memang belum mengonfirmasi reli jelang 2026, tapi bisa jadi ini merupakan fondasi awalnya.

Perubahan Momentum Mulai Terlihat, tapi Butuh Bukti

Dua sinyal muncul bersamaan. Keduanya terpisah, tetapi waktu kemunculannya sangat penting.

Sinyal pertama adalah On-Balance Volume (OBV). OBV mengukur tekanan beli dan jual lewat volume. Antara 21 Desember sampai 26 Desember, harga Bitcoin memang bergerak naik. Namun, OBV tidak ikut naik; justru membentuk high yang lebih rendah. Inilah OBV divergence bearish. Kondisi ini menjelaskan kenapa harga gagal breakout (terlihat dari sumbu panjang pada 26 Desember), sebab kenaikan harga kecil tidak disertai volume yang kuat.

Weak OBV Might Turn Stronger
OBV Lemah Bisa Menjadi Lebih Kuat: TradingView

Ingin insight token seperti ini?Β Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh NotariyaΒ di sini.

Minggu ini, OBV berhasil menembus garis tren yang menghubungkan high yang lebih rendah itu. Breakout ini menandakan tekanan beli yang lebih kuat sedang terbentuk. Namun sinyal ini belum terkonfirmasi sebelum OBV mencatat high baru di atas 1,58 juta. Bila itu terjadi, harga Bitcoin akhirnya bisa bereaksi. Itu belum terjadi sampai saat ini.

Sinyal kedua datang dari metrik net position change holder. Metrik ini melacak wallet yang menahan aset lebih dari 155 hari. Mereka adalah pelaku pasar yang geraknya paling lambat.

Pada 26 Desember, metrik ini berubah positif untuk pertama kalinya sejak akhir September. Holder jangka panjang menambah 3.783,8 BTC. Mereka tidak beli untuk pergerakan jangka pendek. Mereka beli dengan keyakinan. Dan ini pertama kalinya dalam hampir tiga bulan terakhir muncul keyakinan seperti itu.

BTC HODLers Adding Again
Holder BTC Kembali Menambah Kepemilikan: Glassnode

Reli yang sehat butuh dua sisi. OBV harus tetap bergerak naik. Holder juga harus terus menambah kepemilikan. Jika salah satunya tidak berjalan, belum cukup untuk memicu reli.

Peta Harga Bitcoin yang Menentukan Akhir Tahun atau Awal 2026

Harga Bitcoin masih punya pekerjaan rumah. Level harga akan menunjukkan cerita sebenarnya.

Sudah hampir dua minggu Bitcoin gagal kembali menembus US$90.840. Level tersebut menolak harga pada 12 Desember dan sejak itu selalu berhasil menahan setiap upaya breakthrough. Sampai harga berhasil menembus area ini, setiap pantulan hanya terasa sementara saja.

Di atas US$90.840, titik checkpoint utama untuk reli berikutnya berada di sekitar US$97.190. Harga BTC turun di bawah level itu pada 14 November.

Jika reli berlanjut, zona berikutnya adalah US$101.710 dan US$107.470.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin: TradingView

Di sisi bawah, support Bitcoin berada di level US$86.915. Support ini bertahan sejak 19 Desember. Jika level ini hilang, ada potensi turun hingga US$80.560. Likuiditas rendah pada penghujung tahun ikut menambah risiko penurunan. Namun, jika melihat bagaimana investor jangka panjang memposisikan diri, harga Bitcoin berpeluang mencoba reli menuju US$90.840 dan bahkan lebih tinggi jika support di US$86.910 masih kuat.

Ripple manfaatkan raksasa perbankan Jepang untuk dorong aktivitas XRP Ledger

27 December 2025 at 19:55

Ripple Labs makin memperkuat kehadirannya di Jepang, dengan memanfaatkan hubungan lama bersama institusi keuangan tradisional di negara tersebut. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan adopsi dan minat pada XRP Ledger (XRPL).

Minggu ini, Asia Web3 Alliance Japan dan Web3 Salon meluncurkan Japan Financial Infrastructure Innovation Program. Inisiatif ini dirancang untuk mendukung startup Jepang yang mengembangkan solusi keuangan digital generasi berikutnya yang sesuai regulasi di atas XRP Ledger.

Strategi Ripple di Jepang Uji Apakah Institusi Bisa Angkat XRP

Program ini mulai menerima aplikasi pada 19 Desember dan menawarkan hibah senilai US$10.000 untuk setiap startup. Fokusnya hanya pada tiga bidang bernilai tinggi, yaitu stablecoin, tokenisasi aset dunia nyata, dan infrastruktur kredit.

β€œJepang memberikan peluang luar biasa untuk inovasi blockchain, didukung oleh kerangka regulasi yang visioner dan talenta yang melimpah. Program ini menunjukkan komitmen Ripple untuk membangun ekosistem yang dinamis di mana startup dapat memanfaatkan kecepatan, biaya rendah, dan keandalan XRP Ledger guna menciptakan manfaat nyata dan mentransformasi infrastruktur keuangan,” ujar Christina Chan, Senior Director of Developer Growth di RippleX, dalam keterangan resminya.

Analis melihat program ini sebagai jalur biaya rendah untuk menemukan kandidat penerima dana dari pool modal Ripple yang jauh lebih besar, termasuk dana XRP senilai 1 miliar yang diperuntukkan bagi pengembang di Jepang dan Korea.

Program ini telah mendapatkan dukungan dari daftar pemain institusi besar, termasuk Mizuho Bank, SMBC Nikko Securities, dan Securitize Japan.

@AWAJ_official and @Web3Salon, with support from #JETRO and @RippleXrpie, are proud to announce the Japan Financial Infrastructure Innovation Program (JFIIP) πŸ‡―πŸ‡΅ during the Japan Fintech Week

πŸ—“ Dec 19, 2025 – Jan 18, 2026
πŸ‘‰ Apply here: https://t.co/kW1uq9uu6P#FinTech #XRPL pic.twitter.com/5cBox776PD

β€” Asia Web3 Alliance Japan (AWAJ) (@AWAJ_official) December 24, 2025

Meski inisiatif ini didukung oleh korporasi ternama, peluncurannya terjadi di saat yang cukup genting bagi jaringan. Sementara Ripple menggaungkan adopsi institusional, penggunaan nyata XRPL justru memperlihatkan tren kontraksi.

Berdasarkan data dari DefiLlama, Total Value Locked (TVL) di XRPL anjlok dalam beberapa bulan terakhir. TVL turun dari US$120 juta pada puncaknya di bulan Juli menjadi sekitar US$62 juta pada saat berita ini ditulis.

Koreksi hampir 50% ini mengindikasikan bahwa modal sedang keluar dari protokol DeFi di jaringan meskipun kemitraan dengan korporasi semakin meluas.

Di sisi lain, penurunan pasar kripto yang lebih luas sepertinya juga berkontribusi pada penurunan tersebut, karena harga Bitcoin turun 30% dari puncaknya di bulan Oktober yang lebih dari US$126.000.

Selain itu, dorongan ke tokenisasi aset juga menghadapi persaingan sengit. Menurut Rwa.xyz, saat ini XRPL menempati peringkat sembilan secara global untuk aset yang ditokenisasi, dengan nilai sekitar US$213 juta.

Meskipun jumlah tersebut cukup besar, XRPL masih jauh tertinggal dari jaringan seperti Ethereum dan pesaing baru lain yang sudah menguasai sebagian besar pasar RWA.

Dengan mempertimbangkan hal ini, program JFIIP bukan sekadar akselerator startup. Dengan menyatu dalam infrastruktur perbankan Jepang, Ripple berharap bisa membangun ekosistem kuat yang tahan terhadap volatilitas spekulatif pasar kripto secara keseluruhan.

❌