❌

Normal view

Prediksi Harga Solana: Rotasi Modal Buyarkan Potensi Pembalikan Tren

19 December 2025 at 19:36

Tren prediksi harga Solana kini makin suram setelah jatuh ke level $124,66. Dengan RSI di angka 33,29, minat beli terlihat sangat lemah dan pasar mulai didominasi sentimen negatif. Analis memperingatkan risiko terjun bebas ke $110 jika indikator teknis tak segera membaik.

Di sisi lain, banyak investor mulai melirik presale Bitcoin Hyper yang sukses meraup $29,6 juta. Saat altcoin besar seperti Solana kehilangan tenaga, rotasi modal ini menjadi sinyal bahwa trader lebih memilih aset baru dengan potensi pertumbuhan jangka pendek yang lebih segar.

Analisis Teknikal: Momentum Bearish Menghantui Solana

Kondisi pasar saat ini sedang tidak bersahabat bagi SOL. Berdasarkan indikator teknis, prediksi harga Solana cenderung makin melemah setelah gagal mempertahankan level-level krusial. Saat ini, harga terpaku jauh di bawah SMA 50 hari ($143,38) dan SMA 200 hari ($170,70), yang menandakan adanya tekanan jual yang masif dalam jangka menengah maupun panjang.

Meskipun indikator RSI 14 hari berada di angka 33,29β€”hampir menyentuh zona jenuh jual (oversold)β€”nyatanya belum ada aksi beli signifikan yang mampu mengangkat harga. Optimisme yang sempat muncul di awal Desember seolah menguap begitu saja. Solana terlihat kesulitan untuk sekadar menembus titik resistensi terdekat di kisaran $133 hingga $138.

Fear and Greed Index - Prediksi Harga Solana

Situasi makin diperparah dengan skor Fear & Greed Index yang anjlok ke angka 16, kategori Extreme Fear. Para analis memperingatkan jika harga merosot di bawah $120, target penurunan berikutnya ada di $110, atau bahkan bisa memburuk hingga $95 jika tekanan tidak mereda.

Tanpa adanya dorongan volume beli yang kuat untuk menembus level $138, tren bearish ini kemungkinan besar akan berlanjut. Bagi para trader, risiko likuidasi berantai kini membayangi jika Solana kembali mencatatkan koreksi tajam dalam waktu dekat.

Tekanan Regulasi MSCI: Ancaman Baru Bagi Altcoin

Selain faktor teknis, sentimen pasar saat ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan eksternal, terutama rencana aturan baru dari penyedia indeks global, MSCI.

Ada kekhawatiran besar bahwa perusahaan yang mengalokasikan lebih dari 50% asetnya ke kripto akan didepak dari indeks utama MSCI mulai Februari 2026. Jika ini terjadi, dana investasi pasif di seluruh dunia terpaksa melakukan aksi jual massal yang diperkirakan mencapai $15 miliar.

Harga Solana Terbaru - Prediksi Harga Solana

Kabar ini tentu memperburuk prediksi harga Solana dan daftar altcoin lainnya. Sebagai aset dengan likuiditas tinggi dan suplai beredar yang besar, Solana sangat rentan terhadap guncangan arus modal keluar.

Analis dari JPMorgan bahkan mencatat bahwa satu perusahaan strategi besar saja bisa kehilangan aliran dana sebesar $2,8 miliar. Angka ini baru dari satu pintu; jika penyedia indeks lain mengikuti jejak MSCI, total dana yang keluar dari ekosistem kripto bisa membengkak hingga $11,6 miliar.

Keterkaitan antara berita kebijakan dan penurunan harga jangka pendek kini semakin erat. Bagi pemegang Solana, situasi ini menciptakan risiko sistemik karena institusi cenderung β€œcari aman” dengan mengalihkan aset mereka ke likuiditas yang lebih stabil.

Selama ketidakpastian regulasi ini belum menemui titik terang pada keputusan final Januari mendatang, pasar diperkirakan tetap akan bergerak reaktif dan penuh tekanan.

Prediksi Harga Solana: Apakah Solana Masih Memiliki Harapan Jangka Panjang?

Meski saat ini sedang babak belur di bawah tekanan teknis, prediksi harga Solana untuk jangka panjang rupanya masih menyimpan optmisme. Beberapa model pertumbuhan linear memproyeksikan kenaikan tahunan sebesar 5%, yang secara bertahap bisa membawa SOL ke angka $131 di tahun 2026, lalu merangkak naik ke $159 pada 2030, hingga menyentuh $259 di tahun 2040.

Prediksi Harga Solana

Namun, angka-angka ini bukan sekadar hitungan di atas kertas. Realisasinya sangat bergantung pada kesehatan ekosistem Solana sendiri.

Agar target tersebut tercapai, Solana harus membuktikan taji di sektor DeFi, gaming, hingga adopsi korporasi melalui tokenisasi aset nyata (Real World Assets). Selain itu, peluncuran pembaruan Firedancer yang dijanjikan bakal meningkatkan kapasitas transaksi hingga satu juta per detik menjadi variabel kunci yang sangat dinanti pasar.

Para pemegang aset jangka panjang atau HODLers tampaknya masih setia meski volatilitas sedang tinggi-tingginya. Mereka melihat fundamental Solana yang tetap solid sebagai salah satu blokchain tercepat dengan biaya transaksi rendah.

Namun, perilaku on-chain saat ini menunjukkan bahwa investor baru masih cenderung β€œmenahan diri”. Mereka lebih memilih menunggu hingga muncul konformasi teknis yang kuat sebelum kembali menyuntikkan modal besar ke jaringan ini.

Bitcoin Hyper (HYPER): Pelarian Strategis Saat Pasar Altcoin Lesu

Di tengah prediksi harga Solana yang masih dibayangi tren penurunan, banyak investor mulai mengalihkan modal mereka ke proyek baru yang lebih dinamis. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Bitcoin Hyper, sebuah solusi Layer-2 Bitcoin berbasis Solana Virtual Machine (SVM).

Hingga saat ini, presale crypto proyek ini telah sukses mengumpulkan dana lebih dari $29,6 juta (Rp495 miliar), menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap narasi β€œBitcoin yang lebih cepat dan fungsional.”

Bitcoin Hyper - Prediksi Harga Solana

Bagi yang mencari imbal hasil pasif, Bitcoin Hyper menawarkan program staking dengan APY hingga 39% selama masa presale. Dengan harga token saat ini di angka $0,013445, banyak analis memberikan prediksi harga Bitcoin Hyper yang cukup ambisius, yakni berpotensi menembus level $0,20 pada akhir 2026.

Angka ini didukung oleh teknologi jembatan kanonik (canonical bridge) dan efisiensi biaya yang jauh lebih murah dibanding jaringan utama Bitcoin, yang diprediksi akan diadopsi secara pesat setelah peluncuran resminya.

Jika Anda tertarik, cara beli Bitcoin Hyper cukup sederhana. Anda hanya perlu mengunjungi situs resminya, menghubungkan dompet kripto seperti MetaMask atau Best Wallet, dan melakukan pembelian menggunakan ETH, USDT, BNB, atau bahkan kartu kredit.

Menariknya, platform ini juga menerima pembayaran dalam bentuk SOL, memberikan jalan keluar bagi pemegang Solana yang ingin memutar modal ke aset dengan momentum pertumbuhan yang sedang panas di awal 2026 ini.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga Solana: Rotasi Modal Buyarkan Potensi Pembalikan Tren appeared first on Cryptonews Indonesia.

Aptos Usulkan Tanda Tangan Anti-Quantum untuk Mengamankan Blockchain di Masa Depan

19 December 2025 at 17:58

Aptos mengambil langkah proaktif dalam menghadapi ancaman jangka panjang dengan memperkenalkan proposal kriptografi baru yang dirancang khusus untuk era quantum computing. Melalui AIP-137, jaringan ini mengusulkan penerapan skema tanda tangan post-quantum pertama mereka, SLH-DSA-SHA2-128s, sebagai fondasi keamanan tambahan di masa depan.

Pendekatan ini muncul di tengah percepatan riset quantum global, ketika diskusi tidak lagi berkutat pada kemungkinan, melainkan pada kapan teknologi tersebut akan berdampak nyata. Alih-alih menunggu ancaman menjadi mendesak, Aptos memilih menyiapkan infrastruktur sejak dini agar ekosistemnya tetap aman dan adaptif dalam jangka panjang.

Pendekatan Konservatif untuk Ancaman Quantum yang Nyata

AIP-137 disusun langsung oleh Head of Cryptography Aptos Labs, Alin Tomescu, dengan tujuan utama mempersiapkan jaringan sebelum komputer quantum mencapai tingkat relevansi kriptografis.

Plans for a post-quantum future on Aptos, drafted by @AptosLabs' Head of Cryptography, @alinush.

β†’ AIP-137 aims to empower Aptos to better respond to future developments in quantum computing with a focus on ease of integration & limited new security assumptions.

Learn more πŸ‘‡ https://t.co/dgPRueL4Jk

β€” Aptos (@Aptos) December 18, 2025

Proposal ini lahir pada fase transisi penting, ketika IBM mulai memaparkan jalur skalabilitas quantum, sementara NIST telah merilis standar post-quantum final. Walaupun perdebatan masih berlangsung apakah ancaman quantum akan hadir dalam lima tahun atau lima dekade, Aptos memilih strategi antisipatif dibanding respons reaktif.

Pendekatan ini menempatkan keamanan jangka panjang di atas spekulasi waktu. Aptos berangkat dari asumsi bahwa fondasi kriptografi yang kuat harus disiapkan lebih awal, bahkan ketika ancaman tersebut belum berdampak langsung pada harga atau adopsi aset digital.

Keamanan Diutamakan, Efisiensi Jadi Kompromi

Dalam AIP-137, Aptos memilih SLH-DSA-SHA2-128s, sebuah skema tanda tangan berbasis hash yang bersifat stateless dan telah distandarisasi oleh NIST sebagai FIPS 205. Skema ini sepenuhnya bergantung pada SHA-256, fungsi hash yang sudah digunakan luas di infrastruktur Aptos, sehingga tidak memperkenalkan asumsi kriptografi baru yang belum teruji.

Aptos crypto

Pilihan ini mencerminkan sikap hati-hati Aptos terhadap kegagalan historis di ranah post-quantum cryptography. Salah satu contohnya adalah Rainbow, finalis NIST berbasis multivariate cryptography, yang berhasil diretas hanya dengan laptop biasa pada 2022. Dengan menghindari pendekatan matematis eksotis, Aptos meminimalkan risiko skema β€œtahan quantum” justru runtuh akibat serangan klasik.

Konsekuensinya terletak pada performa. Ukuran signature SLH-DSA mencapai 7.856 byte, sekitar 82 kali lebih besar dibanding Ed25519. Proses verifikasi juga membutuhkan sekitar 294 mikrodetik, hampir 4,8 kali lebih lambat. Aptos secara sadar menerima biaya ini sebagai harga dari jaminan keamanan yang lebih kuat.

Alternatif lain seperti ML-DSA memang menawarkan signature lebih kecil dan verifikasi lebih cepat, tetapi bergantung pada asumsi lattice terstruktur. Falcon bahkan lebih efisien dengan ukuran signature sekitar 1,5 KB, namun mengandalkan floating-point arithmetic yang rawan kesalahan implementasi. Aptos memilih menjadikan opsi agresif tersebut sebagai bahan proposal lanjutan, setelah baseline konservatif terbukti stabil.

Persiapan Bertahap Tanpa Memaksa Migrasi

Proposal AIP-137 secara tegas tidak memaksakan migrasi massal. Ed25519 tetap menjadi default, sementara SLH-DSA diperkenalkan sebagai lapisan opsional yang dapat diaktifkan melalui mekanisme governance ketika ancaman quantum dianggap relevan. Pendekatan ini memberi fleksibilitas bagi pengguna yang membutuhkan jaminan post-quantum tanpa mengganggu stabilitas jaringan secara keseluruhan.

The Bitcoin Quantum Leap: Quantum computing won’t break Bitcoinβ€”it will harden it. The network upgrades, active coins migrate, lost coins stay frozen. Security goes up. Supply comes down. Bitcoin grows stronger.

β€” Michael Saylor (@saylor) December 16, 2025

Strategi ini sejalan dengan pandangan industri yang lebih luas. Pendiri MicroStrategy, Michael Saylor, pernah menyatakan bahwa quantum computing tidak akan menghancurkan Bitcoin yang merupakan salah satu crypto terbaik, melainkan justru memperkuatnya, karena jaringan yang siap beradaptasi akan memiliki fondasi keamanan lebih kokoh. Perspektif ini menempatkan quantum threat sebagai katalis evolusi, bukan kehancuran.

Di sisi implementasi, Aptos merancang feature flags yang memungkinkan penerapan bertahap di validator, indexer, wallet, dan tool pengembang. Model ini memberi waktu adaptasi bagi seluruh ekosistem sebelum komputer quantum mampu memecahkan kriptografi yang digunakan saat ini.

Kekhawatiran Quantum Menguat di Seluruh Industri Crypto

Langkah Aptos mencerminkan kecemasan yang semakin meluas di industri crypto. Salah satu pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, bahkan memperingatkan adanya peluang 50 persen terjadinya terobosan quantum dalam lima tahun ke depan. Ia mendorong adopsi skema tahan quantum lebih cepat, terutama karena percepatan AI berpotensi memadatkan timeline pengembangan teknologi.

⚠ Solana's @aeyakovenko warns Bitcoin has 5-year window to prepare for quantum computing threat with millions of BTC potentially vulnerable to future attacks.#Bitcoin #Quantumhttps://t.co/z9VpFCZwNM

β€” Cryptonews.com (@cryptonews) September 19, 2025

Estimasi menunjukkan sekitar 30 persen suplai Bitcoin, setara 6–7 juta BTC bernilai ratusan miliar dolar, masih berada pada format address lama yang mengekspos public key secara langsung. Kondisi ini menambah urgensi diskusi tentang post-quantum upgrades.

Perusahaan teknologi besar juga bergerak agresif. IBM menargetkan chip 100.000 qubit sebelum akhir dekade, sementara PsiQuantum membidik satu juta photonic qubit. Microsoft menyebut quantum computing kini berjarak hitungan tahun, bukan dekade, setelah terobosan chip terbaru. Google bahkan mengklaim chip Willow mereka menyelesaikan masalah dalam lima menit yang membutuhkan miliaran tahun bagi komputer klasik.

Gavin Brennen dari Macquarie University menyampaikan bahwa estimasi untuk memecahkan signature elliptic curve 256-bit telah turun drastis, dari kebutuhan 10–20 juta qubit menjadi sekitar satu juta. Ia menilai timeline yang masuk akal untuk memecahkan signature digital 256-bit berada di pertengahan 2030-an.

Laporan Grayscale Digital Asset Outlook 2026 juga mengakui quantum computing sebagai tantangan kriptografi jangka panjang, meski menilai dampak harga jangka pendek masih kecil. Namun satu kesimpulan utama tetap sama: mayoritas blockchain pada akhirnya harus mengadopsi post-quantum upgrade seiring teknologi mendekati kelayakan praktis.

Bitcoin Hyper – Proyek Infrastruktur Masa Depan dan Narasi Jangka Panjang

Diskusi mengenai ketahanan blockchain terhadap ancaman masa depan juga mendorong minat terhadap proyek infrastruktur baru yang berfokus pada keamanan dan skalabilitas jangka panjang.

Salah satu proyek presale yang banyak dibicarakan adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), sebuah solusi Layer-2 yang berupaya memperluas utilitas Bitcoin tanpa mengorbankan prinsip keamanannya. Harga token saat ini berada di $0.013445, dengan dana presale yang telah terkumpul mencapai $29,5 juta.

Bitcoin Hyper

Bagi investor yang tertarik memahami potensi jangka panjang, pembahasan mengenai prediksi harga Bitcoin Hyper mulai ramai di kalangan komunitas. Informasi teknis mengenai cara beli Bitcoin Hyper juga tersedia bagi pengguna yang ingin masuk lebih awal sebelum fase berikutnya.

Proyek ini aktif membagikan pembaruan melalui akun X (Twitter) resmi dan kanal Telegram mereka, serta menyediakan detail roadmap dan whitepaper di situs resminya. Pendekatan yang menitikberatkan pada kesiapan masa depan membuat proyek seperti ini sering diposisikan sebagai bagian dari narasi infrastruktur crypto generasi berikutnya.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Aptos Usulkan Tanda Tangan Anti-Quantum untuk Mengamankan Blockchain di Masa Depan appeared first on Cryptonews Indonesia.

❌