Normal view

Kemendikdasmen Meluncurkan e-Rapor, Lebih Transparan dan Terbuka

23 December 2025 at 05:01


Teknologi.id — Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia secara resmi memperkenalkan sistem e-Rapor, sebuah platform yang berbasis digital yang bertujuan untuk meningkatkan keterbukaan, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pengelolaan pendidikan. Langkah ini menjadi bagian krusial dalam usaha kementrian untuk melakukan transformasi digital yang berlangsung dan untuk modernisasi sistem pengelolaan data pendidikan di seluruh negeri. 


Peluncuran e-Rapor menunjukkan dedikasi pemerintah dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung pembuatan kebijakan dan peningkatan layanan di bidang pendidikan. Dengan mengimplementasikan sistem laporan yang terintergrasi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya untuk menjamin bahwa data pendidikan yang tersedia adalah akurat, tepat waktu, dan mudah diakses. 


Mengatasi Tantangan Rapot yang Sudah Lama

Selama bertahun-tahun sistem pelaporan dalam pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada cara manual dan platform digital yang terpisah. Pendekatan ini sering menimbulkan keterlambatan, data yang tidak seragam, serta beban yang administratif yang meningkat bagi para guru dan pengelola sekolah. 


Sistem e-Rapor dirancang untuk mengatasi permasalahan ini dengan menyediakan sebuah platform digital yang terintegrasi untuk sekolah-sekolah dan dinas pendidikan di daerah. Dengan adanya format pelaporan yang seragam dan validasi data secara otomatis, platform ini meminimalkan kesalahan dan menyederhanakan prosedur pelaporan, sehingga pendidik dapat lebih fokus pada aktivitas mengajar.


Penerapan e-Rapor diharapkan dapat memperbaiki transparasi dalam sektor pendidikan secara siginifikan. Para pengambilan keputusan dan keputusan dan pengawas bisa dapat mendapatkan data yang telah diverifikasi dengan lebih mudah, yang memungkinkan pengawasan lebih ketat terkait kinerja masing-masing sekolah dan pengelolaan dana publik. 


Dengan meningkatkan aksesbilitas data, sistem ini juga memperkuat tanggung jawab di antara pihak yang terkait dalam pendidikan. Pelaporan yang jelas dan mudah diakses menjamin bahwa program pendidikan dijalankan sesuai dengan rencana dan sumber daya dialokasikan berdasarkan kebutuhan yang sebenarnya.


Data yang tepat memiliki peran krusial dalam menentukkan kebijakan pendidikan yang efisien. Melaui e-Rapor, Kemendikdasmen dapat mengenali kesenjangan dalam akses, mutu, dan infrastruktur, terutama di wilayah yang terbelakang dan terpencil. Pendekatan yang berdasarkan data ini memungkinkan kementrian untuk merancang intervensi yang berfokus, menentukan prioritas pengalokasian anggaran, serta menilai efek program pendidikan dengan cara yang lebih terstruktur. Dalam jangka panjang, diharapkan e-Rapor dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan yang lebih adil dan berkelanjutan.


Intergrasi dengan Ekosistem Pendidikan Nasional

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Tekonologi telah mengembangkan sistem e-Rapor agar sepenuhnya terhubung dengan ekosistem data pendidikan di seluruh negeri. Keterhubungan ini menjamin bahwa informasi yang disediakan melalui e-Rapor dapat terintergrasi dengan mulus ke dalam platform digital yang dikelola oleh kementrian, sehingga menghasilkan sumber data pendidikan yang terintergrasi dan dapat diandalkan di tingkat nasional.


Dengan sistem yang saling terhubung ini, e-Rapor mendukung penyelarasan data di berbagai basis data pendidikan, menimimalkan pengulangan dan ketidakcocokan dalam pelaporan. Sekolah serta dinas pendidikan daerah tidak perlu lagi mengirimkan data yang sama ke platform yang berbeda, sebab data yang dimasukkan ke dalam e-Rapor dapat didistribusikan ke seluruh sistem terkait sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.


Keterhubungan ini juga meningkatkan ketepatan dan konsistensi data dengan menerapkan standar yang seragam di semua platform. Melalui pengharmonisan indikator dan format pelaporan, Kementrian dapat memantau performa pendidikan dengan lebih efisien, membandingkan dengan kemajuan antar wilayah, dan menilai hasil program dengan memanfaatkan satu kumpulan data yang sudah tercampur.


Tantangan Peningkatan Kapasitas dan Implementasi

Agar penerapan sistem e-Rapor berjalan dengan baik, Kemendikdasmen sangat menekankan pentingnya penguatan kapasitas di sekolah dan instansi pendidikan lokal. Kementrian telah merancanakan program pelatihan, membuat pedoman teknis, serta menyusun panduan bagi pengguna agar pendidik dapat pengelola dapat memanfaatkan platform ini dengan efektif. 


Di samping pelatihan teknis, Kemendikdasmen juga mempromosikan pentingnya budaya literasi digital dan tanggung jawab dalam pengelolaan data di kalangan pihak terkait di dunia pendidikan. Dengan meningkatkan pengetahuan pengguna mengenai tepatnya data, standar laporan, serta keamanan sistem, kementrian berusaha memastikan bahwa informasi yang disampaikan melalui e-Rapor dapat dipercaya dan dipakai dengan efisien untuk merencanakan serta mengevaluasi kebijakan.


Baca juga 8 Perusahaan Pembuatan Aplikasi Edukasi Terbaik di Indonesia 2025

Pencairan PIP Sudah Keluar, Begini Cara Ceknya!

22 December 2025 at 04:38


Teknologi.id — Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program bantuan sosial utama dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menjamin akses pendidikan yang setara bagi siswa dari keluarga yang kurang beruntung. Dikenalkan dalam rangka sistem Perlindungan Sosial Nasional yang lebih komprehensif, PIP yang menyediakan dukungan finansial langsung untuk membantu siswa terus bersekolah dan mengurangi kemungkinan mereka berhenti belajar akibat tantangan ekonomi. Proses distribusi dana PIP sangat vital untuk menilai sejauh mana keberhasilan program ini. Berikut cara cek jadwal dan penerima PIP



Target Penerima Manfaat dan Tujuan

PIP ditujukan untuk siswa dari level sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, termasuk yang belajar di sekolah formal, madrasah, dan lembaga pendidikan nonformal seperti pusat kegiatan belajar. Calon penerima manfaat yang memenuhi kriteria umumnya ditemukan melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sering kali merupakan pemilik Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dana ini dirancang untuk menutupi biaya terkait pendidikan seperti perlengkapan sekolah, seragam, transportasi, serta kebutuhan belajar lainnya. 


Besaran Dana PIP

Dana PIP adalah total uang yang disalurkan pemerintah Indonesia kepada pelajar yang memenuhi syarat untuk mendukung pendidikan mereka. Nilainya bervariasi tergantung pada jenjang pendidikan yang diikuti siswa.

  1. SD/Sekolah Dasar: Pelajar mendapatkan sekitar Rp.450.000 setiap tahun. Dana ini bertujuan untuk membantu kebutuhan dasar seperti alat tulis, seragam sekolah dan biaya transportasi.

  2. SMP/Sekolah Menengah Pertama: Pelajar memperoleh sekitar Rp.750.000 per tahun. Pada jenjang ini dana tersebut digunakan untuk mendukung kebutuhan belajar yang lebih tinggi seperti buku, kegiatan sekolah, dan biaya harian sekolah.

  3. SMA/Sekolah Menengah Atas: Pelajar menerima hingga Rp.1.800.000 setiap tahun. Jumlah yang lebih besar ini mencerminkan peningkatan biaya seperti bahan praktik, transportasi, dan dukungan akademis.


Jadwal Pencairan Dana PIP

Dana PIP umumnya dicairkan dalam setahun sekali, tetapi jadwal bervariasi tergantung pada peraturan pemerintah, pemeriksaan data, dan jenjang pendidikan siswa. Secara umum pencairan dana dilaksanaan beberapa tahap selama setahun berjalan:

Awal tahun: Februari - April

Pertengahan tahun: Mei - September

Akhir tahun: Oktober - Desember

Tidak semua siswa mendapatkan dana di waktu yang sama, sebagian menerima di awal, dan yang lainnya harus menunggu karena proses administrasi.


Persyaratan Penerima Dana PIP

  1. Siswa harus tercatat resmi sebagai penerima PIP

  2. Informasi siswa harus akurat dan telah diverifikasi

  3. Rekening bank harus dalam kondisi aktif

  4. Dokumen yang dibutuhkan (KTP, Kartu Pelajar, KTP orang tua/wali) harus disiapkan

Apabila salah satu tahap belum disiapkan, maka proses pencairan bisa tertunda


Cara Cek Penerima PIP

  1. Masuk ke portal resmi PIP (pip.kemendikdasmen.go.id)

  2. Isi NISN (Nomor Induk Siswa Nasional)

  3. Isi tanggal lahir siswa

  4. Klik pada opsi “periksa/cari”



Baca juga Aturan Baru 2026: Registrasi SIM Card Wajib Rekam Wajah, Simak Cara Daftarnya

Xiaomi Siap Luncurkan Alat Pelacak, Xiaomi Tag

16 December 2025 at 04:45

Xiaomi Tag


Teknologi.id — Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Xiaomi, dikabarkan tengah menyiapkan aksesori pelacak barang miliknya sendiri yang digadang-gadang akan menjadi pesaing langsung Apple AirTag. Produk yang dirumorkan bernama Xiaomi Tag ini disebut akan memperluas ekosistem Xiaomi sekaligus menghadirkan alternatif pelacak yang lebih kompetitif bagi pengguna Android.

Dengan basis pengguna yang sangat besar serta ekosistem perangkat yang luas, kehadiran Xiaomi Tag berpotensi mengguncang pasar pelacak Bluetooth yang selama ini didominasi Apple.

Apa Itu Xiaomi Tag?

Berdasarkan rumor dan laporan industri terbaru, Xiaomi Tag merupakan perangkat pelacak berbasis Bluetooth yang dikombinasikan dengan teknologi Ultra-Wideband (UWB). Fungsinya serupa dengan AirTag, yakni membantu pengguna menemukan barang pribadi seperti kunci, dompet, tas, atau koper dengan lebih mudah dan presisi.

Xiaomi Tag diperkirakan akan diperkenalkan bersamaan dengan peluncuran ponsel flagship Xiaomi 17 Ultra, yang dirumorkan meluncur pada 26 Desember 2025.

Dukungan Teknologi UWB, Lebih Akurat dari Bluetooth

Berbeda dari pelacak Bluetooth konvensional, Xiaomi Tag disebut akan mengintegrasikan teknologi UWB, standar radio yang juga digunakan oleh Apple AirTag. Teknologi ini memungkinkan ponsel mendeteksi jarak dan arah pelacak secara akurat, bukan sekadar perkiraan lokasi.

Dengan UWB, pengguna dapat diarahkan secara real-time menuju lokasi barang yang hilang, sehingga proses pencarian menjadi lebih cepat dan presisi dibandingkan pelacak Bluetooth biasa.

Terhubung dengan Jaringan Temukan Perangkat Saya Google

Salah satu keunggulan paling krusial dari Xiaomi Tag adalah potensi integrasinya dengan Jaringan Temukan Perangkat Saya (Find My Device) milik Google. Jaringan ini bekerja berbasis komunitas, mirip dengan fitur Find My milik Apple.

Melalui jaringan tersebut, perangkat Android di sekitar pelacak dapat secara anonim dan aman mengirimkan lokasi Xiaomi Tag kepada pemiliknya, bahkan ketika pelacak berada dalam kondisi offline. Dengan memanfaatkan jutaan perangkat Android di seluruh dunia, Xiaomi Tag berpeluang memiliki jangkauan pelacakan yang sangat luas.

Dukungan ini menjadi pembeda penting dibanding sistem pelacakan Android lama yang sebelumnya belum memiliki jaringan terintegrasi secara global.


Baca juga: Xiaomi Targetkan Robot Humanoid Jadi Tenaga Utama di Pabriknya pada 2030

Tantangan Keamanan dan Privasi

Di balik manfaatnya, perangkat pelacak berbasis Bluetooth Low Energy (BLE) juga menghadirkan tantangan serius terkait privasi dan keamanan. Teknologi ini bekerja dengan memancarkan sinyal yang dapat dideteksi oleh perangkat di sekitarnya, sehingga berpotensi disalahgunakan untuk pelacakan ilegal.

Berbagai studi industri dan akademis telah menyoroti risiko seperti pemalsuan sinyal, manipulasi data, hingga penguntitan tanpa izin. Untuk mengatasi hal tersebut, sistem operasi seperti Android dan iOS telah menghadirkan fitur anti-penguntit yang memberi peringatan jika pelacak tak dikenal bergerak bersama pengguna.

Namun, efektivitas fitur ini sangat bergantung pada pembaruan perangkat lunak dan konsistensi dukungan perangkat di seluruh ekosistem.

Strategi Xiaomi Agar Xiaomi Tag Kompetitif

Agar Xiaomi Tag dapat menjadi pilihan jangka panjang yang terpercaya, ada beberapa aspek penting yang perlu diperkuat:

  • Daya tahan baterai: Idealnya mampu bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dengan sistem penggantian baterai yang mudah.

  • Kompatibilitas luas: Tidak terbatas pada ponsel Xiaomi saja, tetapi juga optimal di berbagai merek Android lain.

  • Keamanan data: Enkripsi kuat, pembaruan firmware rutin, dan kebijakan privasi yang transparan.

  • Ekosistem aksesori: Dukungan gantungan kunci, dompet pintar, hingga integrasi mendalam dengan aplikasi harian.

Dengan pendekatan ini, Xiaomi tidak hanya menawarkan harga yang kompetitif, tetapi juga pengalaman pengguna yang matang dan aman.

Kesimpulan

Kehadiran Xiaomi Tag menegaskan ambisi Xiaomi untuk bersaing langsung dengan Apple AirTag di pasar pelacak pintar. Dukungan UWB, integrasi dengan Jaringan Google, serta potensi harga yang lebih terjangkau menjadikan Xiaomi Tag sebagai ancaman serius bagi dominasi Apple.

Meski begitu, keberhasilan Xiaomi Tag akan sangat ditentukan oleh stabilitas perangkat lunak, perlindungan privasi, dan kepercayaan pengguna dalam jangka panjang. Jika semua aspek tersebut terpenuhi, Xiaomi Tag berpeluang menjadi solusi pelacakan Android yang andal dan relevan di masa depan.

(jf)

Pengguna Kaget! Instagram Pangkas Hashtag dari 30 Jadi 3 Saja

9 December 2025 at 23:22
Foto: Reddit


Teknologi.id — Instagram resmi memperkenalkan aturan baru yang membatasi pengguna hanya dapat menambahkan maksimal tiga hashtag di setiap unggahan. Kebijakan ini merupakan perubahan besar dari aturan sebelumnya yang memungkinkan hingga 30 hashtag di feed dan 10 di Instagram Stories.

Langkah ini diambil untuk meningkatkan kualitas pencarian konten, mengurangi spam, serta mendorong pengguna memilih hashtag yang benar-benar relevan.

Mengapa Instagram Membatasi Hashtag Menjadi 3?

1. Mengurangi Spam dan Konten Tidak Relevan

Selama bertahun-tahun, banyak akun menambahkan 20–30 hashtag yang tidak relevan hanya demi mengejar engagement.
Akibatnya:

  • Halaman Explore dipenuhi konten tidak sesuai.

  • Hashtag dipenuhi postingan spam.

  • Kualitas pencarian menurun.

Dengan pembatasan ini, Instagram ingin memastikan hanya konten relevan yang muncul.

Baca juga: Instagram Rilis Fitur Repost Stories Tanpa Follow & Tanpa Di-Tag!

2. Meningkatkan Relevansi Konten di Algoritma

Algoritma bekerja optimal ketika hashtag benar-benar mencerminkan isi konten.
Dengan hanya 3 hashtag:

  • Konten lebih tersaring.

  • Rekomendasi lebih akurat.

  • Engagement lebih natural.

3. Mendorong Penggunaan Hashtag Berkualitas

Instagram berharap pengguna lebih selektif.
Fokus utama kini pada:

  • Hashtag yang sesuai konten

  • Komunitas tertentu

  • Kategori yang tepat

Hashtag tidak lagi sekadar banyak, tetapi tepat sasaran.

Dampak Aturan Baru untuk Kreator & Pelaku Usaha

Bagi kreator, UMKM, hingga pemasar digital, pembatasan ini memaksa perubahan strategi. Selama ini, banyak yang mengandalkan hashtag untuk memperluas jangkauan.

Dengan pembatasan menjadi tiga, pendekatannya berubah:

  • Kualitas konten lebih penting daripada jumlah hashtag

  • Pemilihan hashtag harus relevan dan memiliki popularitas seimbang

  • Fokus pada hashtag komunitas yang tepat

  • Jangkauan bisa lebih efektif karena audiens yang masuk lebih tertarget

Para ahli menyarankan untuk memilih:

  1. Satu hashtag populer

  2. Satu hashtag niche

  3. Satu hashtag khusus komunitas atau brand

Strategi ini dinilai lebih optimal untuk mendapatkan audiens yang benar-benar tertarik.

Instagram Kini Lebih Mengutamakan Pencarian Berbasis Kata Kunci

Instagram dalam beberapa tahun terakhir memang mendorong SEO berbasis kata kunci dalam caption dan komentar.
Perubahan pembatasan hashtag ini memperjelas arah baru Instagram:

  • Pencarian kini tidak hanya mengandalkan hashtag

  • AI Instagram memprioritaskan konten yang relevan berdasarkan teks, topik, dan minat pengguna

  • Hashtag tetap penting, tetapi bukan lagi satu-satunya penentu jangkauan

Dengan demikian, pembuat konten perlu memaksimalkan:

  • Caption kaya kata kunci

  • Topik yang jelas

  • Visual yang relevan

Hashtag kini hanyalah salah satu elemen dalam ekosistem rekomendasi yang lebih cerdas.

Bagaimana Reaksi Pengguna?

Reaksi terhadap aturan baru ini beragam:

Kekhawatiran Pengguna

Beberapa khawatir:

  • Jangkauan organik akan menurun

  • Akun kecil makin sulit berkembang

  • Persaingan makin berat tanpa hashtag banyak

Respons Positif

Di sisi lain, banyak yang menilai perubahan ini sebagai:

  • Langkah efektif mengurangi spam

  • Meningkatkan kualitas konten

  • Memperbaiki hasil pencarian Explore

Selama masa uji coba, unggahan yang memakai hashtag relevan justru menunjukkan:

  • Engagement lebih baik

  • Audiens lebih tepat

  • Impression lebih stabil

Hasil yang lebih jelas diperkirakan akan terlihat dalam beberapa hari setelah aturan resmi diterapkan.

Baca juga: Viral! Cara Bikin “Your Algorithm” di Instagram Story, Ternyata Mudah Banget

Kesimpulan

Pembatasan penggunaan hashtag menjadi tiga adalah langkah besar untuk:

  • Mengurangi spam

  • Meningkatkan kualitas konten

  • Menyempurnakan sistem rekomendasi

  • Mengarahkan pengguna ke strategi konten yang lebih cerdas

Kreator dan pelaku usaha perlu beradaptasi dengan fokus baru Instagram: relevansi, kualitas, dan kata kunci.

Jika dieksekusi dengan tepat, pembatasan ini justru dapat membantu konten menjangkau audiens yang lebih tepat sasaran.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(jf)

❌