Normal view

Trik Jitu: 4 Cara Lihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Ketahuan

16 December 2025 at 02:49

Foto: WhatsApp

Teknologi.id – Pernahkah Anda merasa penasaran dengan aktivitas teman, kolega, atau mungkin mantan pacar yang dibagikan melalui Status WhatsApp, namun enggan ketahuan kalau Anda sedang "kepo"? Situasi ini sering dialami banyak pengguna aplikasi perpesanan terpopuler di dunia ini.

Status WhatsApp, fitur yang diadopsi dari konsep Instagram Stories, memungkinkan pengguna berbagi foto, video, atau teks yang akan hilang setelah 24 jam. Secara default, fitur ini dirancang transparan. "Status WhatsApp, sama seperti Instagram, bisa melihat siapa saja yang telah mengintip story tersebut. Fitur tersebut dapat dilihat oleh mereka yang sama-sama telah menyimpan kontak kita, begitu juga sebaliknya," tulis laporan CNBC Indonesia.

Namun, bagi mereka yang menjunjung tinggi privasi—atau sekadar ingin memantau tanpa meninggalkan jejak—ada kabar baik. Sebenarnya, ada celah-celah pintar yang bisa dimanfaatkan. Namun sebenarnya kita bisa menyembunyikan informasi telah melihat Status seseorang. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Foto: BijakBersosmed

4 metode ampuh melihat status WhatsApp

1. Cara Paling Umum, Matikan Centang Biru: Ini adalah metode paling populer dan resmi disediakan oleh WhatsApp, meskipun banyak pengguna yang lupa bahwa fungsinya berlaku dua arah.

Jika Anda mematikan "Laporan Dibaca" (tanda centang biru), maka Anda tidak akan tahu siapa yang membaca pesan Anda, tetapi sebagai gantinya, orang lain juga tidak akan tahu jika Anda melihat status mereka.

"Cara ini sebenarnya digunakan untuk mematikan informasi apakah seseorang telah melihat dan membaca pesan yang dikirim. Selain itu juga bisa menyembunyikan kita yang melihat Status seseorang," jelas panduan tersebut.

Berikut langkah-langkahnya:

  • "Masuk ke WhatsApp"
  • "Pilih ikon titik tiga pada pojok kanan atas"
  • "Pilih setelan atau setting"
  • "Pilih Privasi"
  • "Setelah itu tap pada laporan dibaca atau read receipt untuk dinonaktifkan."

Catatan: Jika Anda mengaktifkan kembali fitur ini, nama Anda mungkin akan muncul kembali di daftar penonton jika status tersebut belum kedaluwarsa (belum 24 jam).

2. Mode Ninja, Lihat Saat Offline: Trik kedua ini memanfaatkan mekanisme caching atau penyimpanan sementara aplikasi. WhatsApp biasanya mengunduh status secara otomatis di latar belakang saat Anda terhubung ke internet, bahkan sebelum Anda membukanya.

Anda bisa memanfaatkan jeda ini. "Anda juga bisa melihat Status dalam keadaan offline. Jadi tidak akan masuk dalam daftar yang telah melihat Status seseorang," saran artikel tersebut.

Caranya sangat sederhana namun butuh ketelitian waktu: "Untuk melakukannya, matikan semua koneksi internet dari seluler hingga Wifi. Berikutnya buka WhatsApp dan masuk ke tab Status, terakhir pilih Status yang ingin kita lihat."

Setelah melihat, pastikan Anda menutup aplikasi WhatsApp sepenuhnya (hapus dari recent apps) sebelum menyalakan kembali internet agar sistem tidak mengirimkan sinyal "telah dilihat" ke server.

Baca juga: Akhirnya! WhatsApp di Apple Watch Kini Bisa Baca, Balas, dan Kirim Pesan Suara Penuh

3. Trik Pengguna PC, Mode Incognito: Bagi Anda yang lebih sering menggunakan WhatsApp Web di komputer kantor atau laptop pribadi, fitur privasi browser bisa menjadi sekutu Anda. 

Mode penyamaran (Incognito) memastikan tidak ada data sesi yang tersimpan permanen. "Mode ini adalah saat riwayat penelusuran dan cookie tidak akan disimpan. Saat menggunakannya maka Anda tidak akan terlihat secara langsung," ungkap laporan itu. Namun, perlu dicatat bahwa "metode ini hanya bisa digunakan pada WhatsApp Web."

Langkah-langkahnya adalah:

  • "Buka browser di komputer atau laptop dalam mode incognito"
  • "Buka WhatsApp Web dan pindai kode QR"
  • "Setelah login, kamu dapat melihat status orang lain tanpa terdeteksi"

Trik ini efektif karena sesi Anda dianggap terisolasi, meskipun efektivitasnya bisa bervariasi tergantung pembaruan sistem keamanan WhatsApp terbaru.

4. Cara "Hacker" Android, Masuk ke Folder Tersembunyi: Ini adalah cara yang paling teknis namun paling aman karena Anda bahkan tidak perlu membuka aplikasi WhatsApp sama sekali. Trik ini khusus untuk pengguna ponsel Android yang memiliki akses ke sistem file. 

 "Cara terakhir ini hanya bisa digunakan untuk pengguna Android. Folder Status sendiri adalah tempat menyimpan seluruh status dalam WhatsApp," jelas CNBC Indonesia.

Setiap status foto atau video yang dimuat di HP Anda sebenarnya tersimpan sebagai file biasa di memori internal, hanya saja disembunyikan.

Untuk mengaksesnya: "Buka pengelola folder apa saja. Masuk ke folder Penyimpanan Internal/WhatsApp/Media/.Status atau Android > media > com.whatsapp > WhatsApp > Media > Statuses, dari sana Anda bisa melihat smeua status yang dibagikan."

Dengan cara ini, Anda melihat file aslinya langsung dari galeri tersembunyi, sehingga server WhatsApp tidak pernah mencatat aktivitas "melihat" di dalam aplikasi.

Baca juga: Bikin Chatting Jadi Lebih Praktis: 7 Fitur Tersembunyi WhatsApp yang Jarang Diketahui

Privasi di era digital sering kali menjadi pilihan. WhatsApp memberikan opsi transparansi, namun pengguna cerdas selalu punya cara untuk menjaga anonimitas mereka. Apakah Anda memilih cara mudah dengan mematikan centang biru, atau cara teknis dengan mengintip folder sistem, pastikan gunakan trik ini dengan bijak dan etis. Selamat mencoba!

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Paradoks Pasar Kripto: BTC Ritel Panik, Hedge Fund Malah Naikkan Porsi Aset

15 December 2025 at 23:27

Foto: Advokai

Teknologi.id – Pasar kripto kembali menunjukkan wajah aslinya yang penuh volatilitas. Di awal pekan ini, Senin (15/12/2025), layar monitor para trader didominasi warna merah membara. Momentum bullish yang sempat digadang-gadang akan meledak pasca-keputusan The Fed, nyatanya tertahan oleh tembok realitas.

Namun, di tengah kepanikan ritel yang melihat portofolionya menyusut, terjadi sebuah anomali besar. Para pemain kelas kakap—institusi keuangan global dan hedge fund—justru diam-diam meningkatkan posisi mereka di pasar aset digital ini. Mengapa mereka berani masuk saat harga sedang tertekan?

Raja Kripto Tumbang di Bawah US$ 90.000

Sorotan utama pasar tertuju pada Bitcoin (BTC). Aset digital terbesar di dunia ini gagal mempertahankan benteng pertahanan psikologisnya. Setelah berjuang keras di akhir pekan, Bitcoin akhirnya menyerah.

Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, "Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin terkoreksi -0,93% dan diperdagangkan di kisaran US$89.540,27."

Penurunan ini bukan sekadar angka, melainkan sinyal teknikal yang cukup meresahkan bagi pedagang jangka pendek. "Secara teknikal, penutupan di bawah US$90.000 memang menjadi sinyal bearish jangka pendek," tulis laporan tersebut.

Efek domino pun tak terelakkan. Kejatuhan Bitcoin menyeret mayoritas altcoin ke zona merah. Solana (SOL) dan Cardano (ADA), dua proyek blockchain yang biasanya tangguh, terpantau melemah masing-masing -1,58% dan -1,93%. Para investor tampaknya memilih untuk menekan tombol panic button atau sekadar mengamankan profit (cash out) sementara waktu.

TRON: Sang Pemberontak di Tengah Badai

Namun, tidak semua aset ikut tenggelam. Di tengah lesunya pasar, TRON (TRX) muncul sebagai anomali yang mengejutkan. Aset besutan tokoh kontroversial Justin Sun ini justru bergerak melawan arus pasar global.

Laporan mencatat bahwa TRX berhasil mencatatkan kenaikan harian sebesar +2,28% ke level US$0,2798. Kenaikan ini bukan tanpa alasan. "Performa TRX yang solid ini didorong oleh fundamental jaringan yang kuat, di mana tingginya volume transaksi stablecoin menjadikannya aset defensif pilihan saat pasar sedang tidak menentu," jelas analisis pasar.

Baca juga: “Uptober” Kembali: Bitcoin Melonjak Hampir 12% dan Dekati Rekor Tertinggi

Mengapa Institusi Tetap "Bullish"?

Pertanyaan besarnya adalah: Jika pasar sedang lesu, mengapa narasi besarnya justru menyebutkan bahwa tahun 2025 adalah tahunnya institusi masuk ke kripto?

Jawabannya terletak pada data jangka panjang, bukan fluktuasi harian. Laporan dari Reuters pada November lalu mengungkapkan fakta mengejutkan. "Lebih dari separuh hedge fund di dunia kini telah masuk ke pasar kripto," tulis laporan tersebut.

Angka spesifiknya pun sangat meyakinkan. Berdasarkan survei dari Alternative Investment Management Association (AIMA) yang melibatkan 122 investor kelas berat, "Sebanyak 55% hedge fund global kini memegang aset terkait kripto."

Angka ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berada di angka 47%. Secara rata-rata, para manajer investasi ini mengalokasikan sekitar 7% portofolionya ke aset kripto.

Faktor Trump dan Kepastian Regulasi

Apa yang membuat para manajer dana yang biasanya konservatif ini tiba-tiba berani mengambil risiko? Faktor utamanya adalah perubahan iklim politik dan regulasi di Amerika Serikat.

Dukungan dari Presiden AS, Donald Trump, terhadap industri kripto menjadi katalis utama. Kebijakan yang lebih ramah terhadap aset digital membuat institusi merasa lebih aman untuk menaruh uang klien mereka di sana.

Laporan tersebut mengutip, "Tahun lalu menandai titik balik bagi regulasi kripto di AS. AS tampaknya mulai membangun fondasi untuk stabilitas regulasi jangka panjang."

Baca juga: Didorong Kebijakan Pro-Kripto, Bitcoin Cetak Rekor di Era Trum

Foto: The Daiy Record

Bahaya Tersembunyi: Derivatif dan Spekulasi

Meskipun minat masuk tinggi, cara institusi bermain di pasar kripto berbeda dengan investor ritel biasa. Mereka tidak sembarangan membeli koin di bursa (spot market).

Sebanyak 67% dari hedge fund tersebut memilih berinvestasi melalui instrumen derivatif. Instrumen ini memungkinkan mereka untuk "berspekulasi terhadap pergerakan harga tanpa harus memegang aset dasar."

Namun, strategi ini bukannya tanpa risiko. Laporan CNBC menyoroti insiden flash crash pada bulan Oktober lalu yang mengungkap betapa rapuhnya pasar akibat penggunaan leverage (daya ungkit) yang berlebihan oleh para pemain besar ini.

Pasar kripto di tahun 2025 menyajikan sebuah paradoks. Di satu sisi, harga Bitcoin sedang tertekan di bawah US$ 90.000, membuat investor ritel cemas. Di sisi lain, arus uang institusi justru mengalir deras, didorong oleh kepastian hukum di AS dan adopsi mainstream.

Bagi investor bijak, ini adalah sinyal untuk tidak hanya melihat pergerakan harga harian, tetapi memahami ke mana arah uang besar (smart money) sedang bergerak. Apakah koreksi ini adalah awal kehancuran atau justru kesempatan diskon terakhir sebelum institusi mengambil alih sepenuhnya? Hanya waktu yang akan menjawab.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Bocoran Besar Apple: iPhone Lipat, Chip A20, dan Jadwal Rilis Baru

15 December 2025 at 20:55

Foto: 9TO5Mac

Teknologi.id – Bagi para penggemar setia produk Apple (Apple Fanboy), tahun-tahun mendatang tampaknya akan menjadi periode paling radikal dalam sejarah perusahaan. Setelah bertahun-tahun mempertahankan siklus rilis yang dapat diprediksi dan desain "batangan" (candybar) yang ikonik, raksasa teknologi asal Cupertino ini dikabarkan siap merombak total strategi mereka.

Laporan terbaru mengungkap bahwa Apple sedang mempersiapkan perubahan bentuk yang drastis, termasuk peluncuran iPhone lipat (foldable) pertama mereka dan pergeseran jadwal rilis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

iPhone Lipat: Mimpi yang Menjadi Nyata (dan Mahal)

Foto: MacRumors

Isu mengenai "iPhone Fold" sudah berhembus lama, namun kini detailnya semakin konkret. Berbeda dengan pesaing utamanya yang sudah merilis generasi ke-6 atau ke-7 ponsel lipat, Apple memilih menunggu momen yang tepat. Bocoran terbaru menyebutkan bahwa Apple akhirnya akan terjun ke pasar ini pada akhir 2026 atau awal 2027.

Desain yang diusung bukanlah model buku (seperti Galaxy Z Fold), melainkan model clamshell atau cangkang kerang yang lebih compact, serupa dengan model "Flip". Namun, ada harga fantastis yang harus dibayar untuk inovasi ini.

Menurut laporan yang dikutip dari CNBC Indonesia, "Harga perangkat itu diprediksi senilai US$ 2.000 atau sekitar Rp33,2 juta."

Angka ini menempatkan iPhone lipat jauh di atas harga rata-rata ponsel flagship saat ini, menjadikannya barang mewah sejati. Selain harga, spesifikasi teknisnya pun mulai terkuak. Perangkat ini tidak hanya sekadar layar yang ditekuk, tetapi memiliki pendekatan unik pada kamera dan keamanan biometrik.

Laporan tersebut merinci bahwa "iPhone lipat model clamshell itu akan memiliki dua kamera belakang, satu kamera di setiap layar (karena layar terpisah)."

Menariknya, karena keterbatasan teknis pada layar yang terpisah tersebut, fitur Face ID yang selama ini menjadi andalan kemungkinan akan absen. Sebagai gantinya, Apple diprediksi akan kembali menggunakan Touch ID yang mungkin disematkan di tombol samping atau di bawah layar.

Jadwal Rilis yang "Pecah Kongsi"

Foto: Poskota

Selama lebih dari satu dekade, September adalah "bulan suci" bagi Apple, di mana seluruh jajaran iPhone baru—mulai dari yang termurah hingga termahal—diluncurkan bersamaan. Namun, tradisi ini dikabarkan akan berakhir pada siklus iPhone 18.

Apple berencana memisahkan peluncuran model "Pro" dengan model dasar. Alasannya berkaitan dengan kompleksitas rantai pasok dan teknologi pengemasan chip terbaru. Berdasarkan bocoran jadwal, "iPhone 18 Pro dan 18 Pro Max dijadwalkan rilis pada September 2026."

Kedua model premium ini akan menjadi yang pertama mencicipi prosesor super canggih A20. Chipset ini dikabarkan menggunakan metode pengemasan baru yang revolusioner untuk performa dan efisiensi daya yang belum pernah ada sebelumnya.

Lantas, bagaimana dengan model standar? Konsumen harus bersabar lebih lama. "iPhone 18 dan 18e serta iPhone Air 2 (untuk menggantikan iPhone 17 Air) baru akan dirilis pada 2027," tulis laporan tersebut.

Keterlambatan ini disebabkan karena model dasar belum akan menggunakan kemasan chip A20 yang sama dengan varian Pro di tahun 2026, demi menekan biaya produksi.

Baca juga: iPhone Air Jadi yang Paling Anjlok: Turun Hingga 47% Hanya dalam 10 Pekan

Kamera "Variable Aperture" dan Desain Kaca Baru

Selain bentuk lipat, lini iPhone 18 Pro juga akan membawa pembaruan signifikan pada sektor fotografi. Salah satu fitur yang paling dinanti adalah bukan kamera variabel (variable aperture) pada kamera utama.

Fitur ini memungkinkan lensa kamera melebar atau menyempit secara fisik untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk, mirip dengan kamera profesional DSLR. Ini akan memberikan kontrol luar biasa bagi pengguna dalam mengatur depth of field (efek bokeh) dan performa di kondisi minim cahaya.

Dari sisi estetika, bagian belakang ponsel juga mendapat sentuhan baru. Desain potongan kaca belakang akan dibuat lebih menyatu, menghilangkan kesan "tonjolan tajam" yang selama ini dikeluhkan sebagian pengguna.

iPhone 17e: Pembuka Jalan di Awal 2026

Foto: Prabumulij

Sebelum semua kegilaan teknologi itu terjadi di akhir 2026, Apple akan melakukan pemanasan. Di awal tahun 2026, Apple diprediksi akan merilis iPhone 17e.

Ponsel ini diposisikan sebagai perangkat entry-level atau versi murah, kemungkinan besar menggantikan posisi iPhone SE yang sudah mulai usang. Ini memberikan opsi bagi konsumen yang ingin masuk ke ekosistem Apple tanpa harus menunggu siklus peluncuran utama di akhir tahun.

Baca juga: iPhone Fold Diprediksi Jadi HP Lipat Termahal, Harganya Tembus Rp38 Juta!

Era Baru Apple

Jika semua bocoran ini akurat, maka 2026 dan 2027 akan menjadi tahun pertaruhan besar bagi Tim Cook dan timnya. Memecah jadwal rilis berisiko membingungkan konsumen, dan membanderol ponsel lipat seharga Rp33 juta adalah langkah berani di tengah ekonomi global yang tidak pasti.

Namun, satu hal yang pasti: Apple tidak lagi sekadar memoles produk lama. Mereka sedang bersiap untuk mengubah bentuk fisik dan cara kita memandang sebuah smartphone sekali lagi. Bagi Anda yang berniat ganti ponsel, mungkin menabung mulai sekarang untuk menyambut tahun 2026 adalah keputusan bijak.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Teknologi Konten Digital dan Tren Video Unboxing di Platform TikTok

16 December 2025 at 07:55


Sumber foto : Freepik

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat memproduksi dan mengonsumsi konten. Media sosial berbasis video, seperti TikTok, menjadi salah satu kanal utama yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini. Di antara berbagai format konten yang berkembang, video unboxing muncul sebagai salah satu tren yang konsisten menarik perhatian publik.

Video unboxing merupakan konten yang menampilkan proses membuka kemasan produk, memperlihatkan detail fisik, hingga kesan awal pengguna. Meski terkesan sederhana, format ini memiliki daya tarik kuat karena menggabungkan aspek visual, emosi, dan rasa penasaran audiens. Dari sudut pandang teknologi, popularitas video unboxing tidak terlepas dari kualitas kamera smartphone, kemudahan editing video, serta algoritma platform yang mendukung distribusi konten berbasis interaksi.

Transformasi Konsumsi Konten Berkat Teknologi

Teknologi berperan penting dalam mengubah perilaku pengguna internet. Jika sebelumnya informasi produk didominasi oleh teks dan gambar statis, kini video menjadi medium utama. Hal ini didorong oleh peningkatan kecepatan internet, adopsi jaringan 4G dan 5G, serta optimalisasi aplikasi mobile yang memungkinkan pemutaran video berkualitas tinggi dengan konsumsi data yang lebih efisien.

Dalam konteks ini, video unboxing menjadi format yang relevan karena mampu menyampaikan informasi secara cepat dan intuitif. Audiens dapat langsung melihat kondisi produk secara nyata tanpa harus membaca ulasan panjang. Dari sisi platform, TikTok memanfaatkan teknologi machine learning untuk mendistribusikan konten sesuai minat pengguna, sehingga video unboxing memiliki peluang besar menjangkau audiens yang tepat.

Video Unboxing sebagai Bagian dari Ekosistem Digital

Menariknya, tren video unboxing tidak hanya dimanfaatkan oleh kreator konten, tetapi juga oleh pelaku UMKM, pemilik brand, hingga individu yang membangun personal branding. Dengan pendekatan yang tepat, konten ini dapat berfungsi sebagai sarana edukasi produk sekaligus komunikasi visual yang efektif.

Namun, tidak semua video unboxing mampu menarik perhatian audiens. Diperlukan pemahaman dasar mengenai alur konten, teknik pengambilan gambar, serta penyampaian informasi yang jelas. Oleh karena itu, panduan praktis mengenai pembuatan video unboxing menjadi penting, terutama bagi pemula yang ingin memanfaatkan teknologi digital secara optimal.

Salah satu referensi yang membahas topik ini secara sistematis adalah artikel tentang cara buat video unboxing yang dirancang khusus untuk platform TikTok. Panduan tersebut mengulas tahapan persiapan, konsep pengambilan video, hingga tips agar konten terlihat natural dan relevan dengan karakter audiens.


Sumber foto : Freepik

Peran Teknologi dalam Produksi dan Distribusi Konten

Dari sisi produksi, teknologi memudahkan kreator dalam menghasilkan konten berkualitas tanpa perangkat mahal. Fitur kamera smartphone saat ini sudah mencakup stabilisasi gambar, pengaturan pencahayaan otomatis, serta perekaman audio yang semakin baik. Ditambah dengan aplikasi editing berbasis AI, proses pascaproduksi dapat dilakukan secara efisien.

Sementara itu, dari sisi distribusi, algoritma TikTok memungkinkan sebuah video unboxing menjangkau audiens luas meskipun akun kreator masih berskala kecil. Faktor seperti durasi tonton, interaksi, dan konsistensi konten menjadi parameter utama yang didukung oleh sistem teknologi platform tersebut.

Kesimpulan

Video unboxing merupakan contoh nyata bagaimana teknologi memengaruhi pola komunikasi digital dan strategi penyampaian informasi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, format konten ini mampu menjembatani kebutuhan audiens akan informasi visual yang cepat dan autentik.

Bagi individu maupun pelaku usaha, memahami cara kerja teknologi di balik platform seperti TikTok serta menerapkan strategi konten yang tepat dapat menjadi langkah awal dalam membangun kehadiran digital yang berkelanjutan. Dalam ekosistem media digital yang terus berkembang, video unboxing tidak hanya menjadi tren sesaat, tetapi bagian dari transformasi cara manusia berinteraksi dengan produk dan teknologi.

Update Terbaru Google Translate: AI, Streak, Sampai Live Translate

15 December 2025 at 23:01

Foto: Google

Teknologi.id -  Google membuat terobosan baru pada alat penerjemahnya, Google Translate. Menekankan komunikasi yang tidak terbatas pada kata-kata, tetapi juga pada penyampaian kata, Google Translate melakukan perubahan besar, menyatukan kemampuan AI Gemini untuk menyampaikan terjemahan yang lebih alami, akurat, dan tetap menjaga nada percakapan. Update terbaru ini mencakup terjemahan teks, menambahkan fitur penerjemahan secara real-time, dan memperluas alat untuk belajar bahasa.

Terjemahan Pintar dan Natural Didukung Gemini

Google Translate akan secapatnya merilis terjemahan berkualitas teknologi terkini di mesin pencarian Google dan aplikasinya. Perkembangan ini dibuat langsung pada kemampuan canggih Gemini, mengizinkan sistemnya untuk menerjemahkan lebih dari sekadar kata-per-kata dan fokus ke arti dan konteks sesungguhnya.

Kemajuan utamanya menargetkan kalimat yang memiliki beragam arti, seperti peribahasa, ungkapan lokal, atau slang (bahasa gaul). Contohnya, jika pengguna mencoba menerjemahkan peribahasa bahasa Inggris "stealing my thunder (mencuri kerja keras saya)", Gemini akan memproses konteksnya untuk memberikan terjemahan yang akurat dan natural sesuai dengan maksud peribahasa tersebut daripada terjemahan langsung, seperti "mencuri gunturku".

Perbaruan penting ini akan dimulai pada Senin (15/12/2025) di AS dan India, mendukung penerjemahan Bahasa Inggris dan sekitar 20 bahasa lainnya. Termasuk bahasa-bahasa yang lumrah digunakan seperti Spanyol, Hindi, Cina, Jepang, dan Jerman. Pengguna dapat mengakses terjemahan pintar ini di seluruh platform: aplikasi Google Translate (Android dan iOS) dan web.

Baca juga: Apple Imbau Pengguna iPhone dan Mac untuk Hindari Google Chrome, Apa Alasannya?

Mendengar dan Memahami Dunia Secara Real-Time

Fitur baru berdasarkan kemampuan terjemahan bahasa asli speech-to-speech Gemini merupakan pengalaman baru yang membiarkan pengguna untuk mendengar terjemahan real-time secara langsung melalui headphone mereka. 

Pengalaman terjemahan langsung ini dirancang agar sangat natural. Tugas utamanya adalah untuk menjaga nada asli, penekanan dan alur pembicara, membuatnya lebih mudah untuk pendengar saat mengikuti percakapan dan mengetahui siapa yang mengatakan apa.

Penggunaan Live Translation:

  • Melakukan percakapan langsung dengan bahasa lain.
  • Mendengarkan pidato atau perkuliahan luar negeri saat bepergian.
  • Menonton TV atau film asing dengan terjemahan natural dan real-time.

Pengguna dapat mengaktifkannya melalui aplikasi Translate, dengan meng-klik "Live Translate", dan mendengarkan bahasa yang dipilih.

Menyusul uji cobanya yang sukses, beta ini sekarang tersedia secara luas. Aplikasi Translate telah tersedia pada Android di AS, Meksiko, dan India, dan dapat digunakan dengan headphone apapun.

Yang terpenting, fitur mendukung lebih dari 70 bahasa saat peluncuran. Google berencana untuk membawakan kemampuan ini ke iOS dan negara-negara lain di tahun 2026. Pengguna dimotivasi untuk mencoba beta Android dan memberikan umpan balik lewat alat yang ada di dalam aplikasi dan membantu memperbaiki model tersebut.

Baca juga: Kabar Baik! Google Perpanjang Garansi Perbaikan untuk Pixel 9 Pro, Pro XL, dan Fold

Memperluas Belajar Bahasa dan Konsistensi

Foto: Google

Aplikasi Translate ini menjadi alat belajar bahasa yang lebih kuat, dengan kemampuan yang diperluas dan mekanisme untuk memberi masukan dan mendukung latihan pengguna.

Peningkatan pentingnya adalah perkenalan umpan balik yang lebih baik, menawarkan tips bermanfaat berdasarkan latihan berbicara pengguna. Selain itu, Google menambahkan fitur motivasi untuk membantu pengguna mencapai tujuan belajar mereka: melacak sudah berapa hari berturut-turut mereka sudah belajar (streak) Progres ini dan pelacak konsistensi memberikan visual jelas yang mewakili perkembangan seiring waktu.

Perkembangan alat belajar bahasa ini diluncurkan ke hampir 20 negara lain, termasuk Jerman, India, Swedia, dan Taiwan. Hal ini membolehkan lebih banyak orang untuk meningkatkan kemampuan berbahasa melalui skenario yang sudah disiapkan. Bahasa-bahasa yang dapat digunakan untuk berlatih mencakup:

  • Bahasa Inggris ke Jerman dan Portugis.
  • Bengali, Cina Mandarin (disederhanakan), Belanda, Jerman, Hindi, Italia, Romania, dan Swedia ke Inggris.

Dengan menggunakan model AI yang lebih maju dan memperluas kemampuan belajar bahasanya, Google Translate membuat langkah besar yang tidak hanya menangkap kata-kata yang digunakan, namun juga arti kompleks di belakangnya, membentuk jalan yang lebih berarti dan interaksi antarbudaya yang natural.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)



Benarkah Headphone Bluetooth Berbahaya bagi Otak? Ini Penjelasan Ahli

15 December 2025 at 19:53
 Pemakaian headphone Bluetooth kini menjadi bagian dari keseharian banyak orang. Headphone Bluetooth bisa digunakan di berbagai kebutuhan seperti belajar melalui zoom, bekerja, berolahraga, atau hanya sekedar mendengarkan musik untuk entertainment. Headphone Bluetooth ini dianggap sangat praktis karena tidak menggunakan kabel. Namun di balik kepraktisannya, muncul kekhawatiran di tengah masyarakat tentang dampak kesehatan yang mungkin ditimbulkan, khususnya terhadap otak. Isu soal paparan radiasi kerap beredar di media sosial dan forum daring, sering kali tanpa disertai penjelasan ilmiah yang memadai.

Untuk menjawab kekhawatiran yang ada di masyarakat, kita perlu melihat persoalan ini dari sudut pandang ilmiahnya. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengkaji bagaimana teknologi Bluetooth bekerja, seberapa besar radiasi yang dipancarkan, serta potensi dampaknya bagi tubuh manusia. Dengan memahami data dan fakta ilmiah, masyarakat dapat menilai apakah penggunaan headphone Bluetooth benar-benar berbahaya atau justru kekhawatiran tersebut lebih dekat ke mitos.

Mitos atau Fakta Headphone Bluetooth Berbahaya?

Kekhawatiran utama terkait headphone Bluetooth umumnya berkaitan dengan paparan radiasi. Fakta yang perlu kita ketahui adalah perangkat Bluetooth memang memancarkan radiasi, tetapi jenisnya adalah radiasi non-ionisasi. Dilansir dari Health.com, radiasi non-ionisasi tidak memiliki energi yang cukup untuk merusak DNA atau memicu kanker, berbeda dengan radiasi ionisasi seperti sinar X atau paparan limbah radioaktif. Radiasi jenis ini juga dihasilkan oleh banyak perangkat elektronik sehari-hari, termasuk router Wi-Fi dan ponsel.

National Cancer Institute menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan pasti antara penggunaan perangkat nirkabel dengan penyakit kanker atau penyakit serius lainnya. Penggunaan headphone Bluetooth justru dinilai lebih aman dibandingkan menempelkan Handphone langsung ke telinga saat melakukan panggilan.

Lalu, seberapa besar paparan radiasi dari headphone Bluetooth? Menurut Ken Foster, profesor bioengineering dari University of Pennsylvania, Bluetooth memiliki emisi radiasi yang tergolong sangat kecil, bahkan jika digunakan dalam waktu lama. Selain itu, pemerintah Amerika Serikat juga telah membuat standar keamanan radiasi yang harus dipatuhi dalam pembuatan perangkat elektronik, dan emisi Bluetooth berada jauh di bawah ambang batas yang dinilai aman bagi tubuh manusia.

Baca juga: Misteri Sungai Hilang di Tanah Datar: Ahli Ungkap Peran Sinkhole dan Karst

Apakah ada Risiko Kanker Otak ketika Menggunakan Headphone Bluetooth?

Foto: Freepik

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah apakah ada hubungan antara penggunaan headphone Bluetooth dengan risiko kanker otak. Menurut riset ilmiah hingga kini belum ditemukan bukti kuat bahwa radiasi frekuensi radio (RF) dari Bluetooth berdampak buruk pada otak atau meningkatkan risiko kanker. Bluetooth termasuk radiasi non-ionisasi yang tidak bersifat karsinogenik. Meski demikian, para peneliti tetap memperbarui serta membuka ruang untuk penelitian jangka panjang guna memantau potensi efek kesehatan dari penggunaan perangkat nirkabel yang semakin merajalela.

Perhatian justru lebih sering diarahkan pada aspek lain dari penggunaan headphone, yakni adanya risiko kesehatan pendengaran. Baik headphone kabel maupun Bluetooth sama-sama berisiko jika digunakan dengan volume terlalu tinggi dalam durasi lama. Paparan suara keras secara terus menerus dapat menimbulkan risiko di telinga bagian dalam dan menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Baca juga: Sering Capek? Peneliti Temukan Akar Masalah "Brain Fatigue"

Karena itu, para ahli menyarankan penggunaan headphone secara bijak. Pengguna dianjurkan membatasi waktu mendengarkan, menjaga volume pada tingkat wajar, serta memberi jeda secara berkala agar telinga dapat beristirahat. Secara sederhana penggunaan headphone akan aman jika pengguna tetap memerhatikan faktor-faktor risiko gangguan pendengaran. Kita dianjurkan untuk memilih headphone yang nyaman untuk telinga kita, tidak menggunakannya dalam jangka waktu lama.

Dengan maraknya informasi yang beredar di media sosial, penting bagi masyarakat untuk mengkonfirmasi kekhawatiran yang berbasis data ilmiah dan tidak langsung percaya dengan klaim yang belum terbukti. Hingga saat ini, penelitian sains menunjukkan bahwa paparan radiasi dari headphone Bluetooth berada pada tingkat yang sangat rendah dan belum terbukti membahayakan otak.

Secara keseluruhan, berdasarkan bukti ilmiah yang ada saat ini, penggunaan headphone Bluetooth dinilai aman bagi otak selama digunakan secara wajar dan sesuai rekomendasi kesehatan. Alih-alih khawatir berlebihan terhadap radiasi, perhatian sebaiknya difokuskan pada kebiasaan penggunaan yang sehat agar teknologi ini benar-benar memberi manfaat tanpa menimbulkan risiko bagi tubuh.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

X (Twitter) Resmi Bayar Denda Rp80 Juta ke Pemerintah Indonesia

15 December 2025 at 21:07
 Pemerintah Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga ruang digital tetap aman dan sehat. Salah satu langkah tegas tersebut terlihat ketika platform media sosial X (sebelumnya Twitter) dikenai denda administratif hampir Rp 80 juta akibat keterlambatan memenuhi kewajiban moderasi konten bermuatan pornografi, Pembayaran denda dilakukan pada 12 Desember 2025 setelah pemerintah menerbitkan surat teguran ketiga. 

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Alexander Sabar, menjelaskan bahwa pihak X baru memberikan respons resmi melalui surat elektronik setelah teguran ketiga dikirimkan. Respons tersebut berisi penunjukan perwakilan resmi untuk menindaklanjuti proses pembayaran denda sesuai ketentuan yang berlaku.

Alexander, langkah ini merupakan bentuk kepatuhan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) terhadap regulasi Indonesia. Ia menegaskan bahwa penegakan aturan terhadap platform digital, baik lokal maupun global, merupakan upaya berkelanjutan pemerintah untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, dari paparan konten berbahaya di ruang digital.

Bagaimana Proses Penegakan Aturan Berjalan?

Kasus ini bermula ketika pemerintah menerbitkan Surat Teguran Kedua pada 20 September 2025. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, pihak X tidak memberikan tanggapan maupun melakukan pembayaran denda. Akibatnya, pemerintah mengirimkan Surat Teguran Ketiga dengan nilai denda yang diperbarui menjadi Rp 78.125.000. Angka ini merupakan akumulasi dari denda sebelumnya sebagai bentuk eskalasi sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang‑undangan. 

Denda administratif tersebut kemudian disetorkan langsung ke kas negara melalui mekanisme resmi yang dikelola oleh Kementerian Keuangan. Hal ini memastikan bahwa proses penegakan hukum berjalan transparan dan sesuai prosedur.

Keterlambatan X dalam menindaklanjuti konten berbahaya dianggap sebagai pelanggaran serius. Denda administratif dijatuhkan karena platform tersebut terlambat memenuhi kewajiban moderasi konten pornografi sesuai ketentuan yang berlaku.

Penegakan aturan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga pada perlindungan masyarakat dari risiko digital yang semakin kompleks.

Baca Juga: Di X Sekarang Bisa Beli Nama Pengguna, Begini Caranya!

Apa Makna Kepatuhan X bagi Indonesia?

Pembayaran denda oleh X memiliki makna strategis dalam konteks tata kelola ruang digital Indonesia. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa regulasi nasional tetap memiliki kekuatan mengikat terhadap platform global. Kedua, kepatuhan X menjadi preseden penting bagi platform digital lainnya agar lebih responsif terhadap kewajiban hukum di Indonesia. 

Pemerintah memandang langkah ini sebagai bentuk kepatuhan PSE terhadap regulasi yang berlaku, sekaligus bukti bahwa mekanisme penegakan hukum digital dapat berjalan efektif.

Keberhasilan pemerintah dalam memastikan pembayaran denda menunjukkan bahwa Indonesia semakin tegas dalam menegakkan standar keamanan digital, terutama terkait konten berbahaya.

Tantangan Moderasi Konten di Era Platform Global

Kasus X membuka kembali diskusi mengenai tantangan moderasi konten di platform global. Dengan miliaran unggahan setiap hari, moderasi konten menjadi tugas yang sangat kompleks. Namun, kompleksitas tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk mengabaikan kewajiban hukum di negara tempat platform beroperasi. 

Laporan Katadata menyoroti bahwa meskipun X telah menindaklanjuti perintah pemutusan akses terhadap konten bermasalah, pemerintah tetap mengenakan denda administratif karena keterlambatan pemenuhan kewajiban tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah menilai kepatuhan tidak hanya diukur dari tindakan, tetapi juga dari ketepatan waktu dan konsistensi.

Menuju Ruang Digital yang Lebih Aman dan Bertanggung Jawab

Kasus denda administratif terhadap platform X menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah Indonesia memperkuat tata kelola ruang digital. Dengan menegakkan aturan secara konsisten, pemerintah berupaya memastikan bahwa platform digital baik lokal maupun global bertanggung jawab atas konten yang beredar di layanan mereka. 

Langkah ini bukan hanya soal sanksi, tetapi juga tentang membangun ekosistem digital yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh masyarakat. Ke depan, penegakan regulasi yang tegas dan transparan akan menjadi fondasi penting dalam menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks.

Baca Juga: Meta Ubah Wajab Baru Facebook, Mirip Banget Instagram

Mengapa Penegakan Regulasi Digital Kini Menjadi Prioritas Nasional?

Percepatan transformasi digital dalam beberapa tahun terakhir membuat ruang daring semakin padat, dinamis, dan rentan terhadap penyalahgunaan. Pemerintah Indonesia menempatkan penegakan regulasi digital sebagai prioritas nasional karena dampaknya tidak hanya menyangkut keamanan informasi, tetapi juga stabilitas sosial dan perlindungan warga negara. Konten berbahaya seperti pornografi, penipuan daring, ujaran kebencian, hingga disinformasi dapat menyebar dengan cepat melalui platform global yang memiliki jutaan pengguna aktif. 

Apa Implikasi Kasus Ini bagi Platform Digital Lain di Indonesia? 

Kasus denda administratif terhadap X memberikan sinyal kuat kepada seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) bahwa pemerintah Indonesia tidak ragu menegakkan aturan, termasuk terhadap perusahaan teknologi global. Implikasi ini sangat penting, mengingat banyak platform digital beroperasi lintas negara dan sering kali memiliki standar moderasi konten yang berbeda dengan ketentuan lokal.

Dengan adanya preseden ini, platform digital lain diharapkan lebih responsif dalam memenuhi kewajiban moderasi konten, pelaporan, dan kepatuhan administratif. Pemerintah juga menunjukkan bahwa mekanisme sanksi tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar‑benar dijalankan hingga tuntas melalui proses resmi dan transparan. Hal ini dapat mendorong terciptanya budaya kepatuhan yang lebih kuat, sekaligus meningkatkan kualitas tata kelola ruang digital Indonesia.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)




Tren Wrapped Akhir Tahun? ChatGPT Nggak Mau Ketinggalan, Begini Cara Buatnya!

15 December 2025 at 19:32

Foto: Tribunn & Reddit 

Teknologi.idChatGPT Wrapped 2025 kini tengah menjadi tren hangat di kalangan pengguna kecerdasan buatan saat memasuki bulan Desember yang penuh nostalgia digital. Setelah Spotify sukses mempopulerkan tren "Wrapped" untuk merangkum selera musik, kini giliran ChatGPT, chatbot andalan OpenAI, yang memiliki versi rekapitulasi tahunannya sendiri. Fenomena ChatGPT Wrapped 2025 ini menarik perhatian pengguna internet di seluruh dunia, termasuk Indonesia, yang mulai beramai-ramai membagikan statistik interaksi unik mereka dengan AI ke media sosial. Hal ini memperkuat bukti bahwa kehadiran AI telah melampaui sekadar alat bantu kerja, melainkan sudah menyatu menjadi bagian dari gaya hidup digital masa kini.

Baca juga: OpenAI Luncurkan "ChatGPT for Teachers": Gratis untuk Guru di AS hingga 2027

Mekanisme Pembuatan Rekapitulasi ChatGPT Wrapped 2025

ChatGPT Wrapped sebenarnya bukanlah fitur otomatis yang muncul di halaman utama aplikasi layaknya Spotify. Berbeda dengan platform musik yang memiliki akses langsung ke algoritma riwayat untuk ditampilkan secara visual, rekapitulasi ChatGPT ini lahir dari kreativitas komunitas pengguna yang memanfaatkan kemampuan pengolahan data dari model bahasa besar itu sendiri. 

Inti dari tren ini terletak pada penggunaan instruksi khusus atau yang lebih dikenal dengan istilah prompt. Tanpa prompt yang tepat, ChatGPT hanya akan membaca data tersebut sebagai kumpulan teks mentah. Namun, dengan perintah yang spesifik, AI ini mampu merangkum berapa banyak kata yang telah dipertukarkan, topik apa yang paling sering ditanyakan, hingga memberikan penilaian terhadap kepribadian pengguna berdasarkan gaya bicaranya selama satu tahun terakhir. Kemudahan inilah yang membuat tren tersebut cepat menyebar, terutama bagi mereka yang penasaran ingin melihat sejauh mana ketergantungan atau interaksi mereka terhadap teknologi asisten virtual ini selama setahun penuh.

Secara teknis, langkah pertama yang harus dilakukan pengguna adalah masuk ke menu Settings pada akun ChatGPT mereka, lalu memilih opsi Data Controls untuk melakukan Export Data. OpenAI biasanya akan mengirimkan tautan unduhan melalui email yang berisi seluruh riwayat percakapan sejak akun pertama kali dibuat. Setelah berkas bernama conversations.json didapatkan, pengguna cukup mengunggah berkas tersebut ke versi ChatGPT terbaru (seperti GPT-4o) yang memiliki kemampuan analisis data kuat.

Agar hasilnya menarik dan cocok untuk dibagikan di media sosial, pemilihan prompt menjadi kunci utama. Beberapa prompt yang sedang viral saat ini mengarahkan ChatGPT untuk bertindak sebagai seorang analis data yang humoris atau kritis. Sebagai contoh, pengguna bisa memerintahkan AI untuk:

Foto: X-@seaseojeno

1. "Analisis data percakapan saya selama tahun 2025. Buatlah statistik mengenai topik utama yang saya bahas, berapa kali saya meminta bantuan kode, serta berikan deskripsi unik mengenai kepribadian saya berdasarkan cara saya bertanya."

2. "Buatkan GPT Wrapped 2025 Versi saya, buat semenarik mungkin untuk di upload ke sosial media"

Hasilnya, ChatGPT tidak hanya memberikan angka, tetapi juga narasi kreatif yang merangkum suka duka pengguna dalam berinteraksi dengan AI, mulai dari pertanyaan serius soal pekerjaan hingga pertanyaan konyol di tengah malam.

Apa Dampak Digital dari Tren Kecerdasan Buatan ini? 

Tren ChatGPT Wrapped ini mencerminkan pergeseran besar dalam cara masyarakat memandang kecerdasan buatan. Jika pada awal kemunculannya AI dianggap sebagai ancaman atau sekadar mesin kaku, kini AI telah bertransformasi menjadi "teman diskusi" yang memiliki rekam jejak emosional dan intelektual dengan penggunanya. Secara industri, fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya personalisasi data dalam menjaga loyalitas pengguna. Meski OpenAI belum merilis fitur Wrapped secara resmi yang terintegrasi penuh secara visual, inisiatif organik dari pengguna ini memberikan sinyal kuat bahwa fitur refleksi diri berbasis data sangat diminati.

Selain sebagai hiburan, rekapitulasi ini juga memberikan wawasan atau insight penting bagi pengguna mengenai produktivitas mereka. Seorang mahasiswa mungkin baru menyadari bahwa ia menghabiskan 40% interaksinya untuk memvalidasi teori akademik, sementara seorang pekerja kreatif mungkin melihat bahwa ChatGPT telah menjadi rekan brainstorming utama dalam proyek-proyek besarnya. Hal ini mempertegas posisi ChatGPT bukan lagi sekadar mesin pencari, melainkan ekstensi dari memori dan proses berpikir manusia modern di era digital.

Baca juga: OpenAI: ChatGPT Enterprise Bantu Karyawan Hemat Hingga 1 Jam Kerja per Hari

Refleksi Digital 2025

Munculnya ikreativitas pengguna untuk menciptakan ChatGPT Wrapped 2025 menjadi penutup tahun yang menarik bagi ekosistem teknologi dunia. Fenomena ini membuktikan bahwa data bukan hanya sekadar angka, melainkan cerita yang bisa diceritakan kembali dengan cara yang manusiawi melalui bantuan kecerdasan buatan. Bagi para pengguna, rekapitulasi ini adalah momen untuk bercermin mengenai apa saja yang telah dilalui sepanjang tahun, sementara bagi industri teknologi, ini adalah bukti nyata bahwa AI telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari secara personal dan emosional. Selama prosedur ekspor data dilakukan secara aman dan mandiri, tren ini menjadi cara yang menyenangkan untuk menyambut tahun yang baru dengan pemahaman lebih dalam tentang diri sendiri melalui kacamata AI.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Artificial General Intelligence: Ancaman, Peluang, atau Lawan Baru Manusia?

15 December 2025 at 19:49
Kemajuan teknologi kecerdasan buatan telah membawa kita pada fase baru ketika kemampuan komputasional tidak lagi sekadar menjalankan perintah, tetapi mulai menunjukkan kapasitas kognitif yang semakin kompleks. Sistem-sistem cerdas kini mampu mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber, menafsirkan situasi secara adaptif, serta menghasilkan keputusan yang mempertimbangkan konteks dan tujuan. Artificial General Intelligence (AGI) muncul sebagai representasi dari transformasi tersebut sebuah bentuk kecerdasan yang dirancang untuk beroperasi secara fleksibel, lintas domain, dan tidak terbatas pada satu jenis tugas tertentu.

Perkembangan menuju AGI menandai perubahan paradigma dalam relasi manusia dan teknologi. Mesin tidak lagi diposisikan hanya sebagai alat bantu mekanis, melainkan sebagai entitas komputasional yang berpotensi menjadi mitra intelektual dalam proses berpikir, analisis, dan pemecahan masalah. Dengan kemampuan untuk mempelajari pola baru secara mandiri, AGI membuka peluang bagi percepatan inovasi di berbagai sektor, mulai dari penelitian ilmiah, kesehatan, hingga tata kelola organisasi modern.

Kemunculan AGI juga menimbulkan pertanyaan mengenai batas kendali, akuntabilitas, dan implikasi etis dari sistem yang memiliki kapasitas belajar yang terus berkembang. Ketika mesin mulai menunjukkan kemampuan yang mendekati atau bahkan melampaui kecerdasan manusia, masyarakat global dihadapkan pada kebutuhan untuk meninjau kembali kerangka regulasi, standar keamanan, serta nilai-nilai yang selama ini menjadi landasan pengambilan keputusan.

Lahirnya Ambisi Kecerdasan Buatan

Gagasan tentang mesin yang mampu berpikir bermula dari pemikiran Alan Turing pada 1950-an. Melalui imitation game, Turing menantang dunia dengan pertanyaan sederhana namun revolusioner "Dapatkah mesin berpikir seperti manusia?" . Pertanyaan inilah yang kemudian melahirkan disiplin ilmu kecerdasan buatan, diperkuat oleh John McCarthy pada Konferensi Dartmouth tahun 1956. Sejak saat itu, AI berkembang dari sekadar eksperimen laboratorium menjadi fondasi teknologi moderen.

Algoritma AI Diam - Diam Mengubah Dunia

Pada awal 2000-an, AI bekerja di balik layar perusahaan besar seperti Google dan Amazon. Mesin belajar mengenali pola, memprediksi perilaku, dan memberikan rekomendasi yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan digital. Memasuki 2010-an, teknologi pengenalan gambar, suara, dan bahasa berkembang pesat, melahirkan Siri, Alexa, Google Photos, dan berbagai layanan cerdas lainnya. Namun, puncak perkembangan AI terjadi pada 2020 dengan hadirnya GPT-3, yang membuka jendela baru model bahasa berskala besar.

Kemajuan ini terus berkembang hingga menjadi Artificial General Intelligence (AGI) Jika AI konvensional dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu, maka AGI diproyeksikan mampu memahami berbagai konteks, belajar secara mandiri, dan menerapkan pengetahuan lintas domain.

Baca Juga: Teknologi Terbaru Brain Body LLM, Robotik yang Mampu Berfikir, Belajar dan Memahami Secara Real-Time

Siapa yang Akan Menjadi Penguasa AGI?

Perusahaan teknologi raksasa tengah berlomba menciptakan sistem yang mampu menandingi kecerdasan manusia. OpenAI dan Microsoft memimpin dengan model GPT-4 dan Copilot. Google memperkuat posisinya melalui keluarga Gemini. Meta menghadirkan Llama dan Meta AI, sementara Amazon mengembangkan layanan generatif berbasis cloud. Perlombaan ini bukan sekadar kompetisi teknologi, tetapi perebutan posisi strategis dalam ekonomi masa depan.

Ambisi Membangun Kecerdasan Setara Manusia

Foto: eWeek

AGI didefinisikan sebagai sistem yang mampu memahami, belajar, dan menyelesaikan berbagai tugas kognitif pada tingkat manusia. Meski model saat ini menunjukkan kemampuan luar biasa, para ahli menilai bahwa AGI masih berada di tahap awal. Sistem belum memiliki otonomi penuh, pemahaman dunia fisik, atau kemampuan perencanaan jangka panjang yang stabil. Namun, ambisi perusahaan seperti OpenAI, Google DeepMind, Anthropic, dan xAI menunjukkan bahwa AGI bukan lagi sekadar mimpi ilmiah. 

Ketika Manusia Justru Menjadi Penghalang AGI

Pandangan menarik datang dari Alexander Embiricos, pemimpin pengembangan Codex di OpenAI. Menurutnya, hambatan terbesar menuju AGI bukanlah teknologi, melainkan manusia. Kecepatan mengetik dan kemampuan multitasking manusia dianggap terlalu lambat untuk mengikuti ritme kerja agen AI. Selama manusia masih harus menulis prompt dan memvalidasi hasil kerja AI, produktivitas tidak akan mencapai potensi maksimal. Embiricos memprediksi bahwa ketika agen AI dapat bekerja secara otomatis tanpa intervensi manusia, pertumbuhan produktivitas akan melonjak drastis fenomena yang ia sebut hockey stick growth.

Baca Juga: Robotik Optimus Buatan Elon Musk, Dorong Perkembangan Dunia Tanpa Uang!

Apa yang Terjadi Setelah Mesin Melampaui Kita? 

Jika AGI mampu memiliki kecerdasan setara manusia, maka superintelligence adalah lompatan yang jauh melampaui batas tersebut. Menurut berbagai analisis, begitu AGI tercapai, percepatan kemampuan AI dapat berlangsung sangat cepat, menciptakan kecerdasan yang tidak hanya memahami dunia, tetapi mampu mengubahnya. Pertanyaannya bukan lagi apakah superintelligence akan hadir, tetapi bagaimana manusia akan menghadapinya. 

Apakah Kita Siap Menyambut Masa Depan yang Dibentuk AGI?

Perjalanan panjang dari ide Turing hingga ambisi superintelligence menunjukkan bahwa perkembangan AI bergerak jauh lebih cepat daripada kesiapan manusia. AGI bukan sekadar teknologi, itu adalah titik balik peradaban. Dunia kini dihadapkan pada pertanyaan besar: “Apakah kita siap hidup berdampingan dengan kecerdasan yang mungkin melampaui kita?”


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



Telkomsel Rilis Paket Nataru: 70 GB + Netflix Cs Cuma Rp150 Ribu

15 December 2025 at 07:28

Foto: Simpati

Teknologi.id – Momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu identik dengan waktu berkualitas bersama keluarga. Bagi sebagian orang, liburan akhir tahun berarti perjalanan mudik yang panjang atau sekadar bersantai di rumah menghabiskan sisa cuti. Memahami kebutuhan digital masyarakat yang melonjak drastis di musim liburan—terutama untuk hiburan streaming film dan serial—Telkomsel melalui brand legendarisnya, Simpati, meluncurkan amunisi baru yang sangat menggoda.

Memanfaatkan momentum tanggal cantik 12.12 pada Jumat kemarin, operator seluler pelat merah ini resmi merilis program bertajuk "Nonton Pasti Simpati". Program ini menawarkan paket data jumbo dengan harga yang kompetitif, dirancang khusus untuk memanjakan para penikmat konten digital agar tidak mati gaya saat liburan.

Paket Jumbo: 70 GB + Akses Netflix dan Kawan-kawan

Daya tarik utama dari peluncuran ini adalah paket bundling yang sangat agresif. Telkomsel menawarkan kuota data sebesar 70 GB dengan masa aktif 30 hari. Namun, yang membuatnya terasa "murah" adalah penyertaan akses berlangganan ke berbagai platform streaming premium.

Dengan merogoh kocek sebesar Rp150.000, pelanggan tidak hanya mendapatkan kuota internet besar, tetapi juga langsung mendapatkan akses langganan ke Netflix, ShortMax, WeTV, Prime Video, dan Vision+. Ini adalah strategi bundling "All-in-One" yang jarang ditemukan, mengingat biasanya langganan platform tersebut harus dibayar secara terpisah yang jika ditotal harganya bisa jauh lebih mahal.

Tak hanya itu, fleksibilitas juga diberikan kepada pelanggan untuk memilih akses tambahan sesuai selera mereka, mulai dari Vidio, Viu, IQIYI, Disney+, hingga YouTube Premium.

Baca juga: Langganan ChatGPT Go Kini Bisa Lewat Telkomsel, Mulai Rp 50 Ribu/Bulan!

Opsi Hemat: Paket "Seru Nonton"

Bagi pelanggan yang memiliki anggaran lebih terbatas namun tetap ingin menikmati hiburan tanpa batas, Telkomsel juga menyediakan opsi kedua bernama Paket Seru Nonton.

Dibanderol dengan harga Rp105.000, paket ini memberikan kuota sebesar 40 GB. Meskipun kuotanya lebih kecil, benefit akses streaming-nya tetap melimpah. Pelanggan paket ini mendapatkan pilihan akses berlangganan ke berbagai layanan seperti Viu, IQIYI, Catchplay, Vidio, WeTV, Noice, Prime Video, Vision+, dan ShortMax.

Bahkan, untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, varian paket ini juga tersedia mulai dari harga Rp25.000, dengan tetap menawarkan opsi kuota hingga 70 GB tergantung pada konfigurasi yang dipilih pengguna.

Strategi Mengikat Pelanggan Lewat Konten

Langkah Telkomsel ini bukan sekadar perang harga kuota, melainkan upaya strategis untuk meningkatkan kualitas penggunaan data pelanggan. Di era digital saat ini, pengguna tidak hanya butuh koneksi, tetapi juga konten yang relevan.

Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Adhi Putranto, Vice President SIMPATI Product Marketing Telkomsel, menjelaskan visi di balik peluncuran produk ini. Ia menekankan pentingnya memberikan konteks pada konektivitas yang dimiliki pelanggan.

"Jadi target kami adalah meningkatkan konektasi pelanggan yang memiliki konteks dan mengakses layanan," ujar Adhi Putranto, sebagaimana dikutip dari CNBC Indonesia.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Telkomsel ingin pelanggannya tidak sekadar menghabiskan kuota untuk scrolling media sosial tanpa arah, melainkan menikmati layanan hiburan berkualitas tinggi yang membutuhkan bandwidth stabil dan kuota besar.

Baca juga: Cara Beli Kuota Internet Anti Hangus Telkomsel, Lengkap dengan Harga 2025

Gaet Duta Sheila on 7 Jadi Wajah Baru

Untuk memperkuat pesan kampanye ini, Telkomsel tidak main-main dalam aspek pemasaran. Mereka menggandeng sutradara video klip ternama, Dimas Djayadiningrat, untuk menggarap video iklan "Nonton Pasti Simpati". Sentuhan artistik Dimas diharapkan mampu memberikan kesan premium namun tetap fun pada produk ini.

Kejutan lainnya adalah penunjukan Duta Modjo, vokalis kharismatik dari band Sheila on 7, sebagai Brand Ambassador terbaru Simpati. Pemilihan Duta dinilai sangat tepat karena sosoknya yang lintas generasi—dicintai oleh Gen X, Milenial, hingga Gen Z—serta citranya yang sederhana namun berkualitas, sangat pas dengan branding Simpati.

Duta sendiri mengungkapkan hubungan personalnya dengan brand tersebut yang sudah terjalin sejak lama. "Jadi bagian dari Simpati hari ini adalah kebanggaan buat saya. Semoga langkah ini bisa bikin kita semua sama-sama lebih berdaya dan bisa terus maju bareng ke arah yang lebih baik," ujar Duta dalam kesempatan yang sama.

Foto: Referensia.id

Cara Mendapatkan Paket

Bagi Anda yang tertarik untuk mengaktifkan paket ini guna persiapan liburan Nataru, Telkomsel menyediakan berbagai saluran pembelian yang mudah diakses.

Pelanggan bisa membeli paket "Nonton Pasti Simpati" melalui:

  • Situs resmi Telkomsel.
  • Aplikasi MyTelkomsel. Kode UMB *363#.
  • Gerai fisik GraPARI dan outlet mitra.
  • E-commerce dan mobile banking.
  • Asisten virtual Veronika.

Dengan ketersediaan kuota besar dan akses hiburan lengkap, perjalanan mudik yang macet atau malam pergantian tahun di rumah tampaknya tidak akan membosankan bagi para pengguna Telkomsel tahun ini. 

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

Samsung Perang Internal? Divisi Chip Tolak Suplai RAM ke Divisi HP Sendiri!

15 December 2025 at 19:07

Foto: hoanghamobile.com

Teknologi.id - Kabar mengejutkan datang dari raksasa teknologi Korea Selatan, Samsung Electronics. Di tengah persaingan pasar ponsel pintar dunia, internal perusahaan dikabarkan sedang mengalami ketegangan yang tidak biasa. Laporan terbaru menyebutkan bahwa divisi semikonduktor mereka secara mengejutkan menolak pesanan memori RAM dari divisi seluler mereka sendiri. Fenomena ini ibarat sebuah dapur restoran yang enggan memberikan bumbu kepada koki di restoran yang sama, meski keduanya berada di bawah satu atap perusahaan. Situasi ini memicu perbincangan hangat mengenai bagaimana lonjakan harga komponen global mulai mengubah prioritas strategis perusahaan multinasional sekelas Samsung.

Inti dari permasalahan ini berakar pada keputusan strategis divisi Samsung yang bertanggung jawab memproduksi chip memori (Samsung Semiconductor). Laporan menyebutkan bahwa mereka telah menolak permintaan pasokan chip RAM dari divisi Mobile Experience (MX), unit bisnis di balik kesuksesan ponsel lini Galaxy. Alasan utama di balik tindakan yang terkesan tidak kompak ini adalah lonjakan harga memori RAM yang sangat drastis di pasar global. Saat harga komponen melambung tinggi, nilai jual chip tersebut ke pihak eksternal, seperti perusahaan pusat data atau produsen elektronik lain, menjadi jauh lebih menguntungkan dibandingkan harus memasoknya ke divisi internal dengan harga subsidi atau "harga teman".

Kondisi ini menciptakan dilema besar di dalam tubuh Samsung Electronics. Di satu sisi, divisi ponsel memerlukan komponen dengan harga stabil untuk menjaga harga jual perangkat agar tetap kompetitif di mata konsumen. Di sisi lain, divisi chip memiliki target keuntungan sendiri dan lebih memilih untuk mengalokasikan stok mereka kepada klien luar yang berani membayar sesuai harga pasar yang sedang tinggi. Konflik kepentingan ini menunjukkan bahwa masing-masing divisi di Samsung beroperasi sebagai entitas bisnis mandiri yang sangat ketat terhadap target profitabilitas.

Baca juga: One UI 8.5 Hadir! 7 Fitur Baru Samsung yang Bikin HP Makin Keren dan Fleksibel!

Apa Pemicu Lonjakan Harga dan Skala Prioritas Produksi?

Foto: techzine.eu

Secara teknis, kenaikan harga RAM ini dipicu oleh permintaan masif terhadap memori berkecepatan tinggi seperti LPDDR5X. Teknologi ini sangat dicari seiring dengan tren integrasi kecerdasan buatan (AI) pada perangkat mobile dan server global. Kelangkaan pasokan dibandingkan permintaan yang membludak membuat harga chip memori meroket di penghujung tahun 2025. Divisi chip Samsung melihat peluang emas untuk mendulang profit maksimal dengan memprioritaskan penjualan ke perusahaan penyedia layanan cloud yang bersedia membayar premium.

Bagi divisi semikonduktor, memberikan prioritas kepada divisi ponsel internal dengan harga yang lebih rendah justru akan menekan margin keuntungan mereka dalam laporan keuangan tahunan. Mengingat performa divisi chip sering kali menjadi penopang utama pendapatan total Samsung Group, tekanan untuk menjual kepada penawar tertinggi menjadi sangat besar. Detail pengembangan teknologi memori terbaru yang semakin kompleks membuat setiap keping chip menjadi komoditas yang sangat diperebutkan di pasar internasional.

Baca juga: Samsung Perkenalkan Exynos 2600, Chipset Flagship 2nm Setara Snapdragon 8 Elite Gen 5

Bedah Kebijakan Perusahaan Terhadap Tekanan Pasar Global!

Meski terlihat seperti konflik, langkah ini dinilai rasional dari sisi bisnis. Sebagai perusahaan terbuka, Samsung dituntut memberikan keuntungan maksimal bagi investor. Jika menjual ke pihak luar mendatangkan profit lebih besar, secara matematis itulah langkah yang diambil. Namun, risikonya adalah divisi ponsel mungkin terpaksa mencari pasokan dari kompetitor seperti SK Hynix atau Micron jika stok internal terus sulit didapatkan. Hingga saat ini, manajemen puncak Samsung dikabarkan sedang mengupayakan mediasi agar kebutuhan divisi ponsel tetap terpenuhi tanpa menggerus potensi keuntungan divisi chip.

Apa Inti Terkait Stabilitas Rantai Pasok Samsung

Fenomena penolakan pesanan RAM internal ini menjadi babak baru dalam dinamika teknologi tahun 2025. Kenaikan harga komponen yang tidak terkendali memaksa Samsung mengevaluasi ulang prioritas distribusinya. Meskipun kebijakan ini bertujuan memaksimalkan keuntungan divisi semikonduktor, risiko terganggunya harga dan ketersediaan ponsel pintar di tingkat konsumen menjadi ancaman nyata. Sinkronisasi antar-divisi akan menjadi tantangan terbesar Samsung untuk tetap memimpin pasar sekaligus menjaga kepercayaan pengguna setianya. Kini, bola panas ada di tangan manajemen pusat untuk menyeimbangkan ego bisnis setiap divisi. Jika gagal, konsumen setia mungkin harus bersiap menghadapi harga smartphone yang melambung tinggi di tahun mendatang. Adaptasi strategi rantai pasok yang lebih fleksibel akan menentukan apakah Samsung tetap menjadi raja teknologi global atau justru terhimpit oleh efisiensi bisnisnya sendiri yang terlampau kaku.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(AA/ZA)

Emergency Live Video Hadir di Android, Permudah Petugas dalam Penyelamatan Darurat

15 December 2025 at 17:34
 Dalam situasi darurat, setiap detik memiliki arti penting. Kesalahan informasi atau keterlambatan respons dapat berdampak besar terhadap keselamatan seseorang. Menyadari hal tersebut, Google menghadirkan inovasi baru di ekosistem Android melalui fitur Android Emergency Live Video, yang memungkinkan pengguna berbagi video secara langsung saat meminta bantuan darurat. Lewat fitur ini, petugas dapat melihat kondisi di lokasi kejadian secara real-time, sehingga proses penanganan bisa dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Kehadiran Emergency Live Video membawa perubahan besar dalam penanganan situasi genting. Selama ini, petugas darurat hanya mengandalkan informasi suara atau teks dari penelepon. Emergency Live Video aktif ketika pengguna melakukan panggilan atau mengirim pesan darurat melalui ponsel Android. Menurut Alastair Breeze, Software Engineer Android di Google, petugas darurat dapat mengirimkan permintaan kepada pengguna untuk berbagi video secara langsung. “Ketika sedang melakukan panggilan darurat, petugas dapat mengirim permintaan ke smartphone Anda untuk berbagi video secara langsung,” jelasnya di situs resmi Google. 

Baca juga: Android dan iPhone Kini Bisa Kirim File ala AirDrop: Quick Share Resmi Kompatibel
Foto: google

Cara Kerja Google Emergency Live Video

Mekanisme kerjanya dirancang sederhana agar tidak membebani pengguna yang sedang panik. Setelah menghubungi layanan darurat, petugas akan mengirim permintaan untuk mengaktifkan video live. Pengguna cukup menekan satu tombol untuk menyetujuinya. Tidak ada pengaturan tambahan atau aktivasi manual sebelumnya. Selama panggilan berlangsung, ponsel Android juga secara otomatis membagikan lokasi pengguna kepada petugas, sehingga bantuan bisa diarahkan dengan lebih cepat dan tepat.

Manfaat Fitur Emergency Live Video

Manfaat fitur ini sangat terasa dalam berbagai kondisi darurat, mulai dari kecelakaan lalu lintas, kebakaran, hingga kondisi medis serius. Dengan akses visual langsung, petugas dapat menilai tingkat keparahan situasi secara lebih akurat dibandingkan hanya mengandalkan suara atau pesan teks. Dalam kasus darurat medis, misalnya, petugas bisa memberikan instruksi penyelamatan awal seperti panduan melakukan CPR atau pertolongan pertama lainnya sambil menunggu tim medis tiba di lokasi.


Google juga menaruh perhatian besar pada aspek privasi dan keamanan data. Perusahaan memastikan bahwa seluruh komunikasi, termasuk video yang dibagikan, dilindungi dengan enkripsi. Pengguna tetap memiliki kendali penuh karena dapat menghentikan panggilan video kapan saja jika merasa tidak nyaman. Dengan pendekatan ini, Google berusaha menyeimbangkan kebutuhan keselamatan dengan perlindungan privasi pengguna.

Selain Emergency Live Video, Android juga menyediakan berbagai tombol bantuan cepat yang terintegrasi dalam layanan darurat. Pengguna dapat memilih opsi seperti Chat with 911, Fire untuk kebakaran, atau Police untuk bantuan kepolisian. Dari sisi konsep, fitur ini memiliki kemiripan dengan layanan keselamatan milik Apple, seperti Emergency SOS dan deteksi kecelakaan. Namun, Google menambahkan sentuhan visual secara real time yang dapat menjadi pembeda penting dalam situasi kritis.

Emergency Live Video tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi bagian dari rangkaian fitur keselamatan Android yang lebih luas. Fitur ini terintegrasi dengan Emergency Location Service, Car Crash Detection, Fall Detection, serta Satellite SOS. Kombinasi berbagai teknologi tersebut menunjukkan komitmen Google untuk menjadikan smartphone Android sebagai perangkat yang tidak hanya pintar, tetapi juga andal dalam kondisi darurat.

Baca juga: Google Photos Recap 2025 Sajikan Kilas Balik Visual yang Lebih Personal

Untuk saat ini, Emergency Live Video tersedia bagi perangkat Android yang menjalankan Android 8 atau versi lebih baru. Meski demikian, peluncurannya masih terbatas secara wilayah. Fitur ini baru dapat digunakan di Amerika Serikat, serta beberapa area di Jerman dan Meksiko. Google belum mengumumkan jadwal resmi kehadirannya di negara lain termasuk di Indonesia.

Dengan hadirnya Emergency Live Video, Google membuka babak baru dalam penanganan darurat berbasis teknologi. Kemampuan berbagi video secara langsung memberi petugas konteks visual yang krusial, mempercepat pengambilan keputusan, dan berpotensi menyelamatkan lebih banyak nyawa. Fitur ini tidak hanya meningkatkan kecepatan respons, tetapi juga membantu petugas mengambil keputusan yang lebih tepat melalui visual langsung dari lokasi kejadian. Tinggal menunggu waktu hingga fitur ini tersedia secara lebih luas dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna Android di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Di tengah meningkatnya ketergantungan masyarakat pada perangkat mobile, Emergency Live Video membuktikan bahwa inovasi teknologi dapat memberikan dampak nyata bahkan bisa menyelamatkan nyawa ketika digunakan pada waktu dan kondisi yang tepat.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News. 

(IR/ZA)

API.CO.ID Hadir sebagai Platform API ‘All-in-One’ Pertama & Terlengkap di Indonesia

14 December 2025 at 07:37


Sumber foto : Api.co.id

JAKARTA – Di tengah gelombang transformasi digital yang melanda Asia Tenggara, Indonesia kini mencatat sejarah baru dalam infrastruktur teknologi. Api.co.id secara resmi hadir dan mengukuhkan posisinya sebagai platform Agregator API (Application Programming Interface) Pertama di Indonesia yang mengusung konsep "All-in-One Marketplace". Kehadiran platform ini menjadi jawaban mutlak atas fragmentasi sistem yang selama ini menghambat percepatan inovasi digital di tanah air.

Selama bertahun-tahun, developer, startup, hingga korporasi besar di Indonesia dipaksa bekerja dengan cara yang tidak efisien. Mereka harus menjalin kontrak dengan belasan vendor berbeda hanya untuk membangun satu aplikasi: vendor A untuk data wilayah, vendor B untuk verifikasi KTP, vendor C untuk gateway pembayaran, dan vendor D untuk logistik. Biaya membengkak, proses integrasi memakan waktu berbulan-bulan, dan pemeliharaan sistem menjadi mimpi buruk.

Hari ini, API.CO.ID mengakhiri era tersebut.

Dengan visi menyatukan seluruh kebutuhan API di Indonesia ke dalam satu pintu, API.CO.ID tidak hanya menawarkan produk, tetapi sebuah ekosistem. Dari solusi verifikasi identitas (Identity Verification), data finansial, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), hingga utilitas harian, semuanya kini tersedia dalam satu dashboard terintegrasi.

Revolusi Integrasi: Mengapa Dunia Bisnis Wajib Beralih ke API.CO.ID?

"Kami tidak sekadar menjual akses data. Kami menjual kecepatan dan efisiensi. Misi kami adalah mendemokratisasi teknologi agar developer Indonesia—baik yang bekerja di unicorn maupun indie hacker di kamar kos—memiliki akses ke alat canggih yang sama untuk membangun Indonesia," ujar Manajemen API.CO.ID dalam peluncuran resminya.

Platform ini dirancang dengan satu filosofi utama: Memudahkan Pengembang, Menguntungkan Bisnis. Berikut adalah pilar utama yang menjadikan API.CO.ID tak tertandingi:

1. Solusi Identitas & Keamanan (KYC) Kelas Dunia

Di era fintech dan pinjaman digital, keamanan adalah segalanya. API.CO.ID menyediakan rangkaian alat verifikasi yang paling dicari di pasar saat ini, dengan akurasi yang telah teruji:

  • KTP OCR (Optical Character Recognition): Teknologi ini memungkinkan aplikasi Anda membaca data dari foto e-KTP secara instan dan akurat. Tidak ada lagi input manual yang rawan kesalahan (typo). Sangat krusial untuk proses onboarding nasabah bank, aplikasi pinjaman, atau pendaftaran akun marketplace.

  • SIM OCR: Solusi serupa untuk Surat Izin Mengemudi, sangat efektif untuk aplikasi logistik, ride-hailing, atau penyewaan kendaraan yang membutuhkan validasi pengemudi.

  • Face Matching API: Tingkatkan keamanan ke level berikutnya dengan membandingkan foto selfie pengguna dengan foto di KTP/SIM mereka. Fitur ini mencegah penipuan identitas (identity fraud) yang marak terjadi.

  • Liveness Check (Upcoming): Segera hadir, teknologi deteksi kehidupan untuk memastikan bahwa pengguna yang melakukan verifikasi adalah manusia asli yang hadir secara real-time, bukan foto topeng atau video rekaman.

  • Dukcapil Check (Upcoming): Integrasi pamungkas untuk validasi NIK langsung ke database kependudukan, memberikan status "Terverifikasi Pemerintah" untuk kepatuhan regulasi tertinggi.

2. Kecerdasan Buatan (AI) & Otomasi untuk Efisiensi

Mengapa membangun model AI dari nol jika Anda bisa menyewanya per request? API.CO.ID menghadirkan kapabilitas AI canggih yang siap pakai:

  • Background Remover API: Hapus latar belakang foto produk e-commerce secara otomatis dalam hitungan detik. Ini adalah fitur wajib bagi aplikasi marketplace atau tools desain grafis.

  • CV Extractor API: Bagi platform HR dan rekrutmen, API ini secara cerdas mengekstrak data dari dokumen CV pelamar menjadi format terstruktur, mempercepat proses seleksi karyawan hingga 10x lipat.

  • Article Generator: Solusi bagi agensi pemasaran dan media untuk membuat draf konten berkualitas tinggi secara otomatis berbasis AI.

3. Data Api Lokal Indonesia yang Paling Lengkap

Kekuatan utama API.CO.ID adalah pemahaman mendalam tentang konteks lokal yang tidak dimiliki oleh penyedia API global seperti Google atau AWS.

  • API Wilayah Indonesia: Data hierarkis lengkap dari Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan, hingga Kelurahan dan Kode Pos. Selalu diperbarui sesuai pemekaran wilayah terbaru.

  • Data Sekolah & Kampus: Direktori lengkap data pendidikan di seluruh Indonesia, sangat berguna untuk aplikasi edutech atau survei demografis.

  • Indonesia Holiday Calendar: Jangan biarkan sistem penggajian atau logistik Anda kacau karena tanggal merah. API ini menyediakan data hari libur nasional dan cuti bersama yang selalu up-to-date.

  • Jadwal Sholat & Al-Qur'an: Mendukung pengembangan aplikasi gaya hidup Muslim dengan data waktu sholat yang presisi berdasarkan lokasi geografis di seluruh nusantara.

Peta Jalan Masa Depan (Roadmap): Membangun Super-Ecosystem

Ambisi API.CO.ID tidak berhenti pada apa yang tersedia hari ini. Tim engineering kami bekerja siang malam untuk menghadirkan fitur-fitur game changer yang akan segera dirilis (Upcoming Features):

A. Logistik & E-Commerce Enabler

Kami memahami bahwa logistik adalah tulang punggung ekonomi digital Indonesia.

  • API Cek Resi (All Couriers): Satu API untuk melacak status pengiriman dari JNE, J&T, SiCepat, AnterAja, Pos Indonesia, dan puluhan ekspedisi lainnya.

  • API Cek Ongkir: Kalkulasi biaya pengiriman real-time yang akurat hingga ke tingkat kecamatan, memudahkan pemilik toko online memberikan transparansi harga kepada pembeli.

B. Financial Technology (Fintech)

  • Payment Gateway API: Kami akan segera menghadirkan gerbang pembayaran terintegrasi. Terima pembayaran via Virtual Account, E-Wallet (OVO, GoPay, Dana), hingga Kartu Kredit dengan biaya transaksi yang sangat kompetitif. Memungkinkan setiap aplikasi berubah menjadi mesin penghasil uang.


Satu Pintu untuk Kemajuan Indonesia

Salah satu masalah terbesar dalam ekosistem teknologi Indonesia adalah kesenjangan akses. Perusahaan besar mampu membayar biaya langganan API ribuan dolar, sementara developer pemula seringkali terhambat biaya.

API.CO.ID hadir untuk meruntuhkan tembok tersebut.

Kami menerapkan model bisnis hibrida yang revolusioner:

  1. API Gratis (Free Tier): Kami menyediakan banyak utility API secara gratis atau dengan kuota freemium yang murah hati. Ini ditujukan untuk mahasiswa, pelajar, dan pengembang independen yang sedang belajar atau membangun MVP (Minimum Viable Product).

  2. API Berbayar (Premium/Enterprise): Untuk bisnis yang membutuhkan SLA (Service Level Agreement) tinggi, rate limit besar, dan prioritas support. Namun, harga yang kami tawarkan jauh lebih masuk akal dibandingkan vendor asing, dengan kualitas yang setara atau bahkan lebih baik untuk konteks lokal.

"Kami ingin melihat lebih banyak aplikasi hebat lahir dari tangan anak bangsa. Dengan menyediakan 'batu bata' digital yang lengkap di API.CO.ID, developer tidak perlu lagi membuang waktu membuat fondasi. Mereka bisa langsung fokus membangun 'rumahnya'," tambah tim pengembang API.CO.ID.

Studi Kasus: Bagaimana API.CO.ID Mengubah Bisnis

Bayangkan sebuah Aplikasi Toko Online baru yang ingin bersaing di pasar. Tanpa API.CO.ID, mereka butuh waktu 6 bulan hanya untuk integrasi sistem.

  • Mereka butuh kontrak dengan bank untuk pembayaran.

  • Mereka butuh kontrak dengan logistik untuk cek ongkir.

  • Mereka butuh coding manual untuk data wilayah pengiriman.

Dengan API.CO.ID, proses ini dipangkas menjadi hitungan hari:

  1. Gunakan API Wilayah untuk formulir alamat pembeli.

  2. Gunakan API Cek Ongkir (upcoming) untuk total biaya.

  3. Gunakan Payment Gateway (upcoming) untuk terima uang.

  4. Gunakan WhatsApp API (via partner integrasi) untuk notifikasi resi.

  5. Semua dikelola dalam SATU DASHBOARD dengan dokumentasi yang seragam.

Efisiensi ini bukan lagi impian, melainkan kenyataan yang sudah bisa diakses hari ini.

Kesimpulan: Waktunya Beralih Sekarang

Dunia bergerak cepat. Kompetitor Anda tidak menunggu. Jika bisnis Anda masih terjebak dalam kerumitan mengelola banyak vendor API, Anda sedang membuang uang dan waktu yang berharga.

API.CO.ID bukan sekadar vendor; kami adalah mitra strategis untuk pertumbuhan eksponensial bisnis Anda. Dengan dukungan infrastruktur server yang handal, tim support lokal yang responsif, dan koleksi API terlengkap di Indonesia, tidak ada alasan untuk mencari di tempat lain.

Bergabunglah dengan ribuan developer cerdas lainnya yang telah mempercayakan infrastruktur data mereka kepada kami.

API.CO.ID – #SatuPintuUntukSemuaMembangun Ekosistem Digital Indonesia yang Lebih Kuat, Lebih Cepat, dan Lebih Efisien.

Alat Online Serbaguna untuk Mengunduh Video & Musik dari Berbagai Platform

13 December 2025 at 15:40

Di tengah perkembangan dunia digital, kebutuhan untuk menyimpan konten secara offline semakin meningkat. Banyak orang ingin menyimpan video dari YouTube, Instagram, Facebook, hingga Twitter untuk ditonton kembali tanpa koneksi internet. Di sinilah VidsSave, sebuah online video & music downloader, hadir memberikan solusi praktis.

VidsSave merupakan platform yang dapat digunakan untuk mengunduh video, musik, dan berbagai media lainnya dari hampir semua situs populer. Tanpa instalasi aplikasi, pengguna cukup membuka situs VidsSave di browser, menempelkan tautan media, lalu mengunduhnya dalam hitungan detik.

Melalui artikel guest post ini, kita akan membahas bagaimana VidsSave bekerja, apa saja kelebihannya, serta mengapa platform ini menjadi pilihan terbaik bagi pengguna yang sering mencari solusi unduh video YouTube maupun membutuhkan alat pengunduh video Twitter.


Apa Itu VidsSave?

VidsSave adalah layanan berbasis web yang memungkinkan pengguna mengunduh media dari hampir semua situs besar di internet. Platform ini mendukung YouTube, Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, dan berbagai situs lainnya.

Pengguna tidak perlu membuat akun atau membayar biaya langganan untuk memakai layanan ini. Cukup tempelkan URL video atau musik yang ingin diunduh, pilih kualitas, dan file langsung siap diambil.

Kemudahan ini menjadikan VidsSave sebagai pilihan utama bagi mereka yang sering melakukan unduh video YouTube atau mencari pengunduh video Twitter yang cepat, aman, dan mudah.


Keunggulan Utama VidsSave

1. Mendukung Banyak Platform Sekaligus

Salah satu keunggulan terbesar VidsSave adalah kompatibilitasnya dengan banyak situs. Tidak hanya YouTube atau Instagram, tetapi juga TikTok, Facebook, Twitter, dan bahkan beberapa situs niche lainnya.

Fitur ini sangat membantu pengguna yang membutuhkan layanan unduh video YouTube ataupun menggunakan VidsSave sebagai pengunduh video Twitter dalam kegiatan sehari-hari.

2. Gratis dan Tanpa Registrasi

VidsSave dapat digunakan tanpa harus login atau membuat akun. Semua fitur bisa diakses secara gratis. Pengguna hanya perlu membuka situsnya dan langsung menempelkan tautan video yang ingin diunduh.

Fitur tanpa batas ini membuat pengalaman menggunakan VidsSave sangat praktis, terutama bagi mereka yang sering perlu unduh video YouTube secara cepat.

3. Memberikan Pilihan Kualitas yang Beragam

VidsSave mendukung berbagai kualitas video mulai dari resolusi rendah, HD, hingga Full HD apabila tersedia di sumber aslinya. Dengan demikian, pengguna dapat menyesuaikan kualitas unduhan sesuai kebutuhan.

Hal ini juga berlaku ketika Anda menggunakan VidsSave sebagai pengunduh video Twitter untuk menyimpan klip viral atau video penting dengan kualitas terbaik.

4. Bisa Digunakan di Semua Perangkat

Tidak peduli apakah Anda menggunakan komputer, laptop, ponsel Android, iPhone, atau tablet VidsSave dapat diakses dengan lancar.

Desain situs yang responsif membuat penggunaan nyaman di segala ukuran layar. Fitur ini sangat menguntungkan bagi pengguna yang sering unduh video YouTube saat bepergian atau ketika sinyal internet terbatas.


Cara Menggunakan VidsSave

Menggunakan VidsSave sangat mudah, bahkan bagi pengguna yang belum pernah mencoba alat pengunduh media.

  1. Salin tautan video atau musik dari situs apa pun.

  2. Buka situs VidsSave di browser.

  3. Tempelkan tautan tersebut ke kolom input.

  4. Pilih format serta kualitas file yang diinginkan.

  5. Klik tombol unduh dan simpan videonya ke perangkat Anda.

Proses ini sama untuk semua platform, termasuk ketika menggunakan VidsSave sebagai pengunduh video Twitter atau ketika ingin unduh video YouTube untuk disimpan secara offline.


Mengapa VidsSave Ideal untuk Pengguna YouTube?

YouTube adalah platform terbesar untuk video edukasi, hiburan, musik, dokumenter, hingga tutorial. Banyak pengguna ingin menyimpan konten untuk ditonton kembali tanpa koneksi internet.

VidsSave hadir sebagai solusi yang tepat karena:

  • Tidak memerlukan instalasi aplikasi tambahan

  • Prosesnya cepat

  • Mudah digunakan

  • Gratis untuk semua pengguna

Dengan fitur tersebut, VidsSave menjadi alat unduh video YouTube yang sangat dapat diandalkan. Pengguna dapat menyimpan video pembelajaran, lagu favorit, ataupun konten lainnya dengan kualitas terbaik.


VidsSave sebagai Pengunduh Video Twitter Andal

Twitter tidak menyediakan fitur resmi untuk menyimpan video, padahal banyak video viral, klip berita, hingga cuplikan menarik yang ingin disimpan pengguna.

Di sinilah VidsSave menjadi solusi terbaik. Sebagai pengunduh video Twitter, VidsSave memungkinkan pengguna menyimpan berbagai video dari Twitter dengan cepat dan mudah.

Keuntungan menggunakan VidsSave sebagai pengunduh Twitter:

  • Tidak perlu aplikasi tambahan

  • Kualitas video tetap baik

  • Proses unduhan sangat cepat

  • Bisa digunakan di perangkat apa pun

Tidak mengherankan bila banyak pengguna media sosial memilih VidsSave untuk menyimpan video penting dari Twitter.


Keamanan dan Privasi Tetap Terjaga

VidsSave tidak meminta informasi pribadi pengguna dan tidak menyimpan data apa pun. Platform ini hanya memproses URL video untuk menghasilkan link unduhan.

Hal ini memberikan rasa aman bagi pengguna yang sering memakai layanan unduh video YouTube atau pengunduh video Twitter, terutama yang menghindari aplikasi pihak ketiga yang meminta akses berlebih.

Kesimpulan

VidsSave adalah salah satu alat terbaik untuk mengunduh video dan musik dari berbagai platform secara gratis, cepat, dan aman. Dengan dukungan lintas situs, antarmuka sederhana, dan performa yang stabil, VidsSave menjadi pilihan ideal bagi siapa pun yang membutuhkan layanan pengunduhan media.

Baik untuk keperluan pribadi, edukasi, pekerjaan, atau koleksi hiburan, VidsSave hadir sebagai solusi lengkap terutama bagi Anda yang sering melakukan unduh video YouTube atau membutuhkan pengunduh video Twitter yang efektif.

Dengan semua fitur dan keunggulan yang ditawarkan, VidsSave layak menjadi alat utama Anda dalam menyimpan konten digital dari mana saja dan kapan saja.

Twitter Bangkit Lagi? Operation Bluebird Ajukan Petisi untuk Rebut Trademark dari X

13 December 2025 at 01:28

Foto: Vecteezy

Teknologi.id -  Bagi banyak pengguna lama, golden era Twitter adalah ketika "tweeting" dianggap sebagai kata kerja yang mendunia, dan platform tersebut terasa seperti area publik yang nyata, namun hal tersebut sudah lama hilang, digantikan dengan aplikasi "serba ada"-nya Elon Musk, X. Meski begitu, terdapat kemungkinan merek orisinal tersebut akan kembali muncul ke permukaan, bukan dipimpin oleh Musk, melainkan oleh tantangan legal.

Sebuah startup Virginia yang menyebut dirinya sebagai "Operation Bluebird" mengambil langkah yang berani. Seperti yang dilaporkan Ars Technica, kelompok tersebut mengajukan petisi formal dengan Kantor Paten dan Merek Dagang AS (USPTO) minggu ini untuk mencabut trademark milik X Corporation terhadap kata "Twitter" dan "tweet". Inti dari argumen tersebut cukup terus terang: X pada dasarnya telah meninggalkan brand Twitter dan tidak lagi aktif menggunakan paten tersebut.

Celah Hukum Untuk Memulihkan Merek

Penemu grup ini, pengacara trademark Stephen Coates, menjelaskan motivasi di balik langkah ini di LinkedIn:

“Setelah 12 bulan bekerja secara diam-diam di Operation Bluebird, kami kini keluar dari mode rahasia untuk membagikan sesuatu yang berani: kami telah mengajukan permohonan untuk mencabut merek dagang TWITTER dan permohonan baru untuk TWITTER dan TWEET. Ini bukan tentang nostalgia. Ini tentang memperbaiki apa yang rusak — karena ruang publik layak diperjuangkan.”

Para penemu Operation Bluebird bukan sekedar penggemar kasual; mereka merupakan pengacara trademark, dengan salah satu dari mereka pernah bekerja untuk Twitter itu sendiri. Strategi mereka adalah untuk memanfaatkan hukum trademark, dengan berargumen bahwa sebuah perusahaan harus menunjukkan penggunaan trademark secara berkelanjutan dalam perdagangan untuk mempertahankan klaim hukumnya. Sejak X merombak mereknya besar-besaran dan meminimalisir penggunaan kata "Twitter" dan "tweet", trademark tersebut secara hukum sudah ditinggalkan.

Jika petisinya berhasil, Operation Bluebird akan merilis platform media sosialnya sendiri di bawah naungan merek sebelumnya, menggunakan URL www.twitter.new. Ini akan menjadi langkah penting untuk maju dan memulihkan seperti apa yang mereka bayangkan dan user experience di platform sebelumnya.

Baca juga: Langgar Aturan EU: Platform X Milik Elon Musk Didenda Rp2 Triliun!

X Harus Membuktikan Penggunaan yang Menerus

Foto: Tangkapan layar twitter.new

Untuk membela propertinya, X harus menunjukkan bukti konkret ke USPTO kalau bahasa ini masih aktif digunakan dalam bisnis dan penawaran. Jika X gagal untuk membuktikannya, mereka akan kehilangan trademark tersebut secara legal, baik Musk setuju atau tidak. Skenario ini akan memperkuat tim Operation Bluebird untuk merilis alternatif Twitter yang otentik, membawakan nama dan konsep tersebut.

Meskipun minat pengguna terhadap platform baru yang potensial ini sudah terlihat—dengan orang-orang mendaftar untuk memesan nama pengguna di twitter.new—pertempuran hukum diperkirakan akan sengit, dan peluang Musk untuk dengan mudah mengalah sangat kecil.

Sejarah Legal Elon Musk

Sangat diragukan bahwa Musk akan membiarkan hilangnya merek yang dikenal secara global tanpa perjuangan hukum yang signifikan. Musk telah berulang kali menunjukkan pendekatan yang protektif dan kadang-kadang balas dendam dalam urusan bisnisnya, sering kali menghabiskan sumber daya besar untuk mempertahankan kendali atas proyek-proyek dan menargetkan mereka yang dianggapnya sebagai lawan.

Contoh utama adalah upaya agresif Musk untuk membatasi tautan ke situs eksternal dari X, terutama ke penerbit yang dia tidak sukai. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan perhatian X itu sendiri, daripada mengalihkan perhatian ke tempat lain. Selain itu, Musk telah mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap Meta terkait pengembangan Threads yang meniru X, dan telah mempertimbangkan tindakan serupa terhadap platform lain yang ia anggap "mencuri".

Baca juga: Serba Ada, Elon Musk Ingin Jadikan X Seperti WeChat

Hal ini menunjukkan bahwa X Corp akan melakukan pertahanan yang kuat terhadap Operation Bluebird, mengubah petisi pencabutan tersebut menjadi perselisihan hukum yang berkepanjangan dan kemungkinan mahal.

Bahkan jika Operation Bluebird akhirnya menang di ranah hukum, tantangan untuk mengembangkan platform sosial baru tetap sangat besar. Meskipun "Twitter" dapat memicu reaksi nostalgia, membangun efek jaringan yang diperlukan dan mencapai keuntungan di pasar yang didominasi oleh X, Threads, dan lainnya akan sangat sulit.

Namun, proyek ini menambahkan lapisan yang menarik dalam lanskap media sosial yang terus berkembang. Ini adalah perkembangan lain yang patut diperhatikan, karena memiliki kemungkinan kecil untuk membawa kembali merek “Twitter”, meskipun dalam bentuk baru dan independen.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)



Bangun Hotel Pakai Robot? Bos Properti Australia Kelahiran RI Targetkan Selesai 2027

12 December 2025 at 22:57

Foto: Crown Group

Teknologi.id - Pengusaha properti Australia kelahiran Indonesia, Iwan Sunito, kembali mencuri perhatian dunia properti internasional setelah mengumumkan proyek terbarunya di Sydney. Melalui perusahaan yang ia dirikan, One Global Capital, Iwan bersiap membangun sebuah hotel di kawasan Macquarie Park dengan teknologi konstruksi mutakhir berbasis robot. Proyek ini akan mulai dibangun pada Juli 2026 dan ditargetkan rampung dalam 12 bulan, menjadikannya salah satu proyek hotel modular global perusahaannya.

Teknologi Robot yang Dipakai

Hotel ini akan menggunakan teknologi Robotic Volumetric Modular Construction, sebuah metode konstruksi cerdas yang memanfaatkan robot untuk merakit modul-modul bangunan secara presisi. Teknologi ini bukan hanya mempercepat waktu pembangunan, tetapi juga meningkatkan efisiensi, akurasi, dan keberlanjutan lingkungan. Setiap modul hotel dirancang untuk diproduksi di pabrik, lalu dirakit di lokasi layaknya menyusun blok bangunan raksasa mengurangi limbah dan memperkecil dampak terhadap lingkungan sekitar. Inovasi ini menjadi salah satu tahap untuk menetapkan standar baru untuk kawasan menjadi lebih berperfoema tinggi. Performa ini ditandai dari teknogi yang dipakai untuk membangunnya.

Baca juga: Miro U Resmi Diluncurkan, Robot Humanoid dengan 6 Lengan Multi-Tasking


Foto: essential.construction

Ekspansi Strategis dan Rekam Jejak Keberhasilan

Menurut Iwan, teknologi konstruksi berbasis robot ini akan menjadi fondasi dari platform hotel modular global yang tengah dibangun One Global Capital. "Kami menetapkan standar baru bagi pengembangan kawasan urban yang berkelanjutan dan berperforma tinggi," ujar Iwan Sunito dalam keterangan tertulis pada Rabu tanggal 10 Desember. Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa Australia bukan satu-satunya tujuan ekspansi. Setelah dua proyek besar lain di negeri Kanguru diamankan, Indonesia masuk sebagai target pasar berikutnya, menjadikan negara kelahirannya sebagai panggung baru bagi teknologi konstruksi modern yang ia bawa.

Dalam dua tahun terakhir, Iwan memperkuat portofolio One Global Capital di beberapa koridor pertumbuhan paling pesat di Sydney seperti Green Square, Chatswood, Eastlakes, dan Macquarie Park. Pemilihan lokasi ini bukan kebetulan, tetapi strategi matang yang mengacu pada potensi kenaikan nilai area di masa mendatang.

Salah satu proyek unggulan perusahaan, Eastlakes One Global Gallery, bahkan membuktikan efektivitas strategi tersebut. Proyek komersial berbasis ritel komunitas ini berkembang pesat, didukung oleh para penyewa besar seperti Woolworths yang mencatat lonjakan omzet bulanan dari 140.000 dolar Australia menjadi lebih dari 520.000 dolar Australia. Lonjakan itu menjadikannya salah satu toko dengan omzet per meter persegi tertinggi di Australia. Riset terbaru Savills pada November 2025 juga menunjukkan nilai aset Eastlakes One Global Gallery melesat dari 19,5 juta dolar Australia saat akuisisi pada 2024 menjadi lebih dari 33 juta dolar Australia pada Oktober 2025, atau naik hampir 70 persen hanya dalam satu tahun. Dari sisi ekuitas, pertumbuhan bahkan menembus 130 persen,ini lebih cepat dari proyeksi perusahaan. Iwan menegaskan bahwa pencapaian tersebut menjadi bukti pentingnya disiplin dalam pemilihan aset serta keseriusan dalam membangun proyek di kawasan bernilai tinggi.

Baca juga: Robot Gantikan Kuli Bangunan? Pasar Konstruksi Diprediksi Berubah Total 2035

Platform Investasi Global yang Semakin Terbuka

Transformasi perusahaan kian solid setelah One Global Capital memperoleh lisensi AFSL Wholesale untuk properti, yang memungkinkan pengelolaan modal dari investor high-net-worth dan institusi besar. Lisensi ini mengubah perusahaan dari sekadar pengembang properti menjadi platform manajemen dana dan investasi real estat internasional. “Filosofi kami sederhana, ketika investor tumbuh, kami tumbuh bersama mereka,” kata Samuel Sunito, Director of Fund One Global Capital. Ia juga mengumumkan rencana peluncuran High Impact Conference setiap kuartal untuk memperkuat kapasitas investor global.

Director Office Services Savills Indonesia, Ricky Tarore, menyebut Australia terutama Sydney sebagai destinasi investasi favorit karena stabilitas politik, sistem hukum yang kuat, serta transparansi regulasi yang membantu memberikan tingkat proteksi yang sulit ditandingi oleh pasar di kawasan Asia. Diversifikasi mata uang ke dolar Australia juga memberi perlindungan tambahan bagi investor asal Indonesia. Untuk memaksimalkan peluang tersebut, investor perlu memilih proyek dengan lokasi strategis, potensi permintaan tinggi, dan tata kelola investasi yang solid.

Dengan hadirnya hotel modular berbasis robot karya Iwan Sunito, babak baru investasi properti di Australia pun mulai terbuka dan Indonesia berpotensi menjadi bagian penting dari perjalanan global ini.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)


4 Inovasi Lulusan Apple Academy: Aplikasi AI dan IoT Paling Menonjol Tahun Ini

13 December 2025 at 00:04


Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Teknologi.id - Acara kelulusan Apple Developer Academy angkatan 2025 menjadi panggung unjuk kemampuan talenta teknologi Indonesia. Namun tahun ini, sorotan tak hanya tertuju pada para lulusan yang berhasil menuntaskan program tersebut, melainkan juga pada empat aplikasi karya anak bangsa yang dinilai Apple memiliki inovasi kuat, relevansi sosial tinggi, dan potensi dampak nyata. Mulai dari pelestarian bahasa daerah, konservasi laut, keselamatan berkendara, hingga olahraga hoki. Aplikasi-aplikasi ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah dunia nyata. Berikut empat aplikasi karya lulusan Apple Developer Academy 2025 yang mencuri perhatian.

Empat Inovasi Terbaik Lulusan Apple Developer Academy 2025

1. Wikan, Aplikasi untuk Lestarikan bahasa Jawa

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah terbesar di Indonesia dengan lebih dari 80 juta penutur. Meski demikian, penggunaannya di kehidupan sehari-hari terus menurun, terutama di kalangan generasi muda. Berangkat dari kekhawatiran itulah tim pengembang menghadirkan Wikan, aplikasi pelestarian bahasa Jawa berbasis teknologi modern.Wikan merupakan aplikasi terjemahan Bahasa Indonesia-Bahasa Jawa yang mengandalkan dataset audio berukuran besar, yakni 185.000 sampel. Aplikasi ini mendukung dua tingkat tutur mulai dari ngoko hingga krama serta menyertakan berbagai ekspresi lokal agar rasa bahasa yang disajikan tetap autentik dan sesuai kultur.

Proses pengembangan Wikan melibatkan seorang profesor bahasa Jawa untuk memastikan validitas linguistik. Tim juga menambahkan pipeline koreksi audio ganda untuk meningkatkan akurasi fonem dan konteks terjemahan. Dibangun sepenuhnya menggunakan teknologi Apple seperti Swift, SwiftUI, SwiftData, hingga WhisperKit, Wikan tidak hanya canggih secara teknis, tetapi juga memiliki nilai budaya yang kuat. “Kami belajar bahwa riset yang benar adalah kunci sebelum membuat solusi,” kata Adithya Firmansyah Putra, Coder Wikan.

2. SeaLens, Machine Learning untuk Selamatkan Laut Indonesia

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di pusat Segitiga Terumbu Karang, wilayah dengan biodiversitas laut terkaya di dunia. Ancaman perubahan iklim dan polusi membuat kebutuhan pemantauan ekosistem laut semakin mendesak.

Untuk menjawab tantangan itu SeaLens hadir, aplikasi konservasi laut berbasis machine learning. SeaLens memungkinkan ilmuwan mengunggah video bawah laut untuk dianalisis otomatis menggunakan model seperti Ultralytics YOLO dan ByteTrack. Teknologi ini mampu mengenali keluarga ikan, menghitung populasi, serta mempercepat ribuan jam kerja manual yang umumnya diperlukan dalam riset kelautan. SeaLens dikembangkan melalui kolaborasi langsung dengan organisasi konservasi LivingSeas di Bali, sehingga kebutuhan di lapangan benar-benar terakomodasi. “Semangat kami untuk melindungi laut membuat kami terus maju,” ujar Antonia Neumeier, Product Manager SeaLens.

3. Bike Baik, IoT untuk Memantau Keamanan Motor Sewa

Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Motor merupakan moda transportasi paling banyak dipakai dan dominan di Indonesia, termasuk di sektor pariwisata. Banyak penyedia jasa penyewaan motor menghadapi tantangan merawat armada secara konsisten. Dari problem itulah lahir Bike Baik, aplikasi iPadOS berbasis IoT yang membantu pemilik usaha rental motor memantau kondisi kendaraan mereka.

Bike Baik ini dirancang untuk dapat mendeteksi keadaan komponen yang penting seperti ban, rem, mesin, rantai, oli, hingga filter udara berdasarkan data gaya berkendara, medan, serta pola pemakaiannya. Fitur untuk deteksi dini ini dapat memudahkan para pemilik usaha dalam melakukan perawatan yang lebih efisien, mengurangi risiko pada kecelakaan, serta menekan biaya operasional. Selain itu, aplikasi ini menggunakan Swift, SwiftUI, serta didukung oleh teknologi backend seperti ElysiaJS, PostgreSQL, dan Docker. “Melihat data real-time tentang kebiasaan pengendara mengingatkan kami mengapa ini penting,” ujar Theodore Michael Budiono, Product Designer Bike Baik.

Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu! 5 Aplikasi Parental Control untuk Pantau Aktivitas Online Anak

4. Hockey Home, Aplikasi untuk Latihan Hoki Tanpa Es


Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Akses arena es yang terbatas di Indonesia membuat olahraga hoki sulit berkembang. Untuk mengatasi keterbatasan itu, tim akademi mengembangkan Hockey Home, aplikasi latihan hoki yang dapat digunakan tanpa es. Aplikasi ini menggunakan model machine learning untuk mengenali puck atau objek lain seperti bola tenis. Pemain dapat berlatih keterampilan dasar di rumah, di lapangan, atau di mana pun. Fitur multiplayer via GameKit memungkinkan para pemainnya berlatih atau berlomba tanpa ditempat yang sama. Hockey Home ini bahkan hadir dengan perangkat keras tambahan berupa mirror stand yang membantu pemain menjaga postur saat latihan. 

Biiunov Igor, Project Lead Hockey Home mengungkapkan bahwa komunikasi adalah segalanya, walaupun latar belakang di tim berbeda tetapi kami harus lebih jelas, sabar, dan intensional dalam berbagi ide. Ia juga menambahkan "Mentor di akademi membantu kami melihat bahwa proses belajar sama pentingnya dengan produk akhir"

Dengan inovasi yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, empat aplikasi ini membuktikan bahwa talenta Indonesia siap bersaing. Apple Developer Academy kembali menjadi bukti bahwa kreativitas, riset yang matang, dan teknologi yang tepat dapat menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(IR/ZA)

Terbongkar! Jalur Tikus DeepSeek Dapat Chip Nvidia via Singapura & Malaysia

13 December 2025 at 00:02

Foto: Securityweek

Teknologi.id – Misteri di balik kebangkitan mendadak DeepSeek, perusahaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) asal China yang baru-baru ini mengguncang Silicon Valley, mulai terkuak. Di tengah ketatnya sanksi ekspor teknologi yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS), banyak pihak bertanya-tanya: Bagaimana mungkin sebuah startup China bisa melatih model AI sekelas dunia tanpa akses resmi ke perangkat keras tercanggih?

Jawabannya ternyata melibatkan operasi klandestin yang rumit, "pusat data hantu", dan jalur penyelundupan yang melintasi negara-negara tetangga Indonesia. Sebuah laporan investigasi mengejutkan mengungkapkan bahwa DeepSeek diduga kuat menggunakan ribuan chip Nvidia canggih yang diselundupkan melalui Singapura dan Malaysia, mengakali blokade teknologi Washington dengan cara yang licin dan terorganisir.

Modus Operandi: Pusat Data Palsu di Negeri Tetangga

Laporan yang pertama kali diangkat oleh The Information dan dikutip oleh Kompas Tekno ini memaparkan taktik "Kuda Troya" yang digunakan oleh perantara DeepSeek. Karena AS melarang penjualan langsung chip AI berkinerja tinggi (seperti Nvidia H100 atau seri Blackwell terbaru) ke China, para perantara ini tidak mengirim barang langsung ke Beijing atau Shanghai.

Sebaliknya, mereka mendirikan pusat data palsu (fake data centers) atau perusahaan cangkang di negara-negara yang tidak terkena sanksi ketat, khususnya Singapura dan Malaysia. Secara administratif, pembelian chip tersebut terlihat legal. Perusahaan "lokal" di Asia Tenggara memesan server AI untuk kebutuhan riset atau bisnis lokal.

Namun, begitu server-server mahal tersebut tiba dan lolos dari pemeriksaan bea cukai setempat, fungsi aslinya sebagai pusat data tidak pernah dijalankan. Dalam hitungan hari atau minggu, server-server tersebut dibongkar (dismantled). Komponen paling berharga di dalamnya, yakni unit pemroses grafis (GPU) buatan Nvidia, dicopot satu per satu.

Baca juga: DeepSeek V3.2 Speciale, Model AI China yang Lampaui Gemini 3.0 Pro

Koper, Kargo Kecil, dan Pasar Gelap

Setelah dicopot dari rak server, chip-chip seharga puluhan ribu dolar per unit tersebut memulai perjalanan klandestin mereka menuju China. Laporan menyebutkan bahwa ribuan GPU ini diselundupkan dalam partai kecil untuk menghindari deteksi.

Metodenya beragam, mulai dari penggunaan jasa kurir perorangan yang membawa komponen di dalam koper bagasi pesawat, hingga pengiriman kargo komersial yang disamarkan sebagai barang elektronik umum. Jalur perdagangan bebas dan tingginya volume logistik di Asia Tenggara dimanfaatkan sebagai celah yang sempurna.

Sesampainya di China, komponen-komponen selundupan ini dirakit kembali menjadi kluster supercomputer raksasa. Inilah "dapur pacu" rahasia yang memungkinkan DeepSeek melatih model bahasa besar (Large Language Model/LLM) mereka, DeepSeek-V3, yang kinerjanya diklaim setara dengan GPT-4 milik OpenAI namun dengan biaya latihan yang jauh lebih murah.


Foto: Reuters

Skala Operasi: Puluhan Ribu Unit H100

Dugaan skala penyelundupan ini sangat masif. Beberapa sumber industri memperkirakan DeepSeek berhasil mengumpulkan hingga 50.000 unit prosesor Nvidia H100 melalui berbagai jalur pasar gelap (black market).

Sebagai konteks, satu unit Nvidia H100 di pasar legal dibanderol sekitar USD 25.000 hingga USD 30.000. Di pasar gelap China, harganya bisa melonjak dua hingga tiga kali lipat. Fakta bahwa DeepSeek mampu mendanai operasi ini menunjukkan betapa vitalnya chip tersebut bagi ambisi AI nasional China.

Keberadaan 50.000 chip ini menjawab keraguan para analis Barat. Sebelumnya, banyak yang skeptis bagaimana China bisa terus berinovasi di bidang AI tanpa perangkat keras terbaru. Ternyata, tembok sanksi AS tidak sepenuhnya kedap air; ia bocor di wilayah Asia Tenggara.

Nvidia Membantah, AS Geram

Menanggapi laporan panas ini, Nvidia segera mengeluarkan bantahan. Raksasa teknologi yang dipimpin Jensen Huang tersebut menyatakan bahwa klaim DeepSeek menggunakan puluhan ribu chip selundupan adalah "mengada-ada". Nvidia menegaskan komitmennya untuk mematuhi seluruh regulasi ekspor AS dan berjanji akan menyelidiki setiap indikasi penyalahgunaan rantai pasok.

Namun, bagi pemerintah AS, laporan ini adalah tamparan keras. Departemen Perdagangan AS di bawah administrasi Biden telah berupaya keras memutus akses China terhadap teknologi AI canggih karena kekhawatiran akan penggunaannya untuk militer dan spionase.

Terbongkarnya jalur Singapura-Malaysia ini berpotensi memicu konsekuensi diplomatik dan ekonomi baru. AS diprediksi akan memperketat pengawasan ekspor ke negara-negara Asia Tenggara. Perusahaan-perusahaan teknologi di kawasan ASEAN mungkin akan menghadapi prosedur kepatuhan (compliance) yang jauh lebih rumit dan ketat di masa depan, karena AS tidak ingin wilayah ini menjadi "pintu belakang" bagi China.

Baca juga: Nvidia Boleh Ekspor Chip AI ke China, Trump Ambil Risiko Besar atau Strategi Cerdas?

Implikasi bagi Industri AI Global

Kasus DeepSeek ini membuktikan satu hal: dalam perang teknologi, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Sanksi ekonomi mungkin memperlambat, tetapi tidak serta-merta menghentikan aliran teknologi, terutama ketika permintaan pasar begitu tinggi dan keuntungan finansial dari penyelundupan begitu menggiurkan.

Bagi Indonesia dan negara ASEAN lainnya, isu ini menjadi peringatan untuk lebih waspada terhadap arus barang teknologi tinggi yang melintasi perbatasan. Posisi strategis sebagai hub logistik global kini membawa risiko terseret ke dalam pusaran konflik geopolitik antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia. Sementara itu, di laboratorium rahasia di China, mesin-mesin selundupan itu terus bekerja siang malam, melatih kecerdasan buatan yang siap menantang dominasi Barat.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

Meta Kasih Wajah Baru untuk Facebook, Mirip Instagram tapi Lebih Canggih?

13 December 2025 at 00:44
Meta kembali melakukan perombakan besar terhadap Facebook, transformasi ini bukan sekadar penyegaran tampilan, melainkan pembaruan menyeluruh yang memengaruhi cara pengguna merasakan, menavigasi, dan berinteraksi dengan aplikasi. Meta menempatkan fokus pada penyederhanaan antarmuka, peningkatan kenyamanan visual, serta pengalaman penggunaan yang lebih intuitif sebuah arah baru yang menunjukkan bahwa Facebook tengah bergerak menuju identitas yang lebih modern dan kompetitif di tengah dominasi platform berbasis visual. 

Meta menegaskan bahwa perubahan ini dirancang untuk menghadirkan lingkungan yang lebih bersih dan mudah dipahami, sekaligus memperkuat karakter visual yang selama ini menjadi kekuatan aplikasi-aplikasi lain dalam ekosistem Meta. Pendekatan tersebut memperlihatkan upaya perusahaan untuk menyelaraskan Facebook dengan preferensi pengguna masa kini, yang semakin mengutamakan tampilan ringkas, navigasi cepat, dan pengalaman yang konsisten di berbagai platform.

Tampilan Foto Bergaya Grid, Facebook Meniru Formula Instagram

Salah satu perubahan paling mencolok adalah tampilan foto di Feed. Ketika pengguna mengunggah beberapa foto sekaligus, Facebook kini menampilkannya dalam format grid, bukan lagi carousel panjang seperti sebelumnya. Pendekatan ini membuat tampilan lebih ringkas, modern, dan mudah dipindai mirip dengan gaya visual Instagram. 

Pengguna kini dapat memberikan like dengan double tap, sebuah gestur yang identik dengan Instagram. Meta menilai bahwa interaksi semacam ini lebih intuitif dan cepat, sehingga meningkatkan kenyamanan pengguna saat menjelajahi konten visual.

Langkah ini menunjukkan bahwa Meta ingin memperkuat identitas Facebook sebagai platform berbagi visual, bukan sekadar ruang untuk unggahan teks atau tautan.

Baca Juga: Fitur VOD di Facebook Bantu Kamu Cari Engagement dan Branding Lebih Cepat

Fokus Pada Kemudahan, Tampilan Baru Stories dan Feed

Meta juga mendesain ulang antarmuka pembuatan Stories dan postingan Feed. Tools yang paling sering digunakan seperti menambahkan musik, menandai teman, atau menambahkan stiker dipindahkan ke posisi yang lebih mudah dijangkau. Tujuannya adalah membuat proses kreatif lebih mulus dan cepat, terutama bagi pengguna yang terbiasa dengan antarmuka Instagram.

Pembaruan ini sejalan dengan strategi Meta untuk menarik pengguna muda, yang lebih menyukai platform visual dan fitur kreatif yang responsif. Dengan antarmuka yang lebih intuitif, Facebook berharap dapat meningkatkan jumlah konten yang diunggah dan memperpanjang waktu penggunaan aplikasi.

Grid Layout dan Mode Fullscreen

Kolom pencarian Facebook kini mendapat penyegaran besar. Hasil pencarian ditampilkan dalam layout grid yang lebih imersif dan mendukung semua jenis konten, mulai dari foto hingga video. Meta bahkan sedang menguji tampilan fullscreen untuk foto dan video, memungkinkan pengguna kembali ke hasil pencarian tanpa kehilangan posisi sebelumnya.

Pendekatan ini mengingatkan pada fitur Explore di Instagram, yang menampilkan konten secara visual dan memudahkan pengguna menemukan hal-hal baru. Dengan pembaruan ini, Facebook tampaknya ingin memperkuat kemampuan penemuan konten (content discovery), sebuah fitur yang sangat penting dalam mempertahankan engagement.

Pengguna Bisa Menentukan Apa yang Mereka Lihat

Meta juga menambahkan lebih banyak kontrol agar pengguna dapat memberi tahu alasan sebuah konten tidak relevan. Pengguna kini dapat memilih alasan spesifik, seperti “tidak suka topiknya” atau “terlalu sering muncul”. Pendekatan ini mengikuti langkah serupa yang sebelumnya diterapkan di Instagram dan Threads. 

Penyederhanaan Menu dan Tampilan Komentar

Foto: Kompas.com

Meta juga melakukan penyederhanaan di bagian menu, tampilan komentar, dan sejumlah elemen antarmuka lainnya. Tab seperti Reels, Marketplace, dan Profil kini ditata ulang dalam format grid dan dipindahkan ke pojok kiri atas, menggantikan posisi sebelumnya di kanan bawah.

Baca Juga: MetaVerse Buat Rugi Mark Triliunan, Apa Penyebabnya?

UI Baru yang Lebih Intuitif

Antarmuka pembuatan konten kini ditata ulang agar lebih intuitif. Tools populer seperti menambahkan musik, menandai teman, atau menambahkan background teks berwarna ditempatkan di posisi yang mudah ditemukan. Pengaturan audiens dan opsi cross-posting juga dibuat lebih jelas di bagian editor.

Facebook Mendorong Koneksi Berdasarkan Ketertarikan

Facebook kini memudahkan pengguna menemukan akun atau komunitas dengan minat serupa. Jika pengguna sering menyukai konten resep, misalnya, Facebook akan merekomendasikan akun yang relevan. Pendekatan ini bertujuan memperkuat koneksi sosial berbasis minat, bukan sekadar hubungan pertemanan.

Serangkaian pembaruan ini menunjukkan bahwa Meta sedang melakukan reposisi besar terhadap Facebook. Dengan tampilan yang lebih visual, interaksi yang lebih intuitif, dan kontrol algoritma yang lebih besar, Facebook bergerak menuju pengalaman yang lebih modern dan mirip Instagram.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



iPhone Air Jadi yang Paling Anjlok: Turun Hingga 47% Hanya dalam 10 Pekan

12 December 2025 at 22:53

Foto: DetikInet

Teknologi.id - Penurunan nilai jual kembali iPhone memang kerap terjadi setiap kali Apple merilis generasi baru. Penurunan yang dialami iPhone Air pada tahun ini menunjukkan pola yang jauh lebih ekstrem dibandingkan model-model sebelumnya. Berdasarkan analisis SellCell, perangkat tersebut kehilangan 40,3 persen hingga 47,7 persen dari nilai awalnya hanya dalam sepuluh pekan setelah peluncuran. Angka ini menjadikannya model dengan penyusutan nilai paling tajam di antara seluruh jajaran iPhone 17 series, sekaligus yang terburuk sejak 2022 menurut laporan yang sama.

Data tersebut diperoleh dari pemantauan harga tukar tambah di lebih dari 40 perusahaan pembeli iPhone bekas di Amerika Serikat, sehingga mencerminkan kondisi pasar yang cukup representatif. Bahkan, media teknologi seperti GSMArena menegaskan bahwa iPhone Air “kehilangan nilai pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”, dengan varian 1 TB kini hanya dihargai sekitar 668 dolar AS, atau turun hampir 47,7 persen dari harga awalnya. Sementara itu, Mashable India melaporkan bahwa penurunan ini jauh lebih dalam dibandingkan model lain di seri yang sama, yang rata-rata hanya mengalami depresiasi sekitar 34,6 persen pada periode yang sama.

Situasi tersebut menimbulkan pertanyaan penting mengenai faktor-faktor yang membuat iPhone Air merosot begitu cepat. Apakah penyebabnya berasal dari desain perangkat, respons pasar, atau strategi produk Apple sendiri? Penurunan nilai yang begitu drastis juga berpotensi memengaruhi persepsi konsumen terhadap lini produk terbaru Apple, terutama bagi mereka yang mempertimbangkan nilai jual kembali sebagai bagian dari keputusan pembelian.

Baca Juga: IPhone Gandeng Intel Untuk CIptakan Chip Untuk 2028

Bagaimana Bisa iPhone Baru Kehilangan Hampir Separuh Nilainya Hanya dalam 10 Pekan?

Laporan terbaru SellCell menunjukkan bahwa iPhone Air mengalami depresiasi antara 40,3 persen hingga 47,7 persen hanya dalam sepuluh pekan setelah dirilis. Angka ini jauh lebih dalam dibandingkan model lain di seri yang sama maupun generasi sebelumnya. 

SellCell menganalisis data tukar tambah dari lebih dari 40 perusahaan pembeli Iost iPhone bekas di Amerika Serikat. Hasilnya menunjukkan bahwa iPhone Air menjadi model dengan penyusutan nilai paling parah sejak 2022.

Berikut gambaran depresiasi berdasarkan kapasitas penyimpanan:

  • iPhone Air 256 GB: turun 40,3 persen dari 999 dolar AS menjadi 596 dolar AS.
  • iPhone Air 512 GB: turun 45 persen dari 1.199 dolar AS menjadi 660 dolar AS.
  • iPhone Air 1 TB: turun 47,7 persen dari 1.399 dolar AS menjadi 668 dolar AS.

Sebagai pembanding, model lain di seri yang sama menunjukkan performa lebih stabil:

  • iPhone 17 Pro Max 256 GB: turun 26,1 persen.
  • iPhone 17 256 GB: turun sekitar 33 persen.
  • Rata-rata depresiasi iPhone 17 series: 34,6 persen

Sementara itu, iPhone 16 Plus 128 GB dan IPhone 16 128 GB masing-masing turun 41,6 persen dan 44,2 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Mengapa iPhone Air Merosot Begitu Dalam?

SellCell mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan depresiasi ekstrem pada iPhone Air:

  1. Penjualan yang Lesu - iPhone Air tidak memiliki performa penjualan sekuat model lain. Apple bahkan mempertimbangkan untuk menurunkan tingkat produksi iPhone Air karena permintaan yang tidak sesuai ekspektasi.
  2. Kekhawatiran terhadap Ketahanan Perangkat - Desain ultra-tipis yang menjadi ciri khas iPhone Air ternyata menimbulkan kekhawatiran konsumen. Banyak pengguna mempertanyakan daya tahan fisik perangkat, terutama terkait potensi kelenturan atau kerusakan struktural. Kekhawatiran ini menekan minat pasar terhadap unit bekas.
  3. Biaya Perbaikan yang Tinggi - Dengan desain yang lebih tipis dan komponen yang lebih rapat, biaya perbaikan iPhone Air dilaporkan lebih mahal dibandingkan model lain. Hal ini membuat konsumen lebih berhati-hati dalam membeli unit bekas.
  4. Performa Pasar yang Tidak Konsisten - iPhone Air menjadi model dengan performa terburuk dalam hal nilai jual kembali di antara seluruh iPhone 17 series, bahkan dibandingkan model generasi sebelumnya.

Baca Juga: Apple Imbau Pengguna iPhone untuk Tidak Gunakan Google Chrome

Apakah Apple Perlu Mengevaluasi Ulang Strategi Produk “Air”?

Depresiasi yang terlalu cepat dapat memengaruhi persepsi konsumen terhadap nilai jangka panjang perangkat Apple. Selama ini, iPhone dikenal memiliki nilai jual kembali yang stabil, bahkan menjadi salah satu yang terbaik di pasar smartphone

Kasus iPhone Air menunjukkan bahwa:

  • Tidak semua model iPhone memiliki daya tahan nilai yang sama.
  • Konsumen semakin kritis terhadap desain dan durabilitas.
  • Harga premium tidak selalu menjamin stabilitas nilai jual kembali.

Dengan depresiasi mencapai 40–47 persen dalam sepuluh pekan, iPhone Air menjadi model dengan penurunan nilai paling tajam dalam beberapa tahun terakhir. Faktor desain, persepsi durabilitas, dan performa pasar menjadi penyebab utama merosotnya nilai perangkat ini.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



❌