Normal view

WhatsApp Sengaja Dibuat Lelet di Rusia, Ternyata Ini Alasan Roskomnadzor

24 December 2025 at 21:55


Foto: Rest Of World

Teknologi.id – Jutaan pengguna WhatsApp di Rusia baru saja dikejutkan dengan penurunan performa layanan yang signifikan. Aplikasi pesan instan paling populer di dunia tersebut dilaporkan menjadi sangat lambat atau "lelet" sejak Selasa (23/12/2025). Setelah ditelusuri, gangguan ini ternyata merupakan langkah pembatasan yang disengaja oleh pemerintah Rusia.

Pihak WhatsApp secara terbuka menuding pemerintah Rusia sengaja membatasi layanannya. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk mencabut hak lebih dari 100 juta warga Rusia dalam melakukan komunikasi pribadi yang aman dan terenkripsi, terutama menjelang musim liburan akhir tahun.

Alasan Keamanan dan Tuduhan Penipuan

Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, memberikan pembelaan terkait langkah pembatasan bertahap tersebut. Otoritas Rusia menuduh WhatsApp sering kali disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk mengorganisir aksi kejahatan yang serius.

Menurut Roskomnadzor, WhatsApp digunakan sebagai alat untuk mengorganisir aksi teror, merekrut pelaku kejahatan, hingga melakukan berbagai modus penipuan terhadap warga Rusia. Selain itu, WhatsApp dinilai terus melanggar hukum setempat terkait aturan penyimpanan data dan kewajiban memberikan informasi kepada aparat penegak hukum Rusia jika dibutuhkan.

Baca juga: Bukan Sekadar Chat, WhatsApp Bisa Scan Dokumen dan Terintegrasi Meta


Foto: Reuters

Ancaman Blokir Total dan Aplikasi "MAX"

Gangguan "lelet" ini disebut sebagai tahap awal. Roskomnadzor telah memperingatkan bahwa WhatsApp akan diblokir sepenuhnya di seluruh wilayah Rusia jika terus mengabaikan aturan hukum nasional.

Sebagai alternatif, pemerintah Rusia kini gencar mendorong warganya untuk beralih ke aplikasi pesan lokal bernama MAX. Pemerintah mengklaim MAX adalah solusi komunikasi yang aman dan terintegrasi langsung dengan berbagai layanan pemerintah. Namun, langkah ini menuai kritik dari berbagai pihak yang khawatir bahwa aplikasi buatan lokal tersebut akan digunakan pemerintah untuk memantau aktivitas pribadi warga secara lebih ketat.

Baca juga: Lebih Praktis! Update Status WhatsApp Kini Bisa Lewat Laptop

Ketegangan yang Kian Mendalam

Perselisihan antara pemerintah Rusia dengan perusahaan teknologi Barat sebenarnya sudah memanas sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 lalu. Sebelumnya, Rusia telah memblokir akses ke Facebook dan Instagram, serta melakukan pelambatan (throttling) pada layanan YouTube.

Bagi WhatsApp, yang menggunakan sistem enkripsi end-to-end, mematuhi permintaan pemerintah Rusia untuk memberikan akses data komunikasi adalah hal yang mustahil secara teknis tanpa merusak privasi seluruh pengguna. Inilah yang menjadi titik buntu antara perusahaan milik Meta tersebut dengan otoritas Rusia.

Kondisi WhatsApp yang dibuat lelet di Rusia adalah contoh nyata bagaimana teknologi komunikasi sering kali menjadi sasaran di tengah ketegangan geopolitik. Bagi warga Rusia, komunikasi di akhir tahun 2025 ini tampaknya harus menghadapi tantangan besar antara menjaga privasi atau beralih ke aplikasi yang disetujui pemerintah.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

PlayStation Wrap-Up 2025 Hadir! Intip Statistik Main PS dan Total Jam Mainmu

24 December 2025 at 21:28


Foto: PlayStation

Teknologi.id – Desember bukan hanya tentang libur akhir tahun, tetapi juga momen refleksi bagi komunitas gamer di seluruh dunia. Mengikuti tradisi tahunan yang sangat dinantikan, Sony Interactive Entertainment (SIE) secara resmi meluncurkan PlayStation Wrap-Up 2025. Fitur ini menjadi cara bagi para pemain untuk melihat kembali data statistik pribadi mereka di konsol PlayStation 4 (PS4) dan PlayStation 5 (PS5).

Melansir laporan dari Kompas.com, Rabu (24/12/2025), fitur ini sudah bisa diakses oleh jutaan pengguna PlayStation Network (PSN) secara global, termasuk di Indonesia. Wrap-Up 2025 hadir dengan tampilan visual yang lebih interaktif dan kartu statistik yang siap dibagikan ke media sosial.

Cara Mengakses dan Melihat Statistik Anda

Untuk melihat rangkuman perjalanan gaming selama setahun, pengguna cukup mengunjungi situs resmi PlayStation dan masuk (login) menggunakan akun PSN mereka. Sony juga biasanya mengirimkan tautan langsung melalui email atau notifikasi di dashboard konsol PS5.

Namun, ada syarat tertentu untuk bisa melihat Wrap-Up ini. Pengguna harus sudah memainkan setidaknya 10 jam permainan di konsol PS4 atau PS5 selama periode 1 Januari hingga pertengahan Desember 2025. Selain itu, pengguna juga harus mengaktifkan pengaturan "Full Data Collection" agar Sony dapat merekam aktivitas bermain tersebut.

Apa Saja yang Diulas dalam Wrap-Up 2025?

PlayStation Wrap-Up 2025 menyajikan data yang sangat komprehensif. Berikut adalah beberapa metrik utama yang bisa dilihat oleh para pemain:

  • Total Jam Bermain: Akumulasi waktu yang dihabiskan di depan layar selama setahun.
  • Game Paling Sering Dimainkan: Daftar 5 besar judul game yang paling banyak menyedot waktu Anda.
  • Genre Favorit: Analisis apakah Anda lebih menyukai genre Action-Adventure, RPG, Sports, atau Horror.
  • Koleksi Trofi: Rincian jumlah trofi Bronze, Silver, Gold, hingga trofi Platinum yang paling bergengsi.
  • Gaya Bermain (Gaming Persona): Berdasarkan genre yang sering dimainkan, Sony akan memberikan "label" atau persona tertentu kepada pemain, seperti "The Master Hunter" atau "The Adventurer".

Baca juga: Tren Wrapped Akhir Tahun? ChatGPT Nggak Mau Ketinggalan, Begini Cara Buatnya!


Foto: Reddit

Kilas Balik Game Terbesar di 2025

Tahun 2025 merupakan tahun yang luar biasa bagi ekosistem PlayStation. Statistik Wrap-Up tahun ini diprediksi akan didominasi oleh judul-judul besar yang dirilis sepanjang tahun. Nama-nama seperti Monster Hunter Wilds, Death Stranding 2: On The Beach, hingga fenomena game indie yang sempat viral, Clair Obscur: Expedition 33, kemungkinan besar akan menghiasi daftar "Top Games" banyak pemain.

Bagi pemain di Indonesia, game seperti FC 26 (sebelumnya FIFA) dan Mobile Legends: Bang Bang (yang kini sudah tersedia di konsol) tetap menjadi kontributor jam main tertinggi. Wrap-Up ini menjadi bukti seberapa jauh keterlibatan pemain dengan judul-judul tersebut.

Hadiah Digital untuk Gamer

Sony tidak hanya memberikan data mentah. Sebagai bentuk apresiasi, pengguna yang menyelesaikan peninjauan Wrap-Up 2025 hingga slide terakhir biasanya akan diberikan Digital Rewards. Tahun ini, hadiah tersebut berupa avatar eksklusif untuk profil PSN serta koleksi digital unik untuk aplikasi PlayStation Stars.

Hadiah ini menjadi "medali kehormatan" tersendiri yang bisa dipamerkan di profil pemain, menandakan bahwa mereka telah melewati tahun 2025 dengan penuh petualangan di dunia digital.

Baca juga: Deretan Game Gratis Playstation Plus Desember 2025, Jangan Sampai Terlewat!

Viralitas di Media Sosial

Salah satu alasan mengapa PlayStation Wrap-Up selalu ditunggu adalah aspek sosialnya. Sony menyediakan format kartu atau infografis yang dioptimalkan untuk Instagram Stories, X (Twitter), dan WhatsApp.

Fenomena membagikan statistik jam main ini sering kali menjadi ajang "pamer" atau sekadar bahan diskusi antar teman. Melihat teman yang menghabiskan lebih dari 1.000 jam bermain dalam setahun selalu memicu reaksi menarik, mulai dari rasa kagum hingga candaan tentang "kapan terakhir kali melihat rumput (dunia nyata)".

Pentingnya Data bagi Pengembang

Bagi Sony dan para pengembang game, data Wrap-Up ini bukan sekadar hiburan bagi pemain. Secara kolektif, data anonim dari jutaan pemain ini memberikan gambaran tentang tren industri. Jika genre RPG mengalami kenaikan jam main yang drastis di 2025, hal ini akan memengaruhi keputusan investasi pengembang di tahun-tahun mendatang.

PlayStation Wrap-Up 2025 lebih dari sekadar angka; ini adalah jurnal digital bagi para gamer. Di tengah kesibukan dunia nyata, Wrap-Up mengingatkan kita pada momen-momen seru saat mengalahkan bos yang sulit, menjelajahi dunia terbuka yang luas, atau sekadar bersantai main bareng (mabar) dengan teman.

Segera cek statistik Anda sekarang sebelum fiturnya ditutup pada pertengahan Januari 2026. Apakah jam main Anda tahun ini lebih tinggi dibanding 2024? Atau mungkin Anda berhasil meraih trofi Platinum lebih banyak dari perkiraan? Hanya PlayStation Wrap-Up yang punya jawabannya.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Sintesis Verticillin A Berhasil! Peneliti MIT Temukan Kunci Basmi Kanker Otak

24 December 2025 at 20:36
Dunia sains mencatat sejarah besar setelah peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) berhasil memecahkan teka-teki kimia selama setengah abad. Para ilmuwan akhirnya sukses mensintesis secara mandiri molekul jamur kompleks bernama Verticillin A, yang selama ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa dalam membunuh sel kanker namun mustahil untuk diproduksi di laboratorium.

Molekul ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970. Namun, karena struktur kimianya yang sangat rumit, para ahli kimia di seluruh dunia gagal mereproduksinya secara sintetis selama 50 tahun terakhir, hingga tim MIT menemukan jalannya.

Rumitnya Struktur Kimia Verticillin A

Keberhasilan profesor kimia MIT, Mohammad Movassaghi, terletak pada kemampuannya menaklukkan arsitektur molekul Verticillin A yang sangat menantang. Senyawa ini memiliki 10 cincin kimia dan 8 pusat stereogenik, yaitu bagian molekul yang posisinya harus sangat presisi dalam ruang tiga dimensi.

Menariknya, Verticillin A hanya berbeda dua atom oksigen saja dari senyawa serupa yang pernah disintesis MIT pada tahun 2009. Namun, dua atom oksigen tambahan ini membuat molekul tersebut menjadi jauh lebih rapuh dan sangat sensitif terhadap reaksi kimia. Hal inilah yang membuat para peneliti harus merombak total strategi mereka dan menyusun ulang urutan pembentukan ikatan kimia dalam 16 tahap sintesis yang ketat.

Baca juga: Wow! AI Baru Ini Prediksi Risiko Kanker Payudara Hingga 5 Tahun Lebih Awal

Menargetkan Kanker Otak Paling Mematikan

Penemuan ini bukan sekadar pencapaian di bidang kimia murni, tetapi memiliki dampak medis yang nyata. Tim peneliti dari Dana-Farber Cancer Institute menguji hasil sintesis ini pada jenis kanker otak anak yang sangat agresif, yaitu Diffuse Midline Glioma (DMG). 

Hasil pengujian menunjukkan bahwa turunan dari Verticillin A mampu bekerja sangat presisi pada sel kanker yang memiliki kadar protein EZHIP tinggi. Berikut adalah mekanisme kerjanya:

  • Meningkatkan Metilasi DNA: Senyawa ini secara signifikan meningkatkan proses metilasi DNA pada sel kanker.
  • Kematian Sel Terprogram: Peningkatan metilasi tersebut memicu sel kanker untuk melakukan "bunuh diri" atau kematian sel secara terprogram.

Masa Depan Terapi Kanker Presisi

Jun Qi, profesor madya di Dana-Farber, menjelaskan bahwa kemampuan untuk mensintesis Verticillin A memungkinkan para ilmuwan menciptakan varian atau turunan yang lebih stabil dan lebih efektif daripada versi aslinya yang ditemukan di alam.

Saat ini, tim peneliti telah memprofilkan senyawa unggulan mereka pada lebih dari 800 lini sel kanker untuk melihat potensinya pada jenis kanker lainnya. Meski belum siap digunakan secara klinis dan masih memerlukan uji coba pada hewan, keberhasilan mensintesis struktur kimia yang "mustahil" ini telah membuka pintu lebar bagi generasi baru obat kanker yang lebih presisi.

Baca juga: Menkes Budi Berencana Latih AI untuk Bantu Dokter Deteksi Stroke hingga Kanker


Foto: IHC  Rumuah Sakit Pusat Pertamina

Menuju Dunia Tanpa Ketakutan Kanker

Penemuan peneliti MIT ini memberikan pesan yang sangat kuat: tidak ada musuh yang tidak bisa dikalahkan jika sains diberikan waktu dan dukungan yang cukup. Angka 50 tahun bukan sekadar durasi, melainkan bukti ketekunan manusia dalam menghadapi salah satu penyakit paling menakutkan dalam sejarah.

"Kami tidak hanya memberikan harapan, kami memberikan solusi nyata. Kita sedang melihat akhir dari era di mana kanker adalah momok yang tak terkalahkan," ujar salah satu peneliti utama dalam laporan tersebut.

Kabar dari MIT ini adalah kado akhir tahun terbaik bagi dunia. Setelah 50 tahun berperang, manusia akhirnya menemukan cara untuk memenangkan pertempuran melawan kanker. Meskipun masih ada proses regulasi dan uji klinis yang harus dilewati, arah masa depan sudah jelas: sebuah dunia di mana kanker hanyalah penyakit masa lalu yang bisa disembuhkan dengan sekali suntik.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Potongan Rp700 Ribu! Harga iPhone 17 Series di Indonesia Turun Jelang Tahun Baru

24 December 2025 at 19:49


Foto: Apple

Teknologi.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, kabar menggembirakan datang bagi para pemburu gadget kelas atas di Indonesia. Lini smartphone terbaru dari Apple, iPhone 17 Series, dilaporkan mengalami penurunan harga di sejumlah distributor resmi tanah air.

Melansir laporan dari Kompas.com, Selasa (23/12/2025), harga iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, hingga varian tertinggi iPhone 17 Pro Max kini dibanderol lebih murah. Penurunannya pun cukup signifikan, mencapai angka Rp700.000 tergantung pada model dan kapasitas penyimpanan yang dipilih.

Strategi Akhir Tahun di Pasar Indonesia

Penurunan harga ini terjadi hanya berselang dua bulan setelah Apple secara resmi meluncurkan iPhone 17 Series di Indonesia pada Oktober 2025. Langkah ini dinilai sebagai strategi distributor resmi untuk mendongkrak volume penjualan di penghujung tahun, sekaligus memberikan penawaran kompetitif di tengah persaingan pasar ponsel flagship yang kian ketat.

Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai distributor resmi seperti BliBli dan distributor rekanan Apple lainnya, potongan harga ini berlaku secara nasional. Pengguna kini bisa mendapatkan varian tercanggih dengan harga yang sedikit lebih bersahabat di kantong.

Baca juga: Bocoran Besar Apple: iPhone Lipat, Chip A20, dan Jadwal Rilis Baru

Daftar Harga iPhone 17 Terbaru (Per Desember 2025)

Berikut adalah rincian harga terbaru untuk masing-masing model yang telah mengalami pemangkasan:

  1. iPhone 17 (Model Reguler) Varian standar ini masih menjadi favorit karena keseimbangan antara performa dan harga. 256 GB: Rp16.731.530 (Turun dari Rp17.249.000) 512 GB: Rp21.339.030 (Turun dari Rp 21.999.000)
  2. iPhone Air (Model Baru) Tahun 2025 menjadi saksi lahirnya model "Air" yang mengutamakan desain super tipis. 256 GB: Rp20.611.530 (Turun dari Rp21.249.000) 512 GB: Rp25.249.000 1 TB: Rp29.449.000
  3. iPhone 17 Pro Bagi pengguna profesional yang membutuhkan kamera bertenaga namun dalam ukuran yang lebih ringkas. 256 GB: Rp23.036.530 (Turun dari Rp 23.749.000) 512 GB: Rp 27.499.000 1 TB: Rp 32.249.000
  4. iPhone 17 Pro Max Varian tertinggi dengan layar paling besar dan fitur kamera paling lengkap. 256 GB: Rp24.999.000 (Turun dari Rp 25.749.000) 512 GB: Rp 29.499.000 1 TB: Rp 34.249.000 2 TB: Rp 43.249.000


Foto: Apple

Analisis Penurunan Harga: Mengapa Sekarang?

Penurunan harga sebesar Rp500.000 hingga Rp700.000 ini memang terlihat kecil jika dibandingkan dengan total harga unitnya yang mencapai puluhan juta rupiah. Namun, bagi konsumen di Indonesia, angka ini setara dengan harga aksesori original atau biaya perlindungan tambahan (extended warranty).

Analis teknologi menyebutkan bahwa siklus harga iPhone di Indonesia kini cenderung lebih dinamis. "Dengan munculnya model baru seperti iPhone Air, Apple dan distributornya harus lebih lincah mengatur stok. Penurunan harga di bulan Desember adalah cara tercepat untuk menghabiskan stok awal tahun agar mereka siap menghadapi kuartal pertama tahun depan," tulis laporan tersebut.

Selain itu, penurunan ini juga dipengaruhi oleh stabilitas pasokan chip memori yang meskipun sedang diperebutkan oleh industri AI, namun untuk kontrak besar Apple biasanya sudah memiliki jaminan stok dengan harga tetap. Hal ini memungkinkan distributor untuk sesekali memberikan promo harga tanpa terlalu mengganggu margin keuntungan.

Baca juga: Bocoran iPhone 18 Pro: Hapus Dynamic Island hingga Gunakan Chip 2nm Terbaru

Tips Membeli iPhone 17 di Akhir Tahun

Bagi Anda yang berencana melakukan upgrade ke iPhone 17 Series, momen ini dianggap sebagai waktu yang tepat. Selain penurunan harga langsung dari distributor, biasanya terdapat promo tambahan dari pihak bank berupa cashback atau cicilan 0% hingga 24 bulan.

Namun, pembeli diingatkan untuk tetap berhati-hati dan hanya melakukan pembelian melalui kanal resmi. Hal ini demi memastikan perangkat memiliki garansi resmi Indonesia serta nomor IMEI yang terdaftar di database pemerintah, mengingat aturan registrasi kartu SIM yang kini semakin ketat di tanah air.

Penurunan harga iPhone 17 series hingga Rp700.000 ini membuktikan bahwa Apple tetap agresif dalam menjaga dominasinya di pasar premium Indonesia. Dengan harga yang lebih kompetitif, iPhone 17 diprediksi tetap akan menjadi salah satu ponsel paling laris di Indonesia sepanjang tahun 2025 hingga 2026 mendatang.

Jadi, model mana yang menjadi incaran Anda? Dengan harga baru ini, varian Pro Max 256GB yang kini menyentuh angka Rp24 jutaan tampaknya akan menjadi primadona baru bagi para pecinta teknologi di Indonesia.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

Amerika Serikat 'Lumpuh' Hadapi Drone Misterius, Teknologi China Jadi Ancaman Serius

23 December 2025 at 21:06



Foto: Reuters

Teknologi.id Amerika Serikat, sang negara adidaya, kini tengah dirundung kecemasan luar biasa. Bukan karena ancaman rudal balistik, melainkan karena kehadiran kawanan drone misterius yang berulang kali "mengepung" langit di atas markas militer dan situs energi nuklir mereka.

Fenomena ini telah membuat pejabat militer di Pentagon hingga aparat kepolisian setempat berada dalam kondisi kebingungan dan ketakutan yang mendalam.

Teror "Lebah Besi" di Atas Markas Militer

Laporan tersebut menyoroti serangkaian insiden di mana drone-drone canggih terlihat terbang dalam formasi rapi di atas Pangkalan Angkatan Udara Langley di Virginia dan beberapa situs sensitif lainnya. Drone-drone ini tidak hanya muncul sekali, tetapi berulang kali selama berminggu-minggu, menunjukkan kemampuan koordinasi dan daya tahan baterai yang jauh melampaui drone konsumer biasa.

Yang membuat pihak keamanan AS "merinding" adalah fakta bahwa drone-drone ini beroperasi dengan sangat tenang dan seolah tidak terdeteksi oleh radar konvensional hingga mereka sudah berada di area terlarang. Spekulasi mengenai keterlibatan teknologi China sangat kuat, mengingat dominasi Negeri Tirai Bambu tersebut dalam industri drone global.

Baca juga: Perang Chip Global Memanas: China Balas Amerika, Seret Nvidia dan Qualcomm

Polisi AS Dilarang Pakai Drone China, Tapi Tak Punya Pilihan Lain

Di tengah ancaman keamanan ini, kepolisian Amerika Serikat justru berada dalam posisi yang sangat sulit. Di satu sisi, pemerintah pusat di Washington DC terus mendorong pelarangan penggunaan drone buatan China, terutama dari pabrikan raksasa DJI, karena kekhawatiran akan adanya "pintu belakang" (backdoor) untuk mata-mata.

Namun, di sisi lain, kepolisian daerah merasa "lumpuh". Mereka mengeluhkan bahwa drone buatan dalam negeri (AS) atau negara sekutu lainnya memiliki harga yang jauh lebih mahal namun dengan teknologi yang tertinggal jauh dibandingkan drone China.

"Jika kami dilarang menggunakan drone China, kemampuan kami untuk memantau situasi darurat atau mengejar pelaku kejahatan akan berkurang drastis," ungkap salah satu pejabat kepolisian dalam laporan tersebut. Polisi merasa terjepit antara instruksi keamanan nasional dan kebutuhan operasional di lapangan.

Ketakutan Pentagon: Mengapa Tidak Ditembak Jatuh?

Pertanyaan besar muncul di tengah publik AS: Jika drone-drone misterius itu dianggap mengancam, mengapa militer tidak menembak jatuh mereka?

Jawabannya ternyata sangat rumit secara hukum. Di bawah hukum federal Amerika Serikat, menembak jatuh drone di atas wilayah domestik adalah tindakan ilegal bagi sebagian besar instansi, kecuali jika ada ancaman langsung terhadap nyawa manusia. Selain itu, penggunaan teknologi "jamming" (pengacau sinyal) dikhawatirkan dapat mengganggu sistem komunikasi sipil dan navigasi pesawat komersial di sekitarnya.

Kelemahan hukum dan celah regulasi inilah yang dimanfaatkan oleh operator drone misterius tersebut. Mereka tahu bahwa selama tidak melakukan serangan fisik, militer AS hanya bisa "menonton" dari bawah sembari mendokumentasikan pergerakan mereka.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Gedung Terra Drone: Mengenal Risiko Baterai Lithium pada Drone

China dan Ancaman Spionase Digital

Washington mencurigai bahwa drone-drone ini bukan sekadar mainan hobi, melainkan alat pengumpul data (spionase) yang sangat canggih. Data mengenai tata letak pangkalan militer, pola pergantian penjaga, hingga infrastruktur energi bisa dengan mudah dipetakan dan dikirimkan secara instan ke server di luar negeri.

China sendiri melalui kementerian luar negerinya telah berulang kali membantah keterlibatan mereka. Namun, bagi AS, fakta bahwa DJI menguasai lebih dari 70% pasar drone dunia adalah ancaman keamanan yang tidak bisa diabaikan. AS khawatir China bisa memerintahkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk "memanen" data dari drone yang digunakan oleh instansi pemerintah di Amerika.


Foto: Reuters

Upaya Bantuan: Mencari Alternatif "Bebas China"

Menghadapi ketakutan ini, Kongres AS tengah menggodok undang-undang yang memberikan subsidi bagi departemen kepolisian untuk beralih ke drone buatan non-China. Namun, proses ini memakan waktu bertahun-tahun, sementara drone misterius terus gentayangan di langit mereka hampir setiap malam.

Kondisi ini menciptakan ironi yang pahit: Negara dengan anggaran militer terbesar di dunia ternyata "kebingungan" menghadapi kawanan drone kecil yang mungkin harganya hanya beberapa ribu dolar, namun mampu menembus batas-base pertahanan paling rahasia mereka.

Fenomena drone China yang membuat Amerika ketakutan ini adalah babak baru dalam perang asimetris. Tanpa meletuskan satu peluru pun, drone-drone ini telah berhasil mengekspos kerentanan infrastruktur dan hukum di Amerika Serikat.

Bagi polisi dan militer AS, tantangan terbesarnya bukan lagi tentang siapa yang memiliki senjata paling besar, melainkan siapa yang memiliki kontrol penuh atas langit di atas kepala mereka sendiri. Selama AS belum bisa menciptakan teknologi drone yang setara dengan harga yang kompetitif, mereka akan terus berada dalam bayang-bayang ketakutan terhadap teknologi dari Timur.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

Xiaomi Terancam Masuk Daftar Hitam AS: Dituduh Bantu Militer China, Ini Nasibnya!

23 December 2025 at 22:12


Foto: GSM ARENA

Teknologi.id – Raksasa teknologi asal China, Xiaomi, kini berada di ujung tanduk. Setelah sempat menikmati pertumbuhan pesat di pasar global, termasuk Indonesia, perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun ini kini harus menghadapi ancaman serius dari Washington. Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk memasukkan Xiaomi ke dalam daftar hitam militer.

Melansir laporan CNBC Indonesia, Senin (22/12/2025), ancaman ini bermula dari surat yang dikirimkan oleh sembilan regulator dan anggota parlemen AS dari Partai Republik kepada Menteri Pertahanan (yang kini diistilahkan sebagai Menteri Perang), Pete Hegseth. Surat tersebut mendorong Pentagon untuk memasukkan Xiaomi dan beberapa perusahaan teknologi China lainnya ke dalam daftar Section 1260H.

Apa Itu Section 1260H dan Mengapa Xiaomi Menjadi Target?

Daftar Section 1260H adalah daftar resmi yang disusun oleh Departemen Pertahanan AS untuk mengidentifikasi perusahaan-perusahaan yang dinilai memiliki keterkaitan erat atau membantu kepentingan militer China. Masuknya sebuah perusahaan ke dalam daftar ini menandakan bahwa pemerintah AS menganggap perusahaan tersebut sebagai "perusahaan militer China yang beroperasi di Amerika Serikat."

Tuduhan utama yang dilayangkan kepada Xiaomi adalah dugaan keterlibatan mereka dalam mendukung modernisasi militer China. Meskipun Xiaomi selalu menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan swasta yang memproduksi perangkat konsumen untuk warga sipil, para regulator AS tampaknya memiliki pandangan berbeda.

Selain Xiaomi, nama-nama besar lain yang juga diusulkan masuk ke dalam daftar hitam ini adalah DeepSeek (perusahaan AI yang sedang naik daun) dan BOE Technology Group (pemasok layar raksasa yang juga menyuplai komponen untuk iPhone milik Apple).

Baca juga: Xiaomi Siap Luncurkan Alat Pelacak, Xiaomi Tag

Dampak Masuk Daftar Hitam: Bukan Sekadar Larangan Dagang

Banyak orang bertanya-tanya, apakah nasib Xiaomi akan sama dengan Huawei yang langsung "lumpuh" setelah masuk Entity List? Perlu dipahami bahwa daftar Section 1260H memiliki mekanisme yang sedikit berbeda.

Masuk ke dalam daftar 1260H tidak serta-merta menjatuhkan sanksi pelarangan total perdagangan atau penggunaan layanan Google. Namun, daftar ini berfungsi sebagai "peringatan merah" bagi seluruh lembaga pemerintah AS dan para kontraktor militer. Artinya:

  1. Hambatan Investasi: Investor asal AS akan dilarang memiliki saham di perusahaan yang masuk daftar ini. Ini bisa memicu aksi jual besar-besaran dan merontokkan valuasi Xiaomi di bursa saham.
  2. Reputasi dan Rantai Pasok: Penyuplai komponen asal AS akan menjadi sangat berhati-hati. Meskipun belum dilarang total, bekerja sama dengan perusahaan di daftar 1260H dianggap berisiko tinggi secara hukum di masa depan.
  3. Pencoretan dari Rantai Pasok Pemerintah: Lembaga pemerintah AS akan dilarang menggunakan produk atau layanan dari perusahaan tersebut.

Bagi Xiaomi, yang memiliki ambisi besar di pasar kendaraan listrik (EV) dan perangkat rumah pintar, cap "militer" dari AS adalah hantaman keras bagi citra merek mereka sebagai perusahaan teknologi gaya hidup.


Foto: SSL Indonesia

Konteks Politik: Trump dan "Kementerian Perang"

Ancaman terhadap Xiaomi ini muncul di tengah kebijakan agresif Donald Trump yang baru saja menandatangani anggaran pengeluaran militer senilai US$1 triliun. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perintah Trump untuk mengganti nama Kementerian Pertahanan menjadi Kementerian Perang.

Perubahan nomenklatur ini bukan sekadar simbolis, melainkan sinyal bahwa AS akan lebih konfrontatif terhadap kekuatan teknologi China. Para anggota parlemen yang menandatangani surat desakan tersebut, termasuk John Moolenaar dan Rick Scott, berargumen bahwa teknologi China seperti chip, layar, dan perangkat pintar dapat digunakan untuk spionase atau memperkuat kapabilitas tempur Beijing.

BOE Technology Group, misalnya, diminta oleh anggota parlemen untuk dicabut dari rantai pasokan Pentagon paling lambat tahun 2030. Jika Xiaomi masuk ke dalam pusaran ini, ruang gerak mereka di pasar Barat akan semakin menyempit.

Mengingat Kembali Konflik 2021

Ini bukan pertama kalinya Xiaomi berurusan dengan daftar hitam AS. Pada akhir masa jabatan pertama Trump di tahun 2021, Xiaomi sempat dimasukkan ke dalam daftar serupa. Namun, saat itu Xiaomi melakukan perlawanan hukum yang gigih.

Xiaomi mengajukan gugatan ke pengadilan federal AS dan berhasil menang. Hakim saat itu memutuskan bahwa bukti yang diajukan Pentagon untuk menyebut Xiaomi sebagai perusahaan militer sangatlah lemah. Akibatnya, Xiaomi dikeluarkan dari daftar hitam.

Namun, situasinya saat ini berbeda. Dengan pemerintahan yang lebih agresif dan sentimen anti-China yang semakin menguat di kedua kamar parlemen (Senat dan DPR AS), upaya hukum yang sama mungkin akan jauh lebih sulit dilakukan oleh Xiaomi kali ini.

Baca juga: Xiaomi Siapkan Mi Chat: Calon Lawan Baru ChatGPT yang Bikin Dunia AI Panik!

Nasib Pengguna Xiaomi di Indonesia

Bagi jutaan pengguna HP Xiaomi di Indonesia, kabar ini tentu menimbulkan kekhawatiran. Namun, hingga saat ini, ancaman tersebut baru bersifat administratif di level pemerintahan AS. Berbeda dengan kasus Huawei yang kehilangan akses ke sistem operasi Android (Google Mobile Services), status Section 1260H pada tahap awal biasanya lebih berdampak pada aspek investasi dan kontrak pemerintah.

Namun, jika tekanan AS terus meningkat hingga ke tahap pelarangan ekspor teknologi (seperti chip Qualcomm), barulah nasib ketersediaan komponen dan layanan perangkat lunak Xiaomi bisa terancam secara global.

Xiaomi kini berada di tengah "badai sempurna" geopolitik antara AS dan China. Status mereka sebagai produsen HP nomor tiga dunia tidak membuat mereka kebal dari serangan politik Washington. Jika usulan para regulator ini diterima oleh Pentagon, Xiaomi harus bersiap menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian ekonomi.

Dunia teknologi kini bukan lagi sekadar soal inovasi dan harga murah, melainkan soal keamanan nasional dan keberpihakan politik. Sisi gelap dari persaingan adidaya ini kembali memakan korban, dan kali ini giliran Xiaomi yang harus berjuang demi kelangsungan bisnis globalnya.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Ikuti Indonesia, Korea Selatan Perketat Aturan Kartu SIM demi Perangi Penipuan

23 December 2025 at 18:47


Foto: Wikipedia

Teknologi.id – Selama ini, Indonesia sering kali berkaca pada Korea Selatan dalam hal kemajuan teknologi dan inovasi digital. Namun, kali ini roda berputar. Dalam sebuah langkah yang mengejutkan industri telekomunikasi global, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) memutuskan untuk mengadopsi pola regulasi ketat yang telah dijalankan oleh Indonesia terkait pendaftaran kartu SIM prabayar.

Melansir laporan CNBC Indonesia, Senin (22/12/2025), Korea Selatan kini tengah bersiap merombak total sistem registrasi kartu SIM mereka. Keputusan ini diambil setelah melihat efektivitas kebijakan di Indonesia yang mewajibkan identitas tunggal bagi setiap pengguna nomor ponsel. Bahkan, kedua negara kini sama-sama melangkah menuju teknologi masa depan yang lebih aman: verifikasi biometrik atau pemindaian wajah (facial recognition).

Indonesia Sebagai Pionir Regulasi Ketat

Sejarah mencatat bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang paling awal dan paling berani menerapkan aturan registrasi kartu SIM prabayar berbasis NIK dan Kartu Keluarga (KK) secara masif sejak tahun 2017. Meskipun awalnya menuai pro dan kontra, kebijakan ini terbukti menjadi fondasi penting dalam menekan angka kejahatan siber anonim.

Keberhasilan Indonesia dalam "mendisiplinkan" jutaan pengguna nomor seluler inilah yang menarik perhatian otoritas di Seoul. Korea Selatan, yang saat ini tengah menghadapi badai kejahatan voice phishing (penipuan suara) yang sangat terorganisir, merasa perlu menerapkan sistem yang serupa namun lebih canggih untuk memverifikasi identitas pengguna mereka secara absolut.

Korea Selatan Mulai Terapkan "Gaya Indonesia"

Mulai Maret 2026, Korea Selatan akan mewajibkan seluruh operator seluler besar mereka, seperti SK Telecom, KT, dan LG Uplus, untuk meninggalkan sistem registrasi lama. Mereka akan menerapkan sistem yang mewajibkan setiap calon pelanggan melakukan pemindaian wajah yang terhubung langsung dengan basis data kependudukan nasional mereka.

Langkah Korsel ini disebut sebagai pengembangan dari pola regulasi Indonesia. Bedanya, jika Indonesia memulai dengan data teks (NIK), Korea Selatan langsung melompat ke data biometrik wajah untuk memastikan tidak ada lagi celah bagi warga asing atau sindikat kriminal menggunakan identitas palsu untuk mengaktifkan nomor ponsel.

Kerugian akibat penipuan suara di Korea Selatan telah mencapai angka triliunan won, yang memaksa pemerintah mereka untuk bertindak tegas dan "belajar" dari model pengawasan yang diterapkan di Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Indonesia Level Up: Menuju Biometrik Juli 2026

Tak mau kalah dan terus berinovasi, Indonesia pun menaikkan standar keamanannya. Sesuai dengan pengumuman terbaru dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), per 1 Juli 2026, sistem registrasi kartu SIM di tanah air akan berubah total.

NIK dan nomor KK tidak akan lagi cukup untuk mengaktifkan kartu perdana. Pengguna wajib melakukan scan wajah. Kebijakan ini diambil untuk menutup lubang keamanan yang selama ini sering dimanfaatkan oknum, yaitu menggunakan data NIK dan KK hasil kebocoran internet milik orang lain.

Dengan teknologi biometrik, identitas digital masyarakat Indonesia akan terlindungi secara jauh lebih kuat. Mesin akan memastikan bahwa wajah orang yang mendaftar di depan kamera ponsel sama persis dengan foto yang tersimpan di server Dukcapil. Ini adalah evolusi dari sistem yang sudah ada, sekaligus jawaban atas tantangan kejahatan siber yang semakin komplek.


Foto: Verihubs

Baca juga: Aturan Baru 2026: Registrasi SIM Card Wajib Rekam Wajah, Simak Cara Daftarnya

Perang Melawan Sindikat "Nomor Hantu"

Alasan utama di balik adopsi aturan ini, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan, adalah untuk memberantas apa yang disebut sebagai "nomor hantu". Ini adalah ribuan kartu SIM yang aktif tanpa pemilik yang jelas, yang biasanya digunakan untuk:

  • Judi Online: Mengirimkan pesan promosi masif kepada masyarakat.
  • Voice Phishing: Menipu korban dengan mengaku sebagai pihak bank atau kepolisian.
  • Penyebaran Hoaks: Menggerakkan opini publik melalui nomor-nomor bot.

Dengan sistem biometrik wajah, setiap nomor ponsel akan memiliki "wajah" penanggung jawab yang nyata. Jika nomor tersebut digunakan untuk kejahatan, penegak hukum dapat dengan mudah mengidentifikasi pelakunya. Hal ini memberikan efek jera yang sangat kuat bagi para pelaku kriminal siber.

Tantangan Keseragaman Teknologi

Meskipun Korea Selatan mengikuti jejak Indonesia, tantangan yang dihadapi kedua negara tentu berbeda. Korea Selatan didukung oleh infrastruktur internet yang sangat stabil dan merata, sementara Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk memastikan server biometrik dapat diakses dengan lancar dari Sabang sampai Merauke.

Pemerintah Indonesia kini tengah bekerja sama dengan penyedia teknologi biometrik dan operator seluler untuk memastikan proses pemindaian wajah nantinya bisa dilakukan dengan cepat, ringan (tidak memakan banyak kuota), namun tetap memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

Kebanggaan atas Regulasi Nasional

Fenomena Korea Selatan yang mengadopsi pola regulasi Indonesia ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pemimpin dalam hal kebijakan keamanan digital. Kita tidak lagi hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga menjadi penentu tren regulasi yang diikuti oleh negara maju.

Transisi besar pada 1 Juli 2026 nanti mungkin akan terasa sedikit asing bagi sebagian masyarakat. Namun, dengan berkaca pada keberhasilan di Korea Selatan, kita bisa optimistis bahwa sistem scan wajah ini akan membuat hidup kita jauh lebih tenang dari gangguan penipu dan pelaku kriminal digital.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Gara-gara AI, Harga Konsol PS5 dan Switch 2 Terancam Naik 15% di Tahun 2026

23 December 2025 at 19:59


Foto: Mashable Indonesia

Teknologi.id – Kabar buruk bagi para gamer di seluruh dunia. Harapan untuk mendapatkan konsol atau komponen PC dengan harga terjangkau di tahun 2026 tampaknya harus terkubur dalam-dalam. "Sisi gelap" dari ledakan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kini mulai menghantam industri hiburan elektronik, memicu kelangkaan chip memori yang sangat krusial.

Laporan eksklusif dari Reuters, Senin (22/12/2025), mengungkapkan bahwa industri konsol video game sedang berada di bawah tekanan besar dalam perebutan chip memori global. Para raksasa seperti Sony, Microsoft, dan Nintendo kini harus bersaing dengan perusahaan teknologi raksasa (Big Tech) yang rela membayar jauh lebih mahal demi mengamankan pasokan chip untuk pusat data AI mereka.

Prioritas Berubah: AI Lebih Menguntungkan

Masalah utama dari krisis ini adalah pergeseran fokus para produsen memori utama dunia, seperti Micron, Samsung, dan SK Hynix. Perusahaan-perusahaan ini menemukan bahwa memproduksi chip memori untuk server AI memberikan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan memproduksi memori untuk perangkat konsumen seperti konsol game atau smartphone.

Akibatnya, kapasitas produksi dialihkan secara besar-besaran. Salah satu contoh nyata adalah langkah Micron yang dilaporkan mulai menghentikan produksi merek populer mereka, Crucial, demi memfokuskan sumber daya pada solusi memori kelas tinggi untuk kebutuhan pusat data AI.

Bagi produsen memori, satu server AI membutuhkan kapasitas memori yang puluhan kali lipat lebih besar daripada satu unit PlayStation 5. Dengan permintaan AI yang tidak terbatas, mereka lebih memilih melayani pesanan dari penyedia layanan cloud besar daripada mengejar pasar konsol yang marginnya tipis.

Baca juga: Krisis Pasokan RAM Ancam Harga Komponen Gaming Global

Efek Domino: Harga Konsol Naik 10-15%

Menurut analisis dalam laporan tersebut, chip memori (khususnya DRAM) menyumbang sekitar 20% dari total biaya produksi sebuah perangkat gaming. Ketika harga memori melonjak akibat kelangkaan, produsen konsol tidak memiliki banyak pilihan selain membebankan biaya tersebut kepada konsumen.

Para analis memperkirakan harga konsol populer seperti PlayStation 5 dan Xbox Series X akan mengalami kenaikan harga sekitar 10% hingga 15% dalam dua tahun ke depan. Yang lebih mengkhawatirkan, konsol generasi terbaru yang sangat dinanti, Nintendo Switch 2, kemungkinan besar akan diluncurkan dengan harga yang jauh lebih tinggi dari prediksi awal akibat biaya komponen yang melambung.

Situasi di pasar PC Gaming bahkan lebih ekstrem. Harga memori RAM dan SSD untuk PC diprediksi bisa meroket hingga 30%. Hal ini membuat rakitan PC gaming yang dulunya terjangkau kini menjadi barang mewah yang sulit dijangkau oleh kantong pelajar atau mahasiswa.


Foto: Nintendo

Tren Harga: Belum Ada Tanda Melandai

Data dari Counterpoint Research menunjukkan betapa cepatnya krisis ini berkembang. Dalam tiga bulan terakhir di tahun 2025 saja, harga memori telah naik sebesar 30%. Namun, puncaknya diperkirakan belum tercapai.

Para ahli memprediksi akan ada lompatan harga tambahan sebesar 20% di awal tahun 2026. Sejak awal tahun 2025, biaya komponen secara keseluruhan tercatat sudah meningkat hingga 50%. Industri teknologi kini seolah memasuki siklus "Super Cycle" di mana permintaan jauh melampaui pasokan, dan para pemain besar berebut stok dengan cara melakukan panic buying.

Baca juga: Perang Komponen! Gamer Serukan Boikot Saat RAM dan GPU 'Diborong' Kebutuhan AI

"Konsol kini perlahan menjadi barang mewah. Produsen yang biasanya beroperasi dengan keuntungan tipis per unit kini tidak bisa lagi menahan beban kenaikan biaya produksi," ujar salah satu analis dalam laporan tersebut. Dampak Bagi Pengguna di Indonesia Bagi pasar Indonesia, kenaikan harga di tingkat global ini akan terasa lebih berat karena dipengaruhi juga oleh nilai tukar mata uang dan biaya impor. Jika harga global naik 15%, harga di toko-toko retail lokal bisa jadi melonjak lebih tinggi lagi.

Para kolektor dan pemain game disarankan untuk mulai mempertimbangkan pembelian perangkat sekarang, sebelum gelombang kenaikan harga di tahun 2026 benar-benar mendarat di pasar lokal. Fenomena ini juga diperkirakan akan menghidupkan kembali pasar konsol bekas (second-hand) karena harga unit baru yang menjadi tidak masuk akal bagi sebagian besar orang.

Kecerdasan Buatan mungkin memang mempermudah banyak aspek kehidupan manusia, namun bagi komunitas gaming, AI adalah "musuh" baru di pasar komponen. Persaingan memperebutkan chip memori telah mengubah peta kekuatan industri, di mana hobi bermain game kini harus bersaing dengan ambisi global untuk membangun otak digital masa depan.

Era konsol murah tampaknya sedang berakhir, digantikan oleh realitas baru di mana bermain game membutuhkan investasi yang semakin dalam. Suka atau tidak, gamer kini harus membayar lebih mahal demi kemajuan teknologi AI yang sedang dikembangkan dunia.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

ROSA Hadir di Indonesia, Teknologi Robotik yang Bikin Operasi Lutut Lebih Presisi

23 December 2025 at 01:10


Foto: Liputan6

Teknologi.id – Bagi banyak lansia maupun atlet yang mengalami cedera, mendengar kata "operasi lutut" atau "penggantian sendi" sering kali menjadi mimpi buruk. Bayangan akan rasa sakit yang luar biasa, risiko kaki tidak simetris, hingga masa pemulihan berbulan-bulan yang mengharuskan bed rest, membuat banyak pasien memilih menahan nyeri bertahun-tahun daripada naik ke meja operasi.

Namun, ketakutan tersebut perlahan mulai sirna berkat kemajuan teknologi medis di penghujung tahun 2025 ini. Dunia kedokteran Indonesia, khususnya bidang ortopedi, kini telah mengadopsi teknologi canggih bernama ROSA (Robotic Surgical Assistant) yang diklaim mampu mengubah standar operasi lutut menjadi jauh lebih presisi, aman, dan cepat pulih.

Teknologi ini diperkenalkan dalam acara Siloam Robotic Center sebagai solusi modern bagi penderita masalah sendi lutut kronis.

Mengenal ROSA: Asisten Bedah Cerdas

Banyak orang salah kaprah mengira bahwa "bedah robotik" berarti robot yang melakukan operasi sendirian sementara dokter hanya menonton minum kopi. Faktanya tidak demikian.

ROSA adalah singkatan dari Robotic Surgical Assistant. Sesuai namanya, ia berfungsi sebagai asisten cerdas yang "meminjamkan" mata dan tangannya untuk membantu dokter bedah manusia mencapai tingkat akurasi yang mustahil dicapai oleh tangan kosong (freehand).

Dalam acara tersebut, Dr. dr. Franky Hartono, SpOT (K), seorang ahli ortopedi senior, menjelaskan analogi yang menarik. “ROSA ini Robotik Surgical Assistant. Artinya itu alat yang memfasilitasi kita, membantu kita melihat, ada matanya, navigasi, dan ada tangannya yang membantu kita menstabilkan gerakan-gerakan,” jelas Dr. Franky.

Baca juga: Heboh! Robot Galbot G-1 dari China Bisa Gantikan Karyawan Indomaret & Alfamart 


Foto: UNIVERSITY ORTHOPEDICS

Akurasi Tinggi: Kunci Keberhasilan Operasi

Salah satu tantangan terbesar dalam operasi penggantian tempurung lutut (Total Knee Replacement) adalah memastikan implan buatan terpasang dengan sudut dan kesejajaran (alignment) yang sempurna sesuai anatomi asli pasien.

Setiap manusia memiliki struktur tulang yang unik. Kesalahan pemasangan sekian milimeter saja bisa menyebabkan kaki pasien terasa tidak nyaman, jalan menjadi pincang, atau implan cepat aus.

Di sinilah peran vital ROSA. Alat ini dilengkapi dengan sistem navigasi visual canggih. Sebelum sayatan dibuat, robot ini sudah memetakan struktur lutut pasien secara 3D.

Dr. Franky memaparkan bahwa lengan robotik ROSA membantu dokter menentukan sudut potong, rotasi, serta kesejajaran sendi dengan tingkat presisi mikroskopis. Saat dokter menggerakkan alat potong, lengan robot akan menahan dan menstabilkan gerakan tersebut agar tidak meleset sedikitpun dari jalur yang sudah direncanakan. Hal ini meminimalisir human error akibat getaran tangan (tremor) atau kesalahan estimasi visual.

Pemulihan Lebih Cepat, Pasien Bahagia

Dampak paling nyata dari presisi tinggi ini dirasakan langsung oleh pasien pasca-operasi. Karena pemotongan tulang dan pemasangan implan dilakukan dengan sangat akurat, trauma pada jaringan lunak di sekitar lutut (otot, ligamen, dan saraf) menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan metode konvensional.

Secara medis, semakin sedikit trauma jaringan, semakin sedikit pula pendarahan dan rasa nyeri yang timbul setelah efek bius hilang.

Hasilnya? Pasien bisa pulih lebih cepat. Jika pada metode konvensional pasien mungkin butuh waktu berminggu-minggu untuk mulai belajar jalan, dengan bantuan ROSA, banyak pasien dilaporkan bisa mulai berlatih berjalan dalam hitungan hari setelah operasi.

Selain itu, karena implan terpasang dengan presisi tinggi sesuai poros kaki pasien, sensasi "ganjal" yang sering dikeluhkan pasien implan lutut dapat diminimalisir. Lutut buatan akan terasa lebih alami, seperti lutut asli sendiri.

Baca juga: Hyodol: "Cucu" Versi Robot AI Korea Selatan Hadir Atasi Kasus Bunuh Diri Lansia

Masa Depan Ortopedi Indonesia

Kehadiran teknologi ROSA di Indonesia menandai babak baru layanan kesehatan tanah air. Pasien kini tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke Singapura atau Jerman untuk mendapatkan layanan bedah robotik. Fasilitas kesehatan lokal sudah mumpuni untuk menangani kasus-kasus kompleks dengan teknologi standar dunia.

Meskipun biaya operasi dengan bantuan robot mungkin relatif lebih tinggi dibandingkan metode konvensional, manfaat jangka panjang yang ditawarkan—seperti masa pakai implan yang lebih lama dan kualitas hidup yang lebih baik—menjadikannya investasi kesehatan yang sangat berharga.

Bagi Anda yang memiliki orang tua dengan keluhan nyeri lutut menahun atau kesulitan berjalan akibat pengapuran sendi (osteoarthritis), kehadiran teknologi ROSA ini memberikan harapan baru. Operasi lutut bukan lagi hal yang menakutkan, melainkan jalan pintas yang aman untuk kembali aktif bergerak menikmati masa tua.

Konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi Anda apakah kasus Anda bisa ditangani dengan bantuan ROSA. Teknologi ada untuk memudahkan hidup manusia, dan dalam kasus ini, untuk membuat kita bisa berjalan tegak kembali tanpa rasa sakit.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)

Fitur Grab "Jaminan On Time" ke Bandara, Ganti Rugi Jika Terlambat hingga Rp 3,3 Juta

22 December 2025 at 22:28


Foto: Kompas.com

Teknologi.id – Bagi para pelancong, baik yang bepergian untuk urusan bisnis maupun liburan, perjalanan menuju bandara sering kali menjadi momen yang paling menegangkan. Bayangan terjebak macet, sulit mendapatkan taksi online, atau pengemudi yang datang terlambat, bisa memicu kecemasan luar biasa. Mimpi buruk terbesarnya tentu saja satu: ketinggalan pesawat.

Namun, kecemasan tersebut tampaknya ingin dihapus oleh Grab Indonesia. Dalam sebuah langkah berani yang menetapkan standar baru di industri transportasi online, Grab meluncurkan fitur "Jaminan On Time".

Fitur ini memberikan janji layanan yang sangat spesifik: ketepatan waktu penjemputan. Jika janji itu dilanggar dan mengakibatkan pengguna ketinggalan penerbangan, Grab siap memberikan kompensasi ganti rugi hingga maksimal Rp3.300.000 (Tiga Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah).

Inovasi untuk Kepastian Perjalanan

Fitur "Jaminan On Time" ini terintegrasi dalam layanan GrabCar Advance Booking (pemesanan terjadwal). Ini adalah fitur yang memungkinkan pengguna memesan armada GrabCar jauh-jauh hari sebelum waktu keberangkatan.

Pihak Grab Indonesia menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kebutuhan konsumen akan kepastian. "Belum pernah ada layanan yang memberikan jaminan seperti ini untuk perjalanan ke bandara," ungkap perwakilan Grab dalam acara peluncuran di Bali.

Langkah ini dinilai sangat strategis, mengingat mobilitas masyarakat pasca-pandemi yang kembali tinggi. Bandara-bandara besar seperti Soekarno-Hatta kini kembali padat, dan manajemen waktu menjadi krusial. Dengan adanya jaminan finansial yang cukup besar, Grab seolah ingin mengirim pesan: "Kami sangat yakin dengan sistem kami, sehingga kami berani bertaruh uang untuk itu."

Bava juga: Grab Rilis Gercep, Program Lindungi Mitra Driver Saat Kondisi Genting

Syarat dan Mekanisme Klaim

Tentu saja, ada mekanisme khusus untuk bisa menikmati layanan premium ini. Ganti rugi Rp3,3 juta tidak berlaku untuk pemesanan on-demand (pesan dadakan saat itu juga).

Syarat utamanya adalah pengguna harus menggunakan fitur GrabCar Advance Booking. Pemesanan harus dilakukan minimal 12 jam sebelum waktu penjemputan. Rentang waktu pemesanan ini dibuka mulai dari 90 hari hingga 12 jam sebelum keberangkatan.

Jika pengguna sudah memesan sesuai prosedur tersebut namun mitra pengemudi datang terlambat sehingga menyebabkan pengguna tertinggal pesawat, barulah proses klaim kompensasi bisa dilakukan. Nominal hingga Rp3,3 juta tersebut dirancang untuk menutupi biaya pembelian tiket pesawat pengganti atau biaya kerugian lain yang timbul akibat keterlambatan tersebut.

Driver Datang Lebih Awal, Bukan Pas-pasan

Untuk memastikan mereka tidak perlu membayar ganti rugi tersebut, Grab telah menyiapkan protokol operasional yang ketat bagi mitra pengemudinya.

Dalam layanan GrabCar Advance Booking dengan Jaminan On Time ini, mitra pengemudi diwajibkan tiba di titik penjemputan 15 hingga 30 menit lebih awal dari jadwal yang ditentukan pengguna. Jadi, jika Anda memesan penjemputan pukul 08.00 pagi, kemungkinan besar mobil Grab sudah siaga di depan rumah Anda sejak pukul 07.30 atau 07.45.

Agar mitra pengemudi mau melakukan hal ini (karena menunggu berarti waktu produktif berkurang), Grab juga menyiapkan skema insentif khusus. Pengemudi yang mengambil orderan Advance Booking akan mendapatkan pendapatan yang lebih menarik dibandingkan orderan reguler, sebagai kompensasi atas dedikasi waktu mereka. Ini menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan: penumpang mendapat kepastian, pengemudi mendapat pendapatan lebih.


Foto: Grab

Cakupan Wilayah Saat Ini

Untuk tahap awal peluncuran di akhir tahun 2025 ini, fitur Jaminan On Time difokuskan pada rute-rute "krusial" dengan volume tinggi.

Layanan ini baru tersedia untuk perjalanan dari wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menuju dua bandara utama, yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Cengkareng) dan Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur).

Pihak Grab menyatakan bahwa ekspansi ke kota-kota besar lain seperti Surabaya, Bali, atau Medan sangat dimungkinkan di masa depan, bergantung pada respons pasar dan data permintaan (demand) di lapangan. "Kalau demand-nya tinggi, seperti di kota wisata lain, tentu akan kami pertimbangkan," ujar manajemen Grab.

Baca juga: Awas Kena Denda! Begini Cara Daftar IMEI di Bea Cukai Bandara

Perbandingan dengan Kompetitor

Langkah Grab ini menempatkan mereka satu langkah di depan kompetitor dalam segmen layanan bandara. Selama ini, layanan transportasi online hanya bersaing di harga dan kecepatan mendapatkan pengemudi. Belum ada yang berani masuk ke ranah "Jaminan Ketepatan Waktu" dengan sanksi finansial bagi perusahaan penyedia aplikasi.

Bagi eksekutif muda, keluarga yang membawa banyak barang, atau siapa pun yang memiliki toleransi risiko rendah terhadap keterlambatan, fitur ini jelas menjadi nilai jual yang sangat menggoda. Membayar sedikit lebih mahal untuk biaya pemesanan (jika ada biaya tambahan untuk booking) rasanya sepadan dengan ketenangan pikiran yang didapatkan.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

Waspada 'Humanoid Bubble'! Sisi Gelap di Balik Mewahnya Industri Robot Masa Depan

22 December 2025 at 20:38


Foto: HUMANOID ROBOTICS TECHNOLOGY

Teknologi.id – Video-video robot humanoid yang bisa menari, memasak, atau melakukan salto sering kali membuat kita berdecak kagum. Narasi yang dibangun sangat meyakinkan: masa depan di mana robot menggantikan pekerjaan manusia sudah di depan mata. Namun, di balik kilau teknologi tersebut, tersimpan sebuah "sisi gelap" ekonomi yang mengkhawatirkan.

Laporan terbaru dari DetikINET, Senin 22/12/2025, mengungkap realitas pahit di balik industri ini. Bukan tentang robot yang akan memberontak, melainkan tentang "Humanoid Bubble" atau gelembung investasi yang diprediksi akan segera pecah, meninggalkan kerugian triliunan rupiah bagi para investor yang termakan hype.

Euforia Berlebihan vs Realitas Teknis

Inti masalahnya terletak pada kesenjangan yang menganga antara ekspektasi investor dan kemampuan teknis robot saat ini.

Dunia investasi sedang dilanda demam robot. Data yang dikutip menunjukkan valuasi pasar yang fantastis. Goldman Sachs bahkan memprediksi pasar ini akan bernilai USD 38 miliar (Rp600 triliun) pada tahun 2035. Pemerintah China pun tak mau kalah, menggelontorkan dana subsidi hingga 15 miliar Yuan untuk memacu industri ini.

Uang mengalir deras seolah-olah teknologi ini sudah matang. Padahal, realitas di lapangan berkata lain.

Para pakar yang diwawancarai dalam laporan tersebut memperingatkan bahwa kemampuan robot humanoid saat ini sebenarnya masih sangat terbatas. Video promosi yang sering kita lihat di media sosial adalah hasil kurasi ketat (cherry-picked).

Faktanya, robot-robot ini masih kesulitan melakukan hal-hal dasar yang bagi manusia sangat sepele:

  1. Masalah Keseimbangan: Cara berjalan mereka masih kaku dan lambat.
  2. Ketangkasan Tangan: Kemampuan jari-jari robot untuk memegang objek rapuh atau melakukan manipulasi halus masih jauh dari sempurna.
  3. Daya Tahan Baterai: Mereka belum bisa bekerja full shift 8 jam tanpa diisi daya berulang kali.

Baca juga: Bumi: Robot Humanoid Murah Asal China, Harganya Setara iPhone

Fase "Kekecewaan Mendalam"

Kutipan paling menohok dalam laporan tersebut menyebutkan bahwa kita sedang menuju fase "Kekecewaan Mendalam" (Trough of Disillusionment).

"Kita akan melewati masa euforia yang besar, lalu kemudian masuk ke fase kekecewaan yang dalam," tulis laporan tersebut.

Ini adalah siklus klasik teknologi. Saat ini, investor membeli "janji masa depan". Namun, ketika nanti robot-robot ini mulai dikirim ke pabrik atau rumah tangga dan gagal memenuhi ekspektasi (sering jatuh, lambat, atau error), sentimen pasar akan berbalik drastis.

Ketika itu terjadi, valuasi perusahaan robotika yang saat ini melambung tinggi bisa runtuh dalam semalam. Banyak startup robot yang kini dipuja-puja berpotensi gulung tikar karena kehabisan napas (modal) sebelum produk mereka benar-benar siap pakai.


Foto: Ubtrobot

China dan Ambisi yang Berisiko

Sorotan khusus diberikan pada China. Ambisi Beijing untuk menjadi pemimpin dunia dalam robotika membuat mereka membanjiri pasar dengan subsidi. Hal ini memicu munculnya ratusan perusahaan robot baru yang mungkin tidak memiliki fundamental teknologi yang kuat, melainkan hanya ingin mencicipi dana subsidi pemerintah.

Situasi ini mirip dengan dot-com bubble tahun 2000-an atau ledakan industri kendaraan listrik (EV) di awal dekade ini, di mana banyak pemain berguguran dan hanya sedikit yang bertahan.

Baca juga: Xiaomi Targetkan Robot Humanoid Jadi Tenaga Utama di Pabriknya pada 2030

Jangan Tergocek Hype Bagi masyarakat umum dan calon investor, "sisi gelap" ini adalah peringatan keras. Kecanggihan yang ditampilkan di panggung pameran teknologi sering kali belum siap untuk dunia nyata.

Robot humanoid memang masa depan, tetapi jalan menuju ke sana masih panjang, terjal, dan mahal. Euforia saat ini hanyalah gelembung sabun yang indah dilihat, namun rapuh dan kosong di dalamnya. Sisi gelap industri ini bukanlah robot jahat, melainkan kerugian finansial akibat ekspektasi yang terlalu tinggi.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

Siap-siap! Apple Bakal Perbanyak Iklan di App Store Mulai Tahun Depan

22 December 2025 at 19:43


Foto: TECHCRUNCH

Teknologi.id – Selama bertahun-tahun, pengguna produk Apple membanggakan satu hal yang membedakan mereka dari pengguna platform lain: pengalaman pengguna yang bersih, premium, dan minim gangguan. Membeli iPhone mahal dianggap sebagai investasi untuk "ketenangan" digital. Namun, tampaknya kemewahan tersebut perlahan mulai tergerus oleh ambisi bisnis sang raksasa Cupertino.

Mengungkap rencana strategis Apple yang mungkin tidak akan disukai oleh para Fanboy. Mulai tahun depan (2026), perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook ini berencana untuk memperbanyak slot iklan di dalam App Store.

Langkah ini menandai pergeseran besar dalam filosofi desain Apple, yang kini tampak semakin agresif dalam memonetisasi layanan digitalnya, mengejar pundi-pundi pendapatan di luar penjualan perangkat keras.

Di Mana Saja Iklan Itu Akan Muncul?

Jika Anda berpikir iklan di App Store saat ini sudah cukup mengganggu, bersiaplah untuk melihat lebih banyak lagi. Berdasarkan informasi yang beredar, Apple tidak hanya akan menaruh iklan di tab pencarian (Search Tab), tetapi akan menyusupkannya ke berbagai sudut aplikasi toko digital tersebut.

Area yang menjadi target ekspansi iklan meliputi:

  1. Halaman "Today": Tab pertama yang Anda lihat saat membuka App Store, yang dulunya didedikasikan untuk kurasi editorial murni, kini akan memiliki slot iklan yang lebih dominan.
  2. Halaman Produk Aplikasi lain: Ini yang paling kontroversial. Saat Anda membuka halaman detail sebuah aplikasi (misalnya aplikasi Spotify), Anda mungkin akan melihat iklan aplikasi pesaing (misalnya YouTube Music) di bagian bawah halaman tersebut, tepatnya di sekmen "You Might Also Like".
  3. Hasil Pencarian: Slot iklan di hasil pencarian akan ditambah, sehingga pengguna mungkin harus menggulir (scroll) lebih jauh ke bawah untuk menemukan hasil organik yang benar-benar mereka cari.


Foto: Ubergizmo

Mengapa Apple Melakukan Ini?

Pertanyaan besarnya adalah: Mengapa perusahaan terkaya di dunia yang menjual HP seharga puluhan juta rupiah masih butuh uang dari iklan recehan?

Jawabannya terletak pada struktur pendapatan Apple. Penjualan iPhone, meski masih masif, sudah memasuki fase jenuh (maturity stage). Orang tidak lagi ganti HP setiap tahun. Oleh karena itu, Apple kini menggantungkan masa depan pertumbuhannya pada sektor Services (Layanan).

Divisi Services yang mencakup App Store, Apple Music, iCloud, dan Apple TV+ telah menjadi mesin uang kedua terbesar bagi Apple. Dengan memperbanyak slot iklan, Apple secara efektif menciptakan aliran pendapatan baru yang murni keuntungan (high margin), tanpa perlu memproduksi barang fisik.

Analis teknologi menilai langkah ini sebagai upaya Apple untuk menenangkan investor Wall Street yang selalu menuntut pertumbuhan profit setiap kuartal, meskipun hal itu harus mengorbankan sedikit kenyamanan pengguna setia mereka.

Baca juga: Elon Musk Ancam Gugat Apple: Tuduh Manipulasi Peringkat App Store untuk ChatGPT

Pedang Bermata Dua bagi Pengembang (Developer)

Bagi para pengembang aplikasi (developer), kabar ini adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ini membuka peluang bagi pengembang kecil yang memiliki modal pemasaran untuk "membeli" visibilitas. Mereka bisa beriklan agar aplikasi mereka muncul di pencarian populer.

Namun di sisi lain, ini menciptakan iklim kompetisi pay-to-win (bayar untuk menang). Pengembang independen (indie) yang tidak punya bujet iklan besar akan semakin sulit ditemukan secara organik. Mereka akan kalah bersaing dengan perusahaan besar yang mampu membeli slot iklan di halaman produk kompetitor.

Baca juga: WhatsApp Kini Mulai Tampilkan Iklan, Tapi Janji Tak Ganggu Chat Pengguna

Tidak Cuma App Store, Maps Juga Kena?

Selama ini, Apple Maps dipuji karena antarmukanya yang bersih, bebas dari gangguan pin sponsor yang sering kita lihat di Google Maps. Namun, benteng pertahanan itu tampaknya akan runtuh juga.

Mulai tahun depan, pengguna iPhone diprediksi akan mulai melihat hasil pencarian bersponsor saat mencari restoran, pom bensin, atau toko ritel di Apple Maps. Jika Anda mencari "Kedai Kopi" di sekitar Anda, kedai kopi yang membayar iklan akan muncul di urutan paling atas atau memiliki pin yang lebih mencolok di peta.

Ironi Privasi Apple

Langkah agresif Apple di bisnis iklan ini juga memunculkan sorotan tajam mengenai kemunafikan kebijakan privasi mereka.

Seperti diketahui, Apple meluncurkan fitur App Tracking Transparency (ATT) yang mempersulit aplikasi lain (seperti Facebook/Meta) untuk melacak pengguna demi tujuan iklan. Apple memframing ini sebagai upaya melindungi privasi pengguna.

Namun, kini Apple justru membangun kerajaan iklannya sendiri. Kritikus menyebut Apple telah mematikan bisnis iklan pesaing dengan alasan "privasi", hanya untuk kemudian mengisi kekosongan tersebut dengan iklan milik mereka sendiri. Data pengguna tetap digunakan untuk menargetkan iklan, bedanya kini hanya Apple yang memegang kunci data tersebut.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

Bukan Monitor Murah Biasa! Lenovo Legion Gen 10 Rilis dengan 320Hz & Panel Pro

20 December 2025 at 00:51

Foto: Lenovo

Teknologi.id – Industri perangkat keras komputer (hardware) menutup tahun 2025 dengan sebuah kejutan besar yang bisa dibilang "merusak harga pasar". Selama ini, para gamer dengan anggaran terbatas selalu dihadapkan pada dilema klasik: memilih monitor yang cepat (refresh rate tinggi) namun warnanya pucat, atau memilih monitor dengan warna akurat namun gerakannya lambat.

Lenovo, melalui lini gaming andalannya, Legion, baru saja menghapus dilema tersebut, lenovo resmi meluncurkan jajaran monitor Legion Generasi ke-10 (Gen 10 Series) yang membawa spesifikasi kelas dewa ke segmen harga rakyat.

Dengan banderol harga mulai dari Rp 1 jutaan, monitor ini tidak hanya menawarkan kecepatan refresh rate hingga 320Hz, tetapi juga akurasi warna 99% DCI-P3. Kombinasi "maut" ini disebut-sebut sebagai lonceng kematian bagi monitor-monitor lawas yang masih berharga mahal namun minim fitur.

Definisi Ulang "Monitor Murah"

Istilah "monitor gaming murah" biasanya identik dengan kompromi. Sering kali, pengguna harus puas dengan panel TN yang sudut pandangnya buruk, atau refresh rate yang mentok di 75Hz atau 144Hz.

Namun, Lenovo Legion Gen 10 mendobrak stigma tersebut. Seri ini hadir dalam dua varian utama, yakni seri Pro dan Non-Pro. Kehadiran seri ini seolah mengirim pesan keras kepada kompetitor bahwa teknologi tinggi tidak harus selalu mahal.

Bagi gamer kompetitif terutama pemain First Person Shooter (FPS) seperti Valorant, Counter-Strike 2, atau Overwatch, kecepatan adalah segalanya. Setiap milidetik sangat berharga. Dengan dukungan refresh rate mencapai 320Hz (pada varian tertingginya), monitor ini menawarkan kehalusan pergerakan gambar yang sulit ditandingi di kelas harganya. Musuh yang bergerak cepat akan terlihat lebih jelas, tanpa efek bayangan (ghosting) atau patah-patah (tearing) yang mengganggu bidikan.

Baca juga: Harga Nyaris Rp 100 Juta! Lenovo Legion 9i Resmi Meluncur di Indonesia

Warna Akurat: Bukan Cuma Buat Main Game

Satu hal yang membuat peluncuran ini sangat menarik adalah perhatian Lenovo pada kualitas visual, bukan sekadar kecepatan. Biasanya, monitor dengan refresh rate super tinggi mengorbankan kualitas warna demi mengejar performa waktu respons. Akibatnya, warna terlihat pudar (washed out).

Lenovo mengatasi masalah ini dengan menyematkan panel yang mampu mencakup 99% DCI-P3 color gamut. Bagi yang belum familier, DCI-P3 adalah standar rentang warna yang digunakan dalam industri film digital Amerika Serikat. Cakupan 99% berarti monitor ini mampu menampilkan variasi warna yang sangat luas, hidup, dan akurat, jauh di atas standar sRGB biasa.

Artinya, monitor ini adalah "Hybrid Beast". Di pagi hari, ia bisa digunakan oleh seorang desainer grafis, editor video, atau fotografer untuk bekerja dengan presisi warna tinggi layaknya monitor studio profesional. Di malam hari, monitor yang sama bisa berubah menjadi mesin gaming buas yang siap melibas game dengan frame rate tinggi.

Fleksibilitas inilah yang menjadi nilai jual utama, terutama bagi para konten kreator gaming yang membutuhkan kedua aspek tersebut (akurasi warna untuk editing dan kecepatan untuk gameplay).

Desain Elegan dan Fitur Pendukung

Selain spesifikasi jeroan yang gahar, Lenovo juga tidak melupakan estetika. Lini Legion Gen 10 ini tetap membawa bahasa desain khas Legion yang minimalis namun futuristik. Bezel (bingkai layar) dibuat sangat tipis di ketiga sisinya, memberikan kesan immersive yang mendalam saat bermain game atau menonton film.

Penyangga (stand) monitor juga dirancang ergonomis, memungkinkan pengguna untuk mengatur kemiringan dan ketinggian agar sesuai dengan posisi duduk yang nyaman, mengurangi risiko sakit leher saat sesi gaming maraton. Fitur perlindungan mata (eye care) juga disematkan untuk meminimalisir paparan sinar biru (blue light) yang berbahaya, menjaga mata tetap segar meski menatap layar berjam-jam.

Persaingan Pasar Monitor 2026

Peluncuran Lenovo Legion Gen 10 dengan harga mulai Rp 1 jutaan ini diprediksi akan memicu perang harga baru di pasar monitor Indonesia pada awal tahun 2026.

Merek-merek lain yang selama ini nyaman bermain di segmen entry-level dengan spesifikasi standar (100Hz-144Hz sRGB) kini harus waspada. Konsumen yang cerdas tentu akan membandingkan spesifikasi apple-to-apple. Jika dengan harga yang sama mereka bisa mendapatkan 320Hz dan warna sekelas laptop editing, sulit bagi produk lain untuk bersaing tanpa melakukan inovasi dengan harga yang sama.

Langkah Lenovo ini juga menjadi angin segar bagi pertumbuhan industri esports dan ekonomi kreatif di Indonesia. Untuk pasar Indonesia monitor Lenovo Legion 24-10 dibandrol dengan harga mulai dari: Rp1.829.000 dengan ukuran layar mulai dari 24 inch. 

Baca juga: Lenovo Tembus Batas: Laptop Gaming dengan Layar Fleksibel Ultrawide Siap Dipasarkan

Foto: Lenovo

Dengan perangkat berkualitas tinggi yang semakin terjangkau, hambatan (barrier to entry) bagi talenta muda untuk menjadi atlet esports atau konten kreator profesional menjadi semakin rendah.

Lenovo Legion Gen 10 bukan sekadar monitor baru; ini adalah standar baru. Ia membuktikan bahwa di era teknologi yang semakin maju, kesenjangan antara perangkat "Pro" dan "Budget" semakin tipis.

Bagi Anda yang saat ini masih menggunakan monitor 60Hz lama yang warnanya mulai memudar, mungkin ini adalah saat yang tepat untuk pensiunkan layar tersebut. Kiamat bagi layar lelet telah tiba, dan penggantinya hadir dengan harga yang sangat masuk akal.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Dicari Juara Adu Pantat! Turnamen Esports Ketsu Battler Buka Pendaftaran

19 December 2025 at 22:54

Foto: Kayac

Teknologi.id – Dunia esports biasanya identik dengan kecepatan jari, refleks mata yang tajam, dan strategi otak yang brilian. Atlet esports profesional dikenal lewat kemampuan mereka menggerakkan mouse atau menekan tombol controller dengan presisi milidetik. Namun, stigma itu hancur lebur dengan hadirnya sebuah turnamen baru yang sangat "nyeleneh" dari Jepang.

Lupakan keyboard, mouse, atau gamepad biasa. Di turnamen ini, senjata utama Anda adalah pantat. Sebuah kompetisi esports resmi untuk game berjudul "Ketsu Battler" tengah menjadi buah bibir komunitas gamer global. Turnamen ini tidak menuntut kecepatan tangan, melainkan kelincahan pinggul dan kekuatan otot gluteus para pesertanya.

Ketsu Battler: Ketika Bokong Jadi Kontroler

Game yang menjadi pusat perhatian ini adalah Ketsu Battler. Dalam bahasa Jepang, "Ketsu" secara harfiah berarti pantat atau bokong. Dikembangkan oleh studio game kreatif asal Jepang bernama Kayac, game ini dirilis untuk platform Nintendo Switch pada Desember 2024 lalu.

Konsepnya sederhana namun absurd: ini adalah game fighting atau pertarungan 1 lawan 1. Namun, alih-alih menekan tombol 'X' untuk memukul atau 'B' untuk menendang, pemain harus menggerakkan tubuh bagian bawah mereka secara fisik.

Sensor Joy-Con pada Nintendo Switch akan mendeteksi gerakan pinggul pemain. Semakin kencang Anda menggoyangkan pantat, semakin kuat serangan karakter Anda di layar. Jika Anda ingin karakter Anda bertahan atau menghindar, Anda harus memosisikan bokong Anda ke arah tertentu.

Ini mengubah definisi "adu mekanik" di dunia esports. Jika biasanya penonton terpukau melihat jari jemari atlet yang menari di atas keyboard, di turnamen Ketsu Battler, penonton akan disuguhi pemandangan para atlet yang meliuk-liuk dan menggoyangkan pinggul mereka dengan penuh semangat di atas panggung.

Baca juga: Nintendo Switch 2: Performa Setara GTX 1050 Ti, Layak Upgrade?

Digelar di Panggung Bergengsi

Meskipun terdengar seperti lelucon April Mop, turnamen ini 100% serius dan resmi. Kompetisi ini akan menjadi bagian dari ajang bergengsi GBVS Cygames Cup 2026 Special Battle, sebuah event besar yang biasanya mempertandingkan game fighting kelas berat seperti Granblue Fantasy Versus.

Masuknya Ketsu Battler ke dalam jajaran game yang dipertandingkan menunjukkan bahwa pihak penyelenggara ingin memberikan penyegaran dan hiburan komedi di tengah ketegangan kompetisi esports yang serius.

Turnamen ini dijadwalkan akan mempertemukan para "petarung bokong" terbaik untuk memperebutkan gelar juara yang mungkin akan menjadi gelar paling unik sepanjang sejarah esports.

Pendaftaran Masih Sepi, Peserta Malu?

Pendaftaran turnamen ini sejatinya sudah dibuka sejak tanggal 12 Desember 2025 dengan sistem first come, first served (siapa cepat dia dapat). Pihak penyelenggara menyediakan kuota maksimal untuk 128 peserta. Jumlah yang cukup standar untuk sebuah side-tournament. Namun, hingga berita ini diturunkan, tercatat baru ada 46 orang yang mendaftarkan diri.

Angka ini memunculkan spekulasi jenaka di kalangan netizen. Apakah game-nya kurang populer? Atau, apakah para gamer jagoan sebenarnya merasa malu untuk menggoyangkan pantat mereka di depan umum dan disiarkan secara live streaming ke seluruh dunia?

Memang dibutuhkan tingkat kepercayaan diri yang luar biasa tinggi untuk mengikuti turnamen ini. Bayangkan, Anda harus berdiri di panggung, membelakangi atau menyamping dari penonton, lalu melakukan gerakan-gerakan pinggul yang eksplosif demi mengalahkan lawan. Ini bukan hanya soal skill bermain game, tapi juga soal membuang rasa jaim (jaga image).

Inovasi Kayac: Spesialis Game 'Nyeleneh'

Bagi mereka yang mengikuti industri kreatif Jepang, nama pengembang Kayac mungkin sudah tidak asing. Perusahaan ini memang dikenal sebagai spesialis konten-konten viral yang aneh dan mendobrak batas kewajaran.

Sebelum Ketsu Battler, Kayac dikenal luas sebagai otak di balik Unko Museum (Museum Kotoran) di Jepang, sebuah instalasi seni interaktif yang bertema kotoran manusia namun dikemas dengan warna-warni pastel yang kawaii (imut).

Filosofi Kayac tampaknya selalu konsisten: membuat orang tertawa sambil menikmati teknologi. Ketsu Battler adalah manifestasi terbaru dari filosofi tersebut. Mereka memanfaatkan teknologi sensor gerak (motion control) Nintendo Switch yang canggih bukan untuk simulasi olahraga tenis atau golf yang elegan, melainkan untuk adu bokong.

Foto: Nintendo Switch

Masa Depan Esports Fisik?

Terlepas dari keanehannya, turnamen Ketsu Battler membawa kembali nuansa fisik ke dalam video game. Ini mengingatkan kita pada era kejayaan Nintendo Wii atau Xbox Kinect, di mana bermain game juga berarti membakar kalori.

Dalam konteks kesehatan, ini mungkin turnamen esports paling sehat. Peserta dipaksa berdiri, bergerak aktif, dan melatih otot inti (core muscle) serta otot kaki mereka. Tidak akan ada risiko cedera lorong karpal (carpal tunnel syndrome) yang biasa menghantui atlet esports konvensional, meskipun risiko sakit pinggang atau kram otot bokong mungkin mengintai.

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Daftar Lengkap Game Baru yang Rilis di Bulan Desember 2025

Bagi penonton, ini adalah hiburan murni. Melihat keseriusan wajah peserta yang kontras dengan gerakan tubuh mereka yang lucu akan menjadi daya tarik utama. Komentator pertandingan (caster) juga dipastikan akan memiliki tantangan berat untuk menahan tawa saat menganalisis jalannya pertandingan.

Turnamen Ketsu Battler di GBVS Cygames Cup 2026 nanti membuktikan bahwa esports tidak melulu harus serius, tegang, dan penuh drama. Ada ruang untuk kegembiraan, tawa, dan sedikit kegilaan. Bagi Anda gamer yang merasa jari tangan sudah mulai lambat namun merasa memiliki pinggul yang fleksibel bak penari salsa, mungkin ini adalah panggilan takdir Anda. Masih ada sisa slot pendaftaran. Apakah Anda berani mencetak sejarah sebagai juara dunia adu bokong?

Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

(WN/ZA)

Arab Saudi Membeku! Suhu -4 Derajat, Salju Tebal Selimuti Pegunungan Tabuk

19 December 2025 at 23:35

Foto: Saudi Press Agency

Teknologi.id – Citra Arab Saudi di benak masyarakat dunia sering kali identik dengan hamparan gurun pasir yang tandus, unta yang berjalan di bawah terik matahari, dan hawa panas yang menyengat. Namun, pemandangan kontras yang menakjubkan justru terjadi di penghujung tahun 2025 ini.

Bukan fatamorgana, "Negeri Petrodolar" ini mendadak berubah menjadi negeri dongeng musim dingin (winter wonderland). Lapisan salju tebal menyelimuti wilayah pegunungan di bagian utara, menciptakan panorama langka di mana warna putih salju berpadu kontras dengan warna kemerahan bebatuan gurun.

Fenomena alam yang memukau ini terjadi di Pegunungan Jabal Al-Lawz, Provinsi Tabuk. Kawasan yang biasanya kering kerontang tersebut kini menjadi destinasi wisata dadakan bagi ribuan warga yang penasaran ingin menyentuh salju di tanah Arab.

Suhu Ekstrem di Bawah Titik Beku

Perubahan cuaca ini tidak tanggung-tanggung. Wilayah Tabuk yang terletak di barat laut Arab Saudi mengalami penurunan suhu yang drastis. Suhu di puncak pegunungan anjlok hingga menyentuh angka -4 derajat Celcius. Kondisi ini dipicu oleh gelombang udara dingin yang bergerak dari arah utara, membawa kelembapan yang cukup untuk mengubah hujan menjadi kristal-kristal es. Fenomena cuaca yang tidak biasa ini disertai kabut tebal yang menutupi dataran tinggi dan angin kencang, menyebabkan suhu turun di bawah titik beku di daerah tersebut.

Kombinasi antara suhu beku, angin kencang, dan kabut tebal membuat visibilitas di area pegunungan menjadi sangat terbatas. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat warga untuk "berburu" salju. Bagi sebagian besar penduduk Arab Saudi yang seumur hidupnya terbiasa dengan iklim tropis gurun, melihat salju turun dari langit adalah sebuah keajaiban yang harus diabadikan.

Baca juga: Bill Gates Tak Lagi Percaya “Kiamat Iklim”, Ajak Dunia Realistis Hadapi Krisis Iklim

Jabal Al-Lawz: Sang 'Gunung Almond' yang Memutih

Pusat dari fenomena ini adalah Jabal Al-Lawz. Gunung yang memiliki arti harfiah "Gunung Almond" ini menjulang setinggi kurang lebih 2.580 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Ketinggiannya yang signifikan menjadikan puncak gunung ini sebagai "magnet" bagi awan-awan dingin. Secara geografis, Jabal Al-Lawz memang merupakan salah satu titik tertinggi di Arab Saudi bagian utara, berbatasan dekat dengan Yordania.

Saat salju mulai turun pada hari Rabu lalu, lanskap gunung yang kasar dan berbatu seketika berubah lembut tertutup permadani putih. Video dan foto yang beredar di media sosial memperlihatkan warga lokal yang mengenakan jubah tradisional (thobe) tebal sedang bermain bola salju, berseluncur menggunakan alat seadanya, hingga mendirikan tenda sambil menyeduh kopi Arab (gahwa) di tengah hamparan salju.

Suasana riang gembira ini seolah menjadi perayaan nasional tidak resmi. Hujan salju di Jabal Al-Lawz telah menjadikan daerah tersebut sebagai objek wisata musim dingin yang populer, menarik penduduk setempat dan pengunjung.

Foto: X (Twitter)

Fenomena Meluas ke Trojena

Menariknya, hujan salju kali ini tidak hanya terisolasi di satu puncak gunung saja, dataran tinggi Trojena juga ikut diguyur salju. Nama Trojena mungkin terdengar familier bagi pemerhati perkembangan Arab Saudi. Ini adalah wilayah yang diproyeksikan menjadi destinasi wisata pegunungan futuristik sebagai bagian dari mega-proyek NEOM. Pemerintah Arab Saudi memang memiliki ambisi besar untuk membangun resor ski luar ruangan pertama di Teluk Arab di lokasi ini.

Selain salju, hujan ringan hingga sedang juga dilaporkan mengguyur pusat-pusat regional di sekitarnya, seperti Bi'r bin Hirmas, Al-Uyaynah, Halat Ammar, dan Shigry. Hal ini membawa kesegaran bagi tanah yang gersang, meski warga diimbau untuk tetap waspada terhadap jalanan yang licin dan potensi banjir bandang di lembah-lembah.

Baca juga: NASA Temukan Bukti Mars Pernah Alami Hujan Tropis dan Iklim Hangat

Anomali atau Siklus Alami?

Bagi orang awam, salju di Arab Saudi terdengar seperti tanda-tanda akhir zaman atau dampak perubahan iklim yang ekstrem. Namun, secara meteorologis, wilayah Tabuk memang memiliki iklim yang unik dibandingkan wilayah Arab Saudi lainnya.

Setiap tahun, saat belahan bumi utara memasuki puncak musim dingin (Desember-Januari), wilayah utara Arab Saudi sering kali terpapar sisa-sisa badai musim dingin dari Eropa dan Mediterania. Meski demikian, intensitas salju yang turun hingga menyelimuti seluruh gunung dengan tebal seperti tahun ini tetaplah peristiwa yang istimewa.

Fenomena ini mengingatkan kita akan kebesaran alam yang selalu penuh kejutan. Di satu sisi bumi, gletser mungkin mencair karena pemanasan global, namun di sisi lain, gurun pasir yang panas justru membeku.

Bagi para wisatawan yang ingin merasakan sensasi bermain salju tanpa harus terbang jauh ke Eropa, Tabuk di Arab Saudi kini bisa menjadi alternatif yang tak terduga.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

40% KPR Ditolak Karena Skor Kredit Buruk, Simak Cara Cek SLIK OJK via iDebku

19 December 2025 at 22:23

Foto: SHUTTERSTOCK

Teknologi.id – Pernahkah Anda mendengar cerita horor tentang pasangan muda yang mimpi punya rumahnya hancur seketika karena pengajuan KPR mereka ditolak bank? Atau seorang pencari kerja yang gagal diterima di perusahaan impian bukan karena kurang skill, melainkan karena riwayat kredit yang buruk?

Masalah tersebut kini semakin nyata. Istilah lawas "BI Checking" mungkin sudah tidak lagi digunakan secara resmi, namun fungsinya kini digantikan oleh sistem yang jauh lebih komprehensif dan ketat bernama Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

SLIK OJK kini menjadi acuan "mati hidup" bagi siapa saja yang ingin mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga pembiayaan (leasing). Sayangnya, banyak masyarakat belum sadar bahwa tunggakan kecil di aplikasi Pinjaman Online (Pinjol) atau Paylater bisa berakibat fatal pada skor kredit mereka di sistem ini.

Baca juga: Beli Rumah, PPN bisa Ditanggung Pemerintah 100%! Cek Syaratnya

Momok Menakutkan Bernama "Skor 5"

Dampak dari pengabaian riwayat kredit ini sangat masif. Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) baru-baru ini merilis data yang mengejutkan: sekitar 40% pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ditolak bank. Alasannya klasik namun menyakitkan: skor kredit pemohon buruk.

Kebanyakan kasus penolakan ini bukan disebabkan oleh utang miliaran rupiah, melainkan tunggakan cicilan di platform Pinjol atau Paylater yang sering kali dianggap remeh.

Dalam sistem SLIK, setiap debitur diberi "rapor" dengan skala 1 hingga 5:

  • Skor 1 (Lancar): Debitur teladan, selalu bayar tepat waktu. Ini adalah tiket emas untuk pinjaman bank.
  • Skor 2 (Dalam Perhatian Khusus): Ada tunggakan 1-90 hari. Lampu kuning bagi bank.
  • Skor 3 (Kurang Lancar): Menunggak 91-120 hari.
  • Skor 4 (Diragukan): Menunggak 121-180 hari.
  • Skor 5 (Macet): Menunggak lebih dari 180 hari. Ini adalah "lampu merah" abadi.

"Perlu diketahui bahwa hanya debitur dengan skor 1 dan 2 dapat mengajukan kredit kepada bank tanpa menemui masalah," tulis laporan tersebut. Jika Anda berada di level 3 ke bawah, pintu bank hampir pasti tertutup rapat.

Cara Cek Skor Kredit Sendiri (Update Desember 2025)

Kabar baiknya, Anda tidak perlu datang ke kantor OJK untuk mengetahui "nasib" data keuangan Anda. Pengecekan kini bisa dilakukan 100% online melalui layanan iDebku.

Berikut adalah panduan lengkap cara cek SLIK OJK secara mandiri, seperti dikutip dari CNBC Indonesia:

1. Akses Situs Resmi: Buka peramban (browser) di HP atau laptop Anda dan kunjungi alamat idebku.ojk.go.id. Di halaman utama, Anda akan melihat dua tombol besar: "Pendaftaran" dan "Status Layanan". Klik tombol Pendaftaran.

2. Cek Ketersediaan Kuota (Antrean): Sistem ini menggunakan kuota antrean harian. Anda akan diminta mengisi data awal:

  • Jenis Debitur (Perseorangan/Badan Usaha)
  • Kewarganegaraan
  • Jenis Identitas (KTP)
  • Nomor Identitas (NIK)
  • Kode Captcha keamanan.

Klik "Selanjutnya". Penting: Jika kuota antrean habis, akan muncul notifikasi dan Anda tidak bisa lanjut. Tipsnya, cobalah akses di pagi hari. Jika kuota tersedia, Anda akan langsung diarahkan ke menu berikutnya.

3. Isi Data Registrasi Lengkap: Lengkapi formulir data diri secara detail, meliputi: Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat/Tanggal Lahir, Alamat lengkap (sesuai KTP), Email aktif, dan Nomor Handphone. Pastikan email yang Anda masukkan benar karena hasil SLIK akan dikirim ke sana.

4. Unggah Foto Dokumen: Siapkan dokumen Anda. Anda wajib mengunggah:

Foto KTP asli. Foto diri (selfie) memegang KTP. Foto diri mengikuti instruksi gambar/gaya tertentu (untuk verifikasi liveness). Catatan: Ukuran foto maksimal 4 MB. Jika lebih besar, proses akan gagal.

5. Konfirmasi dan Tunggu Hasil: Setelah semua data terisi dan foto terunggah, centang pernyataan persetujuan dan klik Ajukan Permohonan.

Jika sukses, Anda akan melihat notifikasi "Pendaftaran Berhasil" beserta Nomor Pendaftaran. Salin atau screenshot nomor ini. OJK akan memproses permohonan dan mengirimkan hasil iDeb (informasi debitur) ke email Anda paling lambat 1 hari kerja.

Baca juga: OJK Tutup 2.500 Pinjol, Anak Muda Harus Bijak Pakai Paylater

Foto: OJK

Bagaimana Jika Terlanjur "Macet"?

Bagi Anda yang setelah mengecek ternyata mendapati skor 3, 4, atau 5, jangan panik dulu. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa SLIK bukanlah satu-satunya faktor penentu, meskipun ia adalah faktor yang sangat dominan.

Namun, untuk "membersihkan" nama, tidak ada jalan pintas atau jasa joki. Satu-satunya cara legal adalah melunasi utang tersebut. Lazimnya, pembaruan data SLIK OJK akan dilakukan maksimal 30 hari sejak pelunasan.

Setelah melunasi, sangat disarankan untuk meminta Surat Keterangan Lunas (SKL) dari pemberi pinjaman (bank atau aplikasi Pinjol) sebagai bukti pegangan jika data di sistem OJK belum berubah setelah satu bulan.

Di era digital 2025 ini, data keuangan adalah aset berharga. Jejak digital tunggakan paylater seharga ratusan ribu rupiah bisa menghancurkan rencana masa depan senilai ratusan juta rupiah seperti pembelian rumah.

Mengecek SLIK OJK secara berkala kini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan sebelum Anda mengajukan kredit besar. Luangkan waktu 10 menit untuk mengecek via iDebku, daripada menyesal kemudian saat pengajuan KPR idaman ditolak mentah-mentah.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

QRIS Mendunia: Inovasi Pembayaran Indonesia Bikin Negara Maju Panas Dingin

18 December 2025 at 23:14

Foto: Antara Foto

Teknologi.id – Indonesia sering kali dipandang sebagai pasar konsumen bagi produk teknologi asing. Namun, narasi itu kini berbalik arah. Sebuah inovasi sistem pembayaran asli buatan anak bangsa, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), tidak hanya menjadi raja di negeri sendiri, tetapi juga sukses membuat negara-negara maju berdecak kagum—bahkan merasa tersaingi.

Laporan terbaru dari CNBC Indonesia, Kamis (18/12/2025), menyoroti fenomena menarik di mana negara-negara lain mulai merasa "panas dingin" melihat betapa cepat dan masifnya adopsi QRIS. Sistem yang menyatukan berbagai dompet digital dalam satu kode ini dianggap sebagai "Cawan Suci" (Holy Grail) inklusi keuangan yang sulit ditiru oleh negara lain.

Mengapa Dunia Iri pada Indonesia?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya mengungkapkan bahwa keberhasilan Indonesia menyatukan ekosistem pembayaran adalah prestasi langka. Di banyak negara maju, sistem pembayaran digital masih terfragmentasi; setiap aplikasi memiliki kode QR sendiri yang tidak bisa dipindai oleh aplikasi lain.

Indonesia, melalui Bank Indonesia (BI), berhasil mendobrak tembok tersebut. Negara lain panas dingin melihat kesuksesan integrasi ini. Skala adopsinya pun bukan main-main. Hingga akhir 2025, tercatat sudah ada 57 juta pengguna aktif QRIS di seluruh nusantara. Lebih mencengangkan lagi, sistem ini telah diadopsi oleh 39 juta merchant atau pedagang. Angka ini mencakup segala lapisan, mulai dari gerai kopi mewah di mal Jakarta hingga pedagang cilok keliling di pelosok desa.

Konektivitas tanpa batas inilah yang menjadi nilai jual utama Indonesia di mata investor global, menjadikan QRIS sebagai tulang punggung ekonomi digital nasional.

Baca juga: Pengguna iPhone Belum Bisa Pakai QRIS Tap, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Jajah Asia: Dari Bangkok hingga Tokyo

Tidak puas hanya menjadi jagoan kandang, QRIS kini telah resmi go international. Impian untuk bepergian ke luar negeri tanpa repot menukar uang di money changer kini telah menjadi kenyataan bagi warga Indonesia.

Kerja sama pembayaran lintas batas (cross-border payment) telah terjalin mulus dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Wisatawan Indonesia di Bangkok atau Kuala Lumpur kini tinggal membuka aplikasi mobile banking atau e-wallet lokal mereka, memindai kode QR setempat, dan transaksi selesai dalam hitungan detik dengan konversi kurs otomatis yang kompetitif.

Pencapaian terbaru yang paling membanggakan adalah perluasan ke Jepang, yang resmi dimulai sejak momen kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025 lalu. Kini, turis Indonesia yang berbelanja di distrik Ginza atau membeli jajanan di Kyoto bisa membayar menggunakan Rupiah via QRIS.

Tidak berhenti di situ, Bank Indonesia kini tengah dalam tahap uji coba dan finalisasi kerja sama dengan raksasa ekonomi lainnya: Korea Selatan dan China. Jika ini rampung, praktis warga Indonesia bisa bepergian ke hampir seluruh destinasi utama Asia hanya bermodalkan ponsel pintar.

Dukung Target Ekonomi Digital US$ 600 Miliar

Kesuksesan QRIS bukan sekadar soal kemudahan bayar-membayar, tetapi merupakan strategi makroekonomi yang krusial. Pemerintah Indonesia memiliki target ambisius untuk menumbuhkan nilai ekonomi digital hingga mencapai US$ 600 miliar (sekitar Rp 9.300 triliun) di masa depan.

Airlangga Hartarto menegaskan bahwa QRIS adalah lokomotif utama untuk mencapai angka fantastis tersebut. Dengan mempermudah transaksi, perputaran uang menjadi lebih cepat. UMKM yang dulunya unbankable (tidak terjangkau bank), kini tercatat dalam sistem keuangan formal berkat QRIS.

Data transaksi pun menunjukkan tren yang "gila-gilaan". Bank Indonesia mencatat pertumbuhan transaksi QRIS mencapai angka 143,6% secara tahunan (year-on-year) menjelang penutupan tahun 2025 ini. Lonjakan ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia telah benar-benar beralih menjadi masyarakat nontunai (cashless society) yang matang.

UMKM Jadi Pemenang Utama

Siapa yang paling diuntungkan dari fenomena "panas dingin" negara lain ini? Jawabannya adalah UMKM Indonesia. Dengan adanya QRIS lintas batas, pedagang kini bisa menerima pembayaran langsung dari turis asing (Thailand, Malaysia, Singapura) menggunakan dompet digital negara asal turis tersebut.

Mekanisme Local Currency Settlement (LCS) yang mendasari kerja sama QRIS antarnegara ini memungkinkan transaksi diselesaikan dalam mata uang lokal masing-masing, mengurangi ketergantungan pada Dolar AS. Ini membuat biaya transaksi menjadi lebih murah bagi pedagang kecil dan lebih menguntungkan bagi ekonomi nasional.

Baca juga: QRIS Resmi Bisa Dipakai di Jepang, Transaksi Jadi Lebih Mudah!

Foto: BCA

Tantangan dan Masa Depan

Tentu saja, ekspansi ini bukan tanpa tantangan. Isu keamanan siber (cyber security) dan literasi digital di daerah terpencil masih menjadi pekerjaan rumah. Namun, melihat antusiasme global dan dukungan penuh pemerintah, posisi QRIS tampaknya tak tergoyahkan.

Negara-negara lain kini mulai "belajar" ke Indonesia. Mereka melihat bagaimana sebuah negara kepulauan yang luas bisa disatukan oleh satu kotak kode batang sederhana.

Jika dulu kita bangga dengan Batik atau Rendang yang mendunia, di tahun 2025 ini, kita patut membusungkan dada untuk QRIS. Sebuah teknologi sederhana yang dampaknya membuat raksasa ekonomi dunia merasa gentar.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Bye Loading! ChatGPT Kini Bikin Gambar 4x Lebih Cepat & Saingi Google Nano Banana

18 December 2025 at 22:06

Foto: Eplicate.com

Teknologi.id – Perang kecerdasan buatan (AI) tidak pernah tidur. Belum kering tinta berita tentang peluncuran model teks terbaru, kini medan pertempuran berpindah ke arena visual. OpenAI, sang pionir di balik ChatGPT, baru saja melepaskan pembaruan besar-besaran yang mengubah cara kita membuat gambar digital.

Jika sebelumnya pengguna harus menunggu beberapa detik—atau bahkan menit—untuk melihat imajinasi mereka menjadi gambar, kini semuanya terjadi hampir seketika. 

OpenAI resmi menggulirkan pembaruan yang membuat ChatGPT mampu menghasilkan gambar 4 kali lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya. ChatGPT kini bikin gambar 4x lebih cepat, hasil saingi Nano Banana Pro Google, tulis laporan tersebut, menandai babak baru persaingan antara OpenAI dan Google.

Selamat Tinggal Loading Lama

Bagi para desainer grafis, konten kreator, atau pengguna iseng sekalipun, kecepatan adalah segalanya. Menunggu loading bar berputar saat inspirasi sedang mengalir deras adalah hal yang mematikan kreativitas.

Pembaruan ini menjawab keluhan utama tersebut, peningkatan kecepatan 400% ini dimungkinkan berkat optimalisasi pada arsitektur model GPT-Image-1.5 (nama internal untuk mesin visual baru ini). OpenAI berhasil memangkas proses komputasi berat di server mereka tanpa mengorbankan kualitas akhir gambar. Hasilnya adalah pengalaman pengguna yang jauh lebih snappy dan real-time.

Baca juga: Tren Wrapped Akhir Tahun? ChatGPT Nggak Mau Ketinggalan, Begini Cara Buatnya!

Menantang Dominasi "Nano Banana Pro"

Meskipun namanya terdengar jenaka, Nano Banana Pro adalah model gambar berbasis Gemini 3 yang selama beberapa bulan terakhir merajai pasar karena detailnya yang luar biasa dan kecepatannya yang tinggi. Google sempat berada di atas angin dengan model ini.

Namun, dengan update terbaru ini, ChatGPT tidak hanya menyamai, tetapi dalam beberapa aspek diklaim menyaingi kualitas Nano Banana Pro.

Hasil gambar dari ChatGPT kini terlihat jauh lebih fotorealistik. Masalah klasik seperti jari tangan yang berjumlah enam atau teks dalam gambar yang berantakan (gibberish), kini telah diminimalisir secara drastis. Tekstur kulit, pencahayaan, dan bayangan kini dirender dengan presisi yang membuat mata awam sulit membedakan antara foto asli dan buatan AI.

Fitur Baru: Tab Khusus Images

Selain kecepatan, OpenAI juga merombak antarmuka (UI) untuk memanjakan pengguna visual.  Adanya fitur baru berupa tab khusus "Images" di sidebar aplikasi. Sebelumnya, fitur pembuatan gambar menyatu dengan chat teks biasa, yang sering kali membingungkan konteks percakapan.

Dengan tab khusus ini, ChatGPT berubah fungsi menjadi tool desain grafis yang dedicated. Pengguna bisa melihat galeri riwayat gambar yang pernah mereka buat, mengorganisirnya dalam folder, dan melakukan pengeditan cepat tanpa harus menelusuri riwayat chat yang panjang.

Ini adalah langkah cerdas OpenAI untuk memposisikan ChatGPT bukan lagi sekadar chatbot serba tahu, melainkan suite kreativitas lengkap yang bisa menggantikan software desain dasar.

Baca juga: Resmi! ChatGPT Siapkan "Adult Mode" 2026, Bisa Bahas Topik Erotika

Edit Lebih Presisi

Kecepatan bukan satu-satunya senjata baru. Kemampuan editing atau penyuntingan gambar juga mendapat sorotan. Pengguna kini bisa melakukan instruksi revisi yang sangat spesifik. Misalnya, jika Anda membuat gambar "Seorang pria memakai topi merah di pantai", lalu Anda ingin mengubah warnanya, Anda cukup mengetik "Ganti topi merah jadi topi koboi cokelat".

Sistem baru ini mampu mendeteksi objek "topi" secara presisi dan menggantinya tanpa merusak elemen lain seperti rambut pria tersebut atau pemandangan pantai di belakangnya. Tingkat pemahaman konteks visual ini disebut-sebut setara dengan kemampuan layering di Photoshop, namun dijalankan hanya dengan perintah suara atau teks.

 

Foto: Open AI

Foto: Open AI

Dampak Bagi Industri Kreatif

Peluncuran fitur ini diprediksi akan kembali mengguncang industri kreatif. Dengan kemampuan menghasilkan gambar berkualitas tinggi 4 kali lebih cepat, produktivitas agency iklan, pembuat storyboard film, hingga pengelola media sosial akan meningkat pesat.

Namun, di sisi lain, ini juga memicu kembali perdebatan mengenai hak cipta dan orisinalitas. Semakin mudah dan cepat gambar dibuat, semakin banjir pula internet dengan konten sintetis.

OpenAI sendiri menyatakan telah menanamkan watermark digital (tanda air tak kasat mata) dalam setiap gambar yang dihasilkan model baru ini, untuk membedakannya dari karya seniman manusia. Langkah ini sejalan dengan standar industri yang juga diterapkan oleh Google pada Nano Banana Pro.

Akhir tahun 2025 menjadi momen pembuktian bagi OpenAI. Setelah sempat dianggap tertinggal oleh Google dalam urusan visual, mereka membalas dengan pukulan telak.

Fitur pembuatan gambar yang 4 kali lebih cepat ini bukan sekadar update rutin; ini adalah pernyataan perang bahwa ChatGPT siap menjadi raja di segala lini AI, baik teks maupun visual. Kini, bola panas kembali berada di tangan Google.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Dampak Ekspansi AI, Gen Z Mulai Prioritaskan Keahlian Teknis untuk Masa Depan

18 December 2025 at 19:52

Foto: Safety Mart Indonesia

Teknologi.id – Selama satu dekade terakhir, narasi kesuksesan bagi anak muda selalu identik dengan laptop, dan pekerjaan di perusahaan rintisan (startup) teknologi. Namun, angin perubahan mulai bertiup kencang di kalangan Generasi Z.

Bayang-bayang Kecerdasan Buatan (AI) yang semakin pintar mengambil alih tugas-tugas administratif dan kreatif membuat anak-anak muda ini berpikir ulang. Daripada berebut kursi di kantor yang posisinya terancam otomatisasi, mereka kini justru melirik profesi "kuno" yang selama ini dipandang sebelah mata: pekerjaan tangan.

Berdasarkan laporan CNBC Indonesia, Rabu (17/12/2025), tren ini terlihat nyata di Amerika Serikat. "Keahlian di bidang pertukangan hingga pengelasan kini masuk di sejumlah sekolah di Amerika Serikat. Ini karena pekerja kantoran dinilai bakal jadi 'korban' perkembangan Artificial Intelligence (AI) yang begitu masif."

Selamat Tinggal Kubikel, Halo Bengkel

Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah respons rasional terhadap ketidakpastian pasar kerja. Gen Z, yang tumbuh sebagai digital native, menyadari bahwa algoritma AI mungkin bisa menulis kode atau membuat artikel, tetapi AI belum bisa membetulkan pipa bocor atau mengelas kerangka gedung pencakar langit.

Lembaga pendidikan di AS pun bergerak cepat menangkap sinyal ini. Mereka tidak lagi hanya berlomba-lomba mencetak sarjana sains komputer, tetapi mulai berinvestasi gila-gilaan di pendidikan vokasi.

Salah satu contoh paling mencolok terjadi di SMA Middleton. "SMA Middleton jadi salah satu yang mulai menerapkan pengajaran untuk profesi tersebut. Tak tanggung-tanggung, US$90 juta dikeluarkan oleh pihak sekolah untuk memperbarui laboratorium manufakturnya."

Nilai investasi sebesar itu (sekitar Rp 1,4 triliun) menunjukkan keseriusan pihak sekolah. Mereka sadar bahwa untuk menarik minat siswa modern, fasilitas bengkel tidak boleh terlihat kotor atau ketinggalan zaman.

Baca juga: Bapak AI Geoffrey Hinton: Semua Pekerjaan Manusia Dapat Digantikan oleh AI

Bukan Sekadar "Kerja Kasar" Biasa

Salah satu alasan mengapa Gen Z mulai tertarik adalah karena definisi "pekerjaan kasar" (blue collar) itu sendiri telah berevolusi. Bengkel modern kini lebih mirip laboratorium canggih daripada tempat yang penuh oli dan debu.

Pihak sekolah di AS mengubah kurikulum agar relevan dengan era digital. "Namun pengajarannya agak berbeda dengan kemampuan di masa lalu. Profesi itu akan memanfaatkan perkembangan zaman dengan mesin berteknologi tinggi."

Di SMA Middleton, siswa tidak hanya memegang palu atau obeng manual. Mereka belajar mengendalikan mesin-mesin futuristik. "Akhirnya mereka memiliki lengan robot dengan pengendali yang berasal dari komputer. Cara kerja robot dapat langsung disaksikan di balik jendela kaca besar."

Integrasi antara keterampilan tangan manusia dan presisi robotika ini menciptakan jenis pekerjaan hybrid baru. Siswa diajarkan mata pelajaran klasik tahun 1990-2000an seperti "konstruksi, manufaktur, dan pertukangan kayu," namun dengan sentuhan teknologi abad ke-21.

Foto: ilustrasi lengan robot (Future Skills)

Gaji yang Menggiurkan: Rp 800 Ribu Per Jam!

Tentu saja, idealisme saja tidak cukup. Faktor ekonomi menjadi pendorong utama migrasi karir ini. Stigma bahwa pekerjaan tangan bergaji rendah mulai runtuh seketika saat melihat slip gaji para pekerja terampil ini.

Untuk menarik minat siswa, para pengajar transparan mengenai potensi penghasilan. "Guru bahasa Inggris dan instruktur pengelasan, Quincy Millerjohn mengatakan upah pekerja di pabrik baja berkisar US$41 ribu hingga US$52 ribu per jam (Rp 670 ribu hingga Rp 849 ribu)."

(Catatan: Terdapat kemungkinan kesalahan penulisan "ribu" pada angka Dolar di sumber asli, namun angka konversi Rupiah Rp 670.000 - Rp 849.000 per jam adalah angka yang masuk akal untuk upah buruh terampil berserikat di AS, yang setara dengan US$41 - US$52 per jam).

Bayangkan, seorang lulusan SMK atau vokasi bisa mengantongi hampir satu juta rupiah hanya dalam satu jam kerja. Angka ini sering kali melampaui gaji awal lulusan universitas yang bekerja sebagai staf administrasi (entry level) di kota-kota besar.

Baca juga: Riset Terbaru: Alih-alih Meringankan, AI Justru Tambah Jam Kerja Karyawan

Pergeseran Paradigma

Strategi sekolah-sekolah ini terbukti berhasil. Kelas-kelas vokasi yang dulunya sepi peminat, kini diserbu siswa. "Ternyata hasilnya cukup efektif. Kelas tersebut diikuti 2.300 siswa dalam beberapa tahun terakhir."

John Mihm, seorang konsultan pendidikan pemerintah bagian Wisconsin, menyoroti bahwa ketakutan terhadap AI adalah katalis utama fenomena ini. Siswa mencari keamanan kerja (job security) yang tidak bisa ditawarkan oleh pekerjaan kantoran saat ini.

"'Ada pergeseran paradigma. [Pekerjaan tangan] kini adalah pekerjaan dengan keahlian tinggi dan gaji tinggi sehingga menarik buat banyak orang, karena mereka langsung melakukan segalanya sendiri,' kata Mihm."

Mihm menegaskan bahwa kemampuan untuk memperbaiki, membangun, dan menciptakan sesuatu dengan tangan fisik adalah aset yang semakin langka dan mahal di dunia yang serba virtual. Saat semua orang sibuk di dunia maya, mereka yang menguasai dunia nyata justru menjadi raja.

Apa yang terjadi di AS ini bisa menjadi cermin bagi negara lain, termasuk Indonesia. Di saat banyak sarjana kesulitan mencari kerja karena skill mereka tidak sesuai kebutuhan industri atau tergantikan teknologi, kembali ke "akar" pekerjaan fisik mungkin adalah solusi cerdas.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

Gemini 3 Flash Meluncur: Performa Setara Pro, Harga 4 Kali Lebih Murah

18 December 2025 at 20:12

Foto: Google

Teknologi.id – Google kembali membuat geger industri kecerdasan buatan (AI) global. Di saat perusahaan teknologi lain berlomba-lomba membuat model AI yang semakin besar dan mahal, raksasa teknologi asal Mountain View ini justru mengambil langkah sebaliknya yang mengejutkan: merilis model AI yang sangat cerdas, super cepat, namun dengan harga yang jauh lebih murah.

Pada Kamis pagi (18/12/2025), Google secara resmi meluncurkan Gemini 3 Flash. Ini adalah varian terbaru yang melengkapi keluarga model Gemini 3. Kehadirannya membawa angin segar bagi pengembang aplikasi dan pengguna umum yang menginginkan performa kelas atas tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Berdasarkan laporan Kompas Tekno, Google mengklaim bahwa Gemini 3 Flash memiliki performa yang nyaris setara—bahkan dalam beberapa kasus lebih unggul—dibandingkan kakaknya yang lebih "bongsor", Gemini 3 Pro.

Si Kecil Cabe Rawit: Lebih Cepat, Lebih Efisien

Filosofi di balik seri "Flash" dari Google selalu berfokus pada kecepatan (latensi rendah) dan efisiensi biaya. Namun, Gemini 3 Flash tampaknya melampaui ekspektasi tersebut. Ia tidak hanya cepat, tetapi juga pintar.

Dalam ekosistem Google, varian "Pro" biasanya ditujukan untuk tugas-tugas berat yang membutuhkan penalaran kompleks seperti matematika tingkat lanjut dan analisis data mendalam. Sementara "Flash" ditujukan untuk respon instan volume tinggi. Namun, batas antara keduanya kini semakin kabur.

"Berdasarkan data internal Google, Gemini 3 Flash secara konsisten melampaui performa Gemini 2.5 Flash dan mengungguli Gemini 2.5 Pro di sejumlah tolok ukur (benchmark) penting," tulis laporan tersebut.

Ini artinya, model versi "murah" tahun 2025 ini sudah lebih pintar daripada model versi "mahal" tahun lalu. Sebuah lompatan teknologi yang signifikan dalam siklus pengembangan AI yang sangat cepat.

Baca juga: Google Rilis Gemini Nano Banana Pro: AI Baru yang Bikin Edit Gambar Makin Mirip Asli

Adu Mekanik: Mengalahkan Versi Pro di Kandang Sendiri

Hal yang paling mencengangkan dari peluncuran ini adalah hasil uji coba teknis atau benchmark. Dalam beberapa kategori krusial, Gemini 3 Flash justru berhasil "mempermalukan" Gemini 3 Pro.

Menurut data yang dirangkum Kompas Tekno, keunggulan Flash terlihat pada tugas-tugas modern seperti pemahaman multimodal (gabungan teks, gambar, video) dan kemampuan coding mandiri (agentic coding).

Berikut adalah perbandingan skor benchmark yang dirilis:

  • MMMU Pro (Pemahaman Multimodal): Gemini 3 Flash mencetak skor 81,2%, sedikit mengungguli Gemini 3 Pro yang berada di angka 81,0%.
  • SWE-Bench Verified (Agentic Coding): Untuk urusan menulis kode program, Flash unggul dengan 78%, sementara versi Pro tertinggal di angka 76,2%.
  • GPQA Diamond (Pengetahuan Ilmiah): Meski kalah tipis, Flash mencatat skor impresif 90,4%, menempel ketat versi Pro yang ada di 91,9%.

Angka-angka ini membuktikan bahwa untuk mayoritas kasus penggunaan dunia nyata—seperti membuat aplikasi, menganalisis gambar, atau chatting sehari-hari—pengguna hampir tidak akan merasakan penurunan kualitas jika menggunakan versi Flash dibandingkan Pro.

Harga Murah: Surga Bagi Developer

Kabar terbaik dari peluncuran ini bukanlah soal kecepatan, melainkan harga. Google menetapkan standar harga baru yang sangat agresif, yang berpotensi mematikan kompetisi dari penyedia model AI lain.

Bagi para developer atau pengembang aplikasi yang menggunakan API Google, biaya operasional adalah segalanya.

"Untuk pengembang, model AI berlabel 'Flash' ini dipatok dengan harga 0,50 dollar AS (sekitar Rp 8.300) per 1 juta token input dan 3 dollar AS (sekitar Rp 50.000) per 1 juta token output," lapor Kompas Tekno.

Mari kita bandingkan dengan harga Gemini 3 Pro untuk melihat betapa murahnya model ini:

  • Gemini 3 Pro: US$ 2 (Rp 33.000) per 1 juta token input.
  • Gemini 3 Flash: US$ 0,50 (Rp 8.300) per 1 juta token input.

Artinya, biaya untuk memproses data masuk (input) di Gemini 3 Flash 75% lebih murah dibandingkan versi Pro. Sedangkan untuk data keluar (output), harganya terpaut empat kali lipat lebih rendah (US$ 3 berbanding US$ 12).

Dengan skema harga ini, startup kecil pun kini bisa membangun aplikasi canggih berbasis AI tanpa takut bangkrut karena tagihan server yang membengkak.

Baca juga: Google Rilis Gemini 3: Model AI Terpintar yang Disebut Saingi GPT-5

Menjadi Standar Baru di Ponsel Anda

Google tidak hanya menyimpannya untuk developer. Pengguna umum seperti Anda juga akan langsung merasakan dampaknya.

Laporan tersebut menyebutkan, "Google menyebut Gemini 3 Flash mulai digulirkan sebagai model bawaan (default) di aplikasi Gemini, menggantikan Gemini 2.5 Flash."

Jadi, jika Anda membuka aplikasi Google Gemini di ponsel Android atau iOS hari ini, kemungkinan besar Anda sudah berbicara dengan "otak" baru ini. Google menjanjikan pengalaman yang lebih responsif. Di aplikasi tersebut, Gemini 3 Flash akan hadir dalam dua mode: opsi "Fast" untuk jawaban kilat, dan opsi "Thinking" untuk pertanyaan yang butuh mikir agak lama.

Selain itu, mesin pencari masa depan Google, yaitu Google AI Mode, juga akan ditenagai oleh Gemini 3 Flash secara global. Kemampuannya menarik informasi real-time dari web dan menyajikannya dalam bahasa manusia menjadikannya kandidat sempurna untuk menggantikan mesin pencari tradisional.

Foto: BisnisUpdate.com

Peluncuran Gemini 3 Flash pada 18 Desember 2025 ini menegaskan posisi Google yang semakin dominan dalam perang AI. Dengan menawarkan performa setara kelas "Pro" namun dengan harga kelas "Ekonomis", Google telah mendemokratisasi akses ke teknologi kecerdasan buatan tingkat tinggi.

Bagi konsumen, ini berarti asisten digital yang lebih pintar dan cepat. Bagi pengembang, ini adalah efisiensi biaya yang masif. Dan bagi kompetitor, ini adalah tantangan berat untuk menciptakan produk tandingan yang bisa secepat dan semurah Gemini 3 Flash.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(WN/ZA)

❌