❌

Normal view

Prediksi Harga XRP: CEO Ripple Ramalkan Lonjakan ETF Jelang Thanksgiving Saat Grayscale dan Franklin Meluncurkan Produk Baru

25 November 2025 at 08:15

Harga XRP kembali naik signifikan dan kini diperdagangkan di kisaran $2,08 atau sekitar 346 ribu rupiah, menyusul peluncuran ETF XRP dari Grayscale dan Franklin Templeton. Langkah ini membuka akses investasi teregulasi terhadap aset digital terbesar ketiga di dunia.

The pre-thanksgiving rush (shall we say, 'turkey trot'!?) for XRP ETFs starts now.. congrats @BitwiseInvest on today's launch! https://t.co/EgYVrm0TmM

β€” Brad Garlinghouse (@bgarlinghouse) November 20, 2025

CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengumumkan lonjakan permintaan ETF sebelum Thanksgiving pada 20 November dan memberi ucapan selamat atas peluncuran awal dari Bitwise. Grayscale (GXRP) dan Franklin Templeton (XRPZ) resmi mulai diperdagangkan di NYSE Arca pada 24 November.

Arus Modal Institusional Dukung XRP di Tengah Koreksi Pasar

Di saat pasar crypto global melemah dan mencatat arus keluar senilai $1,94 miliar dalam seminggu terakhir dan menjadi yang ketiga terbesar sejak 2018, XRP justru mencatat inflow sebesar $89,3 juta. Sementara Bitcoin dan Ethereum mengalami penarikan dana besar-besaran, XRP menjadi satu-satunya aset utama yang mendapatkan tambahan investasi riil.

Data menunjukkan bahwa total arus keluar empat minggu terakhir mencapai $4,92 miliar atau sekitar 82 triliun rupiah, mencerminkan 2,9% dari total aset yang dikelola. Namun pada hari Jumat saja, terjadi inflow sebesar $258 juta.

Dana yang berbasis di AS menyumbang sekitar 97% dari arus keluar global, mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap ketidakpastian kebijakan The Fed dan pernyataan hawkish Jerome Powell.

Bitcoin mengalami arus keluar sebesar $1,27 miliar, dengan pemulihan $225 juta pada hari Jumat. Ethereum mencatat outflow senilai $589 juta, meskipun ada rebound sebesar $57,5 juta. Solana ikut terdampak dengan arus keluar sebesar $156 juta. Sebaliknya, XRP membalikkan arus keluar kecil sebelumnya, menempatkannya sebagai aset utama dengan arus dana positif secara keseluruhan.

🚨 BREAKING NEWS 🚨
Whales have quietly accumulated $7.7 BILLION worth of $XRP in the last 3 months

This kind of silent, heavy buying almost always precedes major moves.
Bullish momentum is building. πŸš€πŸ”₯#XRP #XRPFam #Crypto #Ripple pic.twitter.com/zQbb8vgxvV

β€” ARAB ! (@XrpArab) November 24, 2025

Analis menilai strategi akuisisi infrastruktur Ripple senilai $2,7 miliar, termasuk layanan kustodian, lisensi, dan stablecoin, menjadikan XRP bukan sekadar aset spekulatif, melainkan sebagai fondasi finansial yang serius dan masuk ke dalam kategori salah satu cryptocurrency terbaik saat ini.

Selama tiga bulan terakhir, whale telah membeli XRP senilai $7,7 miliar. Pola ini biasanya mendahului lonjakan harga besar. Meskipun pasar masih volatil, total inflow tahun ke tahun mencapai $44,4 miliar atau sekitar 739 triliun rupiah, memperlihatkan ketertarikan institusional yang terus berlanjut.

Prediksi Harga XRP: Uji Titik Kritis pada Struktur Descending Channel

Secara teknikal, grafik enam jam menunjukkan bahwa XRP masih bergerak dalam pola descending channel besar yang terbentuk sejak puncak harga $3,70 di bulan Juli hingga koreksi ke harga saat ini di $2,08 atau sekitar 347 ribu rupiah.

Harga saat ini berada di titik pertemuan antara resistance menurun dan support menanjak, menciptakan tekanan simetris yang berpotensi memicu pergerakan besar berikutnya. Struktur teknikal menunjukkan kemungkinan pengujian ulang support channel di kisaran $1,90–$2,00.

Grafik Harga XRP

Jika berhasil memantul dari zona ini, harga bisa naik kembali menuju trendline menanjak di area $2,40–$2,50. Breakout dari descending resistance membuka peluang menuju $3,50 atau bahkan lebih tinggi.

Meski demikian, secara historis, descending channel lebih sering mengalami breakdown ke bawah daripada breakout ke atas. Pola tahun 2017 menampilkan struktur serupa, puncak awal, koreksi, pemulihan, lalu lonjakan parabola yang menghasilkan kenaikan 400%. Pola harga XRP di 2025 menunjukkan fase yang sangat mirip dengan periode tersebut.

Namun perlu dicatat, perbedaan utama antara 2017 dan 2025 terletak pada karakter pasar. Tahun 2017 didorong oleh euforia ritel, sementara sekarang didukung oleh infrastruktur institusional, kustodian teregulasi, ETF berbasis aset, serta kejelasan hukum yang lebih baik.

History is exactly repeating for $XRP

Buckle up! πŸš€ pic.twitter.com/vqQLOn1fkP

β€” STEPH IS CRYPTO (@Steph_iscrypto) November 24, 2025

Saat ini, XRP masih menguji apex dari channel tersebut. Breakout yang disertai volume tinggi dapat membawa harga ke zona resistance $2,80–$3,00, kemudian berlanjut ke $3,50–$4,00. Sebaliknya, jika terjadi breakdown di bawah support $1,90–$2,00, harga bisa terus melemah ke area $1,70–$1,80.

Konsolidasi antara $1,90 dan $2,30 masih mungkin terjadi dalam waktu dekat, menciptakan ekuilibrium menjelang arah pergerakan besar berikutnya.

Maxi Doge ($MAXI) – Meme Coin Ethereum dengan Dukungan Whale dan Potensi 2026

Di saat XRP menjadi simbol adopsi institusional melalui peluncuran ETF, proyek Maxi Doge tampil sebagai representasi dari sisi ritel yang tetap hidup di pasar crypto. Meme coin berbasis Ethereum ini telah berhasil mengumpulkan hampir $4,1 juta atau sekitar 68 miliar rupiah dalam presale dari kombinasi investor kecil hingga whale.

Maxi Doge

Token ini mendistribusikan 40% pasokan total untuk kebutuhan marketing, dan 25% ke dalam ekspansi likuiditas dan program staking. Struktur ini dirancang untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya mengandalkan viralitas meme, tetapi juga memiliki peta jalan utilitas yang jelas.

Smart contract Maxi Doge telah diaudit dan dinyatakan aman, meningkatkan tingkat kepercayaan dari investor awal. Listing di Uniswap dijadwalkan segera setelah presale selesai, memungkinkan perdagangan publik dan memberi akses harga terbaik bagi peserta awal sebelum token tersedia luas di pasar terbuka.

Fitur tambahan seperti integrasi perdagangan futures juga sedang dikembangkan, yang akan memungkinkan spekulasi leverage pada token $MAXI. Proyek ini juga menawarkan kompetisi mingguan dalam bentuk staking dan trading untuk meningkatkan partisipasi komunitas.

Tokenomic - Maxi Doge

Bagi Anda yang ingin bergabung, kunjungi situs resmi Maxi Doge dan hubungkan wallet Anda. Anda bisa ikut serta menggunakan crypto atau kartu bank secara langsung.

Untuk informasi lengkap seputar cara beli Maxi Doge, silakan cek panduan yang tersedia di laman resmi proyek. Jangan lupa untuk mengikuti akun X (Twitter) dan Telegram Maxi Doge agar selalu terhubung dengan pembaruan komunitas dan roadmap pengembangan.

Jika Anda mempertimbangkan potensi jangka menengah hingga panjang, pastikan juga membaca prediksi harga Maxi Doge untuk melihat bagaimana proyek ini menargetkan pertumbuhan signifikan menjelang tahun 2026.

Beli Maxi Doge di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga XRP: CEO Ripple Ramalkan Lonjakan ETF Jelang Thanksgiving Saat Grayscale dan Franklin Meluncurkan Produk Baru appeared first on Cryptonews Indonesia.

Menteri Keuangan AS Nongkrong di Bar Bitcoin: Tanda Legitimasi atau Awal Kenaikan Bitcoin Hyper?

24 November 2025 at 18:32

Kehadiran spontan Menteri Keuangan AS di sebuah bar bertema Bitcoin bukan sekadar momen unik di Washington. Kejadian ini menandai pergeseran penting dalam persepsi publik dan politik terhadap Bitcoin sebagai kelas aset global. Jika dulu identik dengan gerakan protes finansial, kini Bitcoin mulai ditempatkan sejajar dengan emas, obligasi, dan saham.

Fenomena ini menjadi cerminan bahwa Bitcoin telah memasuki babak baru yaitu legitimasi. Dan di tengah pergeseran itu, proyek Layer-2 seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) mulai menarik perhatian karena menjanjikan solusi atas keterbatasan teknis jaringan utama BTC.

Bitcoin Semakin Diakui, Tapi Infrastruktur Masih Tertinggal

Scott Bessent, Menteri Keuangan AS saat ini, muncul tanpa pengumuman di acara pembukaan bar bertema Bitcoin di Washington DC. Momen ini viral dan segera menyalakan diskusi soal posisi Bitcoin dalam ekosistem keuangan global.

PUBKEY DC IS ON THE MAP πŸ“ pic.twitter.com/m4KiJnLSi3

β€” Alex Thorn (@intangiblecoins) November 21, 2025

Keberadaan seorang pejabat tinggi di ruang yang dulunya diasosiasikan dengan perlawanan terhadap sistem, kini justru memperkuat narasi bahwa Bitcoin telah menjadi bagian dari sistem itu sendiri.

Para kritikus menyebutnya sebagai bentuk kooptasi. Pasar melihatnya sebagai bentuk validasi. Di tengah dua kutub itu, investor institusional kini memiliki alasan politis untuk memperbesar eksposur terhadap Bitcoin, sesuatu yang sebelumnya dianggap terlalu berisiko.

Di sinilah tesis Bitcoin Hyper bermula. Ketika Bitcoin sudah diterima sebagai infrastruktur finansial, maka keterbatasan teknis seperti waktu konfirmasi 10 menit, throughput terbatas, dan ketiadaan smart contract bawaan bukan lagi keunggulan ideologis, melainkan beban struktural.

Dalam ruang kosong antara legitimasi dan keterbatasan itu, Bitcoin Hyper hadir menawarkan performa setara Solana di atas fondasi keamanan Bitcoin. Presale crypto $HYPER kini telah melampaui angka $28,2 juta atau sekitar 470 miliar rupiah, menandakan antusiasme pasar terhadap potensi proyek ini dalam menghadirkan solusi Layer-2 untuk kebutuhan institusional yang belum terakomodasi jaringan utama Bitcoin.

Era Legitimasi Bitcoin Membuka Keterbatasan Teknis Jaringan

Seiring Bitcoin masuk ke portofolio arus utama, protokol dasarnya justru tetap bersikap konservatif. Kapasitas block tetap terbatas. Biaya transaksi rata-rata melonjak setiap kali mempool mengalami kemacetan. Untuk transaksi harian, Bitcoin on-chain masih lebih mirip sistem kliring daripada jaringan pembayaran yang praktis digunakan.

Transaksi Bitcoin per detik

Beberapa desain Layer-2 untuk Bitcoin kini berlomba menambal kekurangan tersebut. Lightning Network mengandalkan channel pembayaran off-chain yang menawarkan biaya rendah, meskipun pengelolaan likuiditas dan pengalaman pengguna masih tergolong kompleks bagi pengguna awam.

Stacks hadir dengan smart contract terpisah yang ditambatkan ke Bitcoin, mengorbankan sedikit kecepatan demi kemampuan pemrograman yang lebih luas dan ekonomi token yang berbeda.

Rootstock dan Merlin menawarkan kompatibilitas dengan EVM sekaligus mempertahankan keamanan Bitcoin, dengan harapan menarik minat developer Ethereum yang ingin menggunakan $BTC sebagai jaminan utama. Masing-masing solusi menawarkan kelebihan dan kelemahan dalam hal desentralisasi, keamanan, dan kecepatan.

Dalam lanskap tersebut, Bitcoin Hyper muncul sebagai solusi unik dengan pendekatan berbeda. Proyek ini tidak hanya memperbaiki, tetapi mengadopsi arsitektur yang serupa dengan Solana, memberikan janji performa tinggi yang selama ini sulit dicapai oleh solusi Layer-2 Bitcoin lain.

Strategi Bitcoin Hyper: Menghadirkan Performa Setara Solana untuk $BTC

Bitcoin Hyper menempatkan diri sebagai proyek Layer-2 pertama untuk Bitcoin yang sepenuhnya mengintegrasikan Solana Virtual Machine (SVM), membawa performa khas Solana ke dalam lingkungan yang ditambatkan langsung ke jaringan utama Bitcoin.

Presale Bitcoin Hyper

Tujuannya sangat jelas, menyediakan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk para pemilik Bitcoin dengan kecepatan dan efisiensi yang mampu menyaingi, bahkan mungkin melampaui, performa Solana saat ini.

Alih-alih memaksa developer membangun ulang segala hal dari kerangka dasar Bitcoin Script, Bitcoin Hyper mengadopsi arsitektur modular. Di dalam sistem ini, Bitcoin tetap berfungsi sebagai lapisan penyelesaian transaksi, sementara Layer-2 berbasis SVM menangani proses eksekusi secara real-time.

Transaksi akan disusun terlebih dahulu secara off-chain oleh satu sequencer terpercaya, kemudian secara berkala ditambatkan kembali ke Layer-1 Bitcoin. Mekanisme ini memungkinkan tercapainya finalitas dalam hitungan detik, dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan transaksi $BTC biasa.

Bagi developer, ekosistem ini membuka akses terhadap token SPL yang sudah dimodifikasi untuk Layer-2 ini, DeFi native SVM, serta kit pengembangan berbasis Rust untuk membangun aplikasi NFT, game, hingga sistem pembayaran.

Sementara itu, pengguna akan mendapatkan pengalaman seperti swap berkecepatan tinggi, layanan lending dan staking yang seluruhnya dihitung dalam wrapped $BTC. Tidak perlu lagi mengandalkan token spekulatif dari chain lain untuk menikmati performa Layer-2.

Narasi Ini Mulai Menggaung – Dana $28 Juta Telah Terkumpul dan Terus Bertambah

Presale Bitcoin Hyper telah melampaui angka $28,2 juta atau sekitar 470 miliar rupiah, dengan harga token saat ini berada di level $0,013305. Angka ini bukan hanya sekadar pencapaian finansial, melainkan juga mencerminkan tingkat keyakinan awal terhadap masa depan infrastruktur DeFi berbasis Bitcoin.

Tokenomic Bitcoin Hyper

Staking menjadi salah satu elemen inti dalam ekosistem Bitcoin Hyper, dengan tingkat imbal hasil (APY) sebesar 41 persen saat ini. Angka ini memberikan jawaban nyata bagi para pemegang Bitcoin jangka panjang yang mencari sumber yield tanpa harus keluar dari ekosistem Bitcoin dan melompat ke berbagai chain lainnya.

Bagi investor yang percaya bahwa gelombang adopsi berikutnya tidak hanya akan menyimpan $BTC tetapi juga menggunakannya secara aktif, Bitcoin Hyper hadir menawarkan satu paket lengkap: kecepatan ala SVM, pemrosesan Layer-2 ultra-cepat, serta dApps bergaya Solana, semuanya tetap berakar pada keamanan asli Bitcoin.

Namun presale ini menggunakan skema harga dinamis. Harga token naik seiring tahap baru dibuka, sementara imbal hasil staking akan menurun secara bertahap seiring masuknya lebih banyak partisipan. Sejumlah whale telah mulai mengakumulasi, bahkan satu transaksi tunggal senilai $500.000 atau sekitar 8,3 miliar rupiah tercatat hanya dalam satu kali pembelian.

Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar cara beli Bitcoin Hyper, termasuk roadmap dan fitur staking, pengguna bisa langsung mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper. Jangan lewatkan juga untuk mengikuti akun X dan Telegram proyek untuk pembaruan real-time serta diskusi komunitas.

Bagi Anda yang mencari prediksi harga Bitcoin Hyper, banyak analis memperkirakan potensi lonjakan signifikan seiring peningkatan adopsi Layer-2 di ekosistem Bitcoin.

Jika Anda tertarik untuk bergabung dalam fase awal proyek ini, langkah pertama adalah memahami cara beli Bitcoin Hyper langsung melalui situs resmi mereka. Di sana tersedia panduan lengkap untuk pembelian token $HYPER, informasi tentang presale, dan fitur staking yang ditawarkan.

Komunitas Bitcoin Hyper saat ini aktif berdiskusi dan berbagi update melalui akun X (Twitter) resmi dan channel Telegram proyek, yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan insight terbaru serta peluang eksklusif selama masa presale berlangsung.

Jangan lewatkan momentum ini. Kunjungi laman resmi Bitcoin Hyper hari ini dan pertimbangkan untuk menjadi bagian dari gelombang transformasi infrastruktur Bitcoin berikutnya.

Beli Bitcoin Hyper di Sini
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan

.

The post Menteri Keuangan AS Nongkrong di Bar Bitcoin: Tanda Legitimasi atau Awal Kenaikan Bitcoin Hyper? appeared first on Cryptonews Indonesia.

❌