❌

Normal view

Apple Music Replay 2025 Telah Hadir, Apa Saja Yang Baru?

4 December 2025 at 01:21

Foto: dock.Unsplash

Teknologi.id – Penantian pengguna setia Apple Music di seluruh dunia berakhir sudah. Fitur kilas balik akhir tahun yang paling ditunggu, Apple Music Replay 2025, telah resmi diluncurkan secara penuh, tersedia mulai 2 Desember 2025. Mengakhiri spekulasi tanggal rilis yang memanas, Apple kini menyajikan pengalaman recap yang tidak hanya visual dan shareable, tetapi juga lebih mendalam dengan penambahan kategori statistik baru yang secara spesifik menyoroti kebiasaan dan loyalitas mendengarkan musik pengguna.Β 

Peluncuran Replay 2025 ini menegaskan komitmen Apple untuk bersaing secara ketat dengan platform streaming lain dalam menyajikan data akhir tahun yang menarik dan personal. Jika tahun-tahun sebelumnya Replay berfokus pada metrik dasar, tahun ini Apple menambah dimensi emosional dan histori pada ringkasan tersebut.

Inovasi Metrik: Bukan Sekadar Angka

Seperti biasa, fitur Replay tahunan ini menyoroti lagu, artis, dan album terbaik pengguna sepanjang 2025, lengkap dengan metrik kunci yang selalu menjadi tolok ukur: total menit mendengarkan (Total Listening Time), jumlah artis yang diputar, rekor artis yang paling lama didengarkan, dan genre favorit.Β 

Namun, inovasi sesungguhnya terletak pada tiga kategori baru yang diperkenalkan Apple tahun ini, menandakan pergeseran fokus dari sekadar "apa yang Anda dengarkan" menjadi "bagaimana Anda mendengarkan":

  1. Kategori 'Discovery': Fitur ini dirancang untuk memuaskan rasa penasaran pengguna tentang seberapa jauh mereka menjelajah Kategori Discovery menyoroti secara spesifik artis-artis baru yang baru ditemukan dan didengarkan oleh pengguna pada tahun 2025. Ini akan menjadi metrik kebanggaan bagi mereka yang gemar mencari talenta baru dan keluar dari zona nyaman musik mereka.Β 
  2. Kategori 'Loyalty': Ini adalah fitur apresiasi bagi kesetiaan. Kategori Loyalty menyoroti artis-artis yang secara konsisten terus didengarkan pengguna dari tahun ke tahun. Metrik ini membedakan antara artis yang hanya populer sesaat dengan artis yang benar-benar menjadi soundtrack kehidupan pengguna selama bertahun-tahun.
  3. Kategori 'Back': Kategori 'Back' menawarkan nostalgia yang unik. Fitur ini menyoroti artis-artis atau lagu-lagu yang kembali ke rotasi mendengarkan pengguna setelah lama tidak diputar. Ini menunjukkan adanya comeback emosional terhadap musik lama yang mungkin sempat terlupakan.

Baca juga:Β YouTube & YouTube Music Down Global Pagi Ini, Pengguna Alami Error "Server [503]"

Penambahan kategori ini membuat Apple Music Replay 2025 menjadi pengalaman yang lebih kaya, memungkinkan pengguna untuk menceritakan kisah musik mereka secara lebih holistik, dari eksplorasi artis baru hingga mempertahankan kecintaan abadi.

Foto: Apple

Akses Mudah dan All Time Replay

Apple telah memastikan akses ke fitur Replay tahunan ini sangat mudah. Pengguna hanya perlu membuka aplikasi Apple Music mereka dan navigasi ke tab Home. Dashboard khusus untuk Replay 2025 akan tersedia di sana, menawarkan highlight reel visual yang dapat dibagikan di media sosial dalam format story-style.

Selain rekap tahunan, pengguna juga memiliki akses penuh ke All Time Replay playlist. Playlist ini menampilkan ringkasan aktivitas mendengarkan musik pengguna sejak pertama kali mereka berlangganan Apple Music. Dengan adanya Replay All Time, data tahun 2025 berfungsi sebagai bagian dari narasi musik seumur hidup pengguna di platform tersebut.

Pemberdayaan untuk Komunitas Musisi

Dampak peluncuran Replay 2025 tidak terbatas pada konsumen saja. Fitur ini juga menjadi alat yang sangat berharga bagi komunitas musisi dan artis.

Melalui Apple Music for Artists, musisi dapat mengakses metrik yang sangat detail yang terakumulasi selama setahun. Data ini mencakup rangkuman kinerja dari tahun ke tahun, total audiens, total menit mendengarkan secara global, serta rincian pendengar berdasarkan negara dan kota. Informasi ini esensial bagi perencanaan tur, strategi pemasaran, dan memahami demografi serta loyalitas penggemar mereka.

Dengan kemampuan untuk melihat secara langsung siapa pendengar paling setia (Loyalty), artis kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang inti basis penggemar mereka. Demikian pula, data Discovery dapat membantu mereka mengukur efektivitas promosi album baru atau strategi playlist untuk menarik pendengar baru.Β 

Baca juga:Β Janjikan Donasi: Apple Ulurkan Bantuan Bencana Alam Asia, Termasuk Indonesia

Persiapan dan Antisipasi

Peluncuran tepat waktu ini mengakhiri spekulasi yang memuncak di media sosial. Kini, pengguna dapat mulai membagikan kartu statistik mereka, membandingkan total menit mendengarkan, dan bersaing secara fun dengan teman-teman mereka.Β 

Untuk memastikan data Replay Anda akurat dan lengkap, Apple selalu mengingatkan pengguna untuk memastikan fitur "Use Listening History" telah diaktifkan di pengaturan aplikasi. Tanpa izin ini, Apple tidak dapat merekam history streaming yang diperlukan untuk menyusun rekap yang komprehensif.

Dengan Apple Music Replay 2025, pengalaman kilas balik musik kini melampaui sekadar daftar lagu teratas. Ia menjadi cerminan sejati dari perjalanan musik pengguna selama setahun penuh, dipenuhi dengan penemuan baru, kesetiaan abadi, dan momen nostalgia yang membawa artis lama kembali ke playlist harian mereka. Tahun 2025 sekali lagi membuktikan bahwa data musik adalah bahasa universal yang merayakan kisah pribadi setiap pendengar.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News



(WN/ZA)


Timnas MLBB Indonesia Siap Bawa Pulang Emas IESF WEC 2025

3 December 2025 at 19:57

Teknologi.id – Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) secara resmi melepas kontingen Tim Nasional Esports Indonesia yang akan berlaga di panggung global IESF World Esports Championship (WEC) 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pelepasan yang berlangsung pada 2 Desember 2025 ini menandai puncak dari pemusatan latihan nasional (Pelatnas) intensif berbasis sports science yang telah berjalan sejak Mei 2025.

Timnas Esports Indonesia, khususnya di nomor Mobile Legends: Bang-Bang (MLBB), membawa misi tunggal dan ambisius: mempertahankan dan menegaskan status Indonesia sebagai kekuatan utama esports dunia dengan mengincar medali emas di kategori Pria dan Wanita.

Kepala Badan Tim Nasional Esports Indonesia, Brigjen Pol Wishnu Buddhaya, dalam keterangannya, Selasa (2/12/2025), menekankan pentingnya partisipasi ini. "Keikutsertaan Timnas esports Indonesia di IESF 2025 adalah manifestasi semangat bela negara. Para atlet ini garda terdepan untuk menunjukkan Indonesia bangsa pemenang dengan talenta unggul dan berdaya saing tinggi," ujar Wishnu.

Pelatnas dan Konsistensi Sports Science

Proses pembentukan timnas kali ini dikenal sangat ketat. Pelatnas yang dipimpin oleh PB ESI berfokus pada pendekatan sports science, memastikan para atlet tidak hanya unggul dalam skill teknis bermain game, tetapi juga memiliki kesiapan fisik, mental, dan yang terpenting, kerja sama tim yang solid.

Indonesia memiliki rekam jejak yang mengesankan di kancah IESF. Setelah sukses menjadi juara umum pada IESF 2022, prestasi tersebut diulang kembali pada tahun 2024 dengan perolehan emas dari MLBB Women, perunggu dari MLBB Men, dan posisi kelima di cabang PUBG Mobile.

Namun, menurut Wishnu, tantangan untuk mempertahankan gelar selalu jauh lebih berat. "Negara lain sudah mempelajari strategi kita. Namun dengan persiapan matang dan mentalitas juara, kami yakin timnas siap mencetak sejarah," tambahnya, memupuk optimisme jelang keberangkatan.

Kepala Pelatih Timnas, Richard Permana, yang bertanggung jawab memimpin proses persiapan, turut meminta dukungan seluruh masyarakat Indonesia. "Dukungan kalian akan menjadi bahan bakar semangat para atlet untuk membawa pulang emas untuk Indonesia," ucapnya.

Detail Pertandingan dan Pembagian Grup

Timnas Esports Indonesia untuk nomor MLBB dijadwalkan akan mulai bertanding sejak 3 hingga 7 Desember 2025. Mereka akan berhadapan dengan perwakilan terbaik dari total 19 negara yang turut serta dalam nomor MLBB Men’s dan Women’s. Seluruh tim dalam dua kategori tersebut akan memperebutkan total hadiah (Total Prize Pool) senilai 100.000 USD.

Pembagian Grup Timnas Indonesia:

  • MLBB Men’s,Grup C lawan di fase grupnya yaitu "Kazakhstan, Rumania, dan Peru"
  • MLBB Women’s,Grup B lawan di fase grupnya yaitu "Uzbekistan dan Turki"

Format pertandingan yang akan diterapkan adalah Best of Three (BO3) pada tahap Group Stage dan Playoff, dan akan meningkat menjadi Best of Five (BO5) pada babak Grand Final.

Daftar Atlet dan Pelatih yang Berangkat

Indonesia mengirimkan line-up terbaik, yang merupakan perpaduan talenta-talenta unggulan. Team Liquid ID dan Team Vitality terpilih sebagai wakil resmi Indonesia di IESF WEC 2025.

Mobile Legends: Men (Team Liquid ID)Atlet:

  • Aldhia Fahmi Aranda
  • Christian Widy Wardhana Hartono
  • Leonardo Prasetyo Agung
  • Yehezkiel Wiseman Hamonangan
  • Yonathan Cin

Pelatih:

  • Doly Van Pelo Sihotang

Mobile Legends: Women (Team Vitality)Β 

Atlet:Β 

  • Cindy Laurent Siswanto
  • Michelle Denise Siswanto
  • Venny Lim
  • Viorelle Valencia Chen
  • Vivi Indrawaty

Pelatih:

  • Ilyas Rahmanda

Target Emas dan Keyakinan Pelatih

Keyakinan akan perolehan medali emas disuarakan lantang oleh Wakil Ketua Bidang Prestasi PB ESI, Richard Permana. Ia menilai performa kedua tim wakil Indonesia sedang berada di puncak.

"Kami yakin tim MLBB pria bisa membawa pulang medali emas. Performanya terus naik sejak MPL musim ini. Sedangkan untuk MLBB kategori wanita, Team Vitality sudah tiga kali juara internasional berturut-turut. Tahun ini targetnya tetap emas," tegas Richard. Konsistensi dan disiplin menjadi kunci utama dalam Pelatnas tahun ini.

Baca juga:Β Raja dari Segala Raja Bergerak! RRQ Hoshi Bawa Roster Inti ke Games of the Future

Sinergi Industri dan Federasi

Pelepasan ini juga menjadi momen untuk menegaskan kolaborasi erat antara PB ESI dengan pengembang game, Moonton Games. Dukungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kesiapan atlet dan mempertegas komitmen Indonesia dalam membangun ekosistem esports kelas dunia.

Martinus H. Manurung, Kepala Pengembangan Bisnis ID Esports Moonton Games, menyoroti peran penting sinergi ini. "Kami berkomitmen menciptakan ekosistem sehat dan berkelanjutan. Dengan MPL (Mobile Legends Professional League) dan MDL (Mobile Legends Development League), kami membantu pembinaan pemain baru agar bisa menembus panggung dunia," jelasnya.

Kolaborasi antara federasi (governing body) dan industri (game developer) ini memastikan adanya jalur pembinaan berkelanjutan, di mana talenta-talenta terbaik dari kompetisi domestik dapat diseleksi secara optimal untuk mewakili nama bangsa di ajang internasional sekelas IESF.

Turnamen IESF WEC 2025 di Kuala Lumpur, yang berlangsung hingga 7 Desember 2025, akan menjadi penentu apakah persiapan matang selama berbulan-bulan mampu membawa pulang medali emas yang ditargetkan. Seluruh mata fans esports Indonesia kini tertuju ke Malaysia, menunggu sejarah baru yang akan dicetak oleh para pahlawan esports Merah Putih.

Baca juga:Β ByteDance Lepas Moonton, Mobile Legends Bisa Jadi Milik Perusahaan Saudi?


Baca berita daan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

200 CCTV AI Ditebar di Bandung: Korlantas Ubah Pelanggaran Jadi Tilang ETLE Otomatis

3 December 2025 at 21:05

Foto: Antara Foto

Teknologi.id – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi menancapkan tonggak sejarah baru dalam modernisasi penegakan hukum dan manajemen lalu lintas di Indonesia. Sebanyak 200 unit kamera pengawas (CCTV) yang sepenuhnya berbasis Akal Imitasi (Artificial Intelligence/AI) kini telah tersebar di berbagai ruas jalan strategis Kota Bandung, Jawa Barat. Proyek ini bukan sekadar penambahan kamera biasa, melainkan proyek percontohan (pilot project) untuk implementasi Smart Road Safety Policing yang ditargetkan meluas ke seluruh Nusantara.

Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus, saat peresmian di Polrestabes Bandung, Rabu (12/11), menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya Polri dalam memperkuat pelayanan publik berbasis digital dan mendukung terwujudnya konsep Smart City.

"Pendekatan Road Safety Policing ini kami terapkan agar aktivitas lalu lintas di Bandung berlangsung aman, tertib, dan lancar. Bandung adalah kota wisata sekaligus ikon Jawa Barat, sehingga pengelolaan lalu lintasnya harus modern, terintegrasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat," ujar Irjen Pol Agus.

Kekuatan Artificial Intelligence di Jalan Raya

Pemasangan 200 CCTV berbasis AI ini jauh melampaui fungsi pengawasan biasa. Teknologi AI yang disematkan memungkinkan sistem untuk menganalisis dan merespons kondisi lalu lintas secara cerdas dan real-time. Sistem ini memiliki kemampuan analitik yang multi-fungsi, meliputi:

  1. Analisis Kepadatan Arus: Mampu memprediksi dan menganalisis volume kendaraan untuk mencegah penumpukan yang berujung kemacetan.
  2. Deteksi Dini Kemacetan: Memberikan peringatan secara otomatis kepada petugas ketika potensi kemacetan terdeteksi berdasarkan pola pergerakan kendaraan yang abnormal.
  3. Identifikasi Pelanggaran: Secara langsung mendeteksi berbagai jenis pelanggaran lalu lintas, mulai dari menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, hingga pelanggaran batas kecepatan.
  4. Pemetaan Data Kerawanan: Sistem ini dilengkapi dengan Sistem Pemetaan Data Kerawanan Kamseltibcarlantas yang berfungsi sebagai basis data prediktif. Dengan menganalisis data historis dan kondisi aktual (seperti jumlah kendaraan normal di akhir pekan atau titik-titik rawan kecelakaan), Korlantas dapat mengambil keputusan dan menempatkan sumber daya secara lebih efektif berbasis data.

Irjen Pol Agus menyoroti bahwa penerapan teknologi AI di sektor lalu lintas ini merupakan tonggak penting bagi Polri dalam memperkuat pelayanan publik. "Penerapan ini adalah bukti bahwa Polri terus berupaya memperbarui diri dengan teknologi terbaru demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat," tambahnya.

Baca juga:Β Kenapa Anda Butuh Jasa Pasang CCTV Terpercaya?

Integrasi ETLE dan Penegakan Hukum Salah satu target utama dari sistem ini adalah mendukung penegakan hukum melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Korlantas Polri secara konsisten mendorong kebijakan bahwa 95% penegakan hukum dilakukan melalui ETLE, dan hanya 5% yang dilakukan secara manual.

Dengan terhubungnya 200 CCTV AI ini langsung ke sistem Smart City Bandung dan rencana perluasan integrasi ke sistem ETLE, proses penilangan akan menjadi lebih akurat, transparan, dan minim intervensi manusia, sesuai dengan visi Presisi Polri.

"Dengan adanya kamera dan smart city ini, kami mengimbau masyarakat Bandung untuk tertib berlalu lintasβ€”gunakan helm, patuhi aturan, dan jaga keselamatan bersama," tegas Kakorlantas.

`

Foto: Antara Foto

Sinergi Smart City dan Bantuan Investigasi Kriminal

Keunggulan lain dari proyek ini adalah aspek integrasi data antarlembaga. Layanan Smart Road Safety Policing ini sudah terhubung dengan sistem layanan darurat 110 Polri. Ke depan, Korlantas berencana memperluas integrasinya dengan sistem keamanan publik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Polrestabes Bandung.

Kakorlantas menekankan bahwa integrasi CCTV milik pemerintah daerah menjadi bagian dari komitmen Korlantas untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan berbagi sumber daya demi pelayanan prima kepada masyarakat.

Lebih dari sekadar lalu lintas, sistem AI ini juga memiliki peran vital dalam fungsi keamanan kota. Irjen Pol Agus menjelaskan bagaimana sistem ini dapat membantu penyelidikan tindak kejahatan.

"Misalnya dalam kasus penemuan mayat atau tindak kriminal, sistem ini bisa mendeteksi siapa saja yang berada di lokasi melalui rekaman CCTV. Ini sangat membantu proses investigasi dan menjaga keamanan kota," jelasnya, menunjukkan manfaat ganda sistem ini bagi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Baca juga:Β Telkomsel Hadirkan IndiHome SMART Camera, Layanan CCTV Berbayar Cuma Rp 50 Ribu

Target Perluasan Nasional

Bandung, sebagai kota pionir, diharapkan menjadi model sukses yang dapat dicontoh kota-kota lain. Korlantas Polri telah mengkonfirmasi bahwa program serupa telah berjalan di beberapa kota besar lainnya seperti Bali, Yogyakarta, Solo, dan Medan.

Target jangka pendek Korlantas adalah segera menerapkan sistem ini di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan terus memperluas jangkauan ke berbagai kota besar dan lokasi strategis di seluruh Indonesia. Visi akhir dari inisiatif ini adalah mewujudkan lalu lintas yang benar-benar cerdas, aman, tertib, dan lancar secara nasional, menjadikan Indonesia salah satu negara yang terdepan dalam penerapan teknologi Smart Road Safety.

Proyek 200 CCTV AI di Bandung ini menjadi bukti nyata keseriusan Polri dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan keselamatan publik, mengubah cara lalu lintas dikelola, dan mendefinisikan ulang makna keamanan jalan raya di Indonesia.

Baca berita daan artikel lainnya di Google News



(WN/ZA)

Gak Boleh Pakai Android, Militer Israel Wajib Pakai iPhone!

3 December 2025 at 20:18


Foto: Gemini

Teknologi.id – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini mengeluarkan kebijakan keamanan siber yang drastis, melarang penggunaan ponsel berbasis sistem operasi Android bagi perwira senior mereka untuk komunikasi resmi. Kebijakan revolusioner ini mewajibkan ratusan komandan IDF yang berpangkat Letnan Kolonel dan di atasnya untuk beralih menggunakan perangkat iPhone demi meminimalisir risiko penyusupan data sensitif militer.Β 

Langkah ini, yang dilaporkan oleh media-media besar seperti Israel Army Radio dan dikonfirmasi oleh The Jerusalem Post, menunjukkan tingkat kekhawatiran yang mendalam di tubuh intelijen Israel terhadap ancaman siber dan upaya spionase yang terus meningkat dari kelompok musuh, khususnya Hamas dan Hezbollah.

Transisi Paksa: Dari Android ke Ekosistem Apple

Peraturan baru ini secara spesifik menargetkan jajaran perwira senior, memperluas mandat yang sebelumnya hanya berlaku untuk Kolonel hingga Kepala Staf Umum. Perluasan cakupan ini melibatkan ratusan personel tambahan yang kini berada di bawah pengawasan ketat terkait perangkat komunikasi mereka. Tujuannya tunggal: menciptakan lapisan keamanan digital yang hampir kedap air pada tingkat komando.

Menurut laporan yang beredar, asumsi mendasar di balik kebijakan ini adalah penilaian bahwa ekosistem Apple, dengan kontrol perangkat keras dan lunak yang lebih ketat, menawarkan keamanan bawaan (inherent security) yang lebih unggul dibandingkan dengan sistem operasi Android yang lebih terbuka (open-source). Meskipun Android adalah platform yang paling banyak digunakan secara global, sifatnya yang terfragmentasi dan kustomisasi yang luas seringkali membuatnya rentan terhadap celah keamanan yang lebih banyak, terutama jika pembaruan keamanan tidak segera diterapkan oleh produsen perangkat.

Baca juga:Β iPhone Fold Diprediksi Jadi HP Lipat Termahal, Harganya Tembus Rp38 Juta!

Ancaman Honeypot dan Rekayasa Sosial

Kekhawatiran utama yang mendorong kebijakan ini adalah maraknya serangan social engineering dan taktik 'honeypot' yang menargetkan personel militer Israel. Badan intelijen IDF telah berulang kali memperingatkan bahwa musuh menggunakan platform media sosial dan aplikasi pesan, seperti WhatsApp, untuk melancarkan serangan yang sangat terperinci.

Dalam skenario honeypot, musuh sering kali menyamar sebagai individu yang menarik atau mengirimkan pesan yang memancing rasa penasaran untuk mendorong prajurit mengunduh malware atau mengungkap informasi rahasia. Serangan ini bukan hanya bertujuan mencuri data sensitif yang tersimpan di ponsel, seperti foto atau dokumen, tetapi yang lebih krusial, serangan ini dapat membahayakan operasi lapangan dengan melacak lokasi real-time pasukan Israel.

Sebelum konflik regional saat ini, telah ada laporan mengenai upaya kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hezbollah memanfaatkan kerentanan komunikasi untuk mengumpulkan data dari pasukan di perbatasan Gaza. Pelarangan Android memungkinkan IDF untuk menerapkan protokol keamanan yang seragam dan ketat, serta memastikan pembaruan keamanan perangkat lunak (software update) dilakukan secara terpusat dan tepat waktu. Kemampuan Apple untuk mengontrol rantai pasokan perangkat lunak (iOS) secara vertikal dipandang sebagai keunggulan kunci dalam mitigasi risiko ini.

Foto: Gil Cohen-Magen

Pelatihan dan Pembatasan Penggunaan Pribadi

Kebijakan pembatasan ini tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari upaya IDF yang lebih luas untuk memperketat disiplin digital di seluruh jajaran pasukannya. Sebagai pelengkap larangan perangkat keras, IDF juga meningkatkan program pelatihan internal dan simulasi.

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran perwira tinggi terhadap bahaya taktik rekayasa sosial dan pentingnya membatasi paparan terhadap media sosial. Peringatan keras diberikan tentang bahaya mengungkapkan lokasi atau informasi operasional melalui aplikasi perpesanan yang tidak aman. Dalam beberapa tahun terakhir, IDF bahkan telah melakukan skenario tiruan honeypot yang dikaitkan dengan Hezbollah untuk menguji ketahanan unit militer mereka dalam hal disiplin digital.

Meskipun ponsel Android dilarang untuk komunikasi resmi atau tujuan operasional komando, penting untuk dicatat bahwa perwira dan prajurit IDF masih diperbolehkan menggunakan ponsel Android mereka untuk penggunaan pribadi. Namun, garis pemisah antara penggunaan pribadi dan operasional harus ditarik dengan sangat tegas untuk mencegah kebocoran informasi melalui jalur yang tidak terenkripsi atau rentan.

Baca juga:Β Meta Masuk Dunia Militer: Teknologi VR dan AR Siap Dipakai Tentara AS

Implikasi Keamanan dan Langkah Masa Depan

Keputusan IDF untuk secara spesifik memilih iPhone dan meninggalkan Android dalam komunikasi operasional merupakan pengakuan eksplisit terhadap tantangan keamanan siber yang kompleks. Di masa depan, pedoman baru ini diperkirakan akan melarang penggunaan semua jenis telepon seluler militer yang tidak memenuhi standar keamanan ketat yang ditetapkan oleh IDF, termasuk kemungkinan pelarangan total terhadap perangkat yang rentan terhadap modifikasi atau sideloading aplikasi berbahaya.

Langkah ini mengirimkan sinyal kuat kepada komunitas intelijen global mengenai pentingnya kontrol terpusat atas perangkat keras di lingkungan dengan risiko tinggi. Dengan mengikat perwira tinggi ke dalam ekosistem Apple yang terkelola, IDF bertujuan untuk membangun benteng digital yang lebih kuat, melindungi data strategis, dan pada akhirnya, menjaga keselamatan pasukan mereka di lapangan. Perang modern kini tidak hanya terjadi di medan tempur fisik, tetapi juga di garis depan digital, dan IDF baru saja menegaskan keseriusannya di front kedua ini.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN)


Inilah Rahasia Starlink dan Satria-1 Tetap Menyala Saat Sumatera Dihantam Banjir!

2 December 2025 at 18:05

Foto: Radar Banyuwangi

Teknologi.id – Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, khususnya Provinsi Sumatera Utara, menimbulkan kerugian besar, termasuk kelumpuhan jaringan telekomunikasi. Ketika ratusan menara Base Transceiver Station (BTS) terpaksa mati akibat infrastruktur darat yang rusak terendam air dan longsor, layanan internet satelit Starlink muncul sebagai penyelamat konektivitas darurat.Β 

Perusahaan milik Elon Musk ini tidak hanya mampu mempertahankan layanannya berkat arsitektur jaringannya yang unik, tetapi juga memberikan respons kemanusiaan dengan menyediakan akses internet gratis bagi korban di wilayah terdampak hingga akhir Desember 2025. Langkah ini merupakan bagian dari upaya mitigasi digital bersama pemerintah Indonesia, yang juga mengerahkan satelit nasional Satria-1 di 10 titik krusial yaitu adalah:

  1. Bandara Pinangsori/Dr. Fredric Lumban Tobing, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara.
  2. SMAN 1 Plus Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatra Utara.
  3. Dekat Masjid Baitul Gafur, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
  4. Command Center, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
  5. Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
  6. Kota Langsa, Provinsi Aceh.
  7. Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh.
  8. Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
  9. Jorong Bukik Malanca, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat.
  10. UPT BNPB Regional Sumatera Barat, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Ilustrasi antena penerima sinyal internet satelit Satria-1. Foto: Komdigi

Kelumpuhan Jaringan Darat Akibat Bencana

Dampak bencana banjir di Sumatera Utara sangat signifikan terhadap sektor telekomunikasi. Dilaporkan, sebanyak 495 site atau sekitar 5,15 persen dari total 9.612 BTS di provinsi tersebut mati total. Gangguan masif ini segera memutus akses komunikasi ribuan warga di lokasi-lokasi terdampak, menghambat upaya koordinasi dan penyaluran informasi darurat.Β 

Dalam situasi normal, sebagian besar layanan internet dan telepon seluler bergantung pada jaringan kabel serat optik dan menara BTS darat. Ketika infrastruktur fisik ini hancur atau terendam air, koneksi otomatis terputus. Inilah mengapa dalam setiap skenario bencana, kebutuhan akan teknologi komunikasi alternatif yang resilient (tahan banting) menjadi sangat mendesak.

Baca juga:Β Gratiskan Starlink untuk Korban Banjir Sumatera, Elon Musk: Tak Etis Ambil Untung

Anatomis Starlink: Sistem LEO Sebagai Kunci Ketahanan

Kunci mengapa Starlink mampu tetap beroperasi saat jaringan darat lumpuh terletak pada arsitektur jaringannya yang sepenuhnya berbasis luar angkasa. Starlink menyelenggarakan akses internet melalui ribuan satelit Low Earth Orbit (LEO), yaitu satelit yang mengorbit dekat dengan Bumi, sekitar 550 km di atas permukaan.

Sistem ini sangat berbeda dengan sistem jaringan konvensional:

  • Tidak Bergantung Kabel: Starlink tidak membutuhkan jaringan kabel serat optik atau menara telekomunikasi sebagai penghubung primer.
  • Koneksi Langsung: Internet ditransmisikan langsung dari satelit-satelit LEO di luar angkasa ke antena khusus (Dishy) yang dipasang di lokasi pengguna.
  • Bebas Gangguan Darat: Karena koneksi internet ditransmisikan dari angkasa, layanan Starlink relatif tidak terdampak oleh gangguan fisik seperti putusnya kabel, rusaknya menara, atau banjir di darat. Selama antena pengguna (terminal) dapat dipasang dan mendapatkan daya listrik, koneksi akan tetap terjalin melalui konstelasi satelit di atas.

Dengan sekitar 10.000 satelit yang saat ini mengorbit rendah di Bumi, Starlink memiliki cakupan yang luas dan mampu menjangkau wilayah terpencil yang sulit terjamah oleh infrastruktur kabel optik, menjadikannya solusi ideal untuk bantuan bencana.Β 

Respons Kemanusiaan: Akses Internet Gratis

Selain keunggulan teknis, aspek kemanusiaan juga menjadi sorotan. Melalui akun X resminya, Starlink mengumumkan inisiatif memberikan layanan akses internet darurat gratis bagi pelanggan baru maupun lama di wilayah terdampak banjir Sumatera hingga akhir Desember 2025.Β 

Keputusan ini mendapat apresiasi luas, sejalan dengan pernyataan yang menyebut bahwa "Tidak Etis Ambil Untung dari Bencana". Starlink juga menegaskan kolaborasi dengan pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), untuk mempercepat relokasi dan pemasangan terminal di wilayah yang mengalami kerusakan paling parah demi memulihkan akses komunikasi. Untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran, Starlink menetapkan mekanisme akses:

  • Pelanggan Aktif: Layanan gratis diaktifkan secara otomatis.
  • Pelanggan Tertangguh/Dijeda: Koneksi dapat diaktifkan kembali secara gratis.
  • Pelanggan Baru di Wilayah Terdampak: Cukup membeli dan mengaktifkan perangkat, kemudian mengajukan tiket dukungan dengan mencantumkan keterangan "Dukungan Banjir Indonesia" untuk mendapatkan layanan tanpa biaya selama periode bantuan.

Baca juga:Β Elon Musk Gratiskan Internet Starlink untuk Korban Banjir Sumatera

Satria-1: Kekuatan Satelit Nasional Melengkapi

Di saat yang sama, pemerintah Indonesia menunjukkan kesiapan infrastruktur angkasa nasional. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tidak sepenuhnya bergantung pada bantuan asing. Komdigi mengerahkan Satelit Republik Indonesia (Satria-1), satelit internet pertama milik Indonesia, sebagai penopang komunikasi vital.

Satria-1 dikerahkan dengan memasang 10 titik layanan internet satelit darurat di lokasi-lokasi terdampak di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Satria-1 memang dirancang untuk menjangkau wilayah terpencil dan terdepan, serta teruji perannya sebagai tulang punggung komunikasi saat menghadapi kondisi darurat nasional. Dengan bersinerginya teknologi satelit global (Starlink) dan satelit nasional (Satria-1), upaya pemulihan komunikasi pascabencana di Sumatera dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

❌