Normal view

Kejutan Rockstar! RDR Mobile Resmi Rilis Eksklusif di Katalog Netflix Games

6 December 2025 at 03:56

Foto: Netflix

Teknologi.id – Kabar gembira datang bagi komunitas gamer global, khususnya para penggemar game klasik. Rockstar Games, pengembang di balik waralaba legendaris Grand Theft Auto (GTA) dan Red Dead Redemption, secara resmi membawa petualangan wild west ikonik Red Dead Redemption (RDR) ke perangkat seluler. Mulai 2 Desember 2025, game yang awalnya dirilis pada tahun 2010 ini dapat dimainkan di smartphone dan tablet berbasis Android dan iOS.

Namun, ada satu detail penting yang membuat perilisan ini unik: Red Dead Redemption tidak dijual terpisah di App Store atau Play Store. Game epik ini hadir sebagai bagian dari katalog Netflix Games, yang berarti untuk memainkannya, gamer harus memiliki akun berlangganan layanan streaming film tersebut.

Langkah strategis Rockstar bekerja sama dengan Netflix Games ini menunjukkan perubahan besar dalam model distribusi game premium. Dengan memanfaatkan basis pelanggan global Netflix yang masif, Red Dead Redemption dapat menjangkau lebih banyak pemain dari sebelumnya, menawarkan petualangan John Marston ke mana pun mereka pergi.

Petualangan Penuh Darah John Marston di Layar Genggam

Red Dead Redemption versi mobile ini bukan sekadar adaptasi, melainkan porting lengkap yang membawa seluruh kisah orisinal ke perangkat genggam. Gamer akan kembali mengikuti perjalanan sang protagonis, John Marston, seorang mantan penjahat yang dipaksa bekerja sama dengan agen pemerintah untuk mengubur masa lalu kelamnya dengan memburu anggota gengnya yang tersisa.

Kisah game ini dikenal karena kedalaman emosional, narasi yang kuat tentang penebusan, dan latar belakang Amerika di awal abad ke-20. Gamer akan melewati padang rumput yang luas, kota-kota yang kacau, hingga perbatasan Meksiko, semuanya dapat diakses melalui sentuhan jari.

Rockstar memastikan bahwa pengalaman bermain di perangkat seluler akan tetap imersif, meskipun detail mengenai penyesuaian kontrol layar sentuh belum diungkap secara rinci. Biasanya, porting game besar ke mobile menyertakan kontrol yang dapat disesuaikan atau dukungan penuh untuk controller eksternal.

Mode Undead Nightmare Turut Hadir

Selain mode cerita utama yang berfokus pada misi penebusan Marston, paket perilisan Red Dead Redemption di Netflix Games juga mencakup ekspansi populer yang sangat digemari penggemar, yaitu Undead Nightmare.

Mode Undead Nightmare menawarkan keseruan yang berbeda dari game aslinya. Alih-alih berburu penjahat, pemain akan kembali memerankan John Marston dalam upaya bertahan hidup di tengah invasi zombie yang melanda perbatasan Amerika. Premis yang disajikan dalam mode ini cukup pedih, di mana Marston harus menyaksikan keluarganya diserang dan terinfeksi mayat hidup, memaksanya untuk mencari obat dan menghadapi kekacauan supernatural.

Ekspansi ini menambahkan elemen horor dan fantasi yang unik ke dalam setting western yang realistis, menjamin jam bermain tambahan yang berbeda dan menegangkan bagi para gamer seluler.

Foto: Netflix

Baca juga: Game Keluarga Kini Bisa Dinikmati di Netflix dan Amazon Luna 

Syarat dan Spesifikasi Teknis yang Perlu Diperhatikan

Karena Red Dead Redemption adalah game konsol yang dimuat ke platform seluler, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh para gamer di Indonesia maupun global:

  1. Wajib Berlangganan Netflix: Syarat paling utama adalah harus memiliki akun dan status berlangganan yang aktif di Netflix. Game ini, seperti game eksklusif Netflix lainnya, dapat diunduh tanpa biaya tambahan dari App Store atau Play Store, tetapi verifikasi dan akses hanya akan diberikan kepada pengguna Netflix. Ini adalah nilai tambah besar bagi pelanggan Netflix yang mendapatkan game AAA (Triple-A) tanpa iklan dan tanpa in-app purchases.
  2. Kebutuhan Penyimpanan Internal yang Besar: Gamer juga diimbau untuk menyiapkan ruang penyimpanan internal yang lapang. Ketika diunduh, ukuran total game ini mencapai sekitar 6,88 GB. Proses pengunduhan dibagi menjadi dua tahap:
  • Unduhan Awal Aplikasi: Sekitar 3,08 GB dari App Store atau Play Store.
  • Unduhan File Tambahan: Sekitar 3,8 GB file tambahan yang harus diunduh di dalam game sebelum dapat dimainkan.

Kebutuhan penyimpanan yang besar ini menandakan kualitas dan cakupan game yang dibawa oleh Rockstar ke perangkat seluler tidak dikompromikan.

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Daftar Lengkap Game Baru yang Rilis di Bulan Desember 2025

Rockstar Games, melalui pernyataan di situs resminya, menyatakan bahwa debut Red Dead Redemption di perangkat iOS dan Android kompatibel ini akan memungkinkan lebih banyak pemain untuk menikmati game klasik ini dan mengikuti petualangan Marston ke mana pun mereka pergi.

Langkah ini juga sekaligus memperkuat posisi Netflix sebagai pemain serius dalam industri gaming, tidak hanya sebagai wadah untuk game independen, tetapi juga sebagai platform eksklusif untuk game berkaliber tinggi dari pengembang kelas dunia seperti Rockstar.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News

(WN/ZA)

Gantikan Meta Ray-Ban? Alibaba Rilis Kacamata AI Quark dengan Baterai 24 jam!

5 December 2025 at 23:33

Foto: Alibaba

Teknologi.id – Raksasa teknologi Tiongkok, Alibaba, secara resmi menegaskan posisinya dalam perang gadget konsumen generasi berikutnya dengan meluncurkan Quark AI Smart Glasses di China. Peluncuran ini menempatkan Alibaba di garis depan persaingan kacamata pintar 'berotak' kecerdasan buatan, sebuah pasar yang saat ini tengah didominasi oleh Meta dengan Ray-Ban dan diincar oleh pemain besar lainnya seperti Apple.

Inovasi utama yang segera menarik perhatian dari produk Alibaba ini adalah sistem baterainya yang unik: sistem baterai ganda yang dapat dilepas pasang (hot-swappable). Keunggulan ini diklaim mampu menyuplai daya hingga 24 jam penggunaan. Kapabilitas baterai yang mudah ditukar ini merupakan diferensiasi penting yang tidak dimiliki oleh produk-produk pesaing utamanya, menjawab salah satu kelemahan terbesar wearable AI: daya tahan baterai.

Mengutip The Verge, Alibaba mengumumkan bahwa kacamata Quark AI hadir dalam dua varian untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berbeda:

Quark S1: Model unggulan (flagship).

Quark G1: Model yang berfokus pada gaya hidup (lifestyle).

Kedua varian ini tersedia dalam berbagai pilihan warna dan jenis lensa, memberikan opsi penyesuaian yang luas bagi konsumen.

Detail Teknis dan Harga 

Varian S1 dan G1 memiliki perbedaan signifikan, terutama pada teknologi tampilan yang digunakan. Alibaba menjelaskan bahwa perbedaan utama terletak pada lensa, di mana model S1 unggulan menggunakan layar micro-OLED yang jernih. Penggunaan layar micro-OLED pada model flagship menunjukkan upaya Alibaba untuk menawarkan kualitas visual yang superior, sebuah elemen krusial bagi pengalaman pengguna kacamata pintar.

Meskipun berbeda dalam tampilan, kedua model dibekali dengan komponen inti yang canggih untuk mendukung fungsi AI, termasuk:

  • Mikrofon berbasis bone conduction: Teknologi ini memungkinkan komunikasi suara yang jernih tanpa memerlukan earphone yang menutupi telinga.
  • Kamera internal: Untuk mengambil foto, merekam video, dan mendukung fungsi pengenalan visual berbasis AI.
  • Sistem Baterai Ganda yang Dapat Ditukar (Hot-Swappable): Ini adalah fitur andalan yang menjanjikan ketahanan daya hingga 24 jam. 

Dalam hal harga, Alibaba memposisikan Quark AI Smart Glasses pada rentang yang kompetitif, terutama untuk model lifestyle:

  • Quark S1 (Flagship): Harga jual dimulai dari 3.799 yuan (sekitar Rp 8,9 jutaan).
  • Quark G1 (Lifestyle): Harga jual dimulai dari 1.899 yuan (sekitar Rp 4,4 jutaan).

Harga model G1 yang relatif terjangkau dapat menjadi strategi Alibaba untuk menarik konsumen yang ingin menjajal teknologi kacamata pintar AI tanpa investasi besar, sekaligus memperluas penetrasi pasar.

Foto: Alibaba

Baca juga: Rokid Glasses: Kacamata Pintar AR dan MR dengan Harga Terjangkau

Integrasi AI Model Qwen dan Ekosistem Alibaba

Kekuatan utama kacamata Quark AI terletak pada otak kecerdasan buatan yang menggerakkannya. Kacamata ini ditenagai oleh model AI milik Alibaba sendiri, yaitu Qwen, yang merupakan salah satu model bahasa besar (Large Language Model/LLM) terkemuka di Tiongkok.

Integrasi Qwen, didukung oleh aplikasi pendamping, memungkinkan pengguna mengontrol kacamata ini melalui suara maupun sentuhan. Kacamata pintar ini bukan hanya alat perekam, tetapi asisten AI serbaguna yang terintegrasi erat dengan ekosistem digital Alibaba.

Alibaba menyatakan bahwa kacamata ini akan terintegrasi dengan berbagai aplikasi inti mereka, termasuk:

  • Alipay: Untuk pengenalan harga dan pembayaran instan.
  • Taobao: Untuk pengalaman belanja yang didukung visual dan AI.
  • Platform streaming musik populer Tiongkok: QQ Music dan NetEase Cloud Music.

Integrasi mendalam ini memungkinkan Quark AI untuk menyediakan layanan yang sangat praktis dan on-the-go, seperti terjemahan saat bepergian, pengenalan harga secara instan saat berbelanja, dukungan navigasi, hingga transkripsi rapat secara real-time. Fungsi-fungsi ini menunjukkan ambisi Alibaba untuk menjadikan kacamata pintar sebagai alat produktivitas dan gaya hidup yang esensial.

Perang Pasar Wearable AI Global

Peluncuran kacamata Quark AI menandai upaya serius Alibaba untuk mendobrak pasar teknologi wearable bertenaga AI, sebuah segmen yang diyakini perusahaan akan menjadi gadget konsumen berikutnya yang akan mendominasi pasar.

Saat ini, persaingan di pasar kacamata pintar AI sangat ketat. Meta dengan kacamata Ray-Ban saat ini dianggap sebagai pemimpin pasar yang jelas, berhasil menggabungkan fungsi perekaman dan desain yang modis. Namun, produk Meta juga menghadapi tantangan, seperti yang disoroti dalam berita terpisah mengenai kesulitan perbaikan layar Meta Ray-Ban Display jika rusak.

  • Sementara itu, pemain besar lainnya tengah berpacu untuk mengejar ketertinggalan:
    • Apple: Raksasa teknologi ini diperkirakan akan segera merilis produk wearable AI yang lebih canggih.
    • Sam Altman dan Jony Ive: Mantan Kepala Desain Apple, Jony Ive, bersama CEO OpenAI, Sam Altman, juga sedang mengembangkan proyek gadget AI yang dinilai akan mendefinisikan kembali kategori wearable.

    Baca juga: Samsung Luncurkan Galaxy XR, Saingan Serius Apple Vision Pro!

    Menurut laporan Bloomberg, Alibaba berencana untuk memperkenalkan model internasional dari kacamata Quark AI pada tahun depan. Meskipun target pasar globalnya belum diidentifikasi secara spesifik, langkah ini menunjukkan bahwa ambisi Alibaba melampaui pasar domestik Tiongkok.

    Dengan keunggulan baterai hot-swappable yang memecahkan masalah daya, integrasi AI Qwen yang kuat, dan harga yang kompetitif untuk model lifestyle, Alibaba Quark AI Smart Glasses siap menjadi penantang tangguh yang mengubah peta persaingan di pasar gadget AI global.

    Baca berita dan artikel lainnya di Google News 

    (WN/ZA)

    La Niña dan IOD Negatif Intai Indonesia, Waspada Banjir Awal Tahun!

    5 December 2025 at 21:10

    Foto: Nasa (SpacePlace)

    Teknologi.id – Masyarakat Indonesia diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan konfirmasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kehadiran dua fenomena iklim signifikan yang secara simultan memengaruhi dinamika cuaca nasional. Fenomena La Niña Lemah dari Samudra Pasifik dan Indian Ocean Dipole (IOD) Negatif dari Samudra Hindia dipastikan akan bertahan hingga awal tahun 2026, meningkatkan potensi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi di berbagai wilayah, dari barat hingga timur Indonesia.

    Konfirmasi kehadiran La Niña ini didasarkan pada analisis indeks El Niño Southern Oscillation (ENSO) yang tercatat sebesar -0,80 pada Dasarian III November. Angka tersebut menempatkan kondisi iklim dalam kategori La Niña Lemah. Menurut BMKG, kondisi La Niña ini diperkirakan akan tetap bertahan hingga memasuki awal tahun depan, dan baru akan berangsur melemah hingga mendekati fase netral pada periode Maret-April-Mei (MAM) 2026.

    Baca juga: Peduli Anak Korban Banjir, Komdigi Siapkan Posko Pemulihan Trauma di Sumatera

    Sinergi Anomali: La Niña di Timur, IOD Negatif di Barat

    Peningkatan curah hujan kali ini menjadi perhatian khusus karena didorong oleh dua anomali iklim yang bekerja secara sinergis, meskipun memengaruhi wilayah yang berbeda:

    Foto: Shutterstock

    1. Dampak dari La Niña (Pasifik)

    La Niña, yang ditandai dengan mendinginnya suhu permukaan laut di Pasifik ekuator, secara umum membawa angin yang lebih kuat dan uap air yang lebih banyak ke wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. BMKG memperkirakan kondisi La Niña Lemah ini berpotensi memicu peningkatan curah hujan yang berada dalam kategori tinggi hingga sangat tinggi (yaitu, curah hujan melebihi 150 mm per dasarian).

    Wilayah yang diprediksi paling rentan terhadap peningkatan curah hujan akibat La Niña meliputi:

    • Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
    • Sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
    • Sebagian wilayah Sulawesi Selatan.
    • Wilayah Maluku.
    • Papua Tengah dan sebagian kecil Papua Selatan.

    Peningkatan intensitas hujan di kawasan timur dan tengah ini menuntut mitigasi bencana yang lebih ketat, terutama di daerah yang memiliki topografi rentan terhadap banjir dan tanah longsor.

    2. Dampak dari IOD Negatif (Samudra Hindia)

    Di saat yang sama, wilayah Indonesia bagian barat tidak luput dari ancaman. Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) pada Dasarian III November tercatat berada di angka -0,36, menandakan fase IOD Negatif. Fenomena ini memiliki pengaruh yang bersifat lokal terhadap iklim Indonesia.

    IOD Negatif menunjukkan adanya aliran massa udara dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat. Aliran udara kaya uap air inilah yang memicu potensi peningkatan curah hujan di kawasan barat. Meskipun diperkirakan IOD Negatif akan beralih ke fase netral setelah November, dampaknya pada periode transisi dan awal musim hujan tetap signifikan.

    Wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi akibat IOD Negatif meliputi:

    • Sebagian kecil Aceh dan sebagian Kalimantan Barat.
    • Sebagian Kepulauan Bangka Belitung.
    • Banten bagian Selatan.
    • Jawa Barat, Jawa Tengah, dan sebagian kecil Jawa Timur.
    • Sebagian besar Bali.

    Kombinasi pengaruh dari kedua samudra ini memastikan bahwa nyaris tidak ada wilayah di Indonesia yang luput dari ancaman curah hujan di atas normal pada periode menjelang dan awal tahun 2026.

    Baca juga: Menko Airlangga Sebut Banjir EV Buat Harga Mobil di Indonesia Turun

    Puncak Musim Hujan dan Peringatan Kesiapsiagaan BMKG

    Kekhawatiran terhadap dua anomali iklim ini semakin meningkat mengingat saat ini sebagian besar wilayah Indonesia (sekitar 75,3 persen dari total Zona Musim/ZOM) telah memasuki periode musim hujan. Fenomena La Niña dan IOD Negatif ini datang sebagai "penambah" intensitas di tengah musim yang secara alamiah memang sudah memiliki curah hujan tinggi.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, memberikan penegasan mengenai tingkat dampak La Niña. Faisal memprediksi La Niña Lemah akan bertahan hingga Maret 2026. Namun, ia juga memberikan nuansa penting: "pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan."

    Meskipun dampaknya tidak terlalu dramatis seperti La Niña kategori kuat, Faisal menekankan bahwa curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai. Ini berarti, terlepas dari tingkat intensitas La Niña-nya, volume air hujan yang turun selama periode puncak musim hujan—yang terjadi di tengah pengaruh IOD Negatif dan La Niña Lemah—tetap membawa risiko besar.

    BMKG mengimbau pemerintah daerah di seluruh wilayah yang berpotensi terdampak untuk segera mengambil langkah mitigasi. Kesiapsiagaan harus difokuskan pada pengelolaan risiko banjir bandang di kawasan dataran rendah dan pesisir, serta risiko tanah longsor di wilayah perbukitan dan pegunungan. Masyarakat juga diminta aktif memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan menghindari aktivitas di daerah yang memiliki riwayat bencana hidrometeorologi selama musim hujan ini. Dengan adanya dua pemicu curah hujan ini, persiapan dini menjadi kunci untuk mengurangi kerugian akibat bencana yang diperkirakan akan berlangsung hingga kuartal pertama tahun depan.

    Baca berita dan artikel lainnya di Googe News

    (WN/ZA)

    Grok Imagine Rilis! AI Baru Elon Musk Bikin Gambar & Video 15 Detik, Plus Spicy Mode

    5 December 2025 at 21:52


    Foto: Getty Image

    Teknologi.id – Kompetisi di arena Artificial Intelligence (AI) generatif kembali memanas. xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh Elon Musk, resmi meluncurkan senjata terbarunya: Grok Imagine, fitur ini hadir sebagai AI yang mampu menciptakan gambar (text-to-image) dan video (image-to-video) hanya dari input teks atau foto yang diunggah pengguna. Peluncuran Grok Imagine secara langsung menempatkan xAI sebagai kompetitor serius bagi raksasa AI lain, seperti OpenAI dengan Sora dan Google DeepMind dengan Veo.

    Grok Imagine memperkenalkan beberapa keunggulan teknis yang menantang pesaingnya. Salah satu keunggulan utamanya adalah kemampuan menghasilkan video dengan durasi hingga 15 detik lengkap dengan audio. Durasi ini jauh lebih panjang dibandingkan model sekelasnya, seperti Google Veo 3 yang hanya mampu membuat video 8 detik.

    Namun, yang paling menarik sekaligus kontroversial dari peluncuran ini adalah filosofi "kebebasan" yang diusung oleh xAI, yang diwujudkan melalui fitur khusus bernama "spicy mode".

    Foto: Timothy Beck Werth

    Kebebasan Konten dan Spicy Mode

    Pendekatan Grok Imagine, terutama dengan fitur spicy mode, sangat berbeda dari model-model AI arus utama lainnya seperti ChatGPT, Gemini, atau bahkan Sora yang cenderung menerapkan batasan konten yang ketat terhadap output yang sensitif. Elon Musk dan xAI, melalui filosofi freedom-first, justru menawarkan ruang eksplorasi yang lebih longgar bagi pengguna.

    Spicy mode adalah mode khusus yang memungkinkan pengguna bereksplorasi hingga ke ranah sensitif, termasuk konten yang tergolong NSFW (Not Safe For Work) atau semi-ketelanjangan. Konten ini merujuk pada materi yang mengandung unsur seksual, kekerasan, atau hal sensitif lainnya yang tidak pantas dibuka di lingkungan kerja atau publik. 

    Dalam praktiknya, pengguna dapat mengetik prompt atau mengunggah gambar untuk menghasilkan foto atau video yang eksplisit. Kompas.com mencatat bahwa meskipun xAI tetap memasang moderasi internal, di mana beberapa gambar yang dianggap terlalu eksplisit akan otomatis diburamkan, beberapa konten sensitif lainnya dapat lolos dari saringan.

    Langkah ini adalah perpanjangan dari pendekatan xAI sebelumnya, yang pernah merilis karakter anime AI dengan mode yang serupa. Filosofi freedom-first yang diusung Musk bertujuan menunjukkan bahwa batasan konten pada Grok Imagine lebih longgar dibandingkan rivalnya seperti Meta, OpenAI, atau Google.

    Baca juga: Elon Musk Punya Rp 7.800 Triliun, tapi Hidupnya Sederhana Seperti Orang Biasa

    Kontroversi dan Potensi Penyalahgunaan

    Keputusan xAI untuk merilis spicy mode sontak menimbulkan kekhawatiran yang meluas terkait potensi penyalahgunaan teknologi ini. Kekhawatiran terbesar berpusat pada pembuatan deepfake dan eksploitasi visual terhadap figur publik.

    Meskipun xAI mengklaim telah membatasi penggunaan wajah tokoh terkenal tertentu, seperti Donald Trump dan Taylor Swift, sistem tersebut masih bisa menghasilkan output yang ambigu atau mendekati kontroversial. Langkah ini telah memicu reaksi keras di beberapa negara. Misalnya, Turkiye dilaporkan telah memblokir konten Grok AI milik Elon Musk, menunjukkan adanya resistensi regulasi terhadap kebijakan konten yang sangat longgar ini.

    Kontroversi ini menempatkan Grok Imagine tidak hanya dalam persaingan teknologi, tetapi juga dalam perdebatan etika dan regulasi AI global. Di satu sisi, Musk ingin menjunjung tinggi kebebasan berekspresi; di sisi lain, alat ini berisiko menjadi senjata bagi pembuat konten berbahaya dan disinformasi. 

    Cara Menggunakan Grok Imagine dan Ketersediaan

    Grok Imagine saat ini tersedia secara eksklusif bagi pengguna yang berlangganan paket tertinggi, yaitu SuperGrok Heavy dan Premium+ melalui aplikasi Grok di iOS, serta pengguna Heavy di aplikasi Android. Ketersediaan yang terbatas ini bertujuan untuk menguji pasar dan memastikan sistem berjalan stabil sebelum rilis yang lebih luas.

    Bagi pengguna yang sudah berlangganan, KompasTekno merangkum langkah-langkah mudah untuk menggunakan Grok Imagine:

    1. Membuat Gambar (Text-to-Image)

    • Buka aplikasi Grok (iOS/Android). 
    • Pilih tab “Imagine” atau tekan tombol “Create Image”.
    • Masukkan prompt teks, unggah gambar, atau bahkan gunakan fitur suara untuk mendeskripsikannya.
    • Grok akan menghasilkan gambar utama bersama beberapa variasi. Gambar ini dapat disimpan, dibagikan, atau dijadikan bahan untuk membuat video.

    2. Membuat Video dari Gambar (Image-to-Video)

    • Dari Gambar Hasil Grok: Klik gambar yang baru dibuat, lalu pilih opsi “Make Video”. Pengguna akan disajikan pilihan mode: Normal, Fun, Custom, dan Spicy. Setelah memilih mode yang diinginkan, video hingga 15 detik lengkap dengan audio akan otomatis diproses.
    • Dari Gambar Sendiri: Tekan ikon “+” di bagian bawah aplikasi, lalu unggah gambar dari galeri Anda. Grok akan secara otomatis membuat video dari gambar yang diunggah.

    Baca juga: Klaim Siap Saingi Wikipedia, Ternyata Grokipedia Bergantung pada Sumber yang Sama

    Peluncuran Grok Imagine dengan keunggulan durasi 15 detik dan fitur spicy mode yang kontroversial menegaskan ambisi Elon Musk untuk menjadi kekuatan dominan di dunia AI. Sementara model AI lain fokus pada sinematik dan pembatasan konten, Grok memilih jalur berbeda, mengutamakan kebebasan pengguna, bahkan jika itu harus memicu perdebatan etika yang sengit. Persaingan antara Grok, Sora, dan Veo kini tidak hanya tentang kualitas visual, tetapi juga tentang filosofi yang mendasari pengembangan teknologi AI.

    Baca artikel dan berita lainnya di Google News

    (WN/ZA)

    ❌