Normal view

CEO Plume, Chris Yin, Ungkap Alasan RWA Jadi Salah Satu Sisi Cerah di Aset Kripto

12 December 2025 at 22:00

Ketika pasar kripto secara umum masih mengalami tekanan, real-world assets (RWA) justru menjadi salah satu sektor yang masih menarik minat berkelanjutan. Pasar ini sudah tumbuh lebih dari 150% tahun ini. Selain itu, Chris Yin, co-founder sekaligus CEO Plume, memperkirakan nilainya bisa naik 10x hingga 20x lipat—baik secara nilai maupun jumlah adopsi pengguna—dalam satu tahun ke depan, bahkan jika perhitungannya konservatif.

Dalam wawancara dengan BeInCrypto, Yin menjelaskan mengapa RWA kini semakin diminati di tengah kondisi pasar seperti sekarang. Ia juga memaparkan alasan mengapa sektor ini akan tetap menjadi fokus utama di siklus pasar berikutnya.

Mengapa investor memilih RWA pada 2025

Pada kuartal keempat, pasar aset kripto secara umum menghadapi tekanan besar, membuat banyak pelaku memilih keluar dari pasar. Di tengah situasi ini, sektor RWA tetap mampu menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.

Data dari RWA.xyz menunjukkan jumlah holder aset RWA meningkat 103,7% dalam satu bulan terakhir. Ini menandakan keterlibatan yang kian bertambah meski sentimen pasar sedang lesu.

RWA Holder Growth
Pertumbuhan Holder RWA | Sumber: RWA.xyz

Menurut co-founder Plume,

“Pasar RWA didorong minat dari berbagai sektor terhadap aset on-chain yang terhubung dengan dunia nyata. Ada tingkat kepastian tertentu, karena kita berada di fase yang bukan benar-benar bear, juga bukan bullish,”

Dengan kondisi ekonomi secara umum yang masih lesu, Yin menegaskan bahwa investor kini makin hati-hati terhadap volatilitas dan keberlanjutan hasil (yield) di pasar decentralized finance. Sebaliknya, RWA kini semakin dipandang sebagai sumber hasil yang lebih stabil.

Kinerja yield DeFi yang tertekan serta ketidakpastian ekonomi membuat instrumen treasury atau kredit privat yang sudah ditokenisasi kini mulai tampak lebih menarik jika melihat dari sisi risiko dan potensi hasil.

Ia juga menyoroti pertumbuhan stablecoin yang sangat pesat tahun ini sebagai bukti perubahan pasar ke arah stabilitas. Hal ini khususnya berlaku bagi partisipan institusional.

“Dengan stablecoin menjadi dasar onboarding RWA, langkah logis berikutnya adalah hadirnya yield coin serta peluang yield untuk RWA. Orang-orang menginginkan aset berkualitas tinggi yang memberikan yield aman, konsisten, dan andal. Stablecoin membawa orang masuk, peluang yield yang mendatangkan institusi dan ritel ke aset ini,” tutur Yin kepada BeInCrypto.

Karena makin banyak investor memilih stabilitas, Yin juga mengakui bahwa salah satu kekhawatiran terbesar terkait RWA adalah anggapan bahwa sektor ini membawa tambahan risiko KYC dan kepatuhan.

Meski begitu, ia berpendapat bahwa tokenisasi justru dapat memperkuat kontrol regulasi. Ini dimungkinkan karena proses verifikasi identitas, hak akses, dan pembatasan transfer bisa diprogram secara langsung di tingkat aset.

Daripada mengandalkan proses kepatuhan off-chain yang terpecah-pecah, penerbit bisa langsung mengatur aturan main di token melalui pengecekan kelayakan real-time, pelaporan otomatis, dan jejak audit yang tidak bisa diubah.

RWA Diprediksi Tetap Jadi Tema Utama Pasar di Siklus Berikutnya

Walaupun RWA tetap terus diminati tahun ini, Yin menyebut sektor ini sepertinya akan terus menjadi fokus baik untuk finansial tradisional maupun decentralized finance pada siklus pasar berikutnya.

Ia menuturkan bahwa saat ini mayoritas nilai RWA masih terpusat pada T-bill yang ditokenisasi. Akan tetapi, seiring pasar kian matang, Yin memperkirakan adopsi kredit privat bakal meningkat bersamaan dengan semakin bervariasinya aset alternatif lainnya.

Aset-aset tersebut bisa saja termasuk eksposur terhadap kepemilikan mineral seperti minyak. Selain itu, juga bisa berupa GPU, infrastruktur energi, hingga sumber daya dunia nyata lainnya.

“Yang akan keluar sebagai pemenang adalah mereka yang mampu mengenali peluang baru ini, bukan mereka yang cuma mengulangi apa yang selama ini sudah berhasil,” komentar eksekutif tersebut.

Sementara itu, bulan lalu Coinbase Ventures menyoroti RWA perpetual sebagai salah satu kategori yang aktif mereka cari untuk didanai tahun 2026, menandakan kepercayaan yang besar. Yin juga mengungkapkan bahwa perusahaannya selalu optimistis terhadap RWA perpetual.

Menurut Yin, perpetual sering menghasilkan volume perdagangan yang jauh lebih tinggi dibanding spot, karena menawarkan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik. Ia menjelaskan bahwa perps mudah digunakan sehingga peserta bisa mengambil posisi harga dengan mudah dan memanfaatkan leverage.

“Kami selalu mengatakan di Plume bahwa cara agar RWA on-chain bisa maksimal adalah dengan membuat RWA benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna on-chain dengan menempatkan RWA dalam UX yang sudah familier untuk pelaku kripto. Untuk spot, caranya dengan membuatnya permissionless, composable, dan liquid—dan inilah yang kami lakukan melalui protokol RWA yield Nest di Plume. Cara lain pelaku kripto berinteraksi dengan aset adalah lewat perps, oleh karena itu kami sangat optimistis dan antusias terhadap format ini dan potensinya untuk RWA,” terang dia.

Yin juga menyoroti semakin banyaknya inovasi di bidang hasil dunia nyata. Ia menyebut inovasi ini sedang mengubah cara akses dan perdagangan yield secara on-chain.

Sebagai contoh, Yin menyebut Pendle, di mana pemisahan antara pokok dan yield pada protokol tersebut membawa struktur pasar baru bagi arus kas RWA yang sudah ditokenisasi.

Di luar protokol tertentu, Yin mengatakan RWA juga mulai mendapatkan momentum di berbagai ekosistem blockchain.

“Gelombang RWA di Solana menunjukkan apa yang terjadi ketika yield bisa diakses secara cepat, bisa diprogram, dan dapat dijangkau jutaan pengguna,” ucapnya.

Yin menambahkan bahwa kecepatan dan kapasitas Solana membuatnya jadi salah satu dari sedikit jaringan yang bisa mendukung operasi yield frekuensi tinggi dalam skala besar. Kemampuan ini makin penting seiring dengan transformasi RWA dari instrumen passive income jadi ekonomi yield yang lebih aktif dan mudah diperdagangkan.

“Eksperimen yang terjadi di sana terasa seperti gambaran dari babak berikutnya sektor RWA. Alat yang membawa RWA masuk ke onchain dengan cara yang benar-benar crypto native adalah area yang menarik. Jadi, RWA perps memang jadi salah satu kategori, tapi juga ada berbagai kelas aset baru seperti kartu olahraga atau pokemon bersama Tradible, serta primitive keuangan baru seperti asuransi bersama Cork, dan masih banyak lagi,” ucapnya.

Bersamaan dengan ekspansi ini, Yin menegaskan bahwa penyelarasan regulasi dan legislasi akan tetap jadi prioritas utama. Ia menjelaskan bahwa proyek yang serius soal kepatuhan kemungkinan akan muncul sebagai pemenang jangka panjang, apalagi pemerintah dan institusi besar kini makin menuntut adanya perlindungan regulasi yang terintegrasi dan standar yang jelas untuk penerbitan aset on-chain.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Sektor RWA di 2026

Melihat ke depan, Yin mengidentifikasi tiga pendorong pertumbuhan utama yang ia perkirakan bakal membawa sektor RWA ke level baru dalam 12 bulan ke depan. Pertama, ia menyoroti adopsi dan pertumbuhan dari bawah ke atas dalam RWA.

Yin mengungkapkan bahwa nilai RWA telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama setahun terakhir. Selain itu, jumlah holder RWA pun melonjak lebih dari tujuh kali lipat.

“Mainnet Plume yang hadir berhasil menggandakan jumlah holder RWA secara keseluruhan, dan menurut saya pertumbuhan itu terus berakselerasi hanya di kalangan para crypto native karena RWA sendiri masih bagian kecil dari total market cap crypto native,” terang dia.

Kedua, Yin menyoroti semakin kuatnya dukungan dari institusi dan regulator. Menurutnya, pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan teknologi kini betul-betul fokus pada tokenisasi. Walaupun inisiatif seperti ini biasanya memerlukan waktu untuk terwujud, Yin percaya peluncuran akhirnya bisa membawa aset on-chain bernilai miliaran US$.

Terakhir, eksekutif Plume itu menyoroti kondisi ekonomi makro yang lebih luas sebagai angin segar struktural.

“Kondisi makro yang berjalan sekarang membuat orang baik di luar maupun di onchain terus mencari yield yang stabil, dan aset alternatif juga makin naik popularitasnya, yang keduanya membuka jalan untuk pertumbuhan RWA onchain yang lebih organik,” ujar dia kepada BeInCrypto.

Yin menyimpulkan bahwa tidak ada alasan kuat untuk memperkirakan momentum akan melambat, dengan banyaknya katalis yang ada saat ini. Menurut Yin,

“Melihat pertumbuhan nilai dan pengguna 10-20x lipat tahun depan pun sebetulnya masih angka minimal dari apa yang seharusnya kita harapkan.”

Karena itu, RWAs kini makin terlihat sebagai perubahan struktural, bukan cuma tren jangka pendek di 2026. Dengan adopsi yang meningkat, jenis aset yang makin luas, dan penyelarasan yang makin kuat, sektor ini nampaknya siap mengambil peran utama di fase pertumbuhan on-chain berikutnya.

CEO CryptoQuant Nyatakan Meme Coin “Dead,” tapi Banyak yang Masih Lihat Potensi Rebound

12 December 2025 at 19:55

CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyebut pasar meme coin “mati” karena data on-chain terbaru menunjukkan dominasi meme coin di pasar altcoin turun ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir.

Pernyataan ini memicu perdebatan di komunitas aset kripto. Ada yang menilai bahwa titik terendah sudah dekat, sementara yang lain melihat kerugian yang terus bertambah dan likuiditas yang menipis sebagai tanda penurunan serius.

Dominasi meme coin capai titik terendah sejak awal 2024

Data dari CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin di pasar altcoin terus turun sepanjang tahun ini. Dominasi itu mencapai puncaknya di sekitar 0,109 pada November 2024. Tapi, sekarang metrik tersebut turun ke 0,034, menyamai titik terendah Februari 2024. Penurunan ini menandakan pergeseran jelas dari token meme yang sifatnya spekulatif.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Data CoinGecko juga menguatkan gambaran ini. Kapitalisasi pasar di sub-kategori meme coin melonjak membentuk puncak yang jelas di akhir 2024 dan awal 2025, lalu memasuki tren penurunan yang berkelanjutan. Dalam satu tahun terakhir, meme token teratas mencatatkan kerugian besar.

Performa Sektor Meme Coin | Sumber: CoinGecko

Dogecoin (DOGE) turun 66,3%, sedangkan Shiba Inu (SHIB) terperosok 71,3%. Kerugian paling besar terjadi pada Pepe (PEPE), yang anjlok 81,6%. Terakhir, Bonk (BONK) sudah kehilangan 76% nilainya selama periode yang sama.

Secara keseluruhan, pasar meme coin sudah turun 65,9% menurut data Artemis. Sektor meme coin Solana terutama yang terdampak paling parah. Joao Wedson, founder dan CEO Alphractal, mengamati bahwa,

“Meme coin dan altcoin di ekosistem Solana baru saja masuk ke fase terburuk — bagi banyak orang, aset tersebut memang sudah mati.”

Ia juga menambahkan bahwa altcoin berfokus pada pembayaran masih tetap tangguh, sehingga terlihat adanya perbedaan antara utilitas dan spekulasi.

Kenapa meme coin “mati”?

Para analis memaparkan beberapa alasan turunnya dominasi meme coin. Ada seorang trader yang menilai bahwa peluncuran dengan harga sangat murah dan tanpa perlindungan terhadap rug pull telah merusak kepercayaan, komunitas, juga menjadikan holding jangka panjang hilang, sehingga yang tersisa hanya aksi ambil untung jangka pendek.

“Kamu benar-benar bisa berterima kasih pada Pumpfun dan Alon soal ini.. Seharusnya tidak pernah semurah di bawah US$1 untuk meluncurkan meme coin tanpa perlindungan dari rug. Kita benar-benar kehilangan rasa komunitas dan semangat HODL karena sudah terlalu sering kena rug pull. Tidak ada yang percaya lagi, semua orang hanya ambil untung,” tulis DeFiApe di X.

Yang menarik, riset dari Solidus Labs menemukan 98,7% token yang diluncurkan di Pump.fun menampilkan tanda-tanda skema pump and dump. Dalam waktu yang sama, aktivitas di Raydium mengungkapkan sekitar 93% liquidity pool, atau sekitar 361.000 pool, punya indikasi yang biasanya terhubung dengan soft rug pull.

Memes used to be some of the best and most fun LPing opportunities in defi, just printing on low liq pools and high volatility

Now they're a huge liquidity sink with 8fig liquidity pools and 0 volume https://t.co/4yM1QNzJFP pic.twitter.com/jCrvOzwlWj

— Wazz (@WazzCrypto) December 11, 2025

Analis Mikko Ohtamaa juga menyampaikan bahwa sektor ini sudah terlalu penuh.

“Dunia ini tidak cukup punya perhatian untuk 25.000.000 meme coin. Bahkan dengan yang jadi pemenang pun, ‘investor’ tetap rugi…. Karena tidak ada investasi di meme coin, yang ada cuma ikut pump. Kamu membeli meme coin bukan untuk berinvestasi; tapi karena kamu berharap akan pump dan bisa jual di puncak. Kamu tidak peduli soal kejahatan, yang penting bisa ikut jadi bagian dari kejahatan itu,” komentar analis tersebut di X.

Apakah meme coin akan pulih?

Meski sentimen negatif mendominasi, ada juga yang masih yakin meme coin akan bangkit lagi. Mereka menunjukkan penurunan dominasi sebagai sinyal kemungkinan terbentuk titik terendah.

Time to buy the cockroaches and HODL 🪳🛒 https://t.co/8Na6R8ALGo

— Mel00nee (@Mel00nee) December 12, 2025

Gordon, komentator populer, berpendapat di X bahwa para pengkritik meme coin bersikap “sangat sempit pikiran dan IQ-nya rendah.” Ia menegaskan bahwa meme coin selama ini menjadi pendorong utama perhatian dan volume di dunia kripto serta memprediksi tren bangkit kembali di masa depan.

“Satu-satunya alasan kenapa ada perhatian pada aset kripto adalah karena meme coin. Satu-satunya alasan kenapa ada volume adalah karena meme coin. Meme coin tidak akan ke mana-mana dan mereka yang akan memimpin reli bull berikutnya,” klaimnya melalui tautan ini.

Saat ini, pasar meme coin sedang berada di persimpangan jalan. Apakah pemulihan atau penurunan berlanjut, semua akan bergantung pada kondisi pasar yang lebih luas, perubahan sentimen, dan kemampuan proyek-proyek asli untuk membedakan diri dari scam.

Plume CEO Chris Yin Reveals Why RWAs Are One of Crypto’s Few Bright Spots

12 December 2025 at 22:00

As broader markets remain under pressure, real-world assets (RWAs) have emerged as one of the few sectors continuing to attract sustained interest. The market has grown by more than 150% this year. Furthermore, Chris Yin, co-founder and CEO of Plume, projects it could expand by 10x to 20x in both value and user adoption over the next year, even under conservative assumptions.

In an interview with BeInCrypto, Yin explained why RWAs are gaining traction at this stage of the market. He also outlined why they could remain a core focus throughout the next market cycle.

Why Investors Are Choosing RWAs in 2025 

In Q4, the broader crypto market has faced considerable pressure, forcing many to exit. Despite this, the RWA sector has managed to attract both retail and institutional interest. 

Data from RWA.xyz showed that the total number of asset holders has increased by 103.7% over the past month. This suggests growing engagement even as market sentiment weakens.

RWA Holder Growth
RWA Holder Growth. Source: RWA.xyz 

According to Plume’s co-founder,

“The RWA market has been driven by an interest across sectors in on-chain assets linked to reality. A level of certainty, as we have faced a not-quite-bear, not-quite-bull environment.”

As the overall economic downturn persists, Yin stressed that investors are becoming increasingly cautious about the volatility and sustainability of yields across decentralized finance markets. In contrast, RWAs are increasingly positioned as a source of more stable returns. 

With DeFi yields under pressure and economic uncertainty persisting, tokenized treasuries or private credit instruments are beginning to look more attractive on a risk-adjusted basis.

He also pointed to the rapid growth of stablecoins this year as evidence of the market’s broader shift toward stability. This is particularly true for institutional participants. 

“With stablecoins forming the basis of RWA onboarding, the next logical step is the development of yield coins and yield opportunities for these RWAs. People want high quality assets that generate safe, consistent, and reliable yields. Stablecoins are bringing people in, yield opportunities are what is driving institutions and retail to these assets,” Yin told BeInCrypto.

As investors continue to gravitate toward stability, Yin also acknowledged that one of the major concerns surrounding RWAs is the perception that it introduces additional KYC and compliance risks.

Nonetheless, he argued that tokenization can actually strengthen regulatory controls. It does so by making identity verification, access permissions, and transfer restrictions programmable at the asset level. 

Rather than relying on fragmented, off-chain compliance processes, issuers can enforce rules directly within the token through real-time eligibility checks, automated reporting, and immutable audit trails.

RWAs Expected to Remain a Core Market Theme in the Next Cycle 

While RWAs have continued to gain traction this year, Yin said the sector is likely to remain a consistent focus for both traditional finance and decentralized finance in the next market cycle.

He noted that, at present, the majority of RWA value is concentrated in tokenized T-bills. However, as the market matures, Yin expects increased adoption of private credit alongside a broader range of alternative assets.

These could include tokenized exposure to mineral rights, such as oil. Additionally, it could involve GPUs, energy infrastructure, and other real-world resources.

“The winners will be those who identify these opportunities, rather than simply doubling down on what has worked up until this point,” the executive commented.

Meanwhile, last month, Coinbase Ventures highlighted RWA perpetuals as one of the categories they are actively seeking to fund in 2026, signaling strong confidence. Yin also revealed that the company has consistently been bullish on RWA perpetuals.

According to Yin, perpetuals often generate trading volumes that significantly exceed those of spot markets, largely due to their superior user experience. He explained that perps are easy to use, allowing participants to take directional positions with ease while also incorporating leverage.

“We’ve always said at Plume the way to make RWAs onchain work is to make RWAs work for the onchain audience by putting RWAs into a UX that crypto natives are familiar with. For spot, that is making them permissionless, composable, liquid, which is what we do with our RWA yield protocol Nest on Plume, and another way that crypto natives engage in assets is through perps and so we are very bullish and excited about that form factor and what it can do for RWAs,” he explained.

Yin also drew attention to increasing innovation around real-world yield. He claimed that it is reshaping how yield is accessed and traded on-chain. 

As an example, Yin cited Pendle, noting that the protocol’s separation of principal and yield has introduced a new market structure for tokenized RWA cash flows. 

Beyond individual protocols, Yin said RWAs are gaining momentum across multiple blockchain ecosystems. 

“Solana’s RWA wave is showing what happens when yield becomes fast, programmable, and accessible to millions of users,” he mentioned.

Yin added that Solana’s speed and throughput make it one of the few networks capable of supporting high-frequency yield operations at scale. This capability becomes increasingly important as RWAs evolve from passive income instruments into a more active, tradable yield economy.

“The experimentation happening there feels like a preview of the next chapter of the RWA sector. Tools that bring RWAs onchain in a crypto native way are the areas that are exciting. And so RWA perps is certainly one category, but also a variety of other new asset classes like sports/pokemon cards with Tradible, but also new financial primitives like insurance with Cork, and many others,” he stated.

Alongside this expansion, Yin emphasized that regulatory and legislative alignment will remain a central priority. He outlined that projects taking compliance seriously are likely to emerge as long-term winners, particularly as governments and large institutions increasingly demand built-in regulatory safeguards and clearer standards for on-chain asset issuance.

What To Expect From The RWA Sector In 2026

Looking ahead, Yin identified three key growth drivers that he expects to propel the RWA sector to new heights over the next 12 months. First, he pointed to the continuation of bottom-up adoption and growth in RWAs. 

Yin noted that the RWA value has more than tripled over the past year. Furthermore, the number of RWA holders has grown more than sevenfold. 

“Plume’s mainnet coming into existence more than doubling the entire RWA holderbase, and I think that continues to accelerate just within the crypto native audience itself as RWAs are still a tiny part of the entire crypto native market cap,” he remarked.

Second, Yin highlighted increasing top-down alignment from institutions and regulators. According to him, governments, financial institutions, and technology companies are now actively focused on tokenization. While these initiatives typically take time to materialize, Yin believes their eventual rollout could bring billions of dollars’ worth of assets on-chain.

Finally, the Plume executive pointed to broader macroeconomic conditions as a structural tailwind. 

“The macro conditions going the way they are means people both off and onchain are continually searching for stable yields, and alternative assets also continue to rise in prominence, both of which pave the way for more organic onchain RWA growth,” he disclosed to BeInCrypto.

Yin concluded that there is little reason to expect momentum to slow, given the number of catalysts in play. According to him,

“Seeing 10-20x growth in value and users next year as well is the low end of what we should expect.”

Thus, RWAs are increasingly positioned as a structural shift rather than a short-term trend in 2026. With growing adoption, expanding asset types, and stronger alignment, the sector appears well placed to play a central role in the next phase of on-chain growth.

The post Plume CEO Chris Yin Reveals Why RWAs Are One of Crypto’s Few Bright Spots appeared first on BeInCrypto.

CryptoQuant CEO Declares Meme Coins “Dead,” but Many Still See Rebound Potential

12 December 2025 at 19:55

CryptoQuant CEO Ki Young Ju has called meme coin markets “dead” as recent on-chain data shows meme coin dominance in altcoin markets has dropped to multi-month lows.

This declaration has sparked debate within the cryptocurrency community. Some suggest that the bottom is near, while others see mounting losses and shrinking liquidity as signs of serious decline.

Meme Coin Dominance Hits Lowest Point Since Early 2024

Data from CryptoQuant shows that meme coin dominance in altcoin markets has declined continuously this year. It peaked at around 0.109 in November 2024. However, the metric now sits at 0.034, matching lows from February 2024. This decline signals a clear move away from speculative meme tokens.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

CoinGecko data reinforces this picture. Market capitalization across meme-coin sub-categories surged into a clear peak in late 2024 and early 2025, before entering a sustained downturn. On a yearly basis, leading meme tokens have suffered heavy losses.

Performance of Meme Coin Sectors. Source: CoinGecko

Dogecoin (DOGE) is down 66.3%, while Shiba Inu (SHIB) has fallen 71.3%. Losses are even more pronounced for Pepe (PEPE), which declined 81.6%. Lastly, Bonk (BONK) shed 76% of its value over the same period.

Overall, the meme coin market has dropped by 65.9%, according to Artemis data. Solana’s meme coin sector has been especially hard hit. Joao Wedson, founder and CEO of Alphractal, observed that,

“Meme coins and altcoins in the Solana ecosystem just hit their worst phase — for many, they’re simply dead.”

He also noted that payment-focused altcoins remain resilient, indicating a divide between utility and speculation.

Why Did Meme Coins “Die”?

Analysts outlined several reasons for the decline in meme coin dominance. A trader argued that ultra-cheap launches, lacking protection against rug pulls, have eroded trust, community, and long-term holding, leaving only short-term extraction.

“You literally can thank Pumpfun and Alon for this..It should never have costed under $1 to launch memecoins with zero protection against rugs. We entirely lost the sense of community and HODL from being rugged so many times. Nobody has faith, everyone just extracts,” the DeFiApe posted.

Notably, research by Solidus Labs found that 98.7% of tokens launched on Pump.fun exhibited signs of pump-and-dump schemes. In parallel, activity on Raydium reveals that roughly 93% of liquidity pools, representing about 361,000 pools, display indicators commonly associated with soft rug pulls.

Memes used to be some of the best and most fun LPing opportunities in defi, just printing on low liq pools and high volatility

Now they're a huge liquidity sink with 8fig liquidity pools and 0 volume https://t.co/4yM1QNzJFP pic.twitter.com/jCrvOzwlWj

— Wazz (@WazzCrypto) December 11, 2025

Analyst Mikko Ohtamaa further added that the sector has become overcrowded.

“The world does not have enough attention for 25,000,000 memecoins. And even with the winners, ‘investors’ lose money….Because there is no investment in memecoins, there is only participation in a pump. You do not buy memecoins because you invest in them; you buy memecoins because you think it will pump, and you hope to sell at the top. You do not care about crime; you want to be part of the crime,” the analyst remarked.

Will Meme Coins Recover?

Despite prevailing negativity, some remain convinced that meme coins will rebound. They pointed to the decline in the dominance as a signal of a potential bottom.

Time to buy the cockroaches and HODL 🪳🛒 https://t.co/8Na6R8ALGo

— Mel00nee (@Mel00nee) December 12, 2025

Gordon, a well-known commentator, argued on X that meme coin critics are “incredibly short sighted and low IQ.” He stressed that meme coins have been a primary driver of crypto attention and volume, predicting a future resurgence.

“The only reason there is any attention on crypto is meme coins. The only reason there’s any volume is meme coins. Meme coins aren’t going anywhere and they will lead the next bull run,” he claimed.

For now, the memecoin market stands at a crossroads. Whether recovery or decline continues will depend on wider market conditions, shifting sentiment, and the ability of legitimate projects to set themselves apart from scams.

The post CryptoQuant CEO Declares Meme Coins “Dead,” but Many Still See Rebound Potential appeared first on BeInCrypto.

❌