Normal view

AS Kebut Akhiri Shutdown, Apa Artinya bagi Pasar Kripto?

10 November 2025 at 10:05

Walaupun sempat drop secara mengkhawatirkan pada Jumat lalu, Bitcoin berhasil bertahan dari “uji crash” di level US$100.000. Kini, sorotan beralih ke Washington. Shutdown pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS telah menguras likuiditas dari pasar keuangan, dan secara tidak langsung, dari pasar kripto.

Para analis berpendapat begitu kebuntuan fiskal ini rampung, mekanisme yang sebelumnya menarik likuiditas keluar akan justru mendorongnya kembali masuk, membuka peluang bagi fase pemulihan baru.

Kebuntuan Shutdown AS dan Dampak Ekonominya

Shutdown pemerintah, yang dimulai pada 1 Oktober 2025, kini telah memasuki minggu keenam setelah Kongres gagal mengesahkan pendanaan baru.

Kebuntuan ini berakar dari perdebatan mengenai subsidi kesehatan dan tingkat belanja pemerintah, di mana kedua pihak menolak untuk meloloskan rancangan anggaran “bersih” tanpa syarat tambahan.

The US government shutdown has now lasted for 36 days, making it the longest on record. Some welfare payments, including those that allow low-income families to buy food, have been halted. The shutdown means more than a million government employees are not being paid. pic.twitter.com/fF4ORTrg6V

— Al Jazeera English (@AJEnglish) November 5, 2025

Dampak ekonominya sudah terasa signifikan. Kantor Anggaran Kongres AS (CBO) memprediksi kerugian ekonomi berkisar antara US$7 miliar hingga US$14 miliar.

Bahkan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal keempat diperkirakan menyusut hingga dua poin persentase.

Sentimen konsumen mendekati titik terendah dalam sejarah, penerbangan terganggu akibat kekurangan pengatur lalu lintas udara, dan berbagai program negara menghadapi tekanan pendanaan.

Pembekuan kas yang berkepanjangan ini telah menjadi beban besar bagi ekonomi AS secara keseluruhan.

Bagaimana Shutdown Pemerintah AS Berimbas ke Pasar Kripto

Secara finansial, shutdown ini telah membekukan ratusan miliar dolar di dalam Treasury General Account (TGA) — yakni cadangan kas milik pemerintah AS. Setiap dolar yang “diparkir” di sana berarti satu dolar yang tidak beredar dalam sistem keuangan.

Sejak plafon utang AS dinaikkan pada Juli lalu, saldo TGA membengkak hingga lebih dari US$850 miliar, menyedot likuiditas sekitar 8% dari pasar. Bitcoin turut mencerminkan dampak tersebut, turun sekitar 5% dalam periode yang sama.

Korelasi ini, yang telah lama diamati oleh para analis on-chain, menyoroti betapa sensitifnya pasar kripto terhadap perubahan likuiditas dolar AS.

Since the U.S. government shutdown began on October 1, Bitcoin has been in a clear decline.

The market trend has shown oscillations between price phases, with no clear direction other than downward.

The deleverage event was the first hit, followed by a weak rebound and… pic.twitter.com/OdLYVb1h7s

— Bitcoin Vector (@bitcoinvector) November 7, 2025

Arthur Hayes menyebut dinamika ini sebagai “quantitative easing diam-diam yang bergerak terbalik”. Saat Departemen Keuangan menimbun kas, likuiditas mengetat, aset berisiko jatuh, dan Bitcoin terkoreksi.

Namun, begitu pemerintah kembali dibuka dan memulai belanja lagi, likuiditas itu akan mengalir kembali melalui sistem perbankan, pasar uang, dan sistem stablecoin — secara efektif membalikkan penyedotan likuiditas yang terjadi selama shutdown.

$BTC (yellow) -5%, $ liq (white) -8% since US debt ceiling raised in July. TGA build up sucked $ out of the system. When US gov shutdown ends, TGA will fall +ve for $ liq, and $BTC will rise … and $ZEC will go up MOAR! pic.twitter.com/A9tflGuBHH

— Arthur Hayes (@CryptoHayes) November 5, 2025


Akankah Pasar Kripto Pulih setelah Pemerintah AS Akhiri Shutdown?

Jawaban singkatnya: ya, pasar kripto sangat berpotensi untuk pulih — bahkan mungkin rebound — begitu shutdown pemerintah AS berakhir.

Hanya saja, timing dan besarnya pemulihan akan bergantung pada seberapa cepat likuiditas kembali dilepaskan ke dalam sistem keuangan.

Aset kripto — khususnya Bitcoin — diperdagangkan sebagai aset berisiko yang sangat sensitif terhadap likuiditas. Ketika likuiditas dolar mengetat, harga kripto cenderung turun; sebaliknya, ketika likuiditas meluas, harga biasanya naik.

Last time the U.S. government shutdown ended, Bitcoin skyrocketed.

Now, it’s expected to end by mid-November. pic.twitter.com/cmnwa5gopk

— Crypto Rover (@cryptorover) November 7, 2025

Pola ini telah berulang di berbagai siklus pasar:

  • Maret 2020: Injeksi likuiditas global memicu dimulainya bull run COVID-19.
  • Maret 2023: Perluasan neraca The Fed selama krisis perbankan AS mendorong rebound Bitcoin dari US$20.000 ke US$30.000.
  • 2025: Korelasi antara Bitcoin dan likuiditas dolar (diukur dengan USDLiq Index) tetap tinggi di sekitar 0,85 — salah satu yang terkuat di antara semua kelas aset.


Bitcoin telah menutup perdagangan di atas US$100.000 selama enam bulan berturut-turut, sementara RSI bertahan di sekitar 46, jauh di bawah level euforia. Para analis menyebut fase ini sebagai “window of pain”, yaitu periode tekanan harga akibat pengetatan fiskal sementara.

Grafik Harga Bitcoin dan RSI | Sumber: TradingView

Gambaran ekonomi makro yang lebih luas juga mendukung potensi pemulihan ini:

Jika tidak ada guncangan baru, kombinasi faktor-faktor ini menciptakan kondisi yang memungkinkan Bitcoin pulih ke kisaran US$110.000–US$115.000 pada kuartal berikutnya.

Prospek: Saat Dolar Mengalir, Bitcoin Mengikutinya

Yang perlu diingat, koreksi pasar kripto kali ini bukan disebabkan oleh memudarnya antusiasme, melainkan oleh likuiditas yang membeku.

Begitu pemerintah AS kembali beroperasi, belanja Departemen Keuangan dan mekanisme dukungan The Fed — seperti Standing Repo Facility — akan kembali menyuntikkan dana ke dalam sistem keuangan.

Ekspektasi umumnya sederhana: aset kripto turun karena aliran dolar berhenti bergerak. Maka, ia akan naik kembali ketika dolar mulai mengalir lagi.

Secara praktis, berakhirnya shutdown dapat menjadi awal dari rebound yang didorong likuiditas di seluruh pasar kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) pasca rampungnya shutdown pemerintah AS kelak? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

❌