Normal view

Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

5 December 2025 at 00:31

Foto: Unsplash

Teknologi.id -  Perusahaan platform Meta merancang studio kreatif baru di dalam divisi Reality Labs, dipimpin oleh Alan Dye, salah satu tokoh penting dalam sejarah desain Apple. Dye, yang menghabiskan hampir 20 tahun memimpin desain di Apple, akan bekerja sama dengan Billy Sorrentino, seorang desainer Apple lain.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkannya di Threads, tentang studio baru yang akan menggabungkan "desain, mode, dan teknologi" untuk membantu memperjelas "generasi selanjutnya dari produk dan pengalaman kami", termasuk peangkat yang dilengkapi Artificial Intelligence.

Perekrutan Strategis dan Latar Belakang Desain Ikonik

Foto: Getty Images

Perekrutan Dye merupakan kemanangan besar untuk Meta, mendapatkan talenta terbaik dari kompetitor terbesarnya di hardware dan perlombaan komputasi spasial. Ia sebelumnya memimpin studio desain Apple sejak 2015, beroperasi di tingkat tertinggi hierarki kreatif yang terkenal dari perusahaan tersebut. Dye berperan penting dalam membentuk software dan identitas visual dari banyak perangkat-perangkat paling sukses, memastikan pengalaman pengguna yang kohesif dan intuituif.

Tidak hanya tampilan untuk Apple Watch dan iPhone X, tapi juga bahasa desain inti dari headset Vision Pro yang baru-baru ini diluncurkan. Baru-baru ini, ia bertanggung jawab atas Liquid Glass, bahasa desain baru Apple yang transparan di beberapa perangkatnya, bersama timnnya, ia dilaporkan sedang mengerjakan perangkat rumahan baru.

Bergabungnya Dye dan Sorrentino yang diketahui atas keahlian mereka dalam menyatukan pengalaman fisikal dan digital, merupakan langkah kompetitif yang jelas terhadap Apple, yang mendominasi pasar desain perangkat keras premium. Angka perekrutan yang menjadi inti dari filosofi Apple menunjukkan bahwa Meta sedang mengalihkan fokusnya ke prinsip-prinsip desain berkualitas tinggi dan berorientasi pada manusia yang telah disempurnakan oleh Apple. Zuckerberg menyatakan bahwa tujuan studio tersebut adalah untuk “meningkatkan desain di Meta” dengan membentuk tim talenta yang memiliki “keahlian, visi kreatif, pemikiran sistematis, dan pengalaman mendalam dalam mengembangkan produk ikonik yang menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak.”

Baca juga: Meta Hadirkan Fitur Edit Foto dan Video Berbasis AI di Instagram Stories

Misi Utama: Mengintegrasikan AI sebagai "Material Baru"

Tujuan utama studio kreatif baru ini berhubungan dekat dengan AI generatif milik Meta. 

"Rencananya kami akan memperlakukan AI sebagai material desain baru, apa yang menjadi mungkin ketika kecerdasan tersebut melimpah, mampu, dan berorientasi pada manusia,” Tulis Zuckerberg, menekankan peran penting studionya dalam mengintegrasikan AI dengan mulus ke dalam produk perangkat masa depan. 

Tujuannya adalah untuk bertransisi dari interaksi tradsional ke perangkat yang diperkuat AI, seperti smart glasses, yang terasa sangat alami pada pengguna, tantangan desain saat Apple begitu naik. Bakat hebat untuk mengakuisisi ini menyorot urgensi Meta untuk mengejar dan memperjelas era estetika dan manfaat komputasi spasial sebelum Vision Pro milik Apple diterapkan lebih luas.

Baca juga: Lagi-lagi! Eksekutif AI Apple Dibajak Meta, Persaingan Silicon Valley Makin Panas

Struktur Tim dan Masa Depan Wearable

Dye dan Sorrentino akan bekerja dengan pemimpin-pemimpin desain internal, termasuk Joshua To dari tim interface Reality Labs, pemimpin desain industri Pete Bristol, dan Jason Rubin, yang memimpin desain dan seni untuk metaverse. Dyea akan melapor ke ketua pegawai teknologi Meta dan kepala Reality Labs, Andrew Bosworth, yang memuji Dye sebagai "salah satu pemimpin desainer terhebat industri kita."

Zuckerberg menggambarkan langkah ini sebagai hal yang esensial bagi upaya Meta memasuki era baru perangkat seperti kacamata AI. “Kita sedang memasuki era baru di mana kacamata AI dan perangkat lain akan mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi dan satu sama lain,” katanya. CEO tersebut menyimpulkan bahwa studio tersebut akan fokus pada memastikan setiap interaksi “berpikir mendalam, intuitif, dan dirancang untuk melayani manusia” saat mereka mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.

Perekrutan ini mengikuti langkah Meta sebelumnya dalam merekrut pemimpin tim model AI Apple, Ruoming Pang, yang menandakan fokus kuat pada perekrutan talenta di bidang AI dan desain seiring dengan meningkatnya persaingan dalam teknologi wearable. Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait kepergian para pemimpin desain terkemuka tersebut, terutama mereka yang memiliki pemahaman mendalam tentang filosofi desain dasar Vision Pro.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Roblox Diblokir Rusia, Gara-gara Konten LGBT dan Isu Ekstremis

4 December 2025 at 18:48

Foto: Roblox

Teknologi.id -  Platform game online Roblox telah di-ban Rusia. Roblox sendiri merupakan platform berisi konten yang dibuat pengguna (user-generated content) yang memberikan kebebasan berkreativitas pada pemain untuk merancang dan membagikan game atau pengalaman virtual, serupa dengan MInecraft. Platform ini menaungi berbagai komunitas dengan beragam ketertarikan, termasuk game roleplay atau bermain peran dan kelompok solidaritas LGBTQ. Sementara di Rusia, advokasi mengenai LGBTQ tergolong sebagai "kegiatan ekstremis".

Yang Mendasari Pemblokiran

Badan pengawas komunikasi federal Rusia, Roskomnadzor mengatakan hadirnya konten LGBTQ di platform tersebut merupakan salah satu alasannya di-ban. Menurut pernyataan dan laporan dari lembaga pemerintahan, pihak yang berwenang telah berencana untuk melarang Roblox sejak awal tahun. 

Roskomnadzor membenarkan larangannya dengan menuduh game tersebut menyebarkan konten yang diduga mempromosikan kegiatan ekstremis dan teroris, ditambah terdapat informasi mengenai "tema LGBT". Menurut badan pengawas, platform tersebut mengandung konten yang "berpotensi berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak."

"Dalam game, anak-anak terpapar pelecehan seksual, dipaksa untuk membagikan foto-foto tidak senonoh, dan mendorong mereka untuk berbuat tidak senonoh dan melakukan kekerasan,"  Ucap pihak sensor Rusia.

Ia menambahkan bahwa Roblox terkenal di antara pelaku pedofilia yang bertemu dengan anak-anak kecil di obrolan game hingga kontak langsung di dunia nyata.

Sampai saat ini, Roblox belum memberikan komentar mengenai pemblokiran tersebut.

Roblox memiliki 151,5 juta pengguna aktif setiap harinya dari seluruh dunia.

Baca juga: Roblox Lolos dari Ancaman Blokir, Komitmen Lindungi Anak di Indonesia

Tantangan Keamanan dan Moderasi

Pemblokiran tersebut menantang Roblox untuk memperluas dan moderasi keamanan. Beberapa laporan menyoroti seringnya anak di bawah umur bertemu predator anak. Di Amerika Serikat, Roblox telah menghadapi penyelidikan hukum dari Jaksa Agung di Texas dan Louisiana.

Sejak saat itu, Roblox membuat pemeriksaan usia dan alat moderasi konten untuk menjaga keamanan anak-anak. Dimulai pada Januari, perusahaan ini berencana untuk mengimplementasikan verifikasi wajah wajib agar dapat mengakses fitur chat. Roblox meminta para developer untuk menandai konten yang "banyak mengandung isu sosial, politik, atau keagamaan yang sensitif" agar anak berusia di bawah 13 tahun harus mendapat izin orang tua untuk dapat mengakses konten tersebut.

Meski begitu, peraturan tersebut menimbulkan reaksi negatif dari kelompok advokasi seperti Out Making Games, Women in Games, dan BAME in Games, yang mewakili kelompok minoritas di industri gaming. Melalui surat terbuka, kelompok tersebut menuliskan bahwa Roblox menganggap topik "kesetaraan gaji dalam olahraga" sebagai topik negatif.

Mereka mengkritisi pendekatan tersebut dengan mengatakan: "Meskipun pengawasan orang tua memiliki tujuan penting, tidak seharusnya ini mengorbankan martabat dasar manusia," Mereka menyerukan agar Roblox "mempertimbangkan kembali pedoman ini dan menemukan cara untuk melindungi pengguna muda tanpa mendiskriminasi atau membungkam suara."

Dalam situs resminya, Roblox menegaskan komitmen kuatnya terhadap keamanan pengguna menggunakan teknologi AI, tim moderator, dan berkolaborasi dengan penengak hukum dan pakar keamanan anak. Sebelumnya, Roblox telah diblokir di beberapa negara, termasuk Irak dan Türkiye, karena khawatir predator online menggunakannya untuk mendekati anak-anak.

Baca juga: Roblox Wajibkan Verifikasi Wajah Mulai 2026: Aturan Baru Demi Keamanan Anak

Tindakan Keras Rusia dalam Dunia Digital

Foto: Duolingo Blog

Pemblokiran ini menambah layanan dari barat yang dibatasi Rusia. Roskomnadzor telah memblokir akses pada platform media dan teknologi asing yang dianggap melanggar hukum Rusia selama beberapa tahun terakhir.

Tahun lalu, Duolingo, aplikasi untuk mempelajari berbagai bahasa, menghapus semua referensi ke hubungan sesama jenis setelah diperingatkan oleh Roskomnadzor tentang konten LGBTQ. 

Di 2023, Rusia merancang apa yang disebut "gerakan internasional LGBT" sebagai organisasi ekstremis dan pendukungnya disebut sebagai teroris, yang membawa ke ancaman pidana serius.

Pada Agustus tahun ini, Rusia juga membatasi beberapa telepon via WhatsApp dan Telegram. Kedua aplikasi tersebut diduga menolak untuk memberikan data guna penyelidikan penipuan dan terorisme. Minggu lalu, Roskomnadzor mengancam akan benar-benar memblokir WhatsApp.

Menurut Appfigures, sebuah firma intelijen aplikasi, Roblox diperkirakan diinstal 70 juta kali di Rusia pada perangkat seluler, dengan sekitar 8 juta unduhan sepanjang tahun ini.

Dengan larangan ini, apakah Rusia berhasil melindungi anak-anak, atau justru membatasi kebebasan digital?



Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


❌