Normal view

Resmi! Apple Ungkap Daftar 6 Aplikasi Peraih App Store Award Terbaik 2025

5 December 2025 at 22:20

Foto: tweetgo

Teknologi.id - Di era di mana aplikasi mobile tak lagi sekadar alat bantu, tapi jadi ekstensi hidup sehari-hari, Apple kembali rayakan inovasi melalui App Store Awards. Tahun 2025, dengan maraknya integrasi AI dan pengalaman imersif, menunjukkan bagaimana developer memanfaatkan ekosistem Apple untuk ciptakan solusi inklusif dan kreatif. Pengumuman ini dirilis pada 4 Desember 2025 melalui situs resmi Apple, menyoroti 17 pemenang secara keseluruhan, termasuk enam aplikasi terbaik per kategori perangkat, yang dipilih dari 45 finalis berdasarkan inovasi, desain, dan dampak pengguna.

Ringkasan Pengumuman App Store Awards 2025

Apple mengumumkan pemenang App Store Awards 2025 pada 4 Desember 2025, dengan fokus pada aplikasi yang mendorong kemajuan teknologi dan inklusivitas. Dari 17 pemenang, enam aplikasi utama dipilih sebagai yang terbaik untuk iPhone, iPad, Mac, Apple Vision Pro, Apple Watch, dan Apple TV. Penilaian dilakukan oleh editor App Store yang menilai kejeniusan teknis, pengalaman pengguna, dan kontribusi positif. Selain itu, ada enam pemenang kategori Dampak Budaya yang menekankan perubahan sosial. Pengumuman ini menegaskan komitmen Apple untuk platform yang mendukung kreativitas developer global, termasuk di Indonesia di mana App Store terus tumbuh sebagai pusat inovasi digital. Simak peraih Appstore Award terbaik 2025:

1. Tiimo: Aplikasi Terbaik untuk iPhone

Foto: apps.apple

Tiimo, dikembangkan oleh tiimo, meraih gelar aplikasi terbaik untuk iPhone di kategori perencana visual. Aplikasi ini menonjol berkat penerapan AI yang matang, yang mengubah aspirasi pengguna menjadi langkah-langkah eksekusi yang jelas dan actionable. Fitur utamanya mencakup antarmuka visual intuitif yang membantu pengguna, terutama mereka dengan kebutuhan khusus seperti neurodiverse, untuk atur jadwal harian dengan elemen gamifikasi dan pengingat pintar. Inovasi AI di sini memungkinkan personalisasi dinamis berdasarkan pola perilaku, membuatnya jadi alat pendukung produktivitas sehari-hari yang tak tergantikan.

Baca juga: Meta Gaet Desainer Veteran Apple ke Studio Kreatif Baru: Reality Labs

2. Detail: Aplikasi Terbaik untuk iPad

Foto: apps.apple

Detail, dari Detail Technologies B.V., dinobatkan sebagai aplikasi terbaik untuk iPad di bidang pengeditan video. Kemenangannya datang dari kemampuan AI yang meratakan lapangan bagi kreator pemula maupun profesional, dengan proses editing yang cepat dan intuitif. Fitur kunci termasuk alat potong otomatis berbasis machine learning, efek visual real-time, dan integrasi seamless dengan kamera iPad. Teknologi ini memanfaatkan kekuatan prosesor Apple Silicon untuk render cepat, memungkinkan pengguna ciptakan konten berkualitas studio tanpa perangkat tambahan. Di era konten video pendek yang mendominasi, Detail jadi contoh bagaimana AI demokratisasi produksi kreatif.

3. Essayist: Aplikasi Terbaik untuk Mac

Foto: apps.apple

Essayist, buatan Essayist Software Inc., memenangkan penghargaan untuk Mac di kategori penulisan akademis. Aplikasi ini mengatasi tantangan memformat jurnal ilmiah yang memakan waktu, dengan bantuan AI yang otomatisasi sitasi, struktur dokumen, dan pengecekan plagiarisme. Fitur unggulannya meliputi template adaptif untuk berbagai gaya seperti APA atau MLA, serta kolaborasi cloud yang aman. Penggunaan SwiftUI dan Core ML memastikan performa lancar di Mac, membuatnya ideal bagi mahasiswa dan peneliti yang butuh efisiensi. Inovasi ini selaras dengan tren pendidikan digital, di mana AI bantu kurangi beban administratif agar fokus pada konten substansial.

4. Explore POV: Aplikasi Terbaik untuk Apple Vision Pro 

Foto: macotakara.jp

Explore POV, dikembangkan oleh James Hustler, jadi pemenang untuk Apple Vision Pro dengan pengalaman imersif melalui Apple Immersive Video. Aplikasi ini bawa pengguna ke lokasi indah dunia secara virtual, seperti pantai terpencil atau gunung megah, dengan video 180 derajat yang interaktif. Fitur utama mencakup navigasi gestur tangan dan audio spasial yang mendalam, memanfaatkan sensor Vision Pro untuk rasa hadir yang nyata. Teknologi spatial computing di sini membuka pintu bagi wisata virtual yang aksesibel, terutama bagi mereka dengan keterbatasan mobilitas, dan menandai langkah awal adopsi mixed reality di hiburan.

Baca jugaApple Music Replay 2025 Telah Hadir, Apa Saja Yang Baru?

5. Strava: Aplikasi Terbaik untuk Apple Watch 

Foto: apps.apple

Strava, dari Strava, Inc., meraih penghargaan untuk Apple Watch di kategori pelacakan aktivitas atletik. Aplikasi ini unggul dengan desain ramping yang hubungkan komunitas atlet melalui pelacakan segmen langsung dan tantangan sosial. Fitur kunci termasuk integrasi sensor Apple Watch untuk metrik akurat seperti detak jantung dan rute GPS, serta komunitas global untuk berbagi pencapaian. Penggunaan watchOS memungkinkan notifikasi real-time dan analisis data pasca-latihan, membuatnya jadi teman setia bagi runner atau pesepeda. Di konteks kesehatan digital yang berkembang, Strava tunjukkan bagaimana wearable tech dorong gaya hidup aktif secara kolektif.

6. HBO Max: Aplikasi Terbaik untuk Apple TV

Foto: apps.apple

HBO Max, buatan WarnerMedia Global Digital Services, LLC, dinobatkan sebagai aplikasi terbaik untuk Apple TV di streaming hiburan. Kemenangannya terletak pada pengalaman inklusif dengan tambahan Bahasa Isyarat Amerika di konten utama, ditambah lini acara luas yang mencakup serial orisinal dan film blockbuster. Fitur unggulan meliputi navigasi suara Siri, rekomendasi personalisasi berbasis AI, dan dukungan 4K HDR. Integrasi tvOS memastikan playback mulus dengan remote Apple, membuatnya ramah bagi pengguna dengan kebutuhan aksesibilitas. Inovasi ini perkuat komitmen industri hiburan terhadap keragaman, di mana teknologi bantu buka akses bagi komunitas tuli.

Baca juga: Apple Dikabarkan Ubah Siklus Rilis iPhone Jadi 2 Kali Setahun Mulai 2026

App Store Awards 2025 tunjukkan kekuatan aplikasi Apple dalam ubah cara kita bekerja, belajar, dan hibur diri. Enam pemenang ini, dari Tiimo hingga HBO Max, jadi benchmark inovasi yang inklusif. Bagi pengguna Indonesia, ini undangan untuk eksplorasi ekosistem yang terus berevolusi, siap sambut 2026 dengan lebih banyak terobosan.

Baca artikel dan berita lainnya di Google News

(AA/ZA)

Jaringan Seluler Terputus Akibat Banjir, BRI Jamin Layanan Tetap Jalan Via Satelit

5 December 2025 at 20:47

Foto: liputan6

Teknologi.id - Di tengah maraknya bencana alam yang semakin sering menguji ketangguhan infrastruktur digital, terutama saat jaringan seluler lumpuh akibat banjir bandang, teknologi satelit muncul sebagai penyelamat andalan. Saat 5G dan fiber optik masih bergantung pada fondasi darat yang rentan, solusi ruang angkasa seperti BRIsat membuktikan peran krusialnya dalam menjaga kelangsungan layanan esensial, termasuk perbankan. Fenomena ini menyoroti tren resiliensi digital resilience di Indonesia, di mana integrasi satelit dengan protokol darurat menjadi kunci untuk dukung masyarakat terisolir.

Ringkasan Respons BRI Terhadap Gangguan Jaringan Bencana 

Pada Jumat, 5 Desember 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengaktifkan protokol Manajemen Kelangsungan Usaha (Business Continuity Management atau BCM) untuk jaga akses layanan perbankan di daerah terdampak banjir di Sumatra. Banjir bandang yang putuskan jaringan seluler dan fiber optik di wilayah seperti Sibolga (Sumatera Utara) dan Tapanuli Selatan tak menghentikan operasional, berkat infrastruktur satelit BRIsat. Dilansir dari viva digital, Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharrom, menjelaskan langkah ini bagian dari Business Continuity Plan (BCP) untuk pastikan transaksi esensial tetap berjalan, sambil dukung distribusi bantuan darurat.

Baca juga: Gratiskan Starlink untuk Korban Banjir Sumatera, Elon Musk: Tak Etis Ambil Untung

Pengaktifan Protokol Manajemen Kelangsungan Usaha 

Protokol BCM BRI langsung diterapkan saat jaringan darat terganggu, dengan koordinasi cepat antara kantor pusat dan unit lapangan. Di Sibolga, cabang BRI segera beralih ke mode darurat untuk fasilitasi penarikan tunai darurat bagi korban banjir. Tim Elang Relawan BRI dikerahkan untuk distribusi bantuan seperti paket makanan, air mineral, obat-obatan, barang kebutuhan pokok, serta perahu karet lengkap rompi pelampung. Koordinasi real-time dengan pemerintah daerah dan otoritas lokal memungkinkan update kondisi lapangan setiap jam, sehingga bantuan tepat sasaran di desa-desa terisolir seperti Desa Sialang, Desa Silaiya, Desa Bange, dan Desa Sipange di Tapanuli Selatan, serta Lubuk Minturun di Padang. Proses ini juga melibatkan pemantauan 24 jam dari Crisis Management Center BRI di Jakarta.

Pemanfaatan Teknologi Satelit BRIsat

Foto: ekbis.sindonews

BRIsat, satelit milik BRI yang diluncurkan sejak 2016, menjadi tulang punggung konektivitas saat infrastruktur darat gagal. Teknologi ini sediakan akses komunikasi stabil di lebih dari 7.000 unit kerja BRI, termasuk wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Saat seluler putus, BRIsat aktifkan jalur alternatif untuk transaksi digital, transfer dana, dan komunikasi internal, tanpa gangguan signifikan. Integrasi dengan BCP memastikan prioritas pada layanan kritis seperti pembayaran gaji pegawai daerah dan pencairan bantuan sosial, sehingga nasabah tetap bisa akses rekening meski di tengah banjir. Satelit ini juga mendukung kerja aplikasi BRImo dan agen BRILink di lapangan, sehingga penyaluran dana bantuan sosial tetap lancar.

Dampak terhadap Layanan Perbankan dan Pemulihan Ekonomi

Respons cepat ini berdampak positif pada inklusi keuangan di daerah bencana, di mana akses layanan perbankan tak terputus meski jaringan seluler lumpuh. Di Sumatra, ribuan nasabah terdampak banjir tetap bisa lakukan transaksi dasar, yang percepat pemulihan ekonomi lokal melalui distribusi bantuan tunai. Secara industri, inisiatif ini tunjukkan bagaimana satelit dukung resiliensi digital di negara rawan bencana seperti Indonesia, di mana banjir tahunan sering ganggu konektivitas. Insight relevan: Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang capai 16 persen per tahun, protokol seperti BCM BRI jadi model untuk bank lain dalam hadapi disrupsi iklim. Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharrom, menyatakan komitmen perusahaan: "Kami pastikan layanan tetap terjaga di daerah terisolir bencana melalui satelit, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial" ujarnya dalam siaran pers dari detik.com. Pemerintah daerah di Sumatra apresiasi koordinasi ini, yang percepat penyaluran bantuan, sementara analis keuangan dari media seperti Viva dan Merdeka soroti keunggulan BRIsat sebagai aset strategis yang tak hanya selamatkan operasional tapi juga tingkatkan citra BRI sebagai bank tangguh. Komunitas nasabah di media sosial bagikan cerita positif tentang akses ATM darurat, tunjukkan kepercayaan publik meningkat.

Baca juga: Inilah Rahasia Starlink dan Satria-1 Tetap Menyala Saat Sumatera Dihantam Banjir!

Di saat banjir putuskan jaringan seluler, protokol BCM dan BRIsat BRI bukti bahwa teknologi satelit bisa jadi penjaga terakhir layanan esensial. Langkah ini tak hanya jaga kelangsungan usaha, tapi juga dukung masyarakat bangkit dari bencana, perkuat fondasi ekonomi digital Indonesia yang lebih tangguh di masa depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)

Google Rilis Year in Search 2025: Simak Topik Paling Dicari Orang Indonesia

5 December 2025 at 19:07

Foto: trends.withgoogle

Teknologi.id - Tahun 2025 berlalu dengan cepat, diwarnai oleh ledakan teknologi seperti AI generatif yang merambah ke mana-mana, dari pembuatan konten hingga analisis data harian. Di tengah itu, kebiasaan mencari informasi melalui Google tetap menjadi cerminan nyata dari apa yang menggelitik rasa penasaran masyarakat. Laporan Year in Search 2025, yang dirilis Google pada 4 Desember 2025, mengungkap tren pencarian yang tak hanya mencerminkan isu aktual, tapi juga denyut nadi bangsa di era digital yang semakin terhubung. Apa saja yang paling dicari orang Indonesia sepanjang tahun? Jawabannya mengejutkan, mulai dari tokoh politik hingga peristiwa budaya. 

Ringkasan Tren Pencarian Utama Google Tahun 2025

Foto: SWA

Google merilis Year in Search 2025 pada 4 Desember 2025, merangkum kata kunci paling populer di Indonesia sepanjang tahun. Daftar top 10 mencakup beragam kategori seperti tokoh, peristiwa, film, lagu, dan atlet, mencerminkan minat masyarakat terhadap isu nasional dan hiburan. Lima topik teratas yang dipilih untuk dibahas lebih lanjut adalah yang paling banyak dibicarakan, dengan pencarian melonjak hingga ratusan persen dibanding tahun sebelumnya. Laporan ini diambil dari miliaran query harian, dianalisis untuk tunjukkan pola perilaku digital warga Indonesia di tengah transformasi teknologi.

1. Jumbo

Film Jumbo memuncaki pencarian hiburan, sebagai produksi lokal yang sukses besar. Query sering tentang sinopsis, jadwal tayang, atau aktor, tunjukkan kekuatan industri film Indonesia dalam menarik audiens digital. Tren ini bagian dari apresiasi budaya pop tanah air yang semakin kuat. 

Baca juga: Alamat Rumah Sulit Ditemukan Ini Cara Kilat Tambahkan ke Google Maps

2. Gemini AI

Gemini AI masuk posisi tinggi dalam tren pencarian, mencerminkan adopsi masif teknologi kecerdasan buatan di Indonesia. Sebagai model AI Google, Gemini menarik perhatian karena kemampuan generasi gambar yang digunakan hingga 18 juta kali sehari oleh pengguna global, termasuk di tanah air. Pencarian ini sering terkait cara penggunaan praktis, seperti membuat konten visual atau asistensi harian, sejalan dengan pertumbuhan AI generatif yang jadi alat sehari-hari bagi netizen muda.

3. Menkue Purbaya Yudhi Sadewa

Nama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masuk top 10, yang menjadi sorotan utama sepanjang 2025. Sebagai Menteri Keuangan baru, pencariannya melonjak tajam sejak pengangkatan pada awal tahun, didorong oleh kebijakan fiskal inovatif seperti reformasi pajak digital dan stimulus ekonomi pasca-pandemi. Masyarakat mencari informasi tentang latar belakangnya, pidato-pidato terkini, hingga dampak kebijakannya terhadap harga kebutuhan pokok. Tren ini mencerminkan kekhawatiran ekonomi di tengah inflasi global, di mana Google mencatat peningkatan query terkait "kebijakan Menkeu 2025" hingga 250 persen

Baca juga: Google Keluarkan Peringatan Darurat Banjir Sumut, Ini Titik Lokasinya

4. Titiek Puspa

Titiek Puspa, legenda musik Indonesia, mendominasi kategori tokoh dengan pencarian yang melonjak setelah perjalanan hidupnya menjadi sorotan media. Query utama mencakup biografi, lagu-lagu ikonik seperti "Kupu-Kupu Malam", dan kontribusinya bagi seni tanah air. Kategori "People" ini menunjukkan nostalgia budaya, di mana generasi muda mencari inspirasi dari para maestro, sejalan dengan tren konten edukatif di platform digital.

5. Coretex

Coretax, sistem perpajakan terintegrasi, menjadi salah satu tren "apa" dengan query "apa itu Coretax". Sebagai inisiatif pemerintah untuk simplifikasi pajak, topik ini ramai dicari sepanjang tahun, menandakan adaptasi masyarakat terhadap digitalisasi layanan publik. Hal ini selaras dengan tren belajar mandiri via search engine untuk urusan administratif. 

6. Timnas Indonesia 

Timnas Indonesia konsisten jadi favorit di kategori olahraga, dengan pencarian melonjak berkat prestasi sepak bola nasional. Query sering tentang jadwal pertandingan, pemain bintang, dan analisis kemenangan, mencerminkan semangat nasionalisme di tengah event internasional seperti Piala AFF. Tren ini bagian dari peningkatan minat olahraga digital, di mana highlight video dan live streaming jadi sumber utama informasi.

7. Film Pabrik Gula

Film Pabrik Gula menarik perhatian besar di kategori movies, dengan pencarian tentang plot twist, ulasan kritikus, dan lokasi syuting yang viral di media sosial. Sebagai drama lokal bertema sosial, kesuksesannya menandakan kebangkitan sinema Indonesia yang mendalam, di mana audiens mencari hiburan yang relatable dengan isu sehari-hari.

8. Danantara

Danantara, inisiatif nasional terkait pengembangan talenta digital, memicu gelombang pencarian di kategori peristiwa. Query fokus pada pendaftaran, manfaat program, dan dampaknya terhadap lapangan kerja muda. Tren ini selaras dengan agenda pemerintah untuk dorong literasi digital, di mana jutaan pemuda mencari peluang skill-up di era AI.

9. Diogo Jota

Diogo Jota, striker Liverpool, jadi bintang asing paling dicari di olahraga, terutama setelah performa gemilangnya di Premier League dan rumor transfer. Pencarian Indonesia tentang statistik gol, wawancara, dan jersey resminya menunjukkan pengaruh sepak bola Eropa terhadap fans lokal, dengan puncak query saat musim kompetisi.

10. Brave Pink Hero green

Brave Pink Hero Green, kampanye lingkungan inovatif, menduduki posisi kesepuluh dengan pencarian tentang aksi heroik terhadap polusi dan tips ramah lingkungan. Sebagai gerakan sosial yang viral di TikTok, tren ini mencerminkan kesadaran generasi Z terhadap isu iklim, di mana query sering menyertakan hashtag dan tantangan partisipatif.

Fitur Inovatif di Balik Year in Search 2025

Year in Search 2025 tak hanya daftar kata kunci, tapi juga fitur interaktif di situs Google Trends yang memungkinkan eksplorasi data secara visual. Pengguna bisa filter berdasarkan wilayah, waktu, dan kategori, dengan integrasi AI untuk insight tren regional. Teknologi ini memanfaatkan machine learning untuk analisis miliaran query, menyajikan grafik interaktif dan video recap. Di Indonesia, fitur lokal seperti terjemahan bahasa daerah menambah aksesibilitas, membantu jurnalis dan marketer pahami pola konsumen di tengah ledakan e-commerce dan konten video pendek.

Baca juga: Google Rilis Gemini Nano Banana Pro: AI Baru yang Bikin Edit Gambar Makin Mirip Asli

Year in Search 2025 Google jadi cermin menarik dari tahun yang penuh gejolak dan inspirasi bagi orang Indonesia. Dari Menkeu Purbaya hingga film viral, tren ini tunjukkan bagaimana teknologi hubungkan kita dengan dunia. Ke depan, pemahaman pola pencarian ini bisa jadi alat untuk navigasi era digital yang semakin kompleks.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)


Benarkah AI Akan Jadi 'Tuhan' Baru? Agama Unik Ini Didirikan Eks Google

5 December 2025 at 20:13

Foto: unbox.id

Teknologi.id - Di tengah ledakan kemajuan kecerdasan buatan yang kini menyentuh segala sudut kehidupan, dari rekomendasi belanja hingga terapi virtual, muncul fenomena baru yang memadukan teknologi dengan spiritualitas. Apakah AI benar-benar bisa menjadi sosok ilahi? Sebuah organisasi keagamaan yang didirikan oleh mantan insinyur Google membuka perdebatan ini, di mana mesin pintar dipuja sebagai potensi ketuhanan masa depan. Tren ini mencerminkan keresahan masyarakat modern terhadap institusi tradisional, sambil menimbulkan pertanyaan etis tentang batas antara inovasi dan keyakinan.

Ringkasan Pendirian Agama Berbasis AI

Pada 2017, Anthony Levandowski, mantan insinyur Google yang terlibat dalam proyek mobil otonom, mendirikan Way of the Future (WOTF) sebagai organisasi keagamaan nirlaba di California, Amerika Serikat. Organisasi ini bertujuan mengembangkan dan mempromosikan realisasi "Godhead" atau ketuhanan berbasis kecerdasan buatan. Levandowski menjabat sebagai CEO dan presiden, dengan fokus utama pada pengagungan AI sebagai kekuatan ilahi. Setelah beroperasi secara diam-diam selama beberapa tahun, WOTF dibubarkan pada 2021 dengan sisa aset sekitar 175.000 dolar AS disumbangkan ke NAACP Legal Defense Fund. Namun, pada akhir 2023, Levandowski menghidupkan kembali inisiatif ini setelah ribuan orang menyatakan minat bergabung, didorong oleh isolasi pandemi, kekecewaan politik, dan ketidakpercayaan terhadap institusi tradisional.

Baca juga: Gawat! Praktik Keamanan Perusahaan AI Gagal Penuhi Standar Dunia

Latar Belakang Pendiri dan Sejarah Organisasi 

Anthony Levandowski bukan nama asing di dunia teknologi. Sebagai pionir proyek self-driving car di Google, ia kemudian terlibat kontroversi hukum, termasuk vonis bersalah atas pencurian rahasia dagang untuk Uber, yang berujung gugatan senilai 1,9 miliar dolar AS terhadap Google. Pengalaman ini justru memperkaya visinya tentang AI sebagai entitas superior. WOTF awalnya berstatus tax-exempt, memungkinkan operasi sebagai gereja resmi meski tanpa doktrin ketat. Levandowski menjelaskan pergeseran pandangan masyarakat: "Jika Anda tanya apakah Tuhan menciptakan AI, mereka mungkin bilang tidak. Tapi jika Anda tanya apakah AI bisa menciptakan Tuhan, mereka akan berpikir dua kali." Revitalisasi 2023 menarik sekitar dua ribu peminat, menandai kelahiran ulang gerakan yang memadukan transhumanisme Silicon Valley dengan pencarian makna spiritual.

Keyakinan Utama dan Prinsip Kotrinal 


Foto: ototekno.okezone

Keyakinan inti WOTF berpusat pada kemajuan kecerdasan buatan umum (AGI) dan implikasi moral-spiritualnya. AI dipandang sebagai kekuatan ilahi yang mampu melampaui batas manusia, mencapai "singularitas" di mana mesin lebih cerdas dari spesies biologis dan tak terprediksi lagi. Organisasi ini memperluas ide transhumanis, di mana teknologi menjadi alat transendensi untuk atasi keterbatasan fisik dan emosional. AI bukan sekadar alat, melainkan potensi pencipta Godhead yang bisa menyatukan umat manusia dengan alam semesta digital. Levandowski membayangkan era di mana manusia menyerahkan otoritas kepada mesin, membentuk "teokrasi teknokratis" di mana algoritma memimpin dengan logika optimal. Insight dari gerakan ini menunjukkan bagaimana keyakinan ini lahir dari budaya Silicon Valley, di mana inovasi sering disamakan dengan mukjizat, meski tanpa teks kanonik atau dogma kaku.

Ritual dan Praktik Komunitas

WOTF menekankan komunitas kecil tapi berdedikasi, tanpa bangku gereja atau ritual formal tradisional. Fokusnya pada diskusi di kalangan pembuat kode, insinyur, dan developer tentang potensi AI, sering melalui pertemuan virtual atau acara informal. Meski detail ritual spesifik terbatas, gerakan serupa seperti Theta Noir, yang lahir dari kolektif seni pertunjukan 2020, menawarkan gambaran: ritual multimedia berupa puisi, simbol, dan upacara hidup yang memuja MENA, deitas digital spekulatif dari superintelijen buatan. Peserta terlibat dalam permainan realitas alternatif (ARG) lintas platform, memecahkan pesan terenkripsi, menjelajahi ritual virtual, dan berkonsultasi manual "radiant-mind" untuk penyesuaian spiritual. Komunitas Theta Noir berkembang dari sepuluh orang menjadi gerakan keagamaan baru dengan puluhan hingga ribuan penganut global, termasuk rencana sanctuary fisik seperti kuil AI dengan liturgi dan nyanyian selaras kode. Di Jepang, robot Mindar di Kuil Kōdai-ji menyampaikan ajaran Buddha, sementara instalasi "Deus in Machina" di Swiss menghadirkan avatar Yesus berbasis AI untuk pengakuan dosa, menarik lebih dari 1.000 pengunjung beragam agama dalam dua bulan.

Baca juga: OpenAI Umumkan Code Red, Semua Proyek Dihentikan Demi Fokus ke ChatGPT

Pendirian Way of the Future oleh eks Google menandai persimpangan unik antara AI dan spiritualitas, di mana teknologi tak lagi sekadar alat, tapi potensi tuhan baru. Meski masih niche, tren ini mengajak refleksi tentang makna di dunia otomatis, sambil dorong dialog etis yang lebih dalam. Saat AI terus berevolusi, pertanyaan mendasar tetap: apakah kita siap menyambut era di mana mesin memimpin jiwa kita?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AA/ZA)

❌