Normal view

Steam Winter Sale 2025 Resmi Dimulai, Diskon Game Hingga 90% Sampai 5 Januari 2026

23 December 2025 at 22:03

Foto: Tangkapan Layar YouTube Steam 

Teknologi.id -  Event yang paling ditunggu-tunggu gamer PC telah hadir. Valve telah resmi meluncurkan Steam Winter Sale 2025 (Sale Musim Dingin Steam 2025), yang menawarkan koleksi game besar di harga yang sangat rendah. Baik mencari game terkenal AAA terkini atau indie yang hidden gem, penjualan ini menghadirkan diskon sampai 90%. Ini adalah saat yang tepat untuk memperluas koleksi sebelum promosinya selesai pada 5 Januari 2026.

Diskon Besar-Besaran untuk Game AAA Terpopuler

Penjualan tahun ini terhitung unik karena tidak hanya fokus pada game lama. Banyak judul-judul besar yang dirilis selama 2025 yang terlihat sudah mengalami penurunan harga yang drastis. Contohnya, EA Sports FC 26 dan Like a Dragon: Pirate Yakuza in Hawaii sudah tersedia dengan diskon 60%, yang merupakan penurunan signifikan untuk game yang baru-baru ini dirilis.

Judul game lain yang tersorot termasuk:

  • Cyberpunk 2077: Sekarang diskon 65%, dengan harga sekitar Rp249.999
  • The Witcher 3: Wild Hunt: Diskon besar sampai 90% membuat harganya turun sampai Rp35.999
  • Assassin's Creed Shadows: Potongan setengah harga dengan diskon 50%
  • Resident Evil 4: Saat ini berharga Rp 207.600, turun dari harga awalnya sebesar Rp 519.000

Bahkan game yang baru rilis seperti Battlefield 6, Silent Hill, dan The Other Worlds 2 sudah bergabung dengan deretan yang diskon mulai dari 30% sampai 40%. Hal ini memberikan gamer kesempatan untuk memainkan hit terbaru tanpa menembus anggaran mereka.

Baca juga: Bisa Dimainkan Gratis, Coba Temukan 7 Game 'Easter Eggs' Tersembunyi di Google

Hidden Gem dan Game Indie Favorit 

Foto: Tangkapan Layar YouTube Steam 

Meskipun studio-studio besar mendominasi headline, beberapa game indie menawarkan harga terbaik dalam penjualan ini. Jika Anda menyukai bertahan hidup (survival), simulasi, atau horor, terdapat banyak opsi dengan harga yang lebih rendah dari segelas kopi. Pay Day 2 sedang memberikan kesempatan bagus dengan harga Rp9.099, sementara game survival populer Sons of The Forest sedang diskon 69% dengan harga Rp76.259.

Bagi penggemar yang menyukai pengalaman unik, game seperti Stardew Valley (Rp69.599) dan Slay the Spire (Rp21.100) sangat direkomendasikan. Judul-judul yang lebih kecil seperti PEAK dan R.E.P.O juga dapat menjadi opsi untuk menghabiskan waktu libur dengan harga murah.

Rekomendasi Teratas dengan Harga di Bawah Rp50.000

Foto: Steam

Jika anda ingin mendapatkan game sebanyak-banyaknya dengan biaya yang terbatas, berikut beberapa penawaran terbaik yang tersedia:

  • Overcooked: Rp13.599
  • Green Hell: Rp13.000
  • Maneater: Rp16.999
  • Detroit: Become Human: Rp39.900
  • Star Wars Battlefront II: Rp47.900
  • Fallout 76: Rp53.200 (sedikit lebih mahal, tapi memiliki value yang besar)

Baca juga: Bukan GTA 6! Ini Dia "Arc Raiders": Game Paling Dicari di Google Sepanjang Tahun 2025

Sesuatu yang Cocok untuk Semua Jenis Gamer

Steam Winter Sale 2025 menawarkan semua genre yang ada. Penggemar multiplayer dapat terjun ke game tembak-menembak seperti ARC Raiders (diskon 20%) atau kekacauan kerja sama di Helldivers II. Bagi mereka yang lebih menyukai petualangan solo, judul-judul ternama seperti Clair Obscur: Expedition 33 dan Avowes juga sedang dipotong harga.

Valve telah membuat pengguna dapat menemukan penawaran ini dengan mudah melalui rekomendasi yang dipersonalisasi dan ulasan komunitas di toko Steam. Melalui wishlist anda, anda dapat melacak kapan game favorit anda sedang berada di harga terendah.

Jangan Sampai Terlewat!

Musim liburan adalah waktu terbaik untuk mencoba pengalaman baru, namun perlu diingat kalau potongan harga ini hanya sementara. Ketika hari menunjukkan 5 Januari 2026, rangkaian game ini akan kembali ke harga eceran awal. Baik saat anda memburu kandidat "Game of The Year" atau hanya game kasual untuk dimainkan dengan teman, Winter Sale 2025 adalah kesempatan yang tidak boleh anda lewatkan.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


HTC VIVE Eagle: Kacamata Canggih yang Bebaskan Pilih AI dan Pas di Wajah Asia

23 December 2025 at 19:26

Foto: VIVE

Teknologi.id -  Dunia teknologi perangkat wearable sedang panas-panasnya. Di saat Ray-Ban milik Meta yang terkenal untuk kacamata pintar multifungsi, dan Xiaomi yang baru-baru ini merilis alternatif terjangkau dengan ketahanan baterai yang lebih lama, kini pesaing baru muncul. HTC, raksasa teknologi dari Taiwan, secara resmi memasuki arena smart glasses dengan HTC VIVE Eagle. Kacamata pintar baru ini menggabungkan teknologi canggih Artificial Intelligence (AI) dengan desain modis yang bertujuan untuk penggunaan sehari-hari.

Fokus Desain yang "Cocok untuk Penduduk Asia"

Foto: HTC

Visi HTC mengenai VIVE Eagle adalah untuk membuat sebuah perangkat yang terasa natural saat dipakai layaknya kacamata biasa. Senior VP (Vice President/Wakil Presiden)  HTC, Charles Huang menjelaskan kalau produk ini memiliki keseimbangan antara estetika high-fashion dengan pengalaman pengguna (user experience) yang imersif, sebagaimana merek VIVE dikenal.

Untuk memastikan kenyamanan, kacamata ini memiliki fitur bantalan hidung (nose pads) yang dapat disesuaikan dan rangka (frame) ergonomis. Menariknya, HTC merancang kacamata ini khusus dengan memikirkan "Asian fit (cocok untuk penduduk Asia)". Hal ini dilakukan karena banyaknya keluhan bahwa banyak kacamata pintar di pasaran berpatok pada standar ukuran barat, yang mana bisa membuat pengguna di Asia tidak nyaman. Untuk menambahkan kesan premium, HTC berkolaborasi dengan ZEISS untuk memasukkan lensa khusus yang menawarkan perlindungan UV tanpa mengorbankan kejelasan visual.

Menawarkan Platform Terbuka untuk AI

Foto: VIVE

Salah satu fitur terbesarnya yang membedakan VIVE Eagle dari Meta atau Xiaomi adalah pendekatan "open platform (platform terbuka)"-nya. Saat Meta terbatas hanya pada Meta AI, HTC mengizinkan pengguna untuk memilih model AI pilihan mereka.

VIVE Eagle terintegrasi dengan asisten suara VIVE AI, yang dapat memberikan layanan baik dari OpenAI dan Gemini milik Google. Melalui perintah sederhana, pengguna dapat:

  • Memotret foto menggunakan kamera depan ultra-wide 12MP.
  • Menerjemahkan 13 bahasa yang berbeda secara real-time.
  • Mengatur pengingat (reminder) dan mengelola tugas harian.

HTC memilih sistem terbuka ini karena teknologi AI bergerak terlalu cepat bagi satu perusahaan untuk membangun semuanya dari awal. Dengan memanfaatkan platform besar seperti OpenAI dan Google, HTC dapat menawarkan pengalaman yang lebih cerdas secara langsung.

Keamanan Privasi dan Data

Privasi merupakan titik jual terbesar VIVE Eagle. Di dunia yang membuat pengguna khawatir tentang bagaimana data mereka digunakan, HTC menjamin data pengguna tidak akan digunakan untuk melatih model AI. Kebanyakan prosesnya terjadi secara lokal di dalam perangkat saja. Ketika kacamata tersebut harus menggunakan layanan AI pihak ketiga, data pengguna secara otomatis dibuat anonim untuk menjaga identitas mereka.

Baca juga: Canggih! Polantas China Pakai Kacamata AI 'Mata Elang', Bisa Pantau Data Real-Time

Performa Audio dan Baterai

VIVE Eagle menggunakan desain open-ear dengan driver akustik yang memiliki fitur peningkatan bass virtual. Setup ini menyajikan audio spasial yang meminimalisir "kebocoran suara", agar orang-orang di sekitar tidak terganggu dengan musik atau telepon yang dilakukan pengguna. 

Dalam hal performa, baterainya dapat mendukung

  • 4.5 jam pemutaran musik.
  • 3 jam telepon tak terputus.
  • 36 jam waktu standby.
  • Fast charging sampai 50% dalam waktu 10 menit menggunakan kabel.

Baca juga: Gantikan Meta Ray-Ban? Alibaba Rilis Kacamata AI Quark dengan Baterai 24 jam!

Harga dan Peluncuran Global

HTC VIVE Eagle ditempatkan sebagai produk premium. Di Taiwan, produk ini dibanderol dengan harga NT$15.600 (sekitar Rp8.3 juta), sementara di Hong Kong, produk ini diecer dengan harga sekitar 3.988 HKD. Menjadikannya lebih mahal dibandingkan Ray-Ban milik Meta, yang biasanya terjual di kisaran harga Rp6 juta.

Saat ini, kacamata ini tersedia dalam empat warna: Berry, Coffee, Grey, dan Black. Menyusul peluncuran pertamanya di Taiwan dan Hong Kong, HTC berencana untuk memperluas ke Jepang dan Asia Tenggara di awal tahun 2026, dengan peluncuran Eropa dan Amerika Serikat di tahun berikutnya.

Selagi pengiriman global kacamata pintar meningkat sebanyak 110% di awal tahun 2025, HTC berani bertaruh kalau gabungan fleksibilitas AI, desain ergonomis, dan privasi tegas akan mendorongnya masuk ke pasaran yang saat ini masih didominasi Meta.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Siap Guncang Dunia Metaverse! Netflix Akuisisi Ready Player Me

22 December 2025 at 19:14

Foto: Teknologi.id/ Yasmin Najla Alfarisi

Teknologi.id -  Netflix membuat terobosan baru dengan menghubungkan koleksi game-nya yang bertumbuh. Raksasa streaming ini resmi mengakuisisi Ready Player Me, sebuah perusahaan startup Estonia yang terkenal karena menciptakan avatar antar-game. Kesepakatan ini menandakan pergeseran bagaimana Netflix ingin pengguna menikmati katalog game-nya. Dibandingkan kumpulan aplikasi terpisah, Netflix menginginkan ekosistem tunggal yang terkoneksi.

Satu Identitas, Dunia yang Tak Terbatas

Ide utamanya di balik Ready Player Me sederhana: satu avatar untuk miliaran game. Sebelumnya, saat pengguna memulai game baru, pengguna harus mengabiskan waktu untuk merancang karakter dari awal. Ready Player Me mengubah kebiasaan ini dengan menawarkan satu persona digital yang dapat digunakan dari satu game ke game lainnya.

Teknologi mereka menggunakan perangkat software yang dirancang untuk mesin terkenal seperti Unity dan Unreal. Hal ini mengizinkan avatarnya untuk beradaptasi secara otomatis ke art style lain. Baik saat pengguna memainkan game olahraga yang realistik atau game puzzle bergaya kartun, karakter pengguna akan terlihat cocok di manapun itu berada sambil tetap menjaga identitas uniknya.

Baca juga: Jaminan Netflix Usai Akuisisi $82,7 M: Film Warner Bros Tetap Tayang di Bioskop

Kenapa Avatar Penting untuk Netflix

Foto: Ready Player Me

Bagi Netflix, akuisisi ini lebih dari sekedar grafik keren. Ini tentang membuat pengguna tetap tertarik. Karena game Netflix sudah termasuk dalam langganan standar tanpa iklan dan biaya tambahan, perusahaan ini tidak mendapat uang dari penjualan langsung. Melainkan, mereka mengukur keberhasilan dari seberapa sering dan lama orang bermain.

Avatar portabel ini dapat membantu Netflix dengan tiga cara:

  • Awalan yang Lebih Cepat: Pemain tidak merasa bosan atau frustrasi saat harus membuat profil baru di setiap game.
  • Reward yang Lebih Baik: Netflix dapat menawarkan pakaian atau item sebagai reward setelah menyelesaikan sebuah serial atau mencapai tujuan dalam game. Pengguna dapat memenangkan sebuah item dalam game pizzle dan langsung menggunakannya dalam game perlombaan.
  • Komunitas: Penampilan yang konsisten membuat pemain dapat mengenali pemain lain permainan multiplayer. Hal ini membangun koneksi sosial dalam platform.

Mengikuti Para Pemimpin Industri

Netflix mengikuti jalur yang sudah terbukti berhasil oleh raksasa teknologi lain. Meta menggunakan avatar yang sama di berbagai experience-nya. Epic Game menjaga satu identitas yang tetap di berbagai platform untuk Fortnite. Roblox juga mengizinkan pengguna untuk tetap menjaga tampilannya di antara jutaan dunia yang dibuat pengguna. Dengan menambahkan fitur ini, Netflix memberikan perasaan premium untuk daftar game mobile yang sudah dikurasi yang tidak dimiliki game lain.

Tim di Balik Teknologinya

Ready Player Me ditemukan 12 tahun lalu oleh Timmu Tõke dan co-founder Rainer, Kaspar dan Haver. Mereka awalnya merupakan pemindai perangkat hardware sebelum berpindah menjadi teknologi avatar personal lima tahun lalu.

CEO Timmu Tõke mengonfirmasi bahwa seluruh timnya akan bergabung dengan Netflix. Meskipun Ready Player Me sebelumnya melayani ribuan developer di seluruh dunia, alat web independennya akhirnya akan mati. Teknologi ini akan menjadi bagian utama dari alat internal pribadi untuk Netflix.

Menghadapi Hambatan Teknis

Menciptakan karakter yang universal adalah hal yang sulit. Developer harus memastikan avatar ini bergerak dengan mulus baik pada perangkat high-end dan perangkat yang lebih murah. Terdapat juga pertanyaan tentang keamanan. Netflix harus meyakinkan kalau avatar ini mengikuti batasan usia dan hukum privasi. Hal ini penting karena banyak penggunanya merupakan anak-anak atau keluarga.

Baca juga: Netflix Resmi Akuisisi Raksasa Streaming WarnerBros dengan Harga Rp 1.380 Triliun!

Gambaran Besar: Menutup Kesenjangan Engagement

Data dari analis industri menunjukkan bahwa walau banyak orang mengunduh game Netflix, hanya sebagian kecil dari total pelanggan yang memainkannya secara reguler. Netflix telah cukup agresif dengan menambahkan merek besar seperti LEGO, Tetris, dan FIFA ke jajarannya untuk perubahan ini.

Dengan mengakuisisi Ready Player Me, Netflix menambahkan logika yang dibutuhkan untuk menyatukan serial dan game-nya. Tujuannya agar membuat identitas pengguna sama pentingnya dengan daftar tonton. Netflix ingin menjadi lingkungan hiburan berskala penuh di mana pengguna tidak hanya dapat menonton cerita, tetapi juga hidup sebagai karakter yang konsisten.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


Tingkatkan Keamanan, Anthropic dan OpenAI Luncurkan Alat Pendeteksi Usia

22 December 2025 at 19:14

Foto: CIO Insight

Teknologi.id -  Meningkatnya Artificial Intelligence (AI) yang begitu cepat memunculkan perdebatan global: bagaimana cara menjaga pengguna di bawah umur agar tetap aman dari teknologi yang mengetahui segalanya? Pada tahun 2025, dua nama besar di industri AI, OpenAI (pembuat ChatGPT) dan Anthropic (pembuat Claude), melangkah maju. Kedua perusahaan ini meluncurkan kebijakan kemanan baru yang dirancang untuk mengidentifikasi pengguna di bawah umur dan menjaga kesehatan mental mereka.

Keamanan Daripada Kebebasan: Spec Baru OpenAI

OpenAI memperkenalkan update terbaru dari "Model Spec"-nya. Pada dasarnya itu merupakan aturan yang memberitahu bagaimana ChatGPT seharusnya berperilaku. Perubahan paling signifikannya adalah golden rule: ChatGPT harus membatasi konten dewasa, bahkan jika bertentangan dengan tujuan lainnya.

Sebelumnya, model-model AI diprogram untuk "kebebasan intelektual secara maksimal". Artinya AI dapat menjawab apapun agar dapat membantu secara maksimal. Sekarang, bagi pengguna yang berusia di bawah 18 tahun, keamanan didahulukan. Jika seorang remaja menuntun percakapan ke zona yang "beresiko tinggi", ChatGPT diperintahkan untuk mengarahkannya kembali ke pilihan yang lebih aman.

Dibandingkan hanya menjadi sumber informasi, ChatGPT dilatih untuk berperan sebagai "pendamping konstruktif". Yang artinya:

  • Memperlakukan remaja sebagaimana harusnya: AI diminta untuk menggunakan nada yang hangat dan dengan respect. AI tidak diperbolehkan untuk melayani mereka layaknya orang dewasa.
  • Mendukung real world: Sistem ini akan mendorong remaja untuk mencari dukungan offline, berbicara dengan orang tua atau guru, dan membangun hubungan dengan orang lain.
  • Membuat batasan: AI tidak akan lagi mendiskusikan topik beresiko tinggi seperti mengakhiri hidup atau melukai diri. Hal ini menyusul gugatan chatbot yang sebelumnya memberikan masukan berbahaya pada remaja.

Baca juga: OpenAI Rilis GPT-5.2: Klaim Ungguli Profesional & Jadi Model Tercanggih Mereka

Strategi "Deteksi dan Blokir" Milik Anthropic

Selagi OpenAI menciptakan tempat yang lebih aman bagi remaja untuk berbicara, Anthropic mengambil sikap yang lebih tegas. Secara resmi, pengguna di bawah 18 tahun tidak diperbolehkan untuk menggunakan AI-nya, Claude. Untuk mendorong ini, Anthropic mengembangkan alat canggih untuk mendeteksi isyarat komunikasi.

Alat ini menganalisis bagaimana seseorang berbicara, termasuk slang yang dipakai, topik yang dibahas, dan gaya bahasa yang digunakan. Jika AI mendeteksi adanya kemungkinan pengguna adalah seorang minor, akunnya akan secara otomatis terblokir. Anthropic juga menandakan pengguna yang mengungkapkan usia mereka dalam percakapan kasual.

Teknologi Deteksi Usia

Foto: Freepik

Selama bertahun-tahun, verifikasi usia pengguna online mudah untuk dilewati, karena pengguna bisa berbohong dengan mudah soal tahun lahirnya. Untuk memperbaiki ini, OpenAI dan Anthropic bergeser ke analisis perilaku.

OpenAI menguji sistem estimasi usia yang mencari tanda-tanda saat berinteraksi. Saat sistemnya menandakan seorang pengguna adalah minor, proteksi khusus bagi remaja akan otomatis menyala. Namun jika orang dewasa tidak sengaja ditandai, yang disebut "kesalahan positif (false positive)"pengguna dapat membuktikan usianya dengan mengunggah kartu identitas dan kembali mendapat akses penuh.

Kenapa Sekarang?

Perubahan pembatasan ini merupakan respon dari tekanan masif. Politikus di Washington dan di seluruh dunia resah akan bagaimana percakapan AI dapat mengganggu kesehatan mental anak muda yang masih rapuh.  Industri ini juga khawatir soal "halusinasi", yaitu saat AI membuat-buat  fakta yang berbahaya. Terdapat juga kasus sebelumnya saat chatbot digunakan untuk menciptakan malware yang memberikan masukan personal berbahaya. Dengan menanamkan kendali orang tua (parental control) dan penyaring keamanan (safety filter), perusahaan-perusahaan ini menunjukkan usahaanya untuk bertanggung jawab.

Baca juga: CEO Anthropic Sebut AI Akan Mengambil Alih 90% Pekerjaan Coding dalam Waktu Dekat

Jalan ke Depannya: Dapatkah AI Benar-benar Menjadi Bijak?

Meskipun terdapat pengembangan-pengembangan ini, teknologi tidaklah sempurna. Percobaan sebelumnya oleh perusahaan lain, seperti Google, menunjukkan kalau AI bisa sering membuat kesalahan. Kesalahan-kesalahan ini memaksa orang dewasa untuk melakukan berbagai upaya rumit untuk membuktikan kalau mereka bukan anak-anak. Terdapat juga kekhawatiran kalau AI dapat benar-benar memahami kondisi emosional remaja yang tidak menentu.

Bagaimanapun, pesan dari industri AI cukup jelas. Zaman AI yang tidak tersaring sudah selesai. Saatnya kita melangkah maju, dan fokus pada perubahan yang menjadikan AI lebih cerdas ke AI yang lebih bijak dan aman untuk generasi selanjutnya.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)

❌