Reading view

Mozilla Punya CEO Baru: Anthony Enzor-DeMeo Targetkan Firefox Jadi Browser AI

Foto: Tangkapan layar Firefox

Teknologi.id -  Mozilla telah resmi memasuki era baru dengan ditunjuknya Anthony Enzor-DeMeo sebagai CEO. Meskipun perubahan kepemimpinan merupakan hal yang selalu signifikan, visi yang dibawanya menarik perhatian industri. Anthony mengumumkan strategi transformatifnya untuk mengubah Firefox menjadi "browser AI modern," selama tiga tahun ke depan, memperluas Mozilla dari perusahaan dengan satu produk menjadi ekosistem software terpercaya yang lebih luas.

Kepemimpinan yang Fokus pada Kepercayaan

Foto: Mozilla

Anthony Enzor-DeMeo, yang sebelumnya Senior Vice President (SPV/ Wakil Presiden Senior) Firefox , menggantikan CEO interim, Laura Chambers. Dalam pernyataan resminya, Anthony memuji Laura untuk mengarahkan Mozilla melalui masa kedatangan AI dan banyaknya kasus ketidakpercayaan yang bergejolak. Meski begitu, fokus utamanya tentang masa depan Artificial Intelligence (AI) dan etikanya cukup jelas ia sampaikan.

Menurut Anthony, industri teknologi sedang dihadapkan krisis kepercayaan diri.

"Saat saya bergabung dengan Mozilla, cukup jelas kalau kepercayaan akan menjadi masalah penentu dalam teknologi, dan browser akan menjadi medan perangnya," ungkapnya.

Ia mengatakan kalau AI sudah mengubah bagaimana kita berbelanja, mencari, dan membuat keputusan, seringkali dengan cara yang sulit dimengerti dan dikendalikan pengguna.

Baca juga: Perplexity AI Luncurkan Comet, Browser AI Penantang Google Chrome dan Safari

Tiga Pilar Firefox yang Baru

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, CEO baru ini menguraikan tiga arah spesifik tentang pertumbuhan Mozilla:

  • Peran Pengguna dan Transparansi: Mozilla percaya kalau setiap produk harus memberikan orang pilihan. Anthony menekankan kalau AI tidak seharusnya dipaksakan pada pengguna. "AI seharusnya selalu menjadi pilihan—sesuatu yang dapat dengan mudah dimatikan orang," tukasnya. Ia ingin para pengguna untuk mengerti kenapa fitur tersebut ada dan nilai apa yang disajikannya, agar meyakinkan pengguna kalau privasi dan data yang digunakan tetap jelas.
  • Model Bisnis yang Selaras: Saat ini, sebagian besar pendapatan Mozilla berasal dari royalti pencarian (terutama dari Google). Strategi baru ini bertujuan untuk memvariasikan pemasukan ini melalui monetisasi transparan yang diakui dan dihargai pengguna, sehingga mengurangi ketergantungan perusahaan pada pesaing.
  • Lebih dari Sekedar Browser: Walaupun Firefox akan tetap menjadi "jangkar" perusahaan, platform itu terus berevolusi. Rencananya, Mozilla akan menambahkan banyak software baru, melangkah dari sekedar perusahaan browser menjadi "perusahaan software yang terpercaya".

Menavigasi Lingkungan Persaingan yang Kompetitif

Jalan ke depannya akan penuh tantangan. Lima belas tahun lalu, Firefox memegang lebih dari 30% pasar browser. Hari ini, berdasarkan data dari Statcounter yang menunjukkan kalau pasar saham Firefox telah merosot sekitar 4,25%, sementara Google mendominasi di angka 75%.

Agar tetap relevan, Mozilla sudah mulai meninjau pendekatan barunya yang disebut "AI Window" sebuah asisten digital bawaan untuk browser Firefox yang akan datang. Sesuai dengan fitur-fitur yang sudah direncanakan, asisten digital ini dapat dinonaktifkan sepenuhnya oleh pengguna. Langkah ini dilaksanakan saat pesaing besar, termasuk Google dan pendatang baru seperti OpenAI, juga sedang bergegas untuk mengintegrasikan AI ke pengalaman browsing.

Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas: Browser AI Canggih Pengganti Google Chrome?

Double Bottom Line

Mozilla tidak hanya mencari pasar saham, tetapi juga mengukur kesuksesan melalui "garis dasar ganda". Artinya, perusahaan ini harus berhasil secara komersial sambil juga memajukan Mozilla Manifesto—serangkaian prinsip yang didedikasikan untuk internet yang terbuka dan aksesibel.

Anthony percaya kalau pergesran terkini dalam AI dan regulasi digital berperan secara langsung ke kekuatan Mozilla.

"Orang-orang ingin software yang cepat, modern, tetapi juga jujur tentang apa yang software tesebut lakukan," jelasnya.

Dengan berfokus sebagai pemisah privasi, Mozilla berharap untuk mencapai audiens baru dan memperkuat kemandiriannya.

Seiring bertambah kompleksnya lanskap digital, Mozilla bergerak dengan urgensi. Tujuannya selama tiga tahun ke depan cukup jelas: untuk memastikan selagi AI mengubah bentuk internet, pengguna tidak kehilangan jajakan mereka di dunia yang semuanya serba otomatis ini. Di bawah kepemimpinan Anthony, Firefox mempertaruhkan kejujuran dan pilihan pengguna akan menjadi keunggulan kompetitif tinggi mereka.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


  •  

Susul Spotify, ChatGPT Resmi Terintegrasi dengan Apple Music

Foto: appleinsider

Teknologi.id -  Hubungan ekosistem OpenAI dan Apple telah mencapai tingkat kenyamanan pribadi yang baru. Mengikuti pengumuman terkininya, ChatGPT secara resmi terintegrasi dengan Apple Music, mengizinkan pengguna untuk mengelola playlist mereka dan mengenal musik baru menggunakan bahasa sehari-hari. Langkah ini merupakan bagian dari strategi luas OpenAI untuk berintegrasi dengan aplikasi third-party—termasuk dengan Adobe, Salesforce, dan Airtable.

Lebih dari Sekedar Pencarian

Integrasi baru Apple Music bukan sekedar tentang memutar lagu; melainkan tentang kurasi cerdasnya. Meskipun sistem ini tidak memutar lagu secara penuh di dalam interface ChatGPT—namun dapat mendengar sampel singkat, AI ini berperan sebagai asisten pengelolaan musik.

Bagi pelanggan Apple Music, fungsi ini menyingkirkan pembuatan playlist secara manual. Dibandingkan mencari judul lagi satu persatu, pengguna dapat membuat prompt dengan bahasa sehari-hari. Contohnya, pengguna dapat meminta "lagu akustik yang cocok pas lagi hujan di Jakarta." AI akan mengidentifikasi prompt tersebut dan menambahkannya ke koleksi musik pengguna.

Ditambah lagi, fitur ini  dapat mengatasi kesulitan menemukan lagu walau tidak ingat judulnya. Pengguna dapat menjelaskan vibe lagu tersebut, muncul di film apa, atau bahkan menjelaskan irama yang diingat. Dengan melampaui kata-kata pencarian pada umumnya, AI dapat berperan sebagai kurator yang memahami konteks dan tujuan di balik permintaan tersebut, membuat menemukan pengalaman mencari musik lebih mudah bagi orang-orang.

Baca juga: Apple Beri Dukungan WWF Indonesia untuk Lindungi Hutan Bukit Tigapuluh Sumatra

Alur Operasional dan Implementasi

Foto: 9To5Mac

Untuk mengaktifkan fitur ini, dibutuhkan koneksi antara kedua platform tersebut, Apple Music dan ChatGPT. Pengguna dapat mengakses menu "Apps" di ChatGPT web atau mobile dan memilih Apple Music. Dari sini, koneksi aman sudah terhubung, sehingga mengizinkan AI-nya untuk berinteraksi dengan koleksi musik pengguna dan melihat musik yang pernah didengarkan.

Terdapat dua cara untuk memanfaatkan alat ini:

  • Perintah Langung: Dengan menggunakan prefix Apple Music, pengguna memastikan AI mengintegrasikan musik sesuai dengan permintaan tersebut.
  • Integrasi Kontekstual: ChatGPT dirancang untuk mengenal prompt yang berkaitan dengan musik. Jika pengguna meminta rekomendasi musik berdasarkan penyanyi favorit mereka, AI akan secara otomatis mengakses Apple Music dan memberikan saran yang sudah disesuaikan.

Sistem ini memanfaatkan data musik yang pernah didengarkan dan genre favorit pengguna untuk dapat menyarankan musik dan podcast yang sesuai dengan selera, memberikan koleksi yang dipersonalisasi seperti layanan streaming besar lainnya, seperti Spotify.

Sinergi dengan Ekosistem Apple

Kolaborasi ini merupakan komponen penting dari kemitraan besar Apple dan OpenAI. Selama setahun terakhir, ChatGPT telah tergabung dengan dalam ke hardware dan software milik Apple. Sekarang AI-nya membantu Siri dengan permintaan kompleks, mendukung developer di lingkungan Xcode, dan menyediakan transkripsi audio bagi pengguna macOS.

Terdapat juga rumor mengenai perluasan OpenAI ke depannya. Para pengamat baru-baru ini menemukan ikon Apple Health tersembunyi dalam aplikasi ChatGPT untuk iOS. Walau belum dikonfirmasi, hal ini menunjukkan kemungkinan OpenAI akan diberikan akses data fitness dan wellness untuk memberikan masukan kesehatan yang dipersonalisasi. Bagi Apple, integrasi ini menambah nilai teknologi yang signifikan tanpa perlu mengembangkan AI secara internal. Bagi OpenAI, hal ini memastikan layanan mereka tetap menjadi bagian utama dari rutinitas digital pengguna.

Baca juga: OpenAI Rilis GPT-5.2: Klaim Ungguli Profesional & Jadi Model Tercanggih Mereka

Peningkatan dalam Pembuatan dan Pengeditan Visual

Selain music update, OpenAI memperkenalkan perkembangan besar untuk alat pembuatan gambar mereka. Model ChatGPT Images yang baru beroperasi empat kali lebih cepat dari sebelumnya, sehingga mengurangi waktu tunggu untuk pembuatan konten visual.

Perkembangan yang paling terlihat adalah fitur "Precise Editing". Pengguna dapat memodifikasi elemen spesifik dalam gambar, seperti mengubah warna sebuah objek atau menambahkan item baru, selagi AI tersebut menjaga pencahayaan asli, komposisi, dan konsistensi karakter. Hal ini mengizinkan pengguna untuk membuat proses desain yang lebih profesional dan berulang.

Model yang terbaru juga memiliki:

  • Integrasi Teks yang Lebih Baik: Peningkatan akurasi yang signifikan dalam proses rendering dan teks yang bisa dibaca dalam gambar buatan.
  • Mengikuti Instruksi: Lebih andal dalam menyatukan beberapa konsep visual atau memodifikasi foto asli.
  • Preset Kreatif: Beragam filter memberikan pengguna kemampuan untuk membuat gambar yang artistik dengan sekali klik.

Walau beberapa gaya artistik sedang diperbaiki dalam versi ini, peningkatan dalam kecepatan dan kendali menempatkan ChatGPT sebagai alat yang kuat baik untuk pengguna kasual atau profesional di bidang kreatif. Baik mengelola koleksi musik atau membuat visual berkualitas tinggi, update ini menandakan langakah signifikan pada pengalaman AI yang lebih terintegrasi dan personal.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


  •  

YouTube Uji AI Gemini 3 untuk Bikin Game Tanpa Coding Lewat Playables Builder

Foto: YouTube Blog

Teknologi.id -  YouTube membuat terobosan baru menuju masa depan hiburan interaktif dengan menggabungkan Artificial Intelligence (AI) ke dunia gaming. Baru-baru ini platform tersebut mengumumkan pengujian beta tertutupnya untuk "Playables Builder," prototipe aplikasi web yang dirancang agar creator dapat membuat mini-games secara instan. Didukung oleh Large Language Model (LLM/ model bahasa) terbaru milik Google, Gemini 3, alat ini bertujuan untuk mengubah ide sederhana ke game fungsional tanpa membutuhkan kemampuan coding sedikitpun.

Baca juga: Bukan GTA 6! Ini Dia "Arc Raiders": Game Paling Dicari di Google Sepanjang Tahun 2025

Kekuatan Rancangan Game Prompt-Based

Misi utama dari Playables Builder adalah untuk menyingkirkan rintangan teknis tradisional yang berkaitan dengan pengembangan game. Sebelumnya, merancang game sederhana sekalipun membutuhkan pengetahuan tentang coding dan bagaimana mekanisme mesin pada game. Sekarang, creator YouTube dapat mengembangkan game menggunakan teks pendek, video, atau prompt gambar.

Proses ini dirancang agar sesederhana berbincang dengan AI. Para creator memiliki dua cara utama untuk membawa visinya ke kenyataan:

  • Deskripsi Teks: Pengguna dapat mengunggah penjelasan tertulis sesuai game yang ingin mereka buat.
  • Inspirasi Visual: Pengguna dapat mengunggah gambar atau video sebagai referensi untuk menjadi gagasan AI generatif.

Dengan menggunakan Gemini 3, YouTube menjadikan pengembangan game lebih mudah diakses banyak creator. Secara teori, siapapun yang memiliki ide kreatif sekarang dapat mengubah konsep ke kenyataan interaktif, apapun background teknis mereka.

Berkolaborasi dengan Creator Global

Foto: YouTube/ Playable Maker

Pada fase awal ini, YouTube bermitra dengan beberapa creator global terkenal untuk bereksperimen dengan kemampuan platform tersebut. Nama-nama terkenal yang terlibat ke beta ini adalah @sambucha, @AyChristene, @goharsguide, dan @Mogswamp. Para creator ini menguji tool di Playables Builder untuk membuat game berdasarkan ide singkat dan konten visual, untuk membantu memoles kinerja AI.

Setelah dibuat menggunakan Playables Builder, game-game ini akan langsung tersedia untuk pengguna di Amerika Serikat, Britania Raya (UK), Kanada, dan Australia, yang merupakan negara-negara terdaftar dalam hub "Playables" khusus YouTube, sehingga membolehkan mereka untuk memberikan masukan dan menguji permainan secara instan.

Evolusi YouTube Playables

Perjalanan YouTube menuju dunia mini-game secara resmi dimulai pada bulan Mei 2024, dengan meluncurkan lebih dari 75 judul game individu. Banyak dari game ini adalah game lama yang awalnya debut di GameSnacks, layanan mini-game HTML milik Google. Sejak saat itu, bidang ini dengan cepat berevolusi.

Musim dingin lalu, YouTube menambahkan fitur multiplayer, yang mengizinkan pengguna untuk berkompetisi secara real-time. Langkah ini sejalan dengan baik dengan budaya video-sharing Youtube, di mana kompetisi dan interaksi komunikasi merupakan kunci. Perkenalan alat berbasis AI seperti Playables Builder merupakan langkah logis selanjutnya dalam menggabungkan konten video, gaming, dan teknologi AI generatif.

Baca juga: Wajib Tahu! Ini Daftar Lengkap Game Baru yang Rilis di Bulan Desember 2025

Standar Teknis dan Akses Developer

Meskipun builder AI mempermudah prosesnya, YouTube Playables tetap menjadi platform tangguh yang dibangun di atas API web standar. Sistem ini mendukung game yang dibuat dengan berbagai game engine profesional, lalu mengekspor game tersebut agar sesuai dengan sistem web menggunakan API rendering seperti WebGL dan Canvas. Frameworks terkenal seperti Unity, Godot, Phaser, BabylonJS, dan Cocos, semuanya telah digunakan untuk membuat konten di platform ini.

Saat ini, akses developer untuk Playables masih berada pada tahap awal. Meskipun belum ada tanggal resmi untuk peluncuran publik secara penuh, YouTube mendorong developer dan perusahaan yang tertarik untuk mengisi formulir ketertarikan untuk pertimbangan di masa depan.

Era Baru Konten Interaktif

YouTube berharap Playables Builder akan membuka pintu baru untuk pengalaman pribadi dan inovatif. Dengan mengurangi hambatan untuk masuk ke pembuatan game, platform ini tidak hanya memperluas perpustakaan game-nya; tetapi juga melatih model AI Google untuk menjadi lebih mahir dalam mengembangkan perangkat lunak yang dapat dimainkan.

Seiring dengan semakin menyatunya konten video dan game, YouTube menempatkan dirinya sebagai pemimpin dalam media “playable”. Baik Anda seorang creator dengan ide singkat atau developer profesional, masa depan YouTube menjadi semakin interaktif, didorong oleh kecepatan dan kreativitas AI


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)



  •  

Bocor! Meta Diduga Raup Rp50 T dari Jaringan Iklan Scam China

Foto: Reuters

Teknologi.id -  Berkomunikasi di masa digital membutuhkan kepercayaan, namun skandal besar yang melibatkan Meta, perusahaan induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram memunculkan keraguan. Baru-baru ini, sebuah dokumen internal menguak dugaan kalau Meta mendapat miliaran dolar dari "lingkungan penipuan" yang dilakukan pengiklan Cina, setelah iklan-iklan ini ditujukan dan menipu jutaan pengguna di seluruh dunia.

Keuntungan Besar di Balik Scam

Cina sudah menjadi pilar keuangan terbesar Meta. Di tahun 2024, pengiklan Cina berkontribusi pada keuntungan Meta sebanyak lebih dari $18 miliar (sekitar Rp 300 triliun), menyumbang lebih dari 10% total keuntungan global perusahaan tersebut. Hal ini terhitung mengejutkan mengingat platform-platform Meta di-ban di Cina.

Meski begitu, sebagian besar uang ini berhubungan dengan aktivitas gelap. Dokumen internal yang diperlihatkan Reuters menunjukkan sekitar 19% keuntungan dari iklan Cina—sekitar $3 miliar atau Rp 50 triliun—berasal dari iklan scam, judi ilegal, pornografi, dan konten terlarang lainnya. Intinya, Meta diuntungkan selagi para pengguna di sekitar Amerika Utara, Taiwan, dan negara-negara lain, ditargetkan skema penipuan canggih ini.

Baca juga: Jangan Sampai Tertipu! Berikut Cara Menghindari Online Scam di Musim Liburan

Bagaimana Sistemnya Dieksploitasi?

Dokumen tersebut menunjukkan kalau kebijakan internal Meta dan sistem kemitraan justru membantu kegiatan scam ini berkembang. Meta beroperasi di Cina melalui 11 agen atau "reseller tingkat atas". Untuk memastikan keuntungannya tetap masuk, Meta memberikan status spesial  pada mitra-mitra ini, yang dikenal dengan "whitelisting".

Di bawah sistem ini, saat AI otomatis Meta mendeteksi iklan mencurigakan dari mitra whitelist, iklan tersebut tidak akan langsung terhapus. Melainkan tetap tayang sambil menunggu tinjauan manusia, yang dapat memakan waktu beberapa hari. Sebuah memo internal menyebutkan: "Waktu tambahan untuk tinjauan sekunder manusia, cukup untuk scammer mencapai tujuan mereka." Di saat manusia meninjau iklannya, para scammer tersebut duah mendapat jutaan korban.

Salah satu contoh mengagetkan adalah Beijing Tengze Technology Co Ltd, yang berada di daftar "200 Pengiklan Teratas" Meta secara global, beriringan dengan merek seperti BMW. Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa lebih dari sparuh iklan mereka melanggar aturan penipuan. Lebih anehnya lagi, alamat kantor mereka yang terdaftar ternyata tidak benar-benar ada di sebuah daerah pemukiman terpencil. Bukannya di-ban, Meta hanya mengenakan biaya yang lebih tinggi sebagai "penalti".

Peran Mark Zuckerberg dan Pergeseran Strategi

Foto: Meta

Staff Meta sendiri sadar akan kebahayaan ini. Pada April 2024, para pegawai memperingati perusahaan tersebut untuk melakukan "investasi signifikan untuk mengurangi kerugian yang bertumbuh," Sebuah satuan tugas khusus dibuat dan berhasil memangkas iklan ilegal dari 19% ke 9%.

Meskipun demikian, kemajuan ini hanya sebentar. Mengikuti apa yang dijelaskan dokumen tersebut sebagai "Perubahan Strategi Integrasi" yang diarahkan CEO Mark Zuckerberg, satgas tersbut dikabarkan telah dibubarkan. Batasan baru untuk agen iklan Cina diangkat untuk "membuka" lebih banyak pendapatan.

Di sebuah kejadian spesifik pada Mei 2025, seorang staf mengidentifikasi 800 akun yang mengiklankan senjata, perjudian, dan konten dewasa yang menghasilkan $28 juta (sekitar Rp 467.4 miliar). Meskipun melanggar, manajemen dikabarkan menolak menghukum agen-agen utama karena "dampak pendapatan" yang terlalu tinggi. Akibatnya, di pertengahan 2025, rasio penipuan kembali meningkat hingga 16%.

Baca juga: Rugi Triliunan, Ambisi Metaverse Mark Zuckerberg Berakhir Pahit

Pembelaan Meta dan Kejatuhan Global

Juru bicara Meta, Andy Stone, menolak kalau tim anti-fraud mereka dibubarkan secara permanen oleh Mark, mengatakan kalau tim tersebut memang hanya untuk sementara. Andy mengatakan Meta telah menyingkirkan 46 juta iklan dari mitra Cina selama 18 bulan terakhir dan berkomitmen untuk membasmi sindikat kriminal global.

Meski begitu, catatan internal menggambarkan kalau perusahaan ini sedang kesulitan menyeimbangi etika dengan pendapatan. Beberapa tim internal menjuluki Cina sebagai "Negara Pengekspor Scam," menekankan kalau aktivitas scam di Facebook menurun saat libur nasional Cina.

Dengan jaksa penuntut federal AS yang telah mengaitkan campaign iklan China dengan kejahatan keuangan besar, dan para legislator yang mendesak penyelidikan, Meta dihadapkan pada pilihan sulit. Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan bahwa pada awal 2025, perusahaan tersebut memutuskan untuk “mempertahankan” persentase tertentu dari dampak negatif global daripada menghilangkannya—menganggap penipuan sebagai biaya yang tidak terhindarkan, namun dapat diterima, dalam menjalankan bisnis. 


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


  •  
❌