❌

Reading view

Prediksi Harga XRP: Spot ETF Franklin Templeton Tembus 100 Juta XRP, Mampukah Permintaan Institusi Dorong XRP ke Atas $3

Franklin Templeton kembali memberi sinyal kuat soal minat institusional terhadap XRP. Spot ETF XRP milik perusahaan manajemen aset global ini resmi melampaui kepemilikan 100 juta XRP untuk pertama kalinya. Total aset yang dikelola kini mencapai 101,55 juta XRP dengan valuasi sekitar $192,7 juta atau setara kurang lebih Rp3,22 triliun.

Perkembangan ini muncul di tengah fase konsolidasi harga XRP yang cukup panjang. Banyak pelaku pasar mulai bertanya apakah arus dana institusi yang terus masuk mampu menjadi katalis yang mendorong XRP kembali menembus level psikologis $3 atau sekitar Rp50 ribu dalam siklus pasar berikutnya.

Sentimen Sosial Kontrarian Isyaratkan Potensi Pembentukan Bottom

Minat institusional terhadap XRP tidak hanya datang dari Franklin Templeton. Sejak 13 November, lima spot ETF XRP dari Canary, 21Shares, Grayscale, Bitwise, dan Franklin Templeton telah diluncurkan ke pasar. Data dari Sosovalue menunjukkan bahwa kelima ETF ini secara kolektif telah mencatat cumulative net inflows lebih dari $1,12 miliar hingga 22 Desember, atau sekitar Rp18,7 triliun.

BREAKING: πŸ‡ΊπŸ‡Έ XRP spot ETFs have bought $1.12 billion worth of $XRP in just 5 weeks. pic.twitter.com/8P15xl78wL

β€” Ash Crypto (@AshCrypto) December 23, 2025

Angka ini menegaskan bahwa institusi mulai memosisikan diri lebih serius terhadap aset berbasis XRP Ledger. Permintaan dari institusi ini berjalan beriringan dengan strategi kemitraan Ripple yang terus berkembang. Kombinasi antara produk keuangan teregulasi dan ekspansi ekosistem Ripple berpotensi meningkatkan kebutuhan terhadap XRP sebagai native token dari jaringan tersebut.

Sinyal menarik juga muncul dari sisi sentimen pasar. Setelah beberapa hari diperdagangkan di bawah $2, harga XRP mulai menunjukkan tanda upaya merebut kembali zona resistance tersebut. Alat analitik media sosial Santiment mencatat bahwa sentimen negatif mendominasi diskusi seputar XRP. Secara historis, kondisi seperti ini lebih sering bertepatan dengan pembentukan bottom lokal dibandingkan dengan fase penurunan berkepanjangan.

Crypto analyst StephCrypto juga mengamati pola yang serupa dengan fase awal rally XRP pada 2017–2018. Ia menilai bahwa tekanan sentimen negatif yang ekstrem sering kali muncul saat harga berada di area diskon. Pandangan ini mendorong sebagian trader untuk mulai melirik XRP sebagai peluang akumulasi, bukan aset yang harus dihindari.

Prediksi Harga XRP: Setup Breakout Mendukung Lanjutan Tren Bullish

Grafik mingguan XRP memperlihatkan struktur teknikal yang menarik. Setelah mencatat impulsive rally kuat di awal siklus, harga memasuki fase koreksi yang lebih terkendali. Saat ini, XRP bergerak di bawah descending trendline sambil terus mempertahankan area support psikologis di sekitar $2,00.

Grafik Prediksi harga XRP

Struktur ini membentuk pola tightening range yang sering kali mendahului ekspansi harga. Upaya breakout terbaru dari garis resistance menurun, dikombinasikan dengan kemampuan harga bertahan di atas $2,00, mengindikasikan bahwa tekanan jual mulai melemah. Seller terlihat kehilangan momentum, sementara buyer perlahan membangun pijakan.

Indikator momentum juga mendukung skenario konsolidasi sehat. RSI berada di kisaran akhir 30 hingga pertengahan 40, kondisi yang lebih mencerminkan fase penyerapan supply dibandingkan distribusi agresif. Dalam banyak kasus historis, area ini menjadi fondasi untuk kelanjutan tren saat support struktural tetap terjaga.

Rally sebelumnya juga berawal dari fase konsolidasi panjang, memperkuat peran area saat ini sebagai potensi higher low dalam siklus bullish yang lebih besar. Jika XRP mampu bertahan di atas area breakout dan merebut kembali zona $2,20–$2,30, jalur menuju resistance $3,00 akan terbuka. Dengan akselerasi momentum, ekstensi lanjutan bahkan bisa mengarah ke $3,65.

Kegagalan bertahan di atas $2,00 akan membatalkan skenario ini dan mengalihkan perhatian pasar ke support yang lebih dalam. Namun selama level tersebut bertahan, struktur pasar lebih condong ke kelanjutan bullish dibandingkan kembalinya tren turun.

Maxi Doge Menjadi Alternatif Berimbal Hasil Tinggi bagi Pencari Risiko

Jika XRP berhasil merebut kembali level $3,00 dan melanjutkan trajektori bullish, perhatian investor biasanya akan meluas ke aset dengan profil risiko lebih tinggi. Proyek presale seperti Maxi Doge sering menjadi sasaran saat pasar memasuki fase risk on.

Maxi Doge

Maxi Doge merupakan memecoin tahap awal yang mengikuti playbook Dogecoin. Strategi ini pernah mendorong lonjakan harga lebih dari 10X pada siklus koreksi 2023 sebelum rally besar di 2024. Pendekatan tersebut kini diadaptasi kembali dengan fokus pada komunitas dan utilitas sosial.

Proyek ini membangun alpha channel yang memungkinkan trader bertukar insight, berbagi ide transaksi awal, dan menemukan peluang sebelum ramai di pasar terbuka. Pendekatan komunitas ini dirancang untuk menciptakan engagement yang lebih dalam dibandingkan meme coin konvensional.

Presale MAXI saat ini telah mengumpulkan sekitar $4,3 juta atau setara kurang lebih Rp72 miliar. Harga token berada di $0.0002745 per token. Peserta awal juga mendapat insentif staking dengan imbal hasil tahunan sebesar 72%, angka yang menarik bagi investor yang mencari yield sambil menunggu fase listing.

Tokenomic - Maxi Doge

Bagi yang ingin memahami potensi jangka menengahnya, pembaca dapat menelusuri prediksi harga Maxi Doge untuk melihat bagaimana pasar menilai peluang upside proyek ini. Panduan cara beli Maxi Doge juga tersedia bagi investor yang ingin masuk lebih awal sebelum harga presale naik ke tahap berikutnya.

Informasi terbaru seputar pengembangan proyek biasanya dibagikan melalui akun X (Twitter) resmi Maxi Doge dan kanal Telegram resminya, tempat komunitas aktif berdiskusi. Kunjungan ke laman resmi Maxi Doge menjadi langkah penting untuk memastikan detail presale, mekanisme staking, dan perkembangan roadmap tetap sesuai dengan rencana tim.

Beli Maxi Doge di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Prediksi Harga XRP: Spot ETF Franklin Templeton Tembus 100 Juta XRP, Mampukah Permintaan Institusi Dorong XRP ke Atas $3 appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Apakah Altcoin Season Akan Kembali di 2026?

Pasar cryptocurrency memasuki fase yang tidak biasa menjelang akhir 2025. Setelah Bitcoin turun dari puncaknya di sekitar $126.000 atau setara sekitar Rp2,11 miliar, pergerakan harga antara Bitcoin dan altcoin menunjukkan perbedaan yang semakin tajam. Bitcoin relatif mampu mempertahankan kekuatannya, sementara sebagian besar altcoin justru mencatat koreksi yang jauh lebih dalam.

Kondisi ini mengubah lanskap profitabilitas pasar secara signifikan dan memunculkan kembali pertanyaan besar di kalangan investor. Banyak pelaku pasar mulai bertanya apakah altcoin season hanya tertunda, atau justru baru akan benar benar kembali di 2026 ketika struktur pasar berubah.

Altcoin Season Index Menunjukkan Kinerja Altcoin yang Melemah

Data terbaru dari CoinMarketCap memperlihatkan bahwa Altcoin Season Index turun ke salah satu level terendah sepanjang tahun. Indeks ini kini berada di angka 16, jauh di bawah ambang batas yang biasanya dikaitkan dengan fase altcoin season. Altcoin Season Index membandingkan performa 90 hari dari 100 cryptocurrency terbesar di luar stablecoin terhadap Bitcoin untuk mengukur apakah modal mengalir ke altcoin atau tetap terkonsentrasi di BTC.

 CMC Altcoin Season

Skor 16 berarti hanya 16 dari 100 altcoin teratas yang mampu mengungguli performa Bitcoin dalam tiga bulan terakhir. Level ini umumnya muncul ketika dominasi Bitcoin meningkat dan selera risiko terhadap aset berkapitalisasi lebih kecil menurun. Dalam kondisi seperti ini, pasar cenderung defensif dan investor lebih memilih aset yang dianggap paling kuat secara struktural.

Pelemahan Relatif Ethereum Memperkuat Sinyal Pasar

Ethereum sering dipandang sebagai indikator utama kesehatan pasar altcoin secara keseluruhan. Dalam banyak siklus sebelumnya, reli altcoin yang berkelanjutan hampir selalu diawali oleh Ethereum yang mengungguli Bitcoin. Namun, data 90 hari terakhir justru menunjukkan pola sebaliknya. Ethereum tercatat turun sekitar 28,3%, sementara Bitcoin hanya mengalami penurunan sekitar 21,1% pada periode yang sama.

eth logo
Ethereum (ETH)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu

Performa ini memperkuat pesan dari Altcoin Season Index bahwa kondisi pasar masih belum mendukung kebangkitan altcoin secara luas. Ketika Ethereum belum mampu menunjukkan kekuatan relatif terhadap Bitcoin, peluang terjadinya rotasi modal besar besaran ke altcoin lain menjadi semakin kecil. Investor institusional dan ritel cenderung menunggu konfirmasi yang lebih jelas sebelum meningkatkan eksposur risiko.

Cara Altcoin Season Index Mendefinisikan Altcoin Season

Altcoin Season Index menggunakan skala 1 hingga 100 untuk mengklasifikasikan kondisi pasar. Angka 75 ke atas menandakan terjadinya altcoin season, di mana mayoritas altcoin mencatat kinerja lebih baik dibandingkan Bitcoin selama periode 90 hari. Pada fase ini, rotasi modal dari Bitcoin ke aset berisiko lebih tinggi biasanya sudah berjalan aktif.

Sebaliknya, skor yang jauh di bawah 75 menunjukkan fase transisi atau bahkan pasar altcoin bearish. Semakin rendah skor indeks, semakin jelas pula bahwa altcoin mengalami kelemahan relatif. Dengan indeks berada di level 16, pasar saat ini mencerminkan dominasi Bitcoin yang kuat dan minimnya minat spekulatif terhadap altcoin secara luas.

Pelajaran dari Siklus Pasar Sebelumnya

Altcoin season di masa lalu sering ditandai oleh pergerakan harga yang cepat dan ekstrem. Siklus 2021 menjadi contoh paling jelas, ketika banyak altcoin mencatat kenaikan tajam dalam waktu singkat. Ekspektasi bahwa pola serupa akan kembali terjadi pada 2025 sejauh ini belum terwujud.

Sebagian besar altcoin terbaik masih berada 30% hingga 80% dibawah all time high mereka. Skala penurunan ini menegaskan bahwa pasar masih berada dalam fase pemulihan yang rapuh. Tanpa katalis makro atau struktural yang kuat, reli altcoin yang luas masih sulit terbentuk dalam waktu dekat.

Implikasi Lebih Luas bagi Pasar Crypto

Pembacaan indeks saat ini menyoroti struktur pasar yang sangat berhati hati. Fokus investor lebih condong ke pelestarian modal dibandingkan ekspansi spekulatif. Bitcoin tetap menjadi pusat gravitasi pasar, sementara altcoin menghadapi tantangan besar untuk merebut kembali kekuatan relatifnya.

ALTCOINS ARE AT HISTORIC WEAKNESS LEVELS 🀯

Zoom out and look at this chart. Only ~3% of altcoins on Binance are trading above their 200-day moving average. That’s not normal, that’s washout territory.

Since early October, the damage has been real. Total alt market cap… pic.twitter.com/b3dlP6O7xg

β€” CryptosRus (@CryptosR_Us) December 22, 2025

Bagi builder dan investor jangka panjang, kondisi ini menjadi sinyal bahwa narasi dan utilitas semakin penting. Proyek yang hanya mengandalkan spekulasi harga tanpa fondasi teknologi atau adopsi nyata cenderung tertinggal. Pasar mulai lebih selektif, menunggu bukti nyata sebelum memberikan valuasi yang lebih tinggi.

Bitcoin Hyper Menarik Perhatian di Tengah Lesunya Altcoin

Di tengah menurunnya partisipasi altcoin secara umum, sebagian aktivitas pasar justru bergeser ke infrastruktur yang berfokus pada Bitcoin. Salah satu proyek yang sering disebut dalam konteks ini adalah Bitcoin Hyper ($HYPER). Proyek ini memposisikan diri dalam narasi BTCFi sebagai solusi Layer 2 berbasis Solana yang memungkinkan smart contract dan DeFi, dengan settlement akhir tetap kembali ke jaringan Bitcoin.

Bitcoin Hyper - layer 2 Bitcoin

Pendekatan Bitcoin Hyper tidak dimaksudkan untuk menggantikan base layer Bitcoin, melainkan melengkapinya. Dengan memanfaatkan execution layer berperforma tinggi, proyek ini mencoba membuka utilitas baru bagi Bitcoin tanpa mengorbankan keamanan dasarnya. Model ini dinilai relevan dalam kondisi pasar saat investor lebih memilih eksposur yang masih terkait erat dengan Bitcoin.

Berdasarkan informasi publik, presale crypto ini telah mengumpulkan sekitar $29,7 juta atau setara sekitar Rp497 miliar, dengan harga token $HYPER saat ini berada di $0.013465. Angka ini menunjukkan bahwa minat terhadap solusi scaling Bitcoin tetap kuat meskipun pasar altcoin secara umum melemah.

Bagi investor yang ingin memahami potensi jangka panjang proyek ini, tersedia berbagai ulasan mengenai prediksi harga Bitcoin Hyper yang membahas prospek adopsi dan peranannya dalam ekosistem BTCFi. Selain itu, panduan cara beli Bitcoin Hyper juga sudah banyak dibahas untuk membantu calon peserta presale. Informasi terbaru dapat diikuti melalui akun X (Twitter) resmi dan kanal Telegram proyek, serta dengan mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper untuk detail lebih lanjut.

Melihat kondisi pasar saat ini, altcoin season tampaknya belum benar benar kembali. Namun, fokus pada proyek dengan utilitas nyata dan keterkaitan kuat dengan Bitcoin bisa menjadi strategi yang lebih relevan menjelang 2026, ketika struktur pasar berpotensi kembali berubah.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Apakah Altcoin Season Akan Kembali di 2026? appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Crypto Terbaik untuk Dibeli Hari Ini: XRP, SOL, ETH, dan Token Potensial SUBBD

Menjelang Natal dan pergantian tahun, minat investor terhadap crypto kembali menguat, terutama dengan prediksi bahwa tahun 2026 akan menjadi awal dari bull market berikutnya. Kebijakan The Fed yang diperkirakan akan mendorong likuiditas dalam jumlah besar menjadi pemicu utama harapan pasar.

Laporan dari 10X Research menyebutkan bahwa likuiditas akhir tahun mulai menyusut di pasar crypto, ditandai dengan pergerakan di futures, aliran ETF, dan aktivitas options yang menunjukkan sikap hati-hati para trader. Meski begitu, sejumlah altcoin utama seperti XRP, SOL, dan ETH tetap mencuri perhatian sebagai aset yang paling menjanjikan saat ini.

XRP – Mendekati Zona Oversold Setelah Koreksi 50%

Sejak diluncurkan pada tahun 2012, Ripple (XRP) berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu aset kripto paling solid. Meskipun telah mengalami berbagai tekanan pasar, XRP tetap bertahan di peringkat kelima dengan kapitalisasi lebih dari $115 miliar atau sekitar Rp1.926 triliun.

Grafik prediksi harga XRP

Dalam 15 bulan terakhir, XRP menunjukkan performa mengesankan, naik dari $0,49 menjadi $3,66 sebelum terkoreksi ke sekitar $1,92. Grafik mingguan XRP/USDT menunjukkan RSI berada di 38,32, mendekati area oversold. Level ini sering kali menjadi sinyal pembalikan arah dalam jangka pendek.

Apabila lima ETF spot XRP yang sudah aktif di Amerika terus menunjukkan pertumbuhan, ditambah dengan adopsi stablecoin Ripple $RLUSD, maka potensi XRP untuk kembali menembus $3,00 cukup terbuka. Jika tren positif ini berlanjut hingga 2026, bukan tidak mungkin XRP mencetak all-time high baru.

SOL – Lebih Murah 3,5x Dibanding Ethereum, Tapi Lebih Menguntungkan

Solana (SOL) menjadi salah satu platform blockchain dengan performa tinggi yang dirancang untuk transaksi cepat dan biaya rendah. Sejak diluncurkan pada Maret 2020, token SOL telah naik lebih dari 500x lipat, dari $0,50 menjadi lebih dari $250.

Grafik prediksi harga Solana

Harga SOL saat ini berada di kisaran $125, turun lebih dari 50% dari puncaknya. Analisis teknikal menunjukkan bahwa SOL sedang bersiap menguji zona akumulasi antara $130 hingga $180 dalam beberapa minggu ke depan.

Yang menarik, meskipun kapitalisasi pasarnya 3,5x lebih rendah dari Ethereum, pendapatan Solana pada kuartal kedua 2025 mencapai $271 juta bahkan mengungguli ETH. Dukungan institusional yang kuat memperkuat keyakinan bahwa harga SOL bisa bergerak ke $150–$160 dalam jangka pendek dan menembus $200–$300 dalam jangka menengah.

ETH – Target $4.000 di 2026 Masih Terbuka

Ethereum (ETH) tetap menjadi pemain utama di ekosistem crypto. Sebagai platform terdesentralisasi yang mendukung smart contract dan dApps, ETH telah tumbuh dari harga awal $0,40 menjadi hampir menyentuh $5.000.

Grafik prediksi harga Ethereum

Saat ini, harga salah satu cryptocurrency terbaik ini masih turun 38,64% dari puncaknya di 2025, namun baru saja berhasil menembus kembali level psikologis $3.000. Jika level ini terus bertahan, maka resistance selanjutnya berada di kisaran $3.600–$4.000 dan bahkan bisa menyentuh $4.800.

Dengan catatan harga tidak turun dibawah support mingguan jangka panjang di $2.400, banyak analis meyakini bahwa 2026 bisa menjadi tahun kebangkitan ETH. Peluang untuk mencetak rekor harga baru masih terbuka luas, apalagi jika didukung perkembangan ETF spot dan peningkatan teknologi seperti EIP baru.

SUBBD – Token Presale yang Menawarkan Potensi 10x di 2026

Sementara altcoin besar menunjukkan sinyal pemulihan, proyek presale seperti SUBBD ($SUBBD) mulai dilirik sebagai alternatif dengan potensi pertumbuhan lebih tinggi. SUBBD adalah platform konten berbasis langganan dengan dukungan teknologi AI yang telah menarik lebih dari 2.000 kreator dengan total audiens mencapai 250 juta orang.

SUBBD - Crypto terbaik

Hingga saat ini, presale SUBBD telah mengumpulkan hampir $1,3 juta atau sekitar Rp21,7 miliar, dengan harga token berada di level $0.05725. Token ini menawarkan APY staking sebesar 20% selama masa presale, menjadikannya salah satu pilihan presale crypto terbaik bagi investor yang ingin masuk sejak awal.

Dengan 30% alokasi token untuk strategi pemasaran, tim SUBBD menargetkan pertumbuhan nilai hingga 10x pada tahun 2026. Anda dapat mempelajari cara beli SUBBD dengan mengunjungi situs resmi mereka, menghubungkan wallet, serta mengikuti update melalui akun X (Twitter) dan komunitas Telegram mereka.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi SUBBD, atau baca analisis prediksi harga SUBBD guna memahami prospek jangka panjang proyek ini secara menyeluruh.

Beli SUBBD di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Crypto Terbaik untuk Dibeli Hari Ini: XRP, SOL, ETH, dan Token Potensial SUBBD appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  

Token NIGHT Unggul dari XRP dan SOL: Cardano Bangkit? Hyper Jadi Pendatang Baru yang Boleh Dilirik

Charles Hoskinson, pendiri Cardano, kembali menjadi pusat perhatian setelah mengklaim bahwa token baru bernama NIGHT mencatat volume perdagangan lebih tinggi daripada gabungan XRP dan Solana dalam waktu 24 jam. Token NIGHT yang baru diluncurkan oleh jaringan Midnight, proyek sampingan Cardano yang berfokus pada privasi, diperdagangkan mendekati harga $0.0738 dengan kapitalisasi pasar sekitar $1,2 miliar.

Ini menempatkan NIGHT di jajaran 60 besar berdasarkan valuasi, namun mendekati 10 besar dalam hal aktivitas perdagangan. Lonjakan ini terjadi di tengah narasi yang berkembang sepanjang 2025, ketika investor ritel merasa tersisih karena institusi mulai menunjukkan minat terhadap koin privasi dan jembatan lintas rantai.

Volume Perdagangan NIGHT Meledak, Ini Penjelasan Hoskinson

Lonjakan volume perdagangan NIGHT memang mencolok. Hoskinson menyebut bahwa aktivitas transaksi token ini dalam 24 jam terakhir mengalahkan gabungan volume XRP dan SOL, dua aset yang selama ini mendominasi peringkat teratas dalam hal likuiditas. Pernyataan ini mengejutkan banyak pelaku pasar, mengingat NIGHT merupakan pendatang baru di dunia crypto. Namun, lonjakan ini tidak terjadi begitu saja.

Night Token - Cardano

Midnight, jaringan yang mendasari NIGHT, dirancang sebagai sidechain Cardano yang fokus pada privasi, smart contract terenkripsi, dan penggunaan data rahasia dalam aplikasi terdesentralisasi. Konsep ini membidik ceruk pengguna yang khawatir dengan transparansi berlebihan blockchain publik, terutama untuk aplikasi enterprise dan legal-tech.

Sejak mainnet-nya aktif, proyek ini langsung menarik perhatian karena memberikan insentif staking NIGHT dan memperkenalkan smart contract yang bisa berjalan tanpa membuka semua datanya ke publik.

Hoskinson menekankan bahwa volume ini bukan sekadar hasil dari spekulasi jangka pendek, melainkan tanda bahwa komunitas mulai memahami dan merespons teknologi yang ditawarkan. Menurutnya, ketika privasi menjadi topik panas di era post-regulasi global, jaringan seperti Midnight justru berpotensi naik daun.

Meski begitu, skeptisisme masih tinggi. Banyak yang mempertanyakan keabsahan data volume tersebut dan membandingkannya dengan DEX kecil yang kerap dimanipulasi lewat wash trading.

Walau belum terbukti secara independen, volume NIGHT yang melebihi $1,5 miliar menurut CoinGecko menempatkannya dalam sorotan tajam. Kinerja tersebut juga menandakan bahwa ekosistem Cardano, meski sering dicap β€œmati suri,” ternyata masih memiliki mesin pertumbuhan yang aktif di bawah permukaan.

Apakah Cardano Sedang Bangkit dari Tidur Panjang?

Selama bertahun-tahun, Cardano terus menghadapi kritik karena dianggap lambat, over-engineered, dan kurang relevan dibanding Ethereum, Solana, atau bahkan jaringan Layer-2 seperti Arbitrum dan Optimism.

ada logo
Cardano (ADA)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu

Istilah β€œghost chain” pun sering disematkan, merujuk pada rendahnya adopsi DeFi dan volume transaksi on-chain yang tertinggal jauh. Namun perkembangan terbaru dari NIGHT dan jaringan Midnight membuka babak baru yang berbeda.

Cardano bukan hanya memperkenalkan sidechain dengan privasi tinggi, tetapi juga mencoba membentuk narasi baru, Web3 yang kompatibel dengan regulasi namun tetap menjaga hak privasi pengguna. Ini bisa menjadi celah strategis di tengah sorotan regulator global terhadap stablecoin dan DeFi anonim. Dalam pandangan Hoskinson, β€œkita tidak sedang membangun Cardano untuk hype satu-dua minggu. Kita membangunnya untuk 10 tahun ke depan.”

Selain Midnight, infrastruktur Cardano juga mulai menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Total value locked (TVL) di platform seperti Minswap, Indigo, dan Liqwid mengalami peningkatan stabil. Pengembangan Mithril untuk sinkronisasi ringan, serta integrasi sidechain EVM dan proyek Hydra untuk scaling, semuanya berkontribusi pada narasi bahwa Cardano mulai menyiapkan fondasi yang lebih solid.

NIGHT hanyalah satu bagian dari puzzle. Namun jika reli ini bukan sekadar noise spekulatif, maka Cardano mungkin sedang bersiap untuk keluar dari bayang-bayang panjangnya. Satu hal yang pasti, pasar kini mulai melirik kembali, dan label β€œghost chain” tidak lagi terasa mutlak seperti dulu.

Akankah NIGHT Jadi Titik Balik untuk Cardano?

Fenomena lonjakan volume NIGHT memunculkan pertanyaan penting, apakah ini sekadar sensasi sesaat, atau benar-benar awal dari kebangkitan Cardano? Di satu sisi, aktivitas perdagangan yang melejit dan perhatian komunitas yang meningkat bisa menandakan fase baru untuk ekosistem yang selama ini dinilai stagnan.

Night token

Di sisi lain, tanpa adopsi riil dan pertumbuhan pengguna aktif, hype semacam ini rawan menguap begitu saja. NIGHT dan jaringan Midnight menawarkan sesuatu yang berbeda. Mereka tidak sekadar menjanjikan kecepatan atau biaya rendah, tetapi menargetkan ruang yang lebih kompleks, privasi, legalitas, dan kontrol atas data.

Jika altcoin ini mampu membuktikan bahwa visinya bisa menjawab kebutuhan dunia Web3 pasca-regulasi, maka bukan tidak mungkin jaringan ini akan meninggalkan label β€œghost chain” selamanya.

Pasar saat ini masih skeptis, dan itu wajar. Namun seperti yang sering dikatakan Hoskinson, pembangunan butuh waktu. Bila volume perdagangan NIGHT mencerminkan antusiasme nyata, maka Cardano mungkin sedang menyiapkan kejutan yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam dunia crypto yang penuh volatilitas, terkadang narasi baru bisa mengubah segalanya.

Bitcoin Hyper Menawarkan Solusi Nyata Saat Blockchain Tradisional Diuji

Di tengah sorotan pada token seperti NIGHT dan kebangkitan sidechain semacam Midnight, muncul pula kebutuhan akan infrastruktur yang dapat menjembatani performa tinggi dan kompatibilitas dengan ekosistem Bitcoin. Di sinilah proyek seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) mulai menarik perhatian.

Sebagai Layer-2 berbasis Solana Virtual Machine (SVM), Bitcoin Hyper mencoba menggabungkan kecepatan transaksi Solana dengan keamanan dan stabilitas jaringan Bitcoin. Berbeda dari proyek Layer-2 yang fokus pada Ethereum, Bitcoin Hyper membangun ekosistem yang sepenuhnya berorientasi pada peningkatan utilitas Bitcoin.

Mulai dari smart contract, DEX, hingga NFT, semuanya bisa berjalan cepat dan murah tanpa meninggalkan prinsip desentralisasi. Dengan harga presale saat ini sebesar $0.013445, serta total dana presale yang menembus $29,5 juta, proyek ini tidak bisa lagi dianggap sebelah mata.

Jika NIGHT menandai bangkitnya privasi dalam Web3, maka meme crypto ini membawa misi memperluas kapabilitas Bitcoin tanpa mengorbankan warisan fundamentalnya. Keduanya sama-sama merepresentasikan arah baru industri, bukan hanya soal hype, tetapi tentang membangun fondasi teknologi yang siap untuk adopsi massal.

Jika Anda ingin mengeksplorasi lebih jauh, silakan kunjungi situs resmi Bitcoin Hyper, atau ikuti pembaruan proyek melalui akun X (Twitter) resmi dan Telegram. Untuk panduan lengkap, Anda juga bisa membaca artikel prediksi harga Bitcoin Hyper dan cara beli Bitcoin Hyper yang sebagai bahan pertimbangan Anda sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Beli Bitcoin Hyper di Sini

Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.

The post Token NIGHT Unggul dari XRP dan SOL: Cardano Bangkit? Hyper Jadi Pendatang Baru yang Boleh Dilirik appeared first on Cryptonews Indonesia.

  •  
❌