Reading view

Sudah Bisa Dicoba! Begini Cara Membuat Rapor Olahraga di Strava Year in Sport 2025



Foto: Kompas

Teknologi.id - Di era ketika gaya hidup aktif semakin menjadi prioritas, banyak orang mengandalkan aplikasi olahraga untuk memantau aktivitas mereka sehari-hari. Salah satu aplikasi pencatat aktivitas olahraga, Strava, menghadirkan fitur tahunan yang  ditunggu banyak pengguna yaitu Year in Sport 2025. Platform yang kerap digunakan para pelari, pesepeda, hingga atlet untuk mencatat rute, kecepatan, dan perkembangan performa mereka. Fitur ini juga bukan hanya memberikan ringkasan data, tetapi juga menjadi cara menyenangkan untuk melihat seberapa jauh pengguna telah berkembang dalam perjalanan olahraga mereka.

Pada 4 Desember 2025, Strava resmi merilis fitur ini secara global. Kemudian, mulai 8 Desember, pengguna di Indonesia sudah mulai bisa mengaksesnya. Strava menjelaskan bahwa perilisan fitur ini  bisa diakses sampai 23 Januari 2026. Jadi setiap akun akan mendapat giliran secara otomatis. Bagi pengguna aktif Strava, Year in Sport bukan hanya sekadar fitur, tetapi juga cara untuk melihat progres, menilai konsistensi, sekaligus memotivasi diri agar lebih aktif di tahun berikutnya.

Agar dapat menghasilkan rangkuman Year in Sport, Strava memberi persyaratan pengguna untuk memiliki setidaknya tiga aktivitas yang tercatat sepanjang tahun 2025. Jika Anda aktif berolahraga sepanjang tahun, kemungkinan besar fitur ini sudah siap untuk digunakan. Jika syarat ini terpenuhi, pengguna bisa langsung mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat Strava Year in Sport 2025 di aplikasi Anda.

Baca juga: Spotify Wrapped 2025 Resmi Rilis! Begini Cara Akses Clubs dan Pesta Musikmu

Cara Membuat Strava Year in Sport 2025

Foto: Kompas

Berikut langkah-langkah membuat Strava Year in Sport 2025:
1. Buka aplikasi Strava di smartphone.
2. Pastikan aplikasi sudah versi terbaru. Pada contoh ini digunakan Strava Android versi 440.12. 3. Klik menu “You”.
4. Masuk ke tab “Progress”.
5. Ketuk banner “Strava Year in Sport” yang muncul di bagian atas layar.
6. Setelah itu, kalian akan melihat rangkaian slide yang menyajikan ringkasan aktivitas olahraga sepanjang 2025.
7. Slide terakhir berisi rangkuman semua slide. Pengguna dapat mengeklik pilihan "Customize & Share" untuk membagikannya ke media sosial.

Informasi yang Ditampilkan dalam Year in Sport 2025

Strava Year in Sport 2025 menghadirkan banyak data penting yang menggambarkan kebiasaan dan performa Anda sepanjang tahun. Beberapa informasi yang akan muncul antara lain: 

  • Top Sports, jenis olahraga yang paling banyak dilakukan oleh pengguna di Strava
  • Top Segment, tantangan yang paling sukses diselesaikan
  • Longest Weekly Streak, berapa hari pengguna aktif berolahraga secara berturut-turut
  • Total hari dan durasi jam aktif tahun ini, berapa hari selama 2025 Anda melakukan aktivitas olahraga dan lama waktu keseluruhan yang pengguna habiskan untuk berolahraga sepanjang tahun.
  • Aktivitas populer, beberapa aktivitas unggulan atau paling berkesan yang pengguna ikuti.
  • Personal best, trofi atau rekor pribadi yang pengguna capai di Strava

Strava memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengatur tampilan sebelum membagikan hasil atau informasi Year in Sport mereka. Beberapa hal yang bisa diubah antara lain seperti menyembunyikan foto profil, menyembunyikan aktivitas dari tahun sebelumnya,  menampilkan rapor khusus untuk satu olahraga favorit, misalnya lari, bersepeda, atau renang.

Baca juga: YouTube Music Recap 2025 Sudah Hadir! Begini Caranya Lihat Rekap Musikmu

Dengan Hadirnya Strava Year in Sport 2025 membuat pengalaman dalam berolahraga terasa lebih bermakna. Fitur ini bukan hanya menjadi dokumentasi, tetapi juga refleksi terhadap perjalanan kesehatan Anda sepanjang tahun. Banyak pengguna menjadikannya sebagai momentum untuk merayakan pencapaian, memperbaiki kebiasaan, serta menyusun target baru untuk tahun berikutnya.

Selain itu,fitur tahunan ini bisa menjadi sumber motivasi baru. Melihat data aktivitas yang tersusun rapi dan penuh warna dapat memberikan dorongan semangat untuk terus bergerak, menetapkan target yang lebih realistis, atau bahkan menantang diri dengan olahraga baru di tahun mendatang.

Jadi, Anda termasuk pengguna yang telah merekam aktivitas sepanjang 2025, jangan ragu untuk membuka aplikasi Strava dan mencoba Year in Sport Anda sendiri. jangan lewatkan kesempatan untuk melihat cerita perjalanan Anda melalui Year in Sport. Segera buka aplikasi Strava, ikuti langkah-langkahnya, dan bagikan hasilnya jika Anda ingin memotivasi diri sendiri maupun orang lain.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

  •  

Bukan Cuma Laris! Ini 5 Teknologi Eksklusif yang Buat HP Samsung Istimewa

Foto: Antara

Teknologi.id - Samsung sudah lama dikenal sebagai salah satu raksasa teknologi dunia. Tidak hanya unggul dalam penjualan, Samsung juga terus berinovasi lewat berbagai fitur eksklusif handal yang membuat jajaran smartphone-nya berbeda dari para pesaing. Mulai dari keamanan tingkat tinggi, layar buatan sendiri, hingga fitur produktivitas yang tidak dimiliki merek lain, Samsung selalu berhasil menghadirkan pengalaman yang berkesan untuk para penggunanya. Inovasi ini benar-benar memberikan nilai tambah dalam hal keamanan dan kenyamanan bagi para penggunanya. Inilah yang membuat HP Samsung terus menjadi pilihan banyak orang dari tahun ke tahun. Jika kamu penasaran teknologi apa saja yang membuat HP Samsung begitu istimewa, berikut informasi penjelasannya.

Daftar Fitur Andalan yang Hanya Dimiliki Samsung


1. Samsung Knox & Knox Vault

Foto: Samsung 

Samsung bisa dibilang salah satu merek yang paling serius soal keamanan perangkat. Hal ini terlihat dari fitur Samsung Knox, sistem perlindungan yang pertama kali hadir di Galaxy Note 3 dan kini sudah jadi standar di hampir semua HP Samsung, termasuk kelas menengah dan entry level. Knox berfungsi melindungi smartphone dari berbagai ancaman, seperti malware, aplikasi berbahaya, hingga upaya peretasan. Jika dulu perlindungannya hanya berbasis software, kini Samsung memperkuatnya lewat Knox Vault, yaitu sistem keamanan tambahan yang memisahkan data sensitif di dalam hardware khusus. Dengan kombinasi ini, perlindungan yang diberikan jadi lebih kuat dan sulit ditembus.

Knox berfungsi melindungi smartphone dari berbagai ancaman, seperti malware, aplikasi berbahaya, hingga upaya peretasan. Jika dulu perlindungannya hanya berbasis software, kini Samsung memperkuatnya lewat Knox Vault, yaitu sistem keamanan tambahan yang memisahkan data sensitif di dalam hardware khusus. Dengan kombinasi ini, perlindungan yang diberikan jadi lebih kuat dan sulit ditembus.

2. Layar PLS

Foto: Samsung

Untuk urusan layar, Samsung tidak perlu diragukan lagi. Samsung  mengembangkan jenis layar untuk HP kelas terjangkau, yaitu PLS (Plane to Line Switching). PLS dibuat menggunakan liquid crystal serta menawarkan warna yang cerah, sudut pandang lebar, dan visual yang nyaman dilihat. Namun Samsung memberikan sentuhan tambahan pada panel ini, sehingga PLS punya beberapa keunggulan seperti kecerahan lebih tinggi dibanding IPS,  biaya produksi lebih murah,dan konsumsi daya efisien. Karena itu, PLS banyak digunakan pada HP Samsung harga Rp1-2 jutaan. Walaupun berada di kelas entry, tampilannya tetap terlihat bagus dan tidak murahan.

Baca juga: Samsung Perkenalkan Exynos 2600, Chipset Flagship 2nm Setara Snapdragon 8 Elite Gen 5

3. Dynamic AMOLED,Layar OLED Premium dengan Kualitas Visual Tinggi

Foto: samsung news

Selain panel PLS untuk HP murah, Samsung juga punya panel OLED eksklusif bernama Dynamic AMOLED untuk HP kelas flagship seperti Galaxy S25. Panel ini adalah versi lebih canggih dari AMOLED standar. Dynamic AMOLED mendukung HDR10+, memiliki akurasi warna tinggi 100% DCI-P3, dan sudah tersertifikasi cinema-grade color, contrast, serta TÜV Rheinland. Hasilnya, layar terlihat sangat tajam, kaya warna, dan nyaman dipandang dalam waktu lama. Bisa dibilang, Dynamic AMOLED adalah salah satu layar smartphone terbaik di pasaran saat ini.

4. Samsung DeX

Foto: samsung business insights

Samsung juga punya fitur unik yang dapat meningkatkan produktivitas, yaitu Samsung DeX. Dengan fitur ini, kamu bisa menghubungkan HP ke monitor, laptop, atau PC, lalu tampilan akan berubah menjadi antarmuka desktop layaknya komputer.DeX sangat membantu untuk mengerjakan dokumen, multitasking, presentasi, atau kerja ringan tanpa harus membawa laptop. Kebanyakan HP lain hanya menampilkan tampilan ponsel biasa saat tersambung ke layar besar, sedangkan Samsung menyediakan mode desktop yang benar-benar berbeda. Fitur ini baru tersedia di seri flagship.

Baca juga: Smartphone Lipat Generasi Baru dari Samsung Siap Ubah Cara Kita Menggunakan Ponsel

5. S-Pen, Stylus khusus Samsung

Foto: Samsung

Bicara soal Samsung tidak lengkap tanpa menyebut S-Pen. S-Pen menawarkan pengalaman menulis dan menggambar yang sangat natural, cocok untuk menuangkan ide, membuat catatan, atau melakukan navigasi yang lebih presisi. Versi sebelumnya bahkan dilengkapi Bluetooth Low Energy (BLE) sehingga bisa digunakan sebagai remote kamera atau kontrol gesture. Namun, sejak Galaxy S25 Ultra, fokus utama S-Pen dikembalikan penuh pada fungsinya sebagai stylus utama, dengan beberapa fitur Bluetooth yang disederhanakan demi efisiensi daya.

Dengan berbagai teknologi eksklusif yang hanya ada di Samsung seperti Knox Vault, layar PLS, Samsung DeX, Dynamic AMOLED, dan S-Pen, tidak heran jika HP Samsung menawarkan pengalaman yang berbeda dari smartphone lainnya. 

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(IR/ZA)

  •  

Orang Tua Wajib Tahu! 5 Aplikasi Parental Control untuk Pantau Aktivitas Online Anak


Foto: shutterstock

Teknologi.id - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, anak-anak kini tumbuh dengan akses yang semakin mudah terhadap internet dan perangkat digital. Hal ini memang memberikan banyak manfaat edukatif dan hiburan, namun di sisi lain, ada risiko yang perlu diwaspadai. Paparan konten yang tidak sesuai usia, penggunaan gadget yang berlebihan, hingga potensi ancaman dari dunia maya menjadi tantangan baru bagi orang tua modern. Untuk itu, aplikasi parental control hadir sebagai solusi praktis untuk membantu orang tua menjaga keamanan dan kesehatan digital anak.

Untuk membantu menghadapi tantangan tersebut, aplikasi parental control dirancang untuk mengatur dan memantau aktivitas online anak, mulai dari membatasi waktu penggunaan gadget, memblokir konten tertentu, hingga melacak lokasi perangkat. Dengan fitur-fitur ini, orang tua dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terkendali, sekaligus membangun kebiasaan penggunaan gadget yang sehat bagi anak.

Baca juga: 5 Cara Bijak Membimbing Anak Berinteraksi dengan Teknologi AI

Rekomendasi Aplikasi Parental Control

Berikut ini lima rekomendasi aplikasi parental control terbaik yang wajib dicoba oleh orang tua untuk memudahkan pemantauan aktivitas digital anak.

1. Qustodio

Foto:Qustodio

Qustodio menjadi salah satu aplikasi parental control paling populer berkat fitur lengkap yang dimilikinya. Aplikasi ini memungkinkan orang tua memantau situs web yang dikunjungi anak, melihat durasi penggunaan perangkat, serta memblokir konten berbahaya. Qustodio juga menyediakan laporan harian hingga mingguan, sehingga orang tua dapat memahami pola penggunaan gadget anak secara lebih detail. Aplikasi ini tersedia di berbagai platform seperti Windows, Mac, Android, dan iOS, membuatnya fleksibel untuk digunakan di berbagai perangkat keluarga.

2. Norton Family

Foto: allaboutcookies

Sebagai produk dari perusahaan keamanan siber ternama, Norton Family menawarkan perlindungan digital yang dapat diandalkan. Aplikasi ini memiliki fitur untuk membatasi waktu layar, memantau aktivitas browsing, dan memblokir akses ke situs berisi konten dewasa. Salah satu fitur menariknya adalah “School Time,” yang dirancang untuk membantu anak tetap fokus saat belajar online. Dengan tampilan antarmuka yang sederhana, Norton Family sangat cocok untuk orang tua yang baru mulai menggunakan teknologi parental control.

3. Google Family Link

Foto: Mashable Indonesia

Bagi pengguna Android, Google Family Link adalah pilihan yang mudah, gratis, dan memiliki fitur yang cukup lengkap. Melalui aplikasi ini, orang tua dapat melihat aplikasi apa saja yang diunduh anak, mengatur batas waktu penggunaan perangkat, serta memantau aktivitas digital harian. Salah satu fitur unggulannya adalah pelacakan lokasi secara real-time, yang membantu memastikan anak berada di tempat aman. Google Family Link sangat ideal bagi keluarga yang ingin memulai pengawasan digital secara sederhana namun tetap efektif.

Baca juga: Libur Tahun Baru Makin Dekat! Ini 5 Aplikasi Muslim-Friendly untuk Traveler

4. Kids360

Foto: IDN Times

Kids360 menghadirkan solusi yang berfokus pada keseimbangan penggunaan gadget. Aplikasi ini memungkinkan orang tua mengatur durasi penggunaan, memblokir aplikasi tertentu, dan melacak lokasi anak. Kids360 juga menyediakan laporan lengkap mengenai pola penggunaan perangkat anak setiap harinya. Dengan fitur pengaturan jadwal belajar dan tidur, aplikasi ini membantu anak mengatur waktu dengan lebih teratur dan terhindar dari kecanduan gadget.

5. FlashGet Kids Parental Control

Foto: FlashGet Kids

Aplikasi ini menawarkan beragam alat yang memudahkan orang tua menjaga aktivitas digital anak tetap aman. Dengan aplikasi ini, Anda dapat mengatur durasi penggunaan gadget, membatasi aplikasi yang dianggap tidak sesuai, serta melihat aktivitas penelusuran mereka. Fitur pelacakan lokasi yang bekerja secara real-time juga membantu memastikan posisi anak dapat dipantau kapan saja. Tidak hanya itu, FlashGet dibekali kemampuan screen mirroring untuk menampilkan tampilan layar anak dari jarak jauh, serta remote camera yang memungkinkan orang tua melihat situasi di sekitar anak melalui perangkat yang digunakan.

Dengan semakin kompleksnya dunia digital, pengawasan orang tua bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan penting demi keselamatan dan kenyamanan anak saat beraktivitas online. Lima aplikasi parental control di atas dapat menjadi solusi praktis untuk membantu Anda menjaga keamanan digital keluarga. Pilihlah aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan anak, lalu gunakan fitur-fitur yang tersedia secara bijak. Dengan pengawasan yang tepat, anak dapat tetap menikmati teknologi tanpa mengorbankan keamanan mereka. 

Pilihlah aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda, lalu terapkan pengaturan yang tepat secara bertahap agar anak tetap merasa nyaman. Pengawasan digital bukan berarti memata-matai, tetapi membangun ruang aman yang memungkinkan anak memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

  •  

Wow! AI Baru Ini Prediksi Risiko Kanker Payudara Hingga 5 Tahun Lebih Awal

 Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit dengan angka kematian tertinggi di dunia. Meski mammografi menjadi metode skrining standar, banyak tumor agresif tetap lolos dari deteksi dini. Situasi ini mendorong para peneliti mengembangkan teknologi skrining yang lebih akurat dan sensitif. Salah satu terobosan terbaru adalah AI Clairity Breast, model kecerdasan buatan yang mampu memprediksi risiko kanker payudara hingga lima tahun sebelum kanker muncul.

Teknologi ini dinilai dapat mengubah sistem skrining global, memberikan prediksi risiko yang jauh lebih presisi dibanding metode konvensional.

Mengapa Deteksi Kanker Payudara Perlu Teknologi Baru?

Selama ini, mammografi dianggap sebagai langkah paling efektif untuk mendeteksi kanker sejak dini. Namun dalam praktiknya, banyak tumor—khususnya tumor yang agresif—tidak terlihat pada hasil mammogram awal. Hal ini menyebabkan kanker baru terdeteksi ketika sudah berkembang ke tahap yang lebih berbahaya.

Menurut data WHO:

  • Lebih dari 2,3 juta perempuan didiagnosis kanker payudara setiap tahun.

  • Sekitar 670.000 perempuan meninggal akibat penyakit tersebut pada 2022.

Fakta ini menunjukkan perlunya sistem deteksi dini yang lebih akurat dan andal.

Baca juga: Telur dan Teknologi AI Jadi Kunci Baru Sembuhkan Penyakit Alzheimer

AI Clairity Breast: Prediksi Risiko Melalui Mammogram Tanpa Data Tambahan

Model AI Clairity Breast dikembangkan oleh Clairity Consortium, yang melibatkan 46 lembaga internasional dari Amerika Utara, Amerika Selatan, hingga Jerman. Algoritma ini dilatih menggunakan lebih dari 420.000 mammogram dari berbagai negara.

Keunggulan Clairity Breast dibanding metode tradisional:

  • Tidak membutuhkan riwayat keluarga.

  • Tidak memerlukan data gaya hidup.

  • Tidak membutuhkan informasi genetik.

  • Prediksi hanya berdasarkan hasil mammogram.

AI ini menganalisis tekstur, pola jaringan, hingga detail halus yang tidak terlihat mata manusia. Dari analisis tersebut, AI mampu memberikan skor risiko yang memprediksi kemungkinan seseorang mengembangkan kanker payudara dalam lima tahun mendatang.

Hasil studi menunjukkan bahwa perempuan dengan skor risiko tinggi berdasarkan AI memiliki peluang empat kali lebih besar terkena kanker payudara dibanding mereka yang berada pada kategori risiko rendah. Yang paling menonjol adalah kemampuannya memprediksi risiko meskipun hasil mammogram terlihat normal.

Foto: AdobeStock

Membantu Menentukan Siapa yang Membutuhkan MRI

AI Clairity Breast tidak hanya memprediksi risiko, tetapi juga berperan penting dalam menentukan siapa yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan berupa MRI. MRI dikenal lebih sensitif dalam mendeteksi kanker stadium awal, terutama pada perempuan dengan jaringan payudara yang sangat padat. Namun karena biayanya tinggi, pemeriksaan ini tidak bisa diberikan kepada semua orang.

Dengan adanya AI, dokter dapat menentukan secara lebih tepat siapa yang benar-benar membutuhkan MRI, sehingga proses skrining menjadi lebih efisien dan hemat biaya.

Christiane Kuhl menjelaskan bahwa meski hanya sekitar 10 persen perempuan memiliki jaringan payudara sangat padat, banyak kasus kanker justru ditemukan pada perempuan dengan jaringan tidak terlalu padat. Kelompok ini sering tidak menjadi prioritas dalam skrining lanjutan. AI Clairity Breast hadir untuk menutup celah tersebut dan memberikan rekomendasi skrining yang lebih tepat sasaran.

Haruskah Skrining Dimulai pada Usia Lebih Muda?

Banyak negara memulai program skrining kanker payudara pada usia 50 tahun. Namun, perempuan yang lebih muda cenderung memiliki jaringan payudara yang padat, sehingga mammografi kurang optimal dalam mendeteksi kelainan.

Meski demikian, hanya menurunkan batas usia skrining tidak akan mengatasi akar masalah. Christiane Kuhl menyarankan pendekatan berbasis risiko dengan dua tahap:

  1. Mammografi sebagai pemeriksaan awal.

  2. Analisis AI untuk memprediksi risiko lima tahun ke depan.

  3. MRI dilakukan jika skor risiko dari AI menunjukkan kategori tinggi.

Dengan pendekatan ini, kualitas deteksi meningkat dan skrining menjadi lebih personal serta efektif.

Baca juga: Ahli Temukan Metode Ilmiah untuk Redakan Patah Hati, Coba Cara Ini!

AI Clairity Breast dan Masa Depan Skrining Kanker Payudara

AI Clairity Breast dianggap sebagai salah satu inovasi medis paling menjanjikan dalam skrining kanker payudara. Teknologi ini memberi banyak keuntungan:

  • Prediksi risiko jauh sebelum kanker muncul.

  • Deteksi lebih akurat pada perempuan dengan jaringan tidak terlalu padat.

  • Analisis cepat hanya dalam hitungan detik.

  • Mengurangi pemeriksaan MRI yang tidak perlu.

  • Meningkatkan peluang menemukan kanker pada tahap sangat awal.

  • Mengoptimalkan program skrining nasional dengan pendekatan berbasis risiko.

Dengan kemampuan deteksi yang lebih akurat, teknologi ini berpotensi menekan angka kematian dan memberikan peluang penyembuhan yang lebih besar bagi perempuan berisiko tinggi.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(IR/ZA)

  •  

Apple Watch Kini Bisa Deteksi Hipertensi, Hadir Pertama di India


Foto: Gizmochina


Teknologi.id 
- Apple kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan fitur pendeteksi hipertensi pasif di Apple Watch, dan India menjadi negara pertama yang resmi mendapatkannya. Peluncuran ini menandai fase baru dalam kemampuan smartwatch mendeteksi masalah kesehatan serius tanpa interaksi pengguna. Di negara dengan angka hipertensi yang terus meningkat dan kesadaran kesehatan yang masih rendah, kehadiran fitur ini bukan sekadar pembaruan software, tetapi langkah strategis yang berpotensi mengubah cara masyarakat melakukan pencegahan dini terhadap penyakit kardiovaskular.

Meningkatnya kasus penyakit kardiovaskular di berbagai negara, termasuk India, membuat Apple memilih untuk memperluas ketersediaan fitur deteksi hipertensi pasif ke lebih banyak perangkat. Setelah sebelumnya hanya hadir di Apple Watch Series 11 dan Watch Ultra 3, kemampuan ini kini turut diaktifkan pada Apple Watch Series 9 serta Watch Ultra 2. Perluasan dukungan perangkat ini membuka akses bagi jutaan pengguna tambahan terutama di India, di mana lebih dari 30% orang dewasa hidup dengan hipertensi dan sebagian besar bahkan tidak menyadari kondisinya. Langkah ini menegaskan komitmen Apple dalam menghadirkan teknologi kesehatan yang lebih  mudah dijangkau.

Baca juga: Resmi! Apple Ungkap Daftar 6 Aplikasi Peraih App Store Award Terbaik 2025

Hipertensi sering disebut sebagai penyakit yang diam-diam bisa membunuh karena gejalanya hampir tidak terasa hingga memicu komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, atau kerusakan ginjal. Dengan tingkat kesadaran yang masih rendah, kemampuan Apple Watch untuk mengidentifikasi pola awal hipertensi tanpa interaksi aktif dari pengguna dapat menjadi salah satu upaya pencegahan penyakit kronis.

Cara Kerja Apple Watch dalam Mendeteksi

Foto: Apple

Fitur ini tentunya memiliki keunggulan utama yang ditawarkan yaitu sifatnya yang sepenuhnya pasif. Pengguna tidak perlu mengaktifkan mode khusus, melakukan pengukuran manual, atau menggunakan perangkat tambahan. Apple memanfaatkan sensor PPG (photoplethysmography) bawaan untuk membaca detak jantung sekaligus menganalisis pola gelombang denyut nadi.
Sistem AI Apple mempelajari:

  • Pulse Transit Time (PTT) yaitu waktu tempuh gelombang tekanan darah dari jantung ke pergelangan tangan.
  • Morforlogi gelombang nadi yaitu bentuk gelombang yang mengindikasikan kekakuan arteri dan tingkat tekanan.

Data ini dikumpulkan selama sekitar 30 hari, terutama saat pengguna tidur atau beraktivitas ringan. Setelah dianalisis secara aman di cloud dengan enkripsi end-to-end, Apple Watch dapat mendeteksi pola yang mengarah pada risiko hipertensi. Jika ada indikasi pengguna akan menerima notifikasi yang berisi penjelasan tentang temuan, rekomendasi untuk memantau tekanan darah lebih lanjut, saran konsultasi dengan tenaga medis, serta tips gaya hidup yangg baik. Selain itu, yang penting untuk digarisbawahi, fitur ini bukan alat diagnostik. Apple Watch tidak menggantikan peran tensimeter atau dokter, tetapi menjadi pengingat kesehatan yang membantu deteksi dini.

Fitur ini dapat diakses diberbagai series Apple Watch diantaranya yaitu Apple watch series 9,11, Ultra 2, Ultra 3. Selain itu, fitur ini juga secara otomatis akan dinonaktifkan apabila pengguna berusia dibawah 22 tahun, sudah pernah terdiagnosis hipertensi serta pengguna hamil karena dapat memengaruhi akurasi akibat perubahan fisiologis.

Baca juga: Apple Music Replay 2025 Telah Hadir, Apa Saja Yang Baru?

Alasan Kenapa India menjadi Negara Pertama

India merupakan salah satu negara dengan beban hipertensi terbesar di dunia diperkirakan mencapai 200 juta penderita. Sayangnya, hanya sekitar 12% yang terdiagnosis, dan lebih sedikit lagi yang mendapatkan perawatan reguler. Selain itu, penetrasi Apple Watch yang semakin tinggi di kalangan perkotaan India serta tantangan pada infrastruktur kesehatan. Fitur deteksi dini ini dianggap sebagai solusi yang menjanjikan. Ekspansi Apple ke India juga sebagai strategi Apple untuk memperkuat posisinya di pasar berkembang melalui inovasi kesehatan yang berdampak langsung pada masyarakat.

Hingga saat ini, Indonesia belum menjadi salah satu daftar negara yang akan mendapatkan fitur ini. Namun, melihat negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia dan Vietnam akan mendapatkan fitur serupa, kemungkinan besar Indonesia juga akan mendapatkannya.
Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan sensor yang bekerja tanpa mengganggu aktivitas pengguna, Apple tidak hanya menawarkan inovasi teknologi, tetapi juga kontribusi nyata pada pencegahan penyakit kardiovaskular yang menjadi ancaman global di berbagai negara.

Fitur ini memiliki potensi yang besar terlebih masih banyak masyarakat yang belum tahu banyak mengenai informasi kesehatan. Dengan alat ini pengguna dapat lebih aware karena ada peringatan dini yang diberikan. Walaupun ini bukan pengganti alat medis tetapi fitur ini dapat memberi notifikasi terhadap kesehatan mereka.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

  •  
❌