Reading view

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Apakah Shiba Inu Akan Punah di 2026? Data On-Chain Menyimpan Jawabannya

Harga Shiba Inu mengalami tahun yang berat. Token ini turun hampir 70% dibanding tahun lalu, dan sudah turun lebih dari 90% dari harga tertingginya sepanjang masa. Karena minat pada meme coin mulai berkurang, banyak orang kini bertanya-tanya apakah SHIB perlahan “sekarat”.

Kekhawatiran itu semakin besar setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan bahwa meme coin sudah “mati”, dengan alasan dominasi yang anjlok dan spekulasi yang semakin mengecil. Kalau dilihat sekilas, Shiba Inu memang sesuai dengan narasi tersebut. Tapi, data on-chain memberikan gambaran lain yang lebih dalam.

Kelemahan meme coin itu nyata, dan shiba inu mencerminkannya

Pasar meme coin secara keseluruhan memang jelas melemah. Data CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin telah turun ke level terendah awal 2024, menandakan aktivitas spekulasi di altcoin juga sudah berkurang.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu juga mengalami tren serupa. Harga masih tertahan di bawah resistance jangka panjang, dan reli yang terjadi pun gagal bertahan lama. Wallet smart money, yang memantau trader berpengalaman dan aktif, secara bertahap terus mengurangi eksposur SHIB sepanjang tahun ini.

Hal ini menunjukkan trader tidak sedang mempersiapkan diri untuk rebound jangka pendek. Singkatnya, trader berpengalaman tidak mengandalkan lonjakan harga, apalagi reli besar.

Year-Long SHIB Holders
Holder SHIB Lebih dari Setahun: Nansen

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data derivatif terbaru semakin memperkuat pandangan ini. Dalam 30 hari terakhir, sebagian besar trader perpetual futures sudah memangkas eksposur. Di luar wallet terbesar, penggunaan leverage masih minim. Ini menunjukkan para trader cenderung waspada dan tidak mengharapkan pergerakan cepat atau ledakan harga besar.

Derivatives Positioning
Posisi Derivatif: Nansen

Secara sederhana, spekulasi sudah mengering. Ini memperkuat anggapan bahwa meme coin kini tidak lagi mendominasi pasar seperti dulu. Tapi, spekulasi hanya satu sisi dari gambaran utuh.

Whale dan holder terus menambah saat koin keluar dari exchange

Walau pergerakan harga lemah, perilaku jangka panjang menunjukkan kisah berbeda.

Jumlah holder Shiba Inu, yang mencatat berapa banyak wallet yang menyimpan SHIB, terus meningkat sepanjang tahun ini. Awalnya sekitar 1,46 juta wallet, kini sudah bertambah hingga sekitar 1,54 juta. Pertumbuhannya memang tidak selalu mulus, namun trennya tetap naik, bahkan saat harga anjlok tajam.

Holders Keep Increasing
Jumlah Holder Terus Bertambah: Santiment

Data whale bahkan lebih mencolok.

Setahun terakhir, holder besar sudah meningkatkan saldo SHIB mereka sekitar 249%, sesuai grafik yang sudah ditampilkan di atas. Saldo mega-whale pun naik sekitar 28,5%. Di saat yang sama, saldo di exchange — yang menunjukkan berapa banyak token ada di platform trading — turun sekitar 22%. Semakin sedikit token di exchange biasanya berarti tekanan jual secara langsung juga berkurang.

Tren ini makin cepat belakangan ini. Hanya dalam 30 hari terakhir, saldo whale naik lebih dari 61%, dan mayoritas arus keluar dari exchange terjadi pada periode yang sama.

Recent SHIB Holdings
Kepemilikan SHIB Terbaru: Nansen

Data ini tidak memperlihatkan kepanikan atau penelantaran. Justru, ini terlihat seperti akumulasi secara perlahan.

Meski begitu, penting dicatat bahwa trader derivatif belum ikut serta. Di luar wallet utama, penempatan posisi leverage masih rendah. Whale sepertinya masih bergerak lebih awal, namun belum agresif.

Struktur Harga Shiba Inu Masih Lemah, tapi Pola Reversal Mulai Muncul

Pergerakan harga SHIB memang masih rapuh, tapi belum benar-benar kehilangan harapan.

Pada grafik tiga hari, Shiba Inu sedang bergerak di dalam falling wedge jangka panjang, yaitu pola yang sering kali menjadi bullish jika harga berhasil breakout ke atas. Baru-baru ini, sinyal penting muncul.

Antara 3 Desember sampai 12 Desember, harga Shiba Inu membuat lower low sementara Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum, membentuk higher low. Bullish divergence ini menandakan tekanan jual mulai melemah, sehingga peluang pembalikan tren semakin besar.

Sekarang, level-level kunci menjadi jauh lebih penting daripada sekadar narasi.

Resistance pertama berada di dekat US$0,0000092. Breakout bersih di atas level ini akan menandai breakout dari garis tren atas yang sudah menahan harga sejak September. Jika terkonfirmasi, zona resistance berikutnya berada di sekitar US$0,000010, US$0,000011, dan US$0,000014, yang sejalan dengan titik swing high utama terakhir. Perlu dicatat bahwa hanya breakout di atas US$0,0000092 yang bisa benar-benar membantah klaim “koin mati”.

Shiba Inu Price Analysis
Analisis Harga Shiba Inu | Sumber: TradingView

Untuk sisi bawahnya, struktur harga akan melemah di bawah US$0,0000075. Jika harga terus bergerak di bawah level tersebut, maka setup pembalikan akan gagal dan risiko penurunan pun kembali terbuka.

Shiba Inu bukanlah aset mati, tapi belum bisa dikatakan kuat juga. Spekulasi sudah hilang, trader tetap waspada, dan keuntungan cepat sepertinya sulit didapat. Meski begitu, jumlah holder yang terus naik, akumulasi whale yang besar, serta saldo exchange yang turun menandakan chain ini masih belum ditinggalkan.

Jika siklus altcoin kembali, Shiba Inu masih berpeluang bangkit lagi. Untuk sekarang, aset ini masih bertahan dan menunggu konfirmasi lebih kuat.

  •  

3 Alasan Kenapa Prediksi Harga Bitcoin Bullish Masih Berlaku

Harga Bitcoin nampak stagnan pada pandangan pertama. Dalam 24 jam terakhir, harganya hampir tidak bergerak, turun hanya 0,2%. Bahkan dalam sepekan, Bitcoin juga kurang bergerak, hanya naik sekitar 0,7%. Pasar terasa sepi, dan banyak trader menyebut pergerakan ini sideways atau range-bound.

Tapi di balik permukaan, ada beberapa sinyal yang menunjukkan Bitcoin (BTC) tidak selemah yang terlihat. Momentum mulai berubah perlahan, penjual makin kehilangan keyakinan, serta holder besar juga masih terus menambah posisi secara diam-diam. Semua faktor ini menjelaskan mengapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari pakar seperti Tom Lee masih belum hilang, meski belum terjadi breakout.

Sinyal Momentum dan Volume Perlahan Meningkat

Pada grafik harian, harga Bitcoin masih bertahan di level US$90.100. Area ini menjadi pondasi kuat saat volatilitas belakangan, menjaga harga agar tidak koreksi lebih dalam walaupun harga belum bisa naik lebih tinggi.

Salah satu sinyal awal yang paling jelas datang dari On-Balance Volume (OBV). OBV memantau apakah volume mengalir masuk atau keluar dari sebuah aset, sehingga bisa membantu melihat tekanan beli atau jual yang tersembunyi.

Antara tanggal 9 hingga 11 Desember, harga Bitcoin membentuk high yang lebih rendah, sementara OBV justru membentuk high yang lebih tinggi. Divergensi ini menandakan walaupun harga kesulitan naik, pembeli justru lebih aktif di balik layar.

Bitcoin Flashes Divergence
Bitcoin Tampilkan Divergensi | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight tentang token lainnya? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Sinyal itu makin kuat pada periode 10 – 12 Desember. Pada waktu tersebut, harga Bitcoin membentuk low yang lebih rendah, namun OBV justru bikin low yang lebih tinggi. Dua sudut pandang berbeda ini menyajikan cerita yang sama. Penjual menekan harga, tapi dengan volume yang lebih lemah.

Dua divergensi OBV ini bekerjasama, bukan bertentangan. Jika digabungkan, keduanya menunjukkan tekanan jual terus berkurang, bukan bertambah. Ini memang bukan sinyal breakout, tapi sering kali muncul sebelum breakout terjadi.

Holder dan whale mulai mengambil posisi meski harga sideways

Sinyal momentum saja tidak cukup. Data on-chain jadi konfirmasi tambahan. Holder Net Position Change memantau apakah holder jangka panjang menambah atau justru mengurangi posisi Bitcoin. Nilai negatif berarti menjual. Nilai negatif yang makin kecil artinya tekanan jual kian mereda.

Pada 10 Desember, holder jangka panjang melepas sekitar 155.999 BTC. Tapi pada 13 Desember, angka itu turun jadi sekitar 150.614 BTC. Artinya ada pengurangan tekanan jual sekitar 3,4%.

HODLers Selling Fewer Coins
Holder Jual Koin Lebih Sedikit | Sumber: Glassnode

Perubahannya memang tidak drastis, tapi tetap berarti. Bitcoin tidak alami aksi jual panik walaupun bergerak dalam kisaran tertentu. Sebaliknya, holder menjual lebih sedikit saat harga semakin stabil. Pola perilaku seperti ini biasanya muncul saat fase konsolidasi, bukan saat breakdown.

Sinyal yang paling kuat datang dari whale. Jumlah entitas yang memegang minimal 1.000 BTC tetap mendekati rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Angka ini biasanya menunjukkan aktivitas holder besar untuk jangka panjang.

Sejak akhir Oktober, harga Bitcoin mengalami koreksi dan bergerak sideways. Di periode yang sama, whale terus menambah kepemilikan. Ini memunculkan divergensi yang jelas. Harga melemah, tapi holder besar justru terus akumulasi. Dan biasanya, mereka tidak akan menambah tanpa ada alasan kuat.

BTC Whales Keep Increasing
Jumlah Whale BTC Terus Bertambah | Sumber: Glassnode

Perilaku seperti ini membantu menjelaskan kenapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari analis seperti Tom Lee masih bertahan hingga kini.

JUST IN: Tom Lee says Bitcoin has likely bottomed and could break the 4 year cycle and hit $180,000 by the end of January. pic.twitter.com/NuFAltmFm8

— The ₿itcoin Therapist (@TheBTCTherapist) December 13, 2025

Prediksi ini bukan berdasar candle jangka pendek, melainkan karena penurunan aksi jual, struktur volume yang membaik, dan akumulasi whale secara konsisten. Meski begitu, harga Bitcoin harus mengonfirmasi semua tesis ini.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Apakah Bull Menguasai Pasar

Agar Bitcoin bisa merealisasikan semua sinyal tadi, butuh konfirmasi harga.

Level yang paling penting tetap di US$94.600. Jika harga Bitcoin bisa ditutup harian di atas zona ini, maka harga sudah bergerak sekitar 5% dari posisi sekarang sekaligus menembus batas atas struktur kompresi saat ini. Itu bakal jadi sinyal bahwa pembeli sudah menguasai kendali jangka pendek.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Jika harga menembus US$94.600, resistance berikutnya berada di sekitar US$99.800. Jika pergerakan naik berhasil bertahan di atas level itu dan kondisi pasar mendukung, jalur menuju US$107.500 bisa semakin terbuka. Ini bisa menjadi katalis pertama untuk target agresif US$180.000 milik Tom Lee, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Di sisi bawah, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, support terdekat ada di sekitar US$89.200. Setelah itu, level penting berikutnya berada di US$87.500. Jika harga menembus zona ini, maka skenario bullish akan batal, setidaknya untuk jangka pendek.

  •  

HBAR Has One Bullish Play Left — Is It Enough to Avoid a 13% Breakdown?

HBAR is running out of time. The token is down nearly 2% over the past 24 hours and close to 10% for the week. In the process, HBAR price has broken several short-term support levels and is now hovering near $0.12.

This level is critical. HBAR is barely 1% above a breakdown zone that could drag the price toward $0.10. That move would translate into a 12% to 13% decline from current levels. But one bullish signal is still holding the structure together. If it fails, the downside could accelerate.

Big Money Stepping Away Weakens the Setup

The main source of pressure comes from how large HBAR holders are behaving.

This is visible through the Chaikin Money Flow (CMF), which tracks whether big money is entering or exiting an asset by combining price movement with trading volume. When CMF is above zero, large buyers are active. When it falls below zero, the distribution is taking place.

For HBAR, CMF has deteriorated sharply. Since December 7, CMF has dropped by more than 400% and moved deep into negative territory. Earlier pullbacks still saw CMF stay positive, meaning buyers absorbed selling pressure. This time, that support is gone.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

There is also a clear bearish divergence. Between October 10 and December 14, the HBAR price formed higher lows, while the CMF formed lower lows. This shows that recent price stability was not backed by strong demand from large players.

In simple terms, price tried to hold up while big money quietly exited. That imbalance makes the HBAR price vulnerable.

One Bullish Signal Is Still Holding the Floor

Despite the weak big-money picture, one momentum indicator is still flashing a bullish sign.

That indicator is the Relative Strength Index (RSI), which measures the strength and speed of recent price moves. It helps identify when selling pressure may be getting exhausted. Readings near 30 usually suggest oversold conditions.

On HBAR’s daily chart, RSI has formed a bullish divergence. Between November 21 and December 14, the HBAR price made a lower low, while the RSI made a higher low. This is a classic bullish divergence and often appears as a trend reversal sign.

P.S. The HBAR price is in a clear downtrend, losing over 48% in the 3-month horizon.

Bullish Divergence In Play: TradingView

This tells us sellers are still pushing prices lower, but with less force each time. The decline continues, but the seller-driven momentum behind it is weakening. At the moment, this RSI divergence is the only bullish play HBAR has left.

HBAR Price Breaks Down or Turns the Tide?

Price action defines the final outcome. HBAR is trading below a descending trend line that has capped every rally for weeks. At the same time, price is sitting on a trend-based Fibonacci support near $0.12. That line acts as the base of the descending triangle pattern, completed by the descending trendline.

This zone is the last line of defense.

If $0.12 breaks decisively, the next major support sits near $0.10. That move would confirm a 12% to 13% breakdown and extend the bearish trend.

HBAR Price Analysis
HBAR Price Analysis: TradingView

To stabilize, the HBAR price must reclaim $0.13. That level lines up with a key Fibonacci retracement zone and would signal buyers stepping back in.

A stronger shift would only come above $0.13. That would place the price back above the descending trend line and reset the structure from bearish to neutral.

The post HBAR Has One Bullish Play Left — Is It Enough to Avoid a 13% Breakdown? appeared first on BeInCrypto.

  •  

Ethereum Price Could Be Silently Nearing a Breakout, Here’s Why

Ethereum price action looks quiet, but the entire formation is slowly turning bullish. Over the past 24 hours, ETH has traded almost flat, while the past seven days show a modest 2.6% gain. Price has remained above $3,100 for several sessions, suggesting strength rather than exhaustion.

This sideways move is not random. Ethereum is compressing near key levels, where breakouts often form. The next move depends on whether buyers, who are gradually returning, can turn this consolidation into a continuation.

Bull Flag Structure Holds as the Breakout Zone Appears

Ethereum appears to be breaking out after consolidating inside a bull flag. A bull flag forms when the price pauses after a strong upward move, then trades in a narrow range before the next leg higher. This pattern signals consolidation, not weakness.

The structure remains intact as long as ETH holds above $3,090. That means, unless there is a daily candle close below this level, the much-anticipated breakout might hold.

This level has acted as firm support, absorbing selling pressure during recent pullbacks. Price has repeatedly bounced from this zone, showing buyers are still defending it.

Breakout Setup Forms
Breakout Setup Forms: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

A clean daily close above $3,130 would be the first confirmation that the flag is resolving higher. That move would signal that consolidation is ending and buyers are regaining control. Without that close, Ethereum remains in compression, but the bullish structure stays valid.

Selling Pressure Eases as Key Ethereum Price Levels Emerge

On-chain data support the price structure. Holder Net Position Change, which tracks whether long-term investors are adding or selling ETH, shows that selling pressure has eased compared to earlier sessions.

On December 12, Ethereum holders distributed roughly 958,771 ETH. By December 13, net selling dropped to around 877,958 ETH, marking a decline of roughly 8.4% in selling pressure within 24 hours.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins: Glassnode

That shift matters. Ethereum is still seeing net distribution, but the pace of selling is slowing as the price compresses near resistance. This behavior typically appears during late-stage consolidation, not during breakdowns.

When selling pressure eases near a key level without price slipping lower, it increases the odds that buyers step in once a breakout confirms. Ethereum is not seeing panic exits. Instead, holders appear more willing to wait.

Ethereum Price Analysis
Ethereum Price Analysis: TradingView

If the Ethereum price secures a daily close above $3,130, the next resistance sits near $3,390. Clearing that zone would open the path toward the $4,000–$4,020 area, aligning with the measured move from the bull flag structure.

However, the bullish structure would weaken if the Ethereum price drops under $3,090 or even $2,910. Closing below the latter would break the pattern completely.

The post Ethereum Price Could Be Silently Nearing a Breakout, Here’s Why appeared first on BeInCrypto.

  •  

Will Shiba Inu Die Out In 2026? On-Chain Data Hold the Answer

Shiba Inu price has had a rough year. The token is down nearly 70% year-on-year and more than 90% from its all-time high. With meme coin interest fading, many now question whether SHIB is slowly dying.

That concern grew after CryptoQuant CEO Ki Young Ju said meme coins are “dead,” citing collapsing dominance and shrinking speculation. On the surface, Shiba Inu seems to fit that narrative. But on-chain data adds more layers to the story.

Meme Coin Weakness Is Real, and Shiba Inu Reflects It

The broader meme coin market has clearly weakened. CryptoQuant data shows meme coin dominance has fallen to early-2024 lows, signaling reduced speculative activity across altcoins.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu mirrors that trend. Price has stayed under long-term resistance, and rallies have failed to hold. Smart money wallets, which track experienced and active traders, have steadily reduced SHIB exposure throughout the year.

That suggests traders are not positioning for short-term rebounds. Simply put, informed traders are not relying on price surges, let alone rallies.

Year-Long SHIB Holders
Year-Long SHIB Holders: Nansen

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

A recent chunk of derivatives data reinforces this view. Over the past 30 days, most perpetual futures traders have cut exposure. Outside of the largest addresses, leverage remains light. This shows traders are cautious and not expecting a fast or explosive move.

Derivatives Positioning
Derivatives Positioning: Nansen

In simple terms, speculation has dried up. That supports the idea that meme coins are no longer driving the market the way they once did. But speculation is only one side of the equation.

Whales and Holders Keep Adding as Coins Leave Exchanges

Despite weak price action, long-term behavior tells a different story.

Shiba Inu’s holder count, which tracks how many wallets hold SHIB, has continued to rise throughout the year. It started near 1.46 million and has grown to roughly 1.54 million. The growth has not been smooth, but the trend remains positive, even as prices fell sharply.

Holders Keep Increasing
Holders Keep Increasing: Santiment

Whale data is more striking.

Over the past year, large holders have increased their SHIB balances by about 249%, per the image shared earlier. Mega-whale balances are up roughly 28.5%. At the same time, exchange balances, which show how many tokens sit on trading platforms, have dropped by nearly 22%. Fewer coins on exchanges usually mean less immediate selling pressure.

This trend accelerated recently. Over the past 30 days alone, whale balances rose more than 61%, while most of the exchange outflows happened during the same period.

Recent SHIB Holdings
Recent SHIB Holdings: Nansen

That does not look like panic or abandonment. It looks like slow accumulation.

However, it is important to note that derivatives traders are not joining in. Outside of top addresses, leverage positioning remains muted. Whales appear early, but are not aggressive.

Shiba Inu Price Structure Still Weak, but a Reversal Setup Is Emerging

SHIB price action remains fragile, but it is not hopeless.

On the three-day chart, Shiba Inu is trading inside a long-term falling wedge, a pattern that often turns bullish if the price breaks upward. Recently, a key signal appeared.

Between December 3 and December 12, the Shiba Inu price made a lower low while the Relative Strength Index (RSI), a momentum indicator, made a higher low. This bullish divergence suggests selling pressure is weakening, raising the odds of a trend reversal.

Key levels now matter more than narratives.

The first resistance sits near $0.0000092. A clean break above this level would mark a breakout from the upper trendline that has capped the price since September. If confirmed, the next resistance zones lie near $0.000010, $0.000011, and $0.000014, which align with the last major swing high. Do note that only a level break beyond $0.0000092 could completely invalidate the “dead coin” claims.

Shiba Inu Price Analysis
Shiba Inu Price Analysis: TradingView

On the downside, the structure weakens below $0.0000075. A sustained move under that level would invalidate the reversal setup and reopen downside risk.

Shiba Inu is not dead, but it is not strong either. Speculation is gone, traders remain cautious, and quick gains are unlikely. Still, rising holder counts, heavy whale accumulation, and falling exchange balances suggest the chain is far from abandoned.

If an altcoin cycle returns, Shiba Inu still has a path to revival. For now, it remains in survival mode, waiting for stronger confirmation.

The post Will Shiba Inu Die Out In 2026? On-Chain Data Hold the Answer appeared first on BeInCrypto.

  •  

3 Reasons Why Bullish Bitcoin Price Predictions Still Hold

Bitcoin price looks stuck at first glance. Over the past 24 hours, the price has been nearly flat, down just 0.2%. Even on a weekly basis, Bitcoin has barely moved, up roughly 0.7%. The market feels quiet, and many traders are calling this range-bound action.

But under the surface, several signals suggest Bitcoin (BTC) is not as weak as it looks. Momentum is shifting slowly, sellers are losing conviction, and large holders continue to position quietly. Together, these factors explain why bullish Bitcoin price predictions made by experts like Tom Lee have not disappeared, even without a breakout yet.

Momentum And Volume Signals Are Quietly Improving

On the daily chart, the Bitcoin price continues to respect the $90,100 level. This zone has acted as a firm base during recent volatility, preventing deeper pullbacks even as the price failed to trend higher.

One of the clearest early signals comes from On-Balance Volume (OBV). OBV tracks whether volume is flowing into or out of an asset, helping identify hidden buying or selling pressure.

Between December 9 and December 11, the Bitcoin price made a lower high, while OBV made a higher high. This divergence shows that even as prices struggled, buyers were more active beneath the surface.

Bitcoin Flashes Divergence
Bitcoin Flashes Divergence: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

That signal strengthened between December 10 and December 12. During this period, the Bitcoin price made a lower low, while OBV formed a higher low. This tells the same story from another angle. Sellers pushed the price lower, but with weaker volume support.

These two OBV divergences work together, not against each other. Combined, they show selling pressure is fading, not accelerating. This does not confirm a breakout, but it often appears before one.

Holders And Whales Are Positioning Despite the Flat Price

Momentum signals alone are not enough. On-chain data adds confirmation. Holder Net Position Change tracks whether long-term holders are adding or reducing Bitcoin positions. Negative values mean selling. Fewer negative values mean selling pressure is easing.

On December 10, long-term holders were distributing roughly 155,999 BTC. By December 13, that number dropped to around 150,614 BTC. That is a reduction of about 3.4% in selling pressure.

HODLers Selling Fewer Coins
HODLers Selling Fewer Coins: Glassnode

The change is not dramatic, but it is meaningful. Bitcoin is not seeing panic selling despite trading in a range. Instead, holders are selling less as the price stabilizes. This behavior typically appears during consolidation phases, not during breakdowns.

The strongest signal comes from whales. The number of entities holding at least 1,000 BTC remains near its six-month high. This metric often reflects large, long-term investors.

Since late October, the Bitcoin price has corrected and moved sideways. During the same period, whale entities continued to add. This creates a clear divergence. Price weakened, but large holders kept accumulating. And they usually do not add without any valid reason.

BTC Whales Keep Increasing
BTC Whales Keep Increasing: Glassnode

This behavior helps explain why bullish Bitcoin price predictions from analysts like Tom Lee remain in play.

JUST IN: Tom Lee says Bitcoin has likely bottomed and could break the 4 year cycle and hit $180,000 by the end of January. pic.twitter.com/NuFAltmFm8

— The ₿itcoin Therapist (@TheBTCTherapist) December 13, 2025

These forecasts are not based on short-term candles. They rely on reduced selling, improving volume structure, and steady whale accumulation. Still, the Bitcoin price must confirm the thesis.

Bitcoin Price Levels That Decide Whether Bulls Take Control

For Bitcoin to turn these signals into action, price confirmation is required.

The most important level remains $94,600. A daily close above this zone would mark roughly a 5% move from current levels and break above the upper boundary of the current compression structure. That would signal that buyers have regained short-term control.

Bitcoin Price Analysis
Bitcoin Price Analysis: TradingView

If $94,600 breaks, the next resistance sits near $99,800. A sustained move above that level could open the path toward $107,500, if broader market conditions allow. That could be the first real catalyst to Tom Lee’s aggressive $180,000 outlook, as stated earlier.

On the downside, if the Bitcoin price loses $90,000, support lies near $89,200. Below that, $87,500 becomes the next key level. A break under these zones would invalidate the bullish setup, at least in the short term.

The post 3 Reasons Why Bullish Bitcoin Price Predictions Still Hold appeared first on BeInCrypto.

  •  

Pi Coin Price Falls 28% From November Highs — Do Charts Now Hint At Reversal?

Pi Coin has struggled since late November. After peaking near the end of the month, the price has dropped roughly 28%, erasing most of its earlier gains. Over the past seven days alone, Pi Coin is down about 8.6%, and over the past three months, losses now exceed 40%.

Despite that weakness, the latest chart data shows something new forming beneath the surface. Momentum pressure is starting to shift, raising the question of whether the correction may be nearing a pause. Will the pause lead to a rebound or a complete reversal? Time to find out!

Momentum Pressure Is Easing, But Buyers Are Still Hesitant

On the daily chart, Pi Coin has formed a hidden bullish divergence between November 4 and December 11. During this period, price made a higher low while the Relative Strength Index made a lower low. RSI measures momentum by tracking the speed of buying and selling. When price holds higher levels while momentum weakens, it often signals that selling pressure is starting to fade.

Bullishness Appears On The Pi Chart
Bullishness Appears On The Pi Chart: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

This type of divergence usually appears near the end of sharp dips. It does not confirm a reversal by itself, but it often precedes rebound attempts when sellers begin to lose control.

However, momentum alone is not enough. The Chaikin Money Flow, which tracks whether large buyers or sellers are dominating volume, is still flashing caution. CMF remains close to testing its descending trend line (connecting lower lows) and is also trading below the zero line. This shows that big money flows have not turned supportive towards Pi Coin, yet.

Big Money Flow Remains Weak
Big Money Flow Remains Weak: TradingView

In simple terms, selling pressure looks weaker, but the big buyers are not fully committed. That keeps the rebound setup fragile. Until money flow improves, upside attempts are likely to face resistance. And if the CMF breaks below the trendline, the rebound (not reversal) setup for the Pi Network coin might get invalidated, completely.

Pi Coin Price Levels That Decide What’s Next

The PI price chart now sits at a decision point. For the rebound structure to gain traction, Pi Coin needs to reclaim the $0.222 area. A sustained move above this level would mark roughly a 7% advance and signal that buyers are willing to defend higher prices again. If that happens, the price could extend toward $0.244 and possibly $0.253, provided broader market conditions stabilize.

Only a price move above $0.284 (late November high) could signal a reversal attempt. That point seems to be far off now.

Pi Coin Price Analysis
Pi Coin Price Analysis: TradingView

Support remains just below current levels. The $0.203 zone is critical. A daily close below $0.203 would weaken the rebound case significantly and expose the downside again. If that level fails, Pi Coin could retest lower areas and push the correction into a new leg.

The rebound setup only strengthens if the price moves higher while the CMF begins to rise toward zero. Without that confirmation, upside attempts risk stalling quickly.

The post Pi Coin Price Falls 28% From November Highs — Do Charts Now Hint At Reversal? appeared first on BeInCrypto.

  •  

Zcash Buyers Pull $17 Million Off Exchanges as Price Pauses — What Comes Next?

The Zcash price has seen a sharp run this cycle, up over 700% in three months, followed by a healthy pause. After rallying strongly through the last week, the price is now pulling back, raising questions about whether momentum is fading or simply resetting.

While short-term price action looks undecided, on-chain and volume data suggest buyers may still be quietly in control. The next move depends on whether Zcash can turn consolidation into continuation.

Buyers Still Control Structure Despite Cooling Volume

Zcash price is currently trading inside a tightening triangle pattern, which reflects short-term buyer and seller indecision rather than outright weakness. Importantly, the price continues to respect the rising trend line that has guided the uptrend this cycle. As long as that structure holds, the broader setup remains constructive.

Volume behavior adds key context. Using Wyckoff-style volume color analysis, blue bars indicate buyer-led activity, while yellow and red bars reflect increasing seller control.

Although buyer volume has cooled recently, blue bars are still dominant. A similar slowdown occurred after October 17, when buying pressure briefly weakened, before Zcash went on to rally by more than 300%.

Cooling volume alone did not end that trend. As long as the blue bars dominate, the rally is likely to remain strong, despite any pullbacks.

Zcash Buyers In Control: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Spot flow data reinforces this picture. Spot flows track whether coins are moving onto or off exchanges.

Inflows suggest potential selling, while outflows signal accumulation. On December 12, Zcash recorded roughly $14.26 million in spot inflows, meaning coins moved onto exchanges.

By December 13, that flipped sharply to around $17.34 million in net outflows, showing coins being pulled off exchanges instead.

Sudden Surge In Sopt Buyers
Sudden Surge In Sopt Buyers: Coinglass

That shift matters. Exchange outflows reduce immediate sell pressure and often reflect spot buyers stepping in during pullbacks rather than distributing into strength.

Despite a mild pullback of about 2.5% over the past 24 hours, Zcash remains up roughly 20% over the past week and more than 700% over the past three months. The trend has not broken. It is consolidating.

Zcash Price Levels That Define the Next Move

For the bullish structure to continue, the Zcash price needs to break out of the triangle. The key level to watch is $511, a 24% move from current levels. A clean daily close above this level would confirm a bullish resolution and signal renewed buyer control.

If that breakout occurs, the first upside target sits near $549, followed by $733, which capped rallies earlier in the cycle. Higher resistance zones exist near $850 and $1,190, though reaching those would require sustained momentum and supportive broader market conditions.

Zcash Price Analysis
Zcash Price Analysis: TradingView

Downside risk remains clearly defined. If the Zcash price loses $430, the triangle structure weakens. Strong support sits near $391, and a deeper breakdown could open the door to $301 if risk-off pressure spreads across the market.

The post Zcash Buyers Pull $17 Million Off Exchanges as Price Pauses — What Comes Next? appeared first on BeInCrypto.

  •  

3 Made in USA Coins to Watch Before Christmas 2025

The entire category featuring Made in USA coins has traded almost flat over the past week, even as broader crypto volatility picked up. That lack of movement stands out heading into Christmas, when thin liquidity often exposes which projects are quietly building pressure.

Several US-based tokens are now sitting at clear technical decision points, where small moves could shift the short-term trend. This piece lists three such Made in USA coins to watch before Christmas 2025, led by improving price structures, rising breakdown risks, and setups that could move sharply in either direction.

Cardano (ADA)

Cardano is one of the Made in USA coins that traders could be watching ahead of Christmas 2025. It is down around 3.5% over the past 24 hours, extending its monthly losses to over 27%.

The recent Midnight upgrade failed to shift sentiment, and downside pressure has returned as the broader market weakens.

On the daily chart, Cardano has broken down from a bearish continuation structure — the bearish pole-and-flag. The prior consolidation resolved lower, confirming sellers remain in control.

This keeps the broader downside projection active, which still points to a potential drop of nearly 39% from the earlier breakdown zone.

ADA Price Analysis
ADA Price Analysis: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

The first level that matters now is $0.370. This area has acted as strong support in recent weeks, but the price is already drifting toward it. A daily close below $0.370 would increase downside risk and bring $0.259 into focus, which aligns with the full bearish projection.

For the Cardano price to stabilize, selling pressure must ease near $0.370. To invalidate the bearish setup and regain momentum, Cardano needs to reclaim $0.489, followed by $0.517. Those levels mark key Fibonacci resistances and would signal buyers stepping back in.

Until then, Cardano remains vulnerable into Christmas, especially if weakness across the Made in USA category continues.

Stellar (XLM)

Stellar sits at an important decision point among Made in USA coins ahead of Christmas, as price action begins to test whether long-term adoption can still support value in the short term.

XLM is down around 2.5% over the past 24 hours, extending its monthly decline to nearly 18%. That caution becomes clearer when looking at adoption data.

While the number of RWA holders on Stellar has increased sharply over the past month, the total value of assets on the network has declined.

Stellar RWA Performance
Stellar RWA Performance: RWA.XYZ

The price chart reinforces that message. Between December 3 and December 9, Stellar formed a hidden bearish divergence. Price made a lower high while the RSI made a higher high. RSI, or Relative Strength Index, tracks momentum. Since that divergence appeared, XLM has continued drifting lower, confirming that the broader downtrend remains intact.

The key level now is $0.231. This zone has acted as short-term support during recent pullbacks. Holding above it would suggest sellers are slowing, especially into the thin Christmas trading period. A daily close below $0.231 would expose $0.216 next, opening the door to further downside if market weakness persists.

Stellar Price Analysis
Stellar Price Analysis: TradingView

For the bearish structure to break, Stellar needs to reclaim $0.262. That level has capped every rally attempt since mid-November.

A move above it would require roughly a 10% push and would signal that buyers are finally willing to defend higher prices again. Some hope of reclaiming that level remains as analysts on X highlight XLM flashing a buy signal.

The last time the TD Sequential flashed a buy signal around these levels, Stellar $XLM jumped 95%. pic.twitter.com/KZYIAbOQME

— Ali (@alicharts) December 11, 2025

Until then, Stellar remains a Made in USA coin where the trend still favors caution, making this support test especially important heading into Christmas.

Litecoin (LTC)

Litecoin is one of the few Made in USA coins showing relative stability heading into Christmas.

LTC is up around 1.5% on the week, making it an outlier among Made in USA coins. At the same time, it has remained down roughly 19% over the past month. This mixed performance lines up with recent fundamentals. Reports show institutions and funds have quietly accumulated around 3.7 million LTC, even as retail interest stayed muted.

That accumulation has not translated into immediate upside, but it helps explain why Litecoin has avoided deeper breakdowns compared to peers. For Made in USA projects, that kind of steady demand matters more than short-lived hype, especially into year-end.

On the price chart, Litecoin is forming an inverse head-and-shoulders pattern, which is typically bullish. This structure reflects the fading of selling pressure over time, followed by buyers slowly regaining control. The pattern attempted a breakout on December 9 but failed to hold, pushing the price back into consolidation rather than triggering a reversal.

LTC Price Analysis
LTC Price Analysis: TradingView

The structure remains valid as long as Litecoin holds above $79.63. A drop below this level would weaken the setup and delay any upside attempt. A deeper move below $74.72 would invalidate the pattern entirely and shift the outlook back to bearish continuation.

For confirmation, Litecoin needs a clean daily close above the neckline near $87.08. That break would signal the pattern is active again and open a path toward $97.95 first, with $101.69 as the full measured target.

Until that happens, Litecoin remains a US-based project (token) at a decision point, where steady institutional interest contrasts with still-cautious price action ahead of Christmas 2025.

The post 3 Made in USA Coins to Watch Before Christmas 2025 appeared first on BeInCrypto.

  •  

Largest XRP Whales Are Making a Move – Will Price Respond?

XRP price has rebounded from recent lows, rising nearly 4% from yesterday’s bottom and stabilizing after a modest pullback. While the broader trend remains cautious, a new metric suggests downside momentum may be fading.

With the XRP issuer recently moving closer to regulated-banking status, the focus now shifts to whether large holders continue to step in to confirm a real trend change.

Bullish Divergence Forms as Largest Whales Begin Adding

On the daily chart, the XRP price has flashed a bullish divergence between December 1 and December 12. During this period, price made a lower low, while the Relative Strength Index (RSI) formed a higher low. RSI measures momentum, and this pattern often appears when selling pressure weakens before a rebound.

Reversal Pattern Surfaces
Reversal Pattern Surfaces: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

This setup has already triggered a bounce, but what makes it more compelling is whale behavior. The two largest XRP holder groups have already started responding.

Wallets holding more than 1 billion XRP increased their holdings from 25.36 billion on December 9 to 25.42 billion. At the same time, wallets holding between 100 million and 1 billion XRP reversed their selling trend, rising from 8.08 billion on December 11 to 8.15 billion at press time.

XRP Whales
XRP Whales: Santiment

In total, these two cohorts added roughly 130 million XRP. At the current price, that equals about $265 million in net accumulation. This confirms that the biggest holders are not just watching the divergence, they are acting on it.

The timing also matters. Ripple recently moved closer to securing a US banking license, reinforcing its long-term institutional narrative. That regulatory backdrop gives added weight to whale interest at these levels.

XRP Price Levels That Decide If the Reversal Holds

For the bullish divergence to stay valid, the XRP price needs follow-through. The first level that matters is $2.11. A daily close above it would mark a 3.72% move from current levels and confirm that buyers are regaining short-term control. XRP has not held above $2.11 since early December.

If that level breaks, the next resistance sits at $2.21. Only a sustained move above $2.21 would shift the structure bullish and reopen the path toward $2.58 or higher.

XRP Price Analysis
XRP Price Analysis: TradingView

On the downside, risk remains clearly defined. If the XRP price falls below $1.96 while RSI weakens, the bullish divergence would be invalidated. That scenario would expose $1.88 first, followed by $1.81 if selling accelerates.

Right now, the setup is constructive but unfinished. Momentum indicators show improvement, and whales have already responded once. For this reversal to fully play out, those large holders need to keep adding support, not just react briefly.

The post Largest XRP Whales Are Making a Move – Will Price Respond? appeared first on BeInCrypto.

  •  

Harga Pi Coin Turun 28% dari Puncak November — Apakah Grafik Sekarang Mengisyaratkan Pembalikan Arah?

Pi Coin mengalami tekanan sejak akhir November. Setelah sempat mencapai puncaknya di akhir bulan, harganya turun sekitar 28% dan menghapus hampir seluruh keuntungan sebelumnya. Dalam tujuh hari terakhir saja, Pi Coin melemah sekitar 8,6%, dan selama tiga bulan terakhir, kerugian meningkat lebih dari 40%.

Meski pergerakan lemah, data grafik terbaru menunjukkan ada pola baru yang mulai terbentuk di balik permukaan. Tekanan momentum mulai berubah, sehingga muncul pertanyaan apakah koreksi ini akan segera berhenti. Apakah jeda ini bisa berlanjut menjadi rebound atau justru berbalik arah sepenuhnya? Saatnya kita cari tahu!

Tekanan Momentum Mulai Mereda, tapi Pembeli Masih Ragu

Pada grafik harian, Pi Coin telah membentuk divergensi bullish tersembunyi antara 4 November sampai 11 Desember. Dalam periode ini, harga membentuk higher low sementara Relative Strength Index justru membentuk lower low. RSI mengukur momentum dengan melacak kecepatan beli dan jual. Saat harga bertahan di level lebih tinggi meski momentum melemah, biasanya hal ini menjadi sinyal tekanan jual mulai berkurang.

Bullishness Appears On The Pi Chart
Sinyal Bullish Muncul di Grafik Pi: TradingView

Ingin dapat wawasan token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Jenis divergensi seperti ini biasanya muncul di akhir penurunan tajam. Meskipun tidak bisa menjadi tanda konfirmasi pembalikan arah, pola ini sering mendahului upaya rebound ketika penjual mulai kehilangan kontrol.

Meski begitu, momentum saja belum cukup. Chaikin Money Flow, indikator untuk melihat apakah pembeli atau penjual besar mendominasi volume, masih memberi sinyal kehati-hatian. CMF tetap mendekati area pengujian trendline turun (menghubungkan lower low) dan juga masih bergerak di bawah garis nol. Ini menunjukkan bahwa arus dana besar belum mengalir mendukung Pi Coin, setidaknya untuk saat ini.

Big Money Flow Remains Weak
Arus Dana Besar Masih Lemah: TradingView

Sederhananya, tekanan jual memang melemah, tapi para pembeli besar belum benar-benar masuk. Hal ini membuat skenario rebound jadi rapuh. Sampai arus dana mulai membaik, upaya kenaikan kemungkinan masih akan menghadapi resistance. Jika CMF menembus di bawah trendline, maka skenario rebound (bukan pembalikan) untuk koin Pi Network bisa saja benar-benar gagal.

Level Harga Pi Coin yang Menentukan Langkah Selanjutnya

Pada grafik harga PI saat ini, Pi Coin ada di titik keputusan penting. Untuk memperkuat peluang rebound, Pi Coin harus merebut kembali area US$0,222. Jika harga bisa bertahan di atas level ini, artinya ada kenaikan sekitar 7% dan mengindikasikan pembeli mulai mau mempertahankan harga lebih tinggi. Kalau itu terjadi, kemungkinan harga bisa lanjut ke US$0,244 bahkan US$0,253, selama kondisi pasar secara umum stabil.

Hanya pergerakan harga di atas US$0,284 (level tertinggi akhir November) yang bisa menjadi sinyal upaya pembalikan arah. Saat ini, titik itu sepertinya masih cukup jauh tercapai.

Pi Coin Price Analysis
Analisis Harga Pi Coin: TradingView

Support utama masih berada sedikit di bawah harga sekarang. Zona US$0,203 menjadi sangat krusial. Jika harga harian ditutup di bawah US$0,203, skenario rebound bisa makin lemah sehingga menambah risiko penurunan. Jika level itu jebol, Pi Coin bisa saja kembali menguji area bawah lainnya dan memperpanjang fase koreksi.

Skenario rebound baru bisa semakin kuat jika harga naik bersamaan dengan CMF ikut bergerak naik ke arah nol. Jika tidak ada konfirmasi seperti itu, peluang kenaikan sangat rawan untuk gagal.

  •  

Pembeli Zcash Tarik US$17 Juta dari Exchange saat Harga Tertahan — Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Harga Zcash sudah mengalami reli tajam di siklus ini, naik lebih dari 700% dalam tiga bulan, lalu mengalami jeda sehat. Setelah reli kuat sepanjang minggu lalu, harga kini sedang mengalami koreksi, sehingga muncul pertanyaan apakah momentum mulai melemah atau hanya sedang reset sejenak.

Meskipun pergerakan harga jangka pendek terlihat belum pasti, data on-chain dan volume menunjukkan pembeli mungkin masih tenang mengendalikan pasar. Pergerakan selanjutnya tergantung apakah Zcash bisa mengubah fase konsolidasi menjadi kelanjutan tren naik.

Buyer masih kendalikan struktur meski volume mulai turun

Harga Zcash saat ini bergerak dalam pola segitiga yang semakin menyempit, yang menunjukkan keragu-raguan sementara antara pembeli dan penjual, bukan tanda kelemahan yang jelas. Penting juga, harga masih menghormati garis tren naik yang menjadi panduan tren bullish pada siklus kali ini. Selama struktur tersebut terjaga, gambaran besarnya tetap positif.

Perilaku volume menjadi konteks yang penting. Dengan analisis warna volume gaya Wyckoff, bar berwarna biru menandakan aktivitas pembelian, sementara bar kuning dan merah menunjukkan semakin kuatnya penjual.

Walaupun volume pembeli akhir-akhir ini melandai, bar biru masih tetap dominan. Perlambatan serupa juga pernah terjadi setelah 17 Oktober, ketika tekanan beli sempat melemah sebelum Zcash reli lagi lebih dari 300%.

Pelemahan volume saja tidak langsung mengakhiri tren. Selama bar biru masih dominan, reli kemungkinan tetap kuat meskipun terjadi koreksi.

Pembeli Zcash Mengendalikan Pasar | Sumber: TradingView

Ingin dapat wawasan token lain seperti ini? Daftar untuk menerima Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data arus spot juga memperkuat gambaran ini. Data spot flow mengikuti apakah koin sedang bergerak masuk atau keluar exchange.

Arus masuk biasanya menandakan potensi aksi jual, sedangkan arus keluar mengisyaratkan akumulasi. Pada 12 Desember, Zcash mencatatkan arus masuk spot sekitar US$14,26 juta, artinya koin masuk ke exchange.

Namun pada 13 Desember, situasi berubah tajam menjadi sekitar US$17,34 juta untuk arus keluar bersih, menandakan koin justru ditarik keluar dari exchange.

Sudden Surge In Sopt Buyers
Lonjakan Tiba-tiba Pembeli Spot | Sumber: Coinglass

Perubahan tersebut sangat penting. Arus keluar dari exchange mengurangi tekanan jual langsung dan biasanya mencerminkan aksi pembeli spot yang masuk saat harga koreksi, bukan justru jual di saat pasar kuat.

Meskipun terkoreksi sekitar 2,5% dalam 24 jam terakhir, Zcash tetap naik sekitar 20% selama sepekan terakhir dan lebih dari 700% selama tiga bulan terakhir. Trennya belum patah. Saat ini sedang konsolidasi.

Level Harga Zcash yang Menentukan Arah Pergerakan Berikutnya

Agar struktur bullish berlanjut, harga Zcash perlu breakout dari pola segitiga tersebut. Level penting yang perlu diperhatikan adalah US$511, atau 24% di atas level saat ini. Penutupan harian yang jelas di atas level ini akan mengonfirmasi sinyal bullish dan menunjukkan kembali dominasi pembeli.

Jika breakout terjadi, target kenaikan pertama ada di sekitar US$549, lalu US$733 yang sebelumnya menjadi batas atas reli di siklus ini. Resistance lebih tinggi ada di sekitar US$850 dan US$1.190, meskipun untuk mencapai itu membutuhkan momentum solid serta dukungan sentimen pasar secara menyeluruh.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Risiko ke bawah tetap jelas. Jika harga Zcash turun di bawah US$430, pola segitiga mulai melemah. Support kuat ada di sekitar US$391, dan jika terjadi penurunan lebih dalam, harga bisa turun ke US$301 jika tekanan pasar semakin besar.

  •  

3 Altcoin Made in USA yang Perlu Dipantau sebelum Natal 2025

Kategori altcoin Made in USA secara keseluruhan bergerak hampir sideways selama seminggu terakhir, meski volatilitas aset kripto global mulai meningkat. Minimnya pergerakan ini jadi sorotan menjelang Natal, saat likuiditas yang tipis biasanya menampakkan proyek-proyek yang diam-diam membangun tekanan.

Beberapa token berbasis Amerika Serikat kini berada di titik teknikal krusial, di mana pergerakan kecil bisa mengubah tren jangka pendek. Artikel ini mencantumkan tiga altcoin Made in USA yang patut diperhatikan sebelum Natal 2025, karena adanya perbaikan struktur harga, peningkatan risiko breakdown, dan pola teknikal yang berpotensi bergerak tajam ke dua arah.

Cardano (ADA)

Cardano adalah salah satu altcoin Made in USA yang bisa saja jadi perhatian trader menjelang Natal 2025. Kinerjanya turun sekitar 3,5% dalam 24 jam terakhir dan memperpanjang kerugian bulanan menjadi lebih dari 27%.

Upgrade Midnight baru-baru ini gagal mengubah sentimen, sehingga tekanan turun kembali muncul seiring melemahnya pasar secara luas.

Pada grafik harian, Cardano mengalami breakdown dari struktur kelanjutan bearish — pola pole-and-flag bearish. Konsolidasi sebelumnya berakhir di bawah, yang menandakan penjual masih menguasai pasar.

Hal ini tetap membuat proyeksi penurunan harga Cardano tetap aktif, yang berarti masih ada potensi penurunan hampir 39% dari zona breakdown sebelumnya.

ADA Price Analysis
Analisis Harga ADA | Sumber: TradingView

Ingin dapat insight token seperti ini?Langganan Newsletter Harian Aset Kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Level pertama yang kini penting adalah US$0,370. Area tersebut menjadi support kuat dalam beberapa pekan terakhir, namun harga sudah bergerak mendekatinya. Jika penutupan harian terjadi di bawah US$0,370, risiko penurunan bisa makin meningkat dan harga bisa menuju US$0,259, yang sesuai dengan proyeksi bearish penuh.

Agar harga Cardano bisa stabil, tekanan jual harus berkurang di sekitar US$0,370. Untuk membatalkan pola bearish dan memulihkan momentum, Cardano perlu merebut kembali US$0,489, disusul US$0,517. Kedua level tersebut merupakan resistance Fibonacci kunci dan akan menandakan buyer mulai masuk kembali.

Sampai saat itu terjadi, Cardano tetap rentan menjelang Natal, apalagi jika pelemahan kategori Made in USA berlanjut.

Stellar (XLM)

Stellar berada di titik keputusan penting di antara altcoin Made in USA menjelang Natal, ketika pergerakan harga mulai menguji apakah adopsi jangka panjang masih bisa menjaga nilai token dalam jangka pendek.

XLM turun sekitar 2,5% dalam 24 jam terakhir, sehingga penurunan bulanannya mendekati 18%. Sikap hati-hati ini makin jelas saat melihat data adopsi.

Meskipun jumlah holder RWA di Stellar naik tajam dalam sebulan terakhir, total nilai aset di jaringan tersebut justru turun.

Stellar RWA Performance
Performa RWA Stellar | Sumber: RWA.XYZ

Grafik harga semakin menegaskan kondisi tersebut. Antara 3 Desember sampai 9 Desember, Stellar membentuk hidden bearish divergence, di mana harga membentuk lower high sementara RSI membuat higher high. RSI, atau Relative Strength Index, mengukur momentum. semenjak muncul divergence tersebut, XLM terus bergerak turun, sehingga tren turun besar masih tetap dominan.

Level kunci saat ini adalah US$0,231. Zona ini jadi support jangka pendek selama terjadi koreksi akhir-akhir ini. Jika bertahan di atasnya, berarti tekanan jual mulai mereda, terutama saat volume perdagangan Natal bakal menipis. Jika penutupan harian terjadi di bawah US$0,231, maka harga bisa menuju US$0,216 dan risiko pelemahan pun terbuka jika sentimen pasar tetap buruk.

Stellar Price Analysis
Analisis Harga Stellar | Sumber: TradingView

Agar struktur bearish bisa patah, Stellar harus merebut kembali US$0,262. Level ini sudah beberapa kali menahan semua percobaan reli sejak pertengahan November.

Kenaikan di atas level tersebut membutuhkan dorongan sekitar 10% dan akan memberi sinyal bahwa buyer kembali siap mempertahankan harga yang lebih tinggi. Harapan untuk naik ke situ masih ada karena beberapa analis di X melihat XLM menampilkan sinyal beli.

The last time the TD Sequential flashed a buy signal around these levels, Stellar $XLM jumped 95%. pic.twitter.com/KZYIAbOQME

— Ali (@alicharts) December 11, 2025

Sampai saat itu, Stellar tetap jadi altcoin Made in USA yang trennya masih perlu diwaspadai, sehingga momen retest support kali ini sangat krusial menjelang Natal.

Litecoin (LTC)

Litecoin menjadi salah satu altcoin Made in USA yang relatif stabil menjelang Natal.

LTC naik sekitar 1,5% dalam sepekan, sehingga menjadi salah satu yang berbeda di antara altcoin Made in USA. Di sisi lain, nilainya masih turun kira-kira 19% selama sebulan terakhir. Kinerja campuran ini sesuai dengan fundamental terbaru. Laporan menunjukkan institusi dan dana telah diam-diam mengakumulasi sekitar 3,7 juta LTC, meskipun minat ritel tetap rendah.

Akumulasi ini belum memberikan kenaikan harga langsung, tapi kondisi ini membantu menjelaskan kenapa Litecoin bisa menghindari penurunan lebih dalam dibandingkan proyek sejenis. Untuk proyek Made in USA, permintaan yang stabil seperti ini jauh lebih penting daripada hype sesaat, apalagi menjelang akhir tahun.

Pada grafik harganya, Litecoin sedang membentuk pola inverse head-and-shoulders yang umumnya bullish. Pola ini menandakan tekanan jual mulai memudar seiring waktu, lalu pembeli perlahan mulai mengambil alih. Pola ini sempat mencoba breakout pada 9 Desember, namun gagal bertahan dan harga kembali konsolidasi, sehingga belum mampu memicu pembalikan tren.

LTC Price Analysis
Analisis Harga LTC | Sumber: TradingView

Pola ini masih valid selama Litecoin bertahan di atas US$79,63. Jika turun di bawah level ini, setup-nya malah jadi lemah dan upaya naik jadi tertunda. Penurunan lebih dalam di bawah US$74,72 bakal membatalkan pola sama sekali dan mengarahkan outlook ke tren bearish lanjutan.

Untuk konfirmasi, Litecoin butuh penutupan harian bersih di atas garis neckline sekitar US$87,08. Jika tembus, pola ini bakal kembali aktif dan membuka peluang menuju US$97,95 sebagai target pertama, lalu US$101,69 sebagai target lanjutan dari perhitungan penuh.

Sampai kondisi itu terjadi, Litecoin tetap menjadi proyek (token) berbasis di AS yang berada di titik penentuan, ketika minat institusi yang stabil masih kontras dengan pergerakan harga yang tetap hati-hati menjelang Natal 2025.

  •  

Crypto Whale XRP Terbesar Mulai Bergerak – Akankah Harga Merespons?

Harga XRP telah rebound dari level terendah baru-baru ini, naik hampir 4% dari titik terendah kemarin dan stabil setelah koreksi ringan. Walaupun tren secara umum masih hati-hati, sebuah metrik baru menunjukkan bahwa tekanan turun mulai mereda.

Dengan penerbit XRP belakangan ini semakin dekat mendapatkan status perbankan teregulasi, kini sorotan bergeser pada apakah para holder besar akan terus masuk dan mengonfirmasi perubahan tren yang nyata.

Bullish Divergence Terbentuk saat Crypto Whale Terbesar Mulai Menambah Kepemilikan

Pada grafik harian, harga XRP menunjukkan divergensi bullish antara 1 Desember dan 12 Desember. Pada periode ini, harga membentuk lower low, sementara Relative Strength Index (RSI) membentuk higher low. RSI mengukur momentum, dan pola ini biasanya muncul ketika tekanan jual mulai melemah sebelum terjadi rebound.

Reversal Pattern Surfaces
Pola Reversal Muncul | Sumber: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup ini telah memicu terjadinya bounce, tapi yang membuatnya semakin menarik adalah perilaku whale. Dua klaster holder XRP terbesar sudah mulai merespons.

Wallet dengan lebih dari 1 miliar XRP menambah kepemilikan dari 25,36 miliar pada 9 Desember naik menjadi 25,42 miliar. Pada saat yang sama, wallet dengan saldo antara 100 juta sampai 1 miliar XRP membalikkan tren jual, naik dari 8,08 miliar pada 11 Desember ke 8,15 miliar pada saat publikasi.

XRP Whales
Whale XRP | Sumber: Santiment

Secara total, dua klaster ini menambah sekitar 130 juta XRP. Dengan harga saat ini, nilainya setara sekitar US$265 juta arus bersih akumulasi. Hal ini membuktikan bahwa para holder terbesar tidak hanya memperhatikan divergensi ini, mereka juga mengambil tindakan nyata.

Waktunya juga penting. Ripple baru-baru ini makin mendekatkan diri untuk mendapatkan lisensi perbankan AS, sehingga narasi institusional jangka panjangnya semakin kuat. Situasi regulasi tersebut menambah bobot minat whale di level harga saat ini.

Level Harga XRP yang Menentukan Apakah Pembalikan Tren Bertahan

Agar divergensi bullish ini tetap valid, harga XRP butuh kelanjutan reli. Level pertama yang penting adalah US$2,11. Penutupan harian di atas level ini akan menandai kenaikan 3,72% dari level saat ini dan mengonfirmasi bahwa pembeli mulai menguasai pasar jangka pendek. XRP belum pernah bertahan di atas US$2,11 sejak awal Desember.

Jika level itu berhasil ditembus, resistance berikutnya berada di US$2,21. Hanya pergerakan berkelanjutan di atas US$2,21 yang akan mengubah struktur jadi bullish dan membuka peluang ke US$2,58 atau lebih tinggi.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Dari sisi bawah, risiko terdefinisi dengan jelas. Jika harga XRP jatuh di bawah US$1,96 sementara RSI melemah, divergensi bullish-nya akan gugur. Skenario ini akan membawa harga ke US$1,88 lebih dulu, lalu ke US$1,81 jika tekanan jual meningkat.

Untuk saat ini, setup-nya memang konstruktif tapi belum selesai. Indikator momentum menunjukkan perbaikan dan whale sudah satu kali merespons situasi ini. Supaya reversal benar-benar terjadi, holder besar perlu terus memberi dukungan, bukan hanya bereaksi sejenak.

  •  

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 13 – 14 Desember

Pasar aset kripto mengalami kenaikan selama 24 jam terakhir, dan para trader sekarang mencari altcoin yang patut diwaspadai, karena pergerakan di akhir pekan biasanya lebih tajam. Beberapa proyek menunjukkan permintaan baru setelah mendapatkan update, beberapa lainnya sedang membangun momentum di grafik, dan ada yang sudah mendekati level penting yang bisa menentukan tren selanjutnya.

Daftar yang dikurasi BeInCrypto ini menyoroti tiga setup yang menonjol menjelang akhir pekan — masing-masing dengan alasan berbeda.

Keeta (KTA)

KTA naik sekitar 36% selama 24 jam terakhir. Lonjakan ini terjadi setelah peluncuran anchor fiat baru Keeta, yang memudahkan pengguna memindahkan uang antar rekening bank dan stablecoin dengan penundaan lebih minimal. Upgrade itu menambah kegunaan di dunia nyata, sehingga para trader bisa mengamati Keeta secara saksama sepanjang akhir pekan ini.

Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar di Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

(1/3) We’re excited to announce that Bridge @Stablecoin is now live as the first Fiat Anchor on Keeta Network!

Bridge enables seamless movement between fiat and stablecoins, allowing users to deposit or withdraw directly to and from their bank accounts with speed and… pic.twitter.com/TlMKn1Ikod

— Keeta (@KeetaNetwork) December 11, 2025

Pada grafik 12 jam, Keeta sudah breakout di atas US$0,32. Level penting berikutnya ada di US$0,36, yang sebelumnya menolak reli terakhir. Jika bisa menutup candle di atasnya, pergerakan menuju US$0,43 bisa terbuka.

Upaya breakout ini mendapatkan dukungan langka dari indikator warna volume Wyckoff, yang didasarkan pada kekuatan jual dan beli secara sederhana.

Batang hijau menandakan pembeli sepenuhnya mengendalikan pasar, batang merah menandakan penjual yang menguasai pergerakan, batang biru menandakan pembeli mulai mendominasi, dan batang kuning menandakan penjual kembali menguat. Untuk pertama kalinya sejak akhir November, Keeta mencetak dua batang hijau kuat. Pergeseran ini memberi isyarat bahwa permintaan nyata mendukung breakout, bukan hanya lonjakan jangka pendek.

KTA Price Analysis
Analisis Harga KTA | Sumber: TradingView

Jika tren beli berlanjut dan Keeta menutup candle di atas US$0,36, maka jalan menuju US$0,43 semakin terbuka. Tapi jika batang berubah biru atau kuning lagi, aksi ambil untung bisa muncul. Dalam skenario ini, US$0,27 menjadi support utama. Jika harga menembus di bawahnya, support berikutnya di US$0,21, yang bisa membuat tren jangka pendek kembali lemah.

Keeta tetap menjadi salah satu altcoin yang wajib dipantau akhir pekan ini karena upgrade fundamental serta kekuatan beli yang meningkat saat ini selaras dengan setup breakout di atas US$0,36.

Solana (SOL)

Solana mengalami kenaikan sekitar 6% dalam 24 jam terakhir, didorong oleh kabar stabil dari acara Breakpoint yang sedang berlangsung. Update paling mencolok adalah JPMorgan yang menggunakan Solana untuk menerbitkan commercial paper yang sudah ditokenisasi. Kasus penggunaan institusional seperti ini menjaga minat meski di grafik masih ada tantangan. Karena itu, SOL menjadi salah satu altcoin utama yang perlu diperhatikan dua hari ke depan.

Day 1 of Breakpoint 2025 is in the books.

Today, the global Solana community gathered in Abu Dhabi to witness an institutional convergence of Wall Street giants, sovereign wealth, DeFi, and internet capital markets.

📰 Headlines:

@jpmorgan arranged U.S. commercial paper… pic.twitter.com/ERjhSxJbM3

— Solana (@solana) December 11, 2025

Antara 7 hingga 11 Desember, Solana membentuk higher low sedangkan RSI membuat lower low. RSI melacak kecepatan jual dan beli. Ketika harga naik sementara RSI turun, muncul hidden bullish divergence. Biasanya, ini mengisyaratkan tekanan jual mulai melemah bahkan sebelum momentum positif terlihat di grafik.

Pantulan tersebut membawa Solana kembali mendekati US$146, di mana level itu sudah menahan reli-reli sejak 14 November. Jika harga bisa menutup daily candle di atas area ini akhir pekan, maka kekuatan terkonfirmasi dan jalur menuju US$171 akan terbuka. Solana hanya butuh kenaikan sekitar 5% untuk menguji breakout tersebut, level yang sangat mungkin dijangkau jika pembeli mulai agresif.

Solana Price Analysis
Analisis Harga Solana | Sumber: TradingView

Jika US$146 gagal ditembus lagi, zona koreksi tetap di sekitar US$127. Level ini sudah menjadi lantai kuat sejak 2 Desember. Jika harga turun di bawahnya, setup akan melemah, tapi selama hidden bullish divergence belum hilang, Solana masih berpeluang retest ke level lebih tinggi.

Saat ini, Solana masuk daftar pantauan akhir pekan karena baik grafik maupun arus berita dari Breakpoint sama-sama memberikan peluang uji ke US$146.

Chainlink (LINK)

Chainlink naik sekitar 4% dalam 24 jam terakhir. Coinbase yang menetapkan CCIP LINK sebagai jembatan default menjadi hal penting karena hal itu bisa meningkatkan penggunaan nyata. Jika makin banyak aset wrapped yang berpindah chain dengan CCIP, permintaan terhadap LINK bisa meningkat dalam jangka panjang.

COINBASE $COIN SELECTS CHAINLINK $LINK CCIP AS EXCLUSIVE INTEROPERABILITY PROVIDER FOR ALL COINBASE WRAPPED ASSETS

— The Wolf Of All Streets (@scottmelker) December 11, 2025

Crossover EMA tengah terbentuk di grafik 12 jam. EMA atau exponential moving average memberi bobot lebih pada harga terbaru. Crossover bullish terjadi saat EMA lebih kecil (periode 20) naik di atas EMA lebih panjang (periode 50). Para trader memakai crossover ini sebagai sinyal momentum sederhana. Artinya, pembeli jangka pendek mulai mengambil kendali.

LINK sudah bergerak di atas kedua EMA tersebut. Hal ini menandakan pembeli kini memegang kendali menjelang akhir pekan. Jika crossover EMA 20/50 benar-benar terjadi, LINK bisa mencoba dorongan singkat. Area pertama yang harus dilewati adalah US$14,23. LINK hanya butuh sekitar 1,2% untuk menutup candle 12 jam di atas area itu. Jika move tersebut berhasil, target berikutnya adalah US$14,99 dan kemudian US$16,78.

LINK Price Analysis
Analisis Harga LINK | Sumber: TradingView

Jika crossover gagal, risiko akan kembali turun. Support kunci ada di US$13,37. Jika harga turun di bawah level ini, maka bisa menuju ke US$12,44 dan setelah itu US$11,75. Saat ini, grafik dan berita Coinbase CCIP saling mendukung. Kombinasi inilah yang membuat LINK menjadi salah satu token utama yang perlu diperhatikan akhir pekan ini.

  •  

Whale Hedera Borong 3,4 Miliar HBAR meski Harga Turun — Apa yang Mereka Lihat?

Harga HBAR bergerak datar hari ini setelah turun tajam hampir 29% dalam sebulan terakhir. Saat ini, HBAR juga masih turun sekitar 6% selama seminggu terakhir. Tren pergerakannya terlihat lemah, tapi gambaran lebih dalam sebenarnya lebih rumit. Permintaan dari ritel masih lesu, namun whale telah menambah kepemilikan dalam jumlah besar selama dua hari terakhir.

Kombinasi antara kelemahan dan akumulasi ini mengisyaratkan adanya potensi pembentukan fondasi harga, walau aksi harga HBAR masih terlihat lemah.

Permintaan Lemah Bertemu Akumulasi Besar?

HBAR masih bergerak di dalam pola falling wedge. Wedge biasanya merupakan pola bullish, karena menandakan tekanan jual terus melemah seiring waktu. Tapi, di dalam wedge tersebut muncul sinyal yang lebih lemah. Pada rentang 7 Desember sampai 11 Desember, harga HBAR membentuk higher low sementara On-Balance Volume (OBV) justru mencetak lower low.

Dukungan Ritel Lemah | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

OBV merupakan alat analisis volume kumulatif yang melacak apakah dana mengalir masuk atau keluar dari sebuah token. Jika harga membentuk higher low tapi OBV turun, artinya pembeli tidak cukup kuat untuk menopang harga naik. Hal ini memunculkan divergensi bearish meski di dalam pola bullish.

Namun whale justru bergerak berbeda. Akun yang memiliki minimal 10 juta HBAR naik dari 136,54 menjadi 149,49. Sementara, akun yang memiliki minimal 100 juta HBAR bertambah dari 40,65 menjadi 73,62. Hanya dengan menghitung batas minimal tersebut, whale telah menambah sekitar 3,42 miliar HBAR dalam waktu kurang dari 48 jam. Dengan harga saat ini, nilainya minimal setara dengan US$445 juta.

HBAR Whales In Action
Aksi Whale HBAR | Sumber: Hedera Watch

OBV sendiri hanya melacak volume yang diperdagangkan di exchange; sementara transfer besar di luar exchange ataupun pergerakan OTC/kustodian mungkin tidak tercermin pada OBV. Jadi, OBV bisa saja melewatkan sebagian aktivitas whale dan lebih menggambarkan minat dari kalangan ritel.

Kontradiksi ini menjadi bekal untuk pembahasan berikutnya, karena whale kemungkinan bereaksi terhadap sinyal yang lebih dalam.

Sinyal Berulang yang Mungkin Diperhatikan oleh Whale

Di antara tanggal 17 Oktober sampai 11 Desember, harga membentuk lower low sedangkan RSI (Relative Strength Index) menciptakan higher low. RSI mengukur kecepatan beli dan jual. Saat harga turun, tapi RSI naik, terbentuklah divergensi bullish standar. Divergensi semacam ini sering dikaitkan dengan pembalikan tren.

Divergensi yang sama pernah muncul sebelum harga rebound pada waktu sebelumnya. Pada 1 Desember dan 7 Desember, pola ini juga terlihat, dan HBAR naik masing-masing 15% dan 12% dari titik terendah. Setiap lonjakan itu tertahan di resistance, tapi kali ini divergensi terjadi berbarengan dengan akumulasi whale yang besar. Kombinasi ini membuat upaya pembalikan saat ini lebih signifikan jika dibanding peluang reversal sebelumnya di dalam wedge.

RSI Divergence
Divergensi RSI | Sumber: TradingView

Jika batas atas yang sebelumnya mengakhiri reli berhasil ditembus, maka divergensi ini bisa mengubah struktur tren secara keseluruhan dari bearish menjadi bullish. Whale sepertinya sedang mengantisipasi skenario ini.

Level Harga HBAR Paling Penting

Harga HBAR membutuhkan penutupan harian di atas US$0,159. Level ini belum pernah berhasil dilewati pada rebound-rebound sebelumnya. Jika harga berhasil breakout di atasnya, maka HBAR juga akan menembus garis tren atas wedge dan membuka peluang naik ke US$0,198 dan US$0,219.

Jika harga kembali melemah, US$0,122 menjadi level yang perlu diawasi. Penurunan di bawah level ini akan membawa HBAR ke batas bawah wedge. Namun garis ini lemah karena baru dua kali disentuh. Jika harga turun di bawah garis tersebut, pemulihan akan makin terhambat dan menandakan bahwa tekanan jual masih menguasai tren besar HBAR.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Saat ini, OBV menunjukkan permintaan yang lemah, RSI menampilkan setup bullish, dan whale telah menambah sekitar 3,42 miliar HBAR di harga rendah. Jika HBAR bisa melewati US$0,159, akumulasi whale tersebut akan menjadi dorongan utama, bukan sekadar sinyal latar belakang saja.

  •  

Bitcoin Bangun Kekuatan Jangka Pendek — US$95.000 Kini Jadi Level Penting

Harga Bitcoin naik hampir 2% dalam 24 jam terakhir dan tetap stabil di atas US$92.200. Grafik harian masih terlihat lambat, tapi grafik 4 jam mulai menunjukkan kekuatan awal yang terbentuk.

Karena grafik jangka pendek lebih cepat menangkap perubahan, beberapa sesi berikutnya mungkin menentukan apakah Bitcoin akhirnya menguji US$95.000 — level yang para ahli yakini sangat penting untuk kenaikan harga BTC.

Kekuatan Jangka Pendek Mulai Terbentuk, tapi Tidak Tanpa Risiko

Bitcoin hampir membentuk bullish EMA crossover di grafik 4 jam. EMA adalah exponential moving average. EMA memberi bobot lebih pada harga terbaru, jadi trader memakainya untuk mendeteksi perubahan tren lebih awal. Bullish crossover terjadi ketika EMA yang lebih cepat naik melampaui EMA yang lebih lambat, menandakan momentum beli yang menguat. Saat ini, 50-EMA hampir naik melewati 100-EMA.

Jarak antara kedua EMA tersebut saat ini sangat menyempit. Jika crossover benar-benar terbentuk, Bitcoin semakin dekat ke US$95.700, yaitu resistance utama. Tapi Bull Bear Power, indikator yang menunjukkan siapa yang mengontrol lilin, telah melemah. Jika turun lagi, crossover mungkin gagal. Itu adalah risiko utama dalam jangka pendek.

Bullish BTC Chart
Grafik BTC Bullish | Sumber: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Di sinilah komentar dari luar juga sejalan dengan grafik. Analis dari ekosistem kripto bisnis serba-ada B2BINPAY menyampaikan pandangan serupa khusus untuk BeInCrypto:

“Bitcoin sedang diperdagangkan di level US$92.000–US$93.000, tapi semua upaya menembus US$95.000 belum berhasil. Masih kurang pemicu untuk menembusnya dengan percaya diri.

…Jika itu terjadi, kita bisa melihat Bitcoin mencoba ke US$96 ribu. Jika pasar mampu bertahan di atas area ini, langkah selanjutnya bisa menuju US$100 ribu,” tambah mereka.

Pernyataan ini memperkuat pandangan bahwa US$95.000 adalah penghalang yang sebenarnya dan kekuatan jangka pendek perlu tetap kuat agar peluang naik di atas US$100.000 dapat muncul.

Dormansi Naik, dan Itu Bisa Jadi Pemicu

Spent Coins Age Band mengukur berapa banyak koin yang berpindah antar kelompok holder. Ketika angkanya turun, berarti koin lama tetap tidak bergerak (dormansi lebih tinggi). Hal ini menurunkan tekanan jual dan seringkali sejalan dengan pemulihan harga.

Angka metrik ini turun dari 24.100 pada 10 Desember menjadi 12.500 hari ini, turun hampir 50%. Penurunan serupa pernah memicu reli harga sebelumnya.

Dari 2 Desember hingga 9 Desember, jumlah koin yang digunakan turun dari 27.800 ke 9.200. Setelah itu, Bitcoin naik sekitar 5%.

Spent Coins Dropping Again
Spent Coins Turun Lagi | Sumber: Santiment

Antara 21 November hingga 24 November, jumlah koin yang digunakan turun. Bitcoin naik dari US$85.500 ke US$92.300, yaitu kenaikan 8% dalam beberapa hari berikutnya.

Penurunan saat ini memang lebih kecil, tapi polanya sama. Tingkat dormansi naik (jumlah koin yang digunakan menurun) bersamaan dengan upaya crossover pada EMA bisa menjadi kombinasi penting pada grafik jangka pendek.

Level Harga Bitcoin Jangka Pendek yang Perlu Dipantau Minggu Ini

Hambatan pertama pada grafik harga Bitcoin jangka pendek ada di US$93.300. Bitcoin belum pernah menutup candle 4 jam di atas level ini sejak 9 Desember. Jika berhasil melewatinya, jalur menuju US$94.300 bisa terbuka.

Jika EMA crossover selesai dan momentum tetap kuat, US$95.700 bisa tercapai. Ini adalah batas yang menentukan apakah Bitcoin bisa menargetkan area-area yang analis sebutkan.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Support ada di US$90.800. Jika harga turun di bawah itu, US$89.300 akan kembali terlihat dan usaha menembus US$95.000 akan tertunda.

Saat ini, Bitcoin memiliki tiga faktor yang mendukung: potensi EMA crossover, aktivitas koin yang digunakan menurun, serta harga menekan resistance. Jika buyer mampu mempertahankan support dan tren metrik tetap berjalan, Bitcoin akhirnya bisa menguji US$95.000 (tepatnya US$95.700).

  •  

3 Altcoins To Watch This Weekend | December 13 – 14

The crypto market has picked up over the past 24 hours, and traders are now looking for altcoins to watch as weekend flows usually bring sharper moves. Some projects are showing fresh demand after new updates, others are building momentum on the charts, and a few are nearing levels that could decide their next trend.

This BeInCrypto curated list highlights three setups that stand out heading into the weekend — each for a different reason.

Keeta (KTA)

KTA is up about 36% in the past 24 hours. The jump follows Keeta’s new fiat anchor launch, which lets users move money between bank accounts and stablecoins with fewer delays. That upgrade increases real-world use, so traders could watch Keeta closely this weekend.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

(1/3) We’re excited to announce that Bridge @Stablecoin is now live as the first Fiat Anchor on Keeta Network!

Bridge enables seamless movement between fiat and stablecoins, allowing users to deposit or withdraw directly to and from their bank accounts with speed and… pic.twitter.com/TlMKn1Ikod

— Keeta (@KeetaNetwork) December 11, 2025

On the 12-hour chart, Keeta has broken above $0.32. The next important level is $0.36, which rejected the last push. A clean close above it can open a move toward $0.43.

The breakout attempt comes with rare support from the Wyckoff volume-color indicator, which is based on simple buying and selling strength.

A green bar shows buyers in full control, a red bar shows sellers controlling the move, a blue bar shows buyers gaining control, and a yellow bar shows sellers gaining control. Keeta has printed two strong green bars for the first time since late November. That shift hints that real demand is backing the breakout rather than a short-term spike.

KTA Price Analysis
KTA Price Analysis: TradingView

If buying continues and Keeta closes above $0.36, the path to $0.43 opens. If the bars turn blue or yellow again, profit-taking may start. In that case, $0.27 becomes the key support. A break below it exposes $0.21, which flips the short-term trend back to weak.

Keeta remains one of the top altcoins to watch this weekend because its fundamental upgrade and rising buyer strength now line up with a breakout setup above $0.36.

Solana (SOL)

Solana is up about 6% in the past 24 hours, helped by steady news coming out of the ongoing Breakpoint event. The most notable update is JPMorgan using Solana to arrange a tokenized commercial paper issuance. That kind of institutional use case keeps interest high even while the broader chart still faces hurdles. And that makes SOL one of the top altcoins to watch over the next two days.

Day 1 of Breakpoint 2025 is in the books.

Today, the global Solana community gathered in Abu Dhabi to witness an institutional convergence of Wall Street giants, sovereign wealth, DeFi, and internet capital markets.

📰 Headlines:

@jpmorgan arranged U.S. commercial paper… pic.twitter.com/ERjhSxJbM3

— Solana (@solana) December 11, 2025

Between December 7 and December 11, Solana formed a higher low while the RSI formed a lower low. The RSI tracks the speed of buying and selling. When price climbs but RSI slips, it creates a hidden bullish divergence. This usually signals fading selling pressure even before momentum shows up on the chart.

The rebound has pushed Solana back toward $146, a level that has blocked every move since November 14. A clean daily close above it this weekend would confirm strength and set up a path toward $171. Solana needs roughly a 5% push to test that breakout, which is well within its normal range when buyers step in.

Solana Price Analysis
Solana Price Analysis: TradingView

If $146 rejects again, the pullback zone remains near $127. That level has held since December 2 and continues to act as a strong floor. A break below it weakens the setup, but as long as the hidden bullish divergence stays active, Solana still has a chance to retest higher levels.

For now, Solana is on the weekend watchlist because both the chart and the Breakpoint news flow point to a possible attempt at $146.

Chainlink (LINK)

Chainlink is up about 4% in the past 24 hours. Coinbase naming LINK’s CCIP the default bridge matters because it can raise real usage. If more wrapped assets move across networks with CCIP, demand for LINK could rise over time.

COINBASE $COIN SELECTS CHAINLINK $LINK CCIP AS EXCLUSIVE INTEROPERABILITY PROVIDER FOR ALL COINBASE WRAPPED ASSETS

— The Wolf Of All Streets (@scottmelker) December 11, 2025

An EMA crossover is forming on the 12-hour chart. EMA means exponential moving average. It is a moving average that gives more weight to recent prices. A bullish crossover happens when a smaller (20-period) EMA, in this case, rises above the longer (50-period) EMA. Traders use that crossover as a simple momentum signal. It suggests short-term buyers are gaining control.

LINK is trading above both EMAs already. That shows buyers are in control going into the weekend. If the 20/50 EMA crossover completes, LINK could try a quick push. The first level to clear is $14.23. LINK needs roughly 1.2% for a 12-hour close above it. A clean move above that opens $14.99, then $16.78.

LINK Price Analysis
LINK Price Analysis: TradingView

If the crossover fails, risk returns to the downside. The key support is $13.37. A break below it would expose $12.44 and then $11.75. Right now, the chart and the Coinbase CCIP news line up. That combo is why LINK is a top token to watch this weekend.

The post 3 Altcoins To Watch This Weekend | December 13 – 14 appeared first on BeInCrypto.

  •  
❌