Reading view

Investor Cabut Rp96 Triliun, Tapi Pendapatan Nvidia Tetap Naik 62% Kok Bisa?

Foto: cryptorank.io

Teknologi.id - Dunia teknologi sedang dihadapkan pada satu pertanyaan besarapakah euforia AI sudah menyerupai gelembung yang siap pecah? Kabar investor raksasa ramai-ramai lepas saham Nvidia senilai ratusan triliun rupiah langsung memicu kecemasan. Namun, di saat yang sama, laporan keuangan Nvidia justru mencatat rekor pendapatan baru. Apa sebenarnya yang sedang terjadi di balik dua fakta yang bertolak belakang ini? 

Investor Raksasa Lepas Saham Massal

SoftBank menjadi yang paling mencuri perhatian. Raksasa investasi asal Jepang itu melepas seluruh kepemilikan saham Nvidia senilai 5,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp96,5 triliun dalam waktu singkat. Bukan hanya SoftBank, hedge fund Thiel Macro milik Peter Thiel juga ikut menjual 537.000 lembar saham senilai 100 juta dolar AS atau senilai Rp1,6 triliun. Beberapa institusi keuangan lain dilaporkan melakukan rotasi portofolio serupa. 

Langkah ini langsung memicu kekhawatiran luas bahwa valuasi saham AI sudah terlalu tinggi dan tidak lagi sejalan dengan fundamental bisnis, mirip gelembung dot-com tahun 2000-an yang akhirnya meletus dan membuat Nasdaq anjlok lebih dari 70 persen. Banyak analis menyebut fenomena ini sebagai "profit taking" setelah saham Nvidia naik lebih dari 180 persen dalam 18 bulan terakhir. 

Pendapatan Nvidia Malah Cetak Rekor Baru

Berbanding terbalik dengan aksi jual itu, Nvidia baru saja merilis laporan keuangan kuartal III fiskal 2026 (berakhir Oktober 2025). Pendapatan total mencapai 57 miliar dolar AS atau Rp949 triliun, baik 62 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini bahkan melebihi ekspektasi Wall Street yang hanya memprediksi 55 miliar dolar

Segmen data center, yang jadi tulang punggung bisnis AI, melonjak 66 persen menjadi 51,2 miliar dolar AS atau Rp852 triliun, naik 30,8 miliar dolar AS tahun lalu. Nvidia yang memproyeksikan pendapatan kuartal IV fiskal 2026 bisa tembus 65 miliar dolar AS atau Rp1.081 triliun. Dengan kapasitas pasar 4,381 triliun dolar AS, Nvidia resmi menggeser Apple dan Alphabet (Google) sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. 

Baca juga: Data Pengguna API ChatGPT Bocor akibat Celah Mixpanel, OpenAI Beri Klarifikasi 

Apa yang Mendorong Pertumbuhan Fantastis Ini

Foto: Nvidia

Lonjakan pendapatan ini terutama ditopang permintaan GPU seri Blackwell yang baru diluncurkan. Chip ini dirancang khusus untuk pelatihan dan inferensi model AI skala besar, dan langsung ludes dipesan oleh raksasa cloud seperti Microsoft Azure, Amazon AWS, Google Cloud, hingga Oracle. Jensen Huang, CEO Nvidia, dalam konferensi earnings call menyebut bahwa "setiap perusahaan Cloud besar di dunia sudah memesan Blackwell dalam jumlah yang sangat besar."

Selain itu, permintaan dari pengembang AI generatif seperti OpenAI, Anthropic, xAI, dan Meta juga belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Bahkan, Huang mengatakan bahwa backlog pesanan Blackwell sudah terisi hingga pertengahan 2026. Ini artinya, meski investor khawatir, perusahaan-perusahaan teknologi justru masih berlomba-lomba membangun infrastruktur AI secepat mungkin. 

Baca juga: Rugi Besar dan PHK Massal, Baidu Justru Tanam Modal di Chip AI Kunlunxin

Dampak dan Konteks Industri AI Saat Ini

Kejadian ini memberi gambaran nyata bahwa pasar AI sedang berada di persimpangan. Di satu sisi, ada investor yang mulai mengambil untung dan mengurangi risiko karena valuasi sudah terlalu tinggi. Price-to-earnings ratio (PER) Nvidia saat ini berada di kisaran 70x, jauh di atas rata-rata industri teknologi yang sekitar 30-35x. 

Di sisi lain, permintaan terhadap infrastruktur AI masih tumbuh pesat. Perusahaan cloud global diprediksi akan mengeluarkan belanja modal lebih dari 300 miliar dolar AS pada 2026 hanya untuk server dan GPU AI. Artinya, meski saham bisa turun karena sentimen, bisnis inti Nvidia tetap kuat. 

Bagi Indonesia yang sedang gencar mengadopsi AI di sektor fintech, e-commerce, logistik, dan manufaktur, situasi ini jadi pengingat penting: hype AI memang luar biasa, tapi yang benar-benar bertahan adalah perusahaan yang punya produk nyata dan permintaan riil.

Baca juga: Gibran di KTT G20 Afrika Selatan: Revolusi AI Harus Adil untuk Semua Negara

Belum Ada Tanda-Tanda AI Gelembung Pecah

Foto: jagatreview.com

Kontradiksi antara aksi jual investor besar dan kinerja Nvidia yang terus melesat menunjukkan satu hal: meski kekhawatiran gelembung AI semakin keras terdengar, permintaan terhadap teknologi AI belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Nvidia tetap kokoh sebagai raja chip AI, dan untuk saat ini, tren pertumbuhan masih jauh lebih kuat daripada ketakutan pasar.

Bahkan jika nanti terjadi koreksi saham 20-30 persen, itu tidak serta merta berarti gelembung AI pecah. Sejarah menunjukkan bahwa koreksi adalah bagian normal dari siklus teknologi. Yang membedakan gelembung sejati adalah ketika permintaan produk menghilang, bukan hanya karena investor mengambil untung.

Sampai hari ini, permintaan chip AI masih “gila-gilaan”, kata Huang. Dan selama perusahaan-perusahaan besar dunia masih berlomba membangun superkomputer AI, Nvidia akan terus menjadi penerima manfaat utama. Jadi, untuk saat ini, kekhawatiran gelembung AI tampaknya masih lebih banyak bersifat psikologis ketimbang fundamental.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

  •  

BrainBody LLM: Robot Kini Bisa Berpikir, Bergerak, dan Belajar Secara Real-Time


Foto: InterestingEngineering

Teknologi.id - Selama bertahun-tahun, robot dikenal sebagai mesin yang hanya mampu menjalankan instruksi sesuai program. Mereka efisien, tetapi kaku, dan sering kesulitan menghadapi lingkungan yang dinamis. Peneliti dari NYU Tandon School Of Engineering memperkenalkan terobosan bernama BrainBody-LLM, sebuah algoritma yang memungkinkan robot untuk merencanakan, menyesuaikan gerakan, dan belajar dari umpan balik secara real-time.

Bagaimana BrainBody-LLM Bekerja?

Algoritma ini meniru cara otak dan tubuh manusia dalam berkomunikasi saat bergerak. Sistem terdiri dari dua komponen utama:

  • Brain LLM - Berfungsi sebagai “otak” yang membuat rencana besar, memecahkan tugas kompleks menjadi langkah-langkah kecil dan dapat dikerjakan secara berurutan.
  • Body LLM - bertindak sebagai “tubuh” yang menerjemahkan langkah tersebut menjadi perintah teknis untuk aktuator robot.

Keunggulan utama BraindBody LLM adalah arsitektur close-loop. Robot terus memantau tindakannya dan lingkungan sekitar, lalu mengirimkan sinyal kesalahan kembali ke sistem agar rencana dapat disesuaikan secara langsung. Dengan cara ini robot tidak hanya menjalankan perintah tapi juga belajar dari kesalahan-kesalahan secara real-time.

Uji Coba Langsung Dunia Virtual ke Robotik

Penelitian pertama kali menguji algoritma ini melalui simulasi di Virtual Home, sebuah platform di mana robot virtual melakukan pekerjaan rumah tangga. Hasilnya tingkat keberhasilan meningkat hingga 17% dibandingkan metode sebelumnya. Tidak berhenti di simulasi, BrainBody-LLM diuji pada robot fisik Franka Research 3, robot berhasil menyelesaikan sebagian besar tugas yang diberikan membuktikan kemampuan algoritma terhadap kompleksitas dunianya.

Robot yang Bisa Belajar seperti Manusia

Menurut laporan Pomodo, BrainBody-LLM memungkinkan robot untuk merencanakan, belajar dan beradaptasi layaknya manusia. Dengan kemampuan ini robot dapat digunakan di berbagai sektor:

  • Rumah Tangga - membantu pekerjaan sehari-hari dengan fleksibilitas tinggi
  • Rumah Sakit - mendukung tenaga medis dalam tugas yang membutuhkan ketelitian
  • Industri Manufaktur - meningkatkan efisiensi produksi dengan adaptasi terhadap kondisi lapangan
  • Lingkungan Dinamis - seperti gudang atau pabrik di mana robot harus menyesuaikan diri dengan perubahan cepat

Baca juga: Honor Pamer “Robot Phone”: HP Futuristik dengan Kamera yang Bisa Bergerak Sendiri

Apa BrainBody-LLM Bisa Menggantikan Manusia?

Meski menjanjikan BrainBody-LLM masih dalam tahap awal. Hingga kini, sistem hanya diuji dengan set perintah terbatas dan dalam lingkungan yang terkendali. Dalam situasi nyata yang lebih kompleks algoritma ini masih perlu pengembangan lebih lanjut.


Peneliti menekankan agar robot-robot programan tersebut dapat beroprasi di dunia nyata, setidaknya diperlukan intergasi sensor multimodal, sensor ini mencakupi:

  • 3D Vision - memainkan robot memahami bentuk dan dimensi objek secara lebih akurat, sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungan secara realistis.
  • Depth Sensing - memberikan kemampuan untuk menilai jarak dan kedalaman, penting untuk navigasi dan manipulasi objek tanpa menimbulkan kesalahan.
  • Joint Control - mengatur koordinasi gerak antar bagian tubuh robot agar lebih halus dan menyerupai gerakan manusia.

Dengan dukungan sensor beragam robot tidak hanya bergerak alami tapi juga lebih presisi dan aman saat beroperasi di lingkungan nyata hal ini penting terutama jika robot digunakan di sektor rumah sakit ataupun industri manufaktur di mana kesalahan kecil bisa buat fatal.

Teknologi ini menjanjikan ada pertanyaan besar apa yang masih menggantung, “apakah robot dengan BraindBody-LLM benar-benar bisa menggantikan manusia?”. Jawabannya untuk saat ini belum, robot masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar mampu menghadapi kompleksitas dunia nyata yang penuh variabel tak terduga.

Lebih tepatnya, BraindBody-LLM bukanlah teknologi yang bertujuan menggantikan manusia sepenuhnya melainkan menjadi mitra cerdas yang dapat bekerja berdampingan dengan manusia dengan adaptif yang terus ditingkatkan robot masa depan dengan potensi menjadi pendamping yang pantas sekaligus fleksibel mendukung manusia dalam tugas-tugas yang beresiko berulang dan atau membutuhkan ketelitian tinggi.

Baca Juga: Revolusi Robotik, Pergerakan Tangan yang Presisi

Dampak Bagi Masa Depan AI dan Robotika

Jika dikembangkan secara optimal, BrainBody-LLM dapat menjadi fondasi bagi robot generasi baru yang lebih mandiri, adaptif, dan cerdas. Optimalisasi yang akan terjadi pada pengembangan BrainBody-LLM mencakup berbagai aspek, seperti transformasi industri di mana robot dapat menangani tugas kompleks yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia, peningkatan kualitas hidup melalui robot rumah tangga yang benar-benar membantu pekerjaan sehari-hari, serta perkembangan ilmu pengetahuan yang membuka jalan bagi riset lanjutan tentang interaksi antara otak dan tubuh buatan. Selain itu, terdapat pula pertimbangan etika, karena semakin miripnya robot dengan manusia menimbulkan pertanyaan mengenai batasan penggunaan dan tanggung jawab sosial.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(dim/sa)


  •  

AC Pintar Berbasis AI Hadir! Konsumsi Listrik Lebih Irit Hingga 30%


Foto: disway.id


Teknologi.id - Kebutuhan masyarakat akan perangkat rumah tangga yang efisien dan hemat energi terus meningkat seiring naiknya tarif listrik dan kesadaran masyarakat terhadap borosnya listrik yang mereka pakai. Salah satu inovasi terbaru yang menarik perhatian adalah hadirnya Air Conditioner (AC) pintar berbasis Artificial Intelligence (AI) yang di klaim mampu menghemat konsumsi listrik hingga 30%. Inovasi ini disebut-sebut akan menjadi solusi masa depan untuk penggunaan energi yang lebih cerdas, ramah lingkungan, dan hemat.

Inovasi pendingin udara ini disebut-sebut akan menjadi solusi masa depan untuk penggunaan energi rumah tangga. Menjawab kebutuhan tersebut, perusahaaan Midea Electronics Indonesia resmi memperkenalkan produk terbaru mereka yaitu Midea AC Celest Inverter, sebuah AC pintar buatan dalam negeri yang diproduksi langsung di pabrik Midea Jababeka, Cikarang, Jawa Barat.

Kehadiran Celest menunjukkan bahwa industri elektronik nasional semakin siap menghadapi kebutuhan teknologi modern berbasis AI. Product Manager Residential Air Conditioner Midea Electronics Indonesia, Windi Ario Wicaksono juga menjelaskan bahwa Midea AC Celest Inverter merupakan kombinasi antara peforma, daya tahan, perawatan yang mudah, dan desain modern.

Baca juga: Kolaborasi PLN IP–Huawei: Teknologi AI Perkuat Operasional PLTU Banten 3 Lontar

Keunggulan dari Midea AC Celest Inverter

Produk ini memiliki keunggulan yang menjadi kebutuhan pengguna, yaitu hadir dengan pilihan yang beragam untuk aspek kapasitasnya sekitar 0,5PK hingga 2,5PK, sehingga konsumen bisa menyesuaikan sendiri kebutuhan sesuai dengan ukuran ruangan. Fleksibilitas ini sekaligus memastikan konsumsi energi tetap optimal, karena pemilihan kapasitas yang tepat merupakan salah satu faktor utama dalam efisiensi llistrik AC.

Konsumsi daya listrik yang rendah yang hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp 1000/hari, membuat Celest menjadi salah satu AC inverter paling efisien di kelasnya. Efisiensi ini menjadi nilai tambah signifikan, terutma bagi keluarga atau penghuni apartemen yang meningkinkan kenyamanan tanpa meningkatkan tagihan listrik bulanan secara drastis. Desain Modern Midea Celest hadir dengan finishing doff sehingga mudah menyatu dengan gaya tren interior rumah masa kini.

4 Fitur Utama Midea AC Celest Inverter

Foto: Midea

1. Teknologi AI Ecomaster dengan presisi suhu sampai 0,3 derajat Celcius

Fitur unggulan ini memungkinkan AC menyesuaikan suhu dengan tingkat presisis. Teknologi AI Ecomaster dapat menyeimbangkan kenyamanan dan menghemat energi sehingga efisiensi listrik mencapai 30% dibanding dengan mode standar sehingga dapat memperoleh kenyamanan maksimal dengan konsumsi listrik yang minimal.

2. CoolFlash pendinginan dapat berlangsung cepat hingga 55 derajat Celcius

Fitur ini memudahkan ruangan kembali sejuk dalam waktu yang relatif sebentar. Selain itu, sangat bermanfaat bagi pengguna yang tinggal di area dengan paparan panas yang tinggi atau bagi mereka yang membutuhkan ruangan cepat sejuk setelah AC baru dinyalakan.

Baca juga: Bapak AI Geoffrey Hinton: Semua Pekerjaan Manusia Dapat Digantikan oleh AI

3. Fitur I-Clean merupakan mekanisme membersihkan mandiri

Pada unit indoor dengan proses dedusting otomatis dan pembekuan evaporator hingga -10 derajat celcius, berguna untuk mengangkat kotoran serta debu yang menempel. Fitur ini membantu memperpanjang usia perangkat, menjaga kualitas udara serta mempermudah dalam pemeliharaan sehingga AC dapat berfungsi lebih optimal.

4. Fitur PrimeGuard merupakan fitur ketahanan jangka panjang

Memastikan AC tetap awet meskipun digunakan dalam jangka waktu yang lama serta mengkombinasikan tabung tembaga TU1 diketahui dapat tahan terhadap korosi, lapisan pelindung memiliki ketahanan 12,5 kali lebih kuat dibanding Blue Coated Fins, selain itu kemampuan PCB dapat beroprasi untuk rentang tegangan yang lebih luas. Perlindungan ini membuat AC lebih tahan terhadap kelembapan serta kondisi cuaca ekstrim lainnya.

Kehadiran Midea AC Celest Inverter ini menunjukkan bahwa teknologi pendingin udara di Indonesia sudah masuk ke inovasi baru yang lebih pintar, efisien, dan hemat energi. Dengan kemampuan hemat listrik hinggal 30%, variasi kapasitas yang beragam, konsumsi harian hanya Rp1000/ hari seta fitur-fitur modern berbasis AI, Ac ini dapat menjadi inovasi pilihan untuk masyarakat yang memiliki fokus pada kenyamanan dan efisiensi biaya. Produk inovasi ini bukan hanya menjawab kebutuhan pasar tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa industri elektronik dalam negeri mampu bersaing dan menghadirkan teknologi baru berbasis kecerdasan buatan yang inovatif dan berkelanjutan.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

  •  

Gaji Rp30 Juta Tanpa Wawancara? Waspada 8 Ciri Loker Palsu dan Modus SK Fiktif

Foto: poskota.co.id

Teknologi.id - Belakangan ini, jumlah laporan terkait penipuan lowongan kerja meningkat secara signifikan. Pelaku kerap mengatasnamakan perusahaan ternama, seperti bank swasta nasional, badan usaha milik negara, hingga instansi pemerintah. Iklan yang mereka buat tampak sangat meyakinkan karena dilengkapi logo resmi, kop surat, serta janji imbalan finansial yang tidak wajar. Setelah pelamar menunjukkan minat, tahap berikutnya biasanya berupa permintaan membayar dengan berbagai dalih, seperti biaya administrasi, biaya pelatihan, biaya pengurusan seragam, atau biaya penerbitan surat keputusan pengangkatan. 

Berdasarkan data yang dihimbun dari berbagai sumber, pola yang paling sering digunakan adalah rekrutmen massal tanpa tahapan seleksi yang ketat, permintaan dana di muka, serta pengumpulan data pribadi sensitif (KTP, Kartu Keluarga, nomor rekening) dengan alasan "verifikasi" atau "kelengkapan berkas"

Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu yang Perlu Diwaspadai

Foto: mistar.id

Berikut adalah tanda-tanda khas yang hampir selalu muncul pada lowongan kerja palsu. Jika menemukan dua atau lebih ciri berikut, sebaiknya langsung curiga. 

1. Alamat Email Tidak Resmi, pengirim menggunakan domain gratis atau tidak berhubungan dengan perusahaan, misalnya [email protected]@gmail.com, [email protected], atau info@[email protected]Perlu digarisbawahi, perusahaan resmi selalu menggunakan domain sendiri seperti [email protected]

2. Kontak Hanya Melalui Aplikasi Pesan Pribadi, seluruh komunikasi dilakukan melalui nomor WhatsApp atau Telegram pribadi tanpa ada nomor telepon kantor, ekstensi resmi, atau alamat email korporat yang dapat diverifikasi. 

3. Penawaran Gaji yang Tidak Realistis, Fresh Graduate tanpa pengalaman ditawari gaji Rp15-30 juta per bulan ditambah tunjangan berlimpah. Angka ini jauh melampaui standar pasar untuk posisi entry-level di Indonesia. 

4. Permintaan Pembayaran di Muka, Pelamar diminta membayar uang untuk biaya pendaftaran, biaya pelatihan wajib, medical check-up, seragam, tiket training ke luar kota, atau pengurusan SK. Perusahaan bonafide tidak pernah membebankan biaya apapun kepada pelamar.

5. Proses Seleksi Sangat Cepat dan Tanpa Tahapan, CV baru dikirim hari ini, besok sudah dinyatakan lulus seleksi tanpa adanya wawancara, tes tertulis atau psikotes. 

6. Link Pendaftaran Mengarah ke Luar Situs Resmi, formulir diarahkan ke Google Form, Bitly, atau website tiruan, bukan ke laman karir resmi perusahaan.

7. Deskripsi Pekerjaan Sangat Minim atau Tidak Jelas, biasanya hanya disebutkan posisinya saja sebagai staff kantor, management trainee, atau administrasi. Tidak ada informasi detail tentang tugas, tanggung jawab, lokasi kerja, maupun jenjang karier. 

8. Tidak Terdaftar di Kanal Resmi Perusahaan, tidak ada jejak lowongan tersebut di menu career/lowongan kerja dan akun LinkedIn resmi perusahaan yang bersangkutan.

Baca juga: Waduh! Riset HP 2025 Ungkap, Hanya 20% Pekerja Indonesia Bahagia di Kantor

Dampak dan Kerugian bagi Pencari Kerja 

Selain kerugian materiil yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah, pencurian identitas menjadi ancaman jangka panjang. Data KTP dan dokumen lain sering disalahgunakan untuk mengajukan pinjaman online ilegal, membuka rekening bank bodong, atau aktivitas pencurian uang. Proses hukum juga kerap terlambat karena pelaku memanfaatkan rekening mule, yaitu rekening milik pihak ketiga yang direkrut atau dibeli. 

Langkah Verifikasi yang Disarankan


Foto: jurnalsecurity.com

1. Selalu kunjungi langsung laman karir resmi perusahaan atau akun LinkedIn perusahaan 

2. Hubungi departemen SDM melalui kontak yang tercantum di website resmi, bukan dari iklan

3. Periksa profil perekrut di LinkedIn untuk memastikan keaslian identitasnya. 

4. Tolak segala bentuk permintaan pembayaran dan segera laporkan 

5. Prioritaskan platform pencari kerja yang telah memiliki mekanisme verifikasi ketat, seperti Glints, Jobstreet, Kalibrr, atau LinkedIn. 

Baca juga: Facebook Bawa Balik Fitur Lowongan Kerja di Marketplace, Begini Cara Pakainya!

Upaya Pencegahan dan Pihak Platform dan Pemerintah

Sejumlah platform kini menerapkan sistem verifikasi berbayar bagi perusahaan yang memasang iklan untuk meningkatkan kredibilitas. Kementerian Ketenagakerjaan secara berkala merilis daftar hitam nomor telepon, akun media sosial, dan rekening yang terindikasi penipuan. Masyarakat dihimbau melaporkan temuan lowongan mencurigakan melalui layanan polisi siber atau portal aduankonten.id.

Di tengah persaingan ketat dunia kerja, tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan hampir selalu mengandung risiko tinggi. Prinsip paling mendasar yang tidak pernah berubah adalah bahwa perusahaan resmi tidak pernah meminta uang atau biaya apa pun dari calon karyawan. Dengan meningkatkan kewaspadaan dan kebiasaan verifikasi, kita dapat memutus mata rantai penipuan sekaligus melindungi diri serta orang-orang terdekat di era digital yang semakin kompleks ini. 

Baca juga: 5 Alat Teknologi Gratis yang Wajib Dimiliki di 2025 untuk Kerja Hybrid/Remote

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

  •  

Game Keluarga Kini Bisa Dinikmati di Netflix dan Amazon Luna

Foto: Forbes

Teknologi.id - Industri hiburan digital telah memasuki cara baru, perkembangan layanan seperti layanan streaming Netflix dan Amazon yang dikenal sebagai penyedia film dan serial kini mulai bersaing di ranah game pesta digital. Masuknya game pesta kedalam layanan streaming menunjukkan bagaimana industri hiburan terus bertransformasi. Netflix dan Amazon tidak lagi sekedar bersaing dalam konten film atau serial, tapi juga dalam menghadirkan pengalaman interaktif.

Trend global yang menekankan hiburan digital mengarah pada konvergensi media. Layanan streaming kini menjadi ekosistem lengkap seperti, film, serial, musik hingga game. Dengan demikian pelanggan mendapatkan nilai tambah dari satu platform yang multifungsi. Menurut analisis omdia, kedua raksasa ini sedang menguji teori bahwa jutaan konsumen yang tidak memiliki konsol game akan tertarik dengan TV game berbasis cloud, karena lebih murah sederhana dan bisa dimainkan bersama keluarga.

Baca Juga: Studi Nintendo akan Beroperasi di SIngapura

Apa Amazon Luna Memiliki Koleksi Game yang Lebih Lengkap?

Amazon Luna, layanan cloud gaming milik Amazon menawarkan koleksi game pesta yang lebih beragam dibanding Netflix. Dengan akses khusus bagi pengguna Amazon prime, Luna menghadirkan berbagai pilihan mulai dari Jackbox Party Packs, Ticket to Ride, hingga game unik seperti Courtroom Chaos yang melibatkan kecerdasan buatan sebagai hakim virtual.

Keunggulan utama Luna adalah kemudahan akses. Pemain tidak membutuhkan control khusus cukup memindah QR code dan menggunakan smartphone sebagai pengendali. Hal ini membuat permainan lebih dimudahkan, karena setiap anggota keluarga dapat bergabung dengan perangkat masing-masing.

Selain itu Luna juga menghadirkan game populer seperti Gardfield Kard 2, Tetris Effect, dan berbagai mini game dari seri Jackbox. Semua game ini dirancang untuk dimainkan di layar besar hingga pengalaman bermain terasa lebih imersif.

Apa itu artinya Netflix tidak lebih baik?

Berbeda dengan Luna, Netflix masih menghadirkan koleksi game pesta yang relatif terbatas. Di Inggris, misalnya game seperti Lego Party, Tetris Time, Warp, Pictionary dan Boogle Party tersedia untuk pelanggan. Namun, ada keterbatasan teknis yang cukup mengganggu, game Netflix tidak dapat diakses melalui aplikasi di smart TV. Pengguna harus menggunakan laptop ataupun komputer, lalu menghubungkannya ke televisi. Hal ini membuat pengalaman bermain kurang praktis dibandingkan dengan Amazon Luna yang bisa diakses lintas perangkat dengan lebih efisien.

Meski begitu Netflix tetap menawarkan daya tarik tersendiri. Lego Party misalnya, sangat cocok untuk anak-anak karena menghadirkan mini game yang mirip dengan Super Mario Party atau Fall Guys. Dengan visual yang ramah anak game ini menjadi alternatif hiburan keluarga yang aman dan menyenangkan.

Baca Juga: Warner Bros Discovery jadi Incaran Netflix

Smartphone sebagai controller inovasi yang memudahkan

Salah satu inovasi paling menarik dari kedua layanan ini adalah penggunaan smartphone sebagai kontroler. Dengan teknologi berbasis QR code, setiap pemain dapat bergabung dengan mudah tanpa perlu membeli perangkat tambahan. Inovasi ini bukan hanya soal kenyamanan tapi juga mencerminkan tren baru dalam industri game, “aksesibilitas”. Game pesta digital kini tidak lagi eksklusif bagi mereka yang memiliki konsol atau perangkat mahal, cukup dengan langganan streaming dan smartphone siapapun bisa ikut serta.

Lalu siapa yang lebih unggul?

Jika dibandingkan Amazon Luna lebih unggul dalam hal jumlah dan variasi game pesta. Koleksi yang lebih banyak akses lintas perangkat serta integrasi dengan Amazon prime menjadikan variasi pilihan yang lebih praktis dan menarik.

Netflix, di sisi lain masih berada pada tahap awal. Koleksi game pesta terbatas dan keterbatasan teknis membuatnya kurang kompetitif. Namun dengan basis pelanggan global yang sangat besar, tetap memiliki potensi untuk mengembangkan layanan ini lebih jauh lagi ke depan.

Hiburan Keluarga di Masa Depan

Dengan adanya game pesta digital masa depan hiburan keluarga tampak semakin interaktif. Tidak ada lagi kerepotan mencari dadu atau kartu yang hilang semua permainan bisa diakses dengan sekali klik dimainkan bersama di layar besar dan dikendalikan melalui smartphone.

  Hal ini sejalan dengan bagaimana inovasi teknologi berkembang mampu mengubah cara kita berinteraksi. hiburan keluarga kini tidak hanya tentang menonton bersama tapi juga bermain bersama di dalam ekosistem digital yang terus berkembang.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)

  •  

iPhone Fold Diprediksi Jadi HP Lipat Termahal, Harganya Tembus Rp38 Juta!

Foto: MacRumors

Teknologi.id - Smartphone lipat buatan Apple yang sudah lama dirumorkan kembali disorot. Sering dipanggil dengan sebutan iPhone Fold, perangkat ini diprediksi akan menjadi smartphone lipat termahal di pasaran saat pertama kali diluncurkan.

Kabarnya, analis dari Fubon Research memperkirakan harga iPhone Fold akan mencapai US$2.399 atau sekitar Rp38 juta. Harganya yang mencapai dua kali harga iPhone Pro, bahkan mendekati kisaran harga tertinggi.

Untuk mebandingkan, saat ini harga Samsung Galaxy Z Fold 7 dimulai dari US$1.999. Dengan rentang harga yang jauh, harga tersebut bukan sesuatu yang begitu mengejutkan, mengingat kisaran harga produk Apple selama ini.

Baca juga: Pencopet London Kini Pilih-Pilih: iPhone Dicuri, Android Dibuang atau Dikembalikan

Apa Yang Membuatnya Mahal? 

Apple diketahui tidak berusaha untuk menjadi yang pertama di pasar teknologi, tetapi berusaha menjadi yang terbaik. Seteleh delapan tahun perusahaan ini memantau dan menunggu produk yang dikeluarkan perusahaan lain, mempelajari kesalahannya, dan mencoba untuk merilis implementasi teknologi terbaik.

Saat awal rilis, Galaxy Fold dengan cepat menerima kritik dari pegiat teknologi, yang pada akhirnya membuat Samsung memunda peluncuran produk dan meninjau kembali semua unitnya. Setelah dijual di pasaran pun, Galaxy Fold masih menghadapi masalah, yaitu bagaimana bekas lipatannya sangat terlihat di tengah layar. Baru pada tahun ini Apple dikabarkan puas dengan kualitas layar prototipe iPhone Fold setelah perusahaan menugaskan para insinyurnya untuk menghilangkan lipatan tersebut. Hal ini menaikkan ekspektasi terhadap kualitas iPhone Fold.

Meski dengan harganya yang mahal, iPhone Fold diperkirakan lebih dari laku. Fubon Research memperkirakan unit ini akan terjual sampai 15,4 juta unit, termasuk 5,4 juta unit di tahun 2026. Perkiraan ini bukan suatu hal yang baru, mengingat banyaknya orang yang memiliki kepecayaan tinggi terhadap Apple.

Baca juga: Apple Dikabarkan Ubah Siklus Rilis iPhone Jadi 2 Kali Setahun Mulai 2026

Bocoran Spesifikasi iPhone Fold

Foto: CNET

Menurut beberapa laporan, Apple menyiratkan sedang mencoba berbagai faktor bentuk. iPhone Fold dirumorkan kalau Apple sedang mengeksplor desain dengan 7.58 inci layar utama tanpa bekas lipatan, yang dipasangkan dengan layar luar berukuran 5.8 inci untuk mode tertutup. Menurut Mark Rugan dari Bloomberg, ketebalannya saat dilipat dapat mencapai 9 mm sampai 9.5 mm.

Berdasarkan riset terkini dari J.P. Morgan, Apple sedang mempertimbangkan under-display camera (UDC) dengan kualitas 24-megapixel untuk layar bagian dalam. Ini akan menjadikannya kamera lipat pertama yang tersembunti di bawah layar utama. Kabarnya, kameranya akan tetap tersembunti saat penggunaan, memungkinkan layar penuh tetap berfungsi tanpa celah. Sementara untuk kamera belakang, terdapat kemungkinan Apple akan melengkapi perangkat tersebut dengan empat kamera.

Uraian tentang baterai juga muncul ke permukaan, dan bagaimana ini menjadi lompatan terbesar Apple. Dengan kisaran lebih dari 5.000 mAh, iPhone Fold akan menjadi iPhone dengan baterai terbesar dalam sejarah, bahkan mungkin lebih besar dari Galaxy Z Fold7. 

Menurut Analis teknologi, Ming Chi Kuo, engesel iPhone Fold akan menggunakan gabungan baja tahan karat dan titanium. Padahal, produk-produk Apple sebelumnya hanya menggunakan rangka titanium. Kuo juga mengatakan iPhone Fold akan menggunakan sistem face-recognition dan touch ID untuk autentikasi biometriknya.

Sesuai dengan rencana Apple mengenai iOS 27, ada kemungkinan perangkat ini akan dilengkapi sistem operasi tersebut. iOS 27 ini direncanakan akan memiliki beberapa fitur AI, dua utamanya adalah AI health agent yang diiringi langganan Apple Health+ dan fitur pencarian yang ditenagai AI.

Dengan banyaknya bocoran, gambaran perangkat ini menjadi lebih jelas.

Jadi, apakah kamu salah satu yang tertarik untuk membeli iPhone Fold?


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)



  •  

Kolaborasi PLN IP–Huawei: Teknologi AI Perkuat Operasional PLTU Banten 3 Lontar

Foto: PLN Indonesia Power

Teknologi.id - Upaya untuk meningkatkan efisiensi dan kemajuan pembangkit listrik terus dilakukan oleh sektor energi di Indonesia. Di saat Indonesia terus mendorong transisi menuju energi bersih, pembangkit listrik seperti PLTU dituntut untuk bertransformasi agar lebih efisien, aman dan ramah lingkungan. Kondisi inilah yang mendorong berbagai inovasi teknologi diterapkan pada infrastruktur pembangkitan, termasuk pemanfaatan AI yang saat ini mulai menjadi standar baru di industri energi global.

Salah satu langkah strategis terbaru hadir melalui kolaborasi antara PLN Indonesia Power (PLN IP) dan Huawei Indonesia yang resmi menandatangani Joint Study Agreement dalam mengembangkan penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) serta penguatan sistem Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) pada PLTU Banten 3 Lontar. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi digital pembangkit listrik dalam memperkuat operasi sistem ketenagalistrikan nasional ditengah kebutuhan energi. PLTU Banten 3 Lontar menjadi tempat studi uji kelayakan penerapan teknologi digital berbasis AI.

Menurut Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, kolaborasi ini berfokus untuk menciptakan ekosistem pembangkit yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan agar dapat sejalan dengan visi PLN IP sebagai pelopor transformasi digital di industri energi.

Baca juga: UPI Hadirkan Listrik Tenaga Surya untuk Warga Bandung Barat 

Langkah Inovasi Teknologi di sektor Pembangkit Listrik

Kebutuhan energi nasional terus meningkat seiring pertumbuhan industri, ekonomi, dan konsumsi masyarakat. Hal ini mendorong pentingnya modernisasi pembangkit listrik khususnya PLTU. Tantangan seperti efisiensi operasional, risiko gangguan peralatan, dan penurunan emisi membuat digitalisiasi menjadi kebutuhan mendesak. Kolaborasi antara PLN IP dengan Huawei ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi teknologi di bidang pembangkitan listrik yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi operasional tetapi juga pada peningkatan  sistem Health, Safety, Security, and Environment melalui pemanfaatan teknologi mutakhir. Studi bersama dari Huawei dan PLN IP berusaha untuk memiliki fondasi dalam penerapan solusi digital dalam industri di era modern saat ini, yaitu: 

  • Artificial Intelligence (AI), untuk mendukung inspeksi cerdas dalam memastikan pemantauan kondisi peralatan secara lebih presisi serta responsif terhadap potensi gangguan. Teknologi ini dapat meningkatkan akurasi pengambilan keputusan berbasis data yang real-time;
  • Digitalisasi HSSE (Health, Safety, Security, and Environment), untuk meningkatkan standar keselamatan dan kemanan berbasis teknologi;
  • Integrasi Teknologi dan Komunikasi (TIK), untuk mendukung efisiensi operasional dan pengelolaan aset pembangkit.

Kerja sama ini akan mencakup digitalisasi HSSE, penguatan keamanan siber, serta integrasi teknologi dan komunikasi (TIK) yang melibatkan aspek-aspek berupa teknis, keselamatan, bisnis, hukum, risiko, hingga lingkungan. Studi inilah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk implementasi proyek percontohan (pilot project)

Baca juga: Transformasi Energi Setahun: Listrik Desa hingga Sumur Minyak Rakyat

Tujuan Studi Bersama PLN IP dan Huawei

Menurut Direktur Utama PLN IP, Bernadus Sudarmanta, kerjasama studi ini memiliki tujuan yang terarah untuk kemajuan pembangkit listrik di Indonesia di antaranya:

  1. Menciptakan pembangkit listrik cerdas yang mendukung target net zero emission dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin inovasi energi di kawasan Asia Tenggara.
  2. Teknologi mampu menghadirkan solusi yang nyata untuk kehidupan masa depan yang lebih berkelanjutan.
  3. Mewujudkan tujuan pemerintah dalam percepatan transisi energi dan pengurangan emisi karbon serta meningkatkan keandalan dalam pasokan listrik, penguatan aspek keselamatan kerja, dan efisensi operasional.
  4. Menghadirkan layanan listrik yang tidak hanya baik tetapi stabil, aman, ramah lingkungan serta mendukung kualitas hidup bagi seluruh lapisan yang ada di masyarakat.

Menuju Pembangkitan Cerdas di Indonesia

PLN IP berharap bahwa inovasi teknologi akan terus digencarkan, bukan hanya di PLTU Banten 3 Lontar, tetapi juga berpotensi diimplementasikan pada pembangkit lainnya apabila hasilnya terbukti efektif. Kolaborasi strategis ini menunjukkan bahwa sektor energi Indonesia semakin siap menghadapi babak baru industri pembangkit listrik. Dengan dukungan AI, sistem tenaga listrik diharapkan menjadi lebih andal, efisien, dan berkelanjutan guna memperkuat ketahanan energi nasional di masa depan. 

Kolaborasi antara PLN IP dan Huawei menandai langkah maju dalam modernisasi pembangkit listrik nasional. Melalui pemanfaatan kecerdasan buatan, digitalisasi HSSE, serta integrasi sistem TIK, PLTU Banten 3 Lontar menjadi contoh nyata inovasi dapat meningkatkan kinerja di semua aspek yang menyertainya serta memperkuat komitmen Indonesia dalam menghadirkan layanan berkelanjutan.

Baca juga: Tarif Listrik PLN Tetap Berlaku per 1 Oktober 2025, Berikut Rinciannya 

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(IR/ZA)

  •  

Top 7 Game Horor di Roblox yang Bikin Nyali Kamu Teruji, Berani Coba?


Foto: Roblox


Teknologi.id - Roblox dikenal sebagai salah satu platform game kreatif yang menawarkan banyak jenis permainan di dalamnya, mulai dari simulasi santai hingga petualangan penuh aksi yang seru. Namun, siapa sangka kalau Roblox juga menjadi rumah bagi sejumlah game horor yang bisa membuat para pemainnya merinding dan ketakutan? Beberapa judul horor di Roblox ternyata mampu menyajikan visual serta atmosfer mencekam lengkap dengan jumpscare yang dapat mengejutkan, hingga cerita yang bikin merinding. Dari pemain pemula hingga penggemar horor yang hardcore, daftar game horor berikut layak buat kamu jcoba buat menguji nyalimu.

Top 7 Game Horor Roblox

Berikut top 7 game horor Roblox paling cocok untuk menguji nyali kamu.

1. DOORS


Foto: Roblox

DOORS merupakan salah satu game horor Roblox paling populer karena konsepnya yang sederhana namun membuat para pemainnya merasakan ketegangan yang intens. Pemain harus melewati puluhan pintu pada bangunan yang berbentuk seperti hotel misterius sambil menghadapi berbagai monster yang menghadang seperti Rush, Seek, dan Figure.

Pemain tidak akan mengetahui bahaya apa yang ada di balik setiap pintu-pintu itu, sehingga setiap langkah harus diperhatikan dan membuat suasana menjadi tegang. Visual dalam game ini dibuat sangat rapi, dipadukan dengan desain suara yang mengerikan untuk menghadirkan suasana seram dan membuat pemain semakin terbawa ke dalam permainan. Di game ini pemain harus mengandalkan pendengaran dan refleks yang cepat agar dapat bertahan. Game ini cocok baget buat kamu yang suka tantangan survival dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.

2. The Mimic


Foto: Roblox

Game ini merupakan game horor yang memiliki tema Jepang dengan visual yang dibuat gelap dan alur cerita yang penuh dengan misteri. Game ini terinspirasi dari mitologi Jepang sehingga terasa seperti film horor Asia. Permainan dalam game ini akan terbagi dalam berbagai bab, di setiap bab akan ada roh terkutuk yang berbeda-beda dan penuh misteri. Musik latar, jumpscare, dan makhluk menyeramkan dalam setiap bab membuat game ini menjadi salah satu favorit para pecinta game horor. Pemain akan menjelajahi dunia asing sambil memecahkan teka teki untuk mengungkap kisah di balik itu semua.

Baca juga: Roblox Wajibkan Verifikasi Wajah Mulai 2026: Aturan Baru Demi Keamanan Anak

3. The Intruder


Foto: Roblox

Game The Intruder menawarkan pengalaman horor dengan latar sebuah rumah kosong, di mana pemain dihadapkan pada ancaman seseorang yang berusaha masuk ke dalam. Pemain harus memantau kamera keamanan, mengatur lampu, dan bertahan hidup sambil bersembunyi dari sang penyusup hingga bantuan tiba. Atmosfer yang dibangun dalam game ini berasal dari suara sunyi seperti langkah kaki.

4. Dead Silence



Foto: Roblox

Dead Silence merupakan salah satu game horor di Roblox yang banyak diminati. Game ini terinspirasi dari film horor tahun 2007 dengan judul yang sama dan membawa pemainnya masuk ke dalam kisah menyeramkan tentang Mary Shaw, seorang ventriloquist misterius yang arwahnya menghantui siapapun yang menyebut namanya.

Dalam game ini, kamu akan menjelajahi area gelap seperti gorong-gorong, rumah tua, serta lorong. Game ini berhasil membuat atmosfer menegangkan dari awal hingga akhir permainan. Game ini mengandalkan eksplorasi dan pemecahan puzzel yang membuat nyalimu cukup teruji.

5. Floors Have Teeth


Foto: Youtube NatureViking

Game horor roblox satu ini menghadirkan pengalaman mencekam melalui konsep lantai yang hidup dan dapat memangsa siapapun. Pemain berada di dalam bangunan gelap yang dipenuhi lorong panjang dan ruangan sempit. Lantai bisa berubah menjadi monster kapan saja, sehingga pemain harus bergerak hati-hati dan menghindari berbagai ancaman berbahaya.

Baca juga: Panduan Lengkap Roblox 2025: Download, Bikin Akun, Ganti Avatar & Map Populer

6. Blair


Foto: Roblox

Blair merupakan game horor yang terinspirasi dari permainan Phasmophobia. Di game ini, pemain berperan sebagai tim pemburu hantu yang harus investigasi di berbagai lokasi angker, mulai dari rumah kosong, sekolah tua, serta gedung yang penuh misteri. Tugas pemain adalah mengidentifikasi hantu berdasarkan bukti yang ada . Permainan ini memungkinkan hingga tiga pemain untuk bergabung dan berburu hantu. Terdapat sejumlah jumpscare intens yang mungkin kurang cocok untuk pemain pemula.

7. Apeirophobia


Foto: Roblox


Jika kamu penggemar game "Backrooms" sebuah urban legend, game ini cocok untuk masuk daftar. Pemain akan terjebak dalam dunia labirin yang tidak ada ujungnya. Cahaya minim, lorong sunyi, dan monster yang bisa muncul dimana saja, menciptakan suasana yang menegangkan. Kalian harus lari di ruangan yang sempit dengan waktu yang terbatas.

Buat kalian yang suka game horor dan merasa cukup berani, 7 game ini bisa kalian coba bareng teman-teman kalian buat uji nyali bareng. Berani coba?


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News

(ir/sa)

  •  

Mengenal 5 Teknologi Pencegah Banjir: Inovasi Global dan Apa yang Bisa Dipelajari



Foto: Earth.Org

Teknologi.id - Banjir yang baru saja melanda wilayah Aceh dalam beberapa hari terakhir menunjukkan betapa rentannya wilayah di Indonesia terhadap bencana hidrometeorologi. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun tanpa henti membuat sungai-sungai di sejumlah tempat meluap dan merendam pemukiman, fasilitas umum hingga jalur transportasi. Ribuan warga terpaksa harus mengungsi ke tempat yang aman. Peristiwa ini bukan hanya menimbulkan kerugian material dan menghambat aktivitas warga, tetapi juga membuktikan bahwa sistem pencegah dan pengendalian banjir di Indonesia masih membutuhkan peningkatan yang signifikan. Melihat pengalaman negara lain dalam mengembangkan teknologi dan strategi mitigasi banjir dapat memberikan gambaran penting tentang solusi yang dapat diterapkan di tanah air.

Lima Solusi Canggih Pengendali Banjir Global

Berikut 5 teknologi canggih pengendali banjir di berbagai negara:

Foto: twitter.com/engineeringvids

1. Sistem Delta Works di Belanda

Belanda adalah salah satu contoh paling terkenal dalam manajemen banjir. Negara ini membangun Delta Works di daerah barat daya Belanda yang berupa serangkaian bendungan, tanggul, pintu air, dan penghalang badai yang terus diperbarui untuk menghadapi kenaikan permukaan laut. Setelah terjadi banjir Laut Utara yang dahsyat pada bulan Februari 1953  dan menewaskan 1835 orang serta menghancurkan 2070 kilometer persegi daratan, pemerintah Belanda berpikir bahwa mereka membutuhkan solusi untuk sistem pengendalian banjir. Bendungan Delta Works merupakan penghalang gelombang badai terbesar di dunia, pintu hanya akan tertutup saat cuaca ekstrim serta konstruksi ini terdiri dari 65 pilar beton dan 62 luncuran baja di antaranya.

   Baca juga: Banjir Aceh-Sumut: 1.310 Site Telekomunikasi Rusak, Komunikasi Warga Terganggu


Foto: come-to-london.com

2. Thames Barrier di London

Thames Barrier adalah salah satu teknologi pertahanan banjir paling terkenal di dunia, terletak di Sungai Thames, London. Thames Barrier dibangun untuk melindungi 125 kilometer persegi wilayah pusat London dari banjir oleh gelombang pasang. Penghalang ini membentang sekitar 520 meter dan diperkirakan dapat melindungi 1,4 juta orang dan 420.000 properti. Penghalang ini memiliki 10 gerbang baja dengan berat 3300 ton. Gerbang baja raksasa ini bisa berputar ke atas untuk menahan aliran air laut menjadi dinding penghalang raksasa.

Foto: Shutterstock

3. G-Cans di Tokyo

G-Cans atau Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel merupakan sistem drainase air bawah tanah terbesar di dunia yang terletak di Kasukabe, Saitama, Jepang. Drainase ini memiliki tinggi setara gedung 6 lantai. G-Cans dibangun untuk melindungi wilayah Tokyo dari banjir yang disebabkan oleh hujan ekstrem, luapan sungai kecil, dan badai. G-Cans memiliki panjang 6,3 kilometer di bawah tanah dan terdapat pilar-pilar silindris yang menjulang. Cara kerjanya adalah dengan menyedot air dari sungai kecil dan menengah di Tokyo Utara kemudian disalurkan ke Sungai Edo yang lebih besar. Jika salah satu sungai meluap maka air akan disalurkan ke salah satu dari 5 tangki yang ada. Tangki-tangki ini memiliki tinggi 25,4 meter, panjang 177 meter dan lebar 78 meter.

Baca juga: Google Keluarkan Peringatan Darurat Banjir Sumut, Ini Titik Lokasinya

Foto: mosevenezia.eu

4. MOSE di Italia

Italia memiliki salah satu proyek pertahanan banjir bernama MOSE (Modulo Sperimentale Elettroeccanico) yang berada di Kota Venesia. Sistem ini terdiri dari puluhan gerbang raksasa yang dapat naik ke permukaan laut saat terjadi pasang ekstrem. Ketika air laut meningkat, gerbang akan secara otomatis terangkat untuk menahan air. Proyek ini dilatar belakangi oleh permukaan tanah yang terus turun dan kenaikan permukaan laut. Penamaan proyek ini terinspirasi dari kisah nabi Musa yang membelah lautan, oleh karena itu dinamakan MOSE.

Foto: gamuda.com 

5. SMART Tunnel di Malaysia

Salah satu pengendali banjir yang berfungsi sebagai terowongan jalan raya yang sekaligus sebagai saluran banjir raksasa. SMART (Stormwater Management and Road Tunnel) berlokasi di Kuala Lumpur sebagai salah satu solusi atas banjir yang terjadi di pusat kota. Proyek ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai sistem manajemen banjir dan juga sebagai jalan raya. Saat hujan normal dapat dipakai untuk jalan raya 2 tingkat, namun saat hujan deras terowongan ditutup untuk lalu lintas dan dijadikan terowongan drainase untuk mengalirkan air banjir berlebih. 

Baca juga: Satria-1 & Starlink Dikerahkan Pulihkan Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera

Indonesia dapat belajar bahwa investasi pada teknologi pencegah banjir harus berjalan seiring dengan penataan kota, edukasi masyarakat, dan pengelolaan lingkungan yang terpadu. Dengan inovasi global dan kebutuhan kita saat ini, Indonesia dapat membangun sistem penanggulangan banjir yang tangguh dan berkelanjutan di masa depan.

Baca berita dan artikel lainnya di Google News.

(IR/ZA)
 

  •  

Gratiskan Starlink untuk Korban Banjir Sumatera, Elon Musk: Tak Etis Ambil Untung

 Layanan internet satelit Starlink memberikan akses internet gratis bagi masyarakat yang terdampak banjir besar di Sumatera. Kebijakan ini diumumkan langsung melalui akun resmi Starlink di X (Twitter) sebagai bentuk dukungan terhadap pemulihan konektivitas di daerah bencana.

Program bantuan ini berlaku untuk pelanggan baru maupun pelanggan lama hingga akhir Desember 2025. Starlink memastikan akses internet akan diaktifkan otomatis tanpa perlu langkah tambahan dari pengguna.

Baca juga: Elon Musk Gratiskan Internet Starlink untuk Korban Banjir Sumatera

Elon Musk: Tidak Pantas Ambil Untung Saat Bencana

https://twitter.com/elonmusk/status/1994509458308043099

Pendiri dan CEO SpaceX, Elon Musk, menegaskan bahwa perusahaannya selalu menggratiskan layanan Starlink di wilayah yang dilanda bencana alam.

“Kami memang menggratiskan Starlink setiap kali terjadi bencana alam di mana pun. Tidak pantas kalau kami mengambil untung dari musibah,” ujar Musk.

Starlink menyebut kebijakan ini juga diterapkan di Indonesia karena banjir parah yang merusak infrastruktur telekomunikasi di beberapa wilayah Sumatera.

Cara Mendapatkan Akses Gratis Starlink

Starlink menjelaskan bahwa seluruh pengguna aktif akan otomatis menerima layanan gratis. Tidak perlu mengajukan permohonan.

Untuk pelanggan yang sebelumnya menonaktifkan layanan, internet tetap bisa digunakan kembali tanpa biaya selama masa bantuan.

Sementara bagi pengguna baru di wilayah terdampak, cukup melakukan langkah berikut:

  1. Membeli dan mengaktifkan perangkat Starlink.

  2. Membuat tiket dukungan dengan menulis kata kunci “Dukungan Banjir Indonesia”.

Setelah itu, layanan gratis akan langsung diaktifkan hingga akhir Desember.

Komdigi Bentuk Satgas Pemulihan Telekomunikasi

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan telah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani kerusakan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana.

Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Suprianto, menyebut pihaknya sedang mengidentifikasi:

  • BTS yang tidak berfungsi

  • Kabel fiber optic yang terputus

  • Area dengan akses komunikasi terisolasi

Koordinasi dengan operator seluler dan pemangku kepentingan dilakukan untuk mempercepat pemulihan jaringan.

Untuk jaringan darurat, Komdigi menugaskan BAKTI untuk mempercepat penyediaan solusi di lapangan.

BNPB: 174 Korban Meninggal, 79 Hilang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis perkembangan terbaru terkait banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.

Hingga laporan terakhir:

  • 174 orang meninggal dunia

  • 79 orang hilang

  • 12 orang luka-luka

Sumatera Utara tercatat sebagai wilayah dengan korban terbanyak, terutama di:

  • Tapanuli Utara

  • Tapanuli Tengah

  • Tapanuli Selatan

  • Sibolga

  • Humbang Hasundutan

  • Padang Sidempuan

  • Pakpak Bharat

Baca juga: Satria-1 & Starlink Dikerahkan Pulihkan Komunikasi Banjir Aceh–Sumatera

Kesimpulan

Kebijakan internet gratis Starlink menjadi angin segar bagi masyarakat yang kesulitan mendapatkan koneksi di tengah bencana. Dukungan ini juga membantu pemerintah mempercepat proses evakuasi, komunikasi darurat, dan pemulihan jaringan di Sumatera.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

  •  

HBAR Turun 6% saat Pasar Melemah, tetapi 3 Petunjuk Rebound Dini Muncul

Harga HBAR turun sekitar 6% dalam 24 jam terakhir, kinerjanya lebih buruk di pasar aset kripto yang sudah lemah. Meski dengan tekanan ini, grafik menunjukkan kombinasi langka dari tiga petunjuk rebound awal yang sekarang ini tidak ditunjukkan oleh sebagian besar kapitalisasi menengah.

Jika pasar secara keseluruhan stabil, HBAR bisa jadi salah satu yang pertama bergerak, terutama jika bisa mempertahankan level support kunci yang akan kita bahas selanjutnya.

Tanda Akumulasi Meningkat di Bawah Penurunan

HBAR telah bergerak dalam pola wedge menurun yang luas sejak awal September. Pola ini sering kali menjadi bullish ketika penjual kehilangan kendali di dekat batas bawah, dan perubahan itu pertama kali muncul sekitar tanggal 21 November.

Petunjuk pertama datang dari perubahan perilaku volume. Aktivitas HBAR mengikuti pola warna gaya Wyckoff: merah menunjukkan penjual mengendalikan, kuning menunjukkan penjual mulai mengendalikan, biru menandakan pembeli mulai mengendalikan, dan hijau menunjukkan pembeli sepenuhnya mengendalikan.

Sejak HBAR mencapai puncak di US$0,155 pada tanggal 23 November dan turun hampir 15%, bar telah bergeser dari merah tebal ke campuran kuning dan biru. Campuran itu adalah tanda klasik kelelahan penjual dan awal pertarungan tarik-menarik. Terakhir kali campuran ini muncul — antara tanggal 15 Oktober dan 28 Oktober — HBAR naik 41% segera setelahnya.

Buyer-Seller Indecision Builds
Kebimbangan Pembeli-Penjual Meningkat: TradingView

Ingin lebih banyak wawasan token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Kripto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Petunjuk kedua muncul pada MFI (Money Flow Index), yang melacak tekanan beli dan jual menggunakan harga dan volume. Antara tanggal 23 November dan 1 Desember, harga HBAR terus membuat puncak lebih rendah sementara MFI membuat puncak yang lebih tinggi. Divergensi tersebut menunjukkan bahwa penurunan diam-diam dibeli. Divergensi serupa terbentuk antara tanggal 6 Oktober dan 24 Oktober dan mengarah ke lonjakan 33% setelah selesai.

HBAR Dips Are Being Bought
Penurunan HBAR Dibeli: TradingView

Petunjuk ketiga datang dari permintaan ETF spot yang stabil. Canary HBAR Spot ETF mencatat arus masuk mingguan positif dalam empat dari lima minggu terakhir, dengan lebih dari US$80 juta arus masuk kumulatif. Arus masuk lebih kecil dibanding akhir Oktober, namun mereka tetap positif meskipun harga turun — yang berarti permintaan yang lebih luas belum hilang.

HBAR ETF Flow
Aliran ETF HBAR: SoSo Value

Bersama-sama, ketiga petunjuk ini — perubahan kendali volume, tekanan pembelian penurunan, dan arus masuk ETF yang berkelanjutan — menunjukkan akumulasi awal yang mulai terbentuk di bawah permukaan.

Harga Level Kunci HBAR Menentukan Apakah Reli Bisa Bertahan

Batas bawah wedge dekat US$0,122 adalah support terpenting untuk HBAR saat ini. Mempertahankan area tersebut menjaga peluang rebound tetap hidup. Jika kehilangan area itu, terbuka zona utama berikutnya di dekat US$0,079, yang akan mengubah struktur dari “akumulasi awal” menjadi penurunan lebih dalam.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Untuk kekuatan, HBAR perlu menembus kembali US$0,140 terlebih dahulu, sebuah rebound 5% dari level saat ini. Hal ini akan menunjukkan bahwa pembeli akhirnya mengalahkan tekanan penjualan. Jika US$0,140 terpecahkan, level utama berikutnya berada di US$0,155. Mengatasi US$0,155 membuka jalan menuju US$0,169 dan bahkan US$0,182 jika pasar aset kripto membaik.

  •  

Guncangan Obligasi Jepang Menghantam Kripto: US$640 Juta Terlikuidasi Saat JGB 10-Tahun Mencapai Tertinggi 17 Tahun

Pasar kripto mengalami penjualan tajam setelah imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun melonjak ke level tertinggi sejak 2008. Langkah ini memicu gelombang pengurangan risiko secara global dan salah satu peristiwa likuidasi terbesar dalam beberapa pekan.

Langkah ini menghapuskan nilai miliaran Dollar dalam aset digital, menyoroti seberapa terpapar kripto terhadap perubahan likuiditas ekonomi makro yang jauh di luar ekosistemnya sendiri.

Lonjakan Imbal Hasil Jepang: Yen Carry Trade Retak dan Aset Kripto Merasakannya Lebih Dulu

Total kapitalisasi pasar kripto turun sekitar 5% selama 24 jam terakhir, dengan harga Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 5%.

Crypto Market Performance
Kinerja Pasar Kripto. Sumber: CoinGecko

Menurut Coinglass, lebih dari 217.000 trader terlikuidasi selama penurunan tersebut, menyebabkan kerugian hampir US$640 juta dalam posisi trading.

Crypto Liquidations
Likuidasi Kripto. Sumber: Coinglass

Ini mengilustrasikan seberapa cepat leverage bisa menguap ketika suku bunga global bergerak secara signifikan.

Katalis datang dari Tokyo, di mana imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun melonjak ke 1,84%, level yang belum pernah terlihat sejak April 2008.

BREAKING: Japan's 10Y Government Bond Yield surges to 1.84%, its highest level since April 2008.

This chart is concerning to say the least. pic.twitter.com/fBkMMyBnqy

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 1, 2025

Sentimen yang berlaku adalah bahwa breakout imbal hasil lebih dari sekadar pergerakan teknis. Ini menunjukkan bahwa yen carry trade yang telah berlangsung puluhan tahun mungkin akhirnya mengendur.

Selama hampir 30 tahun, suku bunga mendekati nol di Jepang memungkinkan investor meminjam dengan murah dalam yen dan mengalokasikan modal ke aset dengan imbal hasil lebih tinggi di luar negeri. Rute-rute ini termasuk:

  • Obligasi AS
  • Obligasi Eropa
  • Aset berisiko seperti saham dan kripto.

Kenaikan imbal hasil di Jepang mengancam untuk membalikkan aliran ini, menarik modal kembali ke dalam negeri dan memperketat likuiditas secara global.

“Selama 30 tahun, Yen Carry Trade mensubsidi kesombongan global — nol suku bunga… leverage gratis… pertumbuhan semu… seluruh ekonomi dibangun di atas waktu yang dipinjam dan uang yang dipinjam. Sekarang Jepang telah membalik peran. Suku bunga naik. Yen menguat. Dan ATM favorit dunia baru saja berubah menjadi penagih utang,” tulis data scientist ViPiN di X (Twitter).

Saat imbal hasil Jepang naik, likuiditas global menyempit, menyebabkan repricing di seluruh pasar. Ini sepertinya menjelaskan mengapa Silver (XAG) belum mengalami Supercycle-nya, dan Bitcoin berjuang dengan volatilitas siklus akhir.

“Jepang menguras likuiditas, Bitcoin menyerap guncangan, dan Silver bersiap untuk repricing seumur hidup,” ujar seorang analis dalam sebuah postingan.

Penjualan Aset Kripto Bukan Lokal, Ini Krisis Likuiditas Ekonomi Makro

Shanaka Anslem, seorang ideolog dan pengguna terkenal di X (Twitter), menggambarkan breakout JGB sebagai “grafik yang seharusnya menakutkan setiap manajer portofolio.”

THE CHART THAT SHOULD TERRIFY EVERY PORTFOLIO MANAGER ON EARTH

Japan’s 10 Year Government Bond Yield just hit 1.84%.

The highest since April 2008.

Up 11.19% in a single session.

You need to understand what this means.

For three decades, Japan was the anchor. Zero rates.… https://t.co/1mpX0HuPdp

— Shanaka Anslem Perera ⚡ (@shanaka86) December 1, 2025

Sang strategis, yang dilaporkan telah menyaksikan kerusakan infrastruktur, guncangan mata uang, dan krisis di tingkat negara, menyebutkan:

  • Inflasi di atas 3%,
  • Pertumbuhan upah yang lebih tinggi, dan
  • Bank of Japan yang semakin kehilangan kemampuannya untuk menekan imbal hasil.

Kekuatan ini mendorong Jepang menuju perubahan struktural dari rezim moneter yang sangat longgar yang telah mendefinisikan pasar global selama puluhan tahun.

“Ketika Jepang menaikkan suku bunga, itu menyedot likuiditas dari sistem global. “Bahan bakar” yang menggerakkan reli pasar saham sedang terkuras. Kami dapat mengharapkan volatilitas pada saham bernilai tinggi ketika era “uang murah” ini berakhir,” tambah seorang investor lain dalam sebuah postingan.

Waktu pergerakan ini sangat signifikan. The Federal Reserve baru saja mengakhiri program pengetatan kuantitatifnya, AS menghadapi penerbitan Obligasi Treasury yang mencapai rekor, dan pembayaran bunga pada utang AS telah melampaui angka US$1 triliun per tahun.

Sementara itu, Cina, yang secara historis adalah salah satu pembeli asing terbesar dari Obligasi Obligasi AS, telah memperlambat akumulasinya. Dengan Jepang sekarang di bawah tekanan untuk merepatriasi modal, dua sumber pendanaan eksternal paling penting bagi Amerika secara bersamaan mundur.

“Saat negara kreditur dunia berhenti mendanai negara debitur dunia dengan suku bunga yang ditekan secara artifisial, seluruh arsitektur keuangan pasca-2008 harus dihargai ulang. Setiap taruhan durasi. Setiap posisi leverage. Setiap asumsi tentang penurunan suku bunga yang terus-menerus. Ini bukanlah cerita Jepang. Ini adalah cerita global. Pasar obligasi bull selama 30 tahun telah berakhir. Sebagian besar belum menyadarinya,” ujar Shanaka.

Crypto, sebagai salah satu sudut dengan beta tertinggi dalam pasar global, cenderung bereaksi pertama ketika likuiditas mengetat. Skala likuidasi menunjukkan bahwa trader yang menggunakan leverage terkena dampak volatilitas obligasi, memaksa pembubaran posisi secara cepat di berbagai aset utama.

Bukannya terjadi keruntuhan khusus crypto, penjualan mencerminkan revaluasi luas terhadap durasi, leverage, dan risiko saat pasar obligasi global mengalami penyesuaian ulang.

Oleh karena itu, trader sebaiknya mengamati pasar obligasi Jepang seketat mereka mengamati grafik Bitcoin. Jika yield JGB terus naik, ini bisa mengetatkan likuiditas global sampai akhir tahun.

  •  

PIPPIN Mengesampingkan Pasar, Mengubah US$180.000 Menjadi Lebih dari US$1,5 Juta untuk Seorang Trader

Sementara pasar kripto secara umum mengalami penurunan pada awal Desember, sebuah meme coin berbasis Solana bernama PIPPIN menawarkan reli yang luar biasa melawan tren.

Kenaikan harga yang cepat ini memungkinkan beberapa trader meraup keuntungan besar dalam jangka pendek, namun ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi tajam yang bisa merugikan para pendatang baru.

Bagaimana Seorang Trader Meraih Lebih dari US$1,3 Juta dengan PIPPIN

PIPPIN berasal dari gambar unicorn yang dihasilkan AI (SVG). Kemudian berkembang menjadi sebuah meme coin di Solana.

Tidak seperti banyak token meme lainnya, pengembang proyek ini menjanjikan untuk merilis alat open-source dengan potensi aplikasi untuk PIPPIN, termasuk sistem pembelajaran interaktif, asisten pemasaran AI, dan bot DevOps berbasis kepribadian yang mampu menulis dan mengimplementasikan kode.

Meskipun memiliki risiko tinggi sebagai meme coin, PIPPIN menjadi salah satu nama paling banyak dibicarakan dalam gelombang meme Solana pada akhir 2025.

PIPPIN Price Performance. Source: BeInCrypto.
Kinerja Harga PIPPIN | Sumber: BeInCrypto.

Menurut data dari BeInCrypto, token ini mengalami lonjakan lebih dari 400% dalam sebulan terakhir dan saat ini diperdagangkan di harga US$0,139. Jika dibandingkan dengan harga terendah di bulan November (US$0,02) hingga puncak terbaru (US$0,20), token ini meningkat sepuluh kali lipat. Selain itu, volume perdagangan harian telah melampaui US$120 juta, peningkatan signifikan dari yang sebelumnya di bawah US$10 juta di bulan November.

Reli ini telah menempatkan salah satu pembeli awal pada keuntungan yang belum tercapai besar. Berdasarkan akun market-tracking LookOnChain, sebuah wallet bernama BxNU5a dibuat sekitar sebulan yang lalu. Wallet ini menghabiskan US$179,800 untuk mendapatkan 8,2 juta token PIPPIN. Nilai saat ini dari kumpulan token ini sekitar US$1,51 juta, menghasilkan keuntungan belum tercapai lebih dari US$1,35 juta.

A month ago, someone created a new wallet, BxNU5a, and spent $179.8K to buy 8.2M $pippin($1.51M now).

This guy is now sitting on over $1.35M in unrealized profits.https://t.co/cXwqW7fYZ6 pic.twitter.com/q6KYWluFUm

— Lookonchain (@lookonchain) December 1, 2025

Nansen juga melaporkan adanya akumulasi whale yang kuat dan peningkatan tajam jumlah wallet aktif, mengindikasikan adanya gelombang investor baru yang menginvestasikan dana pada token tersebut.

“PIPPIN tidak hanya ‘naik’, tetapi meledak. 437% dalam 7 hari dengan volume US$43,9 juta adalah tempo yang berbeda. Whale menambahkan +6,6 juta, wallet baru memasukkan +11 juta, dan exchange melihat arus keluar yang tajam,” — Nansen melaporkan.

Sinyal optimistis ini membangkitkan harapan bahwa PIPPIN bisa menjadi sorotan berikutnya dalam ekosistem meme-coin Solana. Laporan terkini juga menyoroti alasan potensial mengapa gelombang meme-coin dapat kembali pada Desember.

Tanda Peringatan Muncul

Di balik reli eksplosif ini, risiko signifikan juga muncul. Peringatan pertama berfokus pada posisi short PIPPIN yang mengalami likuidasi besar-besaran.

Data dari Coinglass menunjukkan serangkaian posisi short yang terhapus pada minggu terakhir November. Hari likuidasi terberat terjadi pada 1 Desember.

Pippin Total Liquidations. Source: Coinglass
Total Likuidasi Pippin | Sumber: Coinglass

Coinglass melaporkan lebih dari US$15 juta dalam likuidasi hanya pada 1 Desember, dengan lebih dari US$11 juta berasal dari posisi short.

Sinyal on-chain juga memberikan peringatan. Menurut Solscan, meskipun harga melambung, volume perdagangan on-chain riil menurun sebesar 45% dibandingkan minggu sebelumnya.

PIPPIN Token Transder. Source: SolScan
Transfer Token PIPPIN | Sumber: SolScan

Trader melakukan lebih sedikit transaksi on-chain dan lebih banyak aktivitas di exchange. Divergensi ini bisa menjadi sinyal penurunan tajam jika semakin banyak PIPPIN dijual di platform terpusat.

Analis terkenal Altcoin Sherpa membandingkan PIPPIN dengan token meme lainnya, seperti AVA, GRIFFAIN, dan ACT, dan memprediksi bahwa harga mungkin akan segera turun secara signifikan.

“Dengan PIPPIN bergerak, beberapa AI lainnya juga ikut. AVA, GRIFFAIN, ACT. Namun sulit untuk benar-benar memperdagangkan mereka, dan kemungkinan besar ini hanya pump and dump 24 jam saja bagi kebanyakan dari mereka. Kemungkinan kecil untuk menjadi reli yang berkelanjutan,”
— ucap Altcoin Sherpa .

Market cap PIPPIN sebelumnya mencapai lebih dari US$300 juta akhir tahun lalu sebelum anjlok menjadi US$8 juta, yang menambah skeptisisme investor tentang kemungkinan dump tajam lainnya.

Seorang analis lain menggambarkan reli PIPPIN sebagai pola yang sudah dikenal: sekelompok kecil orang mengumpulkan banyak dan menahan pasokan, menciptakan tekanan beli yang mendorong harga naik. Posisi short kemudian dilikuidasi, harga turun setelahnya, dan siklus berulang.

  •  

Zcash (ZEC) Mendekati Support Bullish Terakhir Setelah Anjlok 21% — Akankah Reli Berlanjut?

Zcash turun sekitar 21% dalam 24 jam terakhir dan sekarang memperpanjang kerugian tujuh harinya hingga hampir 33%. Tren bulanan juga berubah negatif. Namun, keuntungan harga Zcash selama tiga bulan masih di atas 780%, menunjukkan betapa kuatnya reli sebelumnya.

Saat ini, Zcash diperdagangkan dalam pola bullish yang telah memandu setiap pergerakan besar sejak September. Harga baru saja menyentuh garis tren bawah dari saluran ini. Ini adalah dukungan kuat terakhir yang menjaga tren naik jangka panjang agar tetap hidup. Dua metrik internal mengisyaratkan bahwa tekanan jual mungkin mereda, namun ZEC harus melindungi garis kritis tersebut untuk pulih.


Momentum Melemah, namun Tekanan Mungkin Mereda

Petunjuk pertama datang dari Relative Strength Index (RSI). RSI mengukur momentum pada skala 0–100. Antara 27 September dan 1 Desember, harga membentuk posisi rendah yang lebih tinggi, sementara RSI membentuk posisi rendah yang lebih rendah. Ini adalah divergensi bullish tersembunyi dan sering muncul di dekat titik kelelahan.

RSI sekarang mendekati zona oversold. Terakhir kali RSI mencapai level serendah ini — sekitar 19 Agustus — ZEC memulai reli baru segera setelahnya.

Zcash And Hidden Bullishness
Zcash Dan Kekuatan Bullish Tersembunyi: TradingView

Ingin wawasan lebih tentang token seperti ini? Daftar untuk Buletin Harian Kripto Editor Harsh Notariya di sini.

Petunjuk kedua datang dari CMF (Chaikin Money Flow), yang melacak apakah aliran dana besar masuk atau keluar dari pasar.

CMF telah menurun sejak 6 November, periode yang sama ketika harga terkoreksi tajam. CMF turun di bawah nol pada 24 November untuk pertama kalinya sejak akhir Oktober, dan penurunan tersebut sejalan dengan penjualan yang lebih berat. Tapi sekarang CMF telah melengkung naik dan menuju kembali ke garis nol.

Money Flow Weakens
Aliran Uang Melemah: TradingView

Hal itu penting karena CMF juga menunjukkan divergensi kecil. Antara 27 November dan 1 Desember, harga membentuk posisi high yang lebih rendah sementara CMF membentuk posisi high yang lebih tinggi. Ketika CMF mulai naik sementara harga turun, itu menunjukkan bahwa pembeli besar mungkin sedang bersiap untuk masuk kembali. Jika CMF berhasil menembus di atas nol dan melewati garis tren menurun yang digambar melintasi posisi high yang lebih rendah baru-baru ini, ZEC bisa mengalami pergeseran momentum kembali ke sisinya.

Kedua sinyal ini hanya berarti jika dukungan saluran bawah tetap terjaga.


Perubahan Korelasi dan Level Harga Kunci Zcash yang Menentukan Tren

Reli Zcash sebelumnya terbantu oleh korelasinya yang lemah atau sedikit negatif dengan Bitcoin. Selama setahun terakhir, korelasi BTC–ZEC berada di dekat –0,05. Ini membantu ZEC unggul saat Bitcoin melemah.

BTC-Zcash (Yearly Correlation)
BTC-Zcash (Korelasi Tahunan): DeFillama

Tapi, dalam tujuh hari terakhir, korelasi berbalik menjadi sedikit positif pada 0,48. Ini masih lebih lemah dibandingkan kebanyakan koin utama lainnya, artinya ZEC masih bisa bergerak berbeda, tapi juga berarti penurunan Bitcoin telah menarik ZEC lebih keras dalam jangka pendek.

BTC-Zcash (Monthly Correlation):
BTC-Zcash (Korelasi Bulanan): DeFillama

Karena pergeseran ini, level harga sekarang menjadi lebih penting:

ZEC berada sedikit di atas US$348, batas bawah dari saluran menanjak. Penutupan harian di bawah US$348 melanggar garis tren dan membuka gerakan menuju US$309. Jika US$309 gagal, dukungan utama berikutnya berada pada US$230, di mana pembeli sebelumnya masuk dengan kuat.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash: TradingView

Penurunan di bawah US$230 dapat membuka jalan menuju posisi terendah baru, yang bahkan diyakini oleh pelopor kripto Max Keiser.

The $ZEC ‘pump ‘n dump’ is over. A trip back to $55 looks inevitable.

Bitcoin Only. Everything else is just gambling.

— Max Keiser (@maxkeiser) November 28, 2025

Agar harga Zcash kembali menguat, Zcash harus merebut kembali US$592, yang merupakan level Fibonacci 0,618. Langkah ini memerlukan rebound sekitar 63,9% dari level saat ini — besar, tetapi tidak biasa bagi ZEC mengingat pergerakan sebelumnya.

Jika CMF terus naik dan korelasi negatif BTC jangka panjang terjadi, Zcash masih bisa melindungi channel dan memperpanjang tren naik yang lebih luas. Namun, kehilangan US$348 membalikkan seluruh struktur dan mengakhiri kasus bullish setidaknya untuk sekarang.

  •  

4 Peristiwa Ekonomi AS yang Akan Mengguncang Sentimen Bitcoin pada Pekan Pertama Desember 2025

Minggu pertama Desember 2025 menampilkan peristiwa ekonomi kritis AS yang akan mempengaruhi ekspektasi kebijakan moneter dan arah Bitcoin, saat trader bersiap untuk kemungkinan tindakan Federal Reserve (The Fed).

Investor Bitcoin menghadapi minggu penting saat Ketua Federal Reserve Jerome Powell berbicara pada 1 Desember, bertepatan dengan berakhirnya secara resmi quantitative tightening (QT). Dengan kemungkinan pemotongan suku bunga di bulan Desember yang kini mencapai 86%, volatilitas signifikan diharapkan terjadi pada aset berisiko.

Pidato Powell dan Akhir QT

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berbicara di pasar pada hari Senin, 1 Desember, pukul 20.00 ET. Tanggal ini menandai tidak hanya pidatonya yang sangat dinanti-nantikan tetapi juga akhir resmi program quantitative tightening dari Federal Reserve, sebuah perubahan kebijakan penting yang diumumkan oleh FOMC pada bulan Oktober.

“Komite memutuskan untuk menyelesaikan pengurangan kepemilikan sekuritas agregatnya pada 1 Desember,” baca kutipan dalam pernyataan The Fed tanggal 29 Oktober.

Keputusan ini mencerminkan keberadaan cadangan yang cukup dalam sistem perbankan. Pernyataan Powell muncul di tengah spekulasi tentang kemungkinan perubahan kepemimpinan The Fed, memperkenalkan lapisan ketidakpastian pasar lainnya.

🚨 BREAKING:

JEROME POWELL WILL GIVE A SPEECH ON DECEMBER 1ST AND QT ENDS THE SAME DAY.

RATE CUT ODDS FOR DECEMBER HAVE NOW SURGED TO 86%.

I WILL KEEP YOU UPDATED ON THE OUTCOME, NOTIS ON.

HUGE VOLATILITY AHEAD. pic.twitter.com/MV7UhJWUWi

— NoLimit (@NoLimitGains) November 30, 2025

Karena pidato Powell berlangsung tepat sebelum periode senyap The Fed menjelang pertemuan kebijakan Desember, pidato ini mungkin memiliki kepentingan yang luar biasa.

Setiap petunjuk mengenai suku bunga di masa depan bisa memicu reaksi pasar segera. Berakhirnya quantitative tightening menandakan pergeseran menuju kebijakan moneter yang lebih akomodatif, yang mungkin meningkatkan likuiditas dollar.

Menambah ketidakpastian, laporan menunjukkan Presiden Trump telah memilih pengganti Powell, meskipun belum ada pengumuman resmi.

Spekulasi ini dapat meningkatkan volatilitas, karena pasar mempertimbangkan prospek ketua baru yang bisa mendorong pemotongan suku bunga lebih cepat.

Probabilities of Fed Chair Jerome Powell Replacement Prospects
Probabilitas Prospek Penggantian Ketua The Fed Jerome Powell | Sumber: Kalshi

Pekerjaan ADP

Automatic Data Processing Inc. (ADP), penyedia layanan penggajian terbesar di AS, akan merilis laporan perubahan ketenagakerjaan ADP untuk bulan November, yang mengukur perubahan jumlah orang yang bekerja secara pribadi di AS, pada pukul 08.15 ET hari Rabu.

Laporan bulan November sebelumnya menunjukkan hanya penambahan 42,000 pekerjaan, menurut kalender ekonomi MarketWatch. Data baru akan memberikan wawasan kunci tentang kesehatan pasar tenaga kerja menjelang angka pekerjaan resmi dari pemerintah.

US Economic Events This Week
Peristiwa Ekonomi AS Minggu Ini | Sumber: Market Watch

Angka ketenagakerjaan yang kuat dapat mengurangi peluang pemotongan suku bunga dan memberi tekanan pada Bitcoin serta aset berisiko lainnya. Sebaliknya, pertumbuhan pekerjaan yang lemah akan memperkuat argumen untuk pelonggaran oleh Federal Reserve, yang biasanya menguntungkan pasar kripto.

Gelembung AI yang sering dibicarakan diharapkan memainkan peran dalam laporan pekerjaan AS minggu ini, meskipun beragam ahli industri menyatakan pandangan mereka.

For the record, U.S. stocks peaked in October 2007 and the economy entered recession in December 2007. As of now, the S&P 500 peaked in October.

ADP private payroll job creation year to date is at the same level it was at when the GFC recession started.

Is the AI super bubble… pic.twitter.com/yqI4WcjEz2

— Mac10 (@SuburbanDrone) November 30, 2025

Statistik tenaga kerja sangat penting bagi mandat ganda The Fed dan membimbing keputusan kebijakan.

Klaim Awal Tunjangan Pengangguran

Klaim pengangguran awal akan tiba pada Kamis, 4 Desember, pukul 08.30 ET. Sebagai ukuran mingguan pemutusan hubungan kerja, laporan ini memberikan pandangan real-time tentang kondisi pasar tenaga kerja. Ini menentukan jumlah warga AS yang mengajukan tunjangan pengangguran untuk pertama kalinya minggu lalu.

INITIAL JOBLESS CLAIMS REPORT 📉

This week’s initial claims held steady near 220K, close to recent multi-year lows — signaling continued labor market resilience.

Key highlights:

🔴Initial claims remain far below recession-trigger levels, reinforcing the soft-landing narrative.… pic.twitter.com/ggNRWeDo4E

— Zeiierman Trading (@zeiierman) November 26, 2025

Peningkatan klaim dapat menunjukkan kelemahan ekonomi dan mendukung seruan untuk kebijakan moneter yang lebih longgar, sementara penurunan klaim menunjukkan ketahanan dan kurang urgensi untuk pemotongan suku bunga.

Secara historis, Bitcoin sangat sensitif terhadap rilis ketenagakerjaan karena mempengaruhi pandangan moneter The Fed dan likuiditas.

Trader sering memposisikan diri sebelum laporan ini, menghasilkan peningkatan volatilitas di pasar spot dan pasar derivatif.

Data Inflasi PCE

Jumat, 5 Desember, menghadirkan indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures) pada pukul 8:30 pagi ET, yang merupakan tolok ukur inflasi pilihan The Fed.

Laporan ini sangat penting karena memantau kemajuan menuju target 2% bank sentral. Laporan ini akan dirilis bersamaan dengan data pendapatan dan pengeluaran pribadi, memberikan pandangan komprehensif tentang kesehatan konsumen.

Investor akan fokus pada angka PCE utama dan inti. Pembacaan yang lebih lembut bisa mengonfirmasi tren disinflasi, memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga di bulan Desember.

Data dari CME Fed Watch Tool menunjukkan bahwa penjudi suku bunga mempertaruhkan peluang 87,6% adanya penurunan suku bunga pada pertemuan 10 Desember, melawan peluang 12,4% bahwa para pembuat kebijakan akan bertahan.

Fed Interest Cut Probabilities
Probabilitas Pemotongan Suku Bunga The Fed | Sumber: CME FedWatch Tool

Sebaliknya, inflasi yang terus berlanjut akan mendorong The Fed berhati-hati, yang mungkin mengecewakan pasar yang berharap pelonggaran agresif.

Sentimen konsumen dilaporkan pada pukul 10:00 pagi ET, dengan nilai sebelumnya di 51,0 pada kalender ekonomi. Data ini mengukur pandangan rumah tangga tentang ekonomi dan pengeluaran. Sentimen yang melemah bisa menandakan permintaan yang melambat dan semakin mendukung kasus untuk kebijakan moneter yang lebih mudah, yang seringkali mengangkat Bitcoin.

Empat rilis ekonomi utama dalam satu minggu ini menciptakan lingkungan berisiko tinggi untuk pasar aset digital. Korelasi Bitcoin dengan aset risiko tradisional berarti berita ekonomi makro kemungkinan akan menggerakkan arah pasar lebih dari peristiwa spesifik kripto.

Memasuki pekan pertama Desember, interaksi antara data pekerjaan, tren inflasi, dan sikap Federal Reserve akan menentukan momentum Bitcoin dan respons terhadap sinyal perubahan kebijakan moneter.

  •  

Ethereum Mengalami Breakdown dari Pola Kunci, Membuka Jalan Menuju Koreksi 28%

Harga Ethereum telah turun lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir dan sekarang turun sekitar 27% dalam 30 hari terakhir. Penurunan dari pola lanjutan utama telah membuka peluang penurunan yang lebih dalam. Sementara itu, sinyal on-chain menunjukkan kemungkinan penurunan 28% yang sejalan dengan apa yang bisa menjadi titik dasar siklus Ethereum berikutnya jika kondisi memburuk.

Bersama-sama, sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa ETH mungkin belum selesai mengalami koreksi.


Satu Metrik Jangka Panjang Menunjukkan Ruang untuk Jatuh?

Ethereum baru-baru ini mengalami penurunan dari pola bear flag yang jelas. Pergerakan ini dimulai setelah ETH gagal di US$2.990 dan keluar dari channel naik yang telah diperdagangkan selama seminggu. Penjualan awal menciptakan “tiang,” penurunan sebesar 28,39%, dan penurunan ini mengaktifkan target terukur di sekitar US$2.140, yang hampir tepat 28% di bawah level penurunan.

Ethereum Breaks Down
Ethereum Mengalami Penurunan: TradingView

Ingin wawasan token lebih banyak seperti ini? Daftar untuk Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Untuk melihat apakah target ini masuk akal, kita bandingkan dengan NUPL holder jangka panjang. NUPL holder jangka panjang mengukur berapa banyak keuntungan yang dipegang oleh holder jangka panjang.

NUPL telah trending turun sejak 22 Agustus, menunjukkan bahwa holder jangka panjang mengurangi keuntungan yang belum direalisasikan dan melemahkan keyakinan mereka. Level rendah jangka pendek terbaru adalah 0,36 pada 21 November, tapi level terendah enam bulan tercatat di 0,28 pada 22 Juni, yang merupakan perbedaan sekitar 22%.

Kembali pada 22 Juni, ketika NUPL mencapai 0,28, ETH diperdagangkan sekitar US$2.230, dan pasar berbalik tajam. Dari sana, Ethereum reli hingga mencapai US$4.820, peningkatan sebesar 116% dari titik dasar tersebut.

New Bottom Zone Forming
Zona Dasar Baru Terbentuk: Glassnode

Saat ini, jika NUPL mencoba retest band rendah siklus 0,28 lagi, koreksi harga yang tersirat dari puncak lokal terbaru ETH sekitar US$2.990 akan berada dalam kisaran yang sama 20-25%, yang sejalan persis dengan target bear-flag 28% di US$2.140.

Ini adalah tumpang tindih yang paling jelas dalam analisis ini: baik pola harga maupun metrik holder jangka panjang mengarah ke zona bawah yang sama.


Harga Ethereum Berdiri di Dinding Basis Biaya Terkuatnya

Langkah selanjutnya adalah melihat apakah chart harga Ethereum mendukung kesimpulan yang sama. Heatmap Distribusi Basis Biaya menunjukkan di mana kluster besar ETH baru-baru ini diakumulasi. Band terberat berada di antara US$2.801 dan US$2.823, dengan 3,591,002 ETH dibeli di zona tersebut. Ini adalah support terkuat yang dimiliki Ethereum saat ini.

One Last Supply Wall Sits
Satu Tembok Pasokan Terakhir Terletak: Glassnode

ETH telah menembus di bawah level harga US$2.840, meningkatkan tekanan pada tembok basis biaya ini. Jika harga ETH tidak dapat segera merebut kembali US$2.840 dan menutup di atas US$2.990 lagi, penjual tetap memegang kendali penuh.

Jika kelemahan berlanjut, level selanjutnya pada perpanjangan berbasis tren muncul satu demi satu. Titik pertama adalah US$2.690, yang berada sekitar 4,5% di bawah harga saat ini. Jika gagal, penurunan bisa meluas ke US$2.560 (penurunan lebih lanjut sebesar 4,6%), US$2.440 (penurunan lain sebesar 4,8%), dan US$2.260, yang hanya 2% di atas harga dasar NUPL Juni sebesar US$2.230.

Di bawah semua level ini ada US$2.140, target penurunan penuh, sekitar 28% di bawah zona penurunan dan sepenuhnya sejalan dengan proyeksi flag.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Jika ETH jatuh melewati US$2.266, target bear-flag menjadi skenario yang paling realistis.

Masih ada jalur pembatalan, tetapi membutuhkan kekuatan di beberapa lapisan. ETH harus merebut kembali US$2.840, lalu menembus di atas US$2.990, dan kemudian mengamankan penutupan di atas US$3.090. Seluruh pola bearish kehilangan makna hanya jika ETH berhasil menembus US$3.240, yang akan menjadi sekitar 15% kenaikan dari level saat ini.

Saat ini, ETH diperdagangkan di bawah dinding biaya dasarnya yang terkuat, holder jangka panjang masih mengurangi keuntungan yang belum direalisasi, dan struktur kelanjutannya jelas menunjukkan lebih rendah. Jika kondisi ini bertahan, wilayah US$2.260–US$2.140 menjadi area paling mungkin di mana Ethereum dapat membentuk titik terendah siklus berikutnya.

  •  

The Fed Hentikan QT: Mungkinkah Ini Memicu Reli Altcoin Multi-Tahun Seperti 2019-2022?

Akhir dari program quantitative tightening (QT) Federal Reserve pada 1 Desember 2024 menandai perubahan penting bagi pasar kripto.

Meski momen ini merupakan tonggak penting, para ahli mengatakan dampaknya mungkin membutuhkan waktu. Ekspansi neraca bisa tertunda hingga awal 2026 karena kendala penyelesaian treasury, mencerminkan siklus sebelumnya.

Pola Historis Kaitkan Kebijakan The Fed dengan Performa Altcoin

Kebijakan moneter The Fed semakin memengaruhi pasar kripto. Secara historis, saat The Fed tidak terlibat dalam QT, altcoin menunjukkan kekuatan yang signifikan terhadap Bitcoin, memicu reli bertahun-tahun dan mengubah dinamika pasar.

Pergeseran ini menandakan adanya hubungan jelas antara kebijakan likuiditas dan kinerja kripto. Analis Matthew Hyland mengidentifikasi tren historis di mana periode non-QT diikuti oleh reli altcoin yang bertahan antara 29 dan 42 bulan, ditandai oleh rasio OTHERS.D/BTC.D.

Penelitian Hyland menyoroti periode 2014-2017 dan 2019-2022. Selama periode ini, ketiadaan QT memungkinkan altcoin mempertahankan tren naik selama 42 dan 29 bulan, masing-masing.

“Altcoin secara historis mengungguli BTC ketika QT tidak aktif. Alt telah mengalami tren naik selama 42 bulan dan 29 bulan sementara QT tidak aktif selama 2014-2017 dan 2019-2022. Berdasarkan korelasi sangat kuat dengan neraca The Fed, sangat menguntungkan jika Alt mengungguli BTC untuk bertahun-tahun ke depan,” tulis Hyland.

Rasio OTHERS.D/BTC.D, yang membandingkan dominasi pasar altcoin dengan Bitcoin, naik seiring perbaikan kondisi moneter, mendorong peningkatan minat risiko.

Grafik bulanan OTHERS.D/BTC.D menunjukkan tren dominasi altcoin
Rasio OTHERS.D/BTC.D menunjukkan keunggulan historis altcoin selama periode non-QT. Sumber: Matthew Hyland di X

Pendekatan The Fed mencerminkan pergeseran ini. Dari 2014 hingga 2017, sikap mendukung mendorong pertumbuhan altcoin yang kuat. Demikian pula, setelah QT berakhir pada Agustus 2019, reli altcoin berlangsung sampai 2022. Siklus ini menunjukkan bahwa kebijakan likuiditas The Fed adalah pengaruh utama pada aset kripto berisiko.

$OTHERSBTC & $WALCL (Fed Balance Sheet)

The End of QT marked the bottom on $OTHERSBTC back in August 2019

This time, QT ends on December 1, 2025 👀

The $Alts Supercycle begins tomorrow! pic.twitter.com/IaoA2NoIrf

— CryptoBullet (@CryptoBullet1) November 30, 2025

Hyland menekankan bahwa neraca saat ini, sekitar US$6,55 triliun dan stabil pasca-QT, mendukung optimisme untuk keunggulan altcoin selama bertahun-tahun relatif terhadap Bitcoin.

Level Kritis 0,25 Mungkin Menandakan Peluncuran Altcoin Season

Analisis teknikal menunjukkan pasangan ALT/BTC secara historis mencapai titik terendah di 0,25 setelah QT berakhir. Batasan ini dianggap sebagai penanda kunci yang mengisyaratkan potensi dimulainya reli altcoin dan dapat kembali menandakan fase momentum naik berikutnya.

Grafik mingguan ALT/BTC dengan level terendah di 0,25 ditandai
Pasangan ALT/BTC secara historis mencapai titik terendah di 0,25 saat QT berakhir, mengisyaratkan potensi dimulainya reli. Sumber: TradingView

Rasio ALT/BTC kini di 0,36, yang berada di atas level support penting ini. Jika ukuran ini mendekati 0,25, ini bisa menandakan kapitulasi khas yang mendahului kekuatan altcoin yang tahan lama.

Garis 0,25 memiliki makna teknikal dan psikologis yang kuat, sering kali mewakili di mana altcoin mendapatkan kembali momentum naik terhadap Bitcoin.

Modal sering kali berputar ke dalam mata uang kripto alternatif ketika dominasi Bitcoin menurun. Menurut penelitian Coinbase Agustus 2025, dominasi Bitcoin turun dari 65% pada Mei menjadi sekitar 59% pada Agustus.

Tren ini menunjukkan aliran modal awal yang lebih menyukai altcoin, yang menjadi ciri khas “altcoin season.”

Penundaan Ekspansi Neraca Dapat Menunda Dampak Pasar

Meskipun QT telah resmi berakhir, dampak langsung sepertinya tidak akan terjadi. Pengalaman dari 2019 menunjukkan bahwa penundaan penyelesaian dapat menunda ekspansi neraca yang dapat diamati dan, dengan demikian, reaksi pasar kripto.

Benjamin Cowen menyoroti faktor operasional. Pada 2019, meskipun QT berakhir pada Agustus, pertumbuhan neraca tertunda karena jatuh tempo treasury diselesaikan akhir bulan itu. Perubahan kebijakan dapat memerlukan waktu untuk mencapai pasar keuangan, termasuk mata uang kripto.

“Hanya karena QT berakhir pada 1 Desember tidak berarti neraca segera mulai naik. Mungkin perlu hingga awal 2026 untuk melihat itu,” tulis Cowen.

Kenyataan operasional ini penting untuk penentuan waktu pasar. Mekanisme seperti penyelesaian treasury dan manajemen cadangan bisa menunda perluasan neraca hingga beberapa bulan, menyebabkan kondisi tidak pasti bagi trader yang menunggu dampak kebijakan yang jelas. Volatilitas mungkin akan terus ada selama periode ini.

Penelitian dari The Fed menyoroti kompleksitas ini. Perubahan dalam Treasury General Account dan jadwal penyelesaian bisa mengganggu pembacaan neraca jangka pendek.

Pengalaman Agustus 2019 menunjukkan bahwa kesabaran dibutuhkan sebelum pola pasar yang pasti muncul, kemungkinan pada tahun 2025 atau 2026.

Meski ada ketidakpastian dalam jangka pendek, prospek pasar altcoin tetap konstruktif. Setelah ekspansi likuiditas yang digerakkan oleh The Fed menjadi jelas, tren historis menunjukkan altcoin sering mendapat manfaat.

  •  

Perdagangan Crypto Yen Carry Sudah Berakhir? Jepang Sinyal Naikkan Suku Bunga

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 2 tahun melonjak menjadi 1% pada 1 Desember, tertinggi sejak 2008. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter 18-19 Desember, membawa dampak besar ke pasar keuangan global.

Perkembangan ini bisa menjadi akhir dari tiga dekade suku bunga ultra-rendah yang mendukung perdagangan yen carry. Seiring biaya pinjaman naik dan yen menguat, pasar global kini bersiap menghadapi deleveraging signifikan di berbagai kelas aset.

Imbal Hasil Obligasi Naik Seiring Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Meningkat

Pasar obligasi Jepang bergerak tajam mengikuti pernyataan terbaru Ueda. Imbal hasil obligasi bertenor 2 tahun naik satu basis poin menjadi 1%. Obligasi bertenor lebih panjang juga mengalami kenaikan: imbal hasil lima tahun naik sekitar empat basis poin menjadi 1,35%, dan imbal hasil 10 tahun naik menjadi 1,845%, menurut data Bloomberg.

Selama perdagangan, imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun mencapai 1,850%, level tertinggi sejak Juni 2008. Tingginya selama 17 tahun ini menyoroti keyakinan pasar bahwa BOJ akan mengetatkan kebijakan segera. Perubahan dalam imbal hasil ini mencerminkan perubahan cepat dalam sentimen investor tentang langkah selanjutnya dari bank sentral.

Sumber: investing.com

Pasar merespons dengan cepat. Yen naik sebanyak 0,4% terhadap dolar, diperdagangkan pada 155,49 pada 1 Desember. Pembalikan ini dari level November mencerminkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga Jepang yang membuat aset yen menjadi lebih menarik.

Pada sebuah pertemuan bisnis di Nagoya, Ueda menyatakan bahwa berkurangnya ketidakpastian seputar ekonomi AS dan tarif meningkatkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi dan harga Jepang. Dia menegaskan kembali bahwa perubahan suku bunga yang tepat waktu adalah kunci untuk stabilitas keuangan dan pencapaian target inflasi 2%.

Inflasi dan Kebijakan Fiskal Dorong Pergeseran Menuju Pengetatan

Kebijakan fiskal expansif pemerintah menambah tekanan inflasi, membangun alasan untuk pengetatan moneter. Depresiasi yen telah mengangkat harga impor, memicu inflasi konsumen dan menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan stabilitas harga. Gubernur Ueda menyoroti dampak meluas dari yen yang lebih lemah pada biaya impor dan memperingatkan bahwa ekspektasi tersebut dapat mempengaruhi inflasi inti.

Perkiraan pasar sekarang menunjukkan tingkat kebijakan BOJ dapat mencapai 1,4% setelah tiga kali kenaikan 25 basis poin dari tingkat saat ini 0,5%. Berdasarkan tingkat Overnight Indexed Swap dan tarif maju 1 tahun, ekspektasi jelas meningkat. Katsutoshi Inatome dari Mitsui Sumitomo Trust mengatakan bahwa kenaikan pada bulan Desember akan mendorong perkiraan tingkat di masa depan menjadi lebih tinggi.

BOJ menghadapi keseimbangan yang hati-hati. Sementara menaikkan suku bunga membantu mengatasi inflasi dan mendukung mata uang, ini bisa mengganggu arus keuangan yang mengandalkan pendanaan Jepang yang murah. Ueda menekankan bahwa setiap kenaikan akan diukur dengan cara yang akomodatif, bukan sebagai pemutusan tajam. Dia menambahkan bahwa kebijakan Jepang telah menghidupkan kembali sistem di mana upah dan harga dapat naik secara moderat.

Pasar Global Bereaksi Saat Yen Carry Trade Hampir Berakhir

Pembatalan yen carry trade yang mungkin menandai perubahan signifikan bagi keuangan global. Selama 30 tahun, investor meminjam yen dengan suku bunga rendah untuk mencari pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain, mendukung harga aset dari saham AS hingga obligasi pasar berkembang. Ini memberikan leverage yang memicu banyak reli pasar.

Seiring naiknya suku bunga Jepang, ekonomi perdagangan carry berubah. Peminjam yang mengunci pendanaan 1% dengan yen yang stabil kini menghadapi pembayaran kembali pada 3% dan mata uang yang telah menguat 10%. Ini meningkatkan biaya pinjaman efektif menjadi sekitar 13%, membuat perdagangan tersebut jauh kurang menarik. Kejatuhan pasar kilat di bulan Agustus 2024 memberikan gambaran tentang gejolak yang dapat terjadi ketika posisi perdagangan carry berakhir dengan cepat.

“Selama 30 tahun, Yen Carry Trade menyediakan subsidi bagi keangkuhan global — suku bunga nol… leverage gratis… pertumbuhan palsu… seluruh ekonomi dibangun dengan waktu dan uang pinjaman. Kini Jepang telah membalikkan sakelar. Suku bunga naik. Yen menguat. Dan ATM favorit dunia baru saja berubah menjadi penagih utang.” – AlgoBoffin

Nikkei 225 jatuh 1,88% saat deleveraging dimulai, dan analis memperingatkan bahwa ini bisa memulai siklus penjualan aset paksa. Ketika pembiayaan yen murah menghilang, pasar harus mengandalkan kekuatan fundamental daripada leverage. Dampaknya meluas melampaui Jepang, mempengaruhi pusat keuangan seperti Wall Street dan Shanghai yang mendapatkan manfaat dari likuiditas yang didorong yen.

Pasar mata uang kripto terutama rentan terhadap likuiditas global yang lebih ketat. Bitcoin dan aset digital lainnya merespons dengan tajam terhadap perubahan pendanaan. Biasanya, aset risiko menyerap gelombang pertama volatilitas saat likuiditas mengering, yang berpotensi menyebabkan pergerakan tajam dalam valuasi kripto.

These **three charts together (Japan 10Y + Silver + Bitcoin)** are telling one of the **clearest macro stories of our lifetime**.

## **1️⃣ Japan 10-Year Yield (The Beginning of the End of “Free Money”)**

For 30+ years, Japan kept interest rates near **zero**.
This created the… pic.twitter.com/JBIOu3SrwS

— ajay patel (@ajaycan) December 1, 2025

Beberapa analis berpendapat bahwa transisi ini mengungkapkan dinamika pasar yang mendasar yang telah tertutupi oleh bertahun-tahun kebijakan moneter longgar. Seiring likuiditas mengetat dan suku bunga normal, harga aset mungkin dinilai lebih pada nilai intrinsiknya daripada pendanaan murah. Pergeseran ini bisa menguntungkan beberapa komoditas dan aset keras, tapi menantang sektor pertumbuhan yang berkembang dengan suku bunga ultra-rendah.

Minggu-minggu mendatang sangat penting saat BOJ mempertimbangkan keputusan Desembernya. Pasar siap untuk pengetatan, tetapi kecepatannya belum diketahui. Apakah Jepang memilih kenaikan suku bunga secara bertahap atau lebih tajam akan membentuk seberapa cepat dan parahnya deleveraging global berlangsung. Era uang Jepang gratis sepertinya berakhir, membuka periode volatilitas lebih tinggi dan pengawasan lebih ketat atas fundamental pasar di seluruh dunia.

  •  

HBAR Drops 6% as Market Weakens, Yet 3 Early Rebound Clues Appear

HBAR price is down about 6% in the past 24 hours, underperforming an already weak crypto market. Even with this pressure, the chart is flashing a rare mix of three early rebound clues that most mid-caps are not showing right now.

If the broader market steadies, HBAR could be one of the first to move, especially if it protects a key support level discussed later.

Accumulation Signs Build Beneath the Decline

HBAR has moved inside a broad falling wedge since early September. This pattern often turns bullish when sellers lose control near the lower boundary, and that shift first appeared around November 21.

The first clue comes from the changing volume behavior. HBAR’s activity follows a Wyckoff-style color pattern: red shows sellers in control, yellow shows sellers gaining control, blue marks buyers gaining control, and green shows buyers fully in control.

Since HBAR peaked at $0.155 on November 23 and fell nearly 15%, the bars have shifted from heavy red to a blend of yellow and blue. That blend is a classic sign of seller exhaustion and early tug-of-war. The last time this mix showed up — between October 15 and October 28 — HBAR climbed 41% right after.

Buyer-Seller Indecision Builds
Buyer-Seller Indecision Builds: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

A second clue appears in the MFI (Money Flow Index), which tracks buying and selling pressure using both price and volume. Between November 23 and December 1, the HBAR price kept making lower highs while MFI made higher highs. That divergence shows dips are being quietly bought. A similar divergence formed between October 6 and October 24 and led to a 33% jump once it completed.

HBAR Dips Are Being Bought
HBAR Dips Are Being Bought: TradingView

The third clue comes from steady spot ETF demand. The Canary HBAR Spot ETF has posted positive weekly inflows in four of the last five weeks, with more than $80 million in cumulative inflows. Inflows are smaller than late October, but they remain positive even as price falls — meaning broader demand has not vanished.

HBAR ETF Flow
HBAR ETF Flow: SoSo Value

Together, these three clues — shifting volume control, dip-buying pressure, and ongoing ETF inflows — show early accumulation forming beneath the surface.

Key HBAR Price Levels Decide Whether the Rebound Can Hold

The wedge’s lower boundary near $0.122 is the most important support for HBAR right now. Holding that area keeps the rebound case alive. Losing it exposes the next major zone near $0.079, which would flip the structure from “early accumulation” to a deeper slide.

HBAR Price Analysis
HBAR Price Analysis: TradingView

For strength, HBAR needs to reclaim $0.140 first, a 5% rebound from the current level. That would show that buyers are finally overpowering the sell-side pressure. If $0.140 breaks, the next major level sits at $0.155. Clearing $0.155 opens the path toward $0.169 and even $0.182 if the crypto market improves.

The post HBAR Drops 6% as Market Weakens, Yet 3 Early Rebound Clues Appear appeared first on BeInCrypto.

  •  

Inflation’s Silent Threat: Is Crypto Creeping in on Traditional Diversifiers’ Turf?

In today’s markets, uncertainty has become the new normal, putting pressure on traders and investors alike. Changing tariffs, shifting monetary policies, and persistent tensions are weighing on sentiment and dampening global growth. The UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) expects global growth to decline to 2.3%, just 0.2 percentage points above the threshold for a global recession.

But beneath it all lies another enduring threat: inflation. Even as numbers improve, its effects continue to ripple through asset prices, investor behavior, and risk perceptions. According to the International Monetary Fund (IMF), global inflation is projected to fall to 4.2%, down from 5.9% in 2024 and 6.8% in 2023. On paper, this is progress, but it’s nowhere near the levels it considers healthy.

For traders and investors, this means that while inflation may no longer dominate headlines, its presence will still define the landscape. Still shaping where capital flows, how portfolios are hedged, and which assets emerge as safe havens. And this is why many are now asking: Could crypto be emerging as the next inflation hedge, challenging the long-standing dominance of traditional safe havens?

Cryptos as Gold’s Challenger

Safe havens tend to perform reasonably well during recessions, and for decades, gold has been the default refuge, an anchor during economic storms. In recent years, bitcoin has emerged as its digital challenger, often described as “digital gold.” But that comparison might not be entirely grounded in reality. Let’s take a closer look.

On the surface, they seem alike, sharing certain traits: they are both scarce, speculative, and finite. Both are used in a limited capacity for transactions, influenced by demand, and dependent on third parties such as miners for supply. Yet, their behavior tells a different story.

Although cryptocurrencies tend to behave similarly to traditional assets during inflation, i.e., lose value, they behave differently when policy uncertainty is added to the equation. During past geopolitical instability, we have seen the market treat certain cryptocurrencies, like bitcoin, as safe havens. The reason behind this phenomenon is that cryptocurrencies are decoupled from government policy and currency manipulation, giving them an independent appeal during institutional mistrust.

This isn’t theoretical. Bitcoin rallied before and after the 2016 US elections, during the early stages of the COVID-19 pandemic, and at other global events when confidence in traditional systems wavered. The question then isn’t whether bitcoin can move during uncertain times, but whether it can protect.

Is Bitcoin a Safe Haven?

A study by Sangyup Choi and Junhyeok Shin of Yonsei University’s School of Economics found that while bitcoin tends to depreciate during periods of financial uncertainty, it rises in value during times of policy uncertainty, precisely because it operates independently of governments and central banks.

We are now in such a period, one defined by both geopolitical tensions and shifting trade policies. In these conditions, investors often diversify across assets that aren’t directly tied to fiscal or monetary decisions. This is where bitcoin’s appeal lies: it represents freedom from institutional control, a self-contained system that functions outside the traditional policy loop.

Another study highlights the fact that it may be a strong hedge for oil, the US dollar, EU indices, and ETFs. It also suggests that the correlation between gold, bitcoin, and US indices such as the S&P 500 and Nasdaq 100 may indicate that investors are also starting to view the cryptocurrency as a safe haven.

Still, there is an important caveat. Cryptocurrencies remain inherently volatile, and bitcoin’s short history means its safe-haven status is conditional, not guaranteed. Gold, by contrast, has earned its reputation over centuries. For risk-averse traders, gold still offers stability, while bitcoin, with its asymmetric upside, may serve as a diversification tool rather than a replacement.

Hedging With Exness

A hedge is only as effective as the conditions that power it. In periods of volatility or uncertainty, when CFD traders turn to instruments like gold or bitcoin CFDs to manage exposure, execution quality becomes critical. In those decisive moments, it’s the trading conditions that determine whether your strategy holds or breaks.

Exness provides CFD traders better-than-market conditions, meaning spreads, execution, and withdrawals that outperform what’s typically available to market participants. Its proprietary engine ensures precise execution, even during high-impact news,1 when traders need to rely on it the most for their hedge.

Price transparency and stable spreads also play a critical role. With its stable spreads on BTCUSD, which are four times lower than the industry average,2and the best spreads on XAUUSD,3Exness ensures that both digital and traditional hedges, like gold and bitcoin, work as intended.

The experience extends beyond the time markets are open. Exness has been offering the fastest withdrawals since 2009, and today, 98% of withdrawals are processed automatically.4

In essence, hedging with Exness means hedging with more control. CFD traders can execute, manage, and withdraw with the same confidence that drives their strategies, no matter how turbulent the markets become.

1 Precise execution claims refer to average slippage rates on pending orders based on data collected between September 2024 and July 2025 for XAUUSD, USOIL, and BTC CFDs on the Exness Standard account vs similar accounts offered by four other brokers. Delays and slippage may occur. No guarantee of execution speed or precision is provided.

2 4x more stable spreads claim refers to maximum BTCUSD CFDs spreads on the Exness Pro account, based on data collected from 12 to 25 May 2025, compared with average maximum BTCUSD CFDs spreads across the tightest commission-free accounts offered by eight other brokers.

3 Best spread claims refer to the lowest maximum spreads and the tightest average spreads on the Exness Pro account, for XAUUSD and USOIL, based on data collected from 12-25 May 2025, when compared to the corresponding spreads across commission-free accounts of other brokers.

4 At Exness, over 98% of withdrawals are processed automatically. Processing times may vary depending on the chosen payment method.

The post Inflation’s Silent Threat: Is Crypto Creeping in on Traditional Diversifiers’ Turf? appeared first on BeInCrypto.

  •  
❌