Solana masih kesulitan untuk pulih setelah penurunan harga baru-baru ini, dengan SOL tetap tertahan di bawah resistance US$130. Altcoin ini memang menunjukkan upaya untuk stabil, namun momentumnya masih rapuh.
Berbeda dengan reli sebelumnya yang dipicu oleh arus masuk baru, pergerakan berikutnya nampaknya bergantung kepada holder Solana saat ini, bukan dari pemain baru di pasar.
Beberapa holder Solana tunjukkan ketahanan
Data on-chain memperlihatkan tanda-tanda awal stabilisasi. Chaikin Money Flow menunjukkan kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir. Meskipun indikator ini masih di bawah garis nol, pergerakan naik tersebut menandakan arus keluar modal mulai melambat.
Perubahan ini sangat penting bagi peluang pemulihan Solana. Arus keluar yang menurun sering kali mendahului terjadinya arus masuk. Jika tekanan beli mulai melebihi tekanan jual, harga SOL bisa merespons dengan cepat. Peningkatan CMF secara berkelanjutan akan memberi sinyal bahwa kepercayaan holder saat ini mulai kembali.
Ingin wawasan token lain seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Indikator makro memperlihatkan gambaran yang lebih hati-hati. Jumlah alamat Solana baru menurun tajam dalam beberapa sesi terakhir. Alamat baru turun dari 6.077.000 menjadi 5.390.000, atau turun sebesar 11,3% dalam sepuluh hari.
Penurunan partisipasi di jaringan menandakan minat spekulasi juga melemah. Investor baru nampaknya masih ragu, dengan alasan insentif jangka pendek yang terbatas. Kurangnya permintaan baru ini menjadikan peran holder saat ini lebih penting untuk menjaga stabilitas harga dan setiap potensi pemulihan.
Pada waktu publikasi, Solana diperdagangkan di dekat US$126 dan masih di bawah level resistance US$130. Aksi harga saat ini lebih ke konsolidasi daripada sebuah breakout. Target terdekat SOL adalah merebut kembali US$130, yang bisa menandai perubahan momentum jangka pendek.
Arus keluar yang menurun meningkatkan peluang terjadinya rebound. Jika holder saat ini terus akumulasi dan arus masuk mulai muncul, tekanan beli bisa mendorong harga SOL ke arah US$130. Namun, kenaikan yang bertahan di atas level itu butuh dukungan berkelanjutan, bukan hanya lonjakan spekulasi sesaat.
Risiko penurunan masih ada jika sentimen memburuk. Gelombang jual baru bisa menekan Solana turun ke bawah support US$123. Jika harga jebol di level ini, US$118 bisa menjadi target penurunan berikutnya. Kehilangan support tersebut akan menghapus pandangan bullish dan mempertegas kelemahan jangka pendek.
Sebuah koalisi yang terdiri dari lebih dari 125 perusahaan aset kripto dan kelompok advokasi telah meluncurkan serangan terkoordinasi terhadap pelobi perbankan AS. Grup ini mencakup perusahaan kripto besar seperti Coinbase, Gemini, dan Kraken.
Langkah ini meningkatkan pertarungan besar mengenai siapa yang berhak untuk membayar bunga atas simpanan stablecoin.
Mengapa bank berupaya melobi agar GENIUS Act diubah
namun, saat ini ada celah yang memungkinkan platform pihak ketiga, seperti exchange aset kripto, untuk menyalurkan hasil dari stablecoin ini kepada pengguna.
Lobi perbankan berpendapat jika platform fintech yang tidak teregulasi diizinkan menawarkan hasil tinggi pada token setara kas, maka hal tersebut bisa menimbulkan risiko sistemik bagi arsitektur keuangan tradisional.
Di dalam pemaparan bersama Capitol Hill, mereka memperingatkan bahwa mempertahankan aturan saat ini dapat memicu arus keluar modal besar-besaran. Mereka memperkirakan potensi arus keluar simpanan hingga US$6,6 triliun dari bank komersial ke platform aset digital.
Pergeseran sebesar itu, ujar mereka, akan mengikis basis modal yang digunakan bank untuk mendukung kredit hipotek dan pinjaman bisnis. Akibatnya, bank harus mengurangi penyaluran kredit dan menaikkan biaya pinjaman bagi rumah tangga Amerika.
“Membuka kembali isu ini sebelum GENIUS Act diimplementasi akan melemahkan kepastian yang menjadi ciri kerangka regulasi hasil keputusan Kongres dan membawa risiko tidak perlu terhadap upaya penguatan struktur pasar secara luas. Ini juga akan mengisyaratkan bahwa kompromi yang baru saja disahkan pun tetap bisa segera dinegosiasi ulang, sehingga mencederai prediktabilitas yang diandalkan pasar, konsumen, dan inovator,” terang koalisi tersebut.
Koalisi kripto juga menepis kekhawatiran bank soal stabilitas dan menilainya hanya sebagai upaya protektif agar tetap memonopoli simpanan berbunga rendah.
Para penandatangan surat itu menjelaskan bahwa bank hanya ingin melindungi margin keuntungan mereka dengan mencegah konsumen mengakses imbal hasil 4% yang sekarang tersedia di pasar Treasury.
“Program rewards stablecoin memungkinkan platform berbagi nilai langsung kepada pengguna, sehingga rumah tangga bisa menikmati manfaat dari lingkungan suku bunga tinggi alih-alih menanggung kerugian akibat inflasi,” papar perusahaan kripto tersebut.
The Banksters are trying to prohibit platforms like @Gemini, @coinbase, and @krakenfx from offering stablecoin rewards to you. The GENIUS Act already settled this issue with an elegant compromise — stablecoin issuers cannot offer rewards, but intermediary platforms like Gemini,… https://t.co/QpdiQfaD0X
Tyler Winklevoss, co-founder Gemini, juga secara terbuka mengkritisi manuver lobi bank dengan menyebutnya sebagai upaya untuk “memperdebatkan kembali isu legislatif yang sudah selesai.”
XRP kesulitan untuk mempertahankan pemulihan dalam beberapa hari terakhir, karena harga terus gagal menembus resistance kunci. Meskipun begitu, perilaku investor mulai berubah.
Holder besar nampaknya mulai meningkatkan kepemilikan, menandakan kepercayaan yang makin besar bahwa harga saat ini mungkin menjadi titik masuk yang menarik.
Holder XRP Menunjukkan Kepercayaan Diri
Data on-chain menunjukkan adanya peningkatan akumulasi whale secara signifikan. Alamat yang menyimpan antara 100 juta hingga 1 miliar XRP telah menambah sekitar 330 juta token selama 48 jam terakhir.
Akumulasi ini nilainya sekitar US$642 juta, sehingga permintaan dari investor besar pun kembali meningkat.
Perilaku seperti ini menunjukkan bahwa XRP whale memanfaatkan harga yang sedang turun, bukan malah keluar dari posisi mereka. Akumulasi saat fase konsolidasi sering menunjukkan ekspektasi pemulihan.
Permintaan seperti ini bisa memberikan dukungan struktur, sehingga risiko penurunan berkurang dan peluang reli berkelanjutan meningkat.
Ingin insight token lainnya? Daftar ke Daily Crypto Newsletter Editor Harsh Notariya di sini.
Indikator makro juga makin mendukung prospek positif. Liveliness XRP menurun selama seminggu terakhir, menandakan perpindahan koin yang berkurang. Tren ini menunjukkan holder jangka panjang mulai beralih dari perilaku jual.
Angka liveliness yang lebih rendah biasanya merefleksikan pola akumulasi atau penahanan aset. Bahkan jeda dari aksi jual holder jangka panjang bisa membantu menstabilkan pergerakan harga.
Penyebaran distribusi yang berkurang membantu menahan volatilitas jangka pendek, sehingga kondisi pemulihan makin membaik saat permintaan baru masuk ke pasar.
Pada waktu publikasi, XRP diperdagangkan di kisaran US$1,94, sedikit di bawah tren turun satu bulan yang telah menahan kenaikan harga. Target pemulihan terdekat ada di US$2,02. Jika bisa tembus di atas level ini, maka tren akan menunjukkan kekuatan baru dan prospek perbaikan.
Akumulasi dari whale dan tekanan jual holder jangka panjang yang menurun memberikan peluang bullish. Jika faktor ini bertahan, XRP bisa bergerak melewati US$2,02 dan lanjut ke US$2,20. Aksi tersebut akan menandai breakout jelas dari tren turun saat ini.
Risiko penurunan tetap ada jika tekanan jual kembali mendominasi. Jika momentum gagal bertahan, XRP bisa terkoreksi ke kisaran US$1,85. Jika pelemahan makin dalam, support di US$1,79 berada dalam risiko. Jika level tersebut hilang, maka skenario bullish akan batal dan risiko penurunan jadi lebih besar dalam waktu dekat.
HBAR milik Hedera masih bergerak di bawah tekanan karena tren turun yang terus berlanjut membatasi setiap upaya kenaikan. Berbagai usaha breakout telah gagal sehingga altcoin ini belum berhasil mencapai level yang lebih tinggi.
Kondisi pasar yang lebih luas juga ikut menambah tekanan sehingga HBAR kesulitan menguat walau sempat stabil sesaat di sekitar zona support utama.
Hedera Menghadapi Tren Bearish
Indikator teknikal menunjukkan momentum bearish yang semakin kuat. Squeeze Momentum Indicator rilis di awal pekan lalu, memicu volatilitas yang semakin tinggi. Alih-alih naik, indikator ini justru menyebabkan harga turun tajam sehingga memperkuat sentimen negatif di kalangan trader jangka pendek.
Histogram dari indikator ini terus semakin dalam di wilayah bearish. Pola ini menandakan tekanan jual masih sangat dominan. Momentum penurunan yang makin kuat membuat peluang pemulihan harga HBAR semakin kecil karena trader merasa ragu untuk masuk kembali di tengah lemahnya konfirmasi teknikal.
Pandangan makro untuk HBAR sangat berkaitan dengan performa Bitcoin. Saat ini, altcoin tersebut punya korelasi cukup kuat dengan BTC sebesar 0,79. Hubungan ini menunjukkan bahwa pergerakan harga HBAR cenderung meniru pergerakan Bitcoin, bukan bergerak secara mandiri.
Kondisi Bitcoin yang belum pulih juga memberi dampak besar buat HBAR. Kalau BTC lemah, aset kripto lain yang punya korelasi tinggi biasanya mengalami tekanan serupa. Jika Bitcoin belum bisa reli dalam waktu lama, kemampuan HBAR untuk breakout dari tren turun akan tetap terbatas oleh lemahnya sentimen pasar secara umum.
Korelasi HBAR Dengan Bitcoin | Sumber: TradingView
Harga HBAR Bisa Mengalami Penurunan Lebih Lanjut
Pada waktu publikasi, HBAR diperdagangkan di area US$0,111, sedikit di atas support US$0,110. Token ini sempat turun 24,5% di awal pekan lalu setelah gagal keluar dari tren turun yang sudah berjalan sebulan lebih. Pergerakan harga saat ini memperlihatkan upaya stabilisasi dengan hati-hati, bukan tanda pembalikan tren naik.
Melihat situasi sekarang, HBAR sepertinya akan tetap bergerak di bawah level US$0,120. Jika tekanan bearish berlanjut, harga bisa saja turun menuju US$0,099. Pergerakan ke zona ini bakal memperpanjang kerugian sekaligus memperkuat tren turun yang mendominasi beberapa sesi perdagangan terakhir.
Alternatif bullish tergantung pada masuknya dana baru dari para investor. Jika minat beli meningkat, hal ini bisa membantu HBAR kembali ke level US$0,120 dan keluar dari struktur tren turun. Sementara itu, reli menuju US$0,125 secara konsisten akan membatalkan pandangan bearish dan menunjukkan kepercayaan pasar yang mulai pulih.
Para pengembang inti Ethereum telah mengungkapkan rencana untuk melakukan dua upgrade besar jaringan pada tahun 2026, dengan kode nama “Glamsterdam” dan “Hegota”.
Keputusan ini menandai langkah strategis berkelanjutan jaringan blockchain tersebut untuk mempercepat jadwal perilisan upgrade. Langkah ini bertujuan agar ada jadwal upgrade dua kali setahun secara teratur dan membuat posisi Ethereum lebih kompetitif melawan sejumlah rival berkapasitas transaksi tinggi.
Ethereum lakukan upgrade dua kali setahun agar bisa bersaing dengan rival berkecepatan tinggi
Menurut para pengembang, Glamsterdam akan berfokus pada perbaikan skalabilitas dan efisiensi secara langsung, terutama lewat optimasi gas dan penerapan “Enshrined Proposer-Builder Separation” (ePBS).
Sementara itu, para pengembang juga berencana untuk segera merampungkan daftar fitur penuh Glamsterdam setelah libur akhir tahun.
Di sisi lain, tahap kedua dari sprint 2026, yaitu “Hegota”, menyasar paruh kedua tahun tersebut.
Nama upgrade ini mencerminkan dua gabungan pembaruan, yaitu pembaruan layer eksekusi “Bogota” dengan pembaruan layer konsensus “Heze”.
Christine Kim, mantan Wakil Presiden di Galaxy Digital yang kini aktif memantau tata kelola protokol, menuturkan bahwa diskusi lingkup pembaruan Hegota akan dimulai pada panggilan All Core Developers tanggal 8 Januari.
Sesi-sesi ini akan menentukan fitur utama dari hard fork tersebut, dengan lingkup resmi yang diperkirakan rampung di akhir Februari.
Update Lain yang Sudah Direncanakan
Bersamaan dengan perubahan struktural ini, Ethereum Foundation secara agresif tengah mengarahkan ulang riset jangka panjangnya demi memperkuat keamanan jaringan.
Peneliti George Kadianakis mengonfirmasi bahwa tujuan jaringan ini ingin mencapai “keamanan terbukti 128-bit” di akhir tahun 2026. Standar kriptografi tersebut dianggap sangat penting untuk aplikasi finansial tingkat institusi.
“For zkEVMs, this isn’t academic. A soundness issue is not like other security issues. If an attacker can forge a proof, they can forge anything: mint tokens from nothing, rewrite state, steal funds. For an L1 zkEVM securing hundreds of billions of dollars, the security margin is not negotiable,” ucapnya .
Foundation tersebut mengaitkan inisiatif ini dengan sejumlah target khusus, termasuk integrasi “soundcalc” di bulan Februari lalu sinkronisasi penuh dengan hard fork Glamsterdam di bulan Mei.
Upaya ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan teknis yang saat ini masih membatasi adopsi massal Ethereum.
Untuk menjembatani hal ini, para pengembang pun menerapkan strategi guna menurunkan hambatan masuk dan menyesuaikan kemudahan aplikasi Ethereum layaknya aplikasi konsumen arus utama.
Zcash mencatat lonjakan tajam ke atas, naik 13% dalam 24 jam terakhir dan semakin mendekati level US$500.
Reli ini menunjukkan kepercayaan holder yang terus membaik dan momentum teknikal yang mendukung. Berbeda dengan banyak altcoin, ZEC mampu menjaga kekuatan relatif meski pasar secara keseluruhan masih tidak pasti.
Holder Zcash Nampaknya Mulai Ubah Sikap
Indikator momentum menyoroti sentimen Zcash yang semakin positif. Relative Strength Index (RSI) telah naik di atas level netral 50,0 dan masuk ke zona positif. Perubahan ini menempatkan ZEC di antara segelintir altcoin yang saat ini menunjukkan momentum bullish.
RSI di atas 50,0 menandakan pembeli mulai mengambil kendali. Posisi ini bisa membantu Zcash menahan tekanan bearish jangka pendek yang sedang melanda pasar secara luas. Bacaan momentum yang kuat biasanya mendukung kelanjutan tren, apalagi ketika permintaan dari holder tetap stabil.
Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.
Indikator makro semakin memperkuat prospek positif ini. Chaikin Money Flow bergerak naik, menandakan arus keluar modal mulai melambat. Walaupun indikator ini masih berada di bawah garis nol, kenaikan yang terjadi menunjukkan tekanan jual mulai mereda.
Mengurangi arus keluar sangat penting pada fase pemulihan. Jika kondisi pasar tetap stabil, penurunan arus keluar itu bisa berubah menjadi arus masuk bersih. Pergeseran ini akan mengkonfirmasi keyakinan yang meningkat serta memberikan likuiditas yang dibutuhkan untuk menjaga tren naik ZEC tetap berlanjut.
Harga Zcash saat ini berada di kisaran US$438 pada waktu publikasi, dengan kenaikan 13% dalam satu hari. Kini harga sedang menguji zona resistance US$442. Menembus level ini sangat penting agar reli saat ini dapat berlanjut.
Sinyal teknis bullish mendukung potensi kenaikan lebih lanjut. Jika indikator momentum tetap positif dan arus modal relatif stabil, ZEC dapat melaju menuju US$500. Gerakannya hanya memerlukan kenaikan sebesar 13,8% dari level saat ini, sehingga target itu secara teknikal cukup realistis jika kondisi mendukung.
Risiko pergerakan turun tetap ada jika resistance tetap bertahan. Gagal menembus US$442 atau jika tekanan jual muncul kembali dapat menarik harga ZEC turun ke area support US$403. Jika menembus level tersebut, sentimen bullish akan melemah dan membuka potensi koreksi lebih dalam ke kisaran US$370.
Seorang trader aset kripto kehilangan US$50 juta dalam USDT milik Tether setelah menjadi korban serangan “address poisoning” yang sangat canggih.
Pada 20 Desember, perusahaan keamanan blockchain Scam Sniffer melaporkan bahwa serangan ini bermula setelah korban mengirim transaksi uji coba kecil senilai US$50 ke alamat wallet miliknya sendiri.
Bagaimana skema address poisoning terjadi
Trader memang biasa menggunakan langkah pencegahan standar seperti ini untuk memastikan mereka mengirim dana ke alamat yang benar.
— Scam Sniffer | Web3 Anti-Scam (@realScamSniffer) December 20, 2025
Alamat palsu ini dirancang agar cocok dengan alamat tujuan di awal dan akhir deretan karakter alfanumerik. Perbedaan terletak hanya di bagian tengah, sehingga sangat sulit dideteksi sekilas.
Penyerang lalu mengirim sejumlah aset kripto yang sangat kecil dari alamat spoofing tersebut ke wallet korban.
Transaksi tersebut secara efektif menempatkan alamat palsu tadi ke dalam riwayat transaksi terbaru korban, di mana banyak tampilan wallet hanya memperlihatkan bagian alamat yang telah dipersingkat.
Mengandalkan tampilan singkat itu, korban menyalin alamat tersebut dari riwayat transaksi tanpa mengecek seluruh deretan karakter. Alhasil, alih-alih mengirim dana ke wallet pribadi yang aman, trader tersebut justru mengirim langsung 49.999.950 USDT ke penyerang.
Penyerang Mencoba Menyamarkan Jejak Transaksi | Sumber: Slowmist
Penyerang kemudian mengonversi dana tersebut menjadi sekitar 16.680 ETH.
Untuk semakin menyamarkan jejak transaksi, pelaku kemudian mendepositkan ETH ke Tornado Cash. Layanan mixing terdesentralisasi ini memang dirancang agar hubungan alamat pengirim dan penerima menjadi sulit dilacak.
Korban tawarkan bounty US$1.000.000
Dalam upaya memulihkan aset, korban mengirim pesan on-chain yang menawarkan bounty white-hat senilai US$1 juta jika penyerang mengembalikan 98% dana yang dicuri.
“We have officially filed a criminal case. With the assistance of law enforcement, cybersecurity agencies, and multiple blockchain protocols, we have already gathered substantial and actionable intelligence regarding your activities,” ujar pesan tersebut .
Pesan itu juga memperingatkan bahwa korban akan melakukan tindakan hukum “tanpa henti” jika penyerang tidak menggubris dalam waktu 48 jam.
“If you fail to comply: We will escalate the matter through legal and international law enforcement channels. Your identity will be uncovered and shared with the appropriate authorities. We will relentlessly pursue criminal and civil action until full justice is served. This is not a request. You are being given one final chance to avoid irreversible consequences,” terang korban.
Insiden ini menegaskan adanya kerentanan yang terus berulang pada sistem wallet digital yang menampilkan informasi transaksi — dan bagaimana penyerang mengeksploitasi perilaku pengguna, bukan celah di kode blockchain.
Analis keamanan telah berulang kali memperingatkan bahwa praktik penyedia wallet yang memangkas panjang alamat demi kepraktisan dan desain antarmuka justru menciptakan risiko besar yang berkelanjutan.
Jika masalah ini tidak segera diatasi, para penyerang hampir pasti akan terus memanfaatkan kebiasaan pengguna yang hanya mengecek beberapa karakter awal dan akhir dari sebuah alamat.
Senator Cynthia Lummis, politisi Senat AS yang paling dikenal mendukung aset kripto, mengumumkan pada 19 Desember bahwa ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2026.
Keputusan ini menjadi tenggat yang pasti untuk agenda legislasinya, sehingga menciptakan dua tahun terakhir untuk memperjuangkan regulasi aset digital sebelum ia meninggalkan jabatannya pada Januari 2027.
Rencana Pensiun Lummis Menambah Tekanan untuk Mengatur Hukum Aset Kripto
Lummis menyebut bahwa ritme kerja yang “melelahkan” dalam beberapa sidang terakhir menjadi alasan utama keputusannya. “Saya adalah legislator yang taat, namun saya merasa seperti pelari jarak pendek di dalam maraton,” tulisnya, sambil mengakui bahwa ia tidak memiliki stamina lagi untuk masa jabatan enam tahun berikutnya.
Thank you, Wyoming! Serving our state has been the honor of my life. – Cynthia Lummis pic.twitter.com/FoRTlHaHxI
Walaupun pemerintahan Trump telah membalikkan sejumlah kebijakan anti-kripto serta mendorong tujuan pro-kripto lewat aksi eksekutif, Senator Lummis menyambut langkah-langkah tersebut.
Namun ia juga selalu menegaskan, kemajuan yang bertahan lama harus lewat aturan yang dilembagakan oleh legislatif, bukan sekadar kebijakan dari keputusan eksekutif semata.
Karena itu, masa jabatannya terakhir ini akan fokus menjembatani celah antara perintah eksekutif yang bersifat sementara dengan hukum kongres yang bersifat tetap demi melindungi industri dari potensi pembalikan politik di masa depan.
“I look forward to throwing all my energy into bringing important legislation to [Trump’s] desk in 2026 and into retaining commonsense Republican control of the US Senate,” ujar Lummis.
Sementara itu, pengumuman ini langsung mendapat pujian dari para tokoh besar industri. Sebagian berpendapat kepergian Lummis akan meninggalkan kekosongan kepemimpinan kripto di Washington.
Collin McCune, Kepala Urusan Pemerintahan di a16z, menyoroti pengaruh Lummis secara nasional dan perannya mendorong legislasi kripto.
“Senator Lummis memperjuangkan Wyoming setiap hari selama bertahun-tahun. Selain itu, kepemimpinannya membuka ruang bagi inovator dan builder di seluruh negeri. Dunia kripto tidak mungkin seperti saat ini tanpa perjuangannya di Kongres,” tambahnya.
Arjun Sethi, co-CEO crypto exchange Kraken, memberikan ulasan mendalam terkait warisan Lummis, dan menyebut dirinya berjasa menjadikan Wyoming sebagai yurisdiksi pertama yang menerapkan pendekatan “berbasis pengetahuan teknis” pada aset digital.
Sethi memuji Lummis karena mengedepankan kerangka kerja yang sejalan dengan “realitas teknis” daripada asumsi lama. Ia mengatakan bahwa pendekatan ini membantu menciptakan kepastian operasional di berbagai pasar, baik pada Bitcoin sampai “aset memetik” yang baru muncul.
“Senator Lummis advocacy for Bitcoin and digital assets has been grounded, patient, and long term. Not performative. Not reactive. Focused on competitiveness, resilience, and ensuring the United States remains a place where open systems can be built and operated responsibly,” papar Sethi .
Dolar AS (US$) memasuki tahun baru di titik persimpangan. Setelah beberapa tahun mengalami kekuatan stabil berkat pertumbuhan ekonomi AS yang lebih unggul, kebijakan pengetatan agresif dari The Fed, serta seringnya muncul sentimen risiko global, kondisi yang selama ini mendorong apresiasi US$ secara menyeluruh mulai terkikis, namun belum runtuh.
Menurut FXStreet, tahun mendatang lebih tepat disebut sebagai fase transisi daripada perubahan rezim secara menyeluruh.
Tahun Transisi untuk US$
Skenario utama tahun 2026 adalah pelemahan moderat Greenback, dipimpin oleh mata uang yang high-beta dan undervalued, seiring selisih suku bunga semakin menyempit dan pertumbuhan global menjadi tidak terlalu timpang.
The Fed diprediksi akan lebih hati-hati dalam melonggarkan kebijakan, tapi syarat untuk pemangkasan suku bunga secara agresif masih sangat tinggi. Inflasi sektor jasa yang masih tinggi, pasar tenaga kerja yang tangguh, serta kebijakan fiskal yang ekspansif menjadi alasan mengapa normalisasi kebijakan moneter AS tidak terjadi dengan cepat.
Indeks US Dollar dalam Satu Dekade Terakhir | Sumber: Macro Trends
Di pasar FX, kondisi ini berarti peluang selektif, bukan bear market US Dollar secara keseluruhan.
Risiko dalam waktu dekat termasuk potensi ketegangan fiskal AS yang terulang kembali. Risiko shutdown lebih mungkin memicu volatilitas sesaat dan permintaan defensif terhadap US$ daripada mengubah tren US$ dalam jangka panjang.
Melihat lebih jauh, mendekati berakhirnya masa jabatan Ketua The Fed Jerome Powell pada Mei menjadi sumber ketidakpastian tambahan, karena pasar mulai mempertimbangkan apakah pergantian kepemimpinan di The Fed ke depan bisa membuat kebijakan beralih ke arah yang lebih dovish.
Secara umum, tahun mendatang bukan soal mengakhiri dominasi US Dollar, melainkan tentang menavigasi dunia di mana US$ tidak lagi terlalu tak tergantikan, namun tetap sangat dibutuhkan.
Dolar AS di 2025: Dari Exceptionalism ke Exhaustion?
Tahun lalu bukan ditandai satu guncangan besar, melainkan serangkaian peristiwa yang terus menguji—dan pada akhirnya menegaskan kembali—daya tahan US Dollar.
Tahun tersebut diawali oleh konsensus kuat bahwa pertumbuhan AS akan melambat dan The Fed segera beralih ke kebijakan yang lebih longgar.
Inflasi menjadi isu berulang kedua. Tekanan utama memang mereda, namun laju penurunannya tidak merata, terutama di sektor jasa.
Setiap kejutan kenaikan inflasi kembali memunculkan perdebatan tentang seberapa ketat kebijakan yang diperlukan, dan setiap kali hasilnya serupa: US Dollar menguat, serta pasar kembali diingatkan bahwa proses disinflasi belum selesai.
Geopolitik juga menjadi latar belakang yang konsisten. Ketegangan di Timur Tengah, perang di Ukraina, dan hubungan AS-Cina yang rapuh—terutama soal perdagangan—sering mengacaukan pasar.
Di luar AS, tidak banyak yang mampu menantang kondisi ini: Eropa kesulitan membangun momentum, pemulihan Cina kurang meyakinkan, dan pertumbuhan yang relatif lambat di negara lain membatasi peluang pelemahan US Dollar yang bertahan lama.
Ada juga faktor Trump: Politik selama ini bukan pendorong utama arah US Dollar, melainkan pemicu volatilitas berulang.
Seperti tampak pada timeline di bawah, periode ketidakpastian kebijakan atau geopolitik biasanya menjadi saat-saat US Dollar mendapatkan manfaat dari statusnya sebagai aset safe haven.
Linimasa Trump
Menuju tahun 2026, pola ini sepertinya tidak akan berubah. Kepemimpinan Trump lebih berpotensi memengaruhi pasar FX melalui ledakan ketidakpastian seputar perdagangan, kebijakan fiskal, atau institusi, bukan melalui jalur kebijakan yang bisa diprediksi.
Kebijakan Federal Reserve: Pelonggaran Hati-hati, Bukan Perubahan Arah
Kebijakan The Fed masih menjadi jangkar paling penting bagi prospek US Dollar. Pasar makin yakin bahwa puncak suku bunga sudah lewat.
Meski begitu, ekspektasi tentang kecepatan dan kedalaman pelonggaran kebijakan masih berubah-berubah dan agak terlalu optimistis.
Inflasi memang melandai dengan jelas, tapi bagian akhir dari proses disinflasi ini berjalan lambat. Baik pertumbuhan CPI utama maupun inti masih di atas target 2,0% milik bank sentral.
Inflasi jasa tetap tinggi, pertumbuhan upah menurun sangat perlahan, dan kondisi keuangan sudah melonggar secara signifikan. Pasar tenaga kerja, walau tidak lagi panas, tetap kuat dibanding standar historis.
Performa Inflasi AS Sejak 2022
Dengan latar seperti ini, The Fed kemungkinan hanya memangkas suku bunga secara bertahap dan bersyarat, bukan mulai siklus pelonggaran yang agresif.
Dari sudut pandang FX, ini penting sebab selisih suku bunga tidak akan menyempit secepat yang diharapkan pasar saat ini.
Implikasinya, pelemahan US Dollar akibat pelonggaran dari The Fed kemungkinan akan terjadi secara teratur dan bukan secara ekstrem.
Dinamika Fiskal dan Siklus Politik
Kebijakan fiskal AS tetap menjadi hambatan yang sudah akrab untuk prospek Dollar. Defisit besar, penerbitan utang yang terus naik, dan lingkungan politik yang sangat terpolarisasi bukan lagi fenomena sementara dalam siklus; tapi sudah menjadi bagian dari lanskap ekonomi di Amerika Serikat.
Ada ketegangan yang jelas dalam situasi ini.
Di satu sisi, kebijakan fiskal yang ekspansif terus mendukung pertumbuhan, memperlambat terjadinya perlambatan ekonomi besar, dan secara tidak langsung menopang Dollar karena memperkuat performa ekonomi AS dibanding negara lain.
Namun di sisi lain, penerbitan Treasury yang meningkat terus-menerus memunculkan pertanyaan jelas tentang keberlanjutan utang dan berapa lama investor global akan tetap mau menyerap pasokan utang yang semakin bertambah.
Pasar sejauh ini sangat santai terhadap apa yang disebut “defisit kembar”. Permintaan atas aset Amerika Serikat tetap kuat, didorong oleh likuiditas, yield yang tinggi, dan ketiadaan alternatif yang kredibel dalam skala besar.
Politik menambah satu lapisan ketidakpastian lagi.
Tahun pemilu – dengan pemilu sela pada November 2026 – biasanya meningkatkan premi risiko dan memicu volatilitas jangka pendek di pasar forex.
Penutupan pemerintahan baru-baru ini menjadi contoh utama: meski operasi pemerintah AS kembali berjalan setelah 43 hari, masalah utama masih belum selesai.
Para legislator telah mendorong tenggat waktu pendanaan berikutnya ke 30 Januari, sehingga risiko kebuntuan masih tetap tinggi di radar para pelaku pasar.
Valuasi dan Posisi: Ramai, tapi Tidak Rusak
Dari sudut pandang valuasi, Dollar AS sudah tidak murah lagi, tapi juga tidak terlalu mahal. Namun, valuasi saja jarang menjadi pemicu andal bagi perubahan besar siklus Dollar.
Data posisi pasar memberikan gambaran yang lebih menarik: Posisi spekulatif sudah berbalik tajam, dengan net short USD saat ini berada di level tertinggi beberapa tahun. Artinya, sebagian pelaku pasar sudah mengambil posisi untuk pelemahan Dollar yang lebih lanjut.
Ini bukan berarti skenario bearish tidak mungkin terjadi, tapi situasi ini mengubah profil risikonya. Karena posisi semakin didominasi satu sisi, peluang penurunan Dollar yang berkelanjutan menjadi lebih sulit, sedangkan risiko reli akibat penutupan posisi short menjadi lebih besar.
Hal ini menjadi sangat penting, apalagi di tengah situasi yang masih rawan kejutan kebijakan maupun stres geopolitik.
Jika semua faktor ini digabungkan, valuasi yang relatif tinggi dan posisi short yang berat tidak mengindikasikan pasar bearish Dollar yang mulus. Sebaliknya, pergerakan Dollar nampaknya akan lebih tidak menentu, dengan periode pelemahan yang kerap terganggu oleh koreksi tajam dan terkadang kurang nyaman ke arah sebaliknya.
Indeks Dollar AS Terhadap Posisi Bersih pada Open Interest
Geopolitik dan Dinamika Safe-Haven
Geopolitik masih menjadi salah satu sumber dukungan Dollar AS yang cenderung sepi namun andal.
Alih-alih satu guncangan geopolitik yang dominan, pasar kini menghadapi penumpukan risiko-risiko tambahan secara bertahap.
Ketegangan di Timur Tengah masih belum terselesaikan, perang di Ukraina terus membebani Eropa, dan hubungan AS dengan Cina pun masih rapuh. Ditambah lagi gangguan pada jalur perdagangan global serta peningkatan persaingan strategis, tingkat ketidakpastian di latar belakang tetap tinggi.
Semua situasi ini tidak berarti Dollar harus selalu naik permintaannya. Tapi jika seluruh risiko ini digabungkan, pola yang sama dapat terlihat: saat ketidakpastian naik dan permintaan likuiditas tiba-tiba meningkat, USD tetap mendapat manfaat secara tidak proporsional dari arus dana safe-haven.
Outlook untuk pasangan mata uang utama
● EUR/USD: Euro (EUR) seharusnya mendapat dukungan ketika kondisi siklus membaik dan ketakutan terkait energi mulai mereda. Tapi, tantangan struktural yang lebih dalam di Eropa belum banyak berubah. Pertumbuhan tren yang lemah, keterbatasan fleksibilitas fiskal, dan European Central Bank (ECB) yang sepertinya akan lebih dahulu melonggarkan kebijakan dibanding The Fed, semuanya membatasi potensi penguatan Euro.
● USD/JPY: Peralihan kebijakan moneter Jepang secara bertahap dari kebijakan ultra-longgar bisa membantu Yen Jepang (JPY) secara perlahan. Namun, selisih yield dengan Amerika Serikat masih lebar, dan risiko intervensi resmi juga tetap tinggi. Bersiaplah untuk volatilitas tinggi, risiko dua arah, dan pergerakan taktis tajam, bukan tren yang mulus dan berkelanjutan.
● GBP/USD: Pound Sterling (GBP) masih menghadapi kondisi sulit. Pertumbuhan trennya lemah, ruang fiskal yang terbatas, dan politik tetap menjadi sumber ketidakpastian. Valuasi sedikit membantu, namun Inggris masih kekurangan dorongan siklus yang jelas.
● USD/CNY: Pendekatan kebijakan Cina tetap fokus pada stabilitas, bukan reflasi. Tekanan depresiasi terhadap Renminbi (CNY) memang masih ada, tapi otoritas setempat tidak mungkin membiarkan pergerakan yang tajam atau tidak terkendali. Strategi ini membatasi risiko penguatan USD yang lebih luas merembet ke Asia, tapi juga menahan potensi penguatan mata uang pasar berkembang yang sangat terkait dengan siklus Cina.
● Commodity FX: Mata uang seperti Dollar Australia (AUD), Dollar Kanada (CAD), dan Krone Norwegia (NOK) berpotensi diuntungkan saat sentimen risiko membaik dan harga komoditas stabil. Tapi, keuntungan yang didapat kemungkinan tidak rata dan sangat sensitif terhadap data ekonomi dari Cina.
Skenario dan Risiko untuk 2026
Dalam skenario dasar (probabilitas 60%), Dollar secara perlahan kehilangan sebagian kekuatannya seiring selisih suku bunga makin menyempit dan pertumbuhan global tidak lagi terlalu timpang. Ini adalah skenario penyesuaian gradual, bukan pembalikan tajam.
Skenario lebih bullish untuk USD (sekitar 25%) bisa terjadi jika faktor-faktor lama kembali terulang: inflasi ternyata lebih melekat, pemangkasan suku bunga The Fed ditunda lebih jauh (atau malah tidak terjadi sama sekali), atau ada kejutan geopolitik yang kembali meningkatkan permintaan atas keamanan dan likuiditas.
Skenario bearish Dollar peluangnya lebih rendah, sekitar 15%. Skenario ini butuh pemulihan pertumbuhan global yang bersih serta siklus pelonggaran The Fed yang lebih tegas untuk mengikis keunggulan yield Dollar secara signifikan.
Satu sumber ketidakpastian lainnya berada di seputar The Fed sendiri. Dengan masa jabatan Chief Powell berakhir pada Mei, pelaku pasar sepertinya mulai fokus pada siapa pengganti berikutnya jauh sebelum pergantian tersebut benar-benar berlangsung.
Persepsi bahwa pengganti selanjutnya mungkin lebih dovish bisa perlahan menekan US Dollar karena membuat kepercayaan terhadap dukungan imbal hasil riil AS semakin berkurang. Seperti banyak hal terkait proyeksi saat ini, dampaknya sepertinya akan tidak merata dan juga sangat bergantung pada waktu, bukan berupa perubahan arah yang jelas.
Jika melihat secara keseluruhan, risikonya masih cenderung memicu episode-episode penguatan US Dollar, meski arah pergerakan jangka panjangnya perlahan menurun seiring waktu.
Analisis Teknikal US Dollar
Dari sisi teknikal, koreksi US Dollar baru-baru ini masih terlihat lebih sebagai jeda di dalam rentang harga yang lebih luas dibanding sebagai awal pembalikan tren yang tegas, setidaknya jika dilihat dengan kaca mata US Dollar Index.
Jika kita mundur ke grafik mingguan dan bulanan, gambaran situasinya jadi semakin jelas: DXY masih berada jauh di atas level sebelum pandemi, dengan pembeli terus muncul setiap kali ada tekanan dalam sistem.
Untuk sisi bawahnya, area penting pertama yang perlu dipantau ada di sekitar 96,30, yang mencatatkan posisi terendah sekitar tiga tahun terakhir. Jika harga benar-benar menembus ke bawah zona tersebut, maka moving average 200 bulan jangka panjang di atas 92,00 akan kembali jadi perhatian.
Di bawah itu, area di bawah 90,00—yang terakhir kali diuji di sekitar level terendah 2021—akan menjadi batas besar selanjutnya.
Untuk sisi atasnya, moving average 100 minggu di dekat 103,40 justru menjadi penghalang serius pertama. Jika berhasil menembus level tersebut,
maka pintu menuju area 110,00, terakhir dicapai pada awal Januari 2025, akan terbuka. Jika area ini bisa ditembus, puncak pasca-pandemi di sekitar 114,80—yang muncul pada akhir 2022—bisa mulai terlihat di depan mata.
Jika digabungkan, gambaran teknikal ini sangat cocok dengan cerita makro yang lebih luas. Masih ada peluang penurunan lebih lanjut, tapi sepertinya tidak akan berjalan mulus atau tanpa perlawanan.
Memang, secara teknikal, DXY sepertinya tetap akan berada dalam rentang tertentu, harus memperhatikan perubahan sentimen, dan rentan mengalami pergerakan balik yang tajam daripada penurunan satu arah yang jelas.
Grafik mingguan US Dollar Index (DXY)
Kesimpulan: Akhir dari Puncak, Bukan Akhir dari Privilege
Tahun mendatang sepertinya tidak akan menjadi akhir dari peran sentral US Dollar di sistem keuangan global.
Alih-alih, ini hanya menandai akhir dari periode yang sangat menguntungkan di mana pertumbuhan, kebijakan, dan geopolitik berjalan berpihak pada dolar AS.
Ketika faktor-faktor ini mulai perlahan seimbang kembali, Greenback kemungkinan akan kehilangan kekuatan, namun tidak akan kehilangan relevansi. Untuk investor dan pembuat kebijakan, tantangannya adalah membedakan antara koreksi siklus biasa dengan titik balik struktural.
Koreksi siklus jauh lebih mungkin terjadi dibanding perubahan yang sifatnya struktural.
SEC telah merampungkan penyelesaian perdata terhadap tiga mantan eksekutif senior di FTX dan Alameda Research.
Keputusan ini secara resmi menutup salah satu babak besar dalam kasus regulator terkait runtuhnya exchange aset kripto tersebut.
Rekan Sam Bankman-Fried Dapat Sanksi Larangan Selama 10 Tahun
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 18 Desember, SEC menyampaikan bahwa mereka telah mengajukan usulan keputusan persetujuan akhir terhadap Caroline Ellison, mantan CEO Alameda Research, Gary Wang, mantan chief technology officer FTX, dan Nishad Singh, mantan co-lead engineer di FTX.
Keputusan ini masih menunggu persetujuan dari pengadilan.
ICYMI – Caroline Ellison was "quietly moved" from federal prison to "community confinement," after serving 11 months of her two year sentence, with online prison records listing an early release for Feb 2026 — BI pic.twitter.com/5HCAK5mQD2
SEC menegaskan bahwa FTX telah mengumpulkan lebih dari US$1,8 miliar dari investor dengan menggambarkan diri mereka sebagai platform trading yang aman serta memiliki perlindungan kuat untuk aset milik pelanggan.
Investor juga diberi tahu bahwa Alameda Research beroperasi seperti pelanggan biasa di exchange. Tapi, klaim tersebut ternyata tidak benar.
Hal tersebut memungkinkan Caroline Ellison untuk meminjam dan kehilangan dana bernilai miliaran tanpa mengalami likuidasi.
Regulator menuduh bahwa Wang dan Singh membangun kode software yang memungkinkan dana pelanggan dialihkan dari FTX ke Alameda.
Ellison, yang mengepalai Alameda, kemudian menggunakan dana tersebut untuk trading, investasi ventura, dan memberikan pinjaman kepada para eksekutif, termasuk Sam Bankman-Fried, Wang, dan Singh.
Ryan Salame tweets his court filing that his plea was based upon no federal charges against Michelle Bond
All FTX insiders – Caroline Ellison, Gary Wang, Nishad Singh, Daniel Friedberg, Sam Trabucco etc
— Sunil (FTX Creditor Champion) (@sunil_trades) August 26, 2025
Tanpa mengakui ataupun menyangkal tuduhan, ketiga eksekutif tersebut telah setuju untuk menerima perintah permanen yang melarang mereka melanggar ketentuan utama anti-penipuan pada undang-undang sekuritas AS. Mereka juga menerima pembatasan tambahan pada peran profesional mereka di masa depan.
Ellison setuju menerima larangan selama 10 tahun untuk menjabat sebagai pejabat atau direktur di perusahaan publik.
Wang dan Singh masing-masing sepakat mendapatkan larangan 8 tahun sebagai pejabat dan direktur.
Ketiga orang tersebut juga dikenakan perintah pembatasan perilaku berbasis selama 5 tahun, sehingga SEC dapat bertindak dengan cepat apabila mereka kembali terlibat secara ilegal dalam aktivitas terkait sekuritas.
Gary Wang, mantan CTO sekaligus co-founder FTX, menerima hukuman pidana berupa waktu yang sudah dijalani setelah berkontribusi banyak dalam membantu jaksa federal. Saat ini, ia masih berada dalam masa pembebasan dengan pengawasan.
Nishad Singh, mantan co-lead engineer FTX, juga menerima hukuman pidana berupa waktu yang telah dijalani dan saat ini tetap berada dalam pengawasan.
Pasar aset kripto memasuki pekan terakhir di tahun 2025, dan ini akan menjadi akhir pekan kedua terakhir di tahun ini. Karena Bitcoin dan altcoin lainnya masih bergerak tanpa arah yang jelas, faktor eksternal dapat menjadi pemicu dalam beberapa hari mendatang.
BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang menawarkan peluang menarik bagi investor di akhir pekan ini.
Midnight (NIGHT)
NIGHT muncul sebagai altcoin dengan performa terbaik minggu ini, naik 61% sejak peluncuran. Momentum awal yang kuat ini terus menarik minat spekulatif. Kenaikan tajam mencerminkan tingginya permintaan dari trader yang ingin mendapatkan eksposur ke aset baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.
Minat investor didorong oleh keterkaitan pengembangan NIGHT dengan Charles Hoskinson dan ekosistem Cardano lewat chain Midnight. Sekarang, token tersebut sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar. Dengan harga perdagangan mendekati US$0,064, NIGHT berpotensi breakout ke atas US$0,065 dan US$0,075, dengan target tertinggi sepanjang masa di US$0,088.
Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Risiko turun tetap tinggi untuk token yang baru saja diluncurkan. Pengambilan untung yang terlalu cepat dapat membalikkan momentum dengan cepat. Jika tekanan jual bertambah, NIGHT bisa turun ke US$0,045. Gerakan seperti ini akan menghapus kenaikan terbaru, membatalkan skenario bullish, dan meningkatkan volatilitas jangka pendek.
Pump.fun (PUMP)
PUMP bergerak berlawanan dengan NIGHT, di mana token ini menjadi salah satu altcoin dengan performa terburuk minggu ini. Token ini sudah turun lebih dari 35%, dengan harga mendekati US$0,00197. Tekanan jual yang terus terjadi menunjukkan sentimen yang lemah, karena investor terus mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
Walau mengalami penurunan, indikator teknikal menawarkan sinyal rebound potensial. Relative Strength Index telah masuk ke wilayah oversold, menandakan tekanan jual kemungkinan mulai melemah. Jika pembeli mulai masuk, PUMP bisa reli kembali ke atas US$0,00212 dan memperpanjang kenaikan menuju resistance di US$0,00242.
Skenario pemulihan masih rapuh. Jika gagal menarik minat beli, penurunan bisa berlanjut. Jika breakdown di bawah level saat ini terjadi, PUMP bisa saja turun ke support US$0,00171. Pergerakan ini akan membatalkan prospek bullish dan memperkuat risiko penurunan lebih lanjut.
Bitcoin Cash (BCH)
Bitcoin Cash naik 8% hari ini karena aktivitas spesifik aset, bukan karena pergerakan Bitcoin secara umum. Reli ini dipicu oleh spekulasi tentang pendiri ShapeShift, Erik Voorhees, yang menukar 4.619 ETH senilai US$13,42 juta dengan 24.950 BCH dari wallet yang tidak aktif selama sembilan tahun, sehingga memicu kembali minat pasar.
Meski demikian, Erik Voorhees telah mengonfirmasi bahwa wallet tersebut bukan miliknya, dan dia juga tidak memiliki BCH. Walau begitu, reli yang sudah terpicu oleh spekulasi ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir pekan.
Masuknya dana investor yang terus berlanjut, tertunjuk oleh kenaikan Chaikin Money Flow, memperkuat peluang kenaikan. Jika permintaan tetap kuat, BCH bisa breakout di atas US$593 dan bergerak ke arah US$624, menandakan kekuatan pemulihan jangka pendek berkat keyakinan pasar yang baru.
Risiko turun tetap menghantui jika momentum melemah. Jika gagal menembus US$593, Bitcoin Cash mungkin tetap terkunci di bawah US$600. Dalam kondisi itu, permintaan yang melemah bisa menarik BCH ke US$555 atau lebih rendah, memperkuat konsolidasi dan membatalkan prospek bullish jangka pendek.
Data ekonomi AS terbaru memberikan sinyal yang jelas tapi juga penuh nuansa bagi pasar. Tekanan inflasi mulai mereda, namun konsumen masih merasakan beban.
Bagi Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum, kombinasi ini mengindikasikan kondisi ekonomi makro yang membaik, meskipun volatilitas jangka pendek masih akan membayangi.
Mengapa Ekspektasi Inflasi Lebih Penting dari Sentimen
Sentimen konsumen AS naik tipis ke 52,9 pada bulan Desember, sedikit lebih tinggi dari November namun tetap hampir 30% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, mengutip data dari University of Michigan.
Di saat yang sama, ekspektasi inflasi terus menurun. Ekspektasi jangka pendek turun ke angka 4,2%, sementara ekspektasi jangka panjang turun ke 3,2%.
The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R
Bagi pasar, ekspektasi inflasi ini jauh lebih penting daripada tingkat kepercayaan diri konsumen.
Sentimen konsumen mengukur bagaimana perasaan masyarakat tentang keuangan dan ekonomi mereka. Sementara itu, ekspektasi inflasi mengukur apa yang mereka pikirkan tentang harga di masa depan. Bank sentral jauh lebih memperhatikan hal yang kedua.
Penurunan ekspektasi inflasi jangka pendek dan panjang mengindikasikan bahwa rumah tangga meyakini tekanan harga mulai mereda dan akan tetap terkendali.
Data ini hadir setelah laporan CPI bulan November yang memperlihatkan inflasi menurun lebih cepat dari perkiraan. Kedua laporan tersebut menegaskan pesan yang sama: inflasi mulai kehilangan momentumnya.
Who do you believe:
A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.
Ekspektasi inflasi yang menurun mengurangi kebutuhan suku bunga tinggi. Pasar cenderung bereaksi dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih awal atau lebih dalam, meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat.
Bagi aset berisiko, termasuk kripto, ini penting karena:
Suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil dari uang tunai dan obligasi
Imbal hasil riil cenderung turun
Kondisi keuangan perlahan melonggar
Secara historis, Bitcoin lebih responsif terhadap kondisi likuiditas daripada terhadap kepercayaan konsumen maupun pertumbuhan ekonomi.
Mengapa Kepercayaan Lemah Tidak Terlalu Berdampak pada Aset Kripto
Kepercayaan konsumen yang rendah mencerminkan tekanan biaya hidup, bukan karena permintaan yang anjlok. Orang-orang masih merasa terbebani, namun mereka tidak lagi terlalu khawatir harga akan naik tajam.
Pada dasarnya, pasar aset kripto tidak bergantung pada konsumsi masyarakat secara langsung seperti saham. Sebaliknya, pasar kripto merespons:
Ekspektasi suku bunga
Kekuatan Dollar
Likuiditas global
Hal ini membuat ekspektasi inflasi yang menurun menjadi hal yang positif bagi Bitcoin, walaupun kepercayaan konsumen masih lemah.
Mengapa Volatilitas Nampaknya Akan Terus Berlanjut
Kondisi seperti ini memang menguntungkan aset berisiko dalam jangka panjang, meski jalurnya tidaklah mulus.
Kepercayaan diri yang lemah menandakan pertumbuhan ekonomi masih rapuh. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap rilis data, strategi pelaku pasar, dan arus modal jangka pendek. Seperti yang terlihat setelah rilis laporan CPI, bahkan data makro yang positif bisa saja memicu pembalikan harga mendadak ketika leverage sedang tinggi.
Bagi Bitcoin sendiri, situasi ini biasanya menghasilkan:
Reaksi kuat terhadap berita makro
Gerakan harga yang tidak menentu
Reli yang lebih banyak didorong likuiditas ketimbang keyakinan
Melihat Ke Depan ke Januari 2026
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan latar makro yang konstruktif bagi kripto menjelang awal 2026. Tekanan inflasi mulai mereda, kebijakan mulai longgar, serta kondisi likuiditas semakin membaik.
Namun di sisi lain, kepercayaan diri yang lemah menjelaskan kenapa volatilitas pasar masih tinggi dan rentan mengalami penurunan mendadak.
Poin utamanya sederhana: kondisi makro untuk Bitcoin terus membaik, tapi pergerakan harga akan tetap ditentukan oleh arus dana, leverage, dan momentum, bukan hanya optimisme belaka.
Hedera sedang bergerak ke zona berisiko. Dalam sebulan terakhir, tekanan beli turun hampir 90%, sementara harga HBAR terus turun. Sementara pasar aset kripto secara luas mencoba untuk stabil, Hedera sepertinya tidak mendapatkan respons yang sama, apalagi jika kita lihat di grafik.
Pembeli mulai menjauh alih-alih memanfaatkan penurunan harga. Pada titik ini, penurunan lebih lanjut bukan lagi kemungkinan kecil. Maka, itu mulai terlihat sebagai skenario dasar.
Spot buying hampir hilang karena tren turun tetap bertahan
Pada pekan yang berakhir 10 November, Hedera mencatat arus keluar spot sekitar US$26,7 juta. Ini menunjukkan pembelian besar karena koin berpindah dari exchange. Namun, pada pekan yang berakhir 15 Desember, jumlah tersebut turun menjadi hanya US$2,4 juta. Artinya, dalam waktu sedikit lebih dari sebulan, tekanan beli ambruk sekitar 90%.
Ini penting karena harga HBAR sudah bergerak dalam channel menurun, yang termasuk pola bearish. Saat pembeli menghilang di tengah tren turun, penjual cuma butuh sedikit dorongan untuk mendorong harga lebih rendah. Pasar pun jadi rapuh.
Money Flow Index atau MFI mengonfirmasi lemahnya kondisi ini. MFI mengukur seberapa banyak dana yang masuk atau keluar dari suatu aset lewat pergerakan harga dan volume. Dalam kasus HBAR, MFI terus mencetak nilai terendah baru sejalan dengan harga, dan kini sudah jatuh ke zona oversold. Bukannya berbalik naik, indikator justru makin turun.
Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Tidak Terlihat Pembelian Saat Harga Turun | Sumber: TradingView
Hal ini menunjukkan tidak ada pembelian di saat harga koreksi, yang berarti keyakinan pada harga sangat minim.
Mengapa Skenario Breakdown Harga HBAR Semakin Kuat
Dengan permintaan spot yang lemah dan arus dana yang menurun, pergerakan harga HBAR-lah yang menjadi penentu akhir.
HBAR saat ini berada dekat batas bawah channel turun. Level kunci pertama yang perlu diamati adalah US$0,106. Kalau harga jatuh di bawah level itu pada penutupan harian, target berikutnya ada di kisaran US$0,095, sekitar 12% lebih rendah dari level saat ini. Jika harga mencapai sana, penurunan bearish semakin terkonfirmasi sehingga target US$0,078 pun ikut mengancam.
Pergerakan ini akan mengonfirmasi kelanjutan tren turun, bukan sekadar koreksi sementara.
Agar skenario bearish ini gagal, HBAR harus mengalami perubahan besar. Harga harus kembali menembus berbagai zona resistance dan mampu ditutup di dekat US$0,155. Dengan tekanan beli spot ambruk dan MFI yang tetap lemah, peluangnya sepertinya sangat kecil saat ini.
Kesimpulannya cukup jelas. Dengan pembeli yang hampir menghilang, arus dana turun, dan harga sudah terjebak di pola bearish, risiko breakdown bukan sekadar kemungkinan saja. Saat ini, justru itu yang menjadi skenario utama atau bahkan kemungkinan paling mungkin terjadi.
Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya. Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.
Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes
Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital.
Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.
Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham
“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”
Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.
“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”
namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan.
Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.
Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.
“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”
Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar.
Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.
Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.
Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.
Holder Ethereum Masih Bertahan
Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.
Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.
Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.
Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.
Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.
Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.
Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.
Harga Zcash sulit menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu terakhir, meskipun naik lebih dari 600% dalam waktu 3 bulan. Token ini bergerak sideways, sementara bagian lain dari pasar aset kripto mencoba melakukan reli kecil.
Hal ini terjadi walau ada perhatian baru dari sosok ternama di dunia kripto. Dalam sebuah wawancara terbaru, Arthur Hayes berbicara positif mengenai desain Zcash.
Meski begitu, pergerakan harga ZEC menunjukkan keraguan walaupun ada kenaikan hampir 4% secara harian. Trader kini mempertimbangkan apakah support ini penting untuk jangka pendek atau grafik akan berbicara lebih dulu.
Arthur Hayes Bilang Seperti Ini Tentang Model Privasi
Arthur Hayes adalah co-founder BitMEX dan sosok yang terkenal di pasar aset kripto. Dalam wawancara terbarunya bersama Kyle Chasse, Hayes memaparkan alasan kenapa pandangannya terhadap privacy coin berubah seiring waktu.
Ia menjelaskan, dulu Monero dianggap privacy coin terkuat, namun data dan upgrade baru mengubah cara berpikirnya. Hayes juga menyoroti kemajuan Zcash, terutama pada transaksi terlindungi dan peningkatan kriptografi.
“That’s one of the reasons why I moved from the Monero camp into the Zcash camp when we talk about privacy coins,” ujar Hayes pada menit ke-30 wawancara.
Yang perlu diperhatikan adalah konteksnya. Hayes tidak membahas target harga Zcash. Dia juga tidak mengatakan agar pembeli segera masuk. Komentarnya lebih menekankan teknologi dan desain, bukan soal waktu masuk pasar.
Perbedaan inilah yang membuat harga belum merespons sampai sekarang.
Mengapa harga Zcash belum bereaksi
Meski mendapat perhatian dari Arthur Hayes, harga Zcash belum banyak bergerak. Alasannya bisa dilihat di grafik.
Pertama, crossover EMA bearish mulai terbentuk. EMA adalah exponential moving average, yang menunjukkan harga rata-rata dengan bobot lebih besar pada pergerakan terbaru.
Kalau EMA 20-hari bergerak di bawah EMA 50-hari, biasanya artinya penjual jangka pendek lebih dominan daripada pembeli. Saat ini, EMA 20-hari hampir menembus ke bawah EMA 50-hari. Hal ini membuat trader tetap waspada.
Mau insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.
Kedua, on-balance volume (OBV) tidak mendukung harga. OBV melacak apakah volume masuk atau keluar. Antara 12 Desember sampai 18 Desember, harga Zcash bergerak turun dan OBV juga melemah. Ini menandakan pembeli belum menambah kekuatan. Jika OBV tidak naik, reli sering gagal dan tekanan turun biasanya sulit berbalik arah.
Kalau digabungkan, gambaran menjadi jelas. Crossover EMA memperingatkan tekanan jangka pendek. OBV menunjukkan kelemahan dari sisi pembeli. Hal ini menjelaskan kenapa harga Zcash masih terjebak dan menunggu arah yang pasti.
Komentar Arthur Hayes memang memberi kepercayaan jangka panjang, tapi grafik memperlihatkan trader masih menunggu sinyal teknikal. Sampai pembeli masuk dengan volume nyata, harga sepertinya akan tetap belum pasti.
Faktor yang Bisa Menentukan Pergerakan Harga Zcash Selanjutnya
Aliran modal besar menjadi petunjuk paling jelas. Indikator CMF atau Chaikin Money Flow naik antara 11 Desember hingga 18 Desember, walau harga ZEC mengalami koreksi. Pola ini menunjukkan holder besar mulai berminat meski harga masih lemah.
namun, CMF masih di bawah garis nol. Hal itu penting. Jika berhasil tembus ke atas nol, biasanya mengonfirmasi pembelian nyata. Pada kasus sebelumnya, seperti awal November, harga langsung reli setelah CMF menembus level ini.
Untuk Zcash, levelnya sudah jelas. Penutupan harian yang bersih di atas US$434 akan menunjukkan pembeli mulai berkuasa lagi. Jika itu tercapai, zona penting berikutnya berada di sekitar US$516.
Di sisi bawah, US$371 menjadi support kunci pertama. Jika harga turun di bawah level tersebut, para penjual bisa mendorongnya ke US$301, di mana minat beli sebelumnya muncul.
Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan paling utama di dunia aset kripto hari ini.
Siapkan kopi karena Morning Briefing kali ini tidak hanya soal suku bunga. Kita juga akan membahas soal leverage, funding, dan pihak mana di Pasifik yang sebenarnya paling menentukan irama risiko aset ketika kebijakan berlawanan arah. Satu bank sentral melonggarkan kebijakan (AS), sedangkan yang lain mengetatkan (Jepang). Ketegangan di antara keduanya mulai mengubah likuiditas global dengan cara-cara yang tidak langsung terlihat di satu grafik atau candle harga.
Berita Kripto Hari Ini: Jepang Naikkan Suku Bunga, namun The Fed Turunkan, yang Mana Lebih Berdampak Kuat?
Pada saat ini, pasar global berada di persimpangan jalan, di tengah perbedaan kebijakan yang jarang terjadi dan sangat penting. Di satu sisi, The Fed AS sudah memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan yang melambat. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) justru bergerak ke arah sebaliknya, menaikkan suku bunga ke level yang belum terlihat selama tiga dekade terakhir.
Pertanyaan yang dihadapi investor sekarang bukan lagi apakah langkah-langkah ini penting, tetapi kebijakan mana yang akhirnya lebih berpengaruh untuk likuiditas global, mata uang, dan pasar kripto.
Pada 19 Desember, BOJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Ini menandai satu langkah lagi meninggalkan kebijakan moneter super longgar selama puluhan tahun. Para analis makro melihat langkah ini lebih dari sekadar perubahan kecil.
🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE
Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.
Berbeda dengan pemangkasan suku bunga The Fed yang bersifat siklus dan dirancang untuk menghaluskan perlambatan ekonomi, pengetatan di Jepang bersifat struktural. Selama hampir 30 tahun, suku bunga Jepang yang mendekati nol telah menjadi salah satu sumber leverage murah terbesar di dunia.
Bahkan sedikit kenaikan sekarang membawa konsekuensi besar karena mengganggu strategi pendanaan yang selama ini mengakar di berbagai pasar global.
Dampak langsungnya paling terlihat di pasar mata uang. Meskipun kenaikan suku bunga ini bersejarah, yen sempat melemah karena Gubernur Kazuo Ueda hanya memberikan penjelasan terbatas soal kecepatan pengetatan di masa depan.
Reuters menyebutkan bahwa nilai yen turun karena BOJ “tetap samar soal arah pengetatan.” Hal ini memperlihatkan bahwa forward guidance, bukan hanya kenaikan suku bunga itu sendiri, tetap sangat penting.
Meski demikian, para analis berpendapat jalur transmisi utamanya ada di tempat lain: yen carry trade, seperti yang dilaporkan dalam US Crypto News terbaru.
Saat yield Jepang naik dan selisih suku bunga AS–Jepang menyempit, meminjam yen untuk mendanai posisi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi jadi makin mahal.
Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg
Di sinilah perbedaan antara Tokyo dan Washington menjadi sangat penting:
Pemangkasan suku bunga The Fed biasanya secara bertahap mendukung pasar dengan melonggarkan kondisi kredit.
Berbeda dengan itu, pengetatan dari BOJ memaksa pasar untuk langsung mengubah posisi karena biaya leverage meningkat.
Pasar kripto selama ini merasakan dampak tersebut lebih cepat dibandingkan aset tradisional. Siklus pengetatan BOJ sebelumnya sering bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin tajam sebesar 20–30% ketika likuiditas mengetat dan carry trade terurai.
THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY
Japan holds the most US debt. Every time they hike, Bitcoin bleeds:
Pola ini membuat kestabilan Bitcoin belakangan menjadi sangat mencolok. Pada waktu publikasi, BTC berada di harga US$88.035, naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir.
“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis Blueblock.
Meski begitu, ketahanan di puncak pasar kripto tidak menghilangkan risiko di tempat lain. Altcoin, yang jauh lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas, tetap terpapar jika pengetatan di Jepang masih berlanjut.
Faktanya, pejabat BOJ secara terbuka sudah menyatakan kesediaannya terus mengetatkan kebijakan jika pertumbuhan upah dan inflasi masih kuat. Analis dari ING dan Bloomberg telah memperingatkan bahwa walaupun kenaikan berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, arahnya sudah jelas.
Dampaknya bagi pasar global sangat jelas. Pemangkasan suku bunga dari The Fed mungkin memberikan dukungan dalam jangka panjang, tapi keluarnya Jepang dari kebijakan super longgar justru menghantam langsung fondasi leverage dunia. Jika BOJ terus di jalur ini, pengaruhnya ke likuiditas, mata uang, dan kripto bisa jadi lebih besar dari pelonggaran AS, setidaknya dalam waktu dekat.
Chart Hari Ini
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Alpha dalam Ukuran Kecil
Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu kamu pantau hari ini:
Ownership coin siap mengubah tata kelola terdesentralisasi pada 2026, dengan para analis memprediksi setidaknya satu proyek bakal melampaui kapitalisasi pasar US$1 miliar.
Beda dari governance token saat ini, ownership coin menggabungkan hak ekonomi, hak hukum, serta hak tata kelola sekaligus dalam satu aset. Inovasi ini bisa menyelesaikan masalah lama yang selama bertahun-tahun jadi tantangan bagi decentralized autonomous organization (DAO).
Perbedaan Ownership Coin dan Governance Token Tradisional
Token governance DAO tradisional umumnya cuma menyediakan hak suara, tanpa kekuatan ekonomi nyata maupun pertanggungjawaban hukum di dalam organisasi terdesentralisasi. Keterbatasan ini membuat investasi berisiko dan memperlemah tujuan tata kelola yang sepenuhnya terdesentralisasi.
Ownership coin menghadirkan perubahan besar pada desainnya. Menurut riset dari Galaxy Digital, token ini menyatukan kekuatan ekonomi, hukum, serta tata kelola di satu aset digital yang bisa ditegakkan secara hukum. Pendekatan terpadu ini bertujuan memperbaiki isu pertanggungjawaban yang sudah lama dihadapi DAO sejak awal kemunculannya.
Galaxy Digital menyebut model ini sebagai pembentukan “perusahaan digital”, di mana tata kelola onchain punya kekuatan hukum, bukan sekadar konsensus sosial.
Dengan begitu, para holder token memperoleh kendali nyata dan dapat ditegakkan atas organisasi digital yang punya aset konkret. Inovasi tersebut membuka jalan menuju entitas on-chain yang diakui secara hukum serta mengelola diri sendiri.
MetaDAO termasuk yang pertama menerapkan kerangka tersebut, menggunakan prinsip futarchy, yaitu sistem tata kelola yang memakai prediction market alih-alih pemungutan suara langsung.
Proyek ini diluncurkan di Solana pada November 2023, dan mengambil keputusan lewat aktivitas di prediction market, bukan metode voting tradisional.
Laporan Messari Sebut AVICI Sebagai Top Performer
Laporan Messari Theses menempatkan ownership coin sebagai peluang investasi utama pada 2026. Laporan tersebut menyoroti AVICI sebagai pemenang terbesar dalam setahun terakhir yang menunjukkan potensi pertumbuhan sektor ini.
We are so back!
The Messari Theses for 2026 is live and available for free.
AVICI memperlihatkan retensi holder yang kuat serta distribusi yang cukup luas, walau harga tokennya fluktuatif. Per Desember 2025, token ini tercatat punya 12.752 holder dan konsentrasi rendah di kalangan holder besar.
Analis crypto_iso membagikan bahwa AVICI dimulai dengan 4.000 holder dan naik menjadi 13.300 hanya dalam 45 hari.
Saat harga turun tajam 65%, AVICI hanya kehilangan 600 holder atau sekitar 21% dari laju pertumbuhan awalnya. Rata-rata, di masa puncaknya koin ini menambah 200 holder per hari, sementara saat penurunan rata-ratanya kehilangan 43 holder harian. Angka-angka ini menunjukkan komunitas yang tangguh meski ada fluktuasi pasar.
Yes for sure.
Here is an interesting datapoint on the holder front.$Avici is still sitting at 12.7k holders which is pretty impressive because if you think about the net number given a drawdown of 65% it's strong. I think it started with around 4k holders or so day 1 and in 45… pic.twitter.com/pTnn9pItjf
AVICI terdepan dalam jumlah dan distribusi holder di antara ownership coin (crypto_iso)
Sektor Masih Dalam Tahap Awal, tapi Menawarkan Potensi Pertumbuhan
Pangsa pasar ownership coin kini dipandang sebagai wilayah baru dengan potensi besar, sebab belum ada satu pun proyek yang menembus fully diluted valuation US$1 miliar. Banyak investor menilai ini sebagai peluang meraih keuntungan signifikan yang belum tergarap.
“My biggest bet for 2026 are ownership coins. They are in early stage right now, not a single coin above 1B mcap. Opportunity right in front of you,” tulis analis Anglio.
Banyak pembahasan di media sosial menobatkan 2026 sebagai “tahun ownership coin.” Gabungan inovasi asli dengan peluang masuk awal inilah yang menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.
Ownership coin berpotensi mengatasi hambatan yang menghalangi pertumbuhan dan investasi DAO. Sistem tata kelola onchain yang mengikat secara hukum bisa membuat organisasi asli blockchain beroperasi seperti bisnis sebenarnya.
Langkah ini bisa berpengaruh pada pembentukan modal, perlindungan investor, dan perkembangan tata kelola terdesentralisasi.
Walaupun begitu, pasar ini masih sangat dini. Mayoritas proyek ownership coin masih dalam tahap pengembangan dan kejelasan hukum untuk entitas hybrid semacam ini pun berbeda-beda di tiap wilayah. Apakah inovasi ini dapat mewujudkan cita-cita organisasi onchain yang mengelola diri sendiri sangat bergantung pada implementasi yang berhasil di tahun 2026.
Pi Coin kembali lanjutkan penurunan selama tiga minggu berturut-turut, turun tajam dari level puncak lokal terakhirnya. Altcoin ini masih kesulitan di tengah dukungan investor yang lemah dan keraguan pasar secara luas.
Sementara tekanan jual mendominasi sesi-sesi sebelumnya, sinyal on-chain sekarang memperlihatkan bahwa setidaknya ada satu faktor utama yang mulai membaik.
Holder Pi Coin Sedang Meraih Keuntungan
Chaikin Money Flow menunjukkan kenaikan bertahap dalam beberapa hari terakhir. Perubahan ini menandakan modal perlahan-lahan kembali masuk ke Pi Coin. Para investor sepertinya mulai merubah pandangan mereka, kemungkinan melihat harga saat ini sebagai zona akumulasi yang menarik.
Peningkatan angka CMF biasanya mengindikasikan keyakinan yang mulai membaik. Arus modal baru sangat penting untuk upaya pemulihan apa pun, karena pembelian berkelanjutan membantu menahan tekanan jual. Bila tren ini berlanjut, Pi Coin bisa mendapatkan momentum yang diperlukan untuk menstabilkan harga dan mencoba reli jangka pendek.
Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Meskipun arus modal mulai membaik, indikator makro masih campuran. Average Directional Index menunjukkan tren turun belakangan ini nyaris makin menguat. Jika bergerak di atas ambang 25,0, hal ini akan mengonfirmasi dominasi momentum bearish dan mempertegas kendali penjual.
namun, jika gagal menembus level ini, itu akan menjadi sinyal melemahnya kekuatan tren. Dalam situasi seperti ini, tekanan jual bisa mereda. Ini akan memberikan ruang bagi Pi Coin untuk pulih, apalagi kalau minat beli terus meningkat seiring membaiknya kondisi pasar.
Pada waktu publikasi, Pi Coin diperdagangkan mendekati US$0,203, di atas support US$0,198 dan di bawah resistance US$0,208. Nilai token ini masih turun sekitar 28% dari puncak lokal di US$0,284. Pergerakan harga saat ini memperlihatkan konsolidasi, bukan pergerakan yang tegas.
Jika tren turun makin kuat, Pi Coin bisa tetap bergerak sideways di kisaran US$0,198 sampai US$0,208. Pola seperti ini akan membatasi potensi kenaikan dan menunda pemulihan. Konsolidasi berkepanjangan bahkan bisa semakin menguji kesabaran investor di tengah ketidakpastian pasar yang berlangsung.
Skenario bullish sangat bergantung pada arus modal yang berkelanjutan. Akumulasi yang terus berlangsung bisa membantu Pi Coin merebut kembali US$0,208 sebagai support. Jika sukses breakout, harga berpotensi mengarah ke US$0,217, bahkan lebih tinggi ke US$0,224. Pergerakan seperti ini akan menggagalkan skenario bearish.
Bitcoin mungkin sedang mendekati salah satu titik balik paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu metrik valuasi utama, BTC Yardstick, saat ini menunjukkan -1,6 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjangnya, menandakan undervalued terdalam aset kripto pelopor ini sejak fase terendah bear market 2022.
Secara historis, level ini sering muncul bersamaan dengan titik dasar siklus utama, termasuk pada tahun 2011, 2017, 2020, dan 2022.
BTC Yardstick Tunjukkan BTC Paling Undervalued dalam Beberapa Tahun Terakhir
Yardstick mengukur harga pasar Bitcoin terhadap biaya dan daya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Hal ini mencakup infrastruktur mining serta pengeluaran operasionalnya.
“BTC Yardstick di –1,6σ = Bitcoin sangat undervalued. Momen lain yang serupa: dasar bear market 2022, titik bawah crash COVID 2020, base sebelum blow-off 2017, dasar bear market 2011…Semua kejadian tersebut selalu bersamaan dengan akumulasi kuat…Titik bawahnya pun selalu di situ!” tulis analis Gert van Lagen dalam sebuah postingan.
Indikator BTC Yardstick pada titik dasar utama pasar, atribusi kepada Gert van Lagen
Akumulasi whale Capai Level Tertinggi dalam Lebih dari Satu Dekade
Pada saat yang sama, sinyal undervalued ini muncul bersamaan dengan aktivitas akumulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 30 hari terakhir, whale BTC dan holder besar membeli 269.822 BTC, senilai sekitar US$23,3 miliar. Menurut data dari Glassnode, ini adalah akumulasi bulanan terbesar sejak 2011.
BITCOIN'S BIGGEST MONTHLY ACCUMULATION IN 13 YEARS
Whales purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion, in just 30 days.
“Akumulasi terbesar dalam 13 tahun. Siklus 4 tahunan sudah mati; kini masuk Supercycle,” tulis analis kripto Kyle Chasse.
Sebagian besar pembelian ini terjadi pada wallet yang memegang antara 100 sampai 1.000 BTC. Hal ini menunjukkan bahwa baik individu dengan kekayaan besar maupun institusi yang lebih kecil sedang memposisikan diri untuk kemungkinan rebound pasar.
Sentimen Pasar setelah Koreksi Kecil Bitcoin, Saat Frustrasi Menjadi Peluang
Meskipun akumulasi dan undervalued tercatat rekor, harga Bitcoin masih mengalami tekanan turun tahun ini. Menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas, penurunan belakangan ini masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan lonjakan sebelumnya.
I get that this year is a drag but consider Bitcoin was up 468%(!!) in the two years prior to this year. That's 138% ann, 8x US stocks. That is sooo much excess return beyond normalcy (even for btc, thank you ETFs!). All that happened this year is you gave back a tiny bit of the… https://t.co/oQ4EuUt64A
Peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada awal 2024 mendorong reli sebelumnya, membawa aset ini ke rekor tertinggi mendekati US$69.000 pada Maret 2024.
Secara keseluruhan, Bitcoin mencatatkan pengembalian 155,42% di tahun 2023 dan 121,05% di tahun 2024 sebelum mengalami penurunan sebesar 7% selama tahun berjalan ini. Ini mengisyaratkan bahwa penurunan saat ini bisa saja menjadi koreksi alami setelah reli besar-besaran.
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView
Analis menyampaikan bahwa reli pasar biasanya tidak dimulai ketika harapan sedang tinggi, melainkan ketika para investor sudah lelah.
“Kita sekarang sudah tidak takut lagi, tapi sudah lelah. Lelah menunggu. Lelah percaya. Tapi dengarkan, reli pasar tidak dimulai selama harapan masih tinggi; justru saat orang-orang sudah lelah, frustrasi, dan nyaris menyerah,” tulis analis Ash Crypto.
Kombinasi valuasi terendah sepanjang sejarah, akumulasi whale tertinggi, dan penurunan leverage mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin sudah mendekati titik balik siklus berikutnya.
Walaupun timing-nya masih belum pasti, indikator-indikator ini menunjukkan adanya peluang unik bagi investor jangka panjang.