Saham BitMine Immersion Technologies mengalami tekanan, memperpanjang penurunannya setelah membentuk puncak pasar pada bulan Oktober. Aksi harga Bitcoin miner ini mencerminkan siklus sebelumnya, di mana penurunan serupa diikuti oleh potensi pemulihan.
Namun, dengan aliran dana investor yang masih lemah, pertanyaan tetap ada — dapatkah BitMine bangkit kembali musim dingin ini?
BitMine Sedang Mengakuisisi Token
Indikator Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan penurunan tajam sejak akhir Oktober, menandakan keluarnya dana secara berkelanjutan dari BitMine Immersion Technologies (BMNR). Saham perusahaan ini cenderung mencerminkan pergerakan Bitcoin lebih dekat daripada ekuitas tradisional. Ketika harga Bitcoin jatuh dari US$114.000 ke bawah US$100.000, investor secara bersamaan menarik modal dari BMNR, memperburuk sell-off.
Korelasi ini membuat pemulihan BMNR tidak pasti, karena ketahanan aset ini sering tergantung pada sentimen pasar Bitcoin yang lebih luas. Secara historis, pemulihan di masa lalu memerlukan aliran masuk yang kuat, yang saat ini tidak ada. Tanpa kepercayaan dan likuiditas baru dari investor, saham ini berisiko untuk tetap tertekan.
Mau wawasan token lebih banyak seperti ini? Daftar untuk Daily Crypto Newsletter Editor Harsh Notariya di sini.
Dari perspektif teknis, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan momentum yang lemah. Crossover bearish yang berkelanjutan mengimplikasikan bahwa BMNR kesulitan mendapatkan daya tarik positif. Sementara pasar kripto yang lebih luas menunjukkan tanda-tanda stabilisasi awal, BMNR tetap terbebani oleh volume perdagangan yang berkurang dan sentimen yang menghindari risiko.
Namun, pandangan ini bisa berubah dengan cepat. BitMine baru-baru ini mengumumkan akuisisi besar-besaran 110.288 token Ethereum (ETH), yang bernilai sekitar US$392,3 juta. Akuisisi ini meningkatkan total kepemilikan kripto perusahaan menjadi sekitar US$13,2 miliar. Jika kepercayaan investor meningkat seputar perkembangan ini, itu bisa menghidupkan kembali tekanan beli dan berpotensi membalikkan tren MACD yang bearish.
Saham BitMine Immersion Technologies saat ini diperdagangkan pada US$41,46 selama jam pre-market. Reservasi kripto perusahaan yang meningkat dan diversifikasi di luar Bitcoin bisa menjadi katalisator untuk optimisme investor dalam jangka pendek.
Penurunan saat ini sebesar 37% mencerminkan koreksi harga pada bulan Agustus ketika BMNR turun dari US$66,24 ke US$41,68 sebelum pulih. Untuk mengkonfirmasi pembalikan serupa, saham perlu naik di atas US$44,65 dan US$48,06. Ini akan menandakan putusnya momentum bearish dan membuka jalan untuk reli musim dingin yang lebih kuat.
Sebaliknya, jika kondisi pasar tidak membaik dan Bitcoin tetap berfluktuasi di bawah US$100.000, BMNR mungkin menghadapi penurunan lebih lanjut. Saham ini bisa jatuh ke US$37,27, US$34,94, atau bahkan US$30,88, membatalkan skenario bullish dan memperpanjang fase koreksi. Untuk saat ini, pemulihan BMNR bergantung pada aliran masuk kripto yang baru dan kepercayaan investor yang berkelanjutan.
Seorang hakim di Argentina baru-baru ini memerintahkan pembekuan aset keuangan milik CEO Kelsier Ventures, Hayden Mark Davis. Dia kini sangat terkait dengan peluncuran token LIBRA, sebuah proyek yang secara publik didukung oleh Presiden Javier Milei.
Tindakan pencegahan ini bersifat tidak terbatas. Ini juga berlaku untuk dua orang yang diidentifikasi sebagai pemilik wallet yang menerima dana dari Davis selama periode penting dari timeline LIBRA.
Jaksa Hubungkan Davis ke Jejak Uang LIBRA
Marcelo Martínez de Giorgi, hakim federal yang menangani kasus LIBRA, pada hari Kamis memerintahkan pembekuan semua properti dan aset keuangan milik tiga tokoh kunci dalam peluncuran token tersebut.
Dia juga mengarahkan National Securities Commission untuk mengingatkan penyedia layanan aset virtual dan memperluas pembekuan kepada mereka yang beroperasi di Argentina, menurut perintah yang ditinjau oleh BeInCrypto.
Tindakan ini menargetkan Davis, pengusaha Amerika yang bertemu dengan Milei beberapa kali di Casa Rosada, kantor presiden, sekitar waktu peluncuran.
Ini juga berlaku untuk warga negara Kolombia, Favio Camilo Rodríguez Blanco dan warga Argentina berusia 75 tahun, Orlando Rodolfo Mellino. Keduanya baru-baru ini diidentifikasi sebagai pemilik wallet virtual yang terlibat dalam transaksi yang kini berada di bawah penyelidikan hukum.
🚨 Identificamos a los titulares de las cuentas donde Hayden Davis envió los pagos post reuniones con Milei (Bitget/Financiera)
Se trata de: Favio Camilo Rodríguez Blanco. Colombiano, conocido en la city y Orlando Rodolfo Mellino, Argentino de 75 años. https://t.co/TKzTM2tOGn
Tindakan pencegahan ini dikeluarkan atas permintaan jaksa federal, Eduardo Taiano. Ini juga didukung oleh laporan teknis dari lembaga investigasi keuangan dan pemulihan aset Argentina.
Laporan ini merekomendasikan tindakan terhadap Davis, Rodríguez Blanco, dan Mellino untuk mengamankan aset yang mungkin terkait dengan penipuan. Menurut jaksa, keduanya diduga memfasilitasi transfer jutaan dollar antara Davis dan dua pelobi Argentina yang berhubungan dekat dengan kasus LIBRA, Mauricio Novelli dan Manuel Terrones Godoy.
Martínez de Giorgi mengutip bukti kuat dan risiko bahwa para terdakwa mungkin menyembunyikan atau mentransfer aset digital.
Perantara Digunakan untuk Menyembunyikan Aliran Kas LIBRA
Temuan ini datang setelah Komisi LIBRA Kongres meminta informasi tambahan dari centralized exchange.
Para pengadu kemudian dapat mengidentifikasi wallet kripto yang langsung menghubungkan Davis dengan Novelli dan Terrones Godoy. Mereka juga menemukan akun Bitget lain yang dilaporkan digunakan untuk mengonversi aset digital menjadi uang tunai.
Menurut temuan terbaru dari kantor kejaksaan, Rodríguez Blanco telah diidentifikasi sebagai pemilik akun Bitget ini.
Uno de los nuevos involucrados en el caso $LIBRA es Camilo Rodriguez Blanco, conocido trader y divulgador cripto
La fiscalía confirmó que recibió de Hayden Davis casi 6 M de dólares en Febrero y luego envió parte del dinero a Terrones Godoy y Novelli
Para penyelidik menemukan bahwa Rodríguez Blanco berfungsi sebagai perantara dalam beberapa transaksi besar yang terkait dengan transfer uang tunai mencurigakan. Pergerakan ini juga bertepatan dengan titik-titik penting dalam timeline LIBRA. Salah satu kasus terjadi pada 17 Februari, ketika kamera keamanan merekam saudara perempuan dan ibu Novelli mengambil tas dari cabang Banco Galicia hanya beberapa hari setelah keruntuhan LIBRA.
Para penyelidik juga menentukan bahwa Mellino berfungsi sebagai perantara langsung antara Davis dan tokoh-tokoh lain yang berada di bawah pengawasan.
Yang menarik, jaksa melacak transfer sebanyak US$507.500 yang dilakukan melalui platform Bitget pada 30 Januari. Transfer ini terjadi kurang dari satu jam setelah Milei memposting selfie dengan Davis dari Casa Rosada, setelah pertemuan resmi.
Menurut Kantor Kejaksaan, transfer tersebut mungkin mewakili pembayaran tidak langsung kepada pejabat pemerintah. Para penyelidik percaya para perantara mengonversi aset kripto menjadi uang tunai untuk menyamarkan jejak uang dan menyembunyikan identitas penerima akhirnya.
Penerbit stablecoin USDT, Tether, memperdalam eksposurnya terhadap emas fisik seiring perubahan dinamika moneter global. Perusahaan ini dikabarkan mendatangkan dua trader senior dari HSBC, Vincent Domien dan Mathew O’Neill, untuk mengawasi operasi emasnya.
Keduanya memiliki pengalaman puluhan tahun dalam perdagangan logam dan diharapkan untuk membantu Tether memperluas kepemilikan bullion-nya.
Sementara bank sentral mendiversifikasi dari US dollar, Tether nampaknya mengikuti jalan serupa di sektor swasta. Pergeseran ini menggambarkan bahwa Tether memandang emas sebagai lindung nilai strategis—baik terhadap volatilitas fiat maupun tekanan regulasi.
Langkah Tether Menggema Seperti Perilaku Bank Sentral
Bank sentral membeli lebih dari 1.000 ton emas pada 2024, total tahunan tertinggi kedua dalam catatan.
Kebanyakan pembelian tersebut berasal dari ekonomi berkembang yang mencari perlindungan dari volatilitas yang terkait dengan dollar. Akumulasi emas Tether mencerminkan pola ini.
Operasi bullion Tether juga memperkenalkan tantangan logistik dan keamanan baru. Mengelola aset fisik dalam kerangka tokenisasi membutuhkan langkah-langkah kustodi, audit, dan ketahanan siber yang ketat.
Diagram Harga Tether Gold Token | Sumber: CoinGecko
Dengan bergabungnya veteran HSBC, perusahaan nampaknya fokus membangun tulang punggung institusi tersebut.
Namun, transparansi tetap menjadi kekhawatiran. Kritikus berpendapat bahwa tanpa audit independen yang sering atau pengungkapan cadangan penuh, strategi emas Tether dapat menghadapi pengawasan yang sama seperti yang lama mengelilingi cadangan stablecoinnya.
Secara keseluruhan, langkah ini mengisyaratkan era mendatang di mana entitas swasta memegang cadangan multi-aset yang terdiversifikasi layaknya bank sentral nasional.
Miner kripto adalah bagian besar dari bagaimana harga aset bereaksi. Hal ini membuat perusahaan penambangan menjadi bagian penting dalam gambaran ini. Beberapa perusahaan penambangan ini baru-baru ini merilis laporan pendapatan mereka, dan harga bereaksi sesuai.
BeInCrypto telah menganalisis tiga saham penambangan BTC teratas yang sepertinya sedang bersiap untuk naik atau turun lebih lanjut dalam grafik.
Riot Platforms, Inc. (RIOT)
Harga RIOT turun 17% sejak awal bulan, saat ini diperdagangkan pada US$17,12. Riot Platforms melaporkan hasil kuartal ketiga 2025 dengan pendapatan US$180,2 juta, naik 114,2% dari sekitar US$84,8 juta setahun sebelumnya. Perusahaan penambangan Bitcoin ini juga mencapai pendapatan bersih sebesar US$104,5 juta (atau US$0,26 per saham terdilusi), melampaui ekspektasi, dan melaporkan EBITDA yang disesuaikan sebesar US$197,2 juta.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$6,44 miliar, Riot Platforms berada di peringkat lima besar Bitcoin miner di seluruh dunia. Jika sentimen bullish kembali ke sektor kripto, RIOT bisa naik di atas US$18 dan menargetkan US$20,70, menandakan pemulihan dan kepercayaan investor yang diperbarui terhadap operasi penambangan serta profitabilitas masa depan perusahaan.
Ingin wawasan token lebih banyak seperti ini? Daftar untuk Newsletter Kripto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Namun, indikator Squeeze Momentum saat ini menunjukkan formasi bearish. Pola ini menunjukkan bahwa tekanan turun bisa bertahan dalam jangka pendek. Jika squeeze berakhir negatif, harga RIOT bisa turun menuju US$15,43, memperpanjang kerugian baru-baru ini serta menguji ketahanan investor di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.
MARA Holdings, Inc. (MARA)
MARA Holdings (MARA) adalah perusahaan keenam terbesar dalam penambangan Bitcoin, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$5,89 miliar. Laporan pendapatan terbaru mereka menunjukkan pertumbuhan yang kuat, dengan pendapatan bersih melonjak 92% dari tahun ke tahun. Namun, kinerja saham perusahaan ini belum mencerminkan kekuatan ini, menunjukkan tanda-tanda tekanan bearish yang berkelanjutan.
Bitcoin holdings MARA juga meningkat 98% dari tahun ke tahun menjadi 52.850 BTC, naik dari 26.747 pada Q3 2024. Meskipun pencapaian ini, reaksi investor tetap lemah. Saham MARA baru-baru ini turun 32%, dengan potensi penurunan lebih lanjut menuju US$15,40, US$14,63, atau bahkan US$13,85 jika sentimen pasar bearish berlanjut.
Namun, grafik MARA masih menunjukkan Golden Cross — pola teknis bullish di mana rata-rata pergerakan 50-hari melintasi di atas rata-rata pergerakan 200-hari. Formasi ini menunjukkan kemungkinan rebound, dengan saham mengincar breakout di atas US$17,70 dan berpotensi reli menuju US$19,64, meniadakan skenario bearish.
Hut 8 Corp. (HUT)
Hut 8 Corp sedang membentuk pola double top, yang secara tradisional dilihat sebagai sinyal bearish dalam analisis teknis. Namun, panggilan pendapatan terbaru perusahaan nampaknya telah menggeser sentimen pasar. Investor kini memperhatikan dengan saksama apakah momentum bullish dapat bertahan meskipun terdapat peringatan teknis sebelumnya.
Hut 8 Corp melaporkan peningkatan pendapatan tahun-ke-tahun sebesar 91% menjadi US$83,5 juta. Perusahaan mencatat penurunan kerugian kuartal ketiga menjadi tujuh sen per saham dibandingkan 26 sen setahun yang lalu. Peningkatan kinerja keuangan ini membantu harga HUT menentang pola double top dan menginspirasi optimisme investor.
Alih-alih turun di bawah US$41,33, harga HUT melonjak 14% antara sesi pre-market hari Jumat dan Senin, mencapai US$47,18. Sekarang saham tersebut mengincar untuk menembus US$50,06 dan naik ke US$55,41. Namun, penjualan berlebih dapat mendorong HUT kembali menuju US$41,33, membatalkan prospek bullish.
Allora (ALLO), token jaringan AI terdesentralisasi yang bisa memperbaiki diri, anjlok lebih dari 50% pada hari perdagangan pertamanya meskipun terdaftar secara bersamaan di Coinbase dan Binance.
Token ini memulai debutnya sekitar US$1,60 tetapi dengan cepat turun ke US$0,58, berdasarkan data CoinGecko. Penurunan tajam ini terjadi ketika pengguna dari program airdrop Binance dan alokasi komunikasi awal menjual hadiah mereka dalam beberapa jam setelah perdagangan langsung dimulai.
Listing Coinbase dan Binance
Coinbase mengumumkan dukungan untuk perdagangan spot ALLO-USD pada 11 November 2025, memungkinkan akses bagi pengguna di wilayah yang memenuhi syarat.
Spot trading for Allora (ALLO) will go live on 11 November 2025. The opening of our ALLO-USD trading pair will begin later today if liquidity conditions are met, in regions where trading is supported. pic.twitter.com/L8hnNFWS52
Pencatatan ini bertepatan dengan Binance memperkenalkan Allora sebagai proyek Airdrop HODLer ke-58 mereka.
Binance mendistribusikan 15 juta token ALLO (1,5% dari total suplai) kepada pengguna yang mengunci BNB dalam program Simple Earn atau On-Chain Yields antara 23 dan 25 Oktober.
Allora adalah jaringan AI terdesentralisasi yang mengkoordinasi model pembelajaran mesin independen—disebut “workers”—yang mengirimkan prediksi pada topik tertentu.
Prediksi-prediksi ini dievaluasi oleh “reputers” yang mendapatkan imbalan berdasarkan akurasi dan kualitas kontribusi.
Token ALLO digunakan untuk pembayaran layanan inferensi AI, staking, tata kelola, dan imbalan model.
Proyek ini memiliki suplai maksimum 1 miliar ALLO, dengan 200,5 juta beredar pada peluncuran dan penilaian pengenceran penuh mendekati US$468 juta. Proyek ini didukung oleh investor terkemuka seperti Polychain Capital dan Framework Ventures.
Penurunan harga menunjukkan bahwa holder awal mungkin memperlakukan airdrop sebagai keuntungan jangka pendek daripada posisi jangka panjang.
Cina dilaporkan menuduh Amerika Serikat diam-diam menyita 127.000 Bitcoin senilai sekitar US$13 miliar dari peretasan mining pool LuBian tahun 2020, menyebutnya sebagai operasi siber yang didukung negara.
Namun, AS membantah klaim tersebut, mengatakan bahwa Bitcoin tersebut disita secara sah dalam kasus penipuan yang sama sekali berbeda. Perselisihan ini memunculkan kembali kekhawatiran global tentang kedaulatan aset digital.
Perebutan Kedaulatan atas Dana LuBian
Cina dilaporkan menuduh AS menyita dana yang dipulihkan dari peretasan LuBian dengan kedok operasi penegakan hukum.
Departemen Kehakiman AS (DOJ) dikabarkan membantah tuduhan ini. Mereka mengatakan bahwa AS secara legal menyita Bitcoin tersebut sebagai bagian dari penyelidikan penipuan terhadap pebisnis Kamboja, Chen Zhi, yang menghadapi tuduhan menjalankan penipuan kripto dan operasi perdagangan manusia di seluruh Asia Tenggara.
Bulan lalu, DOJ mengajukan kasus penyitaan sipil yang mencari kontrol atas sekitar 127.271 Bitcoin, yang bernilai lebih dari US$15 miliar. Pejabat AS mengatakan tindakan ini dikoordinasikan dengan mitra internasional untuk memberikan kompensasi kepada korban jaringan Chen.
🇨🇳 China’s cybersecurity agency (CVERC) says the US seized 127,000 BTC (about $13 billion) that were stolen in a 2020 hack of the LuBian mining pool.
The coins were linked to Chen Zhi, now under US indictment for crypto fraud, and sat untouched for years before moving to… pic.twitter.com/aiKJN36yFg
Firma analitik blockchain, Arkham Intelligence, melacak aktivitas dari wallet yang terhubung dengan LuBian pada waktu itu. Satu transfer Bitcoin besar dilaporkan terjadi tepat ketika kasus DOJ menjadi publik.
Pengungkapan itu menjadi fokus tantangan Cina terhadap versi cerita Washington.
Badan keamanan siber pemerintah Beijing berpendapat bahwa waktu transfer tersebut tidak sejalan dengan penyitaan penegakan hukum standar.
Sebaliknya, mereka menyarankan bahwa pergerakan tersebut menunjukkan bahwa AS mungkin telah mendapatkan akses ke Bitcoin lebih awal dari yang diakui secara resmi.
Perselisihan terbaru antara Cina dan AS ini memicu kembali perdebatan tentang kedaulatan aset digital.
Bitcoin Menjadi Alat Geopolitik
Tarik menarik antara kedua negara adidaya atas Bitcoin ini menyoroti isu yang lebih luas mengenai uang yang melampaui batas negara. Para ahli mengatakan bahwa penegakan kripto telah berkembang menjadi alat geopolitik.
Status Bitcoin sebagai aset non-kedaulatan memungkinkan negara-negara untuk memperluas pengaruh mereka melalui sistem hukum dan teknologi.
Juga, Dewan Stabilitas Keuangan telah memperingatkan tentang adanya kesenjangan signifikan dalam regulasi kripto global. Mereka mencatat bahwa tanpa kerangka kerja yang terpadu, negara-negara bertindak secara mandiri dan sering kali untuk keuntungan strategis.
Secara paralel, frustrasi Beijing berasal dari ketakutan yang sudah lama ada atas dominasi Barat dalam infrastruktur blockchain dan pengawasan keuangan.
Cina menganggap kontrol AS atas sistem digital sebagai bentuk pengaruh ekonomi dan telah mempromosikan standar blockhain miliknya sendiri dan yuan digital sebagai langkah penyeimbang.
AS telah mengandalkan penegakan hukum yang tegas, seperti yang terlihat dalam kasus Silk Road dan Bitfinex, untuk memperluas yurisdiksinya dan memperkuat perannya dalam operasi kripto lintas negara.
Namun, kritikus memperingatkan bahwa pendekatan yang terfragmentasi ini berisiko merusak kepercayaan internasional.
Tanpa koordinasi, kekuatan besar menerapkan versi keadilan masing-masing, mengubah penyitaan kripto menjadi instrumen diplomasi negara daripada pencegahan kejahatan yang efektif.
Canary Capital telah mengajukan Formulir 8-A kepada SEC, mempersiapkan peluncuran exchange-traded fund (ETF) XRP spot pertama pada 13 November, menunggu persetujuan dari Nasdaq.
Langkah ini menandakan langkah besar dalam memperluas ETF kripto yang diatur di luar Bitcoin dan Ethereum. Ini juga menunjukkan penerimaan institusional yang semakin besar terhadap altcoin.
Canary Dorong XRP Menuju Wall Street
Pengajuan ini mengikuti keputusan sebelumnya Canary untuk menghapus “amandemen penundaan” dari pendaftaran S-1 mereka. Tindakan ini memicu jalur otomatis efektif di bawah Bagian 8(a). Ini memungkinkan pendaftaran untuk aktif secara otomatis setelah 20 hari kecuali ada keberatan dari SEC.
Analis pasar melihat pengajuan 8-A sebagai hambatan regulasi terakhir sebelum perdagangan dimulai. Dana ini diharapkan diluncurkan saat pasar dibuka pada 13 November. Ini berkontribusi pada gelombang ETF altcoin yang berkembang, yang telah menghidupkan minat pada aset digital.
Canary filed 8A for XRP ETF last night, which points to launch tomorrow or Thursday (today is holiday). Thursday was the day we thought they'd be on track for but when they did the 8A for HBAR they launched the next day. Not done deal but all boxes being checked. Stay tuned.. pic.twitter.com/gVt9c3psmu
Perkembangan ini mengikuti minggu peluncuran ETF altcoin yang sukses. Produk untuk Solana, Litecoin, dan Hedera telah memperkuat kepercayaan pada kendaraan investasi berbasis kripto. Langkah-langkah ini menunjukkan kenyamanan regulasi yang lebih luas dengan produk aset digital.
Sebuah ETF XRP spot akan memungkinkan investor ritel dan institusi mendapatkan eksposur terhadap token tanpa memegangnya secara langsung. Ini mengurangi kekhawatiran tentang penyimpanan dan risiko exchange.
Ini juga menyoroti penerimaan yang semakin besar terhadap aset digital di luar Bitcoin dan Ethereum. Keberhasilan peluncuran ETF altcoin baru-baru ini mengkonfirmasi minat yang lebih luas ini.
Minat Institusional Terhadap Altcoin Tumbuh
Pengajuan terbaru Canary ini terjadi setelah peningkatan peluncuran ETF altcoin minggu ini. Bitwise dan Canary meluncurkan Solana, Litecoin, dan Hedera ETF menggunakan proses otomatis efektif yang sama.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh BeInCrypto, Solana ETF (BSOL) dari Bitwise mencetak rekor dengan volume perdagangan US$56 juta di hari pertama. Pada hari kedua, BSOL mencapai volume US$72 juta, menyoroti permintaan institusional yang meningkat untuk produk-produk altcoin yang diatur.
Menariknya, prospek untuk ETF XRP terlihat positif mengingat kinerja produk-produk sebelumnya.
XRPR dari REX-Osprey, yang diluncurkan pada pertengahan September 2025, telah menarik permintaan yang signifikan. Pada hari peluncuran, XRPR mencatat volume US$24 juta dalam 90 menit pertama, lima kali lipat volume kontrak berjangka berbasis XRP sebelumnya. Pada akhir Oktober, XRPR mencapai US$100 juta dalam aset di bawah pengelolaan.
Kinerja ini menyoroti minat institusional yang semakin besar pada eksposur XRP yang diatur. Ini juga menetapkan harapan tinggi untuk peluncuran mendatang Canary.
Namun, peluncurannya masih tergantung pada persetujuan akhir dari Nasdaq. Para ahli memperingatkan bahwa harga XRP mungkin tidak naik tajam jika investor telah memasukkan berita ini dalam harga. Meski begitu, kemajuan Canary menunjukkan bahwa ETF altcoin secara bertahap mendapatkan legitimasi dalam keuangan tradisional.
Harga Hedera (HBAR) menurun sekitar 1,2% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di sekitar US$0,186. Meski ada penurunan harian, nilainya masih naik 7,7% minggu ini dan hampir 9% bulan ini. Di atas kertas, ini terlihat stabil — namun, di balik permukaan, grafik masih menunjukkan tekanan bearish.
Namun, data volume dan posisi menunjukkan bahwa kondisi ini mungkin hampir berubah.
Tekanan Beli Diam-Diam Meningkat di Bawah Permukaan
Walaupun struktur HBAR tetap di bawah tekanan akibat pola segitiga menurun, dua sinyal penting menunjukkan bahwa pembeli belum mundur.
On-Balance Volume (OBV) — metrik yang melacak apakah volume perdagangan mendukung arah harga — berulang kali menyebabkan kenaikan harga setiap kali mendekati garis tren menurunnya sejak awal Oktober. Lonjakan ini pada tanggal 1 Oktober, 29 Oktober, dan 10 November menunjukkan bahwa pembeli terus masuk saat harga turun, meskipun belum ada breakout yang berhasil sejauh ini.
Jika OBV naik melewati 12,1 miliar, itu akan menjadi tanda breakout garis tren yang bersih pertama dalam minggu-minggu terakhir. Ini akan mengkonfirmasi kembalinya kekuatan beli sebenarnya ke HBAR.
Ingin wawasan token lebih lanjut seperti ini? Daftar untuk Buletin Kripto Harian Editor Harsh Notariya di sini.
Smart Money Index (SMI) — yang mengikuti perilaku investor awal — juga mendukung pandangan tersebut. Garis hijau SMI masih sedikit di atas garis sinyal, artinya aktivitas dan arus uang belum menghilang. SMI bahkan berhasil menembus garis tren menurunnya pada 10 November. Namun, itu gagal memicu kenaikan harga HBAR yang kuat.
Jika OBV dan SMI keduanya menembus dan bertahan di atas garis tren mereka masing-masing, itu akan mengkonfirmasi bahwa trader yang terinformasi sedang membangun kembali posisi. Ini akan menjadi tanda kunci bahwa HBAR mungkin sedang bersiap untuk momen tekanan, dijelaskan selanjutnya.
Bias Short Menyiapkan Panggung untuk Potensi Squeeze
Peta likuidasi Bybit 30 hari menunjukkan betapa tidak seimbangnya pasar saat ini. Likuidasi pendek total hampir US$14,41 juta, dibandingkan hanya US$6,81 juta dalam posisi long — lebih dari 110% condong ke posisi short.
Posisi yang hanya condong ke satu arah ini menciptakan skenario klasik short-squeeze. Jika harga HBAR bisa bergerak antara US$0,18–US$0,22, trader di sisi short bisa dipaksa untuk menutup posisi mereka, menambah tekanan beli lebih lanjut.
Jika tekanan ini sejalan dengan breakout OBV, pergerakan bisa semakin cepat — menargetkan zona resistance kunci, dijelaskan di segmen berikutnya.
Level Harga Kunci HBAR yang Dapat Menentukan Pelarian
Tingkat kunci pertama yang harus ditembus adalah US$0,196, yang telah menolak setiap dorongan sejak 10 November. Ini akan berarti pembatalan pola bearish.
Di atas itu, US$0,206 menjadi pivot breakout — penutupan di atasnya bisa membalikkan bias jangka pendek menjadi bullish dan membuka jalan menuju US$0,233. Melewati US$0,206 bahkan bisa melikuidasi sejumlah besar posisi short, memperkuat hipotesis tekanan.
Di sisi bawah, US$0,173 adalah garis kunci. Penutupan harian di bawah itu akan menghapus skenario tekanan dan menjaga HBAR tetap di wilayah bearish. Ini bahkan bisa mengekspos harga ke US$0,154.
Saat ini, HBAR masih dalam cengkeraman bearish — namun, jika volume, smart money, dan posisi short sejajar, aset ini mungkin akhirnya bisa keluar dari tekanan itu.
Bitcoin telah menjadi salah satu aset paling sukses dalam dekade terakhir, namun saham-saham penambangan kripto mungkin menjadi peluang yang lebih baik ke depan.
Bitcoin meningkat lebih dari 25.000% dalam dekade terakhir, namun sekarang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$2 triliun. Kapitalisasi pasar yang lebih tinggi membuat lebih sulit untuk menghasilkan pergerakan harga kuat yang dilihat investor Bitcoin pada tahun 2017 dan dari akhir 2020 ke awal 2021.
Crypto Miner Beralih ke Artificial Intelligence
Saham-saham penambangan kripto seperti IREN dan Cipher Mining bahkan tidak ada ketika Bitcoin melonjak pada tahun 2017. IREN dan Cipher Mining didirikan masing-masing pada tahun 2018 dan 2021.
Saham-saham ini memiliki kapitalisasi pasar yang lebih kecil, yang berarti mereka tidak membutuhkan modal sebanyak Bitcoin untuk menggandakan nilainya.
Harga Saham IREN Sepanjang Paruh Kedua 2025. Sumber: Google Finance
Namun, ukuran kapitalisasi pasar bukan satu-satunya faktor yang membuat saham penambangan kripto menjadi pilihan yang lebih unggul.
Bahkan raksasa industri seperti Kevin O’Leary sekarang menganggap saham penambangan kripto sebagai kelas aset premium.
Seiring dengan meningkatnya pengeluaran untuk AI, dan perusahaan teknologi besar terus mengindikasikan bahwa mereka akan meningkatkan pengeluaran mereka, perusahaan yang dapat melayani kebutuhan ini dengan baik akan memiliki keuntungan luar biasa.
IREN, Cipher Mining, dan Terawulf adalah beberapa penambang kripto yang telah mengumumkan kesepakatan besar dengan perusahaan teknologi untuk daya komputasi AI.
Ketiga saham tersebut menghasilkan kenaikan tahun-ke-tahun sebesar 496%, 328%, dan 155%, masing-masing, dibandingkan kenaikan 11% Bitcoin selama periode yang sama.
Harga Saham Terawulf Sepanjang Paruh Kedua 2025. Sumber: Google Finance
Kesepakatan bernilai miliaran Dollar dalam banyak tahun telah secara signifikan mengubah cara pandang investor terhadap saham penambangan dalam waktu singkat.
Usaha penambangan kripto mereka telah memberikan infrastruktur yang diperlukan untuk menangani permintaan AI.
Aset-aset ini juga lebih volatil daripada Bitcoin. Kenaikan atau penurunan 2% untuk IREN adalah hari yang relatif tenang, sementara pergerakan harga 2% lebih sulit ditemukan untuk Bitcoin.
CIFR dan WULF telah kurang volatil dibandingkan IREN selama bulan lalu, namun kedua saham tersebut masih sering mengalami pergerakan harga lebih dari 5% dalam kedua arah.
Bitcoin Masih Memiliki Peran Besar dalam Pendapatan Keseluruhan
Walaupun pergeseran ke AI menjadi inti cerita bagi banyak saham penambangan kripto, perusahaan-perusahaan ini masih bergantung pada penambangan kripto mereka untuk menghasilkan pendapatan dan laba.
Mereka menggunakan penambangan kripto untuk mendanai pusat data AI mereka, yang menghasilkan margin yang lebih menarik ketika kesepakatan teknologi besar datang.
If $BTC & $ETH start to rally over the next few quarters…
Here's my "of interest" crypto-related stocks:
Bitcoin-Focused$BITF, Bitfarms (global BTC miner; low-cost hydro)$WULF, TeraWulf (zero-carbon miner; pivoting to AI/HPC)$ASST, Strive (BTC treasury; social buzz)⭐️… pic.twitter.com/3wUIPn3Whx
Saat lebih banyak kesepakatan bernilai miliaran Dollar datang, crypto akan semakin berkurang pengaruhnya terhadap pendapatan saham penambangan kripto, dan tren ini sudah mulai terbentuk.
Bitcoin turun 17% selama sebulan terakhir, sementara CoinShares Bitcoin Mining ETF, sebuah dana yang melacak berbagai saham penambangan kripto, naik sebesar 3% selama periode yang sama.
Kenaikan 137% dana ini tahun-ke-tahun semakin menjauh dari Bitcoin, namun kenaikan 3% melawan penurunan 17% selama sebulan terakhir sungguh mengejutkan. Ini menandakan pemisahan, di mana pergerakan harga Bitcoin tidak lagi menentukan apa yang akan terjadi pada saham penambangan kripto.
Harga CoinShares Bitcoin Mining ETF Tahun-ke-Tahun. Sumber: Google Finance
Biasanya, kedua aset ini bergerak naik dan turun bersamaan, namun serangkaian kesepakatan teknologi besar selama beberapa bulan terakhir telah meminimalkan ketergantungan jangka panjang mereka pada penambangan kripto untuk pertumbuhan pendapatan.
Lebih Banyak Investor Memperhatikan Saham Crypto Mining
Walaupun saham penambangan kripto hanya memiliki sedikit audiens setahun yang lalu, mereka kini menjadi aset populer karena keuntungan terbaru mereka dan keterkaitannya dengan kecerdasan buatan. Perhatian yang meningkat ini terbilang signifikan karena mirip dengan cara Bitcoin pertama kali menjadi mainstream pada tahun 2017.
Bitcoin memulai tahun dengan kapitalisasi pasar US$16 miliar pada 1 Januari 2017, dan mengakhirinya dengan kapitalisasi pasar US$237 miliar. Ripple sebenarnya menjadi pemenang lebih besar, meningkatkan kapitalisasi pasarnya dari US$231 juta menjadi US$89 miliar.
Saham penambangan kripto mulai mendapatkan perhatian dari analis dan tokoh TV, yang dapat menghasilkan keuntungan serupa dalam beberapa tahun ke depan.
Compass Point, Roth Capital, dan Cantor Fitzgerald adalah beberapa perusahaan yang baru-baru ini menaikkan target harga IREN.
Meskipun saham penambangan kripto telah memberikan imbal hasil yang luar biasa dalam tahun ini, mereka belum menjadi arus utama seperti Bitcoin dan Magnificent Seven.
Ketika tingkat perhatian itu tiba, saham penambangan kripto mungkin dapat memperpanjang keunggulan mereka di atas kenaikan terkini Bitcoin.
Sementara berita utama merayakan pengakuan IRS dan Treasury terhadap staking untuk ETF, analisis lebih dalam dari panduan ini mengungkapkan fleksibilitas operasional yang lebih besar dari yang diperkirakan.
IRS mengizinkan trust untuk menyesuaikan cadangan likuiditas mereka dan menggunakan pengaturan pembiayaan untuk memfasilitasi penebusan. Ini merupakan tingkat fleksibilitas yang tidak biasa dalam kerangka kerja trust grantor yang biasanya kaku.
Panduan IRS Menawarkan Lebih Banyak Fleksibilitas dari yang Banyak Dirasakan
Analis Greg Xethalis menggambarkan panduan ini sebagai tindakan yang menguntungkan bagi penerima manfaat trust. Artinya, institusi kini dapat mengelola staking tanpa melanggar batas kepatuhan.
Persyaratan Aset Tunggal Membatasi Partisipasi
Salah satu nuansa penting yang diabaikan oleh banyak investor adalah bahwa keringanan ini hanya berlaku untuk trust aset tunggal. Trust campuran, yang memegang beberapa token dalam rasio berbeda, sebagian besar dikecualikan karena imbal hasil staking akan mengubah proporsi aset.
Xethalis mencatat bahwa ini nampaknya disengaja, mencerminkan pendekatan hati-hati untuk menjaga kepatuhan trust grantor sambil memungkinkan staking untuk mayoritas dana aset tunggal.
Kemandirian dan Perlindungan Slashing
Panduan ini mengharuskan penyedia staking tetap independen dari trust dan sponsornya, meskipun tidak harus dari kustodian. Penyedia juga harus menjamin terhadap slashing.
Namun, ada beberapa ketidakjelasan yang tersisa. IRS tidak menjelaskan apakah tanggung jawab slashing berada pada penyedia, kustodian, atau sponsor, sehingga tanggung jawab operasionalnya sebagian tetap tidak jelas.
Investor dan manajer dana harus memperhitungkan nuansa ini saat mengevaluasi strategi staking.
Batasan untuk Trust Pribadi dan Non-Listed
Detail penting lainnya adalah bahwa keringanan ini tidak berlaku untuk trust pribadi atau yang tidak terdaftar di National Securities Exchange (NSE). Jaringan yang digunakan untuk staking juga harus bersifat permissionless, memperkuat fokus pada sistem blockchain publik dan dapat diverifikasi.
Batasan-batasan ini menekankan sifat panduan yang konservatif dan waspada terhadap risiko.
Mengapa Detail Ini Penting
Wawasan Xethalis mengungkapkan bahwa, sementara staking kini diakui secara hukum dan pajak, nuansa operasional akan memengaruhi bagaimana ETF dan trust menyalurkan modal.
Investor sebaiknya memperhatikan fleksibilitas likuiditas dan opsi pengelolaan yang menjaga hak penebusan. Mereka juga sebaiknya mempertimbangkan pembatasan aset tunggal yang mungkin memengaruhi desain produk dan diversifikasi.
Pertimbangan penting lainnya mencakup persyaratan penyedia independen dan penggantian kerugian untuk mitigasi risiko, serta pengecualian trust pribadi atau tidak terdaftar yang membatasi cakupan produk staking yang memenuhi syarat.
Memahami elemen yang sering diabaikan ini sangat penting bagi investor, manajer aset, dan sponsor dana yang mencari paparan staking yang patuh pajak sesuai dengan regulasi trust grantor.
Nuansa ini menunjukkan bahwa ETF yang mendukung staking di masa depan kemungkinan akan berfokus pada produk token tunggal dan pengaturan operasional yang terstruktur dengan hati-hati.
Investor dan institusi yang memahami detail ini sejak awal akan lebih siap untuk memanfaatkan hasil staking di tengah batasan regulasi yang ada.
“…nampaknya seperti sebuah kemenangan berdasarkan ini,” komentar analis ETF Eric Balchunas .
Sorotan XRP semakin meningkat karena beberapa pengajuan spot ETF — oleh Bitwise, Franklin Templeton, 21Shares, Canary Capital, CoinShares, dan lainnya — muncul di platform DTCC. Di antara mereka, pengajuan Canary menonjol, dengan jendela 13 November menarik perhatian paling banyak. Artikel ini melihat seberapa jauh harga XRP bisa naik jika spot ETF ini mendapatkan persetujuan.
Atau bagaimana sentimen mungkin berubah jika penutupan pemerintah AS berakhir lebih awal dan membawa komentar SEC baru yang menunda peluncuran pertama.
Whale dan Holder Pangkas Eksposur Sebelum Keputusan
Whale yang memegang antara 100 juta hingga 1 miliar XRP mulai menyesuaikan posisi mereka seiring mendekatnya jendela ETF.
🚨 BREAKING: Nine XRP Spot ETFs are now listed on the DTCC signaling readiness ahead of a possible launch this month. 👀🤯
Pada 9 November, kelompok ini mengendalikan 8,38 miliar XRP, senilai sekitar US$20,8 miliar pada harga saat ini. Pada 10 November, kepemilikan mereka turun menjadi 8,37 miliar XRP, penurunan sekitar 10 juta XRP, atau US$25 juta dalam nilai.
Perubahannya mungkin terlihat kecil, namun ini menandakan berkurangnya keyakinan di antara holder besar. Perilaku mereka sering kali memimpin sentimen yang lebih luas — dan koreksi ini menunjukkan sedikit keraguan meskipun ada berita mengenai potensi auto-approval ETF.
Metrik Hodler Net Position Change, yang melacak kepemilikan dari investor jangka panjang, menambah kehati-hatian tersebut. Antara 2-3 November, HODLer melepaskan sekitar 102,5 juta XRP. Pada 10 November, angkanya melebar menjadi 135,8 juta XRP, peningkatan 32% dalam arus keluar harian. Ini berarti holder secara bertahap mengambil keuntungan saat pasar reli, dan bukan menambah kekuatan.
Ingin lebih banyak wawasan token seperti ini? Daftarkan diri Anda untuk mendapat Newsletter Harian Crypto oleh Editor Harsh Notariya di sini.
Jadi, mengapa whales ragu-ragu? Jawabannya terletak pada timing. Jika penutupan terus berlanjut, pengajuan Canary bisa menjadi efektif secara otomatis tanpa tinjauan SEC — namun jika pemerintah dibuka kembali lebih awal, staf SEC mungkin akan mengeluarkan komentar baru yang menunda persetujuan.
🚨SCOOP: @CanaryFunds has filed an updated S-1 for its $XRP spot ETF, removing the “delaying amendment” that stops a registration from going auto-effective and gives the @SECGov control over timing.
Ketidakpastian regulasi tersebut mungkin membuat para trader yang percaya diri menjadi waspada.
Namun, Canary bukanlah satu-satunya penerbit yang menghapus amandemen penundaan. Franklin Templeton juga mengajukan pembaruan S-1 pada 4 November, menghapus klausa yang sama yang memungkinkan SEC mengontrol waktu. Awalnya, tanggal persetujuan ETF XRP Franklin adalah 14 November.
Pengajuan tersebut memicu jendela efektivitas otomatis selama 20 hari, yang berarti spot ETF XRP Franklin juga bisa mencapai persetujuan sekitar 24 November jika Komisi tidak campur tangan.
Rex Osprey Precedent dan Kemiringan Leverage
Momen penting terakhir ETF XRP — peluncuran XRPR Rex Osprey pada 18 September — menetapkan pola yang jelas. Harga melonjak hampir 18% sebelum acara tersebut, kemudian mendadak terkoreksi setelahnya, ketika para trader menjual demi keuntungan.
Sekarang, XRP telah reli sekitar 25% sejak 3 November, menggemakan tren yang sama jelang peluncuran. Trader derivatif nampaknya mengulangi sejarah. Peta likuidasi Bybit menunjukkan bagaimana eksposur terakumulasi: sekitar US$117,66 juta dalam posisi long versus US$72,33 juta dalam posisi short.
Secara sederhana, pasar condong ke posisi long. Grafik melacak di mana para trader dengan leverage bisa terlikuidasi — dan data menunjukkan potensi klaster antara US$2,44 dan US$2,19. Jika harga jatuh ke zona itu, posisi long bisa terurai dengan cepat, memicu long squeeze dan meningkatkan kerugian.
Ini adalah pengaturan yang mungkin sama terlihat sebelum koreksi Rex Osprey. Bias long yang berat, optimisme yang meregang, dan whale diam-diam mengambil keuntungan. Paralel ini menyarankan bahwa jika ETF Canary diluncurkan selama fase sentimen serupa, reaksi “jual saat berita” tetap mungkin terjadi sebelum ada breakout yang berkelanjutan.
Aksi Harga XRP: Seberapa Jauh Bisa Melambung?
XRP diperdagangkan mendekati US$2,48, berada dekat dengan 0,382 koreksi Fibonacci dari ayunan terbarunya. Struktur ini tetap merupakan falling wedge, formasi yang biasanya bullish — namun momentum hanya akan berubah menjadi positif jika harga berhasil menembus di atas US$2,88.
Upside: Penutupan yang dikonfirmasi di atas US$2,88 bisa membuka jalan menuju US$3,34, sesuai dengan resistance pada bulan Agustus.
Zona netral: Antara US$2,46–US$2,70, harga bisa bergerak sideways karena spekulasi ETF memudar menuju ketidakpastian makro.
Downside: Kehilangan US$2,31 berisiko tekanan long squeeze menuju US$2,06, yang merupakan batas bawah wedge. Garis ini hanya memiliki dua titik sentuh yang bersih, membuatnya lebih rentan terhadap penurunan besar.
Wedge ini secara inheren bullish, namun keyakinan hanya akan kembali jika XRP mendapatkan kembali US$2,88 dengan volume pembelian nyata. Jika penutupan berlangsung dan ETF Canary otomatis berjalan, breakout tersebut bisa cepat terjadi.
Namun jika SEC terlibat kembali lebih awal, komentar baru bisa menunda peluncurannya — kemungkinan memicu penurunan “jual saat berita” jangka pendek lainnya sebelum reli sesungguhnya berkembang.
Lighter DEX, sebuah decentralized exchange berbasis layer-2 di Ethereum yang dibangun untuk futures perpetual, telah mencapai valuasi US$1,5 miliar sebelum TGE (token generation event)-nya, menjadikannya salah satu pendanaan terbesar tahun 2025 di DeFi.
Decentralized exchange ini mencatat pertumbuhan signifikan di tahun 2025, sehingga memicu perbandingan dengan DEX yang lebih mapan seperti Uniswap dan Hyperliquid.
Lighter Raih Pendanaan US$68 Juta Dipimpin Founders Fund dan Ribbit Capital
Menuru Fortune, Lighter mendapatkan pendanaan baru sebesar US$68 juta dari Founders Fund dan Ribbit Capital. Peserta lainnya termasuk Haun Ventures dan Robinhood.
Lighter $68M Funding Round⚡️
📑 About:@Lighter_xyz is a perpetual trading protocol based on Ethereum.
🤝 Investors: Ribbit Capital (Lead), Founders Fund (Lead), Robinhood, and Haun Ventures
Putaran ini mengukuhkan valuasi Lighter di angka US$1,5 miliar, menyoroti kepercayaan investor terhadap infrastruktur perdagangan berkecepatan tinggi yang didukung oleh zero-knowledge.
Exchange ini saat ini mengkhususkan diri dalam kontrak perpetual dan berencana meluncurkan perdagangan spot dalam beberapa hari mendatang. Langkah ini bisa menempatkannya sebagai penantang langsung bagi Uniswap DEX.
Analis Eugene Bulltime mengatakan di X (Twitter) bahwa Spot Markets Lighter yang akan datang dapat memicu perubahan di sektor DEX, menawarkan latensi serendah 5 milidetik dan skalabilitas yang menyaingi exchange keuangan tradisional.
Why Lighter is a direct threat to Uniswap
With the launch of Spot Markets in the coming days, Lighter is set to enter a new market sector – DEXs. This could trigger a shift in this sector.
Lighter Spot solves 3 main problems of DEXs on Ethereum: – high latency – MEV and private… pic.twitter.com/LF2bo2vOzK
Menurut peneliti DeFi, arsitektur Lighter dapat mengguncang model AMM Uniswap, yang telah mendefinisikan perdagangan on-chain selama bertahun-tahun.
Tidak seperti pool likuiditas tradisional, sistem berbasis orderbook Lighter memungkinkan perdagangan nyata dengan slippage minimal, tanpa MEV, dan biaya 0%. Kondisi ini dapat menarik trader frekuensi tinggi yang pindah dari centralized exchange.
“AMM menyelesaikan masalah DEX awal…tapi tidak berkelanjutan untuk perdagangan nyata. Pemain baru seperti Lighter akan memberikan tekanan signifikan pada bisnis DEX Uniswap,” Bulltime terang.
Volume Perdagangan Rekor dan Peningkatan Pangsa Pasar
Metrik pertumbuhan Lighter sudah melampaui ekspektasi. Data yang disusun oleh Dami DeFi menunjukkan Lighter mencatat volume perpetual sebesar US$73,77 miliar dalam tujuh hari, melampaui Aster (US$72,03 miliar) dan Hyperliquid (US$70,42 miliar).
Perp DEXs are dominating derivatives trading, and a new leader has emerged.
Pada 11 November, volume perdagangan 24 jamnya mencapai US$10,08 miliar, lebih tinggi dari Hyperliquid yang mencapai US$8,54 miliar dan EdgeX yang mencapai US$5,61 miliar.
Meskipun ada momentum, exchange ini masih tertinggal dari pesaing dalam open interest, sekitar US$500 juta, yang menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutannya begitu kampanye insentif berakhir.
Hyperliquid, Aster, Lighter, dan EdgeX Open Interest dan Perp Volume. Sumber: Hyperliquid News on X
Airdrop Komunitas dan Spekulasi pada FDV
Lighter berencana melakukan airdrop token di Q4, mengalokasikan 25–30% dari pasokan untuk komunitas, menurut sumber awal.
Acara token generation event mendatang dari proyek ini sudah memicu spekulasi di Polymarket, di mana trader bertaruh pada fully diluted valuation (FDV) setelah peluncurannya.
Dengan pendanaan yang telah diperoleh dan volume perdagangan yang meningkat, kehadiran TGE mendatang Lighter bisa menjadi salah satu peristiwa paling diperhatikan di DeFi tahun ini.
Apabila teknologinya memenuhi janji kecepatan dan skalabilitas, proyek ini bisa merevolusi perdagangan on-chain dan berpotensi menetapkan standar baru untuk kinerja L2.
Harga Bitcoin terombang-ambing di sekitar US$105.300, turun sekitar 0,8% dalam 24 jam terakhir dan sekitar 5% bulan ini. Namun, minggu ini terlihat stabil. Setelah sempat turun mendekati US$100.000, Bitcoin berhasil rebound meski tekanan jual meningkat tajam.
Kontras antara tekanan jual yang meningkat dan harga yang relatif stabil ini menunjukkan ada sesuatu yang lebih dalam terjadi di bawah permukaan.
Data Nampakkan Lonjakan Tekanan Jual Lebih Dari 1.300%
Data on-chain dari output yang terpindahkan berdasarkan usia — yang melacak seberapa lama koin dipindahkan ke exchange — mengungkap adanya lonjakan tajam penjualan BTC.
Holder jangka pendek (wallet 1-hari hingga 1-minggu) meningkatkan transfer ke exchange dari 470 BTC pada 8 November menjadi 6.695 BTC pada 10 November, menandai lonjakan lebih dari 1.300%.
Sementara itu, holder jangka menengah (wallet 6-bulan hingga 1-tahun) meningkatkan aliran masuk ke exchange dari 268 BTC menjadi 1.125 BTC. Ini adalah lonjakan tekanan jual hampir 300%. Kenaikan ini menunjukkan bahwa baik investor jangka pendek maupun jangka menengah mengambil keuntungan, sering kali sebagai tanda menurunnya kepercayaan atau pengambilan keuntungan di zona resistance.
Bitcoin mengalami penjualan besar-besaran: CryptoQuant
Ingin wawasan token lainnya seperti ini? Daftar untuk menerima Newsletter Harian Kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.
Biasanya, lonjakan aliran masuk ke exchange seperti ini menekan harga ke bawah. Namun kali ini, pasar bertahan — menandakan adanya permintaan baru yang mengimbangi pesanan jual.
Sinyal Crossover Bullish yang Akan Datang Menunjukkan Reli Bisa Menguat
Pada grafik jangka pendek, sinyal teknikal mendukung ketahanan ini. Exponential Moving Average (EMA), yang meratakan data harga untuk mengidentifikasi arah tren lebih cepat dari rata-rata bergerak standar, kini menunjukkan adanya bullish crossover yang muncul. EMA 20 periode mendekati EMA 50 periode, dan ketika EMA yang lebih pendek melintasi di atas EMA yang lebih panjang, hal ini sering kali menandakan penguatan momentum.
Terkahir kali pola ini muncul — sekitar 25 Oktober — Bitcoin reli lebih dari 5% dalam beberapa hari.
Ini menunjukkan bahwa meskipun penjualan besar terjadi, momentum yang mendasari mungkin pulih kembali. Trader mengamati dengan cermat apakah crossover ini akan selesai, karena hal ini dapat mengonfirmasi bahwa tekanan beli sedang meningkat di bawah permukaan.
Holder Besar Masuk Saat Level Harga Bitcoin Penting Menentukan Langkah Berikutnya
Mendukung tesis rebound, data wallet whale menunjukkan peningkatan akumulasi. Entitas yang memegang lebih dari 1.000 BTC meningkat dari 1.362 menjadi 1.388 antara 6 dan 10 November, meningkat sekitar 1,9%.
Pada harga saat ini, ini menunjukkan lebih dari 26.000 BTC (sekitar US$2,7 miliar) ditambahkan ke dalam wallet yang besar — cukup untuk menyerap bagian signifikan dari penjualan jangka pendek.
Jika akumulasi ini berlanjut, ini dapat mendukung rebound Bitcoin dan membantu retest level resistance kunci. Ujian pertama ada di US$105.500 — zona yang telah menolak pergerakan sejak 9 November.
Penutupan harian yang bersih di atas itu bisa membuka pintu ke US$109.700, yang telah membatasi reli Bitcoin sejak 31 Oktober. Di luar itu, target termasuk US$112.600 dan US$116.400. Namun, pergerakan harga Bitcoin seperti itu akan membutuhkan perhatian berkelanjutan dari whale dan meredanya penjualan berbasis kohort.
Barcelona, pertengahan Oktober 2025 — dua hari, dua panggung, lebih dari 5.000 peserta. Yang dimulai sebagai pertemuan kecil kini menjadi acara aset digital terkemuka di Eropa — European Blockchain Convention (EBC).
Di tengah kecepatan kota yang cepat dan aula yang cerah di CCIB, para bankir, pendiri, pengembang, regulator, dan investor mendiskusikan sektor yang tidak lagi bereksperimen — namun membangun.
What a week it was in Barcelona! Relive the highlights of European Blockchain Convention 11 🎬
📊 5,000+ attendees from 60+ countries 🎤 250+ speakers 🤝 200+ sponsors & exhibitors 💬 1,000+ 1:1 meetings 🍹 Side events, startup battles & after-parties
— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) October 28, 2025
Ekosistem dalam Fase Pertumbuhannya
EBC tahun ini menandai industri yang semakin dewasa. Acara dibuka pada 15 Oktober dengan malam jaringan di CDLC (Carpe Diem Lounge Club), sebelum konferensi utama berlangsung pada 16–17 Oktober dengan lebih dari 40 panel, diskusi berapi-api, dan pidato utama.
Tokenisasi, stablecoin, kustodi, MiCA, DeFi, AI, dan modal institusi mendominasi agenda, serta tema baru seperti blockchain untuk energi, manajemen data, dan identitas digital.
Lebih dari 400 pembicara bergabung dari OKX, Bitpanda, Ripple, Standard Chartered, Morgan Stanley, Société Générale, ION Group, Galaxy Digital, Chainlink, Polygon, Fireblocks, Bitget, Animoca Brands, The Sandbox, dan FC Barcelona.
Kombinasi antara regulator, bankir, dan manajer dana menunjukkan pergeseran blockchain dari topik khusus menjadi bagian dari dialog ekonomi Eropa.
Stablecoins are becoming the backbone of modern finance 🏦
At #EBC11, leaders from banking, legal, and crypto infrastructure discussed how regulation, innovation, and adoption are shaping the next phase of digital money.
— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) November 6, 2025
Dari Visi Menuju Implementasi
Barcelona berfungsi sebagai titik pemeriksaan kemajuan daripada spekulasi. Berbicara kepada BeInCrypto, Co-founder EBC Victoria Gago berkata:
“Stablecoin benar-benar mendominasi percakapan tahun ini — tidak hanya untuk perdagangan kripto, namun juga untuk pembayaran di seluruh Eropa.”
Peluncuran stablecoin euro yang mematuhi MiCA oleh sembilan bank Eropa yang direncanakan muncul sebagai fokus utama, menandakan dimulainya infrastruktur pembayaran yang berbasis regulasi namun didorong inovasi.
Tokenisasi aset dunia nyata menjadi tema lain yang sering muncul. Laurent Marochini dari Société Générale berkata:
“Apa yang kami bangun bukanlah produk — melainkan arsitektur bisnis baru.”
Bersama Andrea Pignataro dari ION Group, dia menekankan bahwa Eropa bergerak melampaui bukti konsep menuju integrasi nyata aset digital ke dalam sistem keuangan.
Partisipasi institusional menjadi tema unggulan. Salah satu panel yang paling banyak dihadiri membahas tresuri Bitcoin perusahaan saat perusahaan mengintegrasikan aset digital ke dalam neraca.
Sander Anderson, Co-founder dan CEO H100 Group, berkata:
“Sekarang Anda mendapatkan eksposur Bitcoin dengan semua hasil di masa depan secara gratis — itu sangat menarik bagi alokator besar.”
Joaquin Sastre Ibañez dari Börse Stuttgart Digital menggambarkan posisi Eropa sebagai:
“Bitcoin pertama, mungkin ETH kedua” — hati-hati tapi berkomitmen.
Kantor keluarga dan manajer dana menggambarkan kripto sebagai strategi diversifikasi, bukan taruhan spekulatif. Percakapan telah bergeser dari ideologi ke kesiapan operasional dan kepercayaan regulasi.
Web3 Menjadi Infrastruktur Budaya
EBC juga menyoroti konvergensi budaya blockchain. Dalam sebuah panel yang menampilkan Sebastien Borget (The Sandbox), Robbie Young (Animoca Brands), Diego Borgo, dan Jordi Mompart (FC Barcelona), para pembicara membahas bagaimana Web3 memungkinkan interaksi langsung antara merek dan penggemar.
“Web2 adalah kami mengatakan kepada Anda apa itu. Web3 adalah Anda mengangkat tangan dan menjadi bagian darinya,” ujar Borgo.
Mompart menambahkan:
“Kami memiliki lima kali lebih banyak penggemar di Indonesia daripada di Spanyol — kami harus berbicara kepada mereka dalam bahasa mereka sendiri.”
Di berbagai industri, blockchain mendefinisikan ulang kepemilikan, keterlibatan, dan komunitas — menggantikan model pemasaran tradisional dengan ekosistem yang digerakkan oleh partisipasi.
Bisnis, Networking, dan Momentum
Di luar panggung utama, organisasi acara mencerminkan kematangannya. Buy-Side Breakfast menyatukan investor institusi untuk membahas pasar stablecoin dan tokenisasi.
Beach Run Networking dan berbagai acara sampingan di sepanjang pantai Barcelona menciptakan peluang kerjasama.
EBC 2025 membuktikan bahwa acara ini tidak hanya lagi sekadar acara jaringan — acara ini telah berkembang menjadi platform bisnis yang berfungsi di mana kemitraan terbentuk.
What a night to remember! 🌃🥂
One week ago, we wrapped up the first day of EBC11 with the Official Afterparty powered by @GoMining_token, in collaboration with @DEXTForceFest.
— European Blockchain Convention (@EBlockchainCon) October 24, 2025
Membangun Jembatan Eropa
Bagi Co-CEO dan Co-founder Victoria Gago, transformasi ini bersifat simbolis:
“Orang-orang tidak hanya belajar lagi — mereka sedang merundingkan kesepakatan, membentuk kemitraan, dan membangun infrastruktur nyata.”
Dari 500 peserta pada tahun 2018 menjadi lebih dari 5.000 pada tahun 2025, EBC telah menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan inovasi, antara Eropa dan panggung global.
“Eropa mungkin lebih lambat, tapi kami sedang membangun fondasi yang akan bertahan selama satu dekade,” ujar Gago.
Dengan Forum Aset Digital yang berkembang ke London dan Abu Dhabi pada tahun 2026, pengaruh EBC terus tumbuh sambil tetap mempertahankan akar Eropanya.
Momen Percaya Diri Eropa
Setelah dua hari yang padat, pesannya jelas: Eropa telah menemukan langkahnya. EBC 2025 menunjukkan sebuah wilayah yang merintis jalannya sendiri — memprioritaskan regulasi, kepercayaan, dan arsitektur jangka panjang daripada hiruk-pikuk atau kecepatan.
Saat Gago merenungkan:
“Industri ini telah memberi saya begitu banyak — menjadi bagian dari evolusinya adalah kehormatan yang tak terungkapkan dengan kata-kata.”
Konvensi Blockchain Eropa 2025 lebih dari sekadar acara — ini mencerminkan kemajuan Eropa: terstruktur, pragmatis, dan yakin akan masa depannya. Eropa tidak lagi memperdebatkan potensi blockchain. Eropa sudah membangunnya.
Seiring aset-aset berisiko memasuki fase sensitif, banyak analis kini fokus pada Siklus Likuiditas 65 Bulan. Model ini diyakini telah memprediksi pucuk (top) dan dasar (bottom) pasar selama lebih dari dua dekade.
Apakah kita sedang mendekati fase pengetatan baru di mana Bitcoin berpotensi drop 20%, sementara Silver muncul sebagai aset lindung nilai alternatif?
Siklus Likuiditas 65 Bulan: Peta Likuiditas Global Memasuki Tahap Akhir
Dalam grafik terbaru dari CrossBorder Capital, garis hitam menunjukkan Global Liquidity Index (GLI) yang kini naik tajam, mendekati area puncak berwarna merah. Pergerakan ini menyerupai fase akhir dari siklus 2016–2021, menandakan bahwa kita telah memasuki fase akhir yang dinamis dari siklus likuiditas — periode di mana valuasi aset melonjak jauh di atas nilai intrinsiknya.
Siklus ini memiliki durasi rata-rata 5,5 tahun, pertama kali diidentifikasi melalui analisis Fourier pada 1999. Setiap siklus mengikuti pola yang sama: modal mengalir deras di fase awal, mencapai puncak saat kebijakan moneter sangat longgar, lalu berbalik ketika likuiditas dan kredit mulai mengetat.
Berdasarkan pola dari siklus sebelumnya, puncak likuiditas berikutnya diperkirakan muncul pada kuartal I atau II 2026 — antara Maret hingga Juni, hanya beberapa bulan lagi. Itu artinya, kita kini berada di fase “overheat,” saat aliran modal melambat dan risiko penyesuaian meningkat.
Apabila asumsi ini benar, maka golongan aset berisiko seperti saham teknologi dan kripto akan segera memasuki periode “repricing”, di mana smart money mulai mengurangi eksposur pada posisi leverage tinggi. Hal ini berpotensi memicu koreksi Bitcoin sebesar 15–20% sebelum pasar membentuk titik dasar siklus baru.
Kendati grafik dan analisisnya menarik, seorang analis di X mengingatkan bahwa akurasi waktu siklus ini acap kali meleset beberapa tahun, sehingga tidak dapat dijadikan patokan pasti kapan pasar benar-benar mencapai puncak atau berbalik arah.
“Saya suka grafik dan analisis keseluruhannya, tetapi timing dari siklus ini rata-rata meleset beberapa tahun. Jadi Anda tak bisa tahu pasti apakah pasar sudah di puncak, akan melesat lagi, atau malah stagnan. Ini murni coinflip,” ungkap sang analis.
Bitcoin Turun, Silver Naik: Sinyal Rotasi Menuju Aset Aman
Tren menarik yang muncul sepanjang 2025 adalah divergensi antara Bitcoin (BTC) dan Silver. Berdasarkan grafik periode 2021–2025, harga Bitcoin turun sekitar 15–20%, dari US$109.000 menjadi US$82.000, sementara Silver naik 13%, dari US$29 ke US$33. Fenomena ini menandakan pergeseran arus modal yang jelas: ketika likuiditas global mengetat, investor perlahan keluar dari aset berisiko tinggi seperti kripto dan beralih ke aset berbasis jaminan (collateral-backed) seperti logam mulia.
Divergensi ini memperlihatkan bahwa Bitcoin berfungsi sebagai indikator risk-on, yang diuntungkan langsung saat likuiditas meluas. Sebaliknya, Silver menunjukkan sifat ganda — sebagai komoditas sekaligus aset lindung nilai — menjadikannya lebih menarik ketika inflasi tinggi namun pertumbuhan ekonomi melambat.
Berdasarkan sinyal stagflasi dan tren historis siklus likuiditas, banyak pakar memprediksi Silver bisa mengungguli Bitcoin antara Januari hingga April 2026. Namun, reli akhir tahun 2025 pada kedua aset menunjukkan bahwa pergeseran ini tidak akan terjadi secara tiba-tiba, melainkan akan berjalan bertahap, mengikuti dinamika sentimen pasar dan kondisi makro global.
“Saat kita memasuki Januari–April 2026, tren ini bisa semakin cepat. Bitcoin mungkin hanya pulih secara moderat, sementara Silver melonjak tajam, memperdalam rotasi modal menuju aset berwujud,” terang seorang analis.
2026: Tahun Penentu Siklus – Bitcoin Rebound atau Silver Tetap Memimpin?
Meski koreksi 20% pada Bitcoin terdengar bearish, hal itu tidak serta-merta menandai berakhirnya siklus bullish. Dalam banyak fase akhir siklus likuiditas, pasar biasanya terkoreksi tajam sebelum memasuki fase kenaikan terakhir yang dikenal sebagai “liquidity echo rally”. Jika skenario ini terulang, Bitcoin mungkin akan mengalami penurunan teknikal jangka pendek sebelum bangkit kuat pada paruh kedua 2026.
Sementara itu, Silver, yang diuntungkan dari permintaan industri dan arus lindung nilai (hedging flows), kemungkinan masih akan mempertahankan tren naik jangka pendeknya. Namun, ketika likuiditas global kembali longgar pada 2027, modal spekulatif berpotensi berpindah dari logam mulia ke asetaset berisiko seperti kripto dan saham demi imbal hasil yang lebih tinggi.
Singkatnya, Siklus Likuiditas 65 Bulan kini memasuki fase krusial. Bitcoin kemungkinan menghadapi koreksi sementara, sedangkan Silver tetap menjadi pegangan stabil pasar. Bagi investor jangka panjang, situasi ini bukan sinyal untuk keluar, melainkan peluang untuk menata ulang portofolio menjelang gelombang likuiditas berikutnya pada 2026–2027.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi altcoin yang terancam likuidasi masif di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Pi Coin berusaha pulih setelah beberapa minggu mengalami momentum yang lambat. Altcoin ini saat ini bertahan di atas level support US$0,217. Percobaan kenaikan ini mengikuti peningkatan harga yang ringan, namun kekhawatiran tetap ada karena arus masuk investor tampaknya terbatas.
Momentum bullish yang berkelanjutan akan sangat penting bagi Pi Coin untuk sepenuhnya pulih dari penurunan 15% yang baru-baru ini terjadi.
Investor Pi Coin Berupaya Pulih
Relative Strength Index (RSI) menunjukkan bahwa pasar berubah sedikit bullish setelah periode kelemahan yang berkepanjangan. Indikator ini, yang sebelumnya turun di bawah tanda netral, kini kembali naik ke zona positif. Pemulihan ini menunjukkan peningkatan momentum dan mengindikasikan tekanan jual mereda sementara kepercayaan pembeli meningkat.
Perubahan sentimen ini bisa menandai dimulainya fase pemulihan yang lebih berkelanjutan bagi Pi Coin. Namun, untuk memantapkan momentum bullish ini, volume perdagangan dan partisipasi investor harus meningkat secara signifikan.
Ingin lebih banyak wawasan token seperti ini? Daftar untuk Buletin Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Chaikin Money Flow (CMF) tetap menjadi indikator utama untuk memahami perilaku investor seputar Pi Coin. Saat ini, CMF masih berada di bawah garis nol, menunjukkan bahwa arus keluar masih lebih besar daripada arus masuk. Meskipun arus keluar telah menurun baru-baru ini, indikator ini belum berhasil menembus ke wilayah positif — suatu kondisi yang diperlukan untuk mengonfirmasi kekuatan pasar yang bertahan lama.
Jika Pi Coin berhasil mendorong CMF di atas nol, itu akan menyarankan bahwa arus masuk akhirnya mendominasi, menandakan meningkatnya kepercayaan investor. Pergeseran ini bisa membantu menjaga pemulihan harga yang sedang berlangsung, potensial memungkinkan Pi Coin untuk naik lebih tinggi dan stabil di atas level resistance kritis.
Harga Pi Coin berada di US$0,235 pada waktu publikasi, setelah berhasil menembus level resistance US$0,229 dalam 24 jam terakhir. Altcoin ini sekarang terlihat memulihkan beberapa kerugian dari penurunannya pada akhir Oktober.
Agar Pi Coin pulih sepenuhnya dari penurunan 15%, harga harus menembus resistance US$0,246 dan reli menuju US$0,260. Mencapai ini akan memperkuat pandangan bullish dan mengembalikan kepercayaan pasar di antara investor yang berhati-hati.
Namun, jika momentum bullish melemah, Pi Coin bisa turun di bawah US$0,229 lagi dan menguji level support US$0,217. Jika turun di bawah support ini, itu akan membatalkan tesis bullish dan mengekspos aset kripto ini pada risiko penurunan lebih lanjut.
James Wynn, dulu seorang trader terkenal di Hyperliquid, tetap menjadi pelajaran tentang risiko bagi investor ritel setelah kehilangan lebih dari US$23 juta melalui serangkaian perdagangan Bitcoin dengan leverage tinggi.
Short 40x terakhirnya pada BTC terlikuidasi sepenuhnya dalam beberapa jam, menyoroti bagaimana kepercayaan diri berlebih dan manajemen risiko yang buruk dapat mengubah bahkan trader berpengalaman menjadi “keluar likuiditas.”
Leverage Wynn yang Tak Kenal Lelah Berbalik Menyerang
Data dari Whale Insider menunjukkan bahwa posisi short Bitcoin Wynn terbaru senilai US$124.000 dengan leverage 40x terlikuidasi pada 11 November. Ini membawa total PnL-nya ke -US$23,33 juta.
JUST IN: James Wynn opens new $BTC short position with 40x leverage valued at $124,434.
Kerugian tersebut mengikuti perdagangan kemenangan singkat yang sekilas membangkitkan kembali kepercayaan dirinya. Namun, pasar dengan cepat berbalik melawannya lagi.
Beberapa jam sebelumnya, Whale Insider telah melaporkan kerugian Wynn sebelumnya sebesar US$100.000. Ini menutup rentetan brutal dari 12 likuidasi dalam 12 jam dan 45 perdagangan kalah dalam 60 hari.
“Kisah James Wynn adalah definisi dari tidak dapat berhenti mengklik beli. 12 likuidasi lagi dalam 12 jam. 45 kerugian dalam 60 hari. Satu kemenangan, dia pikir dia kembali,” tulis Henry, seorang pengguna populer di X (Twitter).
Kerugian berulang Wynn terjadi di tengah pasar kripto yang fluktuatif. Leverage jangka pendek telah menjadi kebiasaan berbahaya bagi trader ritel yang mengejar rebound cepat.
Apa yang Bisa Dipelajari Trader Ritel Tentang Psikologi Overleveraging
Pengamat pasar mengatakan kejatuhan Wynn mencerminkan perangkap psikologis umum, mengira satu kemenangan keberuntungan sebagai keterampilan yang diperbarui. Korban terbaru lain dari konsekuensi overleveraging adalah selebriti kontroversial Andrew Tate.
“Likuidasi ke-45 membuktikan overleveraging tidak pernah berakhir baik, bahkan untuk profesional. Satu perdagangan menang tidak cukup jika Anda mengabaikan manajemen risiko. US$22 juta hilang dan pasar tidak menunjukkan belas kasihan bagi bear yang keras kepala,” tulis Joe, pengguna populer lainnya di X.
Menurut Lookonchain, akun Wynn berada di angka US$6.010 pada 10 November, turun dari jutaan hanya beberapa minggu yang lalu.
Kehancuran tersebut bukan disebabkan oleh kurangnya wawasan, tetapi oleh penolakan untuk mengambil untung, saat Wynn terus menambah posisi rugi daripada mengurangi.
Pola ini, meningkatkan eksposur setelah kemenangan kecil, adalah salah satu cara tercepat trader beralih dari “uang pintar” menjadi cerita pasar.
Oleh karena itu, kisah Wynn menyoroti tiga pelajaran bagi trader yang menderita akibat volatilitas kripto:
Hindari leverage yang berlebihan. Bahkan ayunan pasar kecil dapat menghapuskan seluruh portofolio dengan eksposur 40x.
Ambil untung lebih awal. Satu perdagangan menang tidak membenarkan untuk memperbesar posisi.
Disiplin mengalahkan ego. Pasar tidak memberi imbalan atas keyakinan tanpa kendali risiko.
Dalam kontras yang tajam, Lookonchain melacak whale Hyperliquid lain, alamat 0x9263, yang beralih dari short ke long enam hari yang lalu pada BTC, ETH, SOL, dan UNI, dan kini memiliki keuntungan belum terealisasi sebesar US$8,5 juta, dengan total gain sebesar US$31 juta.
This 20-win-streak smart whale 0x9263 is trading incredibly well!
Six days ago, he flipped from short to long on $ETH, $BTC, $SOL, and $UNI, and now sits on over $8.5M in unrealized profit.
Perbedaan antara kedua trader ini, satu terlikuidasi hingga habis dan yang lainnya sukses melalui strategi adaptif, menggambarkan meritokrasi pasar yang brutal.
Seiring kerugian Wynn terus menjadi tren di X (Twitter), kisahnya berfungsi sebagai pelajaran nyata tentang risiko, kerendahan hati, dan ketepatan waktu.
Arus masuk mingguan ke dalam Digital Asset Treasuries (DATs) telah anjlok lebih dari 95% selama empat bulan terakhir, dengan penurunan semakin cepat di Q4 di tengah kondisi pasar yang lebih sulit.
Kinerja ini memicu kekhawatiran dan skeptisme baru mengenai keberlanjutan jangka panjang dari strategi aset kripto institusional yang terkenal ini.
Apa yang Menyebabkan Jatuhnya Arus Masuk DAT
Digital Asset Treasuries memainkan peran penting di pasar kripto tahun ini. Institusi besar, termasuk Strategy (sebelumnya MicroStrategy), BitMine Immersion Technologies, Metaplanet, dan lainnya, telah mengumpulkan miliaran dalam bentuk Bitcoin, Ethereum, dan aset digital lainnya sebagai cadangan treasury.
Namun, gejolak pasar baru-baru ini menguji keyakinan institusional. Banyak yang mengharapkan reli kripto yang kuat di Q4, namun hal itu tidak terealisasi. Kejatuhan akibat tarif menghantam pasar dengan keras, dan aset seperti Bitcoin dan Ethereum kesulitan mencetak kembali harga tertingginya.
Data DeFiLlama menunjukkan bahwa arus masuk mingguan mencapai puncaknya sebesar US$5,57 miliar pada Juli 2025, namun turun menjadi US$259 juta pada November 2025. Penurunan lebih dari 95% ini menandakan penurunan luas dalam daya beli dan kepercayaan institusional.
Tren ini melampaui sekadar berkurangnya akumulasi. Awal bulan ini, sebuah perusahaan treasury Bitcoin menjual 30% dari kepemilikannya untuk membayar utang konversibel, menunjukkan tekanan finansial yang semakin besar dalam sektor ini.
Jurang Performa Makin Lebar antara Bitcoin dan DAT
Walau penurunan pasar telah menekan arus masuk, hal ini juga secara tajam memengaruhi harga saham Digital Asset Treasuries. Volatilitas bawaan pasar kripto secara langsung berdampak pada perusahaan yang mengadopsi model DAT.
Karena neraca keuangan mereka sangat terpapar pada aset digital, kinerja saham mereka cenderung mencerminkan fluktuasi harga Bitcoin, Ethereum, dan kepemilikan lainnya. Sensitivitas yang meningkat ini memperbesar tekanan finansial selama penurunan pasar. Sebagaimana tutur Fabian Dori, CIO di Sygnum Bank, kepada BeInCrypto, DAT adalah “taruhan berisiko tinggi” terhadap aset yang mereka miliki.
Namun, data terbaru mengungkapkan bahwa penjualan besar-besaran saham DAT jauh melebihi penurunan aset dasar mereka. Menurut Artemis, Bitcoin turun sekitar 10% selama tiga bulan terakhir. Sebaliknya, saham terkait DAT menderita kerugian lebih dalam, dengan penurunan berkisar antara 40% hingga setinggi 90% selama periode yang sama.
“Kesenjangan 3 bulan antara kinerja BTC dan kinerja DAT benar-benar gila. BTC turun -10%, sementara kerugian DAT dimulai dari -40%,” tulis ElBarto_Crypto .
Artemis menambahkan bahwa, meskipun kinerja buruk, nilai aset netto pasar (mNAVs) sebagian besar perusahaan, yang mengukur kapitalisasi pasar relatif terhadap nilai aset digital, berhasil bertahan di atas 1.
“Pada 7 November, banyak yang masih diperdagangkan di atas nilai Bitcoin mereka (mNAV): Strive 3,4x, BSTR 1,6x, CEP 1,2x, Metaplanet 1,2x, MicroStrategy 1,1x. Ketika BTC turun bahkan sedikit, premi collapse,” bunyi postingannya.
Namun, melihat gambaran yang lebih luas, BeInCrypto menyoroti bahwa premi DAT telah jatuh dari di atas 25 ke hampir 1,0, menandakan penurunan besar.
Menurut analis bernama Adam, saat premi mengecil dan kerugian semakin dalam, manajer DAT menghadapi pilihan sulit: menghentikan akumulasi dan mengakui kegagalan, atau terus mengumpulkan dana dalam kondisi yang semakin tidak menguntungkan demi pertumbuhan.
“Sebagian besar DAT terbesar turun 10%+ dari harga beli rata-rata mereka, dengan harga saham turun lebih banyak lagi. Menerbitkan dengan diskon ke NAV merusak nilai pemegang saham; setiap pembelian baru mengurangi kepemilikan per saham. DAT terjebak: tidak bisa mendanai pembelian baru, tertinggal dengan tumpukan kripto yang dibeli pada harga puncak,” ujar dia.
Adam menjelaskan bahwa hampir semua DAT gagal meniru kesuksesan Strategy. Selain itu, mereka kini memegang bagian yang signifikan dari total pasokan BTC, ETH, dan SOL.
Dia memperingatkan bahwa jika DAT yang kesulitan ini terpaksa melepaskan posisi mereka, hal itu dapat memicu tekanan jual yang intens baik pada mata uang utama maupun alternatif. Jadi, periode mendatang akan menguji strategi kripto institusional dan menunjukkan apakah model DAT dapat beradaptasi dengan kondisi pasar yang lebih menantang.
Walau altcoin season (altseason) belum sepenuhnya kembali, beberapa altcoin menunjukkan performa yang lebih tangguh dibanding pasar kripto secara keseluruhan pada pekan kedua November. Namun, token-token yang sama ini juga menghadapi risiko likuidasi masif bagi para trader jangka pendek.
Lantas, altcoin mana saja yang berada dalam zona bahaya, dan risiko apa yang mengintai para trader derivatifnya?
1. XRP
Sentimen jangka pendek pada XRP masih sangat positif, terutama menjelang peluncuran ETF XRP spot dari Canary Capital pada 13 November.
Di samping itu, lima ETF XRP spot lainnya dari Franklin Templeton, Bitwise, Canary Capital, 21Shares, dan CoinShares juga telah muncul di daftar DTCC (Depository Trust and Clearing Corporation). Perkembangan ini memperkuat keyakinan investor bahwa beberapa ETF XRP mungkin segera memperoleh persetujuan resmi.
Peta likuidasi 7 hari terakhir menunjukkan konsentrasi besar potensi likuidasi posisi long, menandakan bahwa banyak trader yang masih mengantisipasi reli harga XRP pekan ini.
Namun, analisis terbaru BeInCrypto mengungkapkan penurunan tajam jumlah alamat baru XRP dalam sepekan terakhir — sinyal melemahnya minat investor baru. Selain itu, perbedaan MVRV Long/Short juga menurun, meningkatkan peluang koreksi harga.
Apabila harga XRP ambruk ke sekitar US$2,10 pekan ini, lebih dari US$340 juta posisi long berpotensi tersapu likuidasi. Sebaliknya, jika XRP naik ke US$2,75, posisi short senilai US$69 juta kemungkinan terhapus.
2. Zcash (ZEC)
Reli Zcash (ZEC) belum menunjukkan tanda-tanda melambat pada pekan kedua November. Setelah menyentuh US$750 sebelum terkoreksi ke sekitar US$658, banyak trader tetap optimistis harga bisa menembus US$1.000.
Peta likuidasi 7 hari terakhir menunjukkan bahwa trader derivatif jangka pendek kini menempatkan lebih banyak modal dan leverage pada posisi long — artinya potensi kerugian mereka akan lebih besar jika harga ZEC terkoreksi minggu ini.
Jika harga ZEC amblas ke US$540, lebih dari US$72 juta posisi long bakal terbantai likuidasi. Sebaliknya, jika naik ke US$760, sekitar US$44 juta posisi short bisa tersapu.
Namun, beberapa analis memperingatkan harga ZEC mungkin sedang membentuk pola parabolic uptrend klasik setelah reli 10x lipat — maknanya, harga mungkin sudah mendekati fase akhir tren tersebut.
“Saya baru saja menjual 90% ZEC saya. Saya tetap bullish pada tesis privasi, tapi grafik parabolik jarang bertahan lama tanpa koreksi signifikan. Terlalu banyak FOMO jangka pendek menurut saya,” ujar investor Gunn.
3. Starknet (STRK)
Starknet (STRK) mengejutkan pasar di pekan kedua November dengan lonjakan 30% dalam satu hari, memulihkan sebagian besar kerugian dari penurunan tajam bulan lalu.
Sejumlah analis menilai bahwa STRK kini mungkin sedang menembus garis resistance jangka panjang, membuka peluang awal bull run baru.
Data peta likuidasi menunjukkan sentimen bullish jangka pendek, dengan dominasi potensi likuidasi posisi long dibanding posisi short.
Namun, data dari CryptoRank melaporkan bahwa STRK termasuk dalam tujuh altcoin dengan token unlock terbesar pekan ini, di mana lebih dari 127 juta token akan dilepaskan ke pasar. Hal ini berpotensi menambah tekanan jual signifikan, mengganggu strategi trader yang menggunakan leverage tinggi.
Jika harga STRK turun ke US$0,128, sekitar US$14 juta posisi long berpotensi terlikuidasi. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus US$0,20, sekitar US$1,78 juta posisi short dapat tersapu bersih.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi altcoin yang terancam likuidasi masif di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Native token Starknet, STRK, melonjak 35% pada hari Senin, menurut data CoinGecko, seiring analis menarik kesamaan antara pergerakannya dengan Zcash (ZEC).
Dengan Zcash dan Starknet memiliki hubungan baik melalui pendiri yang sama dan visi terpadu untuk privasi yang dapat diprogram, tren Zcash baru-baru ini memberikan dukungan kuat untuk STRK.
Koneksi Zcash Starknet Memicu Minat Baru pada STRK
Volume trading untuk STRK hampir mencapai US$500 juta pada hari Senin dan sejak itu meningkat menjadi US$832,16 juta. Sementara itu, token STRK diperdagangkan pada US$0,169, naik sebesar 5% dalam 24 jam terakhir pada hari Selasa.
Performa Harga Starknet (STRK) | Sumber: CoinGecko
Peningkatan ini terjadi ketika investor mulai memperhatikan narasi yang berkembang bahwa Starknet mungkin menjadi evolusi berikutnya dari Zcash, membawa teknologi privasi dari layer-1 niche ke dalam lingkungan layer-2 yang skalabel dan dapat diprogram.
Zcash dan Starknet: Privasi Bertemu Skala
Zcash mempelopori zero-knowledge proofs (ZKPs) untuk transaksi pribadi, membangun salah satu lapisan privasi terkuat dalam kripto.
Sekarang, Starknet, yang dibangun di atas bukti STARK, dapat memverifikasi bukti Zcash yang sama langsung di chain, memungkinkan privasi beroperasi secara asli dengan kecepatan Layer 2.
“Zcash membangun lapisan privasi terkuat. Starknet membangun sistem bukti tercepat. Bersama-sama, mereka menciptakan privasi yang dapat diprogram dengan kecepatan L2. Zcash tetap menjadi lemari besi terenkripsi. Starknet menjadi lapisan yang cepat dan dapat diprogram di atasnya,” jelas analis Djani .
Sinergi ini bisa memungkinkan pengguna untuk memindahkan ZEC ke Starknet dan menggunakannya secara privat di DeFi, game, atau agen AI sambil tetap menjaga perlindungan penuh.
Spekulasi tentang koneksi antara kedua ekosistem ini meningkat setelah para trader menyoroti bahwa Eli Ben-Sasson, co-founder dari Zcash dan StarkWare (induk perusahaan Starknet), secara efektif melanjutkan visi yang sama, namun di tingkat skalabilitas dan interoperabilitas yang lebih tinggi.
“Ceritakan mengapa STRK bukan lanjutan dari perdagangan ZEC. Co-founder STRK juga adalah co-founder ZEC. STRK secara efektif memperluas teknologi privasi dari L1 ke lingkungan L2 yang dapat diprogram. Aliran bersih Starknet tertinggi dari semua L1/L2 setelah Arbitrum,” tulis peneliti DeFi Avocado Toast .
Sementara itu, analis dan peneliti kripto lainnya menyoroti Starknet sebagai Zcash versi beta, menambahkan kredibilitas pada tesis ini.
Perbandingan ini telah memicu minat baru pada tesis “Ztarknet”, menyarankan bahwa privasi dan skalabilitas, yang dulunya dianggap sebagai trade-off, akhirnya berkumpul melalui infrastruktur kriptografi bersama.
Arus Modal dan Kehati-hatian Investor
Sementara itu, Starknet diam-diam menjadi salah satu ekosistem dengan performa terkuat dalam sebulan terakhir. Ini menempati peringkat kedua dalam aliran bersih di semua L1 dan L2, di belakang hanya Arbitrum.
Aliran Bersih Teratas di Antara L1 dan L2 | Sumber: Artemis Dashboard
Rotasi modal ini menyoroti kepercayaan yang meningkat dalam tumpukan teknologi dan roadmap ZK-nya. Namun, investor tetap waspada terhadap tekanan unlock, dengan data dari CryptoRank.io menunjukkan US$18,9 juta STRK akan dirilis minggu depan sebagai bagian dari jadwal unlock bulanan 2% yang dikhawatirkan bisa melemahkan momentum jangka pendek.
Ketakutan ini sejalan dengan laporan baru-baru ini bahwa 90% unlock token menurunkan harga. Meski begitu, jika permintaan yang meningkat terbukti berkelanjutan, ini bisa mengimbangi tekanan jual akibat acara unlock tersebut.
Ini terutama berlaku jika narasi pertumbuhan Starknet, yang sekarang dikaitkan dengan privasi dan skala, terus menarik likuiditas dan para builder.