Normal view

Received — 10 November 2025 BeInCrypto Indonesia

AS Kebut Akhiri Shutdown, Apa Artinya bagi Pasar Kripto?

10 November 2025 at 10:05

Walaupun sempat drop secara mengkhawatirkan pada Jumat lalu, Bitcoin berhasil bertahan dari “uji crash” di level US$100.000. Kini, sorotan beralih ke Washington. Shutdown pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS telah menguras likuiditas dari pasar keuangan, dan secara tidak langsung, dari pasar kripto.

Para analis berpendapat begitu kebuntuan fiskal ini rampung, mekanisme yang sebelumnya menarik likuiditas keluar akan justru mendorongnya kembali masuk, membuka peluang bagi fase pemulihan baru.

Kebuntuan Shutdown AS dan Dampak Ekonominya

Shutdown pemerintah, yang dimulai pada 1 Oktober 2025, kini telah memasuki minggu keenam setelah Kongres gagal mengesahkan pendanaan baru.

Kebuntuan ini berakar dari perdebatan mengenai subsidi kesehatan dan tingkat belanja pemerintah, di mana kedua pihak menolak untuk meloloskan rancangan anggaran “bersih” tanpa syarat tambahan.

The US government shutdown has now lasted for 36 days, making it the longest on record. Some welfare payments, including those that allow low-income families to buy food, have been halted. The shutdown means more than a million government employees are not being paid. pic.twitter.com/fF4ORTrg6V

— Al Jazeera English (@AJEnglish) November 5, 2025

Dampak ekonominya sudah terasa signifikan. Kantor Anggaran Kongres AS (CBO) memprediksi kerugian ekonomi berkisar antara US$7 miliar hingga US$14 miliar.

Bahkan, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal keempat diperkirakan menyusut hingga dua poin persentase.

Sentimen konsumen mendekati titik terendah dalam sejarah, penerbangan terganggu akibat kekurangan pengatur lalu lintas udara, dan berbagai program negara menghadapi tekanan pendanaan.

Pembekuan kas yang berkepanjangan ini telah menjadi beban besar bagi ekonomi AS secara keseluruhan.

Bagaimana Shutdown Pemerintah AS Berimbas ke Pasar Kripto

Secara finansial, shutdown ini telah membekukan ratusan miliar dolar di dalam Treasury General Account (TGA) — yakni cadangan kas milik pemerintah AS. Setiap dolar yang “diparkir” di sana berarti satu dolar yang tidak beredar dalam sistem keuangan.

Sejak plafon utang AS dinaikkan pada Juli lalu, saldo TGA membengkak hingga lebih dari US$850 miliar, menyedot likuiditas sekitar 8% dari pasar. Bitcoin turut mencerminkan dampak tersebut, turun sekitar 5% dalam periode yang sama.

Korelasi ini, yang telah lama diamati oleh para analis on-chain, menyoroti betapa sensitifnya pasar kripto terhadap perubahan likuiditas dolar AS.

Since the U.S. government shutdown began on October 1, Bitcoin has been in a clear decline.

The market trend has shown oscillations between price phases, with no clear direction other than downward.

The deleverage event was the first hit, followed by a weak rebound and… pic.twitter.com/OdLYVb1h7s

— Bitcoin Vector (@bitcoinvector) November 7, 2025

Arthur Hayes menyebut dinamika ini sebagai “quantitative easing diam-diam yang bergerak terbalik”. Saat Departemen Keuangan menimbun kas, likuiditas mengetat, aset berisiko jatuh, dan Bitcoin terkoreksi.

Namun, begitu pemerintah kembali dibuka dan memulai belanja lagi, likuiditas itu akan mengalir kembali melalui sistem perbankan, pasar uang, dan sistem stablecoin — secara efektif membalikkan penyedotan likuiditas yang terjadi selama shutdown.

$BTC (yellow) -5%, $ liq (white) -8% since US debt ceiling raised in July. TGA build up sucked $ out of the system. When US gov shutdown ends, TGA will fall +ve for $ liq, and $BTC will rise … and $ZEC will go up MOAR! pic.twitter.com/A9tflGuBHH

— Arthur Hayes (@CryptoHayes) November 5, 2025


Akankah Pasar Kripto Pulih setelah Pemerintah AS Akhiri Shutdown?

Jawaban singkatnya: ya, pasar kripto sangat berpotensi untuk pulih — bahkan mungkin rebound — begitu shutdown pemerintah AS berakhir.

Hanya saja, timing dan besarnya pemulihan akan bergantung pada seberapa cepat likuiditas kembali dilepaskan ke dalam sistem keuangan.

Aset kripto — khususnya Bitcoin — diperdagangkan sebagai aset berisiko yang sangat sensitif terhadap likuiditas. Ketika likuiditas dolar mengetat, harga kripto cenderung turun; sebaliknya, ketika likuiditas meluas, harga biasanya naik.

Last time the U.S. government shutdown ended, Bitcoin skyrocketed.

Now, it’s expected to end by mid-November. pic.twitter.com/cmnwa5gopk

— Crypto Rover (@cryptorover) November 7, 2025

Pola ini telah berulang di berbagai siklus pasar:

  • Maret 2020: Injeksi likuiditas global memicu dimulainya bull run COVID-19.
  • Maret 2023: Perluasan neraca The Fed selama krisis perbankan AS mendorong rebound Bitcoin dari US$20.000 ke US$30.000.
  • 2025: Korelasi antara Bitcoin dan likuiditas dolar (diukur dengan USDLiq Index) tetap tinggi di sekitar 0,85 — salah satu yang terkuat di antara semua kelas aset.


Bitcoin telah menutup perdagangan di atas US$100.000 selama enam bulan berturut-turut, sementara RSI bertahan di sekitar 46, jauh di bawah level euforia. Para analis menyebut fase ini sebagai “window of pain”, yaitu periode tekanan harga akibat pengetatan fiskal sementara.

Grafik Harga Bitcoin dan RSI | Sumber: TradingView

Gambaran ekonomi makro yang lebih luas juga mendukung potensi pemulihan ini:

Jika tidak ada guncangan baru, kombinasi faktor-faktor ini menciptakan kondisi yang memungkinkan Bitcoin pulih ke kisaran US$110.000–US$115.000 pada kuartal berikutnya.

Prospek: Saat Dolar Mengalir, Bitcoin Mengikutinya

Yang perlu diingat, koreksi pasar kripto kali ini bukan disebabkan oleh memudarnya antusiasme, melainkan oleh likuiditas yang membeku.

Begitu pemerintah AS kembali beroperasi, belanja Departemen Keuangan dan mekanisme dukungan The Fed — seperti Standing Repo Facility — akan kembali menyuntikkan dana ke dalam sistem keuangan.

Ekspektasi umumnya sederhana: aset kripto turun karena aliran dolar berhenti bergerak. Maka, ia akan naik kembali ketika dolar mulai mengalir lagi.

Secara praktis, berakhirnya shutdown dapat menjadi awal dari rebound yang didorong likuiditas di seluruh pasar kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) pasca rampungnya shutdown pemerintah AS kelak? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Ledger Incar IPO di New York saat Permintaan Hardware Wallet Meningkat Tajam

10 November 2025 at 09:12

Produsen dompet perangkat keras cryptocurrency Prancis Ledger dilaporkan sedang menjajaki IPO di New York atau putaran penggalangan dana.

Sementara permintaan untuk solusi self-custody meningkat di tengah meningkatnya pencurian aset digital, langkah tersebut menandakan meningkatnya kepercayaan pada potensi monetisasi sektor ini.

Waktu Pasar Mencerminkan Dinamika Siklus Kripto

Eksplorasi IPO Ledger datang ketika sektor dompet perangkat keras mengalami momentum baru. Kekhawatiran keamanan dan pergeseran peraturan mendorong pertumbuhan ini. Data industri menunjukkan $2,17 miliar dalam mata uang kripto dicuri selama paruh pertama tahun 2025, melampaui total untuk tahun 2024.

🚨Crypto crime is rising fast, bad actors now spend 14x higher fees to stay hidden

Report By @chainalysis

Crypto Theft in 2025 (So Far)
-> $2.17 Billion Stolen by Mid-July 2025
– > Already more than all of 2024

Major Hack: Bybit (North Korea-backed)
–> $1.5 billion stolen… pic.twitter.com/QxFwoxEhYa

— Kashif Raza (@simplykashif) July 18, 2025

Waktunya juga sejalan dengan pemulihan pasar kripto yang lebih luas. Itu terjadi di tengah kejelasan peraturan yang diantisipasi di bawah pemerintahan AS saat ini. Tidak seperti debut Coinbase pada April 2021 di dekat puncak pasar, Ledger tampaknya diposisikan secara berbeda. Perusahaan dapat memanfaatkan adopsi kelembagaan yang berkelanjutan daripada spekulasi ritel.

Penetrasi dompet perangkat keras di antara pemegang mata uang kripto tetap di bawah 15%. Ini menunjukkan perluasan pasar yang dapat dialamatkan secara signifikan seiring dengan normalisasi kepemilikan aset digital.

Keberlanjutan Model Pendapatan di Bawah Pengawasan

Penjualan perangkat keras menghasilkan pendapatan awal bagi perusahaan. Namun, investor kemungkinan akan fokus pada aliran pendapatan berulang dan ekonomi unit Ledger. Perusahaan mengelola sekitar $100 miliar dalam bitcoin di seluruh basis pelanggannya.

Its cold-storage wallets, which keep crypto offline, drove revenue to triple-digit millions, its best year ever.

CEO Pascal Gauthier reveals #Ledger📷 now secures $100B $BTC and may go public in the U.S. pic.twitter.com/0H4yEkj7zJ

— Nayeem Rezvan (@NayeemRezvan) November 9, 2025

Namun memonetisasi hubungan ini di luar pembelian perangkat satu kali menghadirkan tantangan. Langkah baru-baru ini untuk memperkenalkan biaya berbasis transaksi menunjukkan upaya untuk membangun pendapatan seperti langganan. Ini termasuk aplikasi multisig kontroversial yang mengenakan biaya $10 ditambah 0,05% per transaksi. Inisiatif semacam itu telah menghadapi perlawanan masyarakat karena kekhawatiran tentang sentralisasi.

Perusahaan infrastruktur kripto yang diperdagangkan secara publik yang sebanding diperdagangkan pada kelipatan pendapatan 5-8x. Model yang berpusat pada perangkat keras biasanya memerintahkan penilaian yang lebih rendah daripada platform perangkat lunak. Ini berasal dari risiko inventaris dan kompresi margin.

Kemampuan Ledger untuk menunjukkan nilai seumur hidup pelanggan akan sangat penting. Peningkatan perangkat lunak, fitur premium, atau layanan kustodian perusahaan dapat membantu. Faktor-faktor ini kemungkinan akan menentukan selera investor dan kisaran penilaian untuk setiap potensi IPO Ledger di New York.

Tempat New York Menandakan Strategi Akses Modal

Preferensi untuk IPO New York daripada bursa Eropa mencerminkan penilaian pragmatis, meskipun kantor pusat Ledger di Paris secara geografis dekat. Ini mempertimbangkan likuiditas dan komposisi basis investor. Pasar AS saat ini menampung sebagian besar modal institusional yang berfokus pada kripto. ETF Bitcoin sendiri mencatat arus masuk tahunan sebesar $25,9 miliar hingga Oktober 2025.

Ini menunjukkan selera institusional yang berkelanjutan, sedangkan bursa Eropa tidak memiliki kedalaman yang sebanding dalam investor khusus kripto. Mereka juga menderita likuiditas yang terfragmentasi di seluruh bursa nasional.

Daftar AS memberikan penyelarasan mata uang alami untuk bisnis. Perusahaan menghasilkan pendapatan dalam mata uang dolar yang substansial. Ini juga memposisikan Ledger bersama rekan-rekan infrastruktur kripto Amerika. Namun, perusahaan harus menavigasi persyaratan pengungkapan SEC. Evolusi peraturan yang sedang berlangsung mengenai klasifikasi aset digital menambah kompleksitas lebih lanjut. Faktor-faktor ini telah menghalangi beberapa perusahaan fintech Eropa untuk memasuki pasar AS.


Analis Beberkan Panduan Cepat Hadapi Fear November di Pasar Altcoin

10 November 2025 at 07:30

Trader altcoin semakin tertekan seiring meningkatnya ketidakpastian pasar pada November. Para analis menyarankan strategi delapan langkah untuk mengelola risiko, menemukan peluang, dan menavigasi downtrend (tren turun) di tengah dominasi Bitcoin yang masih berlanjut.

Dengan nilai altcoin terhadap Bitcoin yang terus melemah, para trader kini meninjau ulang sizing posisi, memantau arus modal, dan menganalisis narasi pasar guna membantu meminimalkan kerugian.

Strategi untuk Trader Altcoin dalam Hadapi Volatilitas Pasar di November

Pasar altcoin sedang menghadapi reset paling berat dalam beberapa bulan terakhir, dan para trader kini mencari arah yang jelas. Menurut Galaxy Research, 72 dari 100 aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar telah turun lebih dari 50% dari all-time high (ATH) sebelumnya. Ini menyoroti betapa kerasnya pasar menghukum taruhan spekulatif.

72 of the top 100 cryptos by market cap are -50% or more from their prior all-time highs pic.twitter.com/YaRnMxTzfc

— Galaxy Research (@glxyresearch) November 5, 2025

Namun, di tengah ketakutan itu, beberapa analis melihat peluang bagi investor yang disiplin dan mulai membagikan kerangka bertahan hidup serta strategi untuk berpotensi mengungguli pasar.

Analis kripto Miles Deutscher menguraikan 8 langkah “panduan bertahan hidup” untuk menghadapi volatilitas di bulan November. Saran utamanya? Berhenti berjudi pada altcoin lemah dan mulailah trade seperti pelaku institusional. Aturan pertama Deutscher sederhana: jadikan setiap trading altcoin sebagai tolok ukur terhadap Bitcoin.

“Jika altcoin Anda berada dalam tren turun relatif terhadap Bitcoin, lebih baik Anda membuka long pada pemimpinnya,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa hanya sedikit altcoin yang mampu mengungguli BTC selama kondisi risk-off, sehingga sangat penting memantau pasangan BTC sebelum menempatkan modal.

Selanjutnya, ia menekankan kedisiplinan teknikal: masuk pada level support utama di time frame tinggi (12H, 1D, 3D, 1W) dan menetapkan titik invalidasi yang jelas untuk setiap trade.

“Jika stop Anda kena, berarti tesis Anda salah — sudah itu saja,” ujarnya.

Di luar chart, Deutscher menyoroti flow analysis sebagai indikator kekuatan yang sangat penting. Ia mengimbau para trader untuk melacak tekanan beli dan akumulasi menggunakan tool seperti Nansen, Arkham, Token Terminal, DeBridge, dan DEXTools, serta data ekonomi makro dari Artemis.

Ia juga menyarankan untuk memeriksa kesehatan ekosistem dan sentimen melalui DefiLlama dan cookie.fun, seraya menegaskan bahwa komunitas yang toksik atau tidak aktif dapat menghancurkan sebuah proyek secepat fundamental yang lemah.

“Hindari alt yang memiliki sentimen buruk — itu bisa menghancurkan sebuah proyek sepenuhnya,” ia memperingatkan.

Untuk mengelola risiko, Deutscher merekomendasikan pemisahan modal ke dalam dua portofolio yang berbeda:

  • Portofolio Inti: Menyimpan altcoin berkualitas tinggi yang memiliki banyak titik validasi teknikal dan on-chain.
  • Portofolio Degen (≤20%): Alokasi kecil untuk taruhan berisiko tinggi, di mana trader bisa mengambil posisi agresif tanpa membahayakan keseluruhan portofolio.

Terakhir, aturan bonus Deutscher — position sizing (ukuran posisi) — mungkin justru yang paling penting. Ia menekankan bahwa meskipun seseorang menerapkan tujuh poin lainnya dengan benar, sizing yang keliru bisa menjadi tiket sekali jalan menuju kerugian total.

Dalam hal ini, sang analis merekomendasikan sistem “conviction scoring” (skor keyakinan) menggunakan tool AI untuk menyesuaikan ukuran trade dengan tingkat keyakinan.

Konteks Pasar: Fear, Aksi Jual Massal, dan Peluang Selektif

BeInCrypto baru-baru ini melaporkan bahwa November dimulai dengan aksi jual brutal, ketika Bitcoin jatuh di bawah level psikologis US$100.000 dan Ethereum mencatat penurunan harian terdalam sepanjang 2025. Para analis menekankan bahwa meski rasa takut mendominasi, kesabaran dan konfirmasi tren tetap menjadi kunci.

Veteran trading IncomeSharks menyarankan untuk mencari aset yang menunjukkan kekuatan, bukan pertanda breakdown. Sementara itu, Lark Davis mengatakan bahwa bahkan dalam kondisi bearish, “selalu ada sektor yang reli,” merujuk pada koin privasi dan zero-knowledge (ZK) seperti Zcash (ZEC) dan Dash (DASH) sebagai outperformer saat ini.

Hal ini selaras dengan pandangan Deutscher bahwa momentum pasar dan aliran ekosistem, bukan asal membeli di saat harga turun, seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan.

Mendeteksi Pergerakan Besar Berikutnya: Dino Coin & Pemimpin Struktural

Berdasarkan hal tersebut, analis Altcoin Vector juga menyoroti “dino coins” seperti ZEC dan DASH, mencatat bahwa keduanya termasuk di antara segelintir aset yang melakukan retest pada area high, bukan low.

Koin-koin “purba” ini — tanpa alokasi KOL dan memiliki basis holder jangka panjang — sedang menunjukkan impulse alignment yang kuat, sebuah sinyal yang kerap mendahului munculnya pemimpin struktural dalam altcoin season.

This kind of performance reminds us what an Altseason used to feel like.

While many alts are now retesting their April bottoms after the deleverage event, $ZEC and $DASH are challenging their highs, standing apart as structural leaders.

How to spot the next one? Watch for…

— Altcoin Vector (@altcoinvector) November 6, 2025

Mendukung tesis ini, trader The Dev memasukkan ZEC, ICP, FIL, dan The Graph (GRT) sebagai kandidat penggerak berikutnya. Sementara itu, Alex Clay menambahkan DigiByte (DGB) karena struktur akumulasinya selama 1.239 hari.

“Tidak ada sniper, likuiditas lebih sehat, dan semua orang benar-benar harus membeli,” ucap IncomeSharks, menggambarkan daya tarik aset-aset low-hype yang digerakkan oleh holder ini.

Meski demikian, para analis memperingatkan bahwa mengejar momentum terlalu terlambat justru bisa berbalik merugikan.

“Membeli koin apa pun bisa membuat Anda terjebak; jika altcoin berbalik bearish, Anda bisa tersangkut bertahun-tahun,” peringatan dari BTCdayu.

Di tengah data penurunan tajam yang menyedihkan dari Galaxy dan roadmap metodis dari Deutscher, pasar altcoin di bulan November kemungkinan hanya akan memberi imbalan bagi mereka yang mengedepankan kesabaran dan position sizing dibanding emosi.

Dalam pasar di mana 72% koin teratas masih tenggelam lebih dari 50% dari all-time high mereka, mungkin hanya strategi itu satu-satunya cara untuk bertahan dari ketakutan November.

Bagaimana pendapat Anda tentang panduan di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Pria yang Pernah Izinkan Ohio Bayar Pajak dengan Aset Kripto Baru Saja Rugi US$1,2 Juta pada Opsi Bitcoin

10 November 2025 at 05:59

Mantan Bendahara Negara Bagian Ohio, Josh Mandel, yang dulu dianggap sebagai pendukung awal Bitcoin dalam ranah politik, mengungkapkan kerugian pribadi lebih dari US$1,2 juta pada opsi beli yang terkait dengan iShares Bitcoin Trust (IBIT) dari BlackRock.

Pertaruhan mantan pejabat negara tersebut mengikuti prediksi berani bahwa Bitcoin akan mencapai US$444.000 pada 8 November, sebuah prakiraan yang jelas tidak terjadi.

Pelopor Pajak Kripto Ohio Kehilangan US$1,2 Juta Taruhan pada Opsi Bitcoin

Mandel berbagi detail tentang perdagangan yang gagal tersebut dalam sebuah posting di X (Twitter), mengatakan bahwa ia telah “all in” pada opsi beli IBIT, namun akhirnya melihatnya kedaluwarsa tanpa nilai.

“Di awal siklus, saya menerbitkan portofolio yang hanya berisi MSTR dan opsi MSTR. Awalnya, semuanya posisi long, lalu bergeser ke short dengan penjualan opsi beli tertutup in-the-money saat saya memprediksi Bitcoin akan mencapai US$84.000…Langkah-langkah ini berjalan cukup baik, namun saya menjadi tidak sabar dengan panggilan terakhir saya untuk US$444.000, dan seperti yang mereka katakan, Anda hanya sebaik panggilan terakhir Anda,” tulisnya.

Mandel menambahkan bahwa postingannya dimaksudkan “untuk transparansi,” menolak tuduhan bahwa dia menyesatkan investor atau berusaha mendapatkan keuntungan melalui penerbitan koin.

Josh Mandel Kehilangan US$1,2 Juta dalam Perdagangan Opsi Bitcoin
Josh Mandel Kehilangan US$1,2 Juta dalam Perdagangan Opsi Bitcoin | Sumber: Mandel on X

Jauh sebelum spekulasi Bitcoin ritel mencapai arus utama di Amerika, Josh Mandel membantu Ohio “menanam bendera” untuk adopsi kripto.

Pada November 2018, sebagai Bendahara Negara, dia meluncurkan OhioCrypto.com, platform pemerintah AS pertama yang memungkinkan bisnis membayar pajak negara bagian dengan Bitcoin. Pembayaran tersebut, diproses melalui BitPay, secara otomatis dikonversi menjadi dolar AS untuk pemerintah negara bagian.

Pada saat itu, Mandel menggambarkan Bitcoin sebagai “bentuk mata uang yang sah” dan memposisikan Ohio sebagai pemimpin dalam inovasi blockchain.

“Kami ingin menanam bendera untuk Ohio,” ujarnya kepada wartawan, berargumen bahwa langkah tersebut akan memodernisasi keuangan negara dan menarik bisnis yang maju secara teknologi.

Program tersebut, namun menghadapi hambatan regulasi di bawah penerusnya, Bendahara Robert Sprague, yang menangguhkan program ini pada 2019 setelah menentukan bahwa struktur pembayaran BitPay mungkin melanggar undang-undang pengadaan negara. Kurang dari sepuluh perusahaan yang telah menggunakan layanan ini sebelum dihentikan.

Risiko dan Pelajaran dari Pasar Opsi ETF Bitcoin

Kerugian besar Mandel datang saat minat pada opsi Bitcoin ETF meningkat sejak peluncurannya pada akhir 2024. Seperti dicatat penelitian Kaiko, volume perdagangan dalam opsi Bitcoin ETF melonjak, dengan banyak trader yang memilih posisi optimistis.

Namun, baru-baru ini, Bitcoin ETF tidak berkinerja baik, dengan arus keluar mencapai level terakhir yang terlihat pada bulan Mei. Bahkan, mereka baru-baru ini mencatat arus masuk pertama setelah rentetan arus keluar senilai US$2,9 miliar.

Namun demikian, taruhan spekulatif jangka panjang seperti milik Mandel tetap menjadi pengecualian, menyoroti risiko signifikan yang terkait dengan opsi dan volatilitas harga Bitcoin.

Dengan membuat kerugian investasinya publik, Mandel mengingatkan bahwa tokoh publik berpengalaman dan pionir kripto pun bisa salah menilai waktu atau risiko dalam aset digital.

Seiring dengan berkembangnya derivatif kripto yang diatur dan menarik lebih banyak investor, pengalaman Mandel menunjukkan bahwa prediksi pasar, bahkan ketika dibagikan secara luas, tidak menjamin keberhasilan.

Akankah Sejarah Terulang? Trader Bitcoin Antisipasi Reli Jelang Kesepakatan Akhir Shutdown Pemerintah AS

10 November 2025 at 08:35

Setelah 40 hari kebuntuan politik, pemerintah federal Amerika Serikat nampaknya semakin dekat untuk kembali dibuka, dan para trader kripto kembali bertaruh bahwa sejarah mungkin akan terulang.

Shutdown pemerintah terbaru di AS ini menjadi yang terlama dalam sejarah, melampaui rekor sebelumnya yang berlangsung selama 35 hari — dari 22 Desember 2018 hingga 25 Januari 2019.

Trader Bitcoin Bertaruh Sejarah Akan Terulang saat Kesepakatan Shutdown Pemerintah AS Semakin Dekat

Bitcoin diperdagangkan di harga US$104.501 pada waktu publikasi, naik hampir 3% dalam satu jam terakhir. Lonjakan ini terjadi setelah akhir pekan yang relatif sepi, namun kini perhatian beralih ke X (Twitter) di tengah harapan bahwa shutdown pemerintah akan segera berakhir.

Performa Harga Bitcoin (BTC)
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Menurut media TradFi, para senator dari Partai Demokrat telah menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan pembahasan rancangan undang-undang (RUU) belanja bipartisan guna mengakhiri shutdown pemerintah terlama dalam sejarah AS. Shutdown ini telah membuat sekitar 750.000 pekerja federal dirumahkan dan mengganggu berbagai layanan penting — mulai dari taman nasional hingga penerbangan udara.

Pengamat pasar, termasuk Bitcoin Archive dan Walter Bloomberg, melaporkan bahwa sedikitnya sepuluh senator Demokrat diperkirakan akan mendukung pengajuan proposal pendanaan jangka pendek tersebut. Lebih lanjut, Senat berpotensi menggelar pemungutan suara “secepat-cepatnya malam ini” untuk mempertimbangkan kembali continuing resolution (resolusi berkelanjutan) yang telah disahkan oleh DPR.

Paket kebijakan baru tersebut akan mendanai operasional pemerintah hingga 30 Januari, ujar Walter, sekaligus membuka jalan prosedural untuk mengaktifkan kembali kantor pemerintahan dalam beberapa hari mendatang.

HOW THE GOVERNMENT REOPENING PROCESS WILL WORK:

• The Senate could vote as soon as tonight to reconsider the House-passed continuing resolution (CR) — a procedural step requiring 60 votes.

• The final package will replace that CR with a new one (funding through Jan. 30) plus… https://t.co/YgWY1vNlG8

— *Walter Bloomberg (@DeItaone) November 9, 2025

Trader Bandingkan Pola dengan Resolusi Shutdown Pemerintah Sebelumnya

Di media sosial, para trader dengan cepat menarik kesamaan antara resolusi shutdown pemerintah sebelumnya dan korelasinya yang tak terduga dengan reli Bitcoin. Analis Ash Crypto mengingatkan para pengikutnya bahwa setelah pemerintah AS kembali dibuka pada awal 2019, Bitcoin memulai reli selama lima bulan dan naik lebih dari 300%.

“Terakhir kali pemerintah AS dibuka kembali setelah shutdown, Bitcoin mencatat reli lima bulan dan melonjak lebih dari 300%,” tulis analis Ash Crypto.

Performa Harga Bitcoin (BTC)
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

“Apakah ini berarti lonjakan harga berikutnya akan segera datang?” ujar Max Crypto, yang juga menggemakan pernyataan tersebut dengan membagikan data dari siklus sebelumnya.

Meski pola itu menumbuhkan optimisme, perlu dicatat bahwa hubungan antara pembukaan kembali pemerintah dan performa Bitcoin kemungkinan lebih bersifat kebetulan alih-alih sebab-akibat langsung.

Data historis menguak bahwa selama shutdown pemerintah tahun 2018–2019, harga Bitcoin sempat turun dari sekitar US$4.014 ke bawah US$3.600, menyentuh titik terendah tepat ketika kesepakatan pemerintah tercapai.

Dalam beberapa minggu berikutnya, pasar mencatat tujuh candle hijau berturut-turut. Namun, faktor yang lebih luas — termasuk pemulihan pasca crypto winter, meningkatnya likuiditas, dan perubahan sentimen risiko global — juga menjadi pendorong utama reli tersebut.

Dari Februari hingga April 2019, harga Bitcoin naik menembus US$5.000, menandai awal tren naik besar berikutnya. Meski pembukaan kembali pemerintah bukan penyebab utama pemulihan itu, momen tersebut berperan sebagai katalis sentimen positif.

Kondisi saat ini mungkin mencerminkan dinamika yang sama. Dengan kondisi likuiditas AS yang semakin ketat dan Federal Reserve yang mempertahankan sikap hati-hati, pergerakan harga Bitcoin berikutnya kemungkinan akan lebih dipengaruhi oleh sinyal ekonomi makro ketimbang keputusan politik.

Meski begitu, banyak trader masih memandang berita seputar shutdown pemerintah sebagai pemicu makro berdampak tinggi yang dapat mengalihkan arus jangka pendek ke aset kripto — terutama ketika pasar tradisional goyah di tengah ketidakpastian fiskal.

Di tengah optimisme tersebut, hampir US$700 juta dalam open interest Bitcoin telah bertambah. Lonjakan funding rate juga menunjukkan bahwa posisi long baru mulai masuk.

“Hal seperti ini sering kali tidak berakhir dengan baik,” peringat analis Ted.

Kendati demikian, optimisme mulai kembali ke pasar yang sebelumnya bersiap menghadapi kebuntuan panjang di Washington. Jika shutdown pemerintah benar-benar rampung hari ini, pekan ini akan menjadi pembuktian apakah berakhirnya shutdown terlama dalam sejarah ini akan memicu reli Bitcoin lain atau sekadar memberikan efek relief bounce sementara.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Investor Baru dan Dropnya Profit XRP: Akankah Harga Koreksi Lagi?

10 November 2025 at 08:00

XRP telah bergerak sideways selama beberapa hari terakhir, kesulitan menemukan momentum di tengah kondisi pasar yang lesu. Minimnya sinyal bullish di sektor kripto secara keseluruhan membuat token ini tetap terkonsolidasi di sekitar level support kunci.

Menambah tekanan, partisipasi investor dan profitabilitas juga terus menurun, memberi sinyal potensi risiko koreksi harga.

Investor XRP Mulai Menarik Diri

Jumlah alamat baru XRP terjun signifikan, mencerminkan menurunnya minat dari investor baru. Awal bulan ini, penciptaan wallet baru sempat melonjak ke level tertinggi dalam empat bulan, namun kini turun tajam ke sekitar 6.336. Perlambatan ini mengindikasikan bahwa pembeli baru tidak melihat insentif yang cukup untuk berinvestasi di XRP pada level harga saat ini.

Penurunan partisipasi seperti ini dapat melemahkan likuiditas dan menghambat pemulihan harga. Tanpa adanya arus masuk modal baru, permintaan yang dibutuhkan untuk mendorong harga XRP lebih tinggi bisa jadi hilang. Jika tren ini berlanjut, altcoin ini kemungkinan akan tetap bergerak dalam kisaran terbatas.

Ethereum New Addresses
Alamat Baru XRP | Sumber: Glassnode

Rasio MVRV Long/Short Difference saat ini berada di kisaran 3%, mencerminkan penurunan profit bagi holder jangka panjang (LTH). Secara historis, angka positif menunjukkan profitabilitas yang sehat, sementara penurunan nilai menandakan menyusutnya keuntungan. Penurunan terbaru ini menunjukkan bahwa bahkan investor berpengalaman pun mulai melihat hasil yang lebih rendah dari kepemilikan mereka.

Apabila holder jangka panjang mulai merealisasikan profit atau keluar dari posisi mereka, hal ini bisa menambah tekanan jual pada harga XRP. Penurunan berkelanjutan pada rasio MVRV sering kali bertepatan dengan menurunnya kepercayaan pasar, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya koreksi ringan.

Ethereum MVRV Long/Short Difference
Perbedaan Panjang/Pendek MVRV XRP | Sumber: Santiment

Harga XRP Mungkin Butuh Dorongan

XRP saat ini bertengger di US$2,32, masih bertahan di atas level support krusial US$2,28. Altcoin ini telah beberapa kali mencoba menembus resistance US$2,36, namun kesulitan mempertahankan momentum di tengah lemahnya partisipasi investor.

Melihat kondisi on-chain dan teknikal saat ini, XRP berpotensi terus berkonsolidasi di antara US$2,28 – US$2,13 jika tekanan jual meningkat. Penurunan di bawah US$2,13 akan memperkuat prospek bearish dan menunda potensi pemulihan.

XRP Price Analysis.
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Namun, jika kepercayaan investor meningkat dan arus masuk modal menguat, XRP berpeluang mengubah US$2,36 menjadi level support baru. Pergerakan ini dapat membuka jalan menuju US$2,45 atau bahkan US$2,52, menandakan sentimen bullish yang kembali dan menggugurkan tesis bearish saat ini.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi dan analisis harga XRP ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Investor Ethereum Setop Aksi Jual, Mengapa Harga Masih Tertekan?

10 November 2025 at 09:30

Ethereum belum mampu mendapatkan kembali momentumnya setelah penurunan 15,8% pada awal bulan ini. Aset kripto terbesar kedua ini masih kesulitan menunjukkan sinyal pemulihan yang perkasa, bergerak sideways sementara investor secara hati-hati menyesuaikan posisi mereka.

Kendati tekanan jual sudah mulai surut, rebound harga Ethereum masih minim akibat tekanan ekonomi makro yang meluas di pasar kripto.

Aksi Jual Investor Ethereum Mulai Mereda

Data dari indikator exchange net position change menunjukkan adanya penurunan bertahap pada arus keluar Ethereum selama beberapa hari terakhir. Tren ini menandakan bahwa investor mulai memperlambat aktivitas jual mereka — sebuah tanda awal potensi stabilisasi harga.

Menukiknya arus keluar dari exchange secara konsisten biasanya mencerminkan melemahnya sentimen bearish di kalangan trader. Namun, fase saat ini lebih mencerminkan jeda ketimbang pembalikan tren. Penurunan volume jual tersebut belum berubah menjadi akumulasi signifikan — komponen penting yang dibutuhkan untuk pemulihan harga yang berkelanjutan.

Perubahan Posisi Bersih Exchange Ethereum
Perubahan Posisi Bersih Exchange Ethereum | Sumber: Glassnode

Relative Strength Index (RSI) menggambarkan kondisi hati-hati dalam momentum Ethereum. Indikator ini masih berada di bawah angka netral 50, menandakan tekanan bearish yang berlanjut meski sempat ada rebound tipis dari kondisi oversold (jenuh jual). Hal ini bermakna bahwa penjual masih memegang kendali, sementara arah pemulihan ETH masih belum pasti.

Agar Ethereum dapat kembali mendapatkan momentum bullish, RSI harus menembus level 50 dan bertahan di atasnya. Kenaikan ini akan menandakan pulihnya kepercayaan investor dan meningkatnya aktivitas beli — faktor yang dapat membantu mendorong pemulihan harga ETH secara lebih solid.

ETH RSI
ETH RSI | Sumber: TradingView

Harga ETH Berpotensi Tetap Berkonsolidasi

Ethereum saat ini nangkring di US$3.512, sedikit bertahan di atas level support US$3.489 setelah mengalami volatilitas dalam beberapa hari terakhir. Meski ada sedikit perbaikan, altcoin king ini masih berada di bawah level resistance utama dan kesulitan untuk pulih sepenuhnya dari penurunan 15,8% yang terjadi bulan ini.

Harga ETH wajib menaklukkan resistance di US$3.607 untuk mengonfirmasi adanya perubahan tren. Berdasarkan indikator saat ini, Ethereum berpotensi melanjutkan fase konsolidasi dalam kisaran US$3.489 hingga US$3.287 karena momentum yang masih netral.

Analisis Harga ETH.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Andaikata kondisi pasar membaik pada minggu ini, Ethereum berpeluang menggelar rebound dan kembali menguji level US$3.607. Breakout yang berhasil di atas level ini bisa mengantarkan harga ke US$3.802. Pergerakan tersebut akan menjadi sinyal kembalinya kekuatan bullish sekaligus membatalkan prospek bearish yang tengah berlangsung.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Ethereum (ETH) di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Geng Phishing Kripto Baru Menargetkan Pengguna Wallet dan Mencuri Jutaan

10 November 2025 at 02:19

Skema pengurasan wallet baru telah muncul di dunia bawah aset kripto, menambah tekanan pada ekosistem yang sudah menghadapi gelombang serangan phishing yang tak henti-hentinya.

Pada 9 November, pendiri SlowMist Yu Xian mengatakan timnya telah mengidentifikasi klaster korban yang semakin berkembang terkait dengan kelompok yang dikenal sebagai Eleven Drainer.

Munculnya Eleven Drainer Memperlihatkan Kerapuhan yang Semakin Meningkat dalam Keamanan Aset Kripto

Xian menuturkan bahwa ini adalah layanan baru phishing-as-a-service di dunia kripto yang semakin aktif dalam beberapa minggu terakhir.

Pernyataannya menunjukkan bahwa operator sedang memperluas jangkauan dan menyesuaikan teknik mereka. Pergeseran ini mendorong peneliti SlowMist untuk memeriksa apakah kelompok tersebut telah memperkenalkan metode eksploitasi yang lebih canggih.

Cuitan Dari Pendiri SlowMist

Sementara itu, Eleven Drainer bergabung dalam lanskap yang penuh dengan penyedia layanan pengurasan profesional, seperti Angel dan Inferno Drainer.

Selama beberapa tahun terakhir, sektor ini berkembang karena memungkinkan penipu melancarkan operasi jahat berskala besar dengan usaha minimal.

Kit ini menyediakan semua yang dibutuhkan seorang penipu, termasuk situs web tiruan, akun media sosial yang menipu, skrip smart contract, dan alur otomatis. Sebagai imbalan, operator mengambil persentase dari dana yang dicuri.

Akibatnya, para aktor jahat ini menjadi tulang punggung dari kampanye phishing kripto modern. Pada tahun 2024, drainers bertanggung jawab atas kerugian yang diperkirakan mencapai US$494 juta, meningkat 67% dari tahun sebelumnya.

Namun, meskipun kelompok-kelompok ini semakin canggih, pakar keamanan menekankan bahwa perilaku pengguna tetap menjadi titik terlemah dalam sebagian besar insiden.

Menurut mereka, para penyerang ini bergantung pada keputusan yang terburu-buru dan permintaan yang menyesatkan. Mereka juga menggunakan taktik rekayasa sosial yang membujuk pengguna untuk menyerahkan aset tanpa menyadari tanda bahaya.

Xian menekankan kenyataan ini, menuturkan bahwa tidak banyak yang perlu dibicarakan mengenai pertahanan selain perilaku online yang disiplin.

Panduannya mengikuti logika jelas selalu menghindari situs web yang tidak dikenal, memeriksa setiap permintaan tanda tangan wallet, dan menolak untuk menyetujui transaksi di bawah tekanan.

Whale Aster Terekam Borong 51 Juta Token, Akankah Harga Gelar Reli?

10 November 2025 at 09:05

Aster (ASTER) telah bergerak sideways selama hampir satu bulan, menunjukkan volatilitas terbatas karena kesulitan menembus resistance.

Altcoin ini masih terjebak di bawah “The Void”, sebuah zona resistance yang belum pernah diuji dan harus ditembus guna membuka peluang pemulihan signifikan. Namun, akumulasi besar-besaran oleh whale menandakan meningkatnya optimisme di antara investor besar.

Whale Aster Bisa Picu Rebound

Whale menunjukkan aktivitas yang semakin tinggi dalam beberapa minggu terakhir, menandakan meningkatnya keyakinan atas prospek jangka panjang Aster.

Data on-chain mengungkap bahwa alamat yang menampung antara 1 juta hingga 10 juta ASTER telah mengakumulasi lebih dari 51 juta token tambahan sejak awal November, setara dengan sekitar US$53 juta berdasarkan harga saat ini.

Lonjakan akumulasi oleh wallet raksasa ini menunjukkan bahwa para whale mulai mengambil posisi untuk potensi kenaikan harga. Secara historis, fase akumulasi seperti ini sering kali mendahului reli tajam, karena investor besar biasanya membeli di area yang mereka anggap sebagai titik dasar harga pasar (market bottom).

Aster Whale Holding.
Aster Whale Holding | Sumber: Santiment

Squeeze Momentum Indicator saat ini menunjukkan adanya tekanan squeeze yang berkembang, ditandai dengan titik-titik hitam yang biasanya mendahului pergerakan harga signifikan. Pola ini kerap menjadi sinyal breakout berbasis volatilitas, menunjukkan bahwa Aster bisa segera mengalami pergerakan harga yang lebih kuat. Saat ini, bar hijau pada indikator tersebut mengindikasikan momentum bullish yang sedang terbentuk di fase ini.

Seumpama volatilitas bullish ini terus berkembang, ASTER berpotensi keluar dari pola pergerakan sempitnya, dengan tekanan beli yang mendorong harga ke level yang lebih tinggi. Namun, perlu diingat bahwa squeeze juga bisa berbalik bearish jika sentimen pasar melemah atau kondisi makro lebih luas berubah negatif.

ASTER Squeeze Momentum Indicator
Indikator Squeeze Momentum ASTER | Sumber: TradingView

Harga ASTER Hadapi Resistance

Harga ASTER saat ini parkir di US$1,04, mempertahankan posisi stabil di atas level psikologis US$1,00. Meskipun support ini masih bertahan kuat, area yang lebih krusial berada di US$0,91 — level yang menjadi penopang utama pergerakan harga selama fase konsolidasi terakhir.

Level US$0,91 dan US$1,25 membentuk rentang konsolidasi bagi ASTER. Di atas US$1,25 terdapat “The Void”, zona resistance yang belum pernah diuji dan perlu ditembus untuk memulihkan kerugian sebesar 55% yang terjadi pada Oktober. Faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa peluang pemulihan untuk ASTER cukup besar, dengan potensi harga menembus US$1,50 dan menuju US$1,63.

ASTER Price Analysis.
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Namun, jika sentimen pasar melemah, Aster dapat memperpanjang pola sideways-nya atau bahkan tumbang di bawah US$0,91. Aksi turun seperti itu bisa memicu koreksi yang lebih curam menuju US$0,80, yang akan membatalkan proyeksi bullish saat ini dan menunda prospek pemulihan.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga ASTER di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Sentimen DeFi Goyah akibat Penurunan TVL yang Tajam Menghantam Semua Blockchain Utama

9 November 2025 at 22:19

Industri decentralized finance (decentralized finance) mengalami salah satu minggu terberat dalam beberapa bulan terakhir karena total value locked (TVL) di berbagai jaringan utama turun drastis.

Menurut data Sentora, protokol decentralized finance di Ethereum, Solana, Arbitrum, BNB Smart Chain, dan Base semuanya mencatat penurunan dua digit.

Ethereum Memimpin Koreksi DeFi Total Value Locked

Ini mencerminkan koreksi besar dalam aktivitas pengguna seiring perubahan kondisi pasar dan insiden keamanan yang meningkat.

DeFi TVl was hit hard this week, with all major chains recording double-digit drawdowns👇

✔️ETH – ~14%
✔️SOL – ~12%
✔️BSC – ~12% pic.twitter.com/xBrO8wrXUY

— Sentora (previously IntoTheBlock) (@SentoraHQ) November 8, 2025

Data tambahan dari DeFiLlama menunjukkan bahwa Ethereum, ekosistem decentralized finance terbesar, mengalami penurunan TVL sekitar 13% menjadi sekitar US$74,2 miliar. Meski ada kemunduran ini, Ethereum tetap mengendalikan lebih dari 62% dari sektor ini.

Solana dan Arbitrum mengalami penurunan yang lebih tajam, masing-masing kehilangan sekitar 14% dari nilai terkunci mereka. TVL mereka kini masing-masing sekitar US$10 miliar dan US$3 miliar.

Namun, Solana tetap menjadi rantai decentralized finance terbesar kedua, dengan lebih dari 8% pangsa pasar.

BNB Smart Chain dan Base juga tak luput, kehilangan sekitar 10% dan 12% dari TVL mereka.

Saat kerugian ini menumpuk, total TVL decentralized finance menurun dari hampir US$150 miliar menjadi US$130 miliar, menandakan perlambatan signifikan dalam aktivitas pinjam meminjam, serta staking di seluruh ekosistem.

Pelanggaran Keamanan Memperkuat Penurunan TVL

Sementara itu, pelanggaran keamanan memperburuk penurunan TVL karena serangkaian exploit berdampak besar mengguncang pengguna dan memperlemah pasar yang sudah lemah.

Pada 3 November, Balancer—salah satu platform decentralized finance yang sudah berjalan lama—mengalami salah satu serangan terbesar tahun ini. Penyerang mengambil lebih dari US$120 juta dari vault V2 mereka.

Dalam penjelasan mendetail di X, tim menghubungkan pelanggaran tersebut dengan kesalahan pembulatan dalam fungsi upscale untuk swap EXACT_OUT di dalam fitur batchSwap vault. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggabungkan beberapa swap dalam satu transaksi untuk mengurangi biaya gas.

“Penyerang berhasil mengeksploitasi perilaku pembulatan yang salah dikombinasikan dengan fungsi batchSwap untuk memanipulasi saldo pool dan mengekstraksi nilai. Dalam banyak kasus, dana yang dieksploitasi tetap berada dalam Vault sebagai saldo internal sebelum ditarik dalam transaksi berikutnya,” itu dinyatakan.

Di sisi lain, gangguan besar kedua terjadi tidak lama setelah Stream Finance mengumumkan bahwa sekitar US$93 juta dalam aset yang dikelola oleh manajer dana eksternal hilang.

Sebagai tanggapan, protokol menghentikan semua penarikan dan setoran. Mereka juga menyatakan bahwa setoran yang tertunda tidak akan diproses, dan mulai menarik apa yang tersisa dari aset likuid mereka.

Dampaknya menyebar dengan cepat ketika Elixir, penyedia likuiditas decentralized finance, menyatakan bahwa insiden tersebut memaksanya untuk menghentikan operasi stablecoin sintetik deUSD.

Bersama-sama, peristiwa ini memperdalam sorotan pada arsitektur dasar decentralized finance.

Kegagalan beruntun ini menyoroti bagaimana penyerang yang canggih masih dapat mengeksploitasi kelemahan desain, celah tata kelola, serta logika smart-contract yang tidak sempurna. Insiden ini memperkuat kekhawatiran lama tentang kerentanannya terhadap struktur sektor ini.

Ambil Untung XRP Naik Jadi US$220 Juta di Tengah Koreksi Harga

9 November 2025 at 21:02

XRP menghadapi tekanan jual baru saat holder jangka panjang mempercepat pengambilan untung, pergeseran yang menambah momentum pada penurunan harga token baru-baru ini.

Data dari Glassnode menunjukkan bahwa kelompok awal ini sekarang merealisasikan keuntungan dengan kecepatan yang melampaui siklus sebelumnya, meski pasar melemah.

Holder Jangka Panjang XRP Jual di Tengah Kelemahan

Menurut data tersebut, trader XRP yang mengakumulasi token di bawah US$1 sebelum lonjakan akhir tahun 2024 telah mulai melepas posisi dalam skala yang tidak biasa.

Glassnode melaporkan bahwa aktivitas realisasi keuntungan telah meningkat sebesar 240% sejak September, meningkat dari sekitar US$65 juta per hari menjadi hampir US$220 juta.

XRP's Realized Profit.
Keuntungan yang Direalisasikan XRP | Sumber: Glassnode

Kenaikan ini terjadi ketika harga XRP mundur dari puncak September sebesar US$3,09 menjadi sekitar US$2,30 pada waktu publikasi. Ini menandakan pemutusan yang jelas dari pola historis di mana penjualan biasanya disertai dengan kekuatan.

Penyimpangan tersebut menandakan bahwa investor jangka panjang tidak keluar untuk mengunci keuntungan dari reli. Sebaliknya, mereka menjual ke dalam kelemahan untuk mempertahankan modal ketika sentimen memburuk.

Glassnode mencatat bahwa pola ini mencerminkan “distribusi ke dalam kelemahan,” dinamika yang menunjukkan berkurangnya keyakinan terhadap kenaikan jangka pendek XRP.

Pembeli terbaru sekarang berada di bawah air, sementara pendatang awal—terutama mereka dari fase akumulasi di bawah US$1—tetap berada dalam keuntungan saat mereka mengurangi kepemilikan mereka.

Fundamental XRP Tetap Kuat

Meski ada perlambatan harga XRP saat ini, fundamental di sekitar aset digital ini tetap kuat.

Pertarungan hukum multi-tahun Ripple dengan US Securities and Exchange Commission (SEC) berakhir dengan penyelesaian setelah beberapa keputusan pengadilan yang menguntungkan. Hasil tersebut mendorong lonjakan akumulasi.

Kejelasan hukum tersebut secara langsung memicu momentum bullish, memposisikan XRP untuk reli terkuatnya dalam beberapa tahun.

Sementara itu, perkembangan terbaru di Ripple memperkuat prospek jangka panjang aset tersebut.

Pendanaan sebesar US$500 juta dari perusahaan, ditambah dengan beberapa akuisisi strategis, memposisikan Ripple untuk memperdalam ekosistem produknya dan memperluas jangkauan globalnya.

Langkah-langkah ini secara luas dipandang mendukung fundamental pasar XRP karena mereka memperluas infrastruktur yang bergantung pada atau melengkapi token tersebut.

Sementara itu, perkembangan terkait ETF menambah lapisan optimisme tambahan. XRP tetap menjadi salah satu mata uang kripto terbesar yang tidak memiliki produk ETF spot di AS.

Namun, aset digital ini memiliki banyak aplikasi dari beberapa manajer aset yang menunggu persetujuan dari regulator keuangan AS.

Pengamat pasar berpendapat bahwa persetujuan dapat membantu menstabilkan sentimen. Mereka menambahkan bahwa ini juga bisa membalikkan tren penurunan saat ini, mengingat skala arus institusional yang biasanya menyertai peluncuran seperti itu.

Penarikan Bitcoin ETF Mencapai Level yang Terakhir Terjadi pada Mei

9 November 2025 at 17:58

ETF Bitcoin spot sedang mencatat penarikan terbesar mereka sejak Mei, menandakan perubahan yang jelas dalam posisi institusional saat kondisi risiko semakin ketat di pasar global.

Data CryptoQuant menunjukkan penebusan telah naik sekitar US$2,3 miliar dari puncaknya baru-baru ini, membalikkan arus masuk selama sebulan terakhir.

Bitcoin ETF Menghadapi Penarikan Terbesar dalam Beberapa Bulan

Menurut data SoSo Value, arus keluar mingguan dari Bitcoin ETF menyoroti pergeseran tersebut.

Dalam tujuh hari terakhir, ETF Bitcoin spot kehilangan hampir US$2 miliar, salah satu penurunan mingguan terbesar sejak produk tersebut diluncurkan.

Penurunan Bitcoin ETF.
Penurunan Bitcoin ETF | Sumber: CryptoQuant

Penting dicatat, penjualan ini terkonsentrasi pada beberapa kendaraan investasi BTC besar milik BlackRock’s IBIT dan Fidelity’s FBTC. Namun, tekanan arus keseluruhan cukup luas untuk menunjukkan adanya penarikan yang lebih besar daripada sekadar penyeimbangan ulang di antara dana spesifik.

Sementara itu, laju saat ini menempatkan penebusan pada level tertinggi dalam enam bulan. Pada bulan Mei, investor menarik lebih dari US$4,8 miliar dari ETF spot di tengah volatilitas yang meningkat dan repricing yang cepat pada derivatif.

Meskipun kondisi kurang kacau dibandingkan awal tahun, pola arus menunjukkan investor mengurangi risiko. Kenaikan imbal hasil Treasury menarik alokasi profesional ke aset dengan pendapatan yang lebih dapat diprediksi.

Memang, imbal hasil 10 tahun AS telah meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir, dan pergeseran tersebut secara historis mengurangi permintaan untuk aset berisiko tinggi. Bitcoin biasanya melemah dalam periode ini saat investor beralih ke instrumen dengan profil imbal hasil yang lebih jelas.

Harga Bitcoin Nampak Stagnan

Aksi harga Bitcoin sendiri memperkuat tren ini. Menurut data BeInCrypto, aset tersebut telah turun sekitar 16% sejak awal Oktober dan diperdagangkan pada US$101.804 pada waktu publikasi.

Sebagian besar penurunan terjadi setelah likuidasi besar-besaran pada 10 Oktober, yang menghapus sekitar US$20 miliar dari nilai pasar dan memaksa trader dengan leverage untuk mengurangi eksposur mereka.

Pergeseran tersebut mengatur ulang posisi di seluruh perpetual futures dan opsi, dan pendinginan berikutnya dalam permintaan ETF mencerminkan sikap defensif yang berlanjut.

Analis mengatakan dinamika arus-harga telah menjadi lebih menonjol karena ETF mengambil porsi yang lebih besar dari likuiditas yang menggerakkan pasar. Penebusan besar memaksa penerbit untuk membongkar kepemilikan Bitcoin mereka, menambah tekanan jual tambahan selama periode selera risiko yang rendah.

Sebaliknya, arus masuk cenderung menstabilkan pasar dengan menyerap pasokan spot. Hubungan struktural ini menjadikan arus ETF sebagai tolok ukur waktu nyata dari keyakinan institusional—dan pendorong utama perilaku harga jangka pendek.

Namun demikian, penarikan terbaru ini belum menunjukkan kapitulasi. Manajer portofolio tampaknya beralih ke instrumen sensitif durasi daripada meninggalkan aset digital sepenuhnya.

Begitu, arus ini konsisten dengan koreksi makro sebelumnya di mana allocator memangkas risiko sebagai respons terhadap kenaikan imbal hasil dan sinyal kebijakan yang tidak pasti.

BNB Sangat Undervalued Setelah Turun di Bawah US$1.000 – Reversal di Depan?

9 November 2025 at 16:31

BNB menghadapi tekanan jual yang konsisten bulan ini, dengan mata uang kripto ini jatuh hampir 9% saat menyentuh di bawah US$1.000. Penurunan ini memperpanjang tren menurun pasar yang lebih luas dan berdampak pada altcoin utama.

Namun, indikator historis menyarankan bahwa pemulihan BNB bisa cepat begitu akumulasi dimulai pada level diskon.

Investor BNB Bisa Akumulasi

Sinyal NVT, yang mengukur valuasi jaringan relatif terhadap aktivitas transaksi, saat ini berada pada level terendah dalam dua tahun dan tiga bulan untuk BNB. Perkembangan ini biasanya menunjukkan bahwa aset mungkin undervalued, karena volume transfer on-chain mulai melampaui pertumbuhan kapitalisasi pasar.

Secara historis, kondisi semacam ini sering kali mendahului koreksi tajam ke atas.

Bacaan NVT yang rendah ini menunjukkan bahwa investor dapat mulai melihat BNB sebagai peluang yang menguntungkan, menandai zona harga saat ini sebagai potensi titik terendah pasar. Jika akumulasi menguat dari level ini, tekanan beli bisa menstabilkan harga.

Ingin wawasan token lebih banyak seperti ini? Daftar untuk Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

BNB NVT Signal
BNB NVT Signal | Sumber: Glassnode

Net Unrealized Profit/Loss holder jangka pendek (STH NUPL) saat ini sedang memasuki zona kapitulasi, indikator lain yang menunjukkan kemungkinan pembalikan yang akan datang.

Biasanya, pemegang jangka pendek cenderung menjual lebih awal ketika keuntungan muncul. Namun, selama fase kapitulasi, mereka sering mengakumulasi pada valuasi rendah daripada menjual dengan kerugian.

Sekitar waktu lalu, penurunan panjang indikator STH NUPL ke dalam kapitulasi telah bertepatan dengan akhir dari tren menurun utama. Untuk BNB, pola ini menunjukkan bahwa penurunan yang sedang berlangsung bisa segera berbalik menjadi rebound harga seiring akumulasi baru mendorong perubahan sentimen menuju optimisme dan pemulihan.

BNB STH NUPL
BNB STH NUPL | Sumber: Glassnode

Harga BNB Menghadapi Tren Penurunan

Harga BNB berada di US$987, sedikit di bawah level resistance US$1.000, setelah penurunan 9% sejak awal November. Tren turun selama sebulan ini telah menguji kepercayaan investor, namun dengan sinyal on-chain yang kuat, rebound bisa segera terjadi.

Jika momentum bullish kembali, BNB bisa menerobos angka US$1.000 dan menargetkan US$1.046, berpotensi menghentikan tren turunnya. Akumulasi yang berkelanjutan kemudian bisa mendorong harga lebih tinggi menuju US$1.136.

BNB Price Analysis
Analisis Harga BNB | Sumber: TradingView

Namun, jika kelemahan pasar yang lebih luas berlanjut, BNB mungkin akan kembali ke support US$936. Kehilangan level ini dapat membatalkan pandangan bullish dan mengekspos token ke penurunan di bawah US$902.

Mengapa Trader Long HYPE Harus Khawatir Tentang Likuidasi Sebesar US$24 Juta

9 November 2025 at 05:00

Native token Hyperliquid, HYPE, menunjukkan tanda-tanda kelemahan setelah volatilitas pasar baru-baru ini. Setelah beberapa kali gagal mencoba pulih, altcoin ini kesulitan mempertahankan posisinya di atas level support yang krusial. 

Meskipun trader jangka pendek mengantisipasi kemungkinan pemulihan, indikator teknis menyarankan trader jangka panjang untuk berhati-hati.

Trader Hyperliquid Bisa Menghadapi Kerugian

Peta likuidasi mengungkapkan bahwa HYPE long traders bisa menghadapi potensi likuidasi hingga US$24,40 juta jika token ini turun ke support krusial selama sebulan di US$35,3. Ini akan mewakili risiko besar karena bisa memicu penutupan posisi secara luas di antara trader yang menggunakan leverage.

Yang membuat perkembangan ini lebih mengkhawatirkan adalah level ini sudah diuji dua kali dalam sebulan terakhir. Ujian ketiga dapat melemahkan kepercayaan pasar dan menghalangi posisi long baru, sehingga membuat HYPE rentan terhadap peningkatan volatilitas dan tekanan harga turun.

Ingin wawasan lebih banyak tentang token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Peta Likuidasi HYPE.
Peta Likuidasi HYPE | Sumber: Coinglass

Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan tanda-tanda peringatan awal adanya peningkatan momentum bearish.

Baru-baru ini terjadi crossover bearish, yang menyiratkan kemungkinan tekanan jual berlanjut. Meskipun penurunan saat ini belum parah, penurunan kepercayaan pasar bisa mempercepat kerugian.

Jika sentimen pasar kripto secara keseluruhan memburuk, HYPE bisa mengalami kesulitan mempertahankan rentang perdagangan saat ini. Tren bearish yang semakin dalam dapat memperpanjang upaya pemulihan, mendorong trader untuk keluar sebelum kondisi membaik. Namun, stabilisasi di pasar Bitcoin dan altcoin bisa meredakan tekanan jual pada HYPE.

MACD HYPE
MACD HYPE | Sumber: TradingView

Harga HYPE Bisa Turun ke Support

HYPE diperdagangkan di US$39,9 pada waktu publikasi, terkonsolidasi dalam rentang sempit antara US$42,4 dan US$38,4. Peluang untuk peningkatan breakout nampaknya terbatas, kecuali jika sentimen pasar meningkat secara signifikan dan pembeli kembali.

Jika kondisi bearish berlanjut, HYPE bisa kehilangan support US$38,4, menguji level US$35,3 lagi. Breakdown di bawah ambang batas ini bisa memicu likuidasi jutaan long, memperparah penurunan, dan menunda segala upaya pemulihan.

Analisis Harga HYPE.
Analisis Harga HYPE | Sumber: TradingView

Sebaliknya, jika momentum positif berkembang dan dukungan investor menguat, HYPE bisa mencoba menembus level resistance US$42,2.

Berhasil menjadikan penghalang ini menjadi support bisa mendorong altcoin menuju US$47,1, membatalkan pandangan bearish dan memulihkan optimisme di kalangan trader.

Dorongan Hyperliquid ke Pinjaman Menghadapi Risiko Keamanan yang Meningkat dari Aplikasi Palsu

9 November 2025 at 04:30

Hyperliquid sedang bereksperimen dengan modul peminjaman dan penyimpanan di testnet Hypercore, menunjukkan potensi perluasan penawaran inti platform ini.

Pengembangan ini muncul setelah peneliti on-chain MLM mencatat bahwa tim telah mulai melakukan uji coba untuk fitur bernama BLP, yang ia yakini merupakan singkatan dari BorrowLendingProtocol.

Apakah Hyperliquid Menjelajahi Pasar Pinjaman Native?

Temuannya menunjukkan bahwa Hyperliquid mungkin sedang mempersiapkan untuk memperkenalkan layer pasar uang asli di Hypercore. Layer ini akan mendukung peminjaman, penyediaan, dan penarikan aset.

MLM mengatakan versi testnet dari BLP saat ini hanya mencantumkan USDC dan PURR, namun ia mencatat bahwa meskipun dukungan aset terbatas, hal ini menciptakan fondasi untuk sesuatu yang lebih besar.

The Hyperliquid team is currently testing something called BLP on the Hypercore testnet – which I assume stands for BorrowLendingProtocol. It appears to be a native borrowing and lending market on Hypercore, with functions like borrowing, supplying, and withdrawing.

Currently,… https://t.co/4SR0DRTCFJ pic.twitter.com/2SzWWTIxZl

— MLM (@mlmabc) November 8, 2025

Ia berpendapat bahwa mengintegrasikan layer peminjaman bisa membantu Hyperliquid memperkenalkan trading multi-margin dengan lebih aman. Menurutnya, posisi margin akan bertumpu di atas kolam peminjaman yang dapat diverifikasi ketimbang neraca terpisah.

Arsitektur tersebut akan meniru sistem yang sudah digunakan di pasar uang DeFi yang mapan dan dapat membuat leverage lebih transparan bagi para trader.

Jika diluncurkan, fitur ini akan memperluas jangkauan Hyperliquid lebih jauh dari sekadar perpetuals dan memberikan pengguna akses ke fungsi DeFi yang saat ini belum ada di ekosistem tersebut.

Langkah ini juga bisa mengonsolidasikan aktivitas di satu platform, menciptakan lingkungan trading yang lebih terintegrasi bagi pengguna yang sekarang mengandalkan pasar peminjaman eksternal.

Aplikasi Palsu Hyperliquid Picu Kekhawatiran Keamanan

Sementara tim bereksperimen dengan fungsi baru, pengguna Hyperliquid sedang menghadapi ancaman terpisah: sebuah aplikasi seluler palsu yang muncul di Google Play Store.

Aplikasi tersebut meniru branding Hyperliquid meskipun exchange tersebut tidak menawarkan produk resmi untuk Android atau iOS. Kehadirannya telah menimbulkan pertanyaan tentang standar penyaringan di app-store, terutama ketika pengguna semakin mengandalkan platform seluler untuk aktivitas keuangan.

Peneliti kripto ZachXBT memperingatkan bahwa aplikasi palsu ini dirancang untuk mencuri dana dengan memancing kredensial wallet dan private key.

Dia mengidentifikasi sebuah alamat Ethereum yang terkait dengan operasi ini yang telah mengumpulkan lebih dari US$281.000 dalam bentuk aset curian. Peringatannya mendorong pengguna untuk memeriksa unduhan terbaru dan mencabut izin guna menghindari kerugian lebih lanjut.

Aplikasi Palsu Hyperliquid di Google Play Store

Listing palsu ini sesuai dengan pola yang lebih luas. Beberapa pengembang jahat telah membuat aplikasi serupa untuk proyek seperti SushiSwap dan PancakeSwap, memanfaatkan kenyamanan akses seluler untuk menipu pengguna.

Para penipu sering menggabungkan aplikasi ini dengan iklan bersponsor di Google, memastikan bahwa tautan palsu muncul di atas hasil pencarian yang sah. Ini meningkatkan kemungkinan pengguna yang tidak curiga untuk mengkliknya.

Saat Hyperliquid bereksperimen dengan infrastruktur baru dan pengguna mencari titik akses yang lebih mudah, gelombang terkoordinasi dari upaya penyamaran ini menyoroti risiko yang terus-menerus.

Penyerang terus menargetkan platform saat mereka tumbuh, dan pengguna tetap rentan ketika aplikasi seluler resmi tidak tersedia.

❌