Prediksi harga Dogecoin kembali menjadi sorotan setelah keputusan penutupan Department of Government Efficiency (DOGE) oleh Pemerintah AS. Harga Dogecoin (DOGE) justru mengalami kenaikan setelah pengumuman tersebut, yang kembali meningkatkan gairah di sekitar koin meme terbaik ini.
Optimisme di sekitar Dogecoin juga turut mendorong hype bagi koin meme baru, Maxi Doge (MAXI). Presale token $MAXI telah berhasil meraup lebih dari $4,1 juta atau setara dengan Rp68,2 miliar (kurs 1 USD = Rp16.649), menjadi salah satu proyek kripto terbaru yang paling menonjol di 2025.
Sentimen Positif Dogecoin Meskipun Departemen DOGE AS Ditutup
Pasar meme crypto memang penuh kejutan. Meskipun ada berita yang seharusnya berdampak negatif, prediksi harga Dogecoin justru bergerak menuju arah yang bullish.
Pemerintah AS baru-baru ini mengumumkan penutupan resmi Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency), yang disingkat secara kebetulan menjadi DOGE.
Secara logika, penutupan ini seharusnya menekan harga token, apalagi mengingat adanya laporan keretakan hubungan antara Presiden Donald Trump dan Elon Muskβtokoh yang sangat berpengaruh pada $DOGE dan sebelumnya diyakini memimpin upaya efisiensi di departemen tersebut.
Namun, alih-alih anjlok, harga $DOGE malah menunjukkan kenaikan. Kepala Kantor Manajemen Personalia (OPM), Scott Kupor, mengonfirmasi penutupan agensi tersebut dalam wawancara dengan Reuters hari ini.
Good editing by @reuters β spliced my full comments across paragraphs 2/3 to create a grabbing headline The truth is: DOGE may not have centralized leadership under @USDS. But, the principles of DOGE remain alive and well: de-regulation; eliminating fraud, waste and abuse;β¦
Ironisnya, kaitan agensi ini dengan Dogecoin sempat membuat token melonjak tinggi di masa lalu, terutama ketika Elon Musk ditunjuk memimpin inisiatif tersebut, yang diinterpretasikan sebagai dukungan langsung terhadap meme coin tersebut.
Kenaikan harga yang terjadi saat ini, meskipun berita fundamentalnya negatif, sekali lagi membuktikan bahwa meme coin bergerak di luar logika pasar tradisional.
Dengan konfirmasi berita penutupan tersebut, pergerakan $DOGE yang tidak terduga ini memberikan sinyal potensial pergeseran momentum positif di grafik harga. Investor kini mencermati apakah meme coin ini mampu mempertahankan tren kenaikannya, terlepas dari drama politik yang ada.
Prediksi Harga Dogecoin: Rebound dari Level Krusial, DOGE Siap Beri Keuntungan Besar?
Meskipun dihadapkan pada berita negatif (penutupan agensi AS berinisial DOGE), harga Dogecoin (DOGE) justru menguat 1,1% dalam 24 jam terakhir, diiringi lonjakan volume perdagangan sebesar 20%.
Pasar tampaknya mengabaikan drama politik tersebut dan memilih fokus pada potensi pemulihan setelah mengalami kemunduran signifikan beberapa minggu terakhir.
Beberapa hari lalu, $DOGE sempat memicu kekhawatiran karena menembus ke bawah garis support tren jangka panjang, yang menyebabkan harga anjlok dari $0,15 ke $0,13. Penurunan ini sempat memicu sentimen bearish.
Namun, level $0,13 kini tampaknya berfungsi sebagai support kuatβlevel yang sama yang memicu rebound besar pada 7 April lalu.
Kala itu, $DOGE berhasil melipatgandakan nilainya menjadi $0,26 dalam waktu sebulan. Jika pola historis tersebut berulang, prediksi harga Dogecoin mengindikasikan potensi kenaikan 100% dari level saat ini bagi investor yang masuk sekarang.
$DOGE kemungkinan akan menguji ulang swing high terbarunya di $0,29. Jika momentum berlanjut, rally bisa meluas hingga mencapai puncak November 2024 di $0,47, yang berarti keuntungan hingga 224%.
Ketika meme coin besar seperti $DOGE mulai menunjukkan sinyal pemulihan, beberapa trader juga melirik proyek baru seperti Maxi Doge (MAXI), yang menggunakan energi meme Doge untuk membangun komunitas trader yang fokus pada alpha dan staking dalam fase presale.
Maxi Doge (MAXI) β Presale Raup Lebih Dari $4,1 Juta, Integrasikan Meme dengan Dunia Trading
Maxi Doge ($MAXI) bukanlah koin receh crypto biasa. Proyek ini hadir untuk menyalurkan energi euforia pasar bullish langsung ke dalam ekosistem trading yang nyata. Berbeda dengan banyak meme coin yang hanya mengandalkan spekulasi, $MAXI berupaya membangun komunitas trader yang aktif.
Maxi Doge mengajak para pemegang token untuk berpartisipasi dalam kontes papan peringkat seperti Maxi Gains dan Maxi Ripped. Dalam kompetisi ini, trader dengan persentase Return on Investment (ROI) tertinggi akan mendapatkan hadiah dan kehormatan.
Aktivitas ini secara fundamental mendorong komunitas untuk berbagi setup trading, wawasan, dan informasi penting (alpha) secara real-time.
Aspek unik lainnya adalah model pendanaannya, di mana 25% dari hasil presale akan digunakan untuk trading dengan leverage tinggi. Keuntungan yang dihasilkan dari aktivitas trading ini kemudian akan dialokasikan untuk mendanai upaya pemasaran yang agresif, bertujuan mendorong $MAXI menjadi sorotan utama di pasar.
Meskipun $MAXI tergolong dalam daftar coin baru, proyek ini menawarkan pendekatan trader-centric yang menarik.
Saat ini Maxi Doge telah mengumpulkan lebih dari $4,1 juta (Rp68,2 miliar) dengan harga token $0,00027. Namun, harga diskon tersebut tidak akan bertahan lama karena MAXI akan memasuki tahap presale baru dalam waktu kurang dari tiga hari yang akan menawarkan token dengan harga lebih tinggi.
Ketika pasar kripto besar, termasuk Dogecoin (DOGE), terus menarik perhatian dengan prediksi harga dogecoin yang ekstrem, $MAXI menawarkan jalur alternatif bagi investor yang mencari high-risk, high-reward di fase presale crypto.
Untuk berpartisipasi dan mendapatkan $MAXI sebelum kenaikan harga berikutnya, investor dapat mengunjungi situs web resmi Maxi Doge dan menghubungkan dompet kripto yang kompatibel, seperti Best Wallet. Pembelian dapat dilakukan dengan menukar USDT atau ETH, atau menggunakan kartu bank.
Panduan lengkap untuk membeli token $MAXI dapat Anda baca dalam artikel cara beli Maxi Doge. Tim analis kami juga telah menyiapkan hasil analisis terkait potensi $MAXI dalam lima tahun ke depan yang dapat Anda baca pada artikel prediksi harga Maxi Doge.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Di tengah kejatuhan harga Bitcoin yang sempat menyentuh level terendah sejak April, arus dana justru mengalir deras ke Solana. Dalam seminggu terakhir, investor institusi menggelontorkan lebih dari $510 juta atau sekitar 8,5 triliun rupiah ke produk ETF berbasis SOL.
Fakta ini mengisyaratkan adanya keyakinan jangka panjang terhadap prospek harga Solana. Kehadiran empat produk ETF spot Solana yang diluncurkan pekan lalu menjadi katalis besar. Aliran dana meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari $128 juta hanya dalam beberapa hari, padahal minggu sebelumnya sempat melambat.
Arus Masuk ke ETF SOL Jadi Sinyal Awal Altseason?
Grafik arus ETF menunjukkan bahwa institusi kini lebih agresif dalam mengakumulasi Solana dibandingkan Bitcoin. Sementara banyak investor ritel masih dihantui kekhawatiran soal suku bunga dan ketidakpastian makroekonomi global, investor institusi justru mengambil posisi lebih awal.
Di sisi lain, ETF Bitcoin mencatat arus keluar sebesar $1,22 miliar di periode yang sama. Perbedaan tajam ini memperlihatkan bahwa pelaku pasar mulai melirik alternatif kuat yang mampu menawarkan kombinasi skalabilitas dan efisiensi biaya dua hal yang selama ini menjadi nilai jual utama Solana.
Walaupun harga SOL saat ini masih berada di bawah $130 atau sekitar 2,16 juta rupiah, keyakinan jangka panjang tampak jelas dari besarnya volume akumulasi. Uniknya, investor Solana tidak menunjukkan pola hedging atau perlindungan seperti yang biasa dilakukan saat volatilitas meningkat.
Padahal Bitcoin, yang biasanya dianggap sebagai pelindung nilai saat pasar tidak menentu, justru mengalami tekanan besar. Fenomena ini menunjukkan bahwa posisi Solana dalam portofolio institusional kini bukan lagi sebagai alternatif spekulatif, melainkan sebagai aset strategis.
Beberapa analis menyebut bahwa masuknya dana dalam jumlah besar ke ETF Solana bukan hanya sekadar efek FOMO dari peluncuran awal. Komitmen investor untuk tetap memegang posisi meski pasar belum sepenuhnya pulih menunjukkan bahwa adopsi Solana telah melewati tahap ekspektasi semu.
Jika tren ini berlanjut, tidak menutup kemungkinan bahwa fase altcoin season berikutnya akan dipimpin oleh SOL, bukan oleh BTC seperti siklus sebelumnya.
Prediksi Harga Solana: Apa yang Diketahui Investor Institusi?
Grafik harian SOL saat ini menunjukkan pola descending triangle yang terbentuk sempurna, dengan support kuat di kisaran $120 atau sekitar 2 juta rupiah. Zona ini telah berulang kali menjadi titik pantul sejak awal 2024, memperkuat statusnya sebagai level demand utama bagi Solana.
Indikator momentum seperti RSI saat ini mendekati area jenuh jual di level 35. Secara historis, area ini sering menjadi titik awal pembalikan arah pada time frame mingguan. Meskipun MACD belum memberikan sinyal bullish penuh, perlambatan penurunan di bawah garis sinyal menunjukkan potensi awal pembentukan bottom teknikal.
Jika harga crypto yang menjanjikan ini mampu memantul dari level $120 dengan volume yang meyakinkan, target breakout teknikal selanjutnya berada di sekitar $205 atau 3,4 juta rupiah. Ini merupakan resistance yang cukup solid berdasarkan struktur harga sebelumnya. Apabila zona ini tertembus, struktur segitiga yang terbentuk berpotensi membawa Solana ke level $500, yang berarti kenaikan sekitar 290% dari harga saat ini.
Namun potensi lonjakan ini tidak hanya bergantung pada sinyal teknikal. Arus masuk institusional yang stabil ke ETF spot SOL, integrasi Solana dalam neraca keuangan perusahaan, serta adopsi dari sisi ritel akan menjadi pemicu tambahan untuk reli lebih lanjut.
Jika seluruh faktor ini selaras, bukan tidak mungkin harga SOL bisa naik hingga $1.000 atau sekitar 16,6 juta rupiah, kenaikan sebesar 590% dari posisi sekarang. Perlu dicatat, breakout dari pola descending triangle sering kali terjadi setelah fase konsolidasi yang membentuk tekanan harga di area apex.
Maka dari itu, prediksi harga Solana jika dilihat dari fase sideways saat ini justru bisa menjadi titik akumulasi terbaik bagi investor yang memiliki horizon jangka menengah hingga panjang.
Maxi Doge: Meme Coin yang Siap Menggebrak di Tengah Momentum Solana
Di tengah kebangkitan Solana dan rotasi modal institusional dari Bitcoin ke altcoin, satu proyek berbasis komunitas menarik perhatian investor ritel yaitu Maxi Doge ($MAXI). Meme coin bertema anjing ini berhasil menggalang dana lebih dari $4,1 juta atau sekitar 68,2 miliar rupiah dalam presale-nya, dan kini masuk dalam radar sebagai crypto yang berpotensi 100x berikutnya.
Berbeda dari meme coin pada umumnya, Maxi Doge membawa kombinasi narasi Dogecoin lama dengan pendekatan modern berbasis komunitas Telegram dan X (sebelumnya Twitter). Dukungan komunitas menjadi mesin utama proyek ini, ditambah dengan roadmap yang mencakup staking, ekspansi NFT, serta fitur play-to-earn untuk ekosistem Web3 mendatang.
Harga token MAXI saat ini masih berada di kisaran $0.0002695. Dengan market cap yang masih kecil, potensi pertumbuhan harga sangat besar, terutama jika hype seputar dog coin kembali meledak dalam fase altseason berikutnya.
Investor yang ingin ikut serta bisa membeli token ini langsung melalui website resmi mereka, dengan integrasi wallet non-custodial seperti Best Wallet. Proses pembelian cukup sederhana dan dapat dilakukan menggunakan USDT atau ETH.
Jika momentum komunitas Maxi Doge ($MAXI) terus tumbuh seiring meluasnya adopsi proyek ini, potensi harganya dalam jangka menengah bisa meningkat signifikan. Prediksi harga Maxi Doge dapat mencapai $0.0026 per token, yang berarti kenaikan hampir 10 kali lipat dari harga presale saat ini.
Bagi investor yang mencari crypto berkapitalisasi kecil dengan ruang pertumbuhan besar, Maxi Doge menawarkan peluang menarik di tengah tren meme coin yang masih hidup dan berkembang.
Untuk Anda yang ingin ikut serta dalam presale Maxi Doge, cukup kunjungi situs resmi mereka dan hubungkan wallet Anda. Baca juga panduan cara beli Maxi Doge sebelum melakukan pembelian. Presale ini mendukung jaringan Ethereum dan Solana, sehingga Anda bisa memilih jaringan yang paling nyaman digunakan.
Maxi Doge menjadi salah satu proyek crypto yang patut dipantau, apalagi dengan komunitas yang aktif di media sosial seperti X (Twitter) dan Telegram, serta roadmap yang menjanjikan ekspansi fitur di masa depan. Jika hype komunitas terus tumbuh, bukan tidak mungkin MAXI menjadi salah satu crypto yang mencetak sejarah di tahun 2026 mendatang.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Di tengah ketakutan investor dan tekanan harga yang belum mereda, langkah BitMine Immersion Technologies (BMNR) membeli 21.000 Ethereum menunjukkan keyakinan kuat terhadap potensi lonjakan harga ETH dalam jangka menengah.
Perusahaan tersebut menggelontorkan investasi sebesar $60 juta atau sekitar 999 miliar rupiah untuk menambah kepemilikan altcoin utama ini, meskipun kondisi makroekonomi Amerika Serikat masih dibayangi ketidakpastian akibat ancaman shutdown pemerintahan.
Strategi BitMine dan Narasi Jangka Panjang Ethereum
Ketua BitMine, Thomas Lee menyebut bahwa tekanan pasar saat ini bukan disebabkan oleh fundamental yang melemah, melainkan akibat guncangan likuiditas. Ia merujuk pada kejadian 10 Oktober lalu, ketika lebih dari $20 miliar posisi leverage terlikuidasi dalam sehari.
Fenomena ini dinilai mirip dengan pasca-kejatuhan FTX di 2022, di mana pasar sempat lesu selama delapan minggu, sebelum akhirnya memantul tajam dalam pola pemulihan berbentuk huruf βVβ.
Menurut Lee, titik terendah koreksi saat ini kemungkinan berada di sekitar level $3.500 atau sekitar 582 juta rupiah. Dengan harga Ethereum yang sudah mendekati zona tersebut, peluang terjadinya fase lanjutan bull run mulai terbuka.
Langkah BitMine yang terus menambah posisi di tengah tren penurunan ini mengindikasikan bahwa institusi besar mulai mengakumulasi kembali ETH. Hal ini bisa menjadi sinyal bagi investor ritel bahwa pemulihan sedang disiapkan dari bawah permukaan.
Dengan ETH yang kini memiliki infrastruktur lebih matang, staking terintegrasi, serta potensi ekspansi ETF dalam beberapa tahun ke depan, kepercayaan institusional terhadap Ethereum tidak menunjukkan tanda melemah.
Strategi ini memperlihatkan pergeseran pendekatan dari sekadar menyimpan ETH secara pasif menuju model baru yang lebih aktif, menghasilkan yield dari staking, sambil tetap memegang aset dalam jangka panjang. Keputusan ini diambil meskipun perusahaan sedang mencatat kerugian kertas hingga $4 miliar akibat penurunan harga Ethereum sebesar 30 persen dalam sebulan terakhir.
Prediksi Harga Ethereum β Apakah Bull Run Dimulai Sekarang?
Struktur teknikal Ethereum saat ini menunjukkan formasi yang semakin matang dari pola bullish head-and-shoulders. Setelah fase koreksi selama beberapa minggu terakhir, harga ETH terlihat membentuk bahu kanan dari pola ini, dengan area pantulan kuat muncul di zona permintaan historis sekitar $2.750 atau sekitar 458 juta rupiah. Area ini sebelumnya berperan penting dalam membentuk level bottom pada struktur bahu kiri dan kepala.
Indikator momentum mulai menunjukkan sinyal positif. Relative Strength Index (RSI) kini berada di kisaran 30, menandakan kondisi jenuh jual dan potensi pembalikan arah. Ini adalah zona yang secara historis sering menandai titik balik lokal dalam siklus harga Ethereum.
Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga mendekati persilangan emas (golden cross) di atas garis sinyal untuk pertama kalinya sejak awal November. Jika konfirmasi crossover terjadi dalam beberapa hari ke depan, ini bisa menjadi sinyal kuat awal dari tren naik baru.
Breakout penuh dari pola head-and-shoulders dapat mendorong harga naik ke atas garis leher di area $5.500 atau sekitar 915 juta rupiah. Ini akan membuka kembali jalan menuju level all-time high sebelumnya, bahkan memasuki fase discovery harga baru.
Jika sentimen institusional mendukung melalui adopsi ETF atau kembalinya ETH ke neraca keuangan perusahaan besar, target jangka panjang seperti $10.000 atau sekitar 1,66 miliar rupiah menjadi masuk akal.
Namun, seperti biasa dalam analisis teknikal, validasi breakout tetap bergantung pada volume perdagangan dan kondisi makro. Jika Ethereum mampu bertahan di atas garis support dan menembus resistance neckline, ini bisa menjadi awal dari fase bull run yang lebih eksplosif menuju 2026.
Pepenode ($PEPENODE): Alternatif Lebih Aman untuk Menyambut Bull Run Berikutnya
Bagi sebagian investor, strategi βbuy the dipβ memang bisa memberikan imbal hasil tinggi, tetapi masuk terlalu cepat di tengah siklus pasar sering kali membawa risiko tinggi. Karena itulah banyak yang kini beralih ke pendekatan yang lebih stabil, dengan fokus pada pendapatan pasif dan model ekonomi yang berkelanjutan.
Salah satu proyek yang menonjol di sektor ini adalah Pepenode ($PEPENODE). PepeNode menawarkan konsep mine-to-earn (M2E) yang sederhana namun menarik. Investor tidak perlu membeli perangkat keras atau melakukan mining secara teknis. Cukup login ke platform, beli node virtual, susun rig digital, dan mulai menghasilkan reward pasif dalam bentuk meme coin teratas.
Presale proyek ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari $2,1 juta atau sekitar 34,9 miliar rupiah. Peserta awal masih memiliki kesempatan menikmati APY tinggi hingga 590%, menjadikannya salah satu proyek dengan potensi yield tertinggi di pasar saat ini.
Model tokenomik koin meme ini juga dirancang untuk menjaga nilai jangka panjang. Setiap pembelian node atau rig secara otomatis membakar 70% dari total $PEPENODE yang digunakan. Mekanisme deflasi ini menciptakan kelangkaan token, yang secara teori dapat mendukung apresiasi harga dalam jangka panjang.
Selain itu, proyek ini juga menghadirkan kompetisi mingguan untuk staking dan trading, yang mendorong keterlibatan komunitas secara aktif. Listing di Uniswap sudah direncanakan segera setelah presale berakhir, sehingga peserta awal dapat menikmati harga terbaik sebelum token tersedia secara publik.
Pepenode menawarkan cara yang lebih cerdas untuk mengambil bagian dalam potensi kenaikan pasar crypto tanpa harus bergantung pada timing yang sempurna. Dengan fitur yield otomatis, deflasi, dan akses awal melalui presale, proyek ini cocok bagi investor yang ingin memaksimalkan upside sambil meminimalkan eksposur risiko.
Untuk berpartisipasi, cukup kunjungi situs resmi Pepenode dan hubungkan wallet crypto terbaik Anda. Proses pembelian dapat dilakukan menggunakan crypto atau kartu bank. Baca panduan lengkap mengenai cara beli Pepenode dan cek juga prediksi harga Pepenode untuk memahami potensi pertumbuhannya di masa depan. Jangan lupa ikuti akun X (Twitter) resmi dan channel Telegram PepeNode untuk pembaruan proyek secara langsung dari tim dan komunitas.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Harga XRP kembali naik signifikan dan kini diperdagangkan di kisaran $2,08 atau sekitar 346 ribu rupiah, menyusul peluncuran ETF XRP dari Grayscale dan Franklin Templeton. Langkah ini membuka akses investasi teregulasi terhadap aset digital terbesar ketiga di dunia.
The pre-thanksgiving rush (shall we say, 'turkey trot'!?) for XRP ETFs starts now.. congrats @BitwiseInvest on today's launch! https://t.co/EgYVrm0TmM
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengumumkan lonjakan permintaan ETF sebelum Thanksgiving pada 20 November dan memberi ucapan selamat atas peluncuran awal dari Bitwise. Grayscale (GXRP) dan Franklin Templeton (XRPZ) resmi mulai diperdagangkan di NYSE Arca pada 24 November.
Arus Modal Institusional Dukung XRP di Tengah Koreksi Pasar
Di saat pasar crypto global melemah dan mencatat arus keluar senilai $1,94 miliar dalam seminggu terakhir dan menjadi yang ketiga terbesar sejak 2018, XRP justru mencatat inflow sebesar $89,3 juta. Sementara Bitcoin dan Ethereum mengalami penarikan dana besar-besaran, XRP menjadi satu-satunya aset utama yang mendapatkan tambahan investasi riil.
Data menunjukkan bahwa total arus keluar empat minggu terakhir mencapai $4,92 miliar atau sekitar 82 triliun rupiah, mencerminkan 2,9% dari total aset yang dikelola. Namun pada hari Jumat saja, terjadi inflow sebesar $258 juta.
Dana yang berbasis di AS menyumbang sekitar 97% dari arus keluar global, mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap ketidakpastian kebijakan The Fed dan pernyataan hawkish Jerome Powell.
Bitcoin mengalami arus keluar sebesar $1,27 miliar, dengan pemulihan $225 juta pada hari Jumat. Ethereum mencatat outflow senilai $589 juta, meskipun ada rebound sebesar $57,5 juta. Solana ikut terdampak dengan arus keluar sebesar $156 juta. Sebaliknya, XRP membalikkan arus keluar kecil sebelumnya, menempatkannya sebagai aset utama dengan arus dana positif secara keseluruhan.
BREAKING NEWS Whales have quietly accumulated $7.7 BILLION worth of $XRP in the last 3 months
Analis menilai strategi akuisisi infrastruktur Ripple senilai $2,7 miliar, termasuk layanan kustodian, lisensi, dan stablecoin, menjadikan XRP bukan sekadar aset spekulatif, melainkan sebagai fondasi finansial yang serius dan masuk ke dalam kategori salah satu cryptocurrency terbaik saat ini.
Selama tiga bulan terakhir, whale telah membeli XRP senilai $7,7 miliar. Pola ini biasanya mendahului lonjakan harga besar. Meskipun pasar masih volatil, total inflow tahun ke tahun mencapai $44,4 miliar atau sekitar 739 triliun rupiah, memperlihatkan ketertarikan institusional yang terus berlanjut.
Prediksi Harga XRP: Uji Titik Kritis pada Struktur Descending Channel
Secara teknikal, grafik enam jam menunjukkan bahwa XRP masih bergerak dalam pola descending channel besar yang terbentuk sejak puncak harga $3,70 di bulan Juli hingga koreksi ke harga saat ini di $2,08 atau sekitar 347 ribu rupiah.
Harga saat ini berada di titik pertemuan antara resistance menurun dan support menanjak, menciptakan tekanan simetris yang berpotensi memicu pergerakan besar berikutnya. Struktur teknikal menunjukkan kemungkinan pengujian ulang support channel di kisaran $1,90β$2,00.
Jika berhasil memantul dari zona ini, harga bisa naik kembali menuju trendline menanjak di area $2,40β$2,50. Breakout dari descending resistance membuka peluang menuju $3,50 atau bahkan lebih tinggi.
Meski demikian, secara historis, descending channel lebih sering mengalami breakdown ke bawah daripada breakout ke atas. Pola tahun 2017 menampilkan struktur serupa, puncak awal, koreksi, pemulihan, lalu lonjakan parabola yang menghasilkan kenaikan 400%. Pola harga XRP di 2025 menunjukkan fase yang sangat mirip dengan periode tersebut.
Namun perlu dicatat, perbedaan utama antara 2017 dan 2025 terletak pada karakter pasar. Tahun 2017 didorong oleh euforia ritel, sementara sekarang didukung oleh infrastruktur institusional, kustodian teregulasi, ETF berbasis aset, serta kejelasan hukum yang lebih baik.
Saat ini, XRP masih menguji apex dari channel tersebut. Breakout yang disertai volume tinggi dapat membawa harga ke zona resistance $2,80β$3,00, kemudian berlanjut ke $3,50β$4,00. Sebaliknya, jika terjadi breakdown di bawah support $1,90β$2,00, harga bisa terus melemah ke area $1,70β$1,80.
Konsolidasi antara $1,90 dan $2,30 masih mungkin terjadi dalam waktu dekat, menciptakan ekuilibrium menjelang arah pergerakan besar berikutnya.
Maxi Doge ($MAXI) β Meme Coin Ethereum dengan Dukungan Whale dan Potensi 2026
Di saat XRP menjadi simbol adopsi institusional melalui peluncuran ETF, proyek Maxi Doge tampil sebagai representasi dari sisi ritel yang tetap hidup di pasar crypto. Meme coin berbasis Ethereum ini telah berhasil mengumpulkan hampir $4,1 juta atau sekitar 68 miliar rupiah dalam presale dari kombinasi investor kecil hingga whale.
Token ini mendistribusikan 40% pasokan total untuk kebutuhan marketing, dan 25% ke dalam ekspansi likuiditas dan program staking. Struktur ini dirancang untuk memastikan bahwa proyek tidak hanya mengandalkan viralitas meme, tetapi juga memiliki peta jalan utilitas yang jelas.
Smart contract Maxi Doge telah diaudit dan dinyatakan aman, meningkatkan tingkat kepercayaan dari investor awal. Listing di Uniswap dijadwalkan segera setelah presale selesai, memungkinkan perdagangan publik dan memberi akses harga terbaik bagi peserta awal sebelum token tersedia luas di pasar terbuka.
Fitur tambahan seperti integrasi perdagangan futures juga sedang dikembangkan, yang akan memungkinkan spekulasi leverage pada token $MAXI. Proyek ini juga menawarkan kompetisi mingguan dalam bentuk staking dan trading untuk meningkatkan partisipasi komunitas.
Bagi Anda yang ingin bergabung, kunjungi situs resmi Maxi Doge dan hubungkan wallet Anda. Anda bisa ikut serta menggunakan crypto atau kartu bank secara langsung.
Untuk informasi lengkap seputar cara beli Maxi Doge, silakan cek panduan yang tersedia di laman resmi proyek. Jangan lupa untuk mengikuti akun X (Twitter) dan Telegram Maxi Doge agar selalu terhubung dengan pembaruan komunitas dan roadmap pengembangan.
Jika Anda mempertimbangkan potensi jangka menengah hingga panjang, pastikan juga membaca prediksi harga Maxi Doge untuk melihat bagaimana proyek ini menargetkan pertumbuhan signifikan menjelang tahun 2026.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Arthur Hayes menilai penurunan harga Bitcoin disebabkan krisis likuiditas dolar, bukan fundamental. Dalam prediksi harga Bitcoin terbarunya, ia melihat potensi lonjakan $200.000β$250.000 pada akhir tahun jika The Fed membuka keran likuiditas pasca koreksi saham.
Di tengah sentimen βketakutan ekstrimβ pasar, investor beralih ke proyek utilitas seperti proyek Layer 2 Bitcoin Hyper yang telah menarik minat besar. Proyek ini bertujuan mengubah reli Bitcoin menjadi utilitas nyata melalui L2 berkecepatan tinggi untuk DeFi. Presale tokennya telah mengumpulkan $28,3 juta atau setara Rp472 miliar, menunjukkan keyakinan pada masa depan kegunaan BTC.
Analisis Arthur Hayes: Likuiditas Dolar Pemicu Koreksi, Prediksi Harga Bitcoin Menuju $200K
Penurunan harga Bitcoin baru-baru ini telah memicu kepanikan di kalangan pasar, namun co-founder BitMEX, Arthur Hayes, menyarankan agar investor tetap tenang.
Dalam analisis makronya, Hayes menepis anggapan bahwa pelemahan harga disebabkan oleh keruntuhan fundamental kripto. Sebaliknya, ia menyalahkan kerasnya krisis likuiditas dolar yang sedang terjadi, yang secara historis sering menekan aset spekulatif.
BTC telah tergelincir dari puncaknya ke kisaran $80.000-an, kontras dengan indeks saham S&P 500 dan Nasdaq 100 yang melayang mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.
Kombinasi ini, menurut Hayes, adalah sinyal peringatan serius bagi pasar tradisional, bukan ancaman terhadap lintasan jangka panjang cryptocurrency terbaik ini. Prediksi harga Bitcoin Hayes memperkirakan BTC mungkin akan tertekan sebentar menuju zona $80.000β$85.000 akibat arus keluar ETF dan likuidasi, sebelum akhirnya wash out (tereliminasi).
Namun, skenario bearish jangka pendek ini akan berbalik jika pasar saham terkoreksi 10β20% sementara imbal hasil obligasi AS bertahan di sekitar 5%. Dalam kondisi tersebut, Hayes memprediksi The Fed dan Departemen Keuangan AS terpaksa akan membuka kembali keran likuiditas.
Dalam skenario banjir likuiditas ini, Hayes berargumen bahwa Bitcoin, sebagai βpenunjuk arahβ utama likuiditas fiat global, bisa melonjak signifikan menuju $200.000β$250.000 pada akhir tahun.
Latar belakang makro ini menjelaskan perilaku pasar yang terpecah saat ini: sentimen ritel telah berubah menjadi βketakutan ekstremβ, namun data menunjukkan whale dan institusi hanya merotasi modal (masuknya stablecoin), menunggu peluang masuk yang lebih baik.
Di sinilah infrastruktur baru Bitcoin memainkan peran penting. Jika gelombang likuiditas Hayes datang, proyek Layer 2 seperti Bitcoin Hyper (HYPER) yang membuat $BTC lebih cepat dan murah, siap menangkap keuntungan dari reli tersebut.
Bitcoin Hyper: Mengubah Spekulasi Makro Menjadi Utilitas On-Chain Berkecepatan Tinggi
Filosofi inti Bitcoin Hyper (HYPER) sangatlah jelas: Bitcoin harus dipertahankan sebagai tulang punggung penyelesaian transaksi yang aman (settlement backbone), namun aktivitas harian membutuhkan jalur transaksi yang jauh lebih cepat dan murah.
Proyek Layer 2 (L2) ini mewujudkan ide tersebut dengan mempertahankan keamanan Bitcoin L1, sambil memindahkan eksekusi transaksi ke lingkungan berbasis Solana Virtual Machine (SVM). Integrasi SVM memungkinkan jaringan memproses ribuan transaksi per detik, mengatasi masalah skalabilitas fundamental Bitcoin.
Setelah L2 diluncurkan, pengguna dapat menjembatani $BTC mereka ke dalam bentuk wrapped melalui jembatan kanonikal, menggunakannya di L2 untuk pembayaran, DeFi, dApps, dan kemudian menyelesaikannya kembali ke L1 secara periodik.
Di balik layar, Bitcoin Hyper menggunakan Zero-Knowledge Proofs (ZK-Proofs) untuk memvalidasi transaksi yang diproses dalam batch di luar rantai, profil yang mirip dengan ZK-Rollup. Ini memastikan pengguna mendapatkan transfer $BTC yang nyaris instan dan biaya rendah, tanpa mengorbankan keamanan Bitcoin.
Waktu peluncuran proyek ini sangat strategis. Jika kerangka makro Arthur Hayes terwujud, dan prediksi harga Bitcoin menuju $200.000β$250.000 didorong oleh gelombang likuiditas baru, kebutuhan akan utilitas akan melonjak.
L2 seperti $HYPER, yang menggabungkan keamanan kelas Bitcoin dengan kecepatan kelas Solana, sangat diuntungkan karena mampu mengubah βemas digitalβ menjadi kolateral yang produktif untuk yield dan DeFi. Proyek ini telah menjalani audit kontrak pintar eksternal, memposisikan dirinya sebagai infrastruktur inti, menjelaskan mengapa investor kini memilih eksposur L2 daripada hanya menimbun BTC.
Permintaan Presale Bitcoin Hyper Meledak: Kumpulkan $28,3 Juta
Di tengah pasar yang diliputi sentimen βketakutan ekstrem,β Bitcoin Hyper (HYPER) membuktikan diri sebagai uji stres yang sukses terhadap minat risiko investor.
Sejak diluncurkan pada pertengahan Mei, presale publik proyek Layer 2 (L2) ini telah berhasil menjadi salah satu ICO crypto terbaik dengan perolehan melampaui $28,3 juta (Rp472 miliar). Harga token saat ini dipatok di $0,013325 tetapi akan naik dalam waktu kurang dari 48 jam ke depan.
Lonjakan permintaan ini menjadi sinyal jelas bahwa investor optimis terhadap proyek-proyek yang berfokus pada infrastruktur Bitcoin.
Salah satu daya tarik utamanya adalah insentif staking yang ditawarkan selama periode presale, dengan imbal hasil mencapai sekitar 41% APY. Selain yield tinggi, prospek masa depan $HYPER juga sangat menjanjikan.
Berdasarkan prediksi harga Bitcoin Hyper, token ini berpotensi mencapai $0,20 pada akhir tahun 2026, asalkan peluncuran mainnet, jembatan kanonikal, dan listing di bursa-bursa besar berjalan lancar. Ini menjadikan HYPER sebagai rekomendasi crypto hari ini untuk dibeli.
Data on-chain menegaskan tingginya permintaan ini, dengan laporan yang menunjukkan bahwa seekor whale (investor besar) telah mengakuisisi $HYPER senilai lebih dari $500 ribu. Ini menunjukkan kontras yang tajam dengan harga Bitcoin yang masih berjuang di sekitar $85.000.
Bagi trader yang mempercayai prediksi harga Bitcoin Hayes yang bullish (menuju $200K) namun enggan berhadapan dengan volatilitas futures atau narasi altcoin yang berumur pendek, $HYPER menawarkan cara yang lebih bersih dan terstruktur untuk memanfaatkan siklus Bitcoin berikutnya melalui eksposur L2 yang didukung harga presale yang tetap.
Tertarik membeli token $HYPER? Baca panduan lengkapnya yang telah disusun oleh tim kami dalam artikel cara beli Bitcoin Hyper.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Kehadiran spontan Menteri Keuangan AS di sebuah bar bertema Bitcoin bukan sekadar momen unik di Washington. Kejadian ini menandai pergeseran penting dalam persepsi publik dan politik terhadap Bitcoin sebagai kelas aset global. Jika dulu identik dengan gerakan protes finansial, kini Bitcoin mulai ditempatkan sejajar dengan emas, obligasi, dan saham.
Fenomena ini menjadi cerminan bahwa Bitcoin telah memasuki babak baru yaitu legitimasi. Dan di tengah pergeseran itu, proyek Layer-2 seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) mulai menarik perhatian karena menjanjikan solusi atas keterbatasan teknis jaringan utama BTC.
Bitcoin Semakin Diakui, Tapi Infrastruktur Masih Tertinggal
Scott Bessent, Menteri Keuangan AS saat ini, muncul tanpa pengumuman di acara pembukaan bar bertema Bitcoin di Washington DC. Momen ini viral dan segera menyalakan diskusi soal posisi Bitcoin dalam ekosistem keuangan global.
Keberadaan seorang pejabat tinggi di ruang yang dulunya diasosiasikan dengan perlawanan terhadap sistem, kini justru memperkuat narasi bahwa Bitcoin telah menjadi bagian dari sistem itu sendiri.
Para kritikus menyebutnya sebagai bentuk kooptasi. Pasar melihatnya sebagai bentuk validasi. Di tengah dua kutub itu, investor institusional kini memiliki alasan politis untuk memperbesar eksposur terhadap Bitcoin, sesuatu yang sebelumnya dianggap terlalu berisiko.
Di sinilah tesis Bitcoin Hyper bermula. Ketika Bitcoin sudah diterima sebagai infrastruktur finansial, maka keterbatasan teknis seperti waktu konfirmasi 10 menit, throughput terbatas, dan ketiadaan smart contract bawaan bukan lagi keunggulan ideologis, melainkan beban struktural.
Dalam ruang kosong antara legitimasi dan keterbatasan itu, Bitcoin Hyper hadir menawarkan performa setara Solana di atas fondasi keamanan Bitcoin. Presale crypto $HYPER kini telah melampaui angka $28,2 juta atau sekitar 470 miliar rupiah, menandakan antusiasme pasar terhadap potensi proyek ini dalam menghadirkan solusi Layer-2 untuk kebutuhan institusional yang belum terakomodasi jaringan utama Bitcoin.
Era Legitimasi Bitcoin Membuka Keterbatasan Teknis Jaringan
Seiring Bitcoin masuk ke portofolio arus utama, protokol dasarnya justru tetap bersikap konservatif. Kapasitas block tetap terbatas. Biaya transaksi rata-rata melonjak setiap kali mempool mengalami kemacetan. Untuk transaksi harian, Bitcoin on-chain masih lebih mirip sistem kliring daripada jaringan pembayaran yang praktis digunakan.
Beberapa desain Layer-2 untuk Bitcoin kini berlomba menambal kekurangan tersebut. Lightning Network mengandalkan channel pembayaran off-chain yang menawarkan biaya rendah, meskipun pengelolaan likuiditas dan pengalaman pengguna masih tergolong kompleks bagi pengguna awam.
Stacks hadir dengan smart contract terpisah yang ditambatkan ke Bitcoin, mengorbankan sedikit kecepatan demi kemampuan pemrograman yang lebih luas dan ekonomi token yang berbeda.
Rootstock dan Merlin menawarkan kompatibilitas dengan EVM sekaligus mempertahankan keamanan Bitcoin, dengan harapan menarik minat developer Ethereum yang ingin menggunakan $BTC sebagai jaminan utama. Masing-masing solusi menawarkan kelebihan dan kelemahan dalam hal desentralisasi, keamanan, dan kecepatan.
Dalam lanskap tersebut, Bitcoin Hyper muncul sebagai solusi unik dengan pendekatan berbeda. Proyek ini tidak hanya memperbaiki, tetapi mengadopsi arsitektur yang serupa dengan Solana, memberikan janji performa tinggi yang selama ini sulit dicapai oleh solusi Layer-2 Bitcoin lain.
Strategi Bitcoin Hyper: Menghadirkan Performa Setara Solana untuk $BTC
Bitcoin Hyper menempatkan diri sebagai proyek Layer-2 pertama untuk Bitcoin yang sepenuhnya mengintegrasikan Solana Virtual Machine (SVM), membawa performa khas Solana ke dalam lingkungan yang ditambatkan langsung ke jaringan utama Bitcoin.
Tujuannya sangat jelas, menyediakan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApps) untuk para pemilik Bitcoin dengan kecepatan dan efisiensi yang mampu menyaingi, bahkan mungkin melampaui, performa Solana saat ini.
Alih-alih memaksa developer membangun ulang segala hal dari kerangka dasar Bitcoin Script, Bitcoin Hyper mengadopsi arsitektur modular. Di dalam sistem ini, Bitcoin tetap berfungsi sebagai lapisan penyelesaian transaksi, sementara Layer-2 berbasis SVM menangani proses eksekusi secara real-time.
Transaksi akan disusun terlebih dahulu secara off-chain oleh satu sequencer terpercaya, kemudian secara berkala ditambatkan kembali ke Layer-1 Bitcoin. Mekanisme ini memungkinkan tercapainya finalitas dalam hitungan detik, dengan biaya yang jauh lebih rendah dibandingkan transaksi $BTC biasa.
Bagi developer, ekosistem ini membuka akses terhadap token SPL yang sudah dimodifikasi untuk Layer-2 ini, DeFi native SVM, serta kit pengembangan berbasis Rust untuk membangun aplikasi NFT, game, hingga sistem pembayaran.
Sementara itu, pengguna akan mendapatkan pengalaman seperti swap berkecepatan tinggi, layanan lending dan staking yang seluruhnya dihitung dalam wrapped $BTC. Tidak perlu lagi mengandalkan token spekulatif dari chain lain untuk menikmati performa Layer-2.
Narasi Ini Mulai Menggaung β Dana $28 Juta Telah Terkumpul dan Terus Bertambah
Presale Bitcoin Hyper telah melampaui angka $28,2 juta atau sekitar 470 miliar rupiah, dengan harga token saat ini berada di level $0,013305. Angka ini bukan hanya sekadar pencapaian finansial, melainkan juga mencerminkan tingkat keyakinan awal terhadap masa depan infrastruktur DeFi berbasis Bitcoin.
Staking menjadi salah satu elemen inti dalam ekosistem Bitcoin Hyper, dengan tingkat imbal hasil (APY) sebesar 41 persen saat ini. Angka ini memberikan jawaban nyata bagi para pemegang Bitcoin jangka panjang yang mencari sumber yield tanpa harus keluar dari ekosistem Bitcoin dan melompat ke berbagai chain lainnya.
Bagi investor yang percaya bahwa gelombang adopsi berikutnya tidak hanya akan menyimpan $BTC tetapi juga menggunakannya secara aktif, Bitcoin Hyper hadir menawarkan satu paket lengkap: kecepatan ala SVM, pemrosesan Layer-2 ultra-cepat, serta dApps bergaya Solana, semuanya tetap berakar pada keamanan asli Bitcoin.
Namun presale ini menggunakan skema harga dinamis. Harga token naik seiring tahap baru dibuka, sementara imbal hasil staking akan menurun secara bertahap seiring masuknya lebih banyak partisipan. Sejumlah whale telah mulai mengakumulasi, bahkan satu transaksi tunggal senilai $500.000 atau sekitar 8,3 miliar rupiah tercatat hanya dalam satu kali pembelian.
Untuk mendapatkan informasi lengkap seputar cara beli Bitcoin Hyper, termasuk roadmap dan fitur staking, pengguna bisa langsung mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper. Jangan lewatkan juga untuk mengikuti akun X dan Telegram proyek untuk pembaruan real-time serta diskusi komunitas.
Bagi Anda yang mencari prediksi harga Bitcoin Hyper, banyak analis memperkirakan potensi lonjakan signifikan seiring peningkatan adopsi Layer-2 di ekosistem Bitcoin.
Jika Anda tertarik untuk bergabung dalam fase awal proyek ini, langkah pertama adalah memahami cara beli Bitcoin Hyper langsung melalui situs resmi mereka. Di sana tersedia panduan lengkap untuk pembelian token $HYPER, informasi tentang presale, dan fitur staking yang ditawarkan.
Komunitas Bitcoin Hyper saat ini aktif berdiskusi dan berbagi update melalui akun X (Twitter) resmi dan channel Telegram proyek, yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan insight terbaru serta peluang eksklusif selama masa presale berlangsung.
Jangan lewatkan momentum ini. Kunjungi laman resmi Bitcoin Hyper hari ini dan pertimbangkan untuk menjadi bagian dari gelombang transformasi infrastruktur Bitcoin berikutnya.
Beli Bitcoin Hyper di Sini Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan
Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) dilaporkan berencana mengklasifikasikan 105 aset cryptocurrency sebagai produk keuangan dan memangkas pajak keuntungan kripto maksimum dari 55% menjadi tarif tetap 20%. Kebijakan ini akan menyelaraskan pajak crypto dengan pasar saham.
Reformasi ini adalah langkah berani Jepang untuk menghidupkan kembali sektor kripto mereka. Tujuannya adalah menjawab keluhan investor mengenai pajak tinggi sambil memperkuat pengawasan pasar, menjadikan Jepang salah satu pasar mata uang crypto terbaik di kawasan Asia.
Jepang: Kripto Setara Produk Keuangan dan Perlindungan Investor
Jepang bersiap melakukan perombakan regulasi besar dengan mengklasifikasikan aset crypto sebagai produk keuangan di bawah Financial Instruments and Exchange Act (FIEA). Langkah ini merupakan bagian dari reformasi yang bertujuan menata kembali sektor kripto nasional.
Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) berencana memasukkan setidaknya 105 mata uang kripto, termasuk Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), ke dalam cakupan FIEA, secara efektif menyetarakan cryptocurrency dengan saham dan obligasi.
Perluasan payung regulasi ini bertujuan utama untuk memastikan sektor kripto mematuhi aturan perlindungan investor yang lebih ketat dan standar yang lebih tinggi. Berdasarkan aturan yang diusulkan, cryptocurrency terbaik seperti BTC dan ETH yang terdaftar di bursa domestik harus memenuhi protokol ketat terkait perjanjian pengungkapan (disclosure agreement).
Bursa di Jepang diwajibkan untuk mengungkapkan secara transparan informasi mendasar setiap token, termasuk penerbit, infrastruktur blockchain yang digunakan, serta riwayat volatilitas harga. Ini menandai upaya serius Jepang untuk memberikan kejelasan regulasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pasar aset digital.
CZ Puji Langkah Jepang Potong Pajak Kripto
Kabar mengenai rencana pemangkasan pajak keuntungan kripto di Jepang disambut baik oleh salah satu tokoh paling berpengaruh di industri ini, salah satunya adalah Co-Founder Binance, Changpeng Zhao (CZ). Melalui unggahan di platform X, CZ memberikan dukungannya dengan menyatakan, βBiaya yang lebih rendah = pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.β
Dukungan dari figur sebesar CZ memiliki dampak signifikan. Sebagai suara yang sangat dihormati di komunitas kripto global, restunya mengindikasikan bahwa Jepang berpotensi menjadi salah tujuan investasi yang sangat menarik bagi para investor aset digital untuk menempatkan dana mereka.
Dampak positifnya tidak hanya berhenti pada sentimen; dukungan CZ kemungkinan besar akan mendorong lebih banyak individu dan perusahaan untuk berinvestasi, serta berpartisipasi aktif dalam pasar crypto Jepang yang sedang berkembang.
Minat Jepang terhadap aset digital sebenarnya sudah mulai menguat di era Perdana Menteri sebelumnya, Shigeru Ishiba. Beliau memandang mata uang digital sebagai salah satu alat strategis bagi Jepang untuk mengatasi tantangan ekonomi yang telah berlangsung lama.
Kini, Perdana Menteri yang baru, Sanae Takaichi, juga dikenal sangat mendukung teknologi baru dan berencana untuk terus mengarahkan Jepang menuju adopsi cryptocurrency yang lebih luas.
Langkah reformasi pajak dan klasifikasi aset kripto di bawah Financial Instruments and Exchange Act (FIEA) ini memang menandai komitmen Jepang untuk menciptakan lingkungan regulasi yang kondusif. Dengan tarif pajak yang disetarakan dengan pasar saham, Jepang tidak hanya berupaya mengatasi keluhan investor domestik tetapi juga memposisikan diri sebagai pusat inovasi dan investasi kripto yang kompetitif di Asia.
Reformasi Pajak: Apakah Cukup Memicu Boom Kripto Jepang?
Meskipun pemotongan pajak kripto yang signifikan oleh Jepang disambut antusias, muncul pertanyaan: apakah reformasi pajak saja cukup untuk memicu kembali boom kripto di negara tersebut?
Realitasnya lebih bernuansa. Penurunan beban pajak dan klarifikasi regulasi adalah kondisi yang diperlukan, tetapi tidak cukup untuk menjamin ledakan pertumbuhan. Langkah-langkah ini hanya membuka peluang, bukan jaminan kesuksesan.
Di satu sisi, Tokyo mengirimkan sinyal kuat bahwa mereka tidak ingin lagi melihat talenta dan modalnya bermigrasi ke pusat-pusat cryptocurrency lain seperti Singapura, Hong Kong, atau Dubai. Dengan menyamakan perlakuan pajak kripto dengan saham, pesan kepada para pengusaha Web3 sangat jelas: bangunlah ekosistem di Jepang, bukan di tempat lain.
Perusahaan lokal, yang sebelumnya mengeluhkan pajak atas keuntungan yang belum direalisasi, kini telah mendapatkan pelonggaran awal untuk tetap beroperasi di dalam negeri (onshore).
Namun, tantangan yang dihadapi Jepang jauh lebih besar. Jepang adalah ekonomi matang dengan populasi menua dan selera risiko yang lebih terukur dibandingkan wilayah lain.
Pajak yang lebih ringan memang dapat menarik trader dan pengembang untuk kembali, tetapi itu tidak bisa menggantikan budaya inovasi yang dinamis, kerangka perbankan yang lincah, atau modal ventura yang siap mendanai proyek berisiko tinggi. Reformasi pajak memberikan ruang bernapas, tetapi tidak menciptakan mesin pertumbuhan itu sendiri.
Pada praktiknya, revitalisasi ekosistem crypto Jepang akan bergantung pada kombinasi beberapa faktor: adopsi oleh institusi besar, munculnya proyek-proyek lokal yang berkualitas, dan kemampuan masyarakat umum untuk kembali percaya setelah bertahun-tahun dibayangi oleh sistem pajak yang mencekik.
Reformasi pajak hanyalah fondasi. Hal yang akan menentukan adalah pengalaman konkret dan inovatif yang ditawarkan kepada pengguna setelah fondasi ini berdiri.
PEPENODE: Gelombang Baru Penambangan Kripto yang Lebih Terjangkau
Perdebatan mengenai reformasi pajak di Jepang mengingatkan kita bahwa jika ekosistem kripto ingin berkembang, penting untuk menyediakan gerbang masuk bagi investor kecil yang tidak elitis atau secara teknis terlalu rumit. PEPENODE (PEPENODE) memilih untuk mengatasi masalah ini melalui konsep penambangan yang di-gamifikasi.
Alih-alih harus mengejar perangkat ASIC yang mahal dan dibebani tagihan listrik yang mencekikβkendala umum dalam penambangan tradisionalβpengguna di PEPENODE memulai dengan hanya memiliki ruang server virtual sederhana.
Dari sana, mereka mulai menambahkan βnodeβ yang masing-masing memiliki karakteristik unik, membangun konfigurasi penambangan mereka secara bertahap. Meskipun faktor acak ikut berperan, di mana beberapa node lebih unggul dari yang lain, perbedaan utama terletak pada strategi pemain: bagaimana menggabungkan node yang tepat, memperluas ruang, dan menjual aset yang kurang efektif untuk meningkatkan keseluruhan rig.
Pendekatan ini berhasil mengubah aktivitas penambangan menjadi sebuah permainan membangun dan strategi, tetapi dengan hasil nyata: generasi token $PEPENODE. Selain itu, rig yang dibangun juga menghasilkan meme coin populer lainnya seperti PEPE atau FARTCOIN. Ke depannya, insentif lain seperti DOGE atau SHIB berpotensi ditambahkan, yang makin meningkatkan daya tarik model ini.
Investor kecil, yang selama ini tersingkir dari penambangan Bitcoin karena modal besar, kini menemukan arena di mana modal sederhana mereka memiliki kesempatan untuk diperhitungkan. PEPENODE menciptakan lingkungan inklusif, memungkinkan partisipasi dalam penambangan tanpa hambatan biaya dan teknis yang tinggi.
Saat ini presale PEPENODE telah mengumpulkan lebih dari $2,1 juta atau sekitar Rp35 miliar. Perolehan tersebut mencerminkan tingginya minat dari penggemar kripto terhadap platform mine-to-earn inovatif yang ditawarkan proyek ini.
PEPENODE masih menggelar presale crypto untuk token $PEPENODE, dengan harga saat ini $0,0011638 per token. Investor presale dapat mengharapkan imbal hasil melalui metode staking yang saat ini menawarkan imbalan mencapai 590% APY.
Baca panduan lengkap cara beli PEPENODE untuk mendapatkan langkah komprehensif membeli $PEPENODE di situs web resminya. Anda juga dapat memperkaya informasi mengenai proyek ini dengan membaca prediksi harga PEPENODE.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali diguncang gelombang likuidasi besar yang menyapu posisi trader dalam hitungan jam. Dalam satu hari, lebih dari $1 miliar atau sekitar 16,7 triliun rupiah menguap, dengan Bitcoin, Ethereum, dan Solana menjadi titik benturan utama.
Peristiwa ini menegaskan normal baru di crypto, volatilitas ekstrem yang hidup karena leverage tinggi. Gerak harga kecil pun bisa menjelma domino yang meruntuhkan posisi beruntun.
1 Miliar Dolar Hilang dalam 24 Jam
Likuidasi lebih dari $1 miliar atau sekitar 16,7 triliun rupiah terjadi hanya dalam sehari dan menyentuh sekitar 180.000 sampai 190.000 trader. Posisi long mendominasi korban, sehingga pihak yang yakin reli berlanjut menanggung koreksi paling keras.
BREAKING:
$1,000,000,000 worth of Bitcoin & crypto longs liquidated in the past 60 minutes. pic.twitter.com/jiL8AXDtml
Total kapitalisasi market crypto turun sekitar 3 sampai 4 persen, tetapi portofolio yang memakai leverage besar merasakan dampak paling brutal. Bitcoin sempat mematahkan area $85.000 atau sekitar 1,42 miliar rupiah sebelum pantulan muncul.
Sentimen market masih tegang, karena satu sumbu candle dapat memicu forced liquidation baru. Ethereum ikut turun di bawah level psikologis $3.000 atau sekitar 50 juta rupiah. Solana meneruskan rangkaian penurunan walau pembahasan ETF SOL tetap ramai.
Altcoin besar seperti XRP dan BNB ikut melemah 3 sampai 5 persen. Pola ini lebih mirip rentetan hentakan tajam ketimbang crash klasik yang panjang.
Efek Bola Salju Saat Leverage Melemahkan Crypto
Gelombang likuidasi $1 miliar ini bukan insiden tunggal. Beberapa pekan terakhir sering menampilkan hari dengan posisi terhapus di atas $500 juta atau sekitar 8,34 triliun rupiah.
Sejumlah sesi bahkan melewati $1,3 miliar atau sekitar 21,7 triliun rupiah saat Bitcoin jatuh lebih curam. Polanya jelas, leverage menumpuk, kedalaman market menipis, lalu penurunan kecil berubah menjadi arus deras.
Pelaku institusional bergerak lebih hati hati. Setelah guncangan Oktober yang menghapus hampir $19 miliar atau sekitar 316,7 triliun rupiah di seluruh market, arus keluar modal dari produk terstruktur dan ETF meningkat. Likuiditas dasar ikut menyusut, sementara trader ritel tetap agresif memakai leverage 20x, 50x, bahkan 100x di derivatives.
Penurunan harga 2 atau 3 persen saja bisa mendorong posisi dengan leverage tinggi melewati batas margin. Exchange mengeksekusi penjualan paksa, tekanan jual memperdalam koreksi, lalu memicu liquidations lanjutan. Rantai ini berputar cepat dan otomatis. Istilah crash terasa kurang pas, karena market mengalami kumpulan letupan mikro yang menumpuk sampai miliaran lenyap.
Bitcoin Hyper HYPER β Opsi Pilihan Saat Pasar Mengalami Koreksi
Tekanan besar tidak selalu membuat investor menjauh dari crypto. Banyak pelaku pasar memilih reposisi ke proyek yang menempel kuat pada narasi Bitcoin. Bitcoin Hyper atau $HYPER mencuri perhatian karena menawarkan eksposur ke potensi bull run BTC berikutnya tanpa hanya mengandalkan pembelian spot.
Cerita Layer 2 yang melekat pada jaringan Bitcoin memberi jalur alternatif bagi investor yang ingin ikut siklus naik. Presale $HYPER sudah mengumpulkan $28,3 juta atau sekitar 472 miliar rupiah. Harga token saat ini berada di $0.013325.
Minat whale ikut menonjol. Seorang investor membeli hampir $500.000 atau sekitar 8,34 miliar rupiah bulan ini. Whale lain masuk pada Oktober dengan nilai sekitar $833.000 atau sekitar 13,9 miliar rupiah. Pembelian besar di tengah market gelisah biasanya mencerminkan keyakinan jangka menengah.
Proyeksi analis tetap spekulatif. Alan Draper menaruh target $0.0583 pada 2025 atau potensi naik lebih dari 330 persen dari harga sekarang. Prediksi harga Bitcoin Hyper menempatkan token ini dengan peluang kenaikan di atas 1.000 persen.
Beberapa suara menyebut skenario x1000 jika utilitas BTC dan ekosistem HYPER benar benar tersambung. Investor yang tertarik, bisa memanfaatkan fase presale untuk membangun posisi lebih awal. Untuk informasi selengkapnya, silakan baca panduan kami cara beli Bitcoin Hyper dan ikuti perkembangan proyek crypto ini dengan bergabung ke Telegram dan juga media sosial X (Twitter) mereka.
Maxi Doge MAXI β Memecoin yang Bergerak Berlawanan Arus
Ranah meme coin juga melahirkan kandidat yang bergerak melawan arus, yaitu Maxi Doge atau $MAXI. Saat banyak trader melepas posisi di aset bermodal besar, presale Maxi Doge menembus $4,1 juta atau sekitar 68,4 miliar rupiah. Pencapaian ini tidak menjamin hasil akhir, tetapi menunjukkan selera risiko pada proyek spekulatif masih hidup.
Harga masuk yang rendah menjadi daya tarik utama. Token $MAXI saat ini berada di $0.0002695, sehingga investor bisa masuk dengan dana kecil sambil mengejar upside besar. Program staking dengan yield menarik ikut mendorong arus dana, karena investor bisa meraih passive income sambil menunggu listing di exchange besar.
Dinamika komunitas yang menguat setiap kali proyek viral membuat Maxi Doge mulai membangun jalur sendiri di antara memecoin bertema anjing. Bagi Anda yang tertarik dengan koin meme yang satu ini, jangan lupa baca prediksi harga Maxi Doge untuk memetakan peluang di fase berikutnya.
Panduan cara beli Maxi Doge biasanya mengarahkan investor ke presale resmi, lalu dilanjutkan dengan staking bila ingin menambah potensi imbal hasil. Proyek Maxi Doge aktif di akun X (Twitter) dan Telegram resmi mereka, jadi pantau kanal itu untuk update presale dan roadmap. Kunjungi laman resmi proyek agar Anda memperoleh informasi tokenomics dan jadwal terbaru.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Prediksi harga XRP yang sebelumnya masih bullish kembali diuji oleh aksi jual besar-besaran dalam seminggu terakhir. Kendati demikian, keyakinan sejumlah analis bahwa ini masih merupakan koreksi pasar yang sehat masih belum tergoyahkan.
Di tengah kondisi XRP yang makin terpuruk, Maxi Doge (MAXI) muncul sebagai opsi altcoin yang menawarkan peluang investasi menjanjikan. Dengan narasi Doge yang lebih baik dari pendahulunya, Dogecoin, MAXI telah memicu hype di sekitar proyek dan berhasil mengumpulkan lebih dari $4,1 juta atau setara Rp68,5 miliar melalui presale yang sedang digelar.
XRP di Ujung Tanduk $2: Indikator Panik Pasar Picu Keraguan Besar
Harga XRP berada di persimpangan jalan yang sangat kritis setelah kehilangan 16% nilainya hanya dalam satu minggu perdagangan, memaksa salah satu aset dalam daftar altcoin terbaik ini terperosok mendekati batas psikologis $2.
Pertanyaan besar yang kini menghantui pasar adalah: mampukah XRP mempertahankan level vital ini, ataukah skenario prediksi harga XRP yang bearish kini tak terhindarkan?
Tekanan jual terlihat jelas dari lonjakan volume perdagangan 24 jam yang mencapai 27%, sebuah angka yang signifikan karena mencakup hampir 5% dari total kapitalisasi pasar beredar XRP, menandakan likuidasi terjadi dengan sangat cepat.
Ironisnya, kabar baik seputar peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis XRP di Amerika Serikat pun ternyata tak berdaya menahan penurunan harga. XRP terus menderita akibat gelombang koreksi yang melanda pasar kripto secara lebih luas.
Kedalaman sentimen negatif ini tercermin dari ambruknya Indeks Fear and Greed ke angka 15, level yang belum pernah tersentuh sejak April lalu, menggarisbawahi kondisi panik ekstrem di kalangan investor.
Jika level support $2 gagal dipertahankan, penurunan harga XRP diperkirakan akan makin intens. Minat terbuka (open interest) pada kontrak futures XRP sudah jatuh ke level terendah sejak November tahun laluβsaat momentum pemilihan Trump sempat membangkitkan sentimen pasar.
Kegagalan support bisa mendorong harga ke zona permintaan utama berikutnya di $1.75, yang berarti potensi penurunan 17%, dan jika tekanan terus berlanjut, target berikutnya ada di drop zone sekitar $1.47 (penurunan total 30%).
Mengingat dominasi ketakutan di pasar saat ini, para investor disarankan untuk berhati-hati sebelum mencoba βmenangkap pisau jatuhβ atau mencari titik terendah.
Prediksi Harga XRP: XRP Berhasil Memantul, tetapi Risiko Kejatuhan Lebih Besar
Meskipun pasar dilanda kepanikan, XRP menunjukkan secercah harapan setelah berhasil memantul dari garis support tren kunci pada perdagangan kemarin. Aksi pantulan ini memberikan peluang bagi altcoin tersebut untuk setidaknya memulai pemulihan jangka pendek.
Namun, para analis teknikal memperingatkan bahwa ancaman breakdown bearish masih sangat tinggi, dan kegagalan pertahanan di level support ini bisa memicu kerugian signifikan.
Jika XRP benar-benar jebol di bawah garis tren ini, prediksi harga XRP akan menghadapi skenario penurunan yang curam. Zona permintaan utama pertama berada di $1.75, yang berarti potensi penurunan 17% dari harga saat ini.
Skenario yang lebih buruk dapat mengirim XRP jatuh ke βzona pendaratanβ berikutnya di dekat $1.47, yang setara dengan penurunan drastis sebesar 30%. Ketidakpastian momentum pasar, ditambah dominasi rasa takut di kalangan investor, membuat upaya untuk menentukan titik terendah (timing a bottom) terasa sangat berisiko saat ini.
Melihat kondisi ini, banyak trader mulai mengalihkan fokus dari aset-aset yang berisiko tinggi di pasar yang sudah matang dan beralih mencari peluang di proyek presale crypto.
Proyek seperti Maxi Doge (MAXI) menawarkan alternatif di mana potensi upside (kenaikan) cenderung lebih baik, dan belum dibanjiri oleh keramaian. $MAXI, misalnya, membangun komunitas meme crypto yang berorientasi pada trader, menyediakan wadah untuk strategi perdagangan, peluang investasi awal, dan tantangan yang menarik.
Dengan momentum yang terus berkembang pesat, ini dilihat sebagai kesempatan untuk masuk lebih awal sebelum lonjakan harga terjadi.
Maxi Doge (MAXI): Komunitas Meme Coin Baru di Tengah Ketidakpastian Pasar
Saat pasar kripto menghadapi ketidakpastian, terutama setelah koreksi tajam pada aset utama yang memengaruhi prediksi harga XRP, para trader mulai mencari peluang di luar aset tradisional.
Maxi Doge (MAXI) hadir sebagai jawaban, memanfaatkan energi bull market dan menyalurkannya ke dalam meme coin yang terinspirasi dari Doge. Proyek ini menawarkan pintu masuk yang cepat dan menyenangkan bagi para trader yang ingin bergabung dengan jaringan sesama pencari peluang awal.
Maxi Doge tidak sekadar menjual token; ia membangun ekosistem berbasis komunitas. Para trader akan mendapatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah dan pengakuan melalui berbagai kompetisi menarik, seperti Maxi Ripped dan Maxi Gains.
Selain itu, komunitas ini menjadi tempat bagi para penggemar aset kripto untuk berbagi wawasan, strategi, dan setup trading terbaik, secara kolektif memburu potensi kenaikan hingga 10 kali lipat (10x).
Model ekonomi Maxi Doge dirancang untuk menjadikannya sebagai crypto yang bagus untuk jangka panjang. Sebanyak 25% dari dana yang terkumpul selama pra-penjualan dialokasikan untuk diinvestasikan ke dalam token-token terkemuka di siklus pasar saat ini.
Keuntungan dari investasi tersebut kemudian akan digunakan untuk mendanai upaya pemasaran di masa depan, memastikan kesadaran dan menjaga $MAXI tetap menjadi sorotan. Untuk bergabung dan membeli $MAXI di tahap presale, investor dapat mengunjungi situs resmi Maxi Doge dan menautkan dompet yang kompatibel, lalu menukar USDT atau ETH, atau menggunakan kartu bank untuk berinvestasi.
Harga $MAXI saat ini $0,000269, masih sangat murah untuk koin meme dengan komunitas yang begitu solid. Namun, harga tersebut akan naik dalam waktu kurang dari 24 jam ke depan, mengingat presale akan menginjak putaran baru.
Baca panduan lengkap untuk bergabung dalam presale $MAXI dalam artikel cara beli Maxi Doge. Potensi pertumbuhan $MAXI yang menjanjikan juga telah kami uraikan dalam artikel yang secara khusus mengulas mengenai prediksi harga Maxi Doge.
Beli Maxi Doge di Sini Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Meskipun Bitcoin terkoreksi setelah mencapai rekor tertinggi, para analis kini mengalihkan fokus. Mereka percaya bahwa altcoin dengan utilitas nyata akan menjadi pemimpin bull market berikutnya dan menjadi kripto terbaik untuk dibeli. Koreksi BTC dilihat sebagai penyehatan pasar yang normal.
Strategi kini mengarah ke XRP, Zcash (ZEC), dan Pi Network (PI). XRP berambisi merevolusi pembayaran global dengan stablecoin RLUSD. ZEC, pemimpin privasi, telah melonjak 1.480% dalam setahun. Sementara itu, Pi Network berpotensi breakout menjelang peluncuran mainnet, menawarkan peluang outperform di tengah ketidakpastian pasar.
Kripto Terbaik untuk Dibeli Hari Ini
Pasca mencapai rekor harga tertinggi $126.080 pada awal Oktober, Bitcoin (BTC) kini terperosok ke level terendah enam bulan di $88.634.
Meskipun penurunan ini menimbulkan kekhawatiran, analis veteran tetap tenang, melihat koreksi pasar sebagai proses βresetβ yang sehat untuk membersihkan leverage berlebihan dan mendinginkan euforia spekulatif. Justru, retraksi semacam ini diyakini membangun fondasi yang lebih kokoh untuk fase siklus pasar berikutnya.
Namun, yang menarik, narasi pasar mulai berubah: Bitcoin mungkin tidak lagi menjadi mesin utama bull market mendatang. Sebaliknya, daftar altcoin dengan utilitas dunia nyata dan fokus institusional makin memposisikan diri sebagai calon pemimpin.
Strategi pasar kini tertuju pada aset seperti XRP, Zcash (ZEC), dan Pi Network (PI) yang diperkirakan mampu melampaui performa BTC dalam beberapa bulan ke depan, menjadikannya pilihan kripto terbaik untuk dibeli oleh investor yang berani mengambil posisi di saat pelemahan.
Zcash, misalnya, telah melonjak lebih dari 1.400% dalam setahun terakhir berkat fokus privasinya, menunjukkan kekuatan fundamental di tengah gejolak pasar.
Kripto Terbaik untuk Dibeli: XRP Diambang Merevolusi Sistem Pembayaran Tradisional, Siap Gantikan SWIFT
XRP (XRP), aset kripto yang dikembangkan oleh Ripple, terus menarik perhatian sebagai salah satu pemain paling signifikan dalam sektor fintech. Bukan tanpa alasan, XRP menawarkan jaringan penyelesaian dana yang hampir instan dengan biaya sangat rendah.
Ripple bahkan berani mengklaim teknologi ini berpotensi besar menggantikan sistem transfer perbankan global tradisional, SWIFT. Visi ini diperkuat dengan fakta bahwa XRP telah diakui dan masuk dalam laporan modernisasi keuangan dari lembaga sekelas Dana Pembangunan Modal PBB dan Gedung Putih.
Berkat kemitraan yang terus meluas dengan berbagai bank dan penyedia layanan pembayaran, XRP berhasil mempertahankan posisinya sebagai mata uang kripto terbesar keempat, dengan kapitalisasi pasar di atas $124 miliar.
Ambisi Ripple untuk mendominasi lanskap pembayaran makin jelas dengan peluncuran RLUSD, stablecoin yang didukung Dolar AS. Yang menarik, setiap transfer RLUSD akan membuang sedikit XRP dari peredaran, secara cerdas mengaitkan aktivitas jaringan dengan ekonomi token jangka panjang untuk menopang nilainya.
Dalam setahun terakhir, ketika Bitcoin merosot 6%, XRP justru melonjak 81%, mencetak rekor tertinggi baru di $3.65 pada Juliβrekor pertama sejak 2018. Dengan Relative Strength Index (RSI) yang mendekati 40, XRP mungkin akan segera memasuki area oversold yang seringkali menjadi magnet bagi bargain hunter atau pencari harga murah.
Pada harga saat ini $2.05, XRP menjadi kripto terbaik untuk dibeli dengan potensi besar. Analis percaya, jika regulator AS menyetujui ETF kripto spot dan mengesahkan kerangka aset digital federal, XRP bisa melampaui $10 atau lebih tinggi pada tahun 2026.
Kripto Terbaik untuk Dibeli: ZCash (ZEC) Catat Lonjakan 1.400% dan Masih Berpotensi untuk Terus Naik
Zcash (ZEC), yang diluncurkan pada tahun 2016 sebagai fork dari Bitcoin, diciptakan dengan satu fokus fundamental: privasi finansial mutlak. Keunggulan ZEC terletak pada penggunaan zk-SNARKs, metode kriptografi canggih yang memungkinkan validasi transaksi tanpa perlu mengungkap identitas pengirim, penerima, maupun jumlah aset yang ditransfer.
Fleksibilitasnyaβdengan opsi alamat transparan atau terlindungi (shielded)βmenarik baik pengguna yang sangat peduli privasi maupun institusi yang memerlukan kejelasan kepatuhan.
Dalam periode 12 bulan terakhir, Zcash telah menunjukkan kinerja yang mencengangkan, melonjak lebih dari 1.480%. Dalam seminggu terakhir saja, ZEC telah menguat 39%. Saat ini diperdagangkan mendekati $686 dengan kapitalisasi pasar melampaui $11 miliar, ZEC mendominasi mayoritas sektor koin privasi. Indikator Relative Strength Index (RSI) di sekitar 62 menunjukkan momentum beli yang kuat.
Dengan meningkatnya kejelasan regulasi dan minat global terhadap teknologi yang berpusat pada privasi, analis percaya ZEC berpotensi mencapai $2.500 sebelum akhir tahun, menjadikannya salah satu kripto terbaik untuk dibeli dengan fundamental dan performa harga yang luar biasa.
Kripto Terbaik untuk Dibeli: Pi Network (PI) Siap Menuju $1?
Pi Network merevolusi partisipasi kripto dengan sistem tap-to-mine yang memungkinkan siapapun menghasilkan token hanya dengan smartphone, tanpa perlu perangkat keras yang boros energi. Meskipun pasar sedang lesu, Renewed Buying Interest mendorong kenaikan PI 3% dalam 24 jam terakhir, dengan RSI di angka 60.
Pola teknikal mengindikasikan kemungkinan breakout pada tahun 2025. PI menjadi salah satu crypto yang menjanjikan untuk naik ketika pasar membaik. Jika sentimen bullish kembali, PI diperkirakan bisa mencapai $3 menjelang Natal, melompat 12,5 kali lipat dari harga saat ini di sekitar $0.24.
Para pengembang terus menyiapkan Versi 23, pembaruan krusial yang diharapkan mempersiapkan jaringan untuk peluncuran mainnet yang telah lama dinantikan.
Dengan blockchain Layer-1 yang terdedikasi dan komunitas yang berkembang pesat, Pi Network berada di posisi strategis untuk menangkap adopsi global, menjadikannya salah satu kripto terbaik untuk dibeli dengan potensi comeback besar di tahun 2026.
Bitcoin Hyper: Solusi Layer-2 Bitcoin Berkecepatan Tinggi
Di antara proyek-proyek baru yang menarik perhatian jelang 2026 adalah Bitcoin Hyper (HYPER), sebuah protokol Layer-2 Bitcoin yang dibungkus dengan citra meme coin. Di balik pemasarannya yang ringan, HYPER menawarkan substansi teknologi serius: menghadirkan throughput lebih tinggi, biaya transaksi lebih rendah, dan fungsionalitas smart-contract ke ekosistem Bitcoin.
Dibangun menggunakan Solana Virtual Machine (SVM), jaringan ini tidak hanya mendukung tata kelola terdesentralisasi tetapi juga dilengkapi Canonical Bridge untuk transfer Bitcoin yang cepat dan aman antar chain.
Proyek ini telah mendapatkan validasi kredibilitas tinggi dengan audit Coinsult dan SpyWolf yang melaporkan nol kerentanan smart-contract.
Dengan fokus pada staking dan tata kelola, investor pra-penjualan awal dapat menikmati imbal hasil hingga 41% APY. Presale HYPER saat ini sangat sukses, berhasil mengumpulkan dana lebih dari $28,2 juta atau setara Rp471,3 miliar (kurs 1 USD = Rp16.716).
Analis kripto populer, Borch Crypto, berspekulasi bahwa token ini dapat memberikan pengembalian hingga 100x lipat atau bahkan menjadi koin naik 1000x, menjadikannya salah satu kripto terbaik untuk dibeli dengan potensi gain eksplosif pada tahun 2026.
Tim analis kami juga telah membuat prediksi harga Bitcoin Hyper untuk membantu Anda mempelajari potensi pertumbuhan token ini. Selain itu, Anda juga dapat memperoleh panduan lengkap cara bergabung dalam presale proyek ini dengan membaca artikel cara beli Bitcoin Hyper.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Shiba Inu (SHIB), meme coin terbesar kedua di dunia, tampaknya tengah bersiap untuk rebound setelah pola bullish divergence mulai terbentuk di grafiknya. Namun jika SHIB benar-benar ingin mengakhiri dominasi Dogecoin (DOGE), tampil lucu saja tidak cukup. Dibutuhkan kekuatan dominan, dan juga karakter yang mengintimidasi.
Gelar Dogecoin Killer sejati seharusnya dipegang oleh token yang mampu membuat rival kecilnya gemetar sebelum berani melangkah. Itulah level dominasi yang dibawa Maxi Doge ke arena meme coin, khususnya di kategori bertema anjing yang kini semakin banyak.
Maxi Doge Bersiap Mengambil Alih Arena Meme Coin
Aktivitas trading meme coin memang sedikit melambat dalam beberapa waktu terakhir. Token-token utama seperti DOGE masih bertahan di zona support bulanan yang oleh banyak analis dianggap sebagai potensi titik pantul yang kuat.
Rival terdekatnya, SHIB, juga berada di level krusial, dengan sinyal divergence RSI bullish yang mengindikasikan pelemahan momentum bearish. Setup ini menjadi sinyal teknikal klasik bahwa SHIB berpeluang rebound jika tekanan jual mulai mereda.
Selain itu, beberapa analis juga menyoroti langkah SHIB yang mulai mengarah ke utilitas nyata, termasuk kerja sama terbaru dengan Bitget yang memungkinkan integrasi SHIB dalam saluran pembayaran umum.
When $SHIB Reaches 1 CENT Just Remember Today U Had A Chance To Buy it at $0.00001 And You didn't
A $1,000 investment in $SHIB will buy 100 million tokens today!
When Shiba Inu Hits $0.01 An Investment of $1,000 Could Fetch $1 Million
Langkah ini memberi alasan tambahan mengapa tokoh-tokoh crypto seperti James Waynn (CB BNB di X) menyebut sekarang adalah waktu ideal untuk mengakumulasi SHIB. Ia bahkan menyebut bahwa investasi $1.000 di SHIB bisa berubah menjadi $1 juta jika token tersebut suatu hari mencapai harga satu sen.
SHIB Belum Pernah Menggulingkan DOGE β Tapi Maxi Doge Datang untuk Menyelesaikan Misi Itu
Meskipun semangat baru mulai kembali menyelimuti komunitas SHIB, narasi sebagai βDogecoin Killerβ sudah lama kehilangan momentumnya. Baik SHIB maupun DOGE mencapai puncaknya empat tahun lalu dan sejak itu belum pernah menyentuh level tertinggi mereka lagi.
Jika misi SHIB adalah mengakhiri dominasi DOGE, maka misi itu bahkan belum sempat dimulai, kapal itu tidak pernah benar-benar berlayar.
Kondisi ini justru membuka jalan bagi karakter baru yang selama ini ditunggu oleh para pelaku pasar crypto, Maxi Doge. Bukan sekadar token baru, MAXI muncul membawa persona alpha sesungguhnya dalam dunia meme coin. Ia tidak datang untuk sekadar bersaing. Ia datang untuk mendominasi.
Maxi Doge ibarat boogeyman yang bersembunyi di bawah ranjang Dogecoin. Belum melompat keluar, tapi DOGE tahu ia ada di sana mengintai, menunggu, dan terus memperkuat diri. Di balik layar, Maxi Doge sedang membangun kekuatan, membakar energi dari amarah sebelum akhirnya dilepas ke pasar.
Bola mata merahnya bukan karena takut, tapi karena tidak sabar ingin membuktikan siapa yang sebenarnya pantas memimpin siklus ini. Pasar saat ini tidak lagi memberi hadiah untuk yang sekadar lucu. Pasar ingin melihat dominasi, kekuatan, dan semangat besar dari token yang mampu memimpin.
Itulah sebabnya SHIB belum berhasil mengalahkan DOGE. Formula βanjing imutβ sudah tidak relevan untuk mencuri perhatian pasar yang kian agresif.
MAXI Terus Mengumpulkan Dana, Whale Mulai Turun Tangan
Investor crypto yang mengikuti perkembangan tren tahu ke mana arah pasar bergerak. Mereka kini mulai membanjiri presale Maxi Doge, yang sudah melampaui $4,1 juta atau sekitar 68,6 miliar rupiah. Gelombang awal ini dipimpin oleh para βearly-stage hunterβ, investor yang memahami sinyal-sinyal dini dan tahu betul apa yang sedang dibangun oleh proyek ini.
Data presale terbaru menunjukkan adanya akumulasi besar dari investor whale. Pada hari Rabu lalu, seorang whale melakukan pembelian 214 juta token MAXI senilai sekitar $58.000 atau hampir 970 juta rupiah.
Jika para analis bisa menyebut SHIB sebagai token dengan potensi 1000x, lalu bagaimana dengan token yang dari awal memang dirancang untuk mewujudkan narasi 1000x, saat harganya masih jauh lebih awal dan upside-nya jauh lebih luas?
Dalam skenario pasar yang tepat, pembelian sebesar $58.000 tersebut bisa berkembang menjadi $58 juta, jenis kenaikan yang telah membangun nama-nama legendaris di dunia meme coin selama dekade terakhir.
Lonjakan permintaan ini tidak datang secara kebetulan. Maxi Doge dirancang dengan karakter yang kuat, strategi presale yang solid, dan narasi dominan yang mampu membentuk gelombang komunitas. Investor yang masuk lebih awal sudah melihat sinyal bahwa proyek ini bukan hanya gimmick musiman, melainkan kandidat serius dalam siklus meme coin berikutnya.
Maxi Doge Ajak Komunitas Bersiap untuk Pump Terbesar
Gelombang dukungan terhadap Maxi Doge terus membesar. Komunitas crypto yang haus akan aksi besar kini mulai berkumpul, menyambut proyek yang disebut-sebut sebagai βDogecoin Killerβ sejati.
Bagi Anda yang ingin bergabung dalam perjalanan penuh adrenalin ini, halaman resmi Maxi Doge telah menyediakan berbagai metode pembelian presale, mulai dari ETH, BNB, USDT, hingga USDC. Bahkan tersedia opsi beli langsung menggunakan kartu bank.
Best Wallet, salah satu dompet crypto dan Bitcoin terbaik yang tersedia di Google Play dan App Store, juga telah mendukung pembelian token MAXI secara instan dan aman. Setelah membeli token di fase presale, investor bisa langsung melakukan staking melalui protokol native proyek, dengan imbal hasil dinamis hingga 74% APY.
Skema staking ini dirancang untuk memberi insentif maksimal bagi holder awal. Aspek keamanan proyek juga telah mendapat verifikasi dari dua lembaga audit terkemuka: Coinsult dan SOLIDProof. Audit menyeluruh terhadap smart contract MAXI menambah lapisan kepercayaan bagi investor baru yang ingin masuk tanpa kekhawatiran soal risiko teknis.
Untuk terus mengikuti perkembangan dan membangun koneksi dengan komunitas, kunjungi akun resmi Maxi Doge di X (Twitter) serta grup Telegram mereka. Bagi yang ingin tahu lebih banyak soal cara beli Maxi Doge atau mengikuti prediksi harga Maxi Doge ke depan, seluruh informasi lengkap tersedia di situs resmi mereka.
Presale masih berlangsung, dan waktu terbaik untuk masuk adalah sebelum proyek ini melesat. Karena dalam dunia meme coin, mereka yang bergerak cepat dan percaya lebih dulu, sering kali yang akhirnya memimpin saat pompa terbesar dimulai.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Harga Bitcoin Hyper terus menarik perhatian investor karena presale berhasil melampaui 28 juta dolar atau lebih dari Rp468 miliar. Aktivitas whale yang semakin agresif memperkuat keyakinan bahwa proyek Layer 2 ini menawarkan inovasi penting bagi ekosistem Bitcoin. Teknologi SVM yang diintegrasikan ke dalam arsitektur Hyper memberi pengalaman DeFi berkecepatan tinggi bagi pemegang BTC tanpa perlu beralih chain.
Minat terhadap HYPER tumbuh seiring meningkatnya kebutuhan akan solusi yang mampu menangani keterbatasan Bitcoin. Infrastruktur baru ini menghadirkan eksekusi smart contract ultra-cepat, biaya rendah, dan potensi pertumbuhan yang dinilai sangat menarik menjelang peluncuran utamanya.
Fakta Cepat:
Lapisan dasar Bitcoin menghadapi hambatan throughput rendah, biaya tinggi, dan kemampuan pemrograman terbatas yang membuat sebagian besar aktivitas DeFi berkembang di Layer 1 alternatif dan Ethereum rollups.
Bitcoin Hyper memperkenalkan Bitcoin Layer 2 modular berbasis SVM yang menawarkan eksekusi smart contract berlatensi sangat rendah dengan performa setara Solana, namun tetap bertumpu pada keamanan Bitcoin.
Pembelian whale terbaru dengan total Rp2,244,098,000 mendorong presale HYPER melewati 28.1 juta dolar. Harga token berada di level $0.013305 atau Rp222.64 dengan staking APY sebesar 41 persen.
HYPER menargetkan jendela peluncuran pada kuartal empat 2025 atau kuartal satu 2026 dengan proyeksi imbal hasil 1.801 persen pada tahun 2030.
Bitcoin memasuki subplot baru. Ketika BTC bergerak konsisten menuju level tertinggi sebelumnya dan arus ETF mendominasi pemberitaan, perubahan struktural yang sesungguhnya sedang berlangsung pada sisi infrastrukturnya. Investor mulai mengalihkan modal dari perdagangan berbasis meme coin menuju base layer, rollup, dan execution environment yang mampu menampung gelombang pengguna berikutnya.
Perubahan arah ini menjadi penting karena Bitcoin, meskipun memiliki kapitalisasi pasar lebih dari satu triliun dolar, hanya menyelesaikan sekitar tujuh transaksi per detik. Biaya transaksi sering melonjak ketika jaringan padat. Smart contract native juga masih terbatas sehingga sebagian besar volume DeFi bergeser ke Layer 1 alternatif atau Ethereum rollups, bukan ke jaringan Bitcoin itu sendiri.
Solana memproses ribuan transaksi per detik dengan finalitas sub-detik. Ethereum rollups seperti Arbitrum dan Optimism mengumpulkan miliaran dalam TVL karena berperan sebagai execution layer yang efisien.
Beberapa tim berupaya menjembatani kesenjangan ini sepanjang tahun terakhir, mulai dari sidechain general purpose hingga eksperimen berbasis Lightning.
Proyek Layer 2 ini menggabungkan jaminan settlement Bitcoin dengan eksekusi ala Solana yang memanfaatkan Solana Virtual Machine untuk menawarkan pengalaman DeFi lengkap bagi pemegang BTC tanpa pindah ke chain lain.
Presale telah mengumpulkan 28.1 juta dolar dengan harga token $0.013305 atau Rp222.64 dan menawarkan staking 41 persen APY. Proyek ini menunjukkan momentum kuat dengan target peluncuran kuartal empat 2025 atau awal 2026.
Whale juga mulai bergerak. Dalam 24 jam terakhir, dua whale menyumbang total Rp2,244,098,000 ke presale. Pembelian terbesar yang tercatat sejauh ini sebesar Rp8,415,042,200 terjadi kurang dari satu pekan lalu.
Whale Menyukai Gagasan Bitcoin Hyper Membawa Kecepatan SVM ke Jaringan Tepercaya Bitcoin
Inti desain Bitcoin Hyper berada pada arsitektur modular di mana Bitcoin Layer 1 berfungsi sebagai settlement layer sementara Layer 2 berbasis SVM menangani eksekusi real time. Transaksi dikelompokkan di Layer 2 dan state root diikat kembali ke Bitcoin secara berkala sehingga menghadirkan finalitas Bitcoin tanpa menghambat throughput.
Solana Virtual Machine pada Layer 2 menjalankan smart contract berbasis Rust, lingkungan yang telah terbukti mampu mendukung bot trading berfrekuensi tinggi, marketplace NFT, dan primitive gaming. Pendekatan ini menghasilkan eksekusi smart contract yang sangat cepat dengan throughput tinggi.
Sebuah canonical bridge memungkinkan BTC Anda dimint di Hyper layer dengan eksekusi hampir instan. Anda dapat bertransaksi menggunakan wrapped BTC dengan biaya rendah dan konfirmasi cepat sambil tetap mendapatkan keamanan settlement dari Bitcoin Layer 1.
Upaya penskalaan lain seperti Lightning atau sidechain Rootstock menghadirkan keunggulan tersendiri, namun tetap berbeda. Lightning ideal untuk pembayaran peer to peer namun kurang optimal untuk aplikasi kompleks. Rootstock menawarkan kompatibilitas EVM tetapi belum mencapai throughput yang dibutuhkan untuk lingkungan trading secepat Solana.
Bitcoin Hyper menangani high frequency DeFi dan dApps komposabel sejak hari pertama, menciptakan ekosistem Bitcoin yang lebih cepat, lebih murah, lebih skalabel, dan lebih efisien.
Investor yang berfokus pada infrastruktur melihat perkembangan dana dan aktivitas whale bukan sebagai hype, melainkan sinyal yang menandai pergeseran penting.
Momentum Presale HYPER Memicu Spekulasi Harga Bitcoin Layer 2
Dengan presale Bitcoin Hyper yang telah melampaui 28.1 juta dolar pada harga token $0.013305 atau Rp222.64, pertanyaan yang muncul adalah bagaimana pasar akan menilai Bitcoin Layer 2 berbasis SVM ini ketika likuiditas mainnet tersedia. Perbandingan dengan ekosistem lain memberi gambaran awal tanpa menjamin hasil yang tepat.
Valuasi fully diluted Solana mencapai puluhan miliar dolar pada puncak siklus karena throughput tinggi dan ekosistem dApp yang matang. Ethereum rollups seperti Arbitrum dan Optimism masing-masing mencapai valuasi miliaran dolar meski masih dalam tahap adopsi awal.
Jika Layer 2 berbasis SVM ini berhasil menangkap tiga persen dari total nilai yang terkunci di solusi penskalaan Bitcoin atau chain DeFi pesaing, satu skenario potensial mulai terlihat. Prediksi harga HYPER menunjukkan target $0.08625 atau Rp1,443.39 pada tahun 2026, yang berarti ROI 548 persen dalam dua belas bulan. Target jangka panjang 2030 berada di level $0.253 atau Rp4,233.69, naik 1.801 persen dari harga presale saat ini.
Proyeksi tersebut bergantung pada beberapa faktor yaitu kekuatan BTC yang berkelanjutan, keberhasilan peluncuran mainnet, minat pengembang terhadap dApp berbasis Rust, dan berfungsinya canonical bridge terdesentralisasi untuk arus wrapped BTC. Antusiasme komunitas memberi dorongan tambahan.
Pesan inti bagi Anda sebagai peserta bukan pada angka targetnya, melainkan struktur yang mendasari peluang tersebut. Token memiliki fungsi utilitas yang jelas, staking menjadi bagian dari keamanan jaringan dan model governance, sementara penggunaan SVM menekan risiko eksekusi karena memanfaatkan virtual machine yang telah teruji.
Trader yang mencari eksposur asimetris terhadap narasi Bitcoin Layer 2 mendapat posisi menarik melalui kombinasi desain modular, eksekusi SVM, dan penggunaan wrapped BTC yang mendorong HYPER masuk daftar altcoin paling prospektif.
Investor yang ingin mendukung proyek sekaligus melakukan diversifikasi perlu mempertimbangkan bahwa jendela peluang semakin sempit. Peluncuran Layer 2 Bitcoin Hyper sudah berada di tahap akhir.
Rekomendasi Bacaan: Cara Beli Bitcoin Hyper Untuk Pemula
Anda mungkin ingin memahami proses pembelian HYPER dengan lebih mudah sebelum mengikuti presale berikutnya. Panduan pemula tentang cara membeli Bitcoin Hyper menyediakan langkah-langkah sederhana yang membantu Anda memilih wallet, melakukan transaksi, serta memastikan aset Anda tersimpan dengan aman. Panduan tersebut sangat bermanfaat bagi pembaca yang baru memasuki dunia presale crypto namun membutuhkan informasi praktis yang terstruktur.
Artikel ini memberi penjelasan mulai dari persiapan awal hingga konfirmasi transaksi sehingga Anda dapat mengikuti proses pembelian tanpa kebingungan. Penjelasan ini membantu mengurangi kesalahan umum yang sering terjadi ketika investor baru mengikuti presale. Panduan ini menjadi bacaan penting bagi Anda yang ingin memahami fondasi investasi pada token dengan potensi pertumbuhan cepat seperti HYPER.
Rekomendasi Bacaan: Prediksi Harga Bitcoin Hyper 2025 Hingga 2030
Pembaca yang ingin mengetahui potensi jangka panjang HYPER dapat mengikuti artikel prediksi harga yang memberikan gambaran menyeluruh tentang kemungkinan pergerakan nilai token di masa depan. Pembahasan ini mencakup analisis fundamental, tren pasar, dan skenario optimis maupun konservatif yang relevan bagi investor jangka menengah hingga panjang. Informasi tersebut membantu Anda membangun perspektif lebih luas sebelum memutuskan tingkat eksposur aset dalam portofolio.
Artikel prediksi harga tersebut sangat berguna bagi investor yang sedang mengukur risiko dan potensi imbal hasil hingga tahun 2030. Penjelasan yang rinci memberi panduan penting dalam memahami bagaimana faktor jaringan, adopsi, dan dinamika pasar dapat memengaruhi nilai aset seperti HYPER di masa mendatang. Bacaan ini menjadi pelengkap ideal sebelum Anda mempertimbangkan langkah berikutnya dalam strategi investasi.
Bergabung Dengan Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia
Anda dapat mengikuti perkembangan presale HYPER dan berbagai pembaruan crypto melalui grup Telegram Cryptonews Indonesia yang aktif. Komunitas ini menjadi tempat yang tepat untuk berdiskusi, bertanya, dan mengikuti berita terbaru seputar pasar crypto dengan bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Anggota di dalamnya sering berbagi insight, strategi, dan analisis yang bermanfaat bagi investor baru maupun berpengalaman.
Komunitas Telegram tersebut juga memberi akses cepat terhadap rilis berita, perubahan harga, serta peluang presale yang sedang berlangsung. Interaksi langsung dengan sesama pembaca membantu Anda memahami dinamika pasar dengan lebih jelas dan menjaga Anda tetap terhubung dengan tren crypto yang berkembang setiap hari. Bergabung dengan komunitas ini dapat meningkatkan pemahaman Anda dan memperkuat keputusan investasi jangka panjang.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Nilai Bitcoin kembali bergerak turun di tengah gejolak regulasi yang muncul dari Afrika Timur hingga Amerika Serikat. Di Kenya, peluncuran tiba-tiba mesin ATM Bitcoin di pusat perbelanjaan besar menandai ujian awal terhadap undang-undang crypto yang baru disahkan.
Sementara itu, pasar AS mulai berspekulasi soal potensi lebih dari 100 pengajuan ETF crypto baru pada tahun 2026, menyusul pembukaan kembali pemerintahan. Di saat yang sama, harga Bitcoin bergerak mendekati zona permintaan penting di kisaran $83.800 hingga $75.000, membuat pelaku pasar waspada apakah sinyal dari regulator mampu menahan tekanan pasar.
ATM Bitcoin Uji Regulasi Crypto Baru Kenya
Pusat perbelanjaan di kota Nairobi kini mulai dipasangi mesin ATM Bitcoin, menghadirkan akses langsung bagi konsumen untuk menukar uang tunai dengan crypto tanpa harus melalui bursa tradisional. Mesin berlabel βBankless Bitcoinβ muncul di dekat konter bank konvensional, menjadi simbol nyata dari perubahan cepat dalam adopsi teknologi keuangan di Kenya.
BREAKING: Kenya officially signs the βVirtual Asset Service Providers Billβ into law.
Langkah ini datang hanya beberapa minggu setelah Kenya memberlakukan Virtual Assets Service Providers Act 2025, kerangka hukum pertama negara tersebut untuk mengatur exchange, penyedia wallet, dan layanan kustodian. Aturan ini bertujuan memberikan kepastian hukum dan pengawasan terhadap industri yang berkembang pesat namun sebelumnya tidak terstruktur.
Namun, pemasangan mendadak mesin ATM di lokasi yang ramai menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan regulator dalam menegakkan kepatuhan, memantau pelaku usaha, dan memastikan lisensi diterapkan secara menyeluruh. Inisiatif Kenya dalam membangun ekosistem aset digital yang terstruktur kini menghadapi ujian nyata yang datang lebih cepat dari perkiraan.
Pembukaan Pemerintah AS Dorong Antisipasi ETF Crypto Baru
Pemerintah Amerika Serikat yang kembali beroperasi memicu spekulasi besar di kalangan investor crypto, khususnya terkait potensi gelombang pengajuan ETF baru di tahun 2026. Matt Hougan, Chief Investment Officer dari Bitwise, menyampaikan kepada CNBC bahwa permintaan terhadap produk investasi crypto yang teregulasi masih sangat tinggi. Ia bahkan memperkirakan lebih dari 100 pengajuan ETF baru akan masuk tahun depan.
According to CNBC, Bitwise CIO Matt Hougan said that with the U.S. government reopening and related legislation advancing, the crypto market could see an βETF Palooza.β He expects over 100 new crypto ETFs/ETPs to launch, with index-based crypto ETPs becoming the most importantβ¦
Fokus utama para investor saat ini adalah pada dana indeks pasif yang memungkinkan eksposur terhadap crypto tanpa perlu mengelola penyimpanan langsung. Jenis produk ini dinilai cocok bagi investor institusi maupun retail yang mencari cara lebih sederhana dan aman untuk masuk ke pasar.
Namun, tekanan jangka pendek masih membayangi. XRP mengalami penurunan sebesar 13% hanya dalam satu pekan terakhir, meskipun ETF baru dari Canary Capital untuk XRP mencatat debut yang cukup mengesankan dengan volume awal sebesar $58 juta atau sekitar 968 miliar rupiah.
Di sisi lain, ETF Bitcoin juga menghadapi tantangan. Penarikan dana dari produk-produk ini telah mencapai lebih dari $1,1 miliar di bulan November saja, menjadikannya bulan terburuk sejauh ini dalam tahun 2025.
Harga Bitcoin saat ini berada di bawah harga rata-rata pembelian investor ETF, yaitu $89.600 atau sekitar 1,49 miliar rupiah. Kondisi ini membuat banyak investor berada dalam posisi rugi. Meski begitu, analis tetap optimis bahwa pembukaan pemerintah dan masuknya produk ETF baru bisa membuka jalan bagi pemulihan Bitcoin yang lebih kuat di tahun 2026.
Bitcoin (BTC/USD) Uji Zona Kritis $83.800β$75.000
Bitcoin terus bergerak melemah, menembus garis tren jangka panjang dan kini mendekati area permintaan harian di kisaran $83.800 hingga $75.000, atau sekitar 1,39 hingga 1,25 miliar rupiah.
Penurunan ini terjadi di dalam pola channel menurun yang cukup jelas. Setiap kali harga mencoba memantul, pergerakannya terhambat di sekitar EMA 20-hari yang kini sudah memotong ke bawah EMA 50-hari, mencerminkan lemahnya momentum jangka pendek.
Di grafik harian, indikator RSI saat ini berada di kisaran 31, wilayah teknikal yang dalam sejarah pergerakan BTC sering menjadi titik awal pembentukan pola higher low atau kemunculan sinyal bullish divergence sebelum terjadi pembalikan tren besar.
Beberapa candle terakhir memperlihatkan sumbu bawah yang panjang, menunjukkan adanya tekanan beli dari pasar yang mulai menjajaki area bawah.
Jika harga benar-benar menyentuh zona permintaan utama, para trader akan mengamati terbentuknya pola candle bullish engulfing atau munculnya sumbu penolakan tajam. Keduanya merupakan sinyal teknikal yang sering kali mendahului pergerakan harga ke atas.
Proyeksi pemulihan harga dari TradingView menunjukkan potensi rebound awal menuju $99.000 atau sekitar 1,65 miliar rupiah. Jika Bitcoin mampu menembus batas atas channel saat ini, maka level resistance berikutnya berada di kisaran $115.000 atau sekitar 1,92 miliar rupiah.
Struktur harga yang lebih luas mengindikasikan pola akumulasi jangka menengah, dengan batas risiko di bawah $75.000 dan potensi kenaikan menuju area $103.000 hingga $115.000.
Bitcoin Hyper: Evolusi Baru BTC dengan Kecepatan Solana?
Bitcoin Hyper ($HYPER) hadir sebagai fase lanjutan dari evolusi ekosistem Bitcoin. Meskipun BTC tetap menjadi standar utama dalam hal keamanan, proyek ini membawa fitur yang selama ini tidak dimiliki oleh Bitcoin, kecepatan dan efisiensi khas Solana. Hasilnya adalah integrasi smart contract ultra-cepat, aplikasi terdesentralisasi, dan bahkan pembuatan meme coin, semuanya berjalan lancar dan tetap diamankan oleh infrastruktur Bitcoin.
Dengan audit yang dilakukan oleh tim dari Consult, proyek meme coin ini menekankan aspek transparansi, keamanan, dan skalabilitas. Komunitasnya terus tumbuh, didorong oleh kepercayaan pasar terhadap masa depan aplikasi BTC yang lebih fleksibel.
Momentum pun semakin kuat. Presale Bitcoin Hyper telah mengumpulkan lebih dari $28,1 juta atau sekitar 469 miliar rupiah, dengan harga token hanya $0.013305 atau sekitar 222 rupiah, menjelang kenaikan harga tahap berikutnya.
Di saat aktivitas jaringan Bitcoin meningkat dan kebutuhan terhadap aplikasi BTC yang cepat terus bertambah, Bitcoin Hyper muncul sebagai penghubung penting antara dua ekosistem terbesar dalam dunia crypto.
Jika Bitcoin menjadi pondasi awal revolusi keuangan digital, maka Bitcoin Hyper berpotensi menjadikannya kembali relevan, dengan kecepatan tinggi, fleksibilitas, dan potensi adopsi massal yang jauh lebih luas.
Bagi investor yang tertarik terhadap arah baru inovasi blockchain, Anda bisa membaca panduan kami tentang cara beli Bitcoin Hyper. Sebagai bahan pertimbangan, jangan lupa baca juga prediksi harga Bitcoin Hyper. Informasi seputar proyek crypto yang satu ini tersedia langsung di laman resmi proyek maupun akun X (Twitter) dan Telegram mereka.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali menarik perhatian setelah Kimi AI dari China merilis proyeksi harga yang dianggap mengejutkan untuk XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu menjelang akhir 2025. Proyeksi tersebut muncul pada saat minat investor terhadap aset berisiko meningkat setelah pemangkasan suku bunga terbaru dari Federal Reserve.
Model Kimi menunjukkan potensi kenaikan signifikan pada ketiga aset tersebut karena kondisi pasar yang mulai pulih setelah penurunan beberapa minggu terakhir. Pola historis menunjukkan bahwa fase koreksi sering menjadi dasar bagi tren naik berikutnya sehingga prediksi ini menarik perhatian investor ritel hingga institusi.
Pesaing Baru ChatGPT yang Mampu Prediksi Crypto
China memperkenalkan pesaing baru untuk ChatGPT melalui model kecerdasan buatan unik bernama Kimi AI yang kini menarik perhatian komunitas crypto global. Algoritma Kimi memberikan proyeksi akhir tahun yang sangat optimistis untuk XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu sehingga menciptakan spekulasi bahwa ketiga aset ini dapat memberi kejutan besar bagi para pemegangnya menjelang musim liburan.
Federal Reserve telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang membuat minat terhadap aset berisiko meningkat ketika 2025 memasuki fase penutupan. Perbaikan kondisi pasar setelah penurunan beberapa minggu sebelumnya membuat para analis memperkirakan momentum pemulihan kuat pada crypto.
Pasar aset digital biasanya bergerak dalam pola gelombang yang teratur dan koreksi dalam sering menjadi tanda bahwa satu fase telah mencapai akhir sebelum tren berikutnya dimulai. Penurunan tajam berfungsi membersihkan leverage berlebih serta aktivitas spekulatif sehingga membuka jalan bagi tren kenaikan besar berikutnya.
Bagian berikut menjelaskan alasan Kimi menilai bahwa XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu berpotensi menjadi aset dengan kenaikan paling agresif menjelang akhir tahun.
XRP (XRP): Kimi AI Prediksi Lonjakan Mendadak 370 Persen
Model prediksi Kimi AI menunjukkan bahwa Ripple XRP ($XRP) berpotensi menguat hingga mencapai kisaran 5 hingga 10 dolar atau Rp83.525 hingga Rp167.050 menjelang akhir tahun. Target tersebut mewakili lonjakan sekitar 330 persen dari harga perdagangan saat ini di sekitar 2,13 dolar atau Rp35.578.
Ripple sebelumnya meraih kemenangan besar dalam gugatan melawan U.S. Securities and Exchange Commission yang membuat XRP naik ke level tertinggi tujuh tahun di 3,65 dolar atau Rp60.968 pada Juli. XRP tumbuh 92 persen dalam satu tahun terakhir sehingga mengungguli performa Bitcoin maupun Ethereum.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.07
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
β² 7.4700%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
βΌ -5.75%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$207.05B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple serta meningkatnya aktivitas perusahaan dalam regulasi global termasuk hubungan CEO Brad Garlinghouse dengan pembuat kebijakan di Washington membuat XRP dikenal sebagai salah satu aset yang paling siap menghadapi regulasi.
Analisis teknikal menunjukkan bahwa XRP berada dalam pola konsolidasi ketat sejak pertengahan tahun dan membentuk beberapa bullish flag tanpa breakout yang diharapkan.
Indikator relative strength index (RSI) kini berada di sekitar level 31 yang mendekati area oversold sehingga harga berada di dasar pola teknikalnya. Peluang breakout kemungkinan membutuhkan katalis seperti persetujuan ETF, integrasi perbankan baru, atau perubahan kebijakan besar dari Amerika Serikat.
Prediksi Kimi AI memperkirakan bahwa dengan pemicu yang tepat XRP dapat bergerak menuju 10 dolar atau Rp167.050 pada 2026.
Bitcoin ($BTC): Kimi AI Perkirakan Pergerakan Natal Menuju 150.000 Dolar
Bitcoin ($BTC) sebagai cryptocurrency terbesar di dunia baru saja mencatat rekor tertinggi baru di 126.080 dolar atau Rp2.105.414.400 pada 6 Oktober. Prediksi Kimi menunjukkan bahwa Bitcoin berpotensi memasuki fase breakout lanjutan yang membawanya mendekati area 250.000 dolar atau Rp4.176.250.000 pada 2026.
Bitcoin dikenal sebagai digital gold karena kemampuannya menarik modal institusi dan ritel sebagai aset lindung nilai pada periode ketidakstabilan ekonomi. Aset ini mewakili kapitalisasi pasar sebesar 1,8 triliun dolar atau Rp30.069 triliun dari total pasar crypto global senilai 3,21 triliun dolar atau Rp53.608 triliun.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$87,550.94
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
β² 3.8200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
βΌ -6.60%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.75T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Inflasi yang mulai mereda serta meningkatnya minat risiko menjelang Desember dapat memberi ruang bagi Bitcoin untuk mendekati kembali level historisnya. Pemangkasan suku bunga terbaru dari The Fed berpotensi meningkatkan permintaan sehingga menciptakan kondisi kuat untuk reli Q4.
Pemulihan alami di pasar dapat mendorong BTC menuju 200.000 dolar atau Rp3.341.000.000. Target Kimi sebesar 250.000 dolar atau Rp4.176.250.000 tetap realistis terutama jika pemerintah Amerika Serikat berhasil menyelesaikan regulasi crypto yang komprehensif sesuai rencana.
Shiba Inu ($SHIB): Kimi AI Menandai Potensi Lonjakan Hingga 15 Kali Lipat
Shiba Inu ($SHIB) sejak peluncurannya pada 2020 terus mempertahankan posisinya sebagai pesaing terbesar Dogecoin dengan kapitalisasi pasar yang tetap berada di atas 5 miliar dolar atau Rp83,525 triliun.
Harga SHIB berada di 0,000008545 dolar atau Rp0,1427 dan bergerak stabil dalam 24 jam terakhir yang menunjukkan pola konsolidasi sejalan dengan kondisi pasar crypto secara keseluruhan.
Analisis grafik menunjukkan bahwa SHIB belum mengonfirmasi breakout dari formasi bullish flag yang terbentuk pada awal tahun. Jika SHIB mampu menembus area berat di 0,000025 dolar atau Rp0,4176 sebelum akhir November, peluang menuju target Kimi antara 0,0001 hingga 0,000127 dolar atau Rp1,6705 hingga Rp2,1213 akan terbuka sehingga mencerminkan potensi kenaikan hingga 10 kali lipat.
Shiba Inu tidak lagi berdiri sebagai token meme semata karena proyek ini telah berkembang menjadi ekosistem penuh melalui Shibarium. Jaringan Layer-2 ini dirancang untuk biaya rendah, pengembangan aplikasi, dan fitur privasi yang lebih baik yang membuat SHIB berbeda dari banyak token meme lain.
Nama Koin
Shiba Inu (SHIB)
Shiba Inu Harga
$0.0000079
Shiba Inu ATH
$0.000088 (October 28, 2021)
Shiba Inu Perubahan Harga dalam 24 Jam
β² 3.1600%
Shiba Inu Perubahan Harga dalam 7 Hari
βΌ -9.20%
Shiba Inu Kapitalisasi Pasar
$4.68B
Sirkulasi Pasokan
589.26T
Shiba Inu (SHIB)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Maxi Doge (MAXI): Meme Coin Energi Tinggi yang Mulai Melesat
Maxi Doge ($MAXI) muncul sebagai salah satu koin micin baru yang paling banyak dibicarakan di luar analisis Kimi. Proyek ini telah mengumpulkan 4 juta dolar atau Rp66,82 miliar pada fase presale dengan menggabungkan kultur degen dari era awal Dogecoin dan infrastruktur blockchain modern yang lebih efisien.
Cerita humor yang diangkat proyek ini menggambarkan Maxi Doge sebagai sepupu jauh Dogecoin yang terabaikan. Ia digambarkan menghabiskan awal perjalanan crypto dari basement rumah ibunya sambil berlatih angkat beban dan melakukan trading leverage tinggi untuk membuktikan dirinya sebagai raja degen. Proyek ini kini bertujuan menghidupkan kembali euforia meme coin melalui event komunitas, kontes meme viral, dan kehadiran aktif di media sosial.
MAXI beroperasi sebagai token ERC-20 di Ethereum sehingga mendapatkan keuntungan dari skalabilitas, keamanan, dan dukungan developer pada jaringan tersebut. Keunggulan ini tidak dimiliki Dogecoin yang masih menggunakan arsitektur proof-of-work lama.
Total supply MAXI berjumlah 150,24 miliar token dengan alokasi 25 persen untuk Maxi Fund yang berfungsi mendukung marketing dan pengembangan ekosistem. Fitur staking telah tersedia dengan imbal hasil hingga 76 persen APY meskipun tingkat tersebut kemungkinan menurun seiring bertambahnya jumlah peserta staking.
Harga presale MAXI berada di 0,000269 dolar atau Rp4,495 dan akan meningkat pada tahap berikutnya sesuai jadwal. Pembelian dapat dilakukan melalui MetaMask atau Best Wallet.
Pembaca yang ingin memahami cara memulai investasi pada proyek ini dapat mempelajari panduan lengkap cara beli Maxi Doge untuk pemula. Penjelasan pada panduan tersebut mencakup langkah teknis mulai dari persiapan wallet, proses pembelian, hingga konfirmasi transaksi dengan bahasa yang mudah dipahami. Penyampaian informasinya membantu investor baru agar tidak melakukan kesalahan umum ketika membeli token. Panduan ini memberi dasar yang kuat bagi mereka yang ingin masuk lebih awal ke ekosistem MAXI.
Pembaca yang menilai MAXI sebagai peluang jangka panjang dapat melihat analisis mendalam melalui artikel prediksi harga Maxi Doge dari 2025 hingga 2030. Pembahasan tersebut mencakup skenario pertumbuhan berdasarkan tren pasar, perkembangan ekosistem, serta faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga di masa depan. Penjelasannya membantu investor menilai potensi jangka panjang secara lebih terstruktur. Artikel tersebut sangat relevan bagi pembaca yang ingin menilai prospek MAXI sebagai investasi multi-tahun.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Charles Hoskinson kembali jadi sorotan setelah mengunggah cuitan singkat bertuliskan βRunning Midnight.β Ungkapan ini mengacu pada proyek blockchain baru bernama Midnight, yang kini tengah menyita perhatiannya. Midnight bukan sekadar sidechain biasa, melainkan jaringan privat yang ia sebut sebagai βanak keduaβ-nya, menyusul Cardano sebagai proyek pertamanya.
Respons publik langsung ramai, mempertanyakan apakah ini pertanda sang pendiri akan meninggalkan Cardano. Namun, Hoskinson justru merespons dengan memperlihatkan peta jalan pengembangan Midnight yang terbagi menjadi empat fase berdasarkan siklus bulan tradisional Hawaii.
Roadmap Midnight dan Peluncuran Token NIGHT
Dalam acara Midnight Summit, Hoskinson mengumumkan roadmap resmi proyek Midnight. Seluruh rencana ini dibagi dalam empat fase dan menggambarkan tahapan lengkap pengembangan jaringan tersebut selama satu tahun ke depan.
Fase 1 β βHiloβ telah dimulai sejak kuartal empat 2025. Fase ini berfokus pada pembangunan smart contract utama dan proses minting token NIGHT langsung di jaringan Cardano. Sebanyak 4,5 miliar token akan didistribusikan sebagai langkah awal sebelum melantai di bursa.
Fase 2 β βKΕ«koluβ dimulai pada kuartal satu 2026. Di tahap ini, Midnight akan meresmikan peluncuran Genesis block yang menandai dimulainya jaringan secara resmi.
Fase 3 β βMΕhaluβ dijadwalkan berlangsung pada kuartal dua 2026, dengan fokus utama meningkatkan partisipasi pengguna di jaringan.
Fase 4 β βHuaβ menjadi penutup pada kuartal tiga 2026, ditandai dengan peluncuran Hybrid dApps, yaitu aplikasi terdesentralisasi yang mendukung model kombinasi public-private.
Meski nama-nama fase terdengar asing, garis waktunya tergolong mudah dipahami. Peluncuran penuh seluruh ekosistem Midnight ditargetkan selesai dalam waktu 12 bulan.
Token NIGHT sendiri akan menjadi aset utilitas utama dari sidechain ini. Proses distribusi, pencatatan di exchange crypto terbaik, dan peluncuran likuiditas dijadwalkan dimulai pada 8 Desember 2025. Token ini dibangun di atas jaringan Cardano, dan seperti kebanyakan proyek crypto lainnya, peluncurannya akan dilakukan lebih dulu dibanding mainnet.
Apakah Hoskinson Akan Meninggalkan Cardano?
Antusiasme Hoskinson terhadap proyek Midnight memicu spekulasi besar di komunitas. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini sinyal bahwa dirinya mulai menjauh dari Cardano?
RECLAIM YOUR DATA AND DIGITAL SOVEREIGNTY!
Charles Hoskinson urges everyone to opt out of a future where they have to disclose too much information.
"When you turn over all your data with generative AI, you turn over you. You turn over your likeness, your voice, your⦠pic.twitter.com/FtBKHp3yEF
Beberapa pengguna media sosial bahkan menyebutnya akan βmeninggalkan Cardanoβ dan fokus penuh ke proyek barunya. Namun, sampai saat ini tidak ada pernyataan resmi yang mendukung klaim tersebut.
Ia bahkan menyebut Midnight sebagai kelanjutan dari visinya akan desentralisasi dan privasi di blockchain. Fokus pada privasi ini bukan hal baru. Hoskinson telah menyuarakan pentingnya perlindungan data sejak lama, dan Midnight tampaknya menjadi wujud konkret dari misi tersebut.
Karena itu, proyek ini lebih terlihat sebagai evolusi dari kontribusinya di dunia Web3, bukan pelarian dari Cardano.
Prediksi Harga Cardano β Tekanan Baru Dorong ADA ke Titik Terendah Tahun Ini
Aset ADA kembali mencetak rekor negatif. Setelah gagal mempertahankan support kuat di $0.50, harganya langsung menembus ke bawah, menjadikan level itu sebagai resistance baru. Ini menjadi sinyal kuat bahwa tekanan jual belum berakhir.
Grafik teknikal menunjukkan RSI berada tepat di angka 50, menandakan kondisi stagnan. Tidak ada kekuatan beli signifikan yang muncul, dan sentimen komunitas mulai memudar. Para holder lama mulai kehilangan harapan, dan itu terlihat jelas dari arus keluar dana dan volume perdagangan yang melemah.
Dari sepuluh besar aset crypto, ADA tercatat sebagai yang mengalami penurunan paling dalam, mencapai lebih dari 20% dalam beberapa minggu terakhir. Jika kondisi ini berlanjut, kemungkinan besar harga ADA akan terus mencari titik bawah baru sebelum bisa membentuk pijakan untuk pulih.
Satu-satunya skenario positif saat ini adalah potensi rebound singkat menuju area $0.50 untuk menguji resistance. Namun, tanpa katalis yang kuat, harapan itu masih sangat tipis.
SUBBD Menawarkan Alternatif Saat Cardano Kehilangan Momentum
Di tengah penurunan tajam yang menimpa ADA, para trader mulai mengalihkan perhatian mereka ke proyek yang sedang mengalami pertumbuhan nyata. Salah satu proyek yang kini mencuri perhatian adalah SUBBD, platform media berbasis AI yang membawa pendekatan berbeda dalam dunia ekonomi langganan.
SUBBD dibangun untuk merevolusi cara kreator konten berinteraksi dengan audiens mereka. Platform ini memungkinkan kreator memiliki kendali penuh atas distribusi dan pendapatan kontennya, tanpa harus bergantung pada platform terpusat yang kerap memotong penghasilan dalam jumlah besar.
Sistemnya memberi akses langsung antara kreator dan penggemar, termasuk konten eksklusif, early release, dan akses ke koleksi digital terbatas.
Presale SUBBD telah menghasilkan lebih dari $1,3 juta atau sekitar Rp21,75 miliar. Selain itu, proyek ini juga menawarkan staking reward sebesar 20% APY, yang memberikan insentif tambahan bagi investor awal untuk memegang token dalam jangka panjang sambil menikmati potensi pertumbuhan platform secara organik.
Token SUBBD dibanderol dengan harga $0.056975. Struktur utilitas yang sederhana namun kuat membuat SUBBD menonjol di antara banyak proyek baru lainnya. Investor tidak hanya membeli token, tapi juga menjadi bagian dari ekosistem yang secara aktif memberdayakan kreator dan memberi nilai tambah nyata.
Ketika aset besar seperti ADA masih terjebak dalam tren melemah, SUBBD muncul sebagai opsi segar bagi investor yang mencari proyek dengan fondasi kuat dan potensi pengembalian yang menjanjikan. Untuk informasi lebih lanjut, pembaca dapat mengunjungi laman resmi SUBBD, bergabung dengan komunitas mereka di akun X (Twitter) dan Telegram, serta melihat panduan lengkap tentang cara beli SUBBD dan prediksi harga SUBBD ke depannya.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Solana kembali menjadi sorotan setelah 21Shares resmi meluncurkan SOL ETF di CBOE, langkah yang memperluas akses investor terhadap eksposur Solana dalam format teregulasi. Peluncuran ini terjadi saat harga SOL bergerak turun dan pasar mengalami peningkatan volatilitas, tetapi minat institusi tetap terlihat kuat melalui arus masuk ETF.
Peluncuran ETF baru ini bertepatan dengan kenaikan rasio staking Solana hingga 67,3% serta imbal hasil 6,3% APY yang memperketat suplai di pasar. Data teknikal mulai memberi sinyal stabilitas awal sementara permintaan ekosistem meningkat, termasuk dari proyek seperti SUBBD yang mencatat pencapaian presale signifikan.
Catatan Utama
Rasio staking Solana naik ke 67,3% dengan imbal hasil 6,3% APY, menciptakan tekanan suplai meskipun harga melemah.
Bitwise memimpin ETF Solana aktif dengan kepemilikan senilai $388,1 juta (sekitar Rp6,47 triliun), sementara semua penerbit kini mendapat manfaat dari izin SEC untuk distribusi hasil staking.
Indikator teknikal menunjukkan SOL berada di dekat area jenuh jual, dengan support di $124 (Rp2,07 juta) dan resistance di sekitar level tengah $146,39 (Rp2,44 juta).
Harga Solana (SOL) turun 4% ke $134 atau sekitar Rp2,24 juta pada 19 November, tertekan oleh volatilitas pasar yang lebih luas. Koreksi ini terjadi bersamaan dengan peluncuran ETF SOL (kode: TSOL) oleh manajer aset 21Shares di bursa CBOE pada sesi pagi. Langkah ini menjadikan 21Shares bergabung dengan Fidelity, Grayscale, Bitwise, dan penerbit lainnya yang telah aktif menawarkan produk derivatif terkait Solana.
Nama Koin
Solana (SOL)
Solana Harga
$132.48
Solana ATH
$294.16 (January 19, 2025)
Solana Perubahan Harga dalam 24 Jam
β² 4.9300%
Solana Perubahan Harga dalam 7 Hari
βΌ -2.48%
Solana Kapitalisasi Pasar
$77.99B
Sirkulasi Pasokan
588.68M
Solana (SOL)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
21Shares mengonfirmasi pencatatan tersebut melalui unggahan di platform X, sekaligus memberi selamat kepada tim AS mereka karena berhasil melewati proses regulasi SEC. Perusahaan menyatakan bahwa investor kini dapat membeli unit TSOL melalui bank atau broker yang sudah mereka gunakan, memperluas akses terhadap eksposur Solana dalam bentuk investasi teregulasi.
The ticker is $TSOL. The szn is @Solana. Now LIVE: 21Shares Solana ETF is now officially approved and ready for trading.
Get exposure to the revenue chain directly through your bank or brokerage.
ETF Solana aktif telah mempertahankan kinerja positif sejak resmi diluncurkan pada 28 Oktober. Berdasarkan data FarsideInvestors, seluruh produk tersebut kini menampung total aset senilai $421 juta atau sekitar Rp7,03 triliun dalam bentuk SOL.
Bitwise memimpin dengan kepemilikan BSOL senilai $388,1 juta (Rp6,47 triliun). VanEck melalui VSOL memiliki $1,8 juta (Rp30,06 miliar), Fidelity dengan FSOL sebesar $2,1 juta (Rp35,08 miliar), dan Grayscale melalui GSOL menyimpan $28,5 juta (Rp475,07 miliar).
Data resmi menunjukkan bahwa 21Shares meluncurkan TSOL dengan dana awal sebesar $111 juta (Rp1,85 triliun), menjadikannya terbesar kedua setelah Bitwise yang memulai BSOL dengan modal awal $222,9 juta (Rp3,72 triliun).
Seluruh ETF Solana aktif kini memiliki fitur staking setelah mendapatkan persetujuan dari SEC, memungkinkan penerbit untuk menyalurkan hasil staking langsung kepada investor. Tidak ada satu pun penerbit ETF Solana yang mencatat arus keluar negatif sejak peluncuran, karena investor memilih menahan posisi sambil mengumpulkan pendapatan hasil staking.
Menurut data dari StakingRewards, Solana saat ini menawarkan imbal hasil staking hingga 6,3% APY. Dengan kenaikan tambahan 0,65% dalam perdagangan intraday, rasio staking Solana meningkat menjadi 67,3% pada saat artikel ini diterbitkan. Angka tersebut memperkuat kondisi pengetatan suplai meskipun harga tengah mengalami tekanan jangka pendek.
Proyeksi Harga Solana: SOL Uji Support Saat Indikator Mulai Tunjukkan Sinyal Stabilitas Awal
Harga Solana sempat turun ke $133,88 atau sekitar Rp2,23 juta pada penutupan 12 jam terakhir. Penurunan ini memang menyempit, tetapi tren bearish jangka pendek masih bertahan.
Aksi harga masih berada di bawah garis tengah Bollinger Bands, menandakan tekanan jual yang berlanjut. Batas bawah Bollinger di sekitar $123,99 (Rp2,07 juta) menjadi area support berikutnya jika aksi jual terus terjadi. Sementara itu, batas atas di kisaran $168,79 (Rp2,81 juta) tetap menjadi batas atas yang membatasi potensi pemulihan sampai momentum penguatan muncul.
RSI berada di level 35,93, menempatkan SOL di area mendekati jenuh jual meskipun belum mencapai titik kapitulasi. Data ini menunjukkan momentum bearish mulai melemah dan mengindikasikan potensi akhir dari tekanan jual. Jika RSI kembali menembus level 40, sinyal pemulihan awal akan semakin kuat.
Namun, prospek jangka pendek Solana tetap netral hingga cenderung bearish kecuali harga mampu menembus kembali area tengah di $146,39 (Rp2,44 juta). Jika sentimen pasar melemah lebih jauh, penurunan ke area $124 (Rp2,07 juta) menjadi skenario yang lebih mungkin. Sebaliknya, jika terjadi pantulan harga dari level saat ini, SOL berpotensi menguji kembali area $145 (Rp2,42 juta).
Presale SUBBD Lampaui $1,2 Juta Saat Pertumbuhan Ekosistem Solana Dorong Kepercayaan Investor Web3
Ketahanan harga Solana di atas $130 (Rp2,17 juta) di tengah permintaan baru dari ETF telah menarik minat investor terhadap proyek tahap awal seperti SUBBD ($SUBBD).
SUBBD menggabungkan teknologi AI untuk personalisasi dengan sistem monetisasi bagi kreator, memungkinkan influencer dan brand membangun komunitas penggemar secara langsung dan berkelanjutan.
Presale SUBBD kini telah melampaui $1,4 juta atau sekitar Rp23,39 miliar dari target penggalangan dana $1,5 juta (Rp25,05 miliar), dengan harga token saat ini $0,057 (Rp952,18) per unit. Dengan kurang dari 24 jam sebelum kenaikan harga berikutnya, calon investor dapat mengunjungi situs resmi presale SUBBD untuk mendapatkan akses ke reward khusus bagi pembeli awal.
Bagi pembaca yang tertarik dengan potensi jangka panjang SUBBD, artikel βCara Beli SUBBD untuk Pemulaβ dapat menjadi panduan langkah demi langkah yang memudahkan investor baru memahami proses pembelian token melalui platform resmi. Panduan ini menjelaskan cara menghubungkan wallet, memilih metode pembayaran, serta memastikan keamanan transaksi dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat.
Sebagai tambahan, pembaca juga dapat membaca βPrediksi Harga SUBBD dari 2025 hingga 2030β untuk memahami prospek nilai token dalam lima tahun ke depan. Artikel ini membahas faktor fundamental seperti ekspansi komunitas, strategi AI monetization, dan potensi listing di bursa utama yang berpengaruh terhadap proyeksi harga SUBBD di masa mendatang.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali berguncang setelah lebih dari 1 triliun dolar hilang dalam enam minggu, memicu koreksi besar pada Bitcoin dan Altcoin. Tekanan global akibat kekhawatiran gelembung teknologi dan ketidakpastian suku bunga membuat banyak investor ritel memilih mundur dari pasar.
Namun, laporan terbaru Sygnum Bank justru menunjukkan lonjakan minat institusi terhadap Altcoin dan presale kripto. Di tengah penurunan harga dan sentimen negatif, proyek seperti Pepenode dan Bitcoin Hyper mulai muncul sebagai kandidat kuat bagi investor yang mencari peluang rali 100x pada fase pemulihan berikutnya.
Pasar Crypto Runtuh, Tapi Modal Besar Diam-Diam Mengincar Presale Kripto
Lebih dari 1 triliun dolar Amerika lenyap dari pasar crypto hanya dalam enam minggu terakhir. Bitcoin anjlok 27 persen ke sekitar 91.212 dolar atau kurang lebih Rp1.526.341.608 per BTC, level terendah sejak April, sementara indeks saham global ikut terseret oleh kekhawatiran gelembung teknologi dan βirrationalityβ di sektor AI. Di tengah tekanan ini, banyak investor ritel memilih keluar dari pasar tepat saat institusi justru bersiap menambah eksposur.
Laporan terbaru Sygnum Bank menunjukkan 61 persen investor institusi berencana menaikkan alokasi crypto sebelum akhir 2025, dengan minat yang makin bergeser ke Altcoin, Koin Meme, dan proyek Presale Crypto di luar Bitcoin dan Ethereum.
Dua nama yang mulai sering disebut dalam radar βCryptocurrency Terbaruβ adalah Pepenode dan Bitcoin Hyper, masing-masing mewakili dua tren kuat: gamified meme mining dan infrastruktur Layer 2 Bitcoin. Artikel ini mengurai konteks makro yang suram, alasan Sygnum tetap optimistis terhadap rali Altcoin, lalu menggali secara rinci mengapa dua presale kripto ini dinilai berpotensi menjadi Crypto Terbaik untuk Investasi jangka menengah.
Tekanan Pasar vs Peluang Altcoin: Crypto Terbaik untuk Investasi di Tengah Gelembung AI?
Pasar keuangan global saat ini bergerak di bawah awan kecemasan yang sama: apakah dunia sedang berada di puncak gelembung teknologi, terutama di sektor kecerdasan buatan. Kapitalisasi pasar crypto yang melacak lebih dari 18.500 aset digital turun seperempat dari puncak awal Oktober, menghapus lebih dari 1 triliun dolar nilai pasar hanya dalam beberapa minggu. Tekanan jual tidak hanya terjadi di token spekulatif, melainkan juga menekan Bitcoin sebagai barometer utama.
Harga Bitcoin turun sekitar 27 persen dalam enam minggu ke kisaran 91.212 dolar atau sekitar Rp1.526.341.608 per BTC dengan kurs 1 dolar Amerika sama dengan Rp16.734,00 per 19 November 2025. Level ini menghapus sebagian besar kenaikan yang dibangun sejak awal tahun dan memicu narasi bahwa siklus bull mungkin sudah mendekati puncak.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$87,550.94
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
β² 3.8200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
βΌ -6.60%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.75T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Sentimen βtake profitβ dari holder jangka panjang semakin kuat, terutama setelah Bitcoin sempat mencetak rekor tertinggi baru pada awal Oktober sebelum berbalik koreksi tajam.
Tekanan tidak berhenti di pasar crypto. Indeks FTSE 100 di Inggris turun 1,3 persen dalam satu sesi, penurunan harian terburuk sejak April dan memperpanjang rentetan hari merah menjadi empat hari berturut-turut.
Indeks Stoxx Europe 600 yang mewakili saham unggulan di Eropa merosot 1,8 persen, sementara Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 di Wall Street sama-sama melemah sekitar 1 persen. Di Asia, indeks Nikkei 225 jatuh 3,2 persen dan Hang Seng di Hong Kong turun 1,7 persen, menunjukkan risk-off mode yang meluas di lintas benua.
Kepanikan pasar kian diperparah oleh peringatan dari tokoh-tokoh besar industri teknologi dan keuangan. Sundar Pichai, CEO Alphabet, menyebut adanya βirrationalityβ dalam boom AI saat ini dan mengingatkan bahwa jika gelembung ini pecah, tidak ada perusahaan yang benar-benar kebal, termasuk perusahaannya sendiri.
Wakil ketua JP Morgan Chase, Daniel Pinto, menilai valuasi perusahaan AI sudah waktunya dikoreksi dan koreksi tersebut dapat menyeret indeks S&P 500 beserta sektor lain secara bersamaan.
Nada serupa datang dari CEO Klarna, Sebastian Siemiatkowski, yang menjadi βnervousβ melihat skala investasi ke infrastruktur komputasi dan lonjakan valuasi pemain utama seperti Nvidia, yang sempat mencapai valuasi 4 triliun dolar, bersaing dengan Apple dan Microsoft.
Ia menegaskan bahwa melalui mekanisme indeks, dana pensiun jutaan orang kini mengalir otomatis ke saham-saham yang bertaruh pada narasi AI, sehingga koreksi yang tajam bisa berdampak langsung pada portofolio masyarakat luas.
Menariknya, emas yang selama ini berfungsi sebagai aset lindung nilai juga tidak sepenuhnya kebal. Harga spot emas turun 0,3 persen ke sekitar 4.033,29 dolar per ounce atau kurang lebih Rp67.493.075 per ounce, setelah sempat menyentuh titik terendah sepekan.
Penurunan ini terkait dengan memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan, karena suku bunga tinggi membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil terlihat kurang menarik dibanding aset berbunga.
Gambaran singkat ini menekankan satu hal: tekanan yang dialami Bitcoin, Altcoin, dan seluruh pasar crypto saat ini bukan hanya akibat faktor internal, melainkan bagian dari penyesuaian besar di seluruh aset berisiko di tengah gelembung AI dan ketidakpastian kebijakan moneter. Namun justru di fase seperti inilah, laporan Sygnum Bank melihat peluang terpendam untuk rali Altcoin dan presale kripto generasi baru.
Bitcoin di Bawah Tekanan, Altcoin Menunggu Giliran
Bitcoin tetap menjadi jangkar sentimen pasar crypto. Ketika aset ini turun 27 persen dari puncak dalam waktu singkat, posisi leverage yang terlalu agresif di Altcoin ikut rontok. Banyak trader yang sebelumnya berspekulasi tentang βAltseasonβ harus menutup posisi dalam keadaan rugi karena margin terpukul likuidasi. Narasi bahwa siklus bull sudah habis juga mulai mengemuka, terutama di kalangan investor yang masuk telat di puncak.
Meski demikian, gejolak ini bukan pertama kalinya terjadi di pasar crypto. Setiap siklus sebelumnya menunjukkan pola serupa: fase euforia di Bitcoin, koreksi tajam, lalu rotasi bertahap menuju Altcoin berkualitas dan proyek infrastruktur baru. Yang membedakan fase sekarang adalah profil pelaku pasar.
Menurut Sygnum, mayoritas responden survei adalah investor profesional dan high-net-worth individual yang memandang crypto bukan sekadar spekulasi jangka pendek, melainkan komponen penting dalam strategi diversifikasi dan pelestarian kekayaan.
Di sisi lain, Altcoin dan Koin Meme cenderung mengalami volatilitas lebih ekstrem. Koreksi brutal bisa menghapus puluhan persen nilai dalam hitungan hari. Namun di dalam kelompok besar ini selalu ada sebagian kecil proyek yang keluar sebagai pemenang siklus berikutnya, terutama yang memiliki narasi unik, utilitas jelas, dan dukungan komunitas kuat.
Di sinilah nama-nama seperti Pepenode dan Bitcoin Hyper mulai mendapatkan atensi sebagai βCryptocurrency Potensi 1000xβ menurut narasi pemasaran yang berkembang di komunitas, meskipun tentu saja tidak ada jaminan hasil setinggi itu bagi investor.
Laporan Sygnum: Presale Crypto dan Altcoin Masih Punya Ruang Rali 100x
Di tengah atmosfer pesimistis, Sygnum Bank merilis laporan yang memberikan pandangan berbeda. Survei terhadap lebih dari 1.000 investor profesional di 43 negara menunjukkan bahwa 61 persen responden berencana meningkatkan alokasi crypto mereka hingga akhir 2025.
Angka ini muncul justru setelah koreksi besar yang menghapus lebih dari seperempat nilai pasar crypto, menandakan bahwa institusi memandang penurunan harga sebagai kesempatan akumulasi, bukan alasan untuk meninggalkan kelas aset ini.
Laporan tersebut menyoroti tiga pendorong utama minat institusional. Pertama, regulasi yang semakin jelas. Sekitar 80 persen responden menyatakan iklim regulasi crypto membaik dalam satu tahun terakhir, khususnya di yurisdiksi besar seperti Amerika Serikat melalui kerangka hukum baru seperti GENIUS Act dan rencana Clarity Act. Kepastian regulasi ini mengurangi risiko kebijakan yang selama ini membuat banyak institusi bersikap menunggu.
Perubahan ini membuka ruang bagi instrumen baru seperti ETF, produk yield, dan tentu saja alokasi langsung ke presale kripto yang dinilai memiliki rasio risk-reward lebih menarik.
Ketiga, diversifikasi melampaui Bitcoin dan Ethereum. Data Sygnum menyebut 81 persen responden siap berinvestasi di aset digital lain selain dua raksasa tersebut, sementara 69 persen tertarik pada Altcoin Layer 1 seperti Solana, Cardano, dan Avalanche. Sektor lain yang mulai dilirik meliputi Layer 2, token AI, token DeFi, hingga infrastruktur Web3.
Dengan kata lain, arus modal institusional berikutnya tidak hanya akan mengangkat BTC dan ETH, melainkan juga proyek infrastruktur dan Koin Meme yang menawarkan kombinasi utilitas, game-fi, dan narasi komunitas.
Institusi Berburu Rekomendasi Cryptocurrency Terbaru di Luar Bitcoin dan Ethereum
Satu aspek penting dari laporan Sygnum adalah cara institusi berencana mengeksekusi strategi ini. Sekitar 76 persen responden ingin melakukan investasi langsung ke aset crypto on-chain, sementara 56 persen memilih jalur ETF sebagai pelengkap, bukan pengganti.
Pola ini membuka ruang lebar bagi proyek yang sedang melakukan ICO Cryptocurrency atau presale terbuka untuk publik, karena institusi dapat masuk lebih awal melalui alokasi strategis, sementara investor ritel berpartisipasi lewat pembelian langsung di situs resmi.
Di saat yang sama, likuiditas global diperkirakan meningkat seiring rencana dimulainya kembali program Quantitative Easing (QE) oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Kombinasi antara penurunan harga tajam, rencana penurunan suku bunga beberapa kuartal mendatang, dan meningkatnya kejelasan regulasi menciptakan skenario yang sering kali menjadi titik awal rali Altcoin baru di siklus sebelumnya.
Dalam konteks inilah, proyek seperti Bitcoin Hyper dan Pepenode mendapatkan momentum. Bitcoin Hyper diposisikan sebagai Layer 2 tercepat di atas ekosistem Bitcoin, memanfaatkan arsitektur Solana Virtual Machine (SVM) untuk memproses transaksi BTC dengan biaya murah dan kecepatan tinggi.
Sementara itu, Pepenode mengemas konsep mining dalam format Mine-to-Earn sepenuhnya virtual, memungkinkan investor membangun βserver roomβ Koin Meme tanpa perangkat keras fisik, sambil menikmati staking reward hingga ratusan persen per tahun.
Peluang Koin Meme dan Presale Kripto di Tengah Koreksi Pasar
Koreksi besar selalu menghasilkan dua tipe perilaku investor. Sebagian memilih keluar sepenuhnya dan menunggu βkabar baikβ di media arus utama, yang ironisnya biasanya muncul ketika harga sudah naik jauh. Sebagian lain memanfaatkan fase fear ini untuk mengunci posisi di proyek yang dinilai memiliki fundamental kuat dan valuasi lebih rasional, terutama di segmen Presale Crypto dan Koin Meme berfitur utilitas.
Pepenode dan Bitcoin Hyper berada di dua ujung spektrum yang saling melengkapi. Pepenode bersandar pada kekuatan narasi komunitas dan hiburan, dengan presale yang dikemas seperti game membangun rig mining virtual. Bitcoin Hyper, sebaliknya, membawa narasi infrastruktur: menjembatani Bitcoin dengan dunia DeFi dan dApps berkecepatan tinggi melalui Layer 2 yang kompatibel dengan SVM.
Keduanya menawarkan entry price yang masih jauh di bawah harga rata-rata token infrastruktur besar di pasar sekunder. Harga Pepenode saat ini sekitar 0,0011546 dolar atau kira-kira Rp19 per token, sementara Bitcoin Hyper ditawarkan pada 0,013295 dolar atau kurang lebih Rp222 per token dengan kurs Rp16.734 per dolar.
Bandingkan dengan harga Bitcoin yang sudah menyentuh lebih dari Rp1,5 miliar per koin; jelas framing βCrypto Terbaik untuk Investasiβ di segmen presale ini lebih menyasar strategi high risk high reward dengan modal relatif kecil.
Berikutnya, kita akan membedah setiap proyek secara rinci: model bisnis, tokenomics, roadmap, mekanisme staking, hingga cara membeli langkah demi langkah.
PEPENODE: Koin Meme Presale Kripto dengan Model Mine-to-Earn
Konsep Dasar Pepenode: Mining Virtual untuk Komunitas Koin Meme
Pepenode diposisikan sebagai MINE-TO-EARN memecoin pertama yang benar-benar memindahkan pengalaman mining ke lingkungan virtual. Alih-alih membeli rig fisik, membayar listrik mahal, dan mengelola perangkat keras, pengguna cukup menggunakan token $PEPENODE untuk membangun server room digital berisi node yang mensimulasikan mining meme coin.
Tanpa satu pun kipas berputar di rumah, investor dapat:
Membeli node menggunakan $PEPENODE untuk mengisi server room virtual.
Menggabungkan berbagai jenis node dengan karakteristik berbeda untuk meningkatkan βhash powerβ virtual.
Meng-upgrade fasilitas agar kapasitas mining bertambah dan produksi meme coin meningkat.
Setiap langkah ini dikelola langsung melalui antarmuka web Pepenode, sehingga barrier to entry bagi pengguna baru jauh lebih rendah dibanding mining tradisional. Model ini menggabungkan elemen game-fi, DeFi, dan Koin Meme dalam satu ekosistem, membuatnya menarik bagi investor yang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar token yang hanya mengandalkan hype.
Detail Presale: Harga, Dana Terkumpul, dan Potensi Upside
Pada 19 November 2025, presale Pepenode telah mengumpulkan sekitar 2.164.651,03 dolar atau kurang lebih Rp36,22 miliar dari target 2.340.864,3 dolar (sekitar Rp39,17 miliar). Artinya, lebih dari 90 persen target pendanaan sudah tercapai, menunjukkan minat pasar yang signifikan terhadap proyek ini.
Harga satu token Pepenode saat ini berada di 0,0011546 dolar, setara dengan sekitar Rp19 per token. Dengan kurs 1 dolar Amerika Rp16.734, investor ritel di Indonesia secara teoritis dapat mengumpulkan puluhan ribu hingga ratusan ribu token hanya dengan modal ratusan ribu rupiah.
Narasi βCryptocurrency Potensi 1000xβ biasanya dibangun dari fakta bahwa market cap awal pada saat listing cenderung masih relatif kecil, sehingga kenaikan beberapa kali lipat lebih mungkin terjadi dibanding aset yang sudah mapan, meski tentu saja risikonya juga jauh lebih besar.
Presale Pepenode menggunakan model harga bertahap, di mana harga token meningkat seiring naiknya total dana yang terkumpul. Pola ini memberi insentif bagi investor awal untuk masuk lebih cepat, karena setiap fase kenaikan harga berarti potensi keuntungan kertas lebih besar pada saat listing, dengan asumsi permintaan ritel berlanjut.
Staking dan Reward: 595 Persen APY untuk Penambang Virtual
Salah satu daya tarik utama Pepenode adalah imbal hasil staking yang sangat tinggi dibanding produk yield tradisional. Saat ini, total token yang distake mencapai sekitar 1.325.982.678 $PEPENODE, dengan reward rate 3001 token per block jaringan ETH selama dua tahun ke depan. Estimasi imbal hasil mencapai sekitar 595 persen per tahun, dengan reward yang akan dapat diklaim setelah fitur klaim resmi aktif.
Skema ini dirancang untuk mendorong investor tidak hanya membeli token untuk spekulasi jangka pendek, tetapi juga menguncinya dalam staking pool sambil memanfaatkan fitur mining virtual. Staking yang masif mengurangi tekanan jual di pasar sekunder ketika token nanti listing, karena sebagian besar pasokan berada dalam kontrak staking yang terkunci.
Selain reward dalam bentuk $PEPENODE, top miner juga berkesempatan menerima bonus dalam bentuk Koin Meme lain seperti Pepe dan Fartcoin. Multi-reward structure ini menciptakan jembatan natural dengan komunitas meme coin yang sudah mapan, meningkatkan peluang Pepenode muncul dalam daftar Rekomendasi Cryptocurrency Terbaru di berbagai komunitas.
Tokenomics dan Tata Kelola Ekosistem
Distribusi token Pepenode dibagi ke beberapa pilar utama untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan jangka panjang, aktivasi komunitas, dan insentif pertumbuhan:
Sekitar 35 persen dialokasikan untuk Economics & Treasury, yang menjadi sumber pendanaan aktivitas bisnis dan kampanye komunitas.
Sekitar 35 persen lainnya diarahkan ke Protocol Development, memastikan game Mine-to-Earn dan infrastruktur pendukung terus dikembangkan.
Sekitar 15 persen dicadangkan untuk Infrastructure, termasuk upaya marketing viral, kemitraan media berbayar maupun organik, dan ekspansi ke pasar global.
Sekitar 7,5 persen dialokasikan sebagai Node Rewards, yakni pool yang digunakan untuk staking dan berbagai program giveaway komunitas.
Sekitar 7,5 persen dialokasikan untuk Growth & Listings, mendukung biaya listing di bursa dan ekspansi ekosistem.
Model ekonomi ini didukung oleh mekanisme burn yang agresif. Sebagian besar token yang digunakan untuk membeli atau meng-upgrade node virtual dibakar, menciptakan tekanan penurunan suplai seiring bertambahnya aktivitas di platform. Jika aktivitas pengguna tumbuh pesat pasca-launch, kombinasi burn dan staking berpotensi membatasi suplai beredar, sebuah faktor yang sering dimanfaatkan dalam narasi βAltcoin 100xβ.
Roadmap: Dari Presale ke Game Mine-to-Earn Penuh
Roadmap Pepenode dibangun dalam beberapa fase jelas:
Fase Presale menjadi pintu masuk awal, di mana investor dapat mengunci harga token sebelum listing publik dan sekaligus mempersiapkan posisi untuk staking.
Fase Token Generation Event (TGE) menandai peluncuran resmi token di mainnet, saat di mana holder dapat mulai menggunakan $PEPENODE untuk membangun server room dan mengaktifkan node.
Fase Mine-to-Earn Game menghadirkan pengalaman penuh, di mana pengguna dapat membeli, menggabungkan, dan meng-upgrade node untuk memaksimalkan produksi meme coin. Pada fase ini, leaderboard dan reward tambahan untuk top miner menjadi kunci keterlibatan komunitas.
Jika roadmap berjalan sesuai rencana, Pepenode tidak hanya menjadi Koin Meme biasa, tetapi juga platform game-fi yang memungkinkan komunitas bersaing dalam mining virtual sambil mengejar imbal hasil staking yang tinggi.
Cara Membeli Pepenode: Panduan Singkat untuk Investor Baru
Bagi investor Indonesia yang tertarik mengikuti Presale Kripto ini, alurnya relatif sederhana:
Langkah 1 β Siapkan Crypto dan Wallet
Investor perlu membeli crypto seperti USDT atau ETH melalui bursa favorit. Jika belum memiliki wallet, opsi populer meliputi Best Wallet atau Metamask. Wallet inilah yang nantinya akan digunakan untuk terhubung ke situs resmi Pepenode.
Langkah 2 β Kunjungi Situs Resmi Pepenode
Setelah wallet terisi, pengguna dapat membuka situs resmi Pepenode dan menekan tombol βBuyβ atau βConnect Walletβ. Proses ini akan meminta persetujuan koneksi dari wallet yang digunakan.
Langkah 3 β Tentukan Jumlah Pembelian dan Opsi Staking
Pengguna kemudian memilih jumlah $PEPENODE yang ingin dibeli. Tersedia opsi βBuy and Stakeβ yang memungkinkan pembeli langsung mengunci token dalam staking pool sejak awal transaksi.
Langkah 4 β Pembayaran Menggunakan Kartu (Opsional)
Bagi yang ingin menggunakan kartu kredit atau debit, langkah tambahan diperlukan. Pengguna perlu memastikan telah menginstal wallet crypto di ponsel atau extension browser, lalu memilih opsi pembayaran dengan kartu di situs Pepenode. Sistem pembayaran diproses melalui penyedia layanan Web3 yang telah terintegrasi.
Jika Anda tertarik dengan potensi Pepenode di artikel utama, langkah berikutnya adalah memahami cara masuk lebih awal. Artikel Cara Beli PEPENODE ($PEPENODE) di 2025 β Panduan Lengkap dan Aman untuk Pemula memberikan panduan praktis agar Anda tidak salah langkah. Penjelasannya ringkas namun sangat membantu. Baca sekarang dan pastikan Anda tidak tertinggal hype presale ini.
Prediksi Harga PEPENODE: Apakah Berpotensi Jadi 1000x?
Minat terhadap Pepenode makin melonjak, dan banyak investor ingin tahu ke mana arahnya setelah listing. Melalui artikel Prediksi Harga PEPENODE ($PEPENODE) untuk Tahun 2025β2030, Anda bisa mempelajari skenario optimis hingga worst-case. Analisisnya dibuat detail dan mudah dipahami. Pastikan Anda membacanya sebelum menentukan strategi jangka panjang.
Pepenode dalam Satu Pandangan
Tabel Ringkasan Presale Pepenode
Parameter
Nilai Perkiraan (USD)
Perkiraan dalam Rupiah
Harga per token
0,0011546 dolar
Sekitar Rp19 per token
Dana terkumpul
2.164.651,03 dolar
Sekitar Rp36,22 miliar
Target presale
2.340.864,3 dolar
Sekitar Rp39,17 miliar
Imbal hasil staking
Sekitar 595 persen per tahun
Dibayar dalam token $PEPENODE
Total token distake
Sekitar 1,33 miliar $PEPENODE
Mengurangi suplai beredar awal
Alasan Utama Pepenode Mulai Masuk Radar Investor
Model Mine-to-Earn yang menggabungkan Koin Meme, game-fi, dan staking sehingga tidak hanya mengandalkan hype.
Entry price sangat rendah sekitar 0,0011546 dolar (sekitar Rp19) sehingga aksesibel bagi investor ritel.
Presale hampir mencapai target lebih dari 2,16 juta dolar atau sekitar Rp36,22 miliar, menunjukkan traksi awal yang kuat.
Mekanisme burn dan staking berpotensi mengurangi suplai beredar ketika aktivitas pengguna meningkat.
Multi-reward structure dengan bonus dalam token PEPE dan Fartcoin membuka pintu bagi komunitas meme coin yang lebih luas.
Narasi βPresale Crypto dengan potensi 100xβ di sekitar Pepenode tentu harus disikapi dengan kehati-hatian. Namun dari sudut pandang struktur tokenomics, roadmap, dan mekanisme gamified mining, proyek ini memiliki elemen yang cukup kuat untuk dipertimbangkan sebagai Rekomendasi Cryptocurrency di segmen high risk high reward, terutama bagi investor yang sudah memahami risiko Koin Meme.
Bitcoin Hyper: Presale Crypto Layer 2 untuk Masa Depan Bitcoin
Visi Bitcoin Hyper: Membawa Bitcoin ke Era Transaksi Cepat
Jika Pepenode bermain di ranah hiburan dan Koin Meme, Bitcoin Hyper berdiri di sisi infrastruktur. Proyek ini memposisikan diri sebagai βthe fastest Bitcoin Layer 2 chainβ yang bertujuan mengatasi dua masalah klasik Bitcoin: transaksi lambat dan biaya tinggi.
Dengan memanfaatkan arsitektur Solana Virtual Machine (SVM), Bitcoin Hyper menawarkan transaksi BTC yang jauh lebih cepat dan murah, sambil tetap mempertahankan keamanan jaringan utama Bitcoin melalui mekanisme rollup dan bukti zero-knowledge.
Konsep dasarnya terdiri dari empat tahap:
Pengguna menjembatani BTC ke Layer 2 melalui Canonical Bridge yang diawasi oleh program relay di jaringan Bitcoin Hyper.
BTC yang dijembatani diverifikasi melalui block header dan bukti transaksi, lalu dimintakan representasi setara di Layer 2.
Aktivitas di Layer 2 seperti pengiriman BTC, staking, atau penggunaan dApps diproses hampir seketika dengan throughput tinggi berkat SVM.
Secara berkala, state Layer 2 dikompresi dan dikirim kembali ke Layer 1 Bitcoin disertai bukti ZK, sehingga keamanan akhir tetap mengacu ke blockchain utama.
Dengan arsitektur ini, Bitcoin Hyper berupaya membuka jalan bagi ekosistem DeFi berbasis Bitcoin, peluncuran Koin Meme di atas infrastruktur BTC, serta berbagai aplikasi yang selama ini lebih identik dengan Ethereum atau Solana.
Detail Presale: Harga Token, Dana Terkumpul, dan Kapasitas Modal
Presale Bitcoin Hyper saat ini berada di tahap akhir dengan angka pendanaan yang jauh di atas rata-rata proyek Altcoin biasa. Total dana yang sudah terkumpul mencapai sekitar 27.926.348,13 dolar atau kurang lebih Rp467,32 miliar, mendekati target penuh 28.268.845,05 dolar yang setara dengan sekitar Rp473,05 miliar.
Harga token $HYPER di fase ini berada di 0,013295 dolar, kira-kira Rp222 per token. Dibandingkan dengan harga BTC yang sudah menembus lebih dari Rp1,5 miliar per koin, entry price ini jauh lebih ramah bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur ke narasi infrastruktur Bitcoin tanpa harus membeli satu BTC penuh.
Presale ini dikemas dengan narasi kuat: βBuy $HYPER before it powers the fastest layer in Bitcoin history.β Tagline tersebut menegaskan bahwa token bukan sekadar aset spekulatif, melainkan tiket masuk ke jaringan Layer 2 yang diharapkan menjadi tulang punggung transaksi dan aplikasi di atas Bitcoin.
Countdown di situs resmi menunjukkan sisa waktu yang semakin menipis sebelum kenaikan harga berikutnya, mendorong sense of urgency yang selaras dengan pendekatan copywriting Presale Kripto modern: βnow or neverβ bagi investor yang ingin mengunci harga termurah sebelum listing dan pembukaan jembatan lintas chain.
Staking Bitcoin Hyper: 41 Persen APY dan Jutaan Token Terkunci
Seperti Pepenode, Bitcoin Hyper juga menawarkan skema staking yang menarik untuk mendorong holder memegang token dalam jangka lebih panjang. Total token yang distake saat ini berada di kisaran 1.274.026.946 $HYPER, dengan distribusi reward 199,77 token per block ETH selama dua tahun.
Imbal hasil tahunan diperkirakan sekitar 41 persen, yang dalam konteks infrastruktur Layer 2 termasuk kompetitif. Yield ini dibayarkan dalam token $HYPER dan akan dapat diklaim setelah periode klaim resmi dimulai. Staking pool yang besar mencerminkan kepercayaan awal komunitas terhadap visi jangka panjang proyek, sekaligus membantu mengurangi tekanan jual pada saat listing nanti.
Model reward yang dinamis memastikan tingkat APY menyesuaikan dengan partisipasi pool. Semakin banyak token yang terkunci, imbal hasil per individu bisa terdilusi, namun pada saat yang sama suplai beredar di pasar menjadi lebih terbatas, yang bisa mendukung stabilitas harga jika permintaan meningkat.
Tokenomics: Fondasi Ekonomi untuk Infrastruktur Jangka Panjang
Distribusi token Bitcoin Hyper dirancang dengan fokus kuat pada pengembangan dan ekspansi jaringan:
Sekitar 30 persen dialokasikan untuk Development, termasuk riset eksekusi Layer 2, keamanan, observability, dan model sequencing transaksi.
Sekitar 25 persen diarahkan ke Treasury, yang menjadi sumber pendanaan inisiatif komunitas, kemitraan, dan pengembangan ekosistem.
Sekitar 20 persen dicadangkan untuk Marketing, baik melalui kampanye berbayar maupun organik, serta ekspansi ke berbagai geografi utama.
Sekitar 15 persen digunakan untuk Rewards, termasuk staking dan program insentif komunitas lainnya.
Sekitar 10 persen dialokasikan untuk Listings, mencakup biaya listing di berbagai bursa dan penyedia likuiditas.
Penekanan kuat pada riset dan infrastruktur terlihat dari banyaknya update teknis di kanal resmi Bitcoin Hyper. Topik yang dibahas mencakup model rollup sequencing, desain eksekusi berbasis SVM, observability dan indexing, hingga settlement pathways khusus untuk rollup Bitcoin. Bagi investor yang mencari Crypto Terbaik untuk Investasi di segmen infrastruktur, kedalaman riset seperti ini sering menjadi indikator keseriusan tim.
Cara Kerja Jembatan dan Layer 2: Dari BTC L1 ke BTC Hyper dan Kembali
Untuk memahami nilai tambah Bitcoin Hyper, penting melihat alur kerja jembatan dan Layer 2:
Tahap 1 β Bridge ke Layer 2
Pengguna mengirim BTC ke alamat khusus yang dipantau Canonical Bridge Bitcoin Hyper. Program relay berbasis SVM kemudian memverifikasi block header dan bukti transaksi Bitcoin. Setelah diverifikasi, jumlah BTC yang setara dicetak di Layer 2 sebagai representasi wrapped BTC.
Tahap 2 β Operasi di Layer 2
Di Layer 2, pengguna dapat mengirim dan menerima BTC dengan finalitas hampir instan, melakukan staking, serta berinteraksi dengan aplikasi DeFi. Arsitektur SVM memungkinkan throughput tinggi dan biaya rendah, menjadikan jaringan ini menarik bagi pengembang dan pengguna aktif.
Tahap 3 β Settlement dan Keamanan
Transaksi di Layer 2 dikompresi menjadi batch dan diamankan dengan bukti zero-knowledge. State Layer 2 secara berkala dikirim ke Layer 1 Bitcoin, memastikan bahwa keamanan akhir tetap mengacu ke blockchain utama.
Tahap 4 β Penarikan Kembali ke Layer 1
Jika pengguna ingin kembali ke Layer 1, mereka mengajukan permintaan penarikan di Layer 2. Sistem menghasilkan bukti dan mengirimkannya ke Canonical Bridge. Setelah validasi, BTC dikembalikan ke alamat asli pengguna di jaringan utama.
Dengan arsitektur seperti ini, Bitcoin Hyper tidak bersaing dengan Bitcoin, melainkan bertindak sebagai akselerator yang memperluas fungsionalitas dan skalabilitasnya.
Hyper News
A rollup without builders is just code. Bitcoin Hyper is aligning developers earlyβbringing Solana-grade execution to Bitcoinβs security layer and working with partners to shape workflows and infrastructure.
Cara Membeli Bitcoin Hyper: Langkah Praktis Bagi Investor Indonesia
Bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam ICO Cryptocurrency ini, alurnya hampir serupa dengan Pepenode:
Pertama, investor membeli crypto seperti USDT, ETH, atau BNB di bursa favorit. Jika belum memiliki wallet, Best Wallet atau Metamask dapat menjadi opsi awal.
Kedua, investor mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper dan menekan tombol βBuyβ atau βConnect Walletβ untuk memulai proses pembelian.
Ketiga, investor memilih jumlah $HYPER yang ingin dibeli dan dapat langsung mengaktifkan opsi βBuy and Stakeβ jika ingin mulai mengumpulkan reward staking sejak awal.
Keempat, bagi yang menggunakan kartu, proses dilanjutkan dengan menghubungkan wallet mobile atau extension browser ke situs dan memilih metode βBuy With Cardβ.
Fleksibilitas metode pembayaran ini membuat presale Bitcoin Hyper mudah diakses baik oleh investor berpengalaman maupun pemula yang baru mengenal Presale Kripto.
Bitcoin Hyper muncul sebagai proyek Layer 2 Bitcoin dengan presale yang hampir habis. Jika Anda ingin tahu cara membeli token ini secara aman, baca panduan Cara Beli Bitcoin Hyper yang sudah disiapkan khusus untuk investor pemula dan menengah. Panduannya mudah diikuti dan langsung bisa dipraktikkan. Jangan lewatkan momen presale terakhir sebelum listing di bursa.
Prediksi Harga Bitcoin Hyper: Benarkah Bisa Jadi L2 Tercepat di Jaringan BTC?
Jika Anda ingin melihat potensi jangka panjang Bitcoin Hyper, artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper memberikan gambaran jelas berdasarkan tren pasar, model L2, dan data presale. Analisisnya membahas kemungkinan rali drastis serta risiko yang perlu diperhatikan. Artikel ini sangat relevan bagi Anda yang sedang mempertimbangkan posisi di presale. Baca sekarang dan tentukan strategi terbaik saat harga masih murah.
Jangan Investasi Bitcoin Hyper Sebelum Baca Ini β Legit atau Scam?
Banyak investor ragu sebelum masuk presale, karena keamanan adalah prioritas utama. Artikel Apakah Bitcoin Hyper Legit atau Scam menguraikan faktor-faktor fundamental proyek, transparansi tim, tokenomics, dan risiko teknis. Ulasannya dibuat objektif agar Anda dapat menilai kelayakan investasi ini. Baca sebelum memutuskan masuk ke tahap akhir presale.
Bitcoin Hyper dalam Satu Pandangan
Tabel Ringkasan Presale Bitcoin Hyper
Parameter
Nilai Perkiraan (USD)
Perkiraan dalam Rupiah
Harga per token
0,013295 dolar
Sekitar Rp222 per token
Dana terkumpul
27.926.348,13 dolar
Sekitar Rp467,32 miliar
Target presale
28.268.845,05 dolar
Sekitar Rp473,05 miliar
Imbal hasil staking
Sekitar 41 persen per tahun
Dibayar dalam token $HYPER
Total token distake
Sekitar 1,27 miliar $HYPER
Menekan suplai beredar awal
Mengapa Bitcoin Hyper Masuk Radar Altcoin dan Presale Crypto 2025
Berfungsi sebagai Layer 2 di atas Bitcoin, memfasilitasi transaksi cepat dan murah sekaligus menjaga keamanan jaringan utama.
Didukung arsitektur SVM yang sudah teruji pada jaringan ber-throughput tinggi, sehingga menarik bagi pengembang dApps.
Presale berhasil mengumpulkan lebih dari 27,9 juta dolar atau sekitar Rp467,32 miliar, menunjukkan dukungan modal yang kuat.
Skema staking dengan APY sekitar 41 persen mendorong holder mengunci token dalam jangka menengah.
Narasi infrastruktur Bitcoin yang kuat berpotensi menarik aliran dana institusional yang mencari Rekomendasi Cryptocurrency di sektor L2.
Kesimpulan: Strategi Masuk ke Altcoin 2025 Ala Investor Rasional
Koreksi pasar yang menghapus lebih dari 1 triliun dolar dari kapitalisasi crypto dalam enam minggu terakhir telah menguji keyakinan banyak investor. Bitcoin turun 27 persen ke sekitar 91.212 dolar atau Rp1,52 miliar per koin, indeks saham global ikut melemah, dan peringatan tentang gelembung AI datang dari pucuk pimpinan perusahaan teknologi besar. Di permukaan, situasi ini tampak seperti alasan kuat untuk menjauh dari aset berisiko.
Namun di balik headline negatif tersebut, data Sygnum Bank menceritakan cerita berbeda. Sebanyak 61 persen investor institusi justru berniat menambah alokasi crypto hingga akhir 2025, 81 persen siap melangkah di luar Bitcoin dan Ethereum, sementara 69 persen tertarik pada Altcoin Layer 1 dan sektor-sektor baru seperti Layer 2, AI token, dan DeFi. Regulasi yang kian jelas, rencana QE baru, dan pergeseran pandangan bahwa crypto penting untuk pelestarian kekayaan, semuanya menjadi fondasi bagi potensi rali Altcoin berikutnya.
Dalam konteks ini, Pepenode dan Bitcoin Hyper muncul sebagai dua contoh konkret bagaimana presale kripto memposisikan diri di persimpangan tren besar. Pepenode mengambil pendekatan Koin Meme dengan utilitas nyata melalui game Mine-to-Earn dan staking ber-APY tinggi, sementara Bitcoin Hyper menyasar problem inti Bitcoin dengan membangun infrastruktur Layer 2 berkecepatan tinggi. Keduanya menawarkan entry price rendah dalam dolar, dengan harga sekitar Rp19 per PEPENODE dan Rp222 per HYPER berdasarkan kurs Rp16.734 per dolar.
Bagi investor Indonesia, strategi yang rasional bukan berarti mengejar setiap Presale Crypto yang viral, melainkan memfilter proyek berdasarkan:
Kesesuaian dengan tren makro yang disorot laporan seperti Sygnum.
Kejelasan utilitas, model bisnis, dan tokenomics.
Keseimbangan antara potensi upside dan risiko likuiditas.
Kemampuan proyek untuk menarik komunitas dan mungkin minat institusional di fase berikutnya.
Pepenode dan Bitcoin Hyper memenuhi beberapa kriteria ini, meski tentu saja tetap membawa risiko tinggi yang melekat pada semua ICO Cryptocurrency. Koreksi besar di pasar sering kali menjadi momen di mana narasi baru lahir, dan investor yang menyiapkan strategi lebih awal cenderung memiliki keleluasaan lebih besar dalam mengatur eksposur risiko dan potensi imbal hasil.
Join Grup Telegram Crypto News Indonesia untuk Insight Cepat & Early Alerts!
Jika Anda ingin mendapatkan update presale lebih cepat dibanding membaca media, bergabunglah dengan Grup Telegram Crypto News Indonesia. Di dalamnya, Anda bisa menemukan analisis harian, peluang presale, hingga berita pasar yang sering muncul sebelum viral. Komunitas ini sangat aktif dan cocok bagi investor yang ingin bergerak cepat. Klik link di atas dan masuk sekarang!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Prediksi harga Solana yang sebelumnya cukup bullish sedang terguncang akibat aktivitas yang dilakukan oleh salah satu perusahaan keuangan Solana, Forward Industries. Perusahaan tersebut kemungkinan sedang melakukan lindung nilai atas investasinya pada SOL, yang dapat mengakibatkan tekanan jual besar terhadap Solana.
Di tengah kondisi pasar yang sedang sangat fluktuatif, investor cerdas mengalihkan fokus mereka terhadap proyek presale potensial. Salah satu di antaranya adalah PEPENODE (PEPENODE) yang dinilai dapat memberikan keuntungan signifikan ketika token diluncurkan dan kondisi pasar membaik.
Manuver Treasury Forward Industries dan Dampaknya pada Prediksi Harga Solana
Pasar tengah menyoroti pergerakan besar dari Forward Industries, perusahaan yang menyimpan asetnya dalam bentuk Solana. Pergerakan itu berpotensi memicu tekanan jual besar dan menggoyahkan prediksi harga Solana yang bullish.
Dalam 24 jam terakhir, terjadi transfer SOL senilai lebih dari $250 juta dari dompet perusahaan (FORD) ke bursa Coinbase. Pergerakan ini ditafsirkan oleh banyak pihak sebagai langkah untuk melikuidasi dana, sebagai respons terhadap kondisi pasar yang sedang bearish dan memburuknya sentimen investor secara keseluruhan.
Forward Industries sendiri diketahui tengah menghadapi kerugian yang belum terealisasi sebesar $677 juta dari kepemilikan SOL mereka.
Oleh karena itu, langkah transfer dana dalam jumlah fantastis ini dianggap sebagai upaya manajemen risiko untuk meminimalisasi kerugian lebih lanjut, meskipun strategi publik perusahaan adalah memaksimalkan nilai pemegang saham melalui aktivitas on-chain seperti staking, lending, dan partisipasi DeFi.
Namun, situasi ini menjadi lebih kompleks dan ambigu. Hanya beberapa jam setelah transfer keluar yang besar tersebut, sekitar $21 juta SOL justru dikirim kembali ke dompet FORD dari hot wallet Coinbase.
Pergerakan dana dua arah ini menimbulkan spekulasi apakah transfer awal memang merupakan sinyal penjualan masif yang terencana, atau hanya bagian dari restrukturisasi internal dan penyeimbangan kembali aset perusahaan.
Sampai saat ini, Forward Industries belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi adanya rencana likuidasi.
Kejadian ini mengingatkan investor pada dinamika pasar yang sangat sensitif terhadap pergerakan treasury institusional, di mana langkah internal sebuah perusahaan dapat menciptakan volatilitas signifikan, terlepas dari fundamental jangka panjang Solana yang tetap kuat dalam hal teknologi dan ekosistem DeFi.
Prediksi Harga Solana: Apa Arti Penjualan Besar-besaran Bagi SOL?
Kekhawatiran akan aksi jual besar-besaran mungkin belum sepenuhnya beralasan, terutama ketika melihat pola descending channel (kanal menurun) yang selama ini menahan penurunan harga Solana. Pola ini justru berpotensi berfungsi sebagai landasan peluncuran untuk rebound.
Kenaikan harga Solana (SOL) baru-baru ini telah menegaskan zona permintaan historis di level $140, menandai potensi titik terendah dari penurunan yang terjadi.
Indikator momentum saat ini memberikan sinyal bullish yang mulai tumbuh. Relative Strength Index (RSI) mencatat pantulan paling tajam dari ambang batas oversold (30) sejauh ini.
Sementara itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) terus menyempit, mengarah pada potensi terbentuknya golden cross di atas garis sinyalnyaβsebuah sinyal kuat peningkatan tekanan beli. Kombinasi indikator-indikator ini mengisyaratkan adanya momentum beli yang cukup untuk memulai tren naik baru.
Jika terjadi breakout dari kanal menurun, prediksi harga Solana berikutnya dapat menargetkan pengujian kembali resistensi sebelumnya di sekitar $210 sebagai support baru. Hal ini akan menciptakan pijakan yang lebih tinggi dan kuat untuk upaya menuju rekor tertinggi baru di $300, yang berarti kenaikan sebesar 115%.
Bahkan, dengan dukungan berkelanjutan dari akumulasi ETF, potensi pelonggaran kebijakan di AS, dan semakin banyak institusi yang mencantumkan SOL dalam neraca mereka (termasuk treasury perusahaan seperti Forward Industries), harga bisa melambung hingga $500, mencapai kenaikan 225% dan menjadi salah satu dalam daftar altcoin terbaik untuk dibeli sekarang.
Namun, skenario bearish tetap mengintai. Kegagalan untuk mempertahankan support bawah kanal dapat memicu penurunan tajam, mengantar SOL menuju zona permintaan kunci berikutnya yang berjarak 30% lebih rendah, yaitu di sekitar $95. Investor perlu memantau ketat level $140 ini sebagai penentu arah jangka pendek.
PEPENODE (PEPENODE): Koin Meme dengan Model Mine-to-Earn Inovatif
Kisah treasury perusahaan seperti Forward Industries, yang menahan kerugian besar meskipun memiliki kepemilikan aset seperti Solana, menyoroti realitas pahit di pasar bull: strategi βbeli dan tahanβ (buy and hold) bisa sangat merugikan jika waktu pembeliannya tidak tepat.
Hal ini memicu munculnya kebutuhan akan strategi akumulasi alternatif yang lebih cerdas dan kurang bergantung pada waktu masuk pasar yang sempurna, terutama ketika prediksi harga Solana sendiri masih volatil.
Oleh karena itu, PepeNode (PEPENODE) menarik perhatian sebagai solusi baru. PepeNode mengubah proses penambangan kripto yang rumit menjadi sebuah permainan sederhana mine-to-earn (M2E), menghilangkan kebutuhan akan perangkat keras (GPU atau ASIC) yang mahal dan kompleks.
Pengguna hanya perlu masuk, mengakuisisi virtual nodes, menumpuk rig, dan mulai mendapatkan imbalan dalam bentuk meme coin berkinerja tinggi.
Momentum proyek ini meningkat pesat. Fase presale crypto PepeNode telah melampaui $2.1 juta atau sekitar Rp35,1 miliar, menunjukkan tingginya minat investor. Bahkan, staker awal masih dapat memperoleh Annual Percentage Yield (APY) yang sangat menarik, mencapai hingga 595%.
Kekuatan fundamental jangka panjang PepeNode didukung oleh model deflasi bawaan: 70% dari semua $PEPENODE yang digunakan untuk membeli node dan rig akan dibakar. Mekanisme pembakaran ini menciptakan kelangkaan yang signifikan, yang pada akhirnya menopang nilai token, menjadikannya salah satu crypto yang bagus untuk jangka panjang.
PepeNode memposisikan diri sebagai cara yang lebih pintar bagi investor untuk menangkap potensi kenaikan terkuat di pasar, tanpa harus khawatir tentang waktu masuk yang sempurna atau terpapar risiko fluktuasi harga aset besar seperti Solana.
Silakan baca panduan lengkap untuk membeli PEPENODE dalam artikel cara beli PEPENODE. Ketahui potensi jangka panjang proyek ini dengan membaca prediksi harga PEPENODE untuk tahun 2025-2030.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Binance telah mengumumkan kemitraan dengan salah satu pengelola aset terbesar di dunia, BlackRock. Kemitraan tersebut disambut baik oleh para pendukung Binance Coin (BNB) dan memicu prediksi harga BNB yang bullish.
Di sisi lain, Best Wallet Token (BEST) yang merupakan token asli untuk ekosistem Best Wallet akan segera diluncurkan. Dengan menjadi token utilitas di ekosistem yang terus berkembang, $BEST berpotensi menjadi salah satu koin dompet teratas setelah berhasil melantai di bursa.
Kemitraan BlackRock dan Binance Dorong Utilitas BNB: Prediksi Harga BNB Kian Bullish
Optimisme terhadap prediksi harga BNB semakin menguat setelah Binance mengumumkan kemitraan besar dengan BlackRock, manajer aset terbesar di dunia.
Melalui kerja sama ini, investor institusional kini dapat menggunakan kepemilikan dana tokenisasi BlackRock, BUIDL, sebagai jaminan untuk melakukan perdagangan langsung di Binance. Ini secara otomatis meningkatkan permintaan dan utilitas untuk BNB, karena lebih banyak pemain keuangan tradisional beralih ke aset tokenized.
Kemitraan ini memungkinkan institusi untuk memanfaatkan aset yang menghasilkan imbal hasil seperti dana BlackRock sambil tetap memenuhi standar kepatuhan yang disyaratkan oleh Binance untuk perdagangan institusional.
Selain itu, BUIDL kini juga tersedia di BNB Chain, menjadikan BNB Chain sebagai opsi menarik bagi investor institusi karena menawarkan biaya manajemen terendah, hanya 18 basis poin, menurut data dari Securitize.
Peningkatan penggunaan BNB Chain oleh aset dunia nyata tokenized (RWAs) papan atas seperti BUIDL memperkuat pandangan bullish untuk aset asli jaringan, BNB.
Di tengah gelombang tekanan bearish pasar secara keseluruhan, BNB berhasil bertahan di atas level $900. BNB adalah satu-satunya token di Top 5 yang masih mencatatkan pengembalian positif Year-to-Date (YTD) sebesar 30%, jauh melampaui kinerja Bitcoin dan Ethereum yang sempat terkoreksi tajam. Volume perdagangan BNB pun melonjak 58% meskipun harganya sempat turun 2%, menandakan adanya akumulasi kuat oleh investor.
Prediksi Harga BNB: Stabil di Atas $900
BNB tampaknya berada di ambang pemulihan kuat setelah berulang kali menemukan support kokoh di level harga $900 selama beberapa minggu terakhir.
Grafik 4-jam menunjukkan bahwa upaya bear untuk menembus area permintaan penting ini kembali digagalkan oleh bull yang berhasil mempertahankan posisi beli. Stabilitas ini menunjukkan adanya kepercayaan yang mendalam dari investor besar terhadap fundamental aset ini.
Jika BNB berhasil menembus dan bertahan di atas Exponential Moving Average (EMA) 200 periode, yang saat ini berada di sekitar $1.000, potensi pemulihan penuh menuju rekor tertinggi terbaru sebelum akhir tahun 2025 menjadi sangat realistis.
Prospek jangka panjang BNB semakin diperkuat oleh adopsi institusional yang masif, terutama setelah integrasi dana tokenized BlackRock, BUIDL, ke dalam BNB Chain.
Kemitraan ini meningkatkan utilitas jaringan secara signifikan dengan memungkinkan aset dunia nyata (RWA) yang diatur digunakan sebagai jaminan untuk perdagangan institusional di Binance.
Seiring aset kripto seperti BNB terus mendapatkan nilai dan utilitas, pentingnya penyimpanan yang aman dan cerdas kian meningkat. Oleh karena itu, muncul proyek seperti Best Wallet Token ($BEST), yang saat ini berada di fase presale crypto.
Token ini berfungsi sebagai inti dari dompet digital generasi baru yang tidak hanya menawarkan penyimpanan aset yang aman dan biaya swap yang rendah, tetapi juga memberikan akses eksklusif kepada pemegangnya ke peluncuran token teratas yang akan datang dan presale kripto tahap awal, menjadikannya sarana penting untuk memaksimalkan keuntungan di pasar yang sedang berkembang pesat.
Best Wallet Token (BEST): Token Utilitas Dompet Digital Generasi Terbaru
Best Wallet Token (BEST) mengubah konsep dompet mobile biasa menjadi ekosistem Web3 yang terpadu dan kaya fitur, menjadikannya salah satu aset dengan utilitas kuat di tengah meningkatnya minat investor.
Aplikasi Best Wallet kini sudah mendukung lebih dari 60 blockchain, menawarkan biaya swap rendah, serta alat analisis portofolio terintegrasi. Token $BEST berfungsi sebagai inti ekosistem ini, mengikat semua layanan menjadi satu kesatuan.
Salah satu daya tarik terbesar kepemilikan $BEST adalah akses awal eksklusif ke daftar coin baru. Fitur ini sangat berharga, terutama saat memasuki Altcoin Season, di mana proyek yang baru diluncurkan memiliki potensi keuntungan yang signifikan.
Dengan mendapatkan akses lebih dulu, investor dapat mengamankan posisi dengan harga diskon, sebuah keunggulan yang tidak ditawarkan oleh platform konvensional.
Di samping itu, $BEST memberikan diskon biaya transaksi di seluruh ekosistem, termasuk pada Best DEX, sebuah aggregator yang terhubung ke lebih dari 200 bursa terdesentralisasi, dan juga pada layanan Best Card yang akan datang.
Seiring pertumbuhan popularitas Best Walletβyang telah menarik lebih dari 250.000 pengguna aktif bulananβpermintaan terhadap $BEST diprediksi akan meningkat pesat, sebab token ini sangat fundamental untuk partisipasi dan diskon.
Bahkan ketika pasar yang lebih luas mengalami gejolak, seperti yang terlihat pada fluktuasi harga BNB (di mana prediksi harga BNB harus bersaing dengan faktor makro), token utilitas presale seperti $BEST cenderung menarik perhatian karena menawarkan keuntungan struktural. Presale Best Wallet Token sejauh ini telah mengumpulkan $17,1 juta atau setara Rp286 miliar.
Bagi yang berminat, token $BEST dapat dibeli melalui situs resmi Best Wallet atau aplikasinya dengan menukar ETH atau USDT, bahkan menggunakan kartu bank, sebelum fase presale berakhir. Baca panduan lengkap membeli token ini dalam artikel cara beli Best Wallet Token.
Harga token saat ini $0,025965, titik masuk yang sangat menjanjikan, terutama dengan potensi $BEST menjadi crypto yang akan naik cepat setelah peluncuran. Anda dapat mempelajari proyeksi pertumbuhan $BEST dengan mengunjungi artikel kami mengenai prediksi harga Best Wallet Token.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Sentimen pasar yang memburuk menekan proyek-proyek crypto spekulatif, termasuk Dogecoin. Prediksi harga DOGE pun ikut tergeser akibat keluarnya dana dari aset yang sangat bergantung pada tren sosial seperti meme coin.
Indeks Fear and Greed turun ke zona ekstrem ketakutan untuk pertama kalinya sejak April, memperkuat tekanan jual yang menyelimuti aset digital berisiko tinggi. Sejak awal bulan, Dogecoin telah kehilangan 16% dari nilainya, mengikuti penurunan indeks dari level netral di angka 43 menjadi hanya 12.
ETF Spot Doge β Apakah Ini Akan Menjadi Peluang Baru?
Berbeda dengan sebagian besar meme coin lainnya, DOGE punya peluang langka untuk diekspos secara legal ke dalam pasar keuangan tradisional Amerika Serikat. Bitwise dan Grayscale saat ini tengah mempersiapkan ETF spot DOGE yang akan membuka pintu untuk aliran modal institusional.
Proses pengajuan ETF ini memasuki hitungan mundur 20 hari terakhir berdasarkan ketentuan otomatis di bawah Section 8(a) Securities Act. Selama tidak ada intervensi dari SEC, ETF ini berpotensi disetujui secara otomatis, membuka jalan besar untuk permintaan institusional terhadap Dogecoin.
Dengan potensi katalis kuat ini, serta kemungkinan masuknya modal baru dari ETF spot, DOGE bisa mendapatkan dorongan yang dibutuhkannya untuk bertahan menghadapi tekanan dan ketidakpastian pasar saat ini.
Prediksi Harga Dogecoin: Akankah DOGE Jatuh di Bawah $0.01?
Meskipun tekanan pasar masih terasa, Dogecoin saat ini bertahan di zona support teknikal kuat pada $0.155 atau sekitar 2.594 rupiah. Level ini berada di batas bawah pola descending triangle yang telah terbentuk selama satu tahun terakhir.
Selain itu, level ini juga bertepatan dengan retracement Fibonacci 0,5 dari siklus bullish DOGE sebelumnya, level yang kerap menjadi titik akhir koreksi.
Terbentuknya pola double-bottom baru-baru ini memperkuat potensi bahwa $0.155 bisa menjadi landasan untuk upaya breakout. Jika berhasil mengubah resistance $0.20 menjadi support, DOGE bisa membangun struktur harga yang jauh lebih kokoh dalam jangka menengah.
Indikator teknikal mendukung potensi kenaikan ini. RSI menciptakan divergensi bearish dengan higher low, sementara timeframe yang lebih rendah menunjukkan rendahnya tekanan jual. MACD juga mendekati garis sinyal kembali setelah sempat membentuk death cross.
Jika breakout triangle berhasil terjadi, DOGE berpotensi melakukan pergerakan terukur sebesar 220% menuju harga $0.50, bahkan bisa mencapai target penuh di $1, kenaikan sebesar 540% dari harga sekarang.
Namun realisasi skenario ini tetap sangat bergantung pada katalis seperti persetujuan ETF. Tanpa dukungan tersebut, DOGE bisa kembali ke arah breakdown teknikal. Kendati demikian, skenario jatuh ke bawah $0.01 tampak tidak mungkin, mengingat minat manajer aset besar yang terus mempertaruhkan dana mereka di token ini. Area support tambahan di $0.115 dan $0.085 menjadi titik bawah yang masuk akal jika tekanan berlanjut.
Maxi Doge: Spekulan Mengincar Token Bertema Doge Ini Sebagai Alternatif
Dalam sejarah koin micin, token bertema Doge selalu membawa momentum sosial yang sangat kuat. Ketika pasar memasuki fase ekstrem ketakutan seperti sekarang, Dogecoin justru pernah memantul dan mencetak kenaikan 120%.
Pola ini berulang dari tahun ke tahun, dengan tongkat estafet sempat dipegang oleh Shiba Inu, lalu berlanjut ke Floki, Bonk, Dogwifhat, dan yang terbaru Neiro. Siklus tersebut menunjukkan bahwa setiap reli besar dalam dunia meme coin biasanya melahirkan pemenang baru bertema Doge.
Menjelang 2025, dua katalis sosial utama, ETF spot DOGE dan misi peluncuran satelit DOGE-1 ke bulan, membuka peluang besar untuk kemunculan runner baru. Di tengah spekulasi ini, banyak trader mulai mengarahkan perhatian ke Maxi Doge ($MAXI) sebagai kandidat terkuat untuk lonjakan berikutnya.
Antusiasme terhadap MAXI tidak hanya berupa hype, tapi juga sudah tercermin dalam angka. Presale token ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari $4 juta atau sekitar 66,9 miliar rupiah. Selain itu, investor awal yang ikut staking berkesempatan mendapatkan reward hingga 76% APY, menjadikan proyek ini menarik bagi mereka yang mencari peluang imbal hasil tinggi di pasar meme coin.
Bagi investor yang ketinggalan tren Doge sebelumnya, Maxi Doge bisa menjadi peluang berikutnya untuk ikut dalam reli besar sebelum harga melonjak. Komunitas yang mulai terbentuk dan narasi yang mendukung menjadikan MAXI sebagai salah satu proyek yang layak diamati dalam beberapa bulan ke depan.
Untuk mengetahui cara beli Maxi Doge, kunjungi langsung situs resmi mereka. Informasi seputar prediksi harga Maxi Doge juga dapat ditemukan dan diperkirakan melalui informasi seputar proyek ini dengan mengikuti akun X (Twitter) dan komunitas Telegram mereka yang aktif. Langkah awal mungkin sederhana, tetapi potensi jangka panjangnya bisa jadi luar biasa bagi mereka yang masuk lebih awal.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.