Pasar meme coin kembali menghadapi tekanan besar, dan banyak investor mulai menilai ulang prospek jangka pendek beberapa aset berisiko tinggi. Pergerakan Pepe menjadi salah satu sorotan karena volatilitasnya meningkat bersamaan dengan penurunan minat spekulatif di pasar crypto.
Analis memperingatkan bahwa pola teknikal yang melemah dapat membuka peluang koreksi yang lebih dalam. Fokus utama berada pada pergerakan harga Pepe yang terus menunjukkan sinyal bearish, sehingga investor perlu mencermati potensi risiko sebelum membuat keputusan trading berikutnya.
Apakah PEPE akan Menghilang Seperti Meme Coin Lain?
Pepe mengalami kesulitan untuk mendapatkan kembali momentum, dan prediksi harga Pepe semakin menunjukkan kecenderungan bearish saat berbagai sinyal peringatan terus bermunculan. Pasar mulai melihat tekanan yang semakin besar pada aset ini karena pergerakan teknikal kian mengindikasikan pelemahan berkelanjutan.
Harga Pepe telah turun hampir 45% sepanjang bulan ini, dan meme coin tersebut diperkirakan masih memiliki ruang untuk jatuh lebih jauh. Seorang analis terkemuka, Ali Martinez, menilai bahwa penurunan tambahan sebesar 60% masih mungkin terjadi jika tekanan pasar terus meningkat. Pandangannya didasarkan pada pola head-and-shoulders yang telah terbentuk jelas pada grafik.
Martinez menyoroti bahwa Pepe sudah bergerak di bawah garis neckline sejak 3 November, dan sampai sekarang masih bergerak sesuai pola menuju target potensial di sekitar $0.0000015 atau Rp24.955 (menggunakan kurs Rp16.637 per USD). Estimasi ini menjadi perhatian serius bagi trader yang mengikuti perkembangan teknikal meme coin tersebut.
Pasar derivatif menunjukkan respons yang selaras dengan pola tersebut. Minat spekulatif merosot tajam, dengan Open Interest turun 65% sejak breakdown, dan kini berada di level $238 juta atau sekitar Rp3,95 triliun. Angka ini menggambarkan penurunan keterlibatan yang signifikan dari trader yang sebelumnya aktif berspekulasi pada Pepe.
Trader tampak semakin menjauh dari pergerakan harga, meskipun terdapat peningkatan OI sebesar $46 juta atau Rp765 miliar pada pekan ini. Long Short Ratio yang berada di level 1.03 mengindikasikan adanya dorongan bullish yang perlahan kembali. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku pasar mulai bertaruh pada potensi kenaikan harga.
Mayoritas trader mempertahankan posisi yang mengarah pada peningkatan harga, sehingga memberikan peluang untuk pelepasan tekanan bearish lebih cepat dari pola head-and-shoulders yang dikhawatirkan banyak analis.
Prediksi Harga Pepe: Apakah Pepe Akan Menghilang?
Tidak semua pengamat pasar sepakat dengan pandangan Martinez yang mengarah pada potensi penurunan besar. Seorang analis bernama GalaxyBTC menilai bahwa kondisi saat ini masih menunjukkan tanda-tanda positif berdasarkan level support historis yang dianggap cukup kuat. Menurutnya, Pepe “masih terlihat baik” pada posisinya saat ini dan belum menunjukkan tanda kapitulasi.
Support tersebut berpotensi kembali menjadi titik peluncuran jika pola harga mempertahankan struktur yang sudah terbentuk. Sebuah channel menurun selama enam minggu terakhir kini mendekati area breakout, terutama karena sejumlah indikator momentum mulai menunjukkan perubahan arah menuju bullish.
Momentum RSI berada pada titik krusial karena garis indikator tersebut hampir menyentuh level 50 yang menjadi batas netral. RSI yang bergerak kembali di atas level itu biasanya menandakan munculnya kekuatan beli baru. MACD juga menunjukkan posisi yang masih jauh di atas garis sinyal, sehingga memberi ruang untuk kelanjutan tren naik jika pembeli meningkatkan tekanan.
Kedua indikator tersebut memperlihatkan bahwa kenaikan Open Interest pekan ini kemungkinan merupakan fase awal dari pembentukan tren bullish yang lebih kuat. Pergerakan ini juga mengindikasikan bahwa sebagian besar investor mencoba memanfaatkan area harga rendah untuk kembali masuk ke pasar, terutama setelah tekanan jual sebelumnya mereda.
Ambang utama untuk memastikan breakout berada di sekitar $0.0000047 atau Rp78.193. Jika harga mampu bertahan dan memantul dari area itu, potensi false breakout dapat diminimalkan. Apabila pola bullish ini berhasil terwujud sepenuhnya, target berikutnya mengarah pada zona permintaan di $0.000009 atau Rp149.733, sehingga menawarkan potensi keuntungan sekitar 95%.
Prospek ini dapat berkembang lebih jauh jika kondisi pasar mulai selaras dengan ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat. Likuiditas yang lebih longgar biasanya mendorong investor untuk meningkatkan eksposur pada aset berisiko seperti meme coin. Target kenaikan hingga 5 kali lipat menuju level tertinggi sepanjang masa di $0.000028 atau Rp465.836 menjadi kemungkinan yang dipantau sejumlah analis teknikal ketika pasar memasuki fase bull market yang lebih matang.
PepeNode: Dapatkan Meme Coin Melalui Virtual Miner
Ingin mendapatkan eksposur ke meme coin tanpa harus menebak-nebak kapan waktu terbaik untuk masuk pasar?
PepeNode ($PEPENODE) menawarkan cara yang lebih praktis untuk mendapatkan hasil dari pasar meme coin tanpa perlu melakukan trading aktif, menentukan titik entry, atau membeli perangkat fisik. Konsepnya dirancang agar pengguna dapat menikmati peluang di sektor ini dengan proses yang sederhana namun tetap memberikan potensi hasil yang kuat.
Pengguna hanya perlu membangun virtual mining rigs, melakukan upgrade pada konfigurasi mereka, lalu mulai mengumpulkan reward dalam berbagai token populer seperti $PEPE, $FARTCOIN, dan beberapa aset lain yang sudah terintegrasi dalam ekosistemnya. Jumlah rig yang dijalankan menentukan besarnya reward, sehingga pengguna yang memperluas rig mereka berpeluang mendapatkan lebih banyak token setiap harinya.
Model gamifikasi ini memberikan pengalaman yang cepat, ringan, dan mudah disesuaikan. Proyek ini juga semakin menarik perhatian komunitas karena proses onboarding yang sederhana dan potensi imbal hasil yang besar bagi peserta yang aktif. Akses cepat dan mekanisme mining virtual menjadi dua elemen yang membuat banyak pengguna baru tertarik untuk mencoba.
Momentum pertumbuhan PepeNode meningkat pesat sepanjang fase presale. Penjualannya telah melampaui $2.2 juta atau sekitar Rp36,6 miliar, sedangkan peserta awal masih dapat menikmati imbal hasil hingga 585% APY melalui program staking. Angka ini menjadi daya tarik kuat bagi investor yang mencari proyek presale berpotensi tinggi dengan mekanisme reward yang kompetitif.
PepeNode juga menerapkan model deflasi bawaan. Sebanyak 70% dari total $PEPENODE yang digunakan untuk membeli node dan virtual rig akan dibakar. Mekanisme burn ini menciptakan kelangkaan yang mendukung nilai token dalam jangka panjang dan memberikan insentif lebih bagi pengguna untuk terlibat secara konsisten.
PepeNode menonjol sebagai alternatif modern untuk menangkap peluang pertumbuhan di sektor meme coin tanpa harus bergantung pada spekulasi harga atau perburuan momentum pasar. Pendekatan ini membantu pengguna mendapatkan hasil dari sisi fundamental proyek, bukan hanya dari volatilitas harga.
PepeNode membuka peluang baru bagi investor yang ingin memperoleh eksposur ke sektor meme coin tanpa tekanan memilih entry point atau menunggu siklus pump berikutnya. Pendekatan virtual mining yang digunakan proyek ini memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk terlibat sesuai ritme mereka, sehingga pengalaman investasi menjadi lebih terstruktur dan mudah dikelola. Model ini juga membantu investor pemula memahami aliran reward tanpa menghadapi kompleksitas trading langsung.
Pembaca yang ingin memahami proses membeli token PepeNode dapat membaca panduan lengkap Cara Beli PepeNode untuk Pemula. Panduan tersebut membantu pengguna melewati setiap langkah mulai dari persiapan wallet, pemilihan platform, hingga proses pembelian token. Penjelasan yang disajikan membuat pemula dapat mengikuti proses dengan percaya diri dan aman.
Pembaca yang mempertimbangkan PepeNode sebagai aset jangka panjang dapat mempelajari Prediksi Harga PepeNode 2025–2030. Analisis tersebut membahas potensi pertumbuhan proyek dalam beberapa tahun ke depan, mencakup dinamika pasar, faktor permintaan, serta skenario valuasi yang mungkin terjadi. Informasi ini membantu investor menilai prospek token secara lebih menyeluruh.
Pasar crypto menghadirkan peluang besar sekaligus risiko yang perlu diperhitungkan dengan matang. Pergerakan Pepe yang masih berada dalam tekanan menunjukkan bahwa pasar meme coin dapat bergerak sangat cepat, sehingga pemantauan teknikal dan fundamental menjadi faktor penting sebelum menentukan strategi. Analis terbagi antara skenario bearish dan peluang rebound, sehingga investor perlu memperhatikan level teknikal utama seperti area support dan potensi breakout.
PepeNode hadir sebagai opsi alternatif bagi mereka yang menginginkan eksposur ke meme coin tanpa bergantung pada ketepatan waktu trading. Model virtual mining memberikan cara baru untuk mendapatkan reward dari ekosistem tanpa harus berhadapan langsung dengan volatilitas harian. Mekanisme burn dan potensi APY tinggi juga memperkuat daya tariknya bagi investor yang mencari proyek presale dengan struktur reward menarik.
Kombinasi analisis pasar Pepe dan peluang yang ditawarkan PepeNode membantu investor memahami dua pendekatan berbeda dalam mengejar peluang di sektor meme coin. Pendekatan trading aktif membutuhkan ketelitian tinggi, sedangkan model mining virtual membuka jalan bagi pengalaman yang lebih stabil dan mudah diakses. Keduanya memberikan gambaran luas mengenai cara investor dapat beradaptasi dengan dinamika pasar meme coin yang cepat.
Komunitas yang ingin mengikuti pembaruan pasar setiap hari dapat bergabung dengan grup Telegram Cryptonews. Grup ini menyajikan diskusi seputar pergerakan market, update presale, serta insight yang relevan untuk membantu investor menemukan peluang baru. Keterlibatan dalam komunitas juga membantu pengguna memahami tren lebih cepat dan membuat keputusan investasi dengan lebih percaya diri.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pergerakan pasar crypto kembali menarik perhatian setelah Bitcoin sempat menembus rekor tertinggi $126.080 atau sekitar Rp2.096.803.000 pada 6 Oktober. Pergerakan ini diikuti koreksi selama satu bulan, yang membawa BTC turun hingga mendekati $82.000 pekan lalu, titik yang banyak dianggap sebagai area bottom jangka pendek.
Harga BTC kini kembali berada di atas $91.000 dan kondisi pasar terlihat lebih stabil. Investor berpengalaman menilai fase ini sebagai pendinginan sehat setelah akumulasi panjang dan memandang momentum baru siap terbentuk, terutama pada altcoin utama.
Bitcoin Turun, Altcoin Bersiap Menguat
Setelah lonjakan singkat di atas level tertinggi sepanjang masa di $126.080 pada 6 Oktober, Bitcoin bergerak turun selama sebulan penuh. Aset ini tergelincir ke area dasar baru di kisaran $82.000 pada hari Jumat lalu, zona yang dianggap banyak trader sebagai titik dasar berikutnya. Kondisi hari ini menunjukkan BTC kembali stabil di atas $91.000 dan situasinya terlihat baik.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$85,422.59
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -6.3200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -3.96%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.70T
Sirkulasi Pasokan
19.96M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Investor lama tidak menunjukkan kepanikan. Para pendukung jangka panjang memandang penurunan ini sebagai periode pendinginan sehat setelah berbulan akumulasi tanpa henti, fase yang berfungsi menyingkirkan leverage berlebihan, menurunkan spekulasi berlebihan, dan mengatur ulang pasar untuk persiapan kenaikan berikutnya.
XRP (XRP): Kandidat Terdepan untuk Masa Depan Pergerakan Uang Global
Ripple XRP memimpin sektor pembayaran internasional di industri crypto berkat kecepatan settlement tinggi dan biaya transaksi sangat rendah. Kombinasi ini menempatkan XRP Ledger sebagai alternatif yang lebih efisien dibanding SWIFT.
Solusi Ripple mendapat sorotan dalam riset dari UN Capital Development Fund dan pihak Gedung Putih. Daftar mitra perbankan Ripple yang terus bertambah menjaga posisi XRP tetap berada di tiga besar proyek utama dengan kapitalisasi pasar lebih dari $132 miliar.
Peluncuran stablecoin RLUSD yang dipatok dolar Amerika Serikat menunjukkan komitmen Ripple untuk menguasai masa depan pembayaran digital berbasis on-chain. Setiap transaksi RLUSD pada XRP Ledger mengurangi sedikit pasokan XRP dari peredaran, yang menghubungkan nilai XRP dengan meningkatnya penggunaan solusi Ripple.
Relative Strength Index XRP berada di kisaran 55 dan harga saat ini di $2.19 sedikit berada di atas moving average 30 hari. Permintaan XRP terlihat meningkat dengan kenaikan 5 persen setelah sembilan ETF XRP resmi dirilis.
ETF tambahan kemungkinan hadir dan dapat menarik modal institusional dalam jumlah besar. Regulasi crypto dari Amerika Serikat yang sudah lama dinantikan dapat mendorong XRP untuk mencapai $10 atau Rp166.370 pada 2026.
Solana (SOL): Penantang Terbesar Ethereum yang Membidik Level Seribu Dolar
Solana telah membangun reputasi sebagai salah satu jaringan smart contract tercepat dan paling efisien di industri. Kapitalisasi pasarnya kini mendekati $80 miliar atau sekitar Rp1.330.960.000.000.000 dan total value locked dalam ekosistem DeFi miliknya melampaui $9 miliar atau sekitar Rp149.733.000.000.000 yang memperkuat posisinya sebagai pesaing terkuat Ethereum.
Peluncuran Solana spot ETF dari Grayscale dan Bitwise pada bulan lalu memberi akses langsung bagi institusi besar. Riwayat pasar menunjukkan akses semacam ini sebelumnya memicu lonjakan besar pada Bitcoin dan Ethereum di siklus-siklus sebelumnya.
SOL sempat menyentuh dasar di kisaran $100 atau Rp1.663.700 lebih awal tahun ini. Harga hari ini berada di sekitar $142 atau Rp2.362.000 dan bergerak dalam zona support. Pola bullish flag yang terbentuk sejak pertengahan September memberi sinyal potensi breakout, dengan support psikologis kuat di area berikutnya yaitu $200 atau Rp3.327.400 dan resistance signifikan di area $250 atau Rp4.159.250.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$85,422.59
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -6.3200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -3.96%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.70T
Sirkulasi Pasokan
19.96M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Kenaikan kuat di atas rentang tersebut dapat mendorong SOL menembus rekor tertinggi sebelumnya di $293.31 atau Rp4.878.000 dengan proyeksi optimistis yang menargetkan $750 atau Rp12 juta pada reli Q4 yang solid.
Solana terus menarik proyek tokenisasi Real World Asset berkat biaya transaksi sangat rendah dan kecepatan jaringan yang tinggi. Sejumlah institusi besar seperti BlackRock dan Franklin Templeton telah menerbitkan aset dunia nyata dalam bentuk token di jaringan Solana.
Ethereum (ETH): Raksasa Smart Contract yang Bersiap Memasuki Fase Perluasan Besar
Ethereum mempertahankan peran sebagai fondasi utama bagi decentralized finance dan ekosistem Web3 yang lebih luas. Kapitalisasi pasarnya berada di atas $366 miliar yang menegaskan skalanya sebagai jaringan smart contract dominan.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$85,422.59
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -6.3200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -3.96%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.70T
Sirkulasi Pasokan
19.96M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Total value locked Ethereum mendekati $70 miliar di seluruh protokol DeFi yang memposisikan jaringan ini sebagai pusat aplikasi terdesentralisasi dan komponen penting di lanskap blockchain global.
Potensi bullish market dapat membawa ETH menuju $10.000 atau Rp166.370.000 sebelum akhir tahun, lompatan besar dari harga hari ini di $3.000 atau Rp49.911.000 dan hampir dua kali lipat dari puncak sebelumnya di $4.946 atau Rp82. juta yang tercapai pada Agustus.
Upgrade Fusaka yang akan hadir awal Desember difokuskan untuk meningkatkan ketersediaan data bagi jaringan Layer 2 dan juga memperkuat aspek keamanan, efisiensi energi, serta skalabilitas. Pembaruan ini berpotensi mendorong ETH lebih dekat ke area $5.000 atau Rp83.185.000 pada akhir bulan.
Perjalanan ETH menuju $10.000 akan bergantung pada kejelasan regulasi crypto dari Amerika Serikat dan kondisi makro yang lebih mendukung. Kedua faktor ini dapat membuka pintu bagi arus modal institusional besar.
Ethereum lebih awal tahun ini berhasil breakout dari pola bullish flag dan melonjak dari $1.800 atau Rp29.946.600 menuju level tertinggi sepanjang masa. Momentum yang lebih kuat dibutuhkan untuk mendorongnya memasuki wilayah lima digit.
Bitcoin Hyper (HYPER): Perpaduan Meme Culture dan Inovasi Layer-2 Berkecepatan Tinggi di Jaringan Bitcoin
Bitcoin Hyper muncul sebagai kandidat kuat untuk tahun 2026 berkat pendekatan unik yang menggabungkan identitas meme coin dengan teknologi Bitcoin Layer 2 berperforma tinggi. Proyek ini menghadirkan throughput cepat, biaya transaksi yang sangat rendah, serta kemampuan smart contract penuh yang membuka peluang utilitas besar di ekosistem Bitcoin.
Arsitektur Bitcoin Hyper dibangun menggunakan Solana Virtual Machine yang memberi fondasi teknis kuat bagi kecepatan jaringan. Fitur seperti decentralized governance dan Canonical Bridge memungkinkan perpindahan Bitcoin lintas blockchain secara efisien dan aman, yang menjadi daya tarik utama bagi pengguna dan developer.
Performance defines what’s possible.
Bitcoin Hyper is benchmarking how to deliver Solana-grade throughput on a Bitcoin-anchored SVM rollup—balancing speed, cost, and security with real data, not hype.
Presale HYPER sudah melampaui pendanaan $28.5 juta atau sekitar Rp474 miliar yang menunjukkan minat awal sangat besar dari komunitas. Analis crypto populer Borch Crypto menilai token ini memiliki potensi pertumbuhan signifikan hingga mencapai kenaikan seratus kali lipat.
Audit terbaru dari Coinsult menegaskan tidak ada kerentanan smart contract yang ditemukan pada proyek ini. Temuan tersebut memperkuat kredibilitas Bitcoin Hyper, terutama karena token HYPER berfungsi sebagai penggerak utama biaya jaringan, mekanisme governance, dan opsi staking bagi investor awal dengan imbal hasil hingga 40 persen APY.
Narasi yang berkembang di komunitas menyatakan bahwa tahun depan Bitcoin akan memasuki fase HYPER, yang menandai kombinasi adopsi teknologi baru dengan momentum pasar yang semakin luas.
Kunjungi situs resmi presale atau ikuti Bitcoin Hyper melalui platform X dan Telegram untuk mendapatkan informasi terbaru seputar proyek ini.
Rekomendasi Bacaan Tambahan untuk Memperdalam Analisis Bitcoin Hyper
Pembaca yang tertarik memahami mekanisme pembelian token HYPER secara aman dapat mempelajari panduan lengkap Cara Beli Bitcoin Hyper untuk Pemula. Artikel tersebut menjelaskan langkah teknis, metode pembayaran, hingga cara memverifikasi transaksi di jaringan dengan bahasa sederhana yang mudah dipahami. Pemahaman mengenai proses pembelian memberikan dasar kuat bagi investor baru agar dapat memasuki presale dengan percaya diri.
Investor yang ingin menilai prospek jangka panjang Bitcoin Hyper dapat membaca Prediksi Harga Bitcoin Hyper 2025 hingga 2030. Pembahasan ini memberikan gambaran kemungkinan pergerakan harga berdasarkan analisis tren pasar, struktur token, utilitas jaringan, serta faktor ekonomi yang berpotensi memengaruhi adopsi. Informasi tersebut membantu investor membangun strategi yang lebih matang.
Bergabung dengan Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia
Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia menyediakan ruang diskusi yang aktif bagi pembaca yang ingin mengikuti perkembangan terbaru di dunia crypto. Anggota mendapatkan akses cepat ke update harga, analisis pasar harian, penjelasan projek presale, serta ringkasan berita penting. Percakapan yang berlangsung di grup membantu investor memahami pergerakan pasar secara lebih dinamis dan memberi peluang untuk bertanya langsung mengenai tren dan potensi aset tertentu.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali menunjukkan pergerakan menarik ketika Cardano mulai memantul dari level rendahnya. Pergerakan terbaru ini mendorong trader untuk menilai ulang arah risiko dan mencari aset dengan potensi lebih tinggi, termasuk proyek-proyek presale yang mulai mendapatkan arus modal baru.
Momentum yang terbentuk pada Cardano ikut memperkuat minat terhadap token utilitas seperti Best Wallet Token. Investor usia 20–35 tahun kini semakin fokus pada infrastruktur yang mampu mengoptimalkan akses presale, keamanan aset, serta eksekusi lintas-chain dengan biaya efisien.
Apa yang Perlu Diketahui
Cardano mencatat lonjakan open interest sebesar 6 persen ketika harga $ADA bersiap menguji ulang area 0,50 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp8.317, yang kini menjadi level psikologis dan teknikal penting bagi trader. Lonjakan open interest seperti ini menunjukkan posisi leverage masuk secara agresif dibandingkan hanya pembeli spot biasa yang melakukan averaging.
Nama Koin
Cardano (ADA)
Cardano Harga
$0.37
Cardano ATH
$3.10 (September 2, 2021)
Cardano Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -10.9300%
Cardano Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -12.05%
Cardano Kapitalisasi Pasar
$17.00B
Sirkulasi Pasokan
45.00B
Cardano (ADA)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Ekspansi DeFi dan use case dunia nyata di Cardano dan jaringan lain menciptakan kebutuhan baru untuk wallet non-custodial multi-chain yang berfungsi sebagai infrastruktur inti, bukan sekadar fitur tambahan. Banyak wallet lama masih menggunakan desain terpusat dengan titik kegagalan tunggal atau terlalu rumit saat digunakan di perangkat mobile.
Best Wallet Presale menargetkan 40 persen pangsa pasar wallet pada 2026 melalui kombinasi keamanan Fireblocks MPC-CMP, portofolio multi-wallet dan UX mobile-first dalam satu ekosistem yang digerakkan oleh token $BEST.
Pemulihan Cardano Mulai Terlihat Lebih dari Sekadar Relief Rally
Pemantulan terbaru Cardano mulai terlihat lebih kuat daripada sekadar relief rally jangka pendek. Data derivatif menunjukkan open interest $ADA naik sekitar 6 persen saat harga bergerak mendekati potensi retest area 0,50 dolar Amerika Serikat atau setara Rp8.317. Area tersebut sempat menolak pergerakan bullish awal tahun ini dan kini berperan sebagai penghalang psikologis serta teknikal yang diperhatikan trader.
Kenaikan open interest saat harga mendekati resistance seperti ini menandakan masuknya trader leverage, bukan hanya pembeli spot kasual. Kemiringan posisi menuju futures biasanya memperlihatkan kesiapan trader untuk mengejar kelanjutan tren, bukan sekadar memanfaatkan pantulan sementara, terutama ketika likuidasi masih terkendali dan pendanaan tetap stabil tanpa tanda-tanda euforia.
Ekosistem Cardano mencatat perkembangan DeFi dan use case dunia nyata yang tumbuh secara bertahap, memberikan dasar fundamental untuk pergerakan harga. TVL meningkat dari titik rendah siklus, aktivitas stablecoin menjadi lebih beragam dan volume on-chain tidak hanya bergantung pada memecoin spekulatif.
Trader yang mencari crypto terbaik untuk dibeli sekarang akan menemukan $ADA sebagai kandidat yang layak masuk watchlist karena kombinasi open interest yang naik, resistance kunci di depan mata, dan metrik on-chain yang membaik.
Perubahan sentimen risk-on juga mendorong aliran modal menuju infrastruktur dan proyek presale. Infrastruktur wallet menjadi sektor yang siap mengalami re-rating karena meningkatnya kebutuhan self-custody, akses presale yang lebih baik dan eksekusi lintas-chain dengan biaya lebih murah.
Lingkungan seperti ini membuka peluang bagi proyek seperti Best Wallet dan token utilitasnya Best Wallet Token ($BEST), yang mulai menarik perhatian investor yang sudah condong pada aset ber-beta tinggi.
Bagaimana Pergeseran Risk-On Cardano Mengubah Permintaan Wallet
Pasar yang memungkinkan $ADA mendekati dan berpotensi menembus area 0,50 dolar Amerika Serikat atau Rp8.317 secara berkelanjutan adalah pasar yang mendorong pengguna kembali masuk ke altcoin ber-beta tinggi, NFT, permainan on-chain dan posisi DeFi kompleks.
Aktivitas seperti ini meningkatkan kebutuhan terhadap wallet non-custodial yang mampu menangani puluhan chain dan berbagai jenis aset tanpa memaksa pengguna masuk ke titik kendali terpusat. Banyak wallet lama dibangun untuk era yang lebih sederhana. Desain terpusat atau semi-custodial menciptakan titik kegagalan dan risiko regulasi, sedangkan opsi yang lebih trust-minimized sering terasa berat dan tidak intuitif di perangkat mobile.
Trader yang mengelola portofolio DeFi, presale dan swap lintas-chain melalui perangkat mobile pasti merasakan langsung kompromi UX dan keamanan tersebut. Gelombang kompetisi wallet berikutnya melangkah jauh melampaui penyimpanan key dasar menuju layer eksekusi lengkap seperti agregasi DEX terintegrasi, presale terkurasi, dasbor staking dan portofolio chain-agnostic.
Best Wallet muncul sebagai salah satu solusi yang ikut dibicarakan. Proyek ini menempatkan $BEST sebagai salah satu pilihan dalam kategori baru tersebut dengan tesis yang berfokus pada keamanan terintegrasi dan desain mobile-first.
Mengapa Best Wallet Token Mulai Menarik Modal Risk-On
Best Wallet menempatkan dirinya berbeda dari kompetitor karena proyek ini berupaya menggabungkan keamanan tingkat institusional dengan aksesibilitas yang mudah bagi pengguna retail.
New Listing Alert on #WEEX We're excited to announce the spot listing of $BEST (Best Wallet) @BestWalletHQ on WEEX!
Proyek ini membangun apa yang mereka sebut sebagai Fireblocks MPC-CMP wallet terintegrasi penuh pertama di aplikasi konsumen. Sistem ini mengombinasikan multi-party computation untuk manajemen key dengan portofolio multi-wallet yang dirancang khusus.
Penjelasan sederhananya menggambarkan bahwa pengguna tetap mempertahankan self-custody sambil menurunkan risiko kompromi single-key pada setiap aset yang mereka simpan. Lapisan keamanan ini menciptakan struktur pertahanan tambahan bagi pengguna yang memegang banyak aset di berbagai chain.
Wallet ini juga menyiapkan portal ‘Upcoming Tokens’ yang dirancang untuk memberikan alur akses presale secara lebih sederhana tanpa perlu berpindah antara website, spreadsheet atau grup Telegram. Trader yang terus mencari peluang mirip ‘next ADA’ setiap kali open interest meningkat pasti melihat manfaat dari arus penawaran terkurasi yang langsung muncul di dalam wallet, terutama jika standar seleksi proyek dipertahankan dengan kualitas tinggi.
Eksekusi menjadi elemen penting dalam diferensiasi produk. Agregator DEX Best Wallet, yang menggunakan dukungan Rubic, menargetkan lebih dari 50 chain, lebih dari 300 DEX dan lebih dari 30 jembatan lintas-chain melalui satu antarmuka. UX mobile-first miliknya berusaha membuat navigasi tetap familier meskipun pengguna belum termasuk power user DeFi.
Jangkauan multi-chain yang luas dengan akses non-custodial tanpa KYC bertujuan melayani trader berpengalaman yang sering berpindah antara Cardano, Ethereum dan ekosistem baru, sekaligus memudahkan pemula yang membutuhkan swap lebih murah dan transaksi yang gagal lebih sedikit. Di inti ekosistem ini hadir Best Wallet Token ($BEST) yang menjadi sumber insentif internal.
Presale $BEST telah mengumpulkan dana sebesar 17,64 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp293.449.000.000 dengan harga token 0,026005 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp432. Dari sisi aktivitas investor besar, data whale tracker menunjukkan dua pembelian signifikan dengan total 29.800 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp495.733.000, termasuk transaksi terbesar sebesar 16.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp266.144.000 yang terjadi kemarin.
Perkiraan harga $BEST dari tim kami menunjukkan potensi kenaikan sebesar 97 persen pada akhir 2026 dari harga saat ini yaitu 0,026005 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp432. Trader yang sudah mulai masuk mode risk-on berkat pemulihan Cardano mungkin melihat gabungan fitur keamanan, peluang presale dan mekanisme yield sebagai alasan kuat untuk menempatkan $BEST sebagai kandidat yang mulai terlihat di peta narasi wallet generasi berikutnya.
Rekomendasi Bacaan Lanjutan: Cara Beli Best Wallet Token untuk Pemula
Pembaca yang ingin memahami proses pembelian $BEST secara aman dapat mempelajari panduan lengkap yang menjelaskan setiap langkah tanpa membingungkan pengguna baru. Panduan tersebut menjelaskan persyaratan wallet, langkah transfer dana, pilihan jaringan dan cara mengeksekusi transaksi tanpa kesalahan umum yang sering terjadi pada presale. Penjelasan yang disusun secara runtut membantu pembaca yang belum memiliki pengalaman presale agar merasa lebih percaya diri saat melakukan pembelian.
Panduan tersebut juga memberikan gambaran tentang estimasi biaya, durasi konfirmasi transaksi dan cara memastikan token tampil dengan benar di wallet setelah pembelian berhasil. Pengguna yang memerlukan proses praktis dan aman akan memperoleh manfaat besar dari penjelasan yang ditulis secara terstruktur dan mudah dipahami.
Rekomendasi Bacaan Lanjutan: Prediksi Harga Best Wallet Token 2025–2030
Pembaca yang ingin memperkirakan arah jangka panjang $BEST dapat membaca analisis prediksi harga yang membahas beberapa skenario berdasarkan pertumbuhan ekosistem, tingkat adopsi pengguna dan perkembangan presale. Analisis tersebut memberi gambaran bagaimana faktor pasar, pembaruan fitur dan sentimen crypto dapat memengaruhi kisaran harga $BEST dalam beberapa tahun mendatang.
Pembaca dengan minat jangka panjang akan menemukan prediksi tersebut berguna untuk memahami proyeksi risiko dan peluang. Penjelasan yang disusun secara informatif membantu pengguna menilai apakah $BEST sesuai untuk strategi investasi mereka di sektor wallet dan infrastruktur.
Bergabung dengan Komunitas: Grup Telegram Cryptonews Indonesia
Pembaca yang ingin mendapatkan pembaruan cepat tentang presale, analisis pasar, rilis token baru dan diskusi langsung dengan trader lain dapat bergabung ke grup Telegram Cryptonews Indonesia. Komunitas ini menawarkan ruang interaktif bagi pengguna yang ingin bertanya, berbagi pandangan atau mencari update harian tentang tren crypto. Aktivitas komunitas yang konsisten membantu pembaca tetap terhubung dengan perkembangan terbaru tanpa harus mencari informasi di banyak sumber berbeda.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali berada dalam fase ketidakpastian saat pergerakan nilai Pepe (PEPE) menunjukkan tekanan besar dari pelaku pasar dengan modal besar. Reaksi pasar terhadap transfer token berskala besar yang dilakukan para whale memberikan sinyal bahwa perubahan harga dapat terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Kondisi ini membuat banyak investor ritel mulai memantau ulang arah pergerakan PEPE di tengah meningkatnya kecemasan pasar.
Analisis data on-chain yang memperlihatkan lonjakan arus masuk ke exchange memperkuat pandangan bahwa dinamika pasar memerlukan perhatian lebih serius. Pergerakan ini menyiratkan potensi aksi ambil untung atau tekanan jual tambahan, terutama ketika indikator lain menunjukkan turunnya minat trader dan melemahnya sentimen pasar secara keseluruhan.
Prediksi Harga Pepe: Arus Masuk Meledak, Aktivitas Whale Membuat Pasar Gelisah
Sebuah perubahan besar dalam pola aktivitas whale tampaknya memberi sinyal risiko baru, sehingga prediksi harga Pepe kembali menjadi fokus di tengah meningkatnya rasa takut di pasar.
Whale mulai mengirimkan volume PEPE dalam jumlah sangat besar ke berbagai exchange, yang menjadi indikasi klasik bahwa potensi aksi jual dapat terjadi dalam waktu dekat.
Data dari Nansen menunjukkan bahwa jumlah PEPE yang disimpan di exchange melonjak dari 250 triliun pada 6 November menjadi 258 triliun hari ini, yang sekaligus mencatat level tertinggi dalam 30 hari terakhir.
Fenomena ini muncul pada saat open interest untuk futures PEPE turun drastis ke hanya $165 juta (Rp2.743.610.000.000), jauh di bawah puncaknya pada Juli yang mencapai $1 miliar (Rp16.634.000.000.000).
Nama Koin
Pepe
Pepe Harga
$0.0000041
Pepe ATH
$0.000028 (December 9, 2024)
Pepe Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -9.6600%
Pepe Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -0.51%
Pepe Kapitalisasi Pasar
$1.75B
Sirkulasi Pasokan
420.69T
Pepe (PEPE)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Sentimen pasar yang melemah serta mundurnya para trader dari posisi mereka memperbesar risiko terjadinya penurunan harga lebih dalam dalam waktu yang relatif cepat.
Prediksi Harga Pepe: PEPE Bisa Memantul Kuat Jika Turun ke Area Kunci Ini
Sejak awal tahun berjalan, nilai Pepe mengalami penurunan lebih dari 77%. Kondisi ini membuatnya berada di posisi token dengan performa terburuk di pasar dan menjadi aset dengan penurunan paling besar dalam kategori meme coin top 5.
Grafik mingguan menunjukkan bahwa Pepe baru saja menyentuh area support penting di $0.0000040 (Rp0.066536). Area ini berada tepat di atas weekly fair value gap (FVG) yang masih terbuka.
FVG merupakan ketidakseimbangan harga yang muncul ketika terjadi lonjakan permintaan yang sangat kuat terhadap sebuah aset. FVG ini berasal dari Februari 2024, periode ketika popularitas Pepe sedang berada di puncaknya.
Jika harga bergerak turun ke area ini dalam beberapa hari ke depan, peluang terjadinya rebound yang kuat akan meningkat dengan signifikan.
Di sisi lain, sebuah game mine-to-earn (M2E) baru yang terinspirasi dari meme Pepe the Frog bernama Pepenode ($PEPENODE) berhasil mengumpulkan dana jutaan dolar dari investor.
Presale tahap awal proyek ini menghadirkan konsep gamifikasi mining crypto yang berpotensi mengungguli performa OG Pepe tahun ini.
Pepenode ($PEPENODE) Mengubah Mining Menjadi Permainan Interaktif
Pepenode ($PEPENODE) menghadirkan pendekatan baru terhadap aktivitas mining crypto melalui sebuah permainan interaktif di mana pemain dapat menjalankan server virtual dan rig mining untuk memperoleh meme coin serta bersaing mendapatkan berbagai hadiah.
Tidak ada kebutuhan perangkat keras mahal untuk menjalankan aktivitas mining di dalam game ini.
Pengguna hanya perlu memiliki token $PEPENODE untuk mengaktifkan server virtual dan menyalakan rig sebanyak yang diinginkan. Pemain dengan performa terbaik yang berhasil naik ke leaderboard akan menerima airdrop dari token-token populer seperti Bonk ($BONK) dan Pepe ($PEPE).
Di dalam ekosistemnya, game ini juga menyediakan mekanisme referral boost, perlindungan anti-bot, serta program token burn.
Fitur burn tersebut menghapus hingga 70% token $PEPENODE yang digunakan untuk upgrade rig dari peredaran, yang meningkatkan kelangkaan dan memperkuat aspek ekonominya.
Pembelian $PEPENODE dapat dilakukan langsung melalui website resmi Pepenode. Pengguna cukup menghubungkan wallet kompatibel seperti Best Wallet untuk memulai mining tanpa perlu menunggu.
Pembaca yang mengikuti tren presale dapat memanfaatkan panduan membeli Pepenode sebagai referensi sebelum menambah portofolio. Penjelasan tersebut memudahkan investor pemula menentukan waktu pembelian terbaik dan memahami potensi risiko yang sering dihadapi dalam token presale. Pembahasan ini menjadi rujukan yang sangat berguna bagi siapa pun yang ingin masuk ke ekosistem Pepenode secara lebih percaya diri.
Rekomendasi Bacaan Lanjutan: Prediksi Harga Pepenode 2025–2030
Pembaca yang ingin mengetahui potensi jangka panjang Pepenode dapat mempelajari analisis prediksi harga yang mencakup proyeksi tahunan, faktor pertumbuhan, sentimen pasar, dan potensi adopsi ekosistem. Penjelasan ini memberi gambaran komprehensif mengenai arah pengembangan proyek serta ekspektasi nilai token di masa depan. Analisis tersebut juga membantu pembaca memahami dinamika supply-demand yang dapat memengaruhi pergerakan harga.
Pembahasan prediksi harga memberi wawasan mengenai bagaimana roadmap dan fitur dalam game dapat berdampak pada prospek jangka panjang Pepenode. Penjelasan ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin merancang strategi investasi jangka panjang. Pembaca dapat menggunakan informasi tersebut untuk menilai potensi apresiasi nilai aset sebelum listing di exchange besar.
Bergabung dengan Komunitas: Grup Telegram Cryptonews Indonesia
Pembaca yang ingin mendapatkan pembaruan cepat mengenai perkembangan presale, analisis harga harian, dan sinyal pasar dapat bergabung dengan grup Telegram resmi Cryptonews Indonesia. Komunitas ini membantu investor tetap mengikuti perkembangan terbaru melalui diskusi aktif, update harian, dan ringkasan tren yang relevan. Anggota komunitas juga dapat mengajukan pertanyaan, bertukar pandangan, serta mendapatkan informasi tambahan mengenai proyek seperti Pepenode dan token presale lainnya.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali bergerak cepat setelah berbagai proyek baru mulai menarik perhatian investor muda yang mencari aset berkinerja tinggi. Peluncuran mainnet dari salah satu jaringan Layer-1 terbaru mendorong lahirnya berbagai spekulasi tentang potensi pertumbuhan proyek ini dalam beberapa bulan ke depan. Kondisi market yang sedang memanas ikut memperbesar antusiasme terhadap aset-aset baru yang menawarkan kecepatan transaksi serta efisiensi tinggi.
Perhatian komunitas kini tertuju pada Monad, sebuah blockchain yang mengusung performa tinggi dan kompatibilitas EVM untuk bersaing dengan Ethereum dan Solana. Peluncuran resmi mainnetnya menciptakan momentum baru, terutama bagi investor yang menilai kombinasi skalabilitas, throughput, dan biaya transaksi rendah sebagai faktor penting dalam adopsi jangka panjang. Prediksi harga Monad pun mulai menguat seiring minat yang melebar di pasar.
Prediksi Harga Monad: Mainnet Resmi Meluncur Saat Market Meledak – Apakah MON Menjadi Solana Berikutnya?
Sebuah penantang baru bagi Ethereum dan Solana baru saja memasuki panggung, dan eksposurnya langsung meluas di seluruh ruang crypto.
Monad, sebuah blockchain Layer-1 berkecepatan tinggi, telah resmi merilis mainnet setelah menjalani pengujian dalam lingkungan tertutup selama sembilan bulan.
Jaringan ini kompatibel dengan EVM dan mengklaim mampu mengeksekusi lebih dari 10.000 transaksi per detik, sehingga menempatkan skalabilitas serta performa sebagai nilai jual utamanya.
Dengan spesifikasi seperti itu, prediksi harga Monad mulai menarik perhatian ketika investor menilai potensi aset ini di tengah persaingan ketat antar jaringan Layer-1.
Selama fase uji coba, blockchain Monad memproses lebih dari 2 miliar transaksi dengan rata-rata biaya gas sebesar $0.006 atau sekitar Rp99 berdasarkan kurs terbaru Rp16.634/USD. Kinerja ini menegaskan kapasitasnya untuk bersaing dengan jaringan smart contract lain seperti Solana dan Sui.
Aset native-nya, MON, telah terdaftar di berbagai centralized dan decentralized exchange besar, termasuk Coinbase, Upbit, dan Kraken. Harganya bergerak cepat dari $0.033 (Rp549) menjadi $0.047 (Rp781) dalam dua hari terakhir, menghasilkan kenaikan 62%.
Langkah berikutnya bagi proyek ini untuk benar-benar bersaing dengan jaringan seperti Solana adalah mempercepat pertumbuhan ekosistem dan menarik lebih banyak developer.
Prediksi Harga Monad: MON Berpeluang Cetak Kenaikan 59% Jika Berhasil Menembus Resistance Ini
Grafik 15 menit menunjukkan bahwa MON terus bergerak naik dalam beberapa hari terakhir, membentuk pola higher highs dan higher lows sekaligus menciptakan ascending price channel.
Harga terlihat menghadapi tekanan jual kuat di level $0.048 atau sekitar Rp798. Level ini menjadi resistance utama yang perlu diperhatikan dalam beberapa jam mendatang seiring berita peluncuran mainnet Monad yang semakin luas.
Jika harga gagal menembus area tersebut, kemungkinan penurunan menuju sekitar $0.040 (Rp665) bisa terjadi terlebih dahulu, meskipun peluang rebound tetap tinggi karena sentimen market terlihat mulai bergeser.
Skenario bullish di atas $0.048 dapat memicu reli yang jauh lebih agresif. Target awal berada di kisaran $0.075 atau sekitar Rp1.247 yang mewakili potensi kenaikan sekitar 59%.
Sama seperti Monad, sebuah proyek baru bernama Bitcoin Hyper ($HYPER) berhasil menarik perhatian investor. Presale crypto ini telah mengumpulkan lebih dari $28 juta atau sekitar Rp465 miliar hanya dalam beberapa minggu untuk meluncurkan Bitcoin L2 bertenaga Solana yang ambisius.
Bitcoin Hyper ($HYPER) Bertujuan Memulai Era Baru untuk Bitcoin
Bitcoin Hyper ($HYPER) hadir untuk memberikan sesuatu yang belum pernah dimiliki Bitcoin sebelumnya – sebuah layer-2 fungsional yang membuat jaringan lebih cepat, lebih murah, dan lebih mudah digunakan untuk pengembangan aplikasi.
Solusi ini tidak sekadar menambahkan fitur tambahan atau modul rumit, melainkan menciptakan side chain yang memungkinkan transaksi diproses hampir seketika. Pendekatan ini memberi peluang bagi developer untuk membangun aplikasi yang secara khusus menyasar pengguna BTC.
Hyper Bridge memungkinkan pemilik BTC mengirim aset mereka ke Hyper L2 dengan aman, sehingga mereka dapat memperoleh yield melalui aplikasi staking dan lending serta berbagai utilitas lain.
Ketika wallet besar dan exchange utama mulai mengadopsi solusi ini, permintaan terhadap utility token $HYPER diperkirakan mengalami peningkatan signifikan.
Panduan lengkap mengenai cara membeli Bitcoin Hyper untuk pemula tersedia bagi pembaca yang ingin memahami seluruh proses mulai dari pemilihan wallet hingga langkah verifikasi dan metode pembayaran. Artikel itu menjelaskan setiap tahap secara rinci agar pembeli baru dapat mengambil keputusan dengan lebih percaya diri ketika berinvestasi dalam presale crypto seperti $HYPER.
Prediksi lebih jauh mengenai harga Bitcoin Hyper dari 2025 hingga 2030 juga tersedia bagi pembaca yang ingin menilai potensi pertumbuhan jangka panjang token ini. Analisis tersebut menguraikan berbagai skenario market, faktor adopsi, serta proyeksi utilitas yang mampu membantu investor memahami prospek nilai token setelah presale berakhir dan jaringan mulai berkembang.
Bergabung Dengan Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia
Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia menyediakan ruang diskusi aktif bagi investor dan pembaca yang ingin mendapatkan update harian tentang presale crypto, analisis market, serta berita blockchain terbaru. Grup ini menghadirkan percakapan real-time dari sesama investor dan berbagai insight yang membantu pembaca memahami tren sebelum ramai dibahas publik. Informasi yang tersedia sangat cocok bagi investor muda yang ingin tetap mengikuti perkembangan crypto secara cepat, praktis, dan akurat.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali memperlihatkan sensitivitas tinggi terhadap sentimen makro global. Dinamika tersebut mempengaruhi sebagian besar altcoin besar, termasuk Cardano (ADA), yang masih bergerak mengikuti reaksi pasar Amerika Serikat dibanding performa fundamental ekosistemnya sendiri.
Situasi ini memunculkan diskusi baru setelah Charles Hoskinson menyampaikan pandangan tegas mengenai dominasi Wall Street terhadap arah harga ADA. Ia menilai perubahan besar diperlukan agar Cardano mampu melepaskan diri dari tekanan eksternal dan bergerak berdasarkan kekuatan inovasi internalnya.
Prediksi Harga Cardano: Hoskinson Menyebut ADA Tidak Akan Lagi Dikendalikan Wall Street – Apakah Ini Titik Balik?
ADA terus mengikuti pergerakan sentimen Wall Street dibandingkan fundamental teknologinya sendiri. Pola ini dianggap Charles Hoskinson sebagai penyebab utama mengapa prediksi harga Cardano sulit mencapai momentum bullish yang konsisten.
Nama Koin
Cardano (ADA)
Cardano Harga
$0.38
Cardano ATH
$3.10 (September 2, 2021)
Cardano Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -7.7600%
Cardano Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -4.58%
Cardano Kapitalisasi Pasar
$17.45B
Sirkulasi Pasokan
45.00B
Cardano (ADA)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Altcoin ini gagal menampilkan performa meyakinkan dalam empat tahun terakhir. Bahkan pada fase bullish pasca-halving di siklus empat tahunan historisnya, ADA masih diperdagangkan 85% di bawah all-time high tahun 2021 sebesar $3.10 atau Rp51.565 (menggunakan kurs terbaru Rp16.634/USD).
Dalam podcast terbarunya, Hoskinson menyebut performa lemah ini sangat dipengaruhi oleh dominasi faktor makro yang menekan pasar crypto secara keseluruhan.
Data seperti kebijakan The Fed, tarif perdagangan, gejolak perbankan tradisional, serta ketegangan politik global terus membentuk arah pasar tanpa melihat progres inovasi atau adopsi institusional yang dibangun Cardano.
“Trump menulis sesuatu, tarif baru diumumkan, atau sebuah bank yang bahkan tidak pernah kita dengar sebelumnya tiba-tiba mengalami kolaps, lalu pasar langsung turun 20%,” ujarnya.
Hoskinson menyampaikan bahwa dirinya merasa “lelah” dengan dinamika tersebut dan menginginkan perubahan cepat serta berkelanjutan berdasarkan satu prinsip penting: kesatuan.
Ia mendorong komunitas Cardano dan industri crypto secara luas untuk membangun sikap kolektif dan bergerak dengan cara mereka sendiri, termasuk dorongan untuk melepaskan kategori crypto dari label risk asset.
Kemungkinan masuknya partisipasi institusi secara lebih dalam melalui potensi spot ETF juga dinilai dapat memberi ADA stabilitas jangka panjang agar lebih tahan terhadap tekanan makro dan tidak terlalu bergantung pada arus spekulatif jangka pendek.
Prediksi Harga Cardano: Apakah Ini Titik Balik bagi ADA?
Kesatuan dapat menjadi elemen penting bagi Cardano karena sinyal teknikal menunjukkan potensi arah bullish menjelang akhir fase konsolidasi.
Pola symmetrical triangle yang terbentuk selama satu tahun terakhir kembali aktif, dan garis tren support bagian bawah berpotensi terkonfirmasi kembali sebagai area peluncuran harga.
Indikator momentum mengarah pada perubahan positif. RSI mengalami pembalikan tajam dari level 30 yang menandakan kondisi oversold, sementara histogram MACD mendekati golden cross di atas garis sinyal. Kedua indikator memberikan gambaran awal dari potensi uptrend baru karena tekanan jual semakin melemah.
Pemulihan pada area demand krusial di $0.50 atau Rp8.317 dapat mengonfirmasi potensi kenaikan lebih kuat dengan membentuk struktur support yang lebih tinggi dan stabil.
Zona ini menjadi level penting yang perlu diamati. Keberhasilan ADA kembali bertahan di atas level tersebut akan membuka peluang pergerakan naik yang lebih terukur dan berkelanjutan.
Dalam skenario breakout, ADA berpeluang memulihkan level tertinggi akhir 2024 di kisaran $1.35 atau Rp22.456, setara potensi kenaikan sekitar 220%.
Narasi bullish seperti potensi ETF dapat menambah fondasi kuat bagi skenario breakout yang lebih besar menuju level tertinggi siklus sebelumnya di $3 atau Rp49.902, yang setara lonjakan hingga 620%.
SUBBD: Proyek yang Menjadi Sorotan Berkat Fundamentalnya
Tokoh seperti Charles Hoskinson terus menekankan pentingnya fundamental, yang membuat proyek dengan utilitas nyata seperti SUBBD ($SUBBD) mendapat perhatian lebih besar.
Platform ini hadir sebagai ekosistem konten berbasis AI yang berfokus pada revolusi subscriber economy bernilai $85 miliar atau Rp1,41 kuadriliun. SUBBD menawarkan model baru di mana kreator memiliki kendali penuh atas karya mereka, sementara fans mendapatkan akses nyata yang lebih personal.
Never miss a sale again.
As a top creator, your audience is global. It's just not possible to cater to everyone – you can't be online 24/7
That's where your personal AI Assistant comes in, to handle requests and secure payments. Sleep peacefully knowing you're making money… pic.twitter.com/ju9VjLBmea
Dengan menghilangkan peran perantara, SUBBD menempatkan kontrol langsung kepada pihak yang menciptakan nilai. Kreator dapat memonetisasi secara langsung, sementara fans menikmati akses eksklusif, rilis awal, dan interaksi yang lebih berarti melalui fitur token-gated.
Platform ini mampu menciptakan situasi yang menguntungkan kedua sisi komunitas. Kreator memperoleh pendapatan lebih tinggi, sementara fans mendapatkan kedekatan lebih besar sembari memanfaatkan use case desentralisasi yang sejak awal menjadi fondasi utama crypto.
Pembaca yang ingin memahami lebih jauh peluang investasi SUBBD dapat melanjutkan dengan artikel panduan lengkap mengenai cara membeli SUBBD untuk pemula. Artikel tersebut menyediakan langkah-langkah sederhana dan aman agar investor baru dapat mulai berpartisipasi dalam presale tanpa risiko kesalahan teknis.
Pembaca juga bisa memperluas wawasan dengan membaca ulasan prediksi harga SUBBD dari 2025 hingga 2030, yang menguraikan potensi jangka panjang proyek ini berdasarkan roadmap, utilitas AI, dan perkembangan tren creator economy global.
Bergabung dengan Komunitas Telegram CryptoNews Indonesia
Pembaca yang ingin mengikuti update harian seputar presale, analisis altcoin, tren pasar, dan berita crypto internasional dapat bergabung dengan grup Telegram CryptoNews Indonesia. Komunitas ini menghadirkan diskusi aktif, edukasi, dan informasi real-time yang membantu investor membuat keputusan lebih tepat dalam kondisi market yang dinamis.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar Asia memasuki perdagangan Rabu dengan kondisi yang lebih stabil. Aktivitas investor kembali mengarah pada risk assets ketika Bitcoin bertahan dekat $87,000 atau sekitar Rp1.449.000.000, sementara para pelaku pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Desember.
Pasar saham di berbagai negara Asia bergerak mengikuti rebound yang terjadi di Wall Street. Indeks MSCI Asia-Pacific di luar Jepang naik sekitar 1 persen pada awal perdagangan, sedangkan Nikkei Jepang melonjak sekitar 1,8 persen. Gerakan ini menunjukkan keyakinan investor terhadap pemulihan sentimen risiko. Kontrak berjangka saham AS juga menambah sentimen positif melalui kenaikan ringan yang menguatkan pemulihan sesi sebelumnya.
Data Ekonomi AS yang Lebih Lemah Memperkuat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Desember
Sentimen pasar mulai membaik setelah rilis data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan perlambatan yang lebih terkontrol. Retail sales tumbuh lebih rendah dari perkiraan analis, sementara consumer confidence mengalami penurunan tajam, terutama pada ekspektasi jangka pendek rumah tangga.
Kombinasi data tersebut memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve memiliki ruang untuk mulai melonggarkan kebijakan tanpa menghilangkan kredibilitas terkait komitmen pengendalian inflasi.
Perdagangan Fed funds futures menunjukkan probabilitas lebih dari 80 persen untuk pemangkasan suku bunga seperempat poin pada pertemuan 10 Desember menurut FedWatch CME Group. Angka ini meningkat signifikan dari peluang seimbang pada pekan sebelumnya, menunjukkan perubahan drastis ekspektasi pelaku pasar.
1/ Traders are piling into Fed funds futures. Almost 275,000 new positions added in just three sessions. Markets now pricing ~80% odds of a December rate cut. Three days ago it was 30%. A shift this violent usually means one thing: the market smells a pivot. pic.twitter.com/MdM7o1U205
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sempat turun di bawah 4 persen pada Selasa untuk pertama kalinya bulan ini sebelum kembali bergerak sedikit di atas level tersebut. Pergerakan ini menandakan meningkatnya permintaan terhadap aset berjangka panjang seiring melemahnya sinyal pertumbuhan ekonomi.
Indeks Utama Menguat Saat Investor Mulai Rotasi Keluar dari Big Tech
Wall Street mulai menunjukkan stabilisasi. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan tiga hari berturut-turut pada Selasa, memangkas sebagian tekanan jual yang terjadi awal bulan, meski saham teknologi besar seperti Nvidia bergerak lebih lambat dan membatasi kenaikan Nasdaq.
Dow Jones memimpin penguatan indeks utama melalui saham-saham siklikal yang biasanya mendapatkan manfaat lebih besar ketika kebijakan moneter lebih longgar dan likuiditas meningkat.
Perubahan lanskap sentimen tersebut juga masuk ke pasar crypto. Bitcoin bergerak stabil di bawah $90,000 atau Rp1.497.000.000 pada sesi Asia. Harga berada jauh dari level terendah yang terjadi saat volatilitas meningkat pada pekan sebelumnya.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$91,182.18
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -0.4300%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▲ 7.28%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.82T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Bitcoin Menghadapi Potensi Perlambatan Desember Saat Ekspektasi Trader Mulai Menurun
CEO Koinly, Robin Singh, menyampaikan bahwa Bitcoin masih kesulitan kembali ke level $90,000 atau Rp1.497.000.000, lebih lama dari perkiraan banyak pelaku pasar. Aktivitas perdagangan mendekati periode “Christmas hibernation,” sehingga peluang terjadinya lonjakan harga agresif sebelum pergantian tahun semakin mengecil.
Menurutnya, pergerakan tak terduga yang berhasil membawa Bitcoin kembali ke atas $90,000 pada Desember akan memberikan peningkatan besar bagi sentimen pasar. Dampaknya dapat meredakan tekanan bearish dan membantu menjaga kondisi awal 2026 agar terbebas dari kecemasan terkait potensi kemunculan “crypto winter” lebih awal.
Ia menambahkan bahwa beberapa minggu ke depan berpotensi menjadi fase perlambatan. Harapan trader terhadap momentum kuat mungkin harus menunggu hingga memasuki 2026. Data historis juga menunjukkan bahwa pada sebagian besar Desember sebelumnya, pergerakan Bitcoin cenderung minim.
Saat ini, faktor makro memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan katalis crypto individual.
Trader minyak juga menyesuaikan strategi mengikuti perubahan preferensi risiko. Harga crude oil bergerak stabil pada sesi Asia setelah mengalami penurunan pada Selasa. Pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy terkait rencana perdamaian yang didukung Amerika Serikat memicu spekulasi bahwa sanksi terhadap ekspor energi Rusia dapat berkurang dan menambah potensi peningkatan pasokan ke pasar global.
Peralihan Sentimen Pasar Membuka Peluang Aset Baru
Pergerakan pasar Asia yang kembali stabil setelah volatilitas tinggi menciptakan ruang bagi investor untuk melihat peluang baru di luar aset utama seperti Bitcoin dan Ether. Perubahan ekspektasi terhadap kebijakan The Fed membuat banyak trader mempertimbangkan ulang portofolio mereka. Periode konsolidasi seperti ini sering membuka jalan bagi proyek blockchain baru yang menawarkan utilitas lebih jelas dan potensi pertumbuhan lebih cepat dibandingkan aset besar yang bergerak lambat dalam fase sideways.
Investor yang mengikuti dinamika pasar memahami bahwa momen ketika Bitcoin bergerak stabil cenderung menghasilkan lonjakan ketertarikan terhadap proyek berbasis infrastruktur. Kondisi inilah yang menjadi titik masuk ideal bagi presale yang memiliki diferensiasi kuat secara teknologi dan ekosistem. Momentum ini semakin relevan ketika perhatian pasar beralih pada solusi yang mampu meningkatkan kinerja Bitcoin sebagai aset dasar.
Mengapa Bitcoin Hyper Muncul di Tengah Fase Konsolidasi Bitcoin
Bitcoin Hyper menjadi salah satu presale yang mencuri perhatian karena muncul saat Bitcoin belum mampu menembus kembali level penting. Investor ritel dan institusi mulai mencari katalis baru yang tidak bergantung pada volatilitas harian Bitcoin. Proyek ini menawarkan narasi yang langsung menyasar kebutuhan utama jaringan Bitcoin yaitu kecepatan, biaya transaksi, dan skalabilitas.
Proyek yang memanfaatkan fase pasar seperti ini biasanya lebih cepat mendapatkan adopsi awal karena perhatian investor tidak tersebar pada banyak tema. Aktivitas pembelian yang terus meningkat pada dashboard presale menunjukkan respons pasar yang cukup kuat. Beberapa transaksi seperti pembelian senilai 888 dolar atau Rp14.780.000 menandakan minat dari investor dengan alokasi lebih besar.
Keunggulan Teknologi Bitcoin Hyper sebagai Layer 2 Berbasis Bitcoin
Bitcoin Hyper bekerja sebagai Layer 2 yang memanfaatkan keamanan Bitcoin sambil mengadopsi kecepatan dari Solana Virtual Machine. Arsitektur ini menciptakan lingkungan transaksi yang lebih cepat, murah, dan kompatibel dengan aplikasi terdesentralisasi. Pendekatan ini membuka ruang bagi pembayaran instan, peluncuran meme coin berbasis Bitcoin, dan integrasi DeFi tanpa meninggalkan ekosistem Bitcoin.
Jembatan canonical yang digunakan Bitcoin Hyper berfungsi memverifikasi block header dan memastikan bahwa aset yang berpindah selalu tercatat secara aman. Mekanisme ZK-proofs yang mengamankan transaksi membuat pengguna mendapatkan kecepatan tanpa harus mengorbankan perlindungan tingkat Bitcoin. Kombinasi ini membawa pengalaman baru bagi pengguna yang terbiasa dengan proses konfirmasi yang lambat di Layer 1.
Tokenomics dan Mekanisme Staking Bitcoin Hyper
Struktur tokenomics Bitcoin Hyper mengalokasikan 30 persen untuk pengembangan, 25 persen untuk treasury, 20 persen untuk marketing, 15 persen untuk rewards, dan 10 persen untuk listings. Distribusi ini menunjukkan fokus besar pada pengembangan jangka panjang serta ekspansi komunitas. Penekanan pada marketing global menjadi sinyal bahwa tim menargetkan adopsi yang luas.
Mekanisme staking menawarkan imbal hasil sekitar 41 persen per tahun dengan distribusi reward berlangsung selama dua tahun. Pengguna dapat memilih fitur Buy and Stake untuk langsung menempatkan token yang dibeli ke dalam staking pool. Volume staking yang sudah mencapai lebih dari satu miliar token memperlihatkan tingkat kepercayaan komunitas terhadap potensi jangka panjang proyek.
Panduan Praktis Cara Membeli Bitcoin Hyper di Masa Presale
Pembelian Bitcoin Hyper berlangsung melalui website resmi proyek. Investor dapat memulai dengan membeli crypto melalui exchange lalu menghubungkannya ke wallet seperti Best Wallet atau MetaMask. Setelah wallet terhubung, investor dapat memilih jumlah $HYPER yang ingin dibeli dan mengonfirmasi transaksi. Pengguna yang ingin melakukan staking langsung dapat memilih opsi Buy and Stake.
Pembayaran menggunakan kartu juga tersedia melalui wallet mobile atau browser extension. Proses ini memudahkan pembeli pemula yang belum terbiasa dengan pembelian lewat exchange. Token akan diklaim pada jaringan yang sesuai seperti Solana atau Ethereum tergantung metode pembayaran.
Kesimpulan: Momentum Konsolidasi Pasar Menghasilkan Peluang Presale yang Lebih Menjanjikan
Pergerakan pasar Asia yang stabil dan ekspektasi pemangkasan suku bunga membuat banyak trader mulai mencari peluang baru. Bitcoin Hyper mendapat sorotan karena menyediakan solusi tepat pada saat pasar membutuhkan katalis segar. Potensi pertumbuhan proyek Layer 2 berbasis Bitcoin ini memberikan kesempatan bagi investor untuk masuk lebih awal sebelum eksosistem berkembang penuh. Narasi bahwa presale besar sering menghasilkan profit signifikan menjadi daya tarik tambahan di tengah market yang sedang menunggu arah berikutnya.
Rekomendasi Bacaan Tambahan untuk Investor Pemula
Pembaca yang ingin mempelajari cara masuk ke dunia crypto dengan presale berpotensi tinggi dapat membaca panduan lengkap mengenai cara membeli Bitcoin Hyper untuk pemula. Panduan tersebut memberikan langkah-langkah praktis yang mudah diikuti, termasuk cara menggunakan wallet, cara verifikasi transaksi, serta bagaimana memilih waktu terbaik untuk mulai berinvestasi. Informasi ini sangat membantu bagi pembaca yang baru memulai perjalanan investasi crypto.
Panduan lain yang tidak kalah penting adalah prediksi harga Bitcoin Hyper dari 2025 hingga 2030. Analisis ini memberikan gambaran tentang potensi pertumbuhan jangka panjang, risiko yang relevan, serta faktor fundamental yang bisa mempengaruhi pergerakan harga. Informasi tersebut membantu pembaca memahami skenario bullish maupun bearish sehingga keputusan investasi dapat dilakukan dengan lebih matang.
Pembaca dapat memperluas wawasan dan mendapatkan update tercepat mengenai pergerakan market, analisis teknikal, hingga peluang presale terbaru melalui grup Telegram Cryptonews Indonesia. Komunitas ini memberikan diskusi aktif setiap hari, membagikan insight penting, serta menjadi tempat berkumpulnya investor crypto dari berbagai level. Pengguna bisa memanfaatkan komunitas ini untuk bertukar informasi, menanyakan strategi, dan tetap terhubung dengan tren crypto terkini.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Peluncuran spot ETF pertama untuk Dogecoin langsung menarik perhatian pasar dan memicu kenaikan harga yang memperlihatkan meningkatnya minat institusi terhadap aset meme terbesar ini. Pergerakan tersebut memberi sinyal bahwa sentimen investor mulai kembali menguat seiring kembalinya aktivitas perdagangan di Amerika Serikat.
Pelaku pasar kini menilai peluang baru bagi DOGE setelah volume transaksi melonjak dan struktur teknikal menunjukkan potensi breakout. Prospek ini membuka ruang bagi analisis yang lebih mendalam terkait arah harga Dogecoin serta proyek presale seperti Maxi Doge yang mulai menarik perhatian trader agresif.
ETF Dogecoin Resmi Melantai di AS dan Picu Lonjakan Minat Investor
Pasar akhirnya menyaksikan sesuatu yang sebelumnya hanya menjadi spekulasi selama bertahun-tahun. Spot ETF pertama untuk Dogecoin resmi hadir, dan respons pasar terlihat langsung setelah peluncurannya. DOGE naik 2,2 persen setelah produk ini rilis, mencerminkan meningkatnya minat investor institusi dan memperkuat prospek positif untuk prediksi harga Dogecoin.
Grayscale mengambil posisi awal yang menguntungkan karena berhasil membawa ETF miliknya masuk ke bursa lebih cepat dibandingkan kompetitor lain. REX-Osprey memang sudah merilis Dogecoin ETP, meskipun instrumen tersebut bukan kendaraan spot murni. Peluncuran ETF baru ini menjadi produk spot DOGE pertama yang diperdagangkan secara resmi di pasar Amerika Serikat.
The first spot Dogecoin ETF* in US launches today from Grayscale, ticker $GDOG (sounds like a late '80s one hit wonder rapper). Fee is 35bps but is waived to 0.00% for first 1b or until 3mo. Day One volume predictions welcome. I'm going with $12m. *33 Act pic.twitter.com/QbdLLxejhr
Bitwise juga berada dalam antrean dan siap merilis ETF Dogecoin pada minggu yang sama. Pemerintah AS yang akhirnya mengakhiri masa shutdown membuka jalan bagi gelombang kendaraan investasi altcoin untuk masuk ke pasar dalam waktu berdekatan.
Volume perdagangan DOGE tercatat berada di atas rata-rata, menunjukkan peningkatan minat beli yang cukup signifikan. Total transaksi mencapai sekitar 1,5 miliar dolar atau sekitar Rp24,96 triliun dalam 24 jam terakhir. Volume sebesar ini setara sekitar tujuh persen dari market cap Dogecoin yang beredar.
Prediksi Harga Dogecoin: Rally Besar Bisa Dimulai Jika Support $0.14 Bertahan
Grafik harian memperlihatkan DOGE memantul dari area support penting di sekitar 0,14 dolar atau sekitar Rp2.329. Aksi harga tersebut menempatkan DOGE pada posisi menuju pengujian batas atas pola falling wedge yang terbentuk akibat pergerakan harga terbaru.
Sinyal momentum mulai meningkat setelah Relative Strength Index atau RSI bergerak sedikit di atas garis moving average 14 hari. Area harga 0,18 dolar atau sekitar Rp2.995 tampak menjadi wilayah penting yang menentukan apakah Dogecoin akan memasuki fase kenaikan berikutnya.
Kenaikan harga di atas zona tersebut berpotensi mendorong breakout dari pola wedge dan membuka peluang menuju 0,20 dolar atau sekitar Rp3.328 dalam jangka pendek. Pergerakan itu merepresentasikan potensi kenaikan sekitar 33 persen dari posisi sekarang.
Momentum yang terus menguat dapat membawa DOGE menuju 0,28 dolar atau sekitar Rp4.659 pada akhir tahun, mendekati dua kali lipat dari nilai terkini. Prospek jangka panjang yang didorong adopsi berkelanjutan serta perkembangan baru memungkinkan Dogecoin mengejar target ambisius menuju harga 10 dolar atau sekitar Rp166.400.
Nama Koin
Dogecoin (DOGE)
Dogecoin Harga
$0.15
Dogecoin ATH
$0.75 (May 8, 2021)
Dogecoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -0.8900%
Dogecoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▲ 1.87%
Dogecoin Kapitalisasi Pasar
$22.88B
Sirkulasi Pasokan
148.31B
Dogecoin (DOGE)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Gelombang kenaikan meme coin ikut menarik perhatian terhadap proyek presale tahap awal. Maxi Doge atau MAXI menjadi salah satu yang disorot karena berhasil menangkap energi awal Dogecoin sambil membangun komunitas trader yang solid. Komunitas ini saling berbagi alpha eksklusif, setup awal, serta peluang dengan potensi tinggi sebelum pasar umum menyadarinya.
Maxi Doge (MAXI) Satukan Para Degens yang Bersiap Menyambut Lonjakan Berikutnya
Maxi Doge atau MAXI hadir bukan sebagai meme coin berbasis Ethereum biasa, melainkan sebagai proyek yang dirancang untuk trader yang ingin mengikuti tren lebih awal serta memaksimalkan momentum. Komunitas MAXI berkembang dengan gaya yang fokus pada pertukaran ide trading, penemuan peluang eksklusif sebelum arus utama mengetahuinya, serta berbagi alpha yang relevan di lingkungan yang penuh energi.
Kompetisi seperti Maxi Gains dan Maxi Ripped memberi ruang bagi para trader untuk mendapatkan hadiah sambil menunjukkan kemampuan mereka dalam membuat panggilan yang tepat. Papan peringkat yang tersedia mendorong partisipasi aktif dan membantu komunitas mempertahankan fokus pada peluang terbaik.
Sebanyak dua puluh lima persen dari dana presale akan dialokasikan untuk trading pada aset berpotensi tinggi. Keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk mendorong kampanye pemasaran lebih besar serta perluasan jangkauan komunitas. Mekanisme ini memberi MAXI daya tarik tambahan karena strategi tersebut memperbesar kemungkinan proyek ini muncul di radar investor lebih awal.
Pergerakan meme coin yang memanas kembali membuat proyek tahap awal seperti MAXI menawarkan upside yang sulit ditandingi oleh token lama. Komunitas yang disiplin dalam membaca momentum memberi MAXI identitas yang kuat sebagai proyek yang memahami pola pasar sejak dini.
Pembelian token MAXI berlangsung melalui situs resmi Maxi Doge. Pengguna dapat menghubungkan wallet favorit seperti Best Wallet, lalu menukar USDT atau ETH dengan token MAXI. Opsi pembelian menggunakan kartu bank juga tersedia bagi pengguna yang ingin melakukan transaksi lebih praktis.
Pembaca yang ingin memahami proses pembelian Maxi Doge dari awal dapat mempelajari panduan lengkap mengenai cara beli MAXI untuk pemula. Panduan tersebut menjelaskan langkah-langkah praktis mulai dari pemilihan wallet hingga proses swap dengan USDT atau ETH agar pembaca memiliki gambaran jelas sebelum bertransaksi. Penjelasan yang disusun sistematis membuat panduan tersebut mudah diikuti meskipun pembaca baru pertama kali memasuki dunia crypto.
Prediksi harga Maxi Doge dari tahun 2025 hingga 2030 juga menjadi bacaan yang relevan bagi pembaca yang ingin mengetahui potensi jangka panjang proyek ini. Analisis tersebut membahas proyeksi berdasarkan perkembangan ekosistem, strategi komunitas, dan kondisi pasar yang mungkin mempengaruhi tren harga MAXI dalam beberapa tahun mendatang. Penjelasan dalam artikel itu membantu pembaca menyusun strategi investasi yang lebih matang.
Gabung Bersama Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia
Komunitas Telegram Cryptonews Indonesia hadir sebagai ruang diskusi yang membantu pembaca mengikuti perkembangan crypto secara lebih cepat dan terarah. Pembaca dapat bertukar informasi, mendapatkan update harian, serta mengikuti berbagai pembahasan yang relevan dengan tren pasar terkini. Keberadaan komunitas ini memberi peluang bagi pembaca untuk memperoleh wawasan tambahan yang berguna saat menyusun strategi trading dan investasi.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Harga XRP mulai menunjukkan pemulihan kuat setelah pasar crypto kembali bergerak naik dan dua manajer aset besar, Franklin Templeton serta Grayscale, resmi meluncurkan ETF untuk altcoin ini. Kenaikan harga menuju $2.20 atau Rp36.608 memberi sinyal bahwa minat institusi mulai meningkat setelah periode tekanan jual beberapa minggu terakhir.
Perkembangan tersebut menempatkan XRP dalam posisi menarik menjelang akhir tahun karena peluncuran ETF sering menjadi pemicu arus modal besar dari investor institusional. Momentum ini membuka peluang bagi XRP untuk mencatat kenaikan lanjutan seiring membaiknya sentimen pasar crypto secara keseluruhan.
XRP Mencatat Rebound Kuat Berkat Peluncuran ETF dan Kembalinya Minat Institusional
Harga XRP meningkat sekitar 7% dalam 24 jam terakhir, dengan kenaikan menuju $2.20 atau Rp36.608 yang muncul bersamaan dengan pemulihan pasar global serta peluncuran ETF XRP oleh Franklin Templeton dan Grayscale. Lonjakan tersebut memperlihatkan masuknya kembali kepercayaan investor besar terhadap altcoin ini, terutama setelah pasar mengalami tekanan kuat dalam beberapa minggu terakhir.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.23
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -0.0400%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▲ 10.00%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$222.71B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Dua peluncuran ETF tersebut menandai fase penting bagi XRP karena membuka peluang masuknya arus modal institusional dalam skala besar, serupa dengan aliran dana yang pernah menggerakkan Bitcoin dan Ethereum. Aktivitas pasar seperti ini sering menjadi pemicu awal fase akumulasi oleh institusi yang biasanya mendominasi pergerakan besar dalam siklus berikutnya.
XRP sempat mengalami tekanan dalam beberapa minggu terakhir karena sentimen negatif yang menyeret harga turun sekitar 10% dalam dua minggu dan 17% dalam satu bulan. Kondisi tersebut memperlihatkan bagaimana pasar global bergerak tidak stabil, terutama setelah munculnya kekhawatiran mengenai valuasi sektor teknologi yang dianggap terlalu tinggi.
Token ini masih mencatat kenaikan sekitar 50% dalam satu tahun terakhir dan semakin banyak pihak memperkirakan ETF XRP tambahan akan menyusul dalam beberapa minggu mendatang. Prospek tersebut menjadikan prediksi harga XRP terlihat jauh lebih positif jika dibandingkan kondisi beberapa bulan lalu.
Mungkinkah XRP Jadi Favorit Institusi Selanjutnya?
CEO Ripple, Brad Garlinghouse, memberikan pandangan optimis mengenai peningkatan jumlah peluncuran ETF XRP. Ia menyampaikan proyeksi tersebut minggu lalu bersamaan dengan peluncuran ETF dari Bitwise, yang menjadi pemicu kompetisi antar manajer aset.
The pre-thanksgiving rush (shall we say, 'turkey trot'!?) for XRP ETFs starts now.. congrats @BitwiseInvest on today's launch! https://t.co/EgYVrm0TmM
Peluncuran Bitwise menjadi pondasi bagi daftar ETF yang muncul kemarin, dengan Franklin Templeton dan Grayscale ikut bergabung dalam kompetisi menarik dana institusi. Kehadiran lebih dari satu manajer aset dalam jangka waktu berdekatan memberi sinyal bahwa mereka memperkirakan permintaan tinggi dari investor besar.
Tiga manajer aset berbeda yang meluncurkan ETF XRP dalam rentang waktu singkat memperlihatkan ekspektasi yang sama, yaitu meningkatnya daya tarik XRP sebagai aset institusi. Dinamika tersebut membuka peluang besar bagi XRP untuk mencatat momentum kuat selama fase pemulihan pasar.
Grafik harga XRP menunjukkan pergerakan yang mulai memantul setelah menyentuh titik terendah beberapa hari lalu. Indeks kekuatan relatifnya naik ke level 50 setelah sempat menyentuh area oversold di level 30 minggu lalu. Pergerakan tersebut memperlihatkan peningkatan tekanan beli yang lebih stabil.
MACD juga terlihat mencapai titik bottom dan mulai membentuk sinyal pemulihan seiring dengan meningkatnya harga XRP. Kondisi ini mengindikasikan potensi pembalikan arah harga yang lebih solid dalam waktu dekat jika volume tetap kuat.
Iklim investasi global masih bergerak tidak stabil karena kekhawatiran terhadap valuasi saham terkait teknologi AI. Nvidia merilis laporan keuangan yang lebih baik dari ekspektasi minggu lalu dan hal tersebut membantu meredakan ketegangan pasar.
Manajer aset terlihat mulai bergerak cepat meluncurkan ETF XRP sehingga periode ini berpotensi menjadi momentum positif bagi altcoin tersebut. Harga XRP berpeluang mencapai $2.50 atau Rp41.600 pada awal Desember dan pemotongan suku bunga dari The Fed dapat mendorong harga menembus $3.00 atau Rp49.920 pada 2026.
$XRP price reversed from my support area and has formed 3 waves to the upside so far. Support to keep wave-(4) alive sits at $2.07. We need one more high in wave-(5) for a first degree confirmation that the price has formed a low. pic.twitter.com/4waQyPIPhk
Jaringan Layer-Two untuk Bitcoin? Alasan Bitcoin Hyper Berpotensi Jadi Altcoin Besar pada 2026
Prospek XRP terlihat menjanjikan, meskipun altcoin ini bukan satu-satunya yang berpotensi menguat selama pemulihan pasar berikutnya. Banyak altcoin baru diperkirakan mencatat kinerja baik dalam beberapa bulan mendatang, terutama proyek yang masih berada dalam tahap presale.
Salah satu proyek paling menarik adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), jaringan layer-two untuk Bitcoin yang telah mengumpulkan $28.4 juta atau Rp472.576.000.000 dalam presale. Angka ini menjadi indikasi meningkatnya kepercayaan pasar terhadap proyek baru ini.
Sebagai L2, Bitcoin Hyper memungkinkan investor memanfaatkan nilai BTC tanpa menjual koin tersebut. Investor dapat memindahkan BTC ke sidechain Bitcoin Hyper dan menggunakan HYPER dalam ekosistem aplikasinya.
Jaringan ini memberi peluang bagi trader untuk mengoptimalkan BTC melalui staking HYPER atau penggunaan aplikasi DeFi di dalam L2. Bitcoin Hyper memanfaatkan Solana Virtual Machine dan zero-knowledge rollups yang menawarkan kecepatan, skalabilitas, dan privasi lebih tinggi.
Fitur tersebut menjadikan Bitcoin Hyper lebih efisien dibanding beberapa sidechain Bitcoin yang sudah ada, seperti Lightning Network yang berfokus pada fungsi pembayaran. Faktor tersebut menjadi alasan utama mengapa presale HYPER menarik banyak investor.
Investor dapat bergabung melalui situs resmi Bitcoin Hyper dan harga token saat ini berada di $0.013325 atau Rp221.504, dengan kenaikan harga yang dijadwalkan terjadi hari ini.
Pembaca yang ingin memahami cara membeli token tahap awal dapat membaca panduan lengkap cara beli Bitcoin Hyper untuk pemula. Penjelasannya mencakup langkah persiapan wallet, metode pembayaran, serta cara aman bertransaksi di fase presale.
Prediksi jangka panjang juga tersedia melalui artikel prediksi harga Bitcoin Hyper 2025–2030 yang menguraikan potensi pertumbuhan, faktor fundamental, dan proyeksi pasar. Informasi tersebut membantu pembaca menentukan apakah HYPER cocok sebagai aset jangka panjang.
Pembaca yang ingin menilai keamanan proyek baru juga dapat mempelajari pembahasan lengkap dalam artikel “Apakah Bitcoin Hyper Legit atau Scam”. Ulasan tersebut menguraikan reputasi tim, transparansi presale, mekanisme token, serta faktor risiko yang perlu dipahami sebelum berinvestasi. Penjelasan tersebut membantu pembaca melakukan evaluasi objektif agar keputusan investasi menjadi lebih aman dan terinformasi.
Pembaca dapat bergabung dengan Telegram Cryptonews Indonesia untuk mendapatkan pembaruan harga, analisis harian, dan diskusi pasar crypto bersama ribuan investor aktif. Komunitas ini memberikan akses langsung ke insight terbaru yang dapat membantu pengambilan keputusan investasi secara lebih percaya diri.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali menarik perhatian setelah Kimi AI dari China merilis proyeksi harga yang dianggap mengejutkan untuk XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu menjelang akhir 2025. Proyeksi tersebut muncul pada saat minat investor terhadap aset berisiko meningkat setelah pemangkasan suku bunga terbaru dari Federal Reserve.
Model Kimi menunjukkan potensi kenaikan signifikan pada ketiga aset tersebut karena kondisi pasar yang mulai pulih setelah penurunan beberapa minggu terakhir. Pola historis menunjukkan bahwa fase koreksi sering menjadi dasar bagi tren naik berikutnya sehingga prediksi ini menarik perhatian investor ritel hingga institusi.
Pesaing Baru ChatGPT yang Mampu Prediksi Crypto
China memperkenalkan pesaing baru untuk ChatGPT melalui model kecerdasan buatan unik bernama Kimi AI yang kini menarik perhatian komunitas crypto global. Algoritma Kimi memberikan proyeksi akhir tahun yang sangat optimistis untuk XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu sehingga menciptakan spekulasi bahwa ketiga aset ini dapat memberi kejutan besar bagi para pemegangnya menjelang musim liburan.
Federal Reserve telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin yang membuat minat terhadap aset berisiko meningkat ketika 2025 memasuki fase penutupan. Perbaikan kondisi pasar setelah penurunan beberapa minggu sebelumnya membuat para analis memperkirakan momentum pemulihan kuat pada crypto.
Pasar aset digital biasanya bergerak dalam pola gelombang yang teratur dan koreksi dalam sering menjadi tanda bahwa satu fase telah mencapai akhir sebelum tren berikutnya dimulai. Penurunan tajam berfungsi membersihkan leverage berlebih serta aktivitas spekulatif sehingga membuka jalan bagi tren kenaikan besar berikutnya.
Bagian berikut menjelaskan alasan Kimi menilai bahwa XRP, Bitcoin, dan Shiba Inu berpotensi menjadi aset dengan kenaikan paling agresif menjelang akhir tahun.
XRP (XRP): Kimi AI Prediksi Lonjakan Mendadak 370 Persen
Model prediksi Kimi AI menunjukkan bahwa Ripple XRP ($XRP) berpotensi menguat hingga mencapai kisaran 5 hingga 10 dolar atau Rp83.525 hingga Rp167.050 menjelang akhir tahun. Target tersebut mewakili lonjakan sekitar 330 persen dari harga perdagangan saat ini di sekitar 2,13 dolar atau Rp35.578.
Ripple sebelumnya meraih kemenangan besar dalam gugatan melawan U.S. Securities and Exchange Commission yang membuat XRP naik ke level tertinggi tujuh tahun di 3,65 dolar atau Rp60.968 pada Juli. XRP tumbuh 92 persen dalam satu tahun terakhir sehingga mengungguli performa Bitcoin maupun Ethereum.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.07
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▲ 7.4700%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -5.75%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$207.05B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple serta meningkatnya aktivitas perusahaan dalam regulasi global termasuk hubungan CEO Brad Garlinghouse dengan pembuat kebijakan di Washington membuat XRP dikenal sebagai salah satu aset yang paling siap menghadapi regulasi.
Analisis teknikal menunjukkan bahwa XRP berada dalam pola konsolidasi ketat sejak pertengahan tahun dan membentuk beberapa bullish flag tanpa breakout yang diharapkan.
Indikator relative strength index (RSI) kini berada di sekitar level 31 yang mendekati area oversold sehingga harga berada di dasar pola teknikalnya. Peluang breakout kemungkinan membutuhkan katalis seperti persetujuan ETF, integrasi perbankan baru, atau perubahan kebijakan besar dari Amerika Serikat.
Prediksi Kimi AI memperkirakan bahwa dengan pemicu yang tepat XRP dapat bergerak menuju 10 dolar atau Rp167.050 pada 2026.
Bitcoin ($BTC): Kimi AI Perkirakan Pergerakan Natal Menuju 150.000 Dolar
Bitcoin ($BTC) sebagai cryptocurrency terbesar di dunia baru saja mencatat rekor tertinggi baru di 126.080 dolar atau Rp2.105.414.400 pada 6 Oktober. Prediksi Kimi menunjukkan bahwa Bitcoin berpotensi memasuki fase breakout lanjutan yang membawanya mendekati area 250.000 dolar atau Rp4.176.250.000 pada 2026.
Bitcoin dikenal sebagai digital gold karena kemampuannya menarik modal institusi dan ritel sebagai aset lindung nilai pada periode ketidakstabilan ekonomi. Aset ini mewakili kapitalisasi pasar sebesar 1,8 triliun dolar atau Rp30.069 triliun dari total pasar crypto global senilai 3,21 triliun dolar atau Rp53.608 triliun.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$87,550.94
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▲ 3.8200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -6.60%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.75T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Inflasi yang mulai mereda serta meningkatnya minat risiko menjelang Desember dapat memberi ruang bagi Bitcoin untuk mendekati kembali level historisnya. Pemangkasan suku bunga terbaru dari The Fed berpotensi meningkatkan permintaan sehingga menciptakan kondisi kuat untuk reli Q4.
Pemulihan alami di pasar dapat mendorong BTC menuju 200.000 dolar atau Rp3.341.000.000. Target Kimi sebesar 250.000 dolar atau Rp4.176.250.000 tetap realistis terutama jika pemerintah Amerika Serikat berhasil menyelesaikan regulasi crypto yang komprehensif sesuai rencana.
Shiba Inu ($SHIB): Kimi AI Menandai Potensi Lonjakan Hingga 15 Kali Lipat
Shiba Inu ($SHIB) sejak peluncurannya pada 2020 terus mempertahankan posisinya sebagai pesaing terbesar Dogecoin dengan kapitalisasi pasar yang tetap berada di atas 5 miliar dolar atau Rp83,525 triliun.
Harga SHIB berada di 0,000008545 dolar atau Rp0,1427 dan bergerak stabil dalam 24 jam terakhir yang menunjukkan pola konsolidasi sejalan dengan kondisi pasar crypto secara keseluruhan.
Analisis grafik menunjukkan bahwa SHIB belum mengonfirmasi breakout dari formasi bullish flag yang terbentuk pada awal tahun. Jika SHIB mampu menembus area berat di 0,000025 dolar atau Rp0,4176 sebelum akhir November, peluang menuju target Kimi antara 0,0001 hingga 0,000127 dolar atau Rp1,6705 hingga Rp2,1213 akan terbuka sehingga mencerminkan potensi kenaikan hingga 10 kali lipat.
Shiba Inu tidak lagi berdiri sebagai token meme semata karena proyek ini telah berkembang menjadi ekosistem penuh melalui Shibarium. Jaringan Layer-2 ini dirancang untuk biaya rendah, pengembangan aplikasi, dan fitur privasi yang lebih baik yang membuat SHIB berbeda dari banyak token meme lain.
Nama Koin
Shiba Inu (SHIB)
Shiba Inu Harga
$0.0000079
Shiba Inu ATH
$0.000088 (October 28, 2021)
Shiba Inu Perubahan Harga dalam 24 Jam
▲ 3.1600%
Shiba Inu Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -9.20%
Shiba Inu Kapitalisasi Pasar
$4.68B
Sirkulasi Pasokan
589.26T
Shiba Inu (SHIB)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Maxi Doge (MAXI): Meme Coin Energi Tinggi yang Mulai Melesat
Maxi Doge ($MAXI) muncul sebagai salah satu koin micin baru yang paling banyak dibicarakan di luar analisis Kimi. Proyek ini telah mengumpulkan 4 juta dolar atau Rp66,82 miliar pada fase presale dengan menggabungkan kultur degen dari era awal Dogecoin dan infrastruktur blockchain modern yang lebih efisien.
Cerita humor yang diangkat proyek ini menggambarkan Maxi Doge sebagai sepupu jauh Dogecoin yang terabaikan. Ia digambarkan menghabiskan awal perjalanan crypto dari basement rumah ibunya sambil berlatih angkat beban dan melakukan trading leverage tinggi untuk membuktikan dirinya sebagai raja degen. Proyek ini kini bertujuan menghidupkan kembali euforia meme coin melalui event komunitas, kontes meme viral, dan kehadiran aktif di media sosial.
MAXI beroperasi sebagai token ERC-20 di Ethereum sehingga mendapatkan keuntungan dari skalabilitas, keamanan, dan dukungan developer pada jaringan tersebut. Keunggulan ini tidak dimiliki Dogecoin yang masih menggunakan arsitektur proof-of-work lama.
Total supply MAXI berjumlah 150,24 miliar token dengan alokasi 25 persen untuk Maxi Fund yang berfungsi mendukung marketing dan pengembangan ekosistem. Fitur staking telah tersedia dengan imbal hasil hingga 76 persen APY meskipun tingkat tersebut kemungkinan menurun seiring bertambahnya jumlah peserta staking.
Harga presale MAXI berada di 0,000269 dolar atau Rp4,495 dan akan meningkat pada tahap berikutnya sesuai jadwal. Pembelian dapat dilakukan melalui MetaMask atau Best Wallet.
Pembaca yang ingin memahami cara memulai investasi pada proyek ini dapat mempelajari panduan lengkap cara beli Maxi Doge untuk pemula. Penjelasan pada panduan tersebut mencakup langkah teknis mulai dari persiapan wallet, proses pembelian, hingga konfirmasi transaksi dengan bahasa yang mudah dipahami. Penyampaian informasinya membantu investor baru agar tidak melakukan kesalahan umum ketika membeli token. Panduan ini memberi dasar yang kuat bagi mereka yang ingin masuk lebih awal ke ekosistem MAXI.
Pembaca yang menilai MAXI sebagai peluang jangka panjang dapat melihat analisis mendalam melalui artikel prediksi harga Maxi Doge dari 2025 hingga 2030. Pembahasan tersebut mencakup skenario pertumbuhan berdasarkan tren pasar, perkembangan ekosistem, serta faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga di masa depan. Penjelasannya membantu investor menilai potensi jangka panjang secara lebih terstruktur. Artikel tersebut sangat relevan bagi pembaca yang ingin menilai prospek MAXI sebagai investasi multi-tahun.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Solana kembali menjadi sorotan setelah 21Shares resmi meluncurkan SOL ETF di CBOE, langkah yang memperluas akses investor terhadap eksposur Solana dalam format teregulasi. Peluncuran ini terjadi saat harga SOL bergerak turun dan pasar mengalami peningkatan volatilitas, tetapi minat institusi tetap terlihat kuat melalui arus masuk ETF.
Peluncuran ETF baru ini bertepatan dengan kenaikan rasio staking Solana hingga 67,3% serta imbal hasil 6,3% APY yang memperketat suplai di pasar. Data teknikal mulai memberi sinyal stabilitas awal sementara permintaan ekosistem meningkat, termasuk dari proyek seperti SUBBD yang mencatat pencapaian presale signifikan.
Catatan Utama
Rasio staking Solana naik ke 67,3% dengan imbal hasil 6,3% APY, menciptakan tekanan suplai meskipun harga melemah.
Bitwise memimpin ETF Solana aktif dengan kepemilikan senilai $388,1 juta (sekitar Rp6,47 triliun), sementara semua penerbit kini mendapat manfaat dari izin SEC untuk distribusi hasil staking.
Indikator teknikal menunjukkan SOL berada di dekat area jenuh jual, dengan support di $124 (Rp2,07 juta) dan resistance di sekitar level tengah $146,39 (Rp2,44 juta).
Harga Solana (SOL) turun 4% ke $134 atau sekitar Rp2,24 juta pada 19 November, tertekan oleh volatilitas pasar yang lebih luas. Koreksi ini terjadi bersamaan dengan peluncuran ETF SOL (kode: TSOL) oleh manajer aset 21Shares di bursa CBOE pada sesi pagi. Langkah ini menjadikan 21Shares bergabung dengan Fidelity, Grayscale, Bitwise, dan penerbit lainnya yang telah aktif menawarkan produk derivatif terkait Solana.
Nama Koin
Solana (SOL)
Solana Harga
$132.48
Solana ATH
$294.16 (January 19, 2025)
Solana Perubahan Harga dalam 24 Jam
▲ 4.9300%
Solana Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -2.48%
Solana Kapitalisasi Pasar
$77.99B
Sirkulasi Pasokan
588.68M
Solana (SOL)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
21Shares mengonfirmasi pencatatan tersebut melalui unggahan di platform X, sekaligus memberi selamat kepada tim AS mereka karena berhasil melewati proses regulasi SEC. Perusahaan menyatakan bahwa investor kini dapat membeli unit TSOL melalui bank atau broker yang sudah mereka gunakan, memperluas akses terhadap eksposur Solana dalam bentuk investasi teregulasi.
The ticker is $TSOL. The szn is @Solana. Now LIVE: 21Shares Solana ETF is now officially approved and ready for trading.
Get exposure to the revenue chain directly through your bank or brokerage.
ETF Solana aktif telah mempertahankan kinerja positif sejak resmi diluncurkan pada 28 Oktober. Berdasarkan data FarsideInvestors, seluruh produk tersebut kini menampung total aset senilai $421 juta atau sekitar Rp7,03 triliun dalam bentuk SOL.
Bitwise memimpin dengan kepemilikan BSOL senilai $388,1 juta (Rp6,47 triliun). VanEck melalui VSOL memiliki $1,8 juta (Rp30,06 miliar), Fidelity dengan FSOL sebesar $2,1 juta (Rp35,08 miliar), dan Grayscale melalui GSOL menyimpan $28,5 juta (Rp475,07 miliar).
Data resmi menunjukkan bahwa 21Shares meluncurkan TSOL dengan dana awal sebesar $111 juta (Rp1,85 triliun), menjadikannya terbesar kedua setelah Bitwise yang memulai BSOL dengan modal awal $222,9 juta (Rp3,72 triliun).
Seluruh ETF Solana aktif kini memiliki fitur staking setelah mendapatkan persetujuan dari SEC, memungkinkan penerbit untuk menyalurkan hasil staking langsung kepada investor. Tidak ada satu pun penerbit ETF Solana yang mencatat arus keluar negatif sejak peluncuran, karena investor memilih menahan posisi sambil mengumpulkan pendapatan hasil staking.
Menurut data dari StakingRewards, Solana saat ini menawarkan imbal hasil staking hingga 6,3% APY. Dengan kenaikan tambahan 0,65% dalam perdagangan intraday, rasio staking Solana meningkat menjadi 67,3% pada saat artikel ini diterbitkan. Angka tersebut memperkuat kondisi pengetatan suplai meskipun harga tengah mengalami tekanan jangka pendek.
Proyeksi Harga Solana: SOL Uji Support Saat Indikator Mulai Tunjukkan Sinyal Stabilitas Awal
Harga Solana sempat turun ke $133,88 atau sekitar Rp2,23 juta pada penutupan 12 jam terakhir. Penurunan ini memang menyempit, tetapi tren bearish jangka pendek masih bertahan.
Aksi harga masih berada di bawah garis tengah Bollinger Bands, menandakan tekanan jual yang berlanjut. Batas bawah Bollinger di sekitar $123,99 (Rp2,07 juta) menjadi area support berikutnya jika aksi jual terus terjadi. Sementara itu, batas atas di kisaran $168,79 (Rp2,81 juta) tetap menjadi batas atas yang membatasi potensi pemulihan sampai momentum penguatan muncul.
RSI berada di level 35,93, menempatkan SOL di area mendekati jenuh jual meskipun belum mencapai titik kapitulasi. Data ini menunjukkan momentum bearish mulai melemah dan mengindikasikan potensi akhir dari tekanan jual. Jika RSI kembali menembus level 40, sinyal pemulihan awal akan semakin kuat.
Namun, prospek jangka pendek Solana tetap netral hingga cenderung bearish kecuali harga mampu menembus kembali area tengah di $146,39 (Rp2,44 juta). Jika sentimen pasar melemah lebih jauh, penurunan ke area $124 (Rp2,07 juta) menjadi skenario yang lebih mungkin. Sebaliknya, jika terjadi pantulan harga dari level saat ini, SOL berpotensi menguji kembali area $145 (Rp2,42 juta).
Presale SUBBD Lampaui $1,2 Juta Saat Pertumbuhan Ekosistem Solana Dorong Kepercayaan Investor Web3
Ketahanan harga Solana di atas $130 (Rp2,17 juta) di tengah permintaan baru dari ETF telah menarik minat investor terhadap proyek tahap awal seperti SUBBD ($SUBBD).
SUBBD menggabungkan teknologi AI untuk personalisasi dengan sistem monetisasi bagi kreator, memungkinkan influencer dan brand membangun komunitas penggemar secara langsung dan berkelanjutan.
Presale SUBBD kini telah melampaui $1,4 juta atau sekitar Rp23,39 miliar dari target penggalangan dana $1,5 juta (Rp25,05 miliar), dengan harga token saat ini $0,057 (Rp952,18) per unit. Dengan kurang dari 24 jam sebelum kenaikan harga berikutnya, calon investor dapat mengunjungi situs resmi presale SUBBD untuk mendapatkan akses ke reward khusus bagi pembeli awal.
Bagi pembaca yang tertarik dengan potensi jangka panjang SUBBD, artikel “Cara Beli SUBBD untuk Pemula” dapat menjadi panduan langkah demi langkah yang memudahkan investor baru memahami proses pembelian token melalui platform resmi. Panduan ini menjelaskan cara menghubungkan wallet, memilih metode pembayaran, serta memastikan keamanan transaksi dalam ekosistem Web3 yang berkembang pesat.
Sebagai tambahan, pembaca juga dapat membaca “Prediksi Harga SUBBD dari 2025 hingga 2030” untuk memahami prospek nilai token dalam lima tahun ke depan. Artikel ini membahas faktor fundamental seperti ekspansi komunitas, strategi AI monetization, dan potensi listing di bursa utama yang berpengaruh terhadap proyeksi harga SUBBD di masa mendatang.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali berguncang setelah lebih dari 1 triliun dolar hilang dalam enam minggu, memicu koreksi besar pada Bitcoin dan Altcoin. Tekanan global akibat kekhawatiran gelembung teknologi dan ketidakpastian suku bunga membuat banyak investor ritel memilih mundur dari pasar.
Namun, laporan terbaru Sygnum Bank justru menunjukkan lonjakan minat institusi terhadap Altcoin dan presale kripto. Di tengah penurunan harga dan sentimen negatif, proyek seperti Pepenode dan Bitcoin Hyper mulai muncul sebagai kandidat kuat bagi investor yang mencari peluang rali 100x pada fase pemulihan berikutnya.
Pasar Crypto Runtuh, Tapi Modal Besar Diam-Diam Mengincar Presale Kripto
Lebih dari 1 triliun dolar Amerika lenyap dari pasar crypto hanya dalam enam minggu terakhir. Bitcoin anjlok 27 persen ke sekitar 91.212 dolar atau kurang lebih Rp1.526.341.608 per BTC, level terendah sejak April, sementara indeks saham global ikut terseret oleh kekhawatiran gelembung teknologi dan “irrationality” di sektor AI. Di tengah tekanan ini, banyak investor ritel memilih keluar dari pasar tepat saat institusi justru bersiap menambah eksposur.
Laporan terbaru Sygnum Bank menunjukkan 61 persen investor institusi berencana menaikkan alokasi crypto sebelum akhir 2025, dengan minat yang makin bergeser ke Altcoin, Koin Meme, dan proyek Presale Crypto di luar Bitcoin dan Ethereum.
Dua nama yang mulai sering disebut dalam radar “Cryptocurrency Terbaru” adalah Pepenode dan Bitcoin Hyper, masing-masing mewakili dua tren kuat: gamified meme mining dan infrastruktur Layer 2 Bitcoin. Artikel ini mengurai konteks makro yang suram, alasan Sygnum tetap optimistis terhadap rali Altcoin, lalu menggali secara rinci mengapa dua presale kripto ini dinilai berpotensi menjadi Crypto Terbaik untuk Investasi jangka menengah.
Tekanan Pasar vs Peluang Altcoin: Crypto Terbaik untuk Investasi di Tengah Gelembung AI?
Pasar keuangan global saat ini bergerak di bawah awan kecemasan yang sama: apakah dunia sedang berada di puncak gelembung teknologi, terutama di sektor kecerdasan buatan. Kapitalisasi pasar crypto yang melacak lebih dari 18.500 aset digital turun seperempat dari puncak awal Oktober, menghapus lebih dari 1 triliun dolar nilai pasar hanya dalam beberapa minggu. Tekanan jual tidak hanya terjadi di token spekulatif, melainkan juga menekan Bitcoin sebagai barometer utama.
Harga Bitcoin turun sekitar 27 persen dalam enam minggu ke kisaran 91.212 dolar atau sekitar Rp1.526.341.608 per BTC dengan kurs 1 dolar Amerika sama dengan Rp16.734,00 per 19 November 2025. Level ini menghapus sebagian besar kenaikan yang dibangun sejak awal tahun dan memicu narasi bahwa siklus bull mungkin sudah mendekati puncak.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$87,550.94
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▲ 3.8200%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -6.60%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.75T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Sentimen “take profit” dari holder jangka panjang semakin kuat, terutama setelah Bitcoin sempat mencetak rekor tertinggi baru pada awal Oktober sebelum berbalik koreksi tajam.
Tekanan tidak berhenti di pasar crypto. Indeks FTSE 100 di Inggris turun 1,3 persen dalam satu sesi, penurunan harian terburuk sejak April dan memperpanjang rentetan hari merah menjadi empat hari berturut-turut.
Indeks Stoxx Europe 600 yang mewakili saham unggulan di Eropa merosot 1,8 persen, sementara Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 di Wall Street sama-sama melemah sekitar 1 persen. Di Asia, indeks Nikkei 225 jatuh 3,2 persen dan Hang Seng di Hong Kong turun 1,7 persen, menunjukkan risk-off mode yang meluas di lintas benua.
Kepanikan pasar kian diperparah oleh peringatan dari tokoh-tokoh besar industri teknologi dan keuangan. Sundar Pichai, CEO Alphabet, menyebut adanya “irrationality” dalam boom AI saat ini dan mengingatkan bahwa jika gelembung ini pecah, tidak ada perusahaan yang benar-benar kebal, termasuk perusahaannya sendiri.
Wakil ketua JP Morgan Chase, Daniel Pinto, menilai valuasi perusahaan AI sudah waktunya dikoreksi dan koreksi tersebut dapat menyeret indeks S&P 500 beserta sektor lain secara bersamaan.
Nada serupa datang dari CEO Klarna, Sebastian Siemiatkowski, yang menjadi “nervous” melihat skala investasi ke infrastruktur komputasi dan lonjakan valuasi pemain utama seperti Nvidia, yang sempat mencapai valuasi 4 triliun dolar, bersaing dengan Apple dan Microsoft.
Ia menegaskan bahwa melalui mekanisme indeks, dana pensiun jutaan orang kini mengalir otomatis ke saham-saham yang bertaruh pada narasi AI, sehingga koreksi yang tajam bisa berdampak langsung pada portofolio masyarakat luas.
Menariknya, emas yang selama ini berfungsi sebagai aset lindung nilai juga tidak sepenuhnya kebal. Harga spot emas turun 0,3 persen ke sekitar 4.033,29 dolar per ounce atau kurang lebih Rp67.493.075 per ounce, setelah sempat menyentuh titik terendah sepekan.
Penurunan ini terkait dengan memudarnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan, karena suku bunga tinggi membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil terlihat kurang menarik dibanding aset berbunga.
Gambaran singkat ini menekankan satu hal: tekanan yang dialami Bitcoin, Altcoin, dan seluruh pasar crypto saat ini bukan hanya akibat faktor internal, melainkan bagian dari penyesuaian besar di seluruh aset berisiko di tengah gelembung AI dan ketidakpastian kebijakan moneter. Namun justru di fase seperti inilah, laporan Sygnum Bank melihat peluang terpendam untuk rali Altcoin dan presale kripto generasi baru.
Bitcoin di Bawah Tekanan, Altcoin Menunggu Giliran
Bitcoin tetap menjadi jangkar sentimen pasar crypto. Ketika aset ini turun 27 persen dari puncak dalam waktu singkat, posisi leverage yang terlalu agresif di Altcoin ikut rontok. Banyak trader yang sebelumnya berspekulasi tentang “Altseason” harus menutup posisi dalam keadaan rugi karena margin terpukul likuidasi. Narasi bahwa siklus bull sudah habis juga mulai mengemuka, terutama di kalangan investor yang masuk telat di puncak.
Meski demikian, gejolak ini bukan pertama kalinya terjadi di pasar crypto. Setiap siklus sebelumnya menunjukkan pola serupa: fase euforia di Bitcoin, koreksi tajam, lalu rotasi bertahap menuju Altcoin berkualitas dan proyek infrastruktur baru. Yang membedakan fase sekarang adalah profil pelaku pasar.
Menurut Sygnum, mayoritas responden survei adalah investor profesional dan high-net-worth individual yang memandang crypto bukan sekadar spekulasi jangka pendek, melainkan komponen penting dalam strategi diversifikasi dan pelestarian kekayaan.
Di sisi lain, Altcoin dan Koin Meme cenderung mengalami volatilitas lebih ekstrem. Koreksi brutal bisa menghapus puluhan persen nilai dalam hitungan hari. Namun di dalam kelompok besar ini selalu ada sebagian kecil proyek yang keluar sebagai pemenang siklus berikutnya, terutama yang memiliki narasi unik, utilitas jelas, dan dukungan komunitas kuat.
Di sinilah nama-nama seperti Pepenode dan Bitcoin Hyper mulai mendapatkan atensi sebagai “Cryptocurrency Potensi 1000x” menurut narasi pemasaran yang berkembang di komunitas, meskipun tentu saja tidak ada jaminan hasil setinggi itu bagi investor.
Laporan Sygnum: Presale Crypto dan Altcoin Masih Punya Ruang Rali 100x
Di tengah atmosfer pesimistis, Sygnum Bank merilis laporan yang memberikan pandangan berbeda. Survei terhadap lebih dari 1.000 investor profesional di 43 negara menunjukkan bahwa 61 persen responden berencana meningkatkan alokasi crypto mereka hingga akhir 2025.
Angka ini muncul justru setelah koreksi besar yang menghapus lebih dari seperempat nilai pasar crypto, menandakan bahwa institusi memandang penurunan harga sebagai kesempatan akumulasi, bukan alasan untuk meninggalkan kelas aset ini.
Laporan tersebut menyoroti tiga pendorong utama minat institusional. Pertama, regulasi yang semakin jelas. Sekitar 80 persen responden menyatakan iklim regulasi crypto membaik dalam satu tahun terakhir, khususnya di yurisdiksi besar seperti Amerika Serikat melalui kerangka hukum baru seperti GENIUS Act dan rencana Clarity Act. Kepastian regulasi ini mengurangi risiko kebijakan yang selama ini membuat banyak institusi bersikap menunggu.
Perubahan ini membuka ruang bagi instrumen baru seperti ETF, produk yield, dan tentu saja alokasi langsung ke presale kripto yang dinilai memiliki rasio risk-reward lebih menarik.
Ketiga, diversifikasi melampaui Bitcoin dan Ethereum. Data Sygnum menyebut 81 persen responden siap berinvestasi di aset digital lain selain dua raksasa tersebut, sementara 69 persen tertarik pada Altcoin Layer 1 seperti Solana, Cardano, dan Avalanche. Sektor lain yang mulai dilirik meliputi Layer 2, token AI, token DeFi, hingga infrastruktur Web3.
Dengan kata lain, arus modal institusional berikutnya tidak hanya akan mengangkat BTC dan ETH, melainkan juga proyek infrastruktur dan Koin Meme yang menawarkan kombinasi utilitas, game-fi, dan narasi komunitas.
Institusi Berburu Rekomendasi Cryptocurrency Terbaru di Luar Bitcoin dan Ethereum
Satu aspek penting dari laporan Sygnum adalah cara institusi berencana mengeksekusi strategi ini. Sekitar 76 persen responden ingin melakukan investasi langsung ke aset crypto on-chain, sementara 56 persen memilih jalur ETF sebagai pelengkap, bukan pengganti.
Pola ini membuka ruang lebar bagi proyek yang sedang melakukan ICO Cryptocurrency atau presale terbuka untuk publik, karena institusi dapat masuk lebih awal melalui alokasi strategis, sementara investor ritel berpartisipasi lewat pembelian langsung di situs resmi.
Di saat yang sama, likuiditas global diperkirakan meningkat seiring rencana dimulainya kembali program Quantitative Easing (QE) oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Kombinasi antara penurunan harga tajam, rencana penurunan suku bunga beberapa kuartal mendatang, dan meningkatnya kejelasan regulasi menciptakan skenario yang sering kali menjadi titik awal rali Altcoin baru di siklus sebelumnya.
Dalam konteks inilah, proyek seperti Bitcoin Hyper dan Pepenode mendapatkan momentum. Bitcoin Hyper diposisikan sebagai Layer 2 tercepat di atas ekosistem Bitcoin, memanfaatkan arsitektur Solana Virtual Machine (SVM) untuk memproses transaksi BTC dengan biaya murah dan kecepatan tinggi.
Sementara itu, Pepenode mengemas konsep mining dalam format Mine-to-Earn sepenuhnya virtual, memungkinkan investor membangun “server room” Koin Meme tanpa perangkat keras fisik, sambil menikmati staking reward hingga ratusan persen per tahun.
Peluang Koin Meme dan Presale Kripto di Tengah Koreksi Pasar
Koreksi besar selalu menghasilkan dua tipe perilaku investor. Sebagian memilih keluar sepenuhnya dan menunggu “kabar baik” di media arus utama, yang ironisnya biasanya muncul ketika harga sudah naik jauh. Sebagian lain memanfaatkan fase fear ini untuk mengunci posisi di proyek yang dinilai memiliki fundamental kuat dan valuasi lebih rasional, terutama di segmen Presale Crypto dan Koin Meme berfitur utilitas.
Pepenode dan Bitcoin Hyper berada di dua ujung spektrum yang saling melengkapi. Pepenode bersandar pada kekuatan narasi komunitas dan hiburan, dengan presale yang dikemas seperti game membangun rig mining virtual. Bitcoin Hyper, sebaliknya, membawa narasi infrastruktur: menjembatani Bitcoin dengan dunia DeFi dan dApps berkecepatan tinggi melalui Layer 2 yang kompatibel dengan SVM.
Keduanya menawarkan entry price yang masih jauh di bawah harga rata-rata token infrastruktur besar di pasar sekunder. Harga Pepenode saat ini sekitar 0,0011546 dolar atau kira-kira Rp19 per token, sementara Bitcoin Hyper ditawarkan pada 0,013295 dolar atau kurang lebih Rp222 per token dengan kurs Rp16.734 per dolar.
Bandingkan dengan harga Bitcoin yang sudah menyentuh lebih dari Rp1,5 miliar per koin; jelas framing “Crypto Terbaik untuk Investasi” di segmen presale ini lebih menyasar strategi high risk high reward dengan modal relatif kecil.
Berikutnya, kita akan membedah setiap proyek secara rinci: model bisnis, tokenomics, roadmap, mekanisme staking, hingga cara membeli langkah demi langkah.
PEPENODE: Koin Meme Presale Kripto dengan Model Mine-to-Earn
Konsep Dasar Pepenode: Mining Virtual untuk Komunitas Koin Meme
Pepenode diposisikan sebagai MINE-TO-EARN memecoin pertama yang benar-benar memindahkan pengalaman mining ke lingkungan virtual. Alih-alih membeli rig fisik, membayar listrik mahal, dan mengelola perangkat keras, pengguna cukup menggunakan token $PEPENODE untuk membangun server room digital berisi node yang mensimulasikan mining meme coin.
Tanpa satu pun kipas berputar di rumah, investor dapat:
Membeli node menggunakan $PEPENODE untuk mengisi server room virtual.
Menggabungkan berbagai jenis node dengan karakteristik berbeda untuk meningkatkan “hash power” virtual.
Meng-upgrade fasilitas agar kapasitas mining bertambah dan produksi meme coin meningkat.
Setiap langkah ini dikelola langsung melalui antarmuka web Pepenode, sehingga barrier to entry bagi pengguna baru jauh lebih rendah dibanding mining tradisional. Model ini menggabungkan elemen game-fi, DeFi, dan Koin Meme dalam satu ekosistem, membuatnya menarik bagi investor yang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekadar token yang hanya mengandalkan hype.
Detail Presale: Harga, Dana Terkumpul, dan Potensi Upside
Pada 19 November 2025, presale Pepenode telah mengumpulkan sekitar 2.164.651,03 dolar atau kurang lebih Rp36,22 miliar dari target 2.340.864,3 dolar (sekitar Rp39,17 miliar). Artinya, lebih dari 90 persen target pendanaan sudah tercapai, menunjukkan minat pasar yang signifikan terhadap proyek ini.
Harga satu token Pepenode saat ini berada di 0,0011546 dolar, setara dengan sekitar Rp19 per token. Dengan kurs 1 dolar Amerika Rp16.734, investor ritel di Indonesia secara teoritis dapat mengumpulkan puluhan ribu hingga ratusan ribu token hanya dengan modal ratusan ribu rupiah.
Narasi “Cryptocurrency Potensi 1000x” biasanya dibangun dari fakta bahwa market cap awal pada saat listing cenderung masih relatif kecil, sehingga kenaikan beberapa kali lipat lebih mungkin terjadi dibanding aset yang sudah mapan, meski tentu saja risikonya juga jauh lebih besar.
Presale Pepenode menggunakan model harga bertahap, di mana harga token meningkat seiring naiknya total dana yang terkumpul. Pola ini memberi insentif bagi investor awal untuk masuk lebih cepat, karena setiap fase kenaikan harga berarti potensi keuntungan kertas lebih besar pada saat listing, dengan asumsi permintaan ritel berlanjut.
Staking dan Reward: 595 Persen APY untuk Penambang Virtual
Salah satu daya tarik utama Pepenode adalah imbal hasil staking yang sangat tinggi dibanding produk yield tradisional. Saat ini, total token yang distake mencapai sekitar 1.325.982.678 $PEPENODE, dengan reward rate 3001 token per block jaringan ETH selama dua tahun ke depan. Estimasi imbal hasil mencapai sekitar 595 persen per tahun, dengan reward yang akan dapat diklaim setelah fitur klaim resmi aktif.
Skema ini dirancang untuk mendorong investor tidak hanya membeli token untuk spekulasi jangka pendek, tetapi juga menguncinya dalam staking pool sambil memanfaatkan fitur mining virtual. Staking yang masif mengurangi tekanan jual di pasar sekunder ketika token nanti listing, karena sebagian besar pasokan berada dalam kontrak staking yang terkunci.
Selain reward dalam bentuk $PEPENODE, top miner juga berkesempatan menerima bonus dalam bentuk Koin Meme lain seperti Pepe dan Fartcoin. Multi-reward structure ini menciptakan jembatan natural dengan komunitas meme coin yang sudah mapan, meningkatkan peluang Pepenode muncul dalam daftar Rekomendasi Cryptocurrency Terbaru di berbagai komunitas.
Tokenomics dan Tata Kelola Ekosistem
Distribusi token Pepenode dibagi ke beberapa pilar utama untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan jangka panjang, aktivasi komunitas, dan insentif pertumbuhan:
Sekitar 35 persen dialokasikan untuk Economics & Treasury, yang menjadi sumber pendanaan aktivitas bisnis dan kampanye komunitas.
Sekitar 35 persen lainnya diarahkan ke Protocol Development, memastikan game Mine-to-Earn dan infrastruktur pendukung terus dikembangkan.
Sekitar 15 persen dicadangkan untuk Infrastructure, termasuk upaya marketing viral, kemitraan media berbayar maupun organik, dan ekspansi ke pasar global.
Sekitar 7,5 persen dialokasikan sebagai Node Rewards, yakni pool yang digunakan untuk staking dan berbagai program giveaway komunitas.
Sekitar 7,5 persen dialokasikan untuk Growth & Listings, mendukung biaya listing di bursa dan ekspansi ekosistem.
Model ekonomi ini didukung oleh mekanisme burn yang agresif. Sebagian besar token yang digunakan untuk membeli atau meng-upgrade node virtual dibakar, menciptakan tekanan penurunan suplai seiring bertambahnya aktivitas di platform. Jika aktivitas pengguna tumbuh pesat pasca-launch, kombinasi burn dan staking berpotensi membatasi suplai beredar, sebuah faktor yang sering dimanfaatkan dalam narasi “Altcoin 100x”.
Roadmap: Dari Presale ke Game Mine-to-Earn Penuh
Roadmap Pepenode dibangun dalam beberapa fase jelas:
Fase Presale menjadi pintu masuk awal, di mana investor dapat mengunci harga token sebelum listing publik dan sekaligus mempersiapkan posisi untuk staking.
Fase Token Generation Event (TGE) menandai peluncuran resmi token di mainnet, saat di mana holder dapat mulai menggunakan $PEPENODE untuk membangun server room dan mengaktifkan node.
Fase Mine-to-Earn Game menghadirkan pengalaman penuh, di mana pengguna dapat membeli, menggabungkan, dan meng-upgrade node untuk memaksimalkan produksi meme coin. Pada fase ini, leaderboard dan reward tambahan untuk top miner menjadi kunci keterlibatan komunitas.
Jika roadmap berjalan sesuai rencana, Pepenode tidak hanya menjadi Koin Meme biasa, tetapi juga platform game-fi yang memungkinkan komunitas bersaing dalam mining virtual sambil mengejar imbal hasil staking yang tinggi.
Cara Membeli Pepenode: Panduan Singkat untuk Investor Baru
Bagi investor Indonesia yang tertarik mengikuti Presale Kripto ini, alurnya relatif sederhana:
Langkah 1 – Siapkan Crypto dan Wallet
Investor perlu membeli crypto seperti USDT atau ETH melalui bursa favorit. Jika belum memiliki wallet, opsi populer meliputi Best Wallet atau Metamask. Wallet inilah yang nantinya akan digunakan untuk terhubung ke situs resmi Pepenode.
Langkah 2 – Kunjungi Situs Resmi Pepenode
Setelah wallet terisi, pengguna dapat membuka situs resmi Pepenode dan menekan tombol “Buy” atau “Connect Wallet”. Proses ini akan meminta persetujuan koneksi dari wallet yang digunakan.
Langkah 3 – Tentukan Jumlah Pembelian dan Opsi Staking
Pengguna kemudian memilih jumlah $PEPENODE yang ingin dibeli. Tersedia opsi “Buy and Stake” yang memungkinkan pembeli langsung mengunci token dalam staking pool sejak awal transaksi.
Langkah 4 – Pembayaran Menggunakan Kartu (Opsional)
Bagi yang ingin menggunakan kartu kredit atau debit, langkah tambahan diperlukan. Pengguna perlu memastikan telah menginstal wallet crypto di ponsel atau extension browser, lalu memilih opsi pembayaran dengan kartu di situs Pepenode. Sistem pembayaran diproses melalui penyedia layanan Web3 yang telah terintegrasi.
Jika Anda tertarik dengan potensi Pepenode di artikel utama, langkah berikutnya adalah memahami cara masuk lebih awal. Artikel Cara Beli PEPENODE ($PEPENODE) di 2025 – Panduan Lengkap dan Aman untuk Pemula memberikan panduan praktis agar Anda tidak salah langkah. Penjelasannya ringkas namun sangat membantu. Baca sekarang dan pastikan Anda tidak tertinggal hype presale ini.
Prediksi Harga PEPENODE: Apakah Berpotensi Jadi 1000x?
Minat terhadap Pepenode makin melonjak, dan banyak investor ingin tahu ke mana arahnya setelah listing. Melalui artikel Prediksi Harga PEPENODE ($PEPENODE) untuk Tahun 2025–2030, Anda bisa mempelajari skenario optimis hingga worst-case. Analisisnya dibuat detail dan mudah dipahami. Pastikan Anda membacanya sebelum menentukan strategi jangka panjang.
Pepenode dalam Satu Pandangan
Tabel Ringkasan Presale Pepenode
Parameter
Nilai Perkiraan (USD)
Perkiraan dalam Rupiah
Harga per token
0,0011546 dolar
Sekitar Rp19 per token
Dana terkumpul
2.164.651,03 dolar
Sekitar Rp36,22 miliar
Target presale
2.340.864,3 dolar
Sekitar Rp39,17 miliar
Imbal hasil staking
Sekitar 595 persen per tahun
Dibayar dalam token $PEPENODE
Total token distake
Sekitar 1,33 miliar $PEPENODE
Mengurangi suplai beredar awal
Alasan Utama Pepenode Mulai Masuk Radar Investor
Model Mine-to-Earn yang menggabungkan Koin Meme, game-fi, dan staking sehingga tidak hanya mengandalkan hype.
Entry price sangat rendah sekitar 0,0011546 dolar (sekitar Rp19) sehingga aksesibel bagi investor ritel.
Presale hampir mencapai target lebih dari 2,16 juta dolar atau sekitar Rp36,22 miliar, menunjukkan traksi awal yang kuat.
Mekanisme burn dan staking berpotensi mengurangi suplai beredar ketika aktivitas pengguna meningkat.
Multi-reward structure dengan bonus dalam token PEPE dan Fartcoin membuka pintu bagi komunitas meme coin yang lebih luas.
Narasi “Presale Crypto dengan potensi 100x” di sekitar Pepenode tentu harus disikapi dengan kehati-hatian. Namun dari sudut pandang struktur tokenomics, roadmap, dan mekanisme gamified mining, proyek ini memiliki elemen yang cukup kuat untuk dipertimbangkan sebagai Rekomendasi Cryptocurrency di segmen high risk high reward, terutama bagi investor yang sudah memahami risiko Koin Meme.
Bitcoin Hyper: Presale Crypto Layer 2 untuk Masa Depan Bitcoin
Visi Bitcoin Hyper: Membawa Bitcoin ke Era Transaksi Cepat
Jika Pepenode bermain di ranah hiburan dan Koin Meme, Bitcoin Hyper berdiri di sisi infrastruktur. Proyek ini memposisikan diri sebagai “the fastest Bitcoin Layer 2 chain” yang bertujuan mengatasi dua masalah klasik Bitcoin: transaksi lambat dan biaya tinggi.
Dengan memanfaatkan arsitektur Solana Virtual Machine (SVM), Bitcoin Hyper menawarkan transaksi BTC yang jauh lebih cepat dan murah, sambil tetap mempertahankan keamanan jaringan utama Bitcoin melalui mekanisme rollup dan bukti zero-knowledge.
Konsep dasarnya terdiri dari empat tahap:
Pengguna menjembatani BTC ke Layer 2 melalui Canonical Bridge yang diawasi oleh program relay di jaringan Bitcoin Hyper.
BTC yang dijembatani diverifikasi melalui block header dan bukti transaksi, lalu dimintakan representasi setara di Layer 2.
Aktivitas di Layer 2 seperti pengiriman BTC, staking, atau penggunaan dApps diproses hampir seketika dengan throughput tinggi berkat SVM.
Secara berkala, state Layer 2 dikompresi dan dikirim kembali ke Layer 1 Bitcoin disertai bukti ZK, sehingga keamanan akhir tetap mengacu ke blockchain utama.
Dengan arsitektur ini, Bitcoin Hyper berupaya membuka jalan bagi ekosistem DeFi berbasis Bitcoin, peluncuran Koin Meme di atas infrastruktur BTC, serta berbagai aplikasi yang selama ini lebih identik dengan Ethereum atau Solana.
Detail Presale: Harga Token, Dana Terkumpul, dan Kapasitas Modal
Presale Bitcoin Hyper saat ini berada di tahap akhir dengan angka pendanaan yang jauh di atas rata-rata proyek Altcoin biasa. Total dana yang sudah terkumpul mencapai sekitar 27.926.348,13 dolar atau kurang lebih Rp467,32 miliar, mendekati target penuh 28.268.845,05 dolar yang setara dengan sekitar Rp473,05 miliar.
Harga token $HYPER di fase ini berada di 0,013295 dolar, kira-kira Rp222 per token. Dibandingkan dengan harga BTC yang sudah menembus lebih dari Rp1,5 miliar per koin, entry price ini jauh lebih ramah bagi investor yang ingin mendapatkan eksposur ke narasi infrastruktur Bitcoin tanpa harus membeli satu BTC penuh.
Presale ini dikemas dengan narasi kuat: “Buy $HYPER before it powers the fastest layer in Bitcoin history.” Tagline tersebut menegaskan bahwa token bukan sekadar aset spekulatif, melainkan tiket masuk ke jaringan Layer 2 yang diharapkan menjadi tulang punggung transaksi dan aplikasi di atas Bitcoin.
Countdown di situs resmi menunjukkan sisa waktu yang semakin menipis sebelum kenaikan harga berikutnya, mendorong sense of urgency yang selaras dengan pendekatan copywriting Presale Kripto modern: “now or never” bagi investor yang ingin mengunci harga termurah sebelum listing dan pembukaan jembatan lintas chain.
Staking Bitcoin Hyper: 41 Persen APY dan Jutaan Token Terkunci
Seperti Pepenode, Bitcoin Hyper juga menawarkan skema staking yang menarik untuk mendorong holder memegang token dalam jangka lebih panjang. Total token yang distake saat ini berada di kisaran 1.274.026.946 $HYPER, dengan distribusi reward 199,77 token per block ETH selama dua tahun.
Imbal hasil tahunan diperkirakan sekitar 41 persen, yang dalam konteks infrastruktur Layer 2 termasuk kompetitif. Yield ini dibayarkan dalam token $HYPER dan akan dapat diklaim setelah periode klaim resmi dimulai. Staking pool yang besar mencerminkan kepercayaan awal komunitas terhadap visi jangka panjang proyek, sekaligus membantu mengurangi tekanan jual pada saat listing nanti.
Model reward yang dinamis memastikan tingkat APY menyesuaikan dengan partisipasi pool. Semakin banyak token yang terkunci, imbal hasil per individu bisa terdilusi, namun pada saat yang sama suplai beredar di pasar menjadi lebih terbatas, yang bisa mendukung stabilitas harga jika permintaan meningkat.
Tokenomics: Fondasi Ekonomi untuk Infrastruktur Jangka Panjang
Distribusi token Bitcoin Hyper dirancang dengan fokus kuat pada pengembangan dan ekspansi jaringan:
Sekitar 30 persen dialokasikan untuk Development, termasuk riset eksekusi Layer 2, keamanan, observability, dan model sequencing transaksi.
Sekitar 25 persen diarahkan ke Treasury, yang menjadi sumber pendanaan inisiatif komunitas, kemitraan, dan pengembangan ekosistem.
Sekitar 20 persen dicadangkan untuk Marketing, baik melalui kampanye berbayar maupun organik, serta ekspansi ke berbagai geografi utama.
Sekitar 15 persen digunakan untuk Rewards, termasuk staking dan program insentif komunitas lainnya.
Sekitar 10 persen dialokasikan untuk Listings, mencakup biaya listing di berbagai bursa dan penyedia likuiditas.
Penekanan kuat pada riset dan infrastruktur terlihat dari banyaknya update teknis di kanal resmi Bitcoin Hyper. Topik yang dibahas mencakup model rollup sequencing, desain eksekusi berbasis SVM, observability dan indexing, hingga settlement pathways khusus untuk rollup Bitcoin. Bagi investor yang mencari Crypto Terbaik untuk Investasi di segmen infrastruktur, kedalaman riset seperti ini sering menjadi indikator keseriusan tim.
Cara Kerja Jembatan dan Layer 2: Dari BTC L1 ke BTC Hyper dan Kembali
Untuk memahami nilai tambah Bitcoin Hyper, penting melihat alur kerja jembatan dan Layer 2:
Tahap 1 – Bridge ke Layer 2
Pengguna mengirim BTC ke alamat khusus yang dipantau Canonical Bridge Bitcoin Hyper. Program relay berbasis SVM kemudian memverifikasi block header dan bukti transaksi Bitcoin. Setelah diverifikasi, jumlah BTC yang setara dicetak di Layer 2 sebagai representasi wrapped BTC.
Tahap 2 – Operasi di Layer 2
Di Layer 2, pengguna dapat mengirim dan menerima BTC dengan finalitas hampir instan, melakukan staking, serta berinteraksi dengan aplikasi DeFi. Arsitektur SVM memungkinkan throughput tinggi dan biaya rendah, menjadikan jaringan ini menarik bagi pengembang dan pengguna aktif.
Tahap 3 – Settlement dan Keamanan
Transaksi di Layer 2 dikompresi menjadi batch dan diamankan dengan bukti zero-knowledge. State Layer 2 secara berkala dikirim ke Layer 1 Bitcoin, memastikan bahwa keamanan akhir tetap mengacu ke blockchain utama.
Tahap 4 – Penarikan Kembali ke Layer 1
Jika pengguna ingin kembali ke Layer 1, mereka mengajukan permintaan penarikan di Layer 2. Sistem menghasilkan bukti dan mengirimkannya ke Canonical Bridge. Setelah validasi, BTC dikembalikan ke alamat asli pengguna di jaringan utama.
Dengan arsitektur seperti ini, Bitcoin Hyper tidak bersaing dengan Bitcoin, melainkan bertindak sebagai akselerator yang memperluas fungsionalitas dan skalabilitasnya.
Hyper News
A rollup without builders is just code. Bitcoin Hyper is aligning developers early—bringing Solana-grade execution to Bitcoin’s security layer and working with partners to shape workflows and infrastructure.
Cara Membeli Bitcoin Hyper: Langkah Praktis Bagi Investor Indonesia
Bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam ICO Cryptocurrency ini, alurnya hampir serupa dengan Pepenode:
Pertama, investor membeli crypto seperti USDT, ETH, atau BNB di bursa favorit. Jika belum memiliki wallet, Best Wallet atau Metamask dapat menjadi opsi awal.
Kedua, investor mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper dan menekan tombol “Buy” atau “Connect Wallet” untuk memulai proses pembelian.
Ketiga, investor memilih jumlah $HYPER yang ingin dibeli dan dapat langsung mengaktifkan opsi “Buy and Stake” jika ingin mulai mengumpulkan reward staking sejak awal.
Keempat, bagi yang menggunakan kartu, proses dilanjutkan dengan menghubungkan wallet mobile atau extension browser ke situs dan memilih metode “Buy With Card”.
Fleksibilitas metode pembayaran ini membuat presale Bitcoin Hyper mudah diakses baik oleh investor berpengalaman maupun pemula yang baru mengenal Presale Kripto.
Bitcoin Hyper muncul sebagai proyek Layer 2 Bitcoin dengan presale yang hampir habis. Jika Anda ingin tahu cara membeli token ini secara aman, baca panduan Cara Beli Bitcoin Hyper yang sudah disiapkan khusus untuk investor pemula dan menengah. Panduannya mudah diikuti dan langsung bisa dipraktikkan. Jangan lewatkan momen presale terakhir sebelum listing di bursa.
Prediksi Harga Bitcoin Hyper: Benarkah Bisa Jadi L2 Tercepat di Jaringan BTC?
Jika Anda ingin melihat potensi jangka panjang Bitcoin Hyper, artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper memberikan gambaran jelas berdasarkan tren pasar, model L2, dan data presale. Analisisnya membahas kemungkinan rali drastis serta risiko yang perlu diperhatikan. Artikel ini sangat relevan bagi Anda yang sedang mempertimbangkan posisi di presale. Baca sekarang dan tentukan strategi terbaik saat harga masih murah.
Jangan Investasi Bitcoin Hyper Sebelum Baca Ini — Legit atau Scam?
Banyak investor ragu sebelum masuk presale, karena keamanan adalah prioritas utama. Artikel Apakah Bitcoin Hyper Legit atau Scam menguraikan faktor-faktor fundamental proyek, transparansi tim, tokenomics, dan risiko teknis. Ulasannya dibuat objektif agar Anda dapat menilai kelayakan investasi ini. Baca sebelum memutuskan masuk ke tahap akhir presale.
Bitcoin Hyper dalam Satu Pandangan
Tabel Ringkasan Presale Bitcoin Hyper
Parameter
Nilai Perkiraan (USD)
Perkiraan dalam Rupiah
Harga per token
0,013295 dolar
Sekitar Rp222 per token
Dana terkumpul
27.926.348,13 dolar
Sekitar Rp467,32 miliar
Target presale
28.268.845,05 dolar
Sekitar Rp473,05 miliar
Imbal hasil staking
Sekitar 41 persen per tahun
Dibayar dalam token $HYPER
Total token distake
Sekitar 1,27 miliar $HYPER
Menekan suplai beredar awal
Mengapa Bitcoin Hyper Masuk Radar Altcoin dan Presale Crypto 2025
Berfungsi sebagai Layer 2 di atas Bitcoin, memfasilitasi transaksi cepat dan murah sekaligus menjaga keamanan jaringan utama.
Didukung arsitektur SVM yang sudah teruji pada jaringan ber-throughput tinggi, sehingga menarik bagi pengembang dApps.
Presale berhasil mengumpulkan lebih dari 27,9 juta dolar atau sekitar Rp467,32 miliar, menunjukkan dukungan modal yang kuat.
Skema staking dengan APY sekitar 41 persen mendorong holder mengunci token dalam jangka menengah.
Narasi infrastruktur Bitcoin yang kuat berpotensi menarik aliran dana institusional yang mencari Rekomendasi Cryptocurrency di sektor L2.
Kesimpulan: Strategi Masuk ke Altcoin 2025 Ala Investor Rasional
Koreksi pasar yang menghapus lebih dari 1 triliun dolar dari kapitalisasi crypto dalam enam minggu terakhir telah menguji keyakinan banyak investor. Bitcoin turun 27 persen ke sekitar 91.212 dolar atau Rp1,52 miliar per koin, indeks saham global ikut melemah, dan peringatan tentang gelembung AI datang dari pucuk pimpinan perusahaan teknologi besar. Di permukaan, situasi ini tampak seperti alasan kuat untuk menjauh dari aset berisiko.
Namun di balik headline negatif tersebut, data Sygnum Bank menceritakan cerita berbeda. Sebanyak 61 persen investor institusi justru berniat menambah alokasi crypto hingga akhir 2025, 81 persen siap melangkah di luar Bitcoin dan Ethereum, sementara 69 persen tertarik pada Altcoin Layer 1 dan sektor-sektor baru seperti Layer 2, AI token, dan DeFi. Regulasi yang kian jelas, rencana QE baru, dan pergeseran pandangan bahwa crypto penting untuk pelestarian kekayaan, semuanya menjadi fondasi bagi potensi rali Altcoin berikutnya.
Dalam konteks ini, Pepenode dan Bitcoin Hyper muncul sebagai dua contoh konkret bagaimana presale kripto memposisikan diri di persimpangan tren besar. Pepenode mengambil pendekatan Koin Meme dengan utilitas nyata melalui game Mine-to-Earn dan staking ber-APY tinggi, sementara Bitcoin Hyper menyasar problem inti Bitcoin dengan membangun infrastruktur Layer 2 berkecepatan tinggi. Keduanya menawarkan entry price rendah dalam dolar, dengan harga sekitar Rp19 per PEPENODE dan Rp222 per HYPER berdasarkan kurs Rp16.734 per dolar.
Bagi investor Indonesia, strategi yang rasional bukan berarti mengejar setiap Presale Crypto yang viral, melainkan memfilter proyek berdasarkan:
Kesesuaian dengan tren makro yang disorot laporan seperti Sygnum.
Kejelasan utilitas, model bisnis, dan tokenomics.
Keseimbangan antara potensi upside dan risiko likuiditas.
Kemampuan proyek untuk menarik komunitas dan mungkin minat institusional di fase berikutnya.
Pepenode dan Bitcoin Hyper memenuhi beberapa kriteria ini, meski tentu saja tetap membawa risiko tinggi yang melekat pada semua ICO Cryptocurrency. Koreksi besar di pasar sering kali menjadi momen di mana narasi baru lahir, dan investor yang menyiapkan strategi lebih awal cenderung memiliki keleluasaan lebih besar dalam mengatur eksposur risiko dan potensi imbal hasil.
Join Grup Telegram Crypto News Indonesia untuk Insight Cepat & Early Alerts!
Jika Anda ingin mendapatkan update presale lebih cepat dibanding membaca media, bergabunglah dengan Grup Telegram Crypto News Indonesia. Di dalamnya, Anda bisa menemukan analisis harian, peluang presale, hingga berita pasar yang sering muncul sebelum viral. Komunitas ini sangat aktif dan cocok bagi investor yang ingin bergerak cepat. Klik link di atas dan masuk sekarang!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Bitcoin kembali menguji mental investor. Harga BTC jatuh di bawah $90.000 untuk pertama kalinya dalam sekitar tujuh bulan, memicu gelombang risk-off di seluruh market dan menghapus seluruh kenaikan tahun 2025. Sentimen beralih ke extreme fear, leverage dilikuidasi lebih dari satu miliar dolar, dan banyak trader ritel memilih keluar tepat saat diskon terbesar justru muncul.
Di tengah hantaman ini, empat aset menonjol untuk dipantau menjelang akhir November 2025: dua altcoin besar, Ethereum dan XRP, serta dua presale kripto berprofil tinggi, Bitcoin Hyper dan Maxi Doge. Kombinasi blue-chip dan presale crypto berpotensi menjadi fondasi strategi bagi investor rasional yang mencari peluang asimetris ketika market sedang terpuruk.
Sentimen Market Crypto Terburuk 2025: Saat Altcoin dan Presale Kripto Diuji
Keputusasaan investor terlihat jelas di data harga. Bitcoin diperdagangkan di sekitar $89.716,11 atau kurang lebih Rp1.503.552.000 (kurs 1 dolar Amerika Serikat = Rp16.759,00) dengan penurunan sekitar 14,62 persen dalam tujuh hari terakhir. Market cap BTC berada di kisaran $1,78 triliun dengan volume 24 jam lebih dari $109,65 miliar, naik lebih dari 44 persen karena lonjakan aktivitas jual beli di tengah koreksi tajam.
Tekanan jual ini bukan hanya koreksi biasa. Bitcoin sempat menyentuh area sekitar $89.420–$89.471, level terendah sejak Februari, hanya enam minggu setelah mencetak rekor di atas $126.000. Artinya, BTC kini turun hampir 30 persen dari puncaknya dalam waktu sangat singkat. Penurunan semakin tajam setelah harga gagal bertahan di support penting sekitar $93.000–$98.000 dan muncul sinyal teknikal “death cross” antara MA 50 hari dan 200 hari.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$89,261.87
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -3.7300%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -12.38%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.78T
Sirkulasi Pasokan
19.95M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Faktor makro memperburuk situasi. Keraguan pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed di pertemuan Desember membuat selera risiko turun drastis. Komentar pejabat bank sentral, termasuk Jerome Powell, yang enggan menjanjikan pelonggaran lebih lanjut, mendorong investor masuk ke mode hati-hati. Penutupan pemerintahan AS sebelumnya juga menunda rilis data ekonomi, sehingga trader kekurangan panduan jelas untuk membaca arah berikutnya.
Ketidakpastian ini tercermin di pasar global. Saham-saham di Asia melemah, terutama sektor teknologi Jepang dan Korea Selatan. Di crypto, arus masuk ke spot Bitcoin ETF di AS berhenti bahkan berbalik menjadi empat hari outflow berturut-turut, dengan nilai keluar lebih dari $220 juta dalam satu hari dan produk besar seperti IBIT hingga ARKB mencatat tekanan jual signifikan.
Ethereum ETF ikut mengalami net outflow lebih dari $180 juta, memperkuat narasi bahwa institusi sedang mengurangi eksposur risiko.
Di sisi derivatif, likuidasi paksa menyapu posisi long miliaran dolar. Data menunjukkan lebih dari $1 miliar posisi dihapus dalam satu hari, dengan sekitar $718 juta dari sisi long. Kondisi order book yang tipis membuat tekanan jual kecil saja cukup untuk mendorong harga jatuh lebih dalam.
Meskipun begitu, koreksi ini tidak memukul BTC sendirian. Ethereum turun sekitar 6–7 persen harian dan hampir 40 persen dari puncak di atas $4.955, kini diperdagangkan di kisaran $2.981,06 atau sekitar Rp49.959.585. XRP tergelincir ke sekitar $2,14 atau kurang lebih Rp35.864 per koin, turun 13,21 persen dalam sepekan. Altcoin besar seperti Solana, Cardano, Polygon, dan Dogecoin juga terkoreksi 3–6 persen dalam satu hari.
Menariknya, di balik tekanan besar itu, sekitar 80 dari 100 aset kripto terbesar justru mengungguli performa BTC dalam 24 jam terakhir. Data ini mengisyaratkan adanya rotasi selektif ketika sebagian kapital mulai bergerak ke altcoin dan sektor tertentu seperti AI, DeFi, dan koin meme, meskipun secara keseluruhan market masih merah.
Kenapa Jatuhnya Bitcoin Bisa Jadi Peluang di Presale Crypto dan Altcoin
Rasa takut ekstrem biasanya bukan hanya sinyal bahaya, melainkan juga penanda fase kapitulasi menjelang fase akumulasi baru. Crypto Fear & Greed Index merosot ke kisaran very low, bahkan sempat menyentuh angka 15, level yang identik dengan periode capitulation pada 2022. Pada fase seperti ini, banyak investor ritel menjual di dasar, sementara pelaku pasar berkapital besar mulai mengamati level masuk yang lebih menarik.
Crypto is down hard today Market cap at $3.06T (-5%), CMC20 5.9%, and Fear & Greed at 15 = Extreme Fear.
Kombinasi death cross, outflow ETF, dan likuidasi leverage besar-besaran memang memberi tekanan jangka pendek. Namun, sejarah menunjukkan bahwa koreksi tajam setelah reli vertikal biasanya menciptakan ruang untuk rotasi baru. Ketika arus keluar dari BTC mereda, perhatian sering beralih ke altcoin berfundamental kuat dan presale kripto yang menawarkan entry price lebih murah serta potensi reward lebih besar.
Kondisi sekarang menciptakan skenario seperti itu. Harga BTC yang turun di bawah $90.000 menekan valuasi seluruh market, tetapi pada saat yang sama membuka ruang diskon di Ethereum dan XRP. Di sisi lain, presale seperti Bitcoin Hyper dan Maxi Doge mencatat progres penggalangan dana yang tetap deras meskipun market sedang correction mode. Pola ini menandakan sebagian modal mulai mencari peluang di luar aset utama, terutama di sektor altcoin dan presale crypto yang dinilai punya cerita pertumbuhan lebih agresif untuk 2026.
Ethereum: Altcoin Besar di Zona Diskon untuk Crypto Terbaik untuk Investasi
Ethereum menjadi fokus utama di kelompok altcoin ketika Bitcoin terguncang. Harga ETH saat ini berada di sekitar $2.981,06 atau kurang lebih Rp49.959.585, turun sekitar 16,11 persen dalam tujuh hari dan hampir 40 persen dari puncak sekitar $4.955 pada Agustus. Market cap ETH berada di kisaran $359,8 miliar, dengan volume harian sekitar $47,21 miliar yang naik hampir 40 persen, menunjukkan aktivitas perdagangan tetap tinggi di tengah koreksi.
Nama Koin
Ethereum (ETH)
Ethereum Harga
$2,920.27
Ethereum ATH
$4,946.23 (August 24, 2025)
Ethereum Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -6.0800%
Ethereum Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -14.65%
Ethereum Kapitalisasi Pasar
$351.11B
Sirkulasi Pasokan
120.23M
Ethereum (ETH)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Secara teknikal, Ethereum memasuki area yang banyak dilihat trader sebagai zona akumulasi penting. Analis teknikal memetakan level $3.000 sebagai area akumulasi pertama sekaligus bullish order block awal. Di bawahnya terdapat beberapa zona diskon yang lebih dalam: area sekitar $2.621 yang berdekatan dengan retracement Fibonacci 0,5 dan kisaran $2.255 yang mendekati zona 0,618 sekaligus fair value gap jangka menengah. Selama struktur makro tetap bullish, area ini sering dianggap sebagai “high-discount, prime long-term accumulation zone” bagi investor jangka panjang.
Dari sisi struktur pasar, penurunan hampir 30 persen sejak breakdown dari area $4.000–$4.200 membuat banyak posisi long jangka pendek terpaksa keluar. Trader yang menghindari entry di puncak kini punya kesempatan menunggu konfirmasi di level kuat tersebut. Narasi makro untuk Ethereum sendiri masih konsisten: target jangka panjang beberapa analis tetap berada di rentang $10.000–$15.000 dalam beberapa tahun, dengan asumsi ekosistem DeFi, NFT, restaking, dan layer-2 terus tumbuh.
Yang menarik, tekanan harga ini terjadi ketika minat institusional terhadap ETH justru menunjukkan beberapa sinyal positif. Data ETF flows terbaru mencatat masih adanya inflow ke produk ETH spot pada hari ketika ETF Bitcoin mengalami outflow bersih sekitar $74,5 juta. Di saat yang sama, Ethereum mencatat inflow sekitar $10,37 juta. Angka ini memang belum spektakuler, tetapi cukup untuk menunjukkan bahwa sebagian pelaku institusional masih melihat ETH sebagai bagian penting dari rekomendasi cryptocurrency jangka panjang mereka.
Level Harga ETH yang Dipantau Pemburu Rekomendasi Cryptocurrency
Bagi investor yang memandang Ethereum sebagai salah satu crypto terbaik untuk investasi di segmen smart contract, beberapa level teknikal menjadi kunci. Area sekitar $3.000, yang sudah tersentuh dan bahkan sempat ditembus intraday, berperan sebagai support psikologis pertama. Zona ini sering mengundang reaksi pantulan jangka pendek karena menjadi titik referensi banyak trader derivatif dan spot.
Jika tekanan jual berlanjut, area $2.600–$2.650 berpotensi menjadi kantong likuiditas berikutnya. Level ini dekat dengan retracement 0,5 FIB serta area konsolidasi kuat pada fase sebelumnya. Banyak strategi dollar-cost averaging (DCA) jangka menengah menempatkan order secara bertahap di zona ini. Di bawahnya, kisaran $2.250–$2.300 mewakili area diskon paling agresif yang sering disebut sebagai deep value zone untuk altcoin besar seperti ETH.
Pendekatan rasional yang banyak digunakan pemburu rekomendasi cryptocurrency bukan menebak titik bawah absolut, melainkan membagi entry ke beberapa level. Strategi semacam ini memanfaatkan volatilitas tajam tanpa harus bergantung pada satu harga entry. Dalam konteks saat ini, volatilitas yang tinggi, volume yang meningkat, dan fakta bahwa koreksi sudah mendekati 40 persen dari puncak menjadikan ETH kandidat masuk watchlist ketika market masih terjebak fear.
ETF dan Whale ETH: Sinyal Kuat untuk Cryptocurrency Terbaru Berbasis Smart Contract
Selain level harga, data kepemilikan besar memberi gambaran menarik. BitMine Immersion, salah satu entitas besar di ekosistem ETH, menambah lebih dari 54.000 ETH dalam sepekan terakhir dan membawa total kepemilikan menjadi hampir 3,6 juta ETH. Angka ini mendekati 3 persen dari total suplai, menjadikannya salah satu pemegang tunggal terbesar di jaringan Ethereum.
BitMine has added 54,000+ $ETH worth roughly $173M, raising its total Ethereum holdings to nearly 3.6 million Ethereum pic.twitter.com/cUK6y7d6KH
Pergerakan seperti ini jarang terjadi tanpa keyakinan jangka panjang. Di tengah penurunan harga, penambahan posisi besar oleh institusi menandakan bahwa mereka melihat fase sekarang sebagai periode diskon, bukan akhir siklus. Ketika kombinasi inflow ETF kecil tetapi konsisten, kepemilikan whale yang bertambah, dan penurunan harga yang sudah cukup dalam terjadi bersamaan, banyak analis menilai bahwa risiko penurunan tambahan mulai berkurang dibanding awal koreksi.
Bagi investor ritel, data ini mengirim pesan sederhana: volatilitas ekstrem di short term tidak selalu mencerminkan runtuhnya fundamental. Ethereum masih menjadi tulang punggung ekosistem smart contract, pendukung utama DeFi, NFT, restaking, dan ribuan dApps. Jika narasi jangka panjang tetap utuh, maka periode fear sering dipandang sebagai pintu masuk bagi mereka yang sabar membangun posisi di cryptocurrency terbaru yang punya ekosistem matang, bukan sekadar hype jangka pendek.
XRP: Calon ETF Favorit yang Masuk Rekomendasi Cryptocurrency Berisiko Tinggi
XRP berada di persimpangan menarik antara tekanan harga dan potensi katalis besar. Harga XRP saat ini sekitar $2,14 atau kurang lebih Rp35.864 per koin, turun 13,21 persen dalam sepekan. Market cap berada di sekitar $129,06 miliar, dengan volume 24 jam sekitar $6,96 miliar, naik lebih dari 61 persen. Kenaikan volume di tengah koreksi menandakan meningkatnya aktivitas spekulatif sekaligus reposisi portofolio.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.04
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -8.0900%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -14.61%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$203.59B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Dari sisi suplai, total supply XRP mencapai hampir 100 miliar token, dengan sekitar 60,17 miliar beredar di market. Menariknya, hanya sekitar 58,5 persen suplai yang saat ini berada dalam kondisi profit, level terendah sejak November 2024 ketika harga masih sekitar $0,53. Artinya, meskipun harga sekarang jauh lebih tinggi, proporsi pemegang yang rugi masih sangat besar, menunjukkan struktur pasar yang top-heavy akibat banyaknya entry terlambat di level atas.
Kerapuhan struktur ini menjelaskan mengapa setiap koreksi tajam memicu panic selling dari kelompok yang masuk di harga tinggi. Namun, kondisi tersebut juga sering mempersiapkan panggung untuk fase redistribusi di mana token berpindah tangan dari pemegang yang lemah ke investor jangka panjang yang lebih sabar.
Peluncuran XRP ETF dan Dampaknya bagi Altcoin serta Crypto Terbaik untuk Investasi
Katalis terbesar untuk XRP dalam jangka pendek berasal dari sisi regulasi dan produk investasi. Empat spot XRP ETF dijadwalkan meluncur dalam waktu dekat, termasuk produk dari nama-nama besar seperti Franklin Templeton dan Bitwise. Kehadiran ETF ini berpotensi menarik miliaran dolar modal baru dari institusi dan investor ritel yang sebelumnya enggan membeli XRP secara langsung di exchange crypto.
Dalam beberapa tahun terakhir, efek peluncuran ETF terhadap aset seperti Bitcoin sangat signifikan. Jika pola serupa terjadi, XRP bisa menikmati lonjakan permintaan struktural baru. Sejumlah analis bahkan menyebut potensi pergerakan menuju sekitar $3,80 jika aliran dana masuk berjalan mulus. Untuk investor yang mencari kombinasi antara katalis regulasi, adopsi institusional, dan fundamental jaringan pembayaran lintas batas, XRP masuk ke daftar rekomendasi cryptocurrency berisiko lebih tinggi tetapi dengan potensi imbal hasil yang menarik.
Efek samping yang mungkin muncul adalah rotasi dari altcoin lain yang kurang punya narasi kuat. Ketika ETF menyedot perhatian, sebagian modal dari trader bisa berpindah dari koin kecil ke aset yang memiliki produk regulasi jelas. Hal ini membuat XRP bukan hanya sekadar altcoin, melainkan bagian dari cluster crypto terbaik untuk investasi institusional di sektor pembayaran.
On-Chain XRP: Data Supply dan Profit Menjelang Lonjakan Cryptocurrency Potensi 1000x
Fakta bahwa hanya sekitar 58,5 persen suplai XRP yang berada dalam kondisi profit mengindikasikan dua hal. Pertama, banyak pemegang baru masuk di harga tinggi, sehingga tekanan jual dari kelompok ini akan berkurang setelah beberapa kali koreksi dan kapitulasinya selesai. Kedua, investor jangka panjang yang masih bertahan kemungkinan memiliki keyakinan kuat terhadap narasi jangka panjang XRP.
Bagi trader agresif yang mengejar cryptocurrency potensi 1000x, angka seperti ini sering dibaca sebagai sinyal bahwa pasar mulai membersihkan entry buruk dan bersiap membangun struktur harga baru. Risiko tetap besar, karena ETF belum tentu menjamin kenaikan parabolik. Namun, kombinasi peluncuran produk investasi terstruktur, volume tinggi, dan koreksi tajam memberi ruang bagi strategi yang lebih terukur, terutama jika digunakan sebagai bagian kecil dari portofolio berisiko tinggi yang dilengkapi hedge di Bitcoin atau Ethereum.
Bitcoin Hyper: Presale Kripto Layer-2 Sebagai Crypto Terbaik untuk Investasi Saat Fear
Ketika Bitcoin, Ethereum, dan XRP berada di bawah tekanan, salah satu area yang justru menunjukkan kekuatan adalah presale kripto berfundamental jelas. Bitcoin Hyper ($HYPER) menonjol sebagai salah satu presale crypto yang berhasil mengumpulkan dana besar di tengah extreme fear dan outflow ETF.
Saat artikel ini ditulis, presale Bitcoin Hyper telah mengumpulkan sekitar $27.866.278,34 atau kurang lebih Rp467.010.958.700 dari target sekitar $28.268.845,05 atau kira-kira Rp473.757.574.193. Harga token berada di $0.013295 atau sekitar Rp223 per HYPER, dengan hitungan mundur sekitar satu hari lebih sebelum kenaikan harga berikutnya. Data ini menunjukkan minat yang sangat kuat terhadap proyek, bahkan ketika harga Bitcoin berada di bawah $90.000 dan market secara keseluruhan melemah.
Narasi utama Bitcoin Hyper adalah menghadirkan solusi layer-2 tercepat untuk Bitcoin. Proyek ini membangun jaringan L2 yang memungkinkan transaksi BTC menjadi cepat dan murah tanpa mengorbankan keamanan layer-1 Bitcoin. Sistemnya memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM) untuk membawa throughput tinggi ke ekosistem berbasis Bitcoin, sekaligus memungkinkan dukungan untuk dApps, DeFi, dan peluncuran koin meme di atas infrastruktur BTC.
Pendekatan ini menempatkan Bitcoin Hyper di perpotongan dua dunia: keamanan dan brand Bitcoin di satu sisi, serta kecepatan dan skalabilitas ala Solana di sisi lain. Di tengah market yang sedang trauma oleh biaya tinggi dan kemacetan jaringan, proposisi semacam ini sangat relevan bagi investor yang mencari crypto terbaik untuk investasi di sektor infrastruktur.
Cara Kerja Bitcoin Hyper sebagai Infrastruktur Altcoin Berbasis Bitcoin
Secara teknis, Bitcoin Hyper mengandalkan empat pilar utama: bridge, operasi layer-2, settlement dan keamanan, serta jalur withdrawal kembali ke layer-1. Pengguna yang ingin memindahkan BTC ke jaringan layer-2 akan mengirim koin mereka ke alamat Bitcoin khusus yang dimonitor oleh Bitcoin Hyper Canonical Bridge. Di belakang layar, Bitcoin Relay Program yang berjalan sebagai smart contract SVM akan memverifikasi header blok Bitcoin serta bukti transaksi. Setelah verifikasi berhasil, jumlah BTC ekuivalen akan dicetak secara trustless di jaringan layer-2 Bitcoin Hyper.
Pada tahap operasi L2, pengguna dapat mengirim dan menerima BTC dengan finalitas hampir instan serta biaya transaksi jauh lebih rendah. Jaringan ini dirancang untuk mendukung fungsi DeFi kompleks seperti staking, pertukaran terdesentralisasi, dan aplikasi keuangan lainnya. Dengan memanfaatkan arsitektur SVM, Bitcoin Hyper berupaya menyediakan throughput tinggi dan latensi rendah, dua faktor penting untuk menghidupkan ekosistem altcoin dan dApps di atas Bitcoin.
Untuk menjaga keamanan, transaksi di layer-2 dibundel dan dikompres, lalu divalidasi menggunakan zero-knowledge proofs sebelum status akhir jaringan dikomit secara berkala ke layer-1 Bitcoin. Proses ini memastikan bahwa semua aktivitas di L2 tetap terlindungi oleh keamanan Bitcoin tanpa membebani jaringan utama dengan setiap transaksi kecil. Ketika pengguna ingin menarik kembali BTC mereka ke layer-1, sistem menghasilkan proof yang dikirim ke canonical bridge. Setelah diverifikasi, BTC akan dirilis kembali ke alamat asli pengguna di jaringan utama.
Struktur ini membuat Bitcoin Hyper tidak sekadar presale crypto hype, melainkan infrastruktur yang bisa menjadi fondasi bagi generasi altcoin berbasis Bitcoin berikutnya, termasuk koin meme, DeFi, dan aplikasi pembayaran.
Hyper News
A rollup without builders is just code. Bitcoin Hyper is aligning developers early—bringing Solana-grade execution to Bitcoin’s security layer and working with partners to shape workflows and infrastructure.
Staking $HYPER: Menjadikan Koin Presale Crypto Ini Mesin Cashflow
Salah satu daya tarik terbesar Bitcoin Hyper sebagai presale kripto adalah mekanisme staking yang agresif. Total token yang sudah terkunci dalam staking mencapai lebih dari 1.271.865.307 HYPER, dengan estimasi rewards sekitar 199,77 HYPER per blok ETH selama dua tahun ke depan. Imbal hasil tahunan (APY) diproyeksikan sekitar 41 persen, meskipun bersifat dinamis mengikuti partisipasi pool.
Bagi investor yang membeli token di fase presale, staking menawarkan cara untuk mengubah posisi spekulatif menjadi aset yang menghasilkan cashflow on-chain. Alih-alih hanya menunggu listing dan berharap harga naik, pemegang HYPER dapat langsung mengunci token mereka dan mengumpulkan rewards yang diklaim setelah klaim dibuka. Pendekatan ini menarik di tengah market yang sedang lesu, karena banyak altcoin besar tidak memberikan yield menarik kecuali melalui strategi DeFi yang kompleks dan berisiko tinggi.
Dari perspektif manajemen risiko, staking di presale crypto seperti HYPER menambah satu lapisan insentif untuk memegang token jangka lebih panjang. Ketika market volatil, investor yang fokus pada imbal hasil jangka panjang cenderung tidak panik menjual di koreksi pertama, sehingga membantu menjaga stabilitas harga setelah listing. Jika ekosistem Bitcoin Hyper berhasil tumbuh sebagai layer-2 utama untuk BTC, staking dapat berubah dari sekadar fitur promosi menjadi komponen inti ekonomi jaringan.
Cara Beli Bitcoin Hyper: Panduan Presale Kripto untuk Pemula Indonesia
Meskipun infrastruktur teknologinya canggih, cara membeli HYPER dirancang tetap ramah pemula. Calon investor cukup menyiapkan crypto di wallet non-custodial seperti Best Wallet atau MetaMask. Setelah itu, pengguna mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper, lalu menekan tombol Buy atau Connect Wallet yang tersedia di halaman utama.
Setelah wallet terhubung, pengguna memilih jumlah HYPER yang ingin dibeli. Bagi yang ingin langsung staking, tersedia opsi Buy and Stake dalam satu transaksi, sehingga token yang baru dibeli langsung terkunci di pool imbal hasil. Pembayaran dapat dilakukan menggunakan crypto populer seperti ETH, BNB, USDT, USDC, atau melalui kartu bank menggunakan integrasi Web3Payments.
Langkah terakhir adalah menunggu fase klaim setelah presale berakhir. Pembeli akan mengklaim HYPER sesuai jaringan yang digunakan saat pembelian: pembeli berbasis Solana akan mengklaim di Solana, sedangkan pembeli via ETH, BNB, atau kartu akan mengklaim di jaringan Ethereum. Jembatan lintas jaringan akan disediakan agar aset dapat berpindah antara Solana, Ethereum, dan Bitcoin Hyper ketika mainnet sudah aktif.
Bagi investor Indonesia yang terbiasa membeli altcoin di exchange, alur ini terasa sedikit berbeda tetapi tetap sederhana. Selama menggunakan situs resmi dan wallet yang aman, proses ikut presale kripto seperti HYPER dapat menjadi cara untuk masuk lebih awal ke proyek infrastruktur dengan valuasi yang masih di fase awal.
Masih bingung? Ini Dia Panduan Cara Beli Bitcoin Hyper Sebelum Harganya Naik Lagi!
Jika Anda tertarik masuk lebih awal ke salah satu presale paling panas tahun ini, Anda wajib membaca Cara Beli Bitcoin Hyper karena panduannya sangat mudah diikuti. Panduan ini membantu Anda membeli HYPER dengan aman, cepat, dan tanpa kesalahan teknis. Banyak investor baru yang salah langkah saat presale, jadi pastikan Anda tidak termasuk di dalamnya. Klik artikelnya sekarang sebelum fase presale berikutnya naik harga!
Prediksi Harga Bitcoin Hyper: Apakah Bisa Jadi 100x di 2026?
Bagi Anda yang ingin memahami potensi jangka panjang HYPER, artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper memberikan analisis lengkap dari fase presale hingga kemungkinan ROI setelah listing. Informasinya sangat berguna jika Anda ingin menentukan posisi jangka panjang di tengah market yang sedang fear. Banyak analis melihat peluang besar dari proyek ini. Baca sekarang agar Anda tidak terlambat menangkap momentum kenaikan berikutnya!
Maxi Doge: Koin Meme Presale Crypto Murah dengan Vibe Degens
Jika Bitcoin Hyper mewakili sisi infrastruktur serius, Maxi Doge berdiri di ujung spektrum lain sebagai koin meme berorientasi komunitas dan leverage culture. Di tengah market yang sedang panik, proyek seperti ini justru sering menarik perhatian karena menawarkan entry price ultra-rendah dan narasi hiburan yang kuat.
Harga presale Maxi Doge saat ini sekitar $0.0002685 atau kurang lebih Rp4,50 per MAXI. Total dana yang sudah terkumpul mencapai sekitar $4.067.497,41 atau kira-kira Rp68.167.189.094 dari target sekitar $4.360.455,24 atau kurang lebih Rp73.076.869.367. Dengan tiket masuk yang sangat murah, investor ritel pemula dapat membeli jutaan token hanya dengan modal ratusan ribu rupiah.
Ceritanya sederhana tetapi resonan: Maxi Doge digambarkan sebagai sosok “trader 1000x leverage” yang hidup dari pompa market, gym, dan energi tinggi tanpa henti. Branding seperti ini mengaitkan token dengan budaya degen yang sudah populer di kalangan trader ritel, menjadikannya salah satu koin meme yang punya identitas kuat di tengah lautan meme lainnya.
Meskipun berawal dari meme, Maxi Doge tidak berhenti di narasi humor. Proyek ini menggabungkan utility berupa staking, kontes komunitas untuk pemburu ROI tertinggi, serta rencana integrasi dengan platform futures dan turnamen gamified. Kombinasi meme plus utilitas menjadikannya kandidat menarik di kategori cryptocurrency terbaru yang masih dalam fase presale kripto.
Tokenomics dan Roadmap Maxi Doge: Dari Meme ke Crypto Terbaik untuk Investasi Berbasis Komunitas
Struktur token Maxi Doge dirancang untuk mendukung ekspansi agresif tanpa mengorbankan likuiditas dan insentif komunitas. Sekitar 25 persen suplai dialokasikan ke Maxi Fund, yang berperan sebagai mesin bahan bakar untuk eksposur maksimal, listing, dan dinamika pump yang sehat. Sekitar 40 persen dialokasikan ke marketing, termasuk kampanye KOL, PR, dan iklan di berbagai titik konsentrasi trader degen.
Bagian lain dari tokenomics mencakup 15 persen untuk development, 15 persen untuk likuiditas, dan 5 persen untuk staking. Alokasi development memastikan tim memiliki sumber daya untuk membangun integrasi, mini-game, dan fitur utilitas lainnya. Likuiditas yang terkunci dan didukung dana khusus membantu menjaga kestabilan perdagangan di DEX setelah listing, sementara porsi staking menciptakan insentif bagi komunitas untuk menahan token, bukan menjualnya segera setelah listing.
Roadmap Maxi Doge disusun dalam empat tahap utama. Tahap pertama, Wake Up, berfokus pada peluncuran smart contract, audit keamanan, dan pembangunan situs. Tahap kedua, Lunch & Gym, mencakup peluncuran resmi presale kripto, pembentukan komunitas di Twitter, Telegram, dan Discord, serta kampanye iklan awal. Tahap ketiga, PM Discord Ops, menekankan ekspansi komunitas dengan menggandeng KOL dan memperkuat narasi di kalangan trader leverage. Tahap keempat, Evening, berfokus pada penutupan presale dengan volume maksimal, kampanye influencer pra-listing, dan peluncuran di DEX serta CEX yang mendukung futures trading.
Bagi investor yang menyukai kombinasi meme, utilitas, dan komunitas, struktur ini menjadikan Maxi Doge lebih dari sekadar koin lucu. Meski tetap berisiko tinggi, proyek ini masuk radar sejumlah pemburu crypto terbaik untuk investasi berbasis komunitas, terutama bagi mereka yang mengalokasikan sebagian kecil portofolio ke cryptocurrency potensi 1000x dengan profil high-risk, high-reward.
Staking, Utility, dan Cara Beli Maxi Doge di Fase Presale Kripto
Selain narasi meme, Maxi Doge menawarkan staking dengan estimasi imbal hasil sekitar 76 persen per tahun, dengan distribusi reward sekitar 2.858,44 MAXI per blok ETH. Total token yang sudah masuk ke pool staking mencapai sekitar 9.856.644.630 MAXI, menjadikan staking sebagai salah satu pilar utama ekosistem. Dengan APY setinggi ini, pemegang token yang bergabung lebih awal berpeluang mengakumulasi posisi lebih besar sebelum likuiditas penuh dan volatilitas pasca-listing datang.
Utility lain datang dari kontes komunitas dan partner events. Maxi Doge merencanakan berbagai kompetisi yang memberi reward kepada trader dengan ROI tertinggi, turnamen trading gamified di platform futures, serta aktivasi marketing yang mengikat user dengan brand token. Pendekatan ini membuat MAXI tidak hanya hidup dari spekulasi harga, tetapi juga dari aktivitas komunitas yang terus berlangsung.
Cara membeli Maxi Doge di fase presale crypto relatif sederhana. Investor cukup menghubungkan wallet seperti Best Wallet atau wallet Web3 lain ke widget di situs resmi Maxi Doge. Setelah wallet terhubung, pengguna dapat menukar ETH, BNB, USDT, USDC, atau membayar dengan kartu bank berkat integrasi Web3Payments. Proses pembelian dilakukan langsung dari widget, lalu token dapat diklaim setelah presale berakhir dan contract siap untuk distribusi.
Bagi investor Indonesia, presale kripto seperti Maxi Doge menawarkan akses ke koin meme dengan harga sangat murah sebelum listing. Namun, risiko tetap tinggi karena keberhasilan jangka panjang sangat bergantung pada kekuatan komunitas, eksekusi tim, dan keberhasilan menjaga hype sekaligus utilitas setelah token mulai diperdagangkan bebas di market.
Masih Bingung? Ini Dia Panduan Aman Cara Beli Maxi Doge untuk Pemula Indonesia
Jika Anda memantau token meme bernilai murah namun berpotensi cepat naik, Anda harus membuka panduan Cara Beli Maxi Doge – Panduan Lengkap Beli $MAXI dengan Aman. Artikel ini memandu langkah demi langkah agar pembelian MAXI berjalan aman tanpa risiko salah jaringan. Sangat cocok bagi investor baru yang ingin masuk sebelum hype semakin besar. Klik dan pelajari prosesnya sebelum presale ditutup!
Prediksi Harga Maxi Doge: Peluang ROI Besar Sampai Tahun 2030
Jika Anda penasaran apakah Maxi Doge hanya sekadar meme atau benar-benar punya potensi jangka panjang, artikel Prediksi Harga Maxi Doge ($MAXI) Tahun 2025–2030 wajib masuk radar Anda. Analisisnya membahas kemungkinan pergerakan harga dalam beberapa tahun mendatang. Cocok untuk investor yang ingin mempertimbangkan strategi hold jangka panjang. Klik artikelnya sekarang dan lihat apakah MAXI cocok untuk portofolio Anda!
Strategi Akhir 2025: Menggabungkan Altcoin Blue-Chip dan Presale Kripto dalam Rekomendasi Cryptocurrency Pribadi
Dengan Bitcoin turun di bawah $90.000, Ethereum berada di zona akumulasi sekitar $2.981, dan XRP menunggu katalis ETF di sekitar $2,14, akhir 2025 membentuk medan yang berat sekaligus penuh peluang. Di sisi lain, presale kripto seperti Bitcoin Hyper dan Maxi Doge menunjukkan bahwa modal baru masih mengalir menuju proyek yang dinilai memiliki cerita pertumbuhan kuat untuk 2026.
Bagi investor rasional, pendekatan yang sering digunakan bukan memilih antara altcoin blue-chip atau presale crypto, melainkan menggabungkan keduanya dalam porsi berbeda sesuai profil risiko. Sebagian portofolio dapat diarahkan ke Bitcoin dan Ethereum sebagai tulang punggung, sebagian lagi ke XRP sebagai kandidat ETF berisiko tinggi, dan sebagian kecil ke presale seperti Bitcoin Hyper serta Maxi Doge sebagai taruhan asimetris berpotensi tinggi.
Strategi ini memungkinkan investor memanfaatkan tiga jenis narasi sekaligus: pemulihan makro Bitcoin setelah koreksi besar, kebangkitan altcoin infrastruktur seperti ETH, dan ledakan potensi dari presale crypto yang berhasil mencapai target pendanaan mereka. Dalam konteks market yang sedang mengalami extreme fear, kombinasi tersebut memberikan keseimbangan antara pertahanan dan ofensif dalam portofolio.
Investor yang ingin memanfaatkan fase akhir 2025 dapat memulai dengan menyusun kerangka alokasi internal, bukan sekadar memburu sinyal jangka pendek. Bitcoin dapat berperan sebagai jangkar portofolio, meskipun saat ini sedang dalam fase drawdown tajam. Ethereum berfungsi sebagai altcoin utama dengan ekosistem aplikasi terbesar. XRP menambah eksposur ke narasi pembayaran dan ETF baru.
Presale kripto seperti Bitcoin Hyper menambahkan paparan ke sektor infrastruktur layer-2 berbasis Bitcoin, dengan potensi imbal hasil tinggi jika narasi “Bitcoin L2 tercepat” terbukti. Maxi Doge menghadirkan eksposur ke koin meme berorientasi komunitas yang bisa bergerak jauh lebih cepat ketika euforia kembali.
Pendekatan seperti ini tidak menjamin keuntungan, tetapi memberi kerangka disiplin untuk menghadapi volatilitas. Alih-alih mengejar setiap koin yang sedang tren, investor menyusun daftar rekomendasi cryptocurrency pribadi yang terdiri dari beberapa kategori jelas: store of value, smart contract platform, pembayaran, infrastruktur L2, dan koin meme.
Langkah berikutnya adalah menentukan horizon waktu. Banyak analis memandang tahun 2026 sebagai fase penting untuk adopsi institusional lanjutan, ekspansi DeFi, dan integrasi real-world assets. Dengan horizon seperti itu, koreksi tajam pada akhir 2025 bisa dilihat sebagai titik awal akumulasi, bukan akhir cerita.
Terlepas dari strategi yang dipilih, satu prinsip tetap sama: selalu gunakan dana yang siap Anda risikokan, jangan terjebak leverage berlebihan seperti banyak trader yang dilikuidasi dalam beberapa hari terakhir, dan gunakan momen fear sebagai kesempatan untuk berpikir lebih jernih. Market tidak memberi hadiah kepada mereka yang panik di dasar, tetapi sering memberi peluang besar kepada investor yang berani, terukur, dan sabar menunggu siklus berbalik arah.
Bergabunglah dengan Komunitas Telegram Crypto News Indonesia untuk Update Harian!
Untuk mengikuti update market, sinyal, dan berita penting seperti Bitcoin jatuh ke $90K, bergabunglah ke Telegram Crypto News Indonesia agar Anda tidak ketinggalan informasi penting. Komunitas ini aktif setiap hari dan menjadi tempat terbaik untuk mendapatkan insight cepat. Anda juga bisa berdiskusi dengan sesama investor mengenai altcoin, presale, dan strategi akumulasi. Klik link Telegram sekarang dan masuk ke komunitas crypto terbesar di Indonesia!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Ketika pasar crypto kembali menunjukkan tanda kebangkitan menjelang akhir tahun, investor mulai mencari peluang baru di luar aset besar seperti Bitcoin. Di tengah tren ini, proyek-proyek presale kembali mencuri perhatian karena menawarkan potensi keuntungan yang jauh lebih besar dalam waktu singkat.
Laporan terbaru dari Gemini AI milik Google menyoroti tiga aset utama — XRP, Pepe, dan Ethereum — sebagai kandidat terkuat menjelang 2025, sementara Maxi Doge muncul sebagai proyek presale berisiko tinggi dengan momentum luar biasa yang bisa menjadi kejutan besar berikutnya.
Kejutan Manis Menjelang Natal
Menurut proyeksi terbaru dari Gemini AI milik Google — jawaban perusahaan teknologi tersebut terhadap ChatGPT — investor yang saat ini memegang aset seperti XRP, Pepe, atau Ethereum mungkin akan menemukan kejutan manis menjelang Natal tahun ini. Ketiga aset tersebut menunjukkan potensi kenaikan yang kuat menjelang musim liburan, dan bisa menjadi sorotan baru di pasar crypto.
Setelah Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin baru-baru ini, minat terhadap aset berisiko diperkirakan akan meningkat seiring mendekatnya bulan Desember. Bersamaan dengan berakhirnya fase koreksi panjang pada akhir bulan lalu, kondisi ini memberikan sinyal bahwa pasar crypto sedang bersiap untuk rebound musiman yang menjanjikan.
Berbeda dengan fase pasar sebelumnya yang didominasi oleh narasi Bitcoin sebagai “emas digital,” reli berikutnya tampaknya akan digerakkan oleh altcoin. Gemini AI menyoroti XRP, Pepe, dan Ethereum sebagai tiga kandidat utama yang dinilai memiliki peluang kenaikan paling besar.
XRP (XRP): Gemini AI Perkirakan Kenaikan Lebih dari 300% Sebelum Akhir Tahun
Gemini AI memperkirakan bahwa Ripple (XRP) dapat naik ke kisaran $5–$10 (sekitar Rp83.510 – Rp167.020) sebelum akhir tahun, yang berarti potensi kenaikan lebih dari 300% dibandingkan harga perdagangannya saat ini di sekitar $2,43 (Rp40.589).
Setelah Ripple memenangkan gugatan melawan U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) pada awal 2025, kepercayaan terhadap XRP melonjak tajam. Momentum tersebut membawa token ini mencetak all-time high (ATH) pertama dalam tujuh tahun pada Juli lalu di level $3,65 (Rp60.961). Dalam dua belas bulan terakhir, XRP telah naik sekitar 335%, melampaui performa Bitcoin dan Ethereum pada periode yang sama.
Peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple, ditambah kemitraan dengan berbagai bank besar dan hubungan dekat perusahaan dengan Gedung Putih, memperjelas ambisi global Ripple untuk memperluas pengaruhnya di sektor keuangan digital.
Dua pola bullish flag yang terbentuk di awal musim panas memang belum menghasilkan breakout besar. Namun, dengan Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di level 53 — setelah menyentuh area jenuh beli di 72 sehari sebelumnya — banyak trader memutuskan untuk merealisasikan keuntungan setelah kenaikan 8,4% dalam tujuh hari terakhir.
Kondisi ini menunjukkan adanya fase konsolidasi sebelum XRP melanjutkan kenaikan berikutnya.
Perkembangan penting seperti peluncuran ETF baru, ekspansi kemitraan internasional, atau kemajuan regulasi lebih lanjut berpotensi mendorong harga XRP mencapai target $11 (Rp183.722) pada tahun 2026.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.13
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -3.0700%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -15.79%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$212.79B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Pepe ($PEPE): Gemini Prediksi Lonjakan Hingga 1.100%
Diluncurkan pada April 2023, Pepe ($PEPE) kini menjadi meme coin terbesar di luar kategori bertema anjing, dengan kapitalisasi pasar lebih dari $2,5 miliar (sekitar Rp41,75 triliun).
Terinspirasi dari komik “Boy’s Club” karya Matt Furie, Pepe telah menjadi ikon budaya internet sekaligus simbol penting dalam komunitas crypto global. Kombinasi antara sejarah meme dan daya tarik viralnya menjadikan token ini bagian permanen dari dunia digital modern.
Meski menghadapi kompetisi ketat di pasar meme coin, Pepe terus mempertahankan likuiditas tinggi dan komunitas yang sangat loyal. Popularitasnya sering kali meningkat berkat referensi tidak langsung dari Elon Musk di platform X (sebelumnya Twitter), yang menambah daya tariknya di kalangan investor retail.
Token ini saat ini diperdagangkan di kisaran $0.000005955 (Rp99,45), masih sekitar 79% di bawah rekor tertingginya pada Desember 2024 yaitu $0.00002803 (Rp468,96).
Model prediktif berbasis data dari Gemini menunjukkan bahwa Pepe berpotensi melampaui rekor tersebut dan bahkan bisa melonjak hingga 1.100%, mencapai kisaran $0.000072 (Rp1.202). Namun dalam jangka pendek, Pepe perlu menembus level resistensi kuat di $0.000018 (Rp300,63) untuk mengonfirmasi arah kenaikan berikutnya.
Nama Koin
Pepe
Pepe Harga
$0.0000046
Pepe ATH
$0.000028 (December 9, 2024)
Pepe Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -2.0100%
Pepe Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -24.19%
Pepe Kapitalisasi Pasar
$1.96B
Sirkulasi Pasokan
420.69T
Pepe (PEPE)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Ethereum (ETH): Gemini Prediksi Potensi Mencapai $10.000
Sebagai lapisan utama bagi pengembangan decentralized applications (dApps) dan inti dari ekosistem DeFi, Ethereum ($ETH) tetap menjadi kekuatan dominan di industri kripto. Aset ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar $543 miliar (Rp9.071 triliun) dan total nilai terkunci (Total Value Locked/TVL) lebih dari $76 miliar (Rp1.269 triliun).
Menurut proyeksi Gemini AI, harga ETH berpotensi melonjak hingga $10.000 (Rp167.020.000) sebelum akhir tahun, yang berarti kenaikan sekitar 188% dari harga saat ini di kisaran $3.470 (Rp57.971.000).
Kenaikan tambahan bisa terwujud apabila pemerintahan Trump mendukung reformasi yang lebih ramah terhadap crypto, menciptakan kepastian regulasi yang dapat menarik lebih banyak modal institusional. Dalam skenario tersebut, reputasi Ethereum sebagai jaringan yang aman serta hubungannya yang kuat dengan Wall Street melalui proyek tokenisasi aset dunia nyata dan stablecoin akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar.
Saat ini, Ethereum menghadapi resistensi kuat di kisaran harga atas $4.000 (Rp66.808.000). Jika berhasil menembus level ini secara bersih, ETH berpotensi membuka jalan menuju rekor tertinggi baru (ATH) di level $6.000 (Rp100.212.000) pada akhir November.
Apabila momentum positif di musim liburan terus berlanjut, harga Ethereum bahkan dapat mencapai $10.000 (Rp167.020.000) menjelang perayaan Natal tahun ini.
Nama Koin
Ethereum (ETH)
Ethereum Harga
$2,986.11
Ethereum ATH
$4,946.23 (August 24, 2025)
Ethereum Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -2.7500%
Ethereum Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -15.71%
Ethereum Kapitalisasi Pasar
$359.03B
Sirkulasi Pasokan
120.23M
Ethereum (ETH)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Maxi Doge (MAXI): Meme Coin Berisiko Tinggi dengan Potensi Keuntungan Besar
Maxi Doge ($MAXI) menjadi sensasi terbaru di pasar presale crypto. Token ini telah berhasil mengumpulkan sekitar $4 juta (Rp66,8 miliar) pada tahap awal penjualannya, dengan memanfaatkan antusiasme viral yang dulu mendorong kesuksesan Dogecoin — namun dengan teknologi yang lebih cepat, hemat energi, dan efisien.
Dikenalkan sebagai “sepupu jauh Dogecoin” yang lebih modern dan adaptif terhadap tren baru, Maxi Doge membangun komunitasnya melalui kontes meme rutin, acara sosial daring, dan aktivitas komunitas di media sosial yang sangat aktif.
Sebagai token berbasis ERC-20 di jaringan Ethereum, MAXI menggabungkan keunggulan skalabilitas blockchain dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan dibanding sistem proof-of-work milik Dogecoin. Dari total suplai 150,24 miliar token, sebanyak 25% dialokasikan ke “Maxi Fund” yang digunakan untuk pemasaran dan pengembangan ekosistem.
Fitur staking rewards sudah aktif dan menawarkan imbal hasil hingga 77% per tahun, meskipun tingkat pengembaliannya akan menurun seiring bertambahnya jumlah token yang terkunci di pool. Harga token saat ini berada di kisaran $0.0002675 (Rp4,47) dan akan meningkat secara bertahap pada setiap tahap presale berikutnya.
Investor yang tertarik dapat membeli MAXI melalui MetaMask atau Best Wallet, dengan proses yang sederhana dan transparan.
Bagi pembaca yang baru mengenal dunia presale crypto, kami sangat menyarankan untuk membaca panduan “Cara Beli Maxi Doge untuk Pemula”. Artikel tersebut menjelaskan langkah demi langkah bagaimana membeli token MAXI melalui MetaMask atau Best Wallet, termasuk cara menyiapkan dompet crypto, menghubungkan jaringan Ethereum, dan mengonfirmasi transaksi dengan aman. Panduan ini sangat berguna bagi investor baru yang ingin memahami proses presale tanpa risiko kesalahan umum.
Selain itu, pembaca juga dapat memperdalam wawasan mereka melalui artikel “Prediksi Harga Maxi Doge dari 2025 hingga 2030”. Artikel tersebut membahas skenario pertumbuhan harga MAXI berdasarkan faktor-faktor fundamental, tren komunitas, serta dinamika pasar altcoin secara menyeluruh. Analisis tersebut memberikan pandangan jangka panjang yang dapat membantu investor menentukan strategi akumulasi dan potensi imbal hasil di tahun-tahun mendatang.
Catatan Akhir: Maxi Doge Bisa Jadi Game Changer!
XRP, PEPE, dan Ethereum memang menjadi sorotan utama dalam laporan Gemini AI milik Google. Namun satu peluang besar yang belum banyak dilirik adalah Maxi Doge. Token ini sedang berada di fase presale awal, saat risiko masih sebanding dengan potensi reward-nya. Investor awal memiliki kesempatan terbaik untuk ROI maksimum.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed mendorong arus modal ke aset berisiko, termasuk altcoin. Momentum liburan akhir tahun bisa jadi pemicu reli besar berikutnya. Jika proyeksi Gemini AI benar, musim dingin crypto bisa berubah jadi musim panen. Maxi Doge pun bisa ikut terangkat bersama hype tersebut.
Prediksi agresif terhadap XRP dan Ethereum memperkuat dugaan bahwa altcoin season sudah di depan mata. PEPE menunjukkan bahwa meme coin tetap relevan dalam tren besar crypto. Maxi Doge punya komposisi lengkap: komunitas kuat, utilitas nyata, dan sentimen sosial tinggi. Ini bisa menjadi titik lonjakan berikutnya.
Harga MAXI masih rendah, reward staking masih tinggi, dan alokasi token masih terbuka. Kesempatan ini akan menurun setelah presale berakhir atau harga naik signifikan. Investor rasional tahu bahwa timing adalah segalanya dalam crypto. Jangan tunggu sampai proyek ini viral untuk ikut.
Jika Anda percaya pada prediksi Gemini AI, maka Anda juga harus siap bertindak cepat pada peluang seperti Maxi Doge. Buka panduan pembelian, pahami tokenomics-nya, dan tentukan alokasi Anda. Potensi ROI besar hanya tersedia untuk mereka yang masuk lebih awal. Jangan hanya jadi penonton saat crypto kembali menggila.
Ingin Update Cepat soal Gemini AI, XRP, PEPE, dan Presale?
Dapatkan kabar terbaru seputar tren crypto, presale token, dan prediksi harga langsung dari komunitas terpercaya. Kami mengundang Anda untuk bergabung di Crypto News Indonesia Telegram Group agar tidak ketinggalan momen penting seperti peluncuran Maxi Doge. Di sana, Anda bisa berdiskusi langsung dengan investor lain dan tim media kami. Termasuk berita eksklusif dan bocoran riset dari proyek-proyek yang sedang hot! Kami juga akan memberi pengingat seputar presale terakhir dan peluang staking tinggi. Jangan ketinggalan—bergabung sekarang!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali memperlihatkan dinamika menarik setelah BONK mencatat lonjakan harga dan volume perdagangan yang signifikan. Pergerakan ini menimbulkan spekulasi bahwa ada faktor internal atau sinyal teknikal kuat yang mulai terbentuk, menarik perhatian investor ritel maupun trader berpengalaman. Kenaikan tersebut terjadi di tengah perbaikan sentimen global pasca redanya kekhawatiran atas potensi penutupan pemerintahan Amerika Serikat.
Momentum ini menjadi pembuka bagi potensi pemulihan harga yang lebih besar, terutama karena indikator teknikal mulai menunjukkan sinyal bullish baru. Bersamaan dengan itu, perhatian pasar juga tertuju pada token lain seperti Maxi Doge yang tengah mencuri sorotan berkat performa presale yang kuat dan imbal hasil staking tinggi, menghadirkan peluang baru bagi investor yang mencari potensi lonjakan berikutnya di sektor meme coin.
BONK Tunjukkan Kekuatan Jangka Pendek
BONK terus menunjukkan kekuatan jangka pendek dengan lonjakan harga yang disertai peningkatan volume, sebuah indikasi teknikal bahwa potensi pergerakan besar sedang terbentuk dalam prediksi harga BONK.
Meme coin ini berhasil kembali menembus area support penting di level Rp217 (setara $0.000013) dengan kenaikan 4,5% pada perdagangan Senin. Langkah ini menjadi sinyal penting menuju fase pemulihan, meskipun area tersebut kembali menghadapi tekanan pada hari ini.
Volume perdagangan memberikan konfirmasi teknikal yang kuat atas pergerakan bullish ini, dengan total 850,8 miliar token berpindah tangan — meningkat 82% dibandingkan rata-rata harian sebesar 467 miliar token.
BREAKING: U.S. Senate has officially passed the continuing resolution to end the shutdown, sending it to the House of Representatives for a final vote to re-open the government. pic.twitter.com/3oqHrBdiiN
Data intraday memperkuat signifikansinya, dengan lonjakan transaksi sebesar 14,2 miliar token pada sesi akhir perdagangan.
Prediksi Harga BONK: Apa yang Diketahui Para Trader?
Lonjakan volume perdagangan terjadi ketika BONK kembali mengonfirmasi batas bawah pola segitiga menurun selama empat bulan terakhir sebagai landasan pergerakan baru, yang memicu kembali perhatian pasar pada potensi breakout signifikan.
Level Rp217 ($0.000013) kini diuji kembali sebagai area support. Jika tekanan beli berlanjut, pergerakan naik yang lebih kuat bisa terbentuk, terutama karena indikator momentum menunjukkan sinyal bullish baru.
RSI terus membangun kekuatan dengan pola higher high dan higher low menuju garis netral, sementara histogram MACD yang semakin melebar di atas garis sinyal menandakan tekanan beli yang meningkat di balik layar.
Level breakout utama berada di zona distribusi besar bulan Oktober di sekitar Rp267 ($0.000016). Jika berhasil menembus area ini, potensi kenaikan mencapai 120% menuju Rp467 ($0.000028) terbuka lebar.
Apabila katalis makro seperti pelonggaran suku bunga Amerika Serikat mulai berpengaruh pada 2026, BONK berpeluang memperpanjang reli menuju puncak pertengahan tahun di sekitar Rp701 ($0.000042) — potensi kenaikan hingga 220%.
Meskipun begitu, koreksi jangka pendek masih mungkin terjadi dengan pengujian ulang pada area peluncuran di Rp184 ($0.000011). Namun, kekuatan fundamental di balik pergerakan harga BONK tetap menunjukkan potensi pembalikan double-bottom yang lebih kuat.
Maxi Doge: Kandidat Breakout yang Lebih Besar?
Sejarah pasar membuktikan bahwa token bertema Doge selalu membawa momentum sosial paling kuat.
Untuk tahun 2025, kehadiran spot DOGE ETF dan misi lunar DOGE-1 milik Elon Musk menciptakan katalis sosial sempurna bagi munculnya pemimpin baru. Spekulan kini memusatkan perhatian pada Maxi Doge ($MAXI) sebagai kandidat utama yang berpotensi mencetak lonjakan besar berikutnya.
Bagi investor yang terlewat momentum Dogecoin sebelumnya, Maxi Doge dapat menjadi kesempatan kedua untuk ikut serta dalam potensi lonjakan meme coin sebelum popularitasnya meningkat tajam.
Kunjungi situs resmi Maxi Doge untuk mempelajari lebih lanjut mengenai proyek ini dan peluang presale yang masih terbuka.
Bagi investor yang tertarik dengan potensi pertumbuhan Maxi Doge, artikel “Cara Beli Maxi Doge untuk Pemula” dapat menjadi panduan awal yang sangat membantu. Artikel tersebut menjelaskan langkah demi langkah proses pembelian, mulai dari pengaturan wallet, konversi aset, hingga cara berpartisipasi dalam presale secara aman.
Selain itu, pembaca juga dapat mengeksplorasi artikel “Prediksi Harga Maxi Doge dari 2025 hingga 2030” untuk memahami prospek jangka panjang koin ini. Analisis mendalam dalam artikel tersebut mengulas potensi fundamental, roadmap proyek, serta kemungkinan ROI yang bisa dicapai oleh investor yang bergabung lebih awal.
Catatan Akhir: BONK Naik, Tapi Maxi Doge Bisa Lebih Eksplosif
Lonjakan harga dan volume BONK menandakan potensi breakout yang kuat dari sisi teknikal. Validasi RSI dan MACD menunjukkan sinyal pembalikan positif dalam jangka pendek. Namun, area resistance besar masih menjadi tantangan yang harus ditembus.
Di sisi lain, proyek seperti Maxi Doge tengah membangun momentum lebih awal dengan dukungan komunitas dan program staking menarik. Dengan ROI 77% APY dan presale hampir mencapai target, Maxi Doge menawarkan potensi yang belum dihargai pasar.
Jika BONK sukses menembus resistance dan didukung oleh sentimen makro, reli bisa berlanjut. Namun, mereka yang masuk ke Maxi Doge lebih awal bisa menikmati keuntungan ganda dari apresiasi harga dan reward staking. Kombinasi ini menjadikan Maxi Doge kandidat kuat untuk breakout berikutnya di siklus meme coin.
Investor cerdas biasanya masuk saat proyek belum terlalu ramai. Dengan harga presale yang masih rendah dan benefit staking aktif, Maxi Doge layak dipertimbangkan sebagai strategi investasi altcoin akhir tahun. Pastikan Anda mengevaluasi proyek ini sebelum terlambat!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto kembali bergeliat setelah periode koreksi panjang yang sempat menekan harga Bitcoin dan altcoin besar lainnya. Kenaikan kapitalisasi pasar global hingga $3,68 triliun atau sekitar Rp61.485 triliun memunculkan optimisme baru di kalangan investor bahwa fase bullish berikutnya sudah semakin dekat.
Momentum ini membuat perhatian pasar beralih pada beberapa aset potensial seperti XRP, Cardano, Pepe, dan proyek presale Bitcoin Hyper. Keempatnya dinilai mampu menawarkan peluang besar di tengah pergeseran dominasi dari Bitcoin ke altcoin menjelang akhir 2025.
Proses “Reset” yang Sehat?
Setelah melonjak hingga mencapai rekor tertinggi di level $126.080 atau sekitar Rp2.105.806.080 pada awal bulan lalu, Bitcoin dengan cepat mengalami fase koreksi panjang yang berlangsung selama sebulan penuh, menyeret sebagian besar pasar crypto ke fase konsolidasi.
Banyak pelaku pasar berpengalaman menilai penurunan ini sebagai proses “reset” yang sehat, membersihkan posisi leverage berlebih dan spekulatif sebelum menuju kenaikan besar berikutnya. Koreksi serupa di masa lalu sering kali menjadi titik awal rebound signifikan, menegaskan sifat siklikal dari pasar aset digital.
Setelah kenaikan harga sebesar 4,2% dalam 24 jam terakhir, total kapitalisasi pasar crypto senilai $3,68 triliun atau sekitar Rp61.485 triliun kembali mencatat momentum kuat, dan banyak pihak berharap tren ini dapat bertahan.
Dominasi Bitcoin yang mulai menurun terhadap altcoin membuat beberapa aset seperti XRP, Cardano, Pepe, dan Bitcoin Hyper terlihat berpotensi menjadi pilihan menarik menjelang bull run berikutnya.
XRP (XRP): Transformasi Sistem Pembayaran Global
Token XRP dari Ripple ($XRP) menjadi tulang punggung infrastruktur pembayaran cepat dan efisien dengan biaya rendah yang dirancang untuk menggantikan sistem keuangan lama seperti SWIFT.
Jangkauan Ripple berkembang pesat, termasuk disebut dalam laporan UN Capital Development Fund dan Gedung Putih, serta menjalin kemitraan dengan berbagai bank internasional besar. Posisi XRP kini menempati peringkat keempat terbesar di pasar cryptocurrency dengan kapitalisasi lebih dari $153,5 miliar atau sekitar Rp2.563 triliun.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.13
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -3.0700%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -15.79%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$212.79B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Peluncuran stablecoin Ripple RLUSD menjadi langkah strategis untuk merebut dominasi di pasar pembayaran on-chain. Setiap transaksi RLUSD maupun aktivitas di XRPLedger memerlukan sedikit pembakaran XRP, menciptakan keterkaitan langsung antara utilitas token dan aktivitas jaringan.
Selama dua belas bulan terakhir, XRP mencatat kenaikan 335%, mencapai $3,65 atau sekitar Rp60.056 pada pertengahan Juli—harga tertinggi sejak 2018 dan jauh melampaui pertumbuhan Bitcoin sebesar 34% pada periode yang sama.
Relative Strength Index (RSI) XRP saat ini berada di angka 70 yang menandakan kondisi sedikit overbought. Dalam 24 jam terakhir saja, harganya naik 11%, sehingga potensi koreksi jangka pendek mungkin terjadi, namun performa intraday-nya masih menjadi yang tertinggi di antara 20 cryptocurrency teratas hari ini.
Dua pola bullish flag yang sedang berkembang menunjukkan peluang breakout lebih lanjut. Jika regulasi di Amerika Serikat semakin jelas dan persetujuan spot ETF terealisasi, harga XRP berpotensi mencapai $5–$10 (sekitar Rp83.505–Rp167.010) pada awal 2026.
Cardano (ADA): Smart Contract Berbasis Riset Akademik
Didirikan oleh Charles Hoskinson, salah satu arsitek awal Ethereum, Cardano ($ADA) lahir pada 2015 dan diluncurkan dua tahun kemudian.
Jaringan ini dibangun di atas mekanisme Proof-of-Stake (PoS) yang berlandaskan penelitian akademik ketat, dan proses pengembangannya yang sistematis serta peer-reviewed terus menjadi acuan di dunia blockchain.
Dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar $22 miliar atau Rp367,422 triliun, ADA perlu meningkat empat kali lipat untuk bisa menyaingi posisi Solana sebagai alternatif utama Ethereum.
RSI-nya berada di kisaran 61, menandakan momentum beli kuat sepanjang minggu terakhir. Dalam 24 jam terakhir, ADA naik 5% dan kini diperdagangkan di sekitar $0,59 atau Rp9.854. Jika reli ini berlanjut, kemungkinan besar ADA dapat kembali menguji rekor tertingginya di $3,09 (Rp51.406) sebelum akhir tahun.
Nama Koin
Cardano (ADA)
Cardano Harga
$0.45
Cardano ATH
$3.10 (September 2, 2021)
Cardano Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -3.9000%
Cardano Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -21.73%
Cardano Kapitalisasi Pasar
$20.67B
Sirkulasi Pasokan
45.00B
Cardano (ADA)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Dari sisi teknikal, ADA membentuk pola bullish flag antara Oktober hingga saat ini. Satu pola lainnya dari pertengahan musim panas masih belum terpenuhi, yang mengindikasikan potensi kenaikan kuat jika pasar kembali memasuki fase bullish. Namun, area resistance di sekitar $1,15 (Rp19.206) kemungkinan akan menjadi penghalang sebelum terjadi breakout besar.
Pepe (PEPE): Ikon Meme Coin Si Katak yang Siap ke Puncak Baru
Diluncurkan pada April 2023, Pepe ($PEPE) dengan cepat menjadi ikon kultus di komunitas crypto, terinspirasi dari karakter komik web populer karya Matt Furie berjudul Boy’s Club.
Kini dengan kapitalisasi pasar sekitar $2,6 miliar atau Rp43,422 triliun, Pepe telah meraih perhatian global. Elon Musk bahkan sempat menggunakan gambar meme Pepe sebagai foto profil di platform X, yang mendorong lonjakan minat secara viral.
Diperdagangkan di kisaran $0.000006203 atau sekitar Rp103,59, PEPE masih 78% di bawah rekor tertingginya pada akhir 2024 di $0.00002803 (Rp467,44), setelah periode musim panas yang lambat dan fenomena “Downtober” 2025 yang tidak biasa.
Nama Koin
Pepe
Pepe Harga
$0.0000046
Pepe ATH
$0.000028 (December 9, 2024)
Pepe Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -2.0100%
Pepe Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -24.19%
Pepe Kapitalisasi Pasar
$1.96B
Sirkulasi Pasokan
420.69T
Pepe (PEPE)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
RSI yang berada di sekitar 58 menunjukkan tren naik, menandakan fase pemulihan tengah berlangsung. Pendukung proyek ini percaya bahwa perbaikan sentimen makroekonomi dan meningkatnya selera risiko dapat mendorong PEPE menembus rekor tertingginya sebelum akhir tahun.
Bitcoin Hyper (HYPER): Evolusi Layer 2 Berbasis Meme
Salah satu presale paling menonjol di tahun 2025, Bitcoin Hyper ($HYPER) merupakan layer 2 Bitcoin canggih yang dikemas dalam format meme coin. Proyek ini bertujuan meningkatkan skalabilitas Bitcoin, menurunkan biaya transaksi, dan membuka kemampuan smart contract tingkat lanjut yang dapat memperluas ekosistem Bitcoin.
Dibangun di atas Solana Virtual Machine (SVM), HYPER mengintegrasikan sistem tata kelola DAO, interoperabilitas multi-chain, dan dukungan smart contract untuk memungkinkan perpindahan Bitcoin lintas jaringan secara efisien.
Proyek ini telah berhasil mengumpulkan dana presale sebesar $26,4 juta atau sekitar Rp440,918 miliar, dan analis seperti Borch Crypto memperkirakan potensi keuntungan hingga 100 kali lipat.
Audit independen dari Coinsult menunjukkan tidak ada celah keamanan, memperkuat kepercayaan investor. Token HYPER menjadi penggerak utama seluruh ekosistem—mulai dari staking, governance, hingga biaya jaringan. Peserta awal dapat memperoleh hingga 44% APY melalui staking di situs resmi, meski persentase ini akan menurun seiring bertambahnya jumlah staker.
Bitcoin kini sedang menuju era “HYPER”. Berdasarkan besarnya minat pada tahap presale, proyek ambisius ini sudah dipandang sebagai salah satu kisah sukses terbesar tahun depan.
Kunjungi situs resmi presale atau ikuti Bitcoin Hyper di X dan Telegram untuk informasi lebih lanjut. Kunjungi situs resminya di sini.
Pembaca yang ingin mengetahui langkah-langkah membeli Bitcoin Hyper bisa membaca panduan “Cara Beli Bitcoin Hyper untuk Pemula” yang menjelaskan seluruh proses mulai dari pembuatan wallet, pembelian token, hingga staking di platform resmi.
Selain itu, artikel “Prediksi Harga Bitcoin Hyper dari 2025 hingga 2030” dapat membantu investor memahami potensi pertumbuhan jangka panjang proyek ini, lengkap dengan analisis harga, roadmap, dan proyeksi pasar crypto global yang relevan.
Catatan Akhir: Bitcoin Hyper Bisa Jadi Bintang Altseason
Koreksi besar yang terjadi di awal bulan membentuk dasar kuat untuk kenaikan lanjutan. Harga Bitcoin sudah mulai pulih dan pasar altcoin seperti XRP, ADA, dan PEPE menunjukkan sinyal teknikal positif. XRP mendekati resistensi besar dan bisa melonjak jika regulasi mendukung. Cardano juga menunjukkan momentum kuat dari RSI dan pola bullish-nya. PEPE mulai pulih dari fase “Downtober” dengan potensi viral yang masih tinggi.
Namun sorotan terbesar datang dari Bitcoin Hyper. Proyek presale ini menawarkan kombinasi antara meme coin, teknologi Layer 2, dan utilitas smart contract di atas SVM. Dengan nilai presale yang sudah melampaui Rp440 miliar, potensi pertumbuhan 100x terlihat semakin realistis. Investor yang ikut lebih awal bisa menikmati imbal hasil tinggi dari staking hingga 44% APY.
Outlook pasar untuk akhir 2025 terlihat semakin optimis. Jika Bitcoin menembus rekor tertinggi sebelumnya, altcoin dan presale akan ikut terangkat secara signifikan. Bitcoin Hyper memiliki semua elemen yang dicari investor modern—teknologi, komunitas, utilitas, dan momentum. Bergabung sekarang bisa jadi langkah paling strategis sebelum fase bull run selanjutnya dimulai. Klik website resmi Bitcoin Hyper di bawah ini!
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Prediksi terbaru dari Perplexity AI memunculkan optimisme baru di tengah pasar kripto yang mulai pulih menjelang akhir 2025. Penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan berakhirnya fase koreksi panjang membuat investor kembali mencari peluang pada aset berisiko tinggi.
Laporan tersebut menyoroti tiga aset utama—XRP, Solana, dan Zcash—yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan terbesar menjelang Natal. Ketiganya dianggap siap memimpin reli altcoin berikutnya, sementara Maxi Doge, proyek meme coin baru, ikut mencuri perhatian dengan performa presale yang mencatat pendanaan jutaan dolar.
Sentimen Pasar Menunjukkan Perbaikan
Prediksi terbaru dari Perplexity AI menunjukkan bahwa investor yang memegang aset seperti XRP, Solana, dan Zcash berpotensi mendapatkan “hadiah Natal” berupa peluang keuntungan besar menjelang akhir tahun 2025.
Sentimen pasar menunjukkan perbaikan sejak Federal Reserve menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Langkah ini mendorong investor untuk kembali mengambil risiko menjelang periode liburan. Koreksi pasar selama satu bulan terakhir juga mulai mereda, memberi sinyal bahwa pasar kripto bersiap menuju fase rebound yang lebih kuat.
Beberapa trader berpengalaman menilai koreksi mendalam seperti ini sering menjadi tanda berakhirnya fase distribusi, membersihkan leverage berlebihan sebelum pasar bullish dimulai kembali. Berbeda dengan siklus sebelumnya yang didominasi narasi Bitcoin sebagai “store of value”, reli berikutnya dinilai akan dipimpin oleh altcoin. Dalam hal ini, Perplexity AI menilai XRP, Solana, dan Zcash sebagai aset yang paling berpotensi mencetak keuntungan besar.
XRP (XRP): Perplexity AI Perkirakan Kenaikan 500% Menjelang Akhir Tahun
Perplexity AI memperkirakan Ripple XRP ($XRP) dapat melonjak ke kisaran $10–$15 atau sekitar Rp167.010 hingga Rp250.515 per token sebelum akhir tahun 2025. Kenaikan tersebut setara hampir 500% dibandingkan harga saat ini di sekitar $2.54 (Rp42.489).
Kemenangan hukum Ripple terhadap U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) di awal tahun meningkatkan kepercayaan pasar. Pergerakan ini mendorong harga XRP mencapai level tertinggi tujuh tahun di $3.65 (Rp60.757) pada Juli. Dalam satu tahun terakhir, harga XRP telah naik sekitar 335%, jauh melampaui performa Bitcoin dan Ethereum.
Nama Koin
Xrp
Xrp Harga
$2.13
Xrp ATH
$3.84 (January 4, 2018)
Xrp Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -3.0700%
Xrp Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -15.79%
Xrp Kapitalisasi Pasar
$212.79B
Sirkulasi Pasokan
99.99B
Xrp (XRP)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Peluncuran stablecoin RLUSD serta kedekatan Ripple dengan regulator dan kalangan politik, termasuk hubungan CEO Brad Garlinghouse dengan pihak Gedung Putih, membuat Ripple dikenal sebagai salah satu perusahaan kripto paling patuh terhadap regulasi.
Dua pola bullish flag yang belum terpenuhi terlihat pada grafik harga XRP selama musim panas. Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) di level 72 menandakan aktivitas beli yang tinggi dalam 24 jam terakhir, seiring kenaikan harga sebesar 10%.
Narasi katalis baru seperti persetujuan ETF, kemitraan strategis, atau kejelasan regulasi lebih lanjut dapat membantu XRP mencapai target harga $15 (Rp250.515) paling lambat pada 2026.
Solana (SOL): Perplexity AI Prediksi Lonjakan Besar Pasca Persetujuan ETF
Perplexity AI menempatkan Solana ($SOL) sebagai salah satu jaringan blockchain paling kuat menjelang akhir 2025. Dengan kapitalisasi pasar lebih dari $93,7 miliar (sekitar Rp1,56 kuadriliun) dan total nilai terkunci (TVL) melebihi $10 miliar (Rp167 triliun) di berbagai protokol DeFi, Solana terus menunjukkan aktivitas jaringan dan keterlibatan developer yang solid.
Persetujuan ETF Solana yang terdaftar di Amerika Serikat oleh Bitwise dan Grayscale telah membangkitkan optimisme baru, baik di kalangan investor institusional maupun ritel. Dalam beberapa bulan ke depan, arus dana besar berpotensi masuk ke ekosistem Solana, mirip dengan lonjakan volume yang terjadi setelah peluncuran ETF Bitcoin dan Ethereum.
Nama Koin
Solana (SOL)
Solana Harga
$129.75
Solana ATH
$294.16 (January 19, 2025)
Solana Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -4.4400%
Solana Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -22.00%
Solana Kapitalisasi Pasar
$76.38B
Sirkulasi Pasokan
588.68M
Solana (SOL)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Solana dikenal karena kecepatan transaksi tinggi, biaya rendah, serta adopsi yang meningkat dalam settlement stablecoin dan tokenisasi aset. Kinerja ini menempatkan Solana dalam posisi ideal untuk menarik perhatian institusi besar yang mencari blockchain efisien dengan infrastruktur matang.
Harga SOL sempat mencapai $250 (Rp4.175.250) pada Januari sebelum turun ke sekitar $100 (Rp1.670.100) pada April. Saat ini, SOL berada di kisaran $166 (Rp2.772.166) atau sekitar 42% di bawah rekor tertingginya di $293 (Rp4.894.593). Pola bullish flag mulai terlihat pada grafik harga, memperkuat kemungkinan SOL mencapai estimasi atas dari Perplexity AI di $450 (Rp7.515.450) pada Desember 2025.
Zcash (ZEC): Pionir Privasi Ini Berpotensi Naik Dua Kali Lipat Lagi
Zcash ($ZEC), yang diluncurkan pada 2016 sebagai hasil fork dari Bitcoin, menggunakan fitur kriptografi canggih untuk memprioritaskan privasi dan kerahasiaan pengguna. Protokol utamanya, zk-SNARK (singkatan dari “zero-knowledge succinct non-interactive arguments of knowledge”), memungkinkan verifikasi transaksi tanpa mengungkapkan identitas pengirim maupun penerima.
Zcash menyediakan dua opsi transaksi, yaitu shielded dan transparent, yang menyeimbangkan antara privasi dan kepatuhan terhadap regulasi. Fleksibilitas ini menjadikan Zcash menarik bagi pengguna yang membutuhkan tingkat anonimitas tinggi tanpa meninggalkan aspek legalitas.
Dalam satu tahun terakhir, harga ZEC telah meningkat 1.255%, dengan lonjakan 60% hanya dalam tujuh hari terakhir hingga mencapai sekitar $605 (Rp10.107.105). Kenaikan ini melampaui hampir seluruh 100 aset kripto teratas. Uniknya, reli ZEC tampak independen dari tren pasar koin privasi lain, karena kinerja Monero (XMR) tidak menunjukkan korelasi signifikan.
Saat ini, RSI ZEC berada di kisaran 55, yang menunjukkan ruang pertumbuhan masih terbuka lebar. Perplexity AI memperkirakan momentum positif ini dapat mendorong harga Zcash mencapai $1.200 (Rp20.041.200) saat pergantian tahun.
Maxi Doge (MAXI): Meme Coin dengan Volatilitas Tinggi dan Potensi Eksplosif
Maxi Doge ($MAXI) menjadi salah satu proyek meme coin terbaru yang menarik perhatian besar dari komunitas kripto global. Hingga kini, proyek ini telah mengumpulkan $4 juta (Rp66,8 miliar) melalui tahap presale, dan memanfaatkan energi viral yang dulu memicu kebangkitan Dogecoin, tetapi dengan teknologi yang lebih cepat, murah, dan ramah lingkungan.
Sebagai penerus Dogecoin yang lebih agresif dan berorientasi komunitas, Maxi Doge tumbuh melalui kompetisi meme, event interaktif, serta aktivitas media sosial yang masif. Daya tarik utamanya terletak pada pendekatan komunitas dan gaya pemasaran yang menciptakan efek viral secara organik.
Token ini dibangun di atas jaringan Ethereum sebagai token ERC-20, sehingga memperoleh keuntungan dari skalabilitas jaringan Ethereum serta efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan blockchain Dogecoin lama.
Dari total suplai 150,24 miliar token, sebanyak 25% dialokasikan untuk “Maxi Fund”, yang berfokus pada pemasaran dan ekspansi ekosistem.
Program staking sudah aktif dan menawarkan imbal hasil hingga 77% APY, meskipun tingkat pengembalian akan berkurang seiring meningkatnya jumlah partisipan. Harga presale saat ini berada di $0.0002675 (Rp4.470) dengan kenaikan harga bertahap pada setiap fase baru.
Bagi pembaca yang tertarik untuk berinvestasi pada proyek Maxi Doge, panduan “Cara Beli Maxi Doge untuk Pemula” memberikan langkah-langkah lengkap dalam melakukan pembelian token menggunakan wallet populer seperti MetaMask dan Best Wallet. Panduan tersebut juga membahas tips keamanan serta cara menghindari kesalahan umum bagi investor baru di sektor presale kripto.
Selain itu, artikel “Prediksi Harga Maxi Doge dari 2025 hingga 2030” menghadirkan analisis mendalam mengenai potensi pertumbuhan harga, roadmap jangka panjang proyek, serta estimasi nilai token dalam skenario pasar yang berbeda. Artikel ini dapat membantu pembaca memahami peluang jangka panjang sekaligus risiko investasi yang menyertai token MAXI di masa depan.
Waktu Terbaik Masuk Kripto Alternatif
Prediksi Perplexity AI menyebutkan bahwa XRP bisa melonjak 500%, Solana rebound setelah ETF, dan ZEC berpotensi dobel lagi. Sentimen pasar membaik pasca penurunan suku bunga The Fed. Ini menciptakan momentum sempurna menjelang akhir tahun.
Namun, altcoin besar seperti XRP dan SOL sudah naik tinggi. Maxi Doge masih berada di tahap awal presale. Artinya, potensi keuntungannya bisa jauh lebih besar secara persentase. Token ini juga menawarkan APY staking tinggi hingga 77%.
Dengan komunitas kuat dan mekanisme token deflasi, Maxi Doge menawarkan alternatif yang tak kalah menarik dibanding aset besar. Harganya masih murah dan bisa dibeli langsung melalui MetaMask atau Best Wallet. Investor bisa mengambil posisi sejak dini sebelum harga naik ke fase berikutnya.
Momentum ini tidak datang dua kali. Maxi Doge sudah kumpulkan Rp66 miliar dan makin dikenal di komunitas global. Potensinya didorong oleh gaya viral marketing ala Dogecoin — tapi dengan fondasi teknologi yang jauh lebih solid.
Jika Anda belum masuk ke proyek apapun, ini waktu yang tepat. Bandingkan tren makro dari XRP dan ZEC, lalu lihat Maxi Doge sebagai kendaraan potensial menuju lonjakan berikutnya. Jangan hanya jadi penonton di akhir tahun ini.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar Asia memulai pekan dengan optimisme baru setelah negosiasi penutupan pemerintahan AS menunjukkan tanda kemajuan. Bitcoin kembali menembus level Rp1,7 miliar, sementara saham regional ikut menguat seiring meningkatnya selera risiko investor.
Di tengah momentum positif ini, perhatian pasar crypto mulai beralih ke proyek baru dengan utilitas nyata seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) — solusi Layer 2 yang menghadirkan kecepatan, efisiensi biaya, dan potensi pertumbuhan besar bagi ekosistem Bitcoin. Presale-nya kini menjadi sorotan utama di kalangan investor global.
Pada hari Minggu, Senat berhasil meloloskan kesepakatan dengan 60 suara untuk membuka kembali pemerintahan federal, dan kini paket tersebut dikirimkan ke DPR serta Presiden Trump untuk mendapatkan persetujuan akhir.
Kesepakatan tersebut akan mendanai operasional pemerintah hingga 30 Januari 2026, membatalkan sejumlah pemutusan hubungan kerja pegawai, memastikan keberlanjutan program SNAP hingga tahun fiskal 2026, serta menetapkan pemungutan suara pada Desember untuk subsidi di bawah program Affordable Care Act.
Sentimen positif terhadap penyelesaian masalah ini mendorong selera risiko investor, membuat para pelaku pasar beralih ke aset berisiko tinggi.
Futures Nasdaq naik 0,8% dan S&P 500 naik 0,5% pada perdagangan awal, menandakan pembukaan Wall Street yang lebih kuat.
Pergerakan di pasar crypto mencerminkan perubahan suasana hati investor. Setelah lonjakan awal, Bitcoin terakhir diperdagangkan di sekitar Rp1,768,608,923 (setara $106,097), naik 4,4% dibandingkan 24 jam sebelumnya.
Total kapitalisasi pasar crypto: $3.66 triliun (Rp61,014 triliun), naik 4,8%
Investor Mengabaikan Volatilitas Saat Likuiditas Kembali ke Saham dan Crypto
Pasar saham Asia menunjukkan penguatan menyeluruh. Indeks MSCI Asia di luar Jepang naik 0,5%, sedangkan Nikkei Jepang menguat 0,6%. Kospi Korea Selatan naik 2%, sementara di Eropa, futures Euro Stoxx 50 dan DAX masing-masing naik 1,3%.
Pasar obligasi menunjukkan pelepasan moderat terhadap aset safe haven. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik ke sekitar 4,13%, sementara tenor dua tahun meningkat ke 3,59%. Nilai dolar AS juga pulih sebagian dari pelemahan minggu lalu karena investor menilai kembali prospek pertumbuhan di tengah kebijakan hati-hati dari Federal Reserve.
Di Washington, penutupan pemerintahan yang berlangsung lama telah memberi tekanan besar pada ekonomi. Ribuan pegawai federal, termasuk di bandara, penegak hukum, dan militer, belum menerima gaji. Bank sentral AS juga menghadapi kekurangan data karena terbatasnya laporan ekonomi dari lembaga pemerintah.
Dampak Penutupan Pemerintahan Menekan Kepercayaan Investor
Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, memperingatkan bahwa pertumbuhan PDB kuartal keempat bisa menjadi negatif jika penutupan terus berlanjut.
Kekhawatiran konsumen mulai terlihat dalam data terbaru. Sentimen konsumen AS turun ke level terendah dalam tiga setengah tahun pada awal November, karena rumah tangga mempertimbangkan dampak potensial dari situasi ini, menambah ketidakpastian bagi pelaku pasar.
Bagi pasar crypto, kejelasan mengenai kesepakatan ini sangat penting. Penutupan pemerintahan telah memperketat likuiditas di beberapa sektor pasar dan meningkatkan volatilitas di sekitar rilis data makroekonomi. Kejelasan fiskal yang lebih baik akan mengurangi risiko jangka pendek dan mendukung posisi aset digital yang sensitif terhadap pertumbuhan serta siklus risiko.
Wall Street Menantikan Pemungutan Suara Setelah Pekan yang Bergejolak bagi Saham Teknologi
Investor saham masih mencermati gejolak minggu lalu. Kekhawatiran terhadap valuasi tinggi pada saham-saham terkait AI menyebabkan Nasdaq Composite mencatatkan pekan terburuk sejak penurunan akibat tarif pada April, dengan penurunan sebesar 3%. S&P 500 turun 1,6% dan Dow Jones melemah 1,2% sepanjang minggu tersebut.
Beberapa pejabat The Fed minggu lalu menunjukkan keinginan untuk memperlambat pemangkasan suku bunga, sementara data ketenagakerjaan terbaru mengindikasikan pelemahan momentum ekonomi. Pelaku pasar menyeimbangkan sinyal tersebut dengan perkembangan kabar dari penutupan pemerintahan, sehingga memulai pekan ini dengan pandangan yang lebih positif.
Ketika DPR mempertimbangkan paket dari Senat dan Gedung Putih meninjau rinciannya, pasar akan memantau timeline secara ketat. Jika proses berjalan lancar, sentimen positif kemungkinan akan bertahan, tetapi setiap hambatan dapat kembali memicu volatilitas di pasar saham maupun crypto.
Dari Sentimen Makro ke Peluang Nyata: Mengapa Investor Beralih ke Bitcoin Hyper
Ketika pasar mulai pulih dan risiko global mereda, perhatian investor beralih ke proyek crypto baru dengan utilitas kuat seperti Bitcoin Hyper ($HYPER). Proyek ini menjadi sorotan karena menawarkan solusi nyata bagi masalah lama jaringan Bitcoin: kecepatan dan biaya transaksi.
Bitcoin Hyper merupakan Layer 2 berbasis Solana Virtual Machine (SVM) yang memungkinkan transaksi Bitcoin berlangsung cepat dan murah tanpa mengorbankan keamanan. Teknologi ini menjembatani transaksi antara Layer 1 Bitcoin dan Layer 2 Hyper, menciptakan ekosistem baru bagi DeFi, dApps, dan proyek meme coin di jaringan Bitcoin.
Presale Bitcoin Hyper kini sedang berlangsung dan telah menarik perhatian ribuan investor global, dengan dana terkumpul mencapai lebih dari $26,465,837 (sekitar Rp440 miliar). Momentum ini menunjukkan tingginya minat pasar terhadap proyek inovatif yang membawa perubahan nyata di dunia blockchain.
Bitcoin Hyper memiliki roadmap yang jelas dan terukur.
Tahap 1 (Q2–Q3 2025): Pengembangan inti Layer 2, pengujian SVM, dan peluncuran bridge Bitcoin Hyper Canonical.
Tahap 2 (Q4 2025): Integrasi DeFi, staking pool, serta audit keamanan oleh Coinsult.
Tahap 3 (2026): Peluncuran mainnet, ekspansi ke bursa utama, dan adopsi ekosistem dApps berbasis Bitcoin.
Proyek ini juga menempatkan fokus besar pada riset dan pengembangan eksekusi transaksi serta model rollup yang memastikan kecepatan sekaligus efisiensi biaya.
Tokenomics dan Sistem Staking dengan Imbalan 44% per Tahun
Token native $HYPER berfungsi sebagai alat transaksi, staking, dan governance di jaringan. Distribusinya mencerminkan keseimbangan antara pengembangan proyek dan partisipasi komunitas:
25% Treasury untuk pengembangan bisnis dan aktivasi komunitas.
20% Marketing untuk ekspansi global dan kampanye media.
15% Rewards untuk staking dan event promosi.
10% Listings untuk biaya listing di bursa.
30% Development untuk pembangunan infrastruktur Layer 2.
Investor yang melakukan staking dapat memperoleh reward hingga 44% per tahun, dengan distribusi dinamis mengikuti blok ETH. Hingga kini, total lebih dari 1,188,875,684 $HYPER sudah di-stake, menunjukkan kepercayaan komunitas terhadap potensi jangka panjang proyek ini.
Cara Membeli Bitcoin Hyper dengan Mudah
Berpartisipasi dalam presale Bitcoin Hyper sangat sederhana.
Dapatkan crypto seperti ETH, BNB, atau SOL dari exchange favorit Anda.
Bitcoin Hyper menggabungkan keamanan setara Bitcoin, kecepatan Solana, dan efisiensi ZK-Rollup, menjadikannya kombinasi unik di pasar.
Proyek Bitcoin Hyper ini mampu memproses ribuan transaksi per detik dengan biaya sangat rendah, serta tetap sinkron dengan jaringan Bitcoin utama untuk menjaga transparansi dan keamanan.
Integrasi lintas jaringan antara Solana, Ethereum, dan Bitcoin membuat Bitcoin Hyper siap menjadi tulang punggung ekosistem multi-chain masa depan.
Selain itu, jangan lewatkan artikel “Prediksi Harga Bitcoin Hyper 2025–2030” yang memberikan analisis lengkap mengenai potensi harga dan proyeksi pertumbuhan berdasarkan roadmap dan permintaan pasar global.
Kesimpulan: Dari Ketidakpastian Global ke Peluang Emas di Dunia Crypto
Pergerakan positif pasar global dan kenaikan Bitcoin di atas Rp1,76 miliar mencerminkan kembalinya kepercayaan investor terhadap aset berisiko. Ketika ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS mulai mereda, pasar crypto justru menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Momentum ini menjadi sinyal kuat bahwa investor kembali mencari proyek inovatif yang mampu memberikan utilitas nyata di tengah perubahan ekonomi global.
Bitcoin Hyper hadir tepat pada waktu yang strategis. Dengan memadukan kecepatan dan efisiensi Solana serta keamanan jaringan Bitcoin, proyek ini menawarkan solusi bagi salah satu masalah terbesar di dunia crypto: skalabilitas. Implementasi arsitektur Layer 2 yang revolusioner memberi Bitcoin Hyper potensi untuk menjadi salah satu fondasi utama ekosistem DeFi berbasis Bitcoin di masa depan.
Presale Bitcoin Hyper juga menarik karena memberikan akses awal kepada investor dengan harga token yang sangat kompetitif. Sistem staking dengan imbal hasil hingga 44% per tahun menambah daya tarik proyek ini, menjadikannya bukan hanya alat investasi jangka pendek, tetapi juga peluang akumulasi aset jangka panjang. Kejelasan roadmap, transparansi tokenomics, serta audit keamanan yang ketat memperkuat posisi Bitcoin Hyper sebagai presale paling terpercaya saat ini.
Di tengah pemulihan pasar global, investor cerdas mencari peluang yang mampu menyeimbangkan antara risiko dan potensi pertumbuhan. Bitcoin Hyper menawarkan keduanya dalam satu paket yang solid dan terukur. Jika tren makro terus mendukung adopsi aset digital, partisipasi dalam presale Bitcoin Hyper bisa menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan gelombang berikutnya dari revolusi crypto — sebuah peluang yang bisa mengubah arah portofolio investor di tahun 2025 dan seterusnya.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Pasar crypto global kembali bergerak dinamis menjelang akhir 2025, dengan semakin banyak investor mencari sinyal dari kecerdasan buatan untuk menentukan arah berikutnya. ChatGPT, AI buatan OpenAI, kini memberikan prediksi menarik terhadap tiga aset besar — XRP, Cardano, dan Internet Computer — yang dinilai berpotensi memimpin fase bullish berikutnya.
Prediksi ini muncul di tengah melunaknya dominasi Bitcoin dan meningkatnya minat terhadap altcoin dengan utilitas nyata. Dengan kombinasi analisis teknikal, data historis, dan perkembangan proyek, ChatGPT memperkirakan lonjakan signifikan bagi ketiga aset tersebut, serta menyoroti peluang besar dari presale baru seperti Maxi Doge.
Dominasi Jangka Panjang Bitcoin dalam Ekosistem Crypto akan Terus Melemah
Chatbot AI buatan OpenAI, ChatGPT, memperkirakan bahwa dominasi jangka panjang Bitcoin dalam ekosistem crypto akan terus melemah seiring pasar semakin matang dan altcoin dengan utilitas tinggi mulai mengambil peran utama.
Katalis penting seperti “Uptober” dan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve sebelumnya sering gagal memicu reli besar yang diharapkan para trader, namun bulan lalu menjadi pengecualian. Salah satu penyebab lemahnya performa pasar berasal dari keputusan tarif terbaru pemerintah AS, tetapi tren penurunan sepanjang bulan menunjukkan adanya pergeseran struktural yang lebih dalam dalam industri crypto.
Selain peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai, ruang crypto diciptakan untuk mendorong utilitas dunia nyata dan meningkatkan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks tersebut, ChatGPT mengidentifikasi XRP, Cardano, dan Internet Computer sebagai aset yang berpotensi memimpin saat fase bullish berikutnya dimulai.
XRP (Rp37.207): ChatGPT Prediksi Lonjakan 350% di Akhir Tahun
Model prediktif milik ChatGPT menunjukkan bahwa Ripple’s XRP (Rp37.207 atau sekitar $2.23) berpotensi menjadi salah satu aset dengan performa terbaik pada bulan-bulan terakhir 2025. Proyeksi harga berada di kisaran Rp83.380 hingga Rp166.760 ($5 hingga $10), dengan potensi kenaikan hingga 350% dari level saat ini.
Setelah Ripple memenangkan gugatan hukum melawan SEC awal tahun ini, kepercayaan investor melonjak, mendorong harga XRP mencapai Rp60.862 ($3.65) pada Juli — level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Selama satu tahun terakhir, XRP mencatatkan kenaikan sekitar 340%, melampaui performa Bitcoin dan Ethereum.
Peluncuran stablecoin RLUSD oleh Ripple dan keterlibatan CEO Brad Garlinghouse dalam diskusi regulasi dengan para pembuat kebijakan AS membantu membentuk citra Ripple sebagai perusahaan yang patuh terhadap regulasi dan inovatif. Citra ini menarik perhatian dari investor institusi maupun retail.
Secara teknikal, grafik harga XRP menunjukkan pola bullish flag yang konsisten hingga awal 2025, yang menandakan potensi tren naik masih berlanjut.
Jika persetujuan ETF, kerja sama lintas bank internasional, atau regulasi crypto di AS menjadi lebih jelas, harga XRP bisa mencapai target tertinggi ChatGPT sebesar Rp166.760 ($10) menjelang musim liburan akhir tahun.
Cardano (Rp9.171): Prediksi ChatGPT Lonjakan 5x di Kuartal Akhir
Cardano (Rp9.171 atau $0.55) termasuk salah satu platform decentralized finance (DeFi) paling maju yang tengah dikembangkan. Banyak pihak menyebutnya sebagai pesaing terdekat Ethereum karena latar belakang pendiri yang sama, komunitas pengembang yang terus berkembang, serta bertambahnya jumlah aplikasi terdesentralisasi dalam ekosistemnya.
Didirikan oleh co-founder Ethereum, Charles Hoskinson, Cardano dikenal dengan pendekatan riset ilmiah yang berfokus pada skalabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang melalui proses pengembangan yang ditinjau oleh para ahli (peer-reviewed).
Dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar Rp333,52 triliun ($20 miliar), Cardano telah mengamankan posisinya sebagai salah satu proyek DeFi terkemuka di industri ini.
ChatGPT memprediksi bahwa harga ADA dapat mencapai Rp41.690 ($2.50) saat memasuki tahun baru, atau sekitar kenaikan 350% dari harga saat ini. Dengan kata lain, potensi kenaikan 5x sangat mungkin terjadi jika tren positif berlanjut.
Apabila momentum tetap terjaga dan pasar mengalami reli besar, harga ADA bahkan bisa melampaui rekor tertingginya di tahun 2021 sebesar Rp51.457 ($3.09) pada awal 2026.
Internet Computer (Rp85.592): ChatGPT Perkirakan Naik 6x Saat Pasar Pulih
Internet Computer (ICP) merupakan blockchain generasi baru yang memungkinkan aplikasi terdesentralisasi berjalan langsung di internet tanpa membutuhkan server tradisional atau layanan cloud seperti biasanya.
Token asli ICP digunakan untuk fungsi tata kelola, partisipasi jaringan, dan pembayaran biaya transaksi. Dengan pendekatan ini, developer bisa membangun berbagai jenis aplikasi — mulai dari media sosial hingga software korporat — di lingkungan yang sepenuhnya terdesentralisasi.
Internet Computer memadukan kecepatan, keamanan, dan desentralisasi, yang menjadikannya ancaman nyata bagi infrastruktur IT tradisional dan layanan cloud. Proyek ini menawarkan visi baru internet yang bebas sensor, dapat diskalakan, dan berbasis blockchain sepenuhnya. Aplikasi yang dibangun di dalamnya berjalan murni di atas blockchain, memperluas fungsionalitas baik dari sisi internet maupun teknologi blockchain itu sendiri.
ChatGPT memperkirakan bahwa ICP berpotensi naik hingga Rp500.280 ($30) dari harga saat ini Rp85.592 ($5.13), jika kuartal akhir tahun ini terbukti menjadi awal dari altseason.
Dalam seminggu terakhir, ICP mencatat lonjakan sebesar 66%, dengan pergerakan terbesar terjadi kemarin ketika harga melonjak 53% dari Rp64.581 ($3.87) ke Rp98.748 ($5.92). Kenaikan ini terjadi setelah Dfinity, pencipta ICP, mengumumkan peluncuran Caffeine, sebuah sistem AI yang mampu membangun aplikasi dari nol secara otomatis.
Monthly Round Up:
The big news was that @caffeineai is now open to everyone.
But there was even more that happened this past month, here's a short recap:
Maxi Doge (MAXI): Proyek Meme Coin Baru dengan Potensi Keuntungan 100x
Di luar prediksi ChatGPT, terdapat pemain baru yang mulai ramai diperbincangkan di komunitas crypto: Maxi Doge ($MAXI). Proyek ini menjadi salah satu presale meme coin paling diburu di tahun 2025, dengan dana terkumpul mencapai lebih dari Rp66,7 miliar ($4 juta) dari investor yang berharap proyek ini menjadi penerus kesuksesan Dogecoin.
Maxi Doge diposisikan sebagai versi lebih liar dan berbasis komunitas dari Dogecoin. Proyek ini memanfaatkan budaya meme viral secara maksimal, termasuk kompetisi daring, tantangan komunitas, dan kehadiran aktif di media sosial sebagai sarana engagement utama.
Dibangun sebagai token ERC-20 di atas jaringan Ethereum, MAXI menawarkan transaksi yang lebih cepat dan murah dibandingkan Dogecoin yang menggunakan infrastruktur lama.
Dari total pasokan sebesar 150,24 miliar token, 25% dialokasikan untuk “Maxi Fund” — dana khusus untuk pemasaran, kemitraan, dan ekspansi ekosistem.
Fitur staking sudah tersedia, dengan imbal hasil tahunan hingga 78%. Namun, tingkat pengembalian ini kemungkinan akan menurun seiring bertambahnya jumlah peserta staking. Harga presale saat ini berada di angka Rp4,44 ($0.0002665), dan akan terus naik pada setiap putaran berikutnya.
Investor dapat membeli token MAXI menggunakan dompet crypto seperti MetaMask atau Best Wallet.
Bagi pembaca yang ingin mengenal lebih dalam tentang Maxi Doge, kami menyarankan untuk membaca panduan khusus “Cara Beli Maxi Doge untuk Pemula”. Artikel ini memberikan penjelasan langkah demi langkah mulai dari menyiapkan wallet hingga menyelesaikan transaksi di tahap presale.
Selain itu, tersedia juga artikel “Prediksi Harga Maxi Doge dari 2025 Hingga 2030” yang membahas potensi jangka panjang token ini. Artikel ini dilengkapi dengan analisis pasar, roadmap, dan kemungkinan perkembangan ekosistem Maxi Doge di masa mendatang. Keduanya dirancang untuk membantu investor membuat keputusan yang lebih tepat dan memahami sepenuhnya apa yang ditawarkan proyek ini.
Untuk pembaca yang ingin mengikuti perkembangan pasar crypto Indonesia secara lebih cepat, bergabunglah dengan grup Telegram Cryptonews Indonesia. Di sana, pembaca dapat memperoleh pembaruan harian tentang harga, tren presale, dan analisis dari berbagai proyek crypto yang sedang naik daun. Grup ini juga menjadi tempat diskusi aktif antara investor baru dan berpengalaman, membahas peluang terbaik sebelum proyek besar berikutnya viral di pasar global.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Bitcoin (BTC) kembali menguji level teknikal krusial yang bisa menjadi penentu arah pergerakan harga berikutnya.
Aset kripto terbesar di dunia ini saat ini diperdagangkan sedikit di atas Simple Moving Average (SMA) 50-hari—garis teknikal yang sering disebut analis sebagai “Golden Line”—sementara pelaku pasar bullish membidik breakout menuju Rp2,25 miliar (setara $135.000) sebelum akhir 2025.
Bitcoin Uji Golden Line—Garis 50 SMA Jadi Kunci Penentu
Berdasarkan analisis dari pakar crypto bernama Merlijn The Trader (@MerlijnTrader), garis 50 SMA telah menjadi batas antara “kekayaan dan penyesalan” dalam siklus pasar Bitcoin sejak 2021. Merlijn menjelaskan di platform X bahwa “Pada tahun 2021, garis ini memicu pasar bearish. Pada 2024 dan 2025, setiap breakout bullish dimulai dari titik ini. Sekarang Bitcoin kembali mengujinya. Garis 50 SMA menentukan segalanya.”
THE LINE BETWEEN WEALTH AND REGRET
In 2021, this line triggered the bear market. In 2024 and 2025, it fueled every bullish breakout.
Now Bitcoin is testing it again.
Bounce… and the next leg ignites. Lose it… and the mood flips fast.
Data historis turut memperkuat pernyataan tersebut. Ketika Bitcoin menembus ke bawah garis 50 SMA pada pertengahan 2021, peristiwa itu menandai awal dari tren bearish yang membuat BTC anjlok hingga mendekati Rp332 juta ($20.000). Sebaliknya, setiap pantulan yang berkelanjutan dari garis ini selama 2023 dan awal 2024 selalu memicu reli harga selama beberapa bulan.
Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran Rp1,83 miliar–Rp1,86 miliar ($110.000–$112.000), mendekati area moving average dengan posisi yang cukup rawan. Jika berhasil memantul dengan kuat, ini dapat menjadi sinyal kelanjutan tren bullish. Namun jika gagal bertahan dan menembus ke bawah, tekanan jual bisa meningkat signifikan.
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$104,522.58
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -2.5900%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▼ -8.64%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$2.08T
Sirkulasi Pasokan
19.94M
Ethereum (ETH)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Analis Perkirakan Puncak Harga Rp2,25 Miliar–Rp2,33 Miliar pada Akhir 2025
Analis Elliott Wave populer BigBullMike7335 (@Michael_EWpro) memperkirakan bahwa Bitcoin akan mencapai puncak siklus berikutnya di kisaran Rp2,25 miliar hingga Rp2,33 miliar ($135.000–$140.000) pada Desember 2025. “Bitcoin puncaknya di Desember 2025, Rp2,25–2,33 miliar. Mereka yang berharap ke Rp3,3 miliar ($200.000+) akan segera sadar,” tulisnya.
Walau target tersebut terdengar ambisius, prediksi ini selaras dengan narasi umum dalam proyeksi harga Bitcoin yang menyebut BTC sedang memasuki fase ekspansi pasca-halving. Halving Bitcoin terbaru yang terjadi pada 2024 secara historis selalu mendahului tren bull run besar—sebuah pola yang masih diamati ketat oleh investor institusi.
Masuknya dana ke berbagai produk ETF Bitcoin, termasuk milik BlackRock, Fidelity, dan Grayscale, memperkuat anggapan bahwa permintaan institusi tetap menjadi pendorong besar di pasar. Hingga saat ini, kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai sekitar Rp34.96 kuadriliun ($2,1 triliun), mencakup kurang lebih 53% dari total kapitalisasi pasar crypto global.
Bitcoin vs Emas—Rasio BTC/Gold Tunjukkan Sinyal Pembalikan
Seorang trader bernama TedPillows (@TedPillows) membagikan grafik jangka panjang yang menunjukkan rasio BTC/Gold membentuk potensi titik dasar lokal—indikasi bahwa Bitcoin bisa segera mengungguli emas setelah tertinggal selama beberapa bulan. Ia menulis bahwa “Langkah berikutnya seharusnya adalah Bitcoin mengungguli emas, tetapi itu bisa terjadi jika penutupan pemerintahan AS berakhir.”
BTC/Gold has most likely formed a local bottom.
Gold's rally was most likely due to US-China trade war uncertainty, which has now been resolved.
The next step should be $BTC outperformance, but it could happen if the US government shutdown ends. pic.twitter.com/E4cR8GGTr9
Grafik yang ia bagikan menampilkan garis tren dukungan yang terus meningkat sejak 2017, kini bertemu dengan garis tren resistensi menurun—formasi klasik untuk potensi pembalikan arah secara teknikal. Ted menjelaskan bahwa kekuatan harga emas belakangan ini berasal dari kekhawatiran terkait perang dagang AS-Tiongkok dan pergeseran minat ke aset safe haven. Namun menurutnya, katalis makro tersebut mulai memudar, yang membuka peluang rotasi kembali ke aset berisiko seperti Bitcoin.
Faktor Makroekonomi dan Arus Masuk ETF Bisa Dorong Pemulihan BTC
Aktivitas institusi tetap aktif di pasar ETF Bitcoin. ETF Bitcoin milik BlackRock (IBIT) dan Fidelity (FBTC) terus mencatat arus masuk modal yang stabil sepanjang kuartal keempat 2025, mencerminkan tingkat kepercayaan investor yang tetap tinggi. Produk-produk ini bukan hanya memperkuat legitimasi Bitcoin di mata investor tradisional, namun juga memperdalam likuiditas pasar BTC secara keseluruhan.
Sementara itu, kondisi makro seperti penurunan ekspektasi inflasi dan kemungkinan berakhirnya kebuntuan anggaran pemerintah AS berpotensi mendorong sentimen pasar ke arah risk-on. Jika faktor-faktor ini selaras dengan pantulan kuat dari dukungan teknikal di garis 50 SMA, maka kombinasi tersebut bisa menjadi pemicu munculnya tren bullish baru untuk Bitcoin.
Outlook Bitcoin—Tetap Bullish Selama Bertahan di Golden Line
Saat ini, arah pergerakan Bitcoin sangat bergantung pada satu pertanyaan utama: apakah harga mampu bertahan di atas Golden Line? Selama garis 50 SMA tetap utuh, struktur pasar tetap mengarah pada peluang kenaikan berikutnya menuju Rp2,25 miliar ($135.000), didorong oleh partisipasi ETF yang semakin tinggi, kapitalisasi pasar BTC yang kuat, serta rasio teknikal BTC/emas yang mendukung.
Para trader saat ini memantau kondisi ini secara ketat. Jika harga berhasil memantul dari level 50 SMA, maka hal tersebut bisa menjadi awal dari reli signifikan yang mungkin membawa Bitcoin mendekati rekor tertinggi baru (ATH).
Jika pola sejarah kembali terulang, maka garis 50 SMA berpotensi kembali menjadi titik peluncuran untuk siklus besar Bitcoin berikutnya—siklus yang diharapkan oleh banyak investor akan membawa harga BTC melampaui Rp2,25 miliar ($135.000) sebelum penutupan tahun 2025.
Bitcoin Makin Siap Tembus Rp2,25 Miliar, Tapi Ada Satu Presale yang Bikin Investor Lebih Agresif
Saat pasar menanti breakout besar dari Bitcoin, banyak investor justru mulai mencari peluang di luar BTC itu sendiri. Salah satu alternatif yang kini menarik perhatian adalah presale Bitcoin Hyper ($HYPER)—proyek Layer 2 revolusioner yang dibangun khusus untuk mempercepat dan mengefisienkan transaksi Bitcoin.
Bitcoin Hyper menawarkan kombinasi unik antara keamanan jaringan Bitcoin dan kecepatan tinggi dari teknologi Solana Virtual Machine (SVM). Dengan arsitektur rollup yang canggih dan staking rewards hingga 46% per tahun, proyek ini menjadi magnet baru bagi investor ritel dan institusi yang ingin “masuk awal” sebelum reli besar terjadi.
Kenapa Bitcoin Hyper Bisa Jadi Solusi Skalabilitas BTC
Selama ini, Bitcoin dikenal lambat dan mahal untuk digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari. Bitcoin Hyper hadir sebagai Layer 2 yang memungkinkan transfer BTC dengan finalitas instan dan biaya yang jauh lebih rendah. Infrastruktur ini mencakup Canonical Bridge untuk jembatan ke Layer 1, verifikasi ZK-proof, dan komitmen data ke blockchain utama untuk memastikan keamanan tetap setara dengan standar Bitcoin.
Selain itu, dukungan terhadap staking dan dApps membuka potensi adopsi yang jauh lebih luas. Ini menjadikan Bitcoin Hyper tidak hanya sebagai solusi teknis, tapi juga sebagai platform ekosistem DeFi berbasis BTC pertama yang benar-benar usable.
Tokenomics dan Fase Presale Bitcoin Hyper
Saat ini, harga 1 $HYPER berada di $0.013215 atau sekitar Rp220 (kurs Rp16.649,10/USD). Presale sudah mengumpulkan lebih dari $25,6 juta dari target $26 juta. Alokasi token meliputi 30% untuk pengembangan, 25% treasury, 20% marketing global, 15% untuk rewards komunitas dan staking, serta 10% untuk listing di exchange.
Skema ini menciptakan keseimbangan antara utilitas jangka panjang dan insentif jangka pendek. Presale bisa ditutup lebih cepat jika target tercapai. Investor awal juga berpeluang mendapatkan reward staking secara langsung begitu fitur klaim dibuka.
Roadmap Menuju Mainnet dan Pengembangan Layer 2
Tim developer Bitcoin Hyper saat ini fokus pada beberapa tahapan penting: penyempurnaan execution layer, rollup sequencing model, observability tools, dan indexing. Rencana besar ini bertujuan menjadikan Bitcoin Hyper sebagai Layer 2 utama untuk BTC dengan pengalaman pengembang yang familiar dan ekosistem yang scalable.
Fase-fase ini dijadwalkan berjalan hingga pertengahan 2026, dengan target pencapaian penuh ekosistem pada Q1 2027. Seluruh roadmap dapat dipantau di situs resmi mereka.
Cara Beli $HYPER untuk Pemula
Untuk ikut serta, cukup siapkan dompet crypto seperti MetaMask atau Best Wallet. Kunjungi situs resmi Bitcoin Hyper, lalu hubungkan dompet Anda dan pilih jumlah $HYPER yang ingin dibeli. Tersedia juga opsi pembayaran dengan kartu.
Ingin belajar lebih detail? Baca panduan lengkap “Cara Beli Bitcoin Hyper: Panduan Mudah untuk Pemula” yang akan membimbing Anda langkah demi langkah dari nol hingga berhasil membeli dan staking token ini.
Staking $HYPER: Penghasilan Pasif Hingga 46% per Tahun
Fitur staking Bitcoin Hyper memungkinkan investor untuk mengunci token mereka dan mendapatkan reward dinamis yang diperkirakan mencapai 46% per tahun. Sistem menggunakan Web3Payments untuk distribusi otomatis dan transparan setiap blok ETH.
Total token yang telah distake mencapai lebih dari 1,14 miliar $HYPER, menunjukkan minat besar komunitas terhadap potensi pendapatan pasif ini. Reward dapat diklaim setelah fase klaim resmi dibuka.
Apakah Bitcoin Hyper Bisa Mengikuti Jejak Bitcoin Menuju ATH?
Banyak investor menilai Bitcoin Hyper sebagai proyek yang memiliki potensi pertumbuhan lebih agresif dibandingkan BTC. Dengan posisi Bitcoin saat ini yang sedang menguji garis 50 SMA, banyak analis melihat bahwa altcoin seperti $HYPER justru memberikan posisi entry yang lebih ideal.
Presale yang sedang berlangsung memberikan akses ke harga awal sebelum listing di exchange besar. Dengan perkembangan infrastruktur yang progresif, staking reward tinggi, dan roadmap yang jelas, Bitcoin Hyper bisa menjadi proyek Layer-2 paling sukses di jaringan Bitcoin.
Jangan lewatkan juga artikel kami yang mengulas proyeksi harga jangka panjang di “Prediksi Harga Bitcoin Hyper 2025–2030” untuk mengetahui potensi sebenarnya dari token ini.
Penutup: Bitcoin Menuju Rp2,25 Miliar, Tapi Bitcoin Hyper Bisa Lebih Dulu Cetak ROI
Jika Bitcoin berhasil bertahan di atas garis emas 50 SMA, target Rp2,25 miliar ($135K) jadi sangat realistis menurut analisis teknikal dan tren historis. Namun bagi investor yang berpikir dua langkah ke depan, potensi terbesar justru ada pada proyek yang masih dalam tahap presale seperti Bitcoin Hyper. Ketika Bitcoin baru membentuk struktur untuk naik, Bitcoin Hyper sudah membangun ekosistem dan teknologi yang mendukung lonjakan nilai sejak awal.
Kombinasi antara model Layer 2 berbasis SVM, arsitektur rollup yang scalable, dan staking reward tinggi menjadikan $HYPER sebagai alternatif unggul bagi investor yang mencari pertumbuhan eksplosif, bukan sekadar stabilitas. Fakta bahwa presale hampir mencapai target $26 juta menunjukkan minat pasar yang tinggi dan validasi terhadap potensi proyek ini di masa depan.
Jika Anda belum mengambil bagian, waktu Anda semakin sedikit. Harga token akan naik dalam hitungan jam, dan presale bisa ditutup lebih awal. Bergabung lebih cepat berarti peluang ROI yang lebih tinggi saat proyek mulai diperdagangkan secara publik.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.