Arus masuk dana institusional ke ETF berbasis XRP kembali menunjukkan kekuatan yang tidak bisa diabaikan. Selama 11 hari berturut‑turut, investor institusi terus menambah eksposur ke aset ini pada saat pasar crypto mulai pulih dari tekanan jual yang sempat mendominasi beberapa minggu terakhir.
Data terbaru memperlihatkan peningkatan besar pada aset kelolaan ETF XRP, langkah yang memberi sinyal kuat bahwa permintaan institusi sedang naik. Kondisi ini menciptakan fondasi baru bagi prospek bullish, terutama ketika harga XRP bergerak naik bersamaan dengan peningkatan volume perdagangan di seluruh pasar. Momentum semacam ini sering kali menjadi pemicu perubahan tren yang signifikan.
Net inflows ETF XRP kini berada pada tren positif selama hampir dua minggu, menunjukkan minat institusi yang semakin kuat. Data dari SoSo Value memperlihatkan bahwa aset di bawah pengelolaan ETF berbasis XRP melonjak hingga $844 juta atau sekitar 14 triliun rupiah hanya dalam beberapa pekan. Lonjakan ini terjadi setelah peluncuran beberapa ETF dari Bitwise, Canary Capital, hingga Grayscale yang berhasil menarik perhatian investor besar.
Pada 1 Desember, ETF tersebut mencatat arus masuk sebesar $89 juta atau sekitar 1,4 triliun rupiah meskipun pasar sedang mengalami penurunan besar. Fakta ini menunjukkan bahwa pelaku institusional justru melihat area harga saat ini sebagai peluang akumulasi.
Dalam 24 jam terakhir, harga XRP naik 7% menuju $2.17 atau sekitar 36.084 rupiah, sementara volume perdagangan meningkat 20% hingga hampir menyentuh $5 miliar atau sekitar 83 triliun rupiah. Aktivitas ini setara dengan 4% dari kapitalisasi pasar sirkulasi XRP, sebuah angka yang menunjukkan peningkatan partisipasi trader secara signifikan.
Prediksi Harga XRP: Peluang Kenaikan 48% Jika Tren Turun Termonitoring
Grafik harian memperlihatkan bahwa XRP sedang mendekati batas atas descending channel yang terbentuk sejak awal Oktober. Level ini menjadi titik penting yang menentukan apakah XRP akan keluar dari tren turun atau tetap terjebak dalam tekanan bearish.
Jika harga berhasil menembus area tersebut dan bergerak di atas exponential moving average (EMA) 200 hari, prospek bullish semakin kuat. Target pertama yang terbuka adalah area $3.1 atau sekitar 51.509 rupiah, mewakili potensi kenaikan hingga 48% dari level harga saat ini.
Indikator Relative Strength Index (RSI) juga menunjukkan bullish divergence. Momentum belum membuat lower low meskipun harga terus menurun, sebuah sinyal yang sering mendahului pembalikan tren ke arah atas.
Arus masuk dana ETF yang konsisten bahkan berpotensi menciptakan lantai harga yang lebih kuat. Jika inflow meningkat dalam beberapa hari mendatang, tekanan jual bisa tersapu dan memicu pergerakan eksplosif ketika trader yang mengambil posisi jual terpaksa menutup posisi mereka.
Sentimen pasar yang mulai pulih membuka peluang XRP untuk bergerak lebih agresif, terutama jika minat institusional terus meningkat. Situasi ini sejalan dengan potensi musim bullish yang lebih luas di pasar crypto.
Bitcoin Hyper (HYPER): Teknologi Layer‑2 yang Membuka Era Baru Aplikasi Bitcoin
Pemegang Bitcoin dan pengembang aplikasi blockchain menghadapi batasan kecepatan dan biaya transaksi selama bertahun‑tahun. Bitcoin Hyper ($HYPER) hadir sebagai solusi yang membawa pendekatan baru untuk meningkatkan utilitas dan skalabilitas Bitcoin melalui integrasi teknologi Solana.
Proyek ini memperkenalkan layer‑2 pertama yang benar‑benar dirancang untuk Bitcoin dengan memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM). Melalui Hyper Bridge, investor dapat menyimpan aset mereka di wallet Bitcoin khusus dan mendapatkan representasi digitalnya di jaringan Hyper L2. Mekanisme ini membuka akses ke berbagai aplikasi DeFi, platform pembayaran, hingga launchpad untuk meme coin tanpa meninggalkan ekosistem Bitcoin utama.
Investor bisa melakukan staking, memperoleh yield, dan menikmati passive income secara aman. Integrasi tersebut memberikan pengalaman baru yang belum pernah ada sebelumnya dalam ekosistem Bitcoin. Para analis memperkirakan bahwa adopsi wallet dan exchange terhadap Bitcoin Hyper dapat meningkatkan permintaan token HYPER dengan cepat.
Presale crypto ini telah dimulai sejak 14 Mei 2025 dan berhasil mengumpulkan lebih dari $28.9 juta atau sekitar 480 miliar rupiah. Harga token saat ini berada di $0.013375 atau sekitar 222 rupiah, meningkat dari harga awal $0.0115 yang setara dengan 191 rupiah. Kenaikan harga bertahap tersebut menunjukkan tingginya minat investor untuk masuk lebih awal.
Investor dapat mengikuti presale dengan mengunjungi situs resmi Bitcoin Hyper dan menghubungkan wallet kompatibel seperti Best Wallet. Opsi pembayaran mencakup USDT, SOL, atau kartu bank. Informasi lebih lengkap mengenai potensi nilai token dapat ditemukan pada bagian prediksi harga Bitcoin Hyper, sementara panduan pembelian tersedia dalam artikel cara beli Bitcoin Hyper.
Jangan lupa mengikuti akun X (Twitter) dan saluran Telegram resmi proyek untuk mendapatkan pembaruan terbaru dan akses langsung ke komunitas pengembang. Mengunjungi laman resmi menjadi langkah terbaik sebelum presale memasuki tahap selanjutnya.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Sebuah sinyal teknikal langka yang pernah mendahului reli besar Bitcoin pada akhir 2023 kini kembali muncul. Indikator Bollinger Bandwidth tercatat turun di bawah angka 100 dan memberikan sinyal hijau yang bisa mengubah arah prediksi harga Bitcoin untuk sisa bulan Desember ini.
Analis makro Gert van Lagen mencatat bahwa setiap kali indikator ini muncul sebelumnya, pergerakan parabolik Bitcoin terjadi dalam waktu singkat, memicu ekspektasi kenaikan hingga 40% sebelum pergantian tahun.
Pola Historis Mengindikasikan Reli Eksplosif
Van Lagen membandingkan setup saat ini dengan lonjakan harga Google sebelum krisis keuangan 2008, yang ditandai dengan pola penurunan lower highs pada BandWidth sebelum terjadinya ledakan volatilitas. Strategi “Bollinger Band bounce” mengasumsikan bahwa harga aset akan kembali ke pita tengah setelah menyentuh pita luar.
This setup is identical to GOOGL prior to its final blow off wave, right before the 2008 financial crisis.
A cascade of lower highs on the Bollinger Bandwidth, which gets broken to feed the subsequent bearish HTF volatility. pic.twitter.com/TItL4jkfsI
Ketika indikator ini turun di bawah 100, itu berarti volatilitas sangat terkompresi, yang biasanya menjadi pendahulu dari pergerakan besar dalam arah tertentu. Sinyal hijau terakhir muncul pada November 2023, yang kemudian diikuti lonjakan harga Bitcoin dua kali lipat dalam waktu empat bulan.
Trader umumnya membeli ketika harga menyentuh pita bawah dan bersiap menjual saat menyentuh pita atas, yang saat ini berada di sekitar $130.000 atau sekitar 2,16 miliar rupiah. Alice Liu, Kepala Riset CoinMarketCap, menyebutkan dalam konferensi Binance bahwa Bitcoin hanya mencapai puncak lokal di $126.000 atau sekitar 2,09 miliar rupiah pada Oktober.
Sementara itu, puncak siklus belum tercapai. Ia juga memperkirakan kebangkitan pasar akan terjadi pada kuartal pertama 2026, dengan Februari dan Maret sebagai awal fase bull market baru.
Prediksi Harga Bitcoin: Breakout dari Resistance $93.000 Menuju Target $112.000
Saat ini, Bitcoin masih menghadapi resistance kuat di kisaran $92.500–$93.000 atau sekitar 1,53–1,55 miliar rupiah. Area ini menjadi batas penting yang memisahkan fase konsolidasi dengan potensi kelanjutan tren bullish jangka menengah.
Harga telah berhasil merebut kembali posisi di tengah struktur Bollinger dan kini menguji zona atas dalam envelope volatilitas, mengindikasikan potensi pergeseran momentum pasca tren menurun di bulan November.
Moving average 200 periode yang berada di sekitar $96.000 atau sekitar 1,59 miliar rupiah menjadi batas atas berikutnya. Jika berhasil menembus area ini, Bitcoin berpotensi mencapai zona crossover bullish di sekitar $112.000 atau 1,86 miliar rupiah.
Indikator RSI saat ini bergerak naik di atas level 60, dengan kemiringan positif yang menandakan tekanan beli kembali menguat. Meskipun belum berada di zona jenuh beli, ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk kenaikan lanjutan, terutama jika $93.000 berhasil dikonversi menjadi support baru.
Bitcoin Hyper Menguat Seiring Sinyal Bullish BTC
Kembalinya sentimen bullish pada Bitcoin turut memperkuat antusiasme terhadap proyek presale yang terhubung langsung dengan ekosistem BTC seperti Bitcoin Hyper ($HYPER). Proyek ini adalah solusi Layer-2 untuk Bitcoin yang dibangun di atas Solana Virtual Machine (SVM), yang memungkinkan transaksi cepat, skalabilitas tinggi, dan eksekusi aplikasi DeFi, NFT, serta dApps lainnya menggunakan wrapped BTC melalui mekanisme Canonical Bridge.
Presale Bitcoin Hyper sudah berlangsung sejak 14 Mei 2025 dan kini telah mengumpulkan lebih dari $28,9 juta atau sekitar 480 miliar rupiah. Harga token meningkat secara dinamis dari $0.0115 menjadi $0.013375 atau sekitar 222 rupiah per token.
Investor awal bisa memperoleh token diskon dengan potensi keuntungan signifikan pasca peluncuran, termasuk hak voting dalam DAO dan akses ke likuiditas Bitcoin dalam ekosistem DeFi yang terus berkembang. Untuk mengikuti presale crypto ini, investor bisa mengunjungi situs resmi presale dan menghubungkan wallet seperti Best Wallet, MetaMask, atau dompet berbasis Ethereum lainnya.
Metode pembayaran yang tersedia meliputi ETH, USDT, BNB, SOL, serta kartu debit atau kredit. Investor dapat membeli token pada harga saat ini sebelum naik ke tahap presale berikutnya.
Bagi yang ingin mendalami potensi jangka panjang proyek ini, silakan baca analisis mendalam dalam prediksi harga Bitcoin Hyper. Untuk langkah-langkah pembelian, tersedia panduan cara beli Bitcoin Hyper. Jangan lupa untuk mengikuti akun resmi proyek di X (Twitter) dan Telegram, dan kunjungi laman resmi mereka untuk mendapatkan informasi terkini tentang roadmap dan jadwal peluncuran utama.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Solana kembali menjadi perbincangan utama setelah mencatat kenaikan signifikan dalam 24 jam terakhir. Harga SOL melonjak hingga $142 atau sekitar 2,36 juta rupiah, mencatatkan kenaikan 12,31% sejak sehari sebelumnya. Aksi beli yang kembali masuk berhasil mendorong pemulihan tajam setelah sebelumnya SOL sempat anjlok ke level $123.
Pergerakan ini terjadi seiring pulihnya pasar secara keseluruhan, dengan Bitcoin yang kembali bertahan di atas $90.000 dan Ethereum menembus resistance $3.000. Solana bahkan menjadi aset dengan performa terbaik di antara 10 crypto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar.
Lonjakan SOL Didukung Perubahan Sentimen Makro dan Institusi
Katalis utama dari kenaikan ini datang dari pergeseran sentimen pasar yang dipicu oleh dua institusi besar. Vanguard resmi membuka akses bagi jutaan nasabahnya untuk berinvestasi di ETF crypto, sementara Bank of America memberi izin kepada manajer kekayaannya untuk merekomendasikan eksposur hingga 4% ke Bitcoin. Langkah ini meningkatkan kepercayaan investor dan memperkuat sentimen positif di seluruh pasar.
Di tengah kebangkitan ini, presale Bitcoin Hyper ($HYPER) turut mencuri perhatian. Dengan teknologi Layer-2 inovatif dan peluang pendapatan pasif yang menarik, proyek ini telah mengumpulkan dana sebesar $28,8 juta. Saat pasar mulai pulih, Bitcoin Hyper menjadi kandidat kuat untuk pertumbuhan eksplosif tahap awal.
Arus Masuk ETF Solana Tembus $650 Juta di Tengah Rebound Bullish
Minat institusi terhadap Solana mengalami lonjakan besar pada Selasa, di mana produk ETF-nya mencatatkan arus masuk bersih sebesar $45,77 juta. Angka ini mendorong total kumulatif arus masuk ke $650 juta atau sekitar 10,8 triliun rupiah. Ini menghapus sepenuhnya arus keluar bersih sebesar $13,55 juta yang tercatat sehari sebelumnya, sekaligus mengembalikan momentum positif yang sempat terhenti.
Langkah bersejarah lainnya datang dari Vanguard Group, pengelola aset terbesar kedua di dunia, yang mengumumkan kebijakan baru untuk mengizinkan perdagangan ETF dan reksa dana berbasis crypto. Mulai pekan ini, lebih dari 8 juta pengguna platform Vanguard dapat mengakses produk yang didukung Bitcoin, Ethereum, XRP, dan Solana membuka peluang besar untuk peningkatan partisipasi investor ritel dan institusi.
Prediksi Harga Solana Naik Seiring Perbaikan Struktur Pasar
Pada sesi perdagangan hari Selasa, Solana berhasil merebut kembali level krusial $140. Meski demikian, harga SOL saat ini masih berada 43% di bawah level tertingginya pada September. Pemulihan lanjutan akan sangat penting, terlebih karena grafik harga menunjukkan pola double bottom dengan garis leher di sekitar $145, berdekatan dengan level tertinggi 20 November.
Menurut prediksi harga Solana kami, jika SOL berhasil menembus level ini, target harga berikutnya ada di $170 atau sekitar 2,82 juta rupiah. Dengan momentum yang terjaga, potensi untuk menargetkan $200 atau sekitar 3,32 juta rupiah terbuka lebar. Namun, zona suplai dan level resistance dari 50-DMA masih harus dilewati agar reli berlanjut secara mulus.
Indikator RSI harian berada di level 48,20, menunjukkan pemulihan momentum dan keluar dari zona oversold. Sementara itu, MACD mulai pulih perlahan meskipun masih berada di wilayah negatif. Semua ini memberi sinyal teknikal bahwa tekanan jual mulai mereda, membuka ruang bagi tren naik berikutnya.
Bitcoin Hyper: Presale Crypto Viral di Bawah $1
Sementara Solana berusaha memulihkan kerugian, Bitcoin Hyper ($HYPER) justru mencatat pertumbuhan konsisten di tengah euforia pasar. Proyek ini sudah mengamankan dana presale sebesar $28,8 juta dengan lebih dari 635 juta token terjual.
Bitcoin Hyper bertujuan menjadi Layer-2 smart contract tercepat di jaringan Bitcoin. Dengan mengatasi dua kelemahan utama Bitcoin, kecepatan lambat dan keterbatasan fungsi proyek ini membuka jalan bagi integrasi DeFi, pembayaran, game, dan aplikasi Web3 lainnya dalam ekosistem BTC.
Teknologinya mengandalkan Solana Virtual Machine (SVM), yang memungkinkan developer membangun aplikasi berperforma tinggi dengan fleksibilitas tinggi di atas keamanan jaringan Bitcoin. Arsitekturnya menggunakan canonical bridge yang mengunci BTC di chain utama dan mencetak wrapped asset di jaringan Bitcoin Hyper. Hal ini memungkinkan transfer dana lintas ekosistem dengan waktu konfirmasi yang nyaris instan.
Mengapa Investor Berebut Masuk ke Bitcoin Hyper?
Peluang Pasar: Potensi pasar $2 triliun dalam kapitalisasi Bitcoin
Traksi Presale Besar: Dana terkumpul $28,8 juta, 635 juta token sudah terjual
Pendapatan Pasif: Imbal hasil staking 40% per tahun bagi peserta presale
Audit Keamanan: Sudah diaudit dan mendapat peringkat tertinggi dari Coinsult dan Spywolf
Harga Token Rendah: Harga presale hanya $0.013365 atau sekitar 222 rupiah per token
Presale crypto ini kini masuk dalam radar investor yang mencari crypto berikutnya dengan potensi 1000x, terutama yang menawarkan utilitas nyata. Kombinasi antara teknologi revolusioner dan insentif finansial yang kuat menjadikan proyek ini salah satu kandidat terbaik untuk bersaing dengan nama besar seperti Solana dalam lanskap DeFi 2025.
Bagi Anda yang ingin bergabung, silakan pelajari langkah-langkah cara beli Bitcoin Hyper, serta ikuti akun resmi proyek di X (Twitter) dan Telegram. Untuk mengevaluasi potensi pertumbuhan token ini, simak juga analisis lengkap dalam prediksi harga Bitcoin Hyper dan manfaatkan presale yang sedang berlangsung sebelum harga naik lebih tinggi.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Bitcoin kembali menyentuh level $92.000 (Rp1.530.144.000) setelah sempat terpuruk di bawah $84.000 pada awal Desember 2025. Lonjakan lebih dari 6,5% dalam sehari ini memicu spekulasi bahwa pasar sedang mempersiapkan reli akhir tahun. Namun, para analis memperingatkan bahwa tekanan makroekonomi dan likuiditas akhir tahun bisa memicu koreksi tajam sewaktu-waktu.
Di tengah ketidakpastian arah Bitcoin, investor mulai membidik peluang di sektor presale kripto. Tiga koin meme—Bitcoin Hyper, Maxi Doge, dan Pepenode—menawarkan harga awal super murah, reward staking besar, serta roadmap agresif menjelang Natal dan Tahun Baru. Momentum ini bisa menjadi titik masuk terbaik sebelum bull run berikutnya dimulai.
Pasar Kripto Bergerak Lagi — Apakah Ini Awal Bull Run Desember?
Bitcoin kembali mencuri perhatian dunia setelah berhasil rebound ke atas $92.000 (Rp1.530.144.000) di awal Desember 2025. Dalam 24 jam terakhir, BTC melonjak lebih dari 6,5% setelah sempat anjlok hingga di bawah $84.000 (Rp1.396.848.000) awal pekan ini. Pergerakan ini membawa harapan baru bagi investor yang menantikan reli akhir tahun, meskipun sejumlah analis menilai tren masih berada di zona waspada, terutama karena harga belum mampu menembus resistensi $93.000 (Rp1.547.676.000).
Nama Koin
Bitcoin (BTC)
Bitcoin Harga
$92,207.48
Bitcoin ATH
$126,173.18 (October 6, 2025)
Bitcoin Perubahan Harga dalam 24 Jam
▼ -1.3900%
Bitcoin Perubahan Harga dalam 7 Hari
▲ 0.67%
Bitcoin Kapitalisasi Pasar
$1.84T
Sirkulasi Pasokan
19.96M
Bitcoin (BTC)
24 jam7 hari30 hari1 TahunSepanjang waktu
Di balik pantulan ini, tekanan makroekonomi belum sepenuhnya mereda. Federal Reserve dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada 18 Desember, dan meski banyak pelaku pasar (89,2% menurut CME FedWatch Tool) yakin akan ada pemangkasan, investor kawakan seperti Kevin O’Leary menilai bahwa efeknya terhadap BTC akan minimal. Dalam wawancaranya bersama Cointelegraph, O’Leary menyebut Bitcoin telah “menemukan level barunya” dan tidak akan bergerak jauh dari rentang saat ini kecuali ada faktor fundamental yang benar-benar signifikan.
Namun, yang menarik, bukan hanya pergerakan harga hari ini—melainkan kontras besar antara harga saat ini dan potensi jangka menengahnya. Menurut Bitwise, nilai fundamental Bitcoin saat ini berada 66% di bawah fair value berbasis suplai uang global. Dengan M2 global menyentuh $137 triliun, model Bitwise menunjukkan bahwa harga wajar Bitcoin seharusnya mendekati $270.000 (Rp4.490.640.000). Ini berarti ada potensi kenaikan lebih dari 194%—dan sinyal akumulasi makin kuat.
BTC Masih di Titik Kritis — Tapi Investor Mulai Melirik Aset Presale
Secara teknikal, analisis dari Daan Crypto Trades menyebut bahwa $86.000 (Rp1.430.352.000) menjadi support terpenting dalam waktu dekat. Jika level ini berhasil dipertahankan, BTC bisa membentuk konsolidasi sehat di antara $90.000 hingga $93.000. Namun jika jebol, ada kemungkinan harga kembali menguji $83.000 (Rp1.380.456.000) atau bahkan $80.400 (Rp1.337.732.800). Semua ini memperkuat persepsi bahwa Desember adalah bulan penuh volatilitas.
$BTC Took out a good bunch of liquidity below on Monday's flush.
Still a large cluster left at ~$83K which is noteworthy if price were to lose the $85K area again.
Above, the $93K level above the weekend high is the one to watch.
Statistik historis juga mendukung hal itu. Rata-rata return BTC pada bulan Desember sejak 2013 berada di angka +4,75%, tapi median-nya justru negatif -3,22%. Dengan kata lain, pasar tak menunjukkan arah pasti—dan ini membuat investor cenderung mengincar potensi besar dari aset spekulatif seperti altcoin dan proyek presale. Apalagi, menjelang Natal dan Tahun Baru, volume cenderung menyusut, memberi ruang bagi “early buyers” untuk mendominasi arah pergerakan harga.
Dalam kondisi seperti ini, investor mulai mencari posisi di fase paling awal dari proyek dengan potensi puluhan bahkan ratusan kali lipat—dan itulah yang ditawarkan oleh Bitcoin Hyper, Maxi Doge, dan Pepenode.
Bitcoin Hyper – Layer 2 Super Cepat Berbasis Bitcoin yang Sedang Ramai Diburu
Bitcoin Hyper adalah proyek Layer 2 yang dibangun untuk menyelesaikan masalah lama Bitcoin: transaksi lambat, biaya tinggi, dan ekosistem yang terbatas. Dengan memanfaatkan Solana Virtual Machine (SVM) dan teknologi rollup modern, Bitcoin Hyper memungkinkan transfer BTC yang cepat, murah, dan dapat digunakan dalam berbagai dApps seperti staking, DEX, dan bahkan peluncuran koin meme. Tujuan akhirnya: menjadikan Bitcoin bukan hanya penyimpan nilai, tapi juga basis ekonomi on-chain. Presale proyek ini langsung menarik ribuan pembeli dalam waktu singkat.
Saat ini harga token $HYPER dalam fase presale adalah $0.013365 atau sekitar Rp222,24. Jumlah dana yang telah terkumpul mencapai $28.875.675,03, setara dengan sekitar Rp480,12 miliar. Ini menunjukkan antusiasme luar biasa dari investor ritel maupun institusi yang percaya bahwa Layer 2 akan menjadi masa depan BTC. Menariknya, lebih dari 1,3 miliar token $HYPER sudah di-staking, menandakan partisipasi jangka panjang dari komunitas.
Arsitektur Bitcoin Hyper mencakup canonical bridge untuk menjembatani BTC Layer 1 ke Layer 2 secara trustless, sistem settlement berbasis ZK-proof, dan withdrawal mekanis kembali ke L1 untuk menjamin transparansi. Uniknya, proyek ini tidak hanya membangun ekosistem transaksi, tetapi juga menciptakan pondasi peluncuran meme coin, NFT, hingga produk DeFi native Bitcoin. Tim pengembang secara aktif mempublikasikan update mingguan tentang desain eksekusi, sistem indexing, dan model sequencing untuk rollup mereka.
Distribusi tokennya pun mencerminkan strategi pertumbuhan jangka panjang. Sebanyak 30% dialokasikan untuk pengembangan, 25% untuk treasury, 20% untuk pemasaran, 15% untuk reward komunitas (termasuk staking), dan 10% untuk persiapan listing CEX/DEX. Sistem staking di Bitcoin Hyper dirancang dengan reward dinamis hingga 40% per tahun, dibagikan sebanyak 199,77 token $HYPER per ETH block dan berlangsung selama dua tahun.
Untuk membeli $HYPER, pengguna cukup menghubungkan wallet seperti Best Wallet atau MetaMask ke situs resmi Bitcoin Hyper. Token bisa dibeli menggunakan ETH, BNB, USDT, kartu kredit, atau saldo wallet langsung. Tersedia juga opsi “Buy and Stake” yang memungkinkan investor langsung mengunci token dan mulai memperoleh imbal hasil harian. Setelah presale berakhir, distribusi token akan dilakukan via Solana (untuk pembelian SOL) atau Ethereum (untuk pembelian ETH, BNB, dan kartu).
Beberapa alasan kenapa Bitcoin Hyper menjadi incaran:
Solusi nyata atas bottleneck BTC: transaksi lebih cepat dan lebih murah
Presale masih di harga sangat rendah, cocok untuk early backers
Dukungan arsitektur ZK dan SVM memberikan efisiensi tinggi
Cara Beli Bitcoin Hyper – Panduan yang Wajib Dibaca Sebelum Harga Naik!
Jika Anda serius ingin masuk lebih awal sebelum Bitcoin Hyper listing, Anda perlu memahami proses pembeliannya dengan benar. Artikel Cara Beli Bitcoin Hyper memberikan langkah lengkap yang akan mempercepat keputusan investasi Anda. Panduan ini mempermudah Anda mengambil posisi bahkan jika Anda baru memulai. Baca sekarang sebelum harga naik ke fase berikutnya.
Prediksi Harga Bitcoin Hyper – Apakah Bisa Cetak 100x Setelah Natal?
Jika Anda ingin melihat potensi jangka panjang Bitcoin Hyper, artikel Prediksi Harga Bitcoin Hyper wajib masuk daftar baca Anda. Analisisnya menggabungkan faktor makro, utilitas Layer 2, dan perkembangan presale terkini. Anda akan mendapatkan gambaran apakah proyek ini bisa menjadi salah satu koin besar di awal 2026. Jangan lewatkan peluang untuk memahami tren yang bisa menentukan ROI Anda.
Bitcoin Hyper Legit atau Scam? Jawaban Lengkap Sebelum Anda Investasi
Bagi Anda yang mencari kepastian sebelum ikut presale, artikel Apakah Bitcoin Hyper Legit atau Scam membahas semua indikator keamanan proyek. Mulai dari audit, tokenomics, tim, hingga transparansi pengembangan dibedah dengan detail. Artikel ini membantu Anda membuat keputusan yang lebih meyakinkan menjelang fase presale berikutnya. Pastikan Anda membacanya sebelum menaruh modal lebih besar.
Maxi Doge – Koin Meme Bertema Leverage yang Siap Menggila di Akhir Tahun
Maxi Doge adalah proyek meme coin yang tidak biasa—didesain untuk para degen trader yang hidup dari leverage, tanpa batas, tanpa rem. Identitas Maxi Doge dibangun di atas kultur ‘go big or go home’, meniru semangat komunitas yang berani ambil risiko besar demi reward besar. Dengan karakter Doge yang digambarkan sebagai trader gila leverage 1000x, proyek ini dengan cepat menyedot perhatian publik crypto yang mencari narrative, komunitas, dan tentu saja, potensi pengembalian modal super cepat.
Presale Maxi Doge saat ini masih aktif dan dihargai $0.000271 atau sekitar Rp4,50 per token. Dana yang sudah terkumpul mencapai $4.257.790,26, setara dengan Rp707,88 miliar. Proyek ini menarik 103 pembeli baru dalam 24 jam terakhir, sebuah indikator bahwa komunitas terus tumbuh menjelang listing. Staking Maxi Doge juga menjadi salah satu fitur yang paling diminati, dengan total lebih dari 10,3 miliar token telah dikunci dan sistem reward berjalan dinamis hingga 72% per tahun. Setiap block Ethereum menghasilkan 2.858 token $MAXI untuk dibagikan ke para staker.
Roadmap Maxi Doge disusun secara unik dan penuh karakter. Tahap awal dimulai dari pembangunan situs dengan ‘pre-workout mode’, disusul peluncuran presale, audit kontrak pintar, hingga pemasaran besar-besaran dengan KOL dan komunitas. Tim developer, yang dikenal aktif dan cepat tanggap di Telegram dan Twitter, bahkan menyiapkan kemitraan untuk perdagangan berjangka dan listing di beberapa DEX begitu presale selesai.
Tokenomics Maxi Doge dibagi menjadi lima alokasi: 25% untuk Maxi Fund (yang digunakan untuk promosi dan pengembangan komunitas), 40% untuk marketing (berfokus pada paid ads dan influencer besar), 15% untuk pengembangan teknis, 15% untuk likuiditas DEX, dan 5% untuk program staking yang memberi reward kepada early holders. Filosofi token ini bukan tentang “fundamental” teknikal biasa—melainkan tentang menggerakkan komunitas besar yang siap mencetak candle hijau dan mengguncang pasar.
Untuk membeli Maxi Doge, investor hanya perlu menghubungkan wallet mereka ke situs resmi dan memilih metode pembayaran yang tersedia, termasuk ETH, USDT, BNB, atau bahkan kartu kredit. Sistem Web3Toolkit menjamin keamanan transaksi, dan distribusi token akan dilakukan setelah presale berakhir. Pembeli juga disarankan untuk langsung memilih opsi “Buy and Stake” demi memaksimalkan potensi reward sebelum listing resmi.
Mengapa Maxi Doge begitu ramai dibicarakan?
Narrative “meme trader leverage” yang kuat dan berbeda
Cara Beli Maxi Doge – Panduan Terlengkap untuk Investor Pemula dan Menengah
Jika Anda ingin membeli $MAXI dengan cepat dan aman, artikel Cara Beli Maxi Doge menjelaskan seluruh langkahnya secara jelas. Mulai dari persiapan wallet hingga konfirmasi transaksi dibahas tanpa rumit. Panduan ini mempermudah Anda masuk presale tanpa kebingungan teknis. Baca sekarang untuk menghindari salah langkah saat membeli.
Prediksi Harga Maxi Doge ($MAXI) 2025–2030 – Apakah Bisa Jadi Dogecoin Baru?
Jika Anda tertarik dengan potensi meme coin leverage ini, Anda wajib membaca artikel Prediksi Harga Maxi Doge 2025–2030. Analisisnya membahas pertumbuhan komunitas, reward staking, dan peluang viralitas jangka panjang. Anda akan tahu apakah $MAXI bisa menjadi Dogecoin “versi baru” di pasar 2026. Baca prediksinya selagi presale masih berada di harga murah.
Pepenode – Mining Meme Coin Virtual Tanpa Perangkat Fisik, Tapi Penuh Reward
Pepenode hadir dengan pendekatan yang benar-benar berbeda di dunia meme coin. Alih-alih sekadar menjual token lucu, proyek ini menggabungkan konsep “mine-to-earn” di mana pengguna bisa membangun rig penambangan virtual untuk menghasilkan token meme seperti $PEPENODE, Pepe, dan bahkan Fartcoin. Sistem ini bukan sekadar permainan visual, tapi di-backend oleh sistem staking kuat, kombinasi node upgrade, dan potensi bonus besar bagi para miner terbaik.
Presale Pepenode saat ini menawarkan token di harga $0.0011778 atau Rp19,60. Total dana yang telah dikumpulkan mencapai $2.249.574,37, setara Rp373,96 miliar, dan terus bertambah seiring komunitas terus bertumbuh. Reward staking di proyek ini adalah salah satu yang tertinggi di pasar saat ini: 577% per tahun, dengan distribusi 3.001 token Pepenode per block ETH. Lebih dari 1,36 miliar token telah dikunci dalam sistem staking, menunjukkan partisipasi komunitas yang tinggi.
Salah satu kekuatan utama Pepenode adalah fitur gamification-nya. Pengguna dapat membeli dan meningkatkan node, membangun server room virtual, dan memaksimalkan penghasilan token mereka lewat strategi mining. Seluruh sistem ini didukung oleh antarmuka interaktif yang membuat pengalaman pengguna terasa seperti bermain game, namun tetap menguntungkan secara finansial.
Roadmap proyek ini sangat jelas: fase presale berlangsung sepanjang Desember, diikuti oleh TGE (Token Generation Event), peluncuran fitur mining, dan kemudian kompetisi global antar miner. Developer Pepenode juga berencana menambahkan insentif mining berbasis performa serta membuka pool komunitas untuk distribusi bonus seperti token Pepe, Fartcoin, dan token mitra lainnya.
Untuk membeli Pepenode, pengguna perlu menyiapkan wallet (seperti MetaMask atau Best Wallet), mengunjungi situs resmi, lalu klik “Buy” atau “Connect Wallet”. Tersedia pula metode pembayaran menggunakan kartu kredit. Setelah transaksi berhasil, pengguna dapat memilih untuk langsung melakukan staking atau menyimpan token hingga fitur mining diluncurkan pasca-TGE.
Cara Beli Pepenode ($PEPENODE) – Jangan Sampai Salah Langkah Saat Presale Masih Murah
Bagi investor yang ingin masuk ke dunia mining virtual Pepenode, artikel Cara Beli Pepenode memberikan tutorial lengkap yang bisa langsung Anda ikuti. Penjelasannya ringkas namun detail, cocok untuk pemula. Dengan membaca panduan ini, Anda akan tahu metode pembayaran yang paling efisien dan aman. Jangan lewatkan kesempatan untuk masuk sebelum presale berakhir.
Prediksi Harga Pepenode 2025–2030 – Apakah Mining Virtual Akan Meledak?
Jika Anda penasaran apakah mining virtual Pepenode bisa mencetak hyper-growth, artikel Prediksi Harga Pepenode memberikan jawabannya. Analisisnya mengupas potensi APY super tinggi, mekanisme mining, dan faktor komunitas. Artikel ini membantu Anda memahami apakah $PEPENODE bisa menjadi salah satu koin paling menguntungkan di 2026. Baca prediksinya agar Anda tidak ketinggalan tren baru ini.
Kesimpulan: Akhir Tahun Bukan Waktunya Ragu — Saatnya Ambil Posisi
Pasar kripto sedang berada dalam fase yang jarang terjadi: Bitcoin membentuk pantulan teknikal kuat, harga masih di bawah nilai wajarnya, dan presale berkualitas tinggi masih tersedia dengan harga murah. Jika BTC mampu bertahan di atas $86.000 dan menembus $97.100, maka peluang menuju zona enam digit di awal 2026 terbuka lebar. Tapi bahkan jika volatilitas kembali muncul, investor tetap memiliki jalur alternatif yang penuh potensi: presale seperti Bitcoin Hyper, Maxi Doge, dan Pepenode.
Ketiganya menawarkan lebih dari sekadar spekulasi. Mereka menyajikan narrative kuat, komunitas hidup, sistem staking besar, dan roadmap yang terarah. Bagi investor ritel yang ingin masuk sebelum bull run besar, tiga proyek ini bisa jadi “entry point” terbaik untuk membangun posisi menjelang 2026.
Ingat, masa penawaran terbatas dan setiap fase presale memiliki batas maksimal dana. Jangan tunggu sampai harga naik atau ketinggalan listing besar. Kunjungi situs resmi masing-masing proyek, sambungkan wallet, dan tentukan pilihan Anda—karena bagi banyak investor, Desember ini bukan akhir, tapi justru awal dari sesuatu yang besar.
Bergabunglah dengan Komunitas! Ikuti Telegram Crypto News Indonesia untuk Update Presale dan Altcoin Tercepat
Jika Anda ingin mendapatkan analisis tercepat setiap hari, bergabunglah di grup Telegram Crypto News Indonesia. Komunitas ini membahas pergerakan Bitcoin, altcoin, dan presale sebelum ramai di publik. Anda juga akan menerima notifikasi khusus ketika muncul peluang baru menjelang akhir tahun. Jangan tunggu sampai terlambat—bergabung sekarang dan dapatkan insight waktu nyata dari analis Indonesia.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Permintaan terhadap Solana (SOL) kian meningkat setelah teknologi blockchain tersebut digunakan untuk mendorong skalabilitas Ethereum yang notabene adalah pesaingnya. Prediksi harga Solana turut bullish seiring dengan hal tersebut, yang bahkan memunculkan spekulasi apakah SOL akan segera menyalip ETH?
Di sisi lain, solusi layer-2 lainnya yang saat ini sedang naik daun, Bitcoin Hyper (HYPER), terus mencuri perhatian investor kripto. Proyek yang dibangun untuk mendorong skalabilitas Bitcoin ini telah mengumpulkan lebih dari $28,8 juta atau setara Rp478,8 miliar melalui presale yang sedang berlangsung.
Teknologi Solana Dukung Layer-2 Baru di Ethereum: Katalis Bullish Baru Terbentuk
Pemain baru yang tangguh kini memasuki ruang Layer-2 (L2) Ethereum, dan uniknya, mereka memanfaatkan teknologi milik Solana. Proyek yang diberi nama Eclipse ini meluncurkan model hibrida yang berpotensi mengubah seluruh ekosistem penskalaan Ethereum.
Eclipse memungkinkan penyelesaian transaksi yang jauh lebih cepat dan murah dibandingkan rollup asli Ethereum seperti Arbitrum. Ini dilakukan dengan menjalankan lapisan eksekusinya menggunakan blockchain berkecepatan tinggi Solana, sementara data keamanan tetap diposting ke Ethereum.
Perpaduan langka antara performa tinggi Solana dan keamanan Ethereum ini diperkirakan dapat mendorong lonjakan besar dalam aktivitas jaringan yang terhubung dengan Solana.
Peningkatan utilitas ini, pada gilirannya, dapat mendukung prediksi harga Solana yang sangat bullish.
Menurut pandangan dari analis di DeFi Llama, integrasi lintas ekosistem semacam ini sering menjadi katalis kenaikan harga yang signifikan karena menunjukkan adopsi dan fleksibilitas teknologi Solana di luar jaringannya sendiri.
Prediksi Harga Solana: RSI Tunjukkan Divergensi Bullish, SOL Siap Rebound
Solana (SOL) kembali menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mencatatkan kenaikan 9% dalam 24 jam terakhir, diperdagangkan di sekitar level $140 setelah sempat mengalami penurunan kemarin.
Yang menarik, harga SOL kembali menemukan dukungan kuat di level $130 dalam beberapa hari terakhir. Apabila harga mampu naik secara signifikan dalam beberapa hari ke depan, ini dapat menjadi konfirmasi bahwa pasar telah mencapai titik terendah (bottom) dan siap untuk rebound.
Dukungan teknikal terhadap skenario pemulihan ini diperkuat oleh munculnya Divergensi Bullish pada Relative Strength Index (RSI) Solana. Fenomena ini terjadi ketika indikator RSI membentuk higher low (titik rendah yang lebih tinggi), meskipun harga aset mencapai level yang lebih rendah atau serupa.
Secara umum, ini diinterpretasikan sebagai sinyal beli yang kuat. Namun, untuk mengonfirmasi sepenuhnya, harga perlu memantul dari level dukungan saat ini dengan volume perdagangan yang solid.
Jika konfirmasi ini terjadi, prediksi harga Solana akan berbalik bullish menuju target resistensi berikutnya. Menurut data historis pasar, divergensi RSI sering mendahului pembalikan tren yang signifikan.
Di sisi lain, saat Solana menunjukkan tanda-tanda breakout, teknologi canggih Solana kini juga dimanfaatkan oleh proyek lain. Misalnya, Bitcoin Hyper (HYPER) menggunakan teknologi Solana untuk membuka fungsionalitas smart contract bagi ekosistem Bitcoin. Proyek ini tengah menggalang dana melalui presale crypto yang sedang berlangsung, membuka jalan bagi DeFi, NFT, dan utilitas nyata lainnya dalam ekosistem Bitcoin.
Bitcoin Hyper (HYPER) — Membawa Kecepatan Solana ke Jaringan Bitcoin
Bitcoin Hyper (HYPER) tengah menarik perhatian besar, mendekati perolehan dana sebesar $28 juta dalam presale-nya.
Proyek ini bertujuan mencapai sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh sidechain lain: membuat blockchain Bitcoin yang selama ini dianggap kuno menjadi lebih cepat dan lebih murah untuk menjalankan aplikasi terdesentralisasi (DApps).
Kunci dari inovasi ini adalah arsitektur berbasis Solana. Dengan memanfaatkan teknologi Solana, Bitcoin Hyper akan dapat meningkatkan kecepatan pemrosesan transaksi dan menurunkan biaya jaringan secara drastis.
Hal ini memungkinkan para developer untuk meluncurkan berbagai aplikasi, mulai dari platform DeFi, meme crypto, hingga platform pembayaran, yang semuanya dapat digunakan oleh pemegang BTC tanpa perlu meninggalkan rantai asli Bitcoin.
Kemampuan teknologi yang ditawarkan ini dapat menjadi katalis tak langsung yang mendukung prediksi harga Solana yang bullish, karena menunjukkan nilai dan fleksibilitas teknologi Solana yang diadopsi oleh ekosistem besar seperti Bitcoin.
Jembatan (Bridge) Hyper dirancang secara khusus untuk menerima token BTC dengan aman dan kemudian mencetak jumlah token yang sesuai pada Layer-2 (L2) Hyper secara instan.
Setelah aset berpindah ke L2 Hyper, investor dapat mulai memperoleh hasil (yield) dari investasi mereka dengan biaya jaringan yang sangat rendah.
Menurut laporan dari tim pengembang, ini menghilangkan friksi biaya dan kecepatan yang selama ini menjadi penghalang utama pengembangan DeFi di Bitcoin.
Selama masa presale, $HYPER masih tersedia untuk dibeli dengan harga diskon, hanya $0,013365 per token. Cara beli Bitcoin Hyper tidak jauh berbeda dengan pembelian token presale lainnya. Investor dapat mengunjungi situs web resmi Bitcoin Hyper dan menghubungkan dompet mereka (seperti Best Wallet) untuk menukar USDT, SOL, atau menggunakan kartu bank guna mendapatkan token ini.
Dengan solusi yang ditawarkan, HYPER berpotensi menjadi salah satu pemain utama di ruang layer-2 Bitcoin. Prediksi harga Bitcoin Hyper dalam lima tahun ke depan pun sangat bullish, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 100x lipat menurut sejumlah analis.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Gemini AI, rival utama ChatGPT, mengeluarkan pandangan tegas untuk XRP, Dogecoin, dan Shiba Inu menjelang Desember. Model ini memperingatkan trader tentang potensi volatilitas ekstrim selama liburan. Meskipun demikian, realisasi dari prediksi harga crypto ini akan tetap ditentukan oleh perubahan makroekonomi dan katalis spesifik.
Meski pasar kripto global mengalami retracement curam, sentimen jangka panjang untuk koin seperti XRP, Dogecoin, dan Shiba Inu tetap positif. Proyek-proyek ini dipandang sebagai survivor yang siap untuk adopsi mainstream berikutnya. Gemini merilis analisis yang menguraikan skenario upside dan downside untuk tiap koin.
XRP (XRP) — Prediksi Harga Crypto Gemini AI Melihat Potensi Lonjakan ke $5 di Akhir Tahun
Menurut analisis Gemini AI, XRP (XRP) dari Ripple menghadapi rentang potensi harga yang sangat luas di bulan Desember, dengan skenario bullish mencapai $5 dan skenario bearish di $1,80.
Dalam model bearish yang disajikan Gemini, XRP berisiko turun 12% dari harga saat ini ($2,05) menjadi $1,80 apabila sentimen investor tetap negatif menjelang akhir tahun.
Stagnasi ini akan sangat kontras dengan lonjakan eksplosif XRP di bulan Juli, ketika harganya melonjak hingga $3,65 — level tertinggi tujuh tahun — setelah Ripple memenangkan kasus penting melawan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Di sepanjang tahun 2025, pergerakan XRP mayoritas berada di antara level $2 dan $3.
Saat ini, setelah mengalami penurunan pasar yang menarik 5% dari total kapitalisasi pasar kripto global, XRP menunjukkan pemulihan 2% dan Relative Strength Index (RSI) berada di angka 40, pulih dari zona oversold 27.
Namun, skenario yang lebih optimistis dalam prediksi harga crypto dari Gemini AI membuka ruang bagi XRP untuk melambung hingga $5 di bulan Desember. Hal ini didukung oleh katalis penting, yaitu persetujuan Spot XRP Exchange-Traded Funds (ETF) oleh SEC baru-baru ini.
Persetujuan sembilan ETF Spot XRP ini diperkirakan dapat menarik arus masuk institusional baru selama periode liburan, meniru lonjakan yang terjadi saat ETF Spot Bitcoin dan Ethereum diluncurkan pertama kali.
Dogecoin (DOGE) — Peringatan Gemini AI tentang Potensi Penurunan ke $0,10
Dogecoin (DOGE), koin yang awalnya diciptakan pada tahun 2013 sebagai satire, kini memegang kapitalisasi pasar sekitar $21 miliar, hampir setengah dari seluruh sektor meme crypto yang bernilai $45 miliar.
Menurut analisis Gemini AI, meskipun DOGE sempat membentuk beberapa pola grafik bullish pada akhir musim panas hingga awal musim gugur, momentum tersebut kini telah memudar.
Dalam skenario terburuk yang diproyeksikan Gemini, prediksi harga crypto untuk Dogecoin dapat turun tajam hingga $0,10, mewakili penurunan 28% dari harga saat ini ($0,1385). Hal ini tentu akan menjauhkannya dari rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) $0,7316 yang dicapai pada tahun 2021.
Meskipun demikian, adopsi Dogecoin di dunia nyata terus berkembang. Tesla diketahui menerima DOGE sebagai pembayaran untuk merchandise, dan platform pembayaran besar seperti PayPal dan Revolut juga mendukung transfer DOGE.
Dalam skenario yang sangat bullish, Gemini AI melihat adanya peluang bagi DOGE untuk tidak hanya menembus batas $1 yang diimpikan sejak lama, tetapi bahkan mencapai ATH baru di level $0,85.
Kenaikan ini berarti potensi imbal hasil 6 kali lipat bagi investor yang membeli di harga hari ini. Menurut pandangan komunitas di Reddit, kunci untuk mencapai ATH baru ini terletak pada kebangkitan kembali “Efek Elon Musk” dan sentimen meme coin yang lebih luas di pasar.
Shiba Inu (SHIB) – Gemini AI Soroti Potensi Reli 15 Kali Lipat
Shiba Inu (SHIB), yang diluncurkan pada tahun 2020 sebagai “penantang” Dogecoin, saat ini memiliki kapitalisasi pasar sekitar $4,7 miliar. Dengan harga perdagangan di sekitar $0.0000081, SHIB baru-baru ini menunjukkan kenaikan 2%, sejalan dengan performa XRP dan Dogecoin.
Gemini AI memberikan prediksi harga crypto yang sangat optimistis untuk SHIB. Jika SHIB mampu melakukan dorongan berkelanjutan menuju level resistensi kunci $0.000025 pada akhir November.
Hal ini dapat membuka jalan bagi target akhir tahun yang diproyeksikan Gemini, yaitu di kisaran $0.000077 hingga $0.0001. Target atas ini menunjukkan potensi kenaikan hingga 12 kali lipat dari harga saat ini.
Menariknya, perkiraan bearish Gemini untuk SHIB jauh lebih ringan dibandingkan dengan XRP dan DOGE.
Dalam skenario pasar yang melemah, Gemini memperkirakan SHIB hanya akan bergerak sideways dan mengakhiri tahun kurang lebih pada levelnya saat ini, menunjukkan ketahanan harga.
Sentimen bullish ini diperkuat oleh pertumbuhan signifikan ekosistem Shiba Inu. Jaringan penskalaan Layer-2 mereka, Shibarium, kini menawarkan throughput yang lebih cepat, biaya yang lebih murah, dan peningkatan fitur privasi.
Fitur-fitur ini memberikan utilitas yang lebih besar bagi SHIB dibandingkan kebanyakan token meme tradisional. Menurut sejumlah laporah, adopsi Shibarium terus meningkat, memperkuat kasus SHIB sebagai aset meme dengan fundamental teknologi yang berkembang.
Maxi Doge (MAXI) – Pendatang Baru yang Siap Mengguncang Ruang Meme Coin
Meskipun Gemini AI memprediksi tekanan pada sejumlah koin dalam daftar altcoin teratas, token presale justru menarik minat kuat dari investor. Salah satu pendatang baru yang naik daun adalah Maxi Doge (MAXI), yang berhasil mengumpulkan $4,2 juta (Rp69,8 miliar). Proyek ini bertaruh besar untuk menjadi penerus Dogecoin.
Narasi utama MAXI berpusat pada karakter crypto bro bernama Maxi Doge, yang siap merebut takhta meme coin dari Dogecoin. Proyek ini mengandalkan meme viral, keterlibatan komunitas yang kuat, dan strategi media sosial yang aktif untuk mendorong adopsi.
Meskipun analisis prediksi harga crypto dari Gemini AI belum mencakupnya, MAXI menawarkan keunggulan teknologi. Sebagai token ERC-20, MAXI mendapat manfaat dari keamanan, skalabilitas, dan ekosistem developer Ethereum yang lebih baik. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh Dogecoin yang berbasis Proof-of-Work (PoW) yang lebih tua.
Saat ini, MAXI menawarkan imbal hasil staking yang menarik hingga 73% APY, meskipun tingkat ini akan berkurang seiring bertambahnya jumlah pool staking.
Selama putaran presale saat ini, MAXI ditawarkan pada harga $0.000271, dengan kenaikan harga bertahap direncanakan pada fase berikutnya. Dapatkan panduan komprehensif untuk berpartisipasi dalam presale ini dengan membaca artikel cara beli Maxi Doge.
Dengan branding yang lebih kuat dibanding Dogecoin, prediksi harga Maxi Doge untuk lima tahun ke depan sangat bullish, terutama setelah token tercatat di bursa-bursa teratas. Masa presale ini menjadi kesempatan bagus bagi mereka yang melewatkan periode keemasan Dogecoin beberapa tahun lalu.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Penurunan harga Bitcoin ke level terendah tujuh bulan di kisaran $82.000 atau sekitar 1,36 miliar rupiah pada 21 November memunculkan berbagai reaksi di kalangan investor crypto. Sebelumnya, BTC sempat menembus rekor baru di angka $126.080 atau sekitar 2,09 miliar rupiah pada awal Oktober.
Meskipun terlihat seperti kemunduran, banyak investor jangka panjang justru melihat ini sebagai fase konsolidasi sehat yang mereset pasar dan membuka peluang akumulasi. Penurunan ini dianggap penting untuk menghilangkan leverage berlebihan dan memberi ruang bagi reli selanjutnya.
XRP ($XRP): Solusi Pembayaran Global dengan Potensi ETF Lebih Luas
XRP dari Ripple tetap menjadi pemain utama dalam ekosistem pembayaran digital. Kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya yang sangat rendah membuat teknologi XRP Ledger tampil sebagai kandidat pengganti sistem SWIFT.
Lembaga internasional seperti UN Capital Development Fund hingga pemerintah AS telah mengakui kemampuan teknologi Ripple. Selain itu, jaringan kemitraan Ripple dengan sektor perbankan dan fintech terus berkembang, menjaga kapitalisasi pasar XRP di atas $123 miliar atau sekitar 2,04 kuadriliun rupiah.
Peluncuran stablecoin RLUSD yang didukung dolar AS memperjelas arah Ripple untuk mendominasi sistem pembayaran berbasis blockchain. Setiap transaksi RLUSD secara otomatis mengurangi pasokan XRP yang beredar, memperkuat dinamika kelangkaan token ini dalam jangka panjang.
Setelah bertahun-tahun stagnan, XRP akhirnya berhasil melewati fase beku harga selama enam tahun dan menyentuh level tertinggi baru $3.65 pada Juli. Saat ini, harganya berada di kisaran $2, turun 44% dari puncaknya. RSI (Relative Strength Index) naik ke angka 38 dari level terendah 27 sehari sebelumnya, menandakan adanya potensi pemulihan. Dengan posisi harga masih sedikit di bawah rata-rata pergerakan 30 hari, XRP menunjukkan momentum akumulasi yang kuat.
Peluncuran ETF XRP di Amerika Serikat turut memperluas akses investor institusi, dan bila regulasi crypto nasional benar-benar terwujud tahun ini, XRP bisa saja menargetkan harga $10 atau lebih pada tahun 2026.
Ethereum ($ETH): Pemimpin Smart Contract yang Siap Berekspansi Besar
Ethereum tetap menjadi tulang punggung sektor Web3 dan DeFi, dengan kapitalisasi pasar yang kini telah melebihi $366 miliar atau sekitar 6,08 kuadriliun rupiah. Dengan nilai total terkunci (TVL) mencapai lebih dari $66 miliar atau sekitar 1,09 kuadriliun rupiah, Ethereum terus menjadi pusat utama aplikasi terdesentralisasi dan kontrak pintar.
Dalam siklus bullish yang kuat, ETH berpotensi bergerak menuju $10.000 atau sekitar 166 juta rupiah sebelum akhir tahun. Target ini cukup jauh dari harga saat ini di kisaran $2.800, namun tetap realistis mengingat ETH pernah menyentuh $4.946 atau sekitar 82,3 juta rupiah pada Agustus lalu.
Pembaruan besar bernama Fusaka dijadwalkan aktif besok dan diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan data untuk jaringan Layer-2, sekaligus meningkatkan aspek keamanan, efisiensi energi, dan skalabilitas. Jika berhasil, ETH bisa kembali ke level $5.000 atau sekitar 83 juta rupiah sebelum akhir bulan ini.
Kunci menuju angka $10.000 akan terletak pada kejelasan regulasi dari otoritas AS dan kondisi makroekonomi global. Dukungan institusional akan mengalir lebih besar jika kedua faktor tersebut menguntungkan. Awal tahun ini, ETH berhasil keluar dari pola bullish flag, naik dari $1.800 ke puncak baru. Untuk mencapai angka lima digit, Ethereum butuh dorongan volume dan momentum yang lebih besar.
Bitcoin ($BTC): Potensi Mencapai $200.000 Pada 2026
Bitcoin, sebagai cryptocurrency terbaik dan terbesar, kembali mencuri perhatian setelah menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di angka $126.080 atau sekitar 2,09 miliar rupiah. Jika regulator AS memajukan Project Crypto, sebuah inisiatif untuk memperbarui regulasi sekuritas terhadap aset digital atau jika pemerintah menerapkan Rencana Cadangan Strategis Bitcoin, BTC bisa saja naik ke angka $200.000 atau sekitar 3,32 miliar rupiah pada tahun 2026.
Meskipun tanpa adanya pemicu kebijakan baru, Bitcoin sudah menunjukkan kekuatan dengan beberapa pencapaian penting tahun ini. Target jangka pendek yang banyak diantisipasi adalah $150.000 atau sekitar 2,49 miliar rupiah sebelum kuartal ini berakhir.
Sebagai aset yang sering disebut sebagai “emas digital”, Bitcoin terus menarik minat dari investor ritel dan institusi yang menganggapnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Hingga kini, BTC menyumbang lebih dari $1,7 triliun dari total kapitalisasi pasar crypto yang mendekati $3 triliun secara global. Posisi ini mempertegas status Bitcoin sebagai fondasi utama sektor blockchain global.
Bitcoin Hyper ($HYPER): Kombinasi Meme Coin dan Teknologi Layer-2 Berkecepatan Tinggi
Salah satu kandidat yang mulai menonjol menjelang 2026 adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), sebuah proyek Layer-2 yang menyematkan identitas meme namun membawa inovasi serius untuk skalabilitas Bitcoin. Proyek ini bertujuan menghadirkan transaksi cepat, biaya rendah, dan kompatibilitas penuh dengan smart contract untuk jaringan Bitcoin.
Bitcoin Hyper menggunakan Solana Virtual Machine (SVM) sebagai fondasi teknologi, serta mengintegrasikan sistem tata kelola terdesentralisasi dan Canonical Bridge yang memungkinkan transfer BTC lintas blockchain. Saat ini, presale token HYPER telah mengumpulkan lebih dari $28,8 juta atau sekitar 478 miliar rupiah.
Menurut analis ternama Borch Crypto, potensi kenaikan harga HYPER bisa mencapai 100x dari harga awal. Token ini juga telah melalui audit smart contract dari Coinsult tanpa temuan masalah keamanan, yang memperkuat kepercayaan investor terhadap proyek ini.
Token HYPER memiliki fungsi utama dalam pembayaran biaya, tata kelola, dan staking. Investor awal berkesempatan mendapatkan hingga 40% APY. Saat jaringan Bitcoin terus berkembang dan membutuhkan solusi Layer-2 yang lebih cepat dan fleksibel, proyek seperti Bitcoin Hyper berpeluang menjadi pusat perhatian baru.
Investor yang ingin mengambil posisi lebih awal dapat mengikuti presale HYPER yang masih berlangsung. Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi situs resmi Bitcoin Hyper, atau ikuti akun X (Twitter) dan Telegram resmi mereka.
Bagi Anda yang ingin memperkirakan potensi jangka panjang proyek ini, silakan baca analisis lengkap pada prediksi harga Bitcoin Hyper atau panduan praktis cara beli Bitcoin Hyper jika Anda tertarik untuk melakukan diversifikasi dengan membeli token ini.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Masuknya investor institusi kembali mendorong harga Bitcoin melambung, menciptakan harapan baru bagi para trader yang menargetkan breakout ke level psikologis $100.000. Kabar bahwa Vanguard akhirnya membuka akses ETF Bitcoin untuk lebih dari 50 juta kliennya, menjadi pemicu utama lonjakan harga BTC sebesar 6% dalam satu hari.
Situasi ini memberi warna baru dalam prediksi harga Bitcoin hari ini, karena sinyal institusional mulai menyatu dengan struktur teknikal yang mendukung kelanjutan tren bullish. Di tengah optimisme ini, proyek turunan seperti Bitcoin Hyper ($HYPER) juga ikut mendapat sorotan, karena investor mencari peluang eksponensial yang terkait erat dengan pergerakan Bitcoin jangka panjang.
Vanguard Membalikkan Sikap, Harga BTC Langsung Melejit
Kebijakan baru dari Vanguard langsung menciptakan efek domino di pasar. Akses terbuka kembali terhadap ETF Bitcoin bagi puluhan juta klien mereka memberi sentimen positif besar terhadap adopsi institusi. Saat pasar Amerika Serikat dibuka, lebih dari $150 juta permintaan beli BTC langsung masuk dan mencatatkan lonjakan intraday terbesar sejak Mei 2025.
Analis ETF dari Bloomberg, Eric Balchunas, menyebut langkah ini sebagai katalis yang bisa mempercepat kenaikan harga Bitcoin menuju $100.000. Dari sisi lain, Quinten François dari weRate menilai bahwa masuknya Vanguard jauh lebih signifikan dibandingkan BlackRock karena jangkauannya terhadap dana pensiun, akun pensiun individu, dan modal jangka panjang.
THE VANGUARD EFFECT: Bitcoin jumps 6% right around US open on first day after bitcoin ETF ban lifted. Coincidence? I think not. Also $1b in IBIT volume in first 30min of trading. I knew those Vanguardians had a little degen in them, even some of the most conservative investors… pic.twitter.com/OKyihvEqqD
Jika aliran dana tersebut benar-benar mengarah ke Bitcoin, maka itu bisa menjadi sinyal integrasi jangka panjang BTC ke dalam sistem keuangan global. Para investor lama juga melihat rebound dari $80.000 sebagai bagian dari perubahan struktur pasar, bukan sekadar koreksi sementara.
Sinyal Teknikal Semakin Menguat
Analis crypto HoneyXBT melihat pola fractal historis dari pergerakan BTC yang menunjukkan potensi pengujian ulang moving average 50 minggu (MA50) yang saat ini berada di kisaran $103.000 atau sekitar 1,71 miliar rupiah.
BTC
if we take this fractal and repeat what we did at the start of the 2022 bear market, we should retest 1W MA50 in the next few weeks, which is around 103k at the moment
> a reclaim of the said line would be considered omega bullish and continuation of the bull market ~… pic.twitter.com/NUvLXv9mma
Menurutnya, jika BTC berhasil kembali dan bertahan di atas MA50 tersebut, pasar bisa masuk ke fase bullish lanjutan yang lebih agresif. Saat ini, Bitcoin mulai mendekati indikator penting tersebut, dan para analis memperkirakan volatilitas tinggi akan muncul seiring dengan uji coba kekuatan breakout hari ini. Stabilnya harga di atas $90.000 akan menjadi kunci utama keberlanjutan tren naik dalam jangka pendek.
Prediksi Harga Bitcoin: Target $99.000–$101.000 Jika Bullish Bertahan
Dalam grafik jangka pendek 4 jam, BTC telah berhasil kembali melintasi beberapa moving average penting dan saat ini menekan area resistance padat antara $92.000 hingga $95.500. Area tersebut menjadi tekanan utama karena 200 EMA berada tepat di zona itu.
Sebelumnya, harga cryptocurrency terbaik ini sempat turun ke zona permintaan $86.000–$87.000 namun segera memantul dan memulihkan momentum bullish. Indikator RSI kini berada di atas angka 60, menandakan dominasi pembeli setelah berhasil keluar dari kondisi oversold.
Jika BTC berhasil mengubah resistance saat ini menjadi support, maka pergerakan lanjutan menuju area pasokan $99.000–$101.000 menjadi sangat memungkinkan. Level selanjutnya yang menjadi fokus para analis adalah $108.000, yang disebut sebagai target potensial jangka pendek.
Namun, apabila Bitcoin gagal menembus zona $92.000–$95.000, maka risiko koreksi ke $88.000–$89.000 tetap terbuka sebelum mencoba naik kembali.
Bitcoin Hyper Jadi Sorotan Investor yang Cari Aset High-Beta
Kebangkitan harga Bitcoin turut membawa arus modal menuju proyek-proyek infrastruktur yang berhubungan langsung dengan BTC. Salah satu proyek yang paling mencolok adalah Bitcoin Hyper ($HYPER), Layer-2 berbasis Solana Virtual Machine (SVM) yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas transaksi dan fleksibilitas smart contract pada ekosistem Bitcoin.
Bitcoin Hyper bertujuan mengaktifkan berbagai fitur DeFi seperti yield farming, staking, dan transaksi cepat untuk pemegang BTC. Fokus utama proyek ini adalah mengubah pengalaman penggunaan BTC menjadi lebih cepat dan efisien, seperti jaringan modern pada umumnya.
Dengan memanfaatkan arsitektur SVM, Bitcoin Hyper memungkinkan smart contract berkecepatan tinggi sambil tetap menjaga keamanan jaringan melalui settlement di layer utama Bitcoin. Solusi ini sangat menarik karena membawa performa layaknya Solana, namun tetap berakar pada ekosistem Bitcoin.
Dana Presale Tembus $28,8 Juta, Harga Token Masih Murah
Presale Bitcoin Hyper telah mengumpulkan dana sebesar $28,8 juta atau sekitar 478 miliar rupiah. Token $HYPER saat ini dibanderol di harga $0.013365 per token, dan menawarkan APY staking sebesar 40%.
Investor besar telah mulai masuk melalui pembelian lima digit, menandakan minat tinggi terhadap proyek ini. Pembelian token bisa dilakukan menggunakan USDT, ETH, BNB, SOL, maupun kartu debit/kredit, membuat akses semakin mudah bagi siapa pun yang tertarik.
Jika tren bullish Bitcoin berlanjut dan berhasil mencapai $100.000, maka proyek seperti Bitcoin Hyper berpotensi memberi keuntungan hingga 10x lipat bagi investor awal. Kenaikan ini sejalan dengan pola historis di mana proyek infrastruktur berkorelasi tinggi dengan pertumbuhan harga BTC cenderung mengalami lonjakan besar saat pasar bullish.
Bitcoin Hyper saat ini sedang dalam tahap presale aktif. Bagi investor yang ingin bergabung lebih awal, Anda dapat mengunjungi laman resmi proyek ini. Untuk mengikuti perkembangan lebih lanjut dan update komunitas, silakan ikuti akun resmi X (Twitter) dan Telegram mereka.
Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang performa masa depan token ini, Anda bisa membaca prediksi harga Bitcoin Hyper atau mempelajari langkah-langkah cara beli Bitcoin Hyper melalui panduan resmi yang tersedia.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Kerangka regulasi stablecoin Kanada semakin ketat, memposisikan mata uang digital ini sebagai peningkatan sistem pembayaran. Seiring pengawasan yang meningkat pada uang digital, nilai dan inovasi justru bergeser ke platform yang menggunakannya sebagai jalur pembayaran netral.
Di sinilah platform decentralized application (dApps) seperti SUBBD memainkan peran kunci. Platform ini menggabungkan Web3 dan AI untuk secara signifikan memotong biaya kreator, mengotomatisasi interaksi penggemar, dan membuka akses ter-tokenisasi. Token SUBBD—yang menggerakkan ekosistemnya—menawarkan utilitas solid, mulai dari tipping hingga akses konten eksklusif.
Aturan Stablecoin Kanada: Dorongan Inovasi di Ruang Aplikasi
Dorongan Kanada untuk meregulasi stablecoin kini terlihat bukan sebagai pengekangan kripto, melainkan sebagai modernisasi mendasar sistem pembayaran digital.
Scotiabank, melalui Derek Holt (VP dan Kepala Ekonomi Pasar Modal), berpendapat bahwa kerangka kerja yang diusulkan Ottawa bertujuan utama memodernisasi uang tunai digital, bukan merombak aturan pasar modal yang lebih luas atau aset kripto spekulatif.
Bagi investor dan pengembang, pembedaan ini sangat penting. Ketika stablecoin diwajibkan patuh pada standar bank yang ketat—seperti yang sudah dilakukan beberapa stablecoin seperti USDC—potensi keuntungan bergeser ke layanan dan aplikasi yang berjalan di atas lapisan infrastruktur yang terpercaya tersebut.
Inovasi utama terjadi pada lapisan aplikasi (application layer), seperti platform konten bertenaga AI dan pengalaman pengguna yang tidak perlu tunduk pada regulasi ketat pengiriman uang.
Saat ini, kita melihat jaringan sosial dan langganan besar memotong komisi hingga 50–70%, menerapkan moderasi yang tidak transparan, dan membatasi pencairan dana berdasarkan lokasi geografis. Kreator juga kewalahan mengintegrasikan berbagai alat AI untuk scripting hingga interaksi penggemar.
Di sini peran platform seperti SUBBD menjadi krusial. Didukung oleh native token $SUBBD, platform ini memposisikan diri tepat di lapisan aplikasi.
Alih-alih bersaing dengan stablecoin yang disetujui bank, SUBBD menggunakan jalur pembayaran berbasis Ethereum dan model AI untuk memberikan alat kreasi, akses ter-tokenisasi, dan pembayaran yang fleksibel.
Seiring yurisdiksi seperti Kanada memperketat definisi uang digital, proyek on-chain seperti SUBBD bertaruh bahwa potensi terbesar terletak pada aktivitas yang dilakukan pengguna dengan uang itu secara online, bukan pada proses penerbitan uang itu sendiri.
Regulasi Pembayaran Dorong Nilai ke Lapisan Aplikasi
Jika stablecoin di Kanada bergerak di bawah rezim yang lebih jelas, mirip aturan perbankan, mereka akan dipandang sebagai mata uang digital yang patuh, bukan lagi produk kripto spekulatif. Ini memang mengurangi ketidakpastian regulasi untuk token pembayaran.
Namun, hal ini secara efektif memberikan ruang kreativitas yang jauh lebih besar bagi platform yang hanya mengintegrasikan token-token tersebut sebagai sumber pendanaan, jalur tipping, atau back-end langganan.
Saat ini, proyek-proyek Web3 memanfaatkan pemisahan ini. Beberapa fokus untuk menjadi dompet dan on-ramp yang teregulasi penuh; yang lain berkonsentrasi pada alat bantu kreator, keanggotaan NFT, dan pendamping AI yang dapat dihubungkan dengan stablecoin atau token apa pun yang disukai pengguna.
Persaingan ketat terjadi pada platform konten bertenaga AI. Mereka berlomba untuk menggabungkan chatbot, alat video, dan klub penggemar ke dalam ekosistem yang kohesif.
Dalam lanskap ini, platform SUBBD memosisikan dirinya sebagai salah satu platform AI dan Web3 yang berupaya mengambil alih hubungan dengan kreator, alih-alih mengejar lisensi pembayaran.
Dengan native token $SUBBD, SUBBD memperlakukan lapisan uang sebagai infrastruktur yang dapat dipertukarkan. Fokus utamanya adalah bagaimana kreator dapat menggunakan asisten AI, kloning suara, dan konten berpagar-token (token-gated) untuk mengikat audiens mereka.
Strategi ini secara langsung bertujuan mengurangi ketergantungan pada perantara Web2 yang mengenakan biaya sangat tinggi dan membebaskan kreator dari kendali platform terpusat.
Bagaimana SUBBD Mengubah AI dan Token Menjadi Infrastruktur Kreator?
Sebagian besar platform kreator menghasilkan uang dengan mengambil potongan biaya yang besar. Platform SUBBD dibangun di atas filosofi bahwa membebankan biaya hingga 70%—seperti yang dilakukan platform Web2—tidak akan berkelanjutan di era uang yang dapat diprogram.
Beroperasi sebagai ekosistem ERC-20, SUBBD memadukan smart contract Ethereum dengan model AI miliknya. AI ini digunakan untuk pembuatan konten, chatbot, kloning suara, dan pengenalan objek, semuanya dirancang agar kepemilikan dan penghasilan tetap berada di tangan kreator.
Sebagai native token platform, $SUBBD Token menjadi daya dorong untuk konten eksklusif, langganan, acara Pay-Per-View (PPV), eksklusif berbasis NFT, dan tipping. Token ini juga mendukung mekanisme loyalitas melalui staking dan pengganda XP.
Antusiasme pasar awal terlihat dari tahap presale yang telah mengumpulkan lebih dari $1.3 juta (Rp21,6 miliar), dengan harga token saat ini $0.0571. Ini mengisyaratkan permintaan awal yang kuat untuk stack kreator yang mengutamakan AI dan Web3, dan bukan sekadar web3 coin biasa.
Investor dapat segera melakukan staking setelah membeli $SUBBD, dengan APY tetap 20% di tahun pertama. Pemegang token juga mendapatkan akses ke livestream eksklusif dan konten behind-the-scenes.
Karena membangun jalur menuju masa depan platform kreator, SUBBD memiliki potensi pertumbuhan yang masif, yang secara langsung memengaruhi nilai tokennya.
Dengan utilitasnya yang solid, prediksi harga SUBBD dapat mencapai puncak $0.48 pada akhir tahun 2026, yang berarti peningkatan sekitar 740% dari harga saat ini.
Di dunia di mana stablecoin yang teregulasi menangani arus uang yang patuh aturan, platform SUBBD memosisikan dirinya sebagai lapisan utama tempat kreator, penggemar, dan influencer berbasis AI benar-benar bertemu dan berinteraksi.
Baca panduan lengkap cara beli SUBBD yang akan membantu Anda berpartisipasi dalam presale ini.
Disclaimer:Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
Aktivitas jaringan XRP meningkat signifikan, dengan lebih dari 1 juta transaksi terjadi di antara dompet unik. Peningkatan drastis tersebut memicu optimisme di kalangan pendukung XRP, memunculkan prediksi harga XRP yang bullish menjelang pergantian tahun.
Meskipun pasar kripto masih tampak lesu, XRP menjadi salah satu altcoin yang diperkirakan masih akan memberikan ROI tinggi kepada pemegangnya. Namun, tidak sedikit pula investor yang kini beralih ke proyek presale potensial seperti Bitcoin Hyper (HYPER) demi mendulang keuntungan tinggi ketika token resmi diluncurkan.
Lonjakan Aktivitas On-Chain XRP Kontras dengan Tekanan Jual
Aktivitas on-chain XRP (XRP) tiba-tiba melonjak, mendorong prediksi harga XRP kembali menjadi fokus utama.
Data menunjukkan adanya lebih dari 1,05 juta pembayaran dilakukan antar dompet unik pada hari Sabtu, menandai peningkatan signifikan sebesar 200.000 transaksi dari hari Rabu, atau lonjakan 15% dalam semalam. Peningkatan drastis ini mengindikasikan lonjakan penggunaan XRP Ledger (XRPL).
Lonjakan adopsi ini dapat didorong oleh peningkatan sistem otomatisasi, pergerakan whale yang besar, atau munculnya minat institusional awal pasca peluncuran ETF terkait XRP di pasar Amerika Serikat. Tingginya aktivitas jaringan ini secara fundamental adalah sinyal positif bagi ekosistem Ripple.
Namun, kontras yang terjadi sangat mencolok. Meskipun terjadi lonjakan aktivitas, harga XRP justru anjlok 6,7% dalam 24 jam terakhir, kembali ke level $2.04 setelah sempat mencapai level lebih tinggi minggu lalu. Volume perdagangan hampir berlipat ganda, mencapai $4 miliar, menunjukkan adanya tekanan jual yang sangat agresif di pasar.
Pertanyaannya kini adalah: apakah lonjakan penggunaan XRPL ini merupakan indikator awal pergerakan harga yang lebih besar di masa depan, yang saat ini tertahan oleh tekanan jual jangka pendek, atau justru menjadi sinyal peringatan bahwa whale yang beraktivitas sedang melakukan distribusi atau aksi jual besar-besaran?
Prediksi Harga XRP: Apakah Level $1,90 akan Bertahan atau Memicu Koreksi Lebih Dalam?
Harga XRP sempat menemukan dukungan sementara di level $1.90 pada akhir November. Kenaikan sentimen risiko saat itu didorong oleh laporan pekerjaan AS yang kuat dan komentar dovish dari Federal Reserve New York.
Meskipun level tersebut memberikan pantulan harga jangka pendek, sayangnya pembeli gagal mempertahankan momentum yang cukup untuk memicu pemulihan penuh.
Meskipun aktivitas penggunaan XRP Ledger (XRPL) meningkat tajam seperti yang dilaporkan sebelumnya, prediksi harga XRP untuk jangka pendek justru terlihat agak bearish. Harga token terlihat sedang dalam jalur untuk menguji ulang zona krusial $1.90 sekali lagi.
Para analis teknikal sangat mewaspadai level ini. Jika harga menembus di bawah support utama $1.90, koreksi yang lebih tajam mungkin akan terjadi, berpotensi menuju level $1.65. Penurunan ini akan menandai potensi downside sekitar 19% dari level harga saat ini.
Sebaliknya, jika support di $1.65 tersebut mampu bertahan, kita mungkin melihat bull masuk kembali ke pasar untuk mendorong harga XRP mencapai level tertinggi baru pada tahun 2026, didukung oleh kemajuan regulasi dan adopsi institusional.
Dalam lingkungan pasar yang didominasi oleh ketidakpastian ini, di mana token warisan seperti XRP menghadapi tekanan jual, banyak investor mulai mengalihkan perhatian ke peluang yang ditawarkan presale crypto.
Proyek seperti Bitcoin Hyper (HYPER) menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar (better upside), terutama karena fokus pasar bergeser ke jaringan yang lebih cepat dan lebih terukur (scalable).
Bitcoin Hyper (HYPER): Teknologi Solana yang akan Membuka Skalabilitas Bitcoin
Bitcoin memiliki tingkat kepercayaan dan likuiditas tertinggi di dunia kripto, namun selalu kesulitan mendukung inovasi yang sama pesatnya dengan yang terlihat pada chain yang lebih cepat.
Bitcoin Hyper (HYPER) hadir sebagai solusi dengan menggunakan teknologi Solana untuk membangun Layer 2 yang sesungguhnya untuk Bitcoin. Tujuannya adalah membawa kecepatan, skalabilitas, dan dukungan kontrak pintar ke jaringan Bitcoin, sebuah aspek yang selalu membatasi ekosistem Bitcoin.
Dengan peningkatan fundamental ini, para pengembang akhirnya dapat meluncurkan berbagai platform—mulai dari DeFi, sistem pembayaran, hingga meme crypto—yang dapat berjalan dengan cepat, berbiaya rendah, dan tetap terhubung pada nilai dasar Bitcoin.
Ini adalah performa setingkat Solana, tetapi dibangun langsung di atas blockchain yang paling dipercaya di dunia.
Sebagai hasilnya, investor BTC kini dapat mulai mendapatkan imbal hasil (yield), staking, dan meminjamkan aset mereka segera setelah mengirimkan token mereka ke Hyper Bridge. Sementara investor memantau perkembangan aset utama seperti prediksi harga XRP, Bitcoin Hyper menawarkan solusi inovatif untuk memaksimalkan kepemilikan BTC.
Seiring wallet dan bursa mengadopsi solusi ini, permintaan terhadap token $HYPER diperkirakan akan meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, terlebih dengan harga token yang masih terjangkau, hanya $0,013365.
Untuk membeli $HYPER sebelum kenaikan harga berikutnya, Anda dapat mengunjungi situs web resmi Bitcoin Hyper dan menghubungkan dompet yang kompatibel seperti Best Wallet. Anda bisa menukar USDT atau ETH untuk membeli, atau menggunakan kartu bank. Baca cara beli Bitcoin Hyper untuk mendapatkan panduan selengkapnya.
Minat investor terhadap proyek ini tercermin dari perolehan presale yang telah menyentuh $28,8 juta (Rp479,2 miliar). Dengan kinerja presale yang luar biasa, prediksi harga Bitcoin Hyper pun sangat bullish, terutama apabila token ini berhasil masuk ke bursa-bursa teratas.
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.