Normal view

Received today — 20 December 2025

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 20 – 21 Desember

20 December 2025 at 06:00

Pasar aset kripto memasuki pekan terakhir di tahun 2025, dan ini akan menjadi akhir pekan kedua terakhir di tahun ini. Karena Bitcoin dan altcoin lainnya masih bergerak tanpa arah yang jelas, faktor eksternal dapat menjadi pemicu dalam beberapa hari mendatang.

BeInCrypto telah menganalisis tiga altcoin yang menawarkan peluang menarik bagi investor di akhir pekan ini.

Midnight (NIGHT)

NIGHT muncul sebagai altcoin dengan performa terbaik minggu ini, naik 61% sejak peluncuran. Momentum awal yang kuat ini terus menarik minat spekulatif. Kenaikan tajam mencerminkan tingginya permintaan dari trader yang ingin mendapatkan eksposur ke aset baru dengan potensi pertumbuhan tinggi.

Minat investor didorong oleh keterkaitan pengembangan NIGHT dengan Charles Hoskinson dan ekosistem Cardano lewat chain Midnight. Sekarang, token tersebut sudah memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$1 miliar. Dengan harga perdagangan mendekati US$0,064, NIGHT berpotensi breakout ke atas US$0,065 dan US$0,075, dengan target tertinggi sepanjang masa di US$0,088.

Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

NIGHT Price Analysis.
Analisis Harga NIGHT | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap tinggi untuk token yang baru saja diluncurkan. Pengambilan untung yang terlalu cepat dapat membalikkan momentum dengan cepat. Jika tekanan jual bertambah, NIGHT bisa turun ke US$0,045. Gerakan seperti ini akan menghapus kenaikan terbaru, membatalkan skenario bullish, dan meningkatkan volatilitas jangka pendek.

Pump.fun (PUMP)

PUMP bergerak berlawanan dengan NIGHT, di mana token ini menjadi salah satu altcoin dengan performa terburuk minggu ini. Token ini sudah turun lebih dari 35%, dengan harga mendekati US$0,00197. Tekanan jual yang terus terjadi menunjukkan sentimen yang lemah, karena investor terus mengurangi eksposur di tengah ketidakpastian pasar yang lebih luas.

Walau mengalami penurunan, indikator teknikal menawarkan sinyal rebound potensial. Relative Strength Index telah masuk ke wilayah oversold, menandakan tekanan jual kemungkinan mulai melemah. Jika pembeli mulai masuk, PUMP bisa reli kembali ke atas US$0,00212 dan memperpanjang kenaikan menuju resistance di US$0,00242.

PUMP Price Analysis.
Analisis Harga PUMP | Sumber: TradingView

Skenario pemulihan masih rapuh. Jika gagal menarik minat beli, penurunan bisa berlanjut. Jika breakdown di bawah level saat ini terjadi, PUMP bisa saja turun ke support US$0,00171. Pergerakan ini akan membatalkan prospek bullish dan memperkuat risiko penurunan lebih lanjut.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash naik 8% hari ini karena aktivitas spesifik aset, bukan karena pergerakan Bitcoin secara umum. Reli ini dipicu oleh spekulasi tentang pendiri ShapeShift, Erik Voorhees, yang menukar 4.619 ETH senilai US$13,42 juta dengan 24.950 BCH dari wallet yang tidak aktif selama sembilan tahun, sehingga memicu kembali minat pasar.

Meski demikian, Erik Voorhees telah mengonfirmasi bahwa wallet tersebut bukan miliknya, dan dia juga tidak memiliki BCH. Walau begitu, reli yang sudah terpicu oleh spekulasi ini sepertinya akan berlanjut hingga akhir pekan.

Masuknya dana investor yang terus berlanjut, tertunjuk oleh kenaikan Chaikin Money Flow, memperkuat peluang kenaikan. Jika permintaan tetap kuat, BCH bisa breakout di atas US$593 dan bergerak ke arah US$624, menandakan kekuatan pemulihan jangka pendek berkat keyakinan pasar yang baru.

BCH Price Analysis.
Analisis Harga BCH | Sumber: TradingView

Risiko turun tetap menghantui jika momentum melemah. Jika gagal menembus US$593, Bitcoin Cash mungkin tetap terkunci di bawah US$600. Dalam kondisi itu, permintaan yang melemah bisa menarik BCH ke US$555 atau lebih rendah, memperkuat konsolidasi dan membatalkan prospek bullish jangka pendek.

Inflasi Melambat, Kepercayaan Lemah: Apa Arti Data Konsumen Michigan untuk Bitcoin

20 December 2025 at 04:30

Data ekonomi AS terbaru memberikan sinyal yang jelas tapi juga penuh nuansa bagi pasar. Tekanan inflasi mulai mereda, namun konsumen masih merasakan beban. 

Bagi Bitcoin dan pasar aset kripto secara umum, kombinasi ini mengindikasikan kondisi ekonomi makro yang membaik, meskipun volatilitas jangka pendek masih akan membayangi.

Mengapa Ekspektasi Inflasi Lebih Penting dari Sentimen

Sentimen konsumen AS naik tipis ke 52,9 pada bulan Desember, sedikit lebih tinggi dari November namun tetap hampir 30% lebih rendah dibandingkan tahun lalu, mengutip data dari University of Michigan. 

Di saat yang sama, ekspektasi inflasi terus menurun. Ekspektasi jangka pendek turun ke angka 4,2%, sementara ekspektasi jangka panjang turun ke 3,2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

Bagi pasar, ekspektasi inflasi ini jauh lebih penting daripada tingkat kepercayaan diri konsumen.

Sentimen konsumen mengukur bagaimana perasaan masyarakat tentang keuangan dan ekonomi mereka. Sementara itu, ekspektasi inflasi mengukur apa yang mereka pikirkan tentang harga di masa depan. Bank sentral jauh lebih memperhatikan hal yang kedua.

Penurunan ekspektasi inflasi jangka pendek dan panjang mengindikasikan bahwa rumah tangga meyakini tekanan harga mulai mereda dan akan tetap terkendali. 

Kondisi ini mendukung tujuan The Fed untuk meredam inflasi tanpa menerapkan kebijakan yang terlalu ketat dalam jangka waktu lama.

Data ini hadir setelah laporan CPI bulan November yang memperlihatkan inflasi menurun lebih cepat dari perkiraan. Kedua laporan tersebut menegaskan pesan yang sama: inflasi mulai kehilangan momentumnya.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

Arti Penting untuk Suku Bunga dan Likuiditas

Ekspektasi inflasi yang menurun mengurangi kebutuhan suku bunga tinggi. Pasar cenderung bereaksi dengan memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih awal atau lebih dalam, meskipun pertumbuhan ekonomi masih lambat.

Bagi aset berisiko, termasuk kripto, ini penting karena:

  • Suku bunga yang lebih rendah menurunkan imbal hasil dari uang tunai dan obligasi
  • Imbal hasil riil cenderung turun
  • Kondisi keuangan perlahan melonggar

Secara historis, Bitcoin lebih responsif terhadap kondisi likuiditas daripada terhadap kepercayaan konsumen maupun pertumbuhan ekonomi.

Mengapa Kepercayaan Lemah Tidak Terlalu Berdampak pada Aset Kripto

Kepercayaan konsumen yang rendah mencerminkan tekanan biaya hidup, bukan karena permintaan yang anjlok. Orang-orang masih merasa terbebani, namun mereka tidak lagi terlalu khawatir harga akan naik tajam.

Pada dasarnya, pasar aset kripto tidak bergantung pada konsumsi masyarakat secara langsung seperti saham. Sebaliknya, pasar kripto merespons:

  • Ekspektasi suku bunga
  • Kekuatan Dollar
  • Likuiditas global

Hal ini membuat ekspektasi inflasi yang menurun menjadi hal yang positif bagi Bitcoin, walaupun kepercayaan konsumen masih lemah.

Mengapa Volatilitas Nampaknya Akan Terus Berlanjut

Kondisi seperti ini memang menguntungkan aset berisiko dalam jangka panjang, meski jalurnya tidaklah mulus.

Kepercayaan diri yang lemah menandakan pertumbuhan ekonomi masih rapuh. Hal ini membuat pasar lebih sensitif terhadap rilis data, strategi pelaku pasar, dan arus modal jangka pendek. Seperti yang terlihat setelah rilis laporan CPI, bahkan data makro yang positif bisa saja memicu pembalikan harga mendadak ketika leverage sedang tinggi.

Bagi Bitcoin sendiri, situasi ini biasanya menghasilkan:

  • Reaksi kuat terhadap berita makro
  • Gerakan harga yang tidak menentu
  • Reli yang lebih banyak didorong likuiditas ketimbang keyakinan

Melihat Ke Depan ke Januari 2026

Secara keseluruhan, data ini menunjukkan latar makro yang konstruktif bagi kripto menjelang awal 2026. Tekanan inflasi mulai mereda, kebijakan mulai longgar, serta kondisi likuiditas semakin membaik.

Namun di sisi lain, kepercayaan diri yang lemah menjelaskan kenapa volatilitas pasar masih tinggi dan rentan mengalami penurunan mendadak.

Poin utamanya sederhana: kondisi makro untuk Bitcoin terus membaik, tapi pergerakan harga akan tetap ditentukan oleh arus dana, leverage, dan momentum, bukan hanya optimisme belaka.

Apakah Arthur Hayes Baru Saja Menjual Ethereum Senilai US$1,5 Juta?

20 December 2025 at 02:35

Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya.

Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.

Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes

Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital. 

Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.

Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham

Transaksi ini terjadi ketika Ethereum diperdagangkan sedikit di bawah level psikologis penting US$3.000, setelah Desember yang bergejolak akibat outflow ETF dan reposisi di derivatif.

Meski begitu, Hayes masih memegang lebih dari 4.500 ETH.

Jadi, jika ada penjualan itu hanya bagian dari manajemen portofolio, bukan keluar sepenuhnya.

Waktu langkah ini juga menarik. Baru beberapa hari lalu, Hayes menyampaikan penjelasan terperinci soal masa depan institusional Ethereum, dengan meyakini bahwa pelaku keuangan besar akhirnya menerima batasan blockchain privat.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes menggambarkan stablecoin sebagai katalis yang membuat Ethereum dapat diterima oleh keuangan tradisional. Ia memperkirakan bahwa perbankan akan membangun lebih banyak infrastruktur Web3 di atas Ethereum, bukan melalui ledger khusus.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan. 

Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.

Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar. 

Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.

Ethereum Lebih Unggul dari Bitcoin meskipun Harga Masih Tertahan di Bawah US$3.000

20 December 2025 at 02:00

Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.

Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.

Holder Ethereum Masih Bertahan

Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.

Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.

Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum Holders Data
Data Holder Ethereum | Sumber: Santiment

Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.

Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.

Ethereum Balance on Exchanges
Saldo Ethereum di Exchange | Sumber: Glassnode

Harga ETH Bisa Tembus Batas Kritis

Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.

Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.

Jepang Perketat, Amerika Longgarkan: Bank Sentral Mana yang Sebenarnya Pengaruhi Pasar Saat Ini? | Berita Kripto AS

19 December 2025 at 23:54

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting untuk perkembangan paling utama di dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi karena Morning Briefing kali ini tidak hanya soal suku bunga. Kita juga akan membahas soal leverage, funding, dan pihak mana di Pasifik yang sebenarnya paling menentukan irama risiko aset ketika kebijakan berlawanan arah. Satu bank sentral melonggarkan kebijakan (AS), sedangkan yang lain mengetatkan (Jepang). Ketegangan di antara keduanya mulai mengubah likuiditas global dengan cara-cara yang tidak langsung terlihat di satu grafik atau candle harga.

Berita Kripto Hari Ini: Jepang Naikkan Suku Bunga, namun The Fed Turunkan, yang Mana Lebih Berdampak Kuat?

Pada saat ini, pasar global berada di persimpangan jalan, di tengah perbedaan kebijakan yang jarang terjadi dan sangat penting. Di satu sisi, The Fed AS sudah memangkas suku bunga untuk mendukung pertumbuhan yang melambat. Sebaliknya, Bank of Japan (BOJ) justru bergerak ke arah sebaliknya, menaikkan suku bunga ke level yang belum terlihat selama tiga dekade terakhir.

Pertanyaan yang dihadapi investor sekarang bukan lagi apakah langkah-langkah ini penting, tetapi kebijakan mana yang akhirnya lebih berpengaruh untuk likuiditas global, mata uang, dan pasar kripto.

Pada 19 Desember, BOJ menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%, level tertinggi sejak 1995. Ini menandai satu langkah lagi meninggalkan kebijakan moneter super longgar selama puluhan tahun. Para analis makro melihat langkah ini lebih dari sekadar perubahan kecil.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Berbeda dengan pemangkasan suku bunga The Fed yang bersifat siklus dan dirancang untuk menghaluskan perlambatan ekonomi, pengetatan di Jepang bersifat struktural. Selama hampir 30 tahun, suku bunga Jepang yang mendekati nol telah menjadi salah satu sumber leverage murah terbesar di dunia.

Bahkan sedikit kenaikan sekarang membawa konsekuensi besar karena mengganggu strategi pendanaan yang selama ini mengakar di berbagai pasar global.

Dampak langsungnya paling terlihat di pasar mata uang. Meskipun kenaikan suku bunga ini bersejarah, yen sempat melemah karena Gubernur Kazuo Ueda hanya memberikan penjelasan terbatas soal kecepatan pengetatan di masa depan.

Reuters menyebutkan bahwa nilai yen turun karena BOJ “tetap samar soal arah pengetatan.” Hal ini memperlihatkan bahwa forward guidance, bukan hanya kenaikan suku bunga itu sendiri, tetap sangat penting.

Meski demikian, para analis berpendapat jalur transmisi utamanya ada di tempat lain: yen carry trade, seperti yang dilaporkan dalam US Crypto News terbaru.

Saat yield Jepang naik dan selisih suku bunga AS–Jepang menyempit, meminjam yen untuk mendanai posisi yang memberikan imbal hasil lebih tinggi jadi makin mahal.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

Di sinilah perbedaan antara Tokyo dan Washington menjadi sangat penting:

  • Pemangkasan suku bunga The Fed biasanya secara bertahap mendukung pasar dengan melonggarkan kondisi kredit.
  • Berbeda dengan itu, pengetatan dari BOJ memaksa pasar untuk langsung mengubah posisi karena biaya leverage meningkat.

Pasar kripto selama ini merasakan dampak tersebut lebih cepat dibandingkan aset tradisional. Siklus pengetatan BOJ sebelumnya sering bersamaan dengan penurunan harga Bitcoin tajam sebesar 20–30% ketika likuiditas mengetat dan carry trade terurai.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Pola ini membuat kestabilan Bitcoin belakangan menjadi sangat mencolok. Pada waktu publikasi, BTC berada di harga US$88.035, naik hampir 1% dalam 24 jam terakhir.

Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis Blueblock.

Meski begitu, ketahanan di puncak pasar kripto tidak menghilangkan risiko di tempat lain. Altcoin, yang jauh lebih sensitif terhadap kondisi likuiditas, tetap terpapar jika pengetatan di Jepang masih berlanjut.

Faktanya, pejabat BOJ secara terbuka sudah menyatakan kesediaannya terus mengetatkan kebijakan jika pertumbuhan upah dan inflasi masih kuat. Analis dari ING dan Bloomberg telah memperingatkan bahwa walaupun kenaikan berikutnya tidak akan terjadi dalam waktu dekat, arahnya sudah jelas.

Dampaknya bagi pasar global sangat jelas. Pemangkasan suku bunga dari The Fed mungkin memberikan dukungan dalam jangka panjang, tapi keluarnya Jepang dari kebijakan super longgar justru menghantam langsung fondasi leverage dunia. Jika BOJ terus di jalur ini, pengaruhnya ke likuiditas, mata uang, dan kripto bisa jadi lebih besar dari pelonggaran AS, setidaknya dalam waktu dekat.

Chart Hari Ini

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Alpha dalam Ukuran Kecil

Berikut rangkuman berita aset kripto AS lainnya yang perlu kamu pantau hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 18 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$158,24US$163,97 (+3,62%)
Coinbase (COIN)US$239,20US$246,00 (+2,84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$22,51US$22,95 (+1,95%)
MARA Holdings (MARA)US$9,69US$9,87 (+1,86%)
Riot Platforms (RIOT)US$13,38US$13,73 (+2,62%)
Core Scientific (CORZ)US$14,56US$15,04 (+3,30%)
Perlombaan pembukaan pasar saham kripto: Google Finance

Penurunan Pi Coin Berlanjut, namun Data Menunjukkan Cerita yang Lebih Kompleks

19 December 2025 at 20:00

Pi Coin kembali lanjutkan penurunan selama tiga minggu berturut-turut, turun tajam dari level puncak lokal terakhirnya. Altcoin ini masih kesulitan di tengah dukungan investor yang lemah dan keraguan pasar secara luas.

Sementara tekanan jual mendominasi sesi-sesi sebelumnya, sinyal on-chain sekarang memperlihatkan bahwa setidaknya ada satu faktor utama yang mulai membaik.

Holder Pi Coin Sedang Meraih Keuntungan

Chaikin Money Flow menunjukkan kenaikan bertahap dalam beberapa hari terakhir. Perubahan ini menandakan modal perlahan-lahan kembali masuk ke Pi Coin. Para investor sepertinya mulai merubah pandangan mereka, kemungkinan melihat harga saat ini sebagai zona akumulasi yang menarik.

Peningkatan angka CMF biasanya mengindikasikan keyakinan yang mulai membaik. Arus modal baru sangat penting untuk upaya pemulihan apa pun, karena pembelian berkelanjutan membantu menahan tekanan jual. Bila tren ini berlanjut, Pi Coin bisa mendapatkan momentum yang diperlukan untuk menstabilkan harga dan mencoba reli jangka pendek.

Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Pi Coin CMF
CMF Pi Coin | Sumber: TradingView

Meskipun arus modal mulai membaik, indikator makro masih campuran. Average Directional Index menunjukkan tren turun belakangan ini nyaris makin menguat. Jika bergerak di atas ambang 25,0, hal ini akan mengonfirmasi dominasi momentum bearish dan mempertegas kendali penjual.

namun, jika gagal menembus level ini, itu akan menjadi sinyal melemahnya kekuatan tren. Dalam situasi seperti ini, tekanan jual bisa mereda. Ini akan memberikan ruang bagi Pi Coin untuk pulih, apalagi kalau minat beli terus meningkat seiring membaiknya kondisi pasar.

Pi Coin ADX
ADX Pi Coin | Sumber: TradingView

Harga PI Bisa Saja Bergerak Sideways

Pada waktu publikasi, Pi Coin diperdagangkan mendekati US$0,203, di atas support US$0,198 dan di bawah resistance US$0,208. Nilai token ini masih turun sekitar 28% dari puncak lokal di US$0,284. Pergerakan harga saat ini memperlihatkan konsolidasi, bukan pergerakan yang tegas.

Jika tren turun makin kuat, Pi Coin bisa tetap bergerak sideways di kisaran US$0,198 sampai US$0,208. Pola seperti ini akan membatasi potensi kenaikan dan menunda pemulihan. Konsolidasi berkepanjangan bahkan bisa semakin menguji kesabaran investor di tengah ketidakpastian pasar yang berlangsung.

Pi Coin Price Analysis.
Analisis Harga Pi Coin | Sumber: TradingView

Skenario bullish sangat bergantung pada arus modal yang berkelanjutan. Akumulasi yang terus berlangsung bisa membantu Pi Coin merebut kembali US$0,208 sebagai support. Jika sukses breakout, harga berpotensi mengarah ke US$0,217, bahkan lebih tinggi ke US$0,224. Pergerakan seperti ini akan menggagalkan skenario bearish.

Apa Sinyal Indikator Historis 100% Akurat untuk Bitcoin pada Desember?

19 December 2025 at 19:19

Bitcoin mungkin sedang mendekati salah satu titik balik paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu metrik valuasi utama, BTC Yardstick, saat ini menunjukkan -1,6 standar deviasi di bawah rata-rata jangka panjangnya, menandakan undervalued terdalam aset kripto pelopor ini sejak fase terendah bear market 2022.

Secara historis, level ini sering muncul bersamaan dengan titik dasar siklus utama, termasuk pada tahun 2011, 2017, 2020, dan 2022.

BTC Yardstick Tunjukkan BTC Paling Undervalued dalam Beberapa Tahun Terakhir

Yardstick mengukur harga pasar Bitcoin terhadap biaya dan daya yang dibutuhkan untuk menjaga keamanannya. Hal ini mencakup infrastruktur mining serta pengeluaran operasionalnya.

“BTC Yardstick di –1,6σ = Bitcoin sangat undervalued. Momen lain yang serupa: dasar bear market 2022, titik bawah crash COVID 2020, base sebelum blow-off 2017, dasar bear market 2011…Semua kejadian tersebut selalu bersamaan dengan akumulasi kuat…Titik bawahnya pun selalu di situ!” tulis analis Gert van Lagen dalam sebuah postingan.

BTC Yardstick indicator showing historical undervaluation signals
Indikator BTC Yardstick pada titik dasar utama pasar, atribusi kepada Gert van Lagen

Akumulasi whale Capai Level Tertinggi dalam Lebih dari Satu Dekade

Pada saat yang sama, sinyal undervalued ini muncul bersamaan dengan aktivitas akumulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam 30 hari terakhir, whale BTC dan holder besar membeli 269.822 BTC, senilai sekitar US$23,3 miliar. Menurut data dari Glassnode, ini adalah akumulasi bulanan terbesar sejak 2011.

BITCOIN'S BIGGEST MONTHLY ACCUMULATION IN 13 YEARS

Whales purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion, in just 30 days.

– Glassnode Data pic.twitter.com/6FPfhFhfh4

— Kashif Raza (@simplykashif) December 18, 2025

“Akumulasi terbesar dalam 13 tahun. Siklus 4 tahunan sudah mati; kini masuk Supercycle,” tulis analis kripto Kyle Chasse.

Sebagian besar pembelian ini terjadi pada wallet yang memegang antara 100 sampai 1.000 BTC. Hal ini menunjukkan bahwa baik individu dengan kekayaan besar maupun institusi yang lebih kecil sedang memposisikan diri untuk kemungkinan rebound pasar.

Sentimen Pasar setelah Koreksi Kecil Bitcoin, Saat Frustrasi Menjadi Peluang

Meskipun akumulasi dan undervalued tercatat rekor, harga Bitcoin masih mengalami tekanan turun tahun ini. Menurut analis ETF Bloomberg Eric Balchunas, penurunan belakangan ini masih terbilang kecil bila dibandingkan dengan lonjakan sebelumnya.

I get that this year is a drag but consider Bitcoin was up 468%(!!) in the two years prior to this year. That's 138% ann, 8x US stocks. That is sooo much excess return beyond normalcy (even for btc, thank you ETFs!). All that happened this year is you gave back a tiny bit of the… https://t.co/oQ4EuUt64A

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 18, 2025

Peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot pada awal 2024 mendorong reli sebelumnya, membawa aset ini ke rekor tertinggi mendekati US$69.000 pada Maret 2024.

Secara keseluruhan, Bitcoin mencatatkan pengembalian 155,42% di tahun 2023 dan 121,05% di tahun 2024 sebelum mengalami penurunan sebesar 7% selama tahun berjalan ini. Ini mengisyaratkan bahwa penurunan saat ini bisa saja menjadi koreksi alami setelah reli besar-besaran.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Analis menyampaikan bahwa reli pasar biasanya tidak dimulai ketika harapan sedang tinggi, melainkan ketika para investor sudah lelah.

“Kita sekarang sudah tidak takut lagi, tapi sudah lelah. Lelah menunggu. Lelah percaya. Tapi dengarkan, reli pasar tidak dimulai selama harapan masih tinggi; justru saat orang-orang sudah lelah, frustrasi, dan nyaris menyerah,” tulis analis Ash Crypto.

Kombinasi valuasi terendah sepanjang sejarah, akumulasi whale tertinggi, dan penurunan leverage mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin sudah mendekati titik balik siklus berikutnya.

Walaupun timing-nya masih belum pasti, indikator-indikator ini menunjukkan adanya peluang unik bagi investor jangka panjang.

ADA turun 70% di 2025, namun 2 sumber permintaan baru mulai muncul untuk Cardano

19 December 2025 at 18:51

Harga Cardano (ADA) turun 70% di tahun 2025, menghapus seluruh kenaikan dari tahun sebelumnya. Meski masih menjadi altcoin top-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, ADA semakin membuat banyak holder kecewa.

Namun, akhir Desember menghadirkan tanda-tanda yang bisa mendukung potensi pemulihan ADA. Faktor paling menonjol adalah meningkatnya permintaan untuk Midnight (NIGHT).

Bagaimana Permintaan Trading Midnight (NIGHT) Bisa Berdampak pada ADA?

Pertama, lonjakan volume trading NIGHT di decentralized exchange (DEX) berbasis Cardano menjadi pendorong utama.

Midnight adalah jaringan blockchain yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano. Jaringan ini mengutamakan privasi data dengan memanfaatkan teknologi zero-knowledge proof.

Cardanians, perusahaan yang menjalankan stake pool Cardano, menyampaikan bahwa trading NIGHT di DEX Cardano telah menciptakan gelombang baru aktivitas on-chain.

Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians
Volume DEX Cardano | Sumber: Cardanians

Data menunjukkan volume trading di DEX Cardano mencapai 125 juta ADA minggu lalu dan 59 juta ADA sejauh minggu ini.

DexHunter, agregator DEX Cardano, mengungkapkan bahwa order book NIGHT memperlihatkan permintaan beli NIGHT dengan ADA lebih besar dibandingkan penjualannya. Secara spesifik, total order beli mencapai 1,38 juta ADA, sementara order jual hanya berjumlah 480.000 ADA.

Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter
Order Book Midnight (NIGHT) | Sumber: DexHunter

“NIGHT adalah salah satu proyek paling dinantikan di Cardano saat ini, dan mungkin di seluruh ekosistem,” tulis DexHunter.

Sinyal-sinyal ini menunjukkan minat yang makin besar terhadap Midnight dan juga meningkatkan permintaan terhadap ADA sebagai aset dasar untuk biaya, likuiditas, dan swap.

Belum pasti sampai kapan minat terhadap Midnight akan bertahan. Namun untuk saat ini, permintaan tersebut sedang menciptakan momentum yang dapat berpadu dengan faktor-faktor lain untuk mendukung pemulihan ADA.

Cardano jadi aset pilihan di exchange-traded product (ETP) indeks aset kripto, sedangkan para holder tetap setia

Kedua, posisi unik ADA di produk investasi indeks kripto, yang dikenal sebagai Crypto Index ETP, juga punya peran penting.

Berdasarkan analisis dari ahli James Seyffart, ADA menjadi satu-satunya aset yang masuk ke dalam semua enam produk ETP yang ia ulas.

Notable and surprising to me — The only asset that made its way into all 6 of the products i looked at was Cardano ( $ADA). pic.twitter.com/Sf71ca3xKe

— James Seyffart (@JSeyff) December 17, 2025

James Seyffart memperkirakan akan ada lebih banyak Crypto Index ETP yang diluncurkan pada 2026. Produk exchange-traded ini memegang kumpulan aset kripto yang terdiversifikasi.

Keterlibatan Cardano di sebagian besar ETP mengindikasikan bahwa institusi keuangan melihat ADA sebagai aset yang stabil dan punya potensi jangka panjang yang kuat. Persepsi ini menempatkan ADA di atas banyak altcoin lainnya.

Dengan posisi seperti ini, semakin besar arus modal institusi yang akan masuk ke ADA. Hal ini juga mendorong tekanan pembelian positif dan menarik minat investor ritel.

Selain itu, data DeFiLlama memperlihatkan bahwa total value locked (TVL) Cardano, yang diukur dalam ADA, masih stabil di sekitar 500 juta meski pasar bergejolak. Jumlah ini menandakan pengguna tidak melakukan penarikan modal dan tetap mempertahankan posisi.

Cardano's Total Value Locked. Source: DeFiLlama
Total Value Locked Cardano | Sumber: DeFiLlama

Jumlah alamat aktif harian juga tetap stabil di kisaran 25.000 sejak awal tahun ini.

Penurunan harga yang dibarengi dengan aktivitas on-chain yang bertahan menandakan investor tidak meninggalkan ekosistem ini. Sikap ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang dari para holder dan bisa menjadi pemicu untuk pemulihan ADA.

3 Altcoins To Watch This Weekend | December 20 – 21

20 December 2025 at 06:00

The crypto market is heading into the final week of 2025, and this will be the second last weekend of the year. As Bitcoin and the altcoins alike have been directionless, external factors may act as catalysts in the coming days.

BeInCrypto has analysed three such altcoins that present interesting opportunities for investors this weekend.

Midnight (NIGHT)

NIGHT has emerged as the best-performing altcoin of the week, gaining 61% since launch. Strong early momentum continues to attract speculative interest. The sharp rise reflects heightened demand from traders seeking exposure to newly launched assets with high growth narratives.

Investor interest is driven by NIGHT’s development ties to Charles Hoskinson and the Cardano ecosystem through the Midnight blockchain. The token now exceeds a $1 billion market cap. Trading near $0.064, NIGHT could break $0.065 and $0.075, targeting the $0.088 all-time high.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

NIGHT Price Analysis.
NIGHT Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks remain elevated for a newly launched token. Premature profit-taking could reverse momentum quickly. If selling pressure increases, NIGHT may fall toward $0.045. Such a move would erase recent gains, invalidate the bullish thesis, and increase short-term volatility.

Pump.fun (PUMP)

PUMP has moved opposite to NIGHT, ranking among the worst-performing altcoins this week. The token has fallen more than 35%, trading near $0.00197. Persistent selling pressure reflects weak sentiment, as investors continue reducing exposure amid broader market uncertainty.

Despite losses, technical indicators offer a potential rebound signal. The relative strength index has entered oversold territory, suggesting selling pressure may be exhausting. If buyers step in, PUMP could rebound above $0.00212 and extend gains toward the $0.00242 resistance level.

PUMP Price Analysis.
PUMP Price Analysis. Source: TradingView

The recovery scenario remains fragile. Failure to attract buying interest could extend losses. A breakdown below current levels may send PUMP toward the $0.00171 support. Such a move would invalidate the bullish outlook and reinforce continued downside risk.

Bitcoin Cash (BCH)

Bitcoin Cash jumped 8% today on asset-specific activity rather than broader Bitcoin moves. The rally followed speculation surrounding ShapeShift founder Erik Voorhees swapping 4,619 ETH, valued at $13.42 million, for 24,950 BCH from a wallet inactive for nine years, reigniting market interest.

However, Erik Voorhees confirmed that the wallet did not belong to him, nor does he own any BCH. Nevertheless, the rally ignited by the speculation may likely extend into the weekend.

Continued investor inflows, confirmed by a rising Chaikin Money Flow, support the upside case. If demand holds, BCH could break above $593 and advance toward $624, signaling short-term recovery strength driven by renewed confidence.

BCH Price Analysis.
BCH Price Analysis. Source: TradingView

Downside risks persist if momentum fades. Failure to reclaim $593 could keep Bitcoin Cash capped below $600. In that scenario, weakening demand may pull BCH toward $555 or lower, reinforcing consolidation and invalidating the near-term bullish outlook.

The post 3 Altcoins To Watch This Weekend | December 20 – 21 appeared first on BeInCrypto.

Cooling Inflation, Weak Confidence: What the Michigan Consumer Data Means for Bitcoin

20 December 2025 at 04:30

Fresh US economic data is sending a clear but nuanced signal to markets. Inflation pressures are easing, but consumers remain under strain. 

For Bitcoin and the broader crypto market, that mix points to improving macro conditions, tempered by near-term volatility.

Why Inflation Expectations Matter More Than Sentiment

US consumer sentiment edged up to 52.9 in December, slightly higher than November but still nearly 30% lower than a year ago, according to the University of Michigan. 

At the same time, inflation expectations continued to fall. Short-term expectations dropped to 4.2%, while long-term expectations eased to 3.2%.

The University of Michigan consumer sentiment index came in worse than expected at 52.9 in December. pic.twitter.com/yQ79MOBt5R

— Yahoo Finance (@YahooFinance) December 19, 2025

For markets, those inflation expectations matter more than confidence levels.

Consumer sentiment measures how people feel about their finances and the economy. Inflation expectations measure what they think prices will do next. Central banks care far more about the latter.

Falling short- and long-term inflation expectations suggest households believe price pressures are easing and will stay contained. 

That supports the Federal Reserve’s goal of cooling inflation without keeping policy restrictive for too long.

This data follows November’s CPI report, which showed inflation cooling faster than expected. Together, the two reports reinforce the same message: inflation is losing momentum.

Who do you believe:

A. University of Michigan consumer confidence below COVID April 2020 and Lehman September 2008 levels.

B. CPI inflation data, skewed by bogus OER? pic.twitter.com/FFEWj0I7OE

— Lawrence McDonald (@Convertbond) December 19, 2025

What This Means for Interest Rates and Liquidity

Lower inflation expectations reduce the need for high interest rates. Markets tend to respond by pricing in earlier or deeper rate cuts, even if economic growth remains slow.

For risk assets, including crypto, this matters because:

  • Lower rates reduce returns on cash and bonds
  • Real yields tend to fall
  • Financial conditions gradually loosen

Bitcoin has historically responded more to liquidity conditions than to consumer confidence or economic growth.

Why Weak Confidence Does Not Hurt Crypto as Much

Low consumer confidence reflects cost-of-living pressures, not collapsing demand. People still feel stretched, but they are less worried about prices rising sharply from here.

Crypto markets do not rely on consumer spending in the same way equities do. Instead, they react to:

  • Interest rate expectations
  • Dollar strength
  • Global liquidity

That makes falling inflation expectations supportive for Bitcoin, even when confidence remains weak.

Why Volatility Is Likely to Continue

This environment favors risk assets over time, but not in a straight line.

Weak confidence means growth remains fragile. That keeps markets sensitive to data releases, positioning, and short-term flows. As seen after the CPI report, even bullish macro data can trigger sharp reversals when leverage is high.

For Bitcoin, that typically results in:

  • Strong reactions to macro news
  • Choppy price action
  • Rallies driven by liquidity rather than conviction

Looking Ahead to January 2026

Taken together, the data points to a constructive macro backdrop for crypto heading into early 2026. Inflation pressures are easing, policy constraints are loosening, and liquidity conditions are improving.

At the same time, weak confidence explains why markets remain volatile and prone to sudden selloffs.

The key takeaway is simple: macro conditions are improving for Bitcoin, but price action will continue to be shaped by flows, leverage, and timing rather than optimism alone.

The post Cooling Inflation, Weak Confidence: What the Michigan Consumer Data Means for Bitcoin appeared first on BeInCrypto.

Did Arthur Hayes Just Sell $1.5 Million in Ethereum?

20 December 2025 at 02:35

Arthur Hayes has moved 508.647 ETH, worth roughly $1.5 million, to Galaxy Digital, sparking fresh speculation that the crypto veteran may be trimming exposure.

The move is surprising because recently Hayes delivered one of his strongest bullish theses on Ethereum.

Arthur Hayes Ethereum Sell Speculation

On-chain data shows the transfer originated from a wallet linked to Hayes and landed at a Galaxy Digital deposit address. 

Transfers to institutional desks do not always signal an immediate sale. But such movements are commonly associated with liquidity provisioning or over-the-counter execution.

Arthur Hayes Sent 508 ETH To Galaxy Digital. Source: Arkham

The transaction comes as Ethereum trades just below the psychologically important $3,000 level, following a volatile December marked by ETF outflows and derivatives repositioning.

Despite the move, Hayes still controls more than 4,500 ETH.

So, any selling would represent portfolio management rather than a full exit.

The timing is notable. Only days earlier, Hayes laid out a detailed case for Ethereum’s institutional future, arguing that large financial players have finally accepted the limits of private blockchains.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes framed stablecoins as the catalyst that makes Ethereum legible to traditional finance. He predicted that banks would increasingly build Web3 infrastructure on Ethereum rather than bespoke ledgers.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

He acknowledged that privacy remains a sticking point for institutional adoption but argued that the issue will be addressed at the application or Layer-2 level, with Ethereum continuing to anchor security.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

However, market conditions remain mixed. Ethereum has struggled to regain sustained momentum above $3,000 as spot ETH ETFs recorded notable outflows in mid-December, while implied volatility in derivatives markets has compressed. This reflects caution rather than panic. 

At the protocol level, activity continues to migrate toward rollups, keeping transaction costs low but limiting fee capture on Ethereum’s base layer.

Hayes also struck a pragmatic tone on valuation expectations, offering a long-term target rather than a near-term prediction.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

For now, Hayes’ on-chain activity suggests tactical positioning, not a reversal of conviction. His thesis remains intact: Ethereum wins if stablecoins and institutional on-chain finance scale. 

The market, however, may still be waiting for that narrative to fully materialize.

The post Did Arthur Hayes Just Sell $1.5 Million in Ethereum? appeared first on BeInCrypto.

Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000

20 December 2025 at 02:00

Ethereum continues to struggle with price recovery as it repeatedly fails to close above the $3,000 level. ETH has shown brief upside attempts, only to retreat under selling pressure. 

While price action remains frustrating for holders, underlying network data points to strengthening fundamentals that may support future recovery.

Ethereum Holders Are Staying

Ethereum leads all major cryptocurrencies in non-empty wallet count. The network hosts more than 167.9 million active addresses holding balances. Bitcoin, by comparison, has about 57.62 million. Other top-cap assets trail significantly behind both networks.

This dominance highlights Ethereum’s broad user base and diverse use cases. Decentralized finance, NFTs, and smart contract activity continue to drive engagement. Strong participation reflects confidence, which plays a critical role in sustaining demand.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Ethereum Holders Data
Ethereum Holders Data. Source: Santiment

Macro indicators further support a constructive outlook. Ethereum balances on centralized exchanges have declined steadily. Since the start of the month, roughly 397,495 ETH have been withdrawn from exchanges, reducing immediate sell-side supply.

These outflows suggest accumulation at current price levels. The withdrawn ETH is valued at over $1.17 billion, signaling confidence among long-term investors. Lower exchange balances often precede reduced selling pressure, which can support price recovery when demand strengthens.

Ethereum Balance on Exchanges
Ethereum Balance on Exchanges. Source: Glassnode

ETH Price Could Breach The Critical Barrier

Ethereum trades near $2,946 at the time of writing, remaining below the psychological $3,000 level. The asset has consistently bounced off the $2,762 support zone over recent weeks. This behavior indicates buyers are defending lower levels despite broader uncertainty.

If supportive trends continue, ETH could attempt another breakout above $3,000. A successful move may open the path toward $3,131. Continued momentum could extend gains toward $3,287, signaling improving confidence among both retail and institutional participants.

ETH Price Analysis.
ETH Price Analysis. Source: TradingView

Risks persist if selling pressure intensifies. A breakdown below $2,762 would weaken the recovery narrative. Losing this support could send Ethereum toward the $2,681 level, marking a four-week low and invalidating the bullish thesis outlined by improving on-chain metrics.

The post Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000 appeared first on BeInCrypto.

Japan Tightens, America Eases: Which Central Bank Really Moves Markets Now? | US Crypto News

19 December 2025 at 23:54

Welcome to the US Crypto News Morning Briefing—your essential rundown of the most important developments in crypto for the day ahead.

Grab a coffee because today’s Morning Briefing isn’t just about interest rates. It’s about leverage, funding, and which side of the Pacific really sets the rhythm for risk assets when the policy paths split. As one central bank eases (the US), the other tightens (Japan). The tension between the two is beginning to reshape global liquidity in ways that don’t show up in a single chart or price candle.

Crypto News of the Day: Japan Raises Interest Rates, But the Fed Cuts, Which Side Has A Stronger Impact?

Global markets are at an impasse, amid a rare and consequential policy divergence. On the one hand, the US Federal Reserve has begun cutting interest rates to support slowing growth. In contrast, the Bank of Japan (BOJ) is moving in the opposite direction, raising rates to levels not seen in three decades.

The question facing investors is no longer whether these moves matter, but which one ultimately carries more weight for global liquidity, currencies, and crypto markets.

On December 19, the BOJ raised its policy rate by 25 basis points to 0.75%, the highest level since 1995. This marks another step away from decades of ultra-loose monetary policy. Macro analysts see the move as more than a routine adjustment.

🚨 BREAKING: 🇯🇵 BOJ DELIVERS THE HIKE

Rates raised 25 bps to 0.75%, marking a 30-year high.

Japan’s era of ultra-easy money keeps fading.

This is a major global LIQUIDITY shift… watch yen and risk assets closely. 👀 pic.twitter.com/vfciRH84WJ

— Wise Advice (@wiseadvicesumit) December 19, 2025

Unlike the Federal Reserve’s rate cuts, which are cyclical and designed to smooth economic slowdowns, Japan’s tightening is structural. For nearly 30 years, near-zero Japanese rates anchored one of the world’s most important sources of cheap leverage.

Even modest increases now carry outsized consequences because they disrupt funding strategies deeply embedded across global markets.

The immediate impact was most visible in currency markets. Despite the historic hike, the yen initially weakened as Governor Kazuo Ueda offered limited clarity on the pace of future tightening.

Reuters noted that the currency slipped as the BOJ “stays vague on tightening path.” This highlights how forward guidance, not just the hike itself, remains critical.

Still, analysts argue the real transmission channel lies elsewhere: the yen carry trade, as reported in a recent US Crypto News publication.

As Japanese yields rise and the US–Japan rate gap narrows, borrowing yen to fund higher-yielding positions becomes increasingly expensive.

Fed cut rates, but the message mattered more than the cut. Their dot plot now shows fewer cuts ahead. That flipped expectations from “easy money coming” to “higher for longer.” At the same time, BOJ hike expectations strengthened the yen → yen carry trades started unwinding →… pic.twitter.com/eSaJLWQajg

— Dmytro V7 🇺🇦 (@V7Dmytro) December 16, 2025

This is where the divergence between Tokyo and Washington becomes critical:

  • Fed cuts tend to support markets gradually by easing credit conditions.
  • BOJ tightening, by contrast, forces immediate repositioning as leverage costs rise.

Crypto markets have historically experienced this impact more quickly than traditional assets. Previous BOJ tightening cycles coincided with sharp Bitcoin drawdowns of 20–30% as liquidity tightened and carry trades unwound.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

That pattern has made Bitcoin’s recent stability stand out. As of this writing, BTC was trading for $88,035, up by almost 1% in the last 24 hours.

Bitcoin (BTC) Price Performance. Source: BeInCrypto

“History shows every prior tightening triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwound and liquidity tightened. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” wrote analyst Blueblock.

However, resilience at the top of the crypto market does not eliminate risk elsewhere. Altcoins, which are far more sensitive to liquidity conditions, remain exposed if Japanese tightening continues.

Indeed, BOJ officials have openly signaled willingness to keep tightening if wage growth and inflation remain durable. Analysts at ING and Bloomberg have warned that while further hikes may not be imminent, the direction of travel is clear.

The implication for global markets is stark. Fed cuts may provide broad support over time, but Japan’s retreat from ultra-easy policy strikes directly at the foundation of global leverage.If the BOJ continues down this path, its influence on liquidity, currencies, and crypto could outweigh US easing, at least in the near term.

Chart of the Day

Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate
Fed Fund Rates vs BOJ Policy Rate

Byte-Sized Alpha

Here’s a summary of more US crypto news to follow today:

Crypto Equities Pre-Market Overview

CompanyAt the Close of December 18Pre-Market Overview
Strategy (MSTR)$158.24$163.97 (+3.62%)
Coinbase (COIN)$239.20$246.00 (+2.84%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)$22.51$22.95 (+1.95%)
MARA Holdings (MARA)$9.69$9.87 (+1.86%)
Riot Platforms (RIOT)$13.38$13.73 (+2.62%)
Core Scientific (CORZ)$14.56$15.04 (+3.30%)
Crypto equities market open race: Google Finance

The post Japan Tightens, America Eases: Which Central Bank Really Moves Markets Now? | US Crypto News appeared first on BeInCrypto.

Wirex Announces Winners of the 2025 Rising Women in Crypto Awards, Celebrating Excellence and Leadership in Web3

19 December 2025 at 22:00

Wirex, a global leader in digital finance and Web3 innovation, has announced the winners of the 2025 Rising Women in Crypto Awards, recognizing exceptional women whose leadership, innovation, and influence are shaping the future of the global crypto and Web3 ecosystem.

Following an extensive nomination process, this year’s winners were determined through a combination of public community voting and evaluation by a highly respected panel of industry leaders, ensuring both broad industry participation and rigorous expert assessment.

2025 Rising Women in Crypto Awards Winners

  • Best Women-Led Startup to Watch: Impactful Artistry, founded by Lianna Adams
  • Best Crypto Journalist: Stacy Jones, Markets Editor at Decrypt
  • Best Crypto Influencer: Olga Arzhaeva, Business Operations at Hercle and Co-Founder & Co-President of the Blockchain Student Association Italy
  • Best Founder: Kara Howard, Co-Founder & Ecosystem Growth at SI<3>
  • Best Crypto Podcaster: Yely Kopan, Host of Voice of Web3
  • Best PR and Communications Strategist: Debra Nita Ravindran, Associate Director and Head of Growth at YAP Global

Each of the 2025 award recipients exemplifies excellence, vision, and impact, reflecting the growing influence of women across the global Web3 economy. Their work continues to expand opportunities, strengthen communities, and inspire the next generation of leaders in the digital asset space.

“Crypto is ultimately built by people — and the industry is stronger, more creative, and more resilient when diverse voices are truly seen and celebrated,” said Pavel Matveev, Co-Founder of Wirex. “The Rising Women in Crypto Awards honor women who are building with purpose, challenging convention, and opening doors for others along the way. Their work is shaping not only the future of Web3, but the values it will be built on.”

The Rising Women in Crypto Awards are supported by BeInCrypto, Wirex’s media partner, whose commitment to high-quality journalism and inclusive storytelling continues to amplify diverse voices across the global crypto community.

2025 Judging Panel

Final award selections were made with the involvement of a distinguished jury composed of leading voices from across the crypto and Web3 ecosystem, including:

  • Ada Vaughan, Senior Director of DeFi Partnerships, Stellar Development Foundation
  • Alena Afanaseva, Founder and CEO, BeInCrypto
  • Allison Alvarez, COO and Co-Founder, Gameduk
  • Catherine Ross-Mychka, Journalist, Writer, and Podcast Host
  • Maria Pia Paolicelli, Web3 Partnerships Manager and Co-Founder, CryptoGirl

Wirex extends its sincere appreciation to all nominees, voters, and community members who participated in this year’s awards. Their engagement and support continue to make the Rising Women in Crypto initiative a meaningful platform for recognition, visibility, and progress within Web3.

About Wirex

Wirex is a prominent UK-based digital payments platform with over 6 million customers spread across 130 countries. It offers secure accounts, making it easy for users to store, purchase, and exchange multiple currencies seamlessly.  As a principal member of both Visa and Mastercard, Wirex goes beyond traditional services, embracing the evolving trends of Web3 to provide mainstream access to digital finance and wealth management. Having processed transactions totalling $20 billion, Wirex aims to contribute to the adoption of a cashless society by facilitating straightforward transactions in various currencies worldwide. Wirex is simplifying digital payments, making it more accessible and convenient for people across the globe.

| wirexapp.com |

The post Wirex Announces Winners of the 2025 Rising Women in Crypto Awards, Celebrating Excellence and Leadership in Web3 appeared first on BeInCrypto.

Pi Coin’s Decline Continues, Yet the Data Tells a More Complex Story

19 December 2025 at 20:00

Pi Coin has extended its decline for a third straight week, falling sharply from its recent local top. The altcoin has struggled amid weak investor support and broader market hesitation. 

While selling pressure dominated earlier sessions, on-chain signals now suggest at least one key factor may be improving.

Pi Coin Holders Are Capitalizing

The Chaikin Money Flow has shown a gradual uptick over the past few days. This shift indicates capital is slowly returning to Pi Coin. Investors appear to be adjusting their stance, likely viewing current prices as attractive accumulation zones.

Rising CMF readings often reflect improving conviction. Fresh inflows are critical for any recovery attempt, as sustained buying helps absorb sell pressure. If this trend continues, Pi Coin could gain the momentum needed to stabilize and attempt a short-term rebound.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Pi Coin CMF
Pi Coin CMF. Source: TradingView

Despite improving inflows, macro indicators remain mixed. The average directional index shows the recent downtrend is close to strengthening. A move above the 25.0 threshold would confirm dominant bearish momentum, reinforcing control by sellers.

However, failure to cross this level would signal weakening trend strength. In such a scenario, selling pressure could fade. This would give Pi Coin room to recover, especially if buying interest continues to increase alongside supportive market conditions.

Pi Coin ADX
Pi Coin ADX. Source: TradingView

PI Price Could End Up Rangebound

Pi Coin trades near $0.203 at the time of writing, holding above the $0.198 support and below the $0.208 resistance. The token remains down about 28% from its $0.284 local top. Price action suggests consolidation rather than a decisive move.

If the downtrend strengthens, Pi Coin may remain range-bound between $0.198 and $0.208. This structure would limit upside potential and delay recovery. Prolonged consolidation could further test investor patience during ongoing market uncertainty.

Pi Coin Price Analysis.
Pi Coin Price Analysis. Source: TradingView

A bullish scenario depends on sustained capital inflows. Continued accumulation could help Pi Coin reclaim $0.208 as support. A successful breakout may drive price toward $0.217, with further upside to $0.224. Such a move would invalidate the bearish thesis.

The post Pi Coin’s Decline Continues, Yet the Data Tells a More Complex Story appeared first on BeInCrypto.

What Does a 100% Accurate Historical Indicator Signal for Bitcoin in December?

19 December 2025 at 19:19

Bitcoin may be approaching one of its most pivotal turning points in years. A leading valuation metric, the BTC Yardstick, currently reads -1.6 standard deviations below its long-term mean, signaling the pioneer crypto’s deepest undervaluation since the 2022 bear market low.

Historically, this level has coincided with major cycle bottoms, including 2011, 2017, 2020, and 2022.

BTC Yardstick Shows Strongest Undervaluation in Years

The Yardstick measures Bitcoin’s market price against the cost and power required to secure its network. This includes mining infrastructure and operational expenditures.

“BTC Yardstick at –1.6σ = Bitcoin is insanely undervalued. Other occurrences: 2022 bear market low, 2020 COVID crash bottom, 2017 pre-blow-off base, 2011 bear market bottom…All occurrences coincided with strong accumulation…Bottom was in as well!” wrote analyst Gert van Lagen in a post.

BTC Yardstick indicator showing historical undervaluation signals
BTC Yardstick indicator at major market bottoms, attributed to Gert van Lagen

Whale Accumulation Hits Highest Levels in Over a Decade

Meanwhile, the undervaluation signal coincides with unprecedented accumulation activity. Over the past 30 days, BTC whales and large holders purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion. According to Glassnode data, this is the largest monthly accumulation since 2011.

BITCOIN'S BIGGEST MONTHLY ACCUMULATION IN 13 YEARS

Whales purchased 269,822 BTC, worth approximately $23.3 billion, in just 30 days.

– Glassnode Data pic.twitter.com/6FPfhFhfh4

— Kashif Raza (@simplykashif) December 18, 2025

“Largest accumulation in 13 years. The 4-year cycle is dead; the Supercycle is here,” wrote crypto analyst Kyle Chasse.  

The bulk of this buying occurred in wallets holding between 100 and 1,000 BTC. This suggests that both high-net-worth individuals and smaller institutions are positioning for a potential market rebound.

Market Sentiment After Bitcoin’s Minor Correction As Frustration Breeds Opportunity

Despite the record accumulation and undervaluation, Bitcoin’s price has faced downward pressure this year. According to Bloomberg ETF analyst Eric Balchunas, recent losses are modest relative to prior gains.

I get that this year is a drag but consider Bitcoin was up 468%(!!) in the two years prior to this year. That's 138% ann, 8x US stocks. That is sooo much excess return beyond normalcy (even for btc, thank you ETFs!). All that happened this year is you gave back a tiny bit of the… https://t.co/oQ4EuUt64A

— Eric Balchunas (@EricBalchunas) December 18, 2025

The launch of spot Bitcoin ETFs in early 2024 contributed to previous surges, driving the asset to its then-record highs near $69,000 in March 2024.

Overall, Bitcoin returned 155.42% in 2023 and 121.05% in 2024 before experiencing an 7% decline year-to-date. This suggests the current dip may be a natural correction after exceptional gains.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Bitcoin (BTC) Price Performance. Source: TradingView

Analysts note that market rallies often begin not when hope is high, but when investors are weary.

“We are not scared anymore, we are tired. Tired of waiting. Tired of believing. But listen, market rallies don’t start when hope is high; it’s when people are tired, frustrated, and ready to give up,” wrote analyst Ash Crypto.

The convergence of historically low valuation, record whale accumulation, and declining leverage suggests that Bitcoin may be nearing another cyclical inflection point.

While timing remains uncertain, these indicators highlight a unique window of potential opportunity for long-term investors.

The post What Does a 100% Accurate Historical Indicator Signal for Bitcoin in December? appeared first on BeInCrypto.

ADA Is Down 70% in 2025 —But 2 New Sources of Demand Are Emerging For Cardano

19 December 2025 at 18:51

Cardano (ADA) price has dropped 70% in 2025, erasing all gains from last year. Despite remaining a top-10 altcoin by market capitalization, ADA has increasingly frustrated many holders.

However, late December has brought signs that could support a potential ADA recovery. The most notable factor is the rising demand for Midnight (NIGHT).

How Could Midnight (NIGHT) Trading Demand Impact ADA?

First, the surge in NIGHT trading volume on Cardano-based decentralized exchanges (DEXs) stands out as a key driver.

Midnight is a blockchain network developed by Input Output Global (IOG), the company behind Cardano. The network prioritizes data privacy by utilizing zero-knowledge proof technology.

Cardanians, a company running Cardano stake pools, reported that NIGHT trading on Cardano DEXs has created a new wave of on-chain activity.

Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians
Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians

Data shows trading volume on Cardano DEXs reached 125 million ADA last week and 59 million ADA so far this week.

DexHunter, a Cardano DEX aggregator, reported that the NIGHT order book reflects stronger demand to buy NIGHT using ADA than to sell. Specifically, buy orders total 1.38 million ADA, while sell orders stand at only 480,000 ADA.

Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter
Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter

“NIGHT is one of the most anticipated projects on Cardano today, and possibly across all ecosystems,” DexHunter stated.

These signals reflect growing interest in Midnight and increase demand for ADA as the base asset for fees, liquidity, and swaps.

How long the interest in Midnight will last remains uncertain. For now, it is creating demand momentum that could combine with additional factors to support an ADA recovery.

Cardano as a Preferred Asset in Crypto Index ETPs While Holders Remain Loyal

Second, ADA’s unique position in crypto index investment products, known as Crypto Index ETPs, also plays an important role.

According to an analysis by expert James Seyffart, ADA is the only asset included in all six ETP products he reviewed.

Notable and surprising to me — The only asset that made its way into all 6 of the products i looked at was Cardano ( $ADA). pic.twitter.com/Sf71ca3xKe

— James Seyffart (@JSeyff) December 17, 2025

James Seyffart expects more Crypto Index ETPs to launch in 2026. These exchange-traded products hold diversified baskets of crypto assets.

Cardano’s inclusion in most ETPs suggests that financial institutions view ADA as stable with strong long-term potential. This perception places ADA ahead of many other altcoins.

Such positioning encourages institutional capital inflows into ADA. It also creates positive buying pressure and attracts retail investors.

Additionally, DeFiLlama data indicate that Cardano’s total value locked (TVL), measured in ADA, has remained relatively stable at around 500 million, despite market volatility. This level indicates that users are not withdrawing capital and continue to hold positions.

Cardano's Total Value Locked. Source: DeFiLlama
Cardano’s Total Value Locked. Source: DeFiLlama

The number of daily active addresses has stayed stable at around 25,000 since the beginning of the year.

Falling prices combined with sustained on-chain activity suggest that investors are not exiting the ecosystem. This behavior reflects long-term confidence among holders and could become a catalyst for ADA’s recovery.

The post ADA Is Down 70% in 2025 —But 2 New Sources of Demand Are Emerging For Cardano appeared first on BeInCrypto.

Received yesterday — 19 December 2025

Apakah Toncoin undervalued? Data Desember Sinyal Potensi Reli

19 December 2025 at 16:33

Ekosistem Toncoin (TON), yang punya potensi menjangkau lebih dari satu miliar pengguna melalui Telegram, melewati tahun 2025 yang cukup suram. Harga TON turun 65% dari puncaknya di awal tahun.

Meski begitu, ada beberapa sinyal positif yang muncul di akhir Desember. Sinyal-sinyal ini bisa jadi dasar harapan untuk pemulihan TON di kuartal pertama 2026.

Volume Trading dan Aktivitas Jaringan Menunjukkan Peningkatan

Pertama, volume perdagangan harian TON naik pesat.

Berdasarkan data dari Tonscan, pada pekan ketiga Desember 2025, volume perdagangan harian TON sudah melebihi US$154 juta. Angka ini meningkat lebih dari 41,7%.

Ini adalah level volume perdagangan tertinggi di bulan Desember. Lonjakan ini menandakan aktivitas perdagangan mulai aktif lagi setelah sebelumnya sempat lesu akibat sentimen negatif di pasar altcoin.

TON price and trading volume. Source: Tonscan
Harga dan volume perdagangan TON | Sumber: Tonscan

TON bertahan di atas level US$1,4 dalam beberapa hari terakhir. Volume yang meningkat, ditambah penurunan harga yang mulai melambat, memberikan sinyal tekanan beli baru.

Tanda penting lain adalah kembalinya TON ke daftar “trending” di CoinGecko. Tren ini mencerminkan minat pencarian dan permintaan trading terhadap TON yang kembali muncul di bulan Desember. Hal ini juga bisa menjelaskan lonjakan volume perdagangan baru-baru ini.

Top Trending Crypto. Source: CoinGecko
Altcoin Paling Trending | Sumber: CoinGecko

Data on-chain juga menambah rasa optimistis.

Walaupun jumlah pengguna harian aktif (DAU) TON turun tajam dibanding 2024, kini penurunan itu mulai stabil. Aktivitas pengguna sebelumnya sempat melonjak akibat kampanye airdrop dan GameFi.

TON price and Daily Active Users. Source: Artemis
Harga TON dan Pengguna Harian Aktif | Sumber: Artemis

Data menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir, jumlah pengguna aktif harian naik dari 70.000 jadi hampir 100.000. Pada periode yang sama, harga TON sempat turun dari US$3 menjadi US$1,4. Penyimpangan tren ini menunjukkan kepercayaan kembali muncul. Ini juga bisa menandakan investor mulai melihat TON sebagai aset yang undervalued.

Apa yang Menanti TON di 2026?

Pada acara Blockchain Life 2025 bulan Oktober lalu, Pavel Durov – founder Telegram – menegaskan niat Telegram untuk ambil peran lebih aktif dalam pengembangan teknologi inti TON di tahun 2026.

Pada Desember, Durov mengumumkan peluncuran resmi Cocoon, sebuah jaringan komputasi terdesentralisasi dan aman.
Pemilik GPU sudah mulai mendapatkan TON dengan cara menyumbangkan kekuatan komputasi mereka ke jaringan ini.

Investor yakin Pavel Durov dan Telegram akan terus memperluas upayanya untuk membawa TON ke potensi satu miliar pengguna setiap bulannya.

“Pada 2026, Telegram akan mempercepat pengembangan TON, seperti yang disampaikan Pavel Durov, dengan menambahkan bahwa kita seharusnya menantikan beberapa pengumuman besar. Semoga saja 2026 jadi tahun bullish untuk ekosistem TON.” — prediksi investor Mr. Satoshik .

Pencapaian penting lain juga baru-baru ini hadir. Kraken mengumumkan dukungan untuk platform xStocks.

Integrasi ini memungkinkan pengguna Telegram untuk membeli, menyimpan, dan mentransfer saham AS serta ETF yang sudah ditokenisasi langsung lewat TON Wallet.

“Setelah menjadi pionir tokenisasi saham di Solana dan ekspansi ke EVM lewat Ethereum, sekarang kami melangkah ke TON. Dengan langkah strategis ini, kami membawa solusi unggulan yang sudah dipilih 50.000 pengguna dan menggerakkan lebih dari US$13 miliar gabungan volume CEX + DEX, ke blockchain asli Telegram.” terang xStocks .

Berbagai perkembangan ini menjadi sinyal positif bagi investor yang berharap pada pemulihan TON. Tapi, menentukan titik terendah harga TON masih sulit. Sinyal ekonomi makro yang saling bertentangan masih memberi tekanan pada pasar altcoin secara umum.

Gugatan hukum US$4 miliar klaim Jump Trading bantu rekayasa kejatuhan Terraform

19 December 2025 at 15:02

Administrator yang mengawasi likuidasi Terraform Labs telah mengajukan gugatan senilai US$4 miliar terhadap perusahaan high-frequency trading Jump Trading. Mereka menuduh market maker itu diam-diam memanipulasi harga dan berkontribusi pada runtuhnya ekosistem kripto Do Kwon yang dulunya sangat dominan.

Gugatan ini muncul kurang dari satu minggu setelah hakim menjatuhkan hukuman kepada Do Kwon berupa 15 tahun penjara federal karena melakukan penipuan kripto senilai US$40 miliar.

Terraform Labs Estate Minta US$4 Miliar dari Jump Trading

Dalam gugatan itu, Jump Trading, co-founder William DiSomma, dan mantan kepala divisi kripto Jump, Kanav Kariya, turut disebutkan. Mereka diduga memperoleh keuntungan secara tidak sah yang terkait dengan gagalnya TerraUSD (UST).

Mengutip dokumen pengadilan, The Wall Street Journal melaporkan bahwa pihak estate Terraform Labs mengklaim Jump melakukan intervensi trading secara besar-besaran dan tidak diungkapkan demi menjaga harga UST tetap stabil saat beberapa kali mengalami depegging pada 2021 dan 2022.

Alih-alih menstabilkan sistem, administrator berpendapat bahwa aksi tersebut justru menciptakan ilusi kepercayaan pasar. Pada akhirnya, hal itu menyembunyikan kelemahan struktural yang membuat kehancuran Terra menjadi semakin parah.

Poin utama dalam gugatan ini adalah tuduhan bahwa Jump secara agresif membeli UST setiap kali stablecoin algoritmik tersebut turun di bawah patokan US$1. Pembelian ini diduga menciptakan permintaan secara artificial dan menyesatkan pelaku pasar agar percaya bahwa mekanisme peg bekerja sebagaimana mestinya.

Pihak estate menegaskan bahwa Jump tidak bertindak sebagai penyedia likuiditas yang netral. Sebaliknya, Jump memanfaatkan posisi pasar serta pengetahuan internalnya untuk meraup keuntungan dari volatilitas yang mereka kelola.

Dalam dokumen pengajuan, Jump disebut meraup sekitar US$1 miliar lewat strategi ini, dengan memanfaatkan pengaturan token khusus dan keuntungan trading. Sementara itu, investor ritel tetap tidak mengetahui adanya dukungan di belakang layar ini.

Saat Terra akhirnya kolaps pada Mei 2022 dan mengakibatkan kerugian hingga sekitar US$40 miliar di UST dan LUNA, gugatan tersebut menyatakan bahwa ilusi stabilitas di awal justru memperparah kerusakan.

Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Jump Trading dikaitkan dengan tuduhan manipulasi. Pada Oktober 2024, pengembang game FractureLabs juga menggugat Jump Trading atas dugaan manipulasi kripto.

“Jump then systematically liquidated its DIO holdings, generating millions of dollars in revenue for itself,” Bloomberg reported, citing an excerpt in the lawsuit.

Vonis Do Kwon Sorot Lagi Kekuatan Pasar Jump Trading

Tindakan hukum ini muncul di tengah maraknya pemberitaan baru soal runtuhnya Terra. Ini mengikuti vonis terbaru untuk Do Kwon, 15 tahun penjara atas kasus penipuan terkait proyek tersebut.

Beberapa hari setelah keputusan itu, sejumlah pengamat pasar secara terbuka berspekulasi bahwa ada pemain institusional lain yang mungkin juga akan menghadapi tuntutan hukum, dengan Whale Calls menyinggung nama Jump Trading.

When jump trading ? https://t.co/yowAZA1DAw

— WhaleCalls (@whalecalls) December 11, 2025

Selain tuduhan utama, kasus ini juga menyoroti kemampuan teknologi Jump Trading yang luar biasa canggih.

Keunggulan Teknologi Jump Trading dan Perannya dalam Gugatan Hukum

Jump secara luas dikenal sebagai salah satu perusahaan high-frequency trading paling canggih di dunia. Sejumlah laporan industri menunjukkan bahwa Jump rela mengeluarkan biaya sangat besar demi mendapatkan keunggulan selisih waktu, termasuk membeli menara microwave eks milik NATO agar transmisi perdagangan lintas Atlantik bisa lebih cepat beberapa milidetik.

Pada 2018, Jump juga bekerja sama dengan perusahaan seperti Citadel untuk membangun kabel fiber-optik bawah laut “Go West”, menghubungkan Chicago dan Tokyo agar akses ke pasar Futures global menjadi lebih cepat.

Menurut ulasan dari Colin Wu, kemampuan Jump dalam mengolah data quote berada di level yang jauh berbeda dibanding para pesaing lain. Hal ini menunjukkan kekuatan asimetris yang bisa dimiliki perusahaan trading besar di pasar konvensional maupun kripto.

Keunggulan teknologi itu kini ikut menjadi bagian dari konteks luas gugatan ini. Meski tidak ada tuduhan penggunaan infrastruktur ilegal, dalam gugatan disebutkan bahwa skala dan kecanggihan Jump sukses memperbesar dampak transaksinya pada UST. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan soal keadilan, transparansi, dan integritas pasar.

Jika gugatan ini berhasil, dampaknya bisa sangat luas. Putusan yang memenangkan estate Terraform Labs bisa memperjelas batas legal antara aktivitas market making yang sah dan manipulasi di pasar kripto, sehingga dapat mengubah cara perusahaan trading besar beroperasi.

Kasus ini juga bisa berujung pada hukuman finansial besar, di mana dana yang dipulihkan kemungkinan akan dipakai untuk mengganti kerugian kreditur dan korban kolapsnya Terra.

Jump Trading belum memberikan komentar publik terkait gugatan ini pada waktu publikasi, tapi mereka diperkirakan akan memberikan pembelaan keras.

Seiring proses pengumpulan bukti berjalan, kasus ini mungkin bisa memberikan gambaran langka soal mekanisme pasar maker di industri kripto yang selama ini tertutup. Lebih jauh dari itu, kasus ini juga berpotensi menjadi tonggak bagi industri dalam menegakkan akuntabilitas.

BOJ Naikkan Suku Bunga ke 0,75%, tapi Bitcoin Tetap Stabil—Apakah Ketengan Aset Kripto Ini Menjadi Peringatan atau Peluang?

19 December 2025 at 14:36

Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% pada 19 Desember. Ini adalah level tertinggi dalam hampir 30 tahun dan menegaskan langkah bertahap Jepang keluar dari kebijakan moneter ultra-longgar.

Meski terjadi perubahan bersejarah dan adanya peringatan soal potensi pengetatan likuiditas global, Bitcoin tetap tenang dan hanya naik kurang dari 1%, lalu bertahan di kisaran US$87.000.

BOJ Naikkan Suku Bunga Lagi Sebesar 25 Basis Poin – Kenapa Bitcoin Masih Stabil?

Reaksi yang datar ini bertolak belakang dengan sejarah. Siklus kenaikan suku bunga BOJ sebelumnya seringkali bertepatan dengan aksi jual tajam di pasar kripto, terutama saat yen carry trade terurai dan likuiditas global menyusut.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Kali ini, para trader nampaknya tidak khawatir, menandakan bahwa pasar sudah sepenuhnya mengantisipasi langkah ini jauh sebelum pengumuman. Sebagian besar pelaku pasar memang memperkirakan keputusan ini.

BOJ Interest Rate Probabilities
Probabilitas Suku Bunga BOJ | Sumber: Polymarket

Kenaikan suku bunga di Jepang ini menjadi tanda simbolis berakhirnya puluhan tahun suku bunga mendekati nol yang menjadikan yen sebagai dasar di pasar pendanaan global. Biaya pinjaman yen yang murah selama ini mendukung penggunaan leverage di saham, obligasi, dan aset kripto.

Seiring yield Jepang naik dan gap dengan suku bunga global jadi makin kecil, carry trade tersebut jadi kurang menarik sehingga berpotensi memaksa investor melepas posisi berisiko. Tapi, respons tenang Bitcoin menunjukkan pasar memang sudah siap menghadapi situasi ini.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Menurut analis, fokus utama sebenarnya bukan pada kenaikan suku bunganya saja, tapi justru pada langkah-langkah berikutnya.

“Markets are pricing in a near-certain 25 basis point hike, marking the highest Japanese policy rate in about 30 years. While the hike itself is largely anticipated, the real focus is on Governor Ueda’s forward guidance during the press conference—signals of future hikes could amplify effects,” tulis analis Marty Party.

Panduan ke depan dari BOJ ini bisa sangat penting. BOJ mengisyaratkan bahwa mereka siap kembali menaikkan suku bunga, bahkan bisa ke 1% atau lebih pada akhir 2026 jika ada pertumbuhan upah dan inflasi yang terus berlanjut.

Suku bunga acuan BOJ naik dari mendekati 0% jadi 0,75% pada Desember 2025, akhiri puluhan tahun kebijakan ultra-longgar | Sumber: Wise Advice via X

Perkembangan ini tetap memberi tekanan pada aset berisiko, walaupun langkah awal dari BOJ tidak memicu volatilitas besar.

Bitcoin Tetap Kuat, sementara Altcoin Menghadapi Tekanan Likuiditas yang Berkepanjangan

Para analis berpendapat bahwa ketahanan Bitcoin bisa jadi sinyal bullish. Blueblock menunjukkan pola historis dan menyoroti perbedaan reaksi kali ini.

“The BOJ just hiked rates to 0.75%, ending decades of ultra-loose policy and narrowing the gap with global yields. History shows that every prior tightening has triggered 20–30% Bitcoin drops as yen carry trades unwind and liquidity tightens. Yet with the hike fully priced in and BTC holding around $85k–$87k, this could be the dip buyers have been waiting for,” tulis analis tersebut.

Nampaknya, tidak semua segmen pasar kripto akan seberuntung Bitcoin. Altcoin, yang biasanya lebih sensitif terhadap perubahan likuiditas, tetap rentan jika BOJ mempercepat pengetatan kebijakan.

Prospek suku bunga tinggi hingga 2026 menandakan tantangan berat yang berlangsung lama, bukan sekadar tekanan sementara.

BOJ’s December 2025 policy decision raised rates to 0.75% with guidance for further tightening
Keputusan kebijakan BOJ di Desember 2025 menaikkan suku bunga ke 0,75% disertai panduan untuk pengetatan lebih lanjut | Sumber: Money Ape on X

“BOJ signals it is ready to hike further, potentially 1% or higher by late 2026, depending on wage growth and sustained inflation. NO MERCY FOR ALTCOINS,” komentar Money Ape.

Stabilitas Bitcoin mencerminkan pasar yang sudah punya banyak waktu untuk bersiap atas keputusan BOJ. Apakah ketahanan itu bisa bertahan, lebih bergantung pada seberapa agresif Jepang akan melanjutkan kebijakan pengetatan setelah kenaikan Desember itu, bukan hanya pada kenaikannya saja. Selain itu, adaptasi likuiditas global terhadap berakhirnya salah satu kebijakan penyangga moneter terlama juga akan sangat menentukan.

❌