Prediksi Bitcoin: BTC Terjebak dalam Tren Penurunan, Dekati Pivot $90K
Saat ini Bitcoin tertahan di level $87.450 dengan penurunan tipis 1,2% dalam sehari terakhir. Meski pasar sedang lesu, dominasi BTC tetap kuat dengan kapitalisasi mencapai $1,75 triliun. Banyak analis memantau prediksi harga Bitcoin karena suplainya yang makin menipis, mendekati batas maksimal 21 juta koin.
Sentimen pasar memang sedang masuk fase “takut”, tapi aliran modal terlihat cenderung bertahan untuk konsolidasi ketimbang keluar sepenuhnya. Fokus investor kini beralih pada pergerakan harga yang stabil, menandakan pasar sedang bersiap untuk langkah besar berikutnya di tengah dominasi Bitcoin yang masih absolut.
Gambaran Teknis Bitcoin (BTC/USD): Konsolidasi, Bukan Penurunan
Secara teknis, pergerakan Bitcoin di chart 4 jam menunjukkan pola konsolidasi yang cukup ketat, bukan sebuah kejatuhan tren. Sejak gagal menembus level psikologis $94.200 awal bulan ini, BTC memang terjebak dalam saluran turun (descending channel).
Namun, menariknya, tekanan jual tidak benar-benar dominan karena setiap kali menyentuh zona $84.500 hingga $85.000, pembeli selalu muncul dan menjaga harga tidak jatuh lebih dalam.

Saat ini, harga cryptocurrency terbaik itu terjepit di antara garis EMA-50 dan EMA-100, sebuah kondisi kompresi yang biasanya memicu ledakan harga ke salah satu arah. Munculnya pola spinning tops pada grafik menunjukkan keraguan di pasar; investor tidak panik menjual, melainkan sedang menunggu momentum.
Kabar baiknya, indikator RSI mulai memperlihatkan bullish divergence, yang seringkali menjadi sinyal awal pembalikan arah menuju tren naik.
Melihat prediksi harga Bitcoin ke depan, banyak analis eksternal memperkirakan bahwa jika level dukungan $84.000 mampu bertahan, target berikutnya adalah menguji kembali area $90.500.
Jika level tersebut pecah, pintu menuju rekor tertinggi di kisaran $94.000 hingga $98.000 akan kembali terbuka lebar.
Secara keseluruhan, pasar saat ini lebih terlihat seperti sedang “mengambil napas” sebelum melanjutkan reli panjangnya, didorong oleh akumulasi dari investor institusi yang masih terus berlangsung di balik layar.
Prediksi Harga Bitcoin: Apa yang akan Terjadi Pada BTC Selanjutnya?
Dari kacamata teknikal, struktur pergerakan harga BTC saat ini menyerupai pola falling flag. Pola ini biasanya menjadi sinyal bullish yang kuat jika level dukungan (support) mampu bertahan.
Skenario yang paling mungkin terjadi adalah koreksi singkat ke area $85.000 sebelum akhirnya mencoba menembus level psikologis $90.500.
Jika pelarian harga (breakout) ini berhasil, momentum akan kembali berpihak pada pembeli, membuka jalan menuju $94.200 dengan target jangka panjang di kisaran $98.000 seiring pulihnya kepercayaan pasar.
Hingga saat ini, Bitcoin lebih terlihat sedang melakukan konsolidasi daripada distribusi besar-besaran. Selama batas bawah di $84.500 tetap terjaga, kondisi pasar saat ini tampak seperti fase persiapan untuk lonjakan berikutnya, bukan sebuah tanda kehancuran tren.
Di tengah fase seperti ini, kesabaran menjadi kunci bagi investor, terutama saat sentimen pasar sedang melakukan reset dan peluang jangka panjang mulai terbentuk kembali.
Berdasarkan pengamatan pasar terbaru, stabilnya harga di atas $85.000 menunjukkan adanya akumulasi halus yang dapat memicu prediksi harga Bitcoin untuk kembali menguji rekor tertingginya sebelum penutupan tahun.
PEPENODE (PEPENODE): Proyek Mine-to-Earn yang Sudah Mendekati Akhir Masa Presale
Selain memantau prediksi harga Bitcoin yang tengah berkonsolidasi, perhatian investor kini mulai teralihkan pada proyek baru yang viral, yakni PEPENODE.
Berbeda dengan koin meme biasa, PEPENODE mengusung konsep mine-to-earn yang memungkinkan pengguna mendapatkan imbalan melalui simulasi penambangan virtual. Saat ini, proyek tersebut telah sukses mengumpulkan dana lebih dari $2,38 juta (sekitar Rp39,8 miliar) dalam masa presale crypto-nya yang hampir berakhir.

Bagi Anda yang mencari peluang pendapatan pasif, PEPENODE menawarkan program staking dengan APY yang sangat menggiurkan, mencapai hingga 546%. Saat ini, harga 1 $PEPENODE dipatok sebesar $0.0012112.
Banyak spekulasi muncul mengenai prediksi harga PEPENODE setelah resmi melantai di bursa nanti, dengan potensi lonjakan yang didorong oleh mekanisme pembakaran token (burn) sebesar 70% dari biaya upgrade fitur di dalam ekosistemnya.
Token yang dibakar akan mendorong kelangkaan pasokan beredar PEPENODE yang secara teori dapat menyebabkan harga token semakin tinggi seiring berjalannya waktu.
Untuk Anda yang tertarik bergabung sebelum harga naik, cara beli PEPENODE cukup mudah. Anda hanya perlu mengunjungi situs resmi presale, menghubungkan dompet kripto seperti MetaMask atau Best Wallet, dan menukarkan ETH, USDT, atau BNB dengan token $PEPENODE.
Mengingat alokasi yang makin terbatas dan momentum pasar yang mulai pulih, fase ini menjadi kesempatan terakhir bagi pembeli awal untuk masuk di harga dasar.
Beli PEPENODE di Sini
Disclaimer: Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Cryptonews. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Cryptonews tidak mendukung produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
The post Prediksi Bitcoin: BTC Terjebak dalam Tren Penurunan, Dekati Pivot $90K appeared first on Cryptonews Indonesia.









































