Normal view

Harga Ethereum Mendekati Potensi Breakout — Tapi Harapan Pantulan Muncul

18 December 2025 at 16:00

Pergerakan harga Ethereum memberikan sinyal yang beragam. Setelah terkoreksi lebih dari 3% dalam sehari, ETH mulai menunjukkan tanda-tanda rebound awal, tapi risiko penurunan masih belum hilang. Struktur grafik, data momentum, dan level biaya on-chain semuanya menandakan zona keputusan yang sempit.

Saat ini, Ethereum terjebak antara kemungkinan rebound atau penurunan yang lebih dalam. Sebenarnya, jarak antara kedua kemungkinan itu lebih sempit dari kelihatannya. Yang perlu diperhatikan, zona breakdown justru semakin dekat!

Sinyal Rebound Berada di Dalam Pola Segitiga Sempit

Ethereum sedang diperdagangkan di dalam pola segitiga yang semakin menyempit, struktur yang mencerminkan keragu-raguan antara pembeli dan penjual yang semakin besar. Harga sudah menekan ke arah garis tren bawah, biasanya zona ini menjadi area di mana tekanan jual mulai berkurang.

Antara 1 Desember sampai 17 Desember, ETH mencatat low yang lebih tinggi di harga. Di saat yang sama, Relative Strength Index (RSI), alat ukur momentum, justru membentuk low yang lebih rendah. Ini menimbulkan hidden bullish divergence, artinya tekanan jual mulai melemah.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Mau dapat insight token seperti ini? Daftar newsletter harian dunia aset kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup seperti ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tapi, ini mengisyaratkan tekanan turun sepertinya mulai habis seiring Ethereum mendekati support struktural, yaitu garis tren bawah segitiga tersebut. Secara sederhana, para penjual mulai melemah, sementara pembeli belum mengambil alih kendali.

Inilah yang membuat pergerakan berikutnya sangat sensitif terhadap level kunci.

Data Cost Basis Tunjukkan Di Mana Reli Harga Ethereum Bisa Terhambat

Data cost basis on-chain membantu menjelaskan mengapa pergerakan naik masih terbatas.

Zona resistance terkuat dalam waktu dekat berada di kisaran US$3.154 sampai US$3.179, di mana sekitar 2,8 juta ETH terkumpul. Ini adalah zona pasokan besar. Saat harga menyentuh rentang harga ini, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung mengambil keuntungan dengan menjual.

Key Supply Cluster
Klaster Pasokan Kunci: Glassnode

Zona ini juga sangat dekat dengan resistance pada grafik di US$3.149, yang menandai potensi kenaikan hingga 11% dari harga saat ini. Walaupun harga Ethereum berhasil rebound, zona ini kemungkinan menarik aksi jual kecuali harga berhasil menutup harian dengan jelas di atasnya. Itulah sebabnya rebound tanpa penutupan harian di atas area ini tetap disebut sebagai koreksi, bukan perubahan tren.

Risiko penurunan justru lebih rawan.

Klaster support terpenting berada di antara US$2.801 sampai US$2.823. Rentang ini selama ini menjadi zona permintaan utama. Jika terjadi penutupan harian yang jelas di bawah US$2.801 (yang juga terlihat di grafik harga), situasinya perlu diwaspadai.

ETH Support Clusters
Klaster Support ETH: Glassnode

Penurunan ini hanya sekitar 1% saja, tapi dapat membuka peluang harga menuju US$2.617 yang merupakan support utama berikutnya di grafik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Itulah yang membuat posisi saat ini berisiko untuk Ethereum. Kenaikan bisa terhambat di kisaran 11%, sedangkan risiko turun bisa terjadi hanya dengan penurunan kecil 1% saja.

Whiplash 5% pada Bitcoin Bukan Kebetulan — Grafik Menunjukkan Kisah Lengkapnya

18 December 2025 at 14:07

Pergerakan tajam Bitcoin pada 17 Desember mengejutkan para trader. Dalam satu hari, BTC melonjak ke sekitar US$90.500 lalu langsung berbalik tajam dan turun menuju US$85.200. Dari titik tertinggi ke terendah, pergerakan itu lebih dari 5%, atau kurang lebih US$5.000.

Pergerakan ini bukan karena berita, melainkan karena struktur pasar. Tiga grafik berikut menjelaskan mengapa hal ini terjadi, mengapa berhenti tepat di titik tersebut, dan kenapa volatilitas serupa masih mungkin terjadi.

Pecahan Volume Sudah Isyaratkan Risiko sebelum Harga Turun

Sebelum koreksi itu terjadi, pergerakan harga BTC sebenarnya sudah menunjukkan tanda stres. Antara 15 hingga 17 Desember, harga Bitcoin di grafik harian mencetak higher low tipis. Sekilas, kondisi itu tampak stabil. Tapi On-Balance Volume (OBV) memberi gambaran berbeda.

OBV melacak apakah volume mendukung pergerakan harga. Pada periode tersebut, OBV gagal mengikuti harga naik dan justru membentuk lower low. Divergensi bearish itu menandakan distribusi. Sederhananya, harga masih bertahan, namun volume perlahan keluar secara diam-diam.

Ingin lebih banyak insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

First Trigger For The Volatile Price Swing
Pemicu Pertama Lonjakan Harga Volatil: TradingView

Saat Bitcoin menuju US$90.500, pergerakan itu terjadi dengan partisipasi yang lemah. Hal ini membuat reli menjadi rapuh. Begitu aksi jual dimulai, tidak ada dukungan volume di bawahnya, sehingga koreksi langsung berubah menjadi whiplash tajam dalam satu hari.

Di bursa, “whiplash” artinya pergerakan cepat naik lalu turun tajam, atau sebaliknya, dalam waktu singkat.

Heatmap Cost Basis Menunjukkan Kenapa US$90.500 Ditolak dan US$85.200 Bertahan

Data cost basis on-chain menjelaskan titik balik utama pergerakan harga ini.

Heatmap cost basis memperlihatkan klaster pasokan yang padat di kisaran US$90.168 hingga US$90.591. Sekitar 115.188 BTC terakumulasi di zona ini. Saat harga kembali ke kisaran tersebut, banyak holder sudah berada di level impas.

Klaster Pasokan BTC: Glassnode

Hal tersebut bisa menimbulkan tekanan jual secara langsung. Digabung dengan lemahnya OBV, klaster ini berfungsi layaknya batas atas. Reli berhenti dan akhirnya berbalik arah.

Di sisi bawah, ceritanya pun berubah.

Ada satu klaster kuat lainnya di kisaran US$84.845 hingga US$85.243. Inilah area support terpadat dalam jangka pendek di grafik. Saat harga jatuh, pembeli agresif masuk di zona ini. Itu sebabnya harga Bitcoin tidak anjlok lebih dalam, bahkan saat terjadi likuidasi paksa.

Klaster Support Kunci: Glassnode

Jadi, pergerakan harga terkunci di situ. Penjual bertahan di US$90.500. Pembeli bertahan di US$85.200. Whiplash terjadi di dalam “dinding” tersebut.

Level Harga Bitcoin Sekarang yang Menentukan Apakah Volatilitas Kembali

Secara struktur, Bitcoin masih menjaga tren naik ringan dari titik terendah 21 November. Hal ini penting. Peristiwa volatilitas kemarin masih terjadi dalam rentang tersebut.

Untuk melanjutkan ke atas, ada satu level yang paling penting. Bitcoin harus mampu mencatat penutupan harian bersih di atas US$90.500. Level ini belum pernah ditembus lagi sejak 13 Desember. Tanpa penutupan harian di atas angka ini, setiap reli akan berisiko ditolak kembali.

Setelah itu, area US$92.200 sampai US$92.300 menjadi krusial. Data on-chain menunjukkan ada lagi klaster pasokan di sana. Trader sebaiknya siap menghadapi hambatan ekstra kecuali harga sukses menembus zona tersebut secara meyakinkan. Selain itu, trader yang membaca artikel ini disarankan memperhatikan penutupan harian di atas level-level kunci pada grafik, bukan breakout berbasis wick semata.

Key Upside Clusters
Klaster Upside Kunci: Glassnode

Di sisi bawah, area US$85.000-US$85.200 tetap jadi kunci penting. Selama klaster ini bertahan, tekanan turun lebih lanjut kecil kemungkinannya. Jika gagal, harga bisa menuju US$83.800, tetapi menembus US$85.000 butuh tekanan likuidasi baru.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Kesimpulannya sangat jelas. Pergerakan naik turun Bitcoin lebih dari 5% ini bukan terjadi secara acak. Hal ini terjadi karena volume yang lemah, pasokan besar di level biaya tertentu, serta likuiditas yang ketat. Sampai kondisi tersebut berubah, pergerakan tajam seperti ini tetap menjadi kenyataan di pasar aset kripto.

Ethereum Price Nears Possible Breakdown — Yet A Bounce Hope Emerges

18 December 2025 at 16:00

Ethereum price action is sending mixed signals. After correcting over 3% in a day, ETH is flashing early rebound signs, but downside risk has not cleared yet. The chart structure, momentum data, and on-chain cost levels all point to a narrow decision zone.

Right now, Ethereum is stuck between a possible bounce and a deeper breakdown. And the gap between those two outcomes is smaller than it looks. What’s worth noting is that the breakdown zone looms closer!

Rebound Signal Sits Inside a Tight Triangle

Ethereum is trading inside a narrowing triangle, a structure that reflects growing buyer-seller indecision. Price has compressed toward the lower trendline, often a zone where selling pressure starts to fade.

Between December 1 and December 17, ETH printed a higher low on price. At the same time, the RSI (Relative Strength Index), a momentum measuring tool, made a lower low. This creates hidden bullish divergence, meaning selling momentum is weakening.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

This setup does not guarantee a rally. But it does suggest downside pressure may be exhausting as Ethereum approaches structural support, the lower triangle trendline. In simple terms, sellers are losing strength, but buyers have not taken control yet.

That makes the next move highly sensitive to key levels.

Cost Basis Data Shows Where Ethereum Price Rebound Could Stall

On-chain cost basis data helps explain why upside may remain capped.

The strongest near-term resistance sits between $3,154 and $3,179, where roughly 2.8 million ETH were accumulated. This is a heavy supply zone. When price revisits this range, many holders reach break-even and tend to sell.

Key Supply Cluster
Key Supply Cluster: Glassnode

This aligns closely with the chart resistance at $3,149, which marks an 11% upside from current levels. Even if the Ethereum price rebounds, this zone is likely to attract selling unless the price closes cleanly above it. That is why any bounce without a daily close above this area would still be considered corrective, not trend-changing.

The downside picture is more fragile.

The most important support cluster sits between $2,801 and $2,823. This range has acted as a key demand zone. A clean daily close below $2,801 (which also shows up on the price chart) would be a warning signal.

ETH Support Clusters
ETH Support Clusters: Glassnode

That move would represent barely a 1% downside break, but it could open the door toward $2,617, the next major support level on the chart.

Ethereum Price Analysis
Ethereum Price Analysis: TradingView

This is what makes Ethereum’s current position dangerous. Upside could stall near 11%, but downside risk begins with just a 1% failure.

The post Ethereum Price Nears Possible Breakdown — Yet A Bounce Hope Emerges appeared first on BeInCrypto.

Bitcoin’s 5% Whiplash Was No Accident — Charts Reveal The Full Story

18 December 2025 at 14:07

Bitcoin’s violent move on December 17 caught traders off guard. In a single day, BTC surged to around $90,500 before reversing hard and sliding toward $85,200. From high to low, that was a swing of more than 5%, or roughly $5,000.

This was not news-driven. It was structure-driven. Three charts explain why the move happened, why it stalled exactly where it did, and why similar volatility remains possible.

Volume Breakdown Signaled Risk Before the Drop

Before the sell-off, the BTC price action already showed stress. Between December 15 and December 17, the Bitcoin price printed a marginal higher low on the daily chart. On the surface, that looked stable. But On-Balance Volume told a different story.

OBV tracks whether volume confirms price moves. During this period, OBV failed to follow the price higher and instead made a lower low. That bearish divergence signaled distribution. In simple terms, price was holding up, but volume was quietly flowing out.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

First Trigger For The Volatile Price Swing
First Trigger For The Volatile Price Swing: TradingView

When Bitcoin pushed toward $90,500, it did so with weak participation. That made the rally fragile. Once selling started, there was no volume support beneath, which turned a pullback into a sharp intraday whiplash.

In markets, whiplash refers to a rapid move up followed immediately by a sharp move down, or vice versa.

Cost Basis Heatmap Shows Why $90,500 Rejected and $85,200 Held

On-chain cost basis data explains the exact turning points.

The cost basis heatmap shows a dense supply cluster between $90,168 and $90,591. Around 115,188 BTC were accumulated in this zone. When the price revisited this range, many holders reached break-even.

BTC Supply Cluster: Glassnode

That could have created immediate sell pressure. Combined with OBV weakness, this cluster acted like a ceiling. The rally stalled, then reversed.

On the downside, the story changes.

Another strong cluster sits between $84,845 and $85,243. This is the most concentrated near-term support zone on the chart. As the price fell, buyers stepped in aggressively here. That is why the Bitcoin price did not collapse further, even during forced liquidations.

Key Support Cluster: Glassnode

So the move was boxed in. Sellers defended $90,500. Buyers defended $85,200. The whiplash happened inside those walls.

Bitcoin Price Levels Now Decide If Volatility Returns

Structurally, Bitcoin is still holding a mild uptrend from the November 21 low. That matters. Yesterday’s volatility event was inside the range.

For upside continuation, one level stands out. Bitcoin must post a clean daily close above $90,500. That level has not been reclaimed since December 13. Without a close above it, any rally risks another rejection.

Above that, $92,200 to $92,300 becomes critical. On-chain data shows another supply cluster there. Traders should expect friction unless the price clears that zone decisively. Also, traders reading this might want to consider complete daily closes above key levels mentioned on the charts instead of wick-styled breakouts.

Key Upside Clusters
Key Upside Clusters: Glassnode

On the downside, $85,000-$85,200 remains the key zone. As long as this cluster holds, a deeper downside is less likely. A failure there would expose $83,800, but breaching $85,000 would require fresh liquidation pressure.

Bitcoin Price Analysis
Bitcoin Price Analysis: TradingView

The takeaway is simple. Bitcoin’s 5%+ whiplash was not random. It was the result of weak volume, heavy supply at known cost levels, and tight liquidity. Until those structures change, sharp moves like this remain part of the crypto market’s reality.

The post Bitcoin’s 5% Whiplash Was No Accident — Charts Reveal The Full Story appeared first on BeInCrypto.

Can Solana’s Brazil ETP Narrative Spark a Price Breakout? Charts Hold the Clue

18 December 2025 at 02:00

Solana price action has gone quiet after weeks of pressure. SOL is down roughly 10% over the past 30 days, yet it has traded nearly flat over the last 24 hours, even as the broader market weakens. That pause matters.

It comes as Solana quietly seeks to gain institutional exposure in Brazil through Valour’s Solana ETP (Exchange-Traded Product), which is expected to list on the B3 exchange. This move reinforces a steady channel for regulated demand at a time when charts show breakout signs. The question now is simple. Can this backdrop help Solana resolve a difficult technical setup, or do sellers still control the trend?

ETP Hype Meets a Sloping Breakdown Structure

Valour’s Solana ETP offers regulated exposure to SOL for Brazilian investors and institutions. While it is not a short-term price driver, it adds steady absorption during periods of selling pressure. That matters most when charts show key patterns. And it also could be a sentimental trigger in a market where every asset is looking at narratives.

DeFi Technologies' Subsidiary @ValourFunds Approved to List Valour Solana (VSOL) ETP on Brazil's B3 Exchange (@B3_Oficial) https://t.co/xy0ILbKzdU $DEFT pic.twitter.com/PKGZfHN1Kp

— DeFi Technologies (@DeFiTechGlobal) December 16, 2025

Technically, Solana is trading inside a down-sloping head-and-shoulders structure, not a clean textbook pattern. When the neckline slopes lower, breakouts require stronger confirmation because sellers continue pressing at lower levels over time.

Weak Breakout Pattern
Weak Breakout Pattern: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

However, some buyer-specific signs are appearing, which could help combat the sellers and help the Solana price aim for a clean neckline breakout.

Quiet Accumulation Appears Beneath the Surface

While price struggles, on-chain data shows early signs of accumulation.

The 3-month to 6-month holder cohort has increased its supply share meaningfully. This group held 11.756% of the supply on November 16, which has now risen to 16.126% by December 16. That is a sharp increase over one month and points to mid-term buyers stepping in during weakness.

Solana Buyers Surface
Solana Buyers Surface: Glassnode

At the same time, the Chaikin Money Flow (CMF) is sending a constructive signal. Between November 3 and December 15, the Solana price made a lower low, but the CMF formed a higher low. This divergence suggests buying pressure is building underneath, even as price drifts lower.

Big Money Divergence Surfaces
Big Money Divergence Surfaces: TradingView

However, CMF remains below zero. That indicates that large capital remains cautious. Buyers are present but are not yet aggressive. Together, these signals point to positioning, not confirmation.

Solana Price Levels That Decide the Next Leg

The Solana price now carries the full weight of the story. $141 is the first level to watch. Reclaiming it would mark a break of the sloping neckline, but not a trend change. Remember, the neckline slopes down and therefore requires a stronger confirmation.

$153 is therefore the key. A daily close above $153 would confirm that buyers have overpowered the sloping structure and could open a move toward higher resistance zones.

Solana Price Analysis
Solana Price Analysis: TradingView

On the downside, $121 remains the critical support. A failure there would invalidate the accumulation thesis and breakout pattern, shifting focus back to the deeper downside.

The post Can Solana’s Brazil ETP Narrative Spark a Price Breakout? Charts Hold the Clue appeared first on BeInCrypto.

Bisakah Narasi ETP Solana di Brasil Picu Breakout Harga? Grafik Menyimpan Petunjuk

18 December 2025 at 02:00

Pergerakan harga Solana menjadi sepi setelah berminggu-minggu mendapat tekanan. SOL turun sekitar 10% dalam 30 hari terakhir, tapi bergerak hampir datar selama 24 jam terakhir, meski pasar secara luas sedang melemah. Jeda ini cukup penting.

Situasi ini terjadi saat Solana secara diam-diam mencoba menjangkau investor institusi di Brasil melalui Solana ETP (Exchange-Traded Product) dari Valour, yang diperkirakan akan listing di exchange B3. Langkah ini memperkuat jalur permintaan teratur di saat grafik mulai menunjukkan tanda-tanda breakout. Sekarang pertanyaannya sederhana. Apakah latar belakang ini bisa membantu Solana menyelesaikan setup teknikal yang sulit, atau masihkah penjual yang mendominasi tren?

Hype ETP Bertemu Struktur Breakdown yang Menurun

Solana ETP dari Valour memberikan kesempatan investor dan institusi di Brasil untuk membeli SOL secara regulasi. Meski produk ini bukanlah pendorong harga jangka pendek, keberadaannya mampu menyerap tekanan jual secara bertahap. Hal tersebut jadi penting, apalagi saat grafik menunjukkan pola kunci. Selain itu, kehadiran ETP juga bisa jadi pemicu sentimen di pasar, di mana semua aset sedang mencari narasi masing-masing.

DeFi Technologies' Subsidiary @ValourFunds Approved to List Valour Solana (VSOL) ETP on Brazil's B3 Exchange (@B3_Oficial) https://t.co/xy0ILbKzdU $DEFT pic.twitter.com/PKGZfHN1Kp

— DeFi Technologies (@DeFiTechGlobal) December 16, 2025

Secara teknikal, Solana saat ini bergerak di dalam struktur head-and-shoulders yang miring ke bawah, bukan pola textbook yang bersih. Ketika neckline menurun, breakout butuh konfirmasi yang lebih kuat karena penjual terus menekan pada level yang makin rendah seiring waktu.

Weak Breakout Pattern
Pola Breakout Lemah: TradingView

Ingin insight token menarik lainnya? Daftar untuk menerima Crypto Newsletter Harian dari Editor Harsh Notariya melalui tautan ini.

Meski begitu, ada beberapa sinyal dari sisi pembeli yang mulai muncul, sehingga bisa membantu menghadang penjual dan membuat harga Solana mencoba breakout neckline dengan lebih bersih.

Akumulasi Diam-diam Nampak di Bawah Permukaan

Saat harga masih terpaku, data on-chain menunjukkan tanda-tanda akumulasi awal.

Kelompok holder 3 bulan hingga 6 bulan mengalami peningkatan porsi kepemilikannya secara signifikan. Pada 16 November, kelompok ini memegang 11,756% dari total suplai, dan kini meningkat menjadi 16,126% per 16 Desember. Kenaikan tajam ini dalam sebulan menandakan bahwa pembeli menengah mulai masuk saat harga melemah.

Solana Buyers Surface
Munculnya Pembeli Solana: Glassnode

Pada saat yang sama, Chaikin Money Flow (CMF) juga memberikan sinyal positif. Antara 3 November dan 15 Desember, harga Solana mencetak posisi low lebih rendah, tapi CMF justru membentuk low lebih tinggi. Divergensi ini menunjukkan tekanan beli yang mulai membangun, meski harga masih cenderung turun.

Big Money Divergence Surfaces
Terbentuknya Divergensi Dana Besar: TradingView

Namun, CMF tetap berada di bawah nol. Ini menandakan modal besar masih berhati-hati. Pembeli memang ada, tapi mereka belum tampil agresif. Kesimpulannya, sinyal-sinyal ini menunjukkan adanya posisi, tapi bukan berarti sudah ada konfirmasi.

Level Harga Solana yang Menentukan Pergerakan Selanjutnya

Sekarang, harga Solana menanggung sepenuhnya beban cerita ini. US$141 menjadi level pertama yang perlu diamati. Jika harga naik dan merebut level ini, maka itu akan menandai break dari neckline yang miring, meski belum mengubah tren. Ingat, karena neckline menurun, butuh konfirmasi yang jauh lebih kuat.

Karena itu, US$153 menjadi kunci utama. Penutupan harian di atas US$153 akan mengonfirmasi bahwa pembeli telah mampu mengalahkan struktur menurun, dan ini bisa membuka peluang pergerakan menuju zona resistance yang lebih tinggi.

Solana Price Analysis
Analisis Harga Solana: TradingView

Di sisi bawah, US$121 menjadi support yang sangat penting. Jika harga gagal bertahan di sana, maka tesis akumulasi dan pola breakout tidak berlaku, sehingga perhatian pasar kembali tertuju ke potensi penurunan lebih dalam.

Harga Cardano Beri Peringatan Jelas setelah Dua Kali Breakdown—US$0,25 Kini Jadi Perhatian

16 December 2025 at 22:00

Harga Cardano sedang diperdagangkan di dekat level terlemahnya tahun ini. Token ini turun sekitar 24% dalam 30 hari terakhir dan sekitar 5% dalam 24 jam terakhir, bergerak dekat ke titik terendah tahunannya di sekitar US$0,37. Hal yang membuat pergerakan ini menonjol bukan hanya besarnya penurunan, tapi juga pola di baliknya.

Dalam waktu hanya dua bulan, Cardano mengalami dua kali breakdown bearish lanjutan secara terpisah, sehingga memberikan tekanan baru pada chart dan meningkatkan risiko pergerakan yang lebih dalam lagi.


Dua Breakout Bearish dalam Dua Bulan Tunjukkan Kelemahan Struktural

Breakdown pertama terjadi di awal November. ADA membentuk bear flag dari akhir Oktober, kemudian breakdown terjadi sekitar 11 November. Pergerakan ini membuat harga turun tajam, yaitu sekitar 38% dari puncak flag tersebut.

Setelah terjadi konsolidasi singkat, Cardano mengulangi pola yang sama. Bear flag kedua terbentuk di akhir November hingga awal Desember. Pada 11 Desember, ADA kembali breakdown, mengonfirmasi pergerakan lanjutan kedua hanya dalam tempo dua bulan.

Ingin insight token lainnya seperti ini? Daftarkan diri Anda untuk menerima Daily Crypto Newsletter dari Editor Harsh Notariya di sini.

Price Breakdown Highlighted
Sorotan Price Breakdown: TradingView

Ketika pasar menampilkan pola bearish lanjutan secara berulang tanpa adanya pemulihan signifikan, ini menandakan adanya kendali penjual yang berkelanjutan, bukan sekadar aksi jual panik. Jika breakdown sekarang mengikuti logika measured move seperti sebelumnya, target penurunan mulai mengerucut di area US$0,25.


Mengapa Kelemahan Ini Sendiri Bisa Membatasi Kerugian Lebih Lanjut

Meski strukturnya bearish, terdapat dua faktor yang sedikit mengurangi risiko penurunan.

Pertama, posisi derivatif sudah sangat condong ke arah bearish. Data likuidasi di Gate menunjukkan leverage long sudah tipis, dengan hanya sekitar US$27 juta posisi long, sementara posisi short mendekati US$135 juta, atau 5 kali lebih besar. Sebagian besar klaster likuidasi long berakhir di sekitar US$0,36, artinya tekanan jual paksa akan berkurang drastis di level itu. Semakin sedikit posisi long yang menumpuk, semakin kecil peluang terjadi likuidasi massal.

ADA Liquidation Map
Peta Likuidasi ADA: Coinglass

Kedua, perilaku holder jangka panjang sudah mulai stabil. Kelompok pemilik 1 tahun sampai 2 tahun, yang sering dianggap sebagai holder dengan keyakinan tinggi, telah memangkas drastis belanja koinnya, yang terlihat lewat metrik Spent Coin dengan kategorisasi per kelompok pemiliknya.

Koin yang dipindahkan oleh kelompok ini menurun dari 666,24 juta ADA menjadi hanya 2,48 juta ADA sejak 10 Desember, turun hampir 99,6%. Ini menunjukkan tekanan jual dari holder yang berkomitmen makin menipis, meski harga masih lemah.

Spent Coins Go Down
Koin yang Dibelanjakan Turun: Santiment

Secara sederhana, kelemahan ADA telah mengurangi leverage dan memperlambat tekanan jual jangka panjang, sehingga dapat menjadi tahanan sementara saat terjadi tekanan pasar yang lebih luas.


Level Harga ADA Penting yang Perlu Diperhatikan

Chart harga Cardano masih sangat rapuh. US$0,36 menjadi support terpenting dalam waktu dekat. Level yang sama juga terlihat di peta likuidasi yang dibagikan tadi.

Jika level tersebut jebol, maka terbuka jalan ke US$0,33, dan dari sana target breakdown yang dihitung ada di sekitar US$0,25.

Untuk reset bullish, ADA harus bisa kembali menembus US$0,48. Tanpa itu, reli masih bersifat korektif saja dan belum bisa mengubah tren.

Cardano Price Analysis
Analisis Harga Cardano: TradingView

Saat ini, Cardano berada di posisi yang cukup berbahaya.

Dua kali breakdown dalam dua bulan terakhir menentukan tren. Kelemahan ini memang bisa memperlambat penurunan, namun jika strukturnya tidak membaik, risiko Cardano menguji US$0,25 masih tetap ada dan tidak boleh diabaikan.

Dorongan Ethereum JPMorgan Menghadapi Ujian Grafik Penting — Breakout atau Koreksi?

16 December 2025 at 20:00

Ethereum menjadi salah satu aset utama yang paling terpukul dalam penurunan pasar aset kripto terbaru. Harga ETH turun lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir, sehingga penurunan mingguan mencapai sekitar 9%, karena tekanan ekonomi makro dan likuidasi membebani harga.

Di tengah situasi yang lemah ini, ada kabar institusional baru yang kembali mengarahkan perhatian ke fundamental Ethereum. JPMorgan mengumumkan peluncuran exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertama mereka di Ethereum, dengan modal awal US$100 juta. Pertanyaan pentingnya sekarang, apakah perkembangan ini bisa membantu harga ETH stabil dan bangkit lagi, atau tekanan teknis justru mendorong penurunan lebih dalam.

Tokenized fund JPMorgan menambah support jangka panjang, namun chart hadapi ujian

Langkah JPMorgan memperkuat peran Ethereum sebagai infrastruktur penyelesaian bagi institusi. Bank tersebut meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi, bernama MONY, di Ethereum melalui platform aset digital mereka, dengan alokasi awal US$100 juta sebelum menawarkan ke investor luar.

Today @jpmorgan, the world's largest bank by market cap per @WSJ, announced they're launching their first ever tokenized money market fund—MONY—on Ethereum.

The firm is seeding the fund with $100M of its own capital before opening to outside investors on Tuesday. https://t.co/xK0Qp3gFP5

— Ethereum (@ethereum) December 15, 2025

Dari sisi jangka panjang, perkembangan ini memperkuat kredibilitas Ethereum di sektor keuangan tradisional. Tapi, untuk jangka pendek, pergerakan harga masih tertekan. Pada grafik harian, Ethereum sedang mendekati persilangan EMA yang bearish, di mana exponential moving average (EMA) 100 hari hampir turun melewati EMA 200 hari.

ETH Price Faces Risk
Harga ETH Menghadapi Risiko | Sumber: TradingView

Butuh wawasan tokenisasi seperti ini? Langganan Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

EMA adalah indikator tren yang lebih cepat merespons perubahan harga. Jika EMA yang lebih cepat turun melewati EMA lambat, biasanya ini menjadi sinyal momentum yang mulai melemah.

Kondisi seperti ini berarti, bahkan kabar positif pun bisa kesulitan memicu reli yang berkelanjutan jika Ethereum belum bisa menembus resistance-resistance kunci. Selain itu, persilangan EMA yang terbentuk ketika harga ETH masih berjuang bertahan di support US$2.910 semakin menegaskan lemahnya kondisi teknikal saat ini.

Sinyal On-chain Dukung Reli Jika Support Bertahan

Walau grafik terlihat rapuh, data on-chain justru menghadirkan skenario rebound bersyarat. Persentase alamat Ethereum yang berada dalam posisi untung turun tajam sejak 10 Desember, seiring penurunan harga sebesar 11%. Angka ini kini ada di titik terendah sejak awal Desember.

Pada momen-momen sebelumnya, posisi rendah lokal seperti ini pernah selaras dengan rebound jangka pendek. Tanggal 1 Desember, penurunan pada metrik ini mendahului pergerakan harga dari sekitar US$2.800 ke US$3.190 hanya dalam sehari, atau lebih dari 14%. Titik rendah lokal lain pada 5 Desember juga diikuti kenaikan harga ETH hampir 10%.

Sellers Might Be Losing Hold
Penjual Mungkin Mulai Kehilangan Kendali | Sumber: Glassnode

Hal ini memang tidak menjamin ETH akan langsung naik, tapi menunjukkan tekanan jual sudah memasuki zona di mana pembeli sebelumnya masuk, asalkan level support US$2.910, yang terlihat pada grafik teknikal tadi, masih bertahan.

Level Harga Ethereum (ETH) yang Tentukan Rebound atau Breakdown

Saat ini Ethereum sedang menguji support krusial di sekitar US$2.910. Jika harga penutupan harian turun di bawah level ini, maka setup rebound bisa gagal dan harga berisiko turun ke US$2.710, lalu US$2.620 bila tekanan pasar makin besar.

Agar skenario rebound tetap hidup, ETH harus kembali ke atas US$3.240. Jika harga menutup harian di atas angka itu, tekanan turun akan berkurang dan peluang menuju US$3.440 pun terbuka. Sebelum itu terjadi, kenaikan harga lebih layak dilihat sebagai koreksi sementara, bukan konfirmasi tren naik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Saat ini Ethereum berada di tengah optimisme institusional jangka panjang namun disertai dengan kelemahan teknikal dalam waktu dekat. Apakah kabar dari JPMorgan bisa memberikan efek rebound atau justru memicu breakdown, sangat bergantung pada perilaku harga di level kritis ini beberapa hari ke depan.

Harga Bitcoin Berisiko Turun 15% jika Level Kunci Ini Breakout sebelum 2025 Berakhir — Ini Alasannya

16 December 2025 at 18:56

Harga Bitcoin kembali menghadapi tekanan. BTC turun sekitar 4% dalam 24 jam terakhir dan hampir 10% selama 30 hari terakhir, karena tekanan jual meningkat di seluruh pasar aset kripto. Sementara para trader memperdebatkan kemungkinan rebound atau breakdown, saat ini muncul sebuah level penting jangka panjang yang bisa menentukan bagaimana Bitcoin akan mengakhiri tahun ini.

Struktur harga dan analisis siklus sama-sama memusatkan perhatian di zona yang sama. Jika Bitcoin tidak mampu bertahan di level ini sebelum akhir tahun, risiko penurunan bisa meningkat tajam.

Level Harga Bitcoin Penentu Mulai Jadi Fokus

Bitcoin saat ini diperdagangkan mendekati Simple Moving Average 2 Tahun (2Y SMA), yang berada di kisaran US$82.800. Level ini bukan sekadar support biasa. Ini adalah salah satu penanda siklus jangka panjang paling penting untuk Bitcoin.

2Y SMA dihitung dengan menggunakan harga penutupan harian, tapi biasanya digunakan berdasarkan penutupan bulanan untuk analisis siklus. Yang menjadi perhatian bukanlah pergerakan harga dalam sehari, melainkan di mana Bitcoin menutup bulan.

Mau dapat insight token lainnya seperti ini? Langganan Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Monthly BTC Data
Data BTC Bulanan | Sumber: TradingView

Terakhir kali harga Bitcoin turun di bawah garis SMA ini pada pertengahan 2022, BTC terkoreksi lagi hingga 51% sebelum mencoba naik. Inilah sebabnya tanggal 31 Desember menjadi sangat penting.

Saat candle bulanan Desember ditutup, pasar akan mengunci data selama satu bulan penuh. Candle tersebut akan menjadi sinyal resmi bagi analis untuk menilai apakah Bitcoin masih berada dalam tren jangka panjang atau mulai memasuki fase pelemahan struktural.

🚨 Bitcoin in a critical zone on the 2Y SMA Multiplier

The 2Y SMA Multiplier is one of Bitcoin’s most respected cycle charts — and the current moment demands attention.

📍 Today, BTC is trading very close to the 2Y SMA, currently at $82,800.

📉 History matters:
Whenever… pic.twitter.com/jmIW9RSSGg

— Alphractal (@Alphractal) December 16, 2025

Secara historis, penutupan bulanan di bawah 2Y SMA menandakan fase bearish yang berkepanjangan. Sementara penutupan atau reclaim di atas 2Y SMA biasanya jadi pertanda siklus bertahan. Ketika bulan telah berganti, bisa jadi tak akan ada kesempatan kedua.

Analis yang memantau siklus Bitcoin jangka panjang telah menandai level ini sebagai garis tegas dalam analisis struktur. Intinya sederhana: Bitcoin harus tetap berada di atas zona ini hingga akhir bulan agar tidak menghasilkan sinyal breakdown yang terkonfirmasi.

Kenapa Support Ini Sedang Tertekan Saat Ini

Masalahnya bukan hanya pada sisi teknikal. Data on-chain juga menunjukkan tekanan yang meningkat di bawah permukaan.

Holder jangka panjang, yaitu wallet yang menyimpan Bitcoin selama lebih dari 155 hari, terus meningkatkan aktivitas jualnya sepanjang Desember. Berdasarkan data perubahan posisi bersih holder jangka panjang, arus keluar bersih naik dari sekitar 116.000 BTC di awal bulan menjadi hampir 269.000 BTC pada 15 Desember.

Long-Term Investors Keep Selling
Investor Jangka Panjang Terus Jualan | Sumber: Glassnode

Itu berarti tekanan jualnya meningkat lebih dari 130% hanya dalam dua minggu.

Mereka bukan trader jangka pendek. Kelompok ini biasanya hanya menjual saat mereka memang yakin atau ingin mengurangi risiko. Distribusi terus-menerus dari kelompok ini makin memperbesar tekanan turun dan membuat pertahanan di level support kunci jadi lebih sulit.

Saat holder jangka panjang menjual di tengah pelemahan, margin kesalahan di sekitar zona harga krusial seperti 2Y SMA semakin tipis.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Rebound atau Breakdown

Jika Bitcoin gagal bertahan di wilayah US$82.800–US$81.100 hingga penutupan Desember, risiko penurunan bisa meluas dengan cepat.

Breakout terkonfirmasi di bawah zona ini membuka jalan ke US$73.300, yaitu sekitar 15% lebih rendah dari level saat ini dan menjadi proyeksi penurunan besar berikutnya di grafik.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Di sisi atas, Bitcoin harus reclaim US$88.200 agar bisa mengurangi tekanan langsung. Agar struktur bullish bisa pulih dan momentum kembali ke pembeli, BTC perlu bertahan di atas US$94.500.

Sampai saat itu, Bitcoin masih terjebak di antara support siklus jangka panjang dan tekanan jual yang terus meningkat.

Cardano Price Sends a Clear Warning After Back-to-Back Breakdowns— $0.25 Now in Focus

16 December 2025 at 22:00

Cardano price is trading near its weakest levels of the year. The token is down roughly 24% over the past 30 days and about 5% over the past 24 hours, hovering close to its yearly low near $0.37. What makes this move stand out is not just the size of the drop, but the structure behind it.

In the span of just two months, Cardano has completed two separate bearish continuation breakdowns, putting fresh pressure on the chart and raising the risk of a deeper move.


Two Bearish Breakdowns in Two Months Signal Structural Weakness

The first breakdown formed in early November. ADA built a bearish flag through late October, then broke down around November 11. That move led to a sharp decline, with the price falling roughly 38% from the flag’s high.

After a brief consolidation, Cardano repeated the pattern. A second bearish flag developed through late November and early December. On December 11, ADA broke down again, confirming a second continuation move in just two months.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Price Breakdown Highlighted
Price Breakdown Highlighted: TradingView

When markets print repeated bearish continuation patterns without meaningful recovery, it signals sustained seller control rather than panic selling. If the current breakdown follows the same measured-move logic as the first, downside targets begin clustering near the $0.25 zone.


Why This Weakness Itself Could Limit Further Damage

Despite the bearish structure, there are two factors that slightly soften the downside risk.

First, derivatives positioning is already skewed heavily bearish. Gate’s liquidation data shows long leverage is thin, with only about $27 million in long positions, while short exposure sits near $135 million, 5x more. Most long liquidation clusters end around $0.36, meaning forced selling pressure drops sharply at that level. Fewer crowded longs reduces the chance of a liquidation cascade.

ADA Liquidation Map
ADA Liquidation Map: Coinglass

Second, long-term holder behavior has stabilized. The 1-year-to-2-year cohort, often viewed as higher-conviction holders, has sharply reduced spending, as seen via the Spent Coin metric, which groups coin movements by cohorts.

Coins moved by this group fell from 666.24 million ADA to just 2.48 million ADA since December 10, a decline of almost 99.6%. That suggests selling pressure from committed holders is drying up, even as the price remains weak.

Spent Coins Go Down
Spent Coins Go Down: Santiment

In simple terms, ADA’s weakness has scared off leverage and slowed long-term selling, which can act as a temporary brake during broader market stress.


Key ADA Price Levels to Watch

The Cardano price chart remains fragile. $0.36 is the most important near-term support. The same level is highlighted by the liquidation map shared earlier.

A clean break below it opens the door to $0.33, and from there, the measured breakdown target near $0.25 comes into focus.

For any bullish reset, ADA would need to reclaim $0.48. Without that, rallies remain corrective, not trend-changing.

Cardano Price Analysis
Cardano Price Analysis: TradingView

For now, Cardano sits in a dangerous spot.

Two breakdowns in two months define the trend. Weakness itself may slow the fall; however, unless the structure improves, the risk of a $0.25 test cannot be ignored.

The post Cardano Price Sends a Clear Warning After Back-to-Back Breakdowns— $0.25 Now in Focus appeared first on BeInCrypto.

3 Altcoin yang Perlu Dipantau pada Pekan Ketiga Desember 2025

16 December 2025 at 01:00

Pasar aset kripto tetap waspada, namun beberapa token menghadapi ujian penting minggu ini. Saat harga bergerak sideways, perhatian para pelaku pasar bergeser pada tiga altcoin yang layak dipantau di minggu ketiga Desember. Masing-masing punya pemicu spesifik, mulai dari perubahan suplai, event pada jaringan, sampai pergeseran perilaku para holder.

Skenario ini bisa memicu pergerakan tajam apabila pembeli atau penjual mengambil kendali dalam beberapa hari ke depan.

Sei (SEI)

SEI terus mendapat tekanan menjelang pertengahan Desember, dan pergerakan harganya mencerminkan sikap hati-hati tersebut. Token ini turun sekitar 23% dalam sebulan terakhir dan lebih dari 60% dalam tiga bulan, membuat sentimen pasar tetap rapuh karena pasar masih mencari arah.

Pada waktu publikasi, SEI diperdagangkan sekitar US$0,124, terkonsolidasi di dalam pola falling wedge yang lebih luas pada grafik harian. Pola ini biasanya muncul pada akhir tren turun, di mana tekanan jual mulai melambat, dan harga mulai menyempit. Untuk saat ini, SEI bergerak persis di atas batas bawah struktur tersebut sehingga beberapa sesi berikutnya menjadi sangat krusial. Ketegangan inilah yang menjadikan SEI masuk dalam daftar altcoin yang wajib diperhatikan.

Indikator momentum memberikan sinyal campuran namun cukup menarik. Di antara tanggal 5 Desember sampai 14 Desember, harga SEI mencetak lower low, sementara Relative Strength Index (RSI) justru membentuk higher low. RSI mengukur kekuatan momentum, dan divergensi bullish ini mengindikasikan tekanan jual mungkin mulai melemah, walaupun harga masih terlihat lemah.

SEI Price Analysis
Analisis Harga SEI | Sumber: TradingView

Mau wawasan token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Meski begitu, risiko jangka pendek masih tinggi karena jadwal token unlock SEI pada 15 Desember. Sekitar 55,56 juta SEI — sekitar 1,08% dari suplai beredar — akan masuk ke pasar. Token unlock biasanya menambah tekanan jual jangka pendek, terutama di tengah sentimen pasar yang sedang hati-hati.

Level-level kunci sangat menentukan skenarionya. Jika SEI mampu menembus US$0,159 secara bersih, itu menandakan pembeli sudah mulai menyerap suplai dari unlock dan membuka potensi reli ke resistance yang lebih tinggi. Target berikutnya yaitu US$0,193 atau bahkan lebih.

Di sisi lain, jika harga turun sekitar 3% dari level saat ini, menuju US$0,120, risiko akan muncul untuk terjadinya breakdown ke bawah trendline. Hal ini melemahkan skenario divergensi bullish.

Bittensor (TAO)

Pergerakan harga Bittensor terkonsolidasi dalam rentang yang sangat sempit menjelang jadwal halving, sehingga menciptakan momen keputusan penting. TAO telah bergerak di dalam pola segitiga simetris pada grafik harian, menandakan keseimbangan antara pembeli dan penjual setelah berminggu-minggu mengalami tekanan turun. Dengan perseteruan antara pembeli dan penjual seperti ini, TAO jelas menjadi salah satu altcoin yang patut diawasi pada minggu ketiga Desember.

1/

The TAO Halving is approaching, Here’s what changes and what stays the same…
🧵 pic.twitter.com/0pwLdZLeCD

— Openτensor Foundaτion (@opentensor) December 11, 2025

TAO turun sekitar 15,5% dalam sebulan terakhir dan sekitar 6,6% dalam tujuh hari terakhir. Meski ada kelemahan jangka pendek, volatilitas juga menurun, yang biasanya terjadi sebelum munculnya pergerakan besar. Struktur ini menunjukkan keraguan alih-alih kontrol penuh dari pihak bearish.

Halving menjadi latar belakang penting. Halving Bittensor akan mengurangi emisi token dan memperketat suplai baru. Secara historis, event seperti ini memang tidak selalu langsung memicu kenaikan harga, tapi sering kali menjadi pemicu ketika harga sudah terkonsolidasi dan menyempit.

Dari sudut pandang teknikal, pemicu bullish pertama ada di kisaran US$301. Jika harga mampu menutup harian di atas level ini, maka itu menandakan trendline atas segitiga sudah ditembus dan kekuatan baru mulai terbentuk. Skenario tersebut membuka jalan ke US$321, lalu US$396 jika momentum terjaga dan kondisi pasar secara umum mendukung.

TAO Price Analysis
Analisis Harga TAO | Sumber: TradingView

Risiko penurunan tetap ada. US$277 merupakan support yang sangat krusial. Jika breakdown ke bawah level ini terjadi, struktur akan melemah dan membuka peluang penurunan ke US$255, bahkan hingga US$199 apabila sentimen makin memburuk.

Aster (ASTER)

Aster menjadi salah satu altcoin yang patut diwaspadai di minggu ketiga Desember karena terjadi tarik-menarik yang jelas antara whale dan pasar yang lebih luas.

Data on-chain memperlihatkan akumulasi agresif whale selama menuju minggu ini. Dalam tujuh hari terakhir, saldo ASTER yang dimiliki whale melonjak sekitar 42,7 juta token, dari 39,85 juta menjadi 82,54 juta ASTER. Kenaikan 107% ini memperkuat sinyal keyakinan dari holder besar menjelang minggu ketiga Desember.

ASTER Holders
Holder ASTER | Sumber: Nansen

Di sisi lain, data dari exchange menunjukkan cerita berbeda. Saldo di exchange naik 10,48%. Hal ini mengindikasikan adanya potensi penjualan dari ritel walaupun whale sedang melakukan akumulasi.

Konflik antara pembeli dan penjual juga terlihat di chart. ASTER sedang mengalami koreksi sejak 19 November namun sekarang bergerak dalam pola segitiga, yang mencerminkan keraguan pasar. Di fase ini, telah terbentuk hidden bullish divergence. Antara 3 November sampai 14 Desember, harga membentuk low yang lebih tinggi, sedangkan Relative Strength Index (RSI) menciptakan low yang lebih rendah. Situasi seperti ini sering menandakan tekanan jual mulai melemah.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Kondisi ini biasanya berhubungan dengan potensi harga memantul naik. Jika pola ini berjalan, level pertama yang harus diperhatikan ada di US$0,94. Penutupan harian di atas level tersebut akan menembus resistance segitiga dan membuka peluang menuju US$0,98, lalu bisa berlanjut ke kenaikan sekitar 16% ke US$1,08 jika momentum menguat dan dukungan whale masih kuat.

Di sisi lain, jika harga turun di bawah US$0,88 maka hidden bullish divergence akan gagal dan harga bisa lanjut menuju US$0,81, sehingga kontrol pasar beralih kembali ke penjual.

Satu Level Harga Penting XRP Muncul — Menahan Level Ini Bisa Picu Kenaikan 9%

15 December 2025 at 23:00

XRP saat ini diperdagangkan di sekitar US$1,99, turun sekitar 1% dalam 24 jam terakhir. Walaupun pasar secara umum cukup volatil, XRP hanya turun sekitar 4% selama seminggu terakhir, yang menunjukkan stabilitas relatif dibandingkan dengan banyak altcoin seperti ADA dan BCH.

Yang lebih penting, grafik menunjukkan sinyal awal potensi pembalikan arah ke bullish. Pola ini memang belum terkonfirmasi, tapi jika satu level kunci tetap bertahan, peluang XRP untuk rebound jangka pendek, setidaknya 9%, akan meningkat cukup signifikan.

Bullish divergence muncul saat harga XRP bertahan di support utama

XRP membentuk bullish divergence pada grafik harian antara 1 Desember hingga 14 Desember. Bullish divergence terjadi saat harga mencetak low yang lebih rendah, namun Relative Strength Index (RSI) justru mencetak low yang lebih tinggi. RSI adalah indikator momentum yang mengukur kekuatan beli dan jual. Ketika RSI membaik di saat harga melemah, biasanya ini menandakan tekanan jual mulai berkurang.

Pada grafik harian, bullish divergence seperti ini seringkali menjadi tanda pembalikan tren — dari bearish ke bullish.

Namun, sinyal divergence ini saja belum cukup. Pola ini hanya berlaku jika harga XRP tetap bertahan di area support.

Bullish Divergence
Bullish Divergence | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight token lain seperti ini? Daftarkan diri Anda untuk menerima Daily Crypto Newsletter dari Editor Harsh Notariya di sini.

Area support untuk XRP berada di dekat US$1,97. XRP berkali-kali bertahan di zona ini, dan data on-chain membantu menjelaskan alasannya.

Peta heatmap cost basis menunjukkan adanya klaster besar XRP yang dibeli di kisaran kurang lebih US$1,97 hingga US$1,98.

Klaster Support Kuat | Sumber: Glassnode

Sekitar 1,79 miliar XRP terakumulasi dalam rentang ini. Peta heatmap cost basis menggambarkan di mana grup besar holder membeli koin mereka. Saat harga bergerak di area ini, holder cenderung enggan menjual rugi sehingga area support semakin kuat.

Selama XRP tetap di atas US$1,97, teori bullish divergence ini tetap berlaku, dengan catatan RSI juga tetap kuat.

Mengapa US$2,17 Menjadi Ujian Nyata Pertama bagi Para Bull

Jika support ini bertahan, XRP punya peluang untuk bergerak naik. Target kenaikan pertama ada di sekitar US$2,17, yang berarti kenaikan sekitar 9% dari level saat ini.

Level ini penting karena di peta heatmap cost basis terlihat banyak pasokan di kisaran US$2,16 hingga US$2,17. Sekitar 1,36 miliar XRP didapatkan pada zona tersebut. Itu membuat area ini menjadi resistance kuat, di mana tekanan jual kemungkinan muncul.

XRP Price Can Face Resistance At This Level
Harga XRP Bisa Menghadapi Resistance di Level Ini | Sumber: Glassnode

Jika harga XRP berhasil menembus US$2,17 dan bertahan dengan candle harian, peluang terbuka bagi XRP untuk naik ke US$2,28, lalu ke US$2,69, dan pada akhirnya US$3,10. Namun, untuk saat ini level-level tersebut masih menjadi target sekunder dan sangat bergantung pada kondisi pasar secara menyeluruh.

Sinyal invalidasi sangat jelas. Jika terjadi penutupan harian di bawah US$1,97 maka pola pembalikan arah akan melemah dan harga berisiko turun ke US$1,81 dan US$1,77.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Untuk saat ini, harga XRP berada di titik penentuan. Sinyal pembalikan ke bullish sudah aktif, tapi hanya berlaku jika level support paling penting tetap bertahan.

3 Altcoin yang Berpotensi Cetak All-Time High di Minggu Ketiga Desember

15 December 2025 at 21:00

Pasar aset kripto masih dalam fase stabilisasi, tapi tekanan harga mulai melambat di aset utama. Saat volatilitas menyusut dan pembeli mempertahankan level penting, perhatian mulai beralih ke altcoin yang berpotensi mencetak all-time high (ATH) meski tanpa breakout besar di pasar.

Ini bukan pilihan acak. Koin-koin ini sudah diperdagangkan di kisaran 5–15% dari level ATH sebelumnya, artinya momentum, struktur, dan likuiditas tampak sejalan. Jika pasar secara keseluruhan tetap bertahan, altcoin ini bisa saja naik lebih tinggi tanpa perlu pemicu tambahan.


Pippin (PIPPIN)

PIPPIN adalah salah satu contoh paling jelas di antara altcoin yang bisa mencapai all-time high pekan ini. Token ini memang masuk kategori meme coin, namun pergerakan harganya justru sangat bullish.

Sejak 21 November, PIPPIN terus naik dengan tren stabil, membentuk pola bull flag lalu berhasil breakout dan mendapat volume beli lanjutan.

Saat ini, PIPPIN diperdagangkan di kisaran US$0,37, yang hanya 5% di bawah ATH-nya di sekitar US$0,39. Harga tetap di atas resistance sebelumnya tanpa ada koreksi tajam, menunjukkan pembeli lebih memilih mempertahankan level atas, bukan mengejar lonjakan harga semata.

Analisis Harga PIPPIN | Sumber: TradingView

Mau insight token seperti ini setiap hari? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Dari sisi struktur, breakout bersih di atas US$0,39 akan mengonfirmasi level ATH baru. Jika itu terjadi, target kenaikan selanjutnya ada di wilayah US$0,45, sejalan dengan target pengukuran dari breakout flag sebelumnya. Level itu akan menandakan tren masih berlanjut, bukan tanda kelelahan naik.

Untuk sisi bawah, struktur harga masih sehat selama PIPPIN bertahan di atas US$0,25. Jika harga turun ke bawah US$0,13 lalu lanjut ke US$0,10, maka pola besar ini batal dan tren berisiko gagal. Sampai saat ini, harga masih jauh di atas zona risiko tersebut.

Audiera (BEAT)

Token Audiera (BEAT) juga jadi sorotan di antara altcoin yang berpotensi mencetak ATH. BEAT adalah token infrastruktur cloud Web3 dan minggu ini jadi salah satu pergerak terkuat. Dalam 24 jam terakhir, harga BEAT naik tajam dan selama tujuh hari terakhir sudah menguat hampir 90%.

ATH terbaru BEAT tercapai beberapa hari lalu di sekitar US$3,31. Sekarang, harga tetap konsolidasi tipis di bawah level tersebut, tepatnya di sekitar US$2,83, bukannya langsung koreksi besar.

Jika BEAT mampu menembus high sebelumnya, target kenaikan selanjutnya di area US$3,95 yang sejalan dengan level ekstensi penting di grafik 12 jam. Jika momentum terus berlanjut, level lebih tinggi di sekitar US$5,58 bisa jadi target berikutnya dalam waktu mendatang.

BEAT Price Analysis
Analisis Harga BEAT | Sumber: TradingView

Selama BEAT bertahan di kisaran support US$2,62–US$2,94, struktur tren masih terjaga. Jika zona ini hilang secara konsisten, itu sinyal awal bahwa momentum kenaikan mulai melemah. Hal tersebut bisa memicu retest ke US$1,30, zona support kunci berikutnya.

Rain (RAIN)

Rain (RAIN) jadi nama terakhir di daftar altcoin yang bisa cetak ATH jika kondisi pasar tetap stabil. Token ini fokus pada DeFi dan terhubung dengan aktivitas pinjaman di jaringan Jupiter. Meski pergerakannya cenderung lebih tenang daripada token lain yang bergerak cepat, struktur harga RAIN makin solid.

Selama tujuh hari terakhir, RAIN menguat sekitar 4,4%. Dalam 24 jam terakhir, token ini bertambah sekitar 6,7%, menandakan munculnya momentum baru.

Saat ini, harga RAIN ada di kisaran US$0,0079. ATH token ini berada di sekitar US$0,0084 yang tercipta pada 24 November. Artinya, RAIN hanya kurang dari 6% dari penemuan harga baru. Ini penting, sebab tokennya sudah berminggu-minggu konsolidasi tipis di bawah level itu, bukannya langsung turun tajam.

RAIN Price Analysis
Analisis Harga RAIN | Sumber: TradingView

Jika RAIN mampu breakout bersih di atas US$0,0084, maka token ini akan memasuki fase price discovery. Berdasarkan perluasan range sebelumnya dan proyeksi Fibonacci, level yang bisa diperhatikan berikutnya ada di sekitar US$0,0097, lalu US$0,010 dan US$0,011 jika momentum naik makin kuat dan pasar luas tetap stabil.

Level bawah juga cukup jelas. Jika kehilangan US$0,0075 maka struktur mulai lemah. Jika breakdown lebih dalam terjadi, lalu menembus ke bawah US$0,0062, akan terbuka gap lebih besar dengan US$0,0032 sebagai support historis utama berikutnya.

3 Altcoins To Watch In The Third Week Of December 2025

16 December 2025 at 01:00

The crypto market remains cautious, but some tokens are facing important tests this week. As prices move sideways, attention is shifting toward three altcoins to watch in the third week of December. Each has a specific catalyst approaching, from supply changes to network events and shifting holder behavior.

These setups could drive sharp moves if buyers or sellers take control in the days ahead.

Sei (SEI)

SEI has been under steady pressure heading into mid-December, and price action reflects that caution. The token is down roughly 23% over the past month and more than 60% over the last three months, keeping sentiment fragile as the market looks for direction.

At the time of writing, SEI trades near $0.124, consolidating inside a broader falling wedge structure on the daily chart. This pattern often appears late in downtrends, where selling pressure slows, and the price begins to compress. For now, SEI is hovering just above the lower boundary of that structure, making the next few sessions critical. That tension qualifies SEI to be on the altcoins to watch list.

Momentum indicators offer a mixed but interesting signal. Between December 5 and December 14, the SEI price made a lower low, while the Relative Strength Index (RSI) formed a higher low. RSI measures momentum strength, and this bullish divergence suggests sellers may be losing control, even as price remains weak.

SEI Price Analysis
SEI Price Analysis: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

That said, near-term risk remains elevated due to SEI’s scheduled token unlock on December 15. Around 55.56 million SEI, roughly 1.08% of the circulating supply, is set to enter the market. Token unlocks often increase short-term selling pressure, especially when broader sentiment is cautious.

Key levels define the setup clearly. A clean move above $0.159 would signal that buyers are absorbing unlock-related supply and could open a rebound toward higher resistance zones. That includes $0.193 and even higher.

On the downside, a drop of roughly 3% from current levels, to $0.120, risks a breakdown toward the lower trendline. That would weaken the bullish divergence thesis.

Bittensor (TAO)

Bittensor price action has compressed into a tight range ahead of its upcoming halving, setting up a clear decision point. TAO has been trading inside a symmetrical triangle on the daily chart, showing balance between buyers and sellers after weeks of downside pressure. That kind of buyer-seller tussle makes it one of the top altcoins to watch in the third week of December.

1/

The TAO Halving is approaching, Here’s what changes and what stays the same…
🧵 pic.twitter.com/0pwLdZLeCD

— Openτensor Foundaτion (@opentensor) December 11, 2025

TAO is down around 15.5% over the past month and roughly 6.6% over the last seven days. Short-term weakness continues, but volatility has dropped, which often appears before larger moves. This structure reflects indecision rather than outright bearish control.

The halving acts as the key backdrop. Bittensor’s halving reduces token emissions, tightening new supply. Historically, such events do not guarantee immediate upside, but they often act as a catalyst when the price is already compressed.

From a technical view, the first bullish trigger sits near $301. A daily close above this level would break the upper trendline of the triangle and signal renewed strength. That move opens a path toward $321, followed by $396 if momentum builds and broader market conditions cooperate.

TAO Price Analysis
TAO Price Analysis: TradingView

Downside risk remains. $277 is critical support. A breakdown below it weakens the structure and exposes $255, with $199 as a deeper risk zone if sentiment deteriorates.

Aster (ASTER)

Aster stands out as one of the altcoins to watch in the third week of December because of a clear tug-of-war between whales and the broader market.

On-chain data shows aggressive whale accumulation heading into this week. Over the past seven days, whale-held ASTER balances jumped by about 42.7 million tokens, rising from roughly 39.85 million to 82.54 million ASTER. That is a 107% increase, signaling strong conviction from large holders ahead of the third week of December.

ASTER Holders
ASTER Holders: Nansen

At the same time, exchanges tell a different story. Exchange balances took a 10.48% jump. This suggests possible retail selling even as whales accumulate.

That buyer-seller conflict is also visible on the chart. ASTER has been correcting since November 19 but is now compressing inside a triangle pattern, reflecting indecision. During this phase, a hidden bullish divergence has formed. Between November 3 and December 14, the price made a higher low while the Relative Strength Index (RSI) made a lower low, which often signals exhausting selling pressure.

ASTER Price Analysis
ASTER Price Analysis: TradingView

That’s often associated with price rebounds. If this setup plays out, the first level to watch is $0.94. A daily close above it would break the triangle resistance and open the path toward $0.98, followed by a potential 16% move to $1.08 if momentum builds and whale support persists.

On the downside, losing $0.88 would invalidate the bullish divergence and expose $0.81, shifting control back to sellers.

The post 3 Altcoins To Watch In The Third Week Of December 2025 appeared first on BeInCrypto.

One Critical XRP Price Level Surfaces — Holding It Could Trigger a 9% Bounce

15 December 2025 at 23:00

XRP is trading near $1.99, down about 1% over the past 24 hours. Despite broader market volatility, it is only around 4% lower on the week, showing relative stability compared to many altcoins like ADA and BCH.

More importantly, the chart is flashing an early bullish reversal signal. The setup is not confirmed yet, but if one key level continues to hold, the odds of a short-term rebound, at least 9%, increase meaningfully.

Bullish Divergence Appears as the XRP Price Defends Key Support

XRP has formed a bullish divergence on the daily chart between December 1 and December 14. A bullish divergence happens when the price makes a lower low, but the Relative Strength Index (RSI) makes a higher low. RSI is a momentum indicator that measures buying and selling strength. When RSI improves while price weakens, it often signals that selling pressure is fading.

On the daily chart, a standard bullish divergence like this can lead to trend reversal — from bearish to bullish.

Yet, this divergence alone is not enough. It only matters if the XRP price holds support.

Bullish Divergence
Bullish Divergence: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

That support sits near $1.97. XRP has repeatedly defended this zone, and on-chain data helps explain why.

The cost basis heatmap shows a dense cluster of XRP bought between roughly $1.97 and $1.98.

Strong Support Cluster: Glassnode

Around 1.79 billion XRP were accumulated in this range. A cost basis heatmap shows where large groups of holders bought their coins. When price trades near these levels, holders are less likely to sell at a loss, which strengthens support.

As long as XRP stays above $1.97, the bullish divergence theory remains valid, provided the RSI reading stays strong.

Why $2.17 Is the First Real Test for the Bulls

If support holds, XRP has room to move higher. The first upside target sits near $2.17, which is roughly a 9% move from current levels.

This level matters because the cost basis heatmap shows heavy supply between $2.16 and $2.17. About 1.36 billion XRP were acquired in this zone. That makes it a strong resistance area, where selling pressure is likely to appear.

XRP Price Can Face Resistance At This Level
XRP Price Can Face Resistance At This Level: Glassnode

If the XRP price pushes through $2.17 with a daily candle close, it could open the path toward $2.28, then $2.69, and eventually $3.10. Yet, those levels remain secondary for now and depend on broader market conditions.

The invalidation is clear. A daily close below $1.97 would weaken the reversal setup and expose downside toward $1.81 and $1.77.

XRP Price Analysis
XRP Price Analysis: TradingView

For now, the XRP price sits at a decision point. The bullish reversal signal is active, but only if the most important support level continues to hold.

The post One Critical XRP Price Level Surfaces — Holding It Could Trigger a 9% Bounce appeared first on BeInCrypto.

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

15 December 2025 at 06:29

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

15 December 2025 at 06:06

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Apakah Shiba Inu Akan Punah di 2026? Data On-Chain Menyimpan Jawabannya

14 December 2025 at 22:00

Harga Shiba Inu mengalami tahun yang berat. Token ini turun hampir 70% dibanding tahun lalu, dan sudah turun lebih dari 90% dari harga tertingginya sepanjang masa. Karena minat pada meme coin mulai berkurang, banyak orang kini bertanya-tanya apakah SHIB perlahan “sekarat”.

Kekhawatiran itu semakin besar setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan bahwa meme coin sudah “mati”, dengan alasan dominasi yang anjlok dan spekulasi yang semakin mengecil. Kalau dilihat sekilas, Shiba Inu memang sesuai dengan narasi tersebut. Tapi, data on-chain memberikan gambaran lain yang lebih dalam.

Kelemahan meme coin itu nyata, dan shiba inu mencerminkannya

Pasar meme coin secara keseluruhan memang jelas melemah. Data CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin telah turun ke level terendah awal 2024, menandakan aktivitas spekulasi di altcoin juga sudah berkurang.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu juga mengalami tren serupa. Harga masih tertahan di bawah resistance jangka panjang, dan reli yang terjadi pun gagal bertahan lama. Wallet smart money, yang memantau trader berpengalaman dan aktif, secara bertahap terus mengurangi eksposur SHIB sepanjang tahun ini.

Hal ini menunjukkan trader tidak sedang mempersiapkan diri untuk rebound jangka pendek. Singkatnya, trader berpengalaman tidak mengandalkan lonjakan harga, apalagi reli besar.

Year-Long SHIB Holders
Holder SHIB Lebih dari Setahun: Nansen

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data derivatif terbaru semakin memperkuat pandangan ini. Dalam 30 hari terakhir, sebagian besar trader perpetual futures sudah memangkas eksposur. Di luar wallet terbesar, penggunaan leverage masih minim. Ini menunjukkan para trader cenderung waspada dan tidak mengharapkan pergerakan cepat atau ledakan harga besar.

Derivatives Positioning
Posisi Derivatif: Nansen

Secara sederhana, spekulasi sudah mengering. Ini memperkuat anggapan bahwa meme coin kini tidak lagi mendominasi pasar seperti dulu. Tapi, spekulasi hanya satu sisi dari gambaran utuh.

Whale dan holder terus menambah saat koin keluar dari exchange

Walau pergerakan harga lemah, perilaku jangka panjang menunjukkan kisah berbeda.

Jumlah holder Shiba Inu, yang mencatat berapa banyak wallet yang menyimpan SHIB, terus meningkat sepanjang tahun ini. Awalnya sekitar 1,46 juta wallet, kini sudah bertambah hingga sekitar 1,54 juta. Pertumbuhannya memang tidak selalu mulus, namun trennya tetap naik, bahkan saat harga anjlok tajam.

Holders Keep Increasing
Jumlah Holder Terus Bertambah: Santiment

Data whale bahkan lebih mencolok.

Setahun terakhir, holder besar sudah meningkatkan saldo SHIB mereka sekitar 249%, sesuai grafik yang sudah ditampilkan di atas. Saldo mega-whale pun naik sekitar 28,5%. Di saat yang sama, saldo di exchange — yang menunjukkan berapa banyak token ada di platform trading — turun sekitar 22%. Semakin sedikit token di exchange biasanya berarti tekanan jual secara langsung juga berkurang.

Tren ini makin cepat belakangan ini. Hanya dalam 30 hari terakhir, saldo whale naik lebih dari 61%, dan mayoritas arus keluar dari exchange terjadi pada periode yang sama.

Recent SHIB Holdings
Kepemilikan SHIB Terbaru: Nansen

Data ini tidak memperlihatkan kepanikan atau penelantaran. Justru, ini terlihat seperti akumulasi secara perlahan.

Meski begitu, penting dicatat bahwa trader derivatif belum ikut serta. Di luar wallet utama, penempatan posisi leverage masih rendah. Whale sepertinya masih bergerak lebih awal, namun belum agresif.

Struktur Harga Shiba Inu Masih Lemah, tapi Pola Reversal Mulai Muncul

Pergerakan harga SHIB memang masih rapuh, tapi belum benar-benar kehilangan harapan.

Pada grafik tiga hari, Shiba Inu sedang bergerak di dalam falling wedge jangka panjang, yaitu pola yang sering kali menjadi bullish jika harga berhasil breakout ke atas. Baru-baru ini, sinyal penting muncul.

Antara 3 Desember sampai 12 Desember, harga Shiba Inu membuat lower low sementara Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum, membentuk higher low. Bullish divergence ini menandakan tekanan jual mulai melemah, sehingga peluang pembalikan tren semakin besar.

Sekarang, level-level kunci menjadi jauh lebih penting daripada sekadar narasi.

Resistance pertama berada di dekat US$0,0000092. Breakout bersih di atas level ini akan menandai breakout dari garis tren atas yang sudah menahan harga sejak September. Jika terkonfirmasi, zona resistance berikutnya berada di sekitar US$0,000010, US$0,000011, dan US$0,000014, yang sejalan dengan titik swing high utama terakhir. Perlu dicatat bahwa hanya breakout di atas US$0,0000092 yang bisa benar-benar membantah klaim “koin mati”.

Shiba Inu Price Analysis
Analisis Harga Shiba Inu | Sumber: TradingView

Untuk sisi bawahnya, struktur harga akan melemah di bawah US$0,0000075. Jika harga terus bergerak di bawah level tersebut, maka setup pembalikan akan gagal dan risiko penurunan pun kembali terbuka.

Shiba Inu bukanlah aset mati, tapi belum bisa dikatakan kuat juga. Spekulasi sudah hilang, trader tetap waspada, dan keuntungan cepat sepertinya sulit didapat. Meski begitu, jumlah holder yang terus naik, akumulasi whale yang besar, serta saldo exchange yang turun menandakan chain ini masih belum ditinggalkan.

Jika siklus altcoin kembali, Shiba Inu masih berpeluang bangkit lagi. Untuk sekarang, aset ini masih bertahan dan menunggu konfirmasi lebih kuat.

3 Alasan Kenapa Prediksi Harga Bitcoin Bullish Masih Berlaku

14 December 2025 at 20:18

Harga Bitcoin nampak stagnan pada pandangan pertama. Dalam 24 jam terakhir, harganya hampir tidak bergerak, turun hanya 0,2%. Bahkan dalam sepekan, Bitcoin juga kurang bergerak, hanya naik sekitar 0,7%. Pasar terasa sepi, dan banyak trader menyebut pergerakan ini sideways atau range-bound.

Tapi di balik permukaan, ada beberapa sinyal yang menunjukkan Bitcoin (BTC) tidak selemah yang terlihat. Momentum mulai berubah perlahan, penjual makin kehilangan keyakinan, serta holder besar juga masih terus menambah posisi secara diam-diam. Semua faktor ini menjelaskan mengapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari pakar seperti Tom Lee masih belum hilang, meski belum terjadi breakout.

Sinyal Momentum dan Volume Perlahan Meningkat

Pada grafik harian, harga Bitcoin masih bertahan di level US$90.100. Area ini menjadi pondasi kuat saat volatilitas belakangan, menjaga harga agar tidak koreksi lebih dalam walaupun harga belum bisa naik lebih tinggi.

Salah satu sinyal awal yang paling jelas datang dari On-Balance Volume (OBV). OBV memantau apakah volume mengalir masuk atau keluar dari sebuah aset, sehingga bisa membantu melihat tekanan beli atau jual yang tersembunyi.

Antara tanggal 9 hingga 11 Desember, harga Bitcoin membentuk high yang lebih rendah, sementara OBV justru membentuk high yang lebih tinggi. Divergensi ini menandakan walaupun harga kesulitan naik, pembeli justru lebih aktif di balik layar.

Bitcoin Flashes Divergence
Bitcoin Tampilkan Divergensi | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight tentang token lainnya? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Sinyal itu makin kuat pada periode 10 – 12 Desember. Pada waktu tersebut, harga Bitcoin membentuk low yang lebih rendah, namun OBV justru bikin low yang lebih tinggi. Dua sudut pandang berbeda ini menyajikan cerita yang sama. Penjual menekan harga, tapi dengan volume yang lebih lemah.

Dua divergensi OBV ini bekerjasama, bukan bertentangan. Jika digabungkan, keduanya menunjukkan tekanan jual terus berkurang, bukan bertambah. Ini memang bukan sinyal breakout, tapi sering kali muncul sebelum breakout terjadi.

Holder dan whale mulai mengambil posisi meski harga sideways

Sinyal momentum saja tidak cukup. Data on-chain jadi konfirmasi tambahan. Holder Net Position Change memantau apakah holder jangka panjang menambah atau justru mengurangi posisi Bitcoin. Nilai negatif berarti menjual. Nilai negatif yang makin kecil artinya tekanan jual kian mereda.

Pada 10 Desember, holder jangka panjang melepas sekitar 155.999 BTC. Tapi pada 13 Desember, angka itu turun jadi sekitar 150.614 BTC. Artinya ada pengurangan tekanan jual sekitar 3,4%.

HODLers Selling Fewer Coins
Holder Jual Koin Lebih Sedikit | Sumber: Glassnode

Perubahannya memang tidak drastis, tapi tetap berarti. Bitcoin tidak alami aksi jual panik walaupun bergerak dalam kisaran tertentu. Sebaliknya, holder menjual lebih sedikit saat harga semakin stabil. Pola perilaku seperti ini biasanya muncul saat fase konsolidasi, bukan saat breakdown.

Sinyal yang paling kuat datang dari whale. Jumlah entitas yang memegang minimal 1.000 BTC tetap mendekati rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Angka ini biasanya menunjukkan aktivitas holder besar untuk jangka panjang.

Sejak akhir Oktober, harga Bitcoin mengalami koreksi dan bergerak sideways. Di periode yang sama, whale terus menambah kepemilikan. Ini memunculkan divergensi yang jelas. Harga melemah, tapi holder besar justru terus akumulasi. Dan biasanya, mereka tidak akan menambah tanpa ada alasan kuat.

BTC Whales Keep Increasing
Jumlah Whale BTC Terus Bertambah | Sumber: Glassnode

Perilaku seperti ini membantu menjelaskan kenapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari analis seperti Tom Lee masih bertahan hingga kini.

JUST IN: Tom Lee says Bitcoin has likely bottomed and could break the 4 year cycle and hit $180,000 by the end of January. pic.twitter.com/NuFAltmFm8

— The ₿itcoin Therapist (@TheBTCTherapist) December 13, 2025

Prediksi ini bukan berdasar candle jangka pendek, melainkan karena penurunan aksi jual, struktur volume yang membaik, dan akumulasi whale secara konsisten. Meski begitu, harga Bitcoin harus mengonfirmasi semua tesis ini.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Apakah Bull Menguasai Pasar

Agar Bitcoin bisa merealisasikan semua sinyal tadi, butuh konfirmasi harga.

Level yang paling penting tetap di US$94.600. Jika harga Bitcoin bisa ditutup harian di atas zona ini, maka harga sudah bergerak sekitar 5% dari posisi sekarang sekaligus menembus batas atas struktur kompresi saat ini. Itu bakal jadi sinyal bahwa pembeli sudah menguasai kendali jangka pendek.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Jika harga menembus US$94.600, resistance berikutnya berada di sekitar US$99.800. Jika pergerakan naik berhasil bertahan di atas level itu dan kondisi pasar mendukung, jalur menuju US$107.500 bisa semakin terbuka. Ini bisa menjadi katalis pertama untuk target agresif US$180.000 milik Tom Lee, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Di sisi bawah, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, support terdekat ada di sekitar US$89.200. Setelah itu, level penting berikutnya berada di US$87.500. Jika harga menembus zona ini, maka skenario bullish akan batal, setidaknya untuk jangka pendek.

HBAR Has One Bullish Play Left — Is It Enough to Avoid a 13% Breakdown?

15 December 2025 at 04:00

HBAR is running out of time. The token is down nearly 2% over the past 24 hours and close to 10% for the week. In the process, HBAR price has broken several short-term support levels and is now hovering near $0.12.

This level is critical. HBAR is barely 1% above a breakdown zone that could drag the price toward $0.10. That move would translate into a 12% to 13% decline from current levels. But one bullish signal is still holding the structure together. If it fails, the downside could accelerate.

Big Money Stepping Away Weakens the Setup

The main source of pressure comes from how large HBAR holders are behaving.

This is visible through the Chaikin Money Flow (CMF), which tracks whether big money is entering or exiting an asset by combining price movement with trading volume. When CMF is above zero, large buyers are active. When it falls below zero, the distribution is taking place.

For HBAR, CMF has deteriorated sharply. Since December 7, CMF has dropped by more than 400% and moved deep into negative territory. Earlier pullbacks still saw CMF stay positive, meaning buyers absorbed selling pressure. This time, that support is gone.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

There is also a clear bearish divergence. Between October 10 and December 14, the HBAR price formed higher lows, while the CMF formed lower lows. This shows that recent price stability was not backed by strong demand from large players.

In simple terms, price tried to hold up while big money quietly exited. That imbalance makes the HBAR price vulnerable.

One Bullish Signal Is Still Holding the Floor

Despite the weak big-money picture, one momentum indicator is still flashing a bullish sign.

That indicator is the Relative Strength Index (RSI), which measures the strength and speed of recent price moves. It helps identify when selling pressure may be getting exhausted. Readings near 30 usually suggest oversold conditions.

On HBAR’s daily chart, RSI has formed a bullish divergence. Between November 21 and December 14, the HBAR price made a lower low, while the RSI made a higher low. This is a classic bullish divergence and often appears as a trend reversal sign.

P.S. The HBAR price is in a clear downtrend, losing over 48% in the 3-month horizon.

Bullish Divergence In Play: TradingView

This tells us sellers are still pushing prices lower, but with less force each time. The decline continues, but the seller-driven momentum behind it is weakening. At the moment, this RSI divergence is the only bullish play HBAR has left.

HBAR Price Breaks Down or Turns the Tide?

Price action defines the final outcome. HBAR is trading below a descending trend line that has capped every rally for weeks. At the same time, price is sitting on a trend-based Fibonacci support near $0.12. That line acts as the base of the descending triangle pattern, completed by the descending trendline.

This zone is the last line of defense.

If $0.12 breaks decisively, the next major support sits near $0.10. That move would confirm a 12% to 13% breakdown and extend the bearish trend.

HBAR Price Analysis
HBAR Price Analysis: TradingView

To stabilize, the HBAR price must reclaim $0.13. That level lines up with a key Fibonacci retracement zone and would signal buyers stepping back in.

A stronger shift would only come above $0.13. That would place the price back above the descending trend line and reset the structure from bearish to neutral.

The post HBAR Has One Bullish Play Left — Is It Enough to Avoid a 13% Breakdown? appeared first on BeInCrypto.

❌