Normal view

Litecoin Diabaikan Retail, Sementara Institusi Diam-Diam Akumulasi 3,7 Juta LTC

12 December 2025 at 19:43

Litecoin (LTC) belum berhasil keluar dari bayang-bayang tren turun panjangnya sejak 2021. Kinerja harga yang lemah membuat banyak investor ritel melupakan altcoin “pendahulu” ini.

Namun, laporan terbaru menunjukkan munculnya sinyal positif yang tumbuh secara diam-diam. Sinyal ini menjadi dasar para analis untuk memperkirakan bahwa harga mungkin akan segera breakout di atas US$100.

Institusi kumpulkan 3,7 juta LTC meski harga turun

Tahun ini, ketika perusahaan dan institusi menambah cadangan aset digital mereka serta meluncurkan crypto ETF, Litecoin juga ikut dalam tren ini.

Data dari Litecoin Register menunjukkan bahwa hingga akhir 2025, Treasury dan ETF memegang hampir 3,7 juta LTC. Nilai totalnya telah melebihi US$296 juta.

Total Treasury & ETF Holdings (LTC). Source: Litecoin Register
Total Treasury & ETF Holdings (LTC) | Sumber: Litecoin Register

“Saat ini lebih dari 3,7 juta Litecoin dipegang oleh 10 perusahaan publik dan dana investasi. Ada kenaikan satu juta LTC sejak Agustus 2025,” komentar Litecoin Foundation.

Grafik di atas memperlihatkan akumulasi yang konsisten selama satu tahun terakhir. Tren ini terus berlanjut meski LTC belum mencetak harga tertinggi baru di tahun 2025.

Holder utama yang tercatat di antaranya adalah Grayscale, Lite Strategy, dan Luxxfolio Holdings. Luxxfolio Holdings berniat mengumpulkan 1 juta LTC hingga 2026.

Selain itu, laporan “Silver Standard” dari LitVM menyoroti Litecoin sebagai blockchain dengan catatan uptime tertinggi di antara jaringan lama. Blockchain ini telah mempertahankan 100% uptime selama 12 tahun terakhir.

Blockchain Uptime Since Inception. Source: LitVM
Uptime Blockchain Sejak Awal | Sumber: LitVM

Uptime mengukur lamanya sebuah jaringan beroperasi secara berkesinambungan tanpa gangguan. Blockchain dengan uptime tinggi menunjukkan stabilitas, keamanan, dan keandalan sistem dalam memproses transaksi tanpa kegagalan teknis.

“Institusi menginginkan uang yang kuat. Mereka membutuhkan reliabilitas LTC selama 12 tahun terakhir,” ujar investor Creed.

Data fundamental memang tidak selalu memberikan dampak jangka pendek secara langsung. Tapi, sentimen jangka pendek dari pasar derivatif nampaknya sangat positif.

Binance top traders are rapidly increasing their $LTC long positions. pic.twitter.com/8iO72QaDfj

— CW (@CW8900) December 12, 2025

Trader papan atas di Binance dengan cepat meningkatkan posisi long LTC pada minggu kedua Desember. Perilaku mereka mengindikasikan ekspektasi bullish yang cukup kuat.

Hal-hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa investor lama masih percaya pada LTC. Seorang investor aset kripto yang aktif sejak 2015, Lucky, meyakini bahwa LTC akan segera pulih.

“Saya tidak melihat $LTC akan bertahan di bawah US$100 lebih lama lagi,” prediksi Lucky.

Litecoin price recovery scenario. Source: Lucky
Skenario Pemulihan Harga Litecoin | Sumber: Lucky

Saat ini, situasi LTC mirip dengan beberapa altcoin lain yang punya fundamental kuat namun pergerakan harga lambat, seperti XRP, XLM, LINK, dan INJ.

Pakar juga berpendapat bahwa hanya altcoin yang didukung oleh likuiditas dari DAT dan ETF yang bisa bertahan serta tumbuh secara berkelanjutan di fase pasar terbaru.

Whale Borong Ethereum — tapi Leverage Tertinggi Catatkan Risiko Besar untuk Posisi Long Mereka

11 December 2025 at 22:10

Setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, dompet whale besar mulai mengucurkan modal ke posisi long Ethereum (ETH). Langkah ini menunjukkan rasa percaya diri tinggi pada potensi kenaikan ETH, sekaligus meningkatkan risiko secara keseluruhan.

Ada beberapa faktor yang menunjukkan kalau posisi long mereka bisa saja terlikuidasi dalam waktu dekat jika tidak ada manajemen risiko yang efektif.

Seberapa Percaya Diri Para Whale dengan Posisi Long Ethereum Mereka?

Perilaku whale memberikan gambaran jelas soal sentimen saat ini.

Menurut akun pemantau on-chain Lookonchain melaporkan bahwa seorang whale terkenal yang dianggap sebagai Bitcoin OG baru saja menambah posisi long di Hyperliquid menjadi 120.094 ETH. Harga likuidasinya hanya berada di US$2.234.

Posisi ini saat ini menunjukkan kerugian PnL 24 jam lebih dari US$13,5 juta.

A Whale's Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash
Posisi Long ETH Whale di Hyperliquid | Sumber: HyperDash

Begitu juga, seorang trader ternama, Machi Big Brother, masih memegang posisi long senilai 6.000 ETH dengan harga likuidasi di US$3.152.

Selain itu, platform data on-chain Arkham mengabarkan bahwa whale trader asal Cina yang pernah memprediksi crash pasar 10/10 kini menahan posisi long ETH senilai US$300 juta di Hyperliquid.

Aktivitas whale di posisi long ETH mencerminkan ekspektasi mereka terhadap kenaikan harga dalam waktu dekat. Tapi, di balik optimisme tersebut, terdapat risiko besar akibat tingkat leverage Ethereum yang agresif.

Leverage ETH Mencapai Level Berbahaya

Data dari CryptoQuant memperlihatkan kalau rasio leverage ETH di Binance sudah mencapai 0,579—tertinggi sepanjang sejarah. Level ini menunjukkan penggunaan leverage yang sangat agresif, sehingga pergerakan harga kecil saja bisa memicu efek domino.

Ethereum Estimated Leverage Ratio - Binance. Source: CryptoQuant.
Perkiraan Rasio Leverage Ethereum – Binance | Sumber: CryptoQuant.

“Rasio leverage yang sangat tinggi artinya jumlah kontrak terbuka yang dibiayai leverage naik lebih cepat daripada volume aset nyata di platform. Bila ini terjadi, pasar menjadi lebih rentan terhadap pergerakan harga mendadak, sebab para trader sangat mudah terlikuidasi—baik saat tren naik maupun tren turun,” papar analis Arab Chain .

Data historis memperlihatkan, puncak serupa biasanya terjadi saat tekanan harga tinggi dan sering jadi sinyal puncak pasar lokal.

Kelemahan Pasar Spot Menambah Risiko

Pada pasar spot, tanda-tanda pelemahan jelas terlihat. Pengamat pasar kripto Wu Blockchain mengabarkan bahwa volume transaksi spot di exchange utama turun hingga 28% pada November 2025 dibandingkan Oktober.

November Exchange Data Report: Spot trading volume of major exchanges in November 2025 fell 28% compared with October. The top three exchanges by change rate were Bitfinex +17%, Coinbase -8%, and KuCoin -17%. The bottom three were Bitget -62%, Gate -44%, and MEXC -34%.… pic.twitter.com/oXgFKyrv6b

— Wu Blockchain (@WuBlockchain) December 10, 2025

Laporan lain dari BeInCrypto juga menyorot bahwa arus masuk stablecoin ke exchange anjlok 50%, dari US$158 miliar di Agustus menjadi US$78 miliar pada hari ini.

Kombinasi dari pembelian spot yang lemah, leverage tinggi, dan cadangan stablecoin yang menurun bikin peluang ETH untuk pulih jadi semakin kecil. Kondisi ini bisa membuat posisi long whale berada pada risiko likuidasi yang signifikan.

Zcash Jadi Pusat Hype — tapi Monero (XMR) Diam-diam Mendominasi di Hal yang Penting

11 December 2025 at 18:57

Privacy coin telah menjadi salah satu narasi utama yang membentuk tren investasi aset kripto tahun ini. Dua altcoin teratas di sektor ini berdasarkan volume dan kapitalisasi pasar adalah Zcash (ZEC) dan Monero (XMR).

Perhatian investor sangat tertuju pada ZEC. Sementara itu, XMR terus menunjukkan pertumbuhan yang solid dan konsisten.

XMR ungguli ZEC dalam banyak hal meski kurang mendapat sorotan

Dari sisi volume perdagangan spot harian di bulan Desember, ZEC tampil sangat baik.

Berdasarkan data dari CoinGecko, ZEC mencatat volume perdagangan harian hampir US$1 miliar. Jumlah ini melampaui XMR dan DASH, berkat likuiditas yang tinggi di exchange utama seperti Binance.

Namun, ZEC tertinggal jauh soal transaksi on-chain harian. Data dari BitInfoCharts memperlihatkan XMR rata-rata mencatat sekitar 26.000 transaksi per hari. Angka ini lebih dari tiga kali lipat rata-rata ZEC yang hanya sekitar 8.000 transaksi per hari.

Zcash, Monero Daily Transactions. Source: Bitinfocharts
Transaksi Harian Zcash, Monero | Sumber: BitInfoCharts

Grafik tersebut juga menunjukkan aktivitas on-chain XMR tetap stabil dalam jangka panjang. Hal ini mencerminkan perilaku pengguna yang konsisten. Sebaliknya, lonjakan dan penurunan tajam ZEC belakangan ini lebih menyerupai euforia sesaat.

Aktivitas on-chain membawa makna yang lebih besar dalam jangka panjang dibanding volume spot. Aktivitas ini menunjukkan pola pemakaian nyata dan penerimaan pengguna terhadap XMR untuk transfer anonim, bukan sekadar sentimen trading jangka pendek.

Selain itu, harga ZEC lebih sering berfluktuasi karena volatilitas yang meningkat akibat aktivitas trading spekulatif. Pergerakan harga XMR cenderung lebih stabil.

Data TradingView mengungkap bahwa ZEC telah turun lebih dari 40% selama sebulan terakhir. Kini banyak analis menyarankan kemungkinan pola bubble. Di sisi lain, harga XMR turun sekitar 12%.

Comparing The Price Performance Between ZEC and XMR. Source: TradingView
Perbandingan Performa Harga Antara ZEC dan XMR | Sumber: TradingView

Dari sudut pandang ini, ZEC cocok untuk trader yang mengejar narasi privacy coin dan ingin meraih profit cepat saat FOMO ekstrem terjadi. Tapi, risiko penurunan harga lebih dalam dan waktu pemulihan yang lebih lama juga harus siap mereka hadapi.

Selain itu, laporan terbaru dari MEXC Research semakin mengokohkan posisi XMR. Dalam periode waktu lebih panjang, XMR terbukti memiliki volume perdagangan dan aktivitas pengguna yang lebih baik dibandingkan ZEC dan DASH.

“Meskipun ZEC dan DASH mencatat volume perdagangan tertinggi, Monero tetap menjadi aset utama di kalangan trader privacy coin, menguasai 93% total volume perdagangan pada Q3–Q4 dan 72% pengguna di segmen ini,” papar MEXC Research melalui laporannya.

Laporan itu juga menyebutkan semakin besarnya minat pada aset privacy mencerminkan kebutuhan anonimitas yang bertambah karena regulator memperketat kontrol modal.

Oleh sebab itu, baik memegang ZEC atau XMR, investor masih bisa mendapat manfaat di tahun depan. Para ahli memperkirakan privacy coin akan tetap menjadi narasi dominan pasar pada 2026.

Whales Are Going All-In on Ethereum — But Record Leverage Puts Their Longs at Risk

11 December 2025 at 22:10

After the FED announced interest rate cuts, major whale wallets began pouring capital into long positions on Ethereum (ETH). These moves signal strong confidence in ETH’s upside. They also increase overall risk.

Several factors suggest that their long positions may face liquidation soon without effective risk management.

How Confident Are Whales in Their Ethereum Long Positions?

Whale behavior offers a clear view of current sentiment.

On-chain tracking account Lookonchain reported that a well-known whale, considered a Bitcoin OG, recently expanded a long position on Hyperliquid to 120,094 ETH. The liquidation price sits at only $2,234.

This position is currently showing a 24-hour PnL loss of more than $13.5 million.

A Whale's Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash
A Whale’s Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash

Similarly, another well-known trader, Machi Big Brother, is maintaining a long position worth 6,000 ETH with a liquidation price of $3,152.

Additionally, on-chain data platform Arkham reported that the Chinese whale trader who called the 10/10 market crash is now holding a $300 million ETH long position on Hyperliquid.

Whale activity in ETH long positions reflects their expectation of a near-term price increase. However, behind this optimism lies a significant risk stemming from Ethereum’s leverage levels.

ETH Leverage Is Reaching Dangerous Highs

CryptoQuant data shows that ETH’s estimated leverage ratio on Binance has reached 0.579 — the highest in history. This level indicates extremely aggressive leverage usage. Even a small price swing could trigger a domino effect.

Ethereum Estimated Leverage Ratio - Binance. Source: CryptoQuant.
Ethereum Estimated Leverage Ratio – Binance. Source: CryptoQuant.

“Such a high leverage ratio means that the volume of open contracts financed by leverage is rising faster than the volume of actual assets on the platform. When this occurs, the market becomes more vulnerable to sudden price movements, as traders are more susceptible to liquidation—whether in an upward or downward trend,” analyst Arab Chain said.

Historical data indicate that similar peaks typically coincide with periods of intense price pressure and often signal local market tops.

Spot Market Weakness Adds More Risk

The spot market is also showing clear signs of weakening. Crypto market watcher Wu Blockchain reported that spot trading volume on major exchanges dropped 28% in November 2025 compared to October.

November Exchange Data Report: Spot trading volume of major exchanges in November 2025 fell 28% compared with October. The top three exchanges by change rate were Bitfinex +17%, Coinbase -8%, and KuCoin -17%. The bottom three were Bitget -62%, Gate -44%, and MEXC -34%.… pic.twitter.com/oXgFKyrv6b

— Wu Blockchain (@WuBlockchain) December 10, 2025

Another report from BeInCrypto highlighted that stablecoin inflows into exchanges have declined by 50%, falling from $158 billion in August to $ 78 billion as of today.

Combined, low spot buying power, high leverage, and shrinking stablecoin reserves reduce ETH’s ability to recover. These conditions could put whale long positions at significant risk of liquidation.

The post Whales Are Going All-In on Ethereum — But Record Leverage Puts Their Longs at Risk appeared first on BeInCrypto.

 Zcash Leads in Hype — But Monero (XMR) Is Quietly Dominating Where It Matters

11 December 2025 at 18:57

Privacy coins have emerged as one of the dominant narratives shaping cryptocurrency investment trends this year. The two leading altcoins in this sector by volume and market capitalization are Zcash (ZEC) and Monero (XMR).

Investor attention has focused heavily on ZEC. Meanwhile, XMR continues to show strong and steady growth.

XMR Outperforms ZEC in Many Aspects Despite Lacking the Spotlight

In terms of daily spot trading volume in December, ZEC performed exceptionally well.

According to CoinGecko, ZEC maintains a daily trading volume of nearly $1 billion. This level surpasses XMR and DASH, thanks to strong liquidity on major exchanges like Binance.

However, ZEC falls far behind in daily on-chain transactions. Data from BitInfoCharts shows XMR reaching an average of about 26,000 transactions per day. This figure is more than triple ZEC’s average of roughly 8,000 transactions per day.

Zcash, Monero Daily Transactions. Source: Bitinfocharts
Zcash, Monero Daily Transactions. Source: BitInfoCharts

The chart also indicates that XMR’s on-chain activity remains consistent over the long term. This trend reflects stable user behavior. In contrast, ZEC’s recent surge and sharp decline appear more like temporary excitement.

On-chain activity carries longer-term significance than spot volume. It reflects real usage patterns and user acceptance of XMR for anonymous transfers rather than short-term trading sentiment.

Additionally, ZEC’s price fluctuates due to increased volatility resulting from speculative trading. XMR’s price movement remains more stable.

TradingView data shows that ZEC has fallen by more than 40% over the past month. Many analysts now suggest the possibility of a bubble pattern. Meanwhile, XMR declined by roughly 12%.

Comparing The Price Performance Between ZEC and XMR. Source: TradingView
Comparing The Price Performance Between ZEC and XMR. Source: TradingView

From this perspective, ZEC suits traders who chase the privacy coin narrative and aim for quick profits during extreme FOMO cycles. The downside is deeper price drops and longer recovery periods.

Furthermore, the latest report from MEXC Research reinforces XMR’s position. Over longer timeframes, XMR demonstrates superior trading volume and user activity compared to ZEC and DASH.

“Despite ZEC and DASH posting record-high trading volumes, Monero remains an asset of choice among privacy coin traders, accounting for 93% of total trading volume in Q3–Q4 and 72% of users in this segment,” MEXC Research reported.

The report also notes that growing interest in privacy assets reflects users’ increasing need for anonymity as regulators strengthen capital controls.

Therefore, regardless of holding ZEC or XMR, investors can continue to benefit next year. Experts predict privacy coins will remain a dominant market narrative in 2026.

The post  Zcash Leads in Hype — But Monero (XMR) Is Quietly Dominating Where It Matters appeared first on BeInCrypto.

What Does the Russell 2000 Breakout Signal Mean for Bitcoin and Altcoins?

9 December 2025 at 18:37

The Russell 2000 Index, which comprises approximately 2,000 small-cap companies, has long served as a barometer of investor appetite for growth and high-risk equities. Analysts quickly noticed its correlation with the crypto market.

When risk-on sentiment spreads into the crypto market, it can help push Bitcoin and altcoins higher. The details below illustrate how this dynamic unfolds.

Russell 2000 Flashes a Breakout Signal, Raising Hope for Crypto

If the S&P 500 represents large-cap blue-chip companies, the Russell 2000 focuses on small-cap stocks.

The index is not as famous as the S&P 500 or the Dow Jones. However, it remains important, especially for investors who seek higher risk. This risk appetite aligns closely with many crypto investors.

In December, the Russell 2000 recorded a major turning point when it broke above a long-term resistance level. This move often signals strong upside momentum.

The breakout is considered a clear risk-on signal. This suggests that capital is shifting back to riskier assets, which can serve as fuel for Bitcoin (BTC) and altcoins.

Bitcoin vs Russell 2000. Source: Bitcoin Vector
Bitcoin vs Russell 2000. Source: Bitcoin Vector

The Bitcoin Vector — an institutional Bitcoin report published by Swissblock — noted that in late 2020, the Russell 2000 broke through new highs and later turned that level into support. Bitcoin surged 380% after that.

“Last time this setup appeared, BTC delivered over 390% upside. This time the structure is different, but we’re starting from an environment that precedes liquidity expansion. And when liquidity turns, risk assets take the lead,” Bitcoin Vector stated.

Negentropic, co—founder of Glassnode, added that the Russell 2000 breakout signals a broad return of investors to risk assets.

Several analysts also believe this is a bullish sign for altcoins.

“Russell 2000 is the biggest indicator for Altseason, and it’s about to hit a new all-time high,” Ash Crypto said.

By comparing the altcoin market capitalization with that of the iShares Russell 2000 ETF — a fund that tracks US small-cap equities — analyst Cryptocium highlighted a correlation. Altcoin market cap (OTHERS) often surges when the iShares Russell 2000 ETF breaks above its previous all-time high.

Altcoin Market Cap vs iShares Russell 2000 ETF. Source: Cryptocium
Altcoin Market Cap vs iShares Russell 2000 ETF. Source: Cryptocium

This pattern has appeared twice: once in 2017 and again in 2021. It now suggests a potential altcoin boom in 2026.

But a Deeper Look Reveals Internal Weakness

A closer look inside the Russell 2000 rally shows a different picture.

Analyst Duality Research noted that, although the index rose in 2025, small-cap ETFs within the index still recorded net outflows of approximately $19.5 billion this year. This contrasts sharply with past rallies, which have typically been accompanied by strong ETF inflows.

The Russell 2000 is up more than 13% year-to-date and over 40% off its April lows, yet small-cap ETFs have still recorded roughly $20 billion in net outflows this year. pic.twitter.com/QEXQ6qIcsn

— Duality Research (@DualityResearch) December 8, 2025

This perspective weakens the bullish argument for a tight correlation between the Russell 2000 and the crypto market. If risk-on sentiment fails to last and the breakout turns into a false move, that negative shift may spread and extend the bearish mood in the crypto market.

The post What Does the Russell 2000 Breakout Signal Mean for Bitcoin and Altcoins? appeared first on BeInCrypto.

Why Stablecoin Market Caps Keep Rising but the Crypto Market Isn’t Exploding

9 December 2025 at 18:18

Stablecoin issuers continue to mint new tokens such as USDT and USDC. This expansion is often compared to the spark that ignites major market rallies. However, data shows that the market caps of leading stablecoins have increased for months while the broader crypto market has not grown proportionally.

The following report outlines several reasons behind this mismatch, based on recent data and industry analyses.

3 Reasons Behind the Decoupling Between Stablecoin Growth and the Crypto Market

CoinGecko data shows that the market caps of USDT and USDC reached new highs in December, at $185 billion and $78 billion, respectively.

Both stablecoins have experienced steady growth since the start of the year. By December, Circle and Tether continued to issue aggressively. The latest report from on-chain tracker Lookonchain noted that Tether minted $1 billion and Circle added another $500 million.

Analysts often describe this capital as “dry powder” for the market. Yet the question remains: where has it actually gone?

More Stablecoins Flow Into Derivatives Exchanges Than Spot Exchanges

CryptoQuant data indicate that USDT (ERC-20) on derivatives exchanges has increased consistently since early 2025, rising from below $40 billion to nearly $60 billion.

Meanwhile, USDT (ERC-20) on spot exchanges has been trending downward. It currently sits near yearly lows.

Tether (ERC-20) Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.
Tether (ERC-20) Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.

USDC on spot exchanges has also dropped sharply in recent months, falling from $6 billion to $3 billion.

This data reflects a shift in trader behavior. Many prefer short-term opportunities with leverage rather than long-term spot accumulation. This shift makes it harder for altcoin prices to gain upward momentum.

Leveraged trading also introduces higher risk. It delivers fast profits but can erase capital just as quickly. Multiple billion-dollar liquidation events in 2025 illustrate this ongoing trend.

Stablecoins Now Serve Many Purposes Beyond Crypto Investing

Another reason stems from the broader utility of stablecoins. The issuance by Tether and Circle does not solely reflect internal demand for cryptocurrencies. It also reflects demand from the global finance ecosystem.

A new IMF report highlights the widespread use of stablecoins such as USDT for cross-border remittances.

Stablecoins' Cross-border Flows. Source: IMF
Stablecoins’ Cross-border Flows. Source: IMF

The chart shows that cross-border flows involving USDT and USDC reached approximately $170 billion in 2025.

“Stablecoins could enable faster and cheaper payments, particularly across borders and for remittances, where traditional systems are often slow and costly,” the IMF noted.

As a result, even though supply increases, a substantial portion of capital is absorbed into real-world applications rather than speculation.

Investor Caution Slows Capital Rotation

A third factor is cautious investor sentiment.

A recent Matrixport report describes the current market conditions as lacking retail participation and exhibiting low trading volume. Sentiment indicators remain in “fear” and “extreme fear” territory.

“Simply put, without volume, enthusiasm cannot compound, and without enthusiasm, volume will not return, a classic crypto chicken-and-egg standoff,” Matrixport reported.

This sentiment pushes investors to hold stablecoins instead of deploying them into Bitcoin or altcoins.

Stablecoin Market Cap. Source: Coinglass
Stablecoin Market Cap. Source: Coinglass

Historical data reinforces this view. A comparison of Bitcoin’s price and the market caps of USDT and USDC reveals that, in the first half of 2022, stablecoin supply continued to rise even after the market had entered a bear phase. In late 2022, stablecoin supply dropped sharply as many investors exited the market.

An increase in stablecoin market caps does not automatically translate into higher Bitcoin or altcoin prices. The impact depends heavily on investor sentiment, capital flows, and the broader use cases driving stablecoin demand.

The post Why Stablecoin Market Caps Keep Rising but the Crypto Market Isn’t Exploding appeared first on BeInCrypto.

Apa Arti Sinyal Breakout Russell 2000 untuk Bitcoin dan Altcoin?

9 December 2025 at 18:37

Indeks Russell 2000, yang terdiri dari sekitar 2.000 perusahaan dengan kapitalisasi kecil, sudah lama menjadi barometer selera investor terhadap pertumbuhan dan ekuitas berisiko tinggi. Analis cepat menyadari korelasinya dengan pasar crypto.

Ketika sentimen risk-on menyebar ke pasar crypto, ini dapat membantu mendorong Bitcoin dan altcoin lebih tinggi. Detil di bawah ini menggambarkan bagaimana dinamika ini terjadi.

Russell 2000 Memberikan Sinyal Breakout, Nampaknya Memberikan Harapan untuk Aset Kripto

Jika S&P 500 mewakili perusahaan blue-chip dengan kapitalisasi besar, Russell 2000 berfokus pada saham-saham dengan kapitalisasi kecil.

Indeks ini tidak sepopuler S&P 500 atau Dow Jones. Namun, tetap penting, terutama bagi investor yang mencari risiko lebih tinggi. Selera risiko ini sangat selaras dengan banyak investor crypto.

Pada bulan Desember, Russell 2000 mencatat titik balik penting ketika berhasil menembus level resistance jangka panjang. Gerakan ini sering menandakan momentum kenaikan yang kuat.

Breakout ini dianggap sebagai sinyal risk-on yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa modal berpindah kembali ke aset yang lebih berisiko, yang dapat menjadi bahan bakar untuk Bitcoin (BTC) dan altcoin.

Bitcoin vs Russell 2000. Source: Bitcoin Vector
Bitcoin vs Russell 2000 | Sumber: Bitcoin Vector

Laporan Bitcoin Vector — laporan Bitcoin institusional yang diterbitkan oleh Swissblock — menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2020, Russell 2000 menembus level tertinggi baru dan kemudian mengubah level tersebut menjadi support. Bitcoin melonjak 380% setelah itu.

“Terakhir kali setup ini muncul, BTC memberikan kenaikan lebih dari 390%. Kali ini strukturnya berbeda, tetapi kita memulai dari lingkungan yang mendahului ekspansi likuiditas. Dan ketika likuiditas berbalik, aset berisiko memimpin,” terang Bitcoin Vector menyebutkan .

Negentropic, co-founder Glassnode, menambahkan bahwa breakout pada Russell 2000 menandakan kembalinya investor ke aset berisiko secara luas.

Beberapa analis juga percaya ini adalah sinyal bullish untuk altcoin.

“Russell 2000 adalah indikator terbesar untuk altcoin season, dan ini akan mencapai level tertinggi sepanjang masa baru,” ujar Ash Crypto mengatakan.

Dengan membandingkan kapitalisasi pasar altcoin dengan iShares Russell 2000 ETF — sebuah dana yang melacak ekuitas kapitalisasi kecil AS — analis Cryptocium menyoroti korelasi. Kapitalisasi pasar altcoin (OTHERS) sering melonjak ketika iShares Russell 2000 ETF menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya.

Altcoin Market Cap vs iShares Russell 2000 ETF. Source: Cryptocium
Kapitalisasi Pasar Altcoin vs iShares Russell 2000 ETF | Sumber: Cryptocium

Pola ini telah muncul dua kali: sekali pada tahun 2017 dan lagi pada tahun 2021. Sekarang menunjukkan potensi booming altcoin pada tahun 2026.

Namun Pandangan Lebih Dalam Menunjukkan Kelemahan Internal

Pandangan lebih dekat pada reli Russell 2000 menunjukkan gambaran berbeda.

Analis Duality Research mencatat bahwa, meskipun indeks naik pada tahun 2025, ETF dengan kapitalisasi kecil dalam indeks tersebut masih mencatat arus keluar bersih sekitar US$19,5 miliar tahun ini. Ini sangat kontras dengan reli yang lalu, yang biasanya disertai dengan arus masuk ETF yang kuat.

The Russell 2000 is up more than 13% year-to-date and over 40% off its April lows, yet small-cap ETFs have still recorded roughly $20 billion in net outflows this year. pic.twitter.com/QEXQ6qIcsn

— Duality Research (@DualityResearch) December 8, 2025

Pandangan ini melemahkan argumen bullish untuk korelasi erat antara Russell 2000 dan pasar crypto. Jika sentimen risk-on tidak bertahan lama dan breakout berubah menjadi gerakan palsu, perubahan negatif tersebut dapat menyebar dan memperpanjang mood bearish di pasar crypto.

Mengapa Kapitalisasi Pasar Stablecoin Terus Naik Tapi Pasar Aset Kripto Tidak Meledak

9 December 2025 at 18:18

Penerbit stablecoin terus mencetak token baru seperti USDT dan USDC. Ekspansi ini sering dibandingkan dengan percikan yang memicu reli pasar besar. Namun, data menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar stablecoin utama telah meningkat selama beberapa bulan, sementara pasar kripto secara keseluruhan tidak berkembang secara proporsional.

Laporan berikut menguraikan beberapa alasan di balik ketidakcocokan ini, berdasarkan data terbaru dan analisis industri.

3 Alasan di Balik Pemisahan Pertumbuhan Stablecoin dan Pasar Aset Kripto

Data CoinGecko menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar USDT dan USDC mencapai titik tertinggi baru pada bulan Desember, yaitu US$185 miliar dan US$78 miliar, masing-masing.

Kedua stablecoin ini mengalami pertumbuhan stabil sejak awal tahun. Pada bulan Desember, Circle dan Tether terus menerbitkan secara agresif. Laporan terbaru dari pelacak on-chain Lookonchain mencatat bahwa Tether mencetak US$1 miliar dan Circle menambahkan lagi US$500 juta.

Analis sering menggambarkan modal ini sebagai “bubuk kering” untuk pasar. Namun, pertanyaannya tetap: ke mana sebenarnya modal ini pergi?

Lebih Banyak Stablecoin Mengalir ke Derivatives Exchange Daripada Spot Exchange

Data CryptoQuant menunjukkan bahwa USDT (ERC-20) di bursa derivatif telah meningkat secara konsisten sejak awal 2025, naik dari di bawah US$40 miliar menjadi hampir US$60 miliar.

Sementara itu, USDT (ERC-20) di bursa spot sedang menurun. Saat ini berada di dekat titik terendah tahunan.

Tether (ERC-20) Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.
Cadangan Exchange Tether (ERC-20) | Sumber: CryptoQuant.

USDC di bursa spot juga turun tajam dalam beberapa bulan terakhir, dari US$6 miliar menjadi US$3 miliar.

Data ini mencerminkan perubahan perilaku trader. Banyak yang lebih memilih peluang jangka pendek dengan leverage daripada akumulasi spot jangka panjang. Perubahan ini membuat harga altcoin lebih sulit untuk mendapatkan momentum naik.

Perdagangan dengan leverage juga memperkenalkan risiko yang lebih tinggi. Ini menawarkan keuntungan cepat namun juga bisa menghapus modal dengan cepat. Beberapa peristiwa likuidasi bernilai miliaran Dollar di 2025 menggambarkan tren yang sedang berlangsung ini.

Stablecoin Kini Berfungsi untuk Banyak Tujuan Selain Investasi Aset Kripto

Alasan lain berasal dari kegunaan stablecoin yang lebih luas. Penerbitan oleh Tether dan Circle tidak hanya mencerminkan permintaan internal untuk aset kripto. Ini juga mencerminkan permintaan dari ekosistem keuangan global.

Laporan baru IMF menyoroti penggunaan luas stablecoin seperti USDT untuk pengiriman uang lintas batas.

Stablecoins' Cross-border Flows. Source: IMF
Arus Lintas Batas Stablecoin | Sumber: IMF

Grafik menunjukkan bahwa arus lintas batas yang melibatkan USDT dan USDC mencapai sekitar US$170 miliar pada 2025.

“Stablecoin dapat memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah, terutama lintas batas dan untuk pengiriman uang, di mana sistem tradisional seringkali lambat dan mahal,” ujar IMF menjelaskan.

Akibatnya, meskipun pasokan meningkat, sebagian besar modal diserap ke dalam aplikasi dunia nyata daripada spekulasi.

Kehati-hatian Investor Memperlambat Rotasi Modal

Faktor ketiga adalah sentimen investor yang berhati-hati.

Laporan Matrixport terbaru menggambarkan kondisi pasar saat ini yang kurang partisipasi ritel dan volume perdagangan rendah. Indikator sentimen tetap berada di wilayah “takut” dan “sangat takut”.

“Secara sederhana, tanpa volume, antusiasme tidak bisa bertambah, dan tanpa antusiasme, volume tidak akan kembali, sebuah kebuntuan klasik dalam kripto,” papar Matrixport melaporkan.

Sentimen ini mendorong investor untuk menahan stablecoin daripada menggunakannya untuk Bitcoin atau altcoin.

Stablecoin Market Cap. Source: Coinglass
Kapitalisasi Pasar Stablecoin | Sumber: Coinglass

Data historis memperkuat pandangan ini. Perbandingan antara harga Bitcoin dan kapitalisasi pasar USDT serta USDC menunjukkan bahwa, pada paruh pertama tahun 2022, pasokan stablecoin terus meningkat meskipun pasar telah memasuki fase bear. Pada akhir 2022, pasokan stablecoin turun tajam ketika banyak investor keluar dari pasar.

Peningkatan kapitalisasi pasar stablecoin tidak secara otomatis berarti harga Bitcoin atau altcoin akan naik. Dampaknya sangat bergantung pada sentimen investor, arus modal, dan kasus penggunaan lebih luas yang mendorong permintaan stablecoin.

Apa Tantangan yang Menghalangi Pemulihan Awal Desember XRP?

5 December 2025 at 07:00

XRP telah naik 10% sejak awal Desember. Kenaikan ini sejalan dengan pemulihan pasar yang lebih luas. Banyak holder XRP berharap harga akan naik lebih jauh, namun mereka juga sebaiknya mewaspadai beberapa faktor yang mengkhawatirkan.

Faktor-faktor ini bisa membatasi kemampuan XRP untuk pulih bulan ini. Berikut adalah analisis yang menjelaskannya.

Faktor yang Bisa Membuat Tekanan Jual Baru pada XRP di Desember

Data CryptoQuant menunjukkan lonjakan tajam dalam XRP Ledger Velocity. Ini telah mencapai level tertinggi tahun ini.

Metode ini mengukur frekuensi perpindahan aset di seluruh jaringan. Peningkatan yang kuat menunjukkan bahwa XRP tidak disimpan dalam cold wallet atau disimpan untuk kepentingan jangka panjang, melainkan diperdagangkan dengan cepat di antara peserta pasar.

XRP Ledger Velocity. Source: CryptoQuant.
XRP Ledger Velocity. Sumber: CryptoQuant.

CryptoOnchain, seorang analis di CryptoQuant, menjelaskan bahwa lonjakan ini sering mengindikasikan likuiditas tinggi dan partisipasi kuat dari trader. Ini mungkin bahkan melibatkan transaksi besar dari pelaku pasar “whale”.

Indikator ini sendiri bersifat netral, namun lonjakan tiba-tiba sering kali menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan. Akibatnya, setiap katalis negatif pada saat ini dapat menekan XRP kembali turun dan menghapus pemulihan awal bulan ini.

Sinyal negatif sudah mulai muncul. Yang pertama adalah lonjakan posisi short. Peningkatan ini telah menciptakan tekanan jual yang berat di segmen derivatif.

XRP Funding Rate. Source: CryptoQuant.
XRP Funding Rate. Sumber: CryptoQuant.

Funding rate tetap kebanyakan negatif, menunjukkan bahwa posisi short mendominasi. Ini mencerminkan sentimen yang semakin bearish di antara trader. Data historis juga menunjukkan bahwa funding rate negatif yang mendalam pada bulan April bertepatan dengan XRP jatuh di bawah US$2.

“Saat lebih banyak trader masuk ke posisi short di pasar derivatif, kelanjutan tren menjadi lebih mungkin, karena tekanan short yang terus-menerus membuat minat untuk membuka posisi long rendah. Di bawah kondisi ini, kemungkinan harga retesting zona US$2,0–US$1,9 meningkat,” prediksi analis PelinayPA .

Secara keseluruhan, kenaikan awal Desember tidak cukup kuat untuk membalikkan tren penurunan yang lebih luas yang telah berlangsung sejak Juli. Pandangan PelinayPA tetap masuk akal di bawah kondisi saat ini.

Tekanan jual juga bisa datang dari investor Korea. CryptoQuant melaporkan bahwa saldo XRP di Upbit mencapai 6,18 miliar, dibandingkan dengan 2,6 miliar di Binance. Pengaruh trader Korea tidak bisa diabaikan.

XRP Exchange Reserve - Upbit. Source: CryptoQuant.
XRP Exchange Reserve – Upbit. Sumber: CryptoQuant.

Cadangan XRP di Upbit terus meningkat selama tiga bulan berturut-turut. Sekarang berada di level tertinggi tahun 2025. Tren ini dapat menciptakan potensi tekanan jual untuk XRP pada bulan Desember.

Jika investor Korea menjual, ditambah dengan sinyal bearish dari pasar derivatif dan peningkatan Velocity, harga XRP mungkin menghadapi penurunan lebih lanjut.

Namun, ETF XRP saat ini berfungsi sebagai penyeimbang terkuat terhadap potensi tekanan jual. Data menunjukkan bahwa ETF ini telah mempertahankan arus masuk bersih positif selama tiga minggu berturut-turut. Vanguard juga telah mengakhiri larangan kripto bertahun-tahun dan akan mengizinkan perdagangan ETF XRP pada Desember.

What Challenges Are Hindering XRP’s Early December Recovery?

5 December 2025 at 07:00

XRP has gained 10% since the beginning of December. The rise aligns with the broader market recovery. Many XRP holders expect the price to rise further, but they should also be aware of several concerning factors.

These factors may limit XRP’s ability to recover this month. The following analysis breaks them down.

Factors That Could Create New Selling Pressure on XRP in December

CryptoQuant data shows a sharp spike in XRP Ledger Velocity. It has reached the highest level of the year.

This metric measures the frequency with which assets are transferred across the network. A strong increase suggests that XRP is not being locked in cold wallets or held for long-term purposes. Instead, it is being traded rapidly among market participants.

XRP Ledger Velocity. Source: CryptoQuant.
XRP Ledger Velocity. Source: CryptoQuant.

CryptoOnchain, an analyst at CryptoQuant, explains that this surge often signals high liquidity and strong participation from traders. It may even involve large transactions from market “whales.”

The indicator itself is neutral, but sudden spikes often lead to significant price fluctuations. As a result, any negative catalyst at this time could push XRP back down and erase the early-month recovery.

Negative signals are already emerging. The first is a surge in short positions. This rise has created heavy selling pressure in the derivatives segment.

XRP Funding Rate. Source: CryptoQuant.
XRP Funding Rate. Source: CryptoQuant.

Funding rates remain mostly negative, indicating that short positions are dominant. It reflects increasingly bearish sentiment among traders. Historical data also shows that a deep negative funding rate in April coincided with XRP dropping below $2.

“As more traders pile into shorts in the derivatives market, the continuation of the trend becomes more likely, since the persistent short pressure keeps the appetite for opening long positions low. Under these conditions, the probability of price retesting the $2.0–$1.9 zone increases,” analyst PelinayPA predicts.

Overall, the early-December rebound is not strong enough to reverse the broader downtrend that has persisted since July. PelinayPA’s view remains reasonable under current conditions.

Selling pressure may also come from Korean investors. CryptoQuant reports that XRP balances on Upbit stand at 6.18 billion, compared to 2.6 billion on Binance. The influence of Korean traders cannot be ignored.

XRP Exchange Reserve - Upbit. Source: CryptoQuant.
XRP Exchange Reserve – Upbit. Source: CryptoQuant.

XRP reserves on Upbit have increased steadily for three consecutive months. They are now at the highest level of 2025. This trend could create potential selling pressure for XRP in December.

If Korean investors sell, combined with bearish signals from the derivatives market and rising Velocity, XRP’s price may face further downside.

However, XRP ETFs currently serve as the strongest counterweight to potential selling pressure. Data shows that these ETFs have maintained positive net inflows for three straight weeks. Vanguard has also ended its multi-year crypto ban and will allow XRP ETF trading in December.

The post What Challenges Are Hindering XRP’s Early December Recovery? appeared first on BeInCrypto.

PIPPIN Mengesampingkan Pasar, Mengubah US$180.000 Menjadi Lebih dari US$1,5 Juta untuk Seorang Trader

1 December 2025 at 15:20

Sementara pasar kripto secara umum mengalami penurunan pada awal Desember, sebuah meme coin berbasis Solana bernama PIPPIN menawarkan reli yang luar biasa melawan tren.

Kenaikan harga yang cepat ini memungkinkan beberapa trader meraup keuntungan besar dalam jangka pendek, namun ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi tajam yang bisa merugikan para pendatang baru.

Bagaimana Seorang Trader Meraih Lebih dari US$1,3 Juta dengan PIPPIN

PIPPIN berasal dari gambar unicorn yang dihasilkan AI (SVG). Kemudian berkembang menjadi sebuah meme coin di Solana.

Tidak seperti banyak token meme lainnya, pengembang proyek ini menjanjikan untuk merilis alat open-source dengan potensi aplikasi untuk PIPPIN, termasuk sistem pembelajaran interaktif, asisten pemasaran AI, dan bot DevOps berbasis kepribadian yang mampu menulis dan mengimplementasikan kode.

Meskipun memiliki risiko tinggi sebagai meme coin, PIPPIN menjadi salah satu nama paling banyak dibicarakan dalam gelombang meme Solana pada akhir 2025.

PIPPIN Price Performance. Source: BeInCrypto.
Kinerja Harga PIPPIN | Sumber: BeInCrypto.

Menurut data dari BeInCrypto, token ini mengalami lonjakan lebih dari 400% dalam sebulan terakhir dan saat ini diperdagangkan di harga US$0,139. Jika dibandingkan dengan harga terendah di bulan November (US$0,02) hingga puncak terbaru (US$0,20), token ini meningkat sepuluh kali lipat. Selain itu, volume perdagangan harian telah melampaui US$120 juta, peningkatan signifikan dari yang sebelumnya di bawah US$10 juta di bulan November.

Reli ini telah menempatkan salah satu pembeli awal pada keuntungan yang belum tercapai besar. Berdasarkan akun market-tracking LookOnChain, sebuah wallet bernama BxNU5a dibuat sekitar sebulan yang lalu. Wallet ini menghabiskan US$179,800 untuk mendapatkan 8,2 juta token PIPPIN. Nilai saat ini dari kumpulan token ini sekitar US$1,51 juta, menghasilkan keuntungan belum tercapai lebih dari US$1,35 juta.

A month ago, someone created a new wallet, BxNU5a, and spent $179.8K to buy 8.2M $pippin($1.51M now).

This guy is now sitting on over $1.35M in unrealized profits.https://t.co/cXwqW7fYZ6 pic.twitter.com/q6KYWluFUm

— Lookonchain (@lookonchain) December 1, 2025

Nansen juga melaporkan adanya akumulasi whale yang kuat dan peningkatan tajam jumlah wallet aktif, mengindikasikan adanya gelombang investor baru yang menginvestasikan dana pada token tersebut.

“PIPPIN tidak hanya ‘naik’, tetapi meledak. 437% dalam 7 hari dengan volume US$43,9 juta adalah tempo yang berbeda. Whale menambahkan +6,6 juta, wallet baru memasukkan +11 juta, dan exchange melihat arus keluar yang tajam,” — Nansen melaporkan.

Sinyal optimistis ini membangkitkan harapan bahwa PIPPIN bisa menjadi sorotan berikutnya dalam ekosistem meme-coin Solana. Laporan terkini juga menyoroti alasan potensial mengapa gelombang meme-coin dapat kembali pada Desember.

Tanda Peringatan Muncul

Di balik reli eksplosif ini, risiko signifikan juga muncul. Peringatan pertama berfokus pada posisi short PIPPIN yang mengalami likuidasi besar-besaran.

Data dari Coinglass menunjukkan serangkaian posisi short yang terhapus pada minggu terakhir November. Hari likuidasi terberat terjadi pada 1 Desember.

Pippin Total Liquidations. Source: Coinglass
Total Likuidasi Pippin | Sumber: Coinglass

Coinglass melaporkan lebih dari US$15 juta dalam likuidasi hanya pada 1 Desember, dengan lebih dari US$11 juta berasal dari posisi short.

Sinyal on-chain juga memberikan peringatan. Menurut Solscan, meskipun harga melambung, volume perdagangan on-chain riil menurun sebesar 45% dibandingkan minggu sebelumnya.

PIPPIN Token Transder. Source: SolScan
Transfer Token PIPPIN | Sumber: SolScan

Trader melakukan lebih sedikit transaksi on-chain dan lebih banyak aktivitas di exchange. Divergensi ini bisa menjadi sinyal penurunan tajam jika semakin banyak PIPPIN dijual di platform terpusat.

Analis terkenal Altcoin Sherpa membandingkan PIPPIN dengan token meme lainnya, seperti AVA, GRIFFAIN, dan ACT, dan memprediksi bahwa harga mungkin akan segera turun secara signifikan.

“Dengan PIPPIN bergerak, beberapa AI lainnya juga ikut. AVA, GRIFFAIN, ACT. Namun sulit untuk benar-benar memperdagangkan mereka, dan kemungkinan besar ini hanya pump and dump 24 jam saja bagi kebanyakan dari mereka. Kemungkinan kecil untuk menjadi reli yang berkelanjutan,”
— ucap Altcoin Sherpa .

Market cap PIPPIN sebelumnya mencapai lebih dari US$300 juta akhir tahun lalu sebelum anjlok menjadi US$8 juta, yang menambah skeptisisme investor tentang kemungkinan dump tajam lainnya.

Seorang analis lain menggambarkan reli PIPPIN sebagai pola yang sudah dikenal: sekelompok kecil orang mengumpulkan banyak dan menahan pasokan, menciptakan tekanan beli yang mendorong harga naik. Posisi short kemudian dilikuidasi, harga turun setelahnya, dan siklus berulang.

PIPPIN Defies the Market, Turning $180,000 Into Over $1.5 Million for a Trader

1 December 2025 at 15:20

While the broader crypto market flashed red in early December, a Solana-based meme coin called PIPPIN delivered a remarkable countertrend rally.

Its rapid price surge enabled several traders to achieve massive short-term profits. However, it also raised concerns about a potential sharp correction that could hurt latecomers.

How One Trader Made More Than $1.3 Million With PIPPIN

PIPPIN originated from an AI-generated unicorn image (SVG). It later evolved into a meme coin on Solana.

Unlike many other meme tokens, the project’s developers promised to release open-source tools with potential applications for PIPPIN, including interactive tutoring systems, AI marketing assistants, and personality-driven DevOps bots capable of writing and deploying code.

Despite its high-risk meme-coin nature, PIPPIN has become one of the most talked-about names in Solana’s meme wave at the end of 2025.

PIPPIN Price Performance. Source: BeInCrypto.
PIPPIN Price Performance. Source: BeInCrypto.

According to data from BeInCrypto, the token has experienced a surge of over 400% in the past month and is currently trading at $0.139. When comparing the low in November ($0.02) to the recent high ($0.20), the token has increased tenfold. Additionally, the daily trading volume has surpassed $120 million, a significant rise from under $10 million in November.

This rally has put one early buyer on enormous unrealized profits. According to market-tracking account LookOnChain, a wallet named BxNU5a was created about a month ago. The wallet spent $179,800 to acquire 8.2 million PIPPIN tokens. The current value of this stash is approximately $1.51 million, resulting in an unrealized gain of more than $1.35 million.

A month ago, someone created a new wallet, BxNU5a, and spent $179.8K to buy 8.2M $pippin($1.51M now).

This guy is now sitting on over $1.35M in unrealized profits.https://t.co/cXwqW7fYZ6 pic.twitter.com/q6KYWluFUm

— Lookonchain (@lookonchain) December 1, 2025

Nansen also reported strong whale accumulation and a sharp increase in the number of active wallets, signaling a wave of new investors pouring money into the token.

“PIPPIN didn’t just ‘go up,’ it detonated. 437% in 7 days with $43.9M volume is a different tempo. Whales added +6.6M, fresh wallets put in +11M, and exchanges saw sharp outflows,” — Nansen reported.

These bullish signals have fueled hopes that PIPPIN could become the next standout in the Solana meme-coin ecosystem. Recent reports also highlight potential reasons why the meme-coin wave may return in December.

Warning Signs Emerge

Despite the explosive rally, significant risks have also surfaced. The first warning concerns PIPPIN’s short positions suffering heavy liquidations.

Data from Coinglass shows a series of short positions being wiped out during the last week of November. The heaviest liquidation day occurred on December 1.

Pippin Total Liquidations. Source: Coinglass
Pippin Total Liquidations. Source: Coinglass

Coinglass reported more than $15 million in liquidations on December 1 alone, with over $11 million coming from short positions.

On-chain signals are also flashing caution. According to Solscan, even as the price soared, real on-chain trading volume decreased by 45% compared to the previous week.

PIPPIN Token Transder. Source: SolScan
PIPPIN Token Transder. Source: SolScan

Traders are executing fewer transactions on-chain and shifting more activity to exchanges. This divergence could signal a sharp decline if increasing amounts of PIPPIN are sold on centralized platforms.

Well-known analyst Altcoin Sherpa compared PIPPIN to other meme tokens, such as AVA, GRIFFAIN, and ACT, predicting that prices may drop significantly soon.

“With PIPPIN moving, some of these other AI shitters are also going. AVA, GRIFFAIN, ACT. Hard to honestly trade them though, and these are probably just 24-hour pump-and-dumps for most of them. Unlikely to be a sustained pump,”
— Altcoin Sherpa said.

PIPPIN’s market cap previously reached over $300 million late last year before collapsing to $8 million, which adds to investor skepticism about another potential steep dump.

Another analyst described PIPPIN’s rally as a familiar pattern: a small group accumulates heavily and withholds supply, creating buy pressure that pushes the price up. Short positions are then liquidated, the price drops afterward, and the cycle repeats.

The post PIPPIN Defies the Market, Turning $180,000 Into Over $1.5 Million for a Trader appeared first on BeInCrypto.

Bisakah Meme Coin Melakukan Comeback Kuat pada Desember 2025?

28 November 2025 at 17:43

Pada akhir November 2025, pasar meme coin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Beberapa meme coin menampilkan potensi breakout pada grafik harga. Sinyal-sinyal ini menghidupkan harapan akan rebound di sektor yang dulunya sangat aktif ini.

Pertanyaannya sekarang muncul: Bisakah meme coin melakukan comeback yang kuat di Desember 2025? Analisis berikut menawarkan perspektif yang lebih komprehensif dan multidimensi.

Bagaimana Banyak Meme Coin Menunjukkan Reli Mingguan Kuat di Akhir November?

Sinyal pertama datang dari pemulihan kinerja rata-rata sektor meme utama di pasar.

Data dari Coingecko menunjukkan bahwa sebagian besar sektor meme mencatatkan pengembalian mingguan positif di minggu terakhir November. Pengecualian adalah sektor meme politik (PolitiFi), yang berbalik negatif karena tekanan unlock, menyebabkan Official Trump (TRUMP) turun tajam. Sektor lain mencatatkan kenaikan rata-rata berkisar antara 3% hingga lebih dari 20%.

Kinerja Sektor Meme Utama. Sumber: CoinGecko.
Kinerja Sektor Meme Utama. Sumber: CoinGecko.

Kebanyakan meme coin saat ini berada pada rentang harga yang sangat rendah setelah serangkaian penurunan yang panjang. Banyak holder mengadopsi pola pikir “anggap saja hilang,” yang membuat mereka berhenti menjual panik dan malah menahan posisi mereka secara pasif.

Tekanan jual, oleh karena itu, menurun secara signifikan. Ini menciptakan fondasi untuk fase akumulasi yang tenang. Ini biasanya adalah periode ketika whales mulai bertindak.

Meme Coin Mana yang Memimpin Kenaikan Akhir November?

Beberapa meme coin menonjol dan membantu menarik perhatian pasar kembali ke sektor ini:

  • TURBO naik 30% selama tujuh hari terakhir. Data on-chain menunjukkan bahwa pasokan TURBO di exchange telah turun sekitar 40%, menandakan bahwa token telah ditarik ke dalam wallet pribadi. Selain itu, tujuh wallet baru membeli sebanyak 2.074.798.329,08 TURBO (~US$4,23 juta) langsung dari Coinbase.
  • FARTCOIN melonjak lebih dari 30% dalam pekan lalu dan lebih dari 100% dari level terendah bulannya. Sebuah laporan dari BeInCrypto mengaitkan lonjakan ini dengan akumulasi oleh whale dan aktivitas perdagangan on-chain yang tinggi sepanjang bulan.
  • Dogecoin (DOGE) mencatatkan pemulihan mingguan sebesar 7%. Momentum sebagian besar datang dari peluncuran DOGE ETF di AS.
Kinerja Harga TURBO, FARTCOIN, DOGE. Sumber: TradingView.
Kinerja Harga TURBO, FARTCOIN, DOGE. Sumber: TradingView.

Meme coin lainnya juga mengalami apresiasi kuat. SPX6900 (SPX) naik 50%, sementara Pippin (PIPPIN) melonjak 170% di minggu terakhir November.

Perkembangan ini membentuk dasar untuk harapan baru akan kembali bangkitnya meme coin di Desember.

“Nov–Des 2024, meme meroket. Goat, Moodeng, Fartcoin, Popcat, SPX, PNUT semuanya melampaui US$1 miliar. Banyak lainnya mencapai US$200–US$500 juta. Apakah Desember 2025 akan sama? Saya percaya demikian.”
— Investor Aqeel Sid ujar.

Jendela bagi Investor untuk Keluar?

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa jika pemulihan terjadi, ini bisa juga menjadi kesempatan keluar terakhir bagi holder sebelumnya.

“Memecoin mungkin tidak memiliki banyak waktu tersisa untuk siklus ini. Hasil terbaik adalah reli lega sementara. Jika seseorang terjebak dalam koin-koin ini, reli tersebut bisa menjadi peluang nyata untuk keluar.”
— Analis XForceGlobal tutur.

Skeptisisme ini memiliki alasan yang masuk akal. Investor telah mengalami kerugian berat berkali-kali. Mereka mungkin ragu untuk mengumpulkan aset berisiko tinggi dengan utilitas terbatas pada harga yang tinggi.

Sebaliknya, modal mungkin dialokasikan ke token dengan sejarah panjang, distribusi lebih luas, dan ketahanan yang telah teruji dalam siklus pasar sebelumnya.

Saldo XRP di Binance Mencapai Titik Terendah dalam Satu Tahun: Apa Penyebab dan Dampaknya?

27 November 2025 at 21:16

Pada bulan November, ETF XRP AS diluncurkan. Katalis ini secara signifikan meningkatkan permintaan pasar untuk XRP serta membantu XRP menahan tekanan jual yang didorong oleh sentimen pasar negatif secara keseluruhan.

Pergeseran ini menghasilkan beberapa sinyal on-chain yang penting. Analis menafsirkan indikator ini sebagai tanda positif bagi XRP untuk mempertahankan momentum kenaikannya.

Bagaimana Permintaan ETF Mendorong Akumulasi XRP di Exchange pada November?

Data on-chain dari CryptoQuant, per tanggal 27 November 2025, menunjukkan bahwa saldo XRP yang disimpan di Binance turun ke level terendah 12 bulan sebesar 2,71 miliar XRP.

Melihat lebih dekat pada grafik menunjukkan bahwa cadangan XRP Binance mulai berkurang setelah 14 November. Sekitar 100 juta XRP ditarik dari exchange tersebut. Fase ini tepat bersamaan dengan peluncuran resmi ETF XRP spot di Amerika Serikat.

XRP Exchange Reserve - Binance. Source: CryptoQuant.
Cadangan Exchange XRP – Binance. Sumber: CryptoQuant.

Data SoSoValue juga menunjukkan bahwa sejak 14 November ada empat ETF XRP — Canary, Bitwise, Grayscale, dan Franklin — mencatat arus masuk bersih positif selama sembilan hari berturut-turut. Akibatnya, total aset yang dipegang oleh ETF ini melebihi US$670 juta.

XRP ETF Daily Total Net Inflow. Source: SoSoValue
Total Arus Masuk Bersih Harian ETF XRP. Sumber: SoSoValue

Tekanan beli diharapkan menguat lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan. Analis memperkirakan bahwa ETF XRP 21Shares akan segera dilisting.

Analis CryptoQuant Darfost menyebutkan dalam analisis terbarunya bahwa penurunan tajam cadangan XRP di Binance, setelah peluncuran ETF spot, menunjukkan bahwa lebih banyak XRP berpindah ke tangan holder jangka panjang.

“Lebih sedikit token tersedia di platform perdagangan, ditambah dengan permintaan institusional yang meningkat, menciptakan pengaturan yang berpotensi kuat. Jika tren ini berlanjut, XRP bisa memasuki fase yang lebih terstruktur dengan minat institusional yang berkembang.” Darfost menjelaskan.

Namun, analis Vincent Van Code memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai hubungan antara ETF XRP dan permintaan pasar secara keseluruhan.

Dia berargumen bahwa pembelian ETF dari pasar terbuka tidak selalu segera mendorong harga naik. Permintaan ETF harus menyerap volume XRP yang Ripple buka dari cadangan escrownya.

“Jangan lupa bahwa manajer ETF tidak bisa membeli XRP langsung dari Ripple atau dari escrow karena perintah pengadilan. Mereka harus membeli dari pasar terbuka. Ini berarti harga mungkin tidak naik tajam pada awalnya, karena Ripple menjual escrownya setiap bulan sementara ETF menyerap suplai dengan kecepatan yang sama.” Vincent menyarankan.

Analisis terbaru dari BeInCrypto menekankan pentingnya level harga 2 USD. Bertahan di atas zona ini bisa menjadi sinyal fondasi untuk pergerakan naik selanjutnya dalam beberapa hari ke depan.

XRP Balance on Binance Hits One-Year Low: What Are the Causes and Impacts?

27 November 2025 at 21:16

November marked the launch of U.S. XRP ETFs. This catalyst significantly boosted market demand for XRP. It also played a crucial role in helping XRP resist selling pressure driven by the overall negative market sentiment.

This shift left several notable on-chain signals. Analysts interpret these indicators as a positive sign for XRP to maintain its upward momentum.

How Did ETF Demand Drive XRP Accumulation on Exchanges in November?

On-chain data from CryptoQuant, as of November 27, 2025, indicated that the XRP balance held on Binance had dropped to a 12-month low of 2.71 billion XRP.

A closer look at the chart indicated that Binance’s XRP reserves began declining after November 14. Approximately 100 million XRP was withdrawn from the exchange. This phase aligned precisely with the official launch of spot XRP ETFs in the United States.

XRP Exchange Reserve - Binance. Source: CryptoQuant.
XRP Exchange Reserve – Binance. Source: CryptoQuant.

SoSoValue data also showed that from November 14 onward, four XRP ETFs — Canary, Bitwise, Grayscale, and Franklin — recorded positive net inflows for nine consecutive days. As a result, the total assets held by these ETFs exceeded $670 million.

XRP ETF Daily Total Net Inflow. Source: SoSoValue
XRP ETF Daily Total Net Inflow. Source: SoSoValue

Buying pressure is expected to strengthen further in the coming days. Analysts anticipate that the 21Shares XRP ETF will soon be listed.

CryptoQuant analyst Darfost noted in his latest analysis that the sharp decline in XRP reserves on Binance, following the launch of a spot ETF, indicates that more XRP is being transferred into the hands of long-term holders.

“Fewer tokens available on trading platforms, combined with growing institutional demand, create a potentially powerful setup. If this trend continues, XRP could move into a more structured phase with an expanding institutional interest.” Darfost explained.

However, analyst Vincent Van Code provided a more in-depth explanation of the relationship between XRP ETFs and overall market demand.

He argued that ETF purchases from open markets do not always immediately push prices up. ETF demand must absorb the volume of XRP that Ripple unlocks from its escrow supply.

“Don’t forget ETF managers cannot buy XRP directly from Ripple or from escrow due to court injunction. They must buy from the open market. This means price may not rise sharply at first, as Ripple sells its monthly escrow while ETFs absorb supply at a similar pace.” Vincent explained.

Recent analysis from BeInCrypto emphasized the importance of the 2 USD price level. Holding above this zone could signal a foundation for further upside movement in the days ahead.

The post XRP Balance on Binance Hits One-Year Low: What Are the Causes and Impacts? appeared first on BeInCrypto.

3 Altcoin Menghadapi Risiko Likuidasi Besar pada Pekan Terakhir November

25 November 2025 at 05:00

Peristiwa likuidasi bernilai miliaran dolar telah menjadi hal yang biasa dalam beberapa bulan terakhir. Peristiwa ini menunjukkan bahwa para trader terus terjebak oleh volatilitas pasar. Beberapa altcoin di pekan terakhir November dapat menciptakan kejutan serupa.

Berikut adalah altcoin-altcoin tersebut beserta alasan mengapa mereka mungkin memicu likuidasi besar-besaran.

1. XRP

Peta likuidasi 7 hari XRP menunjukkan tingkat risiko yang signifikan. Jika XRP naik ke US$2,32 minggu ini, sekitar US$300 juta posisi pendek akan terlikuidasi. Jika XRP turun ke US$1,82, sekitar US$237 juta posisi panjang akan terlikuidasi.

Peta Likuidasi Exchange XRP. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange XRP. Sumber: Coinglass

Trader pendek di pekan terakhir November mungkin menghadapi likuidasi karena beberapa alasan. Sebagai contoh, ETF XRP dari Grayscale akan debut di NYSE pada 24 November. ETF XRP yang terdaftar di AS juga telah mencatatkan arus masuk bersih kumulatif sebesar lebih dari US$422 juta, meskipun pasar secara umum menurun.

Namun, laporan lain menunjukkan bahwa whale XRP beralih dari akumulasi ke penjualan besar-besaran dalam beberapa hari terakhir. Tekanan jual ini dapat mendorong XRP lebih rendah dan memicu likuidasi untuk posisi panjang.

Kekuatan yang saling bertentangan ini dapat menyebabkan kerugian bagi trader panjang dan pendek, terutama karena pasar derivatif menunjukkan tanda-tanda memanas kembali.

2. Dogecoin (DOGE)

Seperti halnya XRP, ETF DOGE dari Grayscale juga akan diluncurkan pada 24 November. Peluncuran ini diperkirakan akan meningkatkan sentimen sekitar meme coin terkemuka tersebut.

Ahli ETF Nate Geraci percaya bahwa Grayscale Dogecoin ETF (GDOG) menandai tonggak penting. Dia melihatnya sebagai bukti kuat dari perubahan regulasi besar dalam setahun terakhir.

“Grayscale Dogecoin ETF. ETF doge ’33 Act pertama. Beberapa (banyak) mungkin tertawa. Tapi ini adalah peluncuran yang sangat simbolis. Menurut saya, contoh terbaik dari pergeseran regulasi kripto besar-besaran dalam setahun terakhir. Ngomong-ngomong, GDOG mungkin sudah menjadi simbol ticker 10 besar bagi saya,” ucap Geraci .

Peta Likuidasi Exchange DOGE. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange DOGE. Sumber: Coinglass

Jika faktor positif ini mendorong DOGE di atas US$0,16 minggu ini, total likuidasi posisi pendek dapat mencapai US$159 juta.

Namun, laporan lain menunjukkan bahwa whale menjual 7 miliar DOGE selama bulan lalu. Jika tekanan jual ini berlanjut, hal ini mungkin membatasi pemulihan atau bahkan memicu penurunan.

Jika DOGE turun di bawah US$0,13, likuidasi posisi panjang bisa melebihi US$100 juta.

3. Tensor (TNSR)

Tensor (TNSR) reli lebih dari 340% minggu lalu, menarik perhatian kuat dari trader. Namun, harganya dengan cepat terkoreksi hampir 60% dari puncak terbarunya di US$0,36.

Simon Dedic, pendiri Moonrock Capital, mengatakan bahwa reli tersebut terlihat mencurigakan. Dia menyarankan bahwa tindakan harga menunjukkan tanda-tanda “insider pump.”

Tensor dan Coinbase belum merespons tuduhan ini. Namun, analis lain mencatat bahwa 10 wallet teratas memegang sekitar 68% dari total pasokan. Konsentrasi ini menciptakan risiko signifikan dan meningkatkan volatilitas.

Peta Likuidasi Exchange TNSR. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange TNSR. Sumber: Coinglass

Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi harga TNSR dalam beberapa hari mendatang. Jika harga naik ke US$0,19, likuidasi posisi pendek dapat mencapai hampir US$6 juta. Jika harga turun ke US$0,11, likuidasi posisi panjang dapat melebihi US$5 juta.

3 Altcoins Facing Major Liquidation Risk in the Final Week of November

25 November 2025 at 05:00

Billion-dollar liquidation events have become a new normal in recent months. These events show that traders continue to get caught off guard by market volatility. Several altcoins in the final week of November could create similar surprises.

These are the altcoins and the reasons they may trigger major liquidations.

1. XRP

XRP’s 7-day liquidation map shows notable risk levels. If XRP rises to $2.32 this week, approximately $300 million in short positions will be liquidated. If XRP falls to $1.82, around $237 million in long positions will be liquidated.

XRP Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
XRP Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass

Short traders in the final week of November may face liquidation for several reasons. For example, Grayscale’s XRP ETF will debut on the NYSE on November 24. US-listed XRP ETFs have also posted a cumulative total net inflow of more than $422 million, despite the broader market decline.

However, other reports show that XRP whales have shifted from accumulation to heavy selling in recent days. This selling pressure could push XRP lower and trigger liquidation for long positions.

These conflicting forces may cause losses for both long and short traders, especially as the derivatives market shows signs of heating up again.

2. Dogecoin (DOGE)

Similar to XRP, Grayscale’s DOGE ETF is also set to launch on November 24. The launch is expected to boost sentiment around the leading meme coin.

ETF expert Nate Geraci believes the Grayscale Dogecoin ETF (GDOG) marks an important milestone. He views it as clear evidence of major regulatory changes over the past year.

“Grayscale Dogecoin ETF. First ‘33 Act doge ETF. Some (many) might laugh. But this is a highly symbolic launch. IMO, the best example of a monumental crypto regulatory shift over the past year. By the way, GDOG might already be a top-10 ticker symbol for me,” Geraci said.

DOGE Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
DOGE Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass

If these positive factors push DOGE above $0.16 this week, total short liquidations could reach $159 million.

However, another report shows that whales sold 7 billion DOGE over the past month. If this selling pressure continues, it may cap the recovery or even trigger a decline.

If DOGE falls below $0.13, long liquidations could exceed $100 million.

3. Tensor (TNSR)

Tensor (TNSR) rallied by more than 340% last week, drawing strong attention from traders. However, the price quickly corrected by nearly 60% from its recent peak at $0.36.

Simon Dedic, founder of Moonrock Capital, argued that the rally looked suspicious. He suggested that the price action showed signs of an “insider pump.”

Tensor and Coinbase have not responded to these accusations. Yet other analysts note that the top 10 wallets hold roughly 68% of the total supply. This concentration creates significant risk and increases volatility.

TNSR Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
TNSR Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass

These factors could influence TNSR’s price in the coming days. If the price rises to $0.19, short liquidations may reach nearly $6 million. If the price drops to $0.11, long liquidations may exceed $5 million.

The post 3 Altcoins Facing Major Liquidation Risk in the Final Week of November appeared first on BeInCrypto.

Altcoin Menolak Mati: 3 Sinyal Positif Muncul saat Ketakutan Pasar Mencapai Ekstrem

21 November 2025 at 22:14

Sementara total kapitalisasi pasar memasuki minggu keempat penurunan berturut-turut dan pasar kehilangan hampir US$1 triliun pada bulan November, data mengungkapkan perbedaan mencolok dalam cara investor menarik modal. Aset mid-cap dan low-cap menunjukkan sinyal positif yang mengejutkan.

Apa sinyal ini, dan apa artinya dalam konteks saat ini? Laporan berikut memberikan penjelasan yang rinci.

3 Sinyal Positif untuk Altcoin Saat Pasar Menjadi Paling Pesimis

Indeks sentimen pasar telah tetap dalam “ketakutan ekstrem” selama sebagian besar bulan November. Meski begitu, beberapa sinyal positif tetap muncul, memberikan secercah harapan bagi altcoin.

Pertama, laporan dari CryptoQuant membandingkan kinerja kapitalisasi pasar Bitcoin, large caps, serta altcoin mid-cap dan small-cap. Ini menunjukkan ketahanan signifikan di segmen low-cap.

BTC vs. Altcoin Market Cap Comparison. Source: CryptoQuant.
Perbandingan Kapitalisasi Pasar BTC vs. Altcoin | Sumber: CryptoQuant.

Menurut grafik perbandingan kapitalisasi pasar, Bitcoin mengalami penurunan paling tajam di bulan November. Large caps, yang mencakup 20 altcoin teratas, juga turun, tapi tidak sebanyak itu. Altcoin mid-cap dan small-cap hanya mengalami sedikit penurunan dan dampaknya lebih ringan.

“Large caps mengalami kesulitan, tapi tidak sebanyak BTC, sedangkan mid–small caps menunjukkan ketahanan sejati,” ujar analis Darkfost dalam catatannya.

Faktanya, grafik tersebut menunjukkan bahwa hanya kapitalisasi pasar Bitcoin dan large caps yang membentuk new all-time highs. Aset mid-cap dan low-cap belum kembali ke puncak akhir tahun 2024. Dari sudut pandang psikologis, setelah altcoin turun terlalu dalam — sering kali kehilangan 80–90% nilainya — holder cenderung menganggap aset mereka sebagai “sudah hilang.” Mereka pun tidak terlalu terdorong untuk menjual secara panik.

Ini mengarah pada faktor penting kedua: perbedaan antara Dominasi Bitcoin dan Dominasi OTHERS.

Dominasi Bitcoin (BTC.D) mengukur bagian Bitcoin dari total kapitalisasi pasar. Dominasi OTHERS (OTHERS.D) mengukur porsi yang dipegang oleh semua altcoin kecuali 10 teratas.

Bitcoin Dominance and OTHERS Dominance. Source: TradingView
Dominasi Bitcoin dan Dominasi OTHERS | Sumber: TradingView

Grafik tersebut menunjukkan bahwa di bulan November, OTHERS.D naik dari 6,6% menjadi 7,4%. Sementara itu, BTC.D turun dari 61% menjadi 58,8%.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa investor altcoin tidak lagi mudah menjual secara panik, bahkan saat mengalami kerugian. Sebaliknya, mereka menahan posisi dan menunggu pemulihan.

Secara historis, ketika BTC.D menurun dan dominasi altcoin meningkat, pasar sering kali bertransisi ke dalam siklus bull altcoin.

Selain itu, data Binance mengindikasikan bahwa 60% dari volume trading saat ini berasal dari altcoin. Ini adalah tingkat tertinggi sejak awal tahun 2025.

Dominance by Volume. Source: CryptoQuant.
Dominasi Berdasarkan Volume | Sumber: CryptoQuant.

Analis Maartunn percaya data ini menyoroti di mana aktivitas trading nyata terjadi. Saat ini, aktivitas terpusat di luar mata uang kripto utama. Altcoin sekali lagi menjadi kendaraan trading yang sangat populer di Binance.

“Secara historis, peningkatan pangsa volume trading altcoin seringkali bersamaan dengan peningkatan spekulasi di pasar,” terang maandurn dalam laporannya.

Secara ringkas, altcoin mid-cap dan low-cap menerima aliran likuiditas yang kuat. Mereka juga menunjukkan kinerja harga yang lebih baik dan rasio pangsa pasar yang lebih tinggi. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa holder altcoin memiliki harapan kuat untuk pemulihan dari posisi terendah.

NEAR Intents Catat Volume Transaksi Rekor, Membuat Harapan Pemulihan Harga “NEAR”

21 November 2025 at 20:51

Pada bulan November, pendapatan biaya harian NEAR Intents mencapai rekor tertinggi. Pada saat yang sama, volume perdagangan hariannya meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, harga NEAR tetap menunjukkan kinerja lemah dan terjebak dalam rentang akumulasi tahun 2025.

Data positif ini memicu harapan bahwa investor dapat mengamankan posisi masuk yang kuat sebelum ketakutan pasar secara keseluruhan menghilang dan fundamental mulai berpengaruh.

Bagaimana NEAR Intents Menjadi Katalis Akhir 2025 Bagi Harga NEAR

NEAR Intents adalah protokol perdagangan lintas chain yang dibangun di atas NEAR Protocol, sebuah platform blockchain yang fokus pada AI dan abstraksi chain.

Protokol ini menghilangkan kebutuhan bagi pengguna untuk melakukan tindakan manual yang rumit. Ini termasuk menghubungkan token, mengelola biaya gas di berbagai jaringan, atau menangani langkah-langkah perantara. NEAR Intents memungkinkan pengguna—atau agen AI—untuk menyatakan “intent” untuk hasil yang diinginkan. Protokol ini kemudian mengotomatisasi seluruh prosesnya, memberikan pengalaman yang mulus dan efisien.

Menurut Dune Analytics, pendapatan biaya harian NEAR Intents mencapai rekor lebih dari US$400.000. Ini mendorong total biaya kumulatif melampaui US$10 juta. Sementara itu, volume perdagangan harian secara konsisten tetap di atas US$150 juta, menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dari kuartal sebelumnya.

Volume & Biaya Harian di NEAR Intents | Sumber: Dune.

NEAR Protocol juga melaporkan bahwa volume perdagangan kumulatif 30 harinya baru-baru ini melampaui US$3 miliar.

Selain itu, laporan Bitwise mencatat bahwa NEAR Intents mencatat volume perdagangan sebesar US$969 juta untuk pekan yang dimulai pada 10 November 2025. Bitwise meramalkan bahwa NEAR Intents akan meningkatkan volume perdagangan mingguan lebih dari sepuluh kali lipat dan mencapai US$10 miliar pada bulan Juni 2026.

Near Intents Weekly Volume. Source: Bitwise
Volume Mingguan Near Intents | Sumber: Bitwise

Pertumbuhan ini akan memberi dampak positif pada token NEAR.

“Model token NEAR dirancang untuk menangkap nilai dari aktivitas AI-native. Ini mencakup biaya route intent, layanan infrastruktur, dan eksekusi model, melampaui monetisasi ruang blok tradisional,” papar Bitwise .

Apa Penyebab Lonjakan Volume Ini?

Laporan CoinMetrics menyoroti peran wallet Zashi. Wallet ini mengintegrasikan dengan NEAR Intents, memungkinkan pertukaran multichain menuju ZEC yang terlindungi. Sementara itu, jumlah ZEC yang disimpan dalam kolam terlindungi mencapai tingkat baru seiring meningkatnya permintaan akan privasi.

ZEC Volume on NEAR Intents. Source: Dune
Volume ZEC di NEAR Intents | Sumber: Dune

Akibatnya, investor makin banyak beralih ke NEAR Intents. Perdagangan ZEC kini menyumbang sekitar 10% dari volume harian protokol, rata-rata mencapai US$15 juta per hari.

Harga NEAR Masih Terjebak di Rentang Akumulasi 2.025

Meskipun ada perkembangan ini, harga NEAR tetap terjebak dalam zona akumulasinya tahun 2025. Data dari TradingView menunjukkan NEAR bergerak antara US$1,90 dan US$3,10 sejak awal tahun.

NEAR Price Performance. Source: TradingView.
Performa Harga NEAR | Sumber: TradingView.

Analis Vespamatic mengaitkan stagnasi ini dengan penurunan harga Bitcoin. Tekanan ini bisa menyebabkan altcoin turun lebih jauh meskipun fundamentalnya tetap kuat.

“NEAR berisiko jatuh ke US$0,6, terutama jika Bitcoin jatuh ke US$84.000. Dalam pasar bearish, hampir 99% altcoin dapat hancur meskipun memiliki fundamental kuat,” prediksi Vespamatic.

Namun, analis juga mencatat bahwa harga NEAR saat ini di sekitar US$1,9 sejajar dengan support terkuat tahun ini. Dikombinasikan dengan katalis positif baru-baru ini, level ini mungkin bisa membentuk pantulan harga potensial.

❌