Normal view

4 Grafik Jelaskan Kondisi Harga Bitcoin Menjelang Natal 2025

12 December 2025 at 06:33

Menjelang Natal 2025, Bitcoin berada di posisi yang rapuh namun menarik. Harga diperdagangkan di kisaran US$93.000 setelah berminggu-minggu tekanan. Empat grafik penting menunjukkan market yang sudah memasuki akhir fase koreksi, tapi masih belum ada pemicu bullish yang jelas.

Data ini menyoroti tiga kekuatan utama yang sedang terjadi. Pembeli baru mengalami kerugian besar, sedangkan crypto whale baru juga mulai menyerah. Kondisi ekonomi makro masih sangat memengaruhi harga, meskipun kekuatan pembelian spot pelan-pelan mulai kembali.

Holder Bitcoin Jangka Pendek Sedang Alami Kerugian Besar

Grafik pertama melacak realized profit and loss dari short-term holder (STH). Grup ini berisi koin Bitcoin yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir. “Realized price” mereka adalah rata-rata harga beli koin-koin tersebut. 

Keuntungan dan Kerugian Realisasi Short-Term Holder Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Pada awal 2025, para STH menikmati keuntungan besar. Rata-rata posisi mereka ada di keuntungan 15–20% saat Bitcoin bergerak naik. Fase itu mendorong banyak orang untuk profit taking dan menambah tekanan jual di dekat level tertinggi.

Sekarang situasinya berbalik. Bitcoin diperdagangkan di bawah realized price STH, dan kelompok ini mencatat kerugian sekitar -10%. Histogram pada grafik berwarna merah, menunjukkan salah satu periode kerugian terdalam sepanjang 2025.

Ada dua konsekuensi dari fenomena ini.

Dalam waktu dekat, para holder yang sedang rugi ini bisa menjual setiap kali harga naik. Banyak yang hanya ingin keluar saat break even, sehingga reli harga tertahan di level masuk mereka.

Namun, area kerugian yang dalam dan bertahan lama biasanya muncul di akhir fase koreksi. Hal ini menjadi sinyal bahwa holder lemah sudah menerima kerugian yang besar.

Pada satu titik, kekuatan jual dari kelompok ini juga mulai habis.

75% of Short-Term Holder's coins are sitting in loss (over 4.36 million BTC).

Interestingly enough, this is a comparable trend to the prior two local bottoms of this Bitcoin cycle. pic.twitter.com/2w1J4rXzi9

— On-Chain College (@OnChainCollege) December 8, 2025

Secara historis, sinyal pembalikan utama terjadi ketika harga berhasil naik menembus realized price STH dari bawah. Pergerakan ini menandakan bahwa tekanan jual paksa sudah berkurang dan permintaan baru mulai menyerap pasokan.

Sebelum itu terjadi, grafik ini masih mengisyaratkan agar berhati-hati dan potensi harga akan bergerak sideways di kisaran saat ini.

Crypto whale Bitcoin baru baru saja menyerah

Grafik kedua menampilkan realized profit and loss berdasarkan kelompok whale. Aliran dana dipisahkan antara “whale baru” dan “whale lama”. Whale baru adalah para holder besar yang baru saja mengakumulasi Bitcoin.

Keuntungan Realisasi para Whale Bitcoin Sejak November 2025 | Sumber: CryptoQuant


Kemarin, whale baru mencetak kerugian sebesar US$386 juta hanya dalam sehari. Bar yang tergambar pada grafik berbentuk lonjakan negatif besar. Ada beberapa bar merah besar lain yang berkelompok di sekitar titik terendah baru-baru ini.

Whale lama justru menunjukkan cerita berbeda. Kerugian dan keuntungan mereka jauh lebih kecil dan lebih seimbang. Mereka tidak keluar dari market secepat para pendatang baru.

Pola ini sangat umum di fase akhir koreksi. Whale baru biasanya membeli di harga tinggi, terkadang pakai leverage atau terbawa narasi tertentu. Ketika harga bergerak melawan posisi mereka, merekalah yang panik menjual lebih dulu.

Panik jual ini justru membawa manfaat bagi struktur market. Koin berpindah dari tangan besar yang lemah ke tangan-tangan yang lebih kuat atau investor kecil. Potensi tekanan jual dari kelompok ini akan berkurang setelah peristiwa ini selesai.

Dalam jangka pendek, aksi panik seperti ini memang bisa menekan harga lebih rendah. Tapi dalam jangka menengah, fundamental basis holder Bitcoin jadi jauh lebih sehat.

Market pun bakal lebih tangguh ketika para penjual besar yang panik sudah keluar.

Suku Bunga Riil Masih Menjadi Penggerak Bitcoin

Grafik ketiga menggabungkan pergerakan Bitcoin dengan imbal hasil riil AS dua tahun (dua tahun) yang dibalik. Imbal hasil riil mengukur tingkat bunga setelah disesuaikan dengan inflasi. Pola ini bergerak hampir bersamaan dengan BTC sepanjang 2025.

Saat imbal hasil riil turun, garis kebalikan pada grafik justru naik. Bitcoin biasanya naik bersama garis tersebut karena kondisi likuiditas membaik. Imbal hasil riil yang lebih rendah membuat aset berisiko seperti Bitcoin lebih menarik daripada obligasi aman.

Suku Bunga Riil 2 Tahun (Dibalik) dengan Grafik BTC

Sejak akhir musim panas, imbal hasil riil naik lagi. Garis kebalikan menurun, dan Bitcoin ikut turun. Ini menunjukkan bahwa kondisi makro masih jadi penentu arah utama market.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed saja belum tentu cukup untuk memperbaikinya. Yang terpenting justru ekspektasi market terhadap perkembangan biaya pinjam riil. Jika ekspektasi inflasi turun lebih cepat dari suku bunga nominal, maka imbal hasil riil malah bisa naik.

Bagi Bitcoin, awal reli bullish yang baru dan kuat mungkin hanya bisa terjadi saat kondisi riil lebih longgar. Sampai pasar obligasi benar-benar menilai adanya perubahan itu, reli BTC masih terus mendapat hadangan dari faktor makro.

What is driving the drawdown in Bitcoin?

When you stop listening to Bitcoin pundits and start listening to what Bitcoin is saying about itself, then you will see the real truth

I am going to lay out the 3 major things you need to watch for Bitcoin right now 🧵 pic.twitter.com/FC60PPt2gG

— Capital Flows (@Globalflows) December 11, 2025

Pembeli Spot Taker Mulai Masuk Lagi

Grafik keempat melacak Spot Taker CVD 90-hari di berbagai exchange utama. CVD mengukur volume bersih dari market order yang menyeberangi spread.

Grafik ini menunjukkan apakah pembeli atau penjual agresif yang mendominasi.

Selama beberapa minggu saat harga turun, pasar berada dalam rezim Taker Sell Dominant. Bar merah memenuhi grafik, karena penjual aktif mengisi order bid di berbagai pasar spot. Kondisi ini sejalan dengan pergerakan harga yang terus melemah.

Sekarang sinyalnya sudah berbalik. Metode ini baru saja beralih ke Taker Buy Dominant, sehingga bar hijau kembali muncul. Pembeli agresif kini lebih banyak dibanding penjual agresif di spot.

Taker Buy momentum is back 🔄

Bitcoin's 90-day Spot Taker CVD just flipped to **Taker Buy Dominant** — marking a shift in market behavior after weeks of sell-side pressure.

Buy-side aggression is returning across major spot exchanges. pic.twitter.com/w5uaGcGHPi

— Maartunn (@JA_Maartun) December 11, 2025

Ini memang perubahan awal, tapi cukup penting. Pembalikan tren sering dimulai dari pergeseran mikrostruktur seperti ini.
Pertama, pembeli masuk, lalu harga mulai stabil, dan setelah itu arus modal yang lebih besar mengikuti.

Satu hari data saja pasti belum cukup. Namun, kalau tren hijau ini bertahan, itu menegaskan permintaan riil sudah kembali. Situasi ini menunjukkan saat pasar spot mampu menyerap suplai dari STH dan whale yang kapitulasi.

Apa Artinya untuk Harga Bitcoin Menjelang Natal

Jika digabungkan, keempat grafik menunjukkan ini adalah koreksi tahap akhir, bukan bull market baru.

Holder jangka pendek dan whale baru menanggung kerugian besar dan masih cenderung jual saat harga naik. Secara indeks, yield riil ekonomi makro tetap menahan nafsu risiko para pelaku pasar.

Bersamaan dengan itu, beberapa pondasi pemulihan mulai terlihat. Kapitulasi dari whale baru mampu membersihkan basis holder.

Pembeli spot taker juga sudah kembali, sehingga tekanan turun mulai melambat.

Menjelang Natal 2025, Bitcoin terlihat bergerak di rentang sempit dengan kecenderungan bearish, dan bertahan di sekitar US$90.000.

Penurunan tiba-tiba ke kisaran menengah atau atas US$80.000 tetap mungkin terjadi jika yield riil masih tinggi. Pergeseran tren ke bullish kemungkinan memerlukan tiga sinyal bersamaan:

Pertama, harga harus kembali di atas harga realisasi holder jangka pendek dan bertahan di atasnya. Kedua, yield riil dua tahun perlu menurun, sehingga kondisi keuangan jadi lebih longgar.

Ketiga, dominasi Taker Buy juga harus terus berlanjut, supaya permintaan spot yang kuat tetap bertahan.

Sampai ketiga syarat itu muncul, trader menghadapi market yang bergerak liar, terpengaruh data makro dan holder yang terjebak. Investor jangka panjang bisa melihat ini sebagai zona untuk merencanakan, bukan saatnya ambil risiko agresif.

Pendiri Terra Do Kwon Dihukum 15 Tahun Penjara karena Penipuan

12 December 2025 at 06:13

Pengadilan Amerika Serikat telah menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun kepada pendiri Terra, Do Kwon, dan mengakhiri salah satu kasus penipuan paling berdampak dalam sejarah aset kripto.

Putusan ini diumumkan pada 11 Desember 2025 setelah Kwon mengaku bersalah awal tahun ini.

Akhir dari Saga Crypto Winter 2022?

Putusan ini mengakhiri perjalanan hukum selama tiga tahun tujuh bulan yang bermula setelah ekosistem stablecoin algoritmik Terra runtuh pada Mei 2022, menghapus nilai pasar puluhan miliar dan memicu rangkaian kegagalan di sektor aset kripto.

Jaksa penuntut menegaskan bahwa Kwon dengan sadar menyesatkan investor soal stabilitas TerraUSD dan jaminan ekosistemnya secara keseluruhan.

Hukuman Kwon lebih ringan dari 25 tahun yang diterima oleh pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, meski kedua kasus ini telah mengubah sikap regulator global terhadap aset digital.

Putusan Hakim Saat Sidang Do Kwon | Sumber: Inner City Press

Jaksa menyoroti besarnya kerugian akibat runtuhnya Terra, menyebut kerugian besar pada investor ritel serta dampak sistemik ke platform lending dan hedge fund.

Kwon sempat menghadapi tuntutan baik di Amerika Serikat maupun Korea Selatan sebelum diekstradisi. Pengakuan bersalahnya membuat seluruh proses hukum digabung di yurisdiksi AS, sehingga memungkinkan proses vonis hari ini.

Pengadilan menegaskan perlindungan investor dan akuntabilitas sebagai faktor utama saat menentukan masa hukuman.

Putusan ini menjadi titik balik bagi komunitas Terra yang masih memperdagangkan token warisan LUNC dan LUNA walaupun jaringan telah runtuh. Reaksi pasar tetap bergejolak ketika para trader mencoba mencerna dampak hukuman terhadap Kwon ini.

Harga Terra Luna Classic (LUNC) dalam Sepekan Terakhir | Sumber: CoinGecko

Dengan kasus ini yang telah selesai, regulator diperkirakan akan menjadikan putusan ini sebagai acuan untuk penegakan hukum di masa depan terhadap stablecoin algoritmik serta rekayasa keuangan berisiko tinggi di industri aset kripto.

4 Charts Explain Bitcoin’s Price Condition Heading into Christmas 2025

12 December 2025 at 06:33

Bitcoin approaches Christmas 2025 in a fragile but interesting position. Price trades around the $93,000 area after weeks of pressure. Four key charts show a market late in its correction, yet still lacking a clear bullish trigger.

The data highlights three big forces at work. Recent buyers sit in heavy losses, while new whales are capitulating. Macro conditions still drive price, even as spot buying strength quietly returns.

Short-Term Bitcoin Holders are in Deep Pain

The first chart tracks short-term holder (STH) realized profit and loss. This group includes coins bought in recent months. Their “realized price” is the average cost basis for these coins. 

Bitcoin Short-Term Holders Realized Profits and Losses. Source: CryptoQuant

Earlier in 2025, STHs sat on strong gains. Their average position was 15–20% in profit as Bitcoin pushed higher. That phase encouraged profit-taking and added sell pressure near the highs.

Today, the picture has flipped. Bitcoin trades below the STH realized price, and the cohort shows about -10% losses. The histogram on the chart is red, marking one of the deepest loss regimes of 2025.

This has two consequences.

Near term, these underwater holders can sell into every bounce. Many simply want out at break-even, which caps rallies toward their entry zone.

However, deep and persistent loss pockets usually appear later in corrections. They signal that weak hands already took heavy damage.

At some point, the selling power of this group runs low.

75% of Short-Term Holder's coins are sitting in loss (over 4.36 million BTC).

Interestingly enough, this is a comparable trend to the prior two local bottoms of this Bitcoin cycle. pic.twitter.com/2w1J4rXzi9

— On-Chain College (@OnChainCollege) December 8, 2025

Historically, the key turning signal comes when price reclaims the STH realized price from below. That move tells you forced selling is mostly done and new demand absorbs supply.

Until that happens, the chart still argues for caution and range trading around current levels.

New Bitcoin Whales Just Surrendered

The second chart shows realized profit and loss by whale cohorts. It splits flows between “new whales” and “old whales”. New whales are large holders that accumulated recently.

Realized Profits by Bitcoin Whales Since November 2025. Source: CryptoQuant


Yesterday, new whales realized $386 million in losses in one day. Their bar on the chart is a large negative spike. Several other big negative bars cluster around recent lows.

Old whales tell a different story. Their realized losses and profits are smaller and more balanced. They are not exiting at the same pace as the newcomers.

This pattern is typical at late stages of a correction. New whales often buy late, sometimes with leverage or strong narrative bias. When price moves against them, they are first to capitulate.

That capitulation has a structural benefit. Coins move from weak large hands to stronger hands or smaller buyers. Future sell-side overhang from this group decreases after such events.

Short term, these flushes can still drag price lower. Yet medium term, they improve the quality of Bitcoin’s holder base.

The market becomes more resilient once panicked large sellers finish exiting.

Real Interest Rates Still Steer Bitcoin

The third chart overlays Bitcoin with two-year US real yields, inverted. Real yields measure interest rates after inflation. The series moves almost tick-for-tick with BTC across 2025.

When real yields fall, the inverted line rises. Bitcoin tends to rise alongside it as liquidity improves. Lower real yields make risk assets more appealing relative to safe bonds.

2-Year Real Interest Rates Inverted With BTC Overlaid

Since late summer, real yields have moved higher again. The inverted line trended lower, and Bitcoin followed it down. This shows macro conditions still dominate the larger trend.

Federal Reserve rate cuts alone may not fix this. What matters is how markets expect real borrowing costs to evolve. If inflation expectations fall faster than nominal rates, real yields can even rise.

For Bitcoin, a durable new bull leg likely needs easier real conditions. Until bond markets price that shift, BTC rallies face a macro headwind.

What is driving the drawdown in Bitcoin?

When you stop listening to Bitcoin pundits and start listening to what Bitcoin is saying about itself, then you will see the real truth

I am going to lay out the 3 major things you need to watch for Bitcoin right now 🧵 pic.twitter.com/FC60PPt2gG

— Capital Flows (@Globalflows) December 11, 2025

Spot Taker Buyers are Stepping Back In

The fourth chart tracks 90-day Spot Taker CVD across major exchanges. CVD measures the net volume of market orders that cross the spread.

It shows whether aggressive buyers or sellers dominate.

For weeks during the drawdown, the regime was Taker Sell Dominant. Red bars filled the chart as sellers hit bids across spot markets. This aligned with the grinding drift lower in price.

Now the signal has flipped. The metric just turned Taker Buy Dominant, with green bars returning. Aggressive buyers now outnumber aggressive sellers on spot venues.

Taker Buy momentum is back 🔄

Bitcoin's 90-day Spot Taker CVD just flipped to **Taker Buy Dominant** — marking a shift in market behavior after weeks of sell-side pressure.

Buy-side aggression is returning across major spot exchanges. pic.twitter.com/w5uaGcGHPi

— Maartunn (@JA_Maartun) December 11, 2025

This is an early but important change. Trend reversals often start with microstructure shifts like this.
First buyers step in, then price stabilizes, then larger flows follow.

One day of data is never enough. However, a sustained green regime would confirm that real demand is back. It would show spot markets absorbing supply from STHs and capitulating whales.

What It All Means For Bitcoin Price Heading Into Christmas

Taken together, the four charts show a late-stage correction, not a fresh bull market.

Short-term holders and new whales carry heavy losses and still sell into strength. Macro real yields keep a lid on risk appetite at the index level.

At the same time, some building blocks for a recovery are visible. Capitulation by new whales cleans up the holder base.

Spot taker buyers are returning, which reduces downside velocity.

Heading into Christmas 2025, Bitcoin looks range-bound with a bearish tilt, hovering around $90,000.

Downside spikes into the mid or high-$80,000s remain possible if real yields stay high. A clear bullish shift likely needs three signals together:

First, price must reclaim the short-term holders’ realized price and hold above it. Second, two-year real yields should roll lower, easing financial conditions.

Third, Taker Buy dominance should persist, confirming strong spot demand.

Until that alignment appears, traders face a choppy market shaped by macro data and trapped holders. Long-term investors may see this as a planning zone rather than a time for aggressive bets.

The post 4 Charts Explain Bitcoin’s Price Condition Heading into Christmas 2025 appeared first on BeInCrypto.

Terra Founder Do Kwon Sentenced to 15 Years in Prison for Fraud

12 December 2025 at 06:13

A US court has sentenced Terra founder Do Kwon to 15 years in prison, concluding one of the most consequential fraud cases in crypto history.

The decision, delivered on December 11, 2025, follows Kwon’s guilty plea earlier this year.

End of the 2022 Crypto Winter Saga?

The sentencing ends a three-year and seven-month legal saga that began after the collapse of Terra’s algorithmic stablecoin ecosystem in May 2022, which erased tens of billions in market value and triggered a cascade of failures across the crypto sector.

Prosecutors argued that Kwon knowingly misled investors about the stability of TerraUSD and the backing of its broader ecosystem.

Kwon’s sentence is shorter than the 25 years received by FTX founder Sam Bankman-Fried, though both cases have reshaped global regulatory attitudes toward digital assets.

Judge’s Verdict During Do Kwon’s Trial. Source: Inner City Press

Prosecutors highlighted the scale of damage caused by Terra’s implosion, citing widespread retail losses and systemic fallout across lending platforms and hedge funds.

Kwon had faced charges in both the United States and South Korea before being extradited. His guilty plea consolidated proceedings under US jurisdiction, enabling today’s sentencing.

The court emphasised investor protection and accountability as central factors in determining the term.

The decision marks a turning point for the Terra community, which continues to trade legacy tokens LUNC and LUNA despite the network’s collapse. Market reaction remains volatile as traders digest the implications of Kwon’s conviction.

Terra Luna Classic (LUNC) Price Over the Past Week. Source: CoinGecko

With the case now closed, regulators are expected to use the verdict as a reference point for future enforcement actions involving algorithmic stablecoins and high-risk financial engineering in crypto.

The post Terra Founder Do Kwon Sentenced to 15 Years in Prison for Fraud appeared first on BeInCrypto.

a16z prediksi tiga narasi aset kripto akan bersinar di tahun 2026

12 December 2025 at 04:32

Perusahaan venture a16z telah merilis prediksi tahunan tentang aset kripto, yang menjelaskan perubahan besar cara blockchain, agen AI, dan pembayaran global akan berjalan pada 2026.

Riset itu menyoroti tiga kekuatan utama — agen otonom, hilangnya sistem pembayaran tradisional, serta era baru blockchain yang mengutamakan privasi. Semua perkembangan tersebut menandakan adanya perombakan besar pada lapisan keuangan di internet.

AI agent akan mendorong perubahan besar

Perubahan paling besar, menurut a16z, adalah kemunculan agen AI sebagai peserta ekonomi. Saat ini, untuk setiap satu pekerja manusia di layanan keuangan, agen sudah melebihi jumlah pekerja hampir 100 banding 1.

Namun, sistem otonom ini masih belum punya identitas, izin, ataupun struktur kepatuhan. Pihak a16z memperkirakan bahwa pada 2026 akan hadir versi pertama dari KYA: Know Your Agent, yaitu lapisan identitas kriptografi yang menghubungkan agen dengan pemilik, batasan, serta tanggung jawab mereka.

Narasi Crypto Teratas dari 2025 | Sumber: CoinGecko

Tanpa ini, para agen bakal tetap menjadi “unbanked ghosts” yang tak bisa bertransaksi secara aman atau ikut serta di pasar nyata. Dengan identitas tersebut, mereka jadi pelaku pasar yang bisa diprogram untuk membelanjakan, berdagang, atau menyelesaikan nilai secara real-time.

Pembayaran Menghilang ke Dalam Infrastruktur Internet

Perubahan ini mendasari prediksi besar kedua: pembayaran akan menghilang ke dalam jaringan itu sendiri. Ketika agen AI memicu transaksi secara otomatis — membeli data, membayar waktu GPU, atau melunasi panggilan API — maka uang harus bergerak secepat dan sedetail informasi.

Teknologi baru seperti x402 memungkinkan perpindahan nilai bisa terjadi secara instan, permissionless, dan tanpa perantara.

Pada model ini, pembayaran bukan lagi lapisan aplikasi, melainkan perilaku asli dari jaringan. Bank, stablecoin, dan sistem settlement akan menjadi infrastruktur tak terlihat yang berada di balik perdagangan antar agen.

Privacy chain akan mendominasi

Privasi menjadi pilar ketiga dari prediksi a16z untuk 2026. Firma ini menilai bahwa privasi akan menjadi pertahanan terkuat di aset kripto, bahkan lebih penting dari performa ataupun throughput.

Secara khusus, begitu transaksi menjadi privat, pengguna akan menemui hambatan nyata saat berpindah chain karena pemindahan rahasia dapat membocorkan metadata. Ini menciptakan fenomena “privacy lock-in”, di mana chain yang mampu menjaga privasi dengan benar akan jadi pemenang utama.

Privacy will be the most important moat in crypto.

Why? Because secrets are hard to migrate.

Everyone is launching a new "high performance" blockchain lately. But these chains are hardly different from one another. Blockspace is functionally the same everywhere. And with…

— Ali Yahya (@alive_eth) December 5, 2025

Arthur Hayes juga mengutarakan hal serupa sebelumnya, dengan menekankan bahwa adopsi institusi tidak akan bisa berkembang di blockchain yang secara default bersifat publik.

“These large institutions don’t want their information public or at risk of going public,” ujar dia, sambil menjelaskan bahwa solusi privasi layer-2 kemungkinan akan muncul lebih dulu sementara Ethereum tetap menjadi substrat keamanan utama.

Prediksi aset kripto lain dari a16z menyoroti infrastruktur stablecoin yang berkembang, peralihan dari tokenisasi menjadi origination on-chain, cloud computing yang dapat diverifikasi lewat SNARK yang semakin cepat, serta munculnya “staked media” di mana komentator membuktikan kredibilitas lewat komitmen on-chain.

Arthur Hayes Beber Prediksi ‘Liar’ untuk Ethereum di 2026 dan Seterusnya

12 December 2025 at 09:30

Perjalanan jangka panjang Ethereum (ETH) kembali menjadi fokus selepas Arthur Hayes memaparkan prediksi menyeluruh tentang masa depan institusional aset ini, potensi harganya, serta lanskap kompetitifnya.

Komentarnya mencuat tatkala Ethereum bertengger di kisaran US$3.200, berfluktuasi antara US$3.060 dan US$3.440 sepanjang pekan. Pelaku besar seperti BitMine milik Tom Lee turut mendongkrak kepemilikan Ethereum mereka dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ethereum Jadi Standar Institusional

Hayes percaya pasar masih belum memahami seberapa dalam institusi tradisional berniat mengintegrasikan Ethereum. Menurutnya, setelah bertahun-tahun gagal membangun blockchain privat, bank akhirnya memahami kebutuhan akan lapisan penyelesaian publik.

“Organisasi-organisasi ini pada akhirnya memahami bahwa Anda tidak bisa memiliki blockchain privat; Anda harus memakai blockchain publik untuk keamanan dan penggunaan nyata,” katanya.

Ia menghubungkan pergeseran ini dengan ledakan stablecoin, yang telah memaksa bank menerima nilai dari penyelesaian on-chain.

Menurut Hayes, Ethereum berada pada posisi paling tepat karena keamanan, likuiditas, dan kedalaman pengembang yang dibutuhkan institusi.

Ia memperkirakan pergeseran ini akan memantik kebangkitan harga yang signifikan untuk Ethereum pada siklus berikutnya, melengkapi akumulasi treasury agresif dari perusahaan seperti BitMine.

Sebagai informasi, BitMine telah membeli 33.504 ETH (US$112 juta) pekan ini dan 138.452 ETH (~US$435 juta) pada awal Desember. Manuver itu membawa total kepemilikan mereka menjadi sekitar 3,86 juta ETH. Skala akumulasi ini memperkuat narasi bahwa institusi tengah menyiapkan diri untuk siklus Ethereum berikutnya.

Treasury Ethereum HODL Hampir 5% Pasokan ETH | Sumber: CoinGecko

Privasi Masih Jadi Kelemahan Ethereum, namun L2 Akan Tutup Celah Itu

Hayes mengakui Ethereum masih kekurangan jaminan privasi yang dibutuhkan institusi besar. Ia menyebut ini sebagai “hal terbesar yang belum dimiliki Ethereum”, meskipun roadmap Vitalik Buterin sedang mengarah ke sana.

Terlepas dari kesenjangan ini, ia berpendapat adopsi institusional tidak akan tertunda. Sebaliknya, perusahaan akan menerapkan layer-2 (L2) dengan fitur privasi, sembari mengandalkan Ethereum sebagai layer penyelesaian.

Ia percaya L1 Ethereum akan tetap menjadi “security substrate” (substrat keamanan) tak peduli apakah aktivitas berada di L2 seperti Arbitrum atau Optimism.

“Mungkin perlu ada perdebatan soal bagaimana biaya didistribusikan antara L2 dan Ethereum L1,” tuturnya, tetapi ia menekankan ini tidak mengubah kenyataan yang mendasarinya: institusi masih akan mengamankan operasi mereka menggunakan Ethereum.

Hal ini sejalan pula dengan tren ekosistem saat ini: saldo exchange berada di level terendah tahun jamak, dan crypto whale telah mengakumulasi lebih dari 900.000 ETH dalam beberapa pekan terakhir, menurut Santiment.

Arsitektur institusional terus terbentuk di atas Ethereum L1, bahkan ketika biaya transaksi menukik lantaran migrasi ke L2.

Lapangan Persaingan Menciut: Ethereum Pertama, Solana Kedua

Hayes menerawang masa depan blockchain publik akan menyusut menjadi kelompok yang amat kecil. Ethereum baginya tetap akan menjadi pemenang utama, sedangkan Solana akan bertengger di posisi kedua dengan jarak yang jauh namun tahan lama.

Ia mengakui reli Solana dari US$7 ke US$300 dimotori oleh aktivitas spektakuler meme coin pada 2023–2024. Namun, ia menilai Solana “butuh trik baru” supaya sanggup mengungguli Ethereum lagi.

Kendati Solana menurutnya akan tetap relevan, ia tidak memprediksi chain tersebut mampu menyamai peran institusional atau kekuatan harga jangka panjang Ethereum.

Sementara itu, Hayes menilai hampir semua L1 lain secara struktural lemah. Ia menyingkirkan chain ber-FDV tinggi seperti Monad sebagai proyek yang terlalu membengkak (over-inflated) dan kemungkinan besar kolaps setelah pump awal.

“Monad won’t be able to compete with Ethereum

I have no belief that this is a legitimate blockchain.

It’ll never have any real usage.”

— Arthur Hayes

if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.

Monad’s solution is simple: build on… pic.twitter.com/EuXpU6VK1N

— rip.eth (@ripeth) November 29, 2025

50 ETH Bisa Bikin Jadi Jutawan pada Pemilu Selanjutnya

Hayes menyajikan prediksi numerik paling eksplisit ketika ditanya berapa banyak ETH yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi jutawan pada siklus berikutnya.

Ia menyatakan Ethereum bisa mencapai US$20.000, dan bahwa 50 ETH akan cukup untuk mencapai portofolio tujuh digit.

Pendiri BitMEX itu memperkirakan target ini akan tercapai pada pemilu presiden AS berikutnya. Pandangan ini sejalan dengan kondisi pasokan saat ini: cadangan di exchange menyusut, institusi terus mengakumulasi, dan pembeli treasury seperti BitMine terus menempatkan ratusan juta dolar ke ETH.

Arthur Hayes was just asked about Tom Lee saying $ETH could flip $BTC.

He says Ethereum is the best L1, with the most developers, the best DeFi, and the strongest talent. pic.twitter.com/EsQ74JpNRV

— SamAlτcoin.eth 🌎 (@SAMALTCOIN_ETH) October 21, 2025

Andaikata Ethereum gagal mencapai ekspektasi tersebut, Hayes mengatakan penyebabnya adalah rusaknya narasi.

Di samping itu, jika penggunaan stablecoin melambat atau institusi mundur dari perdagangan on-chain, Bitcoin bisa mengungguli Ethereum dalam periode yang lebih panjang.

Namun, ia menilai struktur pasar saat ini lebih berpihak pada dominasi jangka panjang Ethereum. Terutama ketika bank sudah bersiap mengeksekusi strategi Web3 mereka di atas infrastruktur publik.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi liar Arthur Hayes untuk harga Ethereum serta strategi sukses menjadi jutawan dari koin ETH? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

a16z Predicts Three Crypto Narratives Will Shine In 2026

12 December 2025 at 04:32

Venture firm a16z has released its annual crypto predictions, outlining a sweeping shift in how blockchains, AI agents, and global payments will operate by 2026. 

The research highlights three core forces — autonomous agents, disappearing payment rails, and a new era of privacy-first blockchains. All of these developments together signal a structural redesign of the internet’s financial layer.

AI Agents Will Force a Massive Shift

The most consequential shift, according to a16z, is the rise of AI agents as economic participants. For every human in financial services, agents now outnumber workers nearly 100 to 1. 

However, these autonomous systems still lack identity, permissions, or compliance structures. The firm argues that 2026 will introduce the first version of KYA: Know Your Agent, a cryptographic identity layer linking agents to their owners, constraints, and liabilities. 

Top Crypto Narratives From 2025. Source: CoinGecko

Without this, agents will remain “unbanked ghosts,” unable to transact safely or access real markets. With it, they become programmable market actors capable of spending, trading, and settling value in real time.

Payments Vanish into the Internet’s Plumbing

This shift drives the second major prediction: payments will vanish into the network itself. As AI agents trigger transactions automatically — buying data, paying for GPU time, or settling API calls — money must move with the same speed and granularity as information. 

Emerging primitives like x402 enable value transfer to occur instantly, permissionlessly, and without intermediaries. 

In this model, payments stop being an application layer and become a native network behavior. Banks, stablecoins, and settlement systems become invisible infrastructure running under agent-to-agent commerce.

Privacy Chains Will Dominate

Privacy forms the third pillar of a16z’s 2026 outlook. The firm argues that privacy will become the strongest moat in crypto, far outweighing performance or throughput. 

More specifically, once transactions become private, users face real friction when switching chains because moving secrets leaks metadata. This creates “privacy lock-in,” a winner-take-most effect for the chains that get privacy right.

Privacy will be the most important moat in crypto.

Why? Because secrets are hard to migrate.

Everyone is launching a new "high performance" blockchain lately. But these chains are hardly different from one another. Blockspace is functionally the same everywhere. And with…

— Ali Yahya (@alive_eth) December 5, 2025

Arthur Hayes echoed the same point earlier, stating that institutional adoption cannot scale on public-by-default blockchains. 

“These large institutions don’t want their information public or at risk of going public,” he said, noting that Layer-2 privacy solutions may emerge first while Ethereum remains the underlying security substrate.

Other a16z crypto predictions highlight rising stablecoin infrastructure, the shift from tokenization to on-chain origination, verifiable cloud computing through faster SNARKs, and the emergence of “staked media,” where commentators prove credibility through on-chain commitments.

The post a16z Predicts Three Crypto Narratives Will Shine In 2026 appeared first on BeInCrypto.

Arthur Hayes Makes Wild Ethereum Prediction for 2026 and Beyond

12 December 2025 at 02:57

Ethereum’s long-term trajectory has become a focal point again after Arthur Hayes laid out a sweeping forecast for the asset’s institutional future, price potential, and competitive space. 

His comments arrived as Ethereum trades near $3,200, fluctuating between $3,060 and $3,440 over the past week. Major players such as Tom Lee’s BitMine also increased their Ethereum holdings at an unprecedented pace.

Ethereum Becomes the Institutional Default

Hayes believes the market still misunderstands how deeply traditional institutions intend to integrate Ethereum. He argues that after years of failed experiments with private blockchains, banks now recognize the need for a public settlement layer.

“These organizations finally understand that you cannot have a private blockchain; you must use a public blockchain for security and real usage,” he said.

He links this shift to the stablecoin boom, which has forced banks to accept the value of on-chain settlement. 

According to Hayes, Ethereum is positioned as the only platform with the security, liquidity, and developer depth institutions need.

He expects this shift to drive a significant price resurgence for Ethereum in the coming cycle, complementing aggressive treasury accumulation by firms such as BitMine.

BitMine bought 33,504 ETH ($112 million) this week and 138,452 ETH (~$435 million) earlier in December, bringing its total to roughly 3.86 million ETH. That scale of accumulation has strengthened the narrative that institutions are positioning for Ethereum’s next major cycle. 

Ethereum Treasuries Hold Nearly 5% of ETH Supply. Source: CoinGecko

Privacy Remains Ethereum’s Biggest Weakness, But L2s Will Cover It

Hayes acknowledges Ethereum still lacks the privacy guarantees large institutions require. He notes that this is “the biggest thing Ethereum doesn’t have yet,” though he says Vitalik Buterin’s roadmap is actively addressing it.

Despite this gap, he argues institutional adoption will not be delayed. Instead, enterprises will deploy privacy-enabled Layer-2 networks while relying on Ethereum for settlement. 

He believes Ethereum L1 remains the “security substrate” regardless of whether activity occurs on L2s like Arbitrum or Optimism.

“There may need to be a debate about how fees are distributed between L2s and Ethereum L1,” he said, but he stressed that this does not change the underlying reality: institutions will still secure their operations using Ethereum.

This aligns with current ecosystem trends. Exchange balances are at multi-year lows, and whales have accumulated over 900,000 ETH in recent weeks, according to Santiment data. 

Institutional architecture continues to form around the Ethereum base layer, even as fees fall amid L2 migration.

A Narrow Field of Winners: Ethereum First, Solana Second

Hayes sees the future of public blockchains consolidating around a very small group. He places Ethereum as the clear long-term winner, with Solana in a distant but durable second place.

He credits Solana’s rise from $7 to $300 to intense meme coin activity in 2023 and 2024. However, he states Solana “needs a new trick” to outperform Ethereum again. 

While he expects Solana to remain relevant, he does not expect it to match Ethereum’s institutional role or long-term price strength.

Hayes views nearly all other L1s as structurally weak. He dismissed high-FDV chains such as Monad as over-inflated projects likely to collapse after an initial pump. 

“Monad won’t be able to compete with Ethereum

I have no belief that this is a legitimate blockchain.

It’ll never have any real usage.”

— Arthur Hayes

if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.

Monad’s solution is simple: build on… pic.twitter.com/EuXpU6VK1N

— rip.eth (@ripeth) November 29, 2025

50 ETH to Become a Millionaire by Next Election

Hayes offered his most explicit numerical prediction when asked how much ETH one would need to become a millionaire in the next cycle. 

He stated that Ethereum could reach $20,000, implying that 50 ETH would be enough to reach a seven-figure portfolio.

The BitMex founder expects this price target to materialize by the next US presidential election. His outlook aligns with the current supply environment: exchange reserves are shrinking, institutions are accumulating, and treasury buyers like BitMine continue to deploy hundreds of millions into ETH.

Arthur Hayes was just asked about Tom Lee saying $ETH could flip $BTC.

He says Ethereum is the best L1, with the most developers, the best DeFi, and the strongest talent. pic.twitter.com/EsQ74JpNRV

— SamAlτcoin.eth 🌎 (@SAMALTCOIN_ETH) October 21, 2025

If Ethereum fails to meet these expectations, Hayes says it will be due to narrative breakdown. 

Also, if stablecoin usage slows or institutions retreat from on-chain trading, Bitcoin could outperform Ethereum for a prolonged period.

However, he argues that current market structure favors Ethereum’s long-term dominance—especially as banks prepare to execute Web3 strategies on public infrastructure.

The post Arthur Hayes Makes Wild Ethereum Prediction for 2026 and Beyond appeared first on BeInCrypto.

Postingan Bitcoin Andrew Tate Picu Perdebatan Soal MicroStrategy

10 December 2025 at 02:30

Komunitas Bitcoin Terbelah karena Pembelian 10.000 BTC Terbaru MicroStrategy Tak Goyahkan Harga — Likuiditas OTC dan Struktur Pasar Jadi Sorotan

Postingan Andrew Tate yang mempertanyakan mengapa pembelian ~10.000 BTC oleh MicroStrategy tidak menggerakkan harga Bitcoin langsung memicu perdebatan luas di komunitas aset kripto. Diskusi ini menyoroti salah satu kebingungan terbesar di kalangan trader ritel: bagaimana bisa pembelian sebesar itu terjadi tanpa menimbulkan reaksi harga yang terlihat?

Perdebatan komunitas ungkap kesalahpahaman tentang kedalaman pasar OTC Bitcoin

Diskusi Andrew Tate ini muncul hanya beberapa hari setelah MicroStrategy menambah lebih dari 10.600 BTC — pembelian senilai hampir US$1.000.000.000 — sehingga total kepemilikan mereka kini mencapai lebih dari 660.000 koin.

Padahal akuisisi ini sangat besar, harga Bitcoin hampir tidak bergerak waktu itu, tetap terjebak di kisaran US$88.000 hingga US$92.000 sebelum akhirnya breakout hari ini.

I’m huge on BTC but micro strat buy 10k btc ina single day and the price doesn’t move.

Explain that to me.

— Andrew Tate (@Cobratate) December 8, 2025

Banyak pelaku industri lalu menegaskan bahwa pembelian institusi besar jarang terjadi melalui order book spot. Sebaliknya, transaksi itu biasanya lewat desk Over-The-Counter (OTC), yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, di luar exchange.

Karena transaksi ini tidak masuk ke pool likuiditas publik, maka transaksi terhindar dari slippage dan tidak meninggalkan jejak langsung pada grafik, candle, atau indeks harga.

Jadi, pembelian senilai miliaran dolar bisa berpindah tangan secara senyap di antara miner, wallet awal, market maker, dan penjual dalam tekanan tanpa membuat harga melonjak.

Hanya jika stok OTC tidak cukup memenuhi permintaan, transaksi baru masuk ke exchange spot — dan saat itulah harga akan bereaksi. Kemampuan MicroStrategy menyerap koin secara privat justru menunjukan kedalaman likuiditas Bitcoin pada tingkat suplai saat ini.

Pergerakan Harga Bitcoin Lebih Bergantung pada Eksekusi daripada Besarnya Transaksi

Beberapa analis menyoroti bahwa pembelian MicroStrategy memang terlihat sangat besar, tapi sebenarnya hanya sebagian kecil dari suplai aktif.

Membeli 10.000 BTC juga hanya sekitar 0,05% dari suplai beredar, dan kalau dilakukan lewat block trade negoisasi, bukan order book spot publik, dampaknya hampir tak terlihat sama sekali.

Hal ini memperjelas bagaimana akumulasi korporasi masih bisa terus terjadi meski pasar sideways, tanpa diketahui trader ritel sampai setelah transaksi selesai.

Founder Binance CZ Berkomentar soal Postingan Andrew Tate

Di sisi lain, para kritikus berpendapat bahwa strategi MicroStrategy lebih mengandalkan persepsi daripada dampak langsung. Ada yang menduga pengumuman-pengumuman perusahaan ini memang bertujuan memantik sentimen bullish, bukan benar-benar menggerakkan harga secara instan.

Minimnya reaksi cepat justru memperkuat spekulasi bahwa pembelian besar-besaran seperti ini ternyata tidak terlalu memengaruhi harga, seperti yang diasumsikan banyak investor.

Perdebatan ini terjadi di momen sensitif, saat pasar akhirnya breakout hari ini setelah seminggu sideways — yang didorong bukan oleh MicroStrategy, melainkan kombinasi akumulasi whale, likuidasi posisi short, serta perkembangan regulasi.

Kontras ini menegaskan satu hal penting: pergerakan harga yang tampak justru kerap mencerminkan arus order tahap akhir, bukan pembelian awal itu sendiri.

Bitcoin Breakout di Atas US$94.000 setelah Stagnasi Selama Sepekan, Ini Alasannya

10 December 2025 at 01:16

Bitcoin melonjak tajam di atas US$94.000, mengakhiri periode perdagangan sideways selama beberapa hari di kisaran US$88.000 hingga US$92.000.

Breakout ini terjadi secara mendadak pada 9 Desember, dan akselerasinya hanya memakan waktu beberapa menit serta berhasil menembus rentang harga yang telah menahan pergerakan pasar hampir sepekan.

Aksi Akumulasi Whale dan Likuidasi Posisi Short Dorong Breakout

Data perdagangan menunjukkan adanya arus masuk besar ke beberapa wallet institusi besar dan wallet exchange pada satu jam sebelum reli terjadi.

Beberapa alamat kustodian dengan volume tinggi mengumpulkan ribuan BTC dalam waktu singkat, menandakan adanya pembeli dengan likuiditas besar yang masuk lebih awal sebelum terjadi short squeeze.

🚨 BREAKING:

HERE'S EXACT REASON WHY BITCOIN JUST PUMPED:

BINANCE BOUGHT 7,298 BTC
COINBASE BOUGHT 3,412 BTC
WINTERMUTE BOUGHT 2,174 BTC
BLACKROCK BOUGHT 1,362 BTC
RANDOM WHALE BOUGHT 6,192 BTC

THIS IS THE BIGGEST INSIDER PUMP EVER!! pic.twitter.com/SImfFYuGT8

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 9, 2025

Kecepatan breakout ini sepertinya menandakan order book cepat menipis setelah permintaan menembus resistance di kisaran harga. Struktur pasar pun berubah secara cepat, dengan momentum semakin kuat saat posisi short mulai ditutup karena tekanan.

Data likuidasi mengonfirmasi bahwa pasar Futures menyerap pergerakan ini secara agresif. Lebih dari US$300 juta likuidasi aset kripto terjadi dalam 12 jam terakhir, di mana Bitcoin menyumbang lebih dari US$46 juta dan Ethereum di atas US$49 juta.

Kebanyakan posisi yang terlikuidasi adalah short, yang menandakan pergerakan ini merupakan short squeeze klasik dan bukan tren naik bertahap.

Saat stop-loss beruntun aktif, kenaikan harga Bitcoin pun semakin cepat secara vertikal karena hampir tidak ada suplai penyeimbang.

Dukungan Regulasi dan Antisipasi FOMC Dorong Sentimen

Reli Bitcoin ini terjadi setelah update kebijakan penting dari US Office of the Comptroller of the Currency, yang mengonfirmasi bahwa bank kini boleh melakukan transaksi aset kripto berisiko nol sebagai principal. Keputusan ini memungkinkan lembaga keuangan yang diatur untuk menengahi arus aset kripto tanpa harus memegang aset langsung.

Perubahan ini memperluas akses institusional yang mungkin terjadi, dan waktunya yang beberapa jam sebelum breakout mungkin mendorong posisi masuk lebih awal.

OCC Interpretive Letter 1188 confirms that a national bank may engage in riskless principal crypto-asset transactions as part of the business of banking. https://t.co/gXirMExhCi pic.twitter.com/uPRFGqb2NZ

— OCC (@USOCC) December 9, 2025

Dengan keputusan suku bunga The Fed yang sebentar lagi diumumkan, para trader kini berharap kondisi likuiditas akan semakin mudah jika pemangkasan suku bunga terjadi.

Bitcoin masih bertahan di dekat level tertinggi harian dengan volatilitas tetap tinggi serta funding rate yang terus mengalami penyesuaian di pasar derivatif. Pasar kini mencermati apakah permintaan selanjutnya masih kuat hingga pengumuman FOMC atau justru aksi ambil untung akan meredam momentum di puncak harga.

Andrew Tate’s Bitcoin Post Sparks MicroStrategy Debate

10 December 2025 at 02:30

Bitcoin Community Divided as MicroStrategy’s Latest 10,000 BTC Buy Fails to Move Price — OTC Liquidity and Market Structure Under Scrutiny

Andrew Tate’s post questioning why MicroStrategy’s ~10,000 BTC purchase did not move Bitcoin’s price has triggered widespread debate across the crypto community. The exchange highlights a persistent point of confusion among retail traders: how can a buy of this scale take place without producing a visible market reaction?

Community Debate Exposes Misunderstanding of Bitcoin OTC Market Depth

Andrew Tate’s discussion comes days after MicroStrategy added more than 10,600 BTC — a purchase worth nearly one billion dollars — taking its total holdings above 660,000 coins. 

Despite the size of the acquisition, Bitcoin barely moved at the time, remaining locked between 88,000 and 92,000 dollars before breaking out only today.

I’m huge on BTC but micro strat buy 10k btc ina single day and the price doesn’t move.

Explain that to me.

— Andrew Tate (@Cobratate) December 8, 2025

Multiple industry participants responded by pointing out that large institutional purchases rarely execute through spot order books. Instead, they are routed via Over-The-Counter (OTC) desks, which match buyers and sellers off-exchange. 

Because these trades do not pass through public liquidity pools, they avoid slippage and leave no immediate footprint on candles, charts, or price indices.

This means a billion-dollar purchase can settle quietly across miners, early wallets, market makers, and distressed sellers without triggering upward movement. 

Only when OTC inventory cannot meet demand do buyers spill into spot exchanges — and that is when prices react. MicroStrategy’s ability to absorb coins privately reflects Bitcoin’s liquidity depth at current supply levels.

Bitcoin Price Movement Depends Less on Size, More on Execution Route

Several analysts highlight that MicroStrategy’s buys may look huge but represent a small fraction of active supply. 

Buying 10,000 BTC is still only ~0.05% of circulating supply, and when sourced through negotiated block trades rather than public spot books, the effect becomes nearly invisible. 

This illustrates how corporate accumulation can continue even during sideways markets, without retail noticing until after settlement.

Binance Founder CZ Commenting on Andrew Tate’s Post

Critics, however, argue that MicroStrategy’s strategy relies on perception more than impact. Some suggest the company’s promotional announcements are designed to create bullish sentiment rather than directly shift price. 

The lack of immediate reaction fuels speculation that headline buys are less influential than investors assume.

This discussion lands at a moment of heightened sensitivity. The market only broke out today after a week of stagnation — a move driven not by MicroStrategy but by a mix of whale accumulation, short liquidations, and regulatory developments. 

The contrast reinforces a key takeaway: visible price movement often reflects late-stage order flow, not the originating buy itself.

The post Andrew Tate’s Bitcoin Post Sparks MicroStrategy Debate appeared first on BeInCrypto.

Bitcoin Breaks Above $94,000 After Week-Long Stagnation, Here’s Why

10 December 2025 at 01:16

Bitcoin has surged sharply above $94,000, ending a multi-day stretch of flat trading between $88,000 and $92,000.

The breakout arrived suddenly on December 9, accelerating within minutes and breaking the range that capped the market for nearly a week.

Whale Accumulation and Short-Side Liquidations Drive the Breakout

Trading data shows heavy inflows into major institutional and exchange-linked wallets in the hour leading into the rally. 

Several high-volume custodial addresses accumulated thousands of BTC in a short window, indicating deep liquidity buyers moved first before the squeeze took hold.

🚨 BREAKING:

HERE'S EXACT REASON WHY BITCOIN JUST PUMPED:

BINANCE BOUGHT 7,298 BTC
COINBASE BOUGHT 3,412 BTC
WINTERMUTE BOUGHT 2,174 BTC
BLACKROCK BOUGHT 1,362 BTC
RANDOM WHALE BOUGHT 6,192 BTC

THIS IS THE BIGGEST INSIDER PUMP EVER!! pic.twitter.com/SImfFYuGT8

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 9, 2025

The velocity of the breakout suggests order books thinned quickly once demand breached range resistance. A rapid shift in market structure followed, with momentum building as shorts began closing under pressure.

Liquidation data confirms that futures markets absorbed the move aggressively. More than $300 million in total crypto liquidations occurred over the past 12 hours, with Bitcoin accounting for over $46 million and Ethereum above $49 million.

Most liquidations were short positions, signalling that the move was a classic squeeze rather than a gradual trend build. 

As cascading stops triggered, price expansion accelerated vertically with little counter-supply present.

Regulatory Support and FOMC Anticipation Fuel Sentiment

The rally followed a notable policy update from the US Office of the Comptroller of the Currency, which confirmed banks may engage in riskless principal crypto transactions. The decision allows regulated institutions to intermediate crypto flow without holding assets directly.

This shift expands potential institutional access, and its timing, just hours before the breakout, may have encouraged positioning. 

OCC Interpretive Letter 1188 confirms that a national bank may engage in riskless principal crypto-asset transactions as part of the business of banking. https://t.co/gXirMExhCi pic.twitter.com/uPRFGqb2NZ

— OCC (@USOCC) December 9, 2025

With the Federal Reserve rate decision approaching, traders now expect easier liquidity conditions if rate cuts are confirmed.

Bitcoin remains near intraday highs with volatility elevated and funding resetting across derivatives. Markets will watch whether follow-through demand holds into the FOMC announcement or if profit-taking cools momentum at the top.

The post Bitcoin Breaks Above $94,000 After Week-Long Stagnation, Here’s Why appeared first on BeInCrypto.

Terra Luna Classic (LUNC) Melonjak 100% Setelah Momen T-Shirt Viral di Dubai

6 December 2025 at 07:27

Terra Luna Classic (LUNC) melonjak hampir 100% hari ini, setelah jurnalis CoinDesk Ian Allison muncul di Binance Blockchain Week Dubai mengenakan kaos dengan logo vintage Terra Luna saat memoderasi wawancara dengan eksekutif dari Mastercard, Ripple, dan TON.

Gambar tersebut menyebar dengan cepat di X dan Telegram, memicu diskusi bahwa momen itu terasa seperti kebangkitan nostalgia salah satu altcoin paling terkenal dalam kripto.

Jurnalis Ian Allison Mengenakan Kaos Terra Luna di Binance Blockchain Week di Dubai

Terra Luna Kembali? Belum Tentu

Para trader memang sudah mulai beralih ke LUNC sebelum jadwal upgrade jaringan yang didukung oleh Binance.

Exchange tersebut mengonfirmasi akan menghentikan sementara deposit dan penarikan selama upgrade, menunjukkan dukungan operasional kuat dari tempat trading terbesar di dunia.

Grafik Harga Terra Luna Classic (LUNC) pada 5 Desember | Sumber: CoinGecko

Pengumuman tersebut mendorong volume naik tajam, membuka jalan bagi aliran spekulatif yang cepat.

Pelacak token burn melaporkan pengurangan pasokan yang agresif baru-baru ini, termasuk ratusan juta LUNC yang dihapus dari peredaran dalam seminggu terakhir. Pesan komunitas memperkuat tema ini, membangkitkan kembali ide pengurangan float.

04 December 2025:

Terra Classic $LUNC Max Supply: 6,480,742,753,204 Tokens Burned Previous Day: 83,945,886 (🔴-0.0013%)

Terra Classic $LUNC Price: $0.00002834 (🟢+0.11%) pic.twitter.com/Gwppn0zHZH

— LUNC BURN UPDATE (@LuncBurnDaily) December 4, 2025

Narasi ini muncul kembali bersamaan dengan viralnya kaos Allison, memperkuat persepsi kebangkitan budaya yang terkoordinasi.

Efek Do Kwon

Reli ini juga bertepatan dengan perhatian yang kembali terhadap proses hukuman Do Kwon yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. Para trader melihat perkembangan menuju kesimpulan hukum sebagai titik reset potensial, memungkinkan LUNC diperdagangkan seperti aset meme legasi ketimbang aset yang tertekan.

Seiring volume meningkat dan pasar spot mengencang, narasi ini dengan cepat mendapatkan daya tarik.

As expected, the DOJ wants a 12-year prison sentence for Do Kwon. Their sentencing submission suggests they don't buy Kwon's apologies, and they attack his attempts to evade blame and cast himself as a victim of Montenegrin officials. pic.twitter.com/Ub8MKk8iiP

— Alexander Osipovich (@aosipovich) December 5, 2025

Mengapa Momen Kaos Terdengar Begitu Nyaring

Kehancuran Terra tetap menjadi salah satu episode paling dramatis dalam kripto, menghapus miliaran nilai pasar pada 2022 dan memicu tindakan keras regulasi di seluruh dunia. Banyak orang di industri ini masih mengaitkan logo tersebut dengan momen itu — simbol dari ekses, leverage, dan kegagalan sistemik.

Melihat desain itu kembali muncul di panggung utama bersama institusi yang mapan menambahkan lapisan emosional yang tak terduga pada reli ini. Hal ini mewakili sebuah nostalgia yang aneh juga provokasi emosional.

$LUNC just went x2 and added 150 million to its market cap.

Not because of some innovation, not because of fundamentals, but simply because a @IanAllison123 from CoinDesk wore a $LUNC t-shirt on camera.

This is the reality of the market. People are not chasing technology,… pic.twitter.com/TpHeZwCWgm

— Cryptech Sam 𐤊 (@Cryptech_Sam) December 5, 2025

Hantu Terra Masih Ada

Stablecoin algoritmik Terra terurai tiga tahun lalu, memicu penularan yang menyebar ke platform peminjaman, hedge fund, dan kemudian exchange. Jutaan investor terperangkap, dan ini memicu crypto winter terbesar hingga saat ini.

Reli hari ini menunjukkan bahwa ingatan, spekulasi, dan narasi masih berpengaruh dalam kripto — kadang lebih dari fundamental.

Ketika LUNC melonjak, penampakan kaos itu memperingatkan pasar betapa cepatnya sentimen bisa berbalik, bahkan untuk proyek yang pernah dianggap tak dapat pulih.

Mengapa Bitcoin Turun di Bawah US$90.000 Lagi? Analisis Terbaru Mengenai Penjualan Besar-besaran

6 December 2025 at 03:17

Bitcoin tergelincir di bawah US$90.000 minggu ini karena tekanan likuidasi, permintaan ETF yang lemah, dan ketidakpastian makro berkumpul menjadi satu. 

Penurunan ini menghapus keuntungan dari upaya sebelumnya untuk merebut kembali zona US$94.000–US$95.000, menandai keruntuhan besar kedua bulan ini.

Likuidasi Paksa di Seluruh Pasar

Pemicu utamanya adalah rangkaian likuidasi long yang dipaksakan. Hampir US$500 juta terhapus di berbagai exchange, termasuk sekitar US$420 juta dalam posisi long, dengan lebih dari 140.000 trader terlikuidasi dalam waktu 24 jam. 

Likuidasi Kripto Hari Ini. Sumber: CoinGlass

Aliran ETF gagal menyerap penjualan. BlackRock’s iShares Bitcoin Trust mencatat enam minggu berturut-turut aliran keluar lebih dari US$2,8 miliar. 

Aliran masuk ETF AS turun menjadi hanya US$59 juta pada 3 Desember, menandakan berkurangnya minat dari institusi.

ETF Bitcoin AS Mengalami Aliran Keluar Hampir US$195 Juta pada 4 Desember 2025. Sumber: SoSoValue

Tekanan Ekonomi Makro Tambah Bahan Bakar untuk Penurunan

Latar belakang makro menjadi tidak bersahabat. Bank of Japan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga, yang mengancam likuiditas carry-trade yang membantu mendukung aset berisiko global. 

Trader juga mengurangi risiko menjelang rilis inflasi PCE AS, memaksa Bitcoin ke dalam pola bertahan pada rentang US$91.000–US$95.000.

BREAKING: Bitcoin pumped $1500 on the lower than expected PCE data. But then it crashed -$3500 in 60 minutes.

This wiped out $155 million worth of long positions in last 1 hour.

There is no negative news or sudden FUD which could cause this type of sudden dump.

It appears that… pic.twitter.com/G3twQw0Yud

— Bull Theory (@BullTheoryio) December 5, 2025

Data PCE AS terbaru datang secara umum sesuai ekspektasi, menunjukkan inflasi inti yang mendingin namun tetap di atas target Federal Reserve. 

Pasar bereaksi dengan hati-hati, menafsirkan data tersebut sebagai bukti bahwa inflasi terus mereda, tapi tidak cukup cepat untuk menjamin penurunan suku bunga yang cepat.

Sinyal korporat memperkuat ketakutan. MicroStrategy mengingatkan mungkin akan menjual Bitcoin jika rasio valuasi perbendaharaannya melemah, memicu penurunan 10% pada sahamnya. 

Stres miner meningkat seiring kenaikan biaya energi, penurunan hashrate, dan operator berbiaya tinggi mulai melikuidasi BTC untuk tetap bertahan.

Aliran on-chain mencerminkan sentimen yang terpecah. Matrixport memindahkan lebih dari 3.800 BTC dari Binance ke penyimpanan dingin, mengindikasikan akumulasi di antara pemegang jangka panjang. 

Namun, analis memperkirakan bahwa seperempat dari seluruh suplai yang beredar tetap berada di bawah air pada harga saat ini.

Matrixport has withdrawn 3,805 $BTC($352.5M) from #Binance over the past 24 hours.https://t.co/GLzqCvlogX pic.twitter.com/54whKSsISy

— Lookonchain (@lookonchain) December 5, 2025

Sentimen Komunitas Menunjukkan Ketakutan — dengan Sedikit Optimisme

Trader di platform sosial berdebat apakah pergerakan ini alami atau dimanipulasi. Analis pasar sebagian besar menyalahkan leverage berlebih, likuiditas tipis, dan lindung nilai makro daripada campur tangan harga yang terkoordinasi. 

Yang lain menunjuk pada optimisme jangka panjang, mengutip model harga baru JPMorgan sebesar US$170.000 untuk tahun 2026.

Bitcoin sekarang diperdagangkan mendekati titik kritis. Klaster likuidasi antara US$90K dan US$86K membuat pasar rentan tanpa aliran masuk ETF yang baru atau tekanan makro yang mereda. 

Pergerakan kembali di atas US$96.000–US$106.000 diperlukan untuk mengonfirmasi momentum pemulihan.

Sementara ini, volatilitas masih menguasai. Bitcoin telah jatuh, rebound, dan pecah lagi — dan trader mengamati pergerakan tegas berikutnya.

Terra Luna Classic (LUNC) Soars 100% After Viral T-Shirt Moment in Dubai

6 December 2025 at 07:27

Terra Luna Classic (LUNC) jumped nearly 100% today, after CoinDesk journalist Ian Allison appeared at Binance Blockchain Week Dubai wearing a vintage Terra Luna logo t-shirt while moderating interviews with executives from Mastercard, Ripple, and TON.

The image circulated across X and Telegram within hours, triggering discussion that the moment felt like a nostalgic revival of one of crypto’s most notorious altcoins.

Journalist Ian Allison Wearing a Terra Luna T-shirt at the Binance Blockchain Week in Dubai

Terra Luna Is Back? Not Quite

Traders had already been rotating into LUNC ahead of a scheduled network upgrade supported by Binance. 

The exchange confirmed it would pause deposits and withdrawals during the upgrade, signalling strong operational backing from the world’s biggest trading venue.

Terra Luna Classic (LUNC) Price Chart on December 5. Source: CoinGecko

That announcement pushed volume sharply higher, setting the stage for fast speculative flows.

Token burn trackers reported aggressive supply reduction recently, including hundreds of millions of LUNC removed from circulation in the past week. Community messaging amplified the theme, reviving the idea of a shrinking float.

04 December 2025:

Terra Classic $LUNC Max Supply: 6,480,742,753,204 Tokens Burned Previous Day: 83,945,886 (🔴-0.0013%)

Terra Classic $LUNC Price: $0.00002834 (🟢+0.11%) pic.twitter.com/Gwppn0zHZH

— LUNC BURN UPDATE (@LuncBurnDaily) December 4, 2025

This narrative resurfaced at the same moment as Allison’s shirt went viral, reinforcing the perception of a coordinated cultural comeback.

The Do Kwon Effect

The rally also coincides with renewed attention on Do Kwon’s ongoing sentencing proceedings in the United States. Traders view developments toward legal conclusion as a potential reset point, allowing LUNC to trade like a legacy meme asset rather than a distressed one.

As volume spiked and spot markets tightened, the narrative gained traction quickly.

As expected, the DOJ wants a 12-year prison sentence for Do Kwon. Their sentencing submission suggests they don't buy Kwon's apologies, and they attack his attempts to evade blame and cast himself as a victim of Montenegrin officials. pic.twitter.com/Ub8MKk8iiP

— Alexander Osipovich (@aosipovich) December 5, 2025

Why the T-Shirt Moment Landed So Loudly

Terra’s collapse remains one of crypto’s most dramatic episodes, erasing billions in market value in 2022 and triggering regulatory crackdowns worldwide. Many in the industry still associate the logo with that moment — a symbol of excess, leverage, and systemic failure.

Seeing the design reappear on a main stage alongside established institutions added an unexpected emotional layer to the rally. It represented a strange throwback and also an emotional provocation.

$LUNC just went x2 and added 150 million to its market cap.

Not because of some innovation, not because of fundamentals, but simply because a @IanAllison123 from CoinDesk wore a $LUNC t-shirt on camera.

This is the reality of the market. People are not chasing technology,… pic.twitter.com/TpHeZwCWgm

— Cryptech Sam 𐤊 (@Cryptech_Sam) December 5, 2025

Terra’s Ghosts Are Still Here

Terra’s algorithmic stablecoin unraveled three years ago, triggering contagion that spread into lending platforms, hedge funds, and later exchanges. Millions of investors were left underwater, and it drove the biggest crypto winter to date

Today’s rally simply shows that memory, speculation, and narrative still carry weight in crypto — sometimes more than fundamentals.

As LUNC surged, the sight of that shirt reminded markets how quickly sentiment can swing, even for a project once written off as irrecoverable.

The post Terra Luna Classic (LUNC) Soars 100% After Viral T-Shirt Moment in Dubai appeared first on BeInCrypto.

Is Elon Musk’s SpaceX Really Selling Its Bitcoin, Or It’s Just FUD?

6 December 2025 at 05:22

Is Elon Musk’s SpaceX Really Selling Its Bitcoin, Or Is It Just FUD?

SpaceX’s recent Bitcoin transfers have sparked fresh debate across crypto markets, with Twitter speculation claiming the company may be preparing to sell. 

However, on-chain data suggests a more nuanced picture, and there is no confirmed evidence of liquidation.

SpaceX Bitcoin Sell Fears

Arkham data shows SpaceX moved around 2,246 BTC in the past 12 hours and one week prior. 

The transfers include two large outflows totaling over $200 million, alongside several small inbound transactions from Coinbase Prime.

The Transfer that Sparked SpaceX Bitcoin Sell Rumors. Source: Arkham

The company still holds over 5,012 BTC, valued at roughly $448 million. That means less than half of SpaceX’s tracked Bitcoin has moved, despite viral claims that the company transferred “all” of its holdings.

Crypto Twitter rushed to interpret the outflows as imminent selling. Social media posts argued that fund movement from treasury wallets to new addresses signals a liquidation event, a behaviour often seen before corporate selloffs.

SpaceX is about to SELL all their Bitcoin. They’ve moved it all to an exchange, a move done only when selling. pic.twitter.com/uQ8AAsNCWe

— Jacob King (@JacobKinge) December 5, 2025

However, the receiving wallets are not labelled as exchanges, and no direct link to Binance, Coinbase or OTC liquidation desks has been confirmed. 

This weakens the assumption that the transfers represent a planned dump.

There are also neutral explanations. SpaceX could be rotating wallets for security, consolidating funds, or shifting custody structure. Corporate treasuries regularly rebalance or upgrade storage without selling.

Also, this move could even be interpreted as potentially bullish. Funds may be headed toward OTC desks or multi-sig vaults instead of sell-side liquidity pools, which would apply no immediate market pressure.

SpaceX Bitcoin Holdings. Source: Arkham

Today, Bitcoin has dropped below $90,000 again, but it was mostly driven by US ETF outflows and macro fears from the Bank of Japan increasing interest rates. 

For now, SpaceX’s activity is notable, but not conclusive. Until the destination wallets link to a known exchange or distribution pattern appears, the claim that Elon Musk’s space giant is selling Bitcoin remains unproven.

The line between fear and fact is thin, and today, the noise is louder than the data.

The post Is Elon Musk’s SpaceX Really Selling Its Bitcoin, Or It’s Just FUD? appeared first on BeInCrypto.

Why Did Bitcoin Drop Below $90,000 Again? A Breakdown of the Latest Sell-Off

6 December 2025 at 03:17

Bitcoin slipped under $90,000 this week as liquidation pressure, weak ETF demand, and macro uncertainty converged. 

The fall erased gains from earlier attempts to reclaim the $94,000–$95,000 zone, marking the second major breakdown this month.

Forced Liquidations Across the Market

The catalyst was a cascade of forced long liquidations. Nearly $500 million was wiped out across exchanges, including around $420 million in long positions, and over 140,000 traders were liquidated in a 24-hour window. 

Crypto Liquidations Today. Source: CoinGlass

ETF flows failed to absorb the selling. BlackRock’s iShares Bitcoin Trust recorded six straight weeks of outflows totaling more than $2.8 billion. 

US ETF inflows fell to just $59 million on December 3, signalling fading appetite from institutions.

US Bitcoin ETFs Saw Nearly $195 Million Outflow on December 4, 2025. Source: SoSoValue

Macro Pressure Added Fuel to the Drop

The macro backdrop turned hostile. The Bank of Japan signaled a possible rate hike, threatening the carry-trade liquidity that helped sustain global risk assets. 

Traders also derisked ahead of the US PCE inflation release, forcing Bitcoin into a cautious $91,000–$95,000 holding pattern.

BREAKING: Bitcoin pumped $1500 on the lower than expected PCE data. But then it crashed -$3500 in 60 minutes.

This wiped out $155 million worth of long positions in last 1 hour.

There is no negative news or sudden FUD which could cause this type of sudden dump.

It appears that… pic.twitter.com/G3twQw0Yud

— Bull Theory (@BullTheoryio) December 5, 2025

The latest US PCE data arrived broadly in line with expectations, showing cooling core inflation but still above the Federal Reserve’s target. 

Markets reacted cautiously, interpreting the print as evidence that inflation continues to ease, but not fast enough to guarantee rapid rate cuts.

Corporate signals amplified the fear. MicroStrategy warned it may sell Bitcoin if its treasury-valuation ratio weakens, triggering a 10% decline in its stock. 

Miner stress increased as energy costs rose, hashrate fell, and high-cost operators began liquidating BTC to remain solvent.

On-chain flows reflected split sentiment. Matrixport moved more than 3,800 BTC off Binance into cold storage, suggesting accumulation among long-term holders. 

However, analysts estimate that a quarter of all circulating supply remains underwater at current prices.

Matrixport has withdrawn 3,805 $BTC($352.5M) from #Binance over the past 24 hours.https://t.co/GLzqCvlogX pic.twitter.com/54whKSsISy

— Lookonchain (@lookonchain) December 5, 2025

Community Sentiment Shows Fear — With Pockets of Optimism

Traders on social platforms debated whether the move was natural or manipulated. Market analysts largely blamed excess leverage, thin liquidity, and macro-hedging rather than coordinated price intervention. 

Others pointed to long-term optimism, citing JPMorgan’s fresh $170,000 price model for 2026.

Bitcoin now trades near a critical pivot. Liquidation clusters between $90K and $86K leave the market vulnerable without renewed ETF inflows or easing macro pressure. 

A move back above $96,000–$106,000 is needed to confirm recovery momentum.

For now, volatility rules the tape. Bitcoin has fallen, rebounded, and broken again — and traders are watching for the next decisive move.

The post Why Did Bitcoin Drop Below $90,000 Again? A Breakdown of the Latest Sell-Off appeared first on BeInCrypto.

Komentar Bitcoin Peter Schiff pada Debat CZ Memiliki Kekeliruan Logis

5 December 2025 at 07:51

Peter Schiff berdebat dengan CZ di Binance Blockchain Week setelah menantang legitimasi Bitcoin sebagai pembentuk nilai ekonomi nyata.

Berbicara di panggung berhadapan dengan Changpeng Zhao (CZ), Schiff berargumen bahwa Bitcoin adalah transfer kekayaan nol-sum daripada aset yang produktif.

Berikut adalah pernyataan lengkap Schiff yang disampaikan selama debat:

“Semua yang dilakukan Bitcoin adalah memfasilitasi transfer kekayaan dari orang-orang yang membeli BTC kepada orang-orang yang menjualnya. Saat Bitcoin dibuat, tidak ada kekayaan nyata. Kami memiliki sekitar 20 juta Bitcoin sekarang yang tidak kami miliki 15 tahun yang lalu. Tapi kita tidak lebih baik karena BTC itu ada. Mereka sebenarnya tidak melakukan apa-apa. Namun yang terjadi adalah beberapa orang telah menjadi kaya dengan mengorbankan orang lain. Sekarang, orang-orang yang telah kehilangan banyak uang pada Bitcoin bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangannya, karena mereka masih memiliki BTC, dan token tersebut masih memiliki harga US$90-US$92.000, atau berapa pun harga pasar saat ini. Jadi, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan uang. Namun jika mereka mencoba keluar, saat itulah mereka akan menyadari bahwa itu hilang.”

“Bitcoin Memungkinkan Transfer Kekayaan Dari Pembeli ke Penjual”

Ini benar sejauh aset yang diperdagangkan bebas, seperti saham, emas, tanah, seni rupa, juga mentransfer kekayaan antar peserta tergantung pada harga masuk, harga keluar, dan kondisi pasar.

Namun, Schiff menyatakan transfer ini nol-sum. Itu tidak tepat. Jaringan Bitcoin sendiri menghasilkan utilitas, yang berbeda dari harga.

Bitcoin saat ini mendukung penyelesaian lintas batas, berfungsi sebagai penyimpan nilai yang kebal sensor, dan berperan sebagai jaminan di berbagai platform keuangan.

BINANCE FOUNDER CZ JUST DESTROYED GOLD BUG PETER SCHIFF IN 30 SECONDS

THIS IS A MUST WATCH!! pic.twitter.com/SWbTITjbXw

— Vivek Sen (@Vivek4real_) December 4, 2025

Nilai dihasilkan melalui kapabilitas, tidak hanya bentuk material. Jaringan global yang menggerakkan modal secara instan tanpa bank atau perantara adalah fungsi ekonomi baru. Itu adalah penciptaan kekayaan menurut definisinya.

Jika Bitcoin hanya mendistribusikan ulang nilai, ia tidak akan mendasari saluran pembayaran, platform kustodian, atau jalur remitansi bernilai miliaran dolar remittance rails.

Aset nol-sum tidak menarik perbendaharaan korporat, ETF institusional, atau adopsi negara-negara.

“Penambahan 20 Juta Bitcoin Tidak Menciptakan Kekayaan Nyata”

Kekayaan tidak bergantung pada substansi fisik. Kekayaan bergantung pada permintaan, utilitas, konsensus, dan kemampuan untuk melestarikan atau mentransfer nilai.

Logika Schiff bisa diterapkan secara historis pada:

  • Fiat yang diterbitkan pemerintah (dibuat dengan deklarasi, namun diterima secara global).
  • Nama domain internet (non-fisik, namun aset bernilai jutaan dolar).
  • Perangkat lunak dan infrastruktur cloud (tak berwujud, namun penting bagi PDB global).

Berdasarkan standar itu, perangkat lunak, DNS internet, model AI, dan bahkan uang fiat juga gagal memenuhi syarat sebagai kekayaan. Namun, sistem tak berwujud ini menggerakkan sebagian besar ekonomi saat ini.

Bitcoin menciptakan sesuatu yang tidak ada dalam sejarah moneter: aset pembawa yang bergerak seperti data, menyelesaikan tanpa perantara, dan dapat diverifikasi secara matematis.

Fitur tersebut sebanding dengan digitalisasi emas namun tanpa gesekan penyimpanan, transportasi, atau pengecekan.

Kekayaan diciptakan karena kemampuan baru muncul.

“Orang-Orang Hanya Tidak Tahu Mereka Kehilangan Uang Karena Harga Masih Tinggi”

Ini bergantung pada asumsi bahwa Bitcoin akan runtuh. Bisa saja — namun itu bukan fakta, melainkan proyeksi.

Jika Bitcoin tetap diminati secara global, kelangkaan dan pertumbuhan jaringan mempertahankan nilai.

Jika adopsi tumbuh lebih lanjut — seperti yang sudah terjadi di ETF, perbendaharaan korporat, dan kepemilikan negara — maka prediksi Schiff melemah.

Pandangannya menyamakan keuntungan yang belum terealisasi dengan ilusi. Namun:

  • Jika seseorang memegang Bitcoin selama 10 tahun dan kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi, kekayaan direalisasikan.
  • Jika Bitcoin menjadi transaksi yang meluas dan terintegrasi ke dalam infrastruktur moneter, aset tersebut berfungsi di luar spekulasi.

Tesisnya hanya berlaku jika Bitcoin gagal sebagai jaringan moneter. Dan lebih dari satu dekade pertumbuhan menunjukkan arah yang berlawanan.

Kesimpulan

Komentar Peter Schiff menarik perhatian dan memicu diskusi, namun penalarannya mengabaikan kenyataan ekonomi utama.

Bitcoin bukan semata transfer kekayaan. Bitcoin adalah jaringan moneter global yang berfungsi dengan atribut yang tidak dapat direplikasi oleh kelas aset tradisional mana pun.

Argumen bahwa ia “tidak menciptakan kekayaan” bergantung pada asumsi usang tentang darimana asal nilai.

Apa yang Sebenarnya Berubah dengan Upgrade Fusaka Ethereum

5 December 2025 at 06:33

Ethereum baru saja menyelesaikan upgrade Fusaka, sebuah hard fork yang dirancang untuk mempersiapkan jaringan agar bisa digunakan dalam skala yang lebih besar dan dengan biaya lebih murah. Meskipun secara teknis di atas kertas, perubahan ini menyentuh fungsi inti Ethereum — bagaimana data disimpan, bagaimana transaksi masuk ke dalam blok, dan bagaimana Rollups seperti Arbitrum, Base, dan Optimism berinteraksi dengan main chain. 

Bagi siapa saja yang memegang ETH, upgrade ini membentuk landasan untuk biaya yang lebih rendah, efisiensi jaringan yang lebih baik, dan ekosistem jangka panjang yang lebih kuat.

Jaringan Lebih Besar dengan Ruang Lebih Luas

Perubahan terbesar terjadi pada cara Ethereum menangani data. 

Setiap transaksi, pembuatan NFT, pertukaran DeFi, atau batch Layer-2 membutuhkan ruang blok, dan hingga sekarang, ruang tersebut terbatas. Fusaka meningkatkan kapasitas Ethereum sehingga blok dapat membawa lebih banyak informasi sekaligus. 

Missed the Fusaka network upgrade?
13 Ethereum Improvement Proposals (EIPs) are now live on Mainnet.

Here’s Fusaka in 35 seconds. pic.twitter.com/DlUh1ATA55

— Ethereum (@ethereum) December 4, 2025

Ini tidak membuat chain menjadi lebih cepat secara instan, tetapi mengurangi tekanan saat permintaan meningkat, seperti selama volatilitas pasar atau peluncuran token populer. 

Sederhananya, Ethereum dapat menyerap lebih banyak aktivitas tanpa kesulitan.

Rollups Lebih Murah Melalui Kapasitas Blob yang Diperluas

Sejumlah besar dari lalu lintas Ethereum saat ini berasal dari Rollups. Jaringan ini mengelompokkan ribuan transaksi pengguna dan menyelesaikannya di Ethereum sebagai data terkompresi yang disebut “blobs.” 

Sebelum Fusaka, ruang blob dibatasi. Ketika permintaan meningkat, biaya menjadi naik. Fusaka memperluas ruang yang tersedia untuk pengajuan blob dan memperkenalkan sistem fleksibel untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas tanpa upgrade penuh. 

Saat rollups berkembang ke area baru ini, pengguna seharusnya merasakan biaya transaksi yang lebih rendah dan aktivitas aplikasi yang lebih lancar. 

Tujuan akhirnya sederhana: lebih banyak transaksi, lebih sedikit hambatan.

Penjelasan Upgrade Fusaka Ethereum | Sumber: X/Bull Theory

PeerDAS: Cara Mudah Verifikasi Data

Peningkatan besar lainnya adalah pada cara node Ethereum memverifikasi data. Sebelumnya, node harus mengunduh bagian besar data blok untuk memastikan tidak ada yang hilang atau tersembunyi. 

Fusaka memperkenalkan PeerDAS, sebuah sistem yang memeriksa potongan kecil data acak daripada seluruh muatan. 

Ini bekerja seperti memeriksa gudang dengan membuka beberapa kotak acak daripada memeriksa setiap kotak. 

PeerDAS in Fusaka is significant because it literally is sharding.

Ethereum is coming to consensus on blocks without requiring any single node to see more than a tiny fraction of the data. And this is robust to 51% attacks – it's client-side probabilistic verification, not… pic.twitter.com/OK81xBteER

— vitalik.eth (@VitalikButerin) December 3, 2025

Ini mengurangi kebutuhan bandwidth dan penyimpanan untuk validator dan operator node, membuatnya lebih mudah — dan lebih murah — bagi lebih banyak orang untuk menjalankan infrastruktur. 

Pangkalan validator yang lebih luas memperkuat desentralisasi, yang akhirnya memperkuat keamanan dan ketahanan Ethereum.

Kapasitas Blok yang Lebih Tinggi Berarti Lebih Banyak Throughput

Selain meningkatkan kapasitas, Fusaka juga menaikkan batas gas blok. Batas yang lebih tinggi berarti lebih banyak pekerjaan dapat masuk ke dalam setiap blok, memungkinkan lebih banyak transaksi dan panggilan smart-contract diselesaikan tanpa penundaan. 

Ini tidak meningkatkan kecepatan blok, tetapi meningkatkan throughput. Aktivitas DeFi, lelang NFT, dan perdagangan frekuensi tinggi akan memiliki lebih banyak ruang untuk bernafas pada jam sibuk.

Dukungan Wallet yang Lebih Baik dan Peningkatan UX di Masa Depan

Fusaka juga mencakup peningkatan pada kriptografi dan mesin virtual Ethereum. Upgrade ini menambahkan dukungan untuk tanda tangan P-256, yang digunakan dalam sistem autentikasi modern, termasuk yang berada di belakang login tanpa kata sandi pada smartphone dan perangkat biometrik. 

Ini membuka jalur untuk wallet masa depan yang berfungsi lebih seperti Apple Pay atau Google Passkeys daripada aplikasi berbasis frasa awal. Seiring waktu, ini dapat membuat akses Ethereum lebih mudah bagi pengguna umum.

Ethereum is about to 10x the wallet UX.

The Fusaka upgrade includes EIP-7951 – support for the signature scheme that the iPhones use to power things like Face ID.

Meaning you'll soon be able to sign transactions with your face.

Huge win for bringing normal people on-chain. pic.twitter.com/7Ad38m4Oxz

— Jarrod Watts (@jarrodwatts) November 27, 2025

Apa Arti Fusaka untuk Holder ETH

Dampak bagi holder ETH bersifat bertahap namun signifikan. Biaya pada jaringan Layer-2 seharusnya berkurang seiring peningkatan kapasitas data. Kemacetan jaringan seharusnya menjadi lebih jarang. Lebih banyak validator dapat berpartisipasi karena kebutuhan perangkat keras yang lebih rendah. 

Paling penting, Ethereum kini memiliki ruang untuk tumbuh tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasi. Jika adopsi meningkat, volume penyelesaian juga akan meningkat — dan demikian pula peran ETH sebagai aset yang mendayai, mengamankan, serta menyelesaikan segala sesuatu di atasnya.

$ETH is still consolidating around the $3,000 level.

Not much price action due to weekends, but next week could be interesting.

QT is ending on December 1st, Powell's speech is on December 1st, and the Fusaka upgrade is coming on December 3rd.

If Ethereum holds above the… pic.twitter.com/pxgmrOHyah

— Ted (@TedPillows) November 30, 2025

Sebuah Upgrade Fundamental, Bukan yang Mencolok

Fusaka tidak mengubah ekonomi Ethereum atau membuat ETH tiba-tiba menjadi deflasi, tetapi memperkuat fondasi yang bergantung pada permintaan masa depan. Biaya rollup yang lebih murah mengundang penggunaan. 

Lapisan dasar yang lebih skalabel mengundang pengembang. Lingkungan node yang lebih terjangkau mengundang partisipasi. Ini adalah peningkatan struktural, yang mungkin tidak berdampak besar dalam sehari namun mengubah jaringan seiring waktu.

Ethereum melebar jalan tol, memperbaiki sistem tol, dan mempermudah pengemudi baru untuk bergabung. Itulah arti sebenarnya dari Fusaka — perubahan tenang dengan bobot jangka panjang. 

Seiring jaringan layer-2 berkembang dan aplikasi bertambah banyak, dampaknya seharusnya berpindah dari diskusi teknis menjadi pengalaman pengguna, biaya transaksi, dan pada akhirnya, nilai ETH itu sendiri.

Diculik, Dibunuh, dan Dibakar untuk Token: 3 Cerita Horor Kripto yang Mengejutkan

5 December 2025 at 04:24

Pada tahun 2025, beberapa kasus mengerikan menunjukkan bahwa kejahatan kripto telah melampaui layar ke jalanan. Kunci pribadi, akses wallet, dan transaksi OTC besar memicu kekerasan yang meninggalkan mayat, logam terbakar, dan saldo kosong di belakang.

Kisah-kisah ini mengguncang ruang aset digital dan mengungkapkan kenyataan mengerikan bahwa kejahatan kripto kini datang dengan senjata, gudang, dan api.

Pembunuhan Kripto di Wina: Disiksa untuk Password Wallet

Di awal November, Vienna dikejutkan dengan sebuah Mercedes terbakar di bawah jembatan kereta. Di dalamnya ada Danylo K., berusia 21 tahun, hangus tak dapat dikenali, terkulai di kursi belakang.

Lokasi di Vienna Tempat Danylo Dibakar Hidup-hidup di Mobilnya | Sumber: OE24

Polisi menelusuri pembunuhan tersebut ke sebuah garasi hotel di Leopoldstadt. Di sana, Danylo disergap oleh sesama mahasiswa Ukraina yang baru berusia 19 tahun dan seorang kaki tangan berusia 45 tahun.

Dia dipukuli, giginya dicabut, kemudian dibawa melintasi kota. Penangkapnya menuntut akses ke wallet kriptonya. Mereka memaksanya untuk memberikan kata sandi setelah berjam-jam disiksa.

Para penyerang menguras wallet-nya dan membawa kumpulan US dolar saat tertangkap. Penyelidik kemudian menemukan kaleng bahan bakar yang meleleh di kursi belakang tempat Danylo meninggal.

Menurut laporan, korban, Danylo, tewas karena sesak napas akibat darah dan api. Kekayaannya hidup di on-chain cukup lama untuk dicuri oleh pencuri.

Tersangka melarikan diri ke Ukraina malam itu. Namun, mereka ditangkap tapi akan diadili di sana, bukan di Austria.

Penculikan Montreal: Seorang Influencer Kripto Menghilang

Tahun lalu, di Old Montreal, influencer kripto berusia 25 tahun Kevin Mirshahi ditarik ke dalam mobil yang menunggu. Tiga lainnya diculik bersamanya, kemudian dibebaskan keesokan harinya.

Mirshahi tidak pernah kembali dan tubuhnya ditemukan di taman tepi sungai empat bulan kemudian.

The Digital Gold Rush Has A Dark Side

Kevin Mirshahi, known across Montreal’s crypto scene, was found dead at Île-de-la-Visitation park on Oct. 30, months after his June abduction.

The 25-year-old’s story isn’t an isolated case – it’s the latest in a wave of crypto-targeted… pic.twitter.com/T5inBMhSJo

— 0xMarioNawfal (@RoundtableSpace) November 15, 2024

Polisi menuduh tiga orang, termasuk Darius Perry dan Nackael Hickey, dengan penahanan dan aksesori untuk pembunuhan. Seorang wanita, Joanie Lepage, menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Penyelidik belum mengonfirmasi motif yang berhubungan dengan kripto. Namun, Mirshahi menjalankan grup investasi token pribadi dan memiliki eksposur publik di ruang tersebut.

Dia membangun audiens online seputar perdagangan dan kekayaan, namun seseorang menggunakan bagasi dan lakban untuk membungkamnya.

US$85.000 Disita dalam Penyergapan di Area Parkir Saat Transaksi Tunai-untuk-Kripto

Di Trinidad, terjadi kejahatan lain dengan kecepatan, pengorganisasian, dan tanpa kes empat pelarian.

Pada 29 November, seorang pria tiba di tempat parkir SuperPharm di Trincity Central Road. Dia berencana membeli cryptocurrency dengan uang tunai US$85.800, dibungkus di dalam tas hitam.

A 52-year old man in Trinidad was robbed of $86,000 when he went to buy cryptocurrency from a man in a pharmacy parking lot.

Pro tip: don't bring bags of cash to randos in a parking lot.https://t.co/aLePjXX1dB

— Jameson Lopp (@lopp) December 2, 2025

Laporan polisi mengonfirmasi dia bertemu dengan kontak perdagangan lama untuk menyelesaikan transaksi. Beberapa saat setelah menyerahkan tas, dua pria bersenjata mendekati kendaraan.

Mereka memecahkan jendela dan mengarahkan senjata ke penghuninya. Pelaku kemudian mengambil uang tunai dan kedua ponsel lalu melarikan diri dengan mobil yang menunggu.

Tidak ada kripto yang pernah dipertukarkan. Pihak berwenang menggambarkan ini sebagai perampokan terarah yang terkait dengan perdagangan kripto OTC.

Era Kekerasan Baru

Kasus-kasus ini menandai sebuah perubahan. Kekerasan kripto tidak lagi merupakan perampokan digital yang dilakukan oleh peretas di balik layar.

Ini bersifat fisik, melibatkan ruang bawah tanah, mobil, api, palu, dan teriakan nyata. Pemegang kripto kini hidup dengan kenyataan tidak nyaman bahwa kunci melindungi token, namun token tidak melindungi nyawa.

❌