Reading view

4 Tanda Peringatan yang Menunjukkan Harga Ethereum (ETH) Mungkin Tidak Segera Pulih di Akhir Desember

Ethereum (ETH) bergerak sideways di sekitar level US$3.000 selama dua minggu terakhir. Walaupun pembelian terbaru datang dari perusahaan seperti BitMine dan Trend Research, permintaan ETH sepertinya masih kurang kuat.

Data berikut menunjukkan gambaran lainnya, karena tekanan jual juga tetap sama kuat. Alhasil, ETH nampaknya sulit untuk pulih dengan cepat dalam jangka pendek.

1. Cadangan ETH di Exchange Naik Lagi saat Pekan Natal

Data dari CryptoQuant memperlihatkan bahwa cadangan ETH di seluruh exchange menurun secara stabil selama beberapa bulan terakhir.

namun, tren ini berbalik pada bulan Desember. Minggu ini, cadangan ETH di exchange naik dari 16,2 juta menjadi 16,6 juta. Kenaikan ini setara dengan sekitar 400.000 ETH yang masuk ke exchange.

Ethereum Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.
Cadangan Ethereum di Exchange | Sumber: CryptoQuant.

Data on-chain mengungkap bahwa satu “OG whale” sendiri menyetor 100.000 ETH ke Binance.

Laporan terbaru BeInCrypto menyebutkan bahwa BitMine Immersion Technologies membeli 67.886 ETH pekan ini. Trend Research juga membeli 46.379 ETH. Meski begitu, jumlah ini tetap lebih kecil dibanding ETH yang masuk ke exchange.

Jika ETH dipindahkan ke exchange untuk likuidasi dan melebihi daya serap pembelian, tekanan jual bisa makin meningkat. Bila tren seperti ini terus berlanjut hingga akhir tahun, harga ETH bisa saja mengalami tekanan turun lebih lanjut.

2. Rasio Leverage Estimasi Ethereum Masih Tinggi

Metik lain yang penting adalah Estimated Leverage Ratio Ethereum, yang menurut CryptoQuant masih berada pada level yang mengkhawatirkan.

Rasio ini adalah open interest exchange dibagi dengan cadangan koin. Nilai ini menggambarkan rata-rata leverage yang digunakan para trader. Jika angkanya naik, berarti semakin banyak investor mengambil leverage tinggi di pasar derivatif.

Ethereum Estimated Leverage Ratio. Source: CryptoQuant.
Estimated Leverage Ratio Ethereum | Sumber: CryptoQuant.

Pada 10 Oktober, hari dengan kerugian likuidasi terbesar sepanjang sejarah pasar, rasio ini berada di angka 0,72. Saat ini, rasionya kembali ke level serupa. Bahkan ada data yang menunjukkan level hingga 0,76.

Karena leverage masih tinggi, Ethereum tetap rentan terhadap pergerakan harga kecil yang bisa memicu likuidasi secara beruntun.

3. Coinbase Premium Ethereum Makin Negatif di Bulan Desember

Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa Coinbase Premium Ethereum berubah negatif pada bulan Desember.

Selama pekan Natal, indikator ini makin turun ke wilayah negatif. Saat ini, angkanya berada di -0,08; level terendah selama sebulan terakhir.

Ethereum Coinbase Premium Index. Source: CryptoQuant.
Indeks Coinbase Premium Ethereum | Sumber: CryptoQuant.

Indikator ini mengukur perbedaan harga dalam persen antara ETH di Coinbase Pro (pair USD) dan Binance (pair USDT). Nilai negatif berarti harga di Coinbase lebih rendah.

Tren ini menunjukkan investor AS terus menjual ETH dengan harga diskon. ETH nampaknya belum bisa pulih dalam waktu dekat, kecuali jika Coinbase Premium kembali positif.

4. Arus ETF ETH Masuk Bulan Kedua Berturut-turut Catat Outflow

Bulan Desember hampir berakhir, dan arus ETF ETH kemungkinan bakal berakhir dengan arus keluar bersih untuk bulan kedua berturut-turut.

Bulan lalu, arus bersih dari seluruh ETF ETH mencapai -US$1,42 miliar. Bulan ini saja, arus keluar sudah melewati US$560 juta.

Total Ethereum Spot ETF Net Inflow. Source: SoSoValue.
Total Arus Masuk Bersih ETF Ethereum Spot | Sumber: SoSoValue.

Tanpa ada arus masuk baru, ETH kehilangan momentum naik. Jika arus keluar tetap terjadi, khususnya saat volume perdagangan rendah di akhir tahun, harga kemungkinan akan mengetes ulang level support yang lebih rendah.

“Sejak awal November, 30D-SMA arus bersih ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin dan Ethereum sudah berubah negatif dan tetap seperti itu. Pola ini menunjukkan adanya fase partisipasi yang lesu dan pelepasan sebagian posisi dari institusi, dan memperkuat kontraksi likuiditas yang terjadi di seluruh pasar aset kripto,” lapor Glassnode dalam laporannya.

Kesimpulannya, ada empat sinyal—cadangan exchange yang meningkat, leverage yang tinggi, premi yang sangat negatif, dan arus keluar yang terus-menerus dari ETF—yang menandakan bahwa ETH mungkin masih berkonsolidasi atau bahkan bisa turun lebih dalam lagi.

Menjaga level stop-loss yang tepat untuk posisi derivatif dan menggunakan alokasi modal yang bijak saat membeli spot bisa membantu trader mengurangi risiko di tengah volatilitas tak terduga.

  •  

Arthur Hayes Jual Lebih dari 1.800 Ethereum (ETH), Ada Apa?

Arthur Hayes, co-founder BitMEX, terus menarik ETH dari wallet pribadinya dan memindahkannya ke exchange selama bulan Desember. Aksi ini membuat investor yakin bahwa ia sedang menjual ETH. Langkah ini sepertinya menjadi bagian dari rencana rebalancing portofolio yang sebelumnya telah ia bagikan.

Aktivitas ini terjadi saat portofolionya menunjukkan perubahan signifikan. Kini ia lebih banyak memegang stablecoin dan jumlah ETH yang jauh lebih sedikit.

Arthur Hayes Diduga Menjual Lebih dari 1.800 ETH dalam Sepekan Terakhir

Laporan terbaru dari Lookonchain, akun yang memonitor aktivitas on-chain signifikan, mengungkap bahwa Hayes menjual tambahan 682 ETH di Binance. Transaksi ini bernilai sekitar US$2 juta. Ia mengalihkan dana tersebut ke token DeFi.

Arthur Hayes(@CryptoHayes) has just deposited another 682 $ETH($2M) into #Binance to sell and rotate into high-quality DeFi tokens.

In the past week, he has sold a total of 1,871 $ETH($5.53M), and bought 1.22M $ENA($257.5K), 137,117 $PENDLE($259K), and 132,730 $ETHFI($93K).… pic.twitter.com/2mddOY3H1t

— Lookonchain (@lookonchain) December 24, 2025

Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa Hayes telah mentransfer 508,6 ETH, yang bernilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital.

Secara total, Hayes sudah menjual sekitar 1.871 ETH sepanjang minggu lalu. Perkiraan nilai transaksi ini mencapai US$5,53 juta. Ia menggunakan hasilnya untuk membeli token DeFi seperti ENA, PENDLE, dan ETHFI.

Price Performance of Tokens Purchased by Hayes. Source: TradingView
Kinerja Harga Token yang Dibeli Hayes | Sumber: TradingView

Data menunjukkan bahwa token-token tersebut sudah turun 80–90% sepanjang tahun ini. Hayes nampaknya memanfaatkan harga yang rendah. Ia memperkirakan token-token ini akan memberikan imbal hasil di masa depan. Sebelumnya, Hayes juga secara terbuka membagikan strateginya di akun X pribadinya.

“Kami sedang melakukan rotasi keluar dari ETH dan masuk ke nama-nama DeFi berkualitas tinggi, yang kami yakini dapat mengungguli pasar seiring membaiknya likuiditas fiat,” ujar Hayes.

Namun, jika kita mencermati data portofolionya menggunakan data Arkham, terdapat perubahan besar.

Pertama, jumlah ETH yang tersimpan di wallet pribadinya terus menurun dari 16.000 ETH di tahun 2022. Sejak November, jumlah ETH yang ia pegang turun dari 6.500 ETH menjadi 3.160 ETH. Ini menandakan bahwa ia telah menjual lebih dari 3.440 ETH selama periode tersebut.

Arthur Hayes's Investment Portfolio. Source: Arkham
Portofolio Investasi Arthur Hayes | Sumber: Arkham

Sementara itu, dari total portofolio senilai US$74 juta, hampir US$48 juta ditempatkan pada USDC. Stablecoin kini menguasai lebih dari 60% dari total nilai portofolionya.

Arthur Hayes's Investment Portfolio. Source: Arkham
Portofolio Investasi Arthur Hayes | Sumber: Arkham

Data Arkham memperlihatkan bahwa Hayes meningkatkan kepemilikan USDC dari US$1 juta menjadi hampir US$48 juta sejak pertengahan November. Periode ini juga berbarengan dengan sentimen pasar yang masih berada di zona fear hingga extreme fear.

Pada umumnya, kenaikan kepemilikan stablecoin bisa menandakan kesiapan untuk membeli di saat harga turun atau sikap yang lebih hati-hati.

Sebelumnya, Arthur Hayes pernah memprediksi bahwa Ethereum bisa mencapai US$20.000. Ia menyebut bahwa memegang 50 ETH bisa membuat seseorang jadi miliuner pada pemilu presiden AS mendatang.

Bagaimana pendapat Anda tentang manuver Hayes yang jual 1.800 Ethereum (ETH) miliknya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

ADA turun 70% di 2025, namun 2 sumber permintaan baru mulai muncul untuk Cardano

Harga Cardano (ADA) turun 70% di tahun 2025, menghapus seluruh kenaikan dari tahun sebelumnya. Meski masih menjadi altcoin top-10 berdasarkan kapitalisasi pasar, ADA semakin membuat banyak holder kecewa.

Namun, akhir Desember menghadirkan tanda-tanda yang bisa mendukung potensi pemulihan ADA. Faktor paling menonjol adalah meningkatnya permintaan untuk Midnight (NIGHT).

Bagaimana Permintaan Trading Midnight (NIGHT) Bisa Berdampak pada ADA?

Pertama, lonjakan volume trading NIGHT di decentralized exchange (DEX) berbasis Cardano menjadi pendorong utama.

Midnight adalah jaringan blockchain yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano. Jaringan ini mengutamakan privasi data dengan memanfaatkan teknologi zero-knowledge proof.

Cardanians, perusahaan yang menjalankan stake pool Cardano, menyampaikan bahwa trading NIGHT di DEX Cardano telah menciptakan gelombang baru aktivitas on-chain.

Cardano DEXs Volume. Source: Cardanians
Volume DEX Cardano | Sumber: Cardanians

Data menunjukkan volume trading di DEX Cardano mencapai 125 juta ADA minggu lalu dan 59 juta ADA sejauh minggu ini.

DexHunter, agregator DEX Cardano, mengungkapkan bahwa order book NIGHT memperlihatkan permintaan beli NIGHT dengan ADA lebih besar dibandingkan penjualannya. Secara spesifik, total order beli mencapai 1,38 juta ADA, sementara order jual hanya berjumlah 480.000 ADA.

Midnight (NIGHT) Order Book. Source: DexHunter
Order Book Midnight (NIGHT) | Sumber: DexHunter

“NIGHT adalah salah satu proyek paling dinantikan di Cardano saat ini, dan mungkin di seluruh ekosistem,” tulis DexHunter.

Sinyal-sinyal ini menunjukkan minat yang makin besar terhadap Midnight dan juga meningkatkan permintaan terhadap ADA sebagai aset dasar untuk biaya, likuiditas, dan swap.

Belum pasti sampai kapan minat terhadap Midnight akan bertahan. Namun untuk saat ini, permintaan tersebut sedang menciptakan momentum yang dapat berpadu dengan faktor-faktor lain untuk mendukung pemulihan ADA.

Cardano jadi aset pilihan di exchange-traded product (ETP) indeks aset kripto, sedangkan para holder tetap setia

Kedua, posisi unik ADA di produk investasi indeks kripto, yang dikenal sebagai Crypto Index ETP, juga punya peran penting.

Berdasarkan analisis dari ahli James Seyffart, ADA menjadi satu-satunya aset yang masuk ke dalam semua enam produk ETP yang ia ulas.

Notable and surprising to me — The only asset that made its way into all 6 of the products i looked at was Cardano ( $ADA). pic.twitter.com/Sf71ca3xKe

— James Seyffart (@JSeyff) December 17, 2025

James Seyffart memperkirakan akan ada lebih banyak Crypto Index ETP yang diluncurkan pada 2026. Produk exchange-traded ini memegang kumpulan aset kripto yang terdiversifikasi.

Keterlibatan Cardano di sebagian besar ETP mengindikasikan bahwa institusi keuangan melihat ADA sebagai aset yang stabil dan punya potensi jangka panjang yang kuat. Persepsi ini menempatkan ADA di atas banyak altcoin lainnya.

Dengan posisi seperti ini, semakin besar arus modal institusi yang akan masuk ke ADA. Hal ini juga mendorong tekanan pembelian positif dan menarik minat investor ritel.

Selain itu, data DeFiLlama memperlihatkan bahwa total value locked (TVL) Cardano, yang diukur dalam ADA, masih stabil di sekitar 500 juta meski pasar bergejolak. Jumlah ini menandakan pengguna tidak melakukan penarikan modal dan tetap mempertahankan posisi.

Cardano's Total Value Locked. Source: DeFiLlama
Total Value Locked Cardano | Sumber: DeFiLlama

Jumlah alamat aktif harian juga tetap stabil di kisaran 25.000 sejak awal tahun ini.

Penurunan harga yang dibarengi dengan aktivitas on-chain yang bertahan menandakan investor tidak meninggalkan ekosistem ini. Sikap ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang dari para holder dan bisa menjadi pemicu untuk pemulihan ADA.

  •  

Apakah Toncoin undervalued? Data Desember Sinyal Potensi Reli

Ekosistem Toncoin (TON), yang punya potensi menjangkau lebih dari satu miliar pengguna melalui Telegram, melewati tahun 2025 yang cukup suram. Harga TON turun 65% dari puncaknya di awal tahun.

Meski begitu, ada beberapa sinyal positif yang muncul di akhir Desember. Sinyal-sinyal ini bisa jadi dasar harapan untuk pemulihan TON di kuartal pertama 2026.

Volume Trading dan Aktivitas Jaringan Menunjukkan Peningkatan

Pertama, volume perdagangan harian TON naik pesat.

Berdasarkan data dari Tonscan, pada pekan ketiga Desember 2025, volume perdagangan harian TON sudah melebihi US$154 juta. Angka ini meningkat lebih dari 41,7%.

Ini adalah level volume perdagangan tertinggi di bulan Desember. Lonjakan ini menandakan aktivitas perdagangan mulai aktif lagi setelah sebelumnya sempat lesu akibat sentimen negatif di pasar altcoin.

TON price and trading volume. Source: Tonscan
Harga dan volume perdagangan TON | Sumber: Tonscan

TON bertahan di atas level US$1,4 dalam beberapa hari terakhir. Volume yang meningkat, ditambah penurunan harga yang mulai melambat, memberikan sinyal tekanan beli baru.

Tanda penting lain adalah kembalinya TON ke daftar “trending” di CoinGecko. Tren ini mencerminkan minat pencarian dan permintaan trading terhadap TON yang kembali muncul di bulan Desember. Hal ini juga bisa menjelaskan lonjakan volume perdagangan baru-baru ini.

Top Trending Crypto. Source: CoinGecko
Altcoin Paling Trending | Sumber: CoinGecko

Data on-chain juga menambah rasa optimistis.

Walaupun jumlah pengguna harian aktif (DAU) TON turun tajam dibanding 2024, kini penurunan itu mulai stabil. Aktivitas pengguna sebelumnya sempat melonjak akibat kampanye airdrop dan GameFi.

TON price and Daily Active Users. Source: Artemis
Harga TON dan Pengguna Harian Aktif | Sumber: Artemis

Data menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir, jumlah pengguna aktif harian naik dari 70.000 jadi hampir 100.000. Pada periode yang sama, harga TON sempat turun dari US$3 menjadi US$1,4. Penyimpangan tren ini menunjukkan kepercayaan kembali muncul. Ini juga bisa menandakan investor mulai melihat TON sebagai aset yang undervalued.

Apa yang Menanti TON di 2026?

Pada acara Blockchain Life 2025 bulan Oktober lalu, Pavel Durov – founder Telegram – menegaskan niat Telegram untuk ambil peran lebih aktif dalam pengembangan teknologi inti TON di tahun 2026.

Pada Desember, Durov mengumumkan peluncuran resmi Cocoon, sebuah jaringan komputasi terdesentralisasi dan aman.
Pemilik GPU sudah mulai mendapatkan TON dengan cara menyumbangkan kekuatan komputasi mereka ke jaringan ini.

Investor yakin Pavel Durov dan Telegram akan terus memperluas upayanya untuk membawa TON ke potensi satu miliar pengguna setiap bulannya.

“Pada 2026, Telegram akan mempercepat pengembangan TON, seperti yang disampaikan Pavel Durov, dengan menambahkan bahwa kita seharusnya menantikan beberapa pengumuman besar. Semoga saja 2026 jadi tahun bullish untuk ekosistem TON.” — prediksi investor Mr. Satoshik .

Pencapaian penting lain juga baru-baru ini hadir. Kraken mengumumkan dukungan untuk platform xStocks.

Integrasi ini memungkinkan pengguna Telegram untuk membeli, menyimpan, dan mentransfer saham AS serta ETF yang sudah ditokenisasi langsung lewat TON Wallet.

“Setelah menjadi pionir tokenisasi saham di Solana dan ekspansi ke EVM lewat Ethereum, sekarang kami melangkah ke TON. Dengan langkah strategis ini, kami membawa solusi unggulan yang sudah dipilih 50.000 pengguna dan menggerakkan lebih dari US$13 miliar gabungan volume CEX + DEX, ke blockchain asli Telegram.” terang xStocks .

Berbagai perkembangan ini menjadi sinyal positif bagi investor yang berharap pada pemulihan TON. Tapi, menentukan titik terendah harga TON masih sulit. Sinyal ekonomi makro yang saling bertentangan masih memberi tekanan pada pasar altcoin secara umum.

  •  

3 Altcoin yang Menghadapi Risiko Likuidasi pada Minggu Ketiga Desember

Berdasarkan Crypto Fear & Greed Index, sentimen pasar kripto pada minggu ketiga Desember masih didominasi oleh ketakutan, dengan skor fear ekstrem. Sentimen negatif ini telah membuat posisi short mendominasi perdagangan.

Meski begitu, beberapa altcoin punya katalis khusus yang bisa memicu likuidasi untuk posisi short. Altcoin apa saja yang dimaksud, dan risiko spesifik apa yang mereka hadapi?

1. Solana (SOL)

Liquidation heatmap 7 hari untuk SOL menunjukkan volume potensi likuidasi posisi short dua kali lebih besar daripada posisi long.

Khususnya, jika SOL naik ke US$147 minggu ini, para trader yang membuka posisi short bisa menanggung kerugian hingga US$1 miliar. Sebaliknya, jika SOL turun di bawah US$120, para trader long bisa menghadapi likuidasi sekitar US$500 juta.

SOL Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange SOL | Sumber: Coinglass

Ada beberapa faktor yang menunjukkan para trader sebaiknya berhati-hati jika ingin menahan posisi short minggu ini.

Pertama, ETF SOL mencatat arus masuk positif selama tujuh hari berturut-turut pekan lalu. Terutama, Bitwise SOL ETF sukses mencatat arus masuk positif selama 33 hari berturut-turut sejak diluncurkan. Saat ini, ETF tersebut memegang lebih dari US$600 juta SOL. Tren ini menunjukkan permintaan institusi yang masih kuat.

Kedua, SOL telah membentuk support kuat di area US$130 dalam empat minggu terakhir. Selain itu, kabar positif tentang perluasan kasus penggunaan DeFi XRP di Solana melalui Hex Trust juga memperbaiki sentimen pasar.

Dengan latar belakang ini, SOL punya pondasi yang kuat untuk pulih minggu ini dan bisa memicu likuidasi posisi short.

2. Cardano (ADA)

Seperti SOL, sentimen pasar secara umum yang negatif mendorong para trader derivatif ADA jangka pendek untuk menambah modal dan leverage pada posisi short.

Tindakan ini secara signifikan meningkatkan total volume likuidasi short. Jika ADA naik ke US$0,45 minggu ini, posisi short bisa rugi hingga US$50 juta. Sebaliknya, jika ADA turun ke US$0,35, posisi long bisa menghadapi likuidasi sekitar US$19,5 juta.

ADA Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange ADA | Sumber: Coinglass

Salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh trader short ADA untuk mengurangi risiko adalah sentimen positif seputar proyek Midnight.

Midnight Network merupakan blockchain baru yang dikembangkan oleh Input Output Global (IOG), perusahaan di balik Cardano yang didirikan Charles Hoskinson.

Midnight Network fokus pada privasi melalui teknologi zero-knowledge proof, khususnya ZK-SNARKs. Token NIGHT naik lebih dari 150% dalam tujuh hari terakhir. Selain itu, proyek ini juga berhasil menang BeInCrypto “Breakthrough of the Year”.

Midnight has been voted @beincrypto's Breakthrough of the Year & this win belongs entirely to the community. 🏆🕛

Thank you to everyone who shared, voted, & continues to support privacy as a fundamental right & what Midnight is building.

It’s been a monumental week, but this is… pic.twitter.com/eiLGv4yqxV

— Midnight (@MidnightNtwrk) December 13, 2025

Peningkatan permintaan untuk NIGHT ikut mendorong permintaan terhadap ADA. Berdasarkan platform trading Taptool, volume trading NIGHT di DEX mencapai lebih dari 85 juta ADA dalam lima hari terakhir. Selain itu, para holder ADA dapat memperoleh NIGHT dengan staking ADA mereka.

3. PIPPIN

PIPPIN adalah meme coin yang mencuri perhatian di akhir tahun. Kapitalisasi pasarnya naik dari di bawah US$60 juta menjadi lebih dari US$350 juta hanya dalam tiga minggu.

Liquidation heatmap menunjukkan potensi likuidasi posisi long secara kumulatif masih lebih tinggi dibandingkan short. Data ini menandakan banyak trader jangka pendek masih memperkirakan harga akan terus naik.

PIPPIN Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange PIPPIN | Sumber: Coinglass

namun, harapan tersebut membawa risiko besar. Analisis terbaru dari akun pelacak data on-chain Evening Trader Group mengungkapkan bahwa saat ini 93 wallet memegang 73% dari total suplai.

$PIPPIN | Case Study: Supply Control & The Hidden Architecture Behind the Rally

93 wallets now hold 73% of the supply, organized into three well-defined clusters based on accumulation origin.$PIPPIN keeps climbing with zero signs of exhaustion.
The on-chain picture shows why:… pic.twitter.com/MVvPCWq6rh

— Evening Trader Group (@Eveningtraders) December 12, 2025

Wallet-wallet ini terbagi menjadi tiga klaster akumulasi utama. Setiap klaster menunjukkan asal-usul dan pola perilaku yang berbeda. Menurut Evening Trader Group, akumulasi ini bisa menjadi pendorong utama lonjakan harga. Di sisi lain, tekanan jual bisa saja muncul kapan saja.

Selain itu, akun yang terkait dengan proyek (ThePippinCo) tidak pernah memberikan update sejak bulan Juni. Keheningan ini menimbulkan kekhawatiran akan komitmen tim terhadap proyek tersebut.

Jika PIPPIN turun di bawah US$0,30 minggu ini, lebih dari US$9.000.000 posisi long bisa terlikuidasi. Angka ini bahkan bisa lebih besar jika PIPPIN mengalami dump tajam, seperti nasib token meme lain yang pernah dimanipulasi.

  •  

Litecoin Diabaikan Retail, Sementara Institusi Diam-Diam Akumulasi 3,7 Juta LTC

Litecoin (LTC) belum berhasil keluar dari bayang-bayang tren turun panjangnya sejak 2021. Kinerja harga yang lemah membuat banyak investor ritel melupakan altcoin “pendahulu” ini.

Namun, laporan terbaru menunjukkan munculnya sinyal positif yang tumbuh secara diam-diam. Sinyal ini menjadi dasar para analis untuk memperkirakan bahwa harga mungkin akan segera breakout di atas US$100.

Institusi kumpulkan 3,7 juta LTC meski harga turun

Tahun ini, ketika perusahaan dan institusi menambah cadangan aset digital mereka serta meluncurkan crypto ETF, Litecoin juga ikut dalam tren ini.

Data dari Litecoin Register menunjukkan bahwa hingga akhir 2025, Treasury dan ETF memegang hampir 3,7 juta LTC. Nilai totalnya telah melebihi US$296 juta.

Total Treasury & ETF Holdings (LTC). Source: Litecoin Register
Total Treasury & ETF Holdings (LTC) | Sumber: Litecoin Register

“Saat ini lebih dari 3,7 juta Litecoin dipegang oleh 10 perusahaan publik dan dana investasi. Ada kenaikan satu juta LTC sejak Agustus 2025,” komentar Litecoin Foundation.

Grafik di atas memperlihatkan akumulasi yang konsisten selama satu tahun terakhir. Tren ini terus berlanjut meski LTC belum mencetak harga tertinggi baru di tahun 2025.

Holder utama yang tercatat di antaranya adalah Grayscale, Lite Strategy, dan Luxxfolio Holdings. Luxxfolio Holdings berniat mengumpulkan 1 juta LTC hingga 2026.

Selain itu, laporan “Silver Standard” dari LitVM menyoroti Litecoin sebagai blockchain dengan catatan uptime tertinggi di antara jaringan lama. Blockchain ini telah mempertahankan 100% uptime selama 12 tahun terakhir.

Blockchain Uptime Since Inception. Source: LitVM
Uptime Blockchain Sejak Awal | Sumber: LitVM

Uptime mengukur lamanya sebuah jaringan beroperasi secara berkesinambungan tanpa gangguan. Blockchain dengan uptime tinggi menunjukkan stabilitas, keamanan, dan keandalan sistem dalam memproses transaksi tanpa kegagalan teknis.

“Institusi menginginkan uang yang kuat. Mereka membutuhkan reliabilitas LTC selama 12 tahun terakhir,” ujar investor Creed.

Data fundamental memang tidak selalu memberikan dampak jangka pendek secara langsung. Tapi, sentimen jangka pendek dari pasar derivatif nampaknya sangat positif.

Binance top traders are rapidly increasing their $LTC long positions. pic.twitter.com/8iO72QaDfj

— CW (@CW8900) December 12, 2025

Trader papan atas di Binance dengan cepat meningkatkan posisi long LTC pada minggu kedua Desember. Perilaku mereka mengindikasikan ekspektasi bullish yang cukup kuat.

Hal-hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa investor lama masih percaya pada LTC. Seorang investor aset kripto yang aktif sejak 2015, Lucky, meyakini bahwa LTC akan segera pulih.

“Saya tidak melihat $LTC akan bertahan di bawah US$100 lebih lama lagi,” prediksi Lucky.

Litecoin price recovery scenario. Source: Lucky
Skenario Pemulihan Harga Litecoin | Sumber: Lucky

Saat ini, situasi LTC mirip dengan beberapa altcoin lain yang punya fundamental kuat namun pergerakan harga lambat, seperti XRP, XLM, LINK, dan INJ.

Pakar juga berpendapat bahwa hanya altcoin yang didukung oleh likuiditas dari DAT dan ETF yang bisa bertahan serta tumbuh secara berkelanjutan di fase pasar terbaru.

  •  

Whale Borong Ethereum — tapi Leverage Tertinggi Catatkan Risiko Besar untuk Posisi Long Mereka

Setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, dompet whale besar mulai mengucurkan modal ke posisi long Ethereum (ETH). Langkah ini menunjukkan rasa percaya diri tinggi pada potensi kenaikan ETH, sekaligus meningkatkan risiko secara keseluruhan.

Ada beberapa faktor yang menunjukkan kalau posisi long mereka bisa saja terlikuidasi dalam waktu dekat jika tidak ada manajemen risiko yang efektif.

Seberapa Percaya Diri Para Whale dengan Posisi Long Ethereum Mereka?

Perilaku whale memberikan gambaran jelas soal sentimen saat ini.

Menurut akun pemantau on-chain Lookonchain melaporkan bahwa seorang whale terkenal yang dianggap sebagai Bitcoin OG baru saja menambah posisi long di Hyperliquid menjadi 120.094 ETH. Harga likuidasinya hanya berada di US$2.234.

Posisi ini saat ini menunjukkan kerugian PnL 24 jam lebih dari US$13,5 juta.

A Whale's Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash
Posisi Long ETH Whale di Hyperliquid | Sumber: HyperDash

Begitu juga, seorang trader ternama, Machi Big Brother, masih memegang posisi long senilai 6.000 ETH dengan harga likuidasi di US$3.152.

Selain itu, platform data on-chain Arkham mengabarkan bahwa whale trader asal Cina yang pernah memprediksi crash pasar 10/10 kini menahan posisi long ETH senilai US$300 juta di Hyperliquid.

Aktivitas whale di posisi long ETH mencerminkan ekspektasi mereka terhadap kenaikan harga dalam waktu dekat. Tapi, di balik optimisme tersebut, terdapat risiko besar akibat tingkat leverage Ethereum yang agresif.

Leverage ETH Mencapai Level Berbahaya

Data dari CryptoQuant memperlihatkan kalau rasio leverage ETH di Binance sudah mencapai 0,579—tertinggi sepanjang sejarah. Level ini menunjukkan penggunaan leverage yang sangat agresif, sehingga pergerakan harga kecil saja bisa memicu efek domino.

Ethereum Estimated Leverage Ratio - Binance. Source: CryptoQuant.
Perkiraan Rasio Leverage Ethereum – Binance | Sumber: CryptoQuant.

“Rasio leverage yang sangat tinggi artinya jumlah kontrak terbuka yang dibiayai leverage naik lebih cepat daripada volume aset nyata di platform. Bila ini terjadi, pasar menjadi lebih rentan terhadap pergerakan harga mendadak, sebab para trader sangat mudah terlikuidasi—baik saat tren naik maupun tren turun,” papar analis Arab Chain .

Data historis memperlihatkan, puncak serupa biasanya terjadi saat tekanan harga tinggi dan sering jadi sinyal puncak pasar lokal.

Kelemahan Pasar Spot Menambah Risiko

Pada pasar spot, tanda-tanda pelemahan jelas terlihat. Pengamat pasar kripto Wu Blockchain mengabarkan bahwa volume transaksi spot di exchange utama turun hingga 28% pada November 2025 dibandingkan Oktober.

November Exchange Data Report: Spot trading volume of major exchanges in November 2025 fell 28% compared with October. The top three exchanges by change rate were Bitfinex +17%, Coinbase -8%, and KuCoin -17%. The bottom three were Bitget -62%, Gate -44%, and MEXC -34%.… pic.twitter.com/oXgFKyrv6b

— Wu Blockchain (@WuBlockchain) December 10, 2025

Laporan lain dari BeInCrypto juga menyorot bahwa arus masuk stablecoin ke exchange anjlok 50%, dari US$158 miliar di Agustus menjadi US$78 miliar pada hari ini.

Kombinasi dari pembelian spot yang lemah, leverage tinggi, dan cadangan stablecoin yang menurun bikin peluang ETH untuk pulih jadi semakin kecil. Kondisi ini bisa membuat posisi long whale berada pada risiko likuidasi yang signifikan.

  •  

Zcash Jadi Pusat Hype — tapi Monero (XMR) Diam-diam Mendominasi di Hal yang Penting

Privacy coin telah menjadi salah satu narasi utama yang membentuk tren investasi aset kripto tahun ini. Dua altcoin teratas di sektor ini berdasarkan volume dan kapitalisasi pasar adalah Zcash (ZEC) dan Monero (XMR).

Perhatian investor sangat tertuju pada ZEC. Sementara itu, XMR terus menunjukkan pertumbuhan yang solid dan konsisten.

XMR ungguli ZEC dalam banyak hal meski kurang mendapat sorotan

Dari sisi volume perdagangan spot harian di bulan Desember, ZEC tampil sangat baik.

Berdasarkan data dari CoinGecko, ZEC mencatat volume perdagangan harian hampir US$1 miliar. Jumlah ini melampaui XMR dan DASH, berkat likuiditas yang tinggi di exchange utama seperti Binance.

Namun, ZEC tertinggal jauh soal transaksi on-chain harian. Data dari BitInfoCharts memperlihatkan XMR rata-rata mencatat sekitar 26.000 transaksi per hari. Angka ini lebih dari tiga kali lipat rata-rata ZEC yang hanya sekitar 8.000 transaksi per hari.

Zcash, Monero Daily Transactions. Source: Bitinfocharts
Transaksi Harian Zcash, Monero | Sumber: BitInfoCharts

Grafik tersebut juga menunjukkan aktivitas on-chain XMR tetap stabil dalam jangka panjang. Hal ini mencerminkan perilaku pengguna yang konsisten. Sebaliknya, lonjakan dan penurunan tajam ZEC belakangan ini lebih menyerupai euforia sesaat.

Aktivitas on-chain membawa makna yang lebih besar dalam jangka panjang dibanding volume spot. Aktivitas ini menunjukkan pola pemakaian nyata dan penerimaan pengguna terhadap XMR untuk transfer anonim, bukan sekadar sentimen trading jangka pendek.

Selain itu, harga ZEC lebih sering berfluktuasi karena volatilitas yang meningkat akibat aktivitas trading spekulatif. Pergerakan harga XMR cenderung lebih stabil.

Data TradingView mengungkap bahwa ZEC telah turun lebih dari 40% selama sebulan terakhir. Kini banyak analis menyarankan kemungkinan pola bubble. Di sisi lain, harga XMR turun sekitar 12%.

Comparing The Price Performance Between ZEC and XMR. Source: TradingView
Perbandingan Performa Harga Antara ZEC dan XMR | Sumber: TradingView

Dari sudut pandang ini, ZEC cocok untuk trader yang mengejar narasi privacy coin dan ingin meraih profit cepat saat FOMO ekstrem terjadi. Tapi, risiko penurunan harga lebih dalam dan waktu pemulihan yang lebih lama juga harus siap mereka hadapi.

Selain itu, laporan terbaru dari MEXC Research semakin mengokohkan posisi XMR. Dalam periode waktu lebih panjang, XMR terbukti memiliki volume perdagangan dan aktivitas pengguna yang lebih baik dibandingkan ZEC dan DASH.

“Meskipun ZEC dan DASH mencatat volume perdagangan tertinggi, Monero tetap menjadi aset utama di kalangan trader privacy coin, menguasai 93% total volume perdagangan pada Q3–Q4 dan 72% pengguna di segmen ini,” papar MEXC Research melalui laporannya.

Laporan itu juga menyebutkan semakin besarnya minat pada aset privacy mencerminkan kebutuhan anonimitas yang bertambah karena regulator memperketat kontrol modal.

Oleh sebab itu, baik memegang ZEC atau XMR, investor masih bisa mendapat manfaat di tahun depan. Para ahli memperkirakan privacy coin akan tetap menjadi narasi dominan pasar pada 2026.

  •  

Apa Arti Sinyal Breakout Russell 2000 untuk Bitcoin dan Altcoin?

Indeks Russell 2000, yang terdiri dari sekitar 2.000 perusahaan dengan kapitalisasi kecil, sudah lama menjadi barometer selera investor terhadap pertumbuhan dan ekuitas berisiko tinggi. Analis cepat menyadari korelasinya dengan pasar crypto.

Ketika sentimen risk-on menyebar ke pasar crypto, ini dapat membantu mendorong Bitcoin dan altcoin lebih tinggi. Detil di bawah ini menggambarkan bagaimana dinamika ini terjadi.

Russell 2000 Memberikan Sinyal Breakout, Nampaknya Memberikan Harapan untuk Aset Kripto

Jika S&P 500 mewakili perusahaan blue-chip dengan kapitalisasi besar, Russell 2000 berfokus pada saham-saham dengan kapitalisasi kecil.

Indeks ini tidak sepopuler S&P 500 atau Dow Jones. Namun, tetap penting, terutama bagi investor yang mencari risiko lebih tinggi. Selera risiko ini sangat selaras dengan banyak investor crypto.

Pada bulan Desember, Russell 2000 mencatat titik balik penting ketika berhasil menembus level resistance jangka panjang. Gerakan ini sering menandakan momentum kenaikan yang kuat.

Breakout ini dianggap sebagai sinyal risk-on yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa modal berpindah kembali ke aset yang lebih berisiko, yang dapat menjadi bahan bakar untuk Bitcoin (BTC) dan altcoin.

Bitcoin vs Russell 2000. Source: Bitcoin Vector
Bitcoin vs Russell 2000 | Sumber: Bitcoin Vector

Laporan Bitcoin Vector — laporan Bitcoin institusional yang diterbitkan oleh Swissblock — menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2020, Russell 2000 menembus level tertinggi baru dan kemudian mengubah level tersebut menjadi support. Bitcoin melonjak 380% setelah itu.

“Terakhir kali setup ini muncul, BTC memberikan kenaikan lebih dari 390%. Kali ini strukturnya berbeda, tetapi kita memulai dari lingkungan yang mendahului ekspansi likuiditas. Dan ketika likuiditas berbalik, aset berisiko memimpin,” terang Bitcoin Vector menyebutkan .

Negentropic, co-founder Glassnode, menambahkan bahwa breakout pada Russell 2000 menandakan kembalinya investor ke aset berisiko secara luas.

Beberapa analis juga percaya ini adalah sinyal bullish untuk altcoin.

“Russell 2000 adalah indikator terbesar untuk altcoin season, dan ini akan mencapai level tertinggi sepanjang masa baru,” ujar Ash Crypto mengatakan.

Dengan membandingkan kapitalisasi pasar altcoin dengan iShares Russell 2000 ETF — sebuah dana yang melacak ekuitas kapitalisasi kecil AS — analis Cryptocium menyoroti korelasi. Kapitalisasi pasar altcoin (OTHERS) sering melonjak ketika iShares Russell 2000 ETF menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya.

Altcoin Market Cap vs iShares Russell 2000 ETF. Source: Cryptocium
Kapitalisasi Pasar Altcoin vs iShares Russell 2000 ETF | Sumber: Cryptocium

Pola ini telah muncul dua kali: sekali pada tahun 2017 dan lagi pada tahun 2021. Sekarang menunjukkan potensi booming altcoin pada tahun 2026.

Namun Pandangan Lebih Dalam Menunjukkan Kelemahan Internal

Pandangan lebih dekat pada reli Russell 2000 menunjukkan gambaran berbeda.

Analis Duality Research mencatat bahwa, meskipun indeks naik pada tahun 2025, ETF dengan kapitalisasi kecil dalam indeks tersebut masih mencatat arus keluar bersih sekitar US$19,5 miliar tahun ini. Ini sangat kontras dengan reli yang lalu, yang biasanya disertai dengan arus masuk ETF yang kuat.

The Russell 2000 is up more than 13% year-to-date and over 40% off its April lows, yet small-cap ETFs have still recorded roughly $20 billion in net outflows this year. pic.twitter.com/QEXQ6qIcsn

— Duality Research (@DualityResearch) December 8, 2025

Pandangan ini melemahkan argumen bullish untuk korelasi erat antara Russell 2000 dan pasar crypto. Jika sentimen risk-on tidak bertahan lama dan breakout berubah menjadi gerakan palsu, perubahan negatif tersebut dapat menyebar dan memperpanjang mood bearish di pasar crypto.

  •  

Mengapa Kapitalisasi Pasar Stablecoin Terus Naik Tapi Pasar Aset Kripto Tidak Meledak

Penerbit stablecoin terus mencetak token baru seperti USDT dan USDC. Ekspansi ini sering dibandingkan dengan percikan yang memicu reli pasar besar. Namun, data menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar stablecoin utama telah meningkat selama beberapa bulan, sementara pasar kripto secara keseluruhan tidak berkembang secara proporsional.

Laporan berikut menguraikan beberapa alasan di balik ketidakcocokan ini, berdasarkan data terbaru dan analisis industri.

3 Alasan di Balik Pemisahan Pertumbuhan Stablecoin dan Pasar Aset Kripto

Data CoinGecko menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar USDT dan USDC mencapai titik tertinggi baru pada bulan Desember, yaitu US$185 miliar dan US$78 miliar, masing-masing.

Kedua stablecoin ini mengalami pertumbuhan stabil sejak awal tahun. Pada bulan Desember, Circle dan Tether terus menerbitkan secara agresif. Laporan terbaru dari pelacak on-chain Lookonchain mencatat bahwa Tether mencetak US$1 miliar dan Circle menambahkan lagi US$500 juta.

Analis sering menggambarkan modal ini sebagai “bubuk kering” untuk pasar. Namun, pertanyaannya tetap: ke mana sebenarnya modal ini pergi?

Lebih Banyak Stablecoin Mengalir ke Derivatives Exchange Daripada Spot Exchange

Data CryptoQuant menunjukkan bahwa USDT (ERC-20) di bursa derivatif telah meningkat secara konsisten sejak awal 2025, naik dari di bawah US$40 miliar menjadi hampir US$60 miliar.

Sementara itu, USDT (ERC-20) di bursa spot sedang menurun. Saat ini berada di dekat titik terendah tahunan.

Tether (ERC-20) Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.
Cadangan Exchange Tether (ERC-20) | Sumber: CryptoQuant.

USDC di bursa spot juga turun tajam dalam beberapa bulan terakhir, dari US$6 miliar menjadi US$3 miliar.

Data ini mencerminkan perubahan perilaku trader. Banyak yang lebih memilih peluang jangka pendek dengan leverage daripada akumulasi spot jangka panjang. Perubahan ini membuat harga altcoin lebih sulit untuk mendapatkan momentum naik.

Perdagangan dengan leverage juga memperkenalkan risiko yang lebih tinggi. Ini menawarkan keuntungan cepat namun juga bisa menghapus modal dengan cepat. Beberapa peristiwa likuidasi bernilai miliaran Dollar di 2025 menggambarkan tren yang sedang berlangsung ini.

Stablecoin Kini Berfungsi untuk Banyak Tujuan Selain Investasi Aset Kripto

Alasan lain berasal dari kegunaan stablecoin yang lebih luas. Penerbitan oleh Tether dan Circle tidak hanya mencerminkan permintaan internal untuk aset kripto. Ini juga mencerminkan permintaan dari ekosistem keuangan global.

Laporan baru IMF menyoroti penggunaan luas stablecoin seperti USDT untuk pengiriman uang lintas batas.

Stablecoins' Cross-border Flows. Source: IMF
Arus Lintas Batas Stablecoin | Sumber: IMF

Grafik menunjukkan bahwa arus lintas batas yang melibatkan USDT dan USDC mencapai sekitar US$170 miliar pada 2025.

“Stablecoin dapat memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah, terutama lintas batas dan untuk pengiriman uang, di mana sistem tradisional seringkali lambat dan mahal,” ujar IMF menjelaskan.

Akibatnya, meskipun pasokan meningkat, sebagian besar modal diserap ke dalam aplikasi dunia nyata daripada spekulasi.

Kehati-hatian Investor Memperlambat Rotasi Modal

Faktor ketiga adalah sentimen investor yang berhati-hati.

Laporan Matrixport terbaru menggambarkan kondisi pasar saat ini yang kurang partisipasi ritel dan volume perdagangan rendah. Indikator sentimen tetap berada di wilayah “takut” dan “sangat takut”.

“Secara sederhana, tanpa volume, antusiasme tidak bisa bertambah, dan tanpa antusiasme, volume tidak akan kembali, sebuah kebuntuan klasik dalam kripto,” papar Matrixport melaporkan.

Sentimen ini mendorong investor untuk menahan stablecoin daripada menggunakannya untuk Bitcoin atau altcoin.

Stablecoin Market Cap. Source: Coinglass
Kapitalisasi Pasar Stablecoin | Sumber: Coinglass

Data historis memperkuat pandangan ini. Perbandingan antara harga Bitcoin dan kapitalisasi pasar USDT serta USDC menunjukkan bahwa, pada paruh pertama tahun 2022, pasokan stablecoin terus meningkat meskipun pasar telah memasuki fase bear. Pada akhir 2022, pasokan stablecoin turun tajam ketika banyak investor keluar dari pasar.

Peningkatan kapitalisasi pasar stablecoin tidak secara otomatis berarti harga Bitcoin atau altcoin akan naik. Dampaknya sangat bergantung pada sentimen investor, arus modal, dan kasus penggunaan lebih luas yang mendorong permintaan stablecoin.

  •  

Apa Tantangan yang Menghalangi Pemulihan Awal Desember XRP?

XRP telah naik 10% sejak awal Desember. Kenaikan ini sejalan dengan pemulihan pasar yang lebih luas. Banyak holder XRP berharap harga akan naik lebih jauh, namun mereka juga sebaiknya mewaspadai beberapa faktor yang mengkhawatirkan.

Faktor-faktor ini bisa membatasi kemampuan XRP untuk pulih bulan ini. Berikut adalah analisis yang menjelaskannya.

Faktor yang Bisa Membuat Tekanan Jual Baru pada XRP di Desember

Data CryptoQuant menunjukkan lonjakan tajam dalam XRP Ledger Velocity. Ini telah mencapai level tertinggi tahun ini.

Metode ini mengukur frekuensi perpindahan aset di seluruh jaringan. Peningkatan yang kuat menunjukkan bahwa XRP tidak disimpan dalam cold wallet atau disimpan untuk kepentingan jangka panjang, melainkan diperdagangkan dengan cepat di antara peserta pasar.

XRP Ledger Velocity. Source: CryptoQuant.
XRP Ledger Velocity. Sumber: CryptoQuant.

CryptoOnchain, seorang analis di CryptoQuant, menjelaskan bahwa lonjakan ini sering mengindikasikan likuiditas tinggi dan partisipasi kuat dari trader. Ini mungkin bahkan melibatkan transaksi besar dari pelaku pasar “whale”.

Indikator ini sendiri bersifat netral, namun lonjakan tiba-tiba sering kali menyebabkan fluktuasi harga yang signifikan. Akibatnya, setiap katalis negatif pada saat ini dapat menekan XRP kembali turun dan menghapus pemulihan awal bulan ini.

Sinyal negatif sudah mulai muncul. Yang pertama adalah lonjakan posisi short. Peningkatan ini telah menciptakan tekanan jual yang berat di segmen derivatif.

XRP Funding Rate. Source: CryptoQuant.
XRP Funding Rate. Sumber: CryptoQuant.

Funding rate tetap kebanyakan negatif, menunjukkan bahwa posisi short mendominasi. Ini mencerminkan sentimen yang semakin bearish di antara trader. Data historis juga menunjukkan bahwa funding rate negatif yang mendalam pada bulan April bertepatan dengan XRP jatuh di bawah US$2.

“Saat lebih banyak trader masuk ke posisi short di pasar derivatif, kelanjutan tren menjadi lebih mungkin, karena tekanan short yang terus-menerus membuat minat untuk membuka posisi long rendah. Di bawah kondisi ini, kemungkinan harga retesting zona US$2,0–US$1,9 meningkat,” prediksi analis PelinayPA .

Secara keseluruhan, kenaikan awal Desember tidak cukup kuat untuk membalikkan tren penurunan yang lebih luas yang telah berlangsung sejak Juli. Pandangan PelinayPA tetap masuk akal di bawah kondisi saat ini.

Tekanan jual juga bisa datang dari investor Korea. CryptoQuant melaporkan bahwa saldo XRP di Upbit mencapai 6,18 miliar, dibandingkan dengan 2,6 miliar di Binance. Pengaruh trader Korea tidak bisa diabaikan.

XRP Exchange Reserve - Upbit. Source: CryptoQuant.
XRP Exchange Reserve – Upbit. Sumber: CryptoQuant.

Cadangan XRP di Upbit terus meningkat selama tiga bulan berturut-turut. Sekarang berada di level tertinggi tahun 2025. Tren ini dapat menciptakan potensi tekanan jual untuk XRP pada bulan Desember.

Jika investor Korea menjual, ditambah dengan sinyal bearish dari pasar derivatif dan peningkatan Velocity, harga XRP mungkin menghadapi penurunan lebih lanjut.

Namun, ETF XRP saat ini berfungsi sebagai penyeimbang terkuat terhadap potensi tekanan jual. Data menunjukkan bahwa ETF ini telah mempertahankan arus masuk bersih positif selama tiga minggu berturut-turut. Vanguard juga telah mengakhiri larangan kripto bertahun-tahun dan akan mengizinkan perdagangan ETF XRP pada Desember.

  •  

PIPPIN Mengesampingkan Pasar, Mengubah US$180.000 Menjadi Lebih dari US$1,5 Juta untuk Seorang Trader

Sementara pasar kripto secara umum mengalami penurunan pada awal Desember, sebuah meme coin berbasis Solana bernama PIPPIN menawarkan reli yang luar biasa melawan tren.

Kenaikan harga yang cepat ini memungkinkan beberapa trader meraup keuntungan besar dalam jangka pendek, namun ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi koreksi tajam yang bisa merugikan para pendatang baru.

Bagaimana Seorang Trader Meraih Lebih dari US$1,3 Juta dengan PIPPIN

PIPPIN berasal dari gambar unicorn yang dihasilkan AI (SVG). Kemudian berkembang menjadi sebuah meme coin di Solana.

Tidak seperti banyak token meme lainnya, pengembang proyek ini menjanjikan untuk merilis alat open-source dengan potensi aplikasi untuk PIPPIN, termasuk sistem pembelajaran interaktif, asisten pemasaran AI, dan bot DevOps berbasis kepribadian yang mampu menulis dan mengimplementasikan kode.

Meskipun memiliki risiko tinggi sebagai meme coin, PIPPIN menjadi salah satu nama paling banyak dibicarakan dalam gelombang meme Solana pada akhir 2025.

PIPPIN Price Performance. Source: BeInCrypto.
Kinerja Harga PIPPIN | Sumber: BeInCrypto.

Menurut data dari BeInCrypto, token ini mengalami lonjakan lebih dari 400% dalam sebulan terakhir dan saat ini diperdagangkan di harga US$0,139. Jika dibandingkan dengan harga terendah di bulan November (US$0,02) hingga puncak terbaru (US$0,20), token ini meningkat sepuluh kali lipat. Selain itu, volume perdagangan harian telah melampaui US$120 juta, peningkatan signifikan dari yang sebelumnya di bawah US$10 juta di bulan November.

Reli ini telah menempatkan salah satu pembeli awal pada keuntungan yang belum tercapai besar. Berdasarkan akun market-tracking LookOnChain, sebuah wallet bernama BxNU5a dibuat sekitar sebulan yang lalu. Wallet ini menghabiskan US$179,800 untuk mendapatkan 8,2 juta token PIPPIN. Nilai saat ini dari kumpulan token ini sekitar US$1,51 juta, menghasilkan keuntungan belum tercapai lebih dari US$1,35 juta.

A month ago, someone created a new wallet, BxNU5a, and spent $179.8K to buy 8.2M $pippin($1.51M now).

This guy is now sitting on over $1.35M in unrealized profits.https://t.co/cXwqW7fYZ6 pic.twitter.com/q6KYWluFUm

— Lookonchain (@lookonchain) December 1, 2025

Nansen juga melaporkan adanya akumulasi whale yang kuat dan peningkatan tajam jumlah wallet aktif, mengindikasikan adanya gelombang investor baru yang menginvestasikan dana pada token tersebut.

“PIPPIN tidak hanya ‘naik’, tetapi meledak. 437% dalam 7 hari dengan volume US$43,9 juta adalah tempo yang berbeda. Whale menambahkan +6,6 juta, wallet baru memasukkan +11 juta, dan exchange melihat arus keluar yang tajam,” — Nansen melaporkan.

Sinyal optimistis ini membangkitkan harapan bahwa PIPPIN bisa menjadi sorotan berikutnya dalam ekosistem meme-coin Solana. Laporan terkini juga menyoroti alasan potensial mengapa gelombang meme-coin dapat kembali pada Desember.

Tanda Peringatan Muncul

Di balik reli eksplosif ini, risiko signifikan juga muncul. Peringatan pertama berfokus pada posisi short PIPPIN yang mengalami likuidasi besar-besaran.

Data dari Coinglass menunjukkan serangkaian posisi short yang terhapus pada minggu terakhir November. Hari likuidasi terberat terjadi pada 1 Desember.

Pippin Total Liquidations. Source: Coinglass
Total Likuidasi Pippin | Sumber: Coinglass

Coinglass melaporkan lebih dari US$15 juta dalam likuidasi hanya pada 1 Desember, dengan lebih dari US$11 juta berasal dari posisi short.

Sinyal on-chain juga memberikan peringatan. Menurut Solscan, meskipun harga melambung, volume perdagangan on-chain riil menurun sebesar 45% dibandingkan minggu sebelumnya.

PIPPIN Token Transder. Source: SolScan
Transfer Token PIPPIN | Sumber: SolScan

Trader melakukan lebih sedikit transaksi on-chain dan lebih banyak aktivitas di exchange. Divergensi ini bisa menjadi sinyal penurunan tajam jika semakin banyak PIPPIN dijual di platform terpusat.

Analis terkenal Altcoin Sherpa membandingkan PIPPIN dengan token meme lainnya, seperti AVA, GRIFFAIN, dan ACT, dan memprediksi bahwa harga mungkin akan segera turun secara signifikan.

“Dengan PIPPIN bergerak, beberapa AI lainnya juga ikut. AVA, GRIFFAIN, ACT. Namun sulit untuk benar-benar memperdagangkan mereka, dan kemungkinan besar ini hanya pump and dump 24 jam saja bagi kebanyakan dari mereka. Kemungkinan kecil untuk menjadi reli yang berkelanjutan,”
— ucap Altcoin Sherpa .

Market cap PIPPIN sebelumnya mencapai lebih dari US$300 juta akhir tahun lalu sebelum anjlok menjadi US$8 juta, yang menambah skeptisisme investor tentang kemungkinan dump tajam lainnya.

Seorang analis lain menggambarkan reli PIPPIN sebagai pola yang sudah dikenal: sekelompok kecil orang mengumpulkan banyak dan menahan pasokan, menciptakan tekanan beli yang mendorong harga naik. Posisi short kemudian dilikuidasi, harga turun setelahnya, dan siklus berulang.

  •  

Bisakah Meme Coin Melakukan Comeback Kuat pada Desember 2025?

Pada akhir November 2025, pasar meme coin mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang signifikan. Beberapa meme coin menampilkan potensi breakout pada grafik harga. Sinyal-sinyal ini menghidupkan harapan akan rebound di sektor yang dulunya sangat aktif ini.

Pertanyaannya sekarang muncul: Bisakah meme coin melakukan comeback yang kuat di Desember 2025? Analisis berikut menawarkan perspektif yang lebih komprehensif dan multidimensi.

Bagaimana Banyak Meme Coin Menunjukkan Reli Mingguan Kuat di Akhir November?

Sinyal pertama datang dari pemulihan kinerja rata-rata sektor meme utama di pasar.

Data dari Coingecko menunjukkan bahwa sebagian besar sektor meme mencatatkan pengembalian mingguan positif di minggu terakhir November. Pengecualian adalah sektor meme politik (PolitiFi), yang berbalik negatif karena tekanan unlock, menyebabkan Official Trump (TRUMP) turun tajam. Sektor lain mencatatkan kenaikan rata-rata berkisar antara 3% hingga lebih dari 20%.

Kinerja Sektor Meme Utama. Sumber: CoinGecko.
Kinerja Sektor Meme Utama. Sumber: CoinGecko.

Kebanyakan meme coin saat ini berada pada rentang harga yang sangat rendah setelah serangkaian penurunan yang panjang. Banyak holder mengadopsi pola pikir “anggap saja hilang,” yang membuat mereka berhenti menjual panik dan malah menahan posisi mereka secara pasif.

Tekanan jual, oleh karena itu, menurun secara signifikan. Ini menciptakan fondasi untuk fase akumulasi yang tenang. Ini biasanya adalah periode ketika whales mulai bertindak.

Meme Coin Mana yang Memimpin Kenaikan Akhir November?

Beberapa meme coin menonjol dan membantu menarik perhatian pasar kembali ke sektor ini:

  • TURBO naik 30% selama tujuh hari terakhir. Data on-chain menunjukkan bahwa pasokan TURBO di exchange telah turun sekitar 40%, menandakan bahwa token telah ditarik ke dalam wallet pribadi. Selain itu, tujuh wallet baru membeli sebanyak 2.074.798.329,08 TURBO (~US$4,23 juta) langsung dari Coinbase.
  • FARTCOIN melonjak lebih dari 30% dalam pekan lalu dan lebih dari 100% dari level terendah bulannya. Sebuah laporan dari BeInCrypto mengaitkan lonjakan ini dengan akumulasi oleh whale dan aktivitas perdagangan on-chain yang tinggi sepanjang bulan.
  • Dogecoin (DOGE) mencatatkan pemulihan mingguan sebesar 7%. Momentum sebagian besar datang dari peluncuran DOGE ETF di AS.
Kinerja Harga TURBO, FARTCOIN, DOGE. Sumber: TradingView.
Kinerja Harga TURBO, FARTCOIN, DOGE. Sumber: TradingView.

Meme coin lainnya juga mengalami apresiasi kuat. SPX6900 (SPX) naik 50%, sementara Pippin (PIPPIN) melonjak 170% di minggu terakhir November.

Perkembangan ini membentuk dasar untuk harapan baru akan kembali bangkitnya meme coin di Desember.

“Nov–Des 2024, meme meroket. Goat, Moodeng, Fartcoin, Popcat, SPX, PNUT semuanya melampaui US$1 miliar. Banyak lainnya mencapai US$200–US$500 juta. Apakah Desember 2025 akan sama? Saya percaya demikian.”
— Investor Aqeel Sid ujar.

Jendela bagi Investor untuk Keluar?

Namun, beberapa analis memperingatkan bahwa jika pemulihan terjadi, ini bisa juga menjadi kesempatan keluar terakhir bagi holder sebelumnya.

“Memecoin mungkin tidak memiliki banyak waktu tersisa untuk siklus ini. Hasil terbaik adalah reli lega sementara. Jika seseorang terjebak dalam koin-koin ini, reli tersebut bisa menjadi peluang nyata untuk keluar.”
— Analis XForceGlobal tutur.

Skeptisisme ini memiliki alasan yang masuk akal. Investor telah mengalami kerugian berat berkali-kali. Mereka mungkin ragu untuk mengumpulkan aset berisiko tinggi dengan utilitas terbatas pada harga yang tinggi.

Sebaliknya, modal mungkin dialokasikan ke token dengan sejarah panjang, distribusi lebih luas, dan ketahanan yang telah teruji dalam siklus pasar sebelumnya.

  •  

Saldo XRP di Binance Mencapai Titik Terendah dalam Satu Tahun: Apa Penyebab dan Dampaknya?

Pada bulan November, ETF XRP AS diluncurkan. Katalis ini secara signifikan meningkatkan permintaan pasar untuk XRP serta membantu XRP menahan tekanan jual yang didorong oleh sentimen pasar negatif secara keseluruhan.

Pergeseran ini menghasilkan beberapa sinyal on-chain yang penting. Analis menafsirkan indikator ini sebagai tanda positif bagi XRP untuk mempertahankan momentum kenaikannya.

Bagaimana Permintaan ETF Mendorong Akumulasi XRP di Exchange pada November?

Data on-chain dari CryptoQuant, per tanggal 27 November 2025, menunjukkan bahwa saldo XRP yang disimpan di Binance turun ke level terendah 12 bulan sebesar 2,71 miliar XRP.

Melihat lebih dekat pada grafik menunjukkan bahwa cadangan XRP Binance mulai berkurang setelah 14 November. Sekitar 100 juta XRP ditarik dari exchange tersebut. Fase ini tepat bersamaan dengan peluncuran resmi ETF XRP spot di Amerika Serikat.

XRP Exchange Reserve - Binance. Source: CryptoQuant.
Cadangan Exchange XRP – Binance. Sumber: CryptoQuant.

Data SoSoValue juga menunjukkan bahwa sejak 14 November ada empat ETF XRP — Canary, Bitwise, Grayscale, dan Franklin — mencatat arus masuk bersih positif selama sembilan hari berturut-turut. Akibatnya, total aset yang dipegang oleh ETF ini melebihi US$670 juta.

XRP ETF Daily Total Net Inflow. Source: SoSoValue
Total Arus Masuk Bersih Harian ETF XRP. Sumber: SoSoValue

Tekanan beli diharapkan menguat lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan. Analis memperkirakan bahwa ETF XRP 21Shares akan segera dilisting.

Analis CryptoQuant Darfost menyebutkan dalam analisis terbarunya bahwa penurunan tajam cadangan XRP di Binance, setelah peluncuran ETF spot, menunjukkan bahwa lebih banyak XRP berpindah ke tangan holder jangka panjang.

“Lebih sedikit token tersedia di platform perdagangan, ditambah dengan permintaan institusional yang meningkat, menciptakan pengaturan yang berpotensi kuat. Jika tren ini berlanjut, XRP bisa memasuki fase yang lebih terstruktur dengan minat institusional yang berkembang.” Darfost menjelaskan.

Namun, analis Vincent Van Code memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai hubungan antara ETF XRP dan permintaan pasar secara keseluruhan.

Dia berargumen bahwa pembelian ETF dari pasar terbuka tidak selalu segera mendorong harga naik. Permintaan ETF harus menyerap volume XRP yang Ripple buka dari cadangan escrownya.

“Jangan lupa bahwa manajer ETF tidak bisa membeli XRP langsung dari Ripple atau dari escrow karena perintah pengadilan. Mereka harus membeli dari pasar terbuka. Ini berarti harga mungkin tidak naik tajam pada awalnya, karena Ripple menjual escrownya setiap bulan sementara ETF menyerap suplai dengan kecepatan yang sama.” Vincent menyarankan.

Analisis terbaru dari BeInCrypto menekankan pentingnya level harga 2 USD. Bertahan di atas zona ini bisa menjadi sinyal fondasi untuk pergerakan naik selanjutnya dalam beberapa hari ke depan.

  •  

3 Altcoin Menghadapi Risiko Likuidasi Besar pada Pekan Terakhir November

Peristiwa likuidasi bernilai miliaran dolar telah menjadi hal yang biasa dalam beberapa bulan terakhir. Peristiwa ini menunjukkan bahwa para trader terus terjebak oleh volatilitas pasar. Beberapa altcoin di pekan terakhir November dapat menciptakan kejutan serupa.

Berikut adalah altcoin-altcoin tersebut beserta alasan mengapa mereka mungkin memicu likuidasi besar-besaran.

1. XRP

Peta likuidasi 7 hari XRP menunjukkan tingkat risiko yang signifikan. Jika XRP naik ke US$2,32 minggu ini, sekitar US$300 juta posisi pendek akan terlikuidasi. Jika XRP turun ke US$1,82, sekitar US$237 juta posisi panjang akan terlikuidasi.

Peta Likuidasi Exchange XRP. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange XRP. Sumber: Coinglass

Trader pendek di pekan terakhir November mungkin menghadapi likuidasi karena beberapa alasan. Sebagai contoh, ETF XRP dari Grayscale akan debut di NYSE pada 24 November. ETF XRP yang terdaftar di AS juga telah mencatatkan arus masuk bersih kumulatif sebesar lebih dari US$422 juta, meskipun pasar secara umum menurun.

Namun, laporan lain menunjukkan bahwa whale XRP beralih dari akumulasi ke penjualan besar-besaran dalam beberapa hari terakhir. Tekanan jual ini dapat mendorong XRP lebih rendah dan memicu likuidasi untuk posisi panjang.

Kekuatan yang saling bertentangan ini dapat menyebabkan kerugian bagi trader panjang dan pendek, terutama karena pasar derivatif menunjukkan tanda-tanda memanas kembali.

2. Dogecoin (DOGE)

Seperti halnya XRP, ETF DOGE dari Grayscale juga akan diluncurkan pada 24 November. Peluncuran ini diperkirakan akan meningkatkan sentimen sekitar meme coin terkemuka tersebut.

Ahli ETF Nate Geraci percaya bahwa Grayscale Dogecoin ETF (GDOG) menandai tonggak penting. Dia melihatnya sebagai bukti kuat dari perubahan regulasi besar dalam setahun terakhir.

“Grayscale Dogecoin ETF. ETF doge ’33 Act pertama. Beberapa (banyak) mungkin tertawa. Tapi ini adalah peluncuran yang sangat simbolis. Menurut saya, contoh terbaik dari pergeseran regulasi kripto besar-besaran dalam setahun terakhir. Ngomong-ngomong, GDOG mungkin sudah menjadi simbol ticker 10 besar bagi saya,” ucap Geraci .

Peta Likuidasi Exchange DOGE. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange DOGE. Sumber: Coinglass

Jika faktor positif ini mendorong DOGE di atas US$0,16 minggu ini, total likuidasi posisi pendek dapat mencapai US$159 juta.

Namun, laporan lain menunjukkan bahwa whale menjual 7 miliar DOGE selama bulan lalu. Jika tekanan jual ini berlanjut, hal ini mungkin membatasi pemulihan atau bahkan memicu penurunan.

Jika DOGE turun di bawah US$0,13, likuidasi posisi panjang bisa melebihi US$100 juta.

3. Tensor (TNSR)

Tensor (TNSR) reli lebih dari 340% minggu lalu, menarik perhatian kuat dari trader. Namun, harganya dengan cepat terkoreksi hampir 60% dari puncak terbarunya di US$0,36.

Simon Dedic, pendiri Moonrock Capital, mengatakan bahwa reli tersebut terlihat mencurigakan. Dia menyarankan bahwa tindakan harga menunjukkan tanda-tanda “insider pump.”

Tensor dan Coinbase belum merespons tuduhan ini. Namun, analis lain mencatat bahwa 10 wallet teratas memegang sekitar 68% dari total pasokan. Konsentrasi ini menciptakan risiko signifikan dan meningkatkan volatilitas.

Peta Likuidasi Exchange TNSR. Sumber: Coinglass
Peta Likuidasi Exchange TNSR. Sumber: Coinglass

Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi harga TNSR dalam beberapa hari mendatang. Jika harga naik ke US$0,19, likuidasi posisi pendek dapat mencapai hampir US$6 juta. Jika harga turun ke US$0,11, likuidasi posisi panjang dapat melebihi US$5 juta.

  •  

Altcoin Menolak Mati: 3 Sinyal Positif Muncul saat Ketakutan Pasar Mencapai Ekstrem

Sementara total kapitalisasi pasar memasuki minggu keempat penurunan berturut-turut dan pasar kehilangan hampir US$1 triliun pada bulan November, data mengungkapkan perbedaan mencolok dalam cara investor menarik modal. Aset mid-cap dan low-cap menunjukkan sinyal positif yang mengejutkan.

Apa sinyal ini, dan apa artinya dalam konteks saat ini? Laporan berikut memberikan penjelasan yang rinci.

3 Sinyal Positif untuk Altcoin Saat Pasar Menjadi Paling Pesimis

Indeks sentimen pasar telah tetap dalam “ketakutan ekstrem” selama sebagian besar bulan November. Meski begitu, beberapa sinyal positif tetap muncul, memberikan secercah harapan bagi altcoin.

Pertama, laporan dari CryptoQuant membandingkan kinerja kapitalisasi pasar Bitcoin, large caps, serta altcoin mid-cap dan small-cap. Ini menunjukkan ketahanan signifikan di segmen low-cap.

BTC vs. Altcoin Market Cap Comparison. Source: CryptoQuant.
Perbandingan Kapitalisasi Pasar BTC vs. Altcoin | Sumber: CryptoQuant.

Menurut grafik perbandingan kapitalisasi pasar, Bitcoin mengalami penurunan paling tajam di bulan November. Large caps, yang mencakup 20 altcoin teratas, juga turun, tapi tidak sebanyak itu. Altcoin mid-cap dan small-cap hanya mengalami sedikit penurunan dan dampaknya lebih ringan.

“Large caps mengalami kesulitan, tapi tidak sebanyak BTC, sedangkan mid–small caps menunjukkan ketahanan sejati,” ujar analis Darkfost dalam catatannya.

Faktanya, grafik tersebut menunjukkan bahwa hanya kapitalisasi pasar Bitcoin dan large caps yang membentuk new all-time highs. Aset mid-cap dan low-cap belum kembali ke puncak akhir tahun 2024. Dari sudut pandang psikologis, setelah altcoin turun terlalu dalam — sering kali kehilangan 80–90% nilainya — holder cenderung menganggap aset mereka sebagai “sudah hilang.” Mereka pun tidak terlalu terdorong untuk menjual secara panik.

Ini mengarah pada faktor penting kedua: perbedaan antara Dominasi Bitcoin dan Dominasi OTHERS.

Dominasi Bitcoin (BTC.D) mengukur bagian Bitcoin dari total kapitalisasi pasar. Dominasi OTHERS (OTHERS.D) mengukur porsi yang dipegang oleh semua altcoin kecuali 10 teratas.

Bitcoin Dominance and OTHERS Dominance. Source: TradingView
Dominasi Bitcoin dan Dominasi OTHERS | Sumber: TradingView

Grafik tersebut menunjukkan bahwa di bulan November, OTHERS.D naik dari 6,6% menjadi 7,4%. Sementara itu, BTC.D turun dari 61% menjadi 58,8%.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa investor altcoin tidak lagi mudah menjual secara panik, bahkan saat mengalami kerugian. Sebaliknya, mereka menahan posisi dan menunggu pemulihan.

Secara historis, ketika BTC.D menurun dan dominasi altcoin meningkat, pasar sering kali bertransisi ke dalam siklus bull altcoin.

Selain itu, data Binance mengindikasikan bahwa 60% dari volume trading saat ini berasal dari altcoin. Ini adalah tingkat tertinggi sejak awal tahun 2025.

Dominance by Volume. Source: CryptoQuant.
Dominasi Berdasarkan Volume | Sumber: CryptoQuant.

Analis Maartunn percaya data ini menyoroti di mana aktivitas trading nyata terjadi. Saat ini, aktivitas terpusat di luar mata uang kripto utama. Altcoin sekali lagi menjadi kendaraan trading yang sangat populer di Binance.

“Secara historis, peningkatan pangsa volume trading altcoin seringkali bersamaan dengan peningkatan spekulasi di pasar,” terang maandurn dalam laporannya.

Secara ringkas, altcoin mid-cap dan low-cap menerima aliran likuiditas yang kuat. Mereka juga menunjukkan kinerja harga yang lebih baik dan rasio pangsa pasar yang lebih tinggi. Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa holder altcoin memiliki harapan kuat untuk pemulihan dari posisi terendah.

  •  

NEAR Intents Catat Volume Transaksi Rekor, Membuat Harapan Pemulihan Harga “NEAR”

Pada bulan November, pendapatan biaya harian NEAR Intents mencapai rekor tertinggi. Pada saat yang sama, volume perdagangan hariannya meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Namun, harga NEAR tetap menunjukkan kinerja lemah dan terjebak dalam rentang akumulasi tahun 2025.

Data positif ini memicu harapan bahwa investor dapat mengamankan posisi masuk yang kuat sebelum ketakutan pasar secara keseluruhan menghilang dan fundamental mulai berpengaruh.

Bagaimana NEAR Intents Menjadi Katalis Akhir 2025 Bagi Harga NEAR

NEAR Intents adalah protokol perdagangan lintas chain yang dibangun di atas NEAR Protocol, sebuah platform blockchain yang fokus pada AI dan abstraksi chain.

Protokol ini menghilangkan kebutuhan bagi pengguna untuk melakukan tindakan manual yang rumit. Ini termasuk menghubungkan token, mengelola biaya gas di berbagai jaringan, atau menangani langkah-langkah perantara. NEAR Intents memungkinkan pengguna—atau agen AI—untuk menyatakan “intent” untuk hasil yang diinginkan. Protokol ini kemudian mengotomatisasi seluruh prosesnya, memberikan pengalaman yang mulus dan efisien.

Menurut Dune Analytics, pendapatan biaya harian NEAR Intents mencapai rekor lebih dari US$400.000. Ini mendorong total biaya kumulatif melampaui US$10 juta. Sementara itu, volume perdagangan harian secara konsisten tetap di atas US$150 juta, menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dari kuartal sebelumnya.

Volume & Biaya Harian di NEAR Intents | Sumber: Dune.

NEAR Protocol juga melaporkan bahwa volume perdagangan kumulatif 30 harinya baru-baru ini melampaui US$3 miliar.

Selain itu, laporan Bitwise mencatat bahwa NEAR Intents mencatat volume perdagangan sebesar US$969 juta untuk pekan yang dimulai pada 10 November 2025. Bitwise meramalkan bahwa NEAR Intents akan meningkatkan volume perdagangan mingguan lebih dari sepuluh kali lipat dan mencapai US$10 miliar pada bulan Juni 2026.

Near Intents Weekly Volume. Source: Bitwise
Volume Mingguan Near Intents | Sumber: Bitwise

Pertumbuhan ini akan memberi dampak positif pada token NEAR.

“Model token NEAR dirancang untuk menangkap nilai dari aktivitas AI-native. Ini mencakup biaya route intent, layanan infrastruktur, dan eksekusi model, melampaui monetisasi ruang blok tradisional,” papar Bitwise .

Apa Penyebab Lonjakan Volume Ini?

Laporan CoinMetrics menyoroti peran wallet Zashi. Wallet ini mengintegrasikan dengan NEAR Intents, memungkinkan pertukaran multichain menuju ZEC yang terlindungi. Sementara itu, jumlah ZEC yang disimpan dalam kolam terlindungi mencapai tingkat baru seiring meningkatnya permintaan akan privasi.

ZEC Volume on NEAR Intents. Source: Dune
Volume ZEC di NEAR Intents | Sumber: Dune

Akibatnya, investor makin banyak beralih ke NEAR Intents. Perdagangan ZEC kini menyumbang sekitar 10% dari volume harian protokol, rata-rata mencapai US$15 juta per hari.

Harga NEAR Masih Terjebak di Rentang Akumulasi 2.025

Meskipun ada perkembangan ini, harga NEAR tetap terjebak dalam zona akumulasinya tahun 2025. Data dari TradingView menunjukkan NEAR bergerak antara US$1,90 dan US$3,10 sejak awal tahun.

NEAR Price Performance. Source: TradingView.
Performa Harga NEAR | Sumber: TradingView.

Analis Vespamatic mengaitkan stagnasi ini dengan penurunan harga Bitcoin. Tekanan ini bisa menyebabkan altcoin turun lebih jauh meskipun fundamentalnya tetap kuat.

“NEAR berisiko jatuh ke US$0,6, terutama jika Bitcoin jatuh ke US$84.000. Dalam pasar bearish, hampir 99% altcoin dapat hancur meskipun memiliki fundamental kuat,” prediksi Vespamatic.

Namun, analis juga mencatat bahwa harga NEAR saat ini di sekitar US$1,9 sejajar dengan support terkuat tahun ini. Dikombinasikan dengan katalis positif baru-baru ini, level ini mungkin bisa membentuk pantulan harga potensial.

  •  

Dominasi Tether Mencapai 6% di November – Mengapa Ini Sinyal Mengkhawatirkan

Pada November 2025, indeks Tether Dominance (USDT.D) — bagian dari kapitalisasi pasar USDT relatif terhadap kapitalisasi pasar kripto keseluruhan — secara resmi melampaui 6%. Indeks ini juga berhasil menembus garis tren menurun yang telah bertahan sejak 2022.

Para analis menyatakan kekhawatirannya karena USDT.D menembus level resistance jangka panjang. Pergerakan ini sering kali menandakan awal dari koreksi besar atau bahkan pasar bear yang berkepanjangan untuk seluruh pasar kripto.

Seberapa Signifikan Kenaikan USDT.D dalam Konteks Pasar November?

Data TradingView menunjukkan bahwa USDT.D mencapai 6,1% pada 18 November sebelum mengalami koreksi menjadi 5,9%.

Awal bulan ini, metrik ini berada di bawah 5%. Peningkatan ini mencerminkan kewaspadaan investor yang membesar. Banyak yang beralih ke stablecoin paling likuid daripada menggunakan dana untuk membeli altcoin yang sedang diskon besar.

USDT.D vs. Total Market Cap. Sumber: TradingView
USDT.D vs. Total Market Cap. Sumber: TradingView

Data historis menunjukkan korelasi terbalik yang kuat antara USDT.D dan kapitalisasi pasar total. Oleh karena itu, jika USDT.D menembus garis tren yang telah bertahan hampir empat tahun, ini dapat menandakan penurunan lebih dalam di seluruh pasar.

Beberapa analis memperkirakan USDT.D akan naik menuju 8% pada akhir tahun, yang secara implisit menunjukkan bahwa pasar bear mungkin terbentuk pada bulan November. Proyeksi ini memiliki dasar karena ketakutan terus meningkat dan tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Selain itu, analis ternama Milk Road menyoroti pergeseran signifikan di pasar stablecoin. Data DefiLlama menunjukkan bahwa total kapitalisasi pasar stablecoin turun dari US$309 miliar pada akhir Oktober menjadi US$303,5 miliar pada November.

Stablecoin Market Cap. Sumber: DefiLlama.
Stablecoin Market Cap. Sumber: DefiLlama.

Pasar stablecoin telah kehilangan sekitar US$5,5 miliar dalam waktu kurang dari sebulan. Ini menandai penurunan signifikan pertama sejak pasar bear 2022. Grafik DefiLlama memperlihatkan bahwa, setelah empat tahun pertumbuhan berkelanjutan, kurva telah mendatar dan mulai menurun.

Kombinasi dari menyusutnya kapitalisasi pasar stablecoin dan meningkatnya USDT.D menunjukkan tren yang lebih luas. Investor tampaknya tidak hanya menjual altcoin menjadi stablecoin tetapi juga menarik stablecoin dari pasar sepenuhnya.

“Pasokan yang berkembang berarti likuiditas baru memasuki sistem. Ketika itu mendatar atau berbalik arah, itu menandakan bahwa aliran yang memicu reli telah mendingin,” jelas Milk Road .

Namun, Milk Road masih melihat secercah optimisme dalam lanskap saat ini. Dia berpendapat bahwa situasi ini tidak serta merta menunjukkan krisis. Sebaliknya, pasar beroperasi dengan lebih sedikit “bahan bakar” untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, dan perubahan ini sering kali mendahului perubahan harga.

Selain itu, laporan terbaru dari BeInCrypto mencatat tren yang bertolak belakang. Meskipun kapitalisasi pasar menurun, jumlah stablecoin yang dipegang di exchange meningkat pada bulan November. Ini menunjukkan bahwa beberapa investor melihat penurunan ini sebagai kesempatan untuk memposisikan diri menjelang akhir tahun.

  •  

3 Altcoin Kapitalisasi Kecil Breakout dari Akumulasi Jangka Panjang pada November

Ketika sebuah altcoin mengalami pump kuat dan breakout dari zona akumulasi jangka panjang, pergerakan ini bisa menunjukkan perhatian yang diperbarui terhadap proyek tersebut. Pola ini bisa lebih bermakna bagi altcoin berkapitalisasi kecil karena mereka sering menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi.

Beberapa altcoin menunjukkan perilaku ini pada bulan November. Detailnya dijelaskan di bawah ini.

1. Firo (FIRO)

Firo (FIRO) adalah aset kripto yang berfokus pada privasi. Reli baru-baru ini mendapat manfaat dari meningkatnya minat terhadap privasi blockchain.

Data harga BeInCrypto menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar FIRO meningkat dari US$10 juta menjadi lebih dari US$48 juta sejak Oktober. Aset tersebut juga breakout dari rentang akumulasi 2025-nya.

Kinerja Harga FIRO. Sumber: BeInCrypto.
Kinerja Harga FIRO. Sumber: BeInCrypto.

Meski kapitalisasi pasar hampir naik lima kali lipat, FIRO tetap menjadi altcoin berkapitalisasi kecil. Banyak investor percaya bahwa melarikan diri dari zona akumulasi 2025 bisa memungkinkan FIRO bergerak lebih jauh dan mungkin mencapai 10 US$ pada 2026.

FIRO juga tetap berada di bagian Trending di Coingecko sepanjang minggu. Tren ini mencerminkan minat riset yang kuat dari para investor.

CoinGecko Top Trending Coins
CoinGecko Top Trending Coins. Sumber: CoinGecko.

“FIRO telah tren #1 di Coingecko selama seminggu penuh. Ketika teknologinya benar-benar hebat, minat berbicara dengan sendirinya. Milyaran.” – Investor Zerebus menuturkan.

Bersamaan dengan reli, saldo exchange FIRO turun lebih dari 21%, menjadi hanya lebih dari 256.000 token, menurut Nansen. Penurunan ini menunjukkan bahwa permintaan untuk akumulasi tetap kuat, meskipun ada ketakutan yang mendominasi bulan November.

2. Alchemix (ALCX)

Alchemix (ALCX) adalah protokol DeFi yang memungkinkan pengguna untuk meminjam aset sintetis, seperti alUSD atau alETH, berdasarkan hasil masa depan yang dihasilkan oleh jaminan mereka.

Data harga menunjukkan bahwa ALCX melesat 140% pada bulan November. Pergerakan ini secara resmi mengakhiri fase sideways yang berlangsung sejak Februari hingga sekarang.

Kinerja Harga ALCX. Sumber: BeInCrypto.
Kinerja Harga ALCX. Sumber: BeInCrypto.

Altcoin ini memiliki pasokan beredar rendah, yaitu hanya lebih dari 3 juta ALCX. Data Ethplorer menunjukkan bahwa dua minggu pertama bulan November mencatat volume transaksi on-chain ALCX tertinggi dalam tiga tahun. Lebih dari 20.000 ALCX dipindahkan di minggu pertama dan lebih dari 10.000 di minggu kedua.

Harga ALCX vs. Volume Transfer. Sumber: Ethplorer
Harga ALCX vs. Volume Transfer. Sumber: Ethplorer

Aktivitas ini mencerminkan akumulasi yang kuat. Data Nansen juga menunjukkan bahwa saldo exchange ALCX turun lebih dari 35% dalam 30 hari terakhir.

Sinyal-sinyal ini telah memperkuat ekspektasi investor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan. Optimisme ini didukung oleh kapitalisasi pasar ALCX yang relatif kecil, sekitar 37,5 juta US$.

“ALCX memiliki potensi lebih dari 100X berdasarkan breakout harga besar yang terjadi di awal siklus ini dan harga ini hanya mungkin sedang bersiap untuk pertumbuhan tersebut…” prediksi Investor JAVON MARKS .

3. Nano (XNO)

Nano (XNO) adalah mata uang kripto yang dirancang untuk pembayaran dunia nyata. Ini menawarkan transaksi cepat, tanpa biaya, dan berkelanjutan berkat arsitektur block-lattice dan mekanisme konsensus hemat energi.

Data harga menunjukkan bahwa XNO naik lebih dari 70% dalam sebulan terakhir. Aset ini sekarang diperdagangkan sekitar US$1 dengan kapitalisasi pasar US$143 juta. Reli ini mendorong XNO keluar dari zona akumulasi yang dimulai pada bulan Maret.

Kinerja Harga XNO. Sumber: BeInCrypto.
Kinerja Harga XNO | Sumber: BeInCrypto.

Nano muncul selama altcoin Season 2017 dan telah melewati beberapa siklus pasar. Lonjakan volume perdagangan baru-baru ini telah memperbaharui harapan investor bahwa XNO dapat menargetkan US$5 atau bahkan US$8.

Selain itu, lebih dari 86,5 juta XNO—sekitar 67% dari suplai yang beredar—telah di-stake oleh Perwakilan yang memvalidasi transaksi jaringan. Tingkat staking ini menunjukkan komitmen investor untuk mendukung jaringan ini dan memperkuat tren kenaikan.

Breakout dari akumulasi jangka panjang tetap salah satu strategi yang banyak analis soroti pada bulan November. namun, altcoin berkapitalisasi kecil membawa risiko lebih tinggi. Likuiditas yang lebih rendah dapat menyebabkan volatilitas yang lebih tajam selama penurunan pasar.

Karena itu, mempertahankan alokasi yang moderat mungkin penting saat berurusan dengan aset-aset ini.

  •  

3 Altcoin yang Terancam Likuidasi Masif di Pekan Kedua November

Walau altcoin season (altseason) belum sepenuhnya kembali, beberapa altcoin menunjukkan performa yang lebih tangguh dibanding pasar kripto secara keseluruhan pada pekan kedua November. Namun, token-token yang sama ini juga menghadapi risiko likuidasi masif bagi para trader jangka pendek.

Lantas, altcoin mana saja yang berada dalam zona bahaya, dan risiko apa yang mengintai para trader derivatifnya?

1. XRP

Sentimen jangka pendek pada XRP masih sangat positif, terutama menjelang peluncuran ETF XRP spot dari Canary Capital pada 13 November.

Di samping itu, lima ETF XRP spot lainnya dari Franklin Templeton, Bitwise, Canary Capital, 21Shares, dan CoinShares juga telah muncul di daftar DTCC (Depository Trust and Clearing Corporation). Perkembangan ini memperkuat keyakinan investor bahwa beberapa ETF XRP mungkin segera memperoleh persetujuan resmi.

XRP Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
XRP Exchange Liquidation Map | Sumber: Coinglass

Peta likuidasi 7 hari terakhir menunjukkan konsentrasi besar potensi likuidasi posisi long, menandakan bahwa banyak trader yang masih mengantisipasi reli harga XRP pekan ini.

Namun, analisis terbaru BeInCrypto mengungkapkan penurunan tajam jumlah alamat baru XRP dalam sepekan terakhir — sinyal melemahnya minat investor baru. Selain itu, perbedaan MVRV Long/Short juga menurun, meningkatkan peluang koreksi harga.

Apabila harga XRP ambruk ke sekitar US$2,10 pekan ini, lebih dari US$340 juta posisi long berpotensi tersapu likuidasi. Sebaliknya, jika XRP naik ke US$2,75, posisi short senilai US$69 juta kemungkinan terhapus.

2. Zcash (ZEC)

Reli Zcash (ZEC) belum menunjukkan tanda-tanda melambat pada pekan kedua November. Setelah menyentuh US$750 sebelum terkoreksi ke sekitar US$658, banyak trader tetap optimistis harga bisa menembus US$1.000.

Peta likuidasi 7 hari terakhir menunjukkan bahwa trader derivatif jangka pendek kini menempatkan lebih banyak modal dan leverage pada posisi long — artinya potensi kerugian mereka akan lebih besar jika harga ZEC terkoreksi minggu ini.

ZEC Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
ZEC Exchange Liquidation Map | Sumber: Coinglass

Jika harga ZEC amblas ke US$540, lebih dari US$72 juta posisi long bakal terbantai likuidasi. Sebaliknya, jika naik ke US$760, sekitar US$44 juta posisi short bisa tersapu.

Namun, beberapa analis memperingatkan harga ZEC mungkin sedang membentuk pola parabolic uptrend klasik setelah reli 10x lipat — maknanya, harga mungkin sudah mendekati fase akhir tren tersebut.

“Saya baru saja menjual 90% ZEC saya. Saya tetap bullish pada tesis privasi, tapi grafik parabolik jarang bertahan lama tanpa koreksi signifikan. Terlalu banyak FOMO jangka pendek menurut saya,” ujar investor Gunn.

3. Starknet (STRK)

Starknet (STRK) mengejutkan pasar di pekan kedua November dengan lonjakan 30% dalam satu hari, memulihkan sebagian besar kerugian dari penurunan tajam bulan lalu.

Sejumlah analis menilai bahwa STRK kini mungkin sedang menembus garis resistance jangka panjang, membuka peluang awal bull run baru.

Data peta likuidasi menunjukkan sentimen bullish jangka pendek, dengan dominasi potensi likuidasi posisi long dibanding posisi short.

STRK Exchange Liquidation Map. Source: Coinglass
STRK Exchange Liquidation Map | Sumber: Coinglass

Namun, data dari CryptoRank melaporkan bahwa STRK termasuk dalam tujuh altcoin dengan token unlock terbesar pekan ini, di mana lebih dari 127 juta token akan dilepaskan ke pasar. Hal ini berpotensi menambah tekanan jual signifikan, mengganggu strategi trader yang menggunakan leverage tinggi.

Jika harga STRK turun ke US$0,128, sekitar US$14 juta posisi long berpotensi terlikuidasi. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus US$0,20, sekitar US$1,78 juta posisi short dapat tersapu bersih.

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi altcoin yang terancam likuidasi masif di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  
❌