Reading view

Apakah Arthur Hayes Baru Saja Menjual Ethereum Senilai US$1,5 Juta?

Arthur Hayes telah memindahkan 508,647 ETH, dengan nilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital, dan langkah ini memicu spekulasi baru bahwa veteran kripto tersebut sedang mengurangi eksposurnya.

Lewat langkah ini, banyak yang terkejut karena belakangan Hayes justru memaparkan salah satu thesis bullish terkuatnya untuk Ethereum.

Spekulasi Penjualan Ethereum oleh Arthur Hayes

Data on-chain menunjukkan transfer tersebut berasal dari wallet yang terhubung pada Hayes dan masuk ke alamat deposit Galaxy Digital. 

Transfer ke institusi tidak selalu berarti akan ada penjualan langsung. Tapi, biasanya pergerakan seperti ini berkaitan dengan penyediaan likuiditas atau proses eksekusi over-the-counter.

Arthur Hayes Kirim 508 ETH Ke Galaxy Digital | Sumber: Arkham

Transaksi ini terjadi ketika Ethereum diperdagangkan sedikit di bawah level psikologis penting US$3.000, setelah Desember yang bergejolak akibat outflow ETF dan reposisi di derivatif.

Meski begitu, Hayes masih memegang lebih dari 4.500 ETH.

Jadi, jika ada penjualan itu hanya bagian dari manajemen portofolio, bukan keluar sepenuhnya.

Waktu langkah ini juga menarik. Baru beberapa hari lalu, Hayes menyampaikan penjelasan terperinci soal masa depan institusional Ethereum, dengan meyakini bahwa pelaku keuangan besar akhirnya menerima batasan blockchain privat.

“You can’t have a private blockchain. You must have a public blockchain for security and real usage.”

Hayes menggambarkan stablecoin sebagai katalis yang membuat Ethereum dapat diterima oleh keuangan tradisional. Ia memperkirakan bahwa perbankan akan membangun lebih banyak infrastruktur Web3 di atas Ethereum, bukan melalui ledger khusus.

“You’re going to see large banks start doing crypto and Web3 using a public blockchain. I think the public blockchain will be Ethereum.”

Ia juga menyadari bahwa masalah privasi masih menjadi tantangan untuk adopsi institusi, namun menurutnya kendala ini akan terselesaikan di level aplikasi atau layer-2, dengan Ethereum tetap menjadi fondasi keamanan.

“They might build an L2 that has some sort of privacy features… but the substrate, the security layer, is still Ethereum.”

namun kondisi pasar masih campuran. Ethereum masih sulit mempertahankan reli di atas US$3.000 karena exchange-traded fund (ETF) ETH spot mencatat outflow besar pada pertengahan Desember, sementara volatilitas di pasar derivatif juga makin mengecil. Ini mengindikasikan kehati-hatian, bukan ketakutan. 

Pada level protokol, aktivitas pengguna terus berpindah ke rollup sehingga biaya transaksi tetap rendah, tapi pendapatan fee untuk core Ethereum jadi terbatas.

Hayes juga menyampaikan pandangan realistis tentang harapan valuasi, dengan memberi target jangka panjang, bukan prediksi jangka pendek.

“If ETH gets to $20,000, that’s about 50 Ethereum to make a million… by the end of the cycle, by the next presidential election.”

Saat ini, aktivitas on-chain Hayes menggambarkan posisi taktis, bukan perubahan keyakinan. Thesis dia masih kokoh: Ethereum akan unggul jika stablecoin dan keuangan institusi on-chain bisa berkembang besar. 

Namun market sepertinya masih menunggu narasi itu benar-benar terwujud sepenuhnya.

  •  

Ethereum Lebih Unggul dari Bitcoin meskipun Harga Masih Tertahan di Bawah US$3.000

Ethereum masih sulit pulih karena terus gagal menutup harga di atas level US$3.000. ETH beberapa kali mencoba naik, tapi selalu kembali turun akibat tekanan jual.

Meskipun pergerakan harga membuat holder merasa frustrasi, data jaringan menunjukkan fundamental yang semakin kuat sehingga mungkin dapat mendukung pemulihan di masa depan.

Holder Ethereum Masih Bertahan

Ethereum kini memimpin semua aset kripto utama dalam jumlah wallet non-kosong. Jaringannya memiliki lebih dari 167,9 juta alamat aktif dengan saldo. Sebagai perbandingan, Bitcoin hanya punya sekitar 57,62 juta. Aset top cap lain tertinggal jauh dari kedua jaringan tersebut.

Dominasi ini menunjukkan basis pengguna Ethereum yang sangat luas dan ragam kegunaannya. Aktivitas decentralized finance, NFT, serta smart contract terus mendorong keterlibatan pengguna. Partisipasi tinggi menandakan kepercayaan dari pengguna, yang sangat penting dalam menjaga permintaan.

Ingin dapat insight token lain seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum Holders Data
Data Holder Ethereum | Sumber: Santiment

Indikator makro juga semakin memperkuat pandangan positif. Saldo Ethereum di exchange terpusat terus berkurang secara bertahap. Sejak awal bulan ini, sekitar 397.495 ETH telah ditarik dari exchange, sehingga pasokan jual yang tersedia langsung menjadi lebih sedikit.

Pengeluaran ETH dari exchange ini menandakan akumulasi pada level harga saat ini. ETH yang ditarik bernilai lebih dari US$1,17 miliar, menunjukkan keyakinan investor jangka panjang. Saldo exchange yang lebih rendah sering kali membuat tekanan jual berkurang sehingga bisa mendukung pemulihan harga saat permintaan meningkat.

Ethereum Balance on Exchanges
Saldo Ethereum di Exchange | Sumber: Glassnode

Harga ETH Bisa Tembus Batas Kritis

Harga Ethereum berada di kisaran US$2.946 pada waktu publikasi, masih di bawah level psikologis US$3.000. Aset ini terus memantul dari zona support US$2.762 selama beberapa pekan terakhir. Perilaku ini menunjukkan pembeli tetap mempertahankan di level bawah walau situasi pasar masih tidak pasti.

Bila tren positif berlanjut, ETH bisa mencoba breakout lagi melewati US$3.000. Jika berhasil, harga bisa menuju US$3.131. Momentum yang terus berlanjut dapat mendorong kenaikan ke US$3.287, yang menandakan kepercayaan yang makin besar dari partisipan ritel maupun institusi.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Risiko tetap muncul bila tekanan jual makin kuat. Jika ETH breakdown di bawah US$2.762, narasi pemulihan bisa makin lemah. Hilangnya support ini dapat mendorong Ethereum ke level US$2.681, yang merupakan titik terendah empat pekan terakhir dan bisa membatalkan prediksi bullish yang didukung metrik on-chain.

  •  

Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000

Ethereum continues to struggle with price recovery as it repeatedly fails to close above the $3,000 level. ETH has shown brief upside attempts, only to retreat under selling pressure. 

While price action remains frustrating for holders, underlying network data points to strengthening fundamentals that may support future recovery.

Ethereum Holders Are Staying

Ethereum leads all major cryptocurrencies in non-empty wallet count. The network hosts more than 167.9 million active addresses holding balances. Bitcoin, by comparison, has about 57.62 million. Other top-cap assets trail significantly behind both networks.

This dominance highlights Ethereum’s broad user base and diverse use cases. Decentralized finance, NFTs, and smart contract activity continue to drive engagement. Strong participation reflects confidence, which plays a critical role in sustaining demand.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Ethereum Holders Data
Ethereum Holders Data. Source: Santiment

Macro indicators further support a constructive outlook. Ethereum balances on centralized exchanges have declined steadily. Since the start of the month, roughly 397,495 ETH have been withdrawn from exchanges, reducing immediate sell-side supply.

These outflows suggest accumulation at current price levels. The withdrawn ETH is valued at over $1.17 billion, signaling confidence among long-term investors. Lower exchange balances often precede reduced selling pressure, which can support price recovery when demand strengthens.

Ethereum Balance on Exchanges
Ethereum Balance on Exchanges. Source: Glassnode

ETH Price Could Breach The Critical Barrier

Ethereum trades near $2,946 at the time of writing, remaining below the psychological $3,000 level. The asset has consistently bounced off the $2,762 support zone over recent weeks. This behavior indicates buyers are defending lower levels despite broader uncertainty.

If supportive trends continue, ETH could attempt another breakout above $3,000. A successful move may open the path toward $3,131. Continued momentum could extend gains toward $3,287, signaling improving confidence among both retail and institutional participants.

ETH Price Analysis.
ETH Price Analysis. Source: TradingView

Risks persist if selling pressure intensifies. A breakdown below $2,762 would weaken the recovery narrative. Losing this support could send Ethereum toward the $2,681 level, marking a four-week low and invalidating the bullish thesis outlined by improving on-chain metrics.

The post Ethereum Outshines Bitcoin Even As Price Remains Stuck Under $3,000 appeared first on BeInCrypto.

  •  

Rp53 Triliun Opsi Kripto Kedaluwarsa Hari Ini, Apa Efeknya ke Pasar?

Lebih dari US$3,16 miliar (sekitar Rp52,92 triliun) opsi Bitcoin dan Ethereum akan kedaluwarsa pada Jumat pukul 08.00 UTC (15.00 WIB) di Deribit. Peristiwa ini menjadi penyelesaian derivatif besar terakhir sebelum libur Natal.

Dengan likuiditas pasar yang cenderung menipis menjelang musim liburan dan posisi trader yang terkonsentrasi di sekitar level harga krusial, pelaku pasar terlihat memilih bersikap defensif sambil menunggu katalis yang lebih jelas sebelum mengambil posisi arah tertentu.

Apa yang Bisa Trader Antisipasi saat Opsi Bitcoin US$3 Miliar Kedaluwarsa?

Bitcoin menyumbang porsi terbesar dari total kedaluwarsa hari ini, dengan nilai nosional sekitar US$2,69 miliar (sekitar Rp45 triliun). Pada waktu publikasi, BTC diperdagangkan di US$87.194, naik 0,54% dalam 24 jam terakhir.

Level maximum pain untuk opsi Bitcoin berada di US$88.000, menempatkan harga spot tipis di bawah harga strike tersebut. Maximum pain merupakan titik di mana jumlah kontrak opsi yang berakhir tanpa nilai berada pada level tertinggi.

Sementara itu, data open interest menunjukkan sikap pasar yang relatif seimbang namun condong defensif. Open interest call Bitcoin tercatat 17.506 kontrak, sementara put mencapai 13.309 kontrak, menghasilkan total 30.815 kontrak dengan rasio put-to-call 0,76.

Expiring Bitcoin Options
Opsi Bitcoin yang Segera Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Meskipun opsi call masih unggul secara jumlah, konsentrasi posisi di sekitar US$88.000 membatasi ruang naik kecuali harga spot mampu menembus level tersebut secara meyakinkan. Analis Deribit menyoroti kondisi ini dalam pembaruan pasar mereka:

“Open interest BTC terkonsentrasi di sekitar 88K, dengan posisi put sedikit lebih berat, mengarah pada kedaluwarsa yang relatif terkendali kecuali harga spot keluar dari kisaran,” tulis Deribit.

Pernyataan tersebut memperkuat pandangan bahwa Bitcoin berpotensi tetap bergerak sideways hingga proses penyelesaian kontrak selesai, terutama di tengah kehati-hatian pra-liburan.

Lebih dari US$470 Juta Opsi Ethereum Kedaluwarsa Hari Ini

Ethereum menghadirkan dinamika yang berbeda. Sekitar US$473 juta (sekitar Rp7,9 triliun) opsi ETH akan kedaluwarsa hari ini. Pada waktu publikasi, ETH diperdagangkan di US$2.928, naik 3,37% dalam 24 jam terakhir.

Level maximum pain Ethereum berada di US$3.100, membuat harga spot saat ini berada cukup jauh di bawah strike utama tersebut.

Struktur open interest ETH juga terlihat lebih seimbang, dengan 78.524 kontrak call berhadapan dengan 83.547 kontrak put, menghasilkan rasio put-to-call 1,06 dan total 162.071 kontrak.

Expiring Ethereum Options
Opsi Ethereum yang Segera Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Tidak seperti Bitcoin, posisi opsi Ethereum tersebar di rentang strike yang lebih luas. Ini mencerminkan ketidakpastian arah jangka pendek yang lebih besar.

“Positioning ETH lebih terdistribusi di berbagai strike, dengan minat bullish yang terlihat di atas 3,4K. Ini menjaga kemungkinan pergerakan harga yang lebih besar jika volatilitas kembali meningkat,” terang analis Deribit.

Para analis menambahkan bahwa struktur posisi ini mendorong sikap menunggu hingga penyelesaian kontrak pada 08.00 UTC (15.00 WIB), alih-alih memaksakan arah pasar tanpa katalis yang jelas.

Fokus Mulai Bergeser ke Akhir Desember dan Awal 2026

Di luar kedaluwarsa hari ini, perhatian pasar mulai tertuju ke kontrak 26 Desember dan awal 2026.

“Open interest put 85K untuk 26 Desember kini sekitar 15.000 kontrak (nosional US$1,25 miliar) di Deribit. Bear dan FUD saat ini menguasai posisi ATM di 86K,” catat Deribit Insights.

Pada saat yang sama, taruhan kenaikan jangka pendek nampak lebih terbatas. Analis mencatat, “Condor call di atas 100K untuk 26 Desember senilai US$1,75 miliar kini terasa sebagai taruhan yang cukup jauh.”

Meski demikian, perspektif jangka panjang masih menunjukkan bias konstruktif. Arus posisi terbaru tetap mengindikasikan ekspektasi bullish menuju 2026, menandakan bahwa kehati-hatian jangka pendek tidak sepenuhnya menghapus optimisme struktural.

Menjelang kedaluwarsa opsi terakhir sebelum Natal, Bitcoin dan Ethereum tampak terjebak di antara kehati-hatian jangka pendek dan ekspektasi bullish jangka panjang. Arah berikutnya masih belum terkonfirmasi.

Trader dan investor berpotensi menghadapi volatilitas tambahan, yang dapat diperparah oleh keputusan suku bunga Bank of Japan (BOJ). Namun, pasar biasanya kembali menemukan keseimbangan setelah pelaku menyesuaikan posisi dengan kondisi makro dan likuiditas terbaru.

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Ethereum Turun, BitMine Tertekan, tapi Tom Lee dan Ark Tetap Beli | Berita Kripto AS

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—rangkuman penting untuk perkembangan utama dunia aset kripto hari ini.

Siapkan kopi Anda, karena strategi Ethereum berani dari BitMine kembali jadi sorotan, saat tekanan pasar meningkat dan investor makin khawatir. Kerugian makin menumpuk, harga saham menurun, tapi pembeli berpengaruh diam-diam masuk, menciptakan kondisi klasik kripto antara keyakinan dan kehati-hatian.

Berita Aset Kripto Hari Ini: Kerugian di BitMine Meningkat, tapi Tom Lee dan Ark Tetap Percaya pada Ethereum

Strategi treasury Ethereum yang agresif dari BitMine kembali mendapat sorotan, karena kerugian belum terealisasi yang terus berlanjut membebani sentimen investor dan harga sahamnya pun terus turun.

Saham BitMine (BMNR), yang dikenal luas sebagai perusahaan treasury Ethereum terbesar di dunia, anjlok tajam dalam beberapa sesi terakhir. Sahamnya ditutup pada hari Rabu di level US$29,32, turun 6,59% dalam sehari dan sekitar 24% selama lima hari terakhir,

BitMine (BMNR) Stock Performance
Performa Saham BitMine (BMNR) | Sumber: Google Finance

Hal ini mencerminkan kecemasan pasar terhadap kelemahan pasar secara luas sekaligus kerugian belum terealisasi BitMine atas kepemilikan ETH mereka.

Meskipun kekhawatiran meningkat terkait potensi penurunan, beberapa bull paling berpengaruh di dunia kripto justru menambah posisi mereka. Kondisi ini menyoroti perbedaan pandangan yang makin lebar soal peran Ethereum di strategi treasury institusi.

Meski terjadi penurunan, Ketua BitMine Tom Lee nampak tetap tenang. Data on-chain yang dicatat Arkham Intelligence memperlihatkan bahwa Lee terus mengakumulasi Ethereum dalam jumlah besar.

“Tom Lee just bought another $140 million ETH. Two fresh wallets just received $140.58 million ETH from FalconX. Their acquisition behavior matches BitMine’s prior purchase patterns. Tom Lee continues to buy the dip,” tulis Arkham.

Aksi ini kembali menegaskan keyakinan lama BitMine bahwa Ethereum masih undervalued secara struktural dan berpotensi diuntungkan dari kejelasan regulasi, adopsi institusi, dan ekspansi kasus penggunaan on-chain. Walaupun, pergerakan harga jangka pendek menggambarkan cerita yang berbeda.

Ark Invest dari Cathie Wood juga menunjukkan keyakinan. Berdasarkan laporan transaksi, Ark telah membeli saham BitMine senilai US$10,56 juta pada hari Rabu melalui tiga exchange-traded fund mereka.

🚨ARK BUYS MORE CRYPTO STOCKS!

Ark Invest bought $10.56M of BitMine, $5.9M of Coinbase, and $8.85M of Bullish on Wednesday.

Cathie Wood says a “real break” in inflation is coming in 2026. pic.twitter.com/lW8AWfuISC

— Coin Bureau (@coinbureau) December 18, 2025

Pembelian ini mengikuti tambahan pembelian senilai US$17 juta di awal minggu, sehingga total akumulasi terbaru Ark mendekati US$28 juta.

Ark Perluas Eksposur Saham Aset Kripto Sementara Strategi Treasury Terpecah

Aksi beli Ark tidak hanya di BitMine saja. Perusahaan ini juga menambah saham Coinbase senilai US$5,9 juta dan membeli Bullish senilai US$8,85 juta, memperkuat eksposur ke aset ekuitas kripto yang secara umum sedang menurun. Pada hari Rabu, saham Coinbase turun 3,33% ke US$244,19, sementara Bullish turun 1,89% ke US$42,15.

Coinbase (COIN) Stock Performance
Performa Saham Coinbase (COIN) | Sumber: Google Finance

Langkah-langkah ini mencerminkan pandangan makro yang lebih luas dari Wood. CEO Ark Invest, Cathie Wood, berulang kali menyatakan bahwa penurunan inflasi dan perbaikan likuiditas bisa menjadi fondasi untuk reli kripto berikutnya.

Pihak manajemen BitMine juga sejalan dengan sikap optimistis ini. Perusahaan tetap rutin membeli Ether setiap minggu selama periode penurunan, di mana Lee pernah menyatakan bahwa perubahan regulasi dan kebijakan di Washington serta meningkatnya minat institusi berarti “hari-hari terbaik bagi kripto” masih di depan.

Meski begitu, tidak semua pihak sependapat. Analis Samson Mow mengambil langkah sebaliknya dan memutuskan keluar total dari eksposur Ethereum.

“I’ve decided to liquidate all BitMine Ethereum holdings and pivot to a Bitcoin-only treasury strategy,” tulis Mow.

Keputusan Mow menyoroti perpecahan filosofi dalam manajemen treasury kripto: apakah diversifikasi ke Ethereum adalah langkah strategis atau malah menjadi risiko yang tidak perlu.

Bagi BitMine, perdebatan ini kini bukan hanya teori belaka; selama kerugian belum terealisasi terus terjadi, keyakinan Lee dan Ark belum tentu membuahkan hasil dalam waktu dekat—kecuali situasi pasar benar-benar berbalik. Di sisi lain, volatilitas Ethereum terus menguji kesabaran institusi.

Chart of the Day

Perusahaan Treasury Ethereum | Sumber: StrategicETHReserve.xyz

Alpha Ringkas

Berikut rangkuman berita aset kripto dari Amerika Serikat yang perlu kamu ikuti hari ini:

Gambaran Umum Pre-market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 17 DesemberGambaran Pre-Market
Strategy (MSTR)US$160,38US$162,80 (+1,51%)
Coinbase (COIN)US$244,19US$250,37 (+2,53%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$22,81US$23,11 (+1,31%)
MARA Holdings (MARA)US$9,93US$10,03 (+1,01%)
Riot Platforms (RIOT)US$12,96US$13,07 (+0,85%)
Core Scientific (CORZ)US$13,57US$14,00 (+3,17%)
Persaingan pembukaan pasar ekuitas kripto | Sumber: Google Finance

  •  

Harga Ethereum Mendekati Potensi Breakout — Tapi Harapan Pantulan Muncul

Pergerakan harga Ethereum memberikan sinyal yang beragam. Setelah terkoreksi lebih dari 3% dalam sehari, ETH mulai menunjukkan tanda-tanda rebound awal, tapi risiko penurunan masih belum hilang. Struktur grafik, data momentum, dan level biaya on-chain semuanya menandakan zona keputusan yang sempit.

Saat ini, Ethereum terjebak antara kemungkinan rebound atau penurunan yang lebih dalam. Sebenarnya, jarak antara kedua kemungkinan itu lebih sempit dari kelihatannya. Yang perlu diperhatikan, zona breakdown justru semakin dekat!

Sinyal Rebound Berada di Dalam Pola Segitiga Sempit

Ethereum sedang diperdagangkan di dalam pola segitiga yang semakin menyempit, struktur yang mencerminkan keragu-raguan antara pembeli dan penjual yang semakin besar. Harga sudah menekan ke arah garis tren bawah, biasanya zona ini menjadi area di mana tekanan jual mulai berkurang.

Antara 1 Desember sampai 17 Desember, ETH mencatat low yang lebih tinggi di harga. Di saat yang sama, Relative Strength Index (RSI), alat ukur momentum, justru membentuk low yang lebih rendah. Ini menimbulkan hidden bullish divergence, artinya tekanan jual mulai melemah.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Mau dapat insight token seperti ini? Daftar newsletter harian dunia aset kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup seperti ini tidak menjamin akan terjadi reli. Tapi, ini mengisyaratkan tekanan turun sepertinya mulai habis seiring Ethereum mendekati support struktural, yaitu garis tren bawah segitiga tersebut. Secara sederhana, para penjual mulai melemah, sementara pembeli belum mengambil alih kendali.

Inilah yang membuat pergerakan berikutnya sangat sensitif terhadap level kunci.

Data Cost Basis Tunjukkan Di Mana Reli Harga Ethereum Bisa Terhambat

Data cost basis on-chain membantu menjelaskan mengapa pergerakan naik masih terbatas.

Zona resistance terkuat dalam waktu dekat berada di kisaran US$3.154 sampai US$3.179, di mana sekitar 2,8 juta ETH terkumpul. Ini adalah zona pasokan besar. Saat harga menyentuh rentang harga ini, banyak holder mencapai titik impas dan cenderung mengambil keuntungan dengan menjual.

Key Supply Cluster
Klaster Pasokan Kunci: Glassnode

Zona ini juga sangat dekat dengan resistance pada grafik di US$3.149, yang menandai potensi kenaikan hingga 11% dari harga saat ini. Walaupun harga Ethereum berhasil rebound, zona ini kemungkinan menarik aksi jual kecuali harga berhasil menutup harian dengan jelas di atasnya. Itulah sebabnya rebound tanpa penutupan harian di atas area ini tetap disebut sebagai koreksi, bukan perubahan tren.

Risiko penurunan justru lebih rawan.

Klaster support terpenting berada di antara US$2.801 sampai US$2.823. Rentang ini selama ini menjadi zona permintaan utama. Jika terjadi penutupan harian yang jelas di bawah US$2.801 (yang juga terlihat di grafik harga), situasinya perlu diwaspadai.

ETH Support Clusters
Klaster Support ETH: Glassnode

Penurunan ini hanya sekitar 1% saja, tapi dapat membuka peluang harga menuju US$2.617 yang merupakan support utama berikutnya di grafik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum: TradingView

Itulah yang membuat posisi saat ini berisiko untuk Ethereum. Kenaikan bisa terhambat di kisaran 11%, sedangkan risiko turun bisa terjadi hanya dengan penurunan kecil 1% saja.

  •  

Prediksi Kripto ke-11 dari Bitwise Mungkin Tak Bertahan—James Seyffart Peringatkan

Pasar exchange-traded fund (ETF) aset kripto di AS semakin mendekati titik krusial. Prediksi Bitwise Asset Management untuk 2026 memperkirakan akan ada lebih dari 100 ETF baru yang terhubung dengan kripto, didorong oleh standar listing yang dipermudah oleh SEC yang mulai berlaku sejak Oktober 2025.

Sementara prospek menunjukkan rekor harga tertinggi baru untuk Bitcoin, Ethereum, dan Solana, analis ETF Bloomberg James Seyffart memperingatkan bahwa mungkin akan terjadi guncangan besar karena sektor ini jadi penuh sesak.

Bitwise Bagikan 11 Prediksi Aset Kripto untuk 2026

Bitwise membuat 10 prediksi untuk tahun 2026, mencakup pasar kripto dan ETF yang akan dipantau oleh para investor. Menurut manajer dana indeks aset kripto itu:

  • Bitcoin, Ethereum, dan Solana akan mencetak rekor harga tertinggi baru
  • Bitcoin akan mematahkan siklus empat tahun dan mencetak rekor harga tertinggi baru
  • Bitcoin akan jadi kurang volatil dibanding Nvidia.
  • ETF akan membeli lebih dari 100% pasokan baru Bitcoin, Ethereum, dan Solana karena permintaan institusi yang semakin meningkat.
  • Saham terkait kripto akan mengalahkan saham teknologi.
  • Open Interest di Polymarket akan mencetak rekor tertinggi baru, melampaui level pemilu 2024.
  • Stablecoin akan disalahkan karena mengacaukan mata uang negara berkembang.
  • Onchain vaults akan melipatgandakan asset under management (AUM).
  • Ethereum dan Solana akan mencetak rekor tertinggi baru (jika CLARITY Act disahkan).
  • Setengah dana abadi universitas Ivy League akan berinvestasi di kripto.
  • Lebih dari 100 ETF kripto akan diluncurkan di AS.
  • Korelasi Bitcoin dengan saham akan turun.

Gelombang Likuidasi ETF Bisa Terjadi pada 2026, kata James Seyffart

Prediksi kesebelas berhasil menarik perhatian, dan jadi kekhawatiran khusus para analis. Lonjakan peluncuran ETF kripto ini terjadi karena perubahan regulasi besar.

Pada September 2025, SEC memperkenalkan standar listing umum untuk komoditas trust shares, termasuk aset kripto.

“[Sejumlah exchange terkemuka] telah mengajukan perubahan aturan kepada SEC untuk mengadopsi standar listing umum bagi Commodity-Based Trust Shares. Setiap perubahan aturan ini… melewati tahap pemberitahuan dan komentar. Perintah ini menyetujui Proposal dengan proses percepatan,” ujar dokumen SEC itu.

Perubahan ini memungkinkan ETF untuk listing tanpa peninjauan satu per satu, yang mengurangi keterlambatan dan ketidakpastian.

Bitwise memprediksi kejelasan regulasi ini akan mendorong adopsi institusi dan aliran dana segar ke ETF kripto pada 2026.

2026 PREDICTION: More than 100 crypto-linked ETFs will launch in the U.S.⁰⁰In October 2025, the SEC published generic listing standards, allowing ETF issuers to launch crypto ETFs under a general set of rules. A clearer regulatory roadmap in 2026 is why we see the stage being… pic.twitter.com/rQbcWe6JE4

— Bitwise (@BitwiseInvest) December 17, 2025

“Saya setuju 100% dengan Bitwise di sini,” tutur Seyffart. “Saya juga pikir kita akan melihat banyak likuidasi di produk ETP kripto. Mungkin terjadi di akhir 2026, tapi kemungkinan besar sebelum akhir 2027. Para penerbit melemparkan BANYAK produk sekaligus ke pasar.”

Dominasi ETF Bitcoin dan Saturasi Altcoin

Data Bloomberg menunjukkan saat ini ada 90 ETP kripto yang mengelola dana sebesar US$153 miliar, dengan 125 pengajuan produk yang masih antre. Bitcoin mendominasi dengan US$125 miliar di 60 produk, sementara Ethereum menempati urutan kedua dengan US$22 miliar di 25 ETF.

Altcoin seperti XRP dan Solana masih tergolong niche, masing-masing baru ada 11–13 produk dan punya aset US$1,5–US$1,6 miliar, menandakan risiko kejenuhan pasar yang mulai meningkat.

The state of crypto ETFs/ETPs
Kondisi ETF/ETP Kripto | Sumber: James Seyffart dari Bloomberg di X

Dengan pasar yang akan banjir produk baru, para analis memperkirakan akan terjadi persaingan ketat dalam memperebutkan modal investor. namun, tren historis memperlihatkan perlunya kehati-hatian, karena sekitar 40% ETF yang diluncurkan sejak 2010 berakhir ditutup, biasanya karena kurang aset atau volume transaksi rendah.

Shakeout ETF Kripto yang Akan Datang: Pemenang, Pecundang, dan Munculnya Aset ‘Zombie’

Peringatan Seyffart mencerminkan kekhawatiran umum bahwa ekspansi cepat biasanya diikuti konsolidasi. ETF kripto yang gagal menarik dana kelolaan (AUM), membedakan strategi, atau membangun kanal distribusi yang kuat bisa cepat tutup.

Produk dengan strategi paparan khusus, fitur pendapatan, atau profil risiko yang disesuaikan bisa punya peluang bertahan lebih lama.

Chris Matta, CEO Liquid Collective, juga menyoroti isu ini dalam konteks proyek “zombie”, yaitu aset kripto dengan kapitalisasi pasar di atas US$1 miliar tapi minim pengembangan ekosistem.

“Mungkin kegagalan mempertahankan ETF di pasar tradisional justru jadi sinyal lebih kuat dan menghasilkan perbedaan kinerja makin besar antara aset kripto aktif dan yang mati,” ucap Matta.

Jadi, investor yang masuk ke sektor ETF perlu benar-benar selektif. Likuiditas perdagangan, akurasi pelacakan harga, struktur biaya, dan kredibilitas penerbit menjadi hal penting untuk membedakan produk yang berkelanjutan dengan yang kemungkinan besar akan gagal.

Sementara itu, prediksi bullish Bitwise menunjukkan bahwa ETF utama yang terkait aset besar mungkin akan terus menikmati aliran dana institusi yang konsisten.

Gelombang likuidasi yang diperkirakan terjadi pada akhir 2027 sepertinya akan mengubah sektor ini, karena modal akan terkonsentrasi pada produk-produk terkuat.

Walaupun proses ini mengganggu, pada akhirnya bisa memperkuat pasar exchange-traded fund (ETF) aset kripto di AS dengan cara:

  • Menghilangkan produk yang lemah,
  • Memperjelas pilihan untuk investor, dan
  • Menyoroti strategi yang berbeda dan unik.

Pertanyaannya tetap sama: di sektor ETF yang semakin padat, produk mana yang akan bertahan dan mana yang akan menjadi bagian dari deretan aset “zombie” kripto yang terlupakan?

  •  

Ethereum Price Nears Possible Breakdown — Yet A Bounce Hope Emerges

Ethereum price action is sending mixed signals. After correcting over 3% in a day, ETH is flashing early rebound signs, but downside risk has not cleared yet. The chart structure, momentum data, and on-chain cost levels all point to a narrow decision zone.

Right now, Ethereum is stuck between a possible bounce and a deeper breakdown. And the gap between those two outcomes is smaller than it looks. What’s worth noting is that the breakdown zone looms closer!

Rebound Signal Sits Inside a Tight Triangle

Ethereum is trading inside a narrowing triangle, a structure that reflects growing buyer-seller indecision. Price has compressed toward the lower trendline, often a zone where selling pressure starts to fade.

Between December 1 and December 17, ETH printed a higher low on price. At the same time, the RSI (Relative Strength Index), a momentum measuring tool, made a lower low. This creates hidden bullish divergence, meaning selling momentum is weakening.

Hidden Bullish Divergence
Hidden Bullish Divergence: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

This setup does not guarantee a rally. But it does suggest downside pressure may be exhausting as Ethereum approaches structural support, the lower triangle trendline. In simple terms, sellers are losing strength, but buyers have not taken control yet.

That makes the next move highly sensitive to key levels.

Cost Basis Data Shows Where Ethereum Price Rebound Could Stall

On-chain cost basis data helps explain why upside may remain capped.

The strongest near-term resistance sits between $3,154 and $3,179, where roughly 2.8 million ETH were accumulated. This is a heavy supply zone. When price revisits this range, many holders reach break-even and tend to sell.

Key Supply Cluster
Key Supply Cluster: Glassnode

This aligns closely with the chart resistance at $3,149, which marks an 11% upside from current levels. Even if the Ethereum price rebounds, this zone is likely to attract selling unless the price closes cleanly above it. That is why any bounce without a daily close above this area would still be considered corrective, not trend-changing.

The downside picture is more fragile.

The most important support cluster sits between $2,801 and $2,823. This range has acted as a key demand zone. A clean daily close below $2,801 (which also shows up on the price chart) would be a warning signal.

ETH Support Clusters
ETH Support Clusters: Glassnode

That move would represent barely a 1% downside break, but it could open the door toward $2,617, the next major support level on the chart.

Ethereum Price Analysis
Ethereum Price Analysis: TradingView

This is what makes Ethereum’s current position dangerous. Upside could stall near 11%, but downside risk begins with just a 1% failure.

The post Ethereum Price Nears Possible Breakdown — Yet A Bounce Hope Emerges appeared first on BeInCrypto.

  •  

Ethereum Price Drops Below $3,000 Amid Declining Holder Conviction

Ethereum’s price has come under renewed pressure after failing to break out of a two-month downtrend. ETH briefly attempted a recovery last week but quickly lost momentum. 

Weak investor support has pushed Ethereum lower, raising concerns about its ability to sustain a meaningful recovery in the near term.

Ethereum Is Losing Investors’ Backing

On-chain data indicate that profit levels for both long-term and short-term holders have declined. Both cohorts now sit at similar profitability levels, signaling reduced conviction across the market. This convergence suggests neither group is realizing meaningful gains at current price levels.

The MVRV Long/Short Difference has slipped below the zero line, reinforcing this trend. The reading indicates neither long-term nor short-term holders hold dominant unrealized profits. If the indicator declines further, Ethereum short-term holder profits could dominate, increasing downside risk and reflecting fragile investor sentiment.

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

Ethereum MVRV Long/Short Difference
Ethereum MVRV Long/Short Difference. Source: Santiment

Ethereum’s macro activity has weakened noticeably. Active addresses on the network have fallen to a seven-month low. This decline highlights reduced participation from ETH holders, signaling less engagement with the network during the ongoing price weakness.

Lower activity suggests investors see limited incentive to transact amid stalled price action. Reduced network usage often reflects fading confidence. Without renewed demand or catalyst-driven activity, Ethereum may struggle to regain momentum in the short term.

Ethereum Active Addresses
Ethereum Active Addresses. Source: Glassnode

ETH Price Is Below $3,000 Again

ETH is trading at $2,929, marking its third drop below $3,000 this month. Ethereum price’s breakout attempt earlier last week failed to hold. The rejection reinforced the prevailing downtrend and signaled limited buying interest at higher levels.

Bearish indicators suggest Ethereum could retest the $2,762 support level. This zone has historically acted as a critical floor. While downside pressure exists, a deeper decline appears limited unless broader market conditions deteriorate significantly.

ETH Price Analysis.
ETH Price Analysis. Source: TradingView

A shift in investor sentiment could alter the outlook. Reclaiming $3,000 as support remains essential. A sustained move above this level could allow ETH to challenge $3,131. Such a recovery would invalidate the bearish thesis and signal a breakout from the downtrend.

The post Ethereum Price Drops Below $3,000 Amid Declining Holder Conviction appeared first on BeInCrypto.

  •  

Harga Ethereum Turun di Bawah US$3.000 karena Keyakinan Holder Menurun

Harga Ethereum kembali mengalami tekanan setelah gagal breakout dari tren turun selama dua bulan terakhir. ETH sempat mencoba pulih minggu lalu, tapi langsung kehilangan momentum.

Dukungan investor yang lemah mendorong Ethereum semakin turun, sehingga muncul kekhawatiran tentang kemampuannya untuk mempertahankan pemulihan yang berarti dalam waktu dekat.

Ethereum Mulai Kehilangan Dukungan dari Investor

Data on-chain menunjukkan bahwa tingkat keuntungan baik bagi holder jangka panjang maupun jangka pendek telah menurun. Saat ini, kedua kelompok berada pada level profitabilitas yang mirip, sehingga menandakan keyakinan di pasar makin menurun. Konvergensi ini memperlihatkan tak ada satu kelompok pun yang meraih keuntungan signifikan pada harga saat ini.

Perbedaan MVRV Long/Short juga turun ke bawah garis nol dan memperkuat tren ini. Angka ini menunjukkan baik holder jangka panjang maupun jangka pendek sama-sama tidak memegang profit tak terealisasi yang dominan. Jika indikator ini turun lebih jauh, keuntungan holder jangka pendek Ethereum bisa mendominasi, sehingga meningkatkan risiko penurunan dan menggambarkan sentimen investor yang rapuh.

Ingin update token seperti ini? Daftar untuk Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Ethereum MVRV Long/Short Difference
Perbedaan MVRV Long/Short Ethereum | Sumber: Santiment

Aktivitas makro pada Ethereum juga terlihat semakin melemah. Jumlah alamat aktif di jaringan turun ke level terendah dalam tujuh bulan. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya partisipasi dari holder ETH, sehingga menandakan interaksi dengan jaringan pun ikut menurun di tengah lemahnya harga.

Aktivitas yang lebih rendah ini menunjukkan investor melihat insentif yang terbatas untuk bertransaksi di tengah harga yang cenderung sideways. Penurunan penggunaan jaringan sering kali menandakan kepercayaan yang mulai luntur. Tanpa permintaan baru atau dorongan dari faktor tertentu, Ethereum sepertinya akan sulit mendapatkan momentum dalam waktu dekat.

Ethereum Active Addresses
Alamat Aktif Ethereum | Sumber: Glassnode

Harga ETH kini di bawah US$3.000 lagi

ETH saat ini diperdagangkan di US$2.929, yang menandai penurunan ketiga kalinya di bawah US$3.000 bulan ini. Upaya breakout harga Ethereum awal pekan lalu gagal bertahan. Penolakan ini memperkuat tren turun yang ada dan menunjukkan minat beli yang minim di level lebih tinggi.

Indikator bearish mengisyaratkan Ethereum bisa retest support di US$2.762. Zona ini secara historis menjadi batas bawah yang penting. Meski tekanan turun masih ada, penurunan yang lebih dalam sepertinya terbatas kecuali kondisi pasar secara umum memburuk secara signifikan.

ETH Price Analysis.
Analisis Harga ETH | Sumber: TradingView

Perubahan sentimen investor bisa saja mengubah prospek Ethereum. Mengamankan level US$3.000 sebagai support tetap menjadi kunci utama. Jika ETH bisa bertahan secara konsisten di atas level ini, ETH berpotensi menantang area US$3.131. Pemulihan seperti itu bisa membatalkan skenario bearish dan menjadi sinyal breakout dari tren turun.

  •  

Dorongan Ethereum JPMorgan Menghadapi Ujian Grafik Penting — Breakout atau Koreksi?

Ethereum menjadi salah satu aset utama yang paling terpukul dalam penurunan pasar aset kripto terbaru. Harga ETH turun lebih dari 6% dalam 24 jam terakhir, sehingga penurunan mingguan mencapai sekitar 9%, karena tekanan ekonomi makro dan likuidasi membebani harga.

Di tengah situasi yang lemah ini, ada kabar institusional baru yang kembali mengarahkan perhatian ke fundamental Ethereum. JPMorgan mengumumkan peluncuran exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertama mereka di Ethereum, dengan modal awal US$100 juta. Pertanyaan pentingnya sekarang, apakah perkembangan ini bisa membantu harga ETH stabil dan bangkit lagi, atau tekanan teknis justru mendorong penurunan lebih dalam.

Tokenized fund JPMorgan menambah support jangka panjang, namun chart hadapi ujian

Langkah JPMorgan memperkuat peran Ethereum sebagai infrastruktur penyelesaian bagi institusi. Bank tersebut meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi, bernama MONY, di Ethereum melalui platform aset digital mereka, dengan alokasi awal US$100 juta sebelum menawarkan ke investor luar.

Today @jpmorgan, the world's largest bank by market cap per @WSJ, announced they're launching their first ever tokenized money market fund—MONY—on Ethereum.

The firm is seeding the fund with $100M of its own capital before opening to outside investors on Tuesday. https://t.co/xK0Qp3gFP5

— Ethereum (@ethereum) December 15, 2025

Dari sisi jangka panjang, perkembangan ini memperkuat kredibilitas Ethereum di sektor keuangan tradisional. Tapi, untuk jangka pendek, pergerakan harga masih tertekan. Pada grafik harian, Ethereum sedang mendekati persilangan EMA yang bearish, di mana exponential moving average (EMA) 100 hari hampir turun melewati EMA 200 hari.

ETH Price Faces Risk
Harga ETH Menghadapi Risiko | Sumber: TradingView

Butuh wawasan tokenisasi seperti ini? Langganan Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

EMA adalah indikator tren yang lebih cepat merespons perubahan harga. Jika EMA yang lebih cepat turun melewati EMA lambat, biasanya ini menjadi sinyal momentum yang mulai melemah.

Kondisi seperti ini berarti, bahkan kabar positif pun bisa kesulitan memicu reli yang berkelanjutan jika Ethereum belum bisa menembus resistance-resistance kunci. Selain itu, persilangan EMA yang terbentuk ketika harga ETH masih berjuang bertahan di support US$2.910 semakin menegaskan lemahnya kondisi teknikal saat ini.

Sinyal On-chain Dukung Reli Jika Support Bertahan

Walau grafik terlihat rapuh, data on-chain justru menghadirkan skenario rebound bersyarat. Persentase alamat Ethereum yang berada dalam posisi untung turun tajam sejak 10 Desember, seiring penurunan harga sebesar 11%. Angka ini kini ada di titik terendah sejak awal Desember.

Pada momen-momen sebelumnya, posisi rendah lokal seperti ini pernah selaras dengan rebound jangka pendek. Tanggal 1 Desember, penurunan pada metrik ini mendahului pergerakan harga dari sekitar US$2.800 ke US$3.190 hanya dalam sehari, atau lebih dari 14%. Titik rendah lokal lain pada 5 Desember juga diikuti kenaikan harga ETH hampir 10%.

Sellers Might Be Losing Hold
Penjual Mungkin Mulai Kehilangan Kendali | Sumber: Glassnode

Hal ini memang tidak menjamin ETH akan langsung naik, tapi menunjukkan tekanan jual sudah memasuki zona di mana pembeli sebelumnya masuk, asalkan level support US$2.910, yang terlihat pada grafik teknikal tadi, masih bertahan.

Level Harga Ethereum (ETH) yang Tentukan Rebound atau Breakdown

Saat ini Ethereum sedang menguji support krusial di sekitar US$2.910. Jika harga penutupan harian turun di bawah level ini, maka setup rebound bisa gagal dan harga berisiko turun ke US$2.710, lalu US$2.620 bila tekanan pasar makin besar.

Agar skenario rebound tetap hidup, ETH harus kembali ke atas US$3.240. Jika harga menutup harian di atas angka itu, tekanan turun akan berkurang dan peluang menuju US$3.440 pun terbuka. Sebelum itu terjadi, kenaikan harga lebih layak dilihat sebagai koreksi sementara, bukan konfirmasi tren naik.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Saat ini Ethereum berada di tengah optimisme institusional jangka panjang namun disertai dengan kelemahan teknikal dalam waktu dekat. Apakah kabar dari JPMorgan bisa memberikan efek rebound atau justru memicu breakdown, sangat bergantung pada perilaku harga di level kritis ini beberapa hari ke depan.

  •  

Tom Lee Temukan Sinyal Besar Ethereum di Tengah Dorongan Tokenisasi JPMorgan | US Crypto News

Selamat datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting perkembangan dunia aset kripto paling utama untuk hari ini.

Ambil secangkir kopi, karena Wall Street baru saja memberikan sinyal lain bahwa masa depan kripto makin bersifat institusional. Ketika JPMorgan membawa salah satu produk keuangan intinya ke dalam chain, para pengamat pasar mulai bertanya-tanya apakah ini sekadar percobaan atau perubahan yang lebih dalam menuju Ethereum sebagai infrastruktur ekonomi.

Berita Kripto Hari Ini: JPMorgan Bawa Pasar Uang ke On-Chain dengan Fund Berbasis Ethereum

JPMorgan Chase kembali mengambil langkah tegas di dunia keuangan berbasis blockchain, dengan meluncurkan exchange-traded fund (ETF) pasar uang ter-tokenisasi pertamanya di jaringan Ethereum.

Menurut laporan WSJ, divisi manajemen aset raksasa perbankan ini yang mengelola US$4 triliun telah merilis My OnChain Net Yield Fund atau MONY. Produk ini merupakan private money market fund yang berjalan di Ethereum dan didukung oleh platform tokenisasi milik JPMorgan, yakni Kinexys Digital Assets.

Bank tersebut akan memodali fund ini dengan US$100 juta dari dana mereka sendiri sebelum membukanya untuk investor eksternal, yang menandakan keyakinan internal yang kuat terhadap produk keuangan berbasis tokenisasi.

JPMORGAN STEPS FURTHER INTO CRYPTO WITH TOKENIZED MONEY FUND

The banking giant’s $4 trillion asset-management arm is rolling out its first tokenized money-market fund on the Ethereum blockchain. JPMorgan will seed the fund with $100 million of its own capital, and then open it… pic.twitter.com/TTlS5E1MyV

— Evan (@StockMKTNewz) December 15, 2025

MONY khusus dibuat untuk partisipasi institusi dan individu dengan kekayaan tinggi saja. Fund ini terbuka untuk investor yang memenuhi syarat, termasuk individu dengan setidaknya US$5 juta aset investable dan institusi dengan minimum US$25 juta, serta investasi minimum sebesar US$1 juta.

Investor akan menerima token digital yang mewakili kepemilikan mereka dalam fund ini, yang membawa eksposur pasar uang tradisional ke blockchain sembari tetap menjaga pola imbal hasil yang sudah dikenal.

Berdasarkan laporan tersebut, eksekutif JPMorgan menyebut bahwa permintaan dari klien menjadi pendorong utama peluncuran ini.

“There is a massive amount of interest from clients around tokenization,” baca kutipan dalam laporan itu, mengutip John Donohue, kepala global liquidity di JPMorgan Asset Management.

Ia menambahkan bahwa mereka berharap bisa jadi pemimpin di bidang ini dengan menawarkan produk pasar uang tradisional versi berbasis blockchain.

Peluncuran ini terjadi di tengah momentum makin kencang tokenisasi aset di Wall Street, seiring dengan disahkannya GENIUS Act pada awal tahun ini.

Undang-undang tersebut menetapkan kerangka regulasi stablecoin di AS dan dianggap sebagai pendorong utama upaya tokenisasi yang lebih luas pada fund, obligasi, dan aset dunia nyata lainnya.

Sejak saat itu, institusi keuangan besar bergerak cepat untuk mengeksplorasi blockchain sebagai infrastruktur inti pasar, bukan sekadar eksperimen sampingan.

Bagi Ethereum, keputusan JPMorgan untuk meluncurkan MONY di jaringan ini dipandang sebagai bentuk dukungan institusional yang signifikan. Co-founder Fundstrat, Tom Lee, menanggapi kabar ini dengan menyebut bahwa langkah tersebut “bullish for ETH.”

This is bullish for $ETH https://t.co/LdGMHYKM9P

— Thomas (Tom) Lee (not drummer) FSInsight.com (@fundstrat) December 15, 2025

Komentar tersebut menunjukkan bagaimana produk seperti MONY memperluas kegunaan Ethereum di dunia nyata melalui aktivitas transaksi, eksekusi smart contract, serta integrasi lebih dalam dengan sektor keuangan global.

Pemerhati kripto pun sependapat, dengan beberapa di antara mereka berpendapat bahwa peran Ethereum sebagai layer settlement untuk produk keuangan yang sudah teregulasi jadi semakin sulit diabaikan.

JPMorgan vs BlackRock: Tokenized Money Market Fund Tanda Era Baru di Dunia Keuangan

Langkah JPMorgan juga mengundang perbandingan dengan tokenized money market fund milik BlackRock, yaitu BUIDL, yang kini aset kelolaannya sudah tumbuh sekitar US$1,83 miliar menurut data blockchain publik.

BlackRock’s Money Market Fund (BUIDL)
Money Market Fund BlackRock (BUIDL) | Sumber: Rwa.xyz

Sama seperti MONY, BUIDL juga berinvestasi di US Treasury jangka pendek, repo, dan instrumen setara kas. Namun, BUIDL menganut strategi lintas chain dan bekerja sama dengan mitra tokenisasi yang berbeda.

Keberadaan dua fund ini semakin menyoroti tren besar di mana perusahaan tradisional finance (TradFi) mulai terjun ke blockchain untuk memodernisasi produk-produk penghasil imbal hasil berisiko rendah.

Secara lebih luas, analis melihat tokenisasi sebagai cara bagi produk money market tradisional tetap bisa bersaing dengan stablecoin, sekaligus membuka beragam use case baru seperti settlement di chain, programmable, hingga transferabilitas yang lebih baik.

JPMorgan sudah lebih dulu menjajal tokenized deposit, private equity fund, dan token pembayaran institusional, yang menunjukkan bahwa MONY merupakan bagian dari strategi jangka panjang, bukan sekadar uji coba sesaat.

Seiring regulasi makin jelas dan partisipasi institusi semakin dalam, fund JPMorgan berbasis Ethereum semakin mempertegas cerita bahwa blockchain—yang dulu hanya dianggap khusus—perlahan makin jadi bagian penting dari sistem keuangan modern.

Bagi Ethereum, perubahan ini mungkin menjadi salah satu sinyal paling besar dan menentukan selama ini.

Chart Hari Ini

BlackRock’s BUIDL vs JPMorgan’s MONY Tokenized Money Market Fund
BUIDL BlackRock vs MONY Tokenized Money Market Fund JPMorgan

Byte-Sized Alpha

Berikut rangkuman berita aset kripto terbaru di Amerika Serikat yang patut diperhatikan hari ini:

Gambaran Umum Pre-Market Crypto Equities

PerusahaanPenutupan 12 DesemberRingkasan Pre-Market
Strategy (MSTR)US$176,45US$176,75 (+0,17%)
Coinbase (COIN)US$267,46US$268,40 (+0,35%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$26,75US$26,75 (0,00%)
MARA Holdings (MARA)US$11,52US$11,56 (+0,35%)
Riot Platforms (RIOT)US$15,30US$15,31 (+0,065%)
Core Scientific (CORZ)US$16,53US$16,65 (+0,73%)
Perlombaan pembukaan pasar crypto equities | Sumber: Google Finance

  •  

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Bug Prysm Bikin Validator Ethereum Rugi Lebih dari US$1, juta setelah upgrade Fusaka

Klien konsensus Ethereum, Prysm, mengungkapkan bahwa para validator kehilangan 382 ETH, setara dengan lebih dari US$1.000.000, setelah bug perangkat lunak memicu gangguan pada jaringan tak lama setelah upgrade Fusaka terbaru.

Kejadian ini, yang dijelaskan dalam laporan pasca insiden berjudul “Fusaka Mainnet Prysm incident,” berawal dari kejadian kehabisan sumber daya yang memengaruhi hampir semua node Prysm dan menyebabkan blok serta attestation terlewat.

Apa Penyebab Gangguan pada Prysm?

Menurut Offchain Labs, pengembang di balik Prysm, masalah tersebut muncul pada 4 Desember saat bug yang sudah pernah ada sebelumnya menyebabkan keterlambatan permintaan validator.

Keterlambatan itu menyebabkan blok dan attestation terlewat di seluruh jaringan.

“Node beacon Prysm menerima attestation dari node yang mungkin tidak sinkron dengan jaringan. Attestation ini merujuk pada block root dari epoch sebelumnya,” terang proyek tersebut.

Gangguan ini menyebabkan 41 epoch terlewat, dengan 248 blok hilang dari 1.344 slot yang tersedia. Itu setara dengan rasio slot terlewat sebesar 18,5% dan menurunkan partisipasi jaringan menjadi 75% selama kejadian tersebut.

Offchain Labs mengungkapkan bahwa bug yang jadi penyebab perilaku ini sudah dimasukkan dan digunakan di testnet sekitar sebulan sebelumnya, sebelum akhirnya terjadi di mainnet setelah upgrade Fusaka.

Walaupun mitigasi sementara berhasil mengurangi dampak langsungnya, Prysm menuturkan bahwa mereka kini sudah melakukan perubahan permanen pada logika validasi attestation demi mencegah kejadian serupa terulang.

Keragaman Client Ethereum

Bersamaan dengan itu, gangguan ini kembali menarik perhatian pada konsentrasi klien Ethereum dan risiko dari ketergantungan pada satu jenis perangkat lunak.

Offchain Labs menjelaskan bahwa gangguan tersebut bisa menyebabkan dampak yang jauh lebih parah bila Prysm menguasai porsi lebih besar dari basis validator Ethereum. Mereka menunjukkan bahwa keragaman klien di Ethereum adalah faktor penting yang mencegah kegagalan jaringan lebih luas.

“Klien dengan lebih dari 1/3 bagian jaringan akan menyebabkan kehilangan finalitas sementara dan lebih banyak blok yang terlewat. Kalau bug ada pada klien yang menguasai lebih dari 2/3 jaringan, ini bisa memfinalisasi chain yang tidak valid,” papar mereka.

Meski demikian, insiden ini semakin menguatkan seruan agar klien lebih beragam.

Data dari Miga Labs menunjukkan bahwa Lighthouse masih menjadi klien konsensus Ethereum yang paling dominan, dengan persentase 51,39% validator. Prysm mewakili 19,06%, diikuti Teku 13,71%, lalu Nimbus pada 9,25%.

Ethereum's Consensus Clients.
Klien Konsensus Ethereum | Sumber: Clientdiversity

Porsi Lighthouse menempatkannya sekitar 15 poin persentase dari ambang batas yang dinilai sebagian peneliti sebagai risiko sistemik.

Oleh karena itu, para pengembang dan partisipan ekosistem kembali meminta agar validator mempertimbangkan beralih ke klien alternatif supaya kemungkinan satu bug perangkat lunak mengganggu operasi utama blockchain bisa diminimalisir.

  •  

Ethereum Price Could Be Silently Nearing a Breakout, Here’s Why

Ethereum price action looks quiet, but the entire formation is slowly turning bullish. Over the past 24 hours, ETH has traded almost flat, while the past seven days show a modest 2.6% gain. Price has remained above $3,100 for several sessions, suggesting strength rather than exhaustion.

This sideways move is not random. Ethereum is compressing near key levels, where breakouts often form. The next move depends on whether buyers, who are gradually returning, can turn this consolidation into a continuation.

Bull Flag Structure Holds as the Breakout Zone Appears

Ethereum appears to be breaking out after consolidating inside a bull flag. A bull flag forms when the price pauses after a strong upward move, then trades in a narrow range before the next leg higher. This pattern signals consolidation, not weakness.

The structure remains intact as long as ETH holds above $3,090. That means, unless there is a daily candle close below this level, the much-anticipated breakout might hold.

This level has acted as firm support, absorbing selling pressure during recent pullbacks. Price has repeatedly bounced from this zone, showing buyers are still defending it.

Breakout Setup Forms
Breakout Setup Forms: TradingView

Want more token insights like this? Sign up for Editor Harsh Notariya’s Daily Crypto Newsletter here.

A clean daily close above $3,130 would be the first confirmation that the flag is resolving higher. That move would signal that consolidation is ending and buyers are regaining control. Without that close, Ethereum remains in compression, but the bullish structure stays valid.

Selling Pressure Eases as Key Ethereum Price Levels Emerge

On-chain data support the price structure. Holder Net Position Change, which tracks whether long-term investors are adding or selling ETH, shows that selling pressure has eased compared to earlier sessions.

On December 12, Ethereum holders distributed roughly 958,771 ETH. By December 13, net selling dropped to around 877,958 ETH, marking a decline of roughly 8.4% in selling pressure within 24 hours.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins: Glassnode

That shift matters. Ethereum is still seeing net distribution, but the pace of selling is slowing as the price compresses near resistance. This behavior typically appears during late-stage consolidation, not during breakdowns.

When selling pressure eases near a key level without price slipping lower, it increases the odds that buyers step in once a breakout confirms. Ethereum is not seeing panic exits. Instead, holders appear more willing to wait.

Ethereum Price Analysis
Ethereum Price Analysis: TradingView

If the Ethereum price secures a daily close above $3,130, the next resistance sits near $3,390. Clearing that zone would open the path toward the $4,000–$4,020 area, aligning with the measured move from the bull flag structure.

However, the bullish structure would weaken if the Ethereum price drops under $3,090 or even $2,910. Closing below the latter would break the pattern completely.

The post Ethereum Price Could Be Silently Nearing a Breakout, Here’s Why appeared first on BeInCrypto.

  •  

Arthur Hayes Beber Prediksi ‘Liar’ untuk Ethereum di 2026 dan Seterusnya

Perjalanan jangka panjang Ethereum (ETH) kembali menjadi fokus selepas Arthur Hayes memaparkan prediksi menyeluruh tentang masa depan institusional aset ini, potensi harganya, serta lanskap kompetitifnya.

Komentarnya mencuat tatkala Ethereum bertengger di kisaran US$3.200, berfluktuasi antara US$3.060 dan US$3.440 sepanjang pekan. Pelaku besar seperti BitMine milik Tom Lee turut mendongkrak kepemilikan Ethereum mereka dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ethereum Jadi Standar Institusional

Hayes percaya pasar masih belum memahami seberapa dalam institusi tradisional berniat mengintegrasikan Ethereum. Menurutnya, setelah bertahun-tahun gagal membangun blockchain privat, bank akhirnya memahami kebutuhan akan lapisan penyelesaian publik.

“Organisasi-organisasi ini pada akhirnya memahami bahwa Anda tidak bisa memiliki blockchain privat; Anda harus memakai blockchain publik untuk keamanan dan penggunaan nyata,” katanya.

Ia menghubungkan pergeseran ini dengan ledakan stablecoin, yang telah memaksa bank menerima nilai dari penyelesaian on-chain.

Menurut Hayes, Ethereum berada pada posisi paling tepat karena keamanan, likuiditas, dan kedalaman pengembang yang dibutuhkan institusi.

Ia memperkirakan pergeseran ini akan memantik kebangkitan harga yang signifikan untuk Ethereum pada siklus berikutnya, melengkapi akumulasi treasury agresif dari perusahaan seperti BitMine.

Sebagai informasi, BitMine telah membeli 33.504 ETH (US$112 juta) pekan ini dan 138.452 ETH (~US$435 juta) pada awal Desember. Manuver itu membawa total kepemilikan mereka menjadi sekitar 3,86 juta ETH. Skala akumulasi ini memperkuat narasi bahwa institusi tengah menyiapkan diri untuk siklus Ethereum berikutnya.

Treasury Ethereum HODL Hampir 5% Pasokan ETH | Sumber: CoinGecko

Privasi Masih Jadi Kelemahan Ethereum, namun L2 Akan Tutup Celah Itu

Hayes mengakui Ethereum masih kekurangan jaminan privasi yang dibutuhkan institusi besar. Ia menyebut ini sebagai “hal terbesar yang belum dimiliki Ethereum”, meskipun roadmap Vitalik Buterin sedang mengarah ke sana.

Terlepas dari kesenjangan ini, ia berpendapat adopsi institusional tidak akan tertunda. Sebaliknya, perusahaan akan menerapkan layer-2 (L2) dengan fitur privasi, sembari mengandalkan Ethereum sebagai layer penyelesaian.

Ia percaya L1 Ethereum akan tetap menjadi “security substrate” (substrat keamanan) tak peduli apakah aktivitas berada di L2 seperti Arbitrum atau Optimism.

“Mungkin perlu ada perdebatan soal bagaimana biaya didistribusikan antara L2 dan Ethereum L1,” tuturnya, tetapi ia menekankan ini tidak mengubah kenyataan yang mendasarinya: institusi masih akan mengamankan operasi mereka menggunakan Ethereum.

Hal ini sejalan pula dengan tren ekosistem saat ini: saldo exchange berada di level terendah tahun jamak, dan crypto whale telah mengakumulasi lebih dari 900.000 ETH dalam beberapa pekan terakhir, menurut Santiment.

Arsitektur institusional terus terbentuk di atas Ethereum L1, bahkan ketika biaya transaksi menukik lantaran migrasi ke L2.

Lapangan Persaingan Menciut: Ethereum Pertama, Solana Kedua

Hayes menerawang masa depan blockchain publik akan menyusut menjadi kelompok yang amat kecil. Ethereum baginya tetap akan menjadi pemenang utama, sedangkan Solana akan bertengger di posisi kedua dengan jarak yang jauh namun tahan lama.

Ia mengakui reli Solana dari US$7 ke US$300 dimotori oleh aktivitas spektakuler meme coin pada 2023–2024. Namun, ia menilai Solana “butuh trik baru” supaya sanggup mengungguli Ethereum lagi.

Kendati Solana menurutnya akan tetap relevan, ia tidak memprediksi chain tersebut mampu menyamai peran institusional atau kekuatan harga jangka panjang Ethereum.

Sementara itu, Hayes menilai hampir semua L1 lain secara struktural lemah. Ia menyingkirkan chain ber-FDV tinggi seperti Monad sebagai proyek yang terlalu membengkak (over-inflated) dan kemungkinan besar kolaps setelah pump awal.

“Monad won’t be able to compete with Ethereum

I have no belief that this is a legitimate blockchain.

It’ll never have any real usage.”

— Arthur Hayes

if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.

Monad’s solution is simple: build on… pic.twitter.com/EuXpU6VK1N

— rip.eth (@ripeth) November 29, 2025

50 ETH Bisa Bikin Jadi Jutawan pada Pemilu Selanjutnya

Hayes menyajikan prediksi numerik paling eksplisit ketika ditanya berapa banyak ETH yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi jutawan pada siklus berikutnya.

Ia menyatakan Ethereum bisa mencapai US$20.000, dan bahwa 50 ETH akan cukup untuk mencapai portofolio tujuh digit.

Pendiri BitMEX itu memperkirakan target ini akan tercapai pada pemilu presiden AS berikutnya. Pandangan ini sejalan dengan kondisi pasokan saat ini: cadangan di exchange menyusut, institusi terus mengakumulasi, dan pembeli treasury seperti BitMine terus menempatkan ratusan juta dolar ke ETH.

Arthur Hayes was just asked about Tom Lee saying $ETH could flip $BTC.

He says Ethereum is the best L1, with the most developers, the best DeFi, and the strongest talent. pic.twitter.com/EsQ74JpNRV

— SamAlτcoin.eth 🌎 (@SAMALTCOIN_ETH) October 21, 2025

Andaikata Ethereum gagal mencapai ekspektasi tersebut, Hayes mengatakan penyebabnya adalah rusaknya narasi.

Di samping itu, jika penggunaan stablecoin melambat atau institusi mundur dari perdagangan on-chain, Bitcoin bisa mengungguli Ethereum dalam periode yang lebih panjang.

Namun, ia menilai struktur pasar saat ini lebih berpihak pada dominasi jangka panjang Ethereum. Terutama ketika bank sudah bersiap mengeksekusi strategi Web3 mereka di atas infrastruktur publik.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi liar Arthur Hayes untuk harga Ethereum serta strategi sukses menjadi jutawan dari koin ETH? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

  •  

Whale Borong Ethereum — tapi Leverage Tertinggi Catatkan Risiko Besar untuk Posisi Long Mereka

Setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga, dompet whale besar mulai mengucurkan modal ke posisi long Ethereum (ETH). Langkah ini menunjukkan rasa percaya diri tinggi pada potensi kenaikan ETH, sekaligus meningkatkan risiko secara keseluruhan.

Ada beberapa faktor yang menunjukkan kalau posisi long mereka bisa saja terlikuidasi dalam waktu dekat jika tidak ada manajemen risiko yang efektif.

Seberapa Percaya Diri Para Whale dengan Posisi Long Ethereum Mereka?

Perilaku whale memberikan gambaran jelas soal sentimen saat ini.

Menurut akun pemantau on-chain Lookonchain melaporkan bahwa seorang whale terkenal yang dianggap sebagai Bitcoin OG baru saja menambah posisi long di Hyperliquid menjadi 120.094 ETH. Harga likuidasinya hanya berada di US$2.234.

Posisi ini saat ini menunjukkan kerugian PnL 24 jam lebih dari US$13,5 juta.

A Whale's Long ETH Position on Hyperliquid. Source: HyperDash
Posisi Long ETH Whale di Hyperliquid | Sumber: HyperDash

Begitu juga, seorang trader ternama, Machi Big Brother, masih memegang posisi long senilai 6.000 ETH dengan harga likuidasi di US$3.152.

Selain itu, platform data on-chain Arkham mengabarkan bahwa whale trader asal Cina yang pernah memprediksi crash pasar 10/10 kini menahan posisi long ETH senilai US$300 juta di Hyperliquid.

Aktivitas whale di posisi long ETH mencerminkan ekspektasi mereka terhadap kenaikan harga dalam waktu dekat. Tapi, di balik optimisme tersebut, terdapat risiko besar akibat tingkat leverage Ethereum yang agresif.

Leverage ETH Mencapai Level Berbahaya

Data dari CryptoQuant memperlihatkan kalau rasio leverage ETH di Binance sudah mencapai 0,579—tertinggi sepanjang sejarah. Level ini menunjukkan penggunaan leverage yang sangat agresif, sehingga pergerakan harga kecil saja bisa memicu efek domino.

Ethereum Estimated Leverage Ratio - Binance. Source: CryptoQuant.
Perkiraan Rasio Leverage Ethereum – Binance | Sumber: CryptoQuant.

“Rasio leverage yang sangat tinggi artinya jumlah kontrak terbuka yang dibiayai leverage naik lebih cepat daripada volume aset nyata di platform. Bila ini terjadi, pasar menjadi lebih rentan terhadap pergerakan harga mendadak, sebab para trader sangat mudah terlikuidasi—baik saat tren naik maupun tren turun,” papar analis Arab Chain .

Data historis memperlihatkan, puncak serupa biasanya terjadi saat tekanan harga tinggi dan sering jadi sinyal puncak pasar lokal.

Kelemahan Pasar Spot Menambah Risiko

Pada pasar spot, tanda-tanda pelemahan jelas terlihat. Pengamat pasar kripto Wu Blockchain mengabarkan bahwa volume transaksi spot di exchange utama turun hingga 28% pada November 2025 dibandingkan Oktober.

November Exchange Data Report: Spot trading volume of major exchanges in November 2025 fell 28% compared with October. The top three exchanges by change rate were Bitfinex +17%, Coinbase -8%, and KuCoin -17%. The bottom three were Bitget -62%, Gate -44%, and MEXC -34%.… pic.twitter.com/oXgFKyrv6b

— Wu Blockchain (@WuBlockchain) December 10, 2025

Laporan lain dari BeInCrypto juga menyorot bahwa arus masuk stablecoin ke exchange anjlok 50%, dari US$158 miliar di Agustus menjadi US$78 miliar pada hari ini.

Kombinasi dari pembelian spot yang lemah, leverage tinggi, dan cadangan stablecoin yang menurun bikin peluang ETH untuk pulih jadi semakin kecil. Kondisi ini bisa membuat posisi long whale berada pada risiko likuidasi yang signifikan.

  •  

Arthur Hayes Makes Wild Ethereum Prediction for 2026 and Beyond

Ethereum’s long-term trajectory has become a focal point again after Arthur Hayes laid out a sweeping forecast for the asset’s institutional future, price potential, and competitive space. 

His comments arrived as Ethereum trades near $3,200, fluctuating between $3,060 and $3,440 over the past week. Major players such as Tom Lee’s BitMine also increased their Ethereum holdings at an unprecedented pace.

Ethereum Becomes the Institutional Default

Hayes believes the market still misunderstands how deeply traditional institutions intend to integrate Ethereum. He argues that after years of failed experiments with private blockchains, banks now recognize the need for a public settlement layer.

“These organizations finally understand that you cannot have a private blockchain; you must use a public blockchain for security and real usage,” he said.

He links this shift to the stablecoin boom, which has forced banks to accept the value of on-chain settlement. 

According to Hayes, Ethereum is positioned as the only platform with the security, liquidity, and developer depth institutions need.

He expects this shift to drive a significant price resurgence for Ethereum in the coming cycle, complementing aggressive treasury accumulation by firms such as BitMine.

BitMine bought 33,504 ETH ($112 million) this week and 138,452 ETH (~$435 million) earlier in December, bringing its total to roughly 3.86 million ETH. That scale of accumulation has strengthened the narrative that institutions are positioning for Ethereum’s next major cycle. 

Ethereum Treasuries Hold Nearly 5% of ETH Supply. Source: CoinGecko

Privacy Remains Ethereum’s Biggest Weakness, But L2s Will Cover It

Hayes acknowledges Ethereum still lacks the privacy guarantees large institutions require. He notes that this is “the biggest thing Ethereum doesn’t have yet,” though he says Vitalik Buterin’s roadmap is actively addressing it.

Despite this gap, he argues institutional adoption will not be delayed. Instead, enterprises will deploy privacy-enabled Layer-2 networks while relying on Ethereum for settlement. 

He believes Ethereum L1 remains the “security substrate” regardless of whether activity occurs on L2s like Arbitrum or Optimism.

“There may need to be a debate about how fees are distributed between L2s and Ethereum L1,” he said, but he stressed that this does not change the underlying reality: institutions will still secure their operations using Ethereum.

This aligns with current ecosystem trends. Exchange balances are at multi-year lows, and whales have accumulated over 900,000 ETH in recent weeks, according to Santiment data. 

Institutional architecture continues to form around the Ethereum base layer, even as fees fall amid L2 migration.

A Narrow Field of Winners: Ethereum First, Solana Second

Hayes sees the future of public blockchains consolidating around a very small group. He places Ethereum as the clear long-term winner, with Solana in a distant but durable second place.

He credits Solana’s rise from $7 to $300 to intense meme coin activity in 2023 and 2024. However, he states Solana “needs a new trick” to outperform Ethereum again. 

While he expects Solana to remain relevant, he does not expect it to match Ethereum’s institutional role or long-term price strength.

Hayes views nearly all other L1s as structurally weak. He dismissed high-FDV chains such as Monad as over-inflated projects likely to collapse after an initial pump. 

“Monad won’t be able to compete with Ethereum

I have no belief that this is a legitimate blockchain.

It’ll never have any real usage.”

— Arthur Hayes

if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.

Monad’s solution is simple: build on… pic.twitter.com/EuXpU6VK1N

— rip.eth (@ripeth) November 29, 2025

50 ETH to Become a Millionaire by Next Election

Hayes offered his most explicit numerical prediction when asked how much ETH one would need to become a millionaire in the next cycle. 

He stated that Ethereum could reach $20,000, implying that 50 ETH would be enough to reach a seven-figure portfolio.

The BitMex founder expects this price target to materialize by the next US presidential election. His outlook aligns with the current supply environment: exchange reserves are shrinking, institutions are accumulating, and treasury buyers like BitMine continue to deploy hundreds of millions into ETH.

Arthur Hayes was just asked about Tom Lee saying $ETH could flip $BTC.

He says Ethereum is the best L1, with the most developers, the best DeFi, and the strongest talent. pic.twitter.com/EsQ74JpNRV

— SamAlτcoin.eth 🌎 (@SAMALTCOIN_ETH) October 21, 2025

If Ethereum fails to meet these expectations, Hayes says it will be due to narrative breakdown. 

Also, if stablecoin usage slows or institutions retreat from on-chain trading, Bitcoin could outperform Ethereum for a prolonged period.

However, he argues that current market structure favors Ethereum’s long-term dominance—especially as banks prepare to execute Web3 strategies on public infrastructure.

The post Arthur Hayes Makes Wild Ethereum Prediction for 2026 and Beyond appeared first on BeInCrypto.

  •  

Mengapa BitMine Tom Lee Membeli Ethereum (ETH) Secara Agresif Meski Ada Ketakutan Pasar

BitMine Immersion Technologies, pemegang korporat terbesar Ethereum (ETH), telah meningkatkan akuisisi ETH pada bulan Desember, menunjukkan keyakinan pada aset tersebut.

Pembelian yang diperbarui ini terjadi meskipun lingkungan yang sulit bagi Ethereum. Meningkatnya arus masuk ke exchange dan arus keluar exchange-traded fund (ETF) yang berkelanjutan menunjukkan tekanan jangka pendek di pasar.

BitMine Borong 138.452 ETH dalam Seminggu, Kini Kuasai 3,2% dari Pasokan

Menurut pengungkapan terbaru, BitMine mengakuisisi 138.452 ETH minggu lalu, mewakili peningkatan 156% dibandingkan empat minggu sebelumnya. Total kepemilikannya berjumlah 3,86 juta ETH.

Ini menyumbang lebih dari 3,2% dari suplai sirkulasi Ethereum. Selain itu, hal ini menempatkan BitMine dua pertiga dari jalan menuju tujuannya untuk mengendalikan 5% dari suplai ETH.

Sejak mengadopsi ETH sebagai aset cadangan, BitMine terus melakukan pembelian dalam skala besar. Antara 30 Juni dan 5 Oktober, BitMine mengumpulkan 2,83 juta ETH. Sejak 5 Oktober, ia menambahkan 1,03 juta ETH lagi ke dalam kepemilikannya.

Tom Lee(@fundstrat)'s #Bitmine bought another 138,452 $ETH($434.74M) last week and currently holds 3,864,951 $ETH($12.13B).https://t.co/TNELQSq7d7 pic.twitter.com/XKHh3nBBfC

— Lookonchain (@lookonchain) December 8, 2025

Kelemahan Ethereum sepanjang kuartal keempat membuat akumulasi berkelanjutan BitMine semakin menonjol. Sejak awal Oktober, ETH kehilangan sekitar 24,8% nilainya, mencerminkan tekanan turun yang terus bertahan.

Desember memberikan sedikit istirahat dari tren tersebut. Harga telah naik lebih dari 4% sejak awal bulan, dan seiring dengan itu, pembelian ETH oleh BitMine juga meningkat.

Menurut Ketua BitMine, Tom Lee, aktivitas pembelian yang dipercepat oleh perusahaan mencerminkan keyakinan mereka bahwa ETH kemungkinan akan mengalami kenaikan dalam beberapa bulan mendatang, didukung oleh beberapa katalis kunci.

Ini termasuk upgrade Fusaka, yang diaktifkan minggu lalu dan memberikan peningkatan signifikan terhadap skalabilitas, keamanan, dan efisiensi jaringan Ethereum secara keseluruhan. BitMine juga menunjuk pada latar belakang ekonomi makro yang lebih luas, dengan Federal Reserve mengakhiri pengetatan kuantitatif, dan mungkin memperkenalkan pemotongan suku bunga lainnya besok.

Bersama-sama, perkembangan ini membentuk dasar bagi pandangan perusahaan bahwa kondisi pasar dapat menjadi lebih mendukung untuk ETH setelah minggu-minggu volatilitas.

“Kami sekarang lebih dari 8 minggu setelah kejadian liquidasi kejutan pada 10 Oktober, cukup waktu untuk memungkinkan kripto kembali diperdagangkan berdasarkan fundamental ke depan,” tambah Lee .

Kondisi Pasar Nampaknya Menuju Volatilitas Jangka Pendek

Meskipun demikian, data on-chain memberikan sinyal hati-hati. CryptoOnchain mencatat bahwa arus bersih Ethereum ke Binance melonjak. Exchange tersebut menerima 162.084 ETH pada 5 Desember 2025. Ini adalah arus masuk harian terbesar ETH ke exchange sejak Mei 2023.

Deposito besar di exchange sering kali menunjukkan tekanan jual yang akan datang, karena investor biasanya mentransfer token ke platform sebelum melikuidasi.

“Menggunakan besarnya arus masuk ini, peserta pasar harus tetap berhati-hati. Kejutan suplai sebesar ini, jika dieksekusi sebagai pesanan pasar, dapat menyebabkan volatilitas yang meningkat atau koreksi harga jangka pendek,” papar analis tersebut .

Selain itu, exchange-traded fund Ethereum juga menunjukkan permintaan yang melemah. ETFs mengalami arus keluar bersih sebesar US$1,4 miliar pada November 2025, mencatatkan penarikan bulanan terbesar dalam catatan.

Tren ini berlanjut ke Desember. Menurut SoSoValue, tambahan US$65,59 juta keluar dari ETF yang berfokus pada ETH dalam minggu pertama bulan ini.

“Secara historis, pembalikan arus ETF memberi tahu Anda lebih banyak tentang tekanan likuiditas daripada tentang fundamental jangka panjang. Ketika penebusan melonjak, hal ini biasanya menandakan bahwa sentimen risiko yang lebih luas sedang retak, bukan bahwa aset itu sendiri rusak. Jika arus keluar ETF berlanjut, aksi harga jangka pendek tetap tidak menentu saat likuiditas terkuras di pinggiran,” posting Milk Road .

Pemisahan berkelanjutan antara akumulasi langsung dan penebusan ETF menyoroti perbedaan pasar, dengan pemain ritel serta institusional mengikuti strategi yang berbeda-beda mengenai prospek Ethereum.

  •  

Tabrakan Yen Carry Trade: Kejutan Suku Bunga Bank of Japan Menargetkan Bitcoin | US Crypto News

Selamat Datang di US Crypto News Morning Briefing—ringkasan penting perkembangan kripto terpenting untuk hari ini.

Segarkan diri anda dengan secangkir kopi saat pasar global bergeser dengan tenang seiring melonjaknya imbal hasil obligasi Jepang dan BoJ memberikan sinyal kenaikan suku bunga. Perdagangan yen carry yang telah dilakukan selama beberapa dekade, yang mendukung saham, kripto, dan aset berisiko, bisa jadi berakhir lebih cepat dari yang diharapkan siapapun.

Berita Kripto Hari Ini: Bitcoin Bersiap ketika BoJ Mungkin Akhiri Puluhan Tahun Uang Murah

Pasar global bersiap menghadapi potensi guncangan ekonomi makro saat Bank of Japan (BoJ) mempersiapkan pertemuan kebijakan moneter pada tanggal 18-19 Desember.

Trader kini memprediksi 90% kemungkinan kenaikan suku bunga 25 basis poin, menyusul sinyal dari Gubernur BoJ Kazuo Ueda dan inflasi yang secara konsisten di atas 2%.

BoJ Interest Rate Cut probabilities
Probabilitas Pemotongan Suku Bunga BoJ. Sumber: Polymarket

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 2 tahun telah melampaui 1%, tertinggi sejak Krisis Keuangan Global 2008, sementara JGB 10 tahun mencapai tertinggi 17 tahun, menyoroti meningkatnya biaya pinjaman.

Mengapa Yen Carry Trade Penting

Selama hampir tiga dekade, perdagangan yen carry memacu pengambilan risiko global. Investor meminjam yen dengan suku bunga sangat rendah, mengonversinya ke dolar AS, dan menginvestasikan modal ke dalam aset dengan hasil lebih tinggi, termasuk saham AS, obligasi, dan mata uang kripto seperti Bitcoin.

Saat Jepang menaikkan suku bunga atau yen menguat, perdagangan ini dapat berakhir dengan kekacauan, memaksa penjualan aset secara cepat.

Konsekuensinya tidaklah hipotetis: pada Agustus 2024, kenaikan BoJ memicu penghapusan pasar kripto sebesar US$600 miliar, termasuk Bitcoin jatuh ke US$49.000 dan US$1,14 miliar terlikuidasi. Analis memperingatkan skenario serupa bisa terulang jika imbal hasil Jepang naik lebih lanjut.

🚨 The BOJ is about to shake crypto markets
🇯🇵Japan's likely rate hike to 80% Dec 18-19 – this threatens the yen carry trade that's been funding $BTC & risk assets for years
Last time they hiked was Aug 2024.

🔥BTC crashed to $49K
$600B wiped from crypto
$1.14B in liquidations…

— PaulBarron (@paulbarron) December 5, 2025

Selain Paul Barron, analis Great Martis juga menyebut kenaikan BoJ sebagai potensi “kanari di tambang batubara” untuk kripto dan pasar global.

“Ketika BoJ yang sembrono dipaksa menaikkan suku bunga, perdagangan yen carry akan mulai berantakan, menyebabkan kekacauan pasar. Kanari di tambang batubara,” Martis menulis dalam sebuah unggahan.

Sementara itu, tanda awal tekanan mulai muncul, ketika hedge funds dan investor institusional memantau secara ketat pengetatan likuiditas di Jepang, AS, dan Cina secara bersamaan. Konvergensi yang jarang terjadi ini dapat mempercepat deleveraging.

Meski demikian, terdapat pandangan yang berbeda. Analis Negentropic menyebutkan bahwa sebagian besar leverage sudah tersapu sejak Oktober. Dalam nada yang sama, Bob Elliot berpendapat bahwa perdagangan yen carry sebagian besar sudah redup.

The Yen Carry Trade Is Dead

Despite a falling FX and low rates, the yen carry trade remains muted. Naked FX borrowing ended with the GFC, with the only thing left a lingering nostalgia for a trade that mattered 20yrs ago.https://t.co/1h7Zlp3KVQ pic.twitter.com/2llIZerTqt

— Bob Elliott (@BobEUnlimited) December 2, 2025

Namun bahkan pembongkaran yang sederhana dapat menekan posisi kripto berleverage tinggi dan aset berisiko secara global.

Jika QE Bukan Solusi Langsung, Apa Selanjutnya untuk Bitcoin dan Aset Risiko Global?

Nic Puckrin, co-founder dari Coin Bureau, menekankan bahwa quantitative easing (QE) secara historis mengikuti krisis, bukan penyesuaian suku bunga rutin.

Pengetatan saat ini di Jepang, AS, dan Cina menunjukkan bahwa pasar mungkin menghadapi penurunan lebih lanjut sebelum ada dukungan likuiditas. Investor yang bertaruh pada uang mudah bisa menghadapi volatilitas yang lebih tajam dari yang diharapkan.

Pasar kripto sering kali menjadi yang pertama menyerap kejutan pendanaan, menjadikan Bitcoin dan Ethereum sebagai indikator stress likuiditas.

Dengan keputusan suku bunga BoJ yang akan datang, trader sebaiknya memantau:

  • Imbal hasil JGB,
  • Level USD/JPY, dan
  • Posisi berleverage.

Jika Jepang terus memperketat, deleveraging global bisa berlanjut hingga 2026, menguji ketahanan pasar kripto dan tradisional.

Era uang gratis dari Jepang nampaknya akan berakhir. Pasar kini menghadapi lingkungan dengan volatilitas lebih tinggi, di mana nilai fundamental dapat menggantikan leverage murah sebagai penggerak utama harga aset.

Chart of the Day

Japan’s 10-Year Bond Yield
Imbal Hasil Obligasi 10-Tahun Jepang. Sumber: Trading Economics

Byte-Sized Alpha

Berikut ringkasan berita kripto AS lainnya yang harus diikuti hari ini:

Tinjauan Awal Pasar Crypto Equities

Perusahaan  
Strategy (MSTR)US$186,01US$184,62 (-0,75%)
Coinbase (COIN)US$274,05US$273,30 (-0,27%)
Galaxy Digital Holdings (GLXY)US$27,57US$27,73 (+0,58%)
MARA Holdings (MARA)US$12,44US$12,37 (-0,57%)
Riot Platforms (RIOT)US$15,59US$15,57 (-0,13%)
Core Scientific (CORZ)US$17,08US$17,09 (+0,059%)
Lomba pembukaan pasar ekuitas kripto | Sumber: Google Finance

  •