Normal view

Received — 10 December 2025 BeInCrypto Indonesia

3 Prediksi Harga Teratas untuk Bitcoin, Emas, dan Perak: Reli yang Dipicu The Fed Ini Bakal Bertahan Lama?

10 December 2025 at 06:47

Bitcoin, emas, dan perak mendadak menguat pada hari Selasa, sehari sebelum apa yang sepertinya jadi pemangkasan suku bunga The Fed berikutnya.

Kripto pelopor ini, juga dua aset safe haven komoditas yaitu emas dan perak, kemungkinan akan menghadapi volatilitas menjelang keputusan suku bunga The Fed, bahkan ketika harga XAG menembus di atas US$60/oz untuk pertama kali dalam sejarah, sekarang naik +108% di 2025.

Target Harga BTC, XAU, dan XAG Teratas Menjelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Seluruh perhatian kini tertuju pada keputusan suku bunga The Fed besok dan konferensi pers Jerome Powell setelahnya. Ini adalah salah satu peristiwa ekonomi makro terpenting bagi Bitcoin dan safe haven komoditas minggu ini.

Data dari CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa para spekulan suku bunga melihat peluang sebesar 87,6% The Fed akan memangkas suku bunga.

Interest Rate Cut Probabilities
Peluang Pemangkasan Suku Bunga | Sumber: CME FedWatch Tool

Pemangkasan suku bunga The Fed umumnya menjadi angin segar bagi Bitcoin karena meningkatkan likuiditas di pasar keuangan. Emas biasanya akan langsung dan paling cepat mendapat manfaat dari pemangkasan suku bunga, sementara perak seringkali tertinggal dari emas pada awalnya, lalu melesat mengungguli emas saat reli reflasi menguat. Inilah alasan mengapa perak cenderung mengalami lonjakan harga yang tajam setelah pemotongan suku bunga ketika momentum mulai terbentuk.

  • Emas bereaksi pertama kali dan dengan pola yang paling dapat diprediksi
  • Bitcoin mendapat manfaat seiring meluasnya likuiditas
  • Perak sering menjadi pemenang momentum di tahap akhir

Berdasarkan aksi harga saat ini, pasar sebenarnya sudah melakukan antisipasi terhadap peristiwa ini, para trader sudah banyak yang lebih dulu masuk posisi seiring peluang pemangkasan suku bunga kian pasti.

Bitcoin mengejar US$100.000 jelang keputusan suku bunga The Fed

Harga Bitcoin saat ini bergerak dengan bias bullish, konsolidasi dalam channel paralel naik sejak menyentuh dasar di US$80.600 pada 21 November. Selama harga tetap berada dalam pola teknikal ini, peluang untuk lanjut naik masih terbuka lebar.

Berdasarkan indikator Relative Strength Index (RSI), momentum juga sedang meningkat dan bisa mendorong BTC naik lebih tinggi. Posisi RSI di atas level 50 juga menandakan adanya dorongan beli yang signifikan, tapi semuanya masih seimbang sebab level tengah ini juga rawan berbalik arah ke bearish.

Harga Bitcoin saat ini menghadapi resistance langsung di Exponential Moving Average (EMA) 50 hari di US$97.015, menjadi penghalang menuju level retracement Fibonacci paling penting, yaitu 61,8% di US$98.018.

Level itu dapat menjadi titik masuk utama untuk para bull yang datang belakangan, jadi bila harga Bitcoin berhasil breakout dengan volume besar, itu menjadi sinyal penguatan tren. Kondisi seperti ini bisa membuat kripto pelopor ini melesat menuju US$103.399, yang juga menjadi batas tengah 50%.

Dalam skenario sangat bullish, BTC berpotensi menyentuh level retracement Fibonacci 38,2% yang menandakan tren sangat kuat.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Di sisi lain, jika level retracement Fibonacci 61,8% bertahan sebagai resistance, itu dapat memberikan sinyal awal pembalikan tren.

Jika para penjual mengambil kendali di level saat ini, maka Fibonacci retracement 78,6% bisa jadi jebol sebagai support dan pergerakan BTC berpotensi keluar dari channel paralel naik.

Skenario bias seperti ini bisa mendorong harga kripto pelopor turun menuju support di US$80.600. Pergerakan seperti ini berarti Bitcoin akan turun hampir 15% dari level saat ini.

Emas mungkin sedang berada di zona reload klasik tahap A

Harga emas bisa saja mengalami penurunan menuju area terendah US$4.199 dan bahkan menembus garis tren support naik sebelum berbalik ke atas. Berdasarkan RSI, momentumnya mulai menurun dan membuat harga XAU berisiko alami koreksi.

namun, karena RSI masih bertahan di atas level 50 dan ada support kuat dari pertemuan EMA 50 hari dan 100 hari di US$4.202 dan US$4.203, harga emas masih berpeluang naik lebih tinggi.

Support penting ada di area US$4.178 sampai US$4.192. Jika zona ini bertahan, struktur bull masih tetap utuh.

Sementara itu, resistance utama berada di US$4.241, dan jika harga menembus level ini dengan mulus kemungkinan besar akan memicu percepatan tren naik.

Dalam kondisi bias naik, target harga emas berikutnya adalah US$4.260, atau jika sangat bullish, bisa ke US$4.300 sebelum mencoba kembali meraih rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di US$4.381.

Gold (XAU) Price Performance
Performa Harga Emas (XAU) | Sumber: TradingView

Karena itu, harga di titik saat ini bisa menjadi zona ideal untuk pengisian posisi, di mana setiap penurunan dapat menjadi peluang beli untuk para bull yang terlambat masuk.

Kenaikan harga perak 6 kali lipat dibandingkan S&P 500 sepanjang tahun ini

Harga perak sedang mengalami salah satu reli bull terkuat dalam sejarah pasar saham, naik enam kali lipat dari kenaikan S&P 500 selama tahun ini (YTD). Harga XAG/USD sekarang berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan 12 bulan terbesar sejak tahun 1979.

Setelah mencapai all-time high baru di angka US$60.794, perak kini berada pada level price discovery dan masih berpeluang lanjut naik lebih tinggi.

Pada grafik 15-menit di bawah, harga XAG/USD menunjukkan breakout bullish continuation yang sangat jelas. Harga perak sudah menembus tegas level range tinggi sebelumnya di sekitar US$58,83 lalu bergerak makin tinggi ke price discovery, sehingga mengonfirmasi perubahan dari konsolidasi ke ekspansi.

Semua garis EMA kunci (50/100/200) kini tertumpuk secara bullish dan mulai naik, menandakan keselarasan tren jangka pendek yang kuat serta kekuatan tren yang solid.

Silver (XAG) Price Performance
Performa Harga Perak (XAG) | Sumber: TradingView

Momentum mendukung pergerakan ini, terlihat dari RSI di atas 73 yang mengisyaratkan tekanan beli yang sangat kuat. Tapi, posisi RSI ini juga menjadi peringatan bahwa pasar mungkin mengalami overheating dalam waktu dekat sehingga ada risiko koreksi ringan atau konsolidasi sebelum reli berlanjut.

Secara struktur, area resistance sebelumnya di US$58,80 hingga US$59,00 kini menjadi support pertama, sedangkan target psikologis dan teknikal berikutnya berada di sekitar US$61,00–US$61,50.

Selama harga perak tetap di atas 50-EMA (merah) yang naik, bias tetap buy-the-dip. Risiko penurunan baru meningkat jika terjadi breakdown dan harga bertahan di bawah US$59,00.

Twenty One Capital Resmi Melantai di NYSE – Lalu Apa Selanjutnya?

10 December 2025 at 05:20

Twenty One Capital telah melakukan debutnya di New York Stock Exchange (NYSE), memasuki pasar publik dengan cadangan Bitcoin yang besar dan sorotan besar pula.

Sahamnya langsung turun tajam di hari pertama, sehingga muncul pertanyaan jelas bagi investor dan industri: apa langkah selanjutnya bagi perusahaan yang berpusat pada Bitcoin di tengah pasar yang sedang turun?

Debut Raksasa Bitcoin di Wall Street

Dengan kode saham XXI, perusahaan ini masuk ke pasar dengan lebih dari 43.500 Bitcoin di neraca keuangannya.

Kepemilikan tersebut, senilai sekitar US$3,9 miliar, membuat Twenty One Capital menjadi salah satu perusahaan pemilik aset kripto terbesar. Jack Mallers, co-founder perusahaan, menggambarkan langkah listing ini sebagai upaya untuk memberikan Bitcoin tempat yang jelas di pasar tradisional. Ia menegaskan bahwa investor layak mendapatkan akses ke perusahaan yang dibangun sepenuhnya berdasarkan logika moneter Bitcoin.

Hello, world. $XXI pic.twitter.com/SFoLLwGnCd

— Twenty One (@twentyone) December 9, 2025

Bitcoin adalah uang yang jujur. Itulah sebabnya masyarakat memilih Bitcoin, dan itulah alasan kami membangun Twenty One di atasnya,” ujar Mallers dalam siaran pers. “Listing di NYSE bertujuan memberikan Bitcoin posisi yang layak di pasar global dan memberikan investor yang terbaik dari Bitcoin: kekuatannya sebagai cadangan dan potensi pertumbuhan dari sebuah bisnis yang dibangun di atasnya.”

Ini bukan sekadar upaya kecil. Tether, Bitfinex, SoftBank, dan Cantor Equity Partners berada di belakang XXI, memberikan bobot institusional yang jarang terlihat dalam peluncuran yang berbasis Bitcoin.

Cantor Equity Partners sendiri berasal dari jalur yang sudah dikenal: dibentuk sebagai kendaraan akuisisi publik yang didukung Cantor Fitzgerald, perusahaan investasi yang dipimpin Brandon Lutnick, putra Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick. Koneksi tersebut menambah lapisan kredibilitas institusional bagi langkah XXI masuk ke pasar publik.

Namun, sesi perdagangan pertama berlangsung berat, karena sahamnya jatuh lebih dari 24%. Reaksi ini menunjukkan kecenderungan hati-hati, dengan investor kemungkinan ingin melihat bagaimana XXI akan beroperasi di luar cadangan Bitcoinnya yang besar.

DATs Masih Kesulitan saat Bitcoin Turun

Debut saham Twenty One Capital hadir di tengah tekanan baru di pasar aset kripto.

Bitcoin telah turun sekitar 30% dari puncaknya di bulan Oktober, dan ekuitas terkait juga turut melemah.

Di sisi lain, digital asset treasuries (DATs) terkena dampak paling besar, karena valuasinya sering bergerak mengikuti nilai cadangannya. Analis kini menegaskan bahwa DAT harus bisa membuktikan dirinya memberi lebih dari sekadar eksposur ke Bitcoin. Premi mNAV yang tinggi di kuartal sebelumnya telah memudar, dan investor kini menuntut model bisnis yang lebih jelas.

1/ I see a lot of bad analysis of DATs, or digital asset treasury companies. Specifically, I see a lot of bad takes on whether they should trade at, above, or below the value of the assets they hold (their so-called “mNAV”).

Here's how I approach it.

— Matt Hougan (@Matt_Hougan) November 23, 2025

Dalam kondisi seperti ini, XXI menghadapi tantangan besar untuk listing barunya. Mereka harus mampu menunjukkan kemampuan menghadapi volatilitas dan membangun operasional yang bisa bertahan terhadap fluktuasi harga Bitcoin.

Rencana Pertumbuhan Menunggu Validasi Pasar

Mallers dan timnya menyatakan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan lebih dari sekadar menumpuk Bitcoin.

XXI menyebutkan rencana untuk mengembangkan alat pinjaman berbasis Bitcoin dan produk pasar modal.

Selain itu, mereka juga menargetkan menciptakan inisiatif edukasi dan media untuk mendorong adopsi Bitcoin yang lebih luas.

Semua inisiatif tersebut masih berupa rencana di tahap awal dan belum menjadi lini bisnis yang berjalan, sehingga menunjukkan ambisi perusahaan untuk membangun ekosistem yang lebih luas, bukan hanya menjadi treasury statis.

Apakah investor akan menyambut pendekatan ini masih belum pasti.

Ada yang melihat XXI sebagai calon pemain besar di industri, didukung jaringan institusi yang kuat. Tapi, ada juga yang mencatat lemahnya pasar kripto dan kehati-hatian investor terhadap listing berbasis merger.

Debut ini adalah pencapaian penting, tapi fase selanjutnya akan sangat bergantung pada hasil nyata dan bukan sekadar visi.

November Mungkin Telah Membunuh NFT untuk Selamanya

10 December 2025 at 03:15

Bulan lalu menjadi periode terlemah untuk penjualan NFT di 2025, dengan kapitalisasi pasar kehilangan ratusan juta US$.

Angka terbaru semakin menegaskan penurunan permintaan atas aset ini, yang sebelumnya sempat melonjak ke rekor tertinggi lalu masuk ke fase pembalikan berkepanjangan setelah crypto winter di 2022.

Penjualan NFT Jatuh ke Titik Terendah Baru

Penurunan di bulan November cukup tajam. Total penjualan non-fungible token (NFT) turun menjadi US$320 juta, hampir setengah dari penjualan Oktober yang sebesar US$629 juta, menurut CryptoSlam. Hal ini membuat aktivitas bulanan kembali mendekati level September di US$312 juta dan menghapus momentum kecil yang sempat bangkit di awal musim gugur.

Menurut CoinMarketCap, kelemahan pasar sudah terlihat berlanjut ke bulan Desember, di mana tujuh hari pertama hanya menghasilkan penjualan senilai US$62 juta. Hal ini menandai performa mingguan paling lambat sepanjang tahun ini.

NFTs are soo downbad right now.

Market cap dropped from $6.6B to $3.5B and volume is down about 65 percent.

OpenSea’s most hyped token even got pushed to Q1 2026.

Most holders aren’t down because of price. They’re down because nobody is buying.

The healthiest reboot this… pic.twitter.com/YTrWoK3UKv

— Salem☠️ (@web3_Salem) December 3, 2025

Gambaran valuasi yang lebih luas juga mencerminkan tekanan penurunan serupa. Data CoinGecko menunjukkan kapitalisasi pasar dari marketplace NFT turun ke US$253 juta, yang merupakan level terendah sepanjang sejarah, karena harga-harga terus jatuh, bahkan untuk koleksi yang paling mapan sekalipun.

Penurunan ini bukan peristiwa yang terisolasi, melainkan kelanjutan dari kontraksi besar yang sudah terjadi selama bertahun-tahun dan mengubah lanskap NFT sejak pertumbuhan pesat di awal 2020-an.

Dari Siklus Hype ke Hard Reset

NFT pertama kali masuk ke kesadaran arus utama pada 2020, saat penjualan karya seni awal dan peluncuran eksperimental menarik komunitas khusus.

Pada 2021, pasar NFT jadi fenomena budaya besar. Volume perdagangan di platform seperti OpenSea bahkan sempat melonjak hingga miliaran setiap bulannya.

Koleksi seperti CryptoPunks dan Bored Ape Yacht Club berubah jadi simbol status. NFT ini menarik minat selebriti, brand global, dan investor institusi. Momentum positif berlangsung sampai awal 2022, saat aktivitas NFT mencapai rekor tertinggi.

Puncaknya tak bertahan lama. Ketika pasar kripto secara umum mulai melemah pada pertengahan 2022, volume perdagangan NFT langsung merosot cepat.

Likuiditas mengering. Modal spekulatif mulai mundur, dan floor price koleksi utama anjlok drastis. Skandal wash trading membuat kepercayaan menurun, lalu kelebihan pasokan menciptakan tekanan. Ribuan koleksi tanpa kualitas cukup bersaing berebut perhatian yang makin terbatas.

Menjelang akhir 2022, volume bulanan sudah turun lebih dari 90% dibanding masa puncak. Selama dua tahun setelahnya, pasar terus menyesuaikan diri.

Sebagian NFT yang memang memiliki kegunaan, seperti aset game dan token loyalitas, masih mempertahankan aktivitas di segmen tertentu. Tapi koleksi profil-legendaris mulai kehilangan pamor. Marketplace bersaing memperebutkan pengguna lewat insentif besar, sering kali hanya menaikkan volume tanpa menghasilkan keuntungan nyata.

Di 2025, sektor ini berubah menjadi segmen yang lebih tenang. Kini NFT hanya berperan sebagai bagian kecil dalam pasar aset digital yang lebih luas.

Postingan Bitcoin Andrew Tate Picu Perdebatan Soal MicroStrategy

10 December 2025 at 02:30

Komunitas Bitcoin Terbelah karena Pembelian 10.000 BTC Terbaru MicroStrategy Tak Goyahkan Harga — Likuiditas OTC dan Struktur Pasar Jadi Sorotan

Postingan Andrew Tate yang mempertanyakan mengapa pembelian ~10.000 BTC oleh MicroStrategy tidak menggerakkan harga Bitcoin langsung memicu perdebatan luas di komunitas aset kripto. Diskusi ini menyoroti salah satu kebingungan terbesar di kalangan trader ritel: bagaimana bisa pembelian sebesar itu terjadi tanpa menimbulkan reaksi harga yang terlihat?

Perdebatan komunitas ungkap kesalahpahaman tentang kedalaman pasar OTC Bitcoin

Diskusi Andrew Tate ini muncul hanya beberapa hari setelah MicroStrategy menambah lebih dari 10.600 BTC — pembelian senilai hampir US$1.000.000.000 — sehingga total kepemilikan mereka kini mencapai lebih dari 660.000 koin.

Padahal akuisisi ini sangat besar, harga Bitcoin hampir tidak bergerak waktu itu, tetap terjebak di kisaran US$88.000 hingga US$92.000 sebelum akhirnya breakout hari ini.

I’m huge on BTC but micro strat buy 10k btc ina single day and the price doesn’t move.

Explain that to me.

— Andrew Tate (@Cobratate) December 8, 2025

Banyak pelaku industri lalu menegaskan bahwa pembelian institusi besar jarang terjadi melalui order book spot. Sebaliknya, transaksi itu biasanya lewat desk Over-The-Counter (OTC), yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, di luar exchange.

Karena transaksi ini tidak masuk ke pool likuiditas publik, maka transaksi terhindar dari slippage dan tidak meninggalkan jejak langsung pada grafik, candle, atau indeks harga.

Jadi, pembelian senilai miliaran dolar bisa berpindah tangan secara senyap di antara miner, wallet awal, market maker, dan penjual dalam tekanan tanpa membuat harga melonjak.

Hanya jika stok OTC tidak cukup memenuhi permintaan, transaksi baru masuk ke exchange spot — dan saat itulah harga akan bereaksi. Kemampuan MicroStrategy menyerap koin secara privat justru menunjukan kedalaman likuiditas Bitcoin pada tingkat suplai saat ini.

Pergerakan Harga Bitcoin Lebih Bergantung pada Eksekusi daripada Besarnya Transaksi

Beberapa analis menyoroti bahwa pembelian MicroStrategy memang terlihat sangat besar, tapi sebenarnya hanya sebagian kecil dari suplai aktif.

Membeli 10.000 BTC juga hanya sekitar 0,05% dari suplai beredar, dan kalau dilakukan lewat block trade negoisasi, bukan order book spot publik, dampaknya hampir tak terlihat sama sekali.

Hal ini memperjelas bagaimana akumulasi korporasi masih bisa terus terjadi meski pasar sideways, tanpa diketahui trader ritel sampai setelah transaksi selesai.

Founder Binance CZ Berkomentar soal Postingan Andrew Tate

Di sisi lain, para kritikus berpendapat bahwa strategi MicroStrategy lebih mengandalkan persepsi daripada dampak langsung. Ada yang menduga pengumuman-pengumuman perusahaan ini memang bertujuan memantik sentimen bullish, bukan benar-benar menggerakkan harga secara instan.

Minimnya reaksi cepat justru memperkuat spekulasi bahwa pembelian besar-besaran seperti ini ternyata tidak terlalu memengaruhi harga, seperti yang diasumsikan banyak investor.

Perdebatan ini terjadi di momen sensitif, saat pasar akhirnya breakout hari ini setelah seminggu sideways — yang didorong bukan oleh MicroStrategy, melainkan kombinasi akumulasi whale, likuidasi posisi short, serta perkembangan regulasi.

Kontras ini menegaskan satu hal penting: pergerakan harga yang tampak justru kerap mencerminkan arus order tahap akhir, bukan pembelian awal itu sendiri.

Bitcoin Breakout di Atas US$94.000 setelah Stagnasi Selama Sepekan, Ini Alasannya

10 December 2025 at 01:16

Bitcoin melonjak tajam di atas US$94.000, mengakhiri periode perdagangan sideways selama beberapa hari di kisaran US$88.000 hingga US$92.000.

Breakout ini terjadi secara mendadak pada 9 Desember, dan akselerasinya hanya memakan waktu beberapa menit serta berhasil menembus rentang harga yang telah menahan pergerakan pasar hampir sepekan.

Aksi Akumulasi Whale dan Likuidasi Posisi Short Dorong Breakout

Data perdagangan menunjukkan adanya arus masuk besar ke beberapa wallet institusi besar dan wallet exchange pada satu jam sebelum reli terjadi.

Beberapa alamat kustodian dengan volume tinggi mengumpulkan ribuan BTC dalam waktu singkat, menandakan adanya pembeli dengan likuiditas besar yang masuk lebih awal sebelum terjadi short squeeze.

🚨 BREAKING:

HERE'S EXACT REASON WHY BITCOIN JUST PUMPED:

BINANCE BOUGHT 7,298 BTC
COINBASE BOUGHT 3,412 BTC
WINTERMUTE BOUGHT 2,174 BTC
BLACKROCK BOUGHT 1,362 BTC
RANDOM WHALE BOUGHT 6,192 BTC

THIS IS THE BIGGEST INSIDER PUMP EVER!! pic.twitter.com/SImfFYuGT8

— ᴛʀᴀᴄᴇʀ (@DeFiTracer) December 9, 2025

Kecepatan breakout ini sepertinya menandakan order book cepat menipis setelah permintaan menembus resistance di kisaran harga. Struktur pasar pun berubah secara cepat, dengan momentum semakin kuat saat posisi short mulai ditutup karena tekanan.

Data likuidasi mengonfirmasi bahwa pasar Futures menyerap pergerakan ini secara agresif. Lebih dari US$300 juta likuidasi aset kripto terjadi dalam 12 jam terakhir, di mana Bitcoin menyumbang lebih dari US$46 juta dan Ethereum di atas US$49 juta.

Kebanyakan posisi yang terlikuidasi adalah short, yang menandakan pergerakan ini merupakan short squeeze klasik dan bukan tren naik bertahap.

Saat stop-loss beruntun aktif, kenaikan harga Bitcoin pun semakin cepat secara vertikal karena hampir tidak ada suplai penyeimbang.

Dukungan Regulasi dan Antisipasi FOMC Dorong Sentimen

Reli Bitcoin ini terjadi setelah update kebijakan penting dari US Office of the Comptroller of the Currency, yang mengonfirmasi bahwa bank kini boleh melakukan transaksi aset kripto berisiko nol sebagai principal. Keputusan ini memungkinkan lembaga keuangan yang diatur untuk menengahi arus aset kripto tanpa harus memegang aset langsung.

Perubahan ini memperluas akses institusional yang mungkin terjadi, dan waktunya yang beberapa jam sebelum breakout mungkin mendorong posisi masuk lebih awal.

OCC Interpretive Letter 1188 confirms that a national bank may engage in riskless principal crypto-asset transactions as part of the business of banking. https://t.co/gXirMExhCi pic.twitter.com/uPRFGqb2NZ

— OCC (@USOCC) December 9, 2025

Dengan keputusan suku bunga The Fed yang sebentar lagi diumumkan, para trader kini berharap kondisi likuiditas akan semakin mudah jika pemangkasan suku bunga terjadi.

Bitcoin masih bertahan di dekat level tertinggi harian dengan volatilitas tetap tinggi serta funding rate yang terus mengalami penyesuaian di pasar derivatif. Pasar kini mencermati apakah permintaan selanjutnya masih kuat hingga pengumuman FOMC atau justru aksi ambil untung akan meredam momentum di puncak harga.

Eksekutif Polygon Jelaskan Kenapa Keuangan Besar Ingin Aset Kripto di 2025 dan Kenapa Retail Tidak

10 December 2025 at 00:00

Pada tahun 2025, industri aset kripto memasuki fase baru yang ditandai dengan lonjakan partisipasi institusi besar. Setelah bertahun-tahun berhati-hati dan skeptis, kini perusahaan besar mulai mengalokasikan modal dalam jumlah signifikan ke aset digital.

Tetapi, apa yang berubah sehingga institusi akhirnya masuk ke industri yang dulu mereka jauhi? BeInCrypto berbicara dengan Aishwary Gupta, Head Global Payment dan Real-World Assets di Polygon Labs, untuk membahas faktor pendorong di balik transformasi ini. Gupta menjelaskan kenapa aliran dana institusi sekarang mendominasi pasar dan apa arti perubahan ini.

Institusi Kini Kuasai Arus Masuk Aset Kripto: Ini Alasannya

Gupta mengungkapkan bahwa institusi saat ini menyumbang sekitar 95% dari arus masuk aset kripto. Sementara itu, partisipasi investor ritel turun menjadi sekitar 5–6%. Pergeseran ini menandakan perubahan dari siklus lama yang dipimpin oleh hype dan investor ritel ke pasar yang kini banyak dipengaruhi oleh keuangan terstruktur.

Manajer aset besar seperti BlackRock, Apollo, dan Hamilton Lane juga mulai mengalokasikan sekitar 1–2% portofolio mereka ke aset kripto, memperkenalkan ETF dan menguji produk investasi yang ditokenisasi di chain.

Menurut Gupta, perubahan yang terjadi bukan pada sentimen Wall Street, melainkan pada infrastruktur yang sekarang mendukung aktivitas institusi. Ia menyebut Polygon sebagai contoh:

“Kemitraan dengan JPMorgan untuk perdagangan DeFi secara langsung di bawah Monetary Authority of Singapore, Ondo untuk obligasi negara yang ditokenisasi, dan AMINA Bank untuk staking yang telah diatur membuktikan bahwa sistem yang menjalankan DeFi juga dapat menggerakkan keuangan global. Skalabilitas dan biaya transaksi rendah membuat keuangan tradisional mempertimbangkan blockchain publik untuk digunakan. Institusi sekarang tidak perlu lagi bereksperimen di sandbox — mereka bisa bertransaksi di jaringan publik yang kompatibel dengan Ethereum, yang sudah teruji dan memenuhi syarat auditor maupun regulator.”

Gupta menyampaikan bahwa institusi masuk ke dunia aset kripto dari dua arah utama: mencari imbal hasil dan diversifikasi, serta mengejar efisiensi operasional. Gelombang pertama berfokus pada hasil dalam dolar AS lewat produk seperti obligasi negara yang ditokenisasi dan staking yang dikelola bank. Produk-produk ini menawarkan kerangka kerja yang sudah dikenal sekaligus sesuai aturan untuk mendapatkan yield.

Gelombang kedua, ia terangkan, didorong oleh efisiensi yang ditawarkan blockchain. Penyelesaian transaksi lebih cepat, likuiditas bersama, serta aset yang dapat diprogram membuat jaringan keuangan besar dan perusahaan fintech tertarik mencoba struktur dana yang ditokenisasi dan transfer di chain.

Penurunan Minat Ritel Picu Pertanyaan soal Arah Aset Kripto saat Institusi Memimpin

Ia juga menyoroti alasan keluarnya investor ritel. Gupta menegaskan kebanyakan investor ritel meninggalkan pasar karena kerugian akibat siklus meme coin spekulatif dan harapan keuntungan yang tidak realistis. Hilangnya kepercayaan ini, ia terang, membuat banyak investor kecil memilih menepi. meski begitu, ia tidak melihat ini sebagai kepergian permanen atau struktural.

“Akan semakin banyak produk yang terstruktur dan teregulasi, sehingga bisa mengembalikan kepercayaan mereka untuk kembali ke pasar,” ujar Gupta kepada BeInCrypto.

Meskipun demikian, meningkatnya partisipasi institusi menimbulkan kekhawatiran akan potensi hilangnya jiwa desentralisasi aset kripto. Gupta menegaskan bahwa kematangan dan desentralisasi dapat berjalan bersamaan asalkan jaringan publik dan terbuka tetap menjadi fondasinya.

Menurutnya, desentralisasi hanya terancam ketika jaringan mengorbankan keterbukaan, bukan ketika ada peserta baru yang masuk.

“Kalau dibangun di atas sistem publik…bukan di taman tertutup, adopsi institusi tidak akan memusatkan aset kripto, melainkan melegitimasi. Keuangan tradisional bukan mengambil alih kripto, melainkan memang masuk ke chain — ini bukan penaklukan atau penyerahan, tetapi lebih pada penggabungan infrastruktur, di mana chain yang menjalankan DeFi dan NFT juga mengakomodasi treasury, ETF, dan staking institusi,” papar dia.

Saat ditanya apakah dominasi institusi bisa memperlambat inovasi karena mengedepankan kepatuhan dibandingkan eksperimen, Gupta mengakui ketegangan tersebut ada. meski begitu, ia berpandangan hal ini tetap bisa memberi manfaat bagi sektor ini.

‘Mentalitas “bergerak cepat dan hancurkan segala hal” memang melahirkan kreativitas besar, tapi juga menyebabkan kerugian besar dan perlawanan dari regulator. Ya, institusi bergerak lambat dan sangat fokus pada kepatuhan, dan ya, itu kadang menahan kreativitas, tapi jika dijalankan dengan tepat, inovasi tidak harus mati. Justru ini bisa mendorong kemajuan dan memaksa pengembang melihat kepatuhan sebagai bentuk inovasi dengan mengintegrasikannya sejak awal. Perkembangannya bisa lebih lambat, tapi hasilnya lebih kuat dan lebih bisa diskalakan,” komentar eksekutif tersebut.

Apa yang Akan Terjadi Berikutnya saat Institusi Semakin Aktif di Aset Kripto

Melihat ke depan, Gupta mengatakan lonjakan partisipasi institusi sebaiknya tidak dipandang sebagai Wall Street “mengambil alih” aset kripto, tapi lebih kepada bergabung dengan ekosistem yang makin beragam.

“Pasar kini berjalan dengan likuiditas institusi, yang bergerak lebih lambat, menghasilkan yield, dan lebih terkelola risikonya. Kamu tidak lagi melihat pasar didominasi oleh trader ritel yang mengejar hype dan FOMO di centralized exchange seperti tahun 2017. Perdagangan berdasarkan emosi jauh berkurang. Volatilitas akan turun, karena modal bergerak dari spekulasi ke penghasil yield jangka panjang. Narasinya sudah berubah, di mana aset kripto kini lebih dipandang sebagai infrastruktur finansial daripada kelas aset,” ucapnya

Ia memprediksi ekspansi besar pada tokenisasi aset dunia nyata (RWA) dan peningkatan bertahap stabilitas pasar seiring aktivitas trading yang semakin disiplin dan tidak lagi spekulatif. Integrasi regulasi yang lebih kuat, tambahnya, juga sangat mungkin terjadi karena pelaku finansial tradisional terus mengembangkan strategi on-chain.

Gupta memperkirakan pertumbuhan lebih lanjut pada staking institusi dan jaringan penghasil yield, seiring entitas teregulasi mencari cara yang sesuai aturan untuk ikut mendapatkan yield di chain. Di sisi lain, ia percaya interoperabilitas akan menjadi fokus utama, di mana alat publik yang memudahkan pergerakan aset lintas rollup akan semakin penting saat institusi meningkatkan aktivitas mereka.

Received — 9 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Breakout XRP Menghadapi Hambatan akibat Whale Jual US$143 Juta

9 December 2025 at 22:00

Harga XRP turun hampir 10% selama sebulan terakhir meski sempat naik tipis 1,5% minggu ini. Harga XRP masih berada dalam kisaran US$2,31–US$1,98, gagal mencatat breakout berarti. Kondisi ini mencerminkan perpecahan perilaku pasar: whale melepas kepemilikan ketika harga menguat sedangkan kelompok holder utama terus melakukan akumulasi.

Tarik menarik antara dua pihak ini membuat harga XRP tetap bergerak dalam pola falling wedge yang hingga kini belum membentuk sinyal reversal bullish.

Crypto whale Kurangi Kepemilikan, Sementara Kelompok Holder Utama Tetap Bertahan dari Tekanan

Aktivitas whale menunjukkan pergeseran sikap menjadi lebih waspada.

Wallet yang memegang 100 juta–1 miliar XRP mengurangi saldo mereka dari 8,32 miliar menjadi 8,27 miliar, dimulai sejak 7 Desember lalu. Kelompok lain yang memegang 10–100 juta XRP menurunkan pasokannya dari 11,01 miliar menjadi 10,99 miliar pada 8 Desember. Secara total, mereka menjual sekitar 70 juta XRP dalam 48 jam terakhir, dengan nilai sekitar US$143 juta pada harga saat ini.

XRP Whales Sell
Whale XRP Jual: Santiment

Ingin mendapat insight token lainnya seperti ini? Daftar di Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Penjualan ini memang tidak terlalu besar dari sisi jumlah token, tapi aksi ini muncul di waktu sensitif — tepat saat XRP tengah berupaya stabil. Tekanan jual seperti ini membantu menjelaskan mengapa setiap upaya breakout selalu gagal membentuk momentum lanjutan.

Kekuatan penyeimbang datang dari holder jangka pendek dan menengah, yang terlihat jelas di indikator HODL Waves. HODL Waves melacak berapa banyak XRP yang disimpan di tiap “coin age band”, artinya berapa lama token tetap tidak berpindah.

Kelompok holder satu sampai tiga bulan bertambah dari 8,52% menjadi 10,31%. Kelompok tiga sampai enam bulan naik dari 9,40% ke 10,87%.

Key Holders Keep Buying
Holder Utama Terus Beli: Glassnode

Holder seperti ini biasanya menambah kepemilikan ketika merasa tekanan jual sudah mereda. Pembelian di tengah penurunan bulanan hingga 10% ini menandakan mereka yakin struktur wedge akhirnya akan bergerak naik.

Jadi, XRP kini berada dalam dinamika tarik ulur yang jelas: whale menjual di satu sisi dan pembeli saat koreksi aktif menambah kepemilikan di sisi lain.

Tegangan itulah yang membuat harga XRP tetap terkunci dalam struktur yang semakin menyempit.

Pola harga XRP menunjukkan kebuntuan saat pembeli dan penjual tarik menarik ke arah berlawanan

XRP sedang membentuk falling wedge, pola yang biasanya menjadi sinyal reversal bullish — selama pembeli berhasil mendorong breakout yang meyakinkan. Saat ini, wedge tersebut justru membentuk situasi stagnan, dengan tekanan jual whale membatasi momentum, sedangkan holder yang terus akumulasi menahan penurunan lebih dalam.

Titik breakout berada di dekat US$2,46, yaitu saat garis tren menurun bertemu dengan aksi harga saat ini. Harga XRP harus berhasil ditutup harian di atas level itu untuk mengonfirmasi reversal. Jika itu terwujud, target kenaikan berikutnya di US$2,61, US$2,83, dan US$3,11.

Selama harga masih bergerak antara US$2,31 dan US$1,98, pola wedge masih valid. Tapi jika menembus ke bawah US$1,98, pola ini kehilangan kekuatan serta membuka risiko turunnya harga ke US$1,82, level yang pernah menjadi support pada siklus sebelumnya.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP: TradingView

Saat ini, gambaran analisis masih sederhana: Penjualan whale menunda breakout. Akumulasi holder menengah menjaga pola tetap bertahan. Pola wedge ini tidak akan terpecahkan sampai salah satu pihak mendominasi.

Bagaimana Pasar Kripto akan Bereaksi jika The Fed Menahan atau Menurunkan Suku Bunga?

9 December 2025 at 21:31

The Federal Open Market Committee (FOMC) membuka sesi Desember 2025 hari ini, dengan keputusan yang akan diumumkan besok, 10 Desember, pukul 14.00 ET.

Investor dan trader sedang memantau dengan seksama apakah bank sentral akan melanjutkan siklus pelonggaran atau justru mengejutkan pasar dengan menahan suku bunga. Sebagai pengumuman kebijakan terakhir tahun ini, hasilnya punya pengaruh besar untuk pasar aset kripto.

Skenario Pemangkasan Suku Bunga: Apa yang Terjadi jika The Fed Memberikan Pemangkasan 25 bps pada Desember

Menjelang pengumuman, ekspektasi pasar sangat condong ke pemangkasan suku bunga, dengan pemangkasan 25 basis poin dianggap sebagai hasil yang paling mungkin. Data dari CME FedWatch menunjukkan trader memberikan peluang 89,4% untuk pemangkasan seperempat poin dalam pertemuan 10 Desember.

Di sisi lain, hanya sekitar 10,6% partisipan pasar yang percaya The Fed akan mempertahankan suku bunga pada kisaran 3,75%–4,00% saat ini.

Fed Rate Cut Odds in December
Peluang Pemangkasan Suku Bunga Fed di Desember | Sumber: CME FedWatch

Jika The Fed memangkas suku bunga, ini akan jadi pemangkasan ketiga berturut-turut tahun ini, setelah penyesuaian pada September dan Oktober. Hal ini akan menurunkan suku bunga ke 3,50%–3,75%.

Pemangkasan pada September sebelumnya sempat mendorong kenaikan pasar aset kripto, di mana Bitcoin dan Ethereum sempat mencatat kenaikan. Sementara itu, nilai US dollar turun ke level terlemah sejak awal 2022.

namun, penurunan pasar secara luas meredam dampak dari pemangkasan Oktober tersebut. Di bulan Desember, volatilitas tetap tinggi, dengan pergerakan tajam ke dua arah.

Meski begitu, banyak analis berpendapat bahwa pemangkasan lagi pada tahap ini kemungkinan dianggap “bullish” untuk kripto.

“If you think this is not bullish for Bitcoin and risk assets, you are not paying attention. Prepare for volatility. Prepare for green candles,” ujar seorang analis dalam unggahannya.

Bagi aset kripto, penyesuaian standar semacam ini dinilai cukup bullish, karena meningkatkan likuiditas dan mendorong investasi ke aset berisiko seperti Bitcoin dan Ethereum. Meski begitu, Crypto Rover menuturkan bahwa pasar sudah mengantisipasi hasil tersebut, sehingga pengumuman sebenarnya kemungkinan tidak akan memicu reaksi besar.

Menurut analis tersebut, katalis utama pergerakan pasar adalah konferensi pers Powell, bukan pemangkasan suku bunga itu sendiri.

“Bank of America expects Powell to hint at ‘reserve management purchases,’ meaning fresh liquidity injections to stabilize small-bank funding stress.  This would help normalize SOFR and support liquidity across markets. If Powell sounds dovish and says that inflation is calming, tariffs haven’t changed the trend, and labor is softening, it’ll give markets the green light to expect more cuts. But if he sounds hawkish, similar to the last FOMC meeting, Bitcoin and alts will dump,” papar dia lebih lanjut.

Di sisi lain, sejumlah investor bahkan berharap adanya pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin.

50 basis rate cut is coming….. told you.

— Grant Cardone (@GrantCardone) December 8, 2025

Hal ini akan menjadi sinyal kebijakan yang kuat, sehingga likuiditas mengalir pesat dan dollar semakin melemah. Walau kemungkinannya kecil, skenario ini bisa memberi dampak positif yang lebih besar untuk pasar kripto.

Skenario Tanpa Pemotongan Suku Bunga: Kenapa Keputusan The Fed Menahan Suku Bunga Bisa Menekan Sentimen Aset Kripto

Meski jarang analis memperkirakan, potensi The Fed menahan suku bunga tetap terbuka. Keputusan suku bunga datang di tengah indikator ekonomi yang terganggu. Penutupan pemerintah sempat menghentikan rilis data utama dari Bureau of Labor Statistics. Kekurangan data ini membuat pejabat The Fed bekerja dengan keterbatasan informasi.

“What do you do if you’re driving in the fog? You slow down,” tutur ketua Fed, Jerome Powell, pada Oktober.

The Fed sendiri masih terpecah. Powell menegaskan bahwa pengambil kebijakan melihat adanya tekanan dari dua sisi pada perintah The Fed. setelah pemangkasan terakhir, Ketua The Fed bahkan menurunkan ekspektasi soal pelonggaran lebih lanjut di Desember ini.

“There were strongly different views about how to proceed in December. A further reduction in the policy rate at the December meeting is not a foregone conclusion, far from it,” terang dia.

Jika memang demikian, pasar kripto bisa jadi merespons negatif dalam jangka pendek. Kebijakan menahan suku bunga akan sementara menekan sentimen dan menunda momentum bullish yang mungkin dipicu oleh pemangkasan.

Terlepas dari risikonya, tren jangka panjang masih bisa menguntungkan pasar kripto. Laporan menunjukkan The Fed berencana membeli obligasi negara senilai US$45 miliar per bulan mulai Januari 2026. Kebijakan ini bisa menambah likuiditas sistem keuangan dan mendongkrak investasi ke aset berisiko.

“Hal ini akan menyuntikkan likuiditas besar-besaran ke pasar. Ini hanya berarti satu hal: QE akan kembali. Tapi kali ini mereka tidak akan menyebutnya QE,” ujar Lark Davis .

Baik The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang banyak diprediksi, mengejutkan dengan pemotongan yang lebih besar, atau menahan suku bunga, keputusannya kemungkinan besar akan memicu volatilitas yang signifikan di pasar aset kripto. Sementara itu, konferensi pers berikutnya dan arahan kebijakan dari Chair Powell juga akan sangat menentukan, karena para trader akan fokus pada pandangan untuk kebijakan di masa depan.

Standard Chartered Memberi Peringatan: Pembeli Utama Bitcoin Telah Menghilang

9 December 2025 at 19:54

Standard Chartered telah menurunkan perkiraan harga jangka panjang Bitcoin (BTC), memperingatkan bahwa salah satu pilar utama permintaan baru-baru ini, pembelian Bitcoin oleh perusahaan, kemungkinan telah berakhir.

Bank tersebut kini percaya bahwa kenaikan di masa depan pada Bitcoin akan didorong oleh satu sumber: arus masuk exchange-traded fund (ETF), pergeseran ini bisa memperlambat laju kenaikan di tahun-tahun mendatang.


Koreksi Bitcoin ‘Menyakitkan tapi Normal’

Dalam catatan baru, Kepala Riset Aset Digital Standard Chartered, Geoff Kendrick, mengatakan bahwa bank tersebut menunda jadwal Bitcoin mencapai US$500.000 dan menurunkan target harga akhir tahun untuk 2026 hingga 2029.

“Meskipun penurunan harga Bitcoin baru-baru ini berlangsung cepat, kami pikir itu masih dalam batas yang diharapkan. Namun, pembelian Bitcoin oleh perusahaan lebih lanjut tidak mungkin, karena valuasi tidak lagi mendukungnya. Ini meninggalkan pembelian ETF, yang mungkin lebih lambat dari yang diharapkan sebelumnya, untuk mendorong kenaikan harga dari sini. Kami menurunkan perkiraan harga akhir tahun kami untuk 2026-29 dan menunda perkiraan US$500.000 kami hingga 2030. Bukan crypto winter, hanya angin dingin,” terang Kendrick.

Aksi harga Bitcoin baru-baru ini telah mengguncang investor. Namun, Standard Chartered berpendapat bahwa penjualan ini sesuai dengan pola historis dan bukan sinyal penurunan struktural.

Kendrick mencatat bahwa Bitcoin telah turun sekitar 36% dari all-time high pada 6 Oktober, penurunan ini sebanding dengan penurunan lainnya yang terlihat sejak peluncuran ETF Bitcoin spot di AS.

“Aksi harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini menantang, tetapi penurunan, meskipun cepat, masih dalam ekspektasi ‘normal’,” ujar Kendrick, menambahkan bahwa koreksi serupa telah terjadi dalam dua tahun terakhir.

Waktu puncak ini telah memicu ketakutan baru akan crypto winter, dengan Bitcoin mencapai puncaknya sekitar 18 bulan setelah halving April 2024, pola yang terlihat dalam siklus sebelumnya.

“Waktu kerugian baru-baru ini, tertinggi 6 Oktober tercapai 18 bulan setelah ‘halving’ pasokan Bitcoin April 2024, telah memicu narasi ‘crypto winter’,” tambah Kendrick.

Namun, Standard Chartered menolak anggapan bahwa siklus yang digerakkan oleh halving secara tradisional masih mendominasi perilaku harga Bitcoin.

“Kami tidak berbagi pandangan bahwa siklus halving masih valid. Sebaliknya, kami berpikir pembeli ETF jangka panjang jauh lebih penting dalam mendorong harga,” papar dia.


Pembelian Bitcoin Korporat Kehilangan Tenaga

Sinyal yang lebih mengkhawatirkan, menurut Standard Chartered, adalah akhir yang nampaknya dari akumulasi agresif Bitcoin oleh perusahaan treasury aset digital yang terdaftar (DAT).

Kendrick mengatakan bahwa valuasi tidak lagi membenarkan ekspansi lebih lanjut oleh perusahaan-perusahaan ini, yang telah memainkan peran yang semakin terlihat dalam mendorong permintaan selama setahun terakhir.

“Meski begitu, aksi harga memaksa kami untuk mengkalibrasi ulang perkiraan harga Bitcoin kami. Secara spesifik, kami berpikir bahwa pembelian oleh perusahaan treasury aset digital Bitcoin (DAT) kemungkinan berakhir, karena valuasi, sebagaimana diukur oleh mNAVs, metrik valuasi yang biasa digunakan untuk perusahaan-perusahaan ini, tidak lagi mendukung ekspansi DAT Bitcoin lebih lanjut,” jelasnya.

Bank tersebut tidak mengharapkan penjualan yang meluas dari perusahaan-perusahaan ini, tetapi mereka juga tidak berharap hal ini akan menopang harga ke depannya.

“Kami mengharapkan konsolidasi daripada penjualan langsung, tetapi pembelian DAT tidak mungkin memberikan dukungan lebih lanjut,” tuturnya.


Aliran Masuk ETF Akan Menjadi Dukungan Utama

Dengan pembelian Bitcoin oleh perusahaan yang mulai memudar, Kendrick percaya fase berikutnya dari perjalanan harga Bitcoin sebagian besar bergantung pada ETF.

“Sebagai hasilnya, kami pikir kenaikan harga Bitcoin di masa depan akan secara efektif didorong oleh satu faktor saja, yaitu pembelian ETF,” ujarnya.

Pergeseran ini mendorong Standard Chartered untuk menunda proyeksi paling optimistis mereka.

“Kami oleh karena itu menurunkan perkiraan harga akhir tahun kami untuk 2026-29 dan mengharapkan Bitcoin mencapai perkiraan harga jangka panjang kami sebesar US$500.000 hanya pada tahun 2030 (dibandingkan dengan 2028 sebelumnya),” ujar Kendrick.

Namun, bank tersebut tetap mempertahankan optimismenya dalam jangka panjang, hanya saja dengan garis waktu yang lebih panjang.

“Kami masih berpikir target ini dapat dicapai, karena optimisasi portofolio antara Bitcoin dan emas terus menunjukkan bahwa portofolio global kekurangan Bitcoin. Akses investasi dan pengambilan keputusan oleh komite investasi memerlukan waktu, tetapi kami berharap mereka nantinya akan mendorong kenaikan besar Bitcoin,” tambahnya.

CZ Sanggah Klaim Viral BlackRock Aster ETF saat Token Hadapi Tekanan Pasar

9 December 2025 at 18:53

Changpeng Zhao (CZ), mantan CEO Binance, telah membantah klaim viral bahwa BlackRock, manajer aset terbesar di dunia, mengajukan exchange-traded fund (ETF) untuk Aster (ASTER) yang di-stake.

Hubungan antara Aster dan CZ berasal dari investasi pribadi yang signifikan dan dukungan publik CZ terhadap decentralized derivatives exchange, yang sebelumnya telah memicu reli harga besar dan spekulasi.

Apakah BlackRock Mengajukan ETF Aster?

Postingan di media sosial yang mengklaim BlackRock telah mengajukan ETF ASTER yang di-stake kepada Securities and Exchange Commission menjadi viral di X (sebelumnya Twitter) hari ini. Postingan tersebut menyertakan gambar yang tampaknya merupakan dokumen pendaftaran S-1 resmi tertanggal 5 Desember 2024, menyebutkan “iShares Staked Aster Trust ETF” dan mencantumkan informasi kontak BlackRock.

UPDATE 🚨

BLACKROCK HAVE JUST FILED FOR A STAKED $ASTER ETF! pic.twitter.com/AEEL1Dhq7B

— That Martini Guy ₿ (@MartiniGuyYT) December 9, 2025

Gambar tersebut menyebar dengan cepat, menimbulkan spekulasi tentang langkah-langkah institusional terkait ASTER. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak ada bukti pendaftaran semacam itu dalam arsip resmi SEC. Dokumen tersebut meniru dengan cermat arsip SEC yang sebenarnya, membuat pemalsuan tersebut sulit terdeteksi pada pandangan pertama.

Namun, pengecekan lebih mendalam terhadap gambar tersebut menunjukkan bahwa gambar itu diubah dengan aplikasi Photoshop. Deskripsi dalam dokumen tersebut sebenarnya mengacu pada iShares Staked Ethereum Trust ETF, yang merupakan pendaftaran nyata yang dilayangkan oleh BlackRock pada 5 Desember. Selain itu, manajer aset tersebut sebelumnya telah menegaskan bahwa fokus crypto ETF-nya saat ini terbatas pada Bitcoin dan Ethereum.

CZ juga segera merespons untuk membantah informasi yang salah tersebut. Dia menyarankan pengikutnya bahwa bahkan pemimpin opini crypto yang berpengalaman bisa tertipu.

“Palsu. Bahkan KOL besar terkadang tertipu. Aster tidak membutuhkan gambar photoshop palsu ini untuk berkembang,” tulisnya.

Perlu dicatat, hubungan antara CZ dan Aster sudah berlangsung cukup lama. Pada bulan September, eksekutif tersebut menyatakan dukungannya untuk platform ini. Selain itu, YZi Labs (sebelumnya Binance Labs) memegang saham minoritas di DEX.

Pada bulan November, CZ mengungkapkan bahwa dia telah membeli sendiri sekitar US$2 juta dalam bentuk token Aster sebagai investasi jangka panjang. Ini memicu kenaikan harga token ASTER sebesar 30%.

Harga ASTER Turun Meskipun Ada Program Buyback

Sementara itu, token ASTER menghadapi angin sakal pasar meskipun ada usaha pembelian kembali terbaru dari proyek tersebut. Pada 8 Desember, tim mengumumkan bahwa mereka akan memulai program pembelian kembali Tahap 4 yang dipercepat, meningkatkan pembelian hariannya menjadi sekitar US$4 juta, naik dari kecepatan sebelumnya sekitar US$3 juta.

“Percepatan ini memungkinkan kami untuk membawa biaya Tahap 4 yang terkumpul sejak 10 Nov lebih cepat ke dalam chain, memberikan dukungan lebih selama kondisi pasar yang bergejolak. Berdasarkan tingkat biaya saat ini, kami memperkirakan mencapai eksekusi steady-state dalam 8–10 hari, setelah itu pembelian kembali Tahap 4 harian akan berlanjut pada 60–90% dari pendapatan hari sebelumnya hingga akhir Tahap 4,” Aster mengumumkan.

Sejauh ini, langkah tersebut belum menghasilkan momentum harga yang mengarah ke atas. ASTER turun hampir 4% selama 24 jam terakhir, memperpanjang kerugian baru-baru ini.

Kinerja Harga ASTER.
Kinerja Harga ASTER | Sumber: BeInCrypto Markets

Pada waktu publikasi, altcoin ini diperdagangkan pada US$0,93. Aktivitas perdagangan juga melemah, dengan volume harian turun sebesar 41,80%.

Apa Arti Sinyal Breakout Russell 2000 untuk Bitcoin dan Altcoin?

9 December 2025 at 18:37

Indeks Russell 2000, yang terdiri dari sekitar 2.000 perusahaan dengan kapitalisasi kecil, sudah lama menjadi barometer selera investor terhadap pertumbuhan dan ekuitas berisiko tinggi. Analis cepat menyadari korelasinya dengan pasar crypto.

Ketika sentimen risk-on menyebar ke pasar crypto, ini dapat membantu mendorong Bitcoin dan altcoin lebih tinggi. Detil di bawah ini menggambarkan bagaimana dinamika ini terjadi.

Russell 2000 Memberikan Sinyal Breakout, Nampaknya Memberikan Harapan untuk Aset Kripto

Jika S&P 500 mewakili perusahaan blue-chip dengan kapitalisasi besar, Russell 2000 berfokus pada saham-saham dengan kapitalisasi kecil.

Indeks ini tidak sepopuler S&P 500 atau Dow Jones. Namun, tetap penting, terutama bagi investor yang mencari risiko lebih tinggi. Selera risiko ini sangat selaras dengan banyak investor crypto.

Pada bulan Desember, Russell 2000 mencatat titik balik penting ketika berhasil menembus level resistance jangka panjang. Gerakan ini sering menandakan momentum kenaikan yang kuat.

Breakout ini dianggap sebagai sinyal risk-on yang jelas. Hal ini menunjukkan bahwa modal berpindah kembali ke aset yang lebih berisiko, yang dapat menjadi bahan bakar untuk Bitcoin (BTC) dan altcoin.

Bitcoin vs Russell 2000. Source: Bitcoin Vector
Bitcoin vs Russell 2000 | Sumber: Bitcoin Vector

Laporan Bitcoin Vector — laporan Bitcoin institusional yang diterbitkan oleh Swissblock — menjelaskan bahwa pada akhir tahun 2020, Russell 2000 menembus level tertinggi baru dan kemudian mengubah level tersebut menjadi support. Bitcoin melonjak 380% setelah itu.

“Terakhir kali setup ini muncul, BTC memberikan kenaikan lebih dari 390%. Kali ini strukturnya berbeda, tetapi kita memulai dari lingkungan yang mendahului ekspansi likuiditas. Dan ketika likuiditas berbalik, aset berisiko memimpin,” terang Bitcoin Vector menyebutkan .

Negentropic, co-founder Glassnode, menambahkan bahwa breakout pada Russell 2000 menandakan kembalinya investor ke aset berisiko secara luas.

Beberapa analis juga percaya ini adalah sinyal bullish untuk altcoin.

“Russell 2000 adalah indikator terbesar untuk altcoin season, dan ini akan mencapai level tertinggi sepanjang masa baru,” ujar Ash Crypto mengatakan.

Dengan membandingkan kapitalisasi pasar altcoin dengan iShares Russell 2000 ETF — sebuah dana yang melacak ekuitas kapitalisasi kecil AS — analis Cryptocium menyoroti korelasi. Kapitalisasi pasar altcoin (OTHERS) sering melonjak ketika iShares Russell 2000 ETF menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya.

Altcoin Market Cap vs iShares Russell 2000 ETF. Source: Cryptocium
Kapitalisasi Pasar Altcoin vs iShares Russell 2000 ETF | Sumber: Cryptocium

Pola ini telah muncul dua kali: sekali pada tahun 2017 dan lagi pada tahun 2021. Sekarang menunjukkan potensi booming altcoin pada tahun 2026.

Namun Pandangan Lebih Dalam Menunjukkan Kelemahan Internal

Pandangan lebih dekat pada reli Russell 2000 menunjukkan gambaran berbeda.

Analis Duality Research mencatat bahwa, meskipun indeks naik pada tahun 2025, ETF dengan kapitalisasi kecil dalam indeks tersebut masih mencatat arus keluar bersih sekitar US$19,5 miliar tahun ini. Ini sangat kontras dengan reli yang lalu, yang biasanya disertai dengan arus masuk ETF yang kuat.

The Russell 2000 is up more than 13% year-to-date and over 40% off its April lows, yet small-cap ETFs have still recorded roughly $20 billion in net outflows this year. pic.twitter.com/QEXQ6qIcsn

— Duality Research (@DualityResearch) December 8, 2025

Pandangan ini melemahkan argumen bullish untuk korelasi erat antara Russell 2000 dan pasar crypto. Jika sentimen risk-on tidak bertahan lama dan breakout berubah menjadi gerakan palsu, perubahan negatif tersebut dapat menyebar dan memperpanjang mood bearish di pasar crypto.

Mengapa Kapitalisasi Pasar Stablecoin Terus Naik Tapi Pasar Aset Kripto Tidak Meledak

9 December 2025 at 18:18

Penerbit stablecoin terus mencetak token baru seperti USDT dan USDC. Ekspansi ini sering dibandingkan dengan percikan yang memicu reli pasar besar. Namun, data menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar stablecoin utama telah meningkat selama beberapa bulan, sementara pasar kripto secara keseluruhan tidak berkembang secara proporsional.

Laporan berikut menguraikan beberapa alasan di balik ketidakcocokan ini, berdasarkan data terbaru dan analisis industri.

3 Alasan di Balik Pemisahan Pertumbuhan Stablecoin dan Pasar Aset Kripto

Data CoinGecko menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar USDT dan USDC mencapai titik tertinggi baru pada bulan Desember, yaitu US$185 miliar dan US$78 miliar, masing-masing.

Kedua stablecoin ini mengalami pertumbuhan stabil sejak awal tahun. Pada bulan Desember, Circle dan Tether terus menerbitkan secara agresif. Laporan terbaru dari pelacak on-chain Lookonchain mencatat bahwa Tether mencetak US$1 miliar dan Circle menambahkan lagi US$500 juta.

Analis sering menggambarkan modal ini sebagai “bubuk kering” untuk pasar. Namun, pertanyaannya tetap: ke mana sebenarnya modal ini pergi?

Lebih Banyak Stablecoin Mengalir ke Derivatives Exchange Daripada Spot Exchange

Data CryptoQuant menunjukkan bahwa USDT (ERC-20) di bursa derivatif telah meningkat secara konsisten sejak awal 2025, naik dari di bawah US$40 miliar menjadi hampir US$60 miliar.

Sementara itu, USDT (ERC-20) di bursa spot sedang menurun. Saat ini berada di dekat titik terendah tahunan.

Tether (ERC-20) Exchange Reserve. Source: CryptoQuant.
Cadangan Exchange Tether (ERC-20) | Sumber: CryptoQuant.

USDC di bursa spot juga turun tajam dalam beberapa bulan terakhir, dari US$6 miliar menjadi US$3 miliar.

Data ini mencerminkan perubahan perilaku trader. Banyak yang lebih memilih peluang jangka pendek dengan leverage daripada akumulasi spot jangka panjang. Perubahan ini membuat harga altcoin lebih sulit untuk mendapatkan momentum naik.

Perdagangan dengan leverage juga memperkenalkan risiko yang lebih tinggi. Ini menawarkan keuntungan cepat namun juga bisa menghapus modal dengan cepat. Beberapa peristiwa likuidasi bernilai miliaran Dollar di 2025 menggambarkan tren yang sedang berlangsung ini.

Stablecoin Kini Berfungsi untuk Banyak Tujuan Selain Investasi Aset Kripto

Alasan lain berasal dari kegunaan stablecoin yang lebih luas. Penerbitan oleh Tether dan Circle tidak hanya mencerminkan permintaan internal untuk aset kripto. Ini juga mencerminkan permintaan dari ekosistem keuangan global.

Laporan baru IMF menyoroti penggunaan luas stablecoin seperti USDT untuk pengiriman uang lintas batas.

Stablecoins' Cross-border Flows. Source: IMF
Arus Lintas Batas Stablecoin | Sumber: IMF

Grafik menunjukkan bahwa arus lintas batas yang melibatkan USDT dan USDC mencapai sekitar US$170 miliar pada 2025.

“Stablecoin dapat memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih murah, terutama lintas batas dan untuk pengiriman uang, di mana sistem tradisional seringkali lambat dan mahal,” ujar IMF menjelaskan.

Akibatnya, meskipun pasokan meningkat, sebagian besar modal diserap ke dalam aplikasi dunia nyata daripada spekulasi.

Kehati-hatian Investor Memperlambat Rotasi Modal

Faktor ketiga adalah sentimen investor yang berhati-hati.

Laporan Matrixport terbaru menggambarkan kondisi pasar saat ini yang kurang partisipasi ritel dan volume perdagangan rendah. Indikator sentimen tetap berada di wilayah “takut” dan “sangat takut”.

“Secara sederhana, tanpa volume, antusiasme tidak bisa bertambah, dan tanpa antusiasme, volume tidak akan kembali, sebuah kebuntuan klasik dalam kripto,” papar Matrixport melaporkan.

Sentimen ini mendorong investor untuk menahan stablecoin daripada menggunakannya untuk Bitcoin atau altcoin.

Stablecoin Market Cap. Source: Coinglass
Kapitalisasi Pasar Stablecoin | Sumber: Coinglass

Data historis memperkuat pandangan ini. Perbandingan antara harga Bitcoin dan kapitalisasi pasar USDT serta USDC menunjukkan bahwa, pada paruh pertama tahun 2022, pasokan stablecoin terus meningkat meskipun pasar telah memasuki fase bear. Pada akhir 2022, pasokan stablecoin turun tajam ketika banyak investor keluar dari pasar.

Peningkatan kapitalisasi pasar stablecoin tidak secara otomatis berarti harga Bitcoin atau altcoin akan naik. Dampaknya sangat bergantung pada sentimen investor, arus modal, dan kasus penggunaan lebih luas yang mendorong permintaan stablecoin.

Prediksi Harga Bitcoin: Pemulihan ke US$100.000 Bisa Dicemari oleh Para Holder Ini

9 December 2025 at 18:06

Aksi harga terbaru Bitcoin menunjukkan kelemahan berkelanjutan karena aset ini kesulitan menemukan arah di tengah sinyal makro yang lembut, menghadirkan prediksi bullish-netral.

Kekurangan momentum membuat BTC terus menurun selama beberapa hari, namun Federal Open Market Committee diprediksi akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu, yang bisa mengubah sentimen. Apakah ini menjadi katalis tergantung pada bagaimana cara short-term holders bertindak.

Holder Bitcoin Mungkin Tawarkan Beberapa Tantangan

Rasio STH terhadap LTH Supply baru-baru ini naik dari 18,3% menjadi 18,5%, melewati batas atas 17,6%. Ini menandakan meningkatnya kehadiran short-term holders di dalam campuran pasokan Bitcoin.

Kehadiran mereka meningkatkan aktivitas spekulatif, yang bisa meningkatkan likuiditas namun juga menciptakan pergerakan intraday yang tajam. Pergeseran ini menyoroti pasar yang siap menghadapi volatilitas jika kondisi berubah dengan cepat.

Rasio yang lebih tinggi ini juga menunjukkan bahwa STH memiliki pengaruh lebih besar terhadap trajektori langsung Bitcoin. Kebiasaan mereka untuk menjual ketika untung telah secara historis membatasi pemulihan. Jika keputusan suku bunga FOMC memicu reli, perilaku STH akan menentukan apakah momentum bertahan atau memudar.

Ingin lebih banyak wawasan token seperti ini? Daftar ke Buletin Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Rasio Supply STH/LTH Bitcoin
Rasio Supply STH/LTH Bitcoin | Sumber: Glassnode

Persentase Supply Bitcoin dalam Profit meningkat dari 66,5% menjadi 67,3%, mengalami kenaikan 1,2% yang moderat. Meskipun pergerakan naik ini positif, metrik tersebut masih jauh di bawah batas tinggi 98,4% yang biasanya terlihat dalam fase bull yang kuat. Ini menunjukkan bahwa bagian besar supply masih berada di bawah air, mencerminkan lingkungan yang berhati-hati daripada kekuatan euforia.

Profitabilitas yang rendah ini sejalan dengan perilaku akumulasi tahap awal. Investor tampaknya selektif dan sabar, menunggu petunjuk makro yang lebih kuat sebelum berkomitmen. Jika pemangkasan FOMC meningkatkan selera risiko, kesenjangan profitabilitas ini memberikan ruang untuk ekspansi dan tindak lanjut yang lebih kuat.

Supply Bitcoin Dalam Profit
Supply Bitcoin Dalam Profit | Sumber: Glassnode

Harga BTC Menanti Pelarian

Harga Bitcoin berada di US$90.399 pada waktu publikasi, berada tepat di bawah tren penurunan yang berlangsung selama satu setengah bulan. BTC sedang berusaha mengubah US$90.400 menjadi level support, yang akan menandai langkah pertama menuju pembalikan tren.

Jika kondisi makro selaras dan pemangkasan suku bunga menghidupkan kembali optimisme pasar yang lebih luas, BTC dapat memantul dengan tajam. Pemantulan bersih dari US$90.400 dapat menggerakkan retest di US$95.000, dan menembus resistance tersebut akan membuka jalan yang jelas menuju level US$100.000 yang lama diantisipasi, membuktikan prediksi harga Bitcoin benar.

Analisis Harga Bitcoin.
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Namun, jika short-term holders menjual saat harga menguat, Bitcoin mungkin kesulitan mempertahankan tekanan ke atas. Penolakan dari US$95.000 atau kegagalan menembus tren penurunan dapat mengirim BTC kembali menuju US$86.822, menggagalkan skenario bullish.

Mengapa BitMine Tom Lee Membeli Ethereum (ETH) Secara Agresif Meski Ada Ketakutan Pasar

9 December 2025 at 16:08

BitMine Immersion Technologies, pemegang korporat terbesar Ethereum (ETH), telah meningkatkan akuisisi ETH pada bulan Desember, menunjukkan keyakinan pada aset tersebut.

Pembelian yang diperbarui ini terjadi meskipun lingkungan yang sulit bagi Ethereum. Meningkatnya arus masuk ke exchange dan arus keluar exchange-traded fund (ETF) yang berkelanjutan menunjukkan tekanan jangka pendek di pasar.

BitMine Borong 138.452 ETH dalam Seminggu, Kini Kuasai 3,2% dari Pasokan

Menurut pengungkapan terbaru, BitMine mengakuisisi 138.452 ETH minggu lalu, mewakili peningkatan 156% dibandingkan empat minggu sebelumnya. Total kepemilikannya berjumlah 3,86 juta ETH.

Ini menyumbang lebih dari 3,2% dari suplai sirkulasi Ethereum. Selain itu, hal ini menempatkan BitMine dua pertiga dari jalan menuju tujuannya untuk mengendalikan 5% dari suplai ETH.

Sejak mengadopsi ETH sebagai aset cadangan, BitMine terus melakukan pembelian dalam skala besar. Antara 30 Juni dan 5 Oktober, BitMine mengumpulkan 2,83 juta ETH. Sejak 5 Oktober, ia menambahkan 1,03 juta ETH lagi ke dalam kepemilikannya.

Tom Lee(@fundstrat)'s #Bitmine bought another 138,452 $ETH($434.74M) last week and currently holds 3,864,951 $ETH($12.13B).https://t.co/TNELQSq7d7 pic.twitter.com/XKHh3nBBfC

— Lookonchain (@lookonchain) December 8, 2025

Kelemahan Ethereum sepanjang kuartal keempat membuat akumulasi berkelanjutan BitMine semakin menonjol. Sejak awal Oktober, ETH kehilangan sekitar 24,8% nilainya, mencerminkan tekanan turun yang terus bertahan.

Desember memberikan sedikit istirahat dari tren tersebut. Harga telah naik lebih dari 4% sejak awal bulan, dan seiring dengan itu, pembelian ETH oleh BitMine juga meningkat.

Menurut Ketua BitMine, Tom Lee, aktivitas pembelian yang dipercepat oleh perusahaan mencerminkan keyakinan mereka bahwa ETH kemungkinan akan mengalami kenaikan dalam beberapa bulan mendatang, didukung oleh beberapa katalis kunci.

Ini termasuk upgrade Fusaka, yang diaktifkan minggu lalu dan memberikan peningkatan signifikan terhadap skalabilitas, keamanan, dan efisiensi jaringan Ethereum secara keseluruhan. BitMine juga menunjuk pada latar belakang ekonomi makro yang lebih luas, dengan Federal Reserve mengakhiri pengetatan kuantitatif, dan mungkin memperkenalkan pemotongan suku bunga lainnya besok.

Bersama-sama, perkembangan ini membentuk dasar bagi pandangan perusahaan bahwa kondisi pasar dapat menjadi lebih mendukung untuk ETH setelah minggu-minggu volatilitas.

“Kami sekarang lebih dari 8 minggu setelah kejadian liquidasi kejutan pada 10 Oktober, cukup waktu untuk memungkinkan kripto kembali diperdagangkan berdasarkan fundamental ke depan,” tambah Lee .

Kondisi Pasar Nampaknya Menuju Volatilitas Jangka Pendek

Meskipun demikian, data on-chain memberikan sinyal hati-hati. CryptoOnchain mencatat bahwa arus bersih Ethereum ke Binance melonjak. Exchange tersebut menerima 162.084 ETH pada 5 Desember 2025. Ini adalah arus masuk harian terbesar ETH ke exchange sejak Mei 2023.

Deposito besar di exchange sering kali menunjukkan tekanan jual yang akan datang, karena investor biasanya mentransfer token ke platform sebelum melikuidasi.

“Menggunakan besarnya arus masuk ini, peserta pasar harus tetap berhati-hati. Kejutan suplai sebesar ini, jika dieksekusi sebagai pesanan pasar, dapat menyebabkan volatilitas yang meningkat atau koreksi harga jangka pendek,” papar analis tersebut .

Selain itu, exchange-traded fund Ethereum juga menunjukkan permintaan yang melemah. ETFs mengalami arus keluar bersih sebesar US$1,4 miliar pada November 2025, mencatatkan penarikan bulanan terbesar dalam catatan.

Tren ini berlanjut ke Desember. Menurut SoSoValue, tambahan US$65,59 juta keluar dari ETF yang berfokus pada ETH dalam minggu pertama bulan ini.

“Secara historis, pembalikan arus ETF memberi tahu Anda lebih banyak tentang tekanan likuiditas daripada tentang fundamental jangka panjang. Ketika penebusan melonjak, hal ini biasanya menandakan bahwa sentimen risiko yang lebih luas sedang retak, bukan bahwa aset itu sendiri rusak. Jika arus keluar ETF berlanjut, aksi harga jangka pendek tetap tidak menentu saat likuiditas terkuras di pinggiran,” posting Milk Road .

Pemisahan berkelanjutan antara akumulasi langsung dan penebusan ETF menyoroti perbedaan pasar, dengan pemain ritel serta institusional mengikuti strategi yang berbeda-beda mengenai prospek Ethereum.

Aset Kripto yang Dibeli Whale Jelang Pertemuan FOMC Desember

9 December 2025 at 16:00

Pertemuan FOMC pada 9–10 Desember menarik perhatian besar karena trader memperkirakan pemotongan suku bunga sebesar 25 bps, yang bisa membawa lonjakan likuiditas kembali ke aset berisiko. Pasar aset kripto masih bergerak dengan hati-hati, mengalami penurunan sekitar 1,1% menjelang pengumuman tersebut. Namun, beberapa crypto whale sudah mulai mengambil posisi sebelumnya.

Sejumlah token menunjukkan peningkatan akumulasi oleh whale dengan beberapa menunjukkan struktur rebound atau breakout pada grafik mereka. Artikel ini mencantumkan tiga di antaranya.

Aster (ASTER)

Aster menunjukkan salah satu sinyal akumulasi terkuat dari crypto whale dalam 24 jam terakhir. Token ini turun 4% hari ini dan lebih dari 10% selama bulan lalu, namun whale telah menambah 11,61% ke kepemilikan mereka, meningkatkan jumlah mereka menjadi 44,76 juta ASTER dengan harga mendekati US$0,93. Ini berarti whale Aster menambahkan sekitar 4,67 juta token, yang dengan harga saat ini bernilai hampir US$4,34 juta.

Akumulasi saat harga rendah sering kali menjadi tanda bahwa whale mengharapkan perubahan kondisi setelah hasil pertemuan FOMC diumumkan.

Aster Whales
Aster Whales | Sumber: Nansen

Ingin wawasan token lebih lanjut seperti ini? Daftar untuk Buletin Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Grafik harga ASTER menawarkan sebagian dari penjelasannya.

Antara 3 November dan 7 Desember, harga Aster membentuk posisi low lebih tinggi, sementara RSI (Relative Strength Index) — yang melacak momentum — mencetak posisi low lebih rendah. Ini menciptakan divergensi bullish tersembunyi, struktur yang sering mengindikasikan kelanjutan tren dan melemahnya tekanan jual.

Pola yang sama muncul antara 3 November dan 29 November, dan Aster mengalami reli sekitar 22% setelahnya. Crypto whale mungkin sedang memposisikan taruhan awal pada reaksi serupa jika sentimen pasar berubah menjadi risk-on setelah keputusan suku bunga.

BREAKING: There is now a 94% chance that the Fed will cut interest rates on Wednesday, per Polymarket.

The 3rd rate cut of 2025 is coming. pic.twitter.com/d7a7coKSDY

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 8, 2025

Harga ASTER juga bergerak dalam pola segitiga mengencang, yang biasanya mencerminkan ketidakpastian pembeli-penjual sebelum pergerakan yang lebih besar. Level pertama yang harus direbut adalah US$1,01. Penembusan di atas zona itu membuka jalan menuju US$1,08, dan pergerakan lebih kuat mungkin mendorong token menuju US$1,40.

ASTER Price Analysis
Analisis Harga ASTER | Sumber: TradingView

Namun, struktur ini gagal jika Aster turun di bawah US$0,89, yang akan mengekspos US$0,84 dan membatalkan setup kelanjutan tren yang nampaknya dipantau oleh whale.

Pippin (PIPPIN)

Pippin adalah token kedua yang menunjukkan akumulasi jelas dari crypto whale menjelang pertemuan FOMC Desember. Whale menambah kepemilikan mereka sebesar 18,2% selama tujuh hari terakhir, meningkatkan jumlah mereka menjadi 350,03 juta PIPPIN. Ini berarti mereka menambahkan sekitar 53,9 juta PIPPIN, yang saat ini bernilai sekitar US$9,75 juta.

100 alamat teratas (mega whale) juga menambah posisi mereka, meningkatkan kepemilikan sebesar 3,96%. Ketika whale dan pemegang besar akumulasi selama fase tenang, sering kali ini menandakan keyakinan bahwa pergerakan baru mungkin segera terbentuk.

PIPPIN Whales
PIPPIN Whales | Sumber: Nansen

Aksi harga PIPPIN mendukung pandangan tersebut.

Pippin naik 3,06% dalam 24 jam terakhir setelah minggu yang tenang, namun tetap lebih dari 400% lebih tinggi selama bulan lalu. Struktur saat ini menyerupai bull flag, pola kelanjutan yang muncul ketika reli kuat berhenti. Whale memposisikan diri saat konsolidasi ini menunjukkan bahwa mereka mengharapkan volatilitas meningkat setelah keputusan FOMC.

Pippin pertama perlu merebut kembali US$0,21 dan US$0,26 untuk mengonfirmasi breakout bull flag yang kuat. Breakout memerlukan pergerakan di atas US$0,34, yang telah bertindak sebagai resistance kuat sejak Pippin mencapai puncak. Saat ini, harga PIPPIN telah breakout dari garis tren atas flag, tetapi penutupan candle harian yang jelas di atas US$0,21 diperlukan untuk konfirmasi.

PIPPIN Price Analysis
Analisis Harga PIPPIN | Sumber: TradingView

Jika PIPPIN turun di bawah US$0,14, struktur melemah, dan penurunan di bawah US$0,10 bisa sepenuhnya menghancurkan pola flag, mengekspos dukungan lebih dalam dekat US$0,08. Untuk saat ini, whale sepertinya menganggap konsolidasi ini sebagai peluang daripada kelelahan.

Chainlink (LINK)

Chainlink adalah token ketiga yang menarik minat crypto whale menjelang pertemuan FOMC Desember dan ekspektasi pemotongan suku bunga. Selama tujuh hari terakhir, whale LINK menambah kepemilikan mereka sebesar 28,93%, meningkatkan simpanan mereka menjadi 3,78 juta LINK. Dengan harga saat ini, posisi tambahan ini bernilai sekitar US$11,5 juta.

Alamat Top-100 juga meningkatkan pasokan mereka sebesar 0,62%, sementara saldo exchange turun 3,09%. Ini biasanya menunjukkan peningkatan permintaan dari whale dan ritel.

Chainlink Whales
Chainlink Whales: Nansen

Keyakinan whale sejalan dengan apa yang ditunjukkan oleh grafik 12 jam. LINK naik 12,5% minggu ini, mengisyaratkan tren naik jangka pendek. Antara 7 dan 9 Desember, harga membentuk titik terendah yang lebih tinggi, namun RSI mencapai titik terendah yang lebih rendah, yang adalah hidden bullish divergence. Hidden bullish divergence sering menunjukkan kelanjutan tren karena ini menunjukkan tekanan jual melemah meskipun harga berada di level yang lebih tinggi.

Agar struktur ini terjadi, LINK membutuhkan breakout di atas US$13,72 dengan penutupan 12 jam yang solid. Penghalang yang lebih penting ada pada US$14,19, yang menolak LINK awal minggu ini. Jika level ini tembus, LINK bisa bergerak menuju US$14,95, dan di atas itu, resistance utama berikutnya ada di sekitar US$16,25.

Jika pasar berbalik menjadi risk-off setelah pertemuan FOMC, dukungan pertama yang harus diperhatikan adalah US$12,97 pada zona Fibonacci 0,618. Kehilangan level ini membuka peluang ke US$11,75, yang telah bertindak sebagai lantai kuat sejak 1 Desember.

LINK Price Analysis
Analisis Harga LINK: TradingView

Whale menambah secara agresif sementara LINK mencetak hidden bullish divergence, menciptakan kondisi di mana bahkan sedikit peningkatan likuiditas pasar dari hasil FOMC dapat memperpanjang tren naik yang sedang berlangsung.

Coinbase Listing 2 Altcoin Baru Hari Ini

9 December 2025 at 15:17

Coinbase, salah satu crypto exchange terkemuka, telah mengumumkan listing dua altcoin baru di platformnya hari ini (9/12). Exchange tersebut mengungkapkan bahwa mereka akan menambahkan dukungan spot trading untuk Plume (PLUME) dan Jupiter (JUPITER).

Pengumuman ini memicu peningkatan aktivitas pasar dan volatilitas untuk kedua token, saat trader bereaksi atas penambahan terbaru dari Coinbase.

Coinbase Ungkap Listing Kripto Baru

Dalam postingan resmi di X (sebelumnya Twitter), Coinbase Markets mencatat bahwa pasangan PLUME-USD dan JUPITER-USD akan tersedia pada atau setelah pukul 09:00 AM Pacific Time (PT). Ini bergantung pada terbentuknya likuiditas yang memadai. Exchange menambahkan bahwa trading hanya akan diluncurkan di wilayah yang didukung.

“Plume (PLUME) dan Jupiter (JUPITER) akan tersedia di coinbase․com, di aplikasi Coinbase, dan Coinbase Advanced. Institusi dapat mengakses Plume (PLUME) dan Jupiter (JUPITER) langsung melalui Coinbase Exchange,” bunyi postingan tersebut.

Untuk memastikan keamanan pengguna, Coinbase juga menerbitkan alamat kontrak resmi untuk masing-masing token. Exchange memperingatkan bahwa transfer ke jaringan yang tidak didukung dapat mengakibatkan kehilangan dana secara permanen.

  • Plume (PLUME) adalah token ERC-20 di Ethereum, menggunakan alamat 0x4C1746A800D224393fE2470C70A35717eD4eA5F1.
  • Jupiter (JUPITER) adalah token SPL dengan alamat JUPyiwrYJFskUPiHa7hkeR8VUtAeFoSYbKedZNsDvCN.

Listing ini mengikuti tinjauan mendetail yang mencakup kriteria legal, teknikal, dan pasar, termasuk volume trading dan kapitalisasi pasar. Menurut panduan listing resmi Coinbase, exchange menerapkan penilaian berbasis merit.

Bagaimana Pergerakan Harga PLUME dan JUP Pasca Berita Listing Coinbase?

Sementara itu, kedua token mencatat volatilitas harga setelah pengumuman tersebut. Plume Network adalah layer-1 permissionless, full-stack blockchain yang dibangun untuk real-world asset (RWA). Platform EVM-compatible ini menggerakkan layanan decentralized finance (DeFi) seperti staking, lending, swap, dan strategi loop.

PLUME melonjak 7% setelah kabar listing Coinbase, menambah momentum dari debutnya di Upbit. Laporan BeInCrypto menunjukkan bahwa listing Upbit pada 26 November mendorong lonjakan harga 45%, menandakan permintaan kuat untuk aset ini di Asia.

Performa Harga PLUME dan JUP Setelah Pengumuman Listing Coinbase | Sumber: TradingView

Di sisi lain, Jupiter adalah decentralized exchange (DEX) aggregator di Solana, yang merutekan perdagangan melalui berbagai liquidity pool untuk mendapatkan harga terbaik. Native token-nya, JUP, awalnya mencatat apresiasi kecil tetapi kemudian menghapus penguatan tersebut dan terus melemah. Pada waktu publikasi, JUP diperdagangkan di US$0,223, turun 2,37% sejak pengumuman.

Selain itu, Coinbase juga telah menambahkan Theoriq (THQ) — layer fondasi modular AI agent — ke listing roadmap-nya. Langkah ini menunjukkan ekspansi berkelanjutan ke lebih banyak segmen blockchain.

“Peluncuran trading untuk aset-aset ini bergantung pada dukungan market-making dan infrastruktur teknikal yang memadai. Kami akan mengumumkan peluncuran trading secara terpisah setelah kondisi tersebut terpenuhi,” tegas pihak exchange.

Theoriq kini bergabung dengan aset seperti Humidifi (WET), zkPass (ZKP), Hyperlane (HYPER), Sentient (SENT), dan lainnya, yang juga termasuk dalam roadmap.

Bagaimana pendapat Anda tentang Coinbase yang listing 2 altcoin baru ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Apa yang Mendorong Harga Bitcoin di Desember: Dinamika Pasar atau Manipulasi

9 December 2025 at 14:28

Bitcoin (BTC) melanjutkan jalur volatilnya hari ini, turun 0,70% selama 24 jam terakhir. Penurunan aset ini memicu kekhawatiran di kalangan trader.

Namun, beberapa analis berpendapat bahwa kinerja Bitcoin merupakan hasil dari potensi manipulasi harga, dengan menyebut pola penurunan yang berulang di sekitar pembukaan pasar AS, serta keterlibatan institusi.

Manipulasi Internal vs. Dinamika Pasar: Mengurai Penurunan Bitcoin

Bitcoin telah melampaui semua ekspektasi bullish di Q4, periode yang secara historis kuat untuk aset ini. Sementara kejatuhan pasar pada 10 Oktober menjadi faktor utama di balik penurunan BTC di awal kuartal, para pengamat pasar sekarang mempertanyakan berlanjutnya kelemahan ini.

Para trader semakin frustrasi dengan kurangnya respons Bitcoin terhadap perkembangan pasar. Misalnya, kemarin, Strategy (dulu bernama MicroStrategy) mengumumkan telah membeli 10,624 BTC seharga US$962,7 juta.

Namun meskipun ada berita bullish ini, Bitcoin kembali merah hari ini, turun 0,70% dan diperdagangkan pada US$90.487.

Bitcoin Price Performance
Performa Harga Bitcoin | Sumber: BeInCrypto Markets

Di sisi lain, perkembangan negatif juga memicu pola jual yang sama. Analis Ash Crypto menyoroti bahwa pasar terus bersikap irasional dan tidak merespons perkembangan positif seperti biasanya.

Bad news = Market dumps

Good news = Market dumps

Saylor buys $1B BTC = Market dumps

U.S. China Bullish news = Market dumps

This is insane level of Manipulation.

— Ash Crypto (@AshCrypto) December 8, 2025

Dalam unggahan terpisah, Ash menyarankan bahwa kejatuhan Bitcoin dari US$126,000 ke US$80,000 tidak bisa dianggap sebagai koreksi pasar normal. Dia menunjukkan bahwa sejak krisis pasar Oktober dan likuidasi bersejarah:

  • Ekuitas AS telah naik 8%, dengan banyak saham mencapai rekor tertinggi baru.
  • Namun, Bitcoin tetap 29% di bawah level sebelum kejatuhan, dan setiap reli jangka pendek menghadapi penjualan besar.
  • Kira-kira US$500 juta dalam likuidasi terjadi hampir setiap dua hari, menunjukkan penjualan paksa yang terus-menerus.

“Jika ini hanya leverage itu seharusnya bersifat jangka pendek dan pasar seharusnya melambung cukup cepat tetapi sebaliknya kita terus dumping tanpa major bounce. Ini tidak normal. Ini terlihat seperti beberapa institusi besar sedang bermain dengan pasar dan melikuidasi long dan short. Rumor lain di kota adalah bahwa banyak dana besar meledak pada 10 Oktober dan mereka menjual BTC untuk menutup kerugian mereka,” dia tambah.

Selain itu, analis lain menunjuk pada aksi harga Bitcoin di akhir pekan sebagai bukti dari manipulasi terbaru. Unggahan tersebut mengungkapkan bahwa mata uang kripto ini sebentar jatuh dari sekitar US$89,700 ke US$87,700, memicu sekitar US$171 juta dalam likuidasi long.

Dalam hitungan jam, pergerakan tersebut berbalik tajam, dengan Bitcoin melonjak ke sekitar US$91,200 dan menghapus posisi short tambahan senilai US$75 juta.

“Ini adalah contoh lain dari manipulasi pada akhir pekan yang likuiditasnya rendah untuk menghapuskan long dan short yang menggunakan leverage,” Bull Theory tulis.

Apakah Jane Street Ada Di Balik Dump Pagi Bitcoin?

Menariknya, pengamat pasar juga mencatat tren yang jelas: Bitcoin sering mengalami penurunan tajam sekitar pukul 10 pagi, setelah pasar AS dibuka. Pola ini terlihat sejak awal November dan mencerminkan aktivitas serupa yang diamati sebelumnya di tahun ini.

Konsistensinya menunjukkan pendekatan yang terkoordinasi, daripada respons acak. Bull Theory menunjuk kepada Jane Street, sebuah perusahaan perdagangan frekuensi tinggi besar, sebagai kemungkinan sumbernya. Jane Street dilaporkan memegang US$2,5 miliar dari ETF IBIT milik BlackRock, menjadikannya posisi kelima terbesar.

“Ketika Anda melihat grafik, pola tersebut terlalu konsisten untuk diabaikan: penghapusan bersih dalam satu jam setelah pasar dibuka diikuti dengan pemulihan yang lambat. Itu adalah eksekusi frekuensi tinggi klasik. Ini berarti sebagian besar dump dalam BTC tidak disebabkan oleh kelemahan makro tetapi karena manipulasi oleh satu entitas besar,” analisis tersebut mengungkapkan.

Bitcoin price pattern showing repeated dumps at US market open
Grafik Menunjukkan Penurunan Harga Bitcoin pada Pembukaan Pasar AS | Sumber: X/Bull Theory

Strategi yang dicurigai sederhana. Trader frekuensi tinggi menjual BTC saat pasar buka, mendorong harga ke kantong likuiditas lalu membeli kembali di level yang lebih rendah. Mereka mengulang siklus ini, mendapatkan keuntungan dari volatilitas yang dapat diprediksi dan mengumpulkan miliaran dalam Bitcoin.

“Ya, itu disebut wash trading dan telah ilegal di Pasar Saham sejak 1933. Tidak ada undang-undang di kripto, mereka bisa wash trade sesuka hati sampai mereka mengesahkan Market Structure Bill. Masalahnya memantau Jane Street karena mereka tidak melakukannya on-chain, mereka melakukannya melalui ETF. Kita tidak bisa melacak gerakan mereka. Wintermute menggunakan on-chain dengan Binance, tapi Jane Street benar-benar tidak bisa dilacak,” ujar Marty Party diutarakan.

Namun, analis percaya dampaknya mungkin bersifat sementara. Setelah operator utama menyelesaikan fase akumulasi mereka, Bitcoin bisa kembali ke jalur naik yang didorong oleh fundamental.

Received — 6 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Terra Luna Classic (LUNC) Melonjak 100% Setelah Momen T-Shirt Viral di Dubai

6 December 2025 at 07:27

Terra Luna Classic (LUNC) melonjak hampir 100% hari ini, setelah jurnalis CoinDesk Ian Allison muncul di Binance Blockchain Week Dubai mengenakan kaos dengan logo vintage Terra Luna saat memoderasi wawancara dengan eksekutif dari Mastercard, Ripple, dan TON.

Gambar tersebut menyebar dengan cepat di X dan Telegram, memicu diskusi bahwa momen itu terasa seperti kebangkitan nostalgia salah satu altcoin paling terkenal dalam kripto.

Jurnalis Ian Allison Mengenakan Kaos Terra Luna di Binance Blockchain Week di Dubai

Terra Luna Kembali? Belum Tentu

Para trader memang sudah mulai beralih ke LUNC sebelum jadwal upgrade jaringan yang didukung oleh Binance.

Exchange tersebut mengonfirmasi akan menghentikan sementara deposit dan penarikan selama upgrade, menunjukkan dukungan operasional kuat dari tempat trading terbesar di dunia.

Grafik Harga Terra Luna Classic (LUNC) pada 5 Desember | Sumber: CoinGecko

Pengumuman tersebut mendorong volume naik tajam, membuka jalan bagi aliran spekulatif yang cepat.

Pelacak token burn melaporkan pengurangan pasokan yang agresif baru-baru ini, termasuk ratusan juta LUNC yang dihapus dari peredaran dalam seminggu terakhir. Pesan komunitas memperkuat tema ini, membangkitkan kembali ide pengurangan float.

04 December 2025:

Terra Classic $LUNC Max Supply: 6,480,742,753,204 Tokens Burned Previous Day: 83,945,886 (🔴-0.0013%)

Terra Classic $LUNC Price: $0.00002834 (🟢+0.11%) pic.twitter.com/Gwppn0zHZH

— LUNC BURN UPDATE (@LuncBurnDaily) December 4, 2025

Narasi ini muncul kembali bersamaan dengan viralnya kaos Allison, memperkuat persepsi kebangkitan budaya yang terkoordinasi.

Efek Do Kwon

Reli ini juga bertepatan dengan perhatian yang kembali terhadap proses hukuman Do Kwon yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. Para trader melihat perkembangan menuju kesimpulan hukum sebagai titik reset potensial, memungkinkan LUNC diperdagangkan seperti aset meme legasi ketimbang aset yang tertekan.

Seiring volume meningkat dan pasar spot mengencang, narasi ini dengan cepat mendapatkan daya tarik.

As expected, the DOJ wants a 12-year prison sentence for Do Kwon. Their sentencing submission suggests they don't buy Kwon's apologies, and they attack his attempts to evade blame and cast himself as a victim of Montenegrin officials. pic.twitter.com/Ub8MKk8iiP

— Alexander Osipovich (@aosipovich) December 5, 2025

Mengapa Momen Kaos Terdengar Begitu Nyaring

Kehancuran Terra tetap menjadi salah satu episode paling dramatis dalam kripto, menghapus miliaran nilai pasar pada 2022 dan memicu tindakan keras regulasi di seluruh dunia. Banyak orang di industri ini masih mengaitkan logo tersebut dengan momen itu — simbol dari ekses, leverage, dan kegagalan sistemik.

Melihat desain itu kembali muncul di panggung utama bersama institusi yang mapan menambahkan lapisan emosional yang tak terduga pada reli ini. Hal ini mewakili sebuah nostalgia yang aneh juga provokasi emosional.

$LUNC just went x2 and added 150 million to its market cap.

Not because of some innovation, not because of fundamentals, but simply because a @IanAllison123 from CoinDesk wore a $LUNC t-shirt on camera.

This is the reality of the market. People are not chasing technology,… pic.twitter.com/TpHeZwCWgm

— Cryptech Sam 𐤊 (@Cryptech_Sam) December 5, 2025

Hantu Terra Masih Ada

Stablecoin algoritmik Terra terurai tiga tahun lalu, memicu penularan yang menyebar ke platform peminjaman, hedge fund, dan kemudian exchange. Jutaan investor terperangkap, dan ini memicu crypto winter terbesar hingga saat ini.

Reli hari ini menunjukkan bahwa ingatan, spekulasi, dan narasi masih berpengaruh dalam kripto — kadang lebih dari fundamental.

Ketika LUNC melonjak, penampakan kaos itu memperingatkan pasar betapa cepatnya sentimen bisa berbalik, bahkan untuk proyek yang pernah dianggap tak dapat pulih.

Yi He kepada Wanita: “Tidak Ada yang Memudahkan Anda dalam Bisnis”

6 December 2025 at 07:00

Yi He, yang diangkat sebagai Binance co-CEO pada hari Rabu, memberikan nasihat tegas kepada wanita yang menavigasi dunia korporat: jangan bergantung pada keterampilan lembut dan bangun keahlian yang tak terbantahkan.

Berbicara kepada wartawan di Dubai hanya beberapa jam setelah pengangkatannya diumumkan di Binance Blockchain Week, Yi He merenungkan apa yang diperlukan bagi wanita untuk berhasil di industri yang didominasi oleh pria.

Keunggulan Profesional Di Atas Kelebihan Gender

Pesannya bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional mengenai memanfaatkan kekuatan “feminim” dan selaras dengan karier yang membawanya dari desa pedesaan di provinsi Sichuan ke puncak pertukaran kripto terbesar di dunia.

“Hambatan terbesar bagi wanita bukanlah industri apa yang mereka masuki—melainkan batasan mental yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri,” ujar Yi He.

Dia mengingatkan agar tidak terlalu bergantung pada keuntungan gender yang dianggap seperti keterampilan komunikasi atau daya tarik pribadi.

“Ketika Anda bergantung pada keterampilan lembut ini, orang-orang menghormati daya tarik Anda daripada keahlian Anda. Itu pada akhirnya merusak kredibilitas profesional Anda.”

Pesannya tegas: dalam persaingan bisnis, menjadi perempuan tidak mendapatkan keringanan.

“Ini adalah pisau putih masuk, pisau merah keluar,” tuturnya, menggunakan idiom Cina untuk persaingan brutal. “Tidak ada yang melambat hanya karena Anda seorang wanita. Jika ada, serangan bisa lebih keras.”

Kuncinya, dia menekankan, adalah menjadi yang terbaik mutlak di bidang Anda—baik itu pemasaran, pertumbuhan, atau konten—sehingga rekan kerja dan pesaing menghormati kemampuan profesional Anda di atas segalanya.

Pesan Konsisten tentang Kepemimpinan Perempuan

Pernyataan Yi He menggemakan pandangan yang telah dia ungkapkan sebelumnya. Dalam sebuah wawancara tahun 2023, dia mendorong wanita untuk “melupakan gender Anda” dan fokus menjadi pemimpin bisnis yang baik. “Jangan fokus pada fakta bahwa Anda seorang wanita di dunia pria,” ujarnya. “Jangan pernah menetapkan batasan pada diri Anda sendiri.”

Di tahun yang sama, dalam wawancara lainnya, dia menyebutkan bahwa kurangnya representasi wanita dalam kepemimpinan disebabkan oleh harapan sosial yang mendorong mereka untuk tidak mengejar posisi puncak. “Banyak wanita tidak berbicara atau mengejar posisi kepemimpinan karena mereka tidak didorong untuk melakukannya oleh keluarga, sekolah, atau teman-teman mereka,” papar dia saat itu.

何一谈女性职业发展:商业竞争中从无“性别让步”可言

2025 年 12 月 3 日,币安联合创始人何一成为新的币安联席 CEO 后,在迪拜举办的 2025 币安区块链周上接受媒体群访,接受 Blockbeats… pic.twitter.com/1utwcYc7tz

— 吴说区块链 (@wublockchain12) December 5, 2025

Nasihatnya saat itu, seperti sekarang, berfokus pada memanfaatkan peluang secara proaktif. “Wanita dalam teknologi atau industri baru lainnya dapat lebih berani dan mengambil lebih banyak risiko,” tuturnya. “Mereka tidak akan pernah tahu apa yang bisa mereka lakukan kecuali mereka mencobanya.”

Kepemimpinan Ganda untuk Babak Selanjutnya Binance

Pengangkatan Yi He sebagai co-CEO diumumkan oleh Richard Teng selama pidatonya di Binance Blockchain Week, di mana kedua co-CEO itu mengungkapkan roadmap ambisius untuk exchange tersebut. Struktur kepemimpinan ganda ini memadukan keahlian Yi He dalam inovasi produk dengan latar belakang Teng di pasar keuangan yang teregulasi.

Teng menggambarkan promosi Yi He sebagai “perkembangan alami,” menyoroti perannya dalam membentuk budaya memperhatikan pengguna di Binance sejak didirikan pada tahun 2017. Exchange ini sekarang mendekati 300 juta pengguna dan telah menetapkan target satu miliar.

Saat ditanya tentang potensi pengaruh pendiri dan pasangannya dalam hubungan jangka panjang, Changpeng Zhao, Yi He menegaskan garis yang jelas:

“Kehidupan pribadi saya independen dari kehidupan profesional saya. Prestasi dan kemampuan saya sebagai co-founder sering kali diabaikan dengan pertanyaan tentang kehidupan pribadi saya. Binance memiliki hampir 300 juta pengguna yang mempercayai kami untuk menjaga nilai-nilai inti kami—menjaga kepentingan mereka, perlindungan, dan dukungan 1:1 untuk setiap aset pengguna.”

Exchange ini sekarang mendekati 300 juta pengguna dan telah menetapkan target jangka panjang satu miliar. Teng mengatakan bahwa Binance bertujuan untuk menjadi “Super App” yang menjembatani keuangan terpusat dan terdesentralisasi. Perusahaan ini juga memperdalam kemitraan dengan institusi besar, termasuk BlackRock dan Franklin Templeton. Di bidang kepatuhan, Binance memblokir hampir US$7 miliar dalam potensi penipuan pada tahun 2025. Mereka terus mengejar persetujuan regulasi di seluruh dunia.

Keyakinan Penipuan Pria Maryland Soroti Ancaman Kripto yang Meningkat dari Korea Utara

6 December 2025 at 06:50

Seorang pria dari Maryland dijatuhi hukuman penjara minggu ini karena membantu pekerja IT yang terkait dengan Korea Utara menyusup ke perusahaan-perusahaan di AS.

Insiden ini menjadi bagian dari pola yang lebih luas di tahun 2025, di mana akses orang dalam dan peningkatan pencurian kripto menjadi fitur kunci dari strategi siber Korea Utara.

Pekerjaan AS Dibuka untuk Warga Korea Utara

Departemen Kehakiman mengumumkan pada hari Kamis hukuman untuk Minh Phuong Ngoc Vong, seorang warga negara Amerika yang dinyatakan bersalah atas konspirasi untuk melakukan penipuan melalui kawat. Jaksa berhasil membuktikan bahwa Vong menggunakan kredensial palsu untuk mengamankan pekerjaan pengembang perangkat lunak jarak jauh bagi warga negara Korea Utara di 13 perusahaan Amerika.

Menurut dokumen publik, Vong mengizinkan seorang operator asing menggunakan login, perangkat, dan dokumen identitas miliknya untuk melakukan pekerjaan dari jarak jauh. Pria tersebut, yang beroperasi dari Cina, diyakini berasal dari Korea Utara.

Satu pekerjaan menciptakan risiko khusus ketika sebuah perusahaan teknologi di Virginia mempekerjakan Vong untuk bekerja pada kontrak Badan Penerbangan Federal pada tahun 2023.

Maryland Man Sentenced for Conspiracy to Commit Wire Fraud https://t.co/avJWBhOWVi

— National Security Division, U.S. Dept of Justice (@DOJNatSec) December 4, 2025

Peran itu memerlukan kewarganegaraan AS dan memberikan dia kartu verifikasi identitas pribadi yang diterbitkan pemerintah. Vong menginstal alat akses jarak jauh pada laptop perusahaan. Tindakan ini memungkinkan pria Korea Utara tersebut menyelesaikan pekerjaan dari luar negeri tanpa terdeteksi.

Perusahaan membayar Vong lebih dari US$28.000, dan dia mengirim sebagian dari pendapatan tersebut kepada mitra-mitranya di luar negeri. Dokumen pengadilan menunjukkan dia mengumpulkan lebih dari US$970.000 di semua perusahaan, dengan sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh operator yang terkait dengan Korea Utara. Beberapa perusahaan juga menjadikannya subkontraktor untuk lembaga pemerintah AS, sehingga makin memperluas eksposurnya.

Vong dijatuhi hukuman 15 bulan penjara federal, diikuti oleh tiga tahun pengawasan.

Kasus ini muncul ketika Korea Utara meningkatkan operasi siber globalnya.

Tahun Rekor untuk Peretasan Korea Utara

Pada bulan Oktober, firma analisis blockchain Elliptic melaporkan bahwa peretas yang terkait dengan Korea Utara telah mencuri lebih dari US$2 miliar dalam bentuk aset kripto pada tahun 2025. Angka ini mewakili total tahunan tertinggi yang pernah tercatat.

Total dana yang dikaitkan dengan rezim kini melampaui US$6 miliar. Dana ini diyakini banyak digunakan untuk mendukung pengembangan nuklir dan misil.

Lonjakan tahun ini disebabkan oleh beberapa insiden besar, termasuk pelanggaran Bybit senilai US$1,46 miliar, serta serangan terhadap LND.fi, WOO X, dan Seedify. Analis juga mengaitkan lebih dari 30 peretasan lainnya dengan kelompok-kelompok dari Korea Utara.

Sebagian besar pelanggaran pada tahun 2025 dimulai dengan rekayasa sosial daripada kelemahan teknis. Peretas mengandalkan peniruan identitas, phishing, dan kontak dukungan palsu untuk mendapatkan akses ke wallet. Tren ini menyoroti fokus yang meningkat pada kelemahan manusia dibandingkan dengan kerentanan kode.

Secara keseluruhan, tren ini menunjukkan pendekatan terkoordinasi, dengan Korea Utara menggabungkan infiltrasi orang dalam dengan pencurian aset kripto yang canggih untuk memperluas pendapatan dan jejak operasional mereka.

❌