Normal view

Received — 13 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Prediksi Mingguan Bitcoin: The Fed Umumkan Kebijakan Baru, Tapi Belum Berhasil Meyakinkan Trader BTC

13 December 2025 at 09:50

Bitcoin (BTC) masih bergerak di fase konsolidasi terbaru, berada di sekitar US$90.000 pada waktu publikasi hari Jumat, karena investor mencerna keputusan hati-hati The Fed soal pemangkasan suku bunga Desember dan dampaknya pada aset berisiko.

Pergerakan harga BTC mendekati garis tren turun kunci yang bisa menentukan arah selanjutnya. Sementara itu, arus institusi ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot menunjukkan masuknya dana yang ringan, dan Strategy menambah lebih banyak BTC ke cadangan treasury mereka.

Tone kebijakan The Fed picu konsolidasi pada Bitcoin

Harga Bitcoin memulai minggu dengan positif, memperpanjang pemulihan akhir pekan di paruh pertama minggu tersebut dan bertahan di atas US$92.600 pada hari Selasa.

namun, momennya melunak pada hari Rabu, dengan BTC ditutup di US$92.015 setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Sesuai perkiraan banyak pihak, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. tapi, rapat FOMC memberi sinyal kemungkinan jeda pada bulan Januari.

Menambah suasana hati-hati, para pembuat kebijakan hanya memproyeksikan pemotongan suku bunga satu langkah kecil untuk pandangan keseluruhan tahun 2026, sama seperti proyeksi bulan September, sehingga ekspektasi pasar soal dua kali pemotongan suku bunga pun menurun dan menambah tekanan jangka pendek pada aset berisiko.

Nada hati-hati The Fed, ditambah pendapatan Oracle yang mengecewakan, mendorong aksi risk-off untuk sementara waktu.

Semua faktor ini membebani aset berisiko, di mana aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini turun ke level terendah US$89.260 sebelum akhirnya rebound dan ditutup di atas US$92.500 pada hari Kamis.

Dengan tidak adanya rilis data besar dari AS, pasar kripto kini akan memperhatikan pidato anggota FOMC dan sentimen risiko yang lebih luas untuk menentukan arah

menjelang akhir pekan.

BTC kemungkinan akan bergerak konsolidasi dalam waktu dekat kecuali ada katalis kuat yang muncul.

Ketidakpastian Rusia-Ukraina membatasi momentum risk-on

Dari aspek geopolitik, Presiden AS Donald Trump “sangat frustrasi” dengan Rusia dan Ukraina, dan ia tak mau ada pembicaraan lagi, ucap juru bicaranya pada hari Kamis.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa AS mendorong negaranya untuk menyerahkan wilayah ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang yang hampir berlangsung empat tahun tersebut.

Ketegangan geopolitik yang masih terjadi dan negosiasi damai yang buntu ini terus membebani sentimen risiko global, sehingga minat mengambil risiko pun terbatas dan Bitcoin pun bergerak konsolidasi sejauh pekan ini.

Permintaan institusional mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan

Permintaan institusi untuk Bitcoin menunjukkan tanda-tanda perbaikan ringan.

Berdasarkan data SoSoValue, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang terdaftar di AS mencatat arus masuk total sebesar US$237,44 juta hingga hari Kamis, setelah sebelumnya tercatat arus keluar ringan US$87,77 juta seminggu sebelumnya, menandakan minat investor institusi mulai sedikit meningkat.

namun, arus masuk mingguan ini masih terbilang kecil dibandingkan pertengahan September. Agar BTC bisa melanjutkan pemulihan, arus dana masuk ETF harus semakin besar.

Grafik Arus Bersih Masuk Total ETF Bitcoin Spot | Sumber: SoSoValue 

Dari sisi korporat, Strategy Inc. (MSTR) mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka membeli 10.624 Bitcoin senilai US$962,7 juta pada periode 1–7 Desember dengan rata-rata harga US$90.615.

Perusahaan kini memiliki 660.624 BTC, senilai US$49,35 miliar. Strategy masih punya kapasitas besar untuk menghimpun modal tambahan, sehingga masih mungkin mengakumulasi Bitcoin dalam skala besar ke depannya.

Data on-chain menunjukkan tekanan jual mulai mereda

Laporan mingguan CryptoQuant pada hari Rabu menyoroti bahwa tekanan jual atas Bitcoin mulai mereda.

Laporan tersebut menerangkan bahwa deposit ke exchange berkurang seiring pemain besar menurunkan transfer mereka ke exchange.

Grafik di bawah ini memperlihatkan porsi deposit total dari pemain besar telah turun dari rata-rata 24 jam tertinggi 47% di pertengahan November menjadi 21% pada hari Rabu.

Pada saat bersamaan, rata-rata deposit juga turun 36% dari 1,1 BTC pada 22 November menjadi 0,7 BTC.

Arus Bitcoin di Exchange | Sumber: CryptoQuant

CryptoQuant menyimpulkan jika tekanan jual tetap rendah, reli pemulihan bisa mendorong Bitcoin kembali ke US$99.000. Level ini adalah batas bawah Trader On-chain Realized Price bands, yaitu resistance harga di masa bear market.

Setelah level ini, resistance harga kunci berikutnya ada di US$102.000 (rata-rata pergerakan satu tahun) dan US$112.000 (Trader On-chain Realized price).

Rentang Harga Realisasi Trader Bitcoin

Laporan riset Copper juga menunjukkan sikap optimistis terhadap Bitcoin. Laporan tersebut menyarankan bahwa siklus empat tahun BTC belumlah berakhir; melainkan telah digantikan.

Sejak peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot, Bitcoin memperlihatkan siklus Cost-Basis Return yang berulang, seperti yang ditampilkan pada grafik di bawah ini.

Harga Bitcoin USD Vs Biaya Dasar ETF

Fadi Aboualfa, Kepala Riset di Copper, menyampaikan kepada FXStreet bahwa “Sejak ETF spot diluncurkan, Bitcoin bergerak dalam mini-siklus yang berulang di mana harga turun ke biaya dasarnya lalu rebound sekitar 70%.”

Saat ini BTC diperdagangkan dekat biaya dasarnya di kisaran US$84.000, sehingga pola ini mengisyaratkan potensi kenaikan melampaui US$140.000 dalam 180 hari ke depan.

Jika biaya dasar naik 10-15%, seperti pada siklus sebelumnya, maka premium yang terjadi di puncak sebelumnya menghasilkan target kisaran antara US$138.000 sampai US$148.000.

Reli Santa Bitcoin di Depan Mata?

Bitcoin mengalami penurunan sebesar 17,67% di bulan November, yang mengecewakan trader karena mereka berharap reli berdasarkan performa historis yang kuat untuk bulan tersebut (lihat data CoinGlass di bawah).

Desember secara historis menjadi bulan positif untuk raja aset kripto ini, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,55%.

Imbal Hasil Bulanan Bitcoin | Sumber: CoinGlass

Jika melihat data kuartal, kuartal keempat (Q4) biasanya menjadi periode terbaik untuk BTC, dengan rata-rata imbal hasil mencapai 77,38%.

tetapi, kinerja dalam tiga bulan terakhir di tahun 2025 sejauh ini belum memuaskan, karena tercatat mengalami penurunan sebesar 19% hingga saat ini.

Apakah BTC sedang membentuk bottom?

Grafik mingguan Bitcoin menunjukkan harga menemukan support di sekitar Exponential Moving Average (EMA) 100-mingguan di US$85.809, di mana tercatat dua candle hijau berturut-turut setelah empat minggu koreksi yang dimulai sejak akhir Oktober.

Pada pekan ini, BTC diperdagangkan sedikit menguat dan bertahan di atas US$92.400.

Jika BTC melanjutkan pemulihannya, reli bisa berlanjut menuju EMA 50-mingguan di US$99.182.

Pada grafik mingguan, nilai Relative Strength Index (RSI) berada di angka 40, mengarah naik serta menandakan tekanan bearish mulai mereda. Untuk memperkuat reli pemulihan, RSI sebaiknya bergerak di atas level netral 50.

Grafik mingguan BTC/USDT

Pada grafik harian, harga Bitcoin tertahan di level 61,8% Fibonacci retracement pada US$94.253 (yang ditarik dari harga terendah April di US$74.508 sampai rekor tertinggi sepanjang masa di US$126.199 pada Oktober) pada hari Rabu.

namun, pada hari Kamis, BTC kembali naik setelah melakukan retest di level psikologis US$90.000.

Jika BTC mampu menembus descending trendline (yang ditarik dengan menghubungkan beberapa titik tertinggi sejak awal Oktober) dan ditutup di atas level resistance US$94.253

maka reli bisa berlanjut menuju level psikologis US$100.000.

Pada grafik harian, Relative Strength Index (RSI) stabil di kisaran netral 50, yang menandakan tidak ada momentum signifikan ke salah satu arah dalam jangka pendek.

Agar momentum bullish berlanjut, RSI perlu bergerak di atas level netral tersebut.

Sementara itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan bullish crossover di akhir November dan masih bertahan, sehingga mendukung pandangan optimistis.

Grafik Harian BTC/USDT

Jika BTC kembali melanjutkan koreksi turun, support utama pertama berada di US$85.569, yang sejajar dengan level Fibonacci retracement 78,6%.

Bitcoin Alami Pemisahan Satu Tahun Penuh dari Saham untuk Pertama Kali dalam Lebih dari Satu Dekade

13 December 2025 at 09:20

Bitcoin telah memutus korelasi jangka panjangnya dengan saham, menandai tahun penuh pertama perbedaan arah dengan pasar saham selama lebih dari satu dekade.

Perubahan ini menunjukkan ada jarak yang makin lebar antara aset kripto dan pasar tradisional, sehingga banyak yang mempertanyakan peran Bitcoin dalam siklus saat ini.

Pemisahan Pasar yang Bersejarah

Bitcoin dan saham secara historis biasanya bergerak sejalan. Namun sekarang hubungan tersebut sepertinya sudah pecah.

Berdasarkan data dari Bloomberg, S&P 500 naik lebih dari 16% tahun ini sedangkan Bitcoin turun 3%, yang berarti ini adalah perbedaan arah pertama kali sejak 2014.

BREAKING: Bitcoin is headed for its first full-year split from stocks in over a decade, marking the first time since 2014 equities rallied while crypto fell. pic.twitter.com/Ns25xJ2KV2

— Short Squeez (@shortsqueeznews) December 7, 2025

Perpecahan yang jelas seperti ini memang cukup jarang terjadi, bahkan di dunia aset kripto, sehingga peran Bitcoin di kancah pasar global kini kembali jadi sorotan. Perbedaan ini juga menantang anggapan bahwa optimisme regulasi dan partisipasi institusi pasti akan otomatis menghasilkan performa yang terus meningkat.

Kondisi ini jadi makin mencolok melihat situasi pasar yang lebih luas, di mana saham-saham kecerdasan buatan melonjak, belanja modal naik pesat, dan investor kembali ke saham. Sementara itu, aset defensif tradisional juga mendapat perhatian lebih, menandakan investor sedang melakukan alokasi ulang, bukan benar-benar mengambil risiko tinggi.

Tekanan khusus di dunia aset kripto, termasuk likuidasi paksa dan anjloknya partisipasi dari retail, sangat memperparah performa buruk Bitcoin. Posisi yang tersapu miliaran dolar menyebabkan penurunan makin dalam, sehingga koreksi yang awalnya kecil berubah menjadi penarikan industri secara besar-besaran.

Seiring sinyal-sinyal ini bertambah, sentimen pasar pun melemah, memicu perdebatan apakah ini adalah koreksi biasa atau justru perubahan struktural yang lebih besar.

Koreksi Normal atau Ada Hal Lain?

Selama ini, Bitcoin memang dikenal sebagai aset yang bergerak berdasarkan momentum, tapi gagalnya pergerakan naik yang berkelanjutan memperlihatkan bahwa kepemimpinan pasar aset berisiko sudah berpindah ke tempat lain.

Aliran dana masuk ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin saat ini melambat, dukungan dari tokoh-tokoh penting juga makin jarang terdengar, dan indikator teknikal utama justru mulai menunjukkan kelemahan kembali.

Pergerakan harga mencerminkan semakin turunnya kepercayaan pasar. Bitcoin masih kesulitan untuk kembali bangkit sejak harga puncak di bulan Oktober mendekati US$126.000 dan sekarang justru melayang di kisaran US$90.000, menegaskan bahwa perpecahan ini lebih disebabkan oleh hilangnya keyakinan bukan hanya volatilitas jangka pendek semata.

Meskipun saat ini terjadi perpecahan, periode waktu yang lebih panjang membuat narasi jadi lebih rumit. 

Dalam jangka waktu beberapa tahun, Bitcoin masih menunjukkan performa yang lebih unggul dibanding saham, sehingga perbedaan arah yang terjadi belakangan ini boleh jadi hanya cerminan dari kelebihan kenaikan sebelumnya yang kini mulai turun dan bukan benar-benar akhir dari tren

Dari sudut pandang tersebut, performa buruk Bitcoin saat ini masih bisa masuk dalam kategori koreksi biasa di dalam siklus pasar bullish yang lebih besar, meski tajam berbeda secara tahunan.

Di Balik Perang Dingin Kripto Putin: Cara Rusia Menghindari Sanksi Barat pada 2025

13 December 2025 at 07:29

Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir 4 tahun. Sanksi Barat awalnya bertujuan untuk mengisolasi Rusia secara finansial. Tapi, sanksi ini justru memaksa Rusia untuk beradaptasi.

Pada tahun 2025, BeInCrypto mulai mendokumentasikan bagaimana Rusia dan aktor-aktor yang terkait dengan Rusia membangun kembali jalur pembayaran dengan menggunakan aset kripto. Yang muncul bukan hanya satu exchange atau satu token, tapi sebuah sistem tangguh yang dirancang agar bisa bertahan dari pembekuan, penyitaan, ataupun keterlambatan penegakan hukum.

Investigasi ini merekonstruksi sistem tersebut secara kronologis, berdasarkan analisis forensik on-chain dan wawancara dengan para penyidik yang melacak aliran dana itu.

Tanda Peringatan Pertama Bukan Tindak Kriminal

Pertanda awal tidak mengarah ke ransomware atau pasar gelap di darknet. Sinyal utamanya justru ke perdagangan.

Pemerintah mulai mempertanyakan bagaimana aliran uang melintasi perbatasan untuk kebutuhan impor, bagaimana barang dual-use dibayar, dan bagaimana transaksi bisa terjadi tanpa peran bank.

Bersamaan dengan itu, data on-chain menunjukkan OTC desk Rusia mengalami lonjakan aktivitas. Exchange yang menjadi tempat likuiditas OTC dari Rusia juga melihat volume yang meningkat tajam, terutama di Asia.

Sementara itu, grup Telegram dan forum di darknet secara terbuka membahas cara menghindari sanksi. Percakapan ini tidak tersembunyi, melainkan menjelaskan metode praktis untuk memindahkan nilai melintasi perbatasan tanpa melibatkan bank.

Caranya sangat sederhana. OTC desk menerima rubel di dalam negeri, kadang dalam bentuk tunai. Setelah itu, mereka menerbitkan stablecoin atau aset kripto. Lalu aset kripto itu digunakan untuk menyelesaikan pembayaran di luar negeri, agar bisa diubah ke mata uang lokal di negara tujuan.

Garantex jalankan pusat pencucian aset kripto Rusia

Garantex memegang peran penting dalam ekosistem ini. Exchange ini menjadi pusat likuiditas bagi OTC desk, para migran, dan pembayaran terkait perdagangan.

Rusia Menggunakan Proxy UEA untuk Hindari Sanksi

Bahkan setelah sanksi awal, Garantex tetap berinteraksi dengan exchange yang resmi di luar negeri. Aktivitas ini terus berjalan selama beberapa bulan.

Saat penegakan hukum akhirnya meningkat, orang-orang memperkirakan akan terjadi gangguan besar. Tapi yang terjadi justru adalah persiapan matang.

“Bahkan orang-orang yang meninggalkan Rusia tetap menggunakan Garantex untuk memindahkan uang mereka ke luar. Kalau kamu ingin pindah ke tempat seperti Dubai, ini jadi salah satu cara utama transfer dana setelah jalur perbankan tradisional terputus. Bagi banyak warga Rusia yang ingin pergi dari negaranya, Garantex jadi jalan keluar yang praktis. Ini adalah salah satu dari sedikit cara yang masih bisa digunakan untuk memindahkan uang ke luar negeri setelah bank dan SWIFT sudah tidak bisa diandalkan lagi,” ujar Lex Fisun, CEO Global Ledger

Penyitaan Memicu Perebutan Cadangan

Pada hari saat infrastruktur Garantex disita di bulan Maret 2025, sebuah wallet Ethereum yang terhubung langsung dengan Garantex dengan cepat mengkonsolidasikan lebih dari 3.200 ETH. Dalam hitungan jam, hampir seluruh saldo itu dipindahkan ke Tornado Cash.

Langkah itu sangat penting. Tornado Cash memang tidak untuk pencairan, tapi digunakan untuk memutus jejak transaksi.

Grafik Konsolidasi Cadangan ETH dan Transfer ke Tornado Cash. Sumber: Global Ledger

Beberapa hari setelah itu, cadangan Bitcoin yang sudah lama tidur mulai bergerak. Wallet yang tidak disentuh sejak 2022 mulai mengkonsolidasikan BTC. Ini bukan aksi jual panik, melainkan pengelolaan aset treasury di tengah tekanan.

Grafik Aktivasi Kembali Cadangan BTC

Jadi, terbukti aset di luar kendali stablecoin masih bisa diakses kapan saja.

Penerus muncul hampir seketika

Saat akses ke Garantex perlahan menghilang, layanan baru mulai muncul.

Grinex diam-diam diluncurkan dan mulai mendukung USDT. Arus dana yang ditelusuri bergerak melalui TRON dan terkoneksi dengan infrastruktur yang berkaitan dengan Grinex. Pengguna melaporkan saldo mereka muncul kembali dengan nama baru.

“Sepertinya ini adalah rebranding paling mencolok yang pernah kami temui. Namanya hampir sama, websitenya juga mirip, dan pengguna yang kehilangan akses ke Garantex mendapati saldonya muncul kembali di Grinex,” terang Fisun kepada BeInCrypto.

Akhir Juli 2025, Garantex mengumumkan pembayaran kepada mantan pengguna dalam Bitcoin dan Ethereum secara terbuka. Data on-chain mengonfirmasi bahwa sistem ini sebenarnya sudah berjalan.

Setidaknya, crypto senilai US$25 juta sudah didistribusikan. Masih banyak lagi yang belum tersentuh.

Struktur pembayaran mengikuti pola yang jelas, dengan cadangan dicairkan lewat mixer, wallet agregasi, dan cross-chain bridge sebelum sampai ke pengguna.

Diagram Alur Pembayaran Tingkat Tinggi

Pencairan Ethereum Bergantung pada Kompleksitas

Pembayaran Ethereum memakai cara pengaburan yang disengaja. Dana berpindah lewat Tornado Cash, masuk ke protokol DeFi, lalu menyeberang ke beberapa chain. Transfer bergerak di antara Ethereum, Optimism, dan Arbitrum sebelum akhirnya masuk ke wallet pembayaran.

Meski strukturnya rumit, hanya sebagian kecil cadangan ETH yang sampai ke pengguna. Lebih dari 88% tetap tidak tersentuh, menandakan pembayaran masih pada tahap awal.

Pembayaran Bitcoin Menyingkap Kelemahan Lain

Pembayaran Bitcoin jauh lebih sederhana dan terpusat.

Penyelidik menemukan beberapa wallet pembayaran yang terhubung ke satu hub agregasi, yang menerima hampir 200 BTC. Hub ini tetap aktif selama beberapa bulan setelah penyitaan.

Hal yang lebih menarik adalah ke mana dana itu bergerak berikutnya.

Wallet sumber sering melakukan transaksi dengan alamat deposit milik salah satu exchange terpusat terbesar di dunia. Sisa transaksi (“change”) selalu kembali ke sana.

Mengapa Sanksi Barat Sulit Mengejar

Sanksi Barat tidak sepenuhnya absen. Sanksi datang terlambat, pelaksanaannya tidak merata, dan prosesnya berjalan lambat.

Saat Garantex benar-benar dihentikan, penyelidik sudah mencatat pergerakan dana senilai miliaran US$ melalui wallet mereka. 

Bahkan setelah sanksi diberlakukan, exchange tersebut tetap berinteraksi dengan platform terregulasi di luar negeri karena memanfaatkan jeda waktu antara penetapan sanksi, penerapan, dan update kepatuhan.

Masalah utamanya bukan tidak ada kewenangan hukum. Masalahnya adalah perbedaan kecepatan antara penegakan sanksi dengan infrastruktur kripto. Regulator bergerak dalam hitungan minggu atau bulan, sementara sistem kripto bisa memindahkan likuiditas hanya dalam hitungan jam.

“Sanksi hanya efektif di atas kertas. Masalahnya ada pada eksekusi. Miliaran dana masih bisa bergerak karena penegakan berjalan lambat, terpecah-pecah, dan sering tertinggal dari kecepatan sistem kripto beradaptasi. Masalahnya bukan sanksi tidak ada, tapi pelaksanaannya terlalu lambat untuk sistem yang bergerak secepat kripto,” tutur CEO Global Ledger. 

Kesenjangan tersebut memungkinkan Garantex beradaptasi. Wallet sering berpindah. Hot wallet berubah secara acak. Saldo yang tersisa dipindahkan dengan pola yang meniru aktivitas normal pada exchange sehingga sistem kepatuhan otomatis jadi kurang efektif.

Sektor swasta pun kesusahan mengejar. Bank dan exchange harus menyeimbangkan kewajiban kepatuhan dengan kecepatan transaksi, kenyamanan pelanggan, serta biaya operasional. 

Dalam situasi seperti itu, terekspos sanksi bisa lolos jika aktivitasnya tidak menimbulkan sinyal bahaya yang jelas.

Hingga Oktober 2025, infrastruktur pembayaran ini masih beroperasi. Cadangan dana masih tersedia. Jalur keluar tetap terbuka.

Ini bukanlah kehancuran sebuah exchange, melainkan evolusi dari suatu sistem.

Strategi kripto Rusia di 2025 menunjukkan bagaimana ekonomi yang terkena sanksi bisa tetap bertahan dengan membangun jalur paralel, menjaga likuiditas, dan mengubah rute ketika terblokir.

OCC setujui lima bank trust aset kripto saat klaim ‘debanking’ mendapat sorotan

13 December 2025 at 05:57

OCC hari ini memberikan persetujuan bersyarat kepada lima perusahaan berbasis aset digital untuk mendapatkan charter bank trust nasional, menandakan ekspansi yang terukur namun nyata dari perusahaan kripto ke dalam sistem perbankan federal.

Keputusan ini menantang klaim dari sebagian industri perbankan yang menyebut kripto tidak bisa mematuhi standar regulasi. Nampaknya, hal ini juga memperumit narasi industri kripto sendiri mengenai upaya bersama untuk memutus aksesnya dari layanan keuangan.

Lima perusahaan di balik persetujuan

Selain Ripple National Trust Bank, Office of the Comptroller of the Currency (OCC) juga memberikan persetujuan bersyarat kepada empat institusi lain yang berfokus pada aset digital, menandakan langkah regulasi yang lebih luas, bukan pengecualian semata.

Selain Ripple, OCC juga menyetujui permohonan trust bank de novo untuk First National Digital Currency Bank serta memberikan izin kepada Circle, BitGo, Fidelity Digital Assets, dan Paxos untuk beralih dari charter tingkat negara bagian.

🚨 JUST IN: The OCC just approved conditional national trust bank charters: Ripple. Paxos. BitGo. Fidelity Digital Assets. Circle.

A national trust charter means federal supervision, 50-state reach, and the credibility to custody assets for ETFs, treasuries, and institutions… pic.twitter.com/DWQyX6jKsm

— Simon Taylor (@sytaylor) December 12, 2025

Kelima persetujuan tersebut masih bersifat bersyarat, karena tiap institusi wajib memenuhi standar operasional, tata kelola, dan kepatuhan tertentu sebelum mendapatkan otorisasi final.

“Pendatang baru di sektor perbankan federal ini baik untuk konsumen, industri perbankan, dan ekonomi,” ujar OCC Comptroller Jonathan Gould dalam siaran pers. “Mereka memberikan akses ke produk, layanan, dan sumber kredit baru untuk konsumen, serta memastikan sistem perbankan yang dinamis, kompetitif, dan beragam.”

Faktor penyatu di antara perusahaan-perusahaan ini adalah model bisnis dan posisi regulasi mereka di dalam sistem keuangan.

Tidak ada dari mereka yang berniat beroperasi sebagai bank komersial penuh yang menawarkan produk simpanan atau pinjaman tradisional. Sebaliknya, mereka berfokus pada kustodi, penyelesaian transaksi, dan infrastruktur aset digital yang terutama ditujukan bagi klien institusi.

Bagi pemain mapan seperti Fidelity dan Paxos, charter nasional menyediakan satu pengawas federal dan otoritas di seluruh negeri. Pergeseran ini menggantikan pengawasan tingkat negara bagian yang terfragmentasi, sehingga pelibatan regulasi untuk operasi berskala institusi menjadi lebih sederhana.

Untuk pendatang baru seperti Ripple National Trust Bank dan First National Digital Currency Bank, persetujuan ini membuka akses federal tanpa eksposur sebagai bank konsumen.

Jika dilihat secara keseluruhan, persetujuan ini menunjukkan OCC tidak menutup akses untuk perusahaan kripto, melainkan memperjelas model bisnis mana yang berhak masuk.

Penjelasan Sengketa Debanking

Perdebatan tentang “debanking” kripto semakin memanas dalam beberapa tahun terakhir, yang sering kali digambarkan sebagai konfrontasi antara regulator, bank, dan perusahaan aset digital.

Pemimpin industri kripto berulang kali menyatakan bahwa bank, didorong oleh regulator, secara sistematis membatasi akses ke layanan keuangan dasar. Narasi ini semakin kuat dengan label “Operation Choke Point 2.0,” dengan membandingkan dengan tindakan keras regulasi di masa lalu yang erat dikaitkan dengan mantan Ketua SEC Gary Gensler.

Bank dan regulator membantah, mereka menegaskan bahwa keputusan yang dibuat didasarkan pada manajemen risiko, kepatuhan, dan pertimbangan reputasi, bukan karena ideologi.

Ketegangan tersebut muncul kembali pada hari Rabu, ketika OCC merilis temuan sementara dari tinjauan mereka terkait dugaan debanking oleh bank-bank terbesar di Amerika Serikat.

Debanking Memang Terjadi, tapi Terbatas

Pada tinjauan tanggal 10 Desember, OCC menyimpulkan bahwa antara tahun 2020 dan 2023, bank-bank terbesar di negara itu memang melakukan praktik debanking. 

Otoritas tersebut menyampaikan bahwa bank membuat pembedaan yang tidak semestinya di antara bisnis yang sah, sehingga membatasi akses atau melakukan peninjauan lebih ketat karena alasan reputasi.

The OCC is committed to ending efforts that weaponize finance. Read the OCC’s preliminary findings from its supervisory review of debanking activities at the nine largest national banks. https://t.co/pFMi7Rt8kh pic.twitter.com/XWfbCheo91

— OCC (@USOCC) December 10, 2025

Kegiatan aset digital disebutkan secara eksplisit sebagai salah satu sektor terdampak, bersama dengan industri senjata api, energi, hiburan dewasa, dan pinjaman payday.

Namun, kerangka penjelasan dari OCC lebih sempit dibandingkan retorika “Operation Choke Point 2.0” versi industri. Laporan ini berfokus pada kebijakan dan prosedur eskalasi yang dibuat oleh bank, bukan perintah terpusat agar bank memutus akses perusahaan kripto.

Perbedaan tersebut sangat penting untuk bagaimana debat yang sedang berkembang ini dipahami.

Banyak periode yang dikaji tumpang tindih dengan penurunan harga kripto 2022–2023 dan dampaknya terhadap sektor perbankan.

Tinjauan ini diterbitkan di bawah kepemimpinan Gould, yang diangkat awal tahun ini oleh Presiden Donald Trump. Gould menjelaskan temuan itu sebagai bagian dari upaya membatasi praktik keuangan yang “dipersenjatai” dan pengecualian karena risiko reputasi.

Dengan latar belakang ini, persetujuan bersyarat dari OCC untuk lima bank trust berbasis kripto memperumit klaim tentang eksklusi sistemik yang masih berlangsung.

Meski bank dan asosiasi perdagangan memperingatkan adanya ketidakseimbangan regulasi, persetujuan ini menandakan akses federal yang makin terbuka untuk model bank trust yang fokus pada kepatuhan.

Tether Bergerak untuk Membeli Juventus dalam Kesepakatan Aset Kripto di Dunia Olahraga

13 December 2025 at 04:47

Tether telah mengajukan proposal pasti dengan pembayaran tunai penuh untuk membeli seluruh 65,4% saham Exor di Juventus Football Club, klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Italia dan juara Serie A sebanyak 36 kali.

Jika disetujui oleh regulator serta diterima oleh Exor, Tether menyatakan bahwa mereka akan melakukan penawaran tender publik untuk sisa saham dengan harga yang sama, seluruhnya didanai dari modal mereka sendiri. Perusahaan juga berkomitmen untuk menginvestasikan hingga €1 miliar guna mendukung dan mengembangkan klub setelah proses akuisisi selesai.

Apa Arti Kerja Sama Juventus bagi Tether

Proposal ini, yang diumumkan pada 12 Desember, menjadi salah satu langkah paling ambisius yang diambil perusahaan aset kripto di dunia olahraga elit. Hal ini menandakan pergeseran strategi Tether dari penerbit stablecoin murni menjadi investor modal jangka panjang di institusi tradisional.

Dalam pengumumannya, CEO Tether Paolo Ardoino mendeskripsikan Juventus sebagai simbol kedisiplinan, ketangguhan, serta kesinambungan—nilai-nilai yang ia sebut mencerminkan bagaimana Tether dibangun, ujar Ardoino.

JUST IN: Tether wants to acquire Italian football club Juventus.

Juventus is a 36-time domestic league champion, making it the most successful club in Italian football history. pic.twitter.com/l1yncxgW9L

— BeInCrypto (@beincrypto) December 12, 2025

Dari sisi bisnis, akuisisi ini akan memberi Tether kendali atas merek olahraga yang diakui secara global, memperluas jejak mereka di luar infrastruktur keuangan ke bidang media, hiburan, dan ekonomi penggemar di seluruh dunia.

Berbeda dengan sponsor jangka pendek atau kemitraan fan token, kepemilikan menempatkan Tether di pusat tata kelola serta strategi jangka panjang klub.

Tether Akan Investasi €1 Miliar di Juventus Jika Akuisisi Sukses.

Langkah ini juga menguatkan klaim Tether bahwa mereka beroperasi dari posisi kesehatan neraca keuangan yang kuat, karena mampu menggelontorkan miliaran modal tanpa pendanaan eksternal.

Bagian dari Strategi Ekspansi yang Lebih Luas

Proposal Juventus ini mengikuti rangkaian aksi profil tinggi dari Tether dan USDT dalam beberapa pekan terakhir.

Baru-baru ini, Tether telah memperoleh pengakuan regulasi untuk USDT sebagai Token Acuan Fiat di ADGM Abu Dhabi, memperluas penggunaan stablecoin berlisensi ini di berbagai blockchain.

Pada saat yang sama, perusahaan juga tengah mengeksplorasi tokenisasi sahamnya sendiri, menandakan keterbukaan pada struktur perusahaan baru yang dibangun di atas teknologi blockchain.

Lebih dari sekadar keuangan, Tether juga terjun ke bidang AI, robotika, dan teknologi konsumen berfokus privasi, mendukung perusahaan robotik dan meluncurkan produk kesehatan serta AI yang berorientasi privasi.

Semua perkembangan ini menunjukkan bahwa Tether tengah menjalankan strategi diversifikasi jauh melampaui penerbitan stablecoin, sementara

Juventus dan Aset Kripto: Bukan Pertama Kali Terhubung

Juventus sendiri bukan pendatang baru di dunia aset kripto.

Klub ini sebelumnya telah meluncurkan fan token $JUV di platform Chiliz dan Socios, yang memungkinkan penggemar untuk ikut serta dalam polling dan inisiatif interaktif. Juventus juga telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan aset kripto sebagai sponsor, termasuk perjanjian branding yang dipimpin exchange dalam beberapa musim terakhir.

Fan Token JUV Melonjak Setelah Pengumuman Tether. Sumber: CoinGecko

namun, proposal Tether jauh melampaui sekadar kemitraan kripto sebelumnya. Jika terealisasi, langkah ini berarti perusahaan aset digital akan memegang kendali operasional penuh—suatu langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk klub sekelas Juventus.

Transaksi ini masih menunggu penerimaan dari Exor, perjanjian hukum yang pasti, serta persetujuan dari regulator. Jika seluruh syarat tersebut terpenuhi, Tether berencana untuk melanjutkan dengan penawaran tender publik untuk sisa saham.

Apakah Jane Street Menyebabkan Dump Bitcoin Jam 10 Pagi Lagi Hari Ini?

13 December 2025 at 02:23

Klaim bahwa perusahaan trading Wall Street, Jane Street, memicu “dump” Bitcoin setiap hari pukul 10 pagi kembali muncul pada 12 Desember, setelah BTC mengalami penurunan tajam di hari itu.

Spekulasi di media sosial kembali menyorot trader institusi dan market maker ETF. Tapi, jika melihat data lebih dalam, cerita ini sebenarnya lebih kompleks.

Apa Itu Narasi “Jane Street 10 a.m.”?

Teori tersebut menyatakan bahwa Bitcoin sering kali mengalami aksi jual sekitar pukul 9:30–10:00 pagi ET, saat pasar saham AS dibuka. Nama Jane Street sering disebut karena perusahaan ini merupakan market maker besar dan peserta resmi untuk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS.

Klaim tersebut menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sengaja menurunkan harga untuk memicu likuidasi, lalu membeli kembali di harga lebih murah. Sejauh ini, tidak ada regulator, exchange, atau sumber data yang pernah mengonfirmasi adanya aktivitas terkoordinasi seperti itu.

BREAKING: The 10am manipulation is back.

Bitcoin dropped $2,000 in 35 minutes and wiped out $40 billion from its market cap.

$132 million worth of longs have been liquidated in the past 60 minutes.

This is getting ridiculous. https://t.co/0DRTFfL08r pic.twitter.com/RByT4CWF65

— Bull Theory (@BullTheoryio) December 12, 2025

Data Futures Bitcoin tidak menunjukkan adanya aksi dump agresif

Bitcoin bergerak sideways hari ini selama pembukaan pasar AS, dengan pergerakan sempit di kisaran US$92.000–US$93.000. Tidak ada aksi jual mendadak atau tidak wajar tepat pada pukul 10 pagi ET.

Penurunan tajam justru terjadi setelahnya, mendekati waktu tengah hari di AS. Harga BTC sempat turun di bawah US$90.000 sebelum stabil lagi, sehingga menunjukkan tekanan terjadi lebih lambat, bukan tepat saat pasar dibuka.

Open Interest Bitcoin futures di berbagai exchange mayor tetap relatif stabil. Total open interest hampir tidak berubah sepanjang hari, sehingga tidak tampak adanya kenaikan besar posisi short baru.

Di CME, yang menjadi pasar utama bagi trading institusi, open interest justru turun sedikit. Pola ini biasanya menandakan pengurangan risiko atau hedging, bukan penjualan agresif satu arah.

Total Open Interest BTC Futures | Sumber: CoinGlass

Jika memang ada perusahaan trading besar yang mengatur dump secara terkoordinasi, biasanya akan terlihat lonjakan tajam atau penurunan ekstrem pada open interest. Tapi, hal itu tidak tampak di data hari ini.

Likuidasi Menjelaskan Pergerakan

Data likuidasi justru memberikan penjelasan lebih jelas. Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi aset kripto melampaui US$430 juta, dan mayoritas berasal dari posisi long.

Hanya untuk Bitcoin saja, lebih dari US$68 juta posisi terlikuidasi, sedangkan likuidasi Ethereum bahkan lebih tinggi lagi. Ini menunjukkan adanya pembersihan leverage di seluruh pasar, bukan hanya kejadian khusus Bitcoin.

Likuidasi Kripto pada 12 Desember | Sumber: CoinGlass

Jika harga turun di bawah level penting, likuidasi paksa dapat mempercepat penurunan. Sering kali, kondisi ini menyebabkan harga anjlok tajam tanpa harus ada satu penjual utama yang mendominasi pasar.

Paling penting, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS mencatat arus keluar US$77 juta pada 11 Desember, setelah dua hari berturut-turut mengalami arus masuk stabil. Efek guncangan harga hari ini mayoritas tercermin dari peristiwa tersebut.

Arus Masuk Harian ETF Bitcoin AS | Sumber: SoSoValue

Tidak Ada Satu Exchange yang Memimpin Sell-Off

Pergerakan ini tersebar di berbagai exchange seperti Binance, CME, OKX, dan Bybit. Tidak ada bukti tekanan jual terkonsentrasi pada satu exchange atau satu instrumen saja.

Hal ini penting karena manipulasi terkoordinasi biasanya meninggalkan jejak yang jelas. Namun, kejadian ini justru menunjukkan adanya partisipasi luas lintas pasar dan konsisten dengan aksi unwind risiko secara otomatis.

Mengapa Narasi Jane Street Terus Kembali

Volatilitas Bitcoin sering terkonsentrasi di jam perdagangan AS karena aktivitas ETF, rilis data ekonomi makro, dan penyesuaian portofolio institusi. Faktor struktural seperti ini bisa membuat pergerakan harga tampak berpola.

Jane Street Bots already entered Polymarket xD

While most traders chase narratives, one Polymarket account turned 15-minute crypto prediction windows into a mechanical profit engine.

Trader didn't build a sophisticated arbitrage bot.

He found something simpler, momentum lag on… pic.twitter.com/KHUJog4u6C

— gemchanger (@gemchange_ltd) December 12, 2025

Keterlibatan Jane Street sebagai market maker ETF memang membuatnya jadi sasaran spekulasi. Tapi, market maker sebenarnya hanya melakukan hedging dan manajemen inventori, bukan menyerang harga secara satu arah.

Peristiwa hari ini pun menunjukkan pola yang sudah umum di pasar kripto: leverage menumpuk, harga tergelincir, likuidasi terjadi berantai, dan narasi pun bermunculan.

Apakah Ripple Menjadi Bank Baik atau Buruk untuk XRP?

13 December 2025 at 01:43

Ripple telah menerima persetujuan bersyarat untuk lisensi perbankan federal, yang bisa memungkinkan mereka beroperasi di bawah regulasi perbankan AS. Jika lisensi ini diberikan, Ripple dapat beroperasi sebagai lembaga keuangan yang diatur secara federal sesuai hukum perbankan AS.

Persetujuan ini memperkuat posisi Ripple di bidang pembayaran lintas negara serta infrastruktur penyelesaian aset digital di pasar keuangan yang diatur. Tapi, perkembangan ini mungkin tidak langsung memberikan dampak signifikan terhadap harga pasar XRP.

OCC Buka Jalur Charter Federal

Office of the Comptroller of the Currency (OCC) telah membuka jalur bagi Ripple untuk mendirikan Ripple National Trust Bank.

Agar bisa menerima persetujuan penuh, Ripple masih harus memenuhi sejumlah persyaratan regulasi dan operasional dari OCC sebelum perizinan benar-benar diberikan.

HUGE news! @Ripple just received conditional approval from the @USOCC to charter Ripple National Trust Bank. This is a massive step forward – first for $RLUSD, setting the highest standard for stablecoin compliance with both federal (OCC) & state (NYDFS) oversight.

To the…

— Brad Garlinghouse (@bgarlinghouse) December 12, 2025

Meski sudah mendapat persetujuan, Ripple nantinya tidak akan beroperasi seperti bank tradisional seperti Bank of America atau JPMorgan Chase. Bank trust secara hukum tidak boleh menerima simpanan publik atau menawarkan produk pinjaman konvensional seperti kredit untuk konsumen.

Jadi, Ripple National Trust Bank akan lebih fokus menyediakan layanan kustodian, penyelesaian, dan manajemen aset digital.

Walaupun ada keterbatasan, persetujuan ini menjadi tonggak regulasi penting bagi strategi operasional jangka panjang perusahaan. Berbeda dari lisensi pengirim uang tingkat negara bagian yang membatasi cakupan operasi secara geografis, charter federal memungkinkan cakupan regulasi ke seluruh AS.

Persetujuan seperti ini bisa memengaruhi sentimen pasar secara luas, tapi dukungannya terutama pada pengembangan infrastruktur serta adopsi institusional.

CEO Brad Garlinghouse secara terbuka mengakui keputusan ini, sekaligus menyinggung kritik lama dari kelompok lobi industri perbankan terhadap perusahaan aset kripto, ujar Garlinghouse.

3 Altcoin yang Perlu Dipantau Akhir Pekan Ini | 13 – 14 Desember

13 December 2025 at 00:00

Pasar aset kripto mengalami kenaikan selama 24 jam terakhir, dan para trader sekarang mencari altcoin yang patut diwaspadai, karena pergerakan di akhir pekan biasanya lebih tajam. Beberapa proyek menunjukkan permintaan baru setelah mendapatkan update, beberapa lainnya sedang membangun momentum di grafik, dan ada yang sudah mendekati level penting yang bisa menentukan tren selanjutnya.

Daftar yang dikurasi BeInCrypto ini menyoroti tiga setup yang menonjol menjelang akhir pekan — masing-masing dengan alasan berbeda.

Keeta (KTA)

KTA naik sekitar 36% selama 24 jam terakhir. Lonjakan ini terjadi setelah peluncuran anchor fiat baru Keeta, yang memudahkan pengguna memindahkan uang antar rekening bank dan stablecoin dengan penundaan lebih minimal. Upgrade itu menambah kegunaan di dunia nyata, sehingga para trader bisa mengamati Keeta secara saksama sepanjang akhir pekan ini.

Ingin mendapatkan insight token lainnya seperti ini? Daftar di Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

(1/3) We’re excited to announce that Bridge @Stablecoin is now live as the first Fiat Anchor on Keeta Network!

Bridge enables seamless movement between fiat and stablecoins, allowing users to deposit or withdraw directly to and from their bank accounts with speed and… pic.twitter.com/TlMKn1Ikod

— Keeta (@KeetaNetwork) December 11, 2025

Pada grafik 12 jam, Keeta sudah breakout di atas US$0,32. Level penting berikutnya ada di US$0,36, yang sebelumnya menolak reli terakhir. Jika bisa menutup candle di atasnya, pergerakan menuju US$0,43 bisa terbuka.

Upaya breakout ini mendapatkan dukungan langka dari indikator warna volume Wyckoff, yang didasarkan pada kekuatan jual dan beli secara sederhana.

Batang hijau menandakan pembeli sepenuhnya mengendalikan pasar, batang merah menandakan penjual yang menguasai pergerakan, batang biru menandakan pembeli mulai mendominasi, dan batang kuning menandakan penjual kembali menguat. Untuk pertama kalinya sejak akhir November, Keeta mencetak dua batang hijau kuat. Pergeseran ini memberi isyarat bahwa permintaan nyata mendukung breakout, bukan hanya lonjakan jangka pendek.

KTA Price Analysis
Analisis Harga KTA | Sumber: TradingView

Jika tren beli berlanjut dan Keeta menutup candle di atas US$0,36, maka jalan menuju US$0,43 semakin terbuka. Tapi jika batang berubah biru atau kuning lagi, aksi ambil untung bisa muncul. Dalam skenario ini, US$0,27 menjadi support utama. Jika harga menembus di bawahnya, support berikutnya di US$0,21, yang bisa membuat tren jangka pendek kembali lemah.

Keeta tetap menjadi salah satu altcoin yang wajib dipantau akhir pekan ini karena upgrade fundamental serta kekuatan beli yang meningkat saat ini selaras dengan setup breakout di atas US$0,36.

Solana (SOL)

Solana mengalami kenaikan sekitar 6% dalam 24 jam terakhir, didorong oleh kabar stabil dari acara Breakpoint yang sedang berlangsung. Update paling mencolok adalah JPMorgan yang menggunakan Solana untuk menerbitkan commercial paper yang sudah ditokenisasi. Kasus penggunaan institusional seperti ini menjaga minat meski di grafik masih ada tantangan. Karena itu, SOL menjadi salah satu altcoin utama yang perlu diperhatikan dua hari ke depan.

Day 1 of Breakpoint 2025 is in the books.

Today, the global Solana community gathered in Abu Dhabi to witness an institutional convergence of Wall Street giants, sovereign wealth, DeFi, and internet capital markets.

📰 Headlines:

@jpmorgan arranged U.S. commercial paper… pic.twitter.com/ERjhSxJbM3

— Solana (@solana) December 11, 2025

Antara 7 hingga 11 Desember, Solana membentuk higher low sedangkan RSI membuat lower low. RSI melacak kecepatan jual dan beli. Ketika harga naik sementara RSI turun, muncul hidden bullish divergence. Biasanya, ini mengisyaratkan tekanan jual mulai melemah bahkan sebelum momentum positif terlihat di grafik.

Pantulan tersebut membawa Solana kembali mendekati US$146, di mana level itu sudah menahan reli-reli sejak 14 November. Jika harga bisa menutup daily candle di atas area ini akhir pekan, maka kekuatan terkonfirmasi dan jalur menuju US$171 akan terbuka. Solana hanya butuh kenaikan sekitar 5% untuk menguji breakout tersebut, level yang sangat mungkin dijangkau jika pembeli mulai agresif.

Solana Price Analysis
Analisis Harga Solana | Sumber: TradingView

Jika US$146 gagal ditembus lagi, zona koreksi tetap di sekitar US$127. Level ini sudah menjadi lantai kuat sejak 2 Desember. Jika harga turun di bawahnya, setup akan melemah, tapi selama hidden bullish divergence belum hilang, Solana masih berpeluang retest ke level lebih tinggi.

Saat ini, Solana masuk daftar pantauan akhir pekan karena baik grafik maupun arus berita dari Breakpoint sama-sama memberikan peluang uji ke US$146.

Chainlink (LINK)

Chainlink naik sekitar 4% dalam 24 jam terakhir. Coinbase yang menetapkan CCIP LINK sebagai jembatan default menjadi hal penting karena hal itu bisa meningkatkan penggunaan nyata. Jika makin banyak aset wrapped yang berpindah chain dengan CCIP, permintaan terhadap LINK bisa meningkat dalam jangka panjang.

COINBASE $COIN SELECTS CHAINLINK $LINK CCIP AS EXCLUSIVE INTEROPERABILITY PROVIDER FOR ALL COINBASE WRAPPED ASSETS

— The Wolf Of All Streets (@scottmelker) December 11, 2025

Crossover EMA tengah terbentuk di grafik 12 jam. EMA atau exponential moving average memberi bobot lebih pada harga terbaru. Crossover bullish terjadi saat EMA lebih kecil (periode 20) naik di atas EMA lebih panjang (periode 50). Para trader memakai crossover ini sebagai sinyal momentum sederhana. Artinya, pembeli jangka pendek mulai mengambil kendali.

LINK sudah bergerak di atas kedua EMA tersebut. Hal ini menandakan pembeli kini memegang kendali menjelang akhir pekan. Jika crossover EMA 20/50 benar-benar terjadi, LINK bisa mencoba dorongan singkat. Area pertama yang harus dilewati adalah US$14,23. LINK hanya butuh sekitar 1,2% untuk menutup candle 12 jam di atas area itu. Jika move tersebut berhasil, target berikutnya adalah US$14,99 dan kemudian US$16,78.

LINK Price Analysis
Analisis Harga LINK | Sumber: TradingView

Jika crossover gagal, risiko akan kembali turun. Support kunci ada di US$13,37. Jika harga turun di bawah level ini, maka bisa menuju ke US$12,44 dan setelah itu US$11,75. Saat ini, grafik dan berita Coinbase CCIP saling mendukung. Kombinasi inilah yang membuat LINK menjadi salah satu token utama yang perlu diperhatikan akhir pekan ini.

CEO Plume, Chris Yin, Ungkap Alasan RWA Jadi Salah Satu Sisi Cerah di Aset Kripto

12 December 2025 at 22:00

Ketika pasar kripto secara umum masih mengalami tekanan, real-world assets (RWA) justru menjadi salah satu sektor yang masih menarik minat berkelanjutan. Pasar ini sudah tumbuh lebih dari 150% tahun ini. Selain itu, Chris Yin, co-founder sekaligus CEO Plume, memperkirakan nilainya bisa naik 10x hingga 20x lipat—baik secara nilai maupun jumlah adopsi pengguna—dalam satu tahun ke depan, bahkan jika perhitungannya konservatif.

Dalam wawancara dengan BeInCrypto, Yin menjelaskan mengapa RWA kini semakin diminati di tengah kondisi pasar seperti sekarang. Ia juga memaparkan alasan mengapa sektor ini akan tetap menjadi fokus utama di siklus pasar berikutnya.

Mengapa investor memilih RWA pada 2025

Pada kuartal keempat, pasar aset kripto secara umum menghadapi tekanan besar, membuat banyak pelaku memilih keluar dari pasar. Di tengah situasi ini, sektor RWA tetap mampu menarik minat baik dari investor ritel maupun institusi.

Data dari RWA.xyz menunjukkan jumlah holder aset RWA meningkat 103,7% dalam satu bulan terakhir. Ini menandakan keterlibatan yang kian bertambah meski sentimen pasar sedang lesu.

RWA Holder Growth
Pertumbuhan Holder RWA | Sumber: RWA.xyz

Menurut co-founder Plume,

“Pasar RWA didorong minat dari berbagai sektor terhadap aset on-chain yang terhubung dengan dunia nyata. Ada tingkat kepastian tertentu, karena kita berada di fase yang bukan benar-benar bear, juga bukan bullish,”

Dengan kondisi ekonomi secara umum yang masih lesu, Yin menegaskan bahwa investor kini makin hati-hati terhadap volatilitas dan keberlanjutan hasil (yield) di pasar decentralized finance. Sebaliknya, RWA kini semakin dipandang sebagai sumber hasil yang lebih stabil.

Kinerja yield DeFi yang tertekan serta ketidakpastian ekonomi membuat instrumen treasury atau kredit privat yang sudah ditokenisasi kini mulai tampak lebih menarik jika melihat dari sisi risiko dan potensi hasil.

Ia juga menyoroti pertumbuhan stablecoin yang sangat pesat tahun ini sebagai bukti perubahan pasar ke arah stabilitas. Hal ini khususnya berlaku bagi partisipan institusional.

“Dengan stablecoin menjadi dasar onboarding RWA, langkah logis berikutnya adalah hadirnya yield coin serta peluang yield untuk RWA. Orang-orang menginginkan aset berkualitas tinggi yang memberikan yield aman, konsisten, dan andal. Stablecoin membawa orang masuk, peluang yield yang mendatangkan institusi dan ritel ke aset ini,” tutur Yin kepada BeInCrypto.

Karena makin banyak investor memilih stabilitas, Yin juga mengakui bahwa salah satu kekhawatiran terbesar terkait RWA adalah anggapan bahwa sektor ini membawa tambahan risiko KYC dan kepatuhan.

Meski begitu, ia berpendapat bahwa tokenisasi justru dapat memperkuat kontrol regulasi. Ini dimungkinkan karena proses verifikasi identitas, hak akses, dan pembatasan transfer bisa diprogram secara langsung di tingkat aset.

Daripada mengandalkan proses kepatuhan off-chain yang terpecah-pecah, penerbit bisa langsung mengatur aturan main di token melalui pengecekan kelayakan real-time, pelaporan otomatis, dan jejak audit yang tidak bisa diubah.

RWA Diprediksi Tetap Jadi Tema Utama Pasar di Siklus Berikutnya

Walaupun RWA tetap terus diminati tahun ini, Yin menyebut sektor ini sepertinya akan terus menjadi fokus baik untuk finansial tradisional maupun decentralized finance pada siklus pasar berikutnya.

Ia menuturkan bahwa saat ini mayoritas nilai RWA masih terpusat pada T-bill yang ditokenisasi. Akan tetapi, seiring pasar kian matang, Yin memperkirakan adopsi kredit privat bakal meningkat bersamaan dengan semakin bervariasinya aset alternatif lainnya.

Aset-aset tersebut bisa saja termasuk eksposur terhadap kepemilikan mineral seperti minyak. Selain itu, juga bisa berupa GPU, infrastruktur energi, hingga sumber daya dunia nyata lainnya.

“Yang akan keluar sebagai pemenang adalah mereka yang mampu mengenali peluang baru ini, bukan mereka yang cuma mengulangi apa yang selama ini sudah berhasil,” komentar eksekutif tersebut.

Sementara itu, bulan lalu Coinbase Ventures menyoroti RWA perpetual sebagai salah satu kategori yang aktif mereka cari untuk didanai tahun 2026, menandakan kepercayaan yang besar. Yin juga mengungkapkan bahwa perusahaannya selalu optimistis terhadap RWA perpetual.

Menurut Yin, perpetual sering menghasilkan volume perdagangan yang jauh lebih tinggi dibanding spot, karena menawarkan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik. Ia menjelaskan bahwa perps mudah digunakan sehingga peserta bisa mengambil posisi harga dengan mudah dan memanfaatkan leverage.

“Kami selalu mengatakan di Plume bahwa cara agar RWA on-chain bisa maksimal adalah dengan membuat RWA benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengguna on-chain dengan menempatkan RWA dalam UX yang sudah familier untuk pelaku kripto. Untuk spot, caranya dengan membuatnya permissionless, composable, dan liquid—dan inilah yang kami lakukan melalui protokol RWA yield Nest di Plume. Cara lain pelaku kripto berinteraksi dengan aset adalah lewat perps, oleh karena itu kami sangat optimistis dan antusias terhadap format ini dan potensinya untuk RWA,” terang dia.

Yin juga menyoroti semakin banyaknya inovasi di bidang hasil dunia nyata. Ia menyebut inovasi ini sedang mengubah cara akses dan perdagangan yield secara on-chain.

Sebagai contoh, Yin menyebut Pendle, di mana pemisahan antara pokok dan yield pada protokol tersebut membawa struktur pasar baru bagi arus kas RWA yang sudah ditokenisasi.

Di luar protokol tertentu, Yin mengatakan RWA juga mulai mendapatkan momentum di berbagai ekosistem blockchain.

“Gelombang RWA di Solana menunjukkan apa yang terjadi ketika yield bisa diakses secara cepat, bisa diprogram, dan dapat dijangkau jutaan pengguna,” ucapnya.

Yin menambahkan bahwa kecepatan dan kapasitas Solana membuatnya jadi salah satu dari sedikit jaringan yang bisa mendukung operasi yield frekuensi tinggi dalam skala besar. Kemampuan ini makin penting seiring dengan transformasi RWA dari instrumen passive income jadi ekonomi yield yang lebih aktif dan mudah diperdagangkan.

“Eksperimen yang terjadi di sana terasa seperti gambaran dari babak berikutnya sektor RWA. Alat yang membawa RWA masuk ke onchain dengan cara yang benar-benar crypto native adalah area yang menarik. Jadi, RWA perps memang jadi salah satu kategori, tapi juga ada berbagai kelas aset baru seperti kartu olahraga atau pokemon bersama Tradible, serta primitive keuangan baru seperti asuransi bersama Cork, dan masih banyak lagi,” ucapnya.

Bersamaan dengan ekspansi ini, Yin menegaskan bahwa penyelarasan regulasi dan legislasi akan tetap jadi prioritas utama. Ia menjelaskan bahwa proyek yang serius soal kepatuhan kemungkinan akan muncul sebagai pemenang jangka panjang, apalagi pemerintah dan institusi besar kini makin menuntut adanya perlindungan regulasi yang terintegrasi dan standar yang jelas untuk penerbitan aset on-chain.

Apa yang Bisa Diharapkan dari Sektor RWA di 2026

Melihat ke depan, Yin mengidentifikasi tiga pendorong pertumbuhan utama yang ia perkirakan bakal membawa sektor RWA ke level baru dalam 12 bulan ke depan. Pertama, ia menyoroti adopsi dan pertumbuhan dari bawah ke atas dalam RWA.

Yin mengungkapkan bahwa nilai RWA telah meningkat lebih dari tiga kali lipat selama setahun terakhir. Selain itu, jumlah holder RWA pun melonjak lebih dari tujuh kali lipat.

“Mainnet Plume yang hadir berhasil menggandakan jumlah holder RWA secara keseluruhan, dan menurut saya pertumbuhan itu terus berakselerasi hanya di kalangan para crypto native karena RWA sendiri masih bagian kecil dari total market cap crypto native,” terang dia.

Kedua, Yin menyoroti semakin kuatnya dukungan dari institusi dan regulator. Menurutnya, pemerintah, institusi keuangan, dan perusahaan teknologi kini betul-betul fokus pada tokenisasi. Walaupun inisiatif seperti ini biasanya memerlukan waktu untuk terwujud, Yin percaya peluncuran akhirnya bisa membawa aset on-chain bernilai miliaran US$.

Terakhir, eksekutif Plume itu menyoroti kondisi ekonomi makro yang lebih luas sebagai angin segar struktural.

“Kondisi makro yang berjalan sekarang membuat orang baik di luar maupun di onchain terus mencari yield yang stabil, dan aset alternatif juga makin naik popularitasnya, yang keduanya membuka jalan untuk pertumbuhan RWA onchain yang lebih organik,” ujar dia kepada BeInCrypto.

Yin menyimpulkan bahwa tidak ada alasan kuat untuk memperkirakan momentum akan melambat, dengan banyaknya katalis yang ada saat ini. Menurut Yin,

“Melihat pertumbuhan nilai dan pengguna 10-20x lipat tahun depan pun sebetulnya masih angka minimal dari apa yang seharusnya kita harapkan.”

Karena itu, RWAs kini makin terlihat sebagai perubahan struktural, bukan cuma tren jangka pendek di 2026. Dengan adopsi yang meningkat, jenis aset yang makin luas, dan penyelarasan yang makin kuat, sektor ini nampaknya siap mengambil peran utama di fase pertumbuhan on-chain berikutnya.

Whale Hedera Borong 3,4 Miliar HBAR meski Harga Turun — Apa yang Mereka Lihat?

12 December 2025 at 20:00

Harga HBAR bergerak datar hari ini setelah turun tajam hampir 29% dalam sebulan terakhir. Saat ini, HBAR juga masih turun sekitar 6% selama seminggu terakhir. Tren pergerakannya terlihat lemah, tapi gambaran lebih dalam sebenarnya lebih rumit. Permintaan dari ritel masih lesu, namun whale telah menambah kepemilikan dalam jumlah besar selama dua hari terakhir.

Kombinasi antara kelemahan dan akumulasi ini mengisyaratkan adanya potensi pembentukan fondasi harga, walau aksi harga HBAR masih terlihat lemah.

Permintaan Lemah Bertemu Akumulasi Besar?

HBAR masih bergerak di dalam pola falling wedge. Wedge biasanya merupakan pola bullish, karena menandakan tekanan jual terus melemah seiring waktu. Tapi, di dalam wedge tersebut muncul sinyal yang lebih lemah. Pada rentang 7 Desember sampai 11 Desember, harga HBAR membentuk higher low sementara On-Balance Volume (OBV) justru mencetak lower low.

Dukungan Ritel Lemah | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

OBV merupakan alat analisis volume kumulatif yang melacak apakah dana mengalir masuk atau keluar dari sebuah token. Jika harga membentuk higher low tapi OBV turun, artinya pembeli tidak cukup kuat untuk menopang harga naik. Hal ini memunculkan divergensi bearish meski di dalam pola bullish.

Namun whale justru bergerak berbeda. Akun yang memiliki minimal 10 juta HBAR naik dari 136,54 menjadi 149,49. Sementara, akun yang memiliki minimal 100 juta HBAR bertambah dari 40,65 menjadi 73,62. Hanya dengan menghitung batas minimal tersebut, whale telah menambah sekitar 3,42 miliar HBAR dalam waktu kurang dari 48 jam. Dengan harga saat ini, nilainya minimal setara dengan US$445 juta.

HBAR Whales In Action
Aksi Whale HBAR | Sumber: Hedera Watch

OBV sendiri hanya melacak volume yang diperdagangkan di exchange; sementara transfer besar di luar exchange ataupun pergerakan OTC/kustodian mungkin tidak tercermin pada OBV. Jadi, OBV bisa saja melewatkan sebagian aktivitas whale dan lebih menggambarkan minat dari kalangan ritel.

Kontradiksi ini menjadi bekal untuk pembahasan berikutnya, karena whale kemungkinan bereaksi terhadap sinyal yang lebih dalam.

Sinyal Berulang yang Mungkin Diperhatikan oleh Whale

Di antara tanggal 17 Oktober sampai 11 Desember, harga membentuk lower low sedangkan RSI (Relative Strength Index) menciptakan higher low. RSI mengukur kecepatan beli dan jual. Saat harga turun, tapi RSI naik, terbentuklah divergensi bullish standar. Divergensi semacam ini sering dikaitkan dengan pembalikan tren.

Divergensi yang sama pernah muncul sebelum harga rebound pada waktu sebelumnya. Pada 1 Desember dan 7 Desember, pola ini juga terlihat, dan HBAR naik masing-masing 15% dan 12% dari titik terendah. Setiap lonjakan itu tertahan di resistance, tapi kali ini divergensi terjadi berbarengan dengan akumulasi whale yang besar. Kombinasi ini membuat upaya pembalikan saat ini lebih signifikan jika dibanding peluang reversal sebelumnya di dalam wedge.

RSI Divergence
Divergensi RSI | Sumber: TradingView

Jika batas atas yang sebelumnya mengakhiri reli berhasil ditembus, maka divergensi ini bisa mengubah struktur tren secara keseluruhan dari bearish menjadi bullish. Whale sepertinya sedang mengantisipasi skenario ini.

Level Harga HBAR Paling Penting

Harga HBAR membutuhkan penutupan harian di atas US$0,159. Level ini belum pernah berhasil dilewati pada rebound-rebound sebelumnya. Jika harga berhasil breakout di atasnya, maka HBAR juga akan menembus garis tren atas wedge dan membuka peluang naik ke US$0,198 dan US$0,219.

Jika harga kembali melemah, US$0,122 menjadi level yang perlu diawasi. Penurunan di bawah level ini akan membawa HBAR ke batas bawah wedge. Namun garis ini lemah karena baru dua kali disentuh. Jika harga turun di bawah garis tersebut, pemulihan akan makin terhambat dan menandakan bahwa tekanan jual masih menguasai tren besar HBAR.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView

Saat ini, OBV menunjukkan permintaan yang lemah, RSI menampilkan setup bullish, dan whale telah menambah sekitar 3,42 miliar HBAR di harga rendah. Jika HBAR bisa melewati US$0,159, akumulasi whale tersebut akan menjadi dorongan utama, bukan sekadar sinyal latar belakang saja.

CEO CryptoQuant Nyatakan Meme Coin “Dead,” tapi Banyak yang Masih Lihat Potensi Rebound

12 December 2025 at 19:55

CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyebut pasar meme coin “mati” karena data on-chain terbaru menunjukkan dominasi meme coin di pasar altcoin turun ke level terendah dalam beberapa bulan terakhir.

Pernyataan ini memicu perdebatan di komunitas aset kripto. Ada yang menilai bahwa titik terendah sudah dekat, sementara yang lain melihat kerugian yang terus bertambah dan likuiditas yang menipis sebagai tanda penurunan serius.

Dominasi meme coin capai titik terendah sejak awal 2024

Data dari CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin di pasar altcoin terus turun sepanjang tahun ini. Dominasi itu mencapai puncaknya di sekitar 0,109 pada November 2024. Tapi, sekarang metrik tersebut turun ke 0,034, menyamai titik terendah Februari 2024. Penurunan ini menandakan pergeseran jelas dari token meme yang sifatnya spekulatif.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Data CoinGecko juga menguatkan gambaran ini. Kapitalisasi pasar di sub-kategori meme coin melonjak membentuk puncak yang jelas di akhir 2024 dan awal 2025, lalu memasuki tren penurunan yang berkelanjutan. Dalam satu tahun terakhir, meme token teratas mencatatkan kerugian besar.

Performa Sektor Meme Coin | Sumber: CoinGecko

Dogecoin (DOGE) turun 66,3%, sedangkan Shiba Inu (SHIB) terperosok 71,3%. Kerugian paling besar terjadi pada Pepe (PEPE), yang anjlok 81,6%. Terakhir, Bonk (BONK) sudah kehilangan 76% nilainya selama periode yang sama.

Secara keseluruhan, pasar meme coin sudah turun 65,9% menurut data Artemis. Sektor meme coin Solana terutama yang terdampak paling parah. Joao Wedson, founder dan CEO Alphractal, mengamati bahwa,

“Meme coin dan altcoin di ekosistem Solana baru saja masuk ke fase terburuk — bagi banyak orang, aset tersebut memang sudah mati.”

Ia juga menambahkan bahwa altcoin berfokus pada pembayaran masih tetap tangguh, sehingga terlihat adanya perbedaan antara utilitas dan spekulasi.

Kenapa meme coin “mati”?

Para analis memaparkan beberapa alasan turunnya dominasi meme coin. Ada seorang trader yang menilai bahwa peluncuran dengan harga sangat murah dan tanpa perlindungan terhadap rug pull telah merusak kepercayaan, komunitas, juga menjadikan holding jangka panjang hilang, sehingga yang tersisa hanya aksi ambil untung jangka pendek.

“Kamu benar-benar bisa berterima kasih pada Pumpfun dan Alon soal ini.. Seharusnya tidak pernah semurah di bawah US$1 untuk meluncurkan meme coin tanpa perlindungan dari rug. Kita benar-benar kehilangan rasa komunitas dan semangat HODL karena sudah terlalu sering kena rug pull. Tidak ada yang percaya lagi, semua orang hanya ambil untung,” tulis DeFiApe di X.

Yang menarik, riset dari Solidus Labs menemukan 98,7% token yang diluncurkan di Pump.fun menampilkan tanda-tanda skema pump and dump. Dalam waktu yang sama, aktivitas di Raydium mengungkapkan sekitar 93% liquidity pool, atau sekitar 361.000 pool, punya indikasi yang biasanya terhubung dengan soft rug pull.

Memes used to be some of the best and most fun LPing opportunities in defi, just printing on low liq pools and high volatility

Now they're a huge liquidity sink with 8fig liquidity pools and 0 volume https://t.co/4yM1QNzJFP pic.twitter.com/jCrvOzwlWj

— Wazz (@WazzCrypto) December 11, 2025

Analis Mikko Ohtamaa juga menyampaikan bahwa sektor ini sudah terlalu penuh.

“Dunia ini tidak cukup punya perhatian untuk 25.000.000 meme coin. Bahkan dengan yang jadi pemenang pun, ‘investor’ tetap rugi…. Karena tidak ada investasi di meme coin, yang ada cuma ikut pump. Kamu membeli meme coin bukan untuk berinvestasi; tapi karena kamu berharap akan pump dan bisa jual di puncak. Kamu tidak peduli soal kejahatan, yang penting bisa ikut jadi bagian dari kejahatan itu,” komentar analis tersebut di X.

Apakah meme coin akan pulih?

Meski sentimen negatif mendominasi, ada juga yang masih yakin meme coin akan bangkit lagi. Mereka menunjukkan penurunan dominasi sebagai sinyal kemungkinan terbentuk titik terendah.

Time to buy the cockroaches and HODL 🪳🛒 https://t.co/8Na6R8ALGo

— Mel00nee (@Mel00nee) December 12, 2025

Gordon, komentator populer, berpendapat di X bahwa para pengkritik meme coin bersikap “sangat sempit pikiran dan IQ-nya rendah.” Ia menegaskan bahwa meme coin selama ini menjadi pendorong utama perhatian dan volume di dunia kripto serta memprediksi tren bangkit kembali di masa depan.

“Satu-satunya alasan kenapa ada perhatian pada aset kripto adalah karena meme coin. Satu-satunya alasan kenapa ada volume adalah karena meme coin. Meme coin tidak akan ke mana-mana dan mereka yang akan memimpin reli bull berikutnya,” klaimnya melalui tautan ini.

Saat ini, pasar meme coin sedang berada di persimpangan jalan. Apakah pemulihan atau penurunan berlanjut, semua akan bergantung pada kondisi pasar yang lebih luas, perubahan sentimen, dan kemampuan proyek-proyek asli untuk membedakan diri dari scam.

Litecoin Diabaikan Retail, Sementara Institusi Diam-Diam Akumulasi 3,7 Juta LTC

12 December 2025 at 19:43

Litecoin (LTC) belum berhasil keluar dari bayang-bayang tren turun panjangnya sejak 2021. Kinerja harga yang lemah membuat banyak investor ritel melupakan altcoin “pendahulu” ini.

Namun, laporan terbaru menunjukkan munculnya sinyal positif yang tumbuh secara diam-diam. Sinyal ini menjadi dasar para analis untuk memperkirakan bahwa harga mungkin akan segera breakout di atas US$100.

Institusi kumpulkan 3,7 juta LTC meski harga turun

Tahun ini, ketika perusahaan dan institusi menambah cadangan aset digital mereka serta meluncurkan crypto ETF, Litecoin juga ikut dalam tren ini.

Data dari Litecoin Register menunjukkan bahwa hingga akhir 2025, Treasury dan ETF memegang hampir 3,7 juta LTC. Nilai totalnya telah melebihi US$296 juta.

Total Treasury & ETF Holdings (LTC). Source: Litecoin Register
Total Treasury & ETF Holdings (LTC) | Sumber: Litecoin Register

“Saat ini lebih dari 3,7 juta Litecoin dipegang oleh 10 perusahaan publik dan dana investasi. Ada kenaikan satu juta LTC sejak Agustus 2025,” komentar Litecoin Foundation.

Grafik di atas memperlihatkan akumulasi yang konsisten selama satu tahun terakhir. Tren ini terus berlanjut meski LTC belum mencetak harga tertinggi baru di tahun 2025.

Holder utama yang tercatat di antaranya adalah Grayscale, Lite Strategy, dan Luxxfolio Holdings. Luxxfolio Holdings berniat mengumpulkan 1 juta LTC hingga 2026.

Selain itu, laporan “Silver Standard” dari LitVM menyoroti Litecoin sebagai blockchain dengan catatan uptime tertinggi di antara jaringan lama. Blockchain ini telah mempertahankan 100% uptime selama 12 tahun terakhir.

Blockchain Uptime Since Inception. Source: LitVM
Uptime Blockchain Sejak Awal | Sumber: LitVM

Uptime mengukur lamanya sebuah jaringan beroperasi secara berkesinambungan tanpa gangguan. Blockchain dengan uptime tinggi menunjukkan stabilitas, keamanan, dan keandalan sistem dalam memproses transaksi tanpa kegagalan teknis.

“Institusi menginginkan uang yang kuat. Mereka membutuhkan reliabilitas LTC selama 12 tahun terakhir,” ujar investor Creed.

Data fundamental memang tidak selalu memberikan dampak jangka pendek secara langsung. Tapi, sentimen jangka pendek dari pasar derivatif nampaknya sangat positif.

Binance top traders are rapidly increasing their $LTC long positions. pic.twitter.com/8iO72QaDfj

— CW (@CW8900) December 12, 2025

Trader papan atas di Binance dengan cepat meningkatkan posisi long LTC pada minggu kedua Desember. Perilaku mereka mengindikasikan ekspektasi bullish yang cukup kuat.

Hal-hal ini dapat menjelaskan mengapa beberapa investor lama masih percaya pada LTC. Seorang investor aset kripto yang aktif sejak 2015, Lucky, meyakini bahwa LTC akan segera pulih.

“Saya tidak melihat $LTC akan bertahan di bawah US$100 lebih lama lagi,” prediksi Lucky.

Litecoin price recovery scenario. Source: Lucky
Skenario Pemulihan Harga Litecoin | Sumber: Lucky

Saat ini, situasi LTC mirip dengan beberapa altcoin lain yang punya fundamental kuat namun pergerakan harga lambat, seperti XRP, XLM, LINK, dan INJ.

Pakar juga berpendapat bahwa hanya altcoin yang didukung oleh likuiditas dari DAT dan ETF yang bisa bertahan serta tumbuh secara berkelanjutan di fase pasar terbaru.

Bitcoin Bangun Kekuatan Jangka Pendek — US$95.000 Kini Jadi Level Penting

12 December 2025 at 19:33

Harga Bitcoin naik hampir 2% dalam 24 jam terakhir dan tetap stabil di atas US$92.200. Grafik harian masih terlihat lambat, tapi grafik 4 jam mulai menunjukkan kekuatan awal yang terbentuk.

Karena grafik jangka pendek lebih cepat menangkap perubahan, beberapa sesi berikutnya mungkin menentukan apakah Bitcoin akhirnya menguji US$95.000 — level yang para ahli yakini sangat penting untuk kenaikan harga BTC.

Kekuatan Jangka Pendek Mulai Terbentuk, tapi Tidak Tanpa Risiko

Bitcoin hampir membentuk bullish EMA crossover di grafik 4 jam. EMA adalah exponential moving average. EMA memberi bobot lebih pada harga terbaru, jadi trader memakainya untuk mendeteksi perubahan tren lebih awal. Bullish crossover terjadi ketika EMA yang lebih cepat naik melampaui EMA yang lebih lambat, menandakan momentum beli yang menguat. Saat ini, 50-EMA hampir naik melewati 100-EMA.

Jarak antara kedua EMA tersebut saat ini sangat menyempit. Jika crossover benar-benar terbentuk, Bitcoin semakin dekat ke US$95.700, yaitu resistance utama. Tapi Bull Bear Power, indikator yang menunjukkan siapa yang mengontrol lilin, telah melemah. Jika turun lagi, crossover mungkin gagal. Itu adalah risiko utama dalam jangka pendek.

Bullish BTC Chart
Grafik BTC Bullish | Sumber: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Crypto Harian Editor Harsh Notariya di sini.

Di sinilah komentar dari luar juga sejalan dengan grafik. Analis dari ekosistem kripto bisnis serba-ada B2BINPAY menyampaikan pandangan serupa khusus untuk BeInCrypto:

“Bitcoin sedang diperdagangkan di level US$92.000–US$93.000, tapi semua upaya menembus US$95.000 belum berhasil. Masih kurang pemicu untuk menembusnya dengan percaya diri.

…Jika itu terjadi, kita bisa melihat Bitcoin mencoba ke US$96 ribu. Jika pasar mampu bertahan di atas area ini, langkah selanjutnya bisa menuju US$100 ribu,” tambah mereka.

Pernyataan ini memperkuat pandangan bahwa US$95.000 adalah penghalang yang sebenarnya dan kekuatan jangka pendek perlu tetap kuat agar peluang naik di atas US$100.000 dapat muncul.

Dormansi Naik, dan Itu Bisa Jadi Pemicu

Spent Coins Age Band mengukur berapa banyak koin yang berpindah antar kelompok holder. Ketika angkanya turun, berarti koin lama tetap tidak bergerak (dormansi lebih tinggi). Hal ini menurunkan tekanan jual dan seringkali sejalan dengan pemulihan harga.

Angka metrik ini turun dari 24.100 pada 10 Desember menjadi 12.500 hari ini, turun hampir 50%. Penurunan serupa pernah memicu reli harga sebelumnya.

Dari 2 Desember hingga 9 Desember, jumlah koin yang digunakan turun dari 27.800 ke 9.200. Setelah itu, Bitcoin naik sekitar 5%.

Spent Coins Dropping Again
Spent Coins Turun Lagi | Sumber: Santiment

Antara 21 November hingga 24 November, jumlah koin yang digunakan turun. Bitcoin naik dari US$85.500 ke US$92.300, yaitu kenaikan 8% dalam beberapa hari berikutnya.

Penurunan saat ini memang lebih kecil, tapi polanya sama. Tingkat dormansi naik (jumlah koin yang digunakan menurun) bersamaan dengan upaya crossover pada EMA bisa menjadi kombinasi penting pada grafik jangka pendek.

Level Harga Bitcoin Jangka Pendek yang Perlu Dipantau Minggu Ini

Hambatan pertama pada grafik harga Bitcoin jangka pendek ada di US$93.300. Bitcoin belum pernah menutup candle 4 jam di atas level ini sejak 9 Desember. Jika berhasil melewatinya, jalur menuju US$94.300 bisa terbuka.

Jika EMA crossover selesai dan momentum tetap kuat, US$95.700 bisa tercapai. Ini adalah batas yang menentukan apakah Bitcoin bisa menargetkan area-area yang analis sebutkan.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Support ada di US$90.800. Jika harga turun di bawah itu, US$89.300 akan kembali terlihat dan usaha menembus US$95.000 akan tertunda.

Saat ini, Bitcoin memiliki tiga faktor yang mendukung: potensi EMA crossover, aktivitas koin yang digunakan menurun, serta harga menekan resistance. Jika buyer mampu mempertahankan support dan tren metrik tetap berjalan, Bitcoin akhirnya bisa menguji US$95.000 (tepatnya US$95.700).

Received — 12 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Do Kwon Dihukum 15 Tahun, 10 Tahun Lebih Ringan dari SBF—Ini Alasannya

12 December 2025 at 10:08

Co-founder Terraform Labs, Do Kwon, dihukum 15 tahun penjara federal pada Kamis karena melakukan penipuan aset kripto senilai US$40 miliar—hukuman yang lebih ringan dibanding 25 tahun penjara bagi pendiri FTX Sam Bankman-Fried (SBF) tahun lalu, meski penipuan Kwon menyebabkan kerugian hampir empat kali lipat lebih besar.

Perbedaan hukuman ini menunjukkan bagaimana perilaku di pengadilan, penyesalan, dan kerja sama dengan otoritas bisa sangat memengaruhi hasil pada kasus kejahatan kerah putih profil tinggi.

Kesimpulan

Hakim Distrik AS, Paul Engelmayer, yang memimpin kasus Kwon di Pengadilan Distrik Selatan New York, menyebut kejatuhan Terra-Luna sebagai “penipuan berskala epik sepanjang generasi.” Ia menolak rekomendasi jaksa selama 12 tahun sebagai “terlalu ringan secara tidak masuk akal” dan permintaan tim pembela selama lima tahun sebagai “benar-benar tak terpikirkan dan sangat tidak masuk akal.”

“Tindak pidana Anda menyebabkan orang-orang sungguhan kehilangan US$40 miliar uang nyata, bukan hanya kerugian di atas kertas,” ujar Engelmayer kepada Kwon, sambil menyampaikan bahwa bisa saja ada hingga satu juta korban di seluruh dunia.

Di sisi lain, Hakim Lewis Kaplan menjatuhkan hukuman 25 tahun kepada SBF pada Maret 2024 untuk penipuan senilai US$11 miliar, dengan alasan terdakwa memiliki “kelenturan luar biasa terhadap kebenaran,” serta “tidak tampak menunjukkan penyesalan sesungguhnya.”

Kenapa Ada Perbedaan?

Pengakuan Bersalah vs. Sidang Pengadilan

Kwon mengaku bersalah pada Agustus 2025 atas dakwaan konspirasi dan penipuan, serta mengakui bertanggung jawab karena menyesatkan investor mengenai mekanisme stabilitas TerraUSD. Dalam surat ke pengadilan, ia menulis: “Saya sendiri yang bertanggung jawab atas rasa sakit semua orang. Komunitas melihat saya untuk mencari jalan, dan karena kesombongan saya, saya menyesatkan mereka.”

Sementara itu, SBF memilih menghadapi persidangan dan terus menyatakan dirinya tidak bersalah. Ia berargumen bahwa FTX hanya mengalami “krisis likuiditas” dan bukan melakukan penipuan. Juri hanya memerlukan waktu empat jam untuk memutuskan bersalah atas semua tujuh tuduhan kepadanya.

Tata Tertib di Ruang Sidang

Hakim Kaplan menemukan bahwa SBF sudah melakukan sumpah palsu setidaknya tiga kali selama memberikan kesaksian. Kaplan menyebut sikap SBF di persidangan sebagai yang paling “menghindar” yang pernah ia temui selama hampir 30 tahun menjadi hakim. “Saat ia tidak berbohong secara terbuka, ia sering menghindar, membelokkan jawaban, serta mengulur-ulur jawaban,” terang Kaplan.

Hakim juga menemukan bahwa SBF mencoba mempengaruhi saksi sebelum persidangan. Ia mengirim pesan kepada mantan konselor umum FTX, Ryne Miller, yang menyarankan agar mereka “meninjau sesuatu bersama.”

Berbeda dengan SBF, Kwon mendengarkan pernyataan korban—ada 315 surat yang masuk ke pengadilan—dan meminta maaf secara langsung. “Mendengar dari para korban sangat menyayat hati dan kembali mengingatkan saya atas kerugian besar yang telah saya sebabkan,” ucap Kwon kepada Hakim Engelmayer.

Potensi Risiko Hukum di Masa Depan

Salah satu faktor penting dalam penjatuhan hukuman Kwon adalah ia masih menunggu proses hukum di Korea Selatan. Dia menghadapi dakwaan yang bisa membuatnya dihukum tambahan hingga 40 tahun penjara. Hakim Engelmayer secara eksplisit mempertimbangkan hal itu dalam menjatuhkan hukuman. Kwon kemungkinan akan diekstradisi ke Korea Selatan untuk diadili setelah menjalani masa hukuman di AS.

SBF tidak menghadapi kasus hukum serupa di negara lain, sehingga hukuman 25 tahun penjara di AS menjadi hukuman utama baginya. Meski begitu, ia sedang berupaya membatalkan vonisnya. Pada November 2025, tim hukum SBF mengajukan banding, dengan argumen bahwa ia “sudah dianggap bersalah” sejak sebelum persidangan dimulai. Pengacaranya, Alexandra Shapiro, mengklaim pengadilan menolak bukti penting yang seharusnya membuktikan FTX masih solvent dan membiarkan perlakuan berat sebelah selama proses hukum. Pengadilan Sirkuit Kedua diperkirakan perlu beberapa bulan sebelum mengeluarkan keputusan.

Do KwonSam Bankman-Fried
Hukuman15 tahun25 tahun
Perkiraan KerugianUS$40 miliarUS$11 miliar
PembelaanMengaku bersalahVonis di persidangan
PenyesalanMeminta maaf ke korbanTidak menunjukkan penyesalan
Sumpah PalsuTidak ada3 kali
Intervensi SaksiTidak adaAda
Tuduhan TambahanBisa sampai 40 tahun lagi di Korea SelatanTidak ada
Sumber: BeInCrypto

Gambaran Besar

Kedua kasus ini sama-sama menjadi momen penting dalam penegakan hukum aset kripto. Jaksa menuturkan bahwa kerugian akibat Kwon jauh melebihi kerugian yang disebabkan oleh SBF, co-founder OneCoin Karl Sebastian Greenwood, dan mantan CEO Celsius Alex Mashinsky jika digabungkan.

Hasil sidang ini menjadi pesan tegas untuk industri aset kripto: kerja sama serta penyesalan yang tulus dapat secara signifikan mengurangi masa hukuman.

Kwon sudah setuju untuk menyerahkan US$19,3 juta sebagai bagian dari kesepakatan pembelaannya. Ia juga diperintahkan membayar denda US$80 juta dan menerima larangan seumur hidup untuk bertransaksi aset kripto berdasarkan penyelesaian dengan SEC tahun 2024.

Permintaan Kwon untuk menjalani hukuman di Korea Selatan ditolak.

Game of Prediction Thrones: Coinbase, Crypto.com, Gemini Ikut Bergabung dalam Pertarungan

12 December 2025 at 08:18

Coinbase, exchange aset kripto terbesar di Amerika Serikat, sedang bersiap meluncurkan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi, sementara Gemini sudah mendapatkan persetujuan regulasi.

Kalshi dan Crypto.com membentuk sebuah koalisi industri. Changpeng Zhao menargetkan 220 juta pengguna melalui BNB Chain. Perang di antara para raksasa untuk merebut tahta prediction market senilai US$15 miliar telah resmi dimulai.

Coinbase Ungkap Kartu Kunci dalam Strategi “Everything App”

Coinbase dilaporkan berencana mengumumkan secara resmi layanan prediction market dan ekuitas ter-tokenisasi pada sebuah showcase tanggal 17 Desember. Saham ter-tokenisasi ini akan diluncurkan secara internal, bukan lewat mitra.

📢 𝐉𝐔𝐒𝐓 𝐈𝐍: $COIN Coinbase Ready to Launch Prediction Markets, Tokenized Stocks – Bloomberg pic.twitter.com/D9Yws3pzun

— Hardik Shah (@AIStockSavvy) December 11, 2025

Petinggi Coinbase sebelumnya juga menunjukkan minat masuk ke bisnis ini, namun belum ada pengumuman resmi. Tapi, ekspektasi publik makin tinggi setelah beredar screenshot yang mengisyaratkan fitur terkait di jejaring sosial X dalam beberapa pekan terakhir. Seorang juru bicara Coinbase menolak mengomentari rencana spesifik, hanya menyampaikan: “Ikuti siaran langsung tanggal 17 Desember untuk mengetahui produk baru yang akan dirilis Coinbase.”

Langkah ini merupakan bagian dari strategi lanjutan Coinbase untuk menjadi “segala aplikasi“, yang bertujuan memberi akses luas ke berbagai aset dan pasar bagi trader, sembari mengikuti pesaing yang memperluas penawarannya. Robinhood sudah meluncurkan produk prediction market Kalshi awal tahun ini, dan baik Robinhood maupun Kraken menyediakan saham AS dan ETF ter-tokenisasi di luar Amerika Serikat.

Perdagangan ekuitas ter-tokenisasi kini berkembang pesat. Data rwa.xyz menunjukkan, volume transfer bulanan naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Koalisi Industri CPM Diluncurkan: “Sebuah Suara Bersatu Itu Penting”

Di hari yang sama, Kalshi dan Crypto.com mengumumkan pembentukan Coalition for Prediction Markets (CPM), aliansi nasional operator prediction market. Coinbase, Robinhood, serta Underdog—platform gim olahraga—ikut sebagai anggota pendiri.

Matt David, anggota dewan eksekutif CPM, menegaskan: “Amerika Serikat adalah frontier terbesar bagi prediction market, dan momentum yang terlihat saat ini membuat suara seragam di industri ini tidak hanya penting, tapi juga sangat diperlukan,” papar Matt David.

Koalisi ini akan fokus memperkuat kerangka federal prediction market, membangun standar integritas nasional untuk mengurangi trading orang dalam, serta mendorong perlawanan terhadap regulasi berlebihan di tingkat negara bagian.

Sara Slane, kepala pengembangan korporat di Kalshi dan anggota eksekutif koalisi, menyampaikan: “Kami menghabiskan waktu bertahun-tahun bekerja sama dengan CFTC karena prediction market wajib beroperasi dengan perlindungan federal yang kuat agar mencegah trading orang dalam, melindungi konsumen, dan memastikan pasar ini tetap transparan serta bebas korupsi,” tutur Sara Slane. Koalisi menuturkan ada lebih banyak perusahaan yang sedang dalam pembicaraan untuk bergabung.

Gemini Kantongi Persetujuan CFTC dan Saham Naik 28%

Exchange Gemini, yang didirikan oleh Winklevoss bersaudara, juga ikut masuk ke arena prediction market. Gemini Space Station Inc. baru saja mendapatkan izin dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) untuk membuka exchange derivatif.

Izin ini memungkinkan Gemini menyediakan layanan trading kontrak peristiwa bagi pelanggan AS yang sudah ada lewat website dan aplikasi mobile mereka. Dalam dokumen pengajuan IPO, Gemini sempat memasukkan prediction market tentang “prediksi ekonomi, finansial, politik, dan olahraga” dalam daftar produk yang diminati.

Gemini menyatakan pihaknya “akan mempertimbangkan perluasan layanan derivatif untuk pelanggan AS, termasuk crypto futures, opsi, dan kontrak perpetual.” Setelah pengumuman perolehan izin, harga saham Gemini melonjak sampai 28% dalam perdagangan after-hours.

Persetujuan ini menjadi langkah terbaru regulator di bawah kepemimpinan Sementara Caroline Pham, yang menegaskan dirinya sebagai pendukung industri aset digital dan sudah melakukan berbagai upaya untuk memajukan perdagangan kripto di platform yang diawasi CFTC. Pham juga mengumumkan bahwa Tyler Winklevoss akan ikut dalam CEO Innovation Council CFTC, bersama beberapa nama lain seperti pendiri Polymarket Shayne Coplan, Chairman dan CEO CME Group Terry Duffy, serta co-founder Kalshi Tarek Mansour.

CZ Melangkah ke Panggung Utama Pasar Prediksi

Pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), juga memperluas wilayah prediction market miliknya. Pada 4 Desember, CZ memposting di X tentang prediction market baru yang hadir di BNB Chain. Fitur utamanya adalah dana pengguna akan menghasilkan yield sambil menanti hasil. Platform ini didukung YZiLabs (dulu Binance Labs), yang mengelola aset lebih dari US$10 miliar dan telah berinvestasi di lebih dari 300 proyek di seluruh dunia.

Sehari sebelumnya, Trust Wallet milik CZ meluncurkan fitur Predictions. Protokol prediction market Web3 Myriad menjadi mitra integrasi pertama sehingga pengguna bisa bertaruh pada politik, olahraga, dan tren pasar langsung dari aplikasi. Saat ini, jumlah pengguna Trust Wallet sudah mencapai 220 juta.

BNB Chain telah menyelesaikan integrasi dengan Polymarket pada Oktober, dan Opinion Labs, penyedia prediction market yang didukung YZiLabs, sudah meluncurkan mainnet mereka. Opinion Labs mengamankan investasi jutaan dolar di ajang Binance Blockchain Week. Mereka juga meraih pendanaan awal sebesar US$5 juta di Q1 2025, dipimpin YZiLabs dan diikuti Animoca Ventures serta Amber Group.

Trump Media Ikut Masuk Persaingan Lewat Truth Predict

Trump Media & Technology Group, perusahaan media sosial milik mantan Presiden Donald Trump, juga akan masuk bisnis prediction market. Perusahaan ini berencana meluncurkan “Truth Predict” di platform Truth Social mereka, sehingga pengguna bisa bertaruh untuk berbagai peristiwa mulai dari pemilihan politik hingga perubahan tingkat inflasi.

Truth Predict akan memanfaatkan Crypto.com Derivatives North America untuk memproses taruhan, serta menyediakan taruhan harga komoditas dan event di semua liga olahraga utama. Uji coba awal akan dimulai “dalam waktu dekat”, setelah itu dilanjutkan peluncuran secara penuh di AS dan ekspansi ke pasar global.

Devin Nunes, CEO Trump Media sekaligus mantan anggota kongres dari Partai Republik, menyampaikan: “Terlalu lama, para elit global telah mengontrol erat pasar ini. Dengan Truth Predict, kami mendemokratisasi informasi sekaligus memberdayakan warga Amerika biasa agar mampu memanfaatkan kebijaksanaan massa,” terang Devin Nunes.

Perebutan Tahta US$15 Miliar

Pasar prediksi meledak sejak pengadilan federal membatalkan larangan taruhan pemilu tahun lalu. Volume trading notional mingguan di Polymarket dan Kalshi telah melampaui puncak yang tercapai saat pemilu presiden AS tahun lalu dan kini mencatat rekor baru.

Minat investor melonjak pesat. Valuasi Kalshi lebih dari dua kali lipat setelah putaran pendanaan terbarunya, menjadi US$11 miliar. Polymarket dikabarkan sedang berupaya menggalang dana dengan valuasi hingga US$15 miliar.

Bursa keuangan tradisional, seperti CME Group dan Intercontinental Exchange, juga mencari cara untuk masuk ke pasar ini. Volume transfer bulanan untuk ekuitas ter-tokenisasi naik 32% dalam 30 hari terakhir menjadi US$1,45 miliar.

Namun, ketidakpastian regulasi masih menjadi tantangan. Kalshi mengajukan gugatan pada bulan Oktober terhadap komisi perjudian New York, dengan menyatakan bahwa lembaga negara tersebut melebihi kewenangannya karena mencoba mengatur operasi taruhan olahraga yang menjadi wewenang federal saja. Taruhan olahraga masih ilegal di hampir belasan negara bagian AS, dan gugatan terkait legalitas pasar prediksi pun terus bertambah.

Coinbase, Gemini, BNB Chain milik CZ, dan koalisi industri yang baru terbentuk — persaingan para raksasa untuk memperebutkan tahta US$15 miliar baru saja dimulai.

JP Morgan Bawa Commercial Paper ke Solana untuk Pertama Kalinya dalam Sejarah

12 December 2025 at 07:26

JP Morgan telah berhasil mengatur salah satu penerbitan utang pertama yang pernah ada di public blockchain, dengan mengeksekusi penawaran Commercial Paper AS untuk Galaxy Digital Holdings LP di jaringan Solana.

Transaksi yang diumumkan pada 11 Desember ini dibeli oleh Coinbase dan Franklin Templeton, di mana seluruh penyelesaian dilakukan menggunakan stablecoin USDC milik Circle—ini merupakan yang pertama di pasar commercial paper.

Wall Street sudah tidak lagi bereksperimen

Kesepakatan ini menjadi langkah besar dari strategi blockchain JP Morgan sebelumnya, yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan privat Onyx dan JPM Coin miliknya. Dengan memilih infrastruktur publik milik Solana, raksasa Wall Street ini secara efektif telah memvalidasi kemampuan jaringan Solana untuk menangani produk keuangan tingkat institusi.

“This issuance is a clear example of how public blockchains can improve the way capital markets operate,” ujar Jason Urban, Global Head of Trading di Galaxy. Sementara itu, Head of Innovation Franklin Templeton, Sandy Kaul menambahkan bahwa institusi kini tidak sekadar bereksperimen dengan blockchain—mereka “benar-benar bertransaksi di atasnya dalam skala besar.”

JP Morgan bertindak sebagai Arranger, dengan membuat token USCP on-chain sekaligus memfasilitasi penyelesaian delivery-versus-payment (DVP). Model DVP ini menghilangkan risiko pihak lawan karena aset dan pembayaran dilakukan secara bersamaan—fitur ini sangat penting untuk adopsi di level institusi. Galaxy Digital Partners LLC berperan sebagai Structuring Agent, yang juga menjadi penerbitan commercial paper pertama oleh Galaxy.

Coinbase menjalankan dua peran sekaligus, sebagai investor dan penyedia infrastruktur, dengan menyediakan layanan kustodi private key, layanan wallet, serta kemampuan on-ramp dan off-ramp USDC. Kolaborasi antara keuangan tradisional dan perusahaan asli aset kripto ini menandakan ekosistem yang mulai matang dan siap untuk diadopsi arus utama.

Kenapa Solana dan USDC

Pemilihan Solana mencerminkan keunggulan teknisnya: kecepatan, skalabilitas, dan biaya transaksi yang rendah. Kemampuan Solana untuk memproses ribuan transaksi per detik sangat cocok bagi operasional institusi yang membutuhkan efisiensi dan keandalan. Walaupun Ethereum masih menjadi jaringan utama dalam tokenisasi, efisiensi biaya Solana membuatnya lebih unggul untuk aplikasi keuangan dengan frekuensi tinggi dan sensitif terhadap biaya.

Stablecoin USDC milik Circle juga memegang peran kunci. Berdasarkan laporan resmi Circle, USDC telah mendukung transfer nilai lebih dari US$850 miliar secara global, serta mendukung penyelesaian transaksi secara real-time untuk operasi keuangan yang patuh regulasi. Penggunaan USDC sebagai mata uang penyelesaian instrumen utang tradisional ini adalah terobosan besar untuk utilitas stablecoin.

Keuangan Kuat Mendukung Kesepakatan

Transaksi ini memperkuat kemampuan pendanaan jangka pendek Galaxy di tengah kinerja keuangan yang kuat. Perusahaan melaporkan EBITDA yang disesuaikan sebesar US$629 juta untuk kuartal ketiga tahun 2025—yang merupakan rekor kuartalan. Pada 30 Juni 2025, Galaxy memiliki ekuitas sebesar US$2,6 miliar dan kas serta stablecoin senilai US$1,2 miliar. Kondisi ini membuat Galaxy makin siap memperluas jalur pendanaan berbasis blockchain.

JP Morgan berperan besar menambah kredibilitas. JP Morgan tercatat memiliki aset under custody sebesar US$40,1 triliun, simpanan US$1,11 triliun, dan operasi yang tersebar di lebih dari 100 negara. Dukungan bank ini terhadap infrastruktur public blockchain punya pengaruh besar bagi institusi lain yang mengamati.

SOL tetap stabil meski ada berita bersejarah

Meski transaksi ini menjadi tonggak sejarah, native token Solana, SOL, menunjukkan reaksi harga yang terbatas. Sampai 12 Desember, SOL diperdagangkan sekitar US$136, turun 2,25% dalam sepekan terakhir. Token ini sempat naik di atas US$145 pada 9–10 Desember sebelum kembali terkoreksi ke level saat ini.

Sumber: BeInCrypto

Respons pasar yang tenang ini bisa jadi mencerminkan sifat pasar yang biasanya menatap ke depan—adopsi institusi memang sudah lama dinantikan. Selain itu, kondisi pasar yang lebih luas dan aksi ambil untung setelah kenaikan harga baru-baru ini mungkin juga menutupi kabar positif ini.

Rusia Hidupkan Lagi Garantex, Crypto Empire yang Diblokir, untuk Lolos dari Sanksi

12 December 2025 at 06:56

Exchange Rusia yang dikenai sanksi, Garantex, kembali memindahkan dana secara diam-diam, menurut arsitektur payout on-chain yang ditemukan oleh perusahaan analisis blockchain Global Ledger.

Bukti forensik ini menegaskan bahwa pelaku asal Rusia telah membangun ulang sistem payout yang berfungsi walau ada upaya penegakkan hukum.

Garantex diam-diam memindahkan jutaan US$

Investigasi baru dari Global Ledger mengungkap bahwa Garantex, exchange aset kripto asal Rusia yang sebelumnya terdampak sanksi Barat dan penyitaan server, ternyata masih bisa memindahkan dana dalam jumlah besar.

Peneliti telah mengidentifikasi wallet baru yang terkait Garantex di jaringan Bitcoin dan Ethereum, dengan total saldo lebih dari US$34 juta dalam aset kripto. Setidaknya US$25 juta sudah dibayarkan ke para pengguna lama. Pergerakan ini menunjukkan operasional mereka tetap berjalan, walau ada tekanan internasional agar berhenti beroperasi.

Global Ledger memaparkan bahwa Garantex menjalankan sistem payout yang dirancang untuk menyembunyikan arus dana. Exchange ini memindahkan cadangan asetnya ke layanan mixer seperti Tornado Cash agar sumber dana jadi tidak terlacak.

Garantex uses Tornado Cash to obscure money movement. Source: Global Ledger.
Garantex menggunakan Tornado Cash untuk menyamarkan pergerakan dana. Sumber: Global Ledger.

Dana tersebut kemudian dialirkan melalui serangkaian alat lintas chain. Fitur ini memudahkan transfer aset ke berbagai jaringan, termasuk Ethereum, Optimism, dan Arbitrum. Nantinya, aset tersebut dikumpulkan di wallet agregasi, lalu didistribusikan ke wallet payout milik pengguna.

Penyelidikan juga menemukan bahwa sebagian besar cadangan Ethereum mereka masih belum tersentuh. Lebih dari 88% ETH yang terafiliasi dengan Garantex masih tersimpan, yang artinya proses payout baru masuk tahap awal saja.

Temuan dalam laporan Global Ledger ini terjadi di tengah transformasi besar dalam sistem keuangan Rusia.

Cara Rusia memakai A7A5 untuk menjaga perdagangan tetap berjalan

Rusia telah melakukan perubahan besar dalam pendekatan terhadap aset digital.

Pada awal 2022, Bank Sentral Rusia sempat mengusulkan pelarangan total aset kripto karena dianggap mengancam stabilitas keuangan. Namun, di tahun 2024, negara tersebut telah membalikkan posisi itu dan mulai memakai kripto untuk menopang perdagangan di tengah sanksi.

Presiden Vladimir Putin juga secara pribadi mendukung jaringan pembayaran baru bernama A7.

A7 meluncurkan stablecoin berbasis rubel bernama A7A5 di awal tahun 2025. Token ini memungkinkan arus dana masuk dan keluar ke sistem keuangan konvensional, dan menurut Chainalysis, telah menunjang aktivitas perdagangan senilai lebih dari US$87 miliar.

Perusahaan di Rusia memakai A7A5 untuk menukar rubel menjadi USDT. Dengan cara ini, perusahaan Rusia tetap dapat melakukan pembayaran lintas negara meski bank-bank menolak transfer yang terkait Rusia.

Ketika Rusia membangun sistem keuangan yang tidak lagi tergantung pada jalur Barat, temuan Global Ledger pun memberi lapisan penting baru karena menunjukkan Garantex ternyata masih aktif.

Malah, Garantex beradaptasi dan tetap memindahkan dana dengan struktur yang mirip sistem baru yang didukung negara.

Jika dilihat secara keseluruhan, bukti ini menunjukkan bagaimana negara-negara mengembangkan sistem pembayaran baru berbasis kripto agar bisa menghindari sanksi serta mengurangi tekanan eksternal dari luar negeri.

4 Grafik Jelaskan Kondisi Harga Bitcoin Menjelang Natal 2025

12 December 2025 at 06:33

Menjelang Natal 2025, Bitcoin berada di posisi yang rapuh namun menarik. Harga diperdagangkan di kisaran US$93.000 setelah berminggu-minggu tekanan. Empat grafik penting menunjukkan market yang sudah memasuki akhir fase koreksi, tapi masih belum ada pemicu bullish yang jelas.

Data ini menyoroti tiga kekuatan utama yang sedang terjadi. Pembeli baru mengalami kerugian besar, sedangkan crypto whale baru juga mulai menyerah. Kondisi ekonomi makro masih sangat memengaruhi harga, meskipun kekuatan pembelian spot pelan-pelan mulai kembali.

Holder Bitcoin Jangka Pendek Sedang Alami Kerugian Besar

Grafik pertama melacak realized profit and loss dari short-term holder (STH). Grup ini berisi koin Bitcoin yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir. “Realized price” mereka adalah rata-rata harga beli koin-koin tersebut. 

Keuntungan dan Kerugian Realisasi Short-Term Holder Bitcoin | Sumber: CryptoQuant

Pada awal 2025, para STH menikmati keuntungan besar. Rata-rata posisi mereka ada di keuntungan 15–20% saat Bitcoin bergerak naik. Fase itu mendorong banyak orang untuk profit taking dan menambah tekanan jual di dekat level tertinggi.

Sekarang situasinya berbalik. Bitcoin diperdagangkan di bawah realized price STH, dan kelompok ini mencatat kerugian sekitar -10%. Histogram pada grafik berwarna merah, menunjukkan salah satu periode kerugian terdalam sepanjang 2025.

Ada dua konsekuensi dari fenomena ini.

Dalam waktu dekat, para holder yang sedang rugi ini bisa menjual setiap kali harga naik. Banyak yang hanya ingin keluar saat break even, sehingga reli harga tertahan di level masuk mereka.

Namun, area kerugian yang dalam dan bertahan lama biasanya muncul di akhir fase koreksi. Hal ini menjadi sinyal bahwa holder lemah sudah menerima kerugian yang besar.

Pada satu titik, kekuatan jual dari kelompok ini juga mulai habis.

75% of Short-Term Holder's coins are sitting in loss (over 4.36 million BTC).

Interestingly enough, this is a comparable trend to the prior two local bottoms of this Bitcoin cycle. pic.twitter.com/2w1J4rXzi9

— On-Chain College (@OnChainCollege) December 8, 2025

Secara historis, sinyal pembalikan utama terjadi ketika harga berhasil naik menembus realized price STH dari bawah. Pergerakan ini menandakan bahwa tekanan jual paksa sudah berkurang dan permintaan baru mulai menyerap pasokan.

Sebelum itu terjadi, grafik ini masih mengisyaratkan agar berhati-hati dan potensi harga akan bergerak sideways di kisaran saat ini.

Crypto whale Bitcoin baru baru saja menyerah

Grafik kedua menampilkan realized profit and loss berdasarkan kelompok whale. Aliran dana dipisahkan antara “whale baru” dan “whale lama”. Whale baru adalah para holder besar yang baru saja mengakumulasi Bitcoin.

Keuntungan Realisasi para Whale Bitcoin Sejak November 2025 | Sumber: CryptoQuant


Kemarin, whale baru mencetak kerugian sebesar US$386 juta hanya dalam sehari. Bar yang tergambar pada grafik berbentuk lonjakan negatif besar. Ada beberapa bar merah besar lain yang berkelompok di sekitar titik terendah baru-baru ini.

Whale lama justru menunjukkan cerita berbeda. Kerugian dan keuntungan mereka jauh lebih kecil dan lebih seimbang. Mereka tidak keluar dari market secepat para pendatang baru.

Pola ini sangat umum di fase akhir koreksi. Whale baru biasanya membeli di harga tinggi, terkadang pakai leverage atau terbawa narasi tertentu. Ketika harga bergerak melawan posisi mereka, merekalah yang panik menjual lebih dulu.

Panik jual ini justru membawa manfaat bagi struktur market. Koin berpindah dari tangan besar yang lemah ke tangan-tangan yang lebih kuat atau investor kecil. Potensi tekanan jual dari kelompok ini akan berkurang setelah peristiwa ini selesai.

Dalam jangka pendek, aksi panik seperti ini memang bisa menekan harga lebih rendah. Tapi dalam jangka menengah, fundamental basis holder Bitcoin jadi jauh lebih sehat.

Market pun bakal lebih tangguh ketika para penjual besar yang panik sudah keluar.

Suku Bunga Riil Masih Menjadi Penggerak Bitcoin

Grafik ketiga menggabungkan pergerakan Bitcoin dengan imbal hasil riil AS dua tahun (dua tahun) yang dibalik. Imbal hasil riil mengukur tingkat bunga setelah disesuaikan dengan inflasi. Pola ini bergerak hampir bersamaan dengan BTC sepanjang 2025.

Saat imbal hasil riil turun, garis kebalikan pada grafik justru naik. Bitcoin biasanya naik bersama garis tersebut karena kondisi likuiditas membaik. Imbal hasil riil yang lebih rendah membuat aset berisiko seperti Bitcoin lebih menarik daripada obligasi aman.

Suku Bunga Riil 2 Tahun (Dibalik) dengan Grafik BTC

Sejak akhir musim panas, imbal hasil riil naik lagi. Garis kebalikan menurun, dan Bitcoin ikut turun. Ini menunjukkan bahwa kondisi makro masih jadi penentu arah utama market.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed saja belum tentu cukup untuk memperbaikinya. Yang terpenting justru ekspektasi market terhadap perkembangan biaya pinjam riil. Jika ekspektasi inflasi turun lebih cepat dari suku bunga nominal, maka imbal hasil riil malah bisa naik.

Bagi Bitcoin, awal reli bullish yang baru dan kuat mungkin hanya bisa terjadi saat kondisi riil lebih longgar. Sampai pasar obligasi benar-benar menilai adanya perubahan itu, reli BTC masih terus mendapat hadangan dari faktor makro.

What is driving the drawdown in Bitcoin?

When you stop listening to Bitcoin pundits and start listening to what Bitcoin is saying about itself, then you will see the real truth

I am going to lay out the 3 major things you need to watch for Bitcoin right now 🧵 pic.twitter.com/FC60PPt2gG

— Capital Flows (@Globalflows) December 11, 2025

Pembeli Spot Taker Mulai Masuk Lagi

Grafik keempat melacak Spot Taker CVD 90-hari di berbagai exchange utama. CVD mengukur volume bersih dari market order yang menyeberangi spread.

Grafik ini menunjukkan apakah pembeli atau penjual agresif yang mendominasi.

Selama beberapa minggu saat harga turun, pasar berada dalam rezim Taker Sell Dominant. Bar merah memenuhi grafik, karena penjual aktif mengisi order bid di berbagai pasar spot. Kondisi ini sejalan dengan pergerakan harga yang terus melemah.

Sekarang sinyalnya sudah berbalik. Metode ini baru saja beralih ke Taker Buy Dominant, sehingga bar hijau kembali muncul. Pembeli agresif kini lebih banyak dibanding penjual agresif di spot.

Taker Buy momentum is back 🔄

Bitcoin's 90-day Spot Taker CVD just flipped to **Taker Buy Dominant** — marking a shift in market behavior after weeks of sell-side pressure.

Buy-side aggression is returning across major spot exchanges. pic.twitter.com/w5uaGcGHPi

— Maartunn (@JA_Maartun) December 11, 2025

Ini memang perubahan awal, tapi cukup penting. Pembalikan tren sering dimulai dari pergeseran mikrostruktur seperti ini.
Pertama, pembeli masuk, lalu harga mulai stabil, dan setelah itu arus modal yang lebih besar mengikuti.

Satu hari data saja pasti belum cukup. Namun, kalau tren hijau ini bertahan, itu menegaskan permintaan riil sudah kembali. Situasi ini menunjukkan saat pasar spot mampu menyerap suplai dari STH dan whale yang kapitulasi.

Apa Artinya untuk Harga Bitcoin Menjelang Natal

Jika digabungkan, keempat grafik menunjukkan ini adalah koreksi tahap akhir, bukan bull market baru.

Holder jangka pendek dan whale baru menanggung kerugian besar dan masih cenderung jual saat harga naik. Secara indeks, yield riil ekonomi makro tetap menahan nafsu risiko para pelaku pasar.

Bersamaan dengan itu, beberapa pondasi pemulihan mulai terlihat. Kapitulasi dari whale baru mampu membersihkan basis holder.

Pembeli spot taker juga sudah kembali, sehingga tekanan turun mulai melambat.

Menjelang Natal 2025, Bitcoin terlihat bergerak di rentang sempit dengan kecenderungan bearish, dan bertahan di sekitar US$90.000.

Penurunan tiba-tiba ke kisaran menengah atau atas US$80.000 tetap mungkin terjadi jika yield riil masih tinggi. Pergeseran tren ke bullish kemungkinan memerlukan tiga sinyal bersamaan:

Pertama, harga harus kembali di atas harga realisasi holder jangka pendek dan bertahan di atasnya. Kedua, yield riil dua tahun perlu menurun, sehingga kondisi keuangan jadi lebih longgar.

Ketiga, dominasi Taker Buy juga harus terus berlanjut, supaya permintaan spot yang kuat tetap bertahan.

Sampai ketiga syarat itu muncul, trader menghadapi market yang bergerak liar, terpengaruh data makro dan holder yang terjebak. Investor jangka panjang bisa melihat ini sebagai zona untuk merencanakan, bukan saatnya ambil risiko agresif.

Pendiri Terra Do Kwon Dihukum 15 Tahun Penjara karena Penipuan

12 December 2025 at 06:13

Pengadilan Amerika Serikat telah menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun kepada pendiri Terra, Do Kwon, dan mengakhiri salah satu kasus penipuan paling berdampak dalam sejarah aset kripto.

Putusan ini diumumkan pada 11 Desember 2025 setelah Kwon mengaku bersalah awal tahun ini.

Akhir dari Saga Crypto Winter 2022?

Putusan ini mengakhiri perjalanan hukum selama tiga tahun tujuh bulan yang bermula setelah ekosistem stablecoin algoritmik Terra runtuh pada Mei 2022, menghapus nilai pasar puluhan miliar dan memicu rangkaian kegagalan di sektor aset kripto.

Jaksa penuntut menegaskan bahwa Kwon dengan sadar menyesatkan investor soal stabilitas TerraUSD dan jaminan ekosistemnya secara keseluruhan.

Hukuman Kwon lebih ringan dari 25 tahun yang diterima oleh pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, meski kedua kasus ini telah mengubah sikap regulator global terhadap aset digital.

Putusan Hakim Saat Sidang Do Kwon | Sumber: Inner City Press

Jaksa menyoroti besarnya kerugian akibat runtuhnya Terra, menyebut kerugian besar pada investor ritel serta dampak sistemik ke platform lending dan hedge fund.

Kwon sempat menghadapi tuntutan baik di Amerika Serikat maupun Korea Selatan sebelum diekstradisi. Pengakuan bersalahnya membuat seluruh proses hukum digabung di yurisdiksi AS, sehingga memungkinkan proses vonis hari ini.

Pengadilan menegaskan perlindungan investor dan akuntabilitas sebagai faktor utama saat menentukan masa hukuman.

Putusan ini menjadi titik balik bagi komunitas Terra yang masih memperdagangkan token warisan LUNC dan LUNA walaupun jaringan telah runtuh. Reaksi pasar tetap bergejolak ketika para trader mencoba mencerna dampak hukuman terhadap Kwon ini.

Harga Terra Luna Classic (LUNC) dalam Sepekan Terakhir | Sumber: CoinGecko

Dengan kasus ini yang telah selesai, regulator diperkirakan akan menjadikan putusan ini sebagai acuan untuk penegakan hukum di masa depan terhadap stablecoin algoritmik serta rekayasa keuangan berisiko tinggi di industri aset kripto.

3 Prediksi Harga Teratas Bitcoin, Emas, dan Perak saat Saham Keluar dari Zona Ketakutan

12 December 2025 at 06:01

Harga Bitcoin, emas, dan perak tetap diperdagangkan dengan kecenderungan bullish minggu ini, karena aset kripto pionir dan dua komoditas safe haven tersebut menanggapi keputusan suku bunga The Fed yang sudah lewat.

Setelah para pengambil kebijakan memutuskan memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase, data menunjukkan pasar saham Amerika Serikat tidak lagi menunjukkan rasa takut, pergerakan penting yang terakhir kali terjadi di awal Oktober.

Bitcoin, Emas, dan Perak: Update Prospek Harga saat Ketentraman Pasar Saham Kembali

Pasar saham AS mencetak rekor tertinggi pada Kamis, 11 Desember, dan para analis memproyeksikan potensi kenaikan lebih lanjut. Rekor ini terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga, yang biasanya mendorong naiknya harga saham.

Biaya pinjaman yang lebih rendah meningkatkan keuntungan perusahaan, mendorong investasi bisnis, dan menambah nilai pada pendapatan di masa depan. Selain itu, kredit yang lebih murah memperbesar belanja konsumen, sementara investor bergeser dari obligasi ke saham demi imbal hasil lebih tinggi.

Kondisi tersebut secara bersamaan memperbaiki likuiditas dan selera risiko, yang biasanya mendorong harga saham naik di banyak sektor. Inilah sebabnya pasar saham kini tidak lagi menunjukkan ketakutan.

JUST IN 🚨: Stock Market says Goodbye to Fear for the first time since early October 🫡🥳🫂 pic.twitter.com/vSd1qLkbkO

— Barchart (@Barchart) December 11, 2025

Sementara itu, Bitcoin, emas, dan perak juga menunjukkan optimisme serupa, dengan harga XAU dan XAG melonjak karena biaya menyimpan aset turun dan ekspektasi inflasi meningkat.

Sinyal Reversal Bullish Mulai Terbentuk pada Harga Bitcoin karena Arus Likuiditas Kembali

Grafik harian Bitcoin memperlihatkan harga mulai pulih di dalam channel naik yang jelas, dan channel ini terbentuk setelah koreksi tajam dari level tertinggi di awal Oktober.

Meski harga BTC masih di bawah exponential moving average utama (50 dan 100, masing-masing pada US$96.583 dan US$101.943), BTC mulai menunjukkan tanda-tanda stabilisasi arah tren. Pola ini tampak dari setiap titik terendah baru yang selalu lebih tinggi dari titik sebelumnya — sebuah ciri klasik pola pemulihan awal.

Volume Profiles yang bullish (batang horizontal hijau) memperlihatkan node volume tinggi di sekitar level Fibonacci 78,6%, menandakan para bull bisa saja membela US$90.358 sebagai support penting.

Level ini bisa menjadi titik tumpuan perubahan harga, dan berpotensi menjadi pijakan untuk pergerakan BTC selanjutnya ke atas.

Jika candlestick mampu menutup secara decisif di atas level US$90.358, BTC bisa mengincar klaster likuiditas besar di kisaran US$98.000–US$103.000.

Sementara itu, indikator RSI (Relative Strength Index) tetap netral, yang berarti masih ada ruang untuk ekspansi ke kedua arah.

Histogram indikator AO (Awesome Oscillator) makin menuju wilayah positif dan sudah berwarna hijau, menandakan momentum bullish mulai berkembang.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Meski begitu, kelanjutan bullish jangka pendek masih bergantung pada terjaganya struktur channel naik. Jika harga menembus batas bawah channel yang bertepatan dengan level Fibonacci 78,6% di US$90.358, BTC berpotensi mendapat tekanan bearish; momentum jual berikutnya kemungkinan mendorong BTC ke kisaran antara US$86.000 sampai US$80.600.

Tantangan utama tetap pada upaya merebut kembali posisi EMA, terutama EMA 50-hari dan 100-hari yang berada di sekitar US$96.583 dan US$101.943.

Secara historis, BTC biasanya bergerak lebih cepat begitu menembus atas moving average tersebut pada masa konsolidasi pertengahan siklus.

Secara keseluruhan, BTC menunjukkan pemulihan yang terkontrol, volume yang meningkat, dan channel yang konstruktif, namun konfirmasi utama hanya akan datang jika bull berhasil menguasai level psikologis US$100.000.

Momentum Breakout Harga Emas Semakin Kuat di Atas Resistance Kunci

Grafik 4 jam untuk pasangan XAU/USD memperlihatkan harga emas hampir menembus breakout bersih dari formasi segitiga simetris yang makin mendatar. Formasi teknikal ini muncul setelah koreksi tajam sebesar US$490 (-11,19%) di awal kuartal.

Segitiga simetris di puncak uptrend sering menjadi pola kelanjutan di mana harga berkonsolidasi sebelum melanjutkan arahnya. Breakout emas selaras dengan pola ini, karena berhasil menembus garis downtrend dengan momentum kuat.

Pergerakan terukur dari segitiga memperkirakan target ke atas sekitar US$4.720, naik sekitar 11% dari titik breakout.

Saat ini, harga emas mulai stabil di sekitar US$4.273, level di mana candle breakout ditutup. Selama harga emas tetap di atas batas atas segitiga, struktur bullish masih bertahan.

Trader yang ingin ambil posisi long di XAU/USD sebaiknya menunggu konfirmasi retest sukses di garis tren atas.

RSI berada di tengah-tengah kisaran, tapi cenderung bullish di angka 65, menandakan emas masih belum overbought. Arahnya yang naik biasanya menjadi setup sehat untuk kelanjutan tren.

Garis MACD (Moving Average Convergence Divergence) sudah berpotongan bullish dan mulai melebar, yang menjadi pertanda kekuatan kenaikan terus bertambah.

Level support yang perlu diperhatikan ada di US$4.180, US$4.140, US$4.098, dan pivot lebih dalam pada US$3.998, yang menjadi dasar koreksi sebelumnya. Selama harga emas masih di atas level-level ini, kontrol tetap di tangan bull.

Gold (XAU) Price Performance
Performa Harga Gold (XAU). Sumber: TradingView

Kita juga perlu memperhatikan bahwa breakout Gold selaras dengan tren ekonomi makro yang lebih luas: ketidakpastian geopolitik yang meningkat, ekspektasi inflasi yang terus berlangsung, dan permintaan tinggi dari bank sentral.

Central banks are ramping up gold purchases:

Global central banks purchased +53 tonnes of gold in October, the most since November 2024.

This marks a +194% jump compared to July, and the 3rd-straight monthly acceleration.

In the first 10 months of the year, central banks have… pic.twitter.com/7pZWyEjjvf

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) December 4, 2025

Sementara itu, secara teknikal, struktur harga mendukung kemungkinan untuk menguji ulang, bahkan mungkin melewati, level tertinggi terbaru.

Sinyal Cup-and-Handle Jangka Panjang Harga Silver Menargetkan Kenaikan Besar

Grafik harga Silver secara multi-dekade menampilkan salah satu struktur bullish jangka panjang terkuat di komoditas, yaitu breakout Pola Cup & Handle multi-siklus yang besar.

Pola “cup” dimulai dari puncak tahun 1980 hingga penolakan pada tahun 2011, dengan pergerakan terukur sebesar 871%. Pola “handle”-nya memang lebih kecil, tapi masih kuat, terbentuk dari tahun 2011 sampai 2024 dan menunjukkan pergerakan terukur 152%. Kedua pola ini bertemu di garis breakout yang sama, yaitu di sekitar US$36, level yang sudah lebih dari 40 tahun sulit dilewati oleh Silver.

Candle terbaru menunjukkan breakout tegas dan volume tinggi yang melampaui resistance ini, mengindikasikan adanya perubahan struktur, bukan sekadar lonjakan sesaat.

Saat sebuah komoditas berhasil menembus batas harga multi-dekade, price discovery bisa terjadi sangat cepat karena tidak ada resistance historis yang menghalangi.

Silver (XAG) Price Performance
Performa Harga Silver (XAG). Sumber: TradingView

namun, Relative Strength Index (RSI) berada di wilayah overbought (di atas 80), tapi dalam breakout jangka panjang seperti ini, kondisi tersebut biasanya menandakan adanya momentum, bukan kelelahan. Moving Average Convergence Divergence (MACD) juga telah masuk ke area bullish secara kuat sehingga tren kenaikannya terkonfirmasi.

Jika breakout ini terus bertahan, maka level psikologis berikutnya yang penting adalah US$70, dengan zona all-time high tahun 1980/2011, sekarang di dekat US$50, telah berubah menjadi support.

Silver soars to $64 for the first time in history 🚨📈 Dear God 🤯👀 pic.twitter.com/2ffpTOUB1E

— Barchart (@Barchart) December 11, 2025

Mengingat masa konsolidasi yang lama dan pasokan yang terbatas selama beberapa tahun terakhir di pasar silver, kenaikan melebihi level tertinggi historis memang masih bisa terjadi.

namun, harga Silver secara historis memang cenderung volatile, jadi retest ke zona US$36 bisa saja terjadi sebelum tren penguatan berlanjut secara lebih stabil.

❌