Normal view

Received — 15 December 2025 BeInCrypto Indonesia

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL: ”Hanya 3 Pesan 10 Menit”

15 December 2025 at 08:54

CZ Bantah Rumor Asmara dengan KOL kripto, Tintin, yang memberinya kotak emas di Binance Blockchain Week. Co-founder Binance, Changpeng “CZ” Zhao, langsung meredam rumor tersebut dengan menegaskan bahwa seluruh interaksi mereka hanyalah tiga pesan dan pertemuan singkat 10 menit sebelum acara.

Spekulasi ini berawal dari 4 Desember, saat CZ berdebat secara terbuka dengan pendukung emas, Peter Schiff, dalam sesi yang sangat di nanti-nantikan. Dalam sesi tersebut, Tintin — seorang influencer aset kripto yang terafiliasi dengan proyek Aster — naik ke atas panggung.

CZ Langsung Menangkis

Dia memberikan kepada CZ sebuah “kotak ajaib” berisi barang emas yang berat. Momen ini terekam dalam video dan makin ramai setelah Tintin menulis di Twitter bahwa kotak itu “benar-benar berat banget.” Momen itu kini jadi bagian yang paling sering di putar ulang di video debatnya di YouTube.

Aksi promosi ringan ini kemudian berubah jadi bahan gosip di berbagai komunitas aset kripto berbahasa Mandarin. Beberapa pengguna mulai membuat cerita tentang kemungkinan adanya hubungan asmara antara keduanya.

还有瓜和我有关系?行情太淡,大家没事干了?🤣

看了一下,和Tintin所有的互动:发过3条信息来回,见面聊了10分钟。

和Peter辩论前,见了几个KOL,包括Tintin。刚好想有人递给我盒子更好。就临时决定的。之前没有安排。

大家关心其他人吧。听说那个谁和谁。。。 😂 https://t.co/Y4k9zqI1jC

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 14, 2025

CZ, yang memang tidak suka membiarkan rumor berkembang, langsung menanggapi isu ini dalam sebuah unggahan di X.

“Sekarang ada gosip tentang saya? Sepertinya pasar sedang sangat sepi—semua orang seperti nggak ada kerjaan lain,” ucapnya.

Lalu dia menjelaskan fakta sebenarnya: seluruh interaksinya dengan Tintin hanya berupa tiga pesan yang saling di tukar dan bertemu sekitar 10 menit sebelum debat di mulai. Keputusan supaya seseorang menyerahkan kotak di atas panggung juga baru di buat spontan, sama sekali tanpa persiapan sebelumnya.

“Sudah, perhatikan yang lain saja. Saya dengar si anu dan si anu…,” tambahnya sambil berkelakar.

Sumber: Binance (Via Youtube)

Waktu yang Di pilih Menjadi Sorotan

Rumor ini muncul hanya beberapa hari setelah Yi He, pasangan lama CZ dan ibu dari ketiga anaknya, di angkat sebagai co-CEO Binance pada 3 Desember. Pengumuman ini di sampaikan oleh CEO Richard Teng di Binance Blockchain Week, menandai perubahan kepemimpinan terbesar di Binance sejak CZ mundur di tahun 2023.

Saat di tanya soal kemungkinan benturan antara peran pribadi dan profesionalnya, Yi He memberikan batasan yang jelas.

“Hidup pribadi saya terpisah dari kehidupan profesional saya,” ujarnya pada wartawan di Dubai. “Prestasi dan kemampuan saya sebagai co-founder sering di abaikan ketika kehidupan pribadi saya di pertanyakan.”

Sementara itu, CZ tetap sibuk di Pakistan

Terlepas dari rumor asmara, CZ tetap fokus memperluas jangkauan global Binance. Pada 12 Desember, dia mengunjungi Pakistan bersama CEO Binance, Richard Teng, dan founder Tron, Justin Sun, guna melakukan pertemuan dengan Menteri Keuangan Muhammad Aurangzeb.

Kunjungan mereka bertepatan dengan pencapaian regulasi penting: Otoritas Regulasi Aset Virtual Pakistan (PVARA) menerbitkan sertifikat persetujuan untuk Binance dan HTX, sehingga membuka jalan bagi kedua exchange tersebut mendapatkan lisensi penuh di negara itu.

In the car, my roaming didn’t work, so I borrowed Justin’s hotspot, bought an eSIM, PAID IN CRYPTO. He said he learned something new. https://t.co/DwYW8c5jRO

— CZ 🔶 BNB (@cz_binance) December 12, 2025

“Ini tonggak penting untuk Binance di Pakistan,” ujar Teng di X, sekaligus menegaskan bahwa exchange itu telah memperoleh registrasi AML dari PVARA. “Kami menantikan untuk membangun ekosistem aset digital yang aman, transparan, dan siap menghadapi masa depan bersama.”

CZ sudah menjadi penasihat Dewan Kripto Pakistan sejak April 2024, dan negara Asia Selatan ini juga nampaknya sangat ingin menjadi yurisdiksi ramah aset kripto di kawasan tersebut.

Soal rumor dengan Tintin? Sepertinya CZ sudah tak menghiraukannya lagi—meski gosip di komunitas aset kripto masih belum reda.

Bagaimana pendapat Anda tentang gosip asmara yang di bantah CZ? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Sinyal Breakout Ethereum: Berapa Target Harga Selanjutnya?

15 December 2025 at 06:29

Pergerakan harga Ethereum memang terlihat tenang, tapi seluruh formasi perlahan-lahan mulai jadi bullish. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak hampir datar, sedangkan selama tujuh hari terakhir ETH mencatat kenaikan tipis sebesar 2,6%. Harga tetap bertahan di atas US$3.100 selama beberapa sesi terakhir, menunjukkan kekuatan, bukan kelelahan.

Pergerakan sideways ini bukan tanpa alasan. Ethereum tengah berakumulasi di dekat level kunci, di mana biasanya breakout bisa terjadi. Langkah berikutnya tergantung apakah pembeli, yang mulai kembali masuk, bisa mengubah konsolidasi ini jadi kelanjutan tren naik.

Struktur Bull Flag Bertahan dan Zona Breakout Mulai Muncul

Ethereum nampaknya mengalami breakout setelah melakukan konsolidasi di dalam bull flag. Bull flag terbentuk saat harga bergerak naik tajam dan lalu bergerak di dalam kisaran sempit sebelum naik lebih tinggi. Pola ini menandakan konsolidasi, bukan kelemahan.

Struktur ini akan tetap terjaga selama ETH bertahan di atas US$3.090. Artinya, kecuali ada penutupan candle harian di bawah level ini, breakout yang selama ini dinanti-nantikan kemungkinan besar masih akan kuat.

Level tersebut menjadi support kuat, dan berhasil menahan tekanan jual selama terjadi koreksi beberapa waktu terakhir. Harga juga sering memantul di area ini, menandakan pembeli masih melakukan pertahanan.

Breakout Setup Forms
Setup Breakout Terbentuk | Sumber: TradingView

Penutupan harian yang bersih di atas US$3.130 akan menjadi konfirmasi pertama bahwa flag ini berpeluang naik lebih tinggi. Pergerakan tersebut menandakan konsolidasi sudah berakhir dan pembeli mulai mengambil alih. Tanpa penutupan tersebut, Ethereum tetap dalam fase kompresi, tapi struktur bullish masih terjaga.

Tekanan Jual Mereda dan Level Harga Penting Ethereum Mulai Muncul

Data on-chain mendukung struktur harga ini. Holder Net Position Change, yang melacak apakah investor jangka panjang menambah atau menjual ETH, menunjukkan bahwa tekanan jual kini mulai mereda dibandingkan sesi sebelumnya.

Pada 12 Desember, holder Ethereum melepas sekitar 958.771 ETH. Lalu pada 13 Desember, arus keluar bersih turun jadi sekitar 877.958 ETH, yang berarti tekanan jual menurun sekitar 8,4% hanya dalam 24 jam.

Ethereum Holders Are Selling Fewer Coins
Holder Ethereum Menjual Lebih Sedikit Koin | Sumber: Glassnode

Perubahan ini cukup penting. Ethereum memang masih mengalami distribusi bersih, tapi laju penjualan melambat saat harga berakumulasi di dekat resistance. Pola seperti ini biasanya muncul di fase akhir konsolidasi, bukan saat harga breakdown.

Ketika tekanan jual mulai mereda di dekat level kunci tanpa harga jatuh lebih dalam, berarti kemungkinan pembeli masuk saat breakout sudah terkonfirmasi jadi lebih besar. Ethereum juga tidak menunjukkan panic selling. Sebaliknya, para holder sepertinya semakin memilih menunggu.

Ethereum Price Analysis
Analisis Harga Ethereum | Sumber: TradingView

Jika harga Ethereum berhasil mencatat penutupan harian di atas US$3.130, resistance berikutnya ada di kisaran US$3.390. Jika zona tersebut berhasil ditembus, peluang untuk menuju area US$4.000–US$4.020 pun terbuka, sesuai dengan potensi kenaikan dari struktur bull flag.

namun, struktur bullish akan melemah jika harga Ethereum anjlok ke bawah US$3.090 atau bahkan US$2.910. Jika harga ditutup di bawah level terakhir, pola ini akan rusak sepenuhnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi sinyal breakout Ethereum? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Peluang Bullish HBAR: Apakah Bisa Melawan Breakdown 13%?

15 December 2025 at 06:06

Harga HBAR saat ini berada di titik paling kritis setelah mengalami tekanan jual signifikan. Investor kini memfokuskan perhatian pada peluang bullish HBAR yang tersisa untuk menghindari breakdown 13% yang dapat menyeret harga hingga ke US$0,10. Analisis on-chain menunjukkan konflik antara penarikan dana besar dan satu sinyal momentum positif.

Level ini sangat krusial. HBAR hanya sekitar 1% di atas zona breakout yang bisa menyeret harga turun ke US$0,10. Jika ini terjadi, penurunan berkisar antara 12% hingga 13% dari level saat ini. Tapi, masih ada satu sinyal bullish yang menjaga strukturnya tetap bertahan. Jika sinyal ini gagal, tekanan turun bisa semakin cepat.

Big Money yang Menjauh Melemahkan Setup

Sumber tekanan utama berasal dari perilaku holder besar HBAR.

Hal ini terlihat pada Chaikin Money Flow (CMF), indikator yang memonitor apakah dana besar masuk atau keluar dari sebuah aset dengan mengombinasikan pergerakan harga dan volume perdagangan. Saat CMF di atas nol, pembeli besar sedang aktif. Jika turun di bawah nol, berarti sedang terjadi distribusi.

Pada HBAR, CMF memburuk dengan tajam. Sejak 7 Desember, CMF turun lebih dari 400% dan masuk jauh ke zona negatif. Koreksi sebelumnya masih membuat CMF tetap positif, berarti pembeli saat itu masih menahan tekanan jual. Sekarang, support tersebut sudah hilang.


Big Money Dumping HBAR
Big Money Dumping HBAR: TradingView

Baca Juga: Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

Ada juga perbedaan bearish yang jelas. Antara 10 Oktober hingga 14 Desember, harga HBAR membentuk higher low, sementara CMF justru turun dengan lower low. Ini menandakan bahwa kestabilan harga belakangan ini tidak didukung permintaan besar dari pemain besar.

Secara sederhana, harga berusaha bertahan sementara dana besar diam-diam keluar. Ketidakseimbangan ini membuat harga HBAR menjadi rentan.

Satu Sinyal Bullish Masih Menahan Harga di Level Dasar

Meski sinyal dari pergerakan dana besar lemah, masih ada satu indikator momentum yang tetap memberikan sinyal bullish.

Indikator tersebut adalah Relative Strength Index (RSI), yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga terbaru. Indikator ini membantu membaca apakah tekanan jual sudah mulai melemah. Angka mendekati 30 biasanya menandakan kondisi oversold.

Pada grafik harian HBAR, RSI membentuk bullish divergence. Antara 21 November sampai 14 Desember, harga HBAR membentuk lower low, sedangkan RSI membentuk higher low. Ini merupakan ciri khas bullish divergence yang sering muncul sebagai tanda pembalikan tren.

P.S. Harga HBAR mengalami tren turun yang jelas dengan penurunan lebih dari 48% dalam 3 bulan terakhir.

Bullish Divergence Sedang Terjadi: TradingView

Hal ini menunjukkan penjual masih terus menekan harga turun, tapi tiap penurunan terjadi dengan tekanan yang makin melemah. Penurunan harga berlanjut, namun momentum jual yang mendorongnya mulai melemah. Saat ini, divergence RSI adalah satu-satunya peluang bullish yang tersisa untuk HBAR.

Harga HBAR Mengalami Breakdown atau Berbalik Arah?

Aksi harga menentukan hasil akhir. HBAR diperdagangkan di bawah garis tren menurun yang telah menahan setiap reli selama beberapa minggu terakhir. Di waktu yang sama, harga berada di support Fibonacci berbasis tren sekitar US$0,12. Garis tersebut menjadi dasar pola descending triangle yang dilengkapi garis tren menurun.

Zona ini adalah garis pertahanan terakhir.

Jika US$0,12 jebol dengan kuat, support utama berikutnya ada di sekitar US$0,10. Pergerakan ini akan mengonfirmasi breakdown 12% hingga 13% dan memperpanjang tren bearish.

HBAR Price Analysis
Analisis Harga HBAR: TradingView

Agar bisa stabil, harga HBAR harus kembali ke level US$0,13. Level tersebut sejalan dengan zona Fibonacci retracement kunci dan mengindikasikan pembeli mulai aktif kembali.

Perubahan yang lebih kuat hanya akan muncul jika harga naik di atas US$0,13. Hal ini akan membawa harga melampaui garis tren menurun dan mengubah struktur dari bearish menjadi netral.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga Hedera (HBAR) selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Prediksi Bull Run Kripto: Bitcoin US$600.000 Di Q1 2026?

15 December 2025 at 05:47

Pakar semakin banyak memberi sinyal prediksi bull run kripto potensi reli bullish di kuartal pertama (Q1) tahun 2026, dengan dorongan dari rangkaian faktor ekonomi makro yang bersatu.

Analis memperkirakan Bitcoin bisa melonjak ke kisaran US$300.000 sampai US$600.000 jika katalis-katalis ini benar-benar terwujud.

Lima tren ekonomi makro yang mendorong potensi reli di kuartal 1 2026

Kombinasi dari lima tren utama sedang membentuk kondisi yang oleh para analis disebut sebagai “badai sempurna” bagi aset digital.

1. The Fed hentikan pengetatan neraca, hilangkan hambatan pasar

Kebijakan quantitative tightening (QT) dari The Fed, yang telah menarik likuiditas sepanjang 2025, baru saja berakhir.

Sekadar menghentikan penarikan likuiditas biasanya sudah menguntungkan aset berisiko. Data dari siklus sebelumnya memperlihatkan bahwa Bitcoin bisa reli sampai 40% saat bank sentral berhenti mengurangi ukuran neraca mereka.

Analis Benjamin Cowen menuturkan bahwa awal tahun 2026 bisa menjadi momen ketika pasar mulai merasakan dampak dari berakhirnya QT oleh The Fed.

In 2019, the Fed announced QT would end on August 1st.

The balance sheet of the Fed continued dropping in August despite QT having officially ended because the last round of treasury maturities did not settle until mid August.

Just because QT ends December 1st does not mean the…

— Benjamin Cowen (@intocryptoverse) December 1, 2025

2. Pemangkasan Suku Bunga Bisa Kembali

The Fed baru-baru ini memangkas suku bunga, di mana komentarnya dan proyeksi Goldman Sachs menunjukkan pemangkasan suku bunga kemungkinan akan berlanjut di tahun 2026, sehingga suku bunga bisa turun ke kisaran 3–3,25%.

Goldman: "We expect another Fed cut in December, followed by two more moves in March and June 2026 that take the funds rate to 3-3.25%."

— zerohedge (@zerohedge) November 23, 2025

Suku bunga yang lebih rendah biasanya meningkatkan likuiditas dan memperkuat minat terhadap aset-aset spekulatif seperti aset kripto.

3. Likuiditas Jangka Pendek yang Lebih Baik

Peningkatan pembelian surat utang negara jangka pendek (Treasury bill) atau dukungan lain di ujung pendek kurva imbal hasil bisa meringankan tekanan pendanaan dan menurunkan suku bunga jangka pendek. The Fed menyatakan akan memulai pembelian teknis Treasury bill untuk mengatur likuiditas pasar.

“[pembelian dilakukan] semata-mata demi menjaga cadangan tetap memadai dari waktu ke waktu sehingga mendukung pengendalian suku bunga kebijakan kami secara efektif… hal-hal ini terpisah dan tidak ada kaitan dengan sikap kebijakan moneter,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell,

The Fed secara berkala masuk ke pasar pendanaan jangka pendek ketika terjadi ketidakseimbangan likuiditas. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pasar repo semalam, di mana bank meminjam dana tunai dengan jaminan Treasury.

Baru-baru ini, sejumlah indikator menunjukkan tekanan pendanaan jangka pendek sedang meningkat, antara lain:

  • Reksa dana pasar uang menahan cadangan kas yang sangat tinggi,
  • Penerbitan T-bill menjadi ketat seiring Treasury mengubah komposisi pinjaman, dan
  • Peningkatan permintaan musiman terhadap likuiditas.

The Fed memulai pembelian terkendali Treasury bill agar suku bunga jangka pendek tidak menyimpang dari target Federal Funds Rate. Instrumen ini adalah surat utang pemerintah dengan jatuh tempo paling singkat, biasanya dari beberapa minggu hingga setahun.

Meskipun langkah ini bukan QE klasik, tapi kebijakan ini bisa jadi dorongan likuiditas penting bagi pasar aset kripto.

Schedule for regular Treasury bill (T-bill) purchase operations conducted by the New York Fed
Jadwal operasi pembelian reguler Treasury bill (T-bill) yang dilakukan oleh New York Fed. Sumber: XWIN Research and Asset Management

Untuk Q1 2026, dampak yang lebih luas terhadap aset berisiko seperti aset kripto dan saham umumnya positif, meskipun sedang, karena pergeseran kebijakan The Fed ke arah menjaga atau perlahan-lahan menambah likuiditas.

4. Insentif Politik Lebih Memilih Stabilitas

Dengan pemilu paruh waktu AS dijadwalkan pada November 2026, para pembuat kebijakan kemungkinan akan lebih memilih stabilitas pasar daripada terjadinya gangguan.

Kondisi ini menurunkan risiko kejutan regulasi tiba-tiba dan meningkatkan kepercayaan investor pada aset berisiko.

“Jika pasar saham di AS melemah sebelum pemilu paruh waktu, pemerintahan AS saat ini pasti akan disalahkan – karena itu mereka akan lakukan segala cara untuk mempertahankan pasar saham (dan kripto) tetap berjalan,” tulis peneliti ekonomi makro Thorsten Froehlich.

5. Paradoks “Employment”

Data pasar tenaga kerja yang melemah, misalnya pekerjaan yang lesu atau pemutusan hubungan kerja yang meningkat, kerap memicu respons dovish dari The Fed.

Kondisi tenaga kerja yang melunak akan meningkatkan tekanan bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan, sehingga secara tidak langsung menciptakan lebih banyak likuiditas dan mendukung kondisi positif untuk aset kripto.

Pandangan Ahli Menunjukkan Sentimen Bullish Semakin Meningkat

Pengamat industri juga sepakat dengan pandangan makro ini. Alice Liu, Kepala Riset CoinMarketCap, memprediksi pasar aset kripto akan bangkit kembali pada Februari dan Maret 2026, dengan alasan kombinasi indikator makro yang positif.

“Kita akan melihat pasar bangkit kembali di kuartal 1 tahun 2026. Februari dan Maret akan menjadi bull market lagi, berdasarkan kombinasi indikator makro,” ujar Binance melaporkan, mengutip Alice Liu, Head of Research, CoinMarketCap

Beberapa analis bahkan lebih optimistis. Pengamat kripto Vibes memperkirakan Bitcoin bisa mencapai US$300.000 sampai US$600.000 pada kuartal 1 tahun 2026. Ini mencerminkan sentimen bullish yang sangat kuat di tengah likuiditas yang membaik dan kondisi ekonomi makro yang lebih longgar.

CRYPTO IS ABOUT TO HAVE THE BIGGEST PUMP WE'VE EVER SEEN IN OUR LIVES

I'M EXPECTING ANYWHERE BETWEEN $300K AND $600K IN Q1 2026

— Vibes (@Vibesmetax) December 14, 2025

Saat ini, partisipasi pasar masih minim. Open Interest Bitcoin turun, mencerminkan sentimen trader yang tetap hati-hati.

namun, jika angin positif ekonomi makro ini benar terjadi, fase konsolidasi bisa dengan cepat berubah menjadi lonjakan besar, membuka peluang awal 2026 yang bersejarah di pasar aset kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin mencapai US$600.000 di Q1 2026 yang didorong oleh kebijakan The Fed dan likuiditas global? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Mike Belshe Klaim BitGo Lebih Pintar dari Aturan Kustodi SEC

15 December 2025 at 05:33

Menanggapi buletin investor terbaru dari US Securities and Exchange Commission (SEC) tentang kustodian aset kripto, CEO BitGo Mike Belshe menegaskan bahwa perusahaannya menjadi satu-satunya penyedia yang menawarkan semua opsi kustodian yang dijelaskan oleh SEC.

Situasi ini terjadi hanya beberapa hari setelah BitGo mendapatkan persetujuan regulasi untuk beroperasi sebagai bank, sehingga memperluas layanan institusional mereka.

BitGo klaim bisa lakukan hal yang tidak bisa dilakukan kustodian aset kripto lain

Pada sebuah unggahan di X (Twitter), Belshe menyoroti bahwa exchange BitGo memudahkan institusi untuk menggabungkan self-custody dan third-party custody ke dalam strategi hybrid, sehingga institusi dapat membuat profil risiko yang tidak bisa disediakan penyedia lain.

“BitGo berdiri sendiri sebagai satu-satunya penyedia yang menghadirkan platform berstandar institusi untuk setiap opsi yang dijelaskan SEC,” tulis Belshe. “Klien kami tidak lagi harus memilih antara keamanan atau kontrol—mereka bisa mendapatkan keduanya.”

Buletin SEC, yang rilis pada 12 Desember 2025, menjelaskan dasar-dasar kustodian aset kripto bagi investor ritel, dengan dua model utama:

  • Self-custody, di mana investor memegang private key mereka sendiri, dan
  • Third-party custody, di mana kustodian terverifikasi mengelola aset.

Sementara sebagian besar penyedia mengharuskan klien memilih salah satu model, BitGo membolehkan institusi memanfaatkan kedua model secara bersamaan.

Dalam sistem BitGo, 90% aset klien dapat disimpan pada cold storage BitGo Trust, memenuhi standar kepatuhan regulasi, asuransi, dan keamanan.

Sisa 10% aset dapat disimpan di hot wallet self-custody, sehingga memudahkan transaksi real-time dan fleksibilitas operasional.

Pendekatan hybrid ini mengurangi risiko satu titik kegagalan (single point of failure). Jika kunci self-custody hilang, aset di trust tetap aman, sedangkan exchange tradisional berisiko membekukan semua dana ketika terjadi insolvensi.

BitGo Bank & Trust, NA, yang merupakan bank nasional berizin federal, mendasari solusi third-party custody di platform ini. Bank ini menjalani audit SOC 1 Tipe 2 dan SOC 2 Tipe 2 secara rutin, serta mendukung lebih dari 1.400 koin dan token dalam akun terpisah, serta dijamin polis asuransi senilai US$250 juta dari sindikat Lloyd’s of London.

Curious about crypto wallets and how to store and access crypto assets? Check out our Crypto Asset Custody Basics Investor Bulletin.https://t.co/x4HMYMHLAe pic.twitter.com/bSbP25nzOc

— U.S. Securities and Exchange Commission (@SECGov) December 13, 2025

Menurut Belshe, BitGo tidak melakukan rehypothecation, peminjaman, maupun mencampur aset klien, dan tetap menjaga standar kustodian 1:1 yang ketat.

Untuk self-custody, BitGo menyediakan wallet dengan sistem keamanan Multi-Sig 2-dari-3 atau MPC threshold. Klien memegang dua kunci sementara BitGo memegang satu kunci untuk co-signing, sehingga tetap bisa menetapkan kontrol kebijakan tanpa mengurangi otonomi klien.

Bersama dengan third-party trust, semua opsi ini terkonsolidasi dalam satu dashboard, sehingga klien mendapatkan transparansi, fleksibilitas, dan kontrol penuh dari berbagai model kustodian.

BitGo Sepakat dengan Pertanyaan SEC dan Tawarkan Fleksibilitas Penuh untuk Kustodi

BitGo juga menjawab tujuh pertanyaan yang disarankan SEC kepada investor saat memilih kustodian. Beberapa di antaranya:

  • Verifikasi latar belakang
  • Cakupan aset
  • Protokol penyimpanan
  • Pemanfaatan aset
  • Struktur biaya.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, BitGo menunjukkan bahwa institusi dapat mengelola aset kripto mereka secara aman, sesuai aturan, dan efisien.

Seiring regulator semakin fokus pada masalah kustodian aset kripto, model BitGo menjadi tolok ukur baru di industri, karena menggabungkan kepatuhan, kontrol operasional, serta perlindungan asuransi dalam satu platform.

Pernyataan Belshe menyoroti kebutuhan institusi yang semakin ingin memperoleh keamanan kustodian terverifikasi sekaligus kebebasan self-custody. Kombinasi seperti ini sebelumnya belum pernah tersedia dalam satu antarmuka.

Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah BitGo memperoleh persetujuan bersyarat untuk menjadi national trust bank. Beberapa penyedia lain yang juga mengantongi persetujuan serupa termasuk Ripple, Fidelity Digital Assets, dan Paxos.

We're pleased to announce that BitGo has met the conditions for full approval and is now a federally chartered bank for digital assets.

Hear more from BitGo CEO @mikebelshe on Bloomberg News 👇 pic.twitter.com/jf4f9MzPAK

— BitGo (@BitGo) December 12, 2025

Di sektor di mana keamanan aset dan kepatuhan regulasi sering berbenturan, model hybrid BitGo sepertinya bisa menjadi evolusi berikutnya di bidang kustodian aset kripto institusional.

Peretas Korea Utara Curi US$300 Juta Lewat Rapat Zoom Palsu

15 December 2025 at 03:00

Kriminal siber Korea Utara melakukan perubahan strategi dalam kampanye rekayasa sosial mereka. Mereka telah mencuri lebih dari US$300 juta dengan menyamar sebagai tokoh industri terpercaya dalam pertemuan video palsu.

Peringatan yang diuraikan oleh peneliti keamanan MetaMask, Taylor Monahan (dikenal sebagai Tayvano), menjelaskan adanya “long-con” canggih yang menargetkan eksekutif aset kripto.

Bagaimana Rapat Palsu dari Korea Utara Menguras Wallet Aset Kripto

Menurut Monahan, kampanye ini berbeda dari serangan belakangan yang mengandalkan AI deepfake.

Sebaliknya, pelaku menggunakan cara yang lebih sederhana dengan memanfaatkan akun Telegram yang dibajak dan rekaman video loop dari wawancara asli.

🚨 WARNING (AGAIN)

DPRK threat actors are still rekting way too many of you via their fake Zoom / fake Teams meets.

They're taking over your Telegrams -> using them to rekt all your friends.

They've stolen over $300m via this method already.

Read this. Stop the cycle. 🙏 pic.twitter.com/tJTo9lkq0v

— Tay 💖 (@tayvano_) December 13, 2025

Serangan biasanya diawali setelah peretas mengambil alih akun Telegram yang dipercaya, sering kali milik seorang venture capitalist atau seseorang yang pernah ditemui korban di konferensi.

Lalu, pelaku jahat ini memanfaatkan riwayat percakapan untuk terlihat sah, lalu membujuk korban menuju panggilan video Zoom atau Microsoft Teams lewat tautan Calendly yang disamarkan.

Begitu pertemuan dimulai, korban melihat apa yang nampaknya merupakan video langsung dari kontak mereka. Padahal, itu sering kali hanyalah rekaman ulang dari podcast atau penampilan publik.

Biasanya, momen penentu terjadi setelah muncul masalah teknis yang sengaja diciptakan.

Setelah menyebutkan ada gangguan audio atau video, pelaku akan mendesak korban agar memperbaiki koneksi dengan mengunduh skrip tertentu atau memperbarui software development kit (SDK). File yang dikirim saat itu berisi malware berbahaya.

Begitu malware terpasang—biasanya berjenis Remote Access Trojan (RAT)—pelaku bisa memperoleh kendali penuh.

Malware ini menguras wallet aset kripto dan mencuri data sensitif, termasuk protokol keamanan internal serta token sesi Telegram, yang kemudian digunakan untuk menargetkan korban berikutnya dalam jaringan.

Berkaca pada hal ini, Monahan memperingatkan bahwa vektor serangan khusus ini memanfaatkan kesopanan profesional.

Para peretas mengandalkan tekanan psikologis dari “pertemuan bisnis” untuk membuat korban lengah, sehingga permintaan bantuan teknis rutin bisa berubah menjadi pelanggaran keamanan yang fatal.

Bagi pelaku industri, semua permintaan untuk mengunduh perangkat lunak saat panggilan kini dianggap sebagai sinyal serangan yang aktif.

Sementara itu, strategi “pertemuan palsu” ini merupakan bagian dari serangan yang lebih luas oleh aktor dari Democratic People’s Republic of Korea (DPRK). Mereka telah mencuri sekitar US$2 miliar dari sektor ini selama setahun terakhir, termasuk peretasan Bybit.

Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Bisa Picu Penurunan Bitcoin 20-30% karena Pasar Harga Kemungkinan 98%

15 December 2025 at 02:06

Pasar bersiap menghadapi minggu yang bisa menjadi penentu bagi Bitcoin, karena Bank of Japan (BOJ) akan menggelar pertemuan kebijakan pada 18–19 Desember. Harapan pasar mengarah pada kenaikan suku bunga yang hampir pasti.

Pasar prediksi dan analis ekonomi makro sama-sama tiba pada kesimpulan yang serupa: Jepang siap menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin. Langkah ini bisa berdampak bukan hanya pada pasar obligasi domestik mereka, tapi juga terhadap aset berisiko global, terutama Bitcoin.

Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Bikin Sensitivitas Likuiditas Bitcoin Kembali Jadi Sorotan

Saat ini, Polymarket memberi peluang 98% untuk kenaikan suku bunga BOJ, dengan hanya 2% yang memperkirakan pembuat kebijakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

BOJ Interest Rate Probabilities
Probabilitas Suku Bunga BOJ | Sumber: Polymarket

Sentimen umum di antara analis aset kripto adalah bahwa situasi ini tidak baik untuk Bitcoin, di mana aset kripto terbesar ini sudah diperdagangkan di bawah level psikologis US$90.000.

Polymarket is pricing in a 🇯🇵 BOJ rate hike with 98% certainty right now.

This is not good… 👀 pic.twitter.com/Huace8iTBk

— Mister Crypto (@misterrcrypto) December 14, 2025

Jika keputusan ini benar-benar diambil, suku bunga kebijakan Jepang akan naik menjadi 75 basis poin, sebuah level yang belum pernah terjadi dalam hampir dua dekade terakhir. Walaupun angka ini kecil jika dibandingkan standar global, perubahan ini sangat berarti karena Jepang sudah lama menjadi sumber utama leverage murah di dunia.

Selama bertahun-tahun, institusi keuangan meminjam yen dengan bunga sangat rendah lalu menginvestasikan modal tersebut ke saham global, obligasi, dan aset kripto, menggunakan strategi yang dikenal sebagai yen carry trade. Sekarang, strategi ini tengah berada dalam ancaman.

“Selama bertahun-tahun, Yen adalah mata uang nomor satu yang dipinjam masyarakat lalu dikonversi ke mata uang & aset lain… Saat ini, carry trade itu mulai berkurang, karena imbal hasil obligasi Jepang naik dengan cepat,” tulis analis Mister Crypto.

Jika yield terus naik, posisi leverage yang didanai dengan yen bisa saja ditutup, sehingga investor harus menjual aset berisiko mereka untuk melunasi utang.

Kekhawatiran Likuiditas Nampaknya Meningkat di Tengah Rekam Jejak BOJ Bitcoin

Latar belakang historis ini menambah kecemasan di pasar aset kripto. Bitcoin saat ini diperdagangkan di US$88.956, turun 1,16% dalam 24 jam terakhir.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: BeInCrypto

Walaupun begitu, trader lebih memperhatikan apa yang pernah terjadi setelah kenaikan suku bunga BOJ sebelumnya ketimbang harga saat ini.

  • Pada Maret 2024, harga Bitcoin turun sekitar 23%.
  • Pada Juli 2024, penurunan sekitar 25% terjadi.
  • Setelah kenaikan Januari 2025, BTC terkoreksi lebih dari 30%.

Melihat latar belakang ini, beberapa trader melihat pola yang mengkhawatirkan dan mengingatkan investor untuk bersiap menghadapi volatilitas minggu ini.

“Setiap kali Jepang menaikkan suku bunga, Bitcoin dump 20–25%. Minggu depan, mereka akan menaikkan suku bunga lagi ke 75 bps. Jika polanya tetap, BTC akan turun ke bawah US$70.000 pada 19 Desember. Siapkan posisi Anda,” peringat analis 0xNobler.

Maka dari itu, minggu ini para analis melihat Bank of Japan sebagai ancaman terbesar untuk harga Bitcoin, dengan potensi pergerakan menuju US$70.000 kini semakin nyata.

THE BANK OF JAPAN MIGHT BE BITCOIN’S BIGGEST ENEMY

Japan holds the most US debt.
Every time they hike, Bitcoin bleeds:

March 2024: -23%
July 2024: -30%
Jan 2025: -31%

Next hike: Dec 19
Next move: loading…

If the pattern repeats, $70K is in play. pic.twitter.com/R5916R702I

— Merlijn The Trader (@MerlijnTrader) December 14, 2025

Proyeksi serupa juga bergema di berbagai akun yang fokus pada aset kripto, dengan banyak yang memperkirakan potensi penurunan harga di bawah US$70.000 jika sejarah kembali terulang. Pergerakan ini berarti penurunan 20% dari level saat ini.

Bitcoin (BTC) Price Performance
Performa Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: TradingView

Regime shift atau liquidity shock? Mengapa trader terbelah soal kebijakan gabungan BOJ–The Fed

Tapi tidak semua orang setuju bahwa kenaikan suku bunga BOJ pasti membuat harga turun. Narasi makro lain mengatakan bahwa kebijakan ketat Jepang, ketika dipadukan dengan pemangkasan suku bunga The Fed, justru bisa berdampak bullish untuk pasar aset kripto.

Analis makro Quantum Ascend menganggap situasi ini sebagai perubahan rezim, bukan sekadar guncangan likuiditas.

Japan raising rates has a lot of people worried about the potential impact on the market. 🚨

Couple that with the Fed cutting rates, and it's seemingly a mixed picture.

But it's NOT.

This is EXTREMELY BULLISH for crypto‼️

Here's why ⬇️

— Quantum Ascend (@quantum_ascend) December 13, 2025

Menurut pandangan ini, pemangkasan suku bunga The Fed akan menyuntikkan likuiditas dolar dan melemahkan USD, sedangkan kenaikan suku bunga BOJ secara bertahap akan memperkuat yen tanpa secara signifikan mengurangi likuiditas global.

Hasilnya, terang Quantum Ascend, terjadi rotasi modal ke aset berisiko dengan potensi keuntungan asimetris, yang merupakan “sweet spot” bagi aset kripto.

Meskipun begitu, kondisi jangka pendek masih rapuh. The Great Martis mengingatkan bahwa pasar obligasi sudah mulai memaksa BOJ untuk mengambil tindakan.

“Ini bisa memicu unwinding carry trade dan menyebabkan kekacauan di pasar saham,” peringatan analis tersebut .

Analis tersebut juga menunjukkan pola puncak yang melebar di indeks saham utama serta yield yang naik secara global sebagai tanda-tanda tekanan yang semakin besar.

Di sisi lain, pergerakan harga Bitcoin mencerminkan ketidakpastian. Harga aset kripto utama tersebut cenderung bergerak sideways sepanjang Desember, menandai periode yang sangat choppy menurut para analis hingga akhir tahun.

Secara spesifik, Daan Crypto Trades menyebutkan likuiditas yang rendah dan minim keyakinan menjelang liburan akhir tahun.

Dengan saham menunjukkan sinyal puncak, yield menembus level baru, dan Bitcoin yang secara historis sensitif terhadap pergeseran likuiditas yang dipicu Jepang, keputusan BOJ tengah menjadi salah satu katalis ekonomi makro paling penting tahun ini.

Apakah keputusan tersebut akan memicu penurunan tajam berikutnya atau justru membuka peluang reli kripto setelah volatilitas, mungkin lebih banyak bergantung pada respons likuiditas global dalam beberapa minggu setelah keputusan itu daripada pada kenaikan suku bunga itu sendiri.

Cosmos Rencanakan Desain Ulang Besar untuk ATOM di Tengah Kesulitan Harga

15 December 2025 at 01:39

Cosmos Labs sedang melakukan pencarian mendesak untuk ekonom eksternal guna merancang ulang token ATOM di tengah harga aset kripto ini yang terus mengalami tekanan.

Menurut perusahaan tersebut, Cosmos SDK kini menjadi framework yang banyak digunakan untuk meluncurkan jaringan blockchain. Hal ini mencakup proyek-proyek yang terkait dengan perusahaan besar dan inisiatif pemerintah yang sering dijadikan bukti adanya minat dari “Fortune 500”.

Mengapa Cosmos ingin mengubah desain ATOM

Namun, karena perangkat lunak ini bersifat open source, para pengguna bisa meluncurkan chain independen dan berdaulat tanpa harus membayar biaya ataupun royalti ke Cosmos Hub.

Alhasil, para builder institusi bisa memakai teknologi inti jaringan tersebut tanpa harus menjadi holder atau berinteraksi dengan ATOM.

Request for Proposals: ATOM Tokenomics Research ⚛️

A tokenomics RFP invites qualified research firms to submit proposals to provide data-driven research supporting a redesign of ATOM’s economic model.

Applications are due January 15. Read more: https://t.co/96lGdAyCAI

— Cosmos Hub ⚛️ (@cosmoshub) December 12, 2025

Perusahaan pengembang blockchain ini ingin mengubah situasi tersebut dengan memperkenalkan “model berbasis pendapatan” yang baru. Pendekatan ini akan memonetisasi penggunaan, baik di dalam chain maupun di luar chain.

“Tujuan riset ini bukan merancang model tokenomik baru dari nol, tapi menyediakan dukungan riset sekaligus desain untuk model berbasis pendapatan yang dapat mensinergikan beragam sumber potensi pendapatan ATOM dengan update pada dinamika suplai dan jadwal inflasi ATOM. Pada akhirnya, utilitas ATOM akan ditentukan oleh biaya-biaya ini, baik dalam bentuk buyback ATOM, reward staking ATOM, mekanisme lain, atau kombinasi dari beberapa hal tersebut,” demikian ujar mereka.

Di sisi lain, langkah ini juga menandai perubahan strategi bagi ekosistem Cosmos.

Cosmos Labs mengakui bahwa Interchain Security, framework keamanan bersama yang pernah dipromosikan sebagai penopang nilai utama ATOM, “gagal menemukan market fit produk.”

“Interchain Security sedang dalam proses dihentikan, dan arsitektur ekonomi Hub masih relatif terlepas dari aktivitas utama ekosistem Cosmos. Hingga saat ini, belum ada model biaya komprehensif di luar biaya transaksi yang terjadi di jaringan,” terang perusahaan itu.

Maka dari itu, upaya perombakan ini mengarah pada model ekonomi yang lebih menyerupai software enterprise, termasuk model biaya berbasis pemakaian, bukan sekadar sewa keamanan.

Meski begitu, pengimplementasian proposal apapun akan menghadapi batasan politik yang signifikan. Setiap perubahan substansial harus mendapatkan persetujuan dari Cosmos Hub DAO, yang dalam sejarahnya selalu menolak langkah-langkah yang dianggap sentralistik.

Cosmos Labs juga menyinggung proposal sebelumnya untuk menurunkan inflasi, yang lolos dengan selisih tipis hanya 3%. Keputusan itu pun memicu penarikan aset staking secara besar-besaran, menandakan betapa sensitifnya ekonomi token di komunitas ini.

Dengan memperhitungkan hal tersebut, perusahaan mengatakan bahwa setiap proposal yang sukses wajib memaparkan jalur pendapatan potensial, menganalisis batasan sisi suplai, dan memberikan panduan praktis yang selaras dengan kepentingan para pemangku kepentingan. Pengajuan proposal akan ditutup pada 15 Januari.

Di saat yang sama, langkah ini datang ketika ATOM anjlok hampir 76% sepanjang tahun ini hingga mencapai titik terendah lima tahun di sekitar US$2,1.

Kinerja harga tersebut mencerminkan tekanan mendalam di seluruh ekosistem, walau tumpukan perangkat lunak Cosmos justru makin banyak diminati pengembang blockchain dan berbagai pilot institusi.


Apakah Shiba Inu Akan Punah di 2026? Data On-Chain Menyimpan Jawabannya

14 December 2025 at 22:00

Harga Shiba Inu mengalami tahun yang berat. Token ini turun hampir 70% dibanding tahun lalu, dan sudah turun lebih dari 90% dari harga tertingginya sepanjang masa. Karena minat pada meme coin mulai berkurang, banyak orang kini bertanya-tanya apakah SHIB perlahan “sekarat”.

Kekhawatiran itu semakin besar setelah CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, menyatakan bahwa meme coin sudah “mati”, dengan alasan dominasi yang anjlok dan spekulasi yang semakin mengecil. Kalau dilihat sekilas, Shiba Inu memang sesuai dengan narasi tersebut. Tapi, data on-chain memberikan gambaran lain yang lebih dalam.

Kelemahan meme coin itu nyata, dan shiba inu mencerminkannya

Pasar meme coin secara keseluruhan memang jelas melemah. Data CryptoQuant menunjukkan dominasi meme coin telah turun ke level terendah awal 2024, menandakan aktivitas spekulasi di altcoin juga sudah berkurang.

Memecoin markets are dead. pic.twitter.com/6kymLWH4JX

— Ki Young Ju (@ki_young_ju) December 11, 2025

Shiba Inu juga mengalami tren serupa. Harga masih tertahan di bawah resistance jangka panjang, dan reli yang terjadi pun gagal bertahan lama. Wallet smart money, yang memantau trader berpengalaman dan aktif, secara bertahap terus mengurangi eksposur SHIB sepanjang tahun ini.

Hal ini menunjukkan trader tidak sedang mempersiapkan diri untuk rebound jangka pendek. Singkatnya, trader berpengalaman tidak mengandalkan lonjakan harga, apalagi reli besar.

Year-Long SHIB Holders
Holder SHIB Lebih dari Setahun: Nansen

Ingin dapat insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data derivatif terbaru semakin memperkuat pandangan ini. Dalam 30 hari terakhir, sebagian besar trader perpetual futures sudah memangkas eksposur. Di luar wallet terbesar, penggunaan leverage masih minim. Ini menunjukkan para trader cenderung waspada dan tidak mengharapkan pergerakan cepat atau ledakan harga besar.

Derivatives Positioning
Posisi Derivatif: Nansen

Secara sederhana, spekulasi sudah mengering. Ini memperkuat anggapan bahwa meme coin kini tidak lagi mendominasi pasar seperti dulu. Tapi, spekulasi hanya satu sisi dari gambaran utuh.

Whale dan holder terus menambah saat koin keluar dari exchange

Walau pergerakan harga lemah, perilaku jangka panjang menunjukkan kisah berbeda.

Jumlah holder Shiba Inu, yang mencatat berapa banyak wallet yang menyimpan SHIB, terus meningkat sepanjang tahun ini. Awalnya sekitar 1,46 juta wallet, kini sudah bertambah hingga sekitar 1,54 juta. Pertumbuhannya memang tidak selalu mulus, namun trennya tetap naik, bahkan saat harga anjlok tajam.

Holders Keep Increasing
Jumlah Holder Terus Bertambah: Santiment

Data whale bahkan lebih mencolok.

Setahun terakhir, holder besar sudah meningkatkan saldo SHIB mereka sekitar 249%, sesuai grafik yang sudah ditampilkan di atas. Saldo mega-whale pun naik sekitar 28,5%. Di saat yang sama, saldo di exchange — yang menunjukkan berapa banyak token ada di platform trading — turun sekitar 22%. Semakin sedikit token di exchange biasanya berarti tekanan jual secara langsung juga berkurang.

Tren ini makin cepat belakangan ini. Hanya dalam 30 hari terakhir, saldo whale naik lebih dari 61%, dan mayoritas arus keluar dari exchange terjadi pada periode yang sama.

Recent SHIB Holdings
Kepemilikan SHIB Terbaru: Nansen

Data ini tidak memperlihatkan kepanikan atau penelantaran. Justru, ini terlihat seperti akumulasi secara perlahan.

Meski begitu, penting dicatat bahwa trader derivatif belum ikut serta. Di luar wallet utama, penempatan posisi leverage masih rendah. Whale sepertinya masih bergerak lebih awal, namun belum agresif.

Struktur Harga Shiba Inu Masih Lemah, tapi Pola Reversal Mulai Muncul

Pergerakan harga SHIB memang masih rapuh, tapi belum benar-benar kehilangan harapan.

Pada grafik tiga hari, Shiba Inu sedang bergerak di dalam falling wedge jangka panjang, yaitu pola yang sering kali menjadi bullish jika harga berhasil breakout ke atas. Baru-baru ini, sinyal penting muncul.

Antara 3 Desember sampai 12 Desember, harga Shiba Inu membuat lower low sementara Relative Strength Index (RSI), yaitu indikator momentum, membentuk higher low. Bullish divergence ini menandakan tekanan jual mulai melemah, sehingga peluang pembalikan tren semakin besar.

Sekarang, level-level kunci menjadi jauh lebih penting daripada sekadar narasi.

Resistance pertama berada di dekat US$0,0000092. Breakout bersih di atas level ini akan menandai breakout dari garis tren atas yang sudah menahan harga sejak September. Jika terkonfirmasi, zona resistance berikutnya berada di sekitar US$0,000010, US$0,000011, dan US$0,000014, yang sejalan dengan titik swing high utama terakhir. Perlu dicatat bahwa hanya breakout di atas US$0,0000092 yang bisa benar-benar membantah klaim “koin mati”.

Shiba Inu Price Analysis
Analisis Harga Shiba Inu | Sumber: TradingView

Untuk sisi bawahnya, struktur harga akan melemah di bawah US$0,0000075. Jika harga terus bergerak di bawah level tersebut, maka setup pembalikan akan gagal dan risiko penurunan pun kembali terbuka.

Shiba Inu bukanlah aset mati, tapi belum bisa dikatakan kuat juga. Spekulasi sudah hilang, trader tetap waspada, dan keuntungan cepat sepertinya sulit didapat. Meski begitu, jumlah holder yang terus naik, akumulasi whale yang besar, serta saldo exchange yang turun menandakan chain ini masih belum ditinggalkan.

Jika siklus altcoin kembali, Shiba Inu masih berpeluang bangkit lagi. Untuk sekarang, aset ini masih bertahan dan menunggu konfirmasi lebih kuat.

Bug Prysm Bikin Validator Ethereum Rugi Lebih dari US$1, juta setelah upgrade Fusaka

14 December 2025 at 21:00

Klien konsensus Ethereum, Prysm, mengungkapkan bahwa para validator kehilangan 382 ETH, setara dengan lebih dari US$1.000.000, setelah bug perangkat lunak memicu gangguan pada jaringan tak lama setelah upgrade Fusaka terbaru.

Kejadian ini, yang dijelaskan dalam laporan pasca insiden berjudul “Fusaka Mainnet Prysm incident,” berawal dari kejadian kehabisan sumber daya yang memengaruhi hampir semua node Prysm dan menyebabkan blok serta attestation terlewat.

Apa Penyebab Gangguan pada Prysm?

Menurut Offchain Labs, pengembang di balik Prysm, masalah tersebut muncul pada 4 Desember saat bug yang sudah pernah ada sebelumnya menyebabkan keterlambatan permintaan validator.

Keterlambatan itu menyebabkan blok dan attestation terlewat di seluruh jaringan.

“Node beacon Prysm menerima attestation dari node yang mungkin tidak sinkron dengan jaringan. Attestation ini merujuk pada block root dari epoch sebelumnya,” terang proyek tersebut.

Gangguan ini menyebabkan 41 epoch terlewat, dengan 248 blok hilang dari 1.344 slot yang tersedia. Itu setara dengan rasio slot terlewat sebesar 18,5% dan menurunkan partisipasi jaringan menjadi 75% selama kejadian tersebut.

Offchain Labs mengungkapkan bahwa bug yang jadi penyebab perilaku ini sudah dimasukkan dan digunakan di testnet sekitar sebulan sebelumnya, sebelum akhirnya terjadi di mainnet setelah upgrade Fusaka.

Walaupun mitigasi sementara berhasil mengurangi dampak langsungnya, Prysm menuturkan bahwa mereka kini sudah melakukan perubahan permanen pada logika validasi attestation demi mencegah kejadian serupa terulang.

Keragaman Client Ethereum

Bersamaan dengan itu, gangguan ini kembali menarik perhatian pada konsentrasi klien Ethereum dan risiko dari ketergantungan pada satu jenis perangkat lunak.

Offchain Labs menjelaskan bahwa gangguan tersebut bisa menyebabkan dampak yang jauh lebih parah bila Prysm menguasai porsi lebih besar dari basis validator Ethereum. Mereka menunjukkan bahwa keragaman klien di Ethereum adalah faktor penting yang mencegah kegagalan jaringan lebih luas.

“Klien dengan lebih dari 1/3 bagian jaringan akan menyebabkan kehilangan finalitas sementara dan lebih banyak blok yang terlewat. Kalau bug ada pada klien yang menguasai lebih dari 2/3 jaringan, ini bisa memfinalisasi chain yang tidak valid,” papar mereka.

Meski demikian, insiden ini semakin menguatkan seruan agar klien lebih beragam.

Data dari Miga Labs menunjukkan bahwa Lighthouse masih menjadi klien konsensus Ethereum yang paling dominan, dengan persentase 51,39% validator. Prysm mewakili 19,06%, diikuti Teku 13,71%, lalu Nimbus pada 9,25%.

Ethereum's Consensus Clients.
Klien Konsensus Ethereum | Sumber: Clientdiversity

Porsi Lighthouse menempatkannya sekitar 15 poin persentase dari ambang batas yang dinilai sebagian peneliti sebagai risiko sistemik.

Oleh karena itu, para pengembang dan partisipan ekosistem kembali meminta agar validator mempertimbangkan beralih ke klien alternatif supaya kemungkinan satu bug perangkat lunak mengganggu operasi utama blockchain bisa diminimalisir.

3 Alasan Kenapa Prediksi Harga Bitcoin Bullish Masih Berlaku

14 December 2025 at 20:18

Harga Bitcoin nampak stagnan pada pandangan pertama. Dalam 24 jam terakhir, harganya hampir tidak bergerak, turun hanya 0,2%. Bahkan dalam sepekan, Bitcoin juga kurang bergerak, hanya naik sekitar 0,7%. Pasar terasa sepi, dan banyak trader menyebut pergerakan ini sideways atau range-bound.

Tapi di balik permukaan, ada beberapa sinyal yang menunjukkan Bitcoin (BTC) tidak selemah yang terlihat. Momentum mulai berubah perlahan, penjual makin kehilangan keyakinan, serta holder besar juga masih terus menambah posisi secara diam-diam. Semua faktor ini menjelaskan mengapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari pakar seperti Tom Lee masih belum hilang, meski belum terjadi breakout.

Sinyal Momentum dan Volume Perlahan Meningkat

Pada grafik harian, harga Bitcoin masih bertahan di level US$90.100. Area ini menjadi pondasi kuat saat volatilitas belakangan, menjaga harga agar tidak koreksi lebih dalam walaupun harga belum bisa naik lebih tinggi.

Salah satu sinyal awal yang paling jelas datang dari On-Balance Volume (OBV). OBV memantau apakah volume mengalir masuk atau keluar dari sebuah aset, sehingga bisa membantu melihat tekanan beli atau jual yang tersembunyi.

Antara tanggal 9 hingga 11 Desember, harga Bitcoin membentuk high yang lebih rendah, sementara OBV justru membentuk high yang lebih tinggi. Divergensi ini menandakan walaupun harga kesulitan naik, pembeli justru lebih aktif di balik layar.

Bitcoin Flashes Divergence
Bitcoin Tampilkan Divergensi | Sumber: TradingView

Ingin mendapatkan insight tentang token lainnya? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.

Sinyal itu makin kuat pada periode 10 – 12 Desember. Pada waktu tersebut, harga Bitcoin membentuk low yang lebih rendah, namun OBV justru bikin low yang lebih tinggi. Dua sudut pandang berbeda ini menyajikan cerita yang sama. Penjual menekan harga, tapi dengan volume yang lebih lemah.

Dua divergensi OBV ini bekerjasama, bukan bertentangan. Jika digabungkan, keduanya menunjukkan tekanan jual terus berkurang, bukan bertambah. Ini memang bukan sinyal breakout, tapi sering kali muncul sebelum breakout terjadi.

Holder dan whale mulai mengambil posisi meski harga sideways

Sinyal momentum saja tidak cukup. Data on-chain jadi konfirmasi tambahan. Holder Net Position Change memantau apakah holder jangka panjang menambah atau justru mengurangi posisi Bitcoin. Nilai negatif berarti menjual. Nilai negatif yang makin kecil artinya tekanan jual kian mereda.

Pada 10 Desember, holder jangka panjang melepas sekitar 155.999 BTC. Tapi pada 13 Desember, angka itu turun jadi sekitar 150.614 BTC. Artinya ada pengurangan tekanan jual sekitar 3,4%.

HODLers Selling Fewer Coins
Holder Jual Koin Lebih Sedikit | Sumber: Glassnode

Perubahannya memang tidak drastis, tapi tetap berarti. Bitcoin tidak alami aksi jual panik walaupun bergerak dalam kisaran tertentu. Sebaliknya, holder menjual lebih sedikit saat harga semakin stabil. Pola perilaku seperti ini biasanya muncul saat fase konsolidasi, bukan saat breakdown.

Sinyal yang paling kuat datang dari whale. Jumlah entitas yang memegang minimal 1.000 BTC tetap mendekati rekor tertinggi dalam enam bulan terakhir. Angka ini biasanya menunjukkan aktivitas holder besar untuk jangka panjang.

Sejak akhir Oktober, harga Bitcoin mengalami koreksi dan bergerak sideways. Di periode yang sama, whale terus menambah kepemilikan. Ini memunculkan divergensi yang jelas. Harga melemah, tapi holder besar justru terus akumulasi. Dan biasanya, mereka tidak akan menambah tanpa ada alasan kuat.

BTC Whales Keep Increasing
Jumlah Whale BTC Terus Bertambah | Sumber: Glassnode

Perilaku seperti ini membantu menjelaskan kenapa prediksi harga Bitcoin yang optimistis dari analis seperti Tom Lee masih bertahan hingga kini.

JUST IN: Tom Lee says Bitcoin has likely bottomed and could break the 4 year cycle and hit $180,000 by the end of January. pic.twitter.com/NuFAltmFm8

— The ₿itcoin Therapist (@TheBTCTherapist) December 13, 2025

Prediksi ini bukan berdasar candle jangka pendek, melainkan karena penurunan aksi jual, struktur volume yang membaik, dan akumulasi whale secara konsisten. Meski begitu, harga Bitcoin harus mengonfirmasi semua tesis ini.

Level Harga Bitcoin yang Menentukan Apakah Bull Menguasai Pasar

Agar Bitcoin bisa merealisasikan semua sinyal tadi, butuh konfirmasi harga.

Level yang paling penting tetap di US$94.600. Jika harga Bitcoin bisa ditutup harian di atas zona ini, maka harga sudah bergerak sekitar 5% dari posisi sekarang sekaligus menembus batas atas struktur kompresi saat ini. Itu bakal jadi sinyal bahwa pembeli sudah menguasai kendali jangka pendek.

Bitcoin Price Analysis
Analisis Harga Bitcoin | Sumber: TradingView

Jika harga menembus US$94.600, resistance berikutnya berada di sekitar US$99.800. Jika pergerakan naik berhasil bertahan di atas level itu dan kondisi pasar mendukung, jalur menuju US$107.500 bisa semakin terbuka. Ini bisa menjadi katalis pertama untuk target agresif US$180.000 milik Tom Lee, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Di sisi bawah, jika harga Bitcoin jatuh di bawah US$90.000, support terdekat ada di sekitar US$89.200. Setelah itu, level penting berikutnya berada di US$87.500. Jika harga menembus zona ini, maka skenario bullish akan batal, setidaknya untuk jangka pendek.

Received — 14 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Harga Pi Coin Turun 28% dari Puncak November — Apakah Grafik Sekarang Mengisyaratkan Pembalikan Arah?

14 December 2025 at 07:30

Pi Coin mengalami tekanan sejak akhir November. Setelah sempat mencapai puncaknya di akhir bulan, harganya turun sekitar 28% dan menghapus hampir seluruh keuntungan sebelumnya. Dalam tujuh hari terakhir saja, Pi Coin melemah sekitar 8,6%, dan selama tiga bulan terakhir, kerugian meningkat lebih dari 40%.

Meski pergerakan lemah, data grafik terbaru menunjukkan ada pola baru yang mulai terbentuk di balik permukaan. Tekanan momentum mulai berubah, sehingga muncul pertanyaan apakah koreksi ini akan segera berhenti. Apakah jeda ini bisa berlanjut menjadi rebound atau justru berbalik arah sepenuhnya? Saatnya kita cari tahu!

Tekanan Momentum Mulai Mereda, tapi Pembeli Masih Ragu

Pada grafik harian, Pi Coin telah membentuk divergensi bullish tersembunyi antara 4 November sampai 11 Desember. Dalam periode ini, harga membentuk higher low sementara Relative Strength Index justru membentuk lower low. RSI mengukur momentum dengan melacak kecepatan beli dan jual. Saat harga bertahan di level lebih tinggi meski momentum melemah, biasanya hal ini menjadi sinyal tekanan jual mulai berkurang.

Bullishness Appears On The Pi Chart
Sinyal Bullish Muncul di Grafik Pi: TradingView

Ingin dapat wawasan token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.

Jenis divergensi seperti ini biasanya muncul di akhir penurunan tajam. Meskipun tidak bisa menjadi tanda konfirmasi pembalikan arah, pola ini sering mendahului upaya rebound ketika penjual mulai kehilangan kontrol.

Meski begitu, momentum saja belum cukup. Chaikin Money Flow, indikator untuk melihat apakah pembeli atau penjual besar mendominasi volume, masih memberi sinyal kehati-hatian. CMF tetap mendekati area pengujian trendline turun (menghubungkan lower low) dan juga masih bergerak di bawah garis nol. Ini menunjukkan bahwa arus dana besar belum mengalir mendukung Pi Coin, setidaknya untuk saat ini.

Big Money Flow Remains Weak
Arus Dana Besar Masih Lemah: TradingView

Sederhananya, tekanan jual memang melemah, tapi para pembeli besar belum benar-benar masuk. Hal ini membuat skenario rebound jadi rapuh. Sampai arus dana mulai membaik, upaya kenaikan kemungkinan masih akan menghadapi resistance. Jika CMF menembus di bawah trendline, maka skenario rebound (bukan pembalikan) untuk koin Pi Network bisa saja benar-benar gagal.

Level Harga Pi Coin yang Menentukan Langkah Selanjutnya

Pada grafik harga PI saat ini, Pi Coin ada di titik keputusan penting. Untuk memperkuat peluang rebound, Pi Coin harus merebut kembali area US$0,222. Jika harga bisa bertahan di atas level ini, artinya ada kenaikan sekitar 7% dan mengindikasikan pembeli mulai mau mempertahankan harga lebih tinggi. Kalau itu terjadi, kemungkinan harga bisa lanjut ke US$0,244 bahkan US$0,253, selama kondisi pasar secara umum stabil.

Hanya pergerakan harga di atas US$0,284 (level tertinggi akhir November) yang bisa menjadi sinyal upaya pembalikan arah. Saat ini, titik itu sepertinya masih cukup jauh tercapai.

Pi Coin Price Analysis
Analisis Harga Pi Coin: TradingView

Support utama masih berada sedikit di bawah harga sekarang. Zona US$0,203 menjadi sangat krusial. Jika harga harian ditutup di bawah US$0,203, skenario rebound bisa makin lemah sehingga menambah risiko penurunan. Jika level itu jebol, Pi Coin bisa saja kembali menguji area bawah lainnya dan memperpanjang fase koreksi.

Skenario rebound baru bisa semakin kuat jika harga naik bersamaan dengan CMF ikut bergerak naik ke arah nol. Jika tidak ada konfirmasi seperti itu, peluang kenaikan sangat rawan untuk gagal.

Pembeli Zcash Tarik US$17 Juta dari Exchange saat Harga Tertahan — Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

14 December 2025 at 06:37

Harga Zcash sudah mengalami reli tajam di siklus ini, naik lebih dari 700% dalam tiga bulan, lalu mengalami jeda sehat. Setelah reli kuat sepanjang minggu lalu, harga kini sedang mengalami koreksi, sehingga muncul pertanyaan apakah momentum mulai melemah atau hanya sedang reset sejenak.

Meskipun pergerakan harga jangka pendek terlihat belum pasti, data on-chain dan volume menunjukkan pembeli mungkin masih tenang mengendalikan pasar. Pergerakan selanjutnya tergantung apakah Zcash bisa mengubah fase konsolidasi menjadi kelanjutan tren naik.

Buyer masih kendalikan struktur meski volume mulai turun

Harga Zcash saat ini bergerak dalam pola segitiga yang semakin menyempit, yang menunjukkan keragu-raguan sementara antara pembeli dan penjual, bukan tanda kelemahan yang jelas. Penting juga, harga masih menghormati garis tren naik yang menjadi panduan tren bullish pada siklus kali ini. Selama struktur tersebut terjaga, gambaran besarnya tetap positif.

Perilaku volume menjadi konteks yang penting. Dengan analisis warna volume gaya Wyckoff, bar berwarna biru menandakan aktivitas pembelian, sementara bar kuning dan merah menunjukkan semakin kuatnya penjual.

Walaupun volume pembeli akhir-akhir ini melandai, bar biru masih tetap dominan. Perlambatan serupa juga pernah terjadi setelah 17 Oktober, ketika tekanan beli sempat melemah sebelum Zcash reli lagi lebih dari 300%.

Pelemahan volume saja tidak langsung mengakhiri tren. Selama bar biru masih dominan, reli kemungkinan tetap kuat meskipun terjadi koreksi.

Pembeli Zcash Mengendalikan Pasar | Sumber: TradingView

Ingin dapat wawasan token lain seperti ini? Daftar untuk menerima Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Data arus spot juga memperkuat gambaran ini. Data spot flow mengikuti apakah koin sedang bergerak masuk atau keluar exchange.

Arus masuk biasanya menandakan potensi aksi jual, sedangkan arus keluar mengisyaratkan akumulasi. Pada 12 Desember, Zcash mencatatkan arus masuk spot sekitar US$14,26 juta, artinya koin masuk ke exchange.

Namun pada 13 Desember, situasi berubah tajam menjadi sekitar US$17,34 juta untuk arus keluar bersih, menandakan koin justru ditarik keluar dari exchange.

Sudden Surge In Sopt Buyers
Lonjakan Tiba-tiba Pembeli Spot | Sumber: Coinglass

Perubahan tersebut sangat penting. Arus keluar dari exchange mengurangi tekanan jual langsung dan biasanya mencerminkan aksi pembeli spot yang masuk saat harga koreksi, bukan justru jual di saat pasar kuat.

Meskipun terkoreksi sekitar 2,5% dalam 24 jam terakhir, Zcash tetap naik sekitar 20% selama sepekan terakhir dan lebih dari 700% selama tiga bulan terakhir. Trennya belum patah. Saat ini sedang konsolidasi.

Level Harga Zcash yang Menentukan Arah Pergerakan Berikutnya

Agar struktur bullish berlanjut, harga Zcash perlu breakout dari pola segitiga tersebut. Level penting yang perlu diperhatikan adalah US$511, atau 24% di atas level saat ini. Penutupan harian yang jelas di atas level ini akan mengonfirmasi sinyal bullish dan menunjukkan kembali dominasi pembeli.

Jika breakout terjadi, target kenaikan pertama ada di sekitar US$549, lalu US$733 yang sebelumnya menjadi batas atas reli di siklus ini. Resistance lebih tinggi ada di sekitar US$850 dan US$1.190, meskipun untuk mencapai itu membutuhkan momentum solid serta dukungan sentimen pasar secara menyeluruh.

Zcash Price Analysis
Analisis Harga Zcash | Sumber: TradingView

Risiko ke bawah tetap jelas. Jika harga Zcash turun di bawah US$430, pola segitiga mulai melemah. Support kuat ada di sekitar US$391, dan jika terjadi penurunan lebih dalam, harga bisa turun ke US$301 jika tekanan pasar semakin besar.

Bank Swasta Terbesar di Brasil Sarankan Alokasi Bitcoin 3% untuk Klien

14 December 2025 at 05:01

Itaú Unibanco Holding SA, bank swasta terbesar di Amerika Latin, menyarankan klien untuk mengalokasikan hingga 3% portofolio mereka ke Bitcoin untuk tahun 2026.

Bank ini melihat aset kripto tersebut bukan sebagai aset spekulatif, tetapi sebagai lindung nilai terhadap penurunan nilai real Brasil.

Kenapa Itau Ingin Dana Klien di Bitcoin

Dalam catatan strategi, analis di lembaga keuangan yang berbasis di Sao Paulo ini menyebutkan bahwa investor menghadapi dua tantangan sekaligus, yaitu ketidakpastian harga global dan fluktuasi mata uang domestik. Mereka menilai, kondisi seperti ini membutuhkan pendekatan baru untuk membangun portofolio.

Bank ini merekomendasikan proporsi Bitcoin sebesar 1% hingga 3% agar bisa memperoleh imbal hasil yang tidak berkorelasi dengan siklus ekonomi dalam negeri.

“Bitcoin [adalah] aset yang berbeda dengan fixed income, saham tradisional, atau pasar domestik, dengan dinamika, potensi imbal hasil, dan — berkat sifat global serta desentralisasinya — fungsi sebagai lindung nilai terhadap mata uang,” tulis bank tersebut.

Itaú menegaskan bahwa Bitcoin sebaiknya tidak dijadikan aset inti. Sebaliknya, bank merekomendasikan alokasi Bitcoin sebagai pelengkap yang disesuaikan dengan profil risiko investor.

Tujuannya adalah meraih hasil yang tidak terlalu terpengaruh oleh siklus ekonomi domestik dan memberikan perlindungan sebagian terhadap pelemahan nilai mata uang. Selain itu, strategi ini juga menjaga eksposur terhadap potensi kenaikan harga dalam jangka panjang.

Bank ini menunjukkan bahwa korelasi antara Bitcoin dan kelas aset tradisional tergolong rendah. Mereka menilai, alokasi 1% sampai 3% dapat meningkatkan diversifikasi tanpa memperbesar risiko portofolio secara keseluruhan.

Bitcoin Performance vs Traditional Assets.
Performa Bitcoin vs Aset Tradisional | Sumber: Itau

Pendekatan ini, jelas catatan tersebut, memerlukan sikap moderat, disiplin, dan pandangan jangka panjang, bukan bereaksi pada fluktuasi harga jangka pendek.

“Mencoba melakukan ‘perfect timing’ pada aset seperti Bitcoin atau pasar internasional lain sangat berisiko — dan seringkali malah merugikan,” peringatan dari bank tersebut.

Batas 3% yang diberikan Itaú ini sejajar dengan pedoman paling progresif secara global, sehingga semakin mendekati rekomendasi bank-bank di AS.

Menariknya, beberapa bank besar di AS seperti Morgan Stanley dan Bank of America juga pernah menyarankan klien mereka untuk mengalokasikan hingga 4% asetnya ke aset digital utama ini.

Bagi investor asal Brasil, situasinya memang berbeda.

Itaú menilai bahwa di dunia dengan siklus ekonomi yang semakin singkat dan guncangan eksternal yang lebih sering, “karakter hibrida” Bitcoin membedakannya dari aset tradisional.

Bank ini menggambarkan aset kripto utama tersebut sebagai bagian dari aset berisiko tinggi dan sekaligus penyimpan nilai global. Mereka berpendapat, kombinasi ini menawarkan daya tahan yang tidak lagi bisa dijamin oleh pasar fixed income.

Reformasi Treasury CFTC Membuka Jalan untuk Pasar Kripto

13 December 2025 at 23:23

Commodity Futures Trading Commission (CFTC) diam-diam sedang menyiapkan infrastruktur agar US Treasuries dan aset kripto suatu hari nanti bisa berdampingan dalam satu struktur pasar.

Pada 12 Desember, CFTC menyetujui perluasan cross-margining untuk US Treasuries.

Bagaimana Perintah Baru CFTC Berdampak pada Aset Kripto

Perubahan ini memungkinkan pelanggan tertentu—bukan hanya anggota clearing—untuk mengimbangi persyaratan margin antara Treasury futures yang di-clearing di CME Group. CME Group merupakan salah satu platform trading derivatif kripto terbesar di AS.

Kebijakan ini juga berlaku untuk cash Treasuries yang di-clearing di Depository Trust and Clearing Corporation’s Fixed Income Clearing Corporation.

“Ekspansi cross-margining kepada pelanggan akan memberikan efisiensi modal yang dapat meningkatkan likuiditas dan ketahanan di US Treasuries, yaitu pasar paling penting di dunia,” ujar Caroline Pham, Acting Chair CFTC, dalam pernyataannya.

Cross-margining memungkinkan perusahaan untuk mengurangi total jaminan dengan mengimbangi posisi yang berkorelasi dalam satu portofolio. Memperluas mekanisme ini dari balance sheet dealer ke pelanggan akhir di Treasuries menandai perubahan besar dalam struktur pasar.

Pelaku pasar melihat kebijakan ini sebagai ujian praktis untuk model risiko. Kerangka seperti ini nantinya juga dapat mendukung portofolio yang berisi Treasuries, dana ter-tokenisasi, dan aset kripto dalam satu ekosistem clearing.

Bagi derivatif kripto yang diperdagangkan di CME, perintah ini bisa berdampak signifikan pada pasar.

Jika Treasuries dan Treasury futures bisa cross-margin dalam skala besar, maka kerangka serupa nantinya bisa mendukung portofolio yang lebih kompleks. Portofolio tersebut dapat mencakup Treasury bill yang ter-tokenisasi serta posisi spot Bitcoin yang menjadi jaminan di Futures Bitcoin dan ETH CME—semuanya diatur dalam margin dan pengendalian risiko yang terpadu.

Sementara itu, waktu penerbitan perintah ini berada di tengah upaya regulasi aset kripto yang lebih luas, yang melibatkan CFTC dan juga Securities and Exchange Commission (SEC).

Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya SEC yang parallell pada reformasi struktur pasar dan clearing, saat regulator menilai bagaimana sekuritas ter-tokenisasi dan jaminan digital bisa masuk di sistem penyelesaian dan kustodian yang sudah ada.

Sebagai catatan, Komisi yang dipimpin Pham baru-baru ini meluncurkan Digital Asset Collateral Pilot. Inisiatif ini memperbolehkan penggunaan Bitcoin, Ethereum, dan USDC sebagai margin pada pasar derivatif yang diatur CFTC.

Langkah-langkah ini menunjukkan fokus regulator pada efisiensi modal dan manajemen risiko lintas kelas aset yang kini semakin mengaburkan antara pasar tradisional dan digital.

3 Altcoin Made in USA yang Perlu Dipantau sebelum Natal 2025

13 December 2025 at 22:00

Kategori altcoin Made in USA secara keseluruhan bergerak hampir sideways selama seminggu terakhir, meski volatilitas aset kripto global mulai meningkat. Minimnya pergerakan ini jadi sorotan menjelang Natal, saat likuiditas yang tipis biasanya menampakkan proyek-proyek yang diam-diam membangun tekanan.

Beberapa token berbasis Amerika Serikat kini berada di titik teknikal krusial, di mana pergerakan kecil bisa mengubah tren jangka pendek. Artikel ini mencantumkan tiga altcoin Made in USA yang patut diperhatikan sebelum Natal 2025, karena adanya perbaikan struktur harga, peningkatan risiko breakdown, dan pola teknikal yang berpotensi bergerak tajam ke dua arah.

Cardano (ADA)

Cardano adalah salah satu altcoin Made in USA yang bisa saja jadi perhatian trader menjelang Natal 2025. Kinerjanya turun sekitar 3,5% dalam 24 jam terakhir dan memperpanjang kerugian bulanan menjadi lebih dari 27%.

Upgrade Midnight baru-baru ini gagal mengubah sentimen, sehingga tekanan turun kembali muncul seiring melemahnya pasar secara luas.

Pada grafik harian, Cardano mengalami breakdown dari struktur kelanjutan bearish — pola pole-and-flag bearish. Konsolidasi sebelumnya berakhir di bawah, yang menandakan penjual masih menguasai pasar.

Hal ini tetap membuat proyeksi penurunan harga Cardano tetap aktif, yang berarti masih ada potensi penurunan hampir 39% dari zona breakdown sebelumnya.

ADA Price Analysis
Analisis Harga ADA | Sumber: TradingView

Ingin dapat insight token seperti ini?Langganan Newsletter Harian Aset Kripto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Level pertama yang kini penting adalah US$0,370. Area tersebut menjadi support kuat dalam beberapa pekan terakhir, namun harga sudah bergerak mendekatinya. Jika penutupan harian terjadi di bawah US$0,370, risiko penurunan bisa makin meningkat dan harga bisa menuju US$0,259, yang sesuai dengan proyeksi bearish penuh.

Agar harga Cardano bisa stabil, tekanan jual harus berkurang di sekitar US$0,370. Untuk membatalkan pola bearish dan memulihkan momentum, Cardano perlu merebut kembali US$0,489, disusul US$0,517. Kedua level tersebut merupakan resistance Fibonacci kunci dan akan menandakan buyer mulai masuk kembali.

Sampai saat itu terjadi, Cardano tetap rentan menjelang Natal, apalagi jika pelemahan kategori Made in USA berlanjut.

Stellar (XLM)

Stellar berada di titik keputusan penting di antara altcoin Made in USA menjelang Natal, ketika pergerakan harga mulai menguji apakah adopsi jangka panjang masih bisa menjaga nilai token dalam jangka pendek.

XLM turun sekitar 2,5% dalam 24 jam terakhir, sehingga penurunan bulanannya mendekati 18%. Sikap hati-hati ini makin jelas saat melihat data adopsi.

Meskipun jumlah holder RWA di Stellar naik tajam dalam sebulan terakhir, total nilai aset di jaringan tersebut justru turun.

Stellar RWA Performance
Performa RWA Stellar | Sumber: RWA.XYZ

Grafik harga semakin menegaskan kondisi tersebut. Antara 3 Desember sampai 9 Desember, Stellar membentuk hidden bearish divergence, di mana harga membentuk lower high sementara RSI membuat higher high. RSI, atau Relative Strength Index, mengukur momentum. semenjak muncul divergence tersebut, XLM terus bergerak turun, sehingga tren turun besar masih tetap dominan.

Level kunci saat ini adalah US$0,231. Zona ini jadi support jangka pendek selama terjadi koreksi akhir-akhir ini. Jika bertahan di atasnya, berarti tekanan jual mulai mereda, terutama saat volume perdagangan Natal bakal menipis. Jika penutupan harian terjadi di bawah US$0,231, maka harga bisa menuju US$0,216 dan risiko pelemahan pun terbuka jika sentimen pasar tetap buruk.

Stellar Price Analysis
Analisis Harga Stellar | Sumber: TradingView

Agar struktur bearish bisa patah, Stellar harus merebut kembali US$0,262. Level ini sudah beberapa kali menahan semua percobaan reli sejak pertengahan November.

Kenaikan di atas level tersebut membutuhkan dorongan sekitar 10% dan akan memberi sinyal bahwa buyer kembali siap mempertahankan harga yang lebih tinggi. Harapan untuk naik ke situ masih ada karena beberapa analis di X melihat XLM menampilkan sinyal beli.

The last time the TD Sequential flashed a buy signal around these levels, Stellar $XLM jumped 95%. pic.twitter.com/KZYIAbOQME

— Ali (@alicharts) December 11, 2025

Sampai saat itu, Stellar tetap jadi altcoin Made in USA yang trennya masih perlu diwaspadai, sehingga momen retest support kali ini sangat krusial menjelang Natal.

Litecoin (LTC)

Litecoin menjadi salah satu altcoin Made in USA yang relatif stabil menjelang Natal.

LTC naik sekitar 1,5% dalam sepekan, sehingga menjadi salah satu yang berbeda di antara altcoin Made in USA. Di sisi lain, nilainya masih turun kira-kira 19% selama sebulan terakhir. Kinerja campuran ini sesuai dengan fundamental terbaru. Laporan menunjukkan institusi dan dana telah diam-diam mengakumulasi sekitar 3,7 juta LTC, meskipun minat ritel tetap rendah.

Akumulasi ini belum memberikan kenaikan harga langsung, tapi kondisi ini membantu menjelaskan kenapa Litecoin bisa menghindari penurunan lebih dalam dibandingkan proyek sejenis. Untuk proyek Made in USA, permintaan yang stabil seperti ini jauh lebih penting daripada hype sesaat, apalagi menjelang akhir tahun.

Pada grafik harganya, Litecoin sedang membentuk pola inverse head-and-shoulders yang umumnya bullish. Pola ini menandakan tekanan jual mulai memudar seiring waktu, lalu pembeli perlahan mulai mengambil alih. Pola ini sempat mencoba breakout pada 9 Desember, namun gagal bertahan dan harga kembali konsolidasi, sehingga belum mampu memicu pembalikan tren.

LTC Price Analysis
Analisis Harga LTC | Sumber: TradingView

Pola ini masih valid selama Litecoin bertahan di atas US$79,63. Jika turun di bawah level ini, setup-nya malah jadi lemah dan upaya naik jadi tertunda. Penurunan lebih dalam di bawah US$74,72 bakal membatalkan pola sama sekali dan mengarahkan outlook ke tren bearish lanjutan.

Untuk konfirmasi, Litecoin butuh penutupan harian bersih di atas garis neckline sekitar US$87,08. Jika tembus, pola ini bakal kembali aktif dan membuka peluang menuju US$97,95 sebagai target pertama, lalu US$101,69 sebagai target lanjutan dari perhitungan penuh.

Sampai kondisi itu terjadi, Litecoin tetap menjadi proyek (token) berbasis di AS yang berada di titik penentuan, ketika minat institusi yang stabil masih kontras dengan pergerakan harga yang tetap hati-hati menjelang Natal 2025.

Bank AS Bersama Peringatkan Charter Kripto OCC Bisa Melemahkan Sistem Perbankan

13 December 2025 at 21:00

Industri perbankan AS kini melancarkan tantangan terkoordinasi terhadap pendekatan Office of the Comptroller of the Currency (OCC). Upaya ini menargetkan upaya regulator tersebut dalam mengintegrasikan perusahaan aset kripto ke dalam sistem perbankan federal.

Pada 12 Desember, OCC memberikan persetujuan bersyarat untuk izin trust nasional kepada lima perusahaan aset digital, termasuk Ripple, Fidelity, Paxos, First National Digital Currency Bank, dan BitGo. Regulator bank ini menegaskan bahwa para pelamar crypto telah melalui “peninjauan ketat” yang sama seperti pemohon izin bank nasional lainnya.

Industri Perbankan AS tantang langkah OCC

Namun, American Bankers Association (ABA) dan Independent Community Bankers of America (ICBA) berpendapat bahwa tindakan OCC menciptakan sistem perbankan dua tingkat.

Just released – ABA statement on @USOCC’s announcement regarding national trust charters: https://t.co/OqGgUtPAyd pic.twitter.com/NH6RevliRX

— American Bankers Association (@ABABankers) December 12, 2025

Inti keberatan mereka adalah bahwa perusahaan fintech dan aset kripto diberikan izin nasional prestisius tanpa memiliki Federal Deposit Insurance Corp. (FDIC) atau memenuhi standar modal dan likuiditas tradisional yang wajib bagi bank layanan penuh.

Kelompok ini menilai struktur seperti ini mendorong terjadinya arbitrase regulasi di tingkat federal.

Dengan mendapatkan izin nasional, perusahaan kripto bisa mendapatkan manfaat dari pengabaian regulasi transmisi uang negara bagian oleh pemerintah federal. Namun pada saat yang sama, mereka menghindari banyak kewajiban kepatuhan yang berlaku untuk institusi penyimpanan berasuransi.

Presiden ABA Rob Nichols mengutarakan bahwa persetujuan semacam ini “mengaburkan batas” tentang apa yang dikategorikan sebagai bank. Ia juga menyebut bahwa pengaburan definisi ini berisiko melemahkan integritas dari izin tersebut.

Menurut pandangannya, perluasan fungsi trust kepada perusahaan yang tidak menjalankan tugas fidusia tradisional menciptakan kelas lembaga yang mirip bank secara nama dan lingkup, tapi tidak mendapat pengawasan setara.

Di sisi lain, kekhawatiran mereka juga bukan hanya soal persaingan.

Kelompok perbankan memperingatkan bahwa konsumen bisa kesulitan membedakan antara bank yang diasuransikan dan institusi trust nasional yang memegang aset kripto dalam jumlah besar tanpa jaminan asuransi.

Mereka menilai OCC belum cukup menjelaskan bagaimana cara mengelola kegagalan entitas semacam itu, terlebih jika institusi tersebut memegang aset digital bernilai miliaran US$ di luar perlindungan tradisional.

ICBA Ingin Pemberian Charter Dihentikan

ICBA juga secara langsung menantang kewenangan hukum OCC untuk menerbitkan izin tersebut.

We oppose the OCC’s conditional approval of five national trust bank charter applications from nonbank fintechs. We have repeatedly said the OCC lacks statutory authority to expand trust powers and that the sudden influx of applications threatens consumers and the financial…

— Independent Community Bankers of America (@ICBA) December 12, 2025

Kelompok itu memfokuskan kritik mereka pada Interpretive Letter No. 1176. Panduan ini memungkinkan bank trust untuk melakukan aktivitas non-fidusia seperti penitipan cadangan stablecoin.

Presiden ICBA Rebeca Romero Rainey menyebut langkah ini sebagai “perubahan kebijakan besar” yang melampaui tujuan historis izin trust nasional.

“Perubahan kebijakan besar OCC di bawah Interpretive Letter #1176 merupakan penyimpangan dari peran perusahaan trust konvensional dan memungkinkan adanya kerangka regulasi yang tidak konsisten, yang mengancam stabilitas keuangan — sehingga lembaga ini harus mengubah arah,” jelas Rainey.

Kelompok ini berargumen bahwa OCC mengizinkan perusahaan fintech non-bank untuk secara efektif meminjam kredibilitas sistem perbankan AS walaupun menghindari “cakupan penuh” regulasi yang dikenakan pada institusi berasuransi.

Dengan mempertimbangkan hal ini, kedua asosiasi dagang tersebut menyerukan penghentian dan pencabutan langsung atas persetujuan yang telah diberikan.

Mereka memperingatkan bahwa kerangka saat ini bisa menghasilkan institusi yang OCC “tidak siap atasi secara tertib.” Menurut mereka, kegagalan semacam ini bisa membuat bank tradisional dan sistem keuangan yang lebih luas menjadi rentan.

Crypto Whale XRP Terbesar Mulai Bergerak – Akankah Harga Merespons?

13 December 2025 at 20:16

Harga XRP telah rebound dari level terendah baru-baru ini, naik hampir 4% dari titik terendah kemarin dan stabil setelah koreksi ringan. Walaupun tren secara umum masih hati-hati, sebuah metrik baru menunjukkan bahwa tekanan turun mulai mereda.

Dengan penerbit XRP belakangan ini semakin dekat mendapatkan status perbankan teregulasi, kini sorotan bergeser pada apakah para holder besar akan terus masuk dan mengonfirmasi perubahan tren yang nyata.

Bullish Divergence Terbentuk saat Crypto Whale Terbesar Mulai Menambah Kepemilikan

Pada grafik harian, harga XRP menunjukkan divergensi bullish antara 1 Desember dan 12 Desember. Pada periode ini, harga membentuk lower low, sementara Relative Strength Index (RSI) membentuk higher low. RSI mengukur momentum, dan pola ini biasanya muncul ketika tekanan jual mulai melemah sebelum terjadi rebound.

Reversal Pattern Surfaces
Pola Reversal Muncul | Sumber: TradingView

Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh Notariya di sini.

Setup ini telah memicu terjadinya bounce, tapi yang membuatnya semakin menarik adalah perilaku whale. Dua klaster holder XRP terbesar sudah mulai merespons.

Wallet dengan lebih dari 1 miliar XRP menambah kepemilikan dari 25,36 miliar pada 9 Desember naik menjadi 25,42 miliar. Pada saat yang sama, wallet dengan saldo antara 100 juta sampai 1 miliar XRP membalikkan tren jual, naik dari 8,08 miliar pada 11 Desember ke 8,15 miliar pada saat publikasi.

XRP Whales
Whale XRP | Sumber: Santiment

Secara total, dua klaster ini menambah sekitar 130 juta XRP. Dengan harga saat ini, nilainya setara sekitar US$265 juta arus bersih akumulasi. Hal ini membuktikan bahwa para holder terbesar tidak hanya memperhatikan divergensi ini, mereka juga mengambil tindakan nyata.

Waktunya juga penting. Ripple baru-baru ini makin mendekatkan diri untuk mendapatkan lisensi perbankan AS, sehingga narasi institusional jangka panjangnya semakin kuat. Situasi regulasi tersebut menambah bobot minat whale di level harga saat ini.

Level Harga XRP yang Menentukan Apakah Pembalikan Tren Bertahan

Agar divergensi bullish ini tetap valid, harga XRP butuh kelanjutan reli. Level pertama yang penting adalah US$2,11. Penutupan harian di atas level ini akan menandai kenaikan 3,72% dari level saat ini dan mengonfirmasi bahwa pembeli mulai menguasai pasar jangka pendek. XRP belum pernah bertahan di atas US$2,11 sejak awal Desember.

Jika level itu berhasil ditembus, resistance berikutnya berada di US$2,21. Hanya pergerakan berkelanjutan di atas US$2,21 yang akan mengubah struktur jadi bullish dan membuka peluang ke US$2,58 atau lebih tinggi.

XRP Price Analysis
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView

Dari sisi bawah, risiko terdefinisi dengan jelas. Jika harga XRP jatuh di bawah US$1,96 sementara RSI melemah, divergensi bullish-nya akan gugur. Skenario ini akan membawa harga ke US$1,88 lebih dulu, lalu ke US$1,81 jika tekanan jual meningkat.

Untuk saat ini, setup-nya memang konstruktif tapi belum selesai. Indikator momentum menunjukkan perbaikan dan whale sudah satu kali merespons situasi ini. Supaya reversal benar-benar terjadi, holder besar perlu terus memberi dukungan, bukan hanya bereaksi sejenak.

Konflik Tata Kelola Aave Meluas karena Perselisihan Pendapatan US$10 Juta

13 December 2025 at 19:01

Sebuah perselisihan mengenai pembagian pendapatan telah terjadi antara komunitas pengelola Aave, platform DeFi lender, dengan perusahaan pengembangan utamanya, Aave Labs.

Konflik ini berpusat pada keputusan terbaru Aave Labs yang mengintegrasikan CoW Swap sebagai infrastruktur utama untuk trading di situs web utama protokol tersebut. Perubahan ini menggantikan ParaSwap, integrasi sebelumnya yang menghasilkan referral fee untuk kas Aave DAO.

Anggota DAO pertanyakan dampak ekonomi akibat update antarmuka

Para delegasi governance menyatakan, perubahan ini telah memutus satu arus pendapatan sekitar US$200.000 per minggu. Jika dihitung secara tahunan, mereka memperkirakan dampaknya sekitar US$10.000.000, sehingga nilai bergeser dari para holder token.

Marc Zeller, founder dari Aave Chan Initiative, mengkritik langkah ini dan menyebutnya sebagai “privatisasi diam-diam” atas aset brand.

Extremely concerning.

The stealth privatization of approximately 10% of Aave DAO's potential revenue, leveraging brand and IPs paid for by the DAO, represents a clear attack on the best interests of the $AAVE Token holders.

We will prepare an official response with @AaveChan. https://t.co/opoG3I7x7s

— Marc ”七十 Billy” Zeller (@Marczeller) December 12, 2025

Zeller berpendapat bahwa Aave Labs secara sepihak mengubah perjanjian ekonomi tanpa meminta persetujuan dari DAO, yang berwenang atas smart contract utama.

“Aave Labs, demi monetisasi mereka sendiri, mengarahkan volume pengguna Aave ke kompetitor. Ini tidak bisa diterima. Lewat integrasi ini, protokol Aave kehilangan dua arus pendapatan yang sulit untuk diganti,” tulisnya.

Zeller memperingatkan bahwa kurangnya komunikasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana update di masa depan akan dijalankan.

Ia juga menyoroti upgrade V4 yang akan segera hadir, dan mempertanyakan apakah fitur “aksesori” lain juga akan dikeluarkan dari wewenang DAO.

“Penting untuk melihat gambaran besarnya guna menentukan apakah Aave Labs telah melanggar kewajiban fidusia mereka terhadap Aave DAO dan para holder token AAVE, serta apa yang seharusnya bisa kita harapkan dari V4 secara umum,” pungkas Zeller

Aave Labs Membela Langkah-langkahnya

Dalam sebuah tanggapan terperinci, Stani Kulechov, founder dan CEO Aave Labs, membela integrasi tersebut, dan menolak anggapan bahwa dana yang hilang itu adalah pendapatan yang ‘dicuri’.

Kulechov berpendapat bahwa fee dari ParaSwap sebelumnya hanyalah “surplus diskresi” dan bukan fee protokol yang diwajibkan.

“Itu tidak pernah menjadi switch fee, itu surplus yang kami donasikan ke DAO,” tuturnya.

Ia juga menegaskan ada perbedaan jelas antara protokol Aave, smart contract decentralized yang diatur DAO, dan tampilan antarmuka depan. Ia menggambarkan antarmuka tersebut sebagai produk privat yang dibiayai dan dipelihara oleh Aave Labs.

Kulechov mengungkapkan Aave Labs yang menanggung biaya engineering dan keamanan untuk situs web. Ia menambahkan, DAO tidak mensubsidi biaya pengembangan produk yang berjalan.

Oleh karena itu, perusahaan menegaskan hak untuk melakukan monetisasi pada antarmuka demi menjaga keberlanjutannya.

“Sangat wajar jika Aave Labs melakukan monetisasi atas produknya, apalagi karena mereka tidak menyentuh protokol itu sendiri,” terang dia.

Perusahaan pengembang itu juga menegaskan kembali posisi Kulechov dan mengakui adanya kekurangan dalam komunikasi soal perubahan ini.

Perusahaan mengatakan mereka beralih ke CoW Swap untuk memberikan harga eksekusi yang lebih baik dan perlindungan yang lebih kuat terhadap MEV (maximum extractable value), bukan untuk memperoleh pendapatan tambahan.

Received — 13 December 2025 BeInCrypto Indonesia

Prediksi Mingguan Bitcoin: The Fed Umumkan Kebijakan Baru, Tapi Belum Berhasil Meyakinkan Trader BTC

13 December 2025 at 09:50

Bitcoin (BTC) masih bergerak di fase konsolidasi terbaru, berada di sekitar US$90.000 pada waktu publikasi hari Jumat, karena investor mencerna keputusan hati-hati The Fed soal pemangkasan suku bunga Desember dan dampaknya pada aset berisiko.

Pergerakan harga BTC mendekati garis tren turun kunci yang bisa menentukan arah selanjutnya. Sementara itu, arus institusi ke exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot menunjukkan masuknya dana yang ringan, dan Strategy menambah lebih banyak BTC ke cadangan treasury mereka.

Tone kebijakan The Fed picu konsolidasi pada Bitcoin

Harga Bitcoin memulai minggu dengan positif, memperpanjang pemulihan akhir pekan di paruh pertama minggu tersebut dan bertahan di atas US$92.600 pada hari Selasa.

namun, momennya melunak pada hari Rabu, dengan BTC ditutup di US$92.015 setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC).

Sesuai perkiraan banyak pihak, The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. tapi, rapat FOMC memberi sinyal kemungkinan jeda pada bulan Januari.

Menambah suasana hati-hati, para pembuat kebijakan hanya memproyeksikan pemotongan suku bunga satu langkah kecil untuk pandangan keseluruhan tahun 2026, sama seperti proyeksi bulan September, sehingga ekspektasi pasar soal dua kali pemotongan suku bunga pun menurun dan menambah tekanan jangka pendek pada aset berisiko.

Nada hati-hati The Fed, ditambah pendapatan Oracle yang mengecewakan, mendorong aksi risk-off untuk sementara waktu.

Semua faktor ini membebani aset berisiko, di mana aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini turun ke level terendah US$89.260 sebelum akhirnya rebound dan ditutup di atas US$92.500 pada hari Kamis.

Dengan tidak adanya rilis data besar dari AS, pasar kripto kini akan memperhatikan pidato anggota FOMC dan sentimen risiko yang lebih luas untuk menentukan arah

menjelang akhir pekan.

BTC kemungkinan akan bergerak konsolidasi dalam waktu dekat kecuali ada katalis kuat yang muncul.

Ketidakpastian Rusia-Ukraina membatasi momentum risk-on

Dari aspek geopolitik, Presiden AS Donald Trump “sangat frustrasi” dengan Rusia dan Ukraina, dan ia tak mau ada pembicaraan lagi, ucap juru bicaranya pada hari Kamis.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa AS mendorong negaranya untuk menyerahkan wilayah ke Rusia sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang yang hampir berlangsung empat tahun tersebut.

Ketegangan geopolitik yang masih terjadi dan negosiasi damai yang buntu ini terus membebani sentimen risiko global, sehingga minat mengambil risiko pun terbatas dan Bitcoin pun bergerak konsolidasi sejauh pekan ini.

Permintaan institusional mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan

Permintaan institusi untuk Bitcoin menunjukkan tanda-tanda perbaikan ringan.

Berdasarkan data SoSoValue, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang terdaftar di AS mencatat arus masuk total sebesar US$237,44 juta hingga hari Kamis, setelah sebelumnya tercatat arus keluar ringan US$87,77 juta seminggu sebelumnya, menandakan minat investor institusi mulai sedikit meningkat.

namun, arus masuk mingguan ini masih terbilang kecil dibandingkan pertengahan September. Agar BTC bisa melanjutkan pemulihan, arus dana masuk ETF harus semakin besar.

Grafik Arus Bersih Masuk Total ETF Bitcoin Spot | Sumber: SoSoValue 

Dari sisi korporat, Strategy Inc. (MSTR) mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka membeli 10.624 Bitcoin senilai US$962,7 juta pada periode 1–7 Desember dengan rata-rata harga US$90.615.

Perusahaan kini memiliki 660.624 BTC, senilai US$49,35 miliar. Strategy masih punya kapasitas besar untuk menghimpun modal tambahan, sehingga masih mungkin mengakumulasi Bitcoin dalam skala besar ke depannya.

Data on-chain menunjukkan tekanan jual mulai mereda

Laporan mingguan CryptoQuant pada hari Rabu menyoroti bahwa tekanan jual atas Bitcoin mulai mereda.

Laporan tersebut menerangkan bahwa deposit ke exchange berkurang seiring pemain besar menurunkan transfer mereka ke exchange.

Grafik di bawah ini memperlihatkan porsi deposit total dari pemain besar telah turun dari rata-rata 24 jam tertinggi 47% di pertengahan November menjadi 21% pada hari Rabu.

Pada saat bersamaan, rata-rata deposit juga turun 36% dari 1,1 BTC pada 22 November menjadi 0,7 BTC.

Arus Bitcoin di Exchange | Sumber: CryptoQuant

CryptoQuant menyimpulkan jika tekanan jual tetap rendah, reli pemulihan bisa mendorong Bitcoin kembali ke US$99.000. Level ini adalah batas bawah Trader On-chain Realized Price bands, yaitu resistance harga di masa bear market.

Setelah level ini, resistance harga kunci berikutnya ada di US$102.000 (rata-rata pergerakan satu tahun) dan US$112.000 (Trader On-chain Realized price).

Rentang Harga Realisasi Trader Bitcoin

Laporan riset Copper juga menunjukkan sikap optimistis terhadap Bitcoin. Laporan tersebut menyarankan bahwa siklus empat tahun BTC belumlah berakhir; melainkan telah digantikan.

Sejak peluncuran exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot, Bitcoin memperlihatkan siklus Cost-Basis Return yang berulang, seperti yang ditampilkan pada grafik di bawah ini.

Harga Bitcoin USD Vs Biaya Dasar ETF

Fadi Aboualfa, Kepala Riset di Copper, menyampaikan kepada FXStreet bahwa “Sejak ETF spot diluncurkan, Bitcoin bergerak dalam mini-siklus yang berulang di mana harga turun ke biaya dasarnya lalu rebound sekitar 70%.”

Saat ini BTC diperdagangkan dekat biaya dasarnya di kisaran US$84.000, sehingga pola ini mengisyaratkan potensi kenaikan melampaui US$140.000 dalam 180 hari ke depan.

Jika biaya dasar naik 10-15%, seperti pada siklus sebelumnya, maka premium yang terjadi di puncak sebelumnya menghasilkan target kisaran antara US$138.000 sampai US$148.000.

Reli Santa Bitcoin di Depan Mata?

Bitcoin mengalami penurunan sebesar 17,67% di bulan November, yang mengecewakan trader karena mereka berharap reli berdasarkan performa historis yang kuat untuk bulan tersebut (lihat data CoinGlass di bawah).

Desember secara historis menjadi bulan positif untuk raja aset kripto ini, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4,55%.

Imbal Hasil Bulanan Bitcoin | Sumber: CoinGlass

Jika melihat data kuartal, kuartal keempat (Q4) biasanya menjadi periode terbaik untuk BTC, dengan rata-rata imbal hasil mencapai 77,38%.

tetapi, kinerja dalam tiga bulan terakhir di tahun 2025 sejauh ini belum memuaskan, karena tercatat mengalami penurunan sebesar 19% hingga saat ini.

Apakah BTC sedang membentuk bottom?

Grafik mingguan Bitcoin menunjukkan harga menemukan support di sekitar Exponential Moving Average (EMA) 100-mingguan di US$85.809, di mana tercatat dua candle hijau berturut-turut setelah empat minggu koreksi yang dimulai sejak akhir Oktober.

Pada pekan ini, BTC diperdagangkan sedikit menguat dan bertahan di atas US$92.400.

Jika BTC melanjutkan pemulihannya, reli bisa berlanjut menuju EMA 50-mingguan di US$99.182.

Pada grafik mingguan, nilai Relative Strength Index (RSI) berada di angka 40, mengarah naik serta menandakan tekanan bearish mulai mereda. Untuk memperkuat reli pemulihan, RSI sebaiknya bergerak di atas level netral 50.

Grafik mingguan BTC/USDT

Pada grafik harian, harga Bitcoin tertahan di level 61,8% Fibonacci retracement pada US$94.253 (yang ditarik dari harga terendah April di US$74.508 sampai rekor tertinggi sepanjang masa di US$126.199 pada Oktober) pada hari Rabu.

namun, pada hari Kamis, BTC kembali naik setelah melakukan retest di level psikologis US$90.000.

Jika BTC mampu menembus descending trendline (yang ditarik dengan menghubungkan beberapa titik tertinggi sejak awal Oktober) dan ditutup di atas level resistance US$94.253

maka reli bisa berlanjut menuju level psikologis US$100.000.

Pada grafik harian, Relative Strength Index (RSI) stabil di kisaran netral 50, yang menandakan tidak ada momentum signifikan ke salah satu arah dalam jangka pendek.

Agar momentum bullish berlanjut, RSI perlu bergerak di atas level netral tersebut.

Sementara itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan bullish crossover di akhir November dan masih bertahan, sehingga mendukung pandangan optimistis.

Grafik Harian BTC/USDT

Jika BTC kembali melanjutkan koreksi turun, support utama pertama berada di US$85.569, yang sejajar dengan level Fibonacci retracement 78,6%.

❌