Senat AS kembali menunda RUU Struktur Pasar Kripto yang telah lama dinantikan, dan akan mempertimbangkan secara final pada awal 2026. Para anggota legislatif kehabisan waktu sidang, karena perdebatan internal memperlambat tercapainya kesepakatan terkait sejumlah ketentuan penting.
Penundaan ini membuat ketidakpastian regulasi semakin lama untuk exchange aset kripto, penerbit, serta investor institusi yang beroperasi di AS.
Kenapa RUU Struktur Pasar Aset Kripto Ditunda
RUU ini, yang mengacu pada Digital Asset Market Clarity (CLARITY) Act versi DPR, bertujuan menentukan bagaimana aset digital akan diatur. Regulasi ini juga secara resmi membagi pengawasan antara Securities and Exchange Commission (SEC) dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
Namun, perbedaan pendapat yang belum terselesaikan tentang yurisdiksi, pengawasan DeFi, dan perlindungan konsumen memperlambat kemajuan pembahasan.
🚨NEW: In a statement, a Senate Banking Committee spokesperson confirmed my reporting from this AM that @BankingGOP will not hold a market structure markup this year:
“Chairman Scott and the Senate Banking Committee have made strong progress with Democratic counterparts on… pic.twitter.com/op5rIyMn3d
Negosiator Senat kesulitan menemukan jalan tengah antara Komite Perbankan dan Komite Pertanian. Dua komite ini mengawasi SEC dan CFTC, dan keduanya sama-sama mengklaim otoritas atas pasar spot kripto.
Akibatnya, para legislator tidak berhasil merampungkan perumusan aturan yang didukung kedua pihak sebelum sesi berakhir.
Regulasi DeFi pun menjadi salah satu pembahasan yang alot. Beberapa senator mengusulkan agar protokol decentralized tanpa perantara pengendali memperoleh pengecualian.
Sementara itu, senator lain memperingatkan bahwa pengecualian yang terlalu luas bisa melemahkan penegakan hukum dan memunculkan celah regulasi.
Kelompok advokasi konsumen juga menambah tekanan dengan menentang sebagian isi RUU ini. Mereka berpendapat kerangka regulasi ini memindahkan kekuasaan dari SEC serta berisiko melemahkan perlindungan investor setelah beberapa kegagalan besar aset kripto.
Penolakan itu akhirnya mendorong revisi tambahan dan memperlambat proses negosiasi.
Meski tertunda, RUU ini sangat berbeda dari beberapa regulasi kripto lain yang sudah disahkan. Tidak seperti GENIUS Act, yang hanya berfokus pada stablecoin, RUU struktur pasar ini justru mengatur seluruh ekosistem perdagangan aset kripto.
RUU tersebut juga menetapkan aturan untuk exchange, broker, penyedia kustodi, dan penerbit token di bawah satu kerangka federal yang terpadu.
RUU ini bahkan lebih maju daripada regulasi berbasis penegakan hukum saja. RUU ini memperkenalkan standar klasifikasi aset secara formal, dan mengurangi ketergantungan pada putusan pengadilan untuk menentukan apakah suatu token tergolong sekuritas atau komoditas.
Para legislator menyatakan bahwa pendekatan ini akan menggantikan ketidakpastian hukum dengan kejelasan berdasarkan undang-undang.
Upaya diplomatik untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina terlihat semakin maju pada hari Senin, saat pejabat AS, Ukraina, dan Eropa menguraikan dasar-dasar kemungkinan gencatan senjata dan kerangka keamanan pasca-perang.
Perkembangan ini menjadi salah satu kemajuan diplomatik paling signifikan sejak konflik dimulai. Tanda-tanda positif ini sudah mendorong investor untuk menilai ulang risiko geopolitik di seluruh pasar global, termasuk aset kripto.
Bagi kripto, yang belakangan ini mengalami penurunan tajam akibat dinamika risk-off global, gencatan senjata bisa mengubah sentimen, tapi tetap ada beberapa catatan penting.
Momentum Diplomatik Meningkat untuk Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Negosiator dari Ukraina, AS, dan sekutu utama Eropa bertemu di Berlin minggu ini dalam putaran diskusi intensif yang fokus untuk mengakhiri permusuhan dan mencegah konflik kembali terjadi.
Pejabat yang terlibat dalam diskusi tersebut menyebutkan kemajuan sebagai hal yang signifikan, dengan kesepakatan pada sebagian besar elemen yang diusulkan dalam kerangka perdamaian.
Pejabat AS mengonfirmasi bahwa Washington telah sepakat untuk mendukung jaminan keamanan bermakna bagi Ukraina sebagai bagian dari perjanjian damai, menjawab permintaan Kyiv selama ini untuk perlindungan dari agresi di masa depan.
Flood of positive-sounding headlines as US official briefs media on Ukraine talks, says 90% of issues solved, Polymarket pricing just 3% odds of ceasefire this year pic.twitter.com/IMVlegXJGW
Menurut pejabat yang tahu jalannya perundingan, negosiator kini sepakat untuk sekitar 90% dari kerangka yang diajukan.
Namun, perbedaan yang tersisa berpusat pada pertanyaan wilayah di Ukraina timur, terutama di wilayah Donetsk.
Pemimpin Eropa semakin menegaskan dorongan diplomasi dengan menyetujui rencana pembentukan pasukan multinasional yang dipimpin Eropa untuk membantu menstabilkan Ukraina jika gencatan senjata tercapai. Usulan ini juga mencakup mekanisme pemantauan dan verifikasi yang didukung AS untuk memantau kepatuhan gencatan senjata dan merespons pelanggaran.
Most recent polls suggest that only 38% of Ukraine's population are in favor of giving up any territory, even if it means the war must drag on. pic.twitter.com/kSsAPc6ZsS
Opini publik di Ukraina tetap menjadi batasan dalam perundingan. Survei yang dikutip oleh Reuters menunjukkan mayoritas warga Ukraina menolak kompromi wilayah besar atau adanya batasan pada kemampuan militer negara, kecuali ada komitmen keamanan yang tegas dan bisa ditegakkan.
Pertempuran tetap berlangsung meski ada negosiasi
Walaupun pembicaraan diplomatik berjalan maju, operasi militer belum berhenti. Pada hari Senin, pasukan Ukraina melancarkan serangan tambahan menggunakan drone jarak jauh terhadap infrastruktur minyak Rusia di Laut Kaspia, sehingga mengganggu produksi di beberapa platform utama untuk ketiga kalinya dalam beberapa hari belakangan.
Serangan ini menyoroti strategi Kyiv untuk memberi tekanan ekonomi pada pendapatan energi Rusia ketika negosiasi belum mencapai hasil.
Ukraine has opened another front against Russia. Ukraine has begun striking Russian oil platforms and ships in the Caspian Sea. Russia is helpless to stop these Ukrainian drone and missile attacks. pic.twitter.com/bD3YW5Yg4P
Ukraina juga mengklaim telah mengenai kapal selam kelas Kilo milik Rusia di pelabuhan Novorossiysk menggunakan drone bawah laut.
Jika terbukti benar, hal ini akan menunjukkan semakin canggihnya kemampuan angkatan laut asimetris Ukraina. Verifikasi independen atas klaim tersebut masih terbatas, sementara pejabat Rusia membantah adanya kerusakan.
Apa Arti Gencatan Senjata untuk Pasar Aset Kripto
1. Permintaan Safe-Haven Berkurang dan Minat Risiko Meningkat
Sebuah gencatan senjata yang kredibel akan menghilangkan salah satu sumber risiko besar di dunia. Di pasar dengan sentimen risiko sebagai penggerak utama, penurunan eskalasi seperti ini dapat:
Menambah daya tarik pada aset berisiko secara luas, sehingga menurunkan permintaan terhadap aset safe haven tradisional seperti US Treasuries dan US dollar.
Mendukung aset seperti Bitcoin dan altcoin besar karena investor mulai kembali memilih investasi dengan risiko lebih tinggi.
Menurunkan volatilitas yang diharapkan di pasar saham dan aset digital.
Mekanismenya sederhana: dengan risiko geopolitik yang berkurang, dana yang sebelumnya mencari keamanan bisa kembali masuk ke aset berisiko, sehingga berpotensi mendorong harga Bitcoin dan Ethereum naik. Selera risiko yang lebih besar juga bisa menguntungkan altcoin, yang biasanya melesat lebih tinggi saat pasar mulai pulih.
Peluang Gencatan Senjata Rusia-Ukraina di Polymarket Sebelum Awal 2026 Meningkat | Sumber: Polymarket
2. Narasi Energi dan Inflasi
Gencatan senjata berkelanjutan juga bisa memengaruhi pasar komoditas, khususnya jika tekanan pada harga energi menurun. Harga energi global yang turun atau stabil dapat:
Menurunkan ekspektasi inflasi di Eropa dan wilayah lain.
Mengurangi tekanan pada bank sentral untuk tetap menjalankan kebijakan ketat.
Membuka peluang kelonggaran likuiditas lebih lanjut, yang secara historis mendukung valuasi lebih tinggi untuk aset berisiko seperti aset kripto.
Namun, transmisi pengaruh ini tidak langsung maupun instan. Semua tergantung pada seberapa cepat pasar melihat perubahan struktural di pasar energi dan arah kebijakan bank sentral.
Apa Saja yang Bisa Membatasi Pemulihan Aset Kripto
Meski gencatan senjata dapat menurunkan risiko geopolitik, hal ini tidak sepenuhnya mampu menangkal tekanan ekonomi makro yang memengaruhi pasar aset kripto beberapa bulan terakhir:
Ketidakpastian bank sentral yang terus berlanjut: Jika Bank of Japan melanjutkan pengetatan dan data Amerika Serikat terus menunjukkan inflasi yang membandel, maka likuiditas bisa tetap terbatas, sehingga kenaikan pada aset berisiko bisa tertahan.
Posisi pasar derivatif: Leverage jadi pemicu utama penurunan aset kripto di masa lalu. Reli sesaat bisa memicu pembukaan posisi baru serta funding rate yang tinggi, tapi bisa saja terbalik jika tekanan ekonomi makro kembali muncul.
Kondisi likuiditas: Gencatan senjata memang kabar baik, namun reli harga aset yang berkelanjutan membutuhkan likuiditas yang cukup besar. Tanpa sinyal yang lebih jelas tentang pelonggaran kondisi keuangan, aset kripto mungkin hanya akan mengalami reli singkat sementara.
Penurunan Bitcoin Saat Rusia Menyerang Ukraina Tahun 2022 | Sumber: Reuters
Gencatan senjata memang positif, namun belum cukup
Kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina akan menjadi perubahan besar di dunia geopolitik serta awalnya bisa mendongkrak aset berisiko, termasuk aset kripto.
Namun, dampak lebih luas terhadap pasar aset kripto sangat bergantung pada bagaimana gencatan senjata ini bersinggungan dengan kondisi likuiditas, ekspektasi kebijakan bank sentral, dan selera risiko global.
Dalam jangka pendek, aset kripto bisa mendapat reli relief yang berarti, didorong oleh sentimen dan pergeseran risiko.
Untuk jangka menengah, tren pasar mungkin akan bergantung pada apakah hasil gencatan senjata benar-benar mampu meredakan tekanan inflasi dan likuiditas — karena faktor makro ini menjadi pendorong utama perubahan aset digital dalam beberapa bulan terakhir.
Bitcoin turun ke level US$85.000 pada 15 Desember, memperpanjang penurunan terbarunya seiring risiko ekonomi makro global, peluruhan leverage, dan likuiditas tipis bertemu dalam waktu bersamaan. Penurunan ini menghapus lebih dari US$100 miliar dari total kapitalisasi pasar aset kripto hanya dalam beberapa hari, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah aksi jual ini sudah selesai.
Walau tidak ada satu pemicu tunggal, lima faktor yang saling tumpang tindih mendorong Bitcoin turun dan bisa terus memberi tekanan pada harga dalam waktu dekat.
Ketakutan Kenaikan Suku Bunga Bank of Japan Picu De-Risking Global
Selama bertahun-tahun, investor meminjam yen murah untuk membeli aset berisiko tinggi seperti saham dan aset kripto. Saat suku bunga Jepang naik, aktivitas ini pun berbalik. Investor menjual aset risiko demi membayar kembali utang yen.
Bitcoin sebelumnya juga sudah merespons dengan tajam terhadap kenaikan suku bunga BOJ. Dalam tiga kejadian terakhir, BTC turun antara 20% hingga 30% dalam beberapa minggu setelahnya. Trader sudah mulai mengantisipasi pola historis itu sebelum keputusan dikeluarkan, sehingga Bitcoin pun menurun lebih dulu.
Bank of Japan is about to hike rates with 0.25% on December 19
Bitcoin dumped the last 3 times the BoJ hiked interest rates:
Data Ekonomi AS Kembali Picu Ketidakpastian Kebijakan
Pada saat yang sama, para trader mengurangi risiko menjelang jadwal padat data makroekonomi Amerika Serikat, termasuk data inflasi dan ketenagakerjaan.
The Fed baru-baru ini memangkas suku bunga, tapi pejabatnya menyampaikan sikap hati-hati soal kecepatan pelonggaran ke depan. Ketidakpastian itu berdampak bagi Bitcoin, yang kini makin sering diperdagangkan sebagai aset makro sensitif likuiditas daripada sekadar lindung nilai terpisah.
Dengan inflasi masih di atas target dan data ketenagakerjaan yang diprediksi melemah, pasar kesulitan memprediksi langkah The Fed berikutnya. Keraguan tersebut mengurangi permintaan spekulatif dan membuat trader jangka pendek memilih menunggu.
Akibatnya, Bitcoin kehilangan momentum tepat saat mendekati level teknikal kunci.
Data derivatif menunjukkan lebih dari US$200 juta posisi long leverage dilikuidasi dalam hitungan jam. Trader long sebelumnya membuka posisi optimistis usai pemangkasan suku bunga oleh The Fed awal bulan ini.
Ketika harga melemah, sistem likuidasi otomatis menjual Bitcoin untuk menutup kerugian. Penjualan ini membuat harga makin jatuh, menimbulkan likuidasi beruntun dalam efek umpan balik.
Efek mekanis ini menjelaskan kenapa pergerakan harga terjadi secara cepat dan tajam, bukan bertahap.
Likuidasi Kripto Pada 15 Desember | Sumber: Coinglass
Likuiditas Tipis di Akhir Pekan Memperbesar Ayunan Harga
Waktu terjadinya aksi jual membuat situasi makin parah.
Bitcoin terkoreksi di saat perdagangan akhir pekan yang tipis, ketika likuiditas biasanya lebih rendah dan order book juga dangkal. Dalam kondisi seperti itu, order jual yang tak terlalu besar pun bisa menggerakkan harga dengan agresif.
Holder besar dan desk derivatif mengurangi eksposur saat likuiditas kecil, sehingga volatilitas pun makin tinggi. Dinamika ini membuat Bitcoin tergelincir dari kisaran rendah US$90.000 menuju US$85.000 dalam waktu singkat.
Penurunan saat akhir pekan seringkali tampak dramatis meski fundamental pasar secara umum tidak berubah.
Selama aksi jual, data on-chain dan pasar menunjukkan Wintermute melepas sejumlah besar Bitcoin — diperkirakan bernilai lebih dari US$1,5 miliar — ke exchange terpusat. Perusahaan ini dilaporkan menjual BTC untuk menyeimbangkan risiko dan menutup eksposur setelah volatilitas dan kerugian di pasar derivatif baru-baru ini.
Karena Wintermute menjadi penyedia likuiditas di pasar spot maupun derivatif, aksi jualnya punya dampak besar.
Wintermute Mengirim Bitcoin ke Exchange Terpusat | Sumber: Arkham
Waktu penjualan juga sangat berpengaruh. Aktivitas Wintermute terjadi saat kondisi likuiditas rendah, sehingga memperbesar pergerakan penurunan dan mempercepat penurunan harga Bitcoin menuju US$85.000.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Apakah Bitcoin turun lebih dalam sekarang bergantung pada tindak lanjut situasi ekonomi makro, bukan berita spesifik soal kripto.
Jika Bank of Japan mengonfirmasi kenaikan suku bunga dan imbal hasil global naik, Bitcoin bisa tetap tertekan karena perdagangan carry trade semakin dibuka. Nilai yen yang kuat juga bakal menambah tekanan tersebut.
tapi jika pasar sudah memasukkan pergerakan ini secara penuh dan data AS mulai melemah sehingga harapan pemangkasan suku bunga muncul lagi, Bitcoin bisa stabil setelah fase likuidasi selesai.
Untuk saat ini, aksi jual pada 15 Desember mencerminkan penyesuaian karena faktor makro, bukan kegagalan struktur pasar kripto — namun volatilitas nampaknya tidak akan langsung mereda.
Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir 4 tahun. Sanksi Barat awalnya bertujuan untuk mengisolasi Rusia secara finansial. Tapi, sanksi ini justru memaksa Rusia untuk beradaptasi.
Pada tahun 2025, BeInCrypto mulai mendokumentasikan bagaimana Rusia dan aktor-aktor yang terkait dengan Rusia membangun kembali jalur pembayaran dengan menggunakan aset kripto. Yang muncul bukan hanya satu exchange atau satu token, tapi sebuah sistem tangguh yang dirancang agar bisa bertahan dari pembekuan, penyitaan, ataupun keterlambatan penegakan hukum.
Investigasi ini merekonstruksi sistem tersebut secara kronologis, berdasarkan analisis forensik on-chain dan wawancara dengan para penyidik yang melacak aliran dana itu.
Tanda Peringatan Pertama Bukan Tindak Kriminal
Pertanda awal tidak mengarah ke ransomware atau pasar gelap di darknet. Sinyal utamanya justru ke perdagangan.
Pemerintah mulai mempertanyakan bagaimana aliran uang melintasi perbatasan untuk kebutuhan impor, bagaimana barang dual-use dibayar, dan bagaimana transaksi bisa terjadi tanpa peran bank.
Bersamaan dengan itu, data on-chain menunjukkan OTC desk Rusia mengalami lonjakan aktivitas. Exchange yang menjadi tempat likuiditas OTC dari Rusia juga melihat volume yang meningkat tajam, terutama di Asia.
Sementara itu, grup Telegram dan forum di darknet secara terbuka membahas cara menghindari sanksi. Percakapan ini tidak tersembunyi, melainkan menjelaskan metode praktis untuk memindahkan nilai melintasi perbatasan tanpa melibatkan bank.
Caranya sangat sederhana. OTC desk menerima rubel di dalam negeri, kadang dalam bentuk tunai. Setelah itu, mereka menerbitkan stablecoin atau aset kripto. Lalu aset kripto itu digunakan untuk menyelesaikan pembayaran di luar negeri, agar bisa diubah ke mata uang lokal di negara tujuan.
Garantex jalankan pusat pencucian aset kripto Rusia
Garantex memegang peran penting dalam ekosistem ini. Exchange ini menjadi pusat likuiditas bagi OTC desk, para migran, dan pembayaran terkait perdagangan.
Rusia Menggunakan Proxy UEA untuk Hindari Sanksi
Bahkan setelah sanksi awal, Garantex tetap berinteraksi dengan exchange yang resmi di luar negeri. Aktivitas ini terus berjalan selama beberapa bulan.
Saat penegakan hukum akhirnya meningkat, orang-orang memperkirakan akan terjadi gangguan besar. Tapi yang terjadi justru adalah persiapan matang.
“Bahkan orang-orang yang meninggalkan Rusia tetap menggunakan Garantex untuk memindahkan uang mereka ke luar. Kalau kamu ingin pindah ke tempat seperti Dubai, ini jadi salah satu cara utama transfer dana setelah jalur perbankan tradisional terputus. Bagi banyak warga Rusia yang ingin pergi dari negaranya, Garantex jadi jalan keluar yang praktis. Ini adalah salah satu dari sedikit cara yang masih bisa digunakan untuk memindahkan uang ke luar negeri setelah bank dan SWIFT sudah tidak bisa diandalkan lagi,” ujar Lex Fisun, CEO Global Ledger
Penyitaan Memicu Perebutan Cadangan
Pada hari saat infrastruktur Garantex disita di bulan Maret 2025, sebuah wallet Ethereum yang terhubung langsung dengan Garantex dengan cepat mengkonsolidasikan lebih dari 3.200 ETH. Dalam hitungan jam, hampir seluruh saldo itu dipindahkan ke Tornado Cash.
Langkah itu sangat penting. Tornado Cash memang tidak untuk pencairan, tapi digunakan untuk memutus jejak transaksi.
Grafik Konsolidasi Cadangan ETH dan Transfer ke Tornado Cash. Sumber: Global Ledger
Beberapa hari setelah itu, cadangan Bitcoin yang sudah lama tidur mulai bergerak. Wallet yang tidak disentuh sejak 2022 mulai mengkonsolidasikan BTC. Ini bukan aksi jual panik, melainkan pengelolaan aset treasury di tengah tekanan.
Grafik Aktivasi Kembali Cadangan BTC
Jadi, terbukti aset di luar kendali stablecoin masih bisa diakses kapan saja.
Grinex diam-diam diluncurkan dan mulai mendukung USDT. Arus dana yang ditelusuri bergerak melalui TRON dan terkoneksi dengan infrastruktur yang berkaitan dengan Grinex. Pengguna melaporkan saldo mereka muncul kembali dengan nama baru.
“Sepertinya ini adalah rebranding paling mencolok yang pernah kami temui. Namanya hampir sama, websitenya juga mirip, dan pengguna yang kehilangan akses ke Garantex mendapati saldonya muncul kembali di Grinex,” terang Fisun kepada BeInCrypto.
Akhir Juli 2025, Garantex mengumumkan pembayaran kepada mantan pengguna dalam Bitcoin dan Ethereum secara terbuka. Data on-chain mengonfirmasi bahwa sistem ini sebenarnya sudah berjalan.
Setidaknya, crypto senilai US$25 juta sudah didistribusikan. Masih banyak lagi yang belum tersentuh.
Struktur pembayaran mengikuti pola yang jelas, dengan cadangan dicairkan lewat mixer, wallet agregasi, dan cross-chain bridge sebelum sampai ke pengguna.
Diagram Alur Pembayaran Tingkat Tinggi
Pencairan Ethereum Bergantung pada Kompleksitas
Pembayaran Ethereum memakai cara pengaburan yang disengaja. Dana berpindah lewat Tornado Cash, masuk ke protokol DeFi, lalu menyeberang ke beberapa chain. Transfer bergerak di antara Ethereum, Optimism, dan Arbitrum sebelum akhirnya masuk ke wallet pembayaran.
Meski strukturnya rumit, hanya sebagian kecil cadangan ETH yang sampai ke pengguna. Lebih dari 88% tetap tidak tersentuh, menandakan pembayaran masih pada tahap awal.
Pembayaran Bitcoin Menyingkap Kelemahan Lain
Pembayaran Bitcoin jauh lebih sederhana dan terpusat.
Penyelidik menemukan beberapa wallet pembayaran yang terhubung ke satu hub agregasi, yang menerima hampir 200 BTC. Hub ini tetap aktif selama beberapa bulan setelah penyitaan.
Hal yang lebih menarik adalah ke mana dana itu bergerak berikutnya.
Wallet sumber sering melakukan transaksi dengan alamat deposit milik salah satu exchange terpusat terbesar di dunia. Sisa transaksi (“change”) selalu kembali ke sana.
Mengapa Sanksi Barat Sulit Mengejar
Sanksi Barat tidak sepenuhnya absen. Sanksi datang terlambat, pelaksanaannya tidak merata, dan prosesnya berjalan lambat.
Saat Garantex benar-benar dihentikan, penyelidik sudah mencatat pergerakan dana senilai miliaran US$ melalui wallet mereka.
Bahkan setelah sanksi diberlakukan, exchange tersebut tetap berinteraksi dengan platform terregulasi di luar negeri karena memanfaatkan jeda waktu antara penetapan sanksi, penerapan, dan update kepatuhan.
“Sanksi hanya efektif di atas kertas. Masalahnya ada pada eksekusi. Miliaran dana masih bisa bergerak karena penegakan berjalan lambat, terpecah-pecah, dan sering tertinggal dari kecepatan sistem kripto beradaptasi. Masalahnya bukan sanksi tidak ada, tapi pelaksanaannya terlalu lambat untuk sistem yang bergerak secepat kripto,” tutur CEO Global Ledger.
Kesenjangan tersebut memungkinkan Garantex beradaptasi. Wallet sering berpindah. Hot wallet berubah secara acak. Saldo yang tersisa dipindahkan dengan pola yang meniru aktivitas normal pada exchange sehingga sistem kepatuhan otomatis jadi kurang efektif.
Sektor swasta pun kesusahan mengejar. Bank dan exchange harus menyeimbangkan kewajiban kepatuhan dengan kecepatan transaksi, kenyamanan pelanggan, serta biaya operasional.
Dalam situasi seperti itu, terekspos sanksi bisa lolos jika aktivitasnya tidak menimbulkan sinyal bahaya yang jelas.
Hingga Oktober 2025, infrastruktur pembayaran ini masih beroperasi. Cadangan dana masih tersedia. Jalur keluar tetap terbuka.
Ini bukanlah kehancuran sebuah exchange, melainkan evolusi dari suatu sistem.
Strategi kripto Rusia di 2025 menunjukkan bagaimana ekonomi yang terkena sanksi bisa tetap bertahan dengan membangun jalur paralel, menjaga likuiditas, dan mengubah rute ketika terblokir.
Tether telah mengajukan proposal pasti dengan pembayaran tunai penuh untuk membeli seluruh 65,4% saham Exor di Juventus Football Club, klub paling sukses dalam sejarah sepak bola Italia dan juara Serie A sebanyak 36 kali.
Jika disetujui oleh regulator serta diterima oleh Exor, Tether menyatakan bahwa mereka akan melakukan penawaran tender publik untuk sisa saham dengan harga yang sama, seluruhnya didanai dari modal mereka sendiri. Perusahaan juga berkomitmen untuk menginvestasikan hingga €1 miliar guna mendukung dan mengembangkan klub setelah proses akuisisi selesai.
Apa Arti Kerja Sama Juventus bagi Tether
Proposal ini, yang diumumkan pada 12 Desember, menjadi salah satu langkah paling ambisius yang diambil perusahaan aset kripto di dunia olahraga elit. Hal ini menandakan pergeseran strategi Tether dari penerbit stablecoin murni menjadi investor modal jangka panjang di institusi tradisional.
Dalam pengumumannya, CEO Tether Paolo Ardoino mendeskripsikan Juventus sebagai simbol kedisiplinan, ketangguhan, serta kesinambungan—nilai-nilai yang ia sebut mencerminkan bagaimana Tether dibangun, ujar Ardoino.
JUST IN: Tether wants to acquire Italian football club Juventus.
Juventus is a 36-time domestic league champion, making it the most successful club in Italian football history. pic.twitter.com/l1yncxgW9L
Dari sisi bisnis, akuisisi ini akan memberi Tether kendali atas merek olahraga yang diakui secara global, memperluas jejak mereka di luar infrastruktur keuangan ke bidang media, hiburan, dan ekonomi penggemar di seluruh dunia.
Berbeda dengan sponsor jangka pendek atau kemitraan fan token, kepemilikan menempatkan Tether di pusat tata kelola serta strategi jangka panjang klub.
Tether Akan Investasi €1 Miliar di Juventus Jika Akuisisi Sukses.
Langkah ini juga menguatkan klaim Tether bahwa mereka beroperasi dari posisi kesehatan neraca keuangan yang kuat, karena mampu menggelontorkan miliaran modal tanpa pendanaan eksternal.
Bagian dari Strategi Ekspansi yang Lebih Luas
Proposal Juventus ini mengikuti rangkaian aksi profil tinggi dari Tether dan USDT dalam beberapa pekan terakhir.
Baru-baru ini, Tether telah memperoleh pengakuan regulasi untuk USDT sebagai Token Acuan Fiat di ADGM Abu Dhabi, memperluas penggunaan stablecoin berlisensi ini di berbagai blockchain.
Pada saat yang sama, perusahaan juga tengah mengeksplorasi tokenisasi sahamnya sendiri, menandakan keterbukaan pada struktur perusahaan baru yang dibangun di atas teknologi blockchain.
Semua perkembangan ini menunjukkan bahwa Tether tengah menjalankan strategi diversifikasi jauh melampaui penerbitan stablecoin, sementara
Juventus dan Aset Kripto: Bukan Pertama Kali Terhubung
Juventus sendiri bukan pendatang baru di dunia aset kripto.
Klub ini sebelumnya telah meluncurkan fan token $JUV di platform Chiliz dan Socios, yang memungkinkan penggemar untuk ikut serta dalam polling dan inisiatif interaktif. Juventus juga telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan aset kripto sebagai sponsor, termasuk perjanjian branding yang dipimpin exchange dalam beberapa musim terakhir.
Fan Token JUV Melonjak Setelah Pengumuman Tether. Sumber: CoinGecko
namun, proposal Tether jauh melampaui sekadar kemitraan kripto sebelumnya. Jika terealisasi, langkah ini berarti perusahaan aset digital akan memegang kendali operasional penuh—suatu langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk klub sekelas Juventus.
Transaksi ini masih menunggu penerimaan dari Exor, perjanjian hukum yang pasti, serta persetujuan dari regulator. Jika seluruh syarat tersebut terpenuhi, Tether berencana untuk melanjutkan dengan penawaran tender publik untuk sisa saham.
Klaim bahwa perusahaan trading Wall Street, Jane Street, memicu “dump” Bitcoin setiap hari pukul 10 pagi kembali muncul pada 12 Desember, setelah BTC mengalami penurunan tajam di hari itu.
Spekulasi di media sosial kembali menyorot trader institusi dan market maker ETF. Tapi, jika melihat data lebih dalam, cerita ini sebenarnya lebih kompleks.
Klaim tersebut menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan ini sengaja menurunkan harga untuk memicu likuidasi, lalu membeli kembali di harga lebih murah. Sejauh ini, tidak ada regulator, exchange, atau sumber data yang pernah mengonfirmasi adanya aktivitas terkoordinasi seperti itu.
BREAKING: The 10am manipulation is back.
Bitcoin dropped $2,000 in 35 minutes and wiped out $40 billion from its market cap.
$132 million worth of longs have been liquidated in the past 60 minutes.
Data Futures Bitcoin tidak menunjukkan adanya aksi dump agresif
Bitcoin bergerak sideways hari ini selama pembukaan pasar AS, dengan pergerakan sempit di kisaran US$92.000–US$93.000. Tidak ada aksi jual mendadak atau tidak wajar tepat pada pukul 10 pagi ET.
Penurunan tajam justru terjadi setelahnya, mendekati waktu tengah hari di AS. Harga BTC sempat turun di bawah US$90.000 sebelum stabil lagi, sehingga menunjukkan tekanan terjadi lebih lambat, bukan tepat saat pasar dibuka.
Open Interest Bitcoin futures di berbagai exchange mayor tetap relatif stabil. Total open interest hampir tidak berubah sepanjang hari, sehingga tidak tampak adanya kenaikan besar posisi short baru.
Di CME, yang menjadi pasar utama bagi trading institusi, open interest justru turun sedikit. Pola ini biasanya menandakan pengurangan risiko atau hedging, bukan penjualan agresif satu arah.
Total Open Interest BTC Futures | Sumber: CoinGlass
Jika memang ada perusahaan trading besar yang mengatur dump secara terkoordinasi, biasanya akan terlihat lonjakan tajam atau penurunan ekstrem pada open interest. Tapi, hal itu tidak tampak di data hari ini.
Likuidasi Menjelaskan Pergerakan
Data likuidasi justru memberikan penjelasan lebih jelas. Dalam 24 jam terakhir, total likuidasi aset kripto melampaui US$430 juta, dan mayoritas berasal dari posisi long.
Hanya untuk Bitcoin saja, lebih dari US$68 juta posisi terlikuidasi, sedangkan likuidasi Ethereum bahkan lebih tinggi lagi. Ini menunjukkan adanya pembersihan leverage di seluruh pasar, bukan hanya kejadian khusus Bitcoin.
Likuidasi Kripto pada 12 Desember | Sumber: CoinGlass
Jika harga turun di bawah level penting, likuidasi paksa dapat mempercepat penurunan. Sering kali, kondisi ini menyebabkan harga anjlok tajam tanpa harus ada satu penjual utama yang mendominasi pasar.
Paling penting, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS mencatat arus keluar US$77 juta pada 11 Desember, setelah dua hari berturut-turut mengalami arus masuk stabil. Efek guncangan harga hari ini mayoritas tercermin dari peristiwa tersebut.
Arus Masuk Harian ETF Bitcoin AS | Sumber: SoSoValue
Tidak Ada Satu Exchange yang Memimpin Sell-Off
Pergerakan ini tersebar di berbagai exchange seperti Binance, CME, OKX, dan Bybit. Tidak ada bukti tekanan jual terkonsentrasi pada satu exchange atau satu instrumen saja.
Hal ini penting karena manipulasi terkoordinasi biasanya meninggalkan jejak yang jelas. Namun, kejadian ini justru menunjukkan adanya partisipasi luas lintas pasar dan konsisten dengan aksi unwind risiko secara otomatis.
Mengapa Narasi Jane Street Terus Kembali
Volatilitas Bitcoin sering terkonsentrasi di jam perdagangan AS karena aktivitas ETF, rilis data ekonomi makro, dan penyesuaian portofolio institusi. Faktor struktural seperti ini bisa membuat pergerakan harga tampak berpola.
Jane Street Bots already entered Polymarket xD
While most traders chase narratives, one Polymarket account turned 15-minute crypto prediction windows into a mechanical profit engine.
Trader didn't build a sophisticated arbitrage bot.
Keterlibatan Jane Street sebagai market maker ETF memang membuatnya jadi sasaran spekulasi. Tapi, market maker sebenarnya hanya melakukan hedging dan manajemen inventori, bukan menyerang harga secara satu arah.
Peristiwa hari ini pun menunjukkan pola yang sudah umum di pasar kripto: leverage menumpuk, harga tergelincir, likuidasi terjadi berantai, dan narasi pun bermunculan.
Menjelang Natal 2025, Bitcoin berada di posisi yang rapuh namun menarik. Harga diperdagangkan di kisaran US$93.000 setelah berminggu-minggu tekanan. Empat grafik penting menunjukkan market yang sudah memasuki akhir fase koreksi, tapi masih belum ada pemicu bullish yang jelas.
Data ini menyoroti tiga kekuatan utama yang sedang terjadi. Pembeli baru mengalami kerugian besar, sedangkan crypto whale baru juga mulai menyerah. Kondisi ekonomi makro masih sangat memengaruhi harga, meskipun kekuatan pembelian spot pelan-pelan mulai kembali.
Holder Bitcoin Jangka Pendek Sedang Alami Kerugian Besar
Grafik pertama melacak realized profit and loss dari short-term holder (STH). Grup ini berisi koin Bitcoin yang dibeli dalam beberapa bulan terakhir. “Realized price” mereka adalah rata-rata harga beli koin-koin tersebut.
Keuntungan dan Kerugian Realisasi Short-Term Holder Bitcoin | Sumber: CryptoQuant
Pada awal 2025, para STH menikmati keuntungan besar. Rata-rata posisi mereka ada di keuntungan 15–20% saat Bitcoin bergerak naik. Fase itu mendorong banyak orang untuk profit taking dan menambah tekanan jual di dekat level tertinggi.
Sekarang situasinya berbalik. Bitcoin diperdagangkan di bawah realized price STH, dan kelompok ini mencatat kerugian sekitar -10%. Histogram pada grafik berwarna merah, menunjukkan salah satu periode kerugian terdalam sepanjang 2025.
Ada dua konsekuensi dari fenomena ini.
Dalam waktu dekat, para holder yang sedang rugi ini bisa menjual setiap kali harga naik. Banyak yang hanya ingin keluar saat break even, sehingga reli harga tertahan di level masuk mereka.
Namun, area kerugian yang dalam dan bertahan lama biasanya muncul di akhir fase koreksi. Hal ini menjadi sinyal bahwa holder lemah sudah menerima kerugian yang besar.
Pada satu titik, kekuatan jual dari kelompok ini juga mulai habis.
75% of Short-Term Holder's coins are sitting in loss (over 4.36 million BTC).
Interestingly enough, this is a comparable trend to the prior two local bottoms of this Bitcoin cycle. pic.twitter.com/2w1J4rXzi9
Secara historis, sinyal pembalikan utama terjadi ketika harga berhasil naik menembus realized price STH dari bawah. Pergerakan ini menandakan bahwa tekanan jual paksa sudah berkurang dan permintaan baru mulai menyerap pasokan.
Grafik kedua menampilkan realized profit and loss berdasarkan kelompok whale. Aliran dana dipisahkan antara “whale baru” dan “whale lama”. Whale baru adalah para holder besar yang baru saja mengakumulasi Bitcoin.
Keuntungan Realisasi para Whale Bitcoin Sejak November 2025 | Sumber: CryptoQuant
Kemarin, whale baru mencetak kerugian sebesar US$386 juta hanya dalam sehari. Bar yang tergambar pada grafik berbentuk lonjakan negatif besar. Ada beberapa bar merah besar lain yang berkelompok di sekitar titik terendah baru-baru ini.
Whale lama justru menunjukkan cerita berbeda. Kerugian dan keuntungan mereka jauh lebih kecil dan lebih seimbang. Mereka tidak keluar dari market secepat para pendatang baru.
Pola ini sangat umum di fase akhir koreksi. Whale baru biasanya membeli di harga tinggi, terkadang pakai leverage atau terbawa narasi tertentu. Ketika harga bergerak melawan posisi mereka, merekalah yang panik menjual lebih dulu.
Panik jual ini justru membawa manfaat bagi struktur market. Koin berpindah dari tangan besar yang lemah ke tangan-tangan yang lebih kuat atau investor kecil. Potensi tekanan jual dari kelompok ini akan berkurang setelah peristiwa ini selesai.
Dalam jangka pendek, aksi panik seperti ini memang bisa menekan harga lebih rendah. Tapi dalam jangka menengah, fundamental basis holder Bitcoin jadi jauh lebih sehat.
Market pun bakal lebih tangguh ketika para penjual besar yang panik sudah keluar.
Suku Bunga Riil Masih Menjadi Penggerak Bitcoin
Grafik ketiga menggabungkan pergerakan Bitcoin dengan imbal hasil riil AS dua tahun (dua tahun) yang dibalik. Imbal hasil riil mengukur tingkat bunga setelah disesuaikan dengan inflasi. Pola ini bergerak hampir bersamaan dengan BTC sepanjang 2025.
Saat imbal hasil riil turun, garis kebalikan pada grafik justru naik. Bitcoin biasanya naik bersama garis tersebut karena kondisi likuiditas membaik. Imbal hasil riil yang lebih rendah membuat aset berisiko seperti Bitcoin lebih menarik daripada obligasi aman.
Suku Bunga Riil 2 Tahun (Dibalik) dengan Grafik BTC
Sejak akhir musim panas, imbal hasil riil naik lagi. Garis kebalikan menurun, dan Bitcoin ikut turun. Ini menunjukkan bahwa kondisi makro masih jadi penentu arah utama market.
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed saja belum tentu cukup untuk memperbaikinya. Yang terpenting justru ekspektasi market terhadap perkembangan biaya pinjam riil. Jika ekspektasi inflasi turun lebih cepat dari suku bunga nominal, maka imbal hasil riil malah bisa naik.
Bagi Bitcoin, awal reli bullish yang baru dan kuat mungkin hanya bisa terjadi saat kondisi riil lebih longgar. Sampai pasar obligasi benar-benar menilai adanya perubahan itu, reli BTC masih terus mendapat hadangan dari faktor makro.
What is driving the drawdown in Bitcoin?
When you stop listening to Bitcoin pundits and start listening to what Bitcoin is saying about itself, then you will see the real truth
I am going to lay out the 3 major things you need to watch for Bitcoin right now 🧵 pic.twitter.com/FC60PPt2gG
Grafik keempat melacak Spot Taker CVD 90-hari di berbagai exchange utama. CVD mengukur volume bersih dari market order yang menyeberangi spread.
Grafik ini menunjukkan apakah pembeli atau penjual agresif yang mendominasi.
Selama beberapa minggu saat harga turun, pasar berada dalam rezim Taker Sell Dominant. Bar merah memenuhi grafik, karena penjual aktif mengisi order bid di berbagai pasar spot. Kondisi ini sejalan dengan pergerakan harga yang terus melemah.
Sekarang sinyalnya sudah berbalik. Metode ini baru saja beralih ke Taker Buy Dominant, sehingga bar hijau kembali muncul. Pembeli agresif kini lebih banyak dibanding penjual agresif di spot.
Taker Buy momentum is back 🔄
Bitcoin's 90-day Spot Taker CVD just flipped to **Taker Buy Dominant** — marking a shift in market behavior after weeks of sell-side pressure.
Ini memang perubahan awal, tapi cukup penting. Pembalikan tren sering dimulai dari pergeseran mikrostruktur seperti ini. Pertama, pembeli masuk, lalu harga mulai stabil, dan setelah itu arus modal yang lebih besar mengikuti.
Satu hari data saja pasti belum cukup. Namun, kalau tren hijau ini bertahan, itu menegaskan permintaan riil sudah kembali. Situasi ini menunjukkan saat pasar spot mampu menyerap suplai dari STH dan whale yang kapitulasi.
Apa Artinya untuk Harga Bitcoin Menjelang Natal
Jika digabungkan, keempat grafik menunjukkan ini adalah koreksi tahap akhir, bukan bull market baru.
Holder jangka pendek dan whale baru menanggung kerugian besar dan masih cenderung jual saat harga naik. Secara indeks, yield riil ekonomi makro tetap menahan nafsu risiko para pelaku pasar.
Bersamaan dengan itu, beberapa pondasi pemulihan mulai terlihat. Kapitulasi dari whale baru mampu membersihkan basis holder.
Pembeli spot taker juga sudah kembali, sehingga tekanan turun mulai melambat.
Menjelang Natal 2025, Bitcoin terlihat bergerak di rentang sempit dengan kecenderungan bearish, dan bertahan di sekitar US$90.000.
Penurunan tiba-tiba ke kisaran menengah atau atas US$80.000 tetap mungkin terjadi jika yield riil masih tinggi. Pergeseran tren ke bullish kemungkinan memerlukan tiga sinyal bersamaan:
Pertama, harga harus kembali di atas harga realisasi holder jangka pendek dan bertahan di atasnya. Kedua, yield riil dua tahun perlu menurun, sehingga kondisi keuangan jadi lebih longgar.
Ketiga, dominasi Taker Buy juga harus terus berlanjut, supaya permintaan spot yang kuat tetap bertahan.
Sampai ketiga syarat itu muncul, trader menghadapi market yang bergerak liar, terpengaruh data makro dan holder yang terjebak. Investor jangka panjang bisa melihat ini sebagai zona untuk merencanakan, bukan saatnya ambil risiko agresif.
Pengadilan Amerika Serikat telah menjatuhkan hukuman penjara selama 15 tahun kepada pendiri Terra, Do Kwon, dan mengakhiri salah satu kasus penipuan paling berdampak dalam sejarah aset kripto.
Putusan ini diumumkan pada 11 Desember 2025 setelah Kwon mengaku bersalah awal tahun ini.
Akhir dari Saga Crypto Winter 2022?
Putusan ini mengakhiri perjalanan hukum selama tiga tahun tujuh bulan yang bermula setelah ekosistem stablecoin algoritmik Terra runtuh pada Mei 2022, menghapus nilai pasar puluhan miliar dan memicu rangkaian kegagalan di sektor aset kripto.
Hukuman Kwon lebih ringan dari 25 tahun yang diterima oleh pendiri FTX, Sam Bankman-Fried, meski kedua kasus ini telah mengubah sikap regulator global terhadap aset digital.
Jaksa menyoroti besarnya kerugian akibat runtuhnya Terra, menyebut kerugian besar pada investor ritel serta dampak sistemik ke platform lending dan hedge fund.
Kwon sempat menghadapi tuntutan baik di Amerika Serikat maupun Korea Selatan sebelum diekstradisi. Pengakuan bersalahnya membuat seluruh proses hukum digabung di yurisdiksi AS, sehingga memungkinkan proses vonis hari ini.
Pengadilan menegaskan perlindungan investor dan akuntabilitas sebagai faktor utama saat menentukan masa hukuman.
Putusan ini menjadi titik balik bagi komunitas Terra yang masih memperdagangkan token warisan LUNC dan LUNA walaupun jaringan telah runtuh. Reaksi pasar tetap bergejolak ketika para trader mencoba mencerna dampak hukuman terhadap Kwon ini.
Harga Terra Luna Classic (LUNC) dalam Sepekan Terakhir | Sumber: CoinGecko
Dengan kasus ini yang telah selesai, regulator diperkirakan akan menjadikan putusan ini sebagai acuan untuk penegakan hukum di masa depan terhadap stablecoin algoritmik serta rekayasa keuangan berisiko tinggi di industri aset kripto.
Perusahaan venture a16z telah merilis prediksi tahunan tentang aset kripto, yang menjelaskan perubahan besar cara blockchain, agen AI, dan pembayaran global akan berjalan pada 2026.
Riset itu menyoroti tiga kekuatan utama — agen otonom, hilangnya sistem pembayaran tradisional, serta era baru blockchain yang mengutamakan privasi. Semua perkembangan tersebut menandakan adanya perombakan besar pada lapisan keuangan di internet.
AI agent akan mendorong perubahan besar
Perubahan paling besar, menurut a16z, adalah kemunculan agen AI sebagai peserta ekonomi. Saat ini, untuk setiap satu pekerja manusia di layanan keuangan, agen sudah melebihi jumlah pekerja hampir 100 banding 1.
Namun, sistem otonom ini masih belum punya identitas, izin, ataupun struktur kepatuhan. Pihak a16z memperkirakan bahwa pada 2026 akan hadir versi pertama dari KYA: Know Your Agent, yaitu lapisan identitas kriptografi yang menghubungkan agen dengan pemilik, batasan, serta tanggung jawab mereka.
Narasi Crypto Teratas dari 2025 | Sumber: CoinGecko
Tanpa ini, para agen bakal tetap menjadi “unbanked ghosts” yang tak bisa bertransaksi secara aman atau ikut serta di pasar nyata. Dengan identitas tersebut, mereka jadi pelaku pasar yang bisa diprogram untuk membelanjakan, berdagang, atau menyelesaikan nilai secara real-time.
Pembayaran Menghilang ke Dalam Infrastruktur Internet
Perubahan ini mendasari prediksi besar kedua: pembayaran akan menghilang ke dalam jaringan itu sendiri. Ketika agen AI memicu transaksi secara otomatis — membeli data, membayar waktu GPU, atau melunasi panggilan API — maka uang harus bergerak secepat dan sedetail informasi.
Teknologi baru seperti x402 memungkinkan perpindahan nilai bisa terjadi secara instan, permissionless, dan tanpa perantara.
Pada model ini, pembayaran bukan lagi lapisan aplikasi, melainkan perilaku asli dari jaringan. Bank, stablecoin, dan sistem settlement akan menjadi infrastruktur tak terlihat yang berada di balik perdagangan antar agen.
Secara khusus, begitu transaksi menjadi privat, pengguna akan menemui hambatan nyata saat berpindah chain karena pemindahan rahasia dapat membocorkan metadata. Ini menciptakan fenomena “privacy lock-in”, di mana chain yang mampu menjaga privasi dengan benar akan jadi pemenang utama.
Privacy will be the most important moat in crypto.
Why? Because secrets are hard to migrate.
Everyone is launching a new "high performance" blockchain lately. But these chains are hardly different from one another. Blockspace is functionally the same everywhere. And with…
Arthur Hayes juga mengutarakan hal serupa sebelumnya, dengan menekankan bahwa adopsi institusi tidak akan bisa berkembang di blockchain yang secara default bersifat publik.
“These large institutions don’t want their information public or at risk of going public,” ujar dia, sambil menjelaskan bahwa solusi privasi layer-2 kemungkinan akan muncul lebih dulu sementara Ethereum tetap menjadi substrat keamanan utama.
Prediksi aset kripto lain dari a16z menyoroti infrastruktur stablecoin yang berkembang, peralihan dari tokenisasi menjadi origination on-chain, cloud computing yang dapat diverifikasi lewat SNARK yang semakin cepat, serta munculnya “staked media” di mana komentator membuktikan kredibilitas lewat komitmen on-chain.
Perjalanan jangka panjang Ethereum (ETH) kembali menjadi fokus selepas Arthur Hayes memaparkan prediksi menyeluruh tentang masa depan institusional aset ini, potensi harganya, serta lanskap kompetitifnya.
Komentarnya mencuat tatkala Ethereum bertengger di kisaran US$3.200, berfluktuasi antara US$3.060 dan US$3.440 sepanjang pekan. Pelaku besar seperti BitMine milik Tom Lee turut mendongkrak kepemilikan Ethereum mereka dengan laju yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Ethereum Jadi Standar Institusional
Hayes percaya pasar masih belum memahami seberapa dalam institusi tradisional berniat mengintegrasikan Ethereum. Menurutnya, setelah bertahun-tahun gagal membangun blockchain privat, bank akhirnya memahami kebutuhan akan lapisan penyelesaian publik.
“Organisasi-organisasi ini pada akhirnya memahami bahwa Anda tidak bisa memiliki blockchain privat; Anda harus memakai blockchain publik untuk keamanan dan penggunaan nyata,” katanya.
Ia menghubungkan pergeseran ini dengan ledakan stablecoin, yang telah memaksa bank menerima nilai dari penyelesaian on-chain.
Menurut Hayes, Ethereum berada pada posisi paling tepat karena keamanan, likuiditas, dan kedalaman pengembang yang dibutuhkan institusi.
Ia memperkirakan pergeseran ini akan memantik kebangkitan harga yang signifikan untuk Ethereum pada siklus berikutnya, melengkapi akumulasi treasury agresif dari perusahaan seperti BitMine.
Sebagai informasi, BitMine telah membeli 33.504 ETH (US$112 juta) pekan ini dan 138.452 ETH (~US$435 juta) pada awal Desember. Manuver itu membawa total kepemilikan mereka menjadi sekitar 3,86 juta ETH. Skala akumulasi ini memperkuat narasi bahwa institusi tengah menyiapkan diri untuk siklus Ethereum berikutnya.
Treasury Ethereum HODL Hampir 5% Pasokan ETH | Sumber: CoinGecko
Privasi Masih Jadi Kelemahan Ethereum, namun L2 Akan Tutup Celah Itu
Hayes mengakui Ethereum masih kekurangan jaminan privasi yang dibutuhkan institusi besar. Ia menyebut ini sebagai “hal terbesar yang belum dimiliki Ethereum”, meskipun roadmap Vitalik Buterin sedang mengarah ke sana.
Terlepas dari kesenjangan ini, ia berpendapat adopsi institusional tidak akan tertunda. Sebaliknya, perusahaan akan menerapkan layer-2 (L2) dengan fitur privasi, sembari mengandalkan Ethereum sebagai layer penyelesaian.
Ia percaya L1 Ethereum akan tetap menjadi “security substrate” (substrat keamanan) tak peduli apakah aktivitas berada di L2 seperti Arbitrum atau Optimism.
“Mungkin perlu ada perdebatan soal bagaimana biaya didistribusikan antara L2 dan Ethereum L1,” tuturnya, tetapi ia menekankan ini tidak mengubah kenyataan yang mendasarinya: institusi masih akan mengamankan operasi mereka menggunakan Ethereum.
Arsitektur institusional terus terbentuk di atas Ethereum L1, bahkan ketika biaya transaksi menukik lantaran migrasi ke L2.
Lapangan Persaingan Menciut: Ethereum Pertama, Solana Kedua
Hayes menerawang masa depan blockchain publik akan menyusut menjadi kelompok yang amat kecil. Ethereum baginya tetap akan menjadi pemenang utama, sedangkan Solana akan bertengger di posisi kedua dengan jarak yang jauh namun tahan lama.
Ia mengakui reli Solana dari US$7 ke US$300 dimotori oleh aktivitas spektakuler meme coin pada 2023–2024. Namun, ia menilai Solana “butuh trik baru” supaya sanggup mengungguli Ethereum lagi.
Kendati Solana menurutnya akan tetap relevan, ia tidak memprediksi chain tersebut mampu menyamai peran institusional atau kekuatan harga jangka panjang Ethereum.
Sementara itu, Hayes menilai hampir semua L1 lain secara struktural lemah. Ia menyingkirkan chain ber-FDV tinggi seperti Monad sebagai proyek yang terlalu membengkak (over-inflated) dan kemungkinan besar kolaps setelah pump awal.
“Monad won’t be able to compete with Ethereum
I have no belief that this is a legitimate blockchain.
It’ll never have any real usage.”
— Arthur Hayes
if you understand network effects, you know Ethereum’s here to stay at the top.
50 ETH Bisa Bikin Jadi Jutawan pada Pemilu Selanjutnya
Hayes menyajikan prediksi numerik paling eksplisit ketika ditanya berapa banyak ETH yang dibutuhkan seseorang untuk menjadi jutawan pada siklus berikutnya.
Ia menyatakan Ethereum bisa mencapai US$20.000, dan bahwa 50 ETH akan cukup untuk mencapai portofolio tujuh digit.
Pendiri BitMEX itu memperkirakan target ini akan tercapai pada pemilu presiden AS berikutnya. Pandangan ini sejalan dengan kondisi pasokan saat ini: cadangan di exchange menyusut, institusi terus mengakumulasi, dan pembeli treasury seperti BitMine terus menempatkan ratusan juta dolar ke ETH.
Namun, ia menilai struktur pasar saat ini lebih berpihak pada dominasi jangka panjang Ethereum. Terutama ketika bank sudah bersiap mengeksekusi strategi Web3 mereka di atas infrastruktur publik.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi liar Arthur Hayes untuk harga Ethereum serta strategi sukses menjadi jutawan dari koin ETH? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Komunitas Bitcoin Terbelah karena Pembelian 10.000 BTC Terbaru MicroStrategy Tak Goyahkan Harga — Likuiditas OTC dan Struktur Pasar Jadi Sorotan
Postingan Andrew Tate yang mempertanyakan mengapa pembelian ~10.000 BTC oleh MicroStrategy tidak menggerakkan harga Bitcoin langsung memicu perdebatan luas di komunitas aset kripto. Diskusi ini menyoroti salah satu kebingungan terbesar di kalangan trader ritel: bagaimana bisa pembelian sebesar itu terjadi tanpa menimbulkan reaksi harga yang terlihat?
Perdebatan komunitas ungkap kesalahpahaman tentang kedalaman pasar OTC Bitcoin
Padahal akuisisi ini sangat besar, harga Bitcoin hampir tidak bergerak waktu itu, tetap terjebak di kisaran US$88.000 hingga US$92.000 sebelum akhirnya breakout hari ini.
I’m huge on BTC but micro strat buy 10k btc ina single day and the price doesn’t move.
Banyak pelaku industri lalu menegaskan bahwa pembelian institusi besar jarang terjadi melalui order book spot. Sebaliknya, transaksi itu biasanya lewat desk Over-The-Counter (OTC), yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung, di luar exchange.
Karena transaksi ini tidak masuk ke pool likuiditas publik, maka transaksi terhindar dari slippage dan tidak meninggalkan jejak langsung pada grafik, candle, atau indeks harga.
Jadi, pembelian senilai miliaran dolar bisa berpindah tangan secara senyap di antara miner, wallet awal, market maker, dan penjual dalam tekanan tanpa membuat harga melonjak.
Hanya jika stok OTC tidak cukup memenuhi permintaan, transaksi baru masuk ke exchange spot — dan saat itulah harga akan bereaksi. Kemampuan MicroStrategy menyerap koin secara privat justru menunjukan kedalaman likuiditas Bitcoin pada tingkat suplai saat ini.
Pergerakan Harga Bitcoin Lebih Bergantung pada Eksekusi daripada Besarnya Transaksi
Beberapa analis menyoroti bahwa pembelian MicroStrategy memang terlihat sangat besar, tapi sebenarnya hanya sebagian kecil dari suplai aktif.
Membeli 10.000 BTC juga hanya sekitar 0,05% dari suplai beredar, dan kalau dilakukan lewat block trade negoisasi, bukan order book spot publik, dampaknya hampir tak terlihat sama sekali.
Hal ini memperjelas bagaimana akumulasi korporasi masih bisa terus terjadi meski pasar sideways, tanpa diketahui trader ritel sampai setelah transaksi selesai.
Founder Binance CZ Berkomentar soal Postingan Andrew Tate
Di sisi lain, para kritikus berpendapat bahwa strategi MicroStrategy lebih mengandalkan persepsi daripada dampak langsung. Ada yang menduga pengumuman-pengumuman perusahaan ini memang bertujuan memantik sentimen bullish, bukan benar-benar menggerakkan harga secara instan.
Minimnya reaksi cepat justru memperkuat spekulasi bahwa pembelian besar-besaran seperti ini ternyata tidak terlalu memengaruhi harga, seperti yang diasumsikan banyak investor.
Perdebatan ini terjadi di momen sensitif, saat pasar akhirnya breakout hari ini setelah seminggu sideways — yang didorong bukan oleh MicroStrategy, melainkan kombinasi akumulasi whale, likuidasi posisi short, serta perkembangan regulasi.
Kontras ini menegaskan satu hal penting: pergerakan harga yang tampak justru kerap mencerminkan arus order tahap akhir, bukan pembelian awal itu sendiri.
Bitcoin melonjak tajam di atas US$94.000, mengakhiri periode perdagangan sideways selama beberapa hari di kisaran US$88.000 hingga US$92.000. Breakout ini terjadi secara mendadak pada 9 Desember, dan akselerasinya hanya memakan waktu beberapa menit serta berhasil menembus rentang harga yang telah menahan pergerakan pasar hampir sepekan.
Aksi Akumulasi Whale dan Likuidasi Posisi Short Dorong Breakout
Data perdagangan menunjukkan adanya arus masuk besar ke beberapa wallet institusi besar dan wallet exchange pada satu jam sebelum reli terjadi.
Beberapa alamat kustodian dengan volume tinggi mengumpulkan ribuan BTC dalam waktu singkat, menandakan adanya pembeli dengan likuiditas besar yang masuk lebih awal sebelum terjadi short squeeze.
Kecepatan breakout ini sepertinya menandakan order book cepat menipis setelah permintaan menembus resistance di kisaran harga. Struktur pasar pun berubah secara cepat, dengan momentum semakin kuat saat posisi short mulai ditutup karena tekanan.
Data likuidasi mengonfirmasi bahwa pasar Futures menyerap pergerakan ini secara agresif. Lebih dari US$300 juta likuidasi aset kripto terjadi dalam 12 jam terakhir, di mana Bitcoin menyumbang lebih dari US$46 juta dan Ethereum di atas US$49 juta.
Kebanyakan posisi yang terlikuidasi adalah short, yang menandakan pergerakan ini merupakan short squeeze klasik dan bukan tren naik bertahap.
Saat stop-loss beruntun aktif, kenaikan harga Bitcoin pun semakin cepat secara vertikal karena hampir tidak ada suplai penyeimbang.
Dukungan Regulasi dan Antisipasi FOMC Dorong Sentimen
Reli Bitcoin ini terjadi setelah update kebijakan penting dari US Office of the Comptroller of the Currency, yang mengonfirmasi bahwa bank kini boleh melakukan transaksi aset kripto berisiko nol sebagai principal. Keputusan ini memungkinkan lembaga keuangan yang diatur untuk menengahi arus aset kripto tanpa harus memegang aset langsung.
Perubahan ini memperluas akses institusional yang mungkin terjadi, dan waktunya yang beberapa jam sebelum breakout mungkin mendorong posisi masuk lebih awal.
OCC Interpretive Letter 1188 confirms that a national bank may engage in riskless principal crypto-asset transactions as part of the business of banking. https://t.co/gXirMExhCipic.twitter.com/uPRFGqb2NZ
Dengan keputusan suku bunga The Fed yang sebentar lagi diumumkan, para trader kini berharap kondisi likuiditas akan semakin mudah jika pemangkasan suku bunga terjadi.
Bitcoin masih bertahan di dekat level tertinggi harian dengan volatilitas tetap tinggi serta funding rate yang terus mengalami penyesuaian di pasar derivatif. Pasar kini mencermati apakah permintaan selanjutnya masih kuat hingga pengumuman FOMC atau justru aksi ambil untung akan meredam momentum di puncak harga.
Terra Luna Classic (LUNC) melonjak hampir 100% hari ini, setelah jurnalis CoinDesk Ian Allison muncul di Binance Blockchain Week Dubai mengenakan kaos dengan logo vintage Terra Luna saat memoderasi wawancara dengan eksekutif dari Mastercard, Ripple, dan TON.
Gambar tersebut menyebar dengan cepat di X dan Telegram, memicu diskusi bahwa momen itu terasa seperti kebangkitan nostalgia salah satu altcoin paling terkenal dalam kripto.
Jurnalis Ian Allison Mengenakan Kaos Terra Luna di Binance Blockchain Week di Dubai
Terra Luna Kembali? Belum Tentu
Para trader memang sudah mulai beralih ke LUNC sebelum jadwal upgrade jaringan yang didukung oleh Binance.
Exchange tersebut mengonfirmasi akan menghentikan sementara deposit dan penarikan selama upgrade, menunjukkan dukungan operasional kuat dari tempat trading terbesar di dunia.
Grafik Harga Terra Luna Classic (LUNC) pada 5 Desember | Sumber: CoinGecko
Pengumuman tersebut mendorong volume naik tajam, membuka jalan bagi aliran spekulatif yang cepat.
Pelacak token burn melaporkan pengurangan pasokan yang agresif baru-baru ini, termasuk ratusan juta LUNC yang dihapus dari peredaran dalam seminggu terakhir. Pesan komunitas memperkuat tema ini, membangkitkan kembali ide pengurangan float.
04 December 2025:
Terra Classic $LUNC Max Supply: 6,480,742,753,204 Tokens Burned Previous Day: 83,945,886 (🔴-0.0013%)
Narasi ini muncul kembali bersamaan dengan viralnya kaos Allison, memperkuat persepsi kebangkitan budaya yang terkoordinasi.
Efek Do Kwon
Reli ini juga bertepatan dengan perhatian yang kembali terhadap proses hukuman Do Kwon yang sedang berlangsung di Amerika Serikat. Para trader melihat perkembangan menuju kesimpulan hukum sebagai titik reset potensial, memungkinkan LUNC diperdagangkan seperti aset meme legasi ketimbang aset yang tertekan.
Seiring volume meningkat dan pasar spot mengencang, narasi ini dengan cepat mendapatkan daya tarik.
As expected, the DOJ wants a 12-year prison sentence for Do Kwon. Their sentencing submission suggests they don't buy Kwon's apologies, and they attack his attempts to evade blame and cast himself as a victim of Montenegrin officials. pic.twitter.com/Ub8MKk8iiP
Kehancuran Terra tetap menjadi salah satu episode paling dramatis dalam kripto, menghapus miliaran nilai pasar pada 2022 dan memicu tindakan keras regulasi di seluruh dunia. Banyak orang di industri ini masih mengaitkan logo tersebut dengan momen itu — simbol dari ekses, leverage, dan kegagalan sistemik.
Melihat desain itu kembali muncul di panggung utama bersama institusi yang mapan menambahkan lapisan emosional yang tak terduga pada reli ini. Hal ini mewakili sebuah nostalgia yang aneh juga provokasi emosional.
$LUNC just went x2 and added 150 million to its market cap.
Not because of some innovation, not because of fundamentals, but simply because a @IanAllison123 from CoinDesk wore a $LUNC t-shirt on camera.
Stablecoin algoritmik Terra terurai tiga tahun lalu, memicu penularan yang menyebar ke platform peminjaman, hedge fund, dan kemudian exchange. Jutaan investor terperangkap, dan ini memicu crypto winter terbesar hingga saat ini.
Reli hari ini menunjukkan bahwa ingatan, spekulasi, dan narasi masih berpengaruh dalam kripto — kadang lebih dari fundamental.
Ketika LUNC melonjak, penampakan kaos itu memperingatkan pasar betapa cepatnya sentimen bisa berbalik, bahkan untuk proyek yang pernah dianggap tak dapat pulih.
Bitcoin tergelincir di bawah US$90.000 minggu ini karena tekanan likuidasi, permintaan ETF yang lemah, dan ketidakpastian makro berkumpul menjadi satu.
Penurunan ini menghapus keuntungan dari upaya sebelumnya untuk merebut kembali zona US$94.000–US$95.000, menandai keruntuhan besar kedua bulan ini.
Likuidasi Paksa di Seluruh Pasar
Pemicu utamanya adalah rangkaian likuidasi long yang dipaksakan. Hampir US$500 juta terhapus di berbagai exchange, termasuk sekitar US$420 juta dalam posisi long, dengan lebih dari 140.000 trader terlikuidasi dalam waktu 24 jam.
Aliran masuk ETF AS turun menjadi hanya US$59 juta pada 3 Desember, menandakan berkurangnya minat dari institusi.
ETF Bitcoin AS Mengalami Aliran Keluar Hampir US$195 Juta pada 4 Desember 2025. Sumber: SoSoValue
Tekanan Ekonomi Makro Tambah Bahan Bakar untuk Penurunan
Latar belakang makro menjadi tidak bersahabat. Bank of Japan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga, yang mengancam likuiditas carry-trade yang membantu mendukung aset berisiko global.
Trader juga mengurangi risiko menjelang rilis inflasi PCE AS, memaksa Bitcoin ke dalam pola bertahan pada rentang US$91.000–US$95.000.
BREAKING: Bitcoin pumped $1500 on the lower than expected PCE data. But then it crashed -$3500 in 60 minutes.
This wiped out $155 million worth of long positions in last 1 hour.
There is no negative news or sudden FUD which could cause this type of sudden dump.
Data PCE AS terbaru datang secara umum sesuai ekspektasi, menunjukkan inflasi inti yang mendingin namun tetap di atas target Federal Reserve.
Pasar bereaksi dengan hati-hati, menafsirkan data tersebut sebagai bukti bahwa inflasi terus mereda, tapi tidak cukup cepat untuk menjamin penurunan suku bunga yang cepat.
Stres miner meningkat seiring kenaikan biaya energi, penurunan hashrate, dan operator berbiaya tinggi mulai melikuidasi BTC untuk tetap bertahan.
Aliran on-chain mencerminkan sentimen yang terpecah. Matrixport memindahkan lebih dari 3.800 BTC dari Binance ke penyimpanan dingin, mengindikasikan akumulasi di antara pemegang jangka panjang.
Namun, analis memperkirakan bahwa seperempat dari seluruh suplai yang beredar tetap berada di bawah air pada harga saat ini.
Sentimen Komunitas Menunjukkan Ketakutan — dengan Sedikit Optimisme
Trader di platform sosial berdebat apakah pergerakan ini alami atau dimanipulasi. Analis pasar sebagian besar menyalahkan leverage berlebih, likuiditas tipis, dan lindung nilai makro daripada campur tangan harga yang terkoordinasi.
Bitcoin sekarang diperdagangkan mendekati titik kritis. Klaster likuidasi antara US$90K dan US$86K membuat pasar rentan tanpa aliran masuk ETF yang baru atau tekanan makro yang mereda.
Pergerakan kembali di atas US$96.000–US$106.000 diperlukan untuk mengonfirmasi momentum pemulihan.
Sementara ini, volatilitas masih menguasai. Bitcoin telah jatuh, rebound, dan pecah lagi — dan trader mengamati pergerakan tegas berikutnya.
Peter Schiff berdebat dengan CZ di Binance Blockchain Week setelah menantang legitimasi Bitcoin sebagai pembentuk nilai ekonomi nyata.
Berbicara di panggung berhadapan dengan Changpeng Zhao (CZ), Schiff berargumen bahwa Bitcoin adalah transfer kekayaan nol-sum daripada aset yang produktif.
Berikut adalah pernyataan lengkap Schiff yang disampaikan selama debat:
“Semua yang dilakukan Bitcoin adalah memfasilitasi transfer kekayaan dari orang-orang yang membeli BTC kepada orang-orang yang menjualnya. Saat Bitcoin dibuat, tidak ada kekayaan nyata. Kami memiliki sekitar 20 juta Bitcoin sekarang yang tidak kami miliki 15 tahun yang lalu. Tapi kita tidak lebih baik karena BTC itu ada. Mereka sebenarnya tidak melakukan apa-apa. Namun yang terjadi adalah beberapa orang telah menjadi kaya dengan mengorbankan orang lain. Sekarang, orang-orang yang telah kehilangan banyak uang pada Bitcoin bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangannya, karena mereka masih memiliki BTC, dan token tersebut masih memiliki harga US$90-US$92.000, atau berapa pun harga pasar saat ini. Jadi, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan uang. Namun jika mereka mencoba keluar, saat itulah mereka akan menyadari bahwa itu hilang.”
“Bitcoin Memungkinkan Transfer Kekayaan Dari Pembeli ke Penjual”
Ini benar sejauh aset yang diperdagangkan bebas, seperti saham, emas, tanah, seni rupa, juga mentransfer kekayaan antar peserta tergantung pada harga masuk, harga keluar, dan kondisi pasar.
Bitcoin saat ini mendukung penyelesaian lintas batas, berfungsi sebagai penyimpan nilai yang kebal sensor, dan berperan sebagai jaminan di berbagai platform keuangan.
BINANCE FOUNDER CZ JUST DESTROYED GOLD BUG PETER SCHIFF IN 30 SECONDS
Nilai dihasilkan melalui kapabilitas, tidak hanya bentuk material. Jaringan global yang menggerakkan modal secara instan tanpa bank atau perantara adalah fungsi ekonomi baru. Itu adalah penciptaan kekayaan menurut definisinya.
Jika Bitcoin hanya mendistribusikan ulang nilai, ia tidak akan mendasari saluran pembayaran, platform kustodian, atau jalur remitansi bernilai miliaran dolar remittance rails.
Aset nol-sum tidak menarik perbendaharaan korporat, ETF institusional, atau adopsi negara-negara.
“Penambahan 20 Juta Bitcoin Tidak Menciptakan Kekayaan Nyata”
Kekayaan tidak bergantung pada substansi fisik. Kekayaan bergantung pada permintaan, utilitas, konsensus, dan kemampuan untuk melestarikan atau mentransfer nilai.
Logika Schiff bisa diterapkan secara historis pada:
Fiat yang diterbitkan pemerintah (dibuat dengan deklarasi, namun diterima secara global).
Nama domain internet (non-fisik, namun aset bernilai jutaan dolar).
Perangkat lunak dan infrastruktur cloud (tak berwujud, namun penting bagi PDB global).
Berdasarkan standar itu, perangkat lunak, DNS internet, model AI, dan bahkan uang fiat juga gagal memenuhi syarat sebagai kekayaan. Namun, sistem tak berwujud ini menggerakkan sebagian besar ekonomi saat ini.
Bitcoin menciptakan sesuatu yang tidak ada dalam sejarah moneter: aset pembawa yang bergerak seperti data, menyelesaikan tanpa perantara, dan dapat diverifikasi secara matematis.
Fitur tersebut sebanding dengan digitalisasi emas namun tanpa gesekan penyimpanan, transportasi, atau pengecekan.
Kekayaan diciptakan karena kemampuan baru muncul.
“Orang-Orang Hanya Tidak Tahu Mereka Kehilangan Uang Karena Harga Masih Tinggi”
Ini bergantung pada asumsi bahwa Bitcoin akan runtuh. Bisa saja — namun itu bukan fakta, melainkan proyeksi.
Jika adopsi tumbuh lebih lanjut — seperti yang sudah terjadi di ETF, perbendaharaan korporat, dan kepemilikan negara — maka prediksi Schiff melemah.
Pandangannya menyamakan keuntungan yang belum terealisasi dengan ilusi. Namun:
Jika seseorang memegang Bitcoin selama 10 tahun dan kemudian menjualnya dengan harga lebih tinggi, kekayaan direalisasikan.
Jika Bitcoin menjadi transaksi yang meluas dan terintegrasi ke dalam infrastruktur moneter, aset tersebut berfungsi di luar spekulasi.
Tesisnya hanya berlaku jika Bitcoin gagal sebagai jaringan moneter. Dan lebih dari satu dekade pertumbuhan menunjukkan arah yang berlawanan.
Kesimpulan
Komentar Peter Schiff menarik perhatian dan memicu diskusi, namun penalarannya mengabaikan kenyataan ekonomi utama.
Bitcoin bukan semata transfer kekayaan. Bitcoin adalah jaringan moneter global yang berfungsi dengan atribut yang tidak dapat direplikasi oleh kelas aset tradisional mana pun.
Argumen bahwa ia “tidak menciptakan kekayaan” bergantung pada asumsi usang tentang darimana asal nilai.
Ethereum baru saja menyelesaikan upgrade Fusaka, sebuah hard fork yang dirancang untuk mempersiapkan jaringan agar bisa digunakan dalam skala yang lebih besar dan dengan biaya lebih murah. Meskipun secara teknis di atas kertas, perubahan ini menyentuh fungsi inti Ethereum — bagaimana data disimpan, bagaimana transaksi masuk ke dalam blok, dan bagaimana Rollups seperti Arbitrum, Base, dan Optimism berinteraksi dengan main chain.
Bagi siapa saja yang memegang ETH, upgrade ini membentuk landasan untuk biaya yang lebih rendah, efisiensi jaringan yang lebih baik, dan ekosistem jangka panjang yang lebih kuat.
Jaringan Lebih Besar dengan Ruang Lebih Luas
Perubahan terbesar terjadi pada cara Ethereum menangani data.
Setiap transaksi, pembuatan NFT, pertukaran DeFi, atau batch Layer-2 membutuhkan ruang blok, dan hingga sekarang, ruang tersebut terbatas. Fusaka meningkatkan kapasitas Ethereum sehingga blok dapat membawa lebih banyak informasi sekaligus.
Missed the Fusaka network upgrade? 13 Ethereum Improvement Proposals (EIPs) are now live on Mainnet.
Ini tidak membuat chain menjadi lebih cepat secara instan, tetapi mengurangi tekanan saat permintaan meningkat, seperti selama volatilitas pasar atau peluncuran token populer.
Sederhananya, Ethereum dapat menyerap lebih banyak aktivitas tanpa kesulitan.
Rollups Lebih Murah Melalui Kapasitas Blob yang Diperluas
Sejumlah besar dari lalu lintas Ethereum saat ini berasal dari Rollups. Jaringan ini mengelompokkan ribuan transaksi pengguna dan menyelesaikannya di Ethereum sebagai data terkompresi yang disebut “blobs.”
Sebelum Fusaka, ruang blob dibatasi. Ketika permintaan meningkat, biaya menjadi naik. Fusaka memperluas ruang yang tersedia untuk pengajuan blob dan memperkenalkan sistem fleksibel untuk menaikkan atau menurunkan kapasitas tanpa upgrade penuh.
Saat rollups berkembang ke area baru ini, pengguna seharusnya merasakan biaya transaksi yang lebih rendah dan aktivitas aplikasi yang lebih lancar.
Tujuan akhirnya sederhana: lebih banyak transaksi, lebih sedikit hambatan.
Penjelasan Upgrade Fusaka Ethereum | Sumber: X/Bull Theory
PeerDAS: Cara Mudah Verifikasi Data
Peningkatan besar lainnya adalah pada cara node Ethereum memverifikasi data. Sebelumnya, node harus mengunduh bagian besar data blok untuk memastikan tidak ada yang hilang atau tersembunyi.
Fusaka memperkenalkan PeerDAS, sebuah sistem yang memeriksa potongan kecil data acak daripada seluruh muatan.
Ini bekerja seperti memeriksa gudang dengan membuka beberapa kotak acak daripada memeriksa setiap kotak.
PeerDAS in Fusaka is significant because it literally is sharding.
Ethereum is coming to consensus on blocks without requiring any single node to see more than a tiny fraction of the data. And this is robust to 51% attacks – it's client-side probabilistic verification, not… pic.twitter.com/OK81xBteER
Ini mengurangi kebutuhan bandwidth dan penyimpanan untuk validator dan operator node, membuatnya lebih mudah — dan lebih murah — bagi lebih banyak orang untuk menjalankan infrastruktur.
Pangkalan validator yang lebih luas memperkuat desentralisasi, yang akhirnya memperkuat keamanan dan ketahanan Ethereum.
Kapasitas Blok yang Lebih Tinggi Berarti Lebih Banyak Throughput
Selain meningkatkan kapasitas, Fusaka juga menaikkan batas gas blok. Batas yang lebih tinggi berarti lebih banyak pekerjaan dapat masuk ke dalam setiap blok, memungkinkan lebih banyak transaksi dan panggilan smart-contract diselesaikan tanpa penundaan.
Ini tidak meningkatkan kecepatan blok, tetapi meningkatkan throughput. Aktivitas DeFi, lelang NFT, dan perdagangan frekuensi tinggi akan memiliki lebih banyak ruang untuk bernafas pada jam sibuk.
Dukungan Wallet yang Lebih Baik dan Peningkatan UX di Masa Depan
Fusaka juga mencakup peningkatan pada kriptografi dan mesin virtual Ethereum. Upgrade ini menambahkan dukungan untuk tanda tangan P-256, yang digunakan dalam sistem autentikasi modern, termasuk yang berada di belakang login tanpa kata sandi pada smartphone dan perangkat biometrik.
Ini membuka jalur untuk wallet masa depan yang berfungsi lebih seperti Apple Pay atau Google Passkeys daripada aplikasi berbasis frasa awal. Seiring waktu, ini dapat membuat akses Ethereum lebih mudah bagi pengguna umum.
Ethereum is about to 10x the wallet UX.
The Fusaka upgrade includes EIP-7951 – support for the signature scheme that the iPhones use to power things like Face ID.
Meaning you'll soon be able to sign transactions with your face.
Dampak bagi holder ETH bersifat bertahap namun signifikan. Biaya pada jaringan Layer-2 seharusnya berkurang seiring peningkatan kapasitas data. Kemacetan jaringan seharusnya menjadi lebih jarang. Lebih banyak validator dapat berpartisipasi karena kebutuhan perangkat keras yang lebih rendah.
Paling penting, Ethereum kini memiliki ruang untuk tumbuh tanpa mengorbankan keamanan atau desentralisasi. Jika adopsi meningkat, volume penyelesaian juga akan meningkat — dan demikian pula peran ETH sebagai aset yang mendayai, mengamankan, serta menyelesaikan segala sesuatu di atasnya.
$ETH is still consolidating around the $3,000 level.
Not much price action due to weekends, but next week could be interesting.
QT is ending on December 1st, Powell's speech is on December 1st, and the Fusaka upgrade is coming on December 3rd.
Fusaka tidak mengubah ekonomi Ethereum atau membuat ETH tiba-tiba menjadi deflasi, tetapi memperkuat fondasi yang bergantung pada permintaan masa depan. Biaya rollup yang lebih murah mengundang penggunaan.
Lapisan dasar yang lebih skalabel mengundang pengembang. Lingkungan node yang lebih terjangkau mengundang partisipasi. Ini adalah peningkatan struktural, yang mungkin tidak berdampak besar dalam sehari namun mengubah jaringan seiring waktu.
Ethereum melebar jalan tol, memperbaiki sistem tol, dan mempermudah pengemudi baru untuk bergabung. Itulah arti sebenarnya dari Fusaka — perubahan tenang dengan bobot jangka panjang.
Seiring jaringan layer-2 berkembang dan aplikasi bertambah banyak, dampaknya seharusnya berpindah dari diskusi teknis menjadi pengalaman pengguna, biaya transaksi, dan pada akhirnya, nilai ETH itu sendiri.
Pada tahun 2025, beberapa kasus mengerikan menunjukkan bahwa kejahatan kripto telah melampaui layar ke jalanan. Kunci pribadi, akses wallet, dan transaksi OTC besar memicu kekerasan yang meninggalkan mayat, logam terbakar, dan saldo kosong di belakang.
Kisah-kisah ini mengguncang ruang aset digital dan mengungkapkan kenyataan mengerikan bahwa kejahatan kripto kini datang dengan senjata, gudang, dan api.
Pembunuhan Kripto di Wina: Disiksa untuk Password Wallet
Di awal November, Vienna dikejutkan dengan sebuah Mercedes terbakar di bawah jembatan kereta. Di dalamnya ada Danylo K., berusia 21 tahun, hangus tak dapat dikenali, terkulai di kursi belakang.
Lokasi di Vienna Tempat Danylo Dibakar Hidup-hidup di Mobilnya | Sumber: OE24
Polisi menelusuri pembunuhan tersebut ke sebuah garasi hotel di Leopoldstadt. Di sana, Danylo disergap oleh sesama mahasiswa Ukraina yang baru berusia 19 tahun dan seorang kaki tangan berusia 45 tahun.
Dia dipukuli, giginya dicabut, kemudian dibawa melintasi kota. Penangkapnya menuntut akses ke wallet kriptonya. Mereka memaksanya untuk memberikan kata sandi setelah berjam-jam disiksa.
Para penyerang menguras wallet-nya dan membawa kumpulan US dolar saat tertangkap. Penyelidik kemudian menemukan kaleng bahan bakar yang meleleh di kursi belakang tempat Danylo meninggal.
Tersangka melarikan diri ke Ukraina malam itu. Namun, mereka ditangkap tapi akan diadili di sana, bukan di Austria.
Penculikan Montreal: Seorang Influencer Kripto Menghilang
Tahun lalu, di Old Montreal, influencer kripto berusia 25 tahun Kevin Mirshahi ditarik ke dalam mobil yang menunggu. Tiga lainnya diculik bersamanya, kemudian dibebaskan keesokan harinya.
Mirshahi tidak pernah kembali dan tubuhnya ditemukan di taman tepi sungai empat bulan kemudian.
The Digital Gold Rush Has A Dark Side
Kevin Mirshahi, known across Montreal’s crypto scene, was found dead at Île-de-la-Visitation park on Oct. 30, months after his June abduction.
The 25-year-old’s story isn’t an isolated case – it’s the latest in a wave of crypto-targeted… pic.twitter.com/T5inBMhSJo
Polisi menuduh tiga orang, termasuk Darius Perry dan Nackael Hickey, dengan penahanan dan aksesori untuk pembunuhan. Seorang wanita, Joanie Lepage, menghadapi tuduhan pembunuhan tingkat pertama.
Penyelidik belum mengonfirmasi motif yang berhubungan dengan kripto. Namun, Mirshahi menjalankan grup investasi token pribadi dan memiliki eksposur publik di ruang tersebut.
Dia membangun audiens online seputar perdagangan dan kekayaan, namun seseorang menggunakan bagasi dan lakban untuk membungkamnya.
US$85.000 Disita dalam Penyergapan di Area Parkir Saat Transaksi Tunai-untuk-Kripto
Di Trinidad, terjadi kejahatan lain dengan kecepatan, pengorganisasian, dan tanpa kes empat pelarian.
Pada 29 November, seorang pria tiba di tempat parkir SuperPharm di Trincity Central Road. Dia berencana membeli cryptocurrency dengan uang tunai US$85.800, dibungkus di dalam tas hitam.
A 52-year old man in Trinidad was robbed of $86,000 when he went to buy cryptocurrency from a man in a pharmacy parking lot.
Laporan polisi mengonfirmasi dia bertemu dengan kontak perdagangan lama untuk menyelesaikan transaksi. Beberapa saat setelah menyerahkan tas, dua pria bersenjata mendekati kendaraan.
Mereka memecahkan jendela dan mengarahkan senjata ke penghuninya. Pelaku kemudian mengambil uang tunai dan kedua ponsel lalu melarikan diri dengan mobil yang menunggu.
Tidak ada kripto yang pernah dipertukarkan. Pihak berwenang menggambarkan ini sebagai perampokan terarah yang terkait dengan perdagangan kripto OTC.
Era Kekerasan Baru
Kasus-kasus ini menandai sebuah perubahan. Kekerasan kripto tidak lagi merupakan perampokan digital yang dilakukan oleh peretas di balik layar.
Ini bersifat fisik, melibatkan ruang bawah tanah, mobil, api, palu, dan teriakan nyata. Pemegang kripto kini hidup dengan kenyataan tidak nyaman bahwa kunci melindungi token, namun token tidak melindungi nyawa.
Exchange-Traded Fund (ETF) XRP spot mencatat 13 hari berturut-turut dengan arus masuk, menambahkan lagi US$50,27 juta pada 3 Desember dan membawa arus masuk kumulatif menjadi US$874,28 juta, menurut SoSoValue.
Total aset bersih sekarang mencapai US$906,46 juta, mendekati tonggak US$1 miliar secepatnya minggu ini.
Modal Baru Terus Mengalir ke Semua Penerbit
Sejak peluncuran, ETF ini hanya mencatat hari hijau, menandai salah satu kurva adopsi terkuat di antara dana aset digital yang baru terdaftar.
Semua empat dana mencatat keuntungan lagi pada sesi ini. Franklin’s XRPZ mencatat arus masuk baru sebesar US$4,76 juta.
Total Aset Bersih ETF XRP Spot AS. Sumber: SoSoValue
Meski ada arus masuk, harga ETF XRP ditutup lebih rendah pada hari itu seiring pasar kripto yang lebih luas melemah. Setiap dana mengalami penurunan antara 3,09% dan 3,76%, menunjukkan perbedaan antara kinerja harga dan akumulasi aset.
Tetap saja, pergerakan modal tetap positif. Pasar kini telah menambah lebih dari US$380 juta dalam arus masuk baru sejak 20 November, termasuk lonjakan besar pada 14 November, 24 November, dan 1 Desember.
US$1 Miliar Aset Kini Nampaknya Jadi Breakpoint Jangka Pendek
ETF XRP memerlukan kurang dari US$94 juta modal tambahan untuk mencapai US$1 miliar. Pada kecepatan saat ini, ambang itu bisa tercapai dalam dua hingga tiga sesi ke depan, jika pembelian terus berlanjut.
Mencapai tingkat aset US$1 miliar akan menempatkan adopsi ETF XRP dalam liga yang sama dengan arus masuk awal ETF Ethereum.
Ini juga memperkuat argumen bahwa paparan teratur terhadap aset non-Bitcoin semakin menarik perhatian institusi.
Pertahanan arus masuk yang persisten melalui reli dan koreksi menunjukkan keyakinan yang tumbuh daripada rotasi spekulatif. Data menunjukkan investor mungkin menggunakan ETF sebagai jalur utama untuk mendapatkan eksposur XRP dibandingkan beralih masuk dan keluar dari pasar spot.
Tren naik yang berkelanjutan bisa memperketat suplai seiring waktu, terutama jika kustodian ETF terus mengakumulasi XRP lebih cepat daripada yang beredar kembali di exchange.
Saat ini, tren positif tetap aktif. Dengan 13 hari arus masuk tanpa henti dan kurang dari 10% tersisa sebelum mencapai satu miliar, semua mata tertuju pada apakah ETF XRP bisa mengakhiri minggu ini di atas nilai tersebut.
Rencana Charles Schwab untuk meluncurkan perdagangan aset kripto spot pada 2026 merupakan salah satu langkah paling signifikan dari sebuah broker besar di AS.
Perusahaan ini, yang mengelola lebih dari US$12,000,000.000.000 dalam aset klien, berencana menawarkan perdagangan Bitcoin dan Ethereum di semua platformnya setelah pengujian internal dan fase pilot terbatas.
Charles Schwab Akan Membawa Investor Mainstream Ke Aset Kripto
Masuknya Schwab menandai perubahan dalam cara broker tradisional mendekati aset digital. Perusahaan ini sudah menawarkan eksposur tidak langsung melalui ETF bertema kripto, namun perdagangan spot menghadirkan aset kripto ke dalam lingkungan yang sama dengan saham, obligasi, dan akun pensiun.
Ini bisa mengubah cara investor mainstream mengakses kripto.
Charles Schwab CEO on crypto…
“It’s a topic that’s of high engagement.”
Schwab clients own *20%* of all crypto exchange traded products.
Pengumuman ini juga menyoroti dorongan strategis untuk mengkonsolidasikan aktivitas investor. Jutaan pelanggan Schwab saat ini memegang aset tradisional dan menggunakan exchange eksternal untuk kripto.
Menyatukan fungsi-fungsi tersebut dalam satu akun mengurangi hambatan dan memperkuat jejak Schwab di berbagai kelas aset.
Langkah Schwab memperkenalkan tantangan struktural bagi exchange kripto di AS. Broker ini dikenal dengan perdagangan saham dan ETF tanpa komisi.
Jika menerapkan pendekatan biaya rendah yang sama untuk kripto, ini bisa melemahkan model pendapatan inti dari perusahaan seperti Coinbase dan Kraken.
The new Grayscale spot Chainlink ETF did really solid volume on Day one of $13m and looks like it could see same again today (way more than it ever traded as a trust). Also $41m in first day flows. Another insta-hit from the crypto world, only dud so far was Doge but it's still… pic.twitter.com/wlCemHxkQP
Exchange kripto sangat bergantung pada biaya perdagangan. Biaya ritel Coinbase sering kali melebihi 1%, bahkan platform canggih mengenakan biaya hingga 0,60%.
Schwab mampu menekan harga lebih rendah karena mendapatkan pendapatan dari berbagai saluran, termasuk pendapatan bunga, layanan pengelolaan, dan eksekusi pesanan. Exchange kripto tidak memiliki diversifikasi yang sama.
Selain itu, Schwab menawarkan lingkungan pengawasan regulasi yang tidak dapat disaingi oleh exchange. Aset klien berada dalam kerangka pengawasan SEC dan FDIC yang sudah lama ada.
Tingkat kepercayaan institusional ini menarik bagi banyak investor ritel dan yang lebih tua yang tetap ragu dengan platform kripto khusus.
ETFs Membuat Tekanan Harga Lebih Sulit
Tekanan biaya semakin meningkat karena investor sudah dapat memperdagangkan Bitcoin ETF secara gratis di Schwab dan broker lainnya.
ETF ini juga memiliki selisih yang sangat ketat, seringkali sekitar 1–2 basis poin. Untuk Schwab, mengingat perdagangan kripto langsung, ia harus menawarkan biaya rendah yang bersaing dengan eksekusi ETF yang hampir gratis.
Kepemilikan langsung masih memiliki keunggulan karena menghindari rasio biaya ETF. Namun, manfaat tersebut hanya berarti jika biaya perdagangan tetap rendah. Dinamika ini mendorong Schwab menuju harga agresif dan, pada gilirannya, memaksa exchange untuk merespons.
Fase Baru untuk Pasar Aset Kripto di AS
Masuknya Schwab mencerminkan bagaimana keuangan tradisional mulai merambah wilayah aset digital. Ini menempatkan tekanan harga, kepercayaan, dan akses produk pada perusahaan kripto-murni pada saat pasar sudah berubah ke arah struktur yang diatur.
Dampak penuh tergantung pada model biaya akhir dan desain kustodi Schwab.
Nampaknya tanda-tanda awal menunjukkan tekanan kompetitif yang signifikan di depan, terutama bagi exchange yang bergantung pada selisih perdagangan eceran.
Bitcoin terus diperdagangkan dekat US$92.000 setelah reli minggu ini, namun klaster indikator on-chain yang semakin berkembang ini kini menunjukkan pasar sudah memasuki siklus bearish.
Ini sangat kontras dengan prediksi terbaru dari pemimpin pasar seperti Tom Lee dan Arthur Hayes, yang berpendapat Bitcoin masih bisa menutup tahun dengan nilai yang signifikan lebih tinggi.
Prediksi Bullish Bertabrakan dengan Data
Lee baru-baru ini melunak dari target awal US$250.000 dan sekarang memperkirakan Bitcoin tetap di atas US$100.000 hingga akhir tahun.
CryptoQuant’s komposit Bull Score Signals menunjukkan alasannya. Selama fase bull sebelumnya, termasuk akhir 2023 dan awal 2025, model ini menampilkan kondisi hijau secara luas dalam valuasi, pertumbuhan permintaan, aktivitas jaringan, dan likuiditas stablecoin.
Sejak pertengahan 2025, komponen-komponen ini secara konsisten berubah merah. MVRV Z-score telah bergeser ke wilayah terlalu panas, aktivitas jaringan melemah, dan daya beli stablecoin menurun.
Polanya menyerupai tahap awal penurunan 2022 daripada kelanjutan reli 2025.
Selain itu, Indeks Bull Score, memberikan pandangan yang lebih rinci. Bitcoin menghabiskan paruh pertama 2025 di wilayah bullish dengan bacaan di atas 60.
Menjelang akhir Agustus, skor mulai turun tajam, turun di bawah 40 pada bulan Oktober dan tetap datar hingga November meskipun ada volatilitas harga jangka pendek.
Bacaan terbaru berada di kisaran 20–30, dalam kondisi bearish. Pemulihan dari penurunan minggu lalu sedikit mengubah sinyal siklus dasar.
Indeks Bull Score Bitcoin
Selain itu, Bull Score yang dipetakan terhadap harga, memperkuat pandangan ini. Model ini telah beralih dari sinyal “sangat bullish” berwarna hijau awal tahun ini ke sinyal “bearish” dan “sangat bearish” yang persisten sepanjang September, Oktober, dan November.
Bahkan pemulihan terbaru menuju US$92.000 dikategorikan sebagai reli zona bearish, mencerminkan fase distribusi yang terlihat di puncak siklus sebelumnya.
Indeks Bull Score Bitcoin – Dipetakan ke Harga
Momentum Metrics Perkuat Kasus Bitcoin Bearish
Indikator momentum pasar sekarang mencerminkan pergeseran siklus yang sama. RSI tetap netral sekitar 50, menandakan kurangnya keyakinan di balik kenaikan minggu ini.
Meskipun MACD baru-baru ini berubah positif, histogram sudah menunjukkan amplitudo yang melemah. Ini menunjukkan bahwa pergerakan tersebut kurang memiliki momentum yang berkelanjutan.
Sinyal tambahan memperkuat kehati-hatian. Lonjakan RSI jangka pendek di atas 70 dalam beberapa hari terakhir gagal bertahan, menunjukkan penjual tetap aktif dalam setiap upaya untuk breakout. Ketidakmampuan CMF untuk kembali ke wilayah positif menyoroti distribusi yang sedang berlangsung daripada akumulasi.
Sementara itu, crossover rentan MACD mencerminkan kondisi yang terlihat selama reli pasar bearish sebelumnya, di mana momentum meningkat sesaat sebelum kembali melemah.
Secara keseluruhan, indikator on-chain, likuiditas, dan momentum menunjukkan pergeseran struktural ke dalam siklus bearish.
If Strategy holds its 650K BTC this cycle (or sells only a little), we would not see another -65% drawdown like in 2022.
We are about -25% from ATH now, and even if a bear cycle comes, the downside would likely be smaller and look more like a broad sideways range.
Sementara Tom Lee dan Arthur Hayes berpendapat bahwa Bitcoin dapat memulihkan kekuatannya, data pasar saat ini menunjukkan sebaliknya.
Kecuali jika likuiditas stablecoin, aktivitas jaringan, dan pertumbuhan permintaan pulih dengan tegas, pemulihan terbaru Bitcoin lebih mungkin hanya pantulan sementara daripada awal fase kenaikan baru.